1
Elektrolisis
1. Chem-Budaya
Sains dalam Kearifan Lokal
2. Chem-Materi
Sains dalam Konsep Kimia
3. Chem-Rangkuman
Sains Singkat
4. Chem-Video
Sains dalam Bentuk Audiovisual Animasi
5. Chem-News
Sains sebagai Sarana Informasi
6. Chem-Soal
Sains dalam Persoalan
7. Chem-Eksperimen
STEAM dalam Praktikum Elektrokimia
8. Chem-Tech
Sains sebagai Penerapan di Kehidupan
Peta Konsep
Kompetensi Dasar Tim Penyusun:
Tsalis Jauza Nareswari
3.1. Menerapkan stoikiometri reaksi redoks dan Vanesa Kusuma Putri
hukum Faraday untuk menghitung besaran-
besaran yang terkait sel elektrolisis Editor:
Farrel Hafiz Aldwinarta
4.1. Menyajikan rancangan prosedur penyepuhan
benda dari logam dengan ketebalan lapisan dan Dosen Pembimbing:
luas tertentu Nur Candra E. Setiawan, S.Si., S.Pd., M.Pd.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan dapat:
1. Mengartikan sel elektrolisis
2. Menelaah susunan sel elektrolisis
3. Mengembangkan konsep terjadinya sel
elektrolisis
4. Membedakan sel elektrolisis dan sel volta
5. Mengaplikasikan tata cara penulisan reaksi sel
elektrolisis
6. Merancang percobaan sel elektrolisis
Menyingkap Chem-Budaya
Kimia dalam Kearifan Lokal
Sains dalam Seni
GLMaaaprhiuskdaonataWEmisansu Kencana
Sumber gambar: Pada hari Minggu bertepatan dengan tanggal 20 badong (kalung), hiasan bahu. Berbeda dengan
Liputan6.com Mei 2018, secara resmi patung Garuda Wisnu lapisan mahkota yang berasal dari emas yang
Kencana (GWK) di Ungasan, Kuta Selatan secara teknis sulit untuk terkorosi, karena
akhirnya telah terpasang. Mahkota dikerek dan emas termasuk dalam logam mulia yang secara
dipasang di atas kepala Dewa Wisnu. Tabuhan kimia sifatnya tahan korosi di udara dan juga
Baleganjur mengiringi prosesi tersebut sebagai kelembaban, serta cukup tahan dalam berbagai
bentuk perjalanan Panjang yang hampir usai kondisi asam.
setelah 28 tahun terlewati. Emas hanya bisa terkorosi (berkarat atau
Pemasangan mahkota seberat 3,5 ton larut) dalam beberapa larutan tertentu seperti
merupakan bagian dari finishing patung yang sianida, tiosulfat, tiourea, air raja, dan air
digelar upacara ritual adat pasupati patung raksa. Oleh karena ketahanan inilah emas
Garuda Wisnu Kencana dan digambarkan termasuk logam mulia. Proses pelapisan emas
sebagai permintaan berkat dari Sang Hyang pada mahkota garuda dapat dilakukan dengan
Widhi Wasa untuk memberikan kehidupan banyak cara, salah satunya dengan elektrolisis.
universal yang positif dan energi yang baik Sel elektrolisis adalah reaksi yang mengubah
di alam Bhuwana Agung. Pada dasarnya, seri energi listrik menjadi energi kimia. Sel ini
ritual tradisional dan keagamaan bertujuan merupakan sel elektrokimia yang digunakan
untuk mendorong reaksi redoks tidak spontan
untuk memupuk harmoni lewat penerapan energi listrik. Jadi, dilakukan
antara Taman Budaya GWK dan pelapisan atau penyepuhan logam dengan
patung Garuda Wisnu Kencana, emas, di mana proses penyepuhan ini dilakukan
dengan alam sekitar dan manusia. dengan tujuan untuk melindungi suatu logam
atau menambah nilai jual dari logam tersebut.
Pada mahkota Wisnu Proses elektroplating dilakukan dengan cara
yang dibuat berbeda menjadikan logam yang akan disepuh sebagai
yaitu berlapis emas katoda dan menjadikan logam pelapis sebagai
untuk melambangkan anoda lalu dibenamkan dalam larutan garam
kemegahan atau kejayaan, dari logam penyepuh dan dialiri arus listrik.
serta mengintepretasikan Topik materi elektrokimia terkait hal ini
merupakan aplikasi sel elektrolisis berupa
encana sendiri artinya juga emas. penyepuhan logam (elektroplating).
Hal tersebut berbeda dengan
bagian tubuh patung yang lain
yang berasal dari tembaga.
Tembaga yang terkorosi akan
mengalami perubahan warna
menjadi kehijuan pada bagoan
Patung GWK (Garuda Wisnu Kencana)
Menjadi patung ke-3 terbesar di dunia
dan salah satu bangunan bersejarah
Indonesia yang terletak di Desa Ungasan,
Kuta Selatan, Kabupaten Badung,
Bali. Terdiri atas dua bagian, bagian
pertama adalah patung Dewa Wisnu
menunggang Garuda dengan mahkota
emas dan bagian kedua merupakan
monumen alas. Monumen alas didesain
dalam bentuk bangunan berukuran
30.000 meter persegi.
Elektrolisis
Salah satu sel yang ada dalam elektrokimia adalah sel elektrolisis. Sel
elektrolisis dapat diartikan sebagai perubahan arus listrik menjadi suatu
reaksi kimia. Sel elektrolisis tersusun dari elektroda-elektroda yang
dicelupkan dalam suatu kompartemen yang berisi larutan elektrolit.
Pada sel elektrolisis terdapat 2 buah elektroda yang dihubungkan pada
sumber listrik yaitu anoda di kutub positif dan katoda di kutub negatif.
Anoda pada sel elektrolisis merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi,
sedangkan katoda merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi.
Sel elektrokimia merupakan suatu sel yang terdiri atas dua elektrode dan
dua larutan elektrolit. Sel elektrokimia ada dua jenis, yaitu sel volta dan
sel elektrolisis, sel volta merupakan sel elektrokimia yang melibatkan
reaksi redoks spontan dan menghasilkan arus listrik, sedangkan sel
elektrolisis adalah sel elektrokimia yang melibatkan reaksi redoks tidak
spontan dan memerlukan arus lisrik luar.
Cara Kerja Sel Elektrolisis
Pada sel elektrolisis digunakan energi listrik untuk menjalankan reaksi redoks,
sehingga akan terjadi reaksi tidak spontan. Pada kompartemen yang berisi
larutan elektrolit terdapat 2 buah elektroda yang dicelupkan, lalu kedua elektroda
tersebut dihubungkan dengan sumber listrik. Pada lingkup submikroskopis
apabila dilihat lebih jauh, elektron yang berasal dari sumber listrik nantinya
akan masuk ke katoda dan keluar melalui anoda. Jadi katoda akan bermuatan
negatif sedangkan anoda akan bermuatan positif.
