LK 3.1 Menyusun Best Practices Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran Lokasi SMKN 8 WAJO Lingkup Pendidikan SEKOLAH KEJURUAN Tujuan yang ingin dicapai Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran dengan model pjbl yaitu meningkatkan minat peserta didik terhadap materi tari kreasi nusantara dengan bantuan video youtube dan tutor sebaya Penulis ANUGRIANI PAWELLANGI, S.Pd Tanggal 25 Januari 2024 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.? A. Latar Belakang Masalah Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai. Dalam pembelajaran di kelas, motivasi belajar siswa cenderung rendah. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran, guru belum mengembangkan strategi atau metode pembelajaran yang menarik sehingga mendorong minat dan motivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran tersebut. Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, motivasi belajar adalah hal yang sangat penting. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan akan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Tanpa adanya motivasi terkadang siswa sangat malas dalam belajar. Motivasi belajar sangat berperan mendorong peserta didik mencapai keberhasilan belajar mereka. Rendahnya motivasi belajar juga dialamai oleh peserta didik kelas X SMK Negeri 8 Wajopada mata pelajaran Seni Budaya pada materi tari. Hal tersebutjuga dapat ditandai dengan masih kurang maksimalnya hasil belajar peserta didik atau asih ada peserta didik yang belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Berdasarkan hasil analisis masalah, kajian literatur dan wawancara dengan pakar, rendahnya motivasi belajar peserta didik dikarenakan proses pembelajaran
yang terpusat pada guru, peserta didik hanya mencatat dan hanya menyerap informasi dari guru. Guru cenderung monoton menguasai kelas sehingga peserta didik takut bertanya kepada guru apabila kurang jelas atau tidak paham. Akibatnya aktivitas belajar peserta didik kurang optimal serta suasana kelas yang kurang menyenangkan menyebabkan motivasi belajar peserta didik rendah sehingga hasil belajar peserta didik juga rendah. Kesulitan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga pembelajaran monoton dan membuat peserta didik cepat bosan. 2. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif sehingga model pembelajaran yang digunakan belum mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. 3. Peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran dan dalam mempresentasikan hasil belajar masih cenderung malu dan bersuara kecil. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, hendaknya guru mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang mampu memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Dari model pembelajaran yang ada, model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yaitu melalui model pembelajaran Project Based Learning. Model Problem Based Learning (PjBL) sangat cocok untuk memotivasi peserta didik dalam memotivasi peserta didik terkait dengan Seni Budaya pada materi tari kreasi. Dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam pembelajaran Seni Budaya secara keseluruhan. Penerapan model pembelajaran Project Based Learning(PjBL) diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran Seni Budaya. Hal inilah yang menjadi latar belakang dalam Peningkatan Motivasi BelajarPeserta Didik pada Mata Pelajaran Seni Budaya pada materi tari dengan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Peserta didik Kelas X SMK Negeri 8 Wajo Tahun ajaran 2023/2024. Peran guru dalam kegiatan praktik pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) di kelas X mata pelajaran Seni Budaya pada materi tari kreasi adalah : 1. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang lengkap, yang terdiri dari modul ajar, media pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja peserta didik dan instrumen penilaian peserta didik. 2. Melakukan seting kelas. Termasuk di dalamnya mengatur tempat duduk peserta didik, letak LCD proyektor, letak layar untuk tampilan LCD, serta HP untuk merekem video. 3. Melaksanakan praktik pembelajaran dengan menggunakan model PjBL.
