The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bahan ajar ini untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Pengembangan Bahan dan Media Ajar

Kelompok 10
Kelas A
Anggota :
Tarisha Rasendrya Ramadhani (205040009)
Corrinna Marella (205040017)
Erga Farisma Putri (205040027)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tarisharrs, 2022-11-09 19:39:24

Bahan Ajar Materi Ekosistem Kelas X

Bahan ajar ini untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Pengembangan Bahan dan Media Ajar

Kelompok 10
Kelas A
Anggota :
Tarisha Rasendrya Ramadhani (205040009)
Corrinna Marella (205040017)
Erga Farisma Putri (205040027)

PRAKATA

Puji syukur yang sebesar-besarnya kami panjatkan kehadirat Allah SWT
karena berkat atas rahmat dan hidayah-Nya kami masih diberi nikmat dan
perlindungan sampai saat ini. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada jungjunan nabi besar kita yakni nabi Muhammad SAW yang selalu
menjadi suri tauladan yang baik untuk kami semua sebagai umatnya. Penulis juga
berterima kasih kepada Bapak Dr. Uus Toharudin , M.Pd. dan Bapak Dr. Iwan Setia
Kurniawan , S.Pd. M.Pd. Dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Bahan dan
Media Ajar yang terus memantau kami sampai akhirnya pembuatan buku ajar materi
ekologi ekosisem dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Bahan ajar ini berisi
mengenai ekologi ekosistem untuk siswa SMA kelas X pada semester 2. Dalam bahan
ajar ini dijelaskan konsep pembelajaran mengenai hubungan timbal balik yang tak
terpisahkan antara nakhluk hidup dan lingkungannya serta dilengkapi dengan gambar-
gambar untuk memudahkannya dalam memahami setiap materinya. Dalam
penyusunan bahan ajar ini kami mengharapkan kesempurnaan , namun pada
kenyataannya semua itu hanya milik Allah SWT dan karena keterbatasan
pengetahuan kami menyadari bahwa banyak sekali kekurangannya. Maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
perbaikan di masa mendatang.

Bandung, 8 November 2022

Penulis

i

DAFTAR ISI i
ii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI v
PENDAHULUAN 1
PETA KONSEP 1
EKOSISTEM 2
2
A. Ruang Lingkup Ekosistem 8
B. Jenis Ekosistem 12
14
1. Ekosistem Darat (Terestrial) 14
2. Ekosistem Air Laut 17
3. Ekosistem Air Tawar 19
C. Siklus Biogeokimia 20
1. Siklus Karbon 22
2. Siklus Nitrogen 24
3. Siklus Sulfur 27
4. Siklus Fosfor 28
5. Siklus Hidrologi atau Siklus Air 29
TES FORMATIF 30
DAFTAR PUSTAKA 33
RANGKUMAN
KRITIK DAN SARAN
GLOSARIUM
INDEKS

ii

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di daerah perdesaan, tentunya Anda
sering melihat petani sedang mencangkul lahan, membajak, menanam, mengairi
sawah, memupuk, dan kegiatan lainnya. Kegiatan petani ini sebetulnya telah
dilakukan jauh beberapa abad yang lalu. Secara tidak langsung mereka sudah
mengetahui adanya hubungan antara tanaman dengan tanah, tanaman dengan air,
tanaman dengan unsur hara, dan lain sebagainya. Apa yang dilakukan petani tersebut
sebenarnya sudah mengaplikasikan tentang ekologi. Jadi aplikasi ekologi sebenarnya
telah dilakukan oleh manusia jauh sebelum istilah ekologi itu sendiri diperkenalkan
oleh para pakar ekologi. Ekosistem ini terdiri atas komponen biotis dan abiotis yang
saling berinteraksi membentuk kesatuan yang teratur dalam hal ini lebih mengarah
pada ekosistem hutan. Hutan sebagai ekosistem yang tidak dapat dipisahkan,
didalamnya terdapat salah satu fungsi yang sangat penting, yaitu fungsi hidrologi
sebagai penyimpanan air dan mengatur peredaran air tanah atau mata air. Komponen-
komponen penyusun ekosistem secara keseluruhan mencakup komponen biotik dan
abiotik. Organisme yang membentuk suatu komunitas dan ekosistem merupakan satu
kesatuan dan membentuk suatu jaring-jaring kehidupan yang saling berhubungan dan
kompleks. Makhluk hidup pasti mengalami perkembangan dan pertumbuhan disetiap
masanya.

Perkembangan dan pertumbuhan ini selain menjadi faktor perubahan makhluk
hidup, juga mempengaruhi proses kehidupannya di alam. Semua makhluk hidup
memerlukan lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya. Makhluk hidup dan
lingkungan saling berinteraksi dengan saling bergantungan, lingkungan alam
memenuhi kebutuhan makhluk hidup dan makhluk hidup merawat serta menjaga
keberlangsungan kondisi lingkungan pada alam. Materi pembelajaran ekosistem dan
proses kehidupan di alam, mengajarkan siswa untuk mengetahui keadaan di
lingkungan sekitarnya. Materi yang sudah tertera pada pembelajaran yang disusun
oleh pendidikan merupakan media cara berfikir siswa lebih luas dan faham akan
materi dan dampak serta pencegahan yang harus dilakukan secara nyata.

iv

PETA KONSEP

v

EKOSISTEM

A. Ruang Lingkup Ekosistem
Ekosistem berasal dari kata eco dan system. Kata eco merupakan

elemen pembentuk kata yang merujuk pada lingkungan dan hubungan
manusia. Sedangkan kata system berasal dari bahasa Latin systema yang
berarti “susunan”. Jadi, ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem merupakan tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi.

Keseimbangan suatu ekosistem akan terjadi, bila komponen-
komponennya dalam jumlah yang berimbang. Dimana ekosistem mencakup
area yang luas. Komponen- komponen ekosistem mencakup faktor biotik dan
faktor abiotik. Faktor abiotik meliputi tanah, air, api, dan faktor iklim seperti
matahari, suhu, kelembaban, curah hujan, dan angin. Sedangkan faktor biotik
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni produsen, konsumen, dan
pengurai (decomposer).

Energi dan materi diubah dalam ekosistem melalui fotosintesis dan
rantai makanan. Energi yang masuk ke dalam ekosistem sebagaian besar
didapatkan dari sinar matahari. Energi yang didapat diubah menjadi unsur
kimiawi oleh autotrof, unsur-unsur kimiawi tersebut dikonsumsi oleh heterotrof.
Unsur - unsur kimia dikembalikan dalam bentuk anorganik ke lingkungan
melalui metabolisme tumbuhan, hewan serta organisme lainnya.

Penggolongan tingkat trofik spesies berdasarkan sumber utama nutrisi
dan energi. Produsen mendapatkan sumber utama nutrisinya dari sinar
matahari, kemudian energi tersebut digunakan sebagai bahan untuk respirasi
dan sebagai pembangun pertumbuhan. Herbivor merupakan konsumen
primer, karnivor yang memakan herbivor merupakan konsumen sekunder,
dan karnivor yang memakan karnivor yang lain adalah konsumen tersier.