Di dalam kompartemen tersebut, larutan elektrolit juga akan mengion menjadi
kation dan anion. Kation akan tertarik ke arah katoda karena katoda bermuatan
negatif dan anion akan tertarik ke arah anoda karena anoda bermuatan positif.
Susunan Sel Elektrolisis
Secara umum sel elektrolisis tersususn dari sumber listrik, elektroda dan
elektrolit dengan gambar berikut
dGaanmabnaord. Sa.usDuunaanelSeuksturondaan sel elektrolisis umumnya tersusun dari dua elektroda, yaitu katoda
(akupintar.id) tersebut dihubungkan pada sumber listrik dan larutan elektrolit.
1. Sumber Listrik
Sumber listrik merupakan sumber arus yang digunakan. Sumber arus yang Gsaatumcboanr.toShtapbeilnizsetarbaidl asulamhbsearlah
digunakan bisa berupa sumber arus stearah atau DC, ataupun menggunakan listrik agar arus listrik dapat
baterai atau akki. Elektrolisis tidak dapat menggunakan sumber arus bolak teratur. (els.id)
balik atau AC
G(kaamrbboanr)..E(ldeakntrcoadrbaoinn.ecrotm) 2. Elektroda
(Gkaamrbboanr)..E(ldeakntrcoadrbaoinn.ecrotm) Elektroda terdiri dari anoda dan katoda. Anoda, yaitu elektroda tempat
terjadinya reaksi oksidasi. Sedangkan katoda, yaitu elektroda tempat
tGearjmadbiapr.aSdkaeemleaktrreoadkasi- yang terjadinya reaksi reduksi. Elektroda ada dua macam, yaitu
elektroda sel elektrolisis
a. Inert (sangat sukar bereaksi)
Elektroda inert tidak akan ikut teroksidasi di anode yang meliputi
Karbon (C), Emas (Au), dan Platina (Pt). S
b. Noninert (bereaksi)
Elektroda noninert akan ikut teroksidasi seperti tembaga (Cu),
seng (Zn), besi (Fe) dan lain lain.
3. Elektrolit
Elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan listrik, dapat berupa
lelehan atau larutan. Elektrolit yang dimaksud bisa berupa asam, basa
garam.
Elektrolit dapat dibagi menjadi dua, yaitu elektrolit lemah dan elektrolit
kuat. Untuk larutan elektrolit yang bisa digunakan dalam sel elektrolisis
yaitu larutan garam, larutan asam, larutan basa, dan bisa juga digunakan
lelehan dan leburan garam.
Reaksi pada Sel Elektrolisis
Reaksi yang berlangsung dalam sel elektrolisis sangat kompleks. Spesi
yang bereaksi dapat berupa kation, anion, air atau elektrodenya. Spesi
yang mengalami reduksi di katode berupa spesi yang mempunyai
potensial elektrode lebih positif. Spesi yang mengalami oksidasi di
anode berupa spesi yang mempunyai potensial elektrode lebih negatif.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam reaksi elektrolisis
sebagaimana pada gambar di atas.
a. Reaks katoda
Di katoda selalu terjadi reaksi reduksi dan tidak bergantung pada jenis elektrodanya.
Reaksi yang terjadi adalah reduksi kation-kation atau molekul air dalam sel elektrolisis.
- Reduksi H2O
Kation dari larutan yang mengandung ion golongan IA, IIA, IIIA dan Mn2+ dalam
bentuk larutan tidak mengalami reduksi. Jadi H2O yang akan direduksi menurut
reaksi:
2H2O (l) + 2e- → H2 (g) + 2OH- (aq)
- Reduksi Kation IA, IIA, IIIA,
Lelehan dari ion IA, IIA, IIIA kationnya tereduksi menjadi logamnya
Reaksi : Lx+ (aq) + xe- → L (s)
Contoh : Na+ (aq) + e- → Na (s)
- Reduksi Kation H+
H+ dari asam akan direduksi menjadi H2
Reaksi : 2H+ (aq) + 2e- → H2 (g)
- Reduksi Kation Selain Golongan IA, IIA, IIIA, dan Mn2+
Larutan selain dari ion IA, IIA, IIIA dan Mn2+ kationnya tereduksi menjadi
logamnya
Reaksi : Lx+ + xe- → L
Contoh : Cu2+ (aq) + 2e- + Cu(s)
b. Reaksi di anoda
Di anoda selalu terjadi reaksi oksidasi dan dipengaruhi oleh jenis bahan elektroda.
- Elektroda aktif
Anoda yang berasal dari logam aktif adalah elektroda non inert (Selain C, Pt dan
Au) dan merupakan elektroda yang ikut teroksidasi.
• Oksidasi elektroda
Oksidasi elektroda yang terjadi adalah sebagai berikut :
M (s) → Mx+ (aq) + xe-
Contoh : Cu(s) → Cu2+ (aq) + 2e-
- Elektroda pasif
Anoda yang berasal dari bahan inert seperti C, Pt, atau Au merupakan elektroda
pasif atau yang tidak akan ikut teroksidasi di anoda.
• Ion OH- dari Basa Teroksidasi menjadi O2
Jika anion dari basa (OH-) maka basa tersebut teroksidasi menjadi O2
Reaksi : 4OH- (aq) → O2(g) + 2H2O(l) + 4e-
• Ion Halida Teroksidasi Menjadi Gas Halogen
Jika anion berasal dari larutan garam halida(X-). Terjadi oksidasi anion
tersebut, dengan reaksi : 2X- (aq) → X2 (g) + 2e-
Contoh : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
• Oksidasi H2O menjadi O2
Jika anion beroksigen (SO42- , NO3- , C4HO+3(2-a,qP) O+443-e)-, maka air akan teroksidasi
menurut reaksi : 2H2O(l) → O2(g) +
Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis
Sel volta dan sel elektrokimia tergolong sel elektrokimia. Keduanya
memiliki persamaan dan perbedaannya masing-masing yang dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel. Perbedaan dan Sel Volta Sel Elektrolisis
Persamaan antara Sel Volta
dan Sel Elektrolisis Perbedaan
Energi kimia diubah menjadi Energi kimia diubah menjadi
energi listrik energi kimia
Katoda elektroda positif Katoda elektroda negatif
Anoda elektroda negatif Anoda elektroda positif
Terdiri dari dua wadah Terdiri dari satu wadah
Terdapat jembatan garam Tidak memerlukan jembatan
Reaksi spontan garam
Reaksi tidak spontan
Persamaan
Katoda tempat terjadinya reaksi reduksi
Anoda tempat terjadinya reaksi oksidasi
Elektron mengalir dari anoda menuju katoda
Mengulas Konsep
Elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda C. Elektrolit NaCl berupa
lelehan, maka reduksi kation yang ada, dan karena elektroda inert maka
oksidasi anion yang tidak beroksigen (Cl-)
Reaksi ionisasi lelehan NaCl:
NaCl (l) → Na+ (l) + Cl- (l)
Reaksi di Na+ (l) + e- → Na (s) (2x)
Katoda (-): 2Cl- (l) → Cl2 (g) + 2e- (g) (1x)
Anoda (+):
Menjadi
Katoda (-): 2Na+ (l) +2e- → 2Na (s)
Anoda (+): 2Cl- (l) → Cl2 (g) + 2e- (g)
------------------------------------------------ +
Total: 2Na+ (l) + 2Cl- (l) → 2Na (s) + Cl2(g)
Dari reaksi di katoda didapatkan hasil berupa logam Na dan dari anoda
didapatkan hasil gas klorin.
