The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by khoirulanwar, 2021-03-01 22:58:03

RANGKUMAN PAI KLS 6 SEM.2 (PTS)

RANGKUMAN PAI KLS 6 SEM.2 (PTS)

Choirul Anwar, S.Ag, MA.

SEMESTER II

KELAS 6

PELAJARAN 6:

INDAHNYA SALING MEMBANTU DAN HIDUP RUKUN

Saling membantu dalam hal kebaikan adalah salah satu ajaran mulia Agama
Islam. Hidup saling membantu dan rukun sungguhlah indah. Pada
pembelajaran PAI/BP pelajaran 6 ini kita akan belajar tentang Indahnya
Saling Membantu dan Hidup Rukun.

Kerjasama saling membantu di sekolah bisa dilakukan dalam menjaga
kebersihan kelas. Bergotong royong membersihkan kelas dan lingkungan
sekolah juga contoh saling membantu dalam hal kebaikan. Lingkungan
sekolah jadi indah dan sehat.

Sebagai anak, kita juga harus dengan ikhlas membantu pekerjaan di rumah,
seperti membantu menjamur pakaian, membantu mencuci piring, menyapu
halaman dan banyak lainnya. Saling membantu di rumah akan membuat
kehidupan kita menjadi lebih indah.

A. Membaca Q.S. al-Ma’idah/5:2-3 dan Q.S. al-Hujurat/49:12-13

Membaca al-Qur’an hendaknya dimulai dengan isti’azah (a’uzubillahi
minasysyaitanirrajim) dan basmalah (bismillahirrahmanirrahim). Kemudian,
cermati dan ikutilah langkah-langkah cara belajar berikut ini.

1. Membaca kalimat bahasa dari arah sebelah kanan ke kiri. Membaca ayat-ayat
al-Qur’an harus dengan lafal dan makhraj yang benar.

2. Cermati cara pengucapan bapak atau ibu guru dalam melafalkan ayat-ayat al-
Qur’an.

3. Membaca ayat-ayat al-Qur’an harus dengan tartil.
4. Bacalah berulang-ulang secara individu dan disimak oleh teman atau saudara

sampai lancar.

B. Kandungan Surat al-Maidah ayat 2

ٰٓ‫ٰٓياَ ُّٰي َهآٰا ٰلَ ِذ ْي َنٰٓا َم ُّن ْوآٰلَآٰتُّ ِح ٰلُّ ْوآٰ َش َعاۤىِ َرٰٓاّ ٰللِٰٓ َو َلآٰال َٰش ْه َرٰٓالْ َح َرا َمٰٓ َو َلآٰالْ َه ْد َيٰٓ َولَآٰالْ َق َلاٰۤٓىِ َدٰٓ َو َلآٰاۤ ِٰمْْ َنٰٓالْ َبْْ َتٰٓالْ َح َرا َمٰٓيَبْ َت ُّغ ْو َن‬
ٰٓ‫َف ْضلًآٰ ِٰم ْنٰٓ َٰر ٰبِ ِه ْمٰٓ َورِ ْض َوانًآٰۗ َواِ َذآٰ َحلَلْ ُّت ْمٰٓ َفا ْص َطا ُّد ْوآٰۗ َو َلآٰيَ ْجرِ َم َٰن ُّك ْمٰٓ َش َنا ُّنٰٓقَ ْو ٍمٰٓاَ ْنٰٓ َص ُّٰد ْو ُّٰٓك ْمٰٓ َع ِنٰٓالْ َم ْس ِج ِدٰٓالْ َح َرا ِمٰٓاَ ْن‬

‫َت ْع َت ُّد ْواْٰۘٓ َو َت َعا َونُّ ْوآٰ َعلَىٰٓالْبِ ِٰرٰٓ َوال َٰت ْقوىٰۖٓ َوٓلَٰآٰ َت َعا َونُّ ْوآٰ َع َلىٰٓالْاِثْ ِمٰٓ َوالْ ُّع ْد َوا ِنٰٓۖ َوا َٰت ُّقوآٰاّ ٰل َلٰٓۗاِ َٰنٰٓاّ ٰل َلٰٓ َش ِديْ ُّدٰٓالْعِ َقا ِٰٓب‬

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian
Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu)
hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda),
dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka
mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan

ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu
kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu
berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-

Nya.