1

Gambar 1. Tingkat trofik ekosistem, Dalam suatu ekosistem,
jumlah pihak produsen akan jauh lebih banyak dari jumlah
konsumen. Atau jika lebih diperinci, produsen lebih banyak dari
konsumen tingkat I, konsumen tingkat I lebih banyak dari
konsumen tingkat II, dan seterusnya. Keadaan ini digambarkan
dalam bentuk piramida yang dalam istilah biologi disebut
dengan piramida makanan. ( sumber : kumparan.com)

Tumbuhan, alga, dan prokariot fotosintetik merupakan autotrof utama
biosfer. Secara tidak langsung, organisme heterotrof bergantung kepada hasil
produk produsen. Hal itu menyebabkan, pada tingkat trofik organisme -
organisme heterotrof di atas produsen primer.

Kelompok heterotrof penting lainnya yaitu detritivor. Detritivor mengubah
material organik dari semua tingkat trofik menjadi senyawa-senyawa anorganik
yang bisa digunakan oieh produsen primer. Dua kelompok detritivor yang
penting adalah prokariot dan fungi. Namun banyak detritivor yang pada
akhirnya dimakan oleh konsumen.
B. Jenis Ekosistem
1. Ekosistem Darat (Terestrial)

Ekosistem merupakan darat (terestrial) yang dapat ditentukan oleh
keadaan iklim, curah hujan, letak geografis, dan garis lintang. Berdasarkan
karakteristik ekosistem darat dibedakan menjadi 7, yaitu: ekosistem hutan
gugur, ekosistem hutan tropis, ekosistem padang rumput, ekosistem
taiga,ekosistem tundra, ekosistem gurun.
1.1 Ekosistem Hutan Gugur

Karakteristik tumbuhan hutan gugur menggugurkan daun saat
musim dingin. Bioma hutan gugur terdapat terletak antara 30° - 40° garis

2

lintang utara dan garis lintang selatan dengan wilayah beriklim sedang.
Bioma hutan gugur berada di wilayah: Amerika Serikat di bagian timur,
ujung selatan benua Amerika, Asia Tengah, Asia Timur seperti pada
negara China, Korea dan Jepang, dan Eropa bagian tengah, dan
Australia.

Gambar 2. Penampakan Ekosistem Hutan Gugur.
(sumber : kids.grid.id)

Beberapa hewan melakukan hibernasi ketika musim dingin.
Hibernasi dilakukan untuk beradaptasi pada ligkungan tersebut. Ketika
menjelang musim dingin, intensitas sinar matahari dan suhu mulai
menurun. Daun pada tumbuhan berubah warna menjadi merah, cokelat
dan berguguran kerena kesulitan untuk mendapatkan air.
1.2 Ekosistem Hutan Tropis

Ekosistem hutan tropis bercurah hujan tinggi setiap tahun kira-
kira berkisaran antara 200 - 225 cm/tahun. Ekosistem ini dapat
ditemukan sungai Amazone, Amerika Tengah, Papua Nugini, Kongo di
Afrika dan sebagian besar berada di daerah Asia Tenggara.

3

Gambar 3. Penampakan Ekosistem Hutan Tropis.
(sumber : manfaat.co.id)

Jenis flora yang hidup di dalam hutan hujan tropis terdapat lebih
dari 2.500 spesies. Diantaranya terdapat berbagai jenis pohon, semak –
semak kecil dan tanaman merambat. Liana dan epifit merupakan
tanaman khas hutan tropis. Liana adalah tanaman yang menyebar di
permukaan hutan sebagai contoh adalah rotan. Epifit adalah tanaman
yang melekat dan menumpang pada batang pohon. Contohnya adalah
paku sarang burung dan anggrek.

Fauna hutan tropis termasuk diurnal dan nocturnal. Hewan
diurnal adalah hewan yang mencari makan pada siang hari. Hewan
malam nocturnal adalah hewan yang aktif di malam hari misalnya, babi
hutan, burung hantu, kucing hutan dan macan tutul.
1.3 Ekosistem Padang Rumput

Ekosistem Padang Rumput yang berbentuk secara alami dimana
rumput tumbuh di lahan yang sangat luas dengan curah hujan rendah.
Padang rumput terdapat pada daerah tropis beriklim sedang. Ekosistem
ini dapat ditemukan di daerah beriklim sedang seperti, Rusia Selatan,
Hongaria, Amerika Selatan, Asia Tengah, dan Australia.

4

Gambar 4. Penampakan Ekosistem Padang
Rumput. (Sumber: phxpere.com)

Flora pada ekosisem ini dapat beradaptasi dengan struktur tanah
dan ketersedian air yang kurang baik. Rumput merupakan vegetasi
dominan. Contoh flora yang bisa hidup di bioma padang rumput adalah
pohon akasia, rumput pendek, dan rumput panjang.

Fauna padang rumput yaitu herbivora dan karnivora. Beberapa
binatang herbivora yang tinggal pada ekosistem ini antara lain kuda liar
dan bison di Amerika, jerapah dan gajah di Afrika, kanguru dan domba
di Australia. Sedangkan binatang karnivora pada ekosistem ini adalah
anjing liar, singa, cheetah, dan srigala.

Stepa dan sabana merupakan ekosistem padang rumput. Stepa
adalah padang rumput yang tanpa diselingi dengan pohon, ecuali yang
dekat dengan sungai atau danau. Rumput tumbuh di Stepa memiliki
ukuran yang kecil. Stepa adalah padang rumput yang memiliki karakter
semi-gurun karena area tersebut ditutupi oleh rumput atau semak.
Sabana adalah hamparan luas padang rumput yang diselingi oleh
beberapa pohon sejenis. Sabana disebut juga sebagai savannah.

Gambar 5. Perbedaan sabana dan stepa dilihat dari
keadaan ekosistemnya. Saban adalah padamg
rumput dengan diselingi oleh pohon-pohon kayu
disekitarnya. Sedangkan stepa merupakan daerah

5

kering padang rumput dengan tanaman yang tumbuh
biasanya tidak berkayu. (sumber : beritaku.id)

1.4 Ekosistem Taiga
Ekosistem Taiga terletak antara daerah subtropika dan kutub.

Ekosistem Taiga adalah ekosistem yang vegetasinya hanya terdiri atas
satu spesies pohon. Ekosistem ini dapat didefinisikan sebagai sebuah
ekosistem besar berdasarkan iklim. Daerahnya berfungsi sebagai
daerah penghasil kayu, untuk dimanfaatkan sebagai penghasil kertas.

Gambar 6. Penampakan Ekosistem Taiga

Flora pada taiga disebut hutan homogen. Jenis tumbuhan yang
hidup cenderung lebih sedikit dan spesifik, yaitu hanya terdiri dari 2-3
jenis saja.Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum, seperti pohon
konifer (pinus). Contoh flora khas lainnya yaitu, cemara, dan albus.