(berlanjut...)
Dalam industri teknik ini digunakan untuk memproduksi logam natrium
dengan alat yang disebut sel Down. Alat ini dielektrolisis campuran lelehan NaCl
dan CaCl2. Logam natrium dan kalsium terjadi di katoda dan mengambang,
dan gas klorin terbentuk di anoda. Gas klorin segera dipisahkan agar tidak
kembali bereaksi dengan natrium atau kalsium, untuk selanjutnya dimurnikan
dan dijual sebagai produk yang bernilai tinggi.
Gambar. Proses Down, sebuah proses untuk memeroleh
logam natrium secara komersial (ruangguru.com)
Hukum Faraday FGaarmadbaayr,.sMeoircahnagel
ilmuwan Inggris
Salah satu hukum yang mendasari perhitungan sel elektrolisis adalah hukum yang lewat usahanya
Faraday. Hukum ini ditemukan oleh Michael Faraday, salah satu ilmuwan dalam bidang listrik
Inggris yang terkenal dan berkat usahanya di bidang kelistrikan dapat menjadikan dunia
mengubah dunia. memiliki teknologi
Hukum Faraday I berguna (Liputan6.com)
Hukum ini menyatakan bahwa massa zat yang diendapkan atau dilarutkan
sebanding dengan muatan yang dilewatkan dalam sel dan massa ekivalen zat
tersebut Hukum Faraday I dinyatakan dalam rumusan:
dengan:
W = massa zat yang dihasilkan (gram)
e = massa ekivalen
i = kuat arus (A)
t = waktu (s)
F = tetapan Faraday (96500 C mol-1)
Hukum Faraday 2
Hukum Faraday 2 menyatakan bahwa “massa zat yang dihasilkan pada
suatu elektroda selama elektrolisis (W) berbanding lurus dengan massa
ekivalen (e) zat tersebut.” Oleh karena itu, jika beberapa sel elektrolisis
disusun secara seri atau arus listrik sama (jumlah muatan listrik yang
sama juga), maka perbandingan massa zat-zat yang dihasilkan akan
sama dengan perbandingan massa ekivalennya masing-masing.
Berikut ini adalah skema sel elektrolisis yang disusun secara seri.
eGleakmtrboalirs.iSskyeamnga empat sel
(nafiun.com) disusun seri.
Chem-Rangkuman Sains Singkat
1. Elektrolisis adalah sel elektrokimia yang 4. Hukum Faraday 1 menyatakan bahwa massa
mengubah listrik menjadi energi kimia. Sel zat yang diendapkan atau dilarutkan sebanding
elektrolisis tersusun atas sumber arus, elektroda dengan muatan yang dilewatkan dalam sel dan
dan elektrolit. Elektroda terdiri dari anoda dan massa ekivalen zat tersebut Hukum Faraday I
katoda. Anoda tempat terjadi reaksi oksidasi,
katoda tempat reaksi reduksi. Ketentuan reaksi 5. Hukum Faraday 2 menyatakan bahwa “massa
di elektroda tergantung pada potensial reduksi zat yang dihasilkan pada suatu elektroda selama
kation anion atau elektroda itu sendiri. elektrolisis (W) berbanding lurus dengan massa
ekivalen (e) zat tersebut.”
2. Elektrolisis disusun oleh sumber listrik,
elektroda, dan larutan elektrolit.
3. Reaksi reduksi di katoda tidak bergantung pada
jenis bahan elektroda. Sedangkan reaksi oksidasi
di anoda bergantung pada jenis elektrodanya.
Chem-Video
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kamu tentang sel elektrolisis, tontonlah video Youtube
di bawah ini!
Setelah menonton video tersebut, jawablah beberapa pertanyaan berikut!
1. Apa yang bisa kamu disimpulkan dari video tersebut?
2. Dapatkah kamu menentukan zat elektrolit yang bisa digunakan untuk mendapatkan logam
tertentu dari sel elektrolisis? Bagaimana penjelasannya?
3. Dapatkah kamu menentukan elektroda yang tepat untuk mendapatkan logam tertentu dari
sel elektrolisis? Bagaimana penjelasannya?
Chem-Soal terjadi di anode dan di katode, serta persamaan
reaksi selnya! (e) di antara elektrode besi dan
1. Sebutkan komponen-komponen penting yang grafit, sebutkan elektrode mana yang massanya
terdapat pada sel elektrolisis beserta fungsinya akan bertambah, sebutkan pula yang massanya
masing-masing! akan berkurang? Jelaskan!
3. Apakah reaksi redoks pada sel elektrolisis
2. Arus listrik sebesar 1 ampere dialirkan melalui tergolong reaksi spontan atau tidak? Jelaskan!
katode besi dan anode grafit ke dalam 1 liter 4. Hitung banyaknya elektron (dalam mol) yang
larutan FeSO4 selama 965 detik. (a) gambarkan terlibat dalam elektrolisis tersebut!
rangkaian sel elektrolisis yang dimaksud, 5. Hitung banyaknya endapan (dalam gram) yang
lengkap dengan keterangannya; (b) jelaskan dihasilkan di katode yang dihasilkan dalam
arah pergerakan elektron dalam sel elektrolisis elektrolisis tersebut!
tersebut, apakah dari besi ke grafit, atau dari grafit
ke besi?; (c) sebutkan elektrode yang bemuatan
positif, sebutkan pula yang bermuatan negatif;
(d) tuliskan persamaan setengah reaksi yang
Penyepuhan
Chem-Eksperimen Logam
STEAM dalam Praktikum
Elektrokimia
Sumber gambar: vshopd.tk
Tujuan
Peserta didik mampu merancang prosedur
dan melakukan penyepuhan logam dengan
ketebalan lapisan dan luas tertentu dengan tepat
menggunakan pendekatan STEAM berdasarkan
pemaparan fenomena/masalah yang terjadi di
sekitar melalui percobaan sederhana.
