Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7
Tugas 1.4.a.6. Demonstrasi Konstektual -
Modul 1.4 Budaya Positif
Praktek Segitiga Restitusi
Skenario
ANNISA ZAINUL BAITI
Angkatan 7
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat mempraktikan pemahaman mereka tentang
penerapan segitiga restitusi dengan murid di sekolahnya.
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid
untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka
bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter
yang lebih kuat (Gossen; 2004)
Segitiga
Restitusi
Menstabilkan Identitas
Skenario Kasus 1
Murid yang mengamuk di kelas
Pada saat saya akan mengajar di kelas IX, tiba-tiba ada
beberapa murid yang lari ke luar kelas karena ada yang
mengamuk di kelas, sebut saja namanya Fahri. Menurut cerita
dari teman-temannya, Fahri mengamuk di kelas karena bekal
makanannya hilang tetapi tidak ada yang mengaku. Setelah
kelas saya tenangkan, akhirnya Fahri saya ajak ke kantor untuk
menyelesaikan permasalahannya.
Skenario Kasus 1
Bu Puji : Mari duduk sini Fahri
Fahri : Iya bu
Bu Puji : Ada apa Fahri, bersediakah kamu bercerita degan saya?
Fahri : Bekal makan siang saya ada yang mencuri bu, padahal saya lapar
sekali, saya tidak punya uang untuk beli nasi di kantin tapi dengan
seenaknya mereka mengambil bekal saya, apa saya tidak boleh marah bu?.
Bu Puji : Boleh saja, misalkan saya ada diposisi kamu saya pasti juga akan
marah
Bu Puji : Setelah kamu tahu bekal makan siangmu hilang, apa yang kamu
lakukan?
Fahri : tentunya saya tanya ke teman-teman bu, tapi tidak ada yang
mengaku
Skenario Kasus 1
Bu Puji : lalu apa lagi yang kamu lakukan setelah itu?
Fahri : ya saya ngamuklah di kelas bu, semua tas teman-teman saya
buangi, meja kursi saya tendang,
Bu Puji : Fahri, saya percaya kamu melakukan itu pasti ada alasannya
Fahri : ya jelas bu, saya ingin teman-teman mengaku, masak dengan
seenaknya mengambil barang tanpa izin, itukan namanya mencuri
Bu Puji : Ya saya paham, kamu ingin teman-temanmu jujur dan berani
mengakui kesalahannya. Tapi untungnya kamu masih bisa mengontrol
diri, hanya melempar-lempar barang saja tidak sampai memukul
temanmu
Fahri : ya tidaklah bu, saya masih bisa menahan diri meskipun saya
sangat marah
Skenario Kasus 1
Bu Puji : Bagus...kamu lebih memilih untuk menahan diri meskipun kamu
sangat marah.
Fahri : Ya bu
Bu Puji : Fahri, coba kamu fikirkan tindakan kamu yang mengamuk di kelas
tadi apa sesuai dengan prinsip yang kamu yakini?
Fahri : ya tidaklah bu, sebenarnya saya selama ini lebih memilih diam
meskipun dijahili teman.
Bu Puji : Menurut kamu keyakinan kelas atau prinsip mana yang tidak
sesuai dengan tindakanmu tadi?
Fahri : Maaf bu Puji, selama ini saya selalu menghargai dan menghormati
teman-teman tapi....tadi saya sangat emosi bu, sehingga saya tidak bisa
mengendalikan diri.
Skenario Kasus 1
Bu Puji : Tapi...Fahri percaya kan...kalau sikap saling menghargai sesama
teman itu penting
Fahri : Saya percaya bu
Bu Puji : Bagus...sekarang coba kamu fikirkan lagi, apa keyakinan yang
harus kita jalankan jika kita sedang emosi
Fahri : Mungkin...saya akan lebih bersabar dan belajar mengontrol emosi
saya bu dan jika ada masalah seperti ini lebih baik saya melaporkan saja
kepada Bapak / Ibu guru agar mendapatkan penanganan dengan baik.
Bu Puji : Bagus Fahri itu baru namanya anak hebat. Ayo sekarang kembali
ke kelas dan belajar dengan baik ya
Fahri : Baik bu Puji
Skenario Kasus 2
Murid yang mengambil barang tanpa izin
Setelah menangani kasus Fahri, saya berjalan kembali ke kelas
untuk mencari tahu siapa yang telah mengambil bekal
makanan Fahri, tiba-tiba ada murid yang menemui saya untuk
melaporkan bahwa yang mengambil bekalnya Fahri adalah
Edo dan setiap hari Edo memang sering berbuat usil sama
temannya dengan cara menyembunyikan barang-barang
temannya. Akhirnya saya meminta murid tersebut untuk
memanggil Edo ke kantor untuk menemui saya.
Skenario Kasus 2
Edo : Assalamualaikum bu Puji
Bu Puji : Waalaikum salam Edo, mari silahkan duduk.
Kira-kira Edo tau tidak, mengapa saya panggil kesini
Edo : Saya dituduh mencuri bekalnya Fahri bu
Bu Puji : Menurut kamu tuduhan itu benar apa tidak?
Edo : Ya jelas tidak benar bu, saya kan tidak mencuri. saya tadi melihat
ada kotak makanan di tasnya Fahri, terus saya penasaran akhirnya saya
ambil
Bu Puji : Setelah itu....
Edo : Saya lapar bu jadi saya tergoda untuk memakannya
Bu Puji : O...kamu lapar, ya wajarlah, saat lapar ada makanan pasti tergoda
untuk memakannya.
Kamu tidak sangu hari ini?
Skenario Kasus 2
Edo : Sangu bu, tapi saya malas antri di kantin
Bu Puji : Benar juga sih...tadi saya melihat kantin antri kalau kamu ikut
antri pasti terlambat mengikuti pelajaran saya
Edo : Iya bu
Bu Puji : Tapi...kamu hanya mengambil makanannya Fahri sajakan, tidak
mengambil barang yang lain, misalnya uang atau HP?
Edo : Ya tidaklah bu, saya kan bukan pencuri
Bu Puji : Bagus...berarti Edo masih ingat kan keyakinan kelas yang sudah
kita sepakati bersama dulu?
Edo : Sebenarnya saya itu kasihan bu saya Fahri, dia tidak pernah sangu,
tapi karna tadi saya lapar jadinya saya memakan bekalnya Fahri.
Skenario Kasus 2
Bu Puji : Nah...berarti kamu tau bahwa tindakanmu tadi tidak sesuai
dengan prinsip yang kamu yakini yaitu rasa belas kasih terhadap sesama?
Edo : Ya bu saya tahu
Bu Puji : Nah...sekarang apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki
tindakanmu tadi?
Edo : Saya akan meminta maaf sama Fahri bu dan besok saya akan
bawakan Fahri roti sebagai ganti roti yang saya makan tadi bu.
Bu Puji : Bagus...berarti kamu mau menjadi orang yang bertanggung
jawab seperti keyakinan yang sudah kita sepakati bersama.
Menurutmu bagaimana rasanya menjadi anak yang baik?
Skenario Kasus 2
Edo : Ya senanglah bu, nanti tidak akan ada lagi anak yang curiga sama
saya saat ada barangnya yang hilang dan yang pasti saya akan bangga
bu karena saya bisa bertanggung jawab dengan apa yang saya lakukan.
Bu Puji : Hebat sekali Edo....ayo masuk kelas dan tunjukkan sama teman-
teman bahwa Edo anak yang baik dan bertanggung jawab. Kamu siap?
Edo : Siap bu Puji
Terima Kasih
telah Menonton
Guru Bergerak Indonesia Maju