4. Melakukan penilaian hasil belajar peserta didik setelah kegiatan praktik. 5. Memilih dan menerapkan model pembelajaran yang mampu memotivasi dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik. B. Rumasan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada praktik ini adalah : 1. Bagaimana meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Seni Budaya pada materi tari kreasi dengan menerapkan model pembelajaran project based learning (PjBL)? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan praktik ini adalah: 1. Mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran seni budaya materi tari kreasi dengan menerapkan model pembelajaran project based learning (PjBL). Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat? Ada beberapa tantangan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut diantaranya adalah: 1. Penggunaan model dan metode pembelajaran yang tepat sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. 2. Pemilihan metode yang tepat sesuai pembelajaran dan karakteristik peserta didik sehingga mampu menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. 3. Beberapa peserta didik belum memahami arahan dari guru dalam mengerjakan LKPD 4. Terkendala waktu dalam kegiatan percobaan. 5. Tantangan tersebut menyebabkan guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti Guru harus lebih jelas dalam memberikan arahan atau instruksi serta pengaturan waktu agar sesuai dengan waktu yang ditentukan dan menerapkan metode yang tepat sesuai pembelajaran dan karakteristik peserta didik. Sehingga tantangan dalam mencapai tujuan ini bisa diatasi dengan baik. 6. Pencahayaan kurang sehingga layar di LCD tidak jelas saat perekaman walaupun pada peserta didik sangat jelas dikarena cuaca yang sedang hujan deras dan sangat mendung sehingga minimnya pencahayaan walaupun dengan bantuan lampu. 7. Suasana kelas kurang kondusif karena hujan deras yang membuat suara saya kurang terdengar sampai belakang. 8. Antusias sebagian peserta didik yang naik turun. Hal ini dapat dilihat ketika pembelajaran berlangsung, khususnya pada saat awal pembelajaran.
9. Peserta didik belum terbiasa melakukan presentasi di depan kelas sehingga pada tahap presentasi ini mereka terlihat kurang percaya diri dan canggung sehingga suara peserta didik masih terlihat kurang keras ketika menyampaikan presentasi hasil kerja kelompok. Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini? Untuk mengatasi masalah pertama, saya akan mensetting ulang supaya tampilan terlihat jelas ketika direkam. Untuk mengatasi masalah kedua, saya meminta peserta didik untuk duduk dengan nyaman dan tetap menghadap proyektor. Untuk mengatasi masalah ketiga, saya selalu menyapa dan mengingatkan peserta didik untuk kembali fokus dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Seperti dengan ice breaking. Untuk mengatasi masalah keempat, saya mendampingi peserta didik dalam melakukan presentasi di depan kelas. Tidak lupa saya membimbing mereka dengan mengajukan pertanyaan mengenai LKPD yang mereka kerjakan. Untuk mengatasi masalah pada kegiatan pembelajaran, saya menggunakan model PjBL. FASE 1 : PERTANYAAN MENDASAR Peserta didik diberikan pertanyaan mendasar terkait materi SBDP yaitu mengenai apa saja yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/pemecahan masalah FASE 2 : MENDESAIN PERENCANAAN PRODUK Peserta didik diminta membuat kelompok yang terdiri dari 5 orang per kelompok untuk bekerjasama. (4C: Collaboration) FASE 3 : MENYUSUN JADWAL PEMBUATAN Pada tahap ini peserta didik diberikan penjelasan tahap – tahap menyelesaikan LKPD dan mengatur jadwal pertemuan pembuatan tari sebelum masuk dalam kelas pertemuan selanjutnya. FASE 4 : MEMONITOR KEAKTIFAN DAN PERKEMBANGAN PROYEK Selanjutnya, peserta didik diminta mengeksplor gerak tari, latihan bersama teman kelompoknya. (HOTS: Creative Thinking) FASE 5 : MENGUJI HASIL Setelah selesai peserta didik secara berkelompok melakukan demonstrasi hasileksplorasi gerak.