Dasar Teori
Proses penyepuhan (elektroplating) merupakan proses
dimana sebuah logam dilapisi dengan lapisan tipis logam lain
dengan cara elektrolisis. Umumnya proses penyepuhan dilakukan untuk
melindungi logam terhadap korosi dan membuat penampilan logam
menarik.
Benda yang akan dilapisis dipasang sebagai katoda yang dicelupkan dalam
larutan elektrolit dari logam penyepuh dan dihubungkan dengan sumber
arus searah
Biasanya benda yang disepuh terbuat dari logam yang murah seperti besi
lalu disepuh dengan logam yang mahal seperti emas dan perak, sehingga
harga produk akhir menjadi jauh lebih mahal. Contohnya cincin atau
gelang yang terbuat dari logam besi dilapisi dengan logam emas atau
sendok, garpu yang terbuat dari logam besi dilapisi dengan logam perak,
atau kunci yang terbuat dari besi dilapisi dengan logam tembaga dan lain-
lain.
Sumber gambar: Youtube @goldplating
Alat dan Bahan Langkah Kerja
Satu buah gelas kimia 400mL, amplas, 1. Rangkailah 4 buah baterai 1,5 Volt
empat buah baterai 1,5 volt, kabel, kunci, menjadi rangkaian seri. Lalu, sambungkan
sepasang penjepit buaya, logam Cu, 100 dua bush kabel ke masing-masing kutub
mL larutan CuSO4 1 M, dan neraca digital rangkaian seri tersebut.
Analisis Data 2. Ampelaslah kunci yang akan dilapisi
penyepuhan hingga karatnya hilang.
1. Tuliskan hasil pengamatanmu dalam Kemudian, bilas dengan bersih dan
tabel di bawah ini! keringkan dengan lap.
2. Bandingkan hasilnya dengan logam 3. Buatlah rangkaian elektrolisis dengan
lain! kunci sebagai katode dan logam Cu
sebagai anode. Lalu, hubungkan anode ke
3. Tuliskan reaksi di anoda dan katoda kutub positif dan katode ke kutub negatif
pada penyepuhan tersebut! pada sumber arus menggunakan penjepit.
4. Tuliskan reaksi di anoda dan katoda 4. Masukkan rangkaian kunci dan logam
pada penyepuhan tersebut! tembaga ke dalam gelas kimia yang telah
diisi dengan 100 ml larutan CuSO4 1 M.
5. Alirkan arus ke dalam larutan tersebut.
Amati dan catat apa yang terjadi pada
kunci setelah 5 dan 10 menit.
Tabel Pengamatan
No. Logam Sebelum Setelah 5 Menit Setelah 10 Menit
1. Penyepuhan Penyepuhan Penyepuhan
Kunci
2.
3.
Elektrolisis
Air Laut
Pemakaian energi fosil makin besar Gas hidrogen dapat diproduksi melalui elektrolisis
seiring dengan meningkatnya kebutuhan air laut, mengingat luas lautan Indonesia mencapai
membuat cadangan sumber energi fosil 3.544.743,900 km2, kelimpahan ini dapat
kian menipis. Hal ini selama beberapa dimanfaatkan. Produksi gas hidrogen dari air laut
tahun terakhir menjadi isu tidak hanya yang mengandung natrium klorida merupakan
di Indonesia tapi juga di dunia. Pada tahun 2019, cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan gas
produksi gas bumi nasional telah mencapai 8.130 hidrogen. NaCl yang terkandung dalam air laut
mmscfd (million metric standard cubic feet per day). berfungsi sebagai katalis secara alami. NaCl belum
Jika tidak ada tindakan untuk mencari alternatif maksimal dalam membantu proses penguraian
lain, maka usia gas bumi Indonesia sekitar 34 tahun ikatan hidrogen dan oksigen di dalam air
lagi (berdasarkan cadangan yang tersedia). Hal Elektrolisis terjadi ketika aliran arus listrik melalui
ini menandakan bahwa dibutuhkan solusi berupa senyawa ionik dan mengalami reaksi kimia.
energi baru terbatukan, salah satunya gas hidrogen Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena
yang potensial dan ramah lingkungan sebagai suplai mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas.
energi Indonesia.
Chem-News
Sains dalam Sarana Informasi
Ion-ion tersebut yang menghantarkan arus listrik NaCl. Gambar 2 menunjukkan skema reaksi
melalui larutan. Elektrolisis air adalah peristiwa elektrolisis larutan garam NaCl dalam air. Pada
penguraian senyawa air (H2O) menjadi gas hidrogen katoda, terjadi reaksi reduksi dan kation yang ada
(H2) dan oksigen (O2) dengan menggunakan arus adalah persaingan antara air dengan ion Na+ .
listrik yang melalui air tersebut. Pada katoda,
dua molekul air bereaksi dengan menangkap Reaksi yang terjadi pada katoda adalah
dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion
hidroksida (OH- ). Sementara itu pada anoda, dua Na+ (aq) + e2-e→- →NHa 2(s()g()E+⁰r2edO=H--2(,7aq1)V(E) ⁰red = -0,83V)
molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), 2H2O (l) +
melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron
ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi Sedangkan pada anoda,
sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air.
Faktor yang mempengaruhi elektrolisis air 2Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2e- (E⁰oks = -1,35 volt)
adalah kualitas elektrolit, konsentrasi elektrolit, 2H2O (l) → 4H+ (aq) + O2(g) + 4e- (E⁰oks = -1,23 V)
dan material dari elektroda. Elektrolit kuat lebih
mempercepat reaksi elektrolisis air daripada Reaksi yang dapat berjalan adalah reaksi dengan nilai
elektrolit lemah. Konsentrasi semakin besar akan potensial (E) paling positif. Sehingga pada katoda,
semakin mempercepat reaksi elektrolisis air. Logam air terreduksi. Akan tetapi di anoda, menurut fakta
yang reaktif akan mempercepat reaksi elektrolisis percobaan, yang terbentuk adalah gas Cl2 karena
air. Gambar 1 menunjukkan skema dan mekanisme voltase yang dibutuhkan untuk reaksi tersebut jauh
reaksi elektrolisis air. lebih tinggi dibandingkan yang ditunjukkan oleh
Natrium klorida, juga dikenal dengan NaCl atau potensial elektrodanya (overvoltase. Sehingga total
halit adalah senyawa kimia dengan rumus molekul reaksinya adalah
2H2O (l) + 2Cl- (aq) → Cl2 (g) + H2 (g) + 2OH- (aq)
Gambar 1. Proses elektrolisis air menghasilkan gas H2 pada Gambar 2. Proses elektrolisis air laut menghasilkan H2 pada
katoda dan O2 pada anoda. katoda dan Cl2 pada anoda.