Al-Qur’an Surat al-Maidah ayat 2 ini berisi tentang ajakan tolong-menolong
dalam kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan
dosa dan permusuhan.

Kita diharuskan saling menolong kepada sesama kita dalam perbuatan baik
dan ketaqwaan, sebaliknya hindari saling menolong dalam perbuatan dosa dan
permusuhan.

Misalnya, ada teman kita yang mengajak membolos, hendaknya dihindari
atau ditolak karena membolos perbuatan tidak baik. Tetapi, jika ada teman
kita yang mengajak ke masjid untuk mendengarkan ceramah agama atau şalat
berjamaah, kita harus mendukungnya.

C. Kandungan Surat al-Maidah ayat 3
ٰٓ‫ٓذٰلِ ُّك ْمٰٓفِ ْسقٰٓۗاَلْ َْ ْو َمٰٓيَىِ َسٰٓا َٰل ِذْٰٓي َنٰٓ َك َف ُّر ْوآٰ ِم ْنٰٓدِيْنِ ُّك ْمٰٓ َفلَآٰتَ ْخ َش ْو ُّه ْمٰٓ َوا ْخ َش ْو ِۗنِٰٓاَلْ َْ ْو َمٰٓاَ ْك َملْ ُّتٰٓلَ ُّك ْمٰٓدِ ْي َن ُّك ْم‬

ٰٓ‫َواَتْ َم ْم ُّتٰٓ َع َل ْْ ُّك ْمٰٓنِ ْع َمتِ ْىٰٓ َو َر ِض ْْ ُّتٰٓ َل ُّك ُّمٰٓالْاِ ْس َلا َمٰٓ ِد ْي ًنآٰۗ َف َم ِنٰٓا ْض ُّط َٰرٰٓفِ ْىٰٓ َم ْخ َم َص ٍةٰٓ َغْْ َرٰٓ ُّم َت َجانِ ٍ ٰٓفٰٓ ٰلِاِثْ ٍمٍٰۙٓفَاِ َٰنٰٓاّ ٰل َلٰٓ َٰٓغ ُّف ْور‬
‫َٰر ِحْْ ٰٓم‬

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan
yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih.
Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula)
mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada

hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah
Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu,

dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena
lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun,

Maha Penyayang.

Dalam Q.S. Surat al-Maidah ayat 3 ini Allah Swt. mengingatkan umat-Nya
agar tidak takut kepada orang-orang kafir, tetapi takutlah hanya kepada Allah
Swt.

Segala perintah Allah Swt. harus kita laksanakan, dan segala larangan Allah
Swt. harus kita hindari. Jadi, ajaran Islam yang disampaikan Nabi
Muhammad saw. harus kita yakini dan amalkan. Karena Allah Swt. telah
menyempurnakan sekaligus rida.

D. Kandungan Surat al-Hujurat ayat 12
ٰٓ‫َٓاٰي َاَُّيحَ ُهدآُٰكاَّْلمَِٰٓذاْيْنَٰٓن َّٓيْٰٰاأ َُكم ُنَلٓوٰ َآلٰاْ ْحجَ َمتِٰٓنَاُب ِ ْخو ْآيٰ َِهكِٰٓث َْيم ًْيرًآتٰآِّٰم َفَنَٓكٰاِرل ْ َّه ُظت ُِِّّۖمنِْٰٓوا ُۗٓهَّٰٰٓنَٰٓ َوبا َّْتعُقوَآضٰٓاٰال ّٰلل ََّهٓظِٰۗاِّنَّٰٓنِٓاْٰثالٌ ّٰلمَٰٓ َهّٰٓوَََت َّلٓوٰ َات ٌَجبََّّٰٓسر ِ ُح ْسي ْ ٌوٓمٰآٰ َوََلٰٓ َٰٓي ْغ َت ْبٰٓ َّب ْع ُض ُك ْمٰٓ َب ْع ًض ۗآَٰا ُي ِح ُّب‬

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain
dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada
di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu

kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Penerima tobat, Maha Penyayang.

