JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 MODEL 8: DRISCOLL OLEH Ni Luh Dessy Wahyu Mariati, S.Kep Calon Guru Penggerak Angkatan 8 Jembrana, Bali
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODEL 8: DRISCOLL Kegiatan pada modul 1.4 diawali dengan menonton video pengantar budaya positip. Memulai alur merdeka, pada alur mulai dari diri saya merefleksikan pemahaman awal saya terkait budaya positip di sekolah tempat mengajar serta menyusun harapan pada diri dan murid setelah mempelajari modul ini. Memasuki alur eksplorasi konsep, saya mengeksplorasi konsep terkait disiplin positip dan nilai-nilai kebajikan universal, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, restitusi, keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas, lima posisi control, serta segitiga restitusi. Dalam hal ini saya memberikan komentar dan deskripsi saya terkait konsep yang disampaikan pada alur ini. Selanjutnya memasuki alur ruang kolaborasi bagian kerja kelompok. Disini saya tergabung dalam kelompok 2, bersama sama melakukan analisis 4 buah kasus yang berbeda ditinjau dari posisi kontrol dan resitusi. Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan presentasi kelompok. Kelompok kami mendapatkan giliran presentasi kedua dan sebelumnya sudah dibagi peran masing-masing anggota kelompok. Dalam hal ini saya berperan sebagai penjawab dan memberi masukan kepada kelompok lain. 1. WHAT (Deskripsi dari Peristiwa yang Terjadi)
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODEL 8: DRISCOLL Melanjutkan alur merdeka, tiba pada demonstrasi kontekstual. Saya akan mempraktikkan segitiga restitusi dalam penanganan masalah di sekolah. Disini saya mengambil 2 kasus yaitu kesalahpahaman murid dan murid yang tertidur saat pembelajaran. Setelah video selesai, saya upload di LMS. Memasuki alur elaborasi pemahaman, saya memulai dengan memberikan pertanyaan kepada Instruktur sebelum tatap muka daring. Pada sesi ini didampingi instruktur yaitu bapak Ngakan Putu Suarjana, S.Pd. Saya dikuatkan terkait materi budaya positip, keyakinan kelas serta penerapan resitusi-posisi kontrol dan segitiga restitusi. Sesi kali ini sangat menarik, karena bapak instruktur memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengeksplorasi pemahaman kami semua. Memasuki alur koneksi antar materi, saya menyusun keterkaitan antara modul 1.1, 1.2 dan 1.3 dengan modul 1.4 serta menyusun langkah dan strategi untuk mewujudkan budaya positip di sekolah. Saya juga membuat refleksi pemahaman saya dengan menjawab beberapa pertanyaan yang saya tuangkan dalam sebuah video. Terakhir saya menyusun rancangan Tindakan nyata yang akan saya lakukan. 1. WHAT (Deskripsi dari Peristiwa yang Terjadi)
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODEL 8: DRISCOLL 2. SO WHAT (Analisis dari Peristiwa yang Terjadi) ❑ Perasaan saya saat peristiwa itu terjadi Perasaan yang saya rasakan adalah sangat senang dan bersemangat karena selama proses melewati alur merdeka dalam pemahaman modul 1.4, saya banyak mendapatkan hal baru yang selama ini saya belum tahu. Selain itu selama proses selalu didampingi oleh Bapak fasilitator, Ibu pengajar praktik dan juga bapak instruktur yang selalu menguatkan pemahaman saya. Memang dalam modul ini paling banyak proses pembelajaran yang saya lakukan, tetapi hal itu meningkatkan semangat saya dalam penyelesaian tugas-tugas yang diharapkan. Terkadang harus berbenturan dengan tugas pokok saya, tetapi hal itu tidak menjadi hambatan serius. ❑ Hal yang berubah dari pendapat, pemikiran, atau apapun yang saya yakini sebelumnya Sebelumnya saya berfikir bahwa dalam mendisiplinkan murid, hanya bisa dengan hukuman yang diberikan. Tetapi setelah belajar modul 1.4 ternyata banyak hal yang bisa dilakukan, mengetahui 5 posisi kontrol kita sebagai pendidik, menerapkan segitiga restitusi dalam penanganan masalah, serta menerapkan budaya positip di sekolah dengan membuat keyakinan kelas, mempertimbangkan kebutuhan dasar yang diperlukan serta mengambil nilainilai kebajikan dalam tindakan di sekolah. Jadi dengan mempelajari modul ini, saya sangat berharap adanya perubahan yang bisa saya lakukan baik dari sendiri maupun memimpin perubahan pada komunitas yang sedang saya geluti.
Sebaiknya bagian yang saya kerjakan terlebih dulu adalah Jika saya ingin membuat perubahan dengan konsep budaya positip di sekolah, saya akan memulai dari perilaku dari diri saya sendiri sehingga akan bisa memberikan contoh kepada rekan yang lain. Selanjutnya membagikan konsep ini kepada rekan sejawat di sekolah, karena saya merasakan bahwa kalau ini bisa dilaksanakan di sekolah, maka konsep perubahan itu akan terjadi dengan sendirinya. 3. NOW WHAT (Tindak Lanjut dari Peristiwa yang Terjadi) Setelah saya melakukan pembelajaran ini, hal baru yang ingin saya bagikan kepada rekan atau lingkungan saya: Hal baru yang ingin saya bagikan kepada rekan kerja saya di sekolah adalah terkait bagaimana kita menciptakan budaya positip ini secara berkesinabungan di sekolah. Selain itu bagaimana menerapkan segitiga restitusi dalam penanganan permasalahan murid di sekolah serta memilih posisi kontrol dalam melakukan pembinaan kepada murid kita di sekolah. Dukungan yang saya butuhkan agar bisa menindaklanjuti refleksi saya adalah Dalam menindaklanjuti refleksi saya, saya sangat membutuhkan dukungan kepala sekolah dan rekan kerja di sekolah. Bagaimanapun kalau sesuatu yang baru kita laksanakan tanpa kolaborasi, maka hal itu akan menjadi sesuatu yang sulit dan memiliki kecendrungan yang gagal. Jadi dukungan semua pihak di sekolah sangat saya butuhkan
TERIMA KASIH