2
Korosi
1. Chem-Budaya
Sains dalam Kearifan Lokal
2. Chem-Materi
Sains dalam Konsep Kimia
3. Chem-Rangkuman
Sains Singkat
4. Chem-Video
Sains dalam Bentuk Audiovisual Animasi
5. Chem-News
Sains sebagai Sarana Informasi
6. Chem-Soal
Sains dalam Persoalan
7. Chem-Eksperimen
STEAM dalam Praktikum Elektrokimia
8. Chem-Tech
Sains sebagai Penerapan di Kehidupan
Peta Konsep
Kompetensi Dasar Tim Penyusun:
Tsalis Jauza Nareswari
3.5 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Vanesa Kusuma Putri
terjadinya korosi dan cara mengatasinya.
Editor:
4.5 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan Farrel Hafiz Aldwinarta
mengatasi terjadinya korosi.
Dosen Pembimbing:
Tujuan Pembelajaran Nur Candra E. Setiawan, S.Si., S.Pd., M.Pd.
Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan dapat:
1. Mengartikan korosi pada logam
2. Menemukan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan korosi
3. Membandingkan kecepatan proses korosi logam
berdasarkan kondisi lingkungan
4. Menguraikan cara-cara pencegahan korosi pada
logam
5. Mengaplikasikan mekanisme pencegahan korosi
pada logam
6. Merancang percobaan terjadinya korosi pada
logam
Menyelidiki
Lapisan Temba
pada Patung GWK
Ketinggian Patung Garuda
Wisnu Kencana mencapai 121
meter dan lebar 65 meter dengan
berat 4.000 ton yang terbuat
dari bahan tembaga, baja, dan
kuningan. Ketinggian patung ini
bahkan melebihi Patung Liberty
dengan tinggi 93 meter. Patung
Garuda Wisnu Kencana dapat
terlihat dari radius hingga 20
KM sehingga dapat dilihat dari
Kuta dan Nusa Dua. Tentunya
dalam pembangunan patung
Garuda Wisnu Kencana sebagai
monumental ini telah memakan
waktu selama kurang lebih 28
Tahun. Diketahui sebanyak 510
modul dari total 754 modul pada
patung ini sudah terpasang dan
pembangunan patung ini bisa
dipertanggungjawabkan secara
science, teknologi, dan seni.
Sumber gambar: Pembuat patung Garuda Wisnu
phinemo.com Kencana yaitu Nyoman Nuarta
mengungkapkan beberapa
kendala yang dihadapi dalam
pembangunan patung ini antara
lain terkait cuaca dan detail patung
yang agak rumit. Hal tersebut
Chem-Budaya
Kimia dalam Kearifan Lokal
Sains dalam Seni
aga Sumber gambar:
K rentalmobilbali.net
disebabkan oleh pemasangan bulu potensial reduksi standar pada logam Sumarwahyudi. 2020. “Idiologi
(garuda) akan sulit karena jumlahnya tembaga sebesar 0,34 V(E0 Cu2+/Cu). Nasionalisme Patung Garuda
banyak. Selain itu, tower crane yang Jika tembaga ini mengalami korosi Wisnu Kencana.” 2nd
digunakan hanya bisa mengangkat akan terlihat kehijauan. Hal tersebut International Conference
maksimal 5 ton modul (kulit patung). dikarenakan adanya proses oksidasi on Art, Design, Education,
Padahal, bulu garuda saja beratnya karbonat tembaga atau disebut and Cultural Studies (24
mencapai 22 ton. Oleh karena itu, patina yang terjadi di alam, selain October):13–17.
lempengan-lempengan tembaga atau itu banyak kandungan senyawa asam
kulit patung harus dipotong-potong seperti HCl, garam termasuk NaCl
dulu agar bisa dinaikkan dengan dari polusi air lain dan sebagainya
tower crane. yang berbenturan dengan tembaga,
Alasan menggunakan bahan logam sehingga membuat warna patung
tembaga yang ada pada patung tersebut menjadi kehijauan.
tersebut karena logam ini paling Topik materi elektrokimia
mudah dibentuk dan paling tahan jika terkait hal ini merupakan proses
dipakai pada patung yang berukuran terjadinya korosi pada logam tembaga
besar. Selain itu, bahan logam yang menjadi bahan logam utama
tembaga ini mudah menghantarkan dalam pembuatan patung Garuda
kalor atau memiliki efisiensi Wisnu Kencana.
penggunaan listrik yang tinggi karena
Sumber gambar: kepogaul.com Sumber gambar: indozone.id
Gambar. Perbedaan Logam yang Sebelum (Bawah) dan Sesudah Korosi (Atas). (pixabay.com)
Korosi
Korosi merupakan reaksi elektrokimia Sel galvanik (sel volta) adalah sel elektrokimia
antara logam dengan lingkungan yang dapat yang menghasilkan arus listrik dari reaksi kimia
menghasilkan ion-ion. Korosi dapat diartikan berupa reaksi redoks spontan. Pasangan galvanik
sebagai karat yang terjadi pada suatu logam ini memunculkan anoda dan katoda akibat sel
termasuk pada logam tembaga. Korosi pada komposisi, sel tegangan, dan sel konsentrasi. Jika
logam terjadi akibat interaksi antara logam antara anoda dengan katoda terjadi hubungan
dan lingkungan yang bersifat korosif, yaitu listrik melalui penghantar langsung maupun
lingkungan yang lembab (mengandung uap air) dengan elektrolit, maka akan makin banyak
dan diinduksi oleh adanya gas O2, CO2, atau anoda yang menjadi ion, sehingga anoda akan
H2S. Selain itu, Korosi biasa terjadi karena kehilangan massa atau bisa disebut terjadinya
adanya pasangan sel galvanik dan arus listrik proses korosi. Korosi ini dapat menimbulkan
yang mengiringinya. penurunan mutu pada logam termasuk tembaga.
Faktor Penyebab Terjadinya Korosi Gambar. Anjungan lepas
pantai yang mengalami korosi
Mari perhatikan ilustrasi berikut! gambar pertama mengilustrasikan dari bagian bawah.
sebagian anjungan lepas pantai dan gambar kedua adalah gambar Gambar. Knalpot sepeda
knalpot motor yang berkarat. Lihatlah bahwa kerusakan besi pada motor yang berkarat. (suzuki.
anjungan berkarat dimulai dari besi bagian bawah atau kontak dengan co.id)
air. Sedangkan pada motor bagian knalpot akan mengalami perkaratan
terlebih dahulu dibanding bagian lainnya.
Dari kasus tersebut, bagaimana kalian menjelaskan faktor-faktor
penyebab terjadinya korosi tersebut? Berikut faktor-faktor yang dapat
memengaruhi terjadinya korosi, antara lain:
1. Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan
salah satu faktor penting untuk berlangsungnya korosi. Udara
lembab yang banyak mengandung uap air akan mempercepat
berlangsungnya proses korosi.