Dalam Al-Qur’an al-Hujurat ayat 12 ini dinayatkan bahawa jika kita beriman
kepada Allah Swt., janganlah berprasangka (buruk) terhadap orang lain karena
berprasangka itu dosa besar. Di samping itu, kita tidak boleh mencari-cari
kesalahan orang lain atau bergunjing karena orang yang suka bergunjing
diibaratkan seperti orang yang memakan daging saudaranya.

Allah Swt. menyamakan orang yang suka bergunjing seperti orang yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati. Jika kita telah berbuat salah
dan dosa karena telah melanggar larangan Allah Swt., segeralah bertobat dan

bertakwa kepada Allah Swt, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, lagi
Maha Penyayang.

E. Kandungan Surat al-Hujurat ayat 13
ٰٓ‫ٰٓيََاع ُِّيل َْيه ٌآمٰٓاٰل ََّنخاِب ْي ٌُٓسٰرِٰٓا َّنآٰ َخ َل ْقن ُك ْمٰٓ ِّم ْنٰٓ َذ َك ٍرٰٓ َّوُا ْنثىٰٓ َو َج َع ْلن ُك ْمٰٓ ُش ُع ْوًبآٰ َّو َق َب ۤآٰى َلِٰٓل َت َعا َرُف ْوآ ِٰٰۚٓا َّنَٰٓا ْك َرَم ُك ْمٰٓ ِع ْن َدٰٓال ّٰل ِهَٰٓا ْتقى ُك ْمِٰٓۗا َّنٰٓال ّٰل َه‬

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui,

Mahateliti.

Allah Swt. menyatakan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah Swt.
adalah orang yang taqwa. Oleh sebab itu, tidak ada artinya kita
menyombongkan diri tanpa beribadah kepada Allah Swt.

Pada Q.S. al-Hujurat ayat 13, Allah Swt. menciptakan manusia terdiri atas
laki-laki dan perempuan. Manusia itu suka berkumpul dan berkelompok,
sehingga mereka membentuk suatu suku atau bangsa.

Marilah kita saling mengenal sesama teman, kita akan terhindar salah paham
atau prasangka negatif atau saling bergunjing yang tidak benar. Dengan
demikian, tidak ada di antara kita saling menganggap diri paling benar.

PELAJARAN 7:

MENERIMA QADA’ DAN QADAR

Rukun iman keenam atau yang terakhir adalah percaya kepada Qada’ dan
Qadar. Menerima Qada’ dan Qadar Allah Swt. harus dengan iklhas karena
itulah yang terbaik buat kita.

A. Qada’

Qada’ adalah keputusan atau ketetapan terhadap suatu ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Allah Swt. bagi makhluk-Nya. Qada’ tidak dapat diubah dan
tidak dapat ditunda atau dimundurkan.

Contoh-Contoh Qada’

Sesuatu kejadian yang tidak dapat diubah atau tidak dapat ditunda merupakan
contoh qada’. Contoh-contoh qada’ antara lain sebagai berikut.

 Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat.
 Kematian pasti datang.
 Bumi serta planet-planet lainnya berputar sesuai porosnya

Hikmah Beriman kepada Qada’

Seseorang yang beriman kepada qada’ akan bersikap dan berperilaku, antara
lain sebagai berikut.

1. Datang ke sekolah atau kegiatan lainnya tepat waktu.
2. Memanfaatkan waktu untuk belajar dan hal lain yang positif.
3. Menerima berapa pun uang jajan yang diberikan orang tua.
4. Tidak bersikap sombong di rumah, di sekolah atau di lingkungan masyarakat.
5. Berhati-hati jika berada di tempat keramaian atau di jalan raya yang padat

kendaraan.
6. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya.
7. Santun dan rendah hati dalam bersikap di mana pun ia berada.