Fauna yang dapat hidup merupakan hewan berdarah dingin.
Contoh hewan yang ada dalam bioma adalah beruang, serigala,
beruang hitam, rubah, rusa kutub, dan burung-burung yang berimigrasi.
Beberapa jenis hewan mamalia pada taiga melakukan hibernasi pada
saat musim dingin tiba.

6

Gambar 7. . Fauna yang tinggal di ekosistem taiga
salah satunya adalah beruang hitam.(sumber :
gurugeografi.com)

1.5 Ekosistem Tundra
Ekosistem ini terletak di area lingkungan Kutub Utara sehingga

memiliki iklim kutub. Tundra memiliki arti dataran tanpa pohon, vegetasi
tundra didominasi oleh jenis tumbuhan lumut. Vegetasi lain adalah
rumput dan beberapa tanaman bunga berukuran kecil.

Gambar 8. Penampakan Ekosistem Tundra. (sumber :
gurugeografi.id)

Bison dan rusa merupakan hewan khas tundra. Selain itu fauna
ekosistem ini adalah beruang kutub, penguin, singa laut, walrus, dan
rubah.
1.6 Ekosistem Gurun

Tanah ekosistem gurun sangat tandus. Karena Ekosistem gurun
adalah sebuah ekosistem yang memiliki suhu ekstrem dengan curah
hujan yang sangat rendah. Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil
untuk mendukung kehidupan.

7

Gambar 9. Penampakan Ekosistem Gurun.(sumber :
jagad.id)

Tumbuhan xerofit merupakan flora gurun. Tumbuhan, biasanya
varietas tumbuhan yang berada di Ekosistem Gurun sangat sedikit.
Hanya tumbuhan yang dapat hidup di iklim terik dan kering dapat
bertahan. Contohnya tumbuhan kaktus.

Fauna gurun dapat menyimpan air misalnya unta. Pada
ekosistem ini juga ditemukan hewan kecil misalnya adalah ular, kadal,
semut, tikus, yang umumnya hanya aktif di pagi hari. Selanjutnya, pada
siang hari mereka tinggal di lubang.
2. Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut adalah ekosistem yang ada di perairan laut.
Ekosistem air laut ini terdiri dari beberapa ekosistem lain yaitu ekosistem
pantai pasir dangkal, ekosistem perairan yang dalam, dan ekosistem
pasang surut. Ekosistem air laut didominasi oleh air laut yang luas dan
merupakan habitat biota laut dan tanaman laut seperti ganggang dan
terumbu karang.

Ada 4 wilayah laut berdasarkan kedalamannya, antara lain sebagai
berikut:

1. Zona Litoral merupakan wilayah yang berbatasan dengan
daratan.

2. Zona Neretik merupakan wilayah memiliki ke dalam ± 200
meter. Sinar matahari dapat menembus pada zona ini.

3. Zona Batial merupakan wilayah dengan kedalaman berkisar
antara 250-2500 m

4. Zona Abisal merupakan wilayah yang memiliki kedalaman
berkisar (1.500- 10.000 m)

8

Ada 5 wilayah laut berdasarkan permukaan horizontal, antara lain
sebagai berikut:

1. Zona Epipelagik merupakan wilayah permukaan laut dengan
kedalaman air 200 m.

2. Zona Mesopelagik merupakan wilayah dengan kedalaman air
berkisar 200 - 1000 m. Ikan yang dapat ditemukan pada
wilayah ini salah satunya adalah ikan hiu.

3. Zona Batiopelagik merupakan wilayah lereng benua dengan
kedalaman 250 - 2.500 m. Gurita merupakan salah satu
hewan yang ditemukan di wilayah ini.

4. Zona Abisal Pelagik merupakan wilayah dengan kedalaman
mencapai 4.000m, cahaya matahari tidak mampu menembus
wilayah ini sehingga tidak ditemukan tumbuhan, tetapi ada
beberapa hewan yang dapat ditemukan di wilayah ini.

5. Zona Hadal Pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar).
Wilayah ini memiliki kedalaman lebih dari 7.000 m. pada
wilayah ini ditemukan hewan ikan laut yang mampu
mengeluarkan cahaya dan lele laut.

2.1 Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai merupakan salah satu ekosistem bumi. Seperti

yang kita ketahui bersama, jenis ekosistem tertentu ada di bumi, yaitu
ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem pantai ini
merupakan jenis ekosistem terestrial. Meskipun ekosistem pantai
berbatasan dengan ekosistem laut, namun ekosistem pantai ini
merupakan ekosistem terestrial. Perlu kita ketahui juga bahwa
Ekosistem pantai dipengaruhi pasang surut air laut.

Ekosistem pantai merupakan suatu wilayah di mana daratan dan
air laut bertemu, daerah ini menyediakan habitat bagi berbagai macam
tumbuhan dan hewan laut serta menyediakan sumber daya dan rumah
bagi mereka. Sehingga kita tahu bahwa Hutan pantai terbentuk dari
pasir yang terhempas oleh gelombang air laut dan ditumbuhi tanaman.
(Mitra and Zaman, 2016).

9

Gambar 10. Penampakan Ekosistem Pantai.

(Sumber: semarangkota.go.id).

Hutan bakau (mangrove) merupakan komunitas vegetasi pantai
tropis yang didominasi oleh beberapa jenis mangrove yang mampu
tumbuh dan berkembang di daerah pesisir pantai maka Pada daerah
pasang surut air laut terdapat hutan bakau yang sangat bermanfaat
untuk kesejahteraan ekosistem pantai tersebut..
2.2 Ekosistem Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang sangat
penting bagi keberlangsungan wilayah pesisir dan lautan. Secara
ekologis, ekosistem terumbu karang berperan sebagai penyangga
kehidupan pesisir dan laut. Terumbu karang merupakan lingkungan
yang sangat beragam. Selain itu, melindungi pantai dari abrasi yang
disebabkan oleh arus, angin, dan ombak. Secara ekonomi, ekosistem
terumbu karang merupakan kawasan dengan potensi ekonomi dan
produksi yang besar. Terumbu karang juga merupakan kawasan
dengan panorama bawah laut yang sangat indah, yang memiliki potensi
besar untuk pengembangan pariwisata. Mengapa Hewan karang
membentuk kalsium karbonat atau batu kapur itu diakibatkan karna
aktivitas ekosistem dasar laut yang terdiri dari interaksi antar hewan
karang sehingga membentuk struktur kalsium karbonat atau batu kapur.

10

Gambar 11.Penampakan Ekosistem Terumbu
Karang. (sumber: oseanografi.lipi.go.id)

Pada ekosistem terumbu karang ini Terdapat 3 tipe-tipe terumbu
karang yaitu :

1. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)
Secara umum, barrier reefs tumbuh di sekitar pulau yang
membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh:
Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah),Spermonde (Sulawesi
Selatan), Great Barriern Reef (Australia).

2. Terumbu karang cincin (atolls)
Ring Coral Reefs adalah proses tindak lanjut dari terumbu karang
Barrier, dengan kedalaman rata -rata 45 meter. Contoh: Taka
Bone Rate (Sulawesi), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua),
Maratua (Kalimantan Selatan), tidak semua terumbu karang di
Indonesia dapat digolongkan pada salah satu dari tiga tipe diatas.

3. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs).
Secara umum, pulau ini akan berkembang secara horizontal atau
vertikal dengan kedalaman yang relatif dangkal (Mitra and
Zaman, 2016).

2.3 Ekosistem Estuari
Estuari adalah perairan muara sungai semi tertutup yang

berhubungan bebas dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas
tinggi dapat bercampur dengan air tawar dari sungai. Secara singkatnya
estuari adalah muara aliran sungai dengan laut.

. Adapun hewan yang ditemukan di daerah estuari adalah
kepiting, cacing, ikan, dan kerang. Ekosistem estuari merupakan habitat

11

perkawinan oleh beberapa ikan laut atau invertebrata laut sehingga
Estuari merupakan tempat mencari makan burung air. Melainkan peran
ekologis yang penting, termasuk sebagai sumber nutrisi dan bahan
organik yang diangkut melalui siklus pasang surut, menyediakan habitat
bagi banyak spesies hewan yang bergantung pada estuari untuk tempat
berlindung dan mencari makan.Fauna disana juga menyesuaikan
dengan perubahan fisiologis lingkungan sekitarnya.

Estuari sebagai sumber bahan organik dan zat hara maka estuari
ini dipengaruhi oleh sifat sungai yang membentuk mislanya jumlah air
tawar dan sedimen yang terbawa kedalamnya dan sifat laut di sisi lain
mislanya pasang surut, bentuk gelombang dan arus laur. Kombinasi
pengaruh laut dan air tawar menciptakan komunitas yang unik dengan
lingkungan yang beragam. Masuknya air tawar dan air laut ke muara
merupakan faktor yang meningkatkan kesuburan perairan dan
meningkatkan kesuburan perairan dan menjadikan muara sebagai salah
satu habitat alami yang paling produktif.

Gambar 12. Penampakan Ekosistem Estuari.
(sumber: kulonprogokab.go.id)

3. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar memiliki tingkat salinitas rendah dibandingkan

dengan ekosistem lain yaitu ekosistem darat atau ekosistem laut, ekosistem
air tawar sangat sedikit. Ekosistem air tawar adalah ekosistem yang
terdapat di air tawar yang kaya akan mineral dengan pH air kurang lebih 6.
Ekosistem air tawar terdiri dari 2 bagian yaitu komponen biotik dan abiotik,
Komponen biotik adalah makhluk hidup yang yang didalamnya. Sedangkan,
komponen abiotik adalah lingkungan,Contoh komponen biotik ini berkiasar

12

dari tumbuhan air, kehidupan akuatik hingga materi yang membusuk. Salah
satu komponen biotik yang penting adalah plankton.

Ekosistem, air tawar dibedakan berdasrkan jenisnya yaitu ada 2 :
1. Perairan tenang

Danau dan rawa merupakan perairan tenang. Proses
pembentukan danau terjadi sebagai akibat dari aktivitas gunung
berapi. Rawa adalah bagian dari ekosistem pereiran yang damai.
Rawa juga disebut juga dengan genangan air yang damai.
Genangan air ini disebut musiman karena hujan dan limpahan air
sungan atau secara permanen karena lokasinnya dekat dengan
sumber air
2. Perairan mengalir

Mengapa Sungai merupakan perairan mengalir itu karena
ekosistem sungai adalah aliran air yang terjadi di daratan dan
mengalir ke laut. Sungai juga merupakan sumber air tawar. Adapun
beberapa ikan disungai antaranya yaitu nila dan lele.

Perairan mengalir juga sebagai perairan terbuka yang
dicirikan adanya arus dan perbedaan substrat dasar di mana di
dalamnya terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik.
Hubungan antara kekeruhan air dan suhu tidak menjadi faktor
pembatas yang utama karena arus yang cukup deras.

Namun ekosistem air tawar dibagi menjadi 3 zona
berdasarkan daerahnya ekosistem air tawar dibedakan menjadi 3
yaitu, Zona Litoral, Zona Limnetik, dan Zona Profundal.

1. Litoral adalah merupakan sungai dangkal yang
mendapatkan intensitas sinar matahari cukup tinggi.
Intensitas sinar matahari dapat menembus keperairan
sehingga menyebabkan kawasan ini cukup subur dan
banyak tumbuhan yang hidup di kawasan ini. Terdapat
juga beberapa ikan air tawar yang hidup dan mencari
makan di daerah ini.

2. Limnetik adalah merupakan sungai yang berada didalam
hutan, tetapi masih mendapatkan sinar matahari. Banyak
tumbuhan yang hidup pada kawasan ini karena sinar

13

matahari dapat menembus wilayah ini, selain itu juga
terdapat berbagai jenis ikan yang hidup di sekitar sungai.
3. Profundal merupakan sungai yang terdapat jauh di dalam
hutan, dan tidak mendapatkan sinar matahari. Sungai ini
memiliki sejumlah vegetasi yang relatif sedikit, karena tidak
mendapatkan sinar matahari yang cukup. Sungai ini
biasanya memiliki kedalaman yang cukup dangkal, dan
pada saat hujan akan menjadi lebih dalam.

Gambar 13. Ekosistem air tawar dibagi menjadi
beberap adaerah yaitu litoral, limnetic, dan

profundal.(sumber : geologinesia.com).

C. Siklus Biogeokimia
Siklus biogeokimia melalui organisme hidup dan lingkungan abiotil. Ada

2 jenis siklus dalam siklus biogeokimia termasuk siklus edafik dan siklus
atmosfer. Siklus edafik adalah siklus dimana unsur-unsur kimia dari siklus ini
tidak pernah membentuk gas di udara. Sedangkan siklus atmosfer adalah siklus
dimana unur-unsur kimia dari siklus melewati fase gas diudara. Siklus
biogeokimia mengatur keseimbambangan ekosistem tergantung pada
pengulangan unsur-unsur kimia tersebut. Unsur kimia yang dapat mengalami
siklus biogeokimia adalah karbon, nitrogen, hidrogen dan oksigen, serta fosfor.
Dalam siklus biogeokimia dan pertukaran antara biosfer hidup dan tidak hidup,
komponen yang mencapai tingkat trofik tidak hilang dalam ekosistem.Maka
disinilah yang bisa sebagai siklus biogeokimia terjadi pada biotik dan abiotik.

1. Siklus Karbon
Adapula yang disebut siklus karbon adalah siklus biogeokimia

ketika karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan
atmosfer bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus

14

karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang
dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut
adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula
freshwater system dan material non-hayati organik seperti soil carbon
atau karbon tanah), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan
biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar
fosil).

Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil
dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam
basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia
memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan namun
CO2 merupakan karbon terbesar di atmosfer bumi.

Berikut adalah proses karbon diambil dari atmosfer dengan 4
cara sebagai berikut :

1) Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa
untuk mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan
melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih
banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan
yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami
pertumbuhan yang cepat.

2) Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih
dingin dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2
yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin
yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke
kedalaman laut atau interior laut.

3) Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan
produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan
yang mengandung karbon, beberapa organisme juga
membentuk cangkang karbonat dan bagian- bagian tubuh
lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran
karbon ke bawah.

15

4) Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses
sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke
dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer pada
pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto
terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang
terbentuk terbawa ke laut di mana selanjutnya dipakai untuk
membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya
(reverse reaction).

Namun setelah terjadinya proses karbon diambil dari atmosfer
dengan 4 cara ada pula yang perlu kita ketahui bahwa Karbon kembali
ke atmosfer dengan 6 cara sebagai berikut :

a) Melalui respirasi pada tumbuhan dan hewan dimana reaksi ini
melibatkan pemecahan glukosa atau molekul orgabik lain
menjadi CO2 dan air.

b) Melalui pembusukan hewan dan tumbuhan dimana senyawa
ini memecah karbon pada hewan dan tumbuhan yang mati.
Lalu mengubah CO2 saat oksigen tersedia ataupun tidak
tersedia.

c) Pembakaran bahan organik, yang mengoksidasi karbon yang
dikandungnya, menghasilkan karbon dioksida (serta hal-hal
lain, seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu
bara, produk minyak bumi (petroleum) dan gas alam
melepaskan karbon yang telah tersimpan di geosfer selama
jutaan tahun. Ini adalah alasan utama mengapa jumlah
karbon dioksida di atmosfer meningkat.

d) Produksi semen, salah satu komponennya, yaitu kapur atau
batu gamping atau kalsium oksida, dibuat dengan
memanaskan batu gamping juga menghasilkan karbon
dioksida dalam jumlah yang besar.

e) Di permukaan laut, di mana air menghangat, karbon dioksida
terlarut dilepaskan lalu kembali atmosfer.

f) Letusan gunung berapi atau ledakan gunung berapi
melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas ini termasuk uap air,
karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang

16

dilepaskan ke atmosfer kira-kira sama dengan jumlah karbon
dioksida yang hilang dari atmosfer karena peluruhan silikat.
Autotroph adalah organisme yang menghasilkan senyawa
organiknya sendiri dengan menggunakan karbon dioksida yang
berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka hidup. Untuk
menghasilkan senyawa organik tersebut mereka membutuhkan
sumber energi dari luar. Hampir sebagian besar autotroph
menggunakan radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan energi
tersebut, dan proses produksi ini disebut sebagai fotosintesis.
Sebagian kecil autotroph memanfaatkan sumber energi kimia, dan
disebut kemosintesis. Autotroph yang terpenting dalam siklus karbon
adalah pohon-pohonan di hutan dan daratan dan fitoplankton di laut.
Maka sebab dari itu Autotroph penting dalam siklus karbon adalah
pohon dan fitoplankton.
Dalam pemanfaatan material organik yang mati (detritus) oleh
jamur dan bakteri untuk fermentasi atau penguraian ini karbon
dipindahkan dalam biosfer dan karbon sebagai makanan heterotrof
pada organisme lain atau bagiannya.
Dalam kehidupan sehari-hari siklus karbon memiliki peranan
yang penting. Karbon meninggalkan biosfer melalui respirasi ketika
tersedia oksigen, respirasi aerobik terjadi, yang melepaskan
karbon dioksida ke udara atau air di sekitarnya dengan reaksi
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Pada keadaan tanpa oksigen,
respirasi anaerobiklah yang terjadi, yang melepaskan metan ke
lingkungan sekitarnya yang akhirnya berpindah ke atmosfer atau
hidrosfer.
2. Siklus Nitrogen
Siklus nitrogen adalah proses di mana senyawa yang
mengandung nitrogen diubah menjadi berbagai bentuk kimia
lainnya. Perubahan ini dapat terjadi secara biologis maupun non
biologis . Terdapat 4 proses penting pada siklus nitrogen antara lain
yaitu fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi.

17

Kilat memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan,
tanpanya tidak akan ada bentuk kehidupan di Bumi. Namun, hanya
beberapa organisme hidup yang mampu menyerap senyawa
nitrogen alami. Hampir semua makhluk hidup menerima senyawa
nitrogen dari makhluk hidup lain, sehingga maka terjadinya kilat
menunjukkan adanya fiksasi nitrogen.

Gambar 14. Siklus Nitrogen adalah proses biogeokimia di
mana nitrogen diubah menjadi berbagai bentuk, secara
berurutan berpindah dari atmosfer ke tanah ke organisme dan
kembali ke atmosfer. Ini melibatkan beberapa proses seperti
fiksasi nitrogen, nitrifikasi, denitrifikasi, dan pembusukan
(sumber: gramedia.com)

Vertebrata mengonsumsi nitrogen dari asupan nutrisi. Dalam
tubuh nitrogen ini dicerna menjadi bentuk yang lebih kecil yakni asam
amino dan komponen dari nukleotida, yang nantinya akan digunakan
untuk sintesis protein. Sekitar setengah dari jenis asam amino yang
ditemukan pada protein merupakan asam amino esensial bagi
vertebrata.

Nitrogen memasuki rantai makanan melalui akar tumbuhan
yang kemudian diikat menjadi asam amino, protein, pigmen, asam
nukleat dan vitamin yang mengali dalam rantai makanan. Meskipun
dibuang sebagai kotoran dan urin, melalui proses respirasi nitrogen
tidak ada yang hilang ke atmosfer, kecuali peristiwa kebakaran hutan
atau padang rumput. Daur ulang nitrogen terjadi melalui rantai
makanan detritus. Daur ini dilakukan oleh organisme detritus seperti
nitrosomans menjadi senyawa amino (-NH2) lalu terpisah dari
amoniak (NH3). Proses inilah yang disebut deaminasi, yang

18

kemudian dioksidasi menjadi nitrit oleh nitrosomans melalui reaksi
berikut :

2NH3 + 3O2O2NO2- + 2H2O +2H+
Setelah itu, oleh bakteri nitrobaktum dijadikan nitrit yang tersedia bagi
tanaman.

2NO2- + O2 + 2NO3-
3. Siklus Sulfur

Daur sulfur merupakan salah satu daur atu siklus biogeokimia.
Pada siklus ini hidrogen sulfida diubah menjadi sulfur dioksida
kemudian menjadi sulfat dan kembali lagi menjadi hidrogen sulfida.
Sulfur di alam ditemukan dalam berbagai bentuk. Sulfur ditemukan
dalam bentuk mineral dalam tanah, bentuk gas sulfur dioksida di
udara dan sebagai penyusun protein dalam tubuh organisme.