2. Elektrolit (asam, basa, atau garam) merupakan media yang
baik untuk terjadinya transfer muatan. Hal ini mengakibatkan
elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di udara. Air
hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak
mengandung garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut
merupakan penyebab korosi yang utama.
3. Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya
kutub-kutub muatan yang akhirnya akan berperan sebagai
anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan
menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub yang akan
bertindak sebagai anode dan katode sulit terbentuk.
4. Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada
lingkungan berair atau lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia
secara langsung. Logam yang potensialnya lebih rendah akan
segera melepaskan elektron ketika bersentuhan dengan logam
yang potensialnya lebih tinggi, serta akan mengalami oksidasi
oleh oksigen dari udara. Hal tersebut mengakibatkan korosi lebih
cepat terjadi pada logam yang potensialnya rendah, sedangkan
logam yang potensialnya tinggi justru lebih awet.
Mekanisme Terjadinya Korosi
Secara umum mekanisme korosi yang terjadi berawal dari logam yang
teroksidasi di dalam larutan dan melepaskan electron untuk membentuk
ion logam yang bermuatan positif. Larutan akan bertindak sebagai katoda
dengan reaksi yang umum terjadi adalah pelepasan H2 dan reduksi O2,
akibat H+ dan H2O yang tereduksi. Reaksi ini terjadi dipermukaan logam
yang akan menyebabkan pengelupasan akibat pelarutan logam kedalam
larutan secara berulang-ulang. Pada temperature rendah dan basah,
korosi terjadi dengan mekanisme reaksi elektrokimia yang membentuk
reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi elektrokimia didefinisikan
sebagai reaksi kimia yang melibatkan perpindahan electron dari anoda
(-) ke katoda (+) dalam larutan elektrolit. Berikut merupakan gambaran
mekanisme korosi yang terjadi pada besi (Fe):
Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Gambar. Mekanisme Korosi
pada Logam Besi.
(schoolbag.info)
Anoda: Fe(s) → Fe2+(aq) + e E0 = +0,44 V
Katoda: O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq) E0 = +0,40 V
--------------------------------------------------------------------------------
Total: 4Fe(s) + O2(g) + 2H2O(l) → 4Fe2+(aq) + 4OH-(aq) E0 = +0,84 V
Berdasarkan nilai potensial rekasinya, besi merupakan logam yang
mudah mengalami korosi. Logam-logam lain yang mempunyai nilai
potensi elektrode lebih besar dari 0,4 V akan sulit mengalami korosi,
sebab dengan potensial tersebut akan menghasilkan Eo reaksi < 0
(negatif) ketika kontak dengan oksigen di udara. Logam-logam perak,
platina, dan emas mempunyai potensial elektrode lebih besar dari 0,4 V
sehingga sulit mengalami korosi.
Berikut merupakan reaksi elektrokimia yang melibatkan perpindahan
elektron dari anoda (-) ke katoda (+) dalam larutan elektrolit.
Anoda: Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e
Katoda: Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Bahan logam tembaga yang terdapat pada patung Garuda Wisnu Kencana
juga dapat mengalami korosi jika terkena senyawa asam yang berasal
dari lingkungan. Berikut merupakan salah satu contoh reaksi antara
logam tembaga dengan asam klorida yang menyerang logam tembaga
dan membebaskan gas hidrogen yang membentuk ion kompleks yaitu
[CuCl2]-
2Cu(s) + 2H+(aq) → 2Cu+(aq) + H2(g)
2Cu+(aq) + 4HCl(aq) → 2[CuCl2]-(aq) + 2H2(g)
Selain itu, asam sulfat pekat pun dapat menyerang tembaga, seperti
reaksi berikut:
Cu(s) + H2SO4(l) → CuSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g) Gambar. Patung Garuda
Wisnu Kencana yang terbuat
Terjadinya proses korosi pada logam tembaga ditandai dengan dari logam tembaga.
berubahnya warna tembaga dari jingga kemerahan menjadi kehijauan Gambar. Proses galvanisasi
seperti yang terjadi pada patung Garuda Wisnu Kencana. (coilgalvalume.com)
Teknik Pencegahan Korosi
Terdapat tiga teknik dalam pencegahan korosi atau perkaratan pada
logam, yaitu teknik pelapisan logam, teknik perlindungan katoda, dan
teknik pengendalian korosi dengan inhibitor. Berikut penjabaran dari
kedua teknik tersebut:
1. Teknik Pelapisan Logam
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
a. Pengecatan
Pengecatan pada logam besi terdapat 2 bahan cat yaitu
bahan dasar minyak dan bahan dasar lateks. Bahan ini
cukup memberikan perlindungan terhadap logam besi
dan memberi tambah nilai estetikanya. Pada pelapisan
ini, apabila cat tergores atau terkelupas, korosi akan mulai
terjadi bagian yang terpapar dengan udara tersebut.
b. Pelapisan dengan Minyak atau Oli
Pelapisan besi baja dengan menggunakan oli atau gemuk ini
bisa dilakukan untuk bahan-bahan yang tidak berhubungan
dengan estetika karena akan merusak pemandangan.
c. Pelapisan dengan Bahan Plastik
Plastik merupakan bahan polimer dari hidrokarbon. Cara
ini ini juga efektif untuk melapisi beberapa alat rumah
tangga dan memberi nilai estetika. Pada pelapisan ini, bila
plastik terkelupas maka akan ada udara yang masuk hingga
mengenai logam yang mengakibatkan terjadinya korosi.
d. Pelapisan dengan Seng (Galvanisasi)
Seng (Zn) juga dapat melindungi besi meskipun lapisannya
ada yang rusak. Hal ini karena potensial pada elektrode besi
lebih negatif daripada seng dan seng lebih reaktif dari besi
(E° Fe = −0,44 V; E° Sn = −0,76 V), maka pada besi yang
terkontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia
dengan suatu besi sebagai katode dan seng yang akan
mengalami oksidasi sehingga besi akan lebih awet.
e. Pelapisan dengan Krom (Chromeplating)
Krom (Cr) memberi lapisan pelindung, karena kromium
lebih reaktif dibanding besi (E° Fe = −0,44 V; E° Cr =
−0,74 V) sehingga besi yang sudah diberi lapisan krom
Gambar. Proses chromeplating
(inoxcast.com)
akan mengkilap. Pelapisan dengan krom ini dilakukan
dengan proses elektrolisis. Krom juga dapat memberikan
perlindungan meskipun pada suatu lapisan krom tersebut
ada yang rusak. Cara ini umumnya dapat dilakukan pada
kendaraan bermotor, misalnya saja bumper mobil.
f. Pelapisan dengan Timah (tinplating)
Timah (Sn) ini termasuk logam tahan karat. Kaleng dari
kemasan dari besi umumnya yang dilapisi dengan timah.
