AKSI NYATA
PEGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
COACHING AND COUNSELING CORNER
PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SMA N 1 BANJARSARI
(CGP 4 – CIAMIS – Yosep Setiawan)
A. FACT / FAKTA
1. Latar Belakang
Pemikiran Ki Hajar Dewantara, menjelaskan pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai
paksaan. Ia menginginkan peserta didik harus mengunakan dasar tertib dan damai, tata tenteram
dan kelangsungan kehidupan batin, kecintaan pada tanah air menjadi prioritas. Karena
ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang.
Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu memetakan 7 aset sumber daya di sekolah
yang terdiri atas aset manusia,aset sosial,aset fisik,finansial,politik,lingkungan,dan agama
budaya.Pemetaan aset berpedoman pada prinsip Asset Based Thinking atau berpikir berbasis
aset untuk memaksimalkan potensi yang ada di sekolah.
Untuk memaksimalkan potensi yang ada disekolah seorang pemimpin pembelajaran harus
menggunakan manajemen perubahan menggunakan perubahan Inkuiri Apresiatif model
BAGJA atau 5 D sebagai cara menginisiasi sebuah perubahan positif berdasarkan aset yang ada
untuk tujuan pembelajaran yang berpihak kepada murid. Dalam aksi nyata modul 3.2 ini,saya
akan melakukan pemetaan terhadap aset sekolah,berdasarkan aset tersebut, saya bersama
komunitas sekolah merancang sebuah perubahan yang bertujuan mengembangkan
kepemimpinan murid ekosistem sekolah meningkatkan motivasi dan karakter siswa dalam
mendukung program sekolah kaitanya dengan Standar Kelulusan yaitu Peserta Didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Konsep Program Couching and Counseling Corner bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang mendukung proses pembelajaran dan layanan bimbingan di sekolah.
Memberikan layanan Bimbingan dan Konseling pada siswa lebih optimal dengan
memanfaatkan sumber daya sekolah dan komunitas sekolah juga berkolaborasi dengan
komunitas diluar sekolah yang mendukung pada program pendidikan serta peduli terhadap
perkembangan potensi peserta didik. Dengan keterbatasan guru BK di sekolah dalam
memberikan layanan bimbingan pada siswa diharapkan dengan adanya program ini mampu
meningkatkan layanan pada siswa dengan maksimal.
2. Kegiatan Aksi Nyata
Program dilakukan dengan alur BAGJA seperti berikut:
a. Buat Pertanyaan
Apa program layanan BK yang dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling pada
seluruh siswa secara optimal dalam mengembangkan potensi siswa sehubungan dengan
keterbatasan Guru BK di sekolah ?
Tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan jawaban?
a) Diskusi bersama kepala sekolah/rekan kerja bagaimana program layanan BK di
sekolah dan mengatasi ketimpangan layanan sehubungan dengan keterbatasan
guru BK di sekolah agar program layanan BK bisa optimal
b) Dialog dengan rekan kerja mengidentifikasi interaksi sesama rekan guru BK,
Wali Kelas dan rekan Guru lainnya
c) Memberikan Informasi kaitanya program Layanan BK pada siswa, orang tua siswa,
komite sekolah, pengawas dan komunitas sekolah.
Rencana untuk melibatkan suara, pilihan dan kepemilikan murid
Berdiskusi dan wawancara siswa untuk mendapatan suara, pilihan dan kepemilikan
murid terhadap program layanan BK yang bisa menjangkau seluruh siswa dan yang
dibutuhkan siswa.
Membuat asesmen dan angket secara online pada seluruh siswa perihal layana n BK
yang dibutuhkan siswa.
Mengajak siswa untuk memberikan saran dan aspirasi terhadap layanan BK
seharusnya
Memberikan alternatif metode layanan BK
Aset / kekuatan sumber daya yang dapat memberdayakaan pada tahap ini
Sarana dan prasaranan sekolah, lingkungan sekolah, warga belajar dan komunitas praktisi
yang ada.
Waktu yang diperlukan Sekitar 3 bulan dimulai bulan Mei, Juni dan Juli dan siap
terlaksana di awal Tahun ajaran baru
Dimulai dengan beberapa tahap pelaksanaan. Penanggung jawab pada tahapan ini
b. Ambil Pelajaran
Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali kekuatan/potensi/peluang
lewat investigasi;
Menentukan bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, diskusi
kelompok kecil/besar, survei individu, multi unsur
Assesmen terhadap layanan BK yang dibutuhkan siswa, wawancara, angket dan
observasi terhadap seluruh warga dan komunitas sekolah.
Curah pendapat bersama bersama siswa untuk mengetahui program layanan BK
yang menyenangkan dan berpihak pada murid dalam pencapaian profil pelajar
pancasila, mampu
Team Manajemn sekolah meliuti Kepala Sekolah, Wakasek dan staf
Seluruh siswa kelas binaan BK’
Orang tua siswa
Rekan guru
Komunitas sekolah
Komite sekolah
Bendahara sekolah
Kebijakaan sekolah dan masuk di team RAKS
Dinas pendidikan, lembaga lain, dan komunitas perguruan tinggi yang sudah
menjadi rekanan sekolah dalam mendukung peningkatan Program Layanan BK
c. Gali Mimpi
Menyusun deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud;
Mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama, multi unsur (kapan, di
mana, siapa saja).
Memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk memberikan aspirasi, harapan dan
pendapat terhadap kegiatan program Layanan Bimbingan dan Konseling.
Mensosialisasikan program layanan BK kepada seluruh warga sekolah baik dan
memberikan ruang untuk diskusi dengan Kepala Sekolah, Komite sekolah, team
pengembang sekolah, guru, orang tua perwakilan kelas membahas layanan BK yang
ideal dan mengoptinalkan layanan BK untuk seluruh siswa.
d. Jabarkan Rencana
Mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah -
langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera,dan langkah berani/terobosan yang
akan memudahkan keseluruhan pencapaian; •Menyusun definisi kesuksesan pencapaian
(tujuan, capaian, luaran
Berkoodinasi dengan Kepala sekolah, rekan guru serta komunitas sekolah dan luar
sekolah dilanjutkan sosialisasi kepada wali siswa dan kepada siswa sasaran. Membuat
ruang yang nyaman dan siswa dapat memberikan saran akan lay out tempat untuk
melaksanaan program layanan yang berbasis berpihak pada murid.Bekerja sama
dengan komunitas sekolah dalam menyusunan program layanan, bekerja sama
dengan komunitas yang ada di lingkungan yang kompeten dalam bidang
perkembangan anak
Pelaksanaan bisa di awal tahun ajaran baru untuk pemantapan dan penyusulan
lay out program, pra tinjau program pelaksanaan program di setiap bulan dan rekap
jejak pelaksansaan selama kegiatan berlangsung.
e. Atur Eksekusi
Menentukan siapa yang berperan/ dilibatkan dalam pengambilan keputusan;
•Mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: protokol, rutinitas,
knowledge management, monev/refleksi
Membentuk team layanan BK dan bekerja sama dengan Komunitas FIKR di sekolah,
Menyediakan ruang khusus untuk murid mendapatkan kegiatan layanan bk dan
mudah di akses oleh seluruh siswa, ruangan yang bisa menjadi tempat untuk kegiatan
layanan informasi, biblioterapi, layanan kepustakaan, tutor teman sebaya, coaching klinik,
dan layanan bk lainnya.
Aset yang mendukung pelaksanaan program dengan mmanfaatkan sumber daya
sekolah diantatanya : - Sarana Fisik ruang untuk pelaksanaan program kegiatan layanan
BK yaitu Pojok BK - Kepustakaan untuk terapi berupa buku buku Dukungan dari semua
warga sekolah, Siswa, orang tua siswa komite sekolah, komunitas sekolah, komunitas
Dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk sampai tahap pelaksanaan program Yosep
Setiawan sebagai Penanggung jawab program, rekan guru BK, wali kelas, rekan guru,
Pembina ekstrakulikuler, staf kesiswaan, dan komunias PIKR diluar sekolah, sumber dana,
kebijakan sekolah, fasilitasi pendukung program lainnya.
3. Hasil Aksi Nyata
B. Feeling (Perasaan)
Perasaan saya ketika melakukan aksinyata Program Couching and Counseling Corner
yang berdampak pada siswa awalnya merasa ragu-ragu terhadap program yang saya buat
sehubungan dengan keterbatasan guru BK dan jumlah siswa yang banyak. Namun ternyata
setelah di diskusikan dengan Kepala Sekolag, warga sekolah, dan komunitas sekolah
mendapatkan dukungan yang luar biasa. Hal ini semakin meyakinan diri akan program
tersebut.
Program ini akan menjadi salah satu program intrakulikuler sekolah yang berkelanjutan
dan mendapatkan dukungan dari semua warga sekolah. Bahkan saya berencana akan
berkolaborasi dengan komunitas luar sekolah yang akan berpartisipasi secara langsung dalam
kegiatan program.
C. Findings (Pembelajaran)
Pembelajaran yang saya dapat dari program Couching and Counseling Corner yaitu saya
semakin sadar bahwa lingkungan berperan penting dalam proses pembelajaran siswa baik
secara langsung maupun tidak langsung, kemampuan saya berkoordinasi dengan Kepala
sekolah rekan guru dan komunitas praktisi terkait mulai meningkat sehingga ada rasa percaya
diri untuk mengaktualisasi apa yang menjadi program bagi murid. Setiap program yang
dilaksanakan menggunakan alur BAGJA dan melaksankan MELR (Monitoring, Evaluasi,
Learning dan Reporting) serta menerapkan Manajemen Resiko dalam setiap program yang
dilaksankan.
D. Future (Penerapan ke depan)
Beberapa rencana kegiatan yang akan diterapkan kedepan agar program bisa berjalan dan bertahan
maka ada beberapa hal yang akan saya lakukan diantaranya:
1. Semakin memperkuat kerja sama dengan seluruh komponen sekolah dalam ikut mendukung
pelaksanaan program
2. Kegiatan yang dilakukan akan semakin optimal jika semua memberikan suara, pilihan dan
kepemilikan. Serta menggerakan komunitas praktisi dalam kegiatan program.
3. Kegiatan ini akan berjalan berkelanjutan dengan menerapkan Monitoring dan Evaluasi yang
beriringan karena sumber belajar lingkungan siswa sangatlah mendukung proses layanan pada
siswa.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PROGRAM