B. Qadar

Qadar atau takdir adalah segala ketentuan Allah Swt. yang telah berlaku terhadap
semua makhluk-Nya. Namun, Qadar dapat diubah dengan usaha manusia atau
ikhtiar.

Ikhtiar artinya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya.
Sesuatu itu terjadi atau tidak terjadi pasti ada sebabnya. Kita bekerja keras
sehingga berhasil dan sukses.

Keberhasilan usaha bergantung pada gigih atau tidaknya usaha kita. Untuk
mencapai keberhasilan, diperlukan kehati-hatian pada banyak faktor.

Misalnya, Allah Swt. memberikan modal kecerdasan kepada kita. Hendaknya
modal itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan diri sendiri
mengejar cita-cita. Kesuksesan tidak datang sendiri, tetapi diusahakan dengan
sungguh-sungguh.

Setiap manusia wajib berusaha agar dapat mengubah nasibnya. Kita tidak boleh
menyerah pada kesulitan-kesulitan sebelum berusaha. Kita diwajibkan berusaha.
Segala sesuatu yang kita peroleh tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus
diusahakan.

Contoh-Contoh Qadar

Berikut contoh-contoh Qadar.

1. Menjadi pintar dan menjadi juara kelas karena belajar dan berdoa.
2. Menjadi juara lomba pidato atau juara lomba cerdas cermat karena gigih

berlatih.
3. Menjadi anak yang disenangi dalam pergaulan karena ramah dan suka

menyapa kepada siapa saja.
4. Menjadi anak yang pandai membaca al-Qur’an dan menjadi qari/qariah

terbaik di sekolah atau sampai ke tingkat provinsi harus usaha yang gigih.

Hikmah Beriman kepada Qadar

Seseorang yang beriman kepada Qadar akan bersikap dan berperilaku, antara
lain sebagai berikut.

1. Menyadari bahwa semua cita-cita yang diinginkan harus diusahakan.

2. Memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tugas. Misalnya mengerjakan
PR sendiri.

3. Giat dan disiplin dalam belajar. Misalnya, sebelum berangkat tidur, harus

belajar terlebih dahulu.

PELAJARAN 8:
SENANGNYA BERAKHLAK TERPUJI

Pada pelajaran 8 kali ini akan kita akan belajar dengan tema “senangnya
berakhlak terpuji”. Mari kita mencoba untuk memahami makna berbaik
sangka, simpati, toleran, hidup rukun, serta hormat & patuh kepada orang tua,
guru dan sesama anggota keluarga.

Contoh berakhlak terpujia diantaranya adalah: Memberi pinjaman buku
dengan senang hati, Membantu mendorong gerobak pemulung tua dengan
senang hati, Menolong teman yang tertimpa musibah dengan tulus,
serta belajar dengan menyenangkan.

A. Arti Berbaik Sangka

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ”sangka” artinya duga atau
taksir. Berbaik sangka adalah menduga yang baik terhadap sesuatu.

Kita harus selalu berbaik sangka atau berpikir positif terhadap orang tua, guru
atau teman. Berpikir positif adalah perilaku terpuji.

Lawan kata berbaik sangka adalah berburuk sangka atau prasangka. Siswa
yang baik akan menghindari prasangka buruk terhadap orang lain.

Di dalam Q.S. al-Hujurat/49:12, Allah Swt. sudah mengingatkan kita agar
menjauhi prasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang
lain. Karena apa yang kita sangkakan belum tentu kebenarannya. Di samping
itu, diri kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita jelek-jelekkan tersebut.