Proses pelapisan dapat dilakukan secara elektrolisis. Lapisan
Gambar. Proses tinplating
(caesarvery.com)
pada timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih
utuh. Timah lebih tahan korosi (kurang reaktif) dibanding
besi, di mana potensial reduksi besi lebih negatif (E° Fe =
−0,44 V; E° Sn = −0,14 V). Apabila terdapat goresan, maka
timah ini justru mempercepat suatu proses korosi karena
potensial elektrode timah lebih positif dari besi.
2. Teknik Perlindungan Katoda atau Proteksi Katoda
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan dalam teknik ini,
antara lain:
a. Pengorbanan anoda Gambar. Perlindungan tangki
Cara ini dilakukan dengan menggunakan logam lain yang penyimpanan yang terbuat
lebih reaktif sebagai anoda. Kalian bisa memilih logam- dari besi dengan pengorbanan
logam yang mempunyai potensial reduksi lebih kecil dari logam anoda. (kimiarini.
logam besi. Logam apa itu? Logam yang paling efektif wordpress.com)
tentunya yang mempunyai potensial reduksi jauh lebih
kecil dan lebih reaktif dari besi, seperti Zn, Cr, Al, dan
Mg. Logam tersebut berfungsi sebagai anoda korban yang
menyuplai elektron yang digunakan untuk mereduksi
oksigen pada katode besi. Sebagai contoh, pipa besi yang
ditanam di bawah tanah dan badan kapal laut umumnya
dihubungkan dengan batang magnesium. Magnesium akan
berfungsi sebagai anoda korban dan besi menjadi katoda
yang terlindungi dari korosi (E° Fe = −0,44 V; E° Cr =
−2,37 V). Batang magnesium tersebut harus diganti secara Gambar. Perlindungan logam
berkala. Perlindungan pipa besi dengan anode korban Mg. dengan penggunaan arus
b. Menggunakan arus paksa (impressed current) paksa.
Arus paksa atau impressed current protection cathode adalah
proteksi dengan menggunakan sumber arus yang berasal
dari luar, biasanya dari arus AC yang dilengkapi dengan
penyearah arus (rectifier) sehingga menjadi arus DC, di mana
kutub negatif dihubungkan ke struktur yang dilindungi, dan
kutub positif dihubungkan dengan anoda yang mempunyai
potensial lebih tinggi dari struktur yang dilindungi. Pada
proses ini, arus listrik mengalir dari rectifier menuju anoda,
lalu dari anoda melalui elektrolit ke permukaan struktur,
kemudian mengalir sepanjang struktur dan kembali ke
rectifier melalui konduktor elektrik. Oleh karena struktur
menerima elektron bukan malah melepaskan elektron, maka
struktur menjadi terproteksi.
c. Pencegahan Korosi Aluminium
Pencegahan dengan cara ini menggunakan aluminium
karena lebih tahan karat dan membentuk aluminium oksida
(Al2O3). Proses ini juga disebut anodeising.
3. Pengendalian Korosi dengan Inhibitor (Chemical Inhibitor &
pH Control)
Inhibitor adalah senyawa kimia yang apabila ditambahkan
kedalam lingkungan dalam jumlah sedikit dapat menghambat
laju korosi. Penggunaan inhibitor hingga saat ini masih menjadi
solusi terbaik untuk melindungi korosi internal dan menghambat
reaksi kimia di permukaan logam. Berikut klasifikasi inhibitor:
Gambar. Klasifikasi inibitor
pengendali korosi (caesarvery.
com)
Chem-Rangkuman Sains Singkat
1. Korosi adalah peristiwa perusakan logam oleh 3. Faktor-faktor penyebab korosi adalah air,
karena terjadinya reaksi kimia antara logam pH, permukaan logam yang tidak rata, beda
dengan zat-zat di lingkungannya membentuk potensial logam.
senyawa yang tak dikehendaki. Reaksi reduksi
adalah Peristiwa pelepasan oksigen dari suatu 4. Cara mencegah korosi adalah melapisi logam
zat. dengan cat, lapisan oli dan gemuk, lapisan
plastik, dan pelapisan logam lain, seperti Sn,
2. Reaksi oksidasi adalah Peristiwa penggabungan Zn, dan Cr. Serta menggunakan perlindungan
oksigen oleh suatu zat. katode, perlindungan aluminium, dan
pengendalian korosi dengan inhibitor
Chem-Video
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kalian tentang korosi, silahkan analisis video Youtube di
bawah ini:
Setelah menonton video tersebut, jawablah beberapa pertanyaan berikut!
1. Apa yang bisa kamu simpulkan dari kedua video tersebut?
2. Bagaimana cara menghambat terjadinya proses korosi berdasarkan video tersebut?
3. Mengapa bisa terjadinya korosi pada logam berdasarkan video tersebut?
Chem-Soal 4. Berikan cara pencegahan yang mungkin
digunakan untuk alat-alat berikut dan berikan
1. Perhatikan gambar percobaan korosi berikut! alasanmu dalam memilih cara tersebut.
Berdasarkan gambar di atas, Uraikanlah proses No Alat Cara Alasan
korosi yang terjadi pada setiap tabung reaksi Pencegahan
serta urutkan berdasarkan waktu terjadinya 1 Paku besi
korosi (dari singkat – lama)! 2 Kursi besi Karat
3 Besi untuk
2. Mengapa ada logam yang mudah mengalami
korosi, namun ada juga logam yang bersifat konstruksi
stabil dan tahan karat? rumah
4 Mobil
3. Uraikanlah berdasarkan urutan tentang skema 5 Drum
perkembangan lepuh-lepuh lapisan pada cat minyak
yang kurang lengket karena tekanan osmotik!
5. Uraikan secara detail mengenai keuntungan
dan kerugian proteksi katodik dengan anoda
tumbal!
v
Chem-Eksperimen
STEAM dalam Praktikum
Elektrokimia
Korosi pada
Paku Besi
Tujuan
1. Mengetahui proses korosi pada paku dengan beberapa perlakuan.
2. Mengetahui perbedaan paku berdasarkan larutan yang berbeda.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkaratan
secara nyata.
Dasar Teori
Korosi merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang
kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Pengkaratan
besi merupakan proses oksidasi besi karena bereaksi dengan air dan
oksigen membentuk karat besi (Fe2O3·xH2O) yang ditandai dengan
terbentuknya warna merah kecokelatan di permukaan logam. Ketika air
mengenai permukaan besi, bagian yang terkena air tersebut berfungsi
sebagai anode.