Gambar 15. Siklus sulfur menggambarkan pergerakan

belerang melalui geosfer dan biosfer. Sulfur dilepaskan dari

batuan melalui pelapukan, dan kemudian diasimilasi oleh

mikroba dan tanaman. Ini kemudian diteruskan ke rantai

makanan dan diasimilasi oleh tumbuhan dan hewan, dan

dilepaskan ketika mereka membusuk..(sumber:

siswapedia.com)

Pada tubuh organisme, sulfur merupakan unsur penyusun
protein. Berdasarkan pada gambar 15 , ion-ion sulfat akan diserap
oelh akar kemudian di metabolisme menjadi penyusun protein dalam
tubuh tumbuhan. Dalam tubuh manusia sulfur merupakan bagian dari
zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta asam
amino metionin dan sistein. Kemudian, dalam tubuh manusia sisa-
sisa hasil metabolisme sulfur akan diuraikan oleh bakteri dalam
lambung dan dikeluarkan sebagai gas yakni kentut. Semakin besar
kandungan sulfur maka kentut semakin bau.

19

Hidrogen sulfida berasal dari penguraian hewan dan
tumbuhan yang mati. Penguraian ini dilakukan oleh mikroorganisme
seperti bakteri dan jamur. Hidrogen sulfida hasil penguraian tersebut
ada yang tetap berada di tanah dan ada yang dilepaskan ke udara
sebagai gas. Gas hidrogen sulfida ini akan bersenyawa dengan
oksigen kemudian membentuk sulfur dioksida. Sedangkan yang
tetap berada di tanah akan di ubah menjadi ion sulfat dan sulfur
dioksida oleh bakteri. Di mana ion sulfat ini akan diserap kembali oleh
tumbuhan sedangkan sulfur dioksida akan dilepaskan ke udara.

Asam sulfat jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam. Hal ini
terjadi karena sulfur dioksida di udara bereaksi dengan oksigen dan
air. Hujan asam ini bisa disebakan oleh polusi udara seperti asap-
asap buangan pabrik dan kendaraan bermotor. Akibat dari hujan
asam sendiri yakni menjadi penyebab korosif pada batu-batuan dan
logam. Asam sulfat yang jatuh ini akan masuk ke dalam daur sulfur.
Siklus sulfur ini tidak akan pernah berhenti sampai salah satu
komponen pentingnya seperti tumbuhan masih ada.

Proses siklus sulfur terjadi melalui reaksi antara sulfur , air dan
oksigen serta aktivitas mikroorganisme. Bakteri berperan dalam
siklus sulfur. Mikroorganisme ini antara lain seperti bakteri
Desulfomaculum dan bakteri Desulfibrio yang mereduksi sulfat
menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida. Kemudian, hidrogen
sulfida ini akan digunakan oleh bakteri fotoautorof anaerob
(Chromatium) dan akan melepaskan sulfur dan oksigen. Terakhir,
sulfur ini akan diubah menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof
(Thiobacillus) (Sambas Wirakusumah,2009).
4. Siklus Fosfor

Fosfor sangat penting dalam struktur dan fungsi sel tumbuhan
dan hewan (Berg et al.,2018). Penambahan fosfor ke tanah terjadi
karena adanya penambahan pupuk organik dan pupuk anorganik,
degradasi serta dekomposisi bahan organik. Siklus fosfor merupakan
salah satu siklus biogeokimia. Fosfor dapat ditemukan dalam

20

tanah,air, dan sedimen. Jumlah fosfor dalam tanah umumnya
tidaklah besar.

Fosfor memiliki peran penting bagi tumbuhan dan hewan.
Fosfor berperan penting dalam perkembangan sel dan komponen
utama dalam penyimpanan energi seperti ATP, DNA, dan lipid
(lemak). Selain itu, fosfor dibutuhkan dalam pembentukan nukleotida
yang terdiri dari DNA dan RNA. Namun walau begitu, fosfor
merupakan elemen yang paling langka dalam daur ulang di biosfer.

Gambar 16. Fosfor bergerak dalam siklus melalui batuan,
air, tanah dan sedimen dan organisme. Seiring waktu,
hujan dan pelapukan menyebabkan batuan melepaskan
ion fosfat dan mineral lainnya. Fosfat anorganik ini
kemudian didistribusikan di tanah dan air..(Sumber:
siswapedia.com)

Siklus fosfor lebih cepat terjadi pada melalui tumbuhan dan
hewan dibandingkan melalui bebatuan dan sedimen. Ketika hewan
dan tumbuhan mati, fosfat meluruh kembali ke tanah dan laut. Fosfor
kemudian kembali ke sedimen dan formasi batuan di mana ia
mengendap selama jutaan tahun, akhirnya dilepaskan lagi oleh
pelapukan dan siklus dimulai lagi. Fosfor bereaksi berdasarkan
tinkgkat keasaman. Pada tanah masam, fosfor yang terlarut dalam
larutan tanah bereaksi dengan Fe dan Al membentuk Fe dan Al fosfat
yang sedikit larut. .

Pada organisme tak hidup, fosfor merupakan komponen yang
tidak tersedia secara luas, peningkatan fosfor tanah meningkatkan
produktivitas terestrial, dan pelapukan batuan fosfat meningkatkan
kadar fosfat tanah.Pada ekosistem, Fosfat berikatan dengan humus
dan partikel tanah yang menyebabkan terjadinya siklus fosfor
terlokalisir. Fosfor tersapu oleh arus air yang mengalir ke laut. Selain
pelapukan, terjadinya erosi mempercepat degradasi fosfat.

21

Di lautan fosfat perlahan mengendap dan tergabung dalam
batuan. Batuan fosfat menjadi bagian dari Bumi saat permukaan laut
turun atau saat dasar laut naik. Oleh karena itu, Pada interval waktu
tertentu, fosfat mengalami sirkulasi antara tanah, tanaman, dan
konsumen. Adapun endapan fosfat terbentuk dengan 3 macam cara.

1) Fosfat primer yang terbentuk dari magma alkali beku.
2) Fosfat sekunder marine yang terbentuk dari endapan fosfat

sedimen laut dalam.
3) Fosfat sekunder darat/guano yang merupakan hasil akulasi

hewan-hewan sarat dan bereaksi dengan batu gaping.
5. Siklus Hidrologi atau Siklus Air

Siklus hidrologi atau siklus air ini merupakan siklus yang tidak
memasuki reaksi kimia menjadi senyawa organik maupun anorganik,
namun siklus ini terjadi secara utuh.Siklus air tidak pernah berhenti
dari atmosfer ke bumi. Hal ini dimulai dari atmosfer ke bumi kemudian
kembali ke atmosfer melalui proses kondensasi,presipitasi,
evaporasi dan transpirasi.

Gambar 17. Siklus air menunjukkan pergerakan air yang
terus menerus di dalam Bumi dan atmosfer. Ini adalah sistem
yang kompleks yang mencakup banyak proses yang
berbeda. Air cair menguap menjadi uap air, mengembun
membentuk awan, dan turun kembali ke bumi dalam bentuk
hujan dan salju.(Sumber: kompas.com)

Siklus air ini diawali dengan adanya evaporasi atau transpirasi
air yang ada di laut, daratan, sungai, tanaman dan sebagainya
menguap ke atmosfer dengan menjadi awan. Tempat terjadinya
evaporasi terbesar adalah di permukaan laut. Uap air di atmosfer

22

berubah menjadi cair disebut kondensasi. Kondensasi merupakan
kebalikan dari penguapan.