(PPK: Percaya diri) FASE 6 : EVALUASI PENGALAMAN BELAJAR 1. Peserta didik dengan bimbingan guru mengevaluasi atau meriview hasil pekerjaan teman yang lainnya. (4C: Communication) 2. Peserta didik lain saling memberikan apresiasi dan juga komentar membangun untuk memberikan pengalaman bermakna 3. Guru memberikan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut? Dampak dari Aksi Langkah-langkah Dampak dari aksi langkah – langkah pembelajara yang dilakukan adalah dengan penerapan model pembelajaran project based learning (PjBL) pada mata pelajaran seni budaya materi tari kreasi, melalui media power point dan video pembelajaran mengakibatkan peserta didik menjadi bersemangat dalam pembelajaran dan siswa tidakbosan pada saat proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa meningkat. Dengan melakukan percobaan siswa menjadi aktif dalam kerja kelompok.Proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik.Tujuan yang ingin dicapai menunjukkan dampak yang baik,yaitu adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik pada materi Seni Budaya yaitu mencipta tari kreasi . Berdasarkan Hasil analisis evaluasi Pengetahuan semua peserta didik tuntas, yang memperoleh nilai 100 sebanyak 12 peserta didik, yang memperoleh nilai 85 sebanyak 2 peserta didik, yang memperoleh nilai 77 sebanyak 1 peserta didik. Dari 15 peserta didik yang hadir semuanya memiliki nilai di atas KKM 70 yang sebelumnya. Hal ini membuktikan jika pembelajaran inovatif menggunakan model pembelajaran PjBLberdampak baik untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Nilai Sebelum penerapan PjBL Setelah penerapan PjBL Jumlah Peserta Didik Jumlah Peserta Didik 100 12 85 9 2 77 2 1 67 2 57 2 Nilai Rata-rata 79 95 Nilai tertinggi 85 100 Nilai terendah 57 77
DIAGRAM PERBANDINGAN NILAI 120 100 80 60 40 20 0 NILAI TERENDAH NILAI TERTINGGI NILAI TERENDAH NILAI TERTINGGI RATA - RATA Faktor Keberhaslan dari Strategi yang dilakukan Yang menjadi faktor keberhasilan dalam strategi yang saya lakukan adalah mendapatkan dukungan penuh dari kepala sekolah SMKN 8 Wajo. Rekan guru serta peserta didik kelas X Jurusan Farmasi dan Agribisnis Perikanan. Semua peserta didik sangat aktif dalam pembelajaran dan bahkan sangat antusias dalam pemecahan masalah melalui strategi pembelajaran tutor sebaya. Pembelajaran dari keseluruhan proses Keseluruhan dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran project basedlearning (PjBL) pada mata pelajaran matematika materi debit dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Diharapkan dalam pembelajaran ini siswa dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar 1 absensi kelas Gambar 2 ice breaking Gambar 3 Memonitor keaktifan siswa
Gambar 4 mendampingi dan mengontrol siswa Gambar 5 Tutor Sebaya Gambar 6 Presentasi kelompok
Gambar 7 berani menanggapi Gambar 8 menyimpulkan hasil kegiatan
1. Kelebihan dan Kelemahan Praktik Pembelajaran KELEBIHAN KELEMAHAN SOLUSI 1. Pembelajaran sudah sesuai sintaks model pembelajaran PjBL. 2. Siswa sudah aktif dalam kegiatan diskusidan presentasi. 3. Penggunaan media yang menarik bagi peserta didik. 1. Pada saat mengerjakan LKPD terdapat beberapa peserta didik yang masih belum memahami arahan atauinstruksi dari guru. 2. Terkendala waktu dalam melakukan percobaan 3. Masih jarang peserta didik yang memberikan tanggapan terhadap kelompok yang presentasi. 1. Guru harus lebih jelas dalam memberikan arahanatau instruksi. 2. Pengaturan waktu agar sesuai denganwaktu yang ditentukan.
Daftar Pustaka Agus, S. (1 Januari 2018). Mengembangkan pembelajaran abad ke-21 di Unpar. Majalah Parahyangan. Diakses pada 28 Oktober 2019. Arifin, Muhammad dan Rini Ekayati. (2021). Implementasi Metode Tutor Sebaya dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa. Medan: Umsu Press. Arifin, Z. (2016). Evaluasi PembelajaranNo Titl. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2017). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Apriyani, dewi. (2013). Upaya Meningkatkan Kerjasama Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya (Ptk Pada Siswa Kelas Viii A Semester Genap Smp Negeri 1 Karangnongko Tahun Ajaran 2012/2013). Universitas Muhammadiyah Surakarta Bulu, Vera Rosalina, dan Femberianus Tanggur. (2021). The Effectiveness of STEM-Based PjBL on Student’s Critical Thinking Skills and Collaborative Attitude. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 12 (1): 219-228. Mutmainna, A. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) 2014.