Fe(s) → Fe2+(aq) + e
Sebagian elektron yang dibebaskan pada reaksi oksidasi dapat menembus
ke bagian dalam logam, sedangkan sebagian lagi akan ditangkap oleh
oksigen dari udara. Peristiwa ini dianggap sebagai katode.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq)
Bagaimana dengan ion Fe2+? Ion Fe2+ akan masuk ke dalam tetesan air
itu dan teroksidasi oleh oksigen dari udara menjadi Fe3+ membentuk
senyawa Fe2O3.xH2O (karat besi) dengan warna merah kecokelatan.
Alat dan Bahan
Gunting, amplas, alat tulis, akua gelas (10 buah), paku besar (4 buah),
paku kecil (6 buah), kapas, air mineral, larutan NaCl, cuka, minyak, dan
plastik.
Cara Kerja
1. Ambil 10 buah gelas aqua, lalu bersihkan.
2. Beri nama untuk setiap aqua gelas sesuai dengan nama larutan.
Kode Paku Cairan Keadaan
I Paku kecil - Terbuka
II Paku kecil Air Terbuka
III Paku kecil Cuka Terbuka
IV Paku kecil Larutan garam Terbuka
V Paku kecil Minyak Terbuka
VI Paku besar - Tertutup
VII Paku besar Air Tertutup
VIII Paku besar Cuka Tertutup
IX Paku besar Larutan garam Tertutup
X Paku besar Minyak Tertutup
3. Ke dalam setiap gelas, urutan perlakuannya adalah memasukkan
kapas, paku, cairan, dan menutup wadah dengan karet sesuai
dengan kode gelas.
4. Letakkan aqua gelas tersebut di jendela, lalu amatilah selama
5 hari perubahan paku tersebut. Kemudian, dokumentasikan
untuk mengamati perubahan pada paku hari demi hari.
5. Setelah diamati, masukkan data yang didapat ke tabel yang telah
disediakan.
Lembar Pengamatan
Kode Perlakuan Hasil Pengamatan
Paku kecil, terbuka Hari pertama Hari kedua Hari ketiga
I
II
III
...
Pertanyaan
1. Mengapa bisa terjadinya proses korosi pada paku?
2. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi proses
korosi!
3. Jelaskan proses korosi yang terjadi pada setiap gelas!
4. Uraikanlah alasan perbedaan hasil yang terjadi pada setiap
perlakuan!
5. Buatlah persamaan reaksi anode dan katode yang terjadi pada
setiap gelas!
Chem-News
Sains dalam Sarana Informasi
Ubi Jalar sebagai
Inhibitor Korosi
Kandungan dari ekstrak ubi jalar ungu telah banyak
dilakukan penelitian sebagai green inhibitor yang
dapat memperlambat laju korosi karena ubi jalar
ungu merupakan bahan alam yang mengandung
antosianin tinggi, mudah didapatkan dan digunakan, bersifat
biodegradable, ramah lingkungan, serta biaya yang relatif
murah. Salah satu kandungan yang terdapat pada ubi jalar
ungu adalah antosianin, seperti yang dijabarkan pada tabel di
bawah ini.
Kandungan antosianin dalam ekstrak ubi jalar ungu mampu
mengikat oksigen sehingga ion OH- yang dihasilkan oleh
adanya reduksi dalam larutan menjadi kecil. ubi jalar ungu
memiliki kandungan antosianin yang lebih besar dari pada
ubi jalar dengan varietas yang lain yaitu sebesar 11,051
mg/100 gr. Antosianin bekerja dengan cara mendonorkan
elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan, sehingga
aktivitas senyawa oksidan tersebut bisa dihambat. Antosianin
didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda,
memperlambat, dan mencegah proses oksidasi. Dengan kata
lain, dengan adanya senyawa antosianin pada lingkungan
korosif, dapat menghambat laju korosi.
Daftar Pustaka
Atandau, E.C.R.K. et al. (2021) ‘Pengembangan Sma, D., Paud, D.J. and Dikmen, D. (2020) ‘Rananda
Bahan Ajar Kimia Berbasis Lectora Inspire Vinsiah , S . Pd .’, Rananda Vinsiah , S . Pd .,
pada Materi Pokok Kimia Unsur Terintegrasi pp. 1–39.
Etnosains untuk Siswa Kelas XII SMA/MA’,
Jurnal Βeta Kimia, 1(1), pp. 7–14. Sumarwahyudi. 2020. “Idiologi Nasionalisme Patung
Garuda Wisnu Kencana.” 2nd International
Dewi, B.E.K. and Sumarni, W. (2020) ‘Chemistry Conference on Art, Design, Education, and
in Education Efektivitas Penggunaan Media Cultural Studies (24 October):13–17.
E-Learning Berbasis Website Terhadap Hasil
Belajar Kognitif Peserta Didik’, CiE, 9(2), pp. Utari, R. et al. (2021) ‘Pemanfaatan Hasil
1–6. Available at: http://journal.unnes.ac.id/ Pengembangan Modul Kimia Berbasis
sju/index.php/chemined. Etnosains Untuk Menanamkan Sikap
Konservasi Lingkungan di Sekolah MAN 2
Jofrishal*, J. and Seprianto, S. (2020) ‘Implementasi Lombok Tengah’, Jurnal Pengabdian Magister
Modul Kimia Pangan Melalui Pendekatan Pendidikan IPA, 4(1), pp. 92–97. Available at:
Etnokimia di SMK Negeri Aceh Timur https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i1.593.
Program Keahlian Tata Boga’, Jurnal IPA &
Pembelajaran IPA, 4(2), pp. 168–177. Available Wahyono, Y., Sutanto, H. and Hidayanto, E. (2017)
at: https://doi.org/10.24815/jipi.v4i2.17262. ‘Produksi gas hydrogen menggunakan
metode elektrolisis dari elektrolit air dan
Kamal, W. R. 2020. “Narrative Review: Pengaruh air laut dengan penambahan katalis NaOH’,
Ekstrak Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas Var. Youngster Physics Journal, 6(4), pp. 353–359.
Ayumurasaki) Dalam Perubahan laju Korosi
Logam Alloy”. Page 1-26. Wiyati, A., 2020. Modul Pembelajaran SMA Korosi
Pada Logam Kimia Kelas XII. 1st ed. Surabaya:
Mariana, E., 2018. E-Modul Kimia Korosi. 1st ed. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
Bojonegoro: Direktorat Pembinaan SMA - DIKDAS, dan DIKMEN.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Puspita*, K. et al. (2021) ‘Pengembangan E-modul
Praktikum Kimia Dasar Menggunakan
Aplikasi Canva Design’, Jurnal IPA &
Pembelajaran IPA, 5(2), pp. 151–161. Available
at: https://doi.org/10.24815/jipi.v5i2.20334.
Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015.
Chemistry: The Molecular Nature of Matter
and Change (7th edition). New York: McGraw-
Hill Education.