Hadis Rasulullah saw. juga melarang kita untuk berburuk sangka. ”. . . Hati-
hati kalian dari prasangka buruk karena zan/prasangka buruk itu adalah
sedusta-dusta ucapan. Dan janganlah kalian memata-matai.” (H.R. al-Bukhari
dan Muslim)

Jadi, kita tidak boleh menjelek-jelekkan teman kita yang ada di sekolah atau di
lingkungan rumah. Pikiran kita hendaknya tidak dipenuhi oleh pikiran-pikiran
yang negatif. Sebaliknya, kita berpikir positif, jernih dan mendoakan kebaikan
untuk diri sendiri dan orang lain.

Contoh Berbaik Sangka

Beberapa contoh berbaik sangka adalah seperti beriut ini:

1. Tanpa curiga, Ahmad meminjamkan uang jajannya kepada Karim untuk
membeli buku.

2. Kamila menerima peraturan orang tuanya untuk bangun pagi agar bisa salat
subuh berjamaah dan membersihkan tempat tidur sendiri.

3. Karlina menerima aturan orang tuanya untuk mengikuti les privat mengaji di
rumah, walaupun ia tidak keluar rumah setelah pulang sekolah.

4. Herman memahami sahabatnya Zakaria yang tidak ikut piknik ke Taman
Mini Indonesia Indah (TMII) karena ternyata Zakaria harus mengikuti ujian
renang.

B. Simpati

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata simpati berarti: rasa kasih, rasa
setuju (kepada), dan rasa suka. Secara umum, kata simpati dapat diartikan
sebagai perasaan kebersamaan secara sosial hingga seseorang dapat merasakan
perasaan orang lain, (biasanya suatu perasan sedih) dalam dirinya sendiri.

Contoh simpati misalnya saat kita mengetahui orang lain mendapat musibah,
seperti orang tuanya meninggal dunia, kita dapat merasakan kesedihan yang
sama.

Contoh Simpati

Contoh-contoh simpati diantaranya adalah berikut ini.

1. Mendengarkan curahan hati teman hingga selesai.
2. Memosisikan diri kita dalam posisi orang lain yang kesusahan atau gembira.
3. Jangan menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri malas atau

tidak melakukannya.
4. Beri aksi nyata dengan menanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk

membantu. Jika tidak bisa memberikan apa yang diminta, cari alternatif lain
atau menanyakan apakah ada orang lain yang juga bisa ikut membantu.

C. Bersikap Toleran

Dalam KBBI, kata toleran adalah kata sifat yang menunjukkan sikap tenggang
rasa (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb) yang berbeda dengan
pendirian sendiri.

Adapun toleransi adalah sikap saling menghormati dan saling bekerja sama di
antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda, baik secara etnis,
bahasa, budaya, politik, maupun agama.

Contoh Bersikap Toleran

Berikut ini adalah contoh-contoh sikap toleran.

1. Kita menghormati pendapat teman yang berbeda dengan pendapat kita.
2. Kita tidak membuat kegaduhan di masjid saat orang-orang sedang

melaksanakan ibadah salat.
3. Kita tidak memasang petasan yang memekakkan telinga karena bisa saja di

sekitar kita ada bayi atau orang sakit.
4. Kita tidak membuat keributan di kelas saat guru sedang menjelaskan karena

teman-teman lainnya butuh ketenangan untuk belajar.
5. Kita tidak hidupkan radio, VCD atau televisi keras-keras sehingga

mengganggu tetangga.
6. Kita tidak main gitar atau bedug di saat para tetangga sedang istirahat.
7. Kita tidak mengejek kawan yang berbeda suku dan agamanya.

Senangnya berakhlak terpuji, bersikap toleran maka hidup menjadi damai.

D. Hidup Rukun

Dalam KBBI, kata rukun berarti baik dan damai; tidak bertengkar, hidup
rukun artinya hidup damai dan tidak bertengkar.

Hidup rukun sangat dianjurkan oleh agama karena manusia diciptakan oleh
Allah Swt. bersuku bangsa yang berbeda yang menyebabkan budayanya pun
berbeda. Namun, kita diajarkan untuk saling rukun karena dalam pandangan
Allah Swt., hanya orang bertaqwa yang membedakan satu dengan yang
lainnya.

