The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by amndraissa12, 2022-03-25 03:43:38

A2BEB9CA-1683-4054-A4B4-C8340C771818

A2BEB9CA-1683-4054-A4B4-C8340C771818

SETU
BABAKAN

Amanda . Della . Nadya

MAX WEBER

Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan baru saja menyabet Juara 1 Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 Kategori Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE).
Ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini diikuti oleh 1.831 Desa Wisata di seluruh Indonesia. Terdapat 7 kategori penilaian Anugerah Desa Wisata
Indonesia 2021, yaitu Daya Tarik Wisata, Homestay, Toilet, Suvenir, Desa Digital, dan dan Konten Kreatif. Baca juga: Setu Babakan Raih Juara 1 Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021
Perkampungan Budaya Betawi merupakan embrio pusat kebudayaan Betawi, suatu tempat dimana ditumbuhkembangkan keasrian alam, tradisi Betawi yang meliputi keagamaan, kebudayaan dan
kesenian Betawi. Ide dan keinginan untuk membangun pusat kebudayaan Betawi sesungguhnya sudah tercetus sejak tahun 1990-an. Kemudian oleh Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus
Betawi) periode 1996-2001, keinginan ini dituangkan dalam sebuah rancangan program kerja yakni Membangun Pusat Perkampungan Budaya Betawi. Desakan masyarakat Betawi yang amat kuat,
dukungan tokoh-tokoh Betawi terdidik serta organisasi masyarakat ke-Betawian, bersama Bamus Betawi sebagai lembaga yang mengkoordinir dan mengayomi seluruh aktivitas organisasi-
organisasi dan yayasan-yayasan masyarakat Betawi, akhirnya melahirkan kesepakatan. Tanpa melampaui tugas dan kewenangan Pemda DKI Jakarta pada tahun 1998, Bamus Betawi mengajukan
proposal tentang Pembangunan Perkampungan Budaya Betawi, dengan alternatif lokasi Setu Babakan, Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Usaha ini semata-mata karena semua
pihak memiliki tanggung jawab moral untuk memotivasi, membina dan membangun serta sekaligus melestarikan budaya Betawi ini.

Untuk lebih memantapkan usulan Bamus Betawi dan kebijakan Pemda DKI Jakarta, sebelumnya pada tanggal 13 September 1997 diselenggarakan Festival Setu Babakan/sehari di Setu Babakan oleh
Sudin Pariwisata Jakarta Selatan dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Karena dalam acara tersebut dapat dilihat jelas aktivitas masyarakat dengan kekentalan budayanya mulai dari pakaian,
hasil industri rumahan, buah-buahan dan lainnya. Bersamaan dengan ini Bamus Betawi menyerahkan kepada masyarakat dan salah satu organisasi pendukung (Satgas PBB) untuk menjaga dan
memantau embrio PBB sampai sekarang. Pada tahun 2000 Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor 92 tahun 2000 tentang Penataan Lingkungan Perkampungan
Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Berdasarkan SK tersebut akhirnya mulailah dibangun embrio PBB pada tanggal 15 September 2000. Kemudian
pada tanggal 20 Januari 2001, Bamus Betawi mengadakan Halal Bihalal dengan organisasi pendukung dan masyarakat Betawi pada umumnya. Pada saat itu Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso
menandatangani prasasti pencanangan awal Perkampungan Budaya Betawi. Sementara itu Ketua Umum Bamus Betawi Abdul Syukur memberi mandat kepada Satgas PBB untuk berperan aktif
mengawasi Perkampungan Budaya Betawi, terutama Setu Babakan.

Perkampungan Budaya Betawi dibuat bukan untuk mengaboriginkan kaum Betawi dan juga bukan semata-mata untuk tujuan wisata, tetapi lebih kepada pelestarian, pengembangan, dan penataan
Budaya Betawi. Mengingat Perkampungan Budaya Betawi semakin banyak mendapat perhatian publik, sementara payung hukum yang ada (SK Gubernur Nomor 92 Tahun 2000 belum dapat
menaungi secara utuh, maka melalui usulan, saran dari berbagai pihak agar dibuat satu Perda tentang Perkampungan Budaya Betawi. Maka pada tanggal 10 Maret 2005 lahirlah Perda Nomor 3
Tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Melalui Perda ini diharapkan pengembangan Perkampungan
Budaya Betawi dapat lebih terkoordinasi dan tertata.

Kepercayaan
Kampung

Setu Babakan

sistem kepercayaan yang mereka yakini yaitu Agama
Islam, karena 88,8% penduduk di permukiman ini
beragama Islam. Di Permukiman Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan, faktor yang mendukung
dalam terbentuknya pola permukiman tersebut ialah
sosial budaya yang berbasis Agama Islam.