Air yang telah berevaporasi ke atmosfer, pda keadaan jenuh
akan akan membentuk bintik bintik air yang selanjutnya akan turun
ke bumi yang bisa disebut dengan presipitasi.Presipitasi terjadi
dalam bentuk hujan,salju,hujan es. Hal ini terjadi ketika terlalu
banyak air yang terkondensasi makan tetesan air yang berada di
awan akan menjadi besar dan berat sehingga tidak mampu menahan
lagi akhirnya jatuh sebagai hujan, salju atau hujan es. Saat peristiwa
ini terjadi maka air yang jatuh akan meresap ke tanah, mengalir ke
sungai ataupun laut . Bahkan dapat diserap oleh akar tanaman.

Ketika curah hujan berlebihan dan tanah sudah tidak mampu
lagi menyerap air, terjadilah runoff. Sungai dan danau merupakan
hasil runoff. Jika runoff ini terjadi pada danau, maka air akan kembali
ke atmosfer dengan cara menguap.

Setelah terjadi presipitasi, terdapat air yang diserap oleh
tanah.Peristiwa yang selanjutnya terjadi adalah infiltrasi atau
perkolasi ke dalam tanah. Air bergerak masuk ke dalam tanah melalui
celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air
dapat bergerak akibat aksi kapiler. Di tanah air dapat bergerak baik
secara vertikal ataupun horizontal, sehingga air tersebut bisa kembali
lagi ke sistem air permukaan.

Siklus air pada bumi mulai terjadi sekitar 3,8 milyar tahun lalu
,di mana saat itu hujan turun membentuk lautan. Hujan terbentuk dari
uap air yang keluar dr magma bumi, kemudian energi matahari
menggerakkan siklus air dan gravitasi bumi mencegah air di atmosfer
lepas dari bumi. Maka demikian, siklus hidrologi didorong oleh energi
sinar matahari dan gaya tarik bumi. Oleh karena itu, siklus ini terjadi
terus menerus dan bersifat siklik.

23

TES FORMATIF

A. PILIHAN GANDA
1. Komponen – komponen ekosistem mencakup faktor biotik dan faktor abiotik.
Manakah di bawah ini yang termasuk dalam faktor biotik ?
a. Iklim
b. Tanah
c. Pengurai (decomposer)
d. Matahari
e. Awan
2. Di antara makhluk hidup berikut ini yang termasuk komponen Detritivor adalah…
a. ikan
b. jamur dan bakteri
c. tumbuhan hijau
d. manusia
e. luing dan cacing tanah
3. Dalam suatu ekosistem terdapat:
(1) ikan besar
(2) bakteri
(3) fitoplankton
(4) ikan kecil
(5) zat organik
Dari komponen tersebut, dapat disusun rantai makanan dalam ekosistem
perairan dengan urutan ....
a. (2) - (5) - (3) - (4) - (1)
b. (3) - (4) - (1) - (5) - (2)
c. (3) - (4) - (5) - (1) - (2)
d. (5) - (3) - (4) - (1) - (2)
e. (5) - (3) - (4) - (2) - (1)
4. Ekosistem merupakan darat (terestrial) yang dapat ditentukan oleh keadaan iklim,
curah hujan, letak geografis, dan garis lintang. Ekosistem Taiga termasuk salah
satu dari ekosistem darat. Di bawah ini manakah yang termasuk ciri-ciri
ekosistem tersebut…

a. Ekosistem yang vegetasinya hanya terdiri atas satu spesies pohon.
b. Memiliki karakter semi-gurun karena area tersebut ditutupi oleh rumput

atau semak.

24

c. tropis bercurah hujan tinggi setiap tahun kira-kira berkisaran antara 200 -
225 cm/tahun.

d. Vegetasi didominasi oleh jenis tumbuhan lumut.
e. terletak antara 30° - 40° garis lintang utara dan garis lintang selatan

dengan wilayah beriklim sedang
5. Tumbuhan yang menggugurkan daun saat musim dingin. Merupakan karakteristik

dari ekosistem...
a. Hutan gugur
b. Hutan Tropis
c. Hutan Padang Rumput
d. Hutan Gugur
e. Ekosistem taiga

6. Berdasarkan kedalamannya, laut dibagi menjadi 4 zona, manakah yang bukan
termasuk zona tersebut ?
a. Epipelagik
b. Abisal
c. Neretik
d. Batial
e. Litoral

7. Perhatikan jenis jenis ekosistem di bawah ini !
(1) Perairan Tenang
(2) Perairan Danau
(3) Perairan Mengalir
(4) Perairan Laut
(5) Perairan
Ekosistem air tawar dibedakan menjadi 2 jenis, manakah yang termasuk jenis
ekosistem air tawar ?
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (5)
c. (1) dan (3)
d. (3) dan (4)
e. (5) dan (1)

8. C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O
Reaksi di atas reaksi dari siklus apa ?
a. Siklus karbon
b. Siklus nitrogen
c. Siklus sulfur

25

d. Siklus hidrologi
e. Siklus fosfor
9. Daur biogeokimia berikut yang termasuk daur sedimen sebab tidak melibatkan
udara atau atmosfer adalah...
a. daur air
b. daur nitrogen
c. daur karbon
d. daur fosfor
e. daur oksigen
10. Dalam siklus nitrogen, terdapat beberapa bakteri yang sangat berperan,
diantaranya yaitu bakteri Pseudomonas dan Nitrosomonas. Secara berurutan,
peranan bakteri tersebut adalah ...
a. Nitrifikasi dan denitrifikasi
b. Amonifikasi dan denitrifikasi
c. Denitrifikasi dan nitrifikasi
d. Amonifikasi dan nitrifikasi
e. Denitrifikasi dan fiksasi
B. ISIAN
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2. Sebutkan dan jelaskan penggolongan tingkat trofik secara bersusun!
3. Berikan cntoh produsen di ekosistem perairan dan ekosistem darat!
4. Jenis ekosistem darat dapat dibedakan menjadi 7, Jelaskan masing masing
keterangan, flora dan fauna yang ada di masing masing ekosistem?
5. Jelaskan proses karbon yang diambil dari atmosfer!

26

DAFTAR PUSTAKA

Begon, Micheal, Colin R. Townsend, J. L. H. (2006) Ecology From Individuals to Ecosystems.
4th edn. Australia: Blackwell publishing.

Azhar, A., Basyir, M. D. and Alfitri, A. (2016) ‘Hubungan Pengetahuan Dan Etika Lingkungan
Dengan Sikap Dan Perilaku Menjaga Kelestarian Lingkungan’, Jurnal Ilmu
Lingkungan, 13(1), p. 36. doi: 10.14710/jil.13.1.36-41.

ITB, S. (2013) ‘Konsep Ekosistem’. Available at: https://fa.itb.ac.id/wp-
content/uploads/sites/56/2016/06/TOPIK-2-Ekosistem.pdf.

Sambas Wirakusumah (2009) Dasar-dasar Ekologi bagi Populasi dan Komunitas.
Jakarta: UI Press.