Allah Swt. menciptakan manusia berpasang-pasangan dan bersuku bangsa.
Orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. adalah orang yang paling bertaqwa.
Kita hidup di dunia ini tidak sendiri dan selalu membutuhkan bantuan dari
orang lain.

Kita hidup membantu atau dibantu, baik langsung atau tidak langsung. Jadi,
dalam bergaul dengan teman-teman di sekolah atau di lingkungan, kita harus
mendukung dan mengutamakan kerukunan.

Contoh Hidup Rukun

Contoh-contoh perbuatan yang menyebabkan hidup rukun adalah berikut ini.

1. Setiap akan berbicara atau melakukan kegiatan, harus diperhitungkan baik dan
buruknya.

2. Menghargai orang lain; orang tua, orang yang lebih tua, kakak-adik, teman
yang beragama lain, teman yang berasal dari daerah lain.

3. Berbicara yang baik, tidak dengan kata-kata yang kasar, yang membuat orang
lain marah atau sakit hati.

4. Dalam bertindak, mengutamakan kepentingan orang banyak daripada
kepentingan pribadi. Atau, dalam bertindak, tidak egois yang selalu
mementingkan diri sendiri.

Sedangkan contoh-contoh perbuatan yang membuat hidup kita tidak rukun
adalah sebagai berikut.

1. Berbuat lebih mengedepankan emosi atau cepat marah bukan akal sehat.
2. Tidak menghargai orang lain dan atau menganggap diri sendiri paling benar

dan paling pintar.
3. Suka mencela dan mengolok-olok teman. Perbuatan mengolok atau mencela

sering kali menjadi pemicu suatu pertengkaran atau perkelahian.
4. Suka berbicara kasar dan merendahkan orang lain.

E. Hormat dan Patuh kepada Orang tua, Guru, dan Anggota Keluarga

Kita harus memiliki rasa hormat, sayang dan patuh kepada orangtua, guru dan
anggota keluarga. Orang tua yang memelihari dan membesarkan kita. Guru
yang mengajar kita membaca dan menulis. Sudah sepantasnya kita
menghormati dan mematuhi nasihat guru.

Berakhlak terpuji memang menyenangkan, hidup kita selalu menjadi tenang
dan indah. Berikut ini adalah beberapa contoh akhlak terpuji. Sungguh
senangnya berakhlak terpuji.

Contoh Hormat dan Patuh kepada Orang Tua

1. Memberi salam, minta izin dan mencium tangan orang tua ketika akan
berangkat ke sekolah.

2. Mendoakan orang tua setelah salat.
3. Perintah orang tua untuk belajar sungguh-sungguh, tidak banyak menonton

TV, banyak bermain harus dituruti.
4. Minta izin terlebih dulu jika ingin bermain ke rumah teman.
5. Perintah orang tua untuk mengerjakan salat dan bangun pagi hendaknya

dituruti, dan sebaginya.

Contoh hormat dan patuh kepada guru

1. Ketika bertemu guru, memberi salam kepada guru lalu mencium tangannya.
2. Mendengarkan penjelasan guru di kelas.
3. Saat belajar, tidak banyak bercanda di dalam kelas.
4. Tugas-tugas dari guru dikerjakan tepat waktu.
5. Nasihat untuk kemajuan siswa/i harus dipatuhi.
6. Larangan guru agar tidak mencorat-coret dinding kelas, tidak berkelahi dengan

teman, atau mengganggu teman di kelas hendaknya dipatuhi.

Contoh hormat dan patuh kepada sesama keluarga

1. Jika bertemu saudara/famili yang lebih tua, seperti nenek/kakek, paman/bibi
atau kakak, hendaknya memberi salam dan mencium tangannya.

2. Mematuhi setiap nasihat kebaikan dari anggota keluarga yang lebih tua.
3. Terhadap adik yang lebih muda hendaknya disayangi.
4. Tidak menghidupkan radio atau TV keras-keras di saat ada anggota keluarga

(adik atau kakak atau nenek yang sakit).


Click to View FlipBook Version