Hukum Lokal



hukum lokal : nilai-nilai yang menjadi perekat dalam
kehidupan masyarakat Betawi serta solidaritas masyarakat maupun antar
kelompok dalam kehidupan sosial masyarakat Betawi menjadi suatu
pembahasan yang menarik dalam aktivitas pelestarian budaya Betawi di

Cagar Budaya Setu Babakan.
Kebudayaan merupakan pencerminan dari kepribadian suatu bangsa
atau merupakan salah satu penjelmaan dari jiwa bangsa yang bersangkutan.
Oleh karenanya, jika masyarakat Betawi tidak lagi memiliki kebudayaan,
maka masyarakat Betawi akan kehilangan kepribadiannya sebagai bagian dari
penduduk Jakarta yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan

pembangunan Jakarta.

Mata Pencharian project

Warga pendatang yang tinggal di setu babakan portfolio
kebanyakan bekerja sebagai pekerja swasta, ada juga
pendatang yang bekerja disektor informal seperti Dikampung ini semua warga ditegaskan untuk mencari pekerjaan dengan cara yang baik dan mengikuti nilai
pekerja serabutan ataupun pedagang yang ada area nilai yang ada, jika ada warga yang pekerjaannya menyimpang atau melanggar hukum akan dikeluarkan dari
sisi danau dan zona wisata setu babakan. Mereka tempat tinggalnya yang sekarang ditempati tanpa terkecuali, ujar Rudi. Hal inilah yang menjadi faktor mengapa
berjualan komoditi utama yang berkaiatan dengan kerukunan warga di setu babakan tetap terjaga dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi warga.
langgam atau sesuatu yang khas dengan identitas
betawi, seperti berdagang jajanan betawi seperti toge Di kampung ini pemimpin warga juga menegaskan bahwa warga setu babakan diharuskan untuk mencari
goreng, soto serta panganan lainnya. Ada juga yang pekerjaan dengan caranya masing masing selama tidak melanggar norma yang berlaku, karena di kawasan setu
berjualan cinderamata unik khas betawi, mereka babakan ini sendiri sudah tersedia bermacam profesi yang terkait dengan fungsi setu babakan pada saat ini yaitu
melakukan ini karena kawasan setu babakan sudah wisata budaya. Pemprov DKI juga seudah memfasilitasi dan menyediakan sarana bagi warga untuk berjualan
bertambah fungsi yaitu fungsi wisata yang baik warga asli atau pendatang diperlakukan sama untuk melakukan kegiatan berjualan di setu babakan, maka
dikunjungi wisatawan baik lokal maupun tidak ada alasan lagi bagi warga untuk bermalas-malasan dalam mencari penghidupan di area setu babakan.
mancanegara. Para penjual ini tidak hanya warga asli
setu babakan saja namun dilakukan oleh warga Pedagang yang melakukan aktifitas perdagangannya hampir semua berorientasi pada sektor pariwisata, mereka
pendatang, walaupun demikian tidak ada konflik menyediakan kebutuhan penunjang para wisatawan seperti andong, wisata kayuhan perahu, penyewaan bebek
berarti antara warga asli ataupun pendatang yang perahu dan penjual produk cinderamata khas setu babakan. Tidak ada persaingan yang menimbulkan konflik
berjualan di kawasan setu babakan. ketika mereka menjajakan barang dagangannya baik pedagang asli setempat maupun pedagang pendatang.

zona 1

dikembangkan berbagai rumah adat khas Betawi.
Contohnya Rumah Adat Gudang, Kebaya, Joglo,
Bapang, dan lain-lain. Zona ini juga dilengkapi dengan
museum sejarah dan purbakala. Selain itu juga ada
gedung teater dan gedung modern bernuansa Betawi.

zona 2

dikembangkan sebagai pusat kuliner nusantara
bertema Betawi. Di zona ini ada sekitar 250
pedagang kuliner.

Kawasan setu babakan dibagi menjadi zona 3
3 zona wilayah

Wilayah ini dikembangkan menjadi zona komersial dan
studi alam. Di zona ini dibangun replika perkampungan
Betawi. Replika ini dilengkapi rumah adat, sawah, dan
empang

Kampung
Setu Babakan

Daftar Pustaka

https://metro.sindonews.com/read/625027/171/sejarah-terbentuknya-
perkampungan-budaya-betawi-setu-babakan-1639181542
https://psychology.binus.ac.id/2017/07/06/observasi-setu-babakan-
benteng-budaya-betawi-terakhir-di-jakarta-bagian-2-hasil-
pengamatan/#:~:text=Warga%20pendatang%20yang%20tinggal%20di,da
n%20zona%20wisata%20setu%20babakan
https://www.cendananews.com/2020/01/pesona-perkampungan-budaya-
betawi-di-setu-babakan.html
https://www.gatra.com/news-433267-gaya%20hidup-pemberdayaan-
masyarakat-betawi-di-setu-babakan.html

Disusun oleh :
- Amanda Raissa

( Design )
- Nadya Khoirul

( Materi )
- Nurul Fadhillah

( Materi )

Ter i m a k a sih


Click to View FlipBook Version