Berg, M. et al. (2018) ‘Phosphorus Behavior In the Environment’, North Dakota State
University, 1298(June), pp. 1–4.

Maknun, D. (2017) Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem. Edited by Ahmad Zaeni.
Cirebon: Nurjati Press.

Muhammad, B. R. (2021) ‘Hubungan Manusia Dan Lingkungan’, Reseachgate.net, p.
4.Availableat:https://www.researchgate.net/publication/348949392_HUBUNGAN_MA
NUSIA_DAN_LINGKUNGAN.

Subagiyo, L. et al. (2019) Literasi Hutan Tropis Lembab & Linkungannya. 1st edn. Edited by
Sudarman. Samarinda: Mulawarman University Press.Vatria, B. (1992) ‘Berbagai
Kegiatan Manusia Yang Dapat Menyebabkan Terjadinya Degradasi Ekosistem Pantai
Serta Dampak Yang Ditimbulkannya’, pp. 47–54.W.Eko Cahyono (2015) ‘Pengaruh
hujan asam pada biotik dan abiotik’.Wahid, M. Y. (2011) ‘Prinsip dan karakter hukum
lingkungan’, Jurnal Ilmiah Hukum ‘ISHLAH’, 13(2), pp. 1–23.

G. Courtney-Martin, P.B. Pencharz, Chapter 19 - Sulfur Amino Acids Metabolism From Protein
Synthesis to Glutathione,Editor(s): Dominique Dardevet,The Molecular Nutrition of
Amino Acids and Proteins,Academic Press,2016,Pages 265-286,ISBN
9780128021675,https://doi.org/10.1016B978-0-12-802167-5.00019-0.

Wahyono, I.B.(2011). Kajian Biogeokimia Perairan Selat Sunda Dan Barat Sumatera Ditinjau
Dari Pertukaran Gas Karbon Dioksida (CO2) Antara Laut Dan Udara. (Tesis Magister,
Universitas Indonesia,2011). Diakses dari https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20295682-
T29918-Kajian%20biogeokimia.pdf

Campbell, et al.(2008). Biologi. Edisi Kedelapan-Jilid 3,2008. Jakarta: Erlangga.

27

RANGKUMAN

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

28

KRITIK DAN SARAN

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

29

GLOSARIUM

Anaerob : Organisme yang dapat hidup secara baik tanpa oksigen.
Atmosfer : Lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km (terutama terdiri
atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain)

Autotroph : organisme yang menghasilkan senyawa organiknya sendiri dengan
menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka
hidup.
Deaminasi: Proses kimiawi terjadinya pelepasan kelompok amina (NH₂) dari asam amino
Detritivor : Organisme heterotrof yang memperoleh energi dengan cara memakan sisa-sisa
makhluk hidup.

Ekosistem Gurun : sebuah ekosistem yang memiliki suhu ekstrem dengan curah hujan yang
sangat rendah.

Ekosistem hujan tropis : Suatu sistem ekologi yang biasanya mendiami wilayah luas tertentu
dengan di dalamnya terdapat pepohonan tinggi serta spesies hewan yang aneka ragam.

Ekosistem padang rumput : ekosistem daratan yang terbentuk secara alami di mana
rumput tumbuh di lahan yang sangat luas dengan curah hujan rendah.

Ekosistem Pantai : suatu wilayah di mana daratan dan air laut bertemu, daerah ini
menyediakan habitat bagi berbagai macam tumbuhan dan hewan laut serta menyediakan
sumber daya dan rumah bagi mereka.

Ekosistem Taiga : Ekosistem yang vegetasinya hanya terdiri atas satuspesies pohon.

Ekosistem Tundra : suatu bioma tempat terhambatnya pertumbuhan pohon dengan
rendahnya suhu lingkungan sekitar.

Epifit : tanaman yang melekat dan menumpang pada batang pohon.

Estuari : muara aliran sungai dengan laut
Evaporasi : Proses yang terjadi apabila jumlah molekul yang keluar dari permukaan lebih
besar daripada jumlah yang kembali ke permukaan air
Fotoautorof : Organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik (dapat
membuat makanan sendiri) dengan bantuan energi seperti energi cahaya matahari dan kimia.

Herbivora : Hewan pemakan rumput

Hewan diurnal : hewan yang mencari makan pada siang hari.

30

Hewan nocturnal : hewan yang aktif di malam hari.

Hibernasi : Merupakan kegiatan tidur panjang yang umumnya dilakukan oleh hewan
berdarah panas seperti beruang, burung, dan mamalia kecil lainnya untu bisa bertahan hidup
dalam kondisi musim dingin.

Hutan Gugur : Sebuah ekosistem yang terdiri dari flora dan fauna khas yang ada pada
wilayah hutan yang mengalami empat musim

Hutan homogen : Hutan yang terdiri atas satu jenis vegetasi tumbuhan saja dengan adanya
campur tangan manusia di dalamnya.

Karnivora : Hewan pemakan daging
Kemolitotrof : Organisme yang mampu menggunakan donor hidrogen anorganik seperti
amonia, hidrogen sulfida, dan besi.
Kondensasi : Perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada suhu udara di
bawah titik embun
Konsumen : Makhluk hidup yang bergantung pada makhluk lain karena dia tidak bisa
memproduksi makanan sendiri seperti produsen.

Liana : tanaman yang menyebar di permukaan hutan.

Limnetik : sungai yang berada didalam hutan, tetapi masih mendapatkan sinar matahari.

Litoral : sungai dangkal yang mendapatkan intensitas sinar matahari cukup tinggi
Metabolisme : Pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan kimia,
pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yang memungkinkan berlangsungnya hidup
Presipitasi : Proses pengendapan, baik dari dalam larutan maupun dari udara permukaan ke
permukaan bumi
Produsen : Makluk hidup yang dapat membuat makanananya sendiri.

Profundal : sungai yang terdapat jauh di dalam hutan, dan tidak mendapatkan sinar matahari.

Sabana : hamparan luas padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon sejenis.

Salinitas : tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air.
Sedimen : Benda padat yang diendapkan oleh air atau es

Siklus edafik : Siklus yang unsur kimia pada daur tersebut tidak pernah membentuk gas di
udara

31

Siklus nitrogen : proses di mana senyawa yang mengandung nitrogen diubah menjadi
berbagai bentuk kimia lainnya
Sintesis protein : Proses pembentukan molekul protein dengan melibatkan sintesis asam
amino yang terjadi di dalam nukleus dan ribosom sel yang diatur oleh DNA dan RNA.
Stepa : Padang rumput yang tanpa diselingi dengan pohon.
Transpirasi : Pelenyapan uap air dari permukaan daun tumbuhan melalui proses biokimia dan
nonkimia
Vegetasi : merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu
ekosistem, atau, dalam area yang lebih sempit, relung ekologis.
Vertebrata : Binatang bertulang belakang seperti ikan, burung, mamalia, reptilia, dan amfibi

32

INDEKS

A L

Anaerob, 30 Liana, 4, 31
Atmosfer, 30 Limnetik, 13, 31
Autotroph, 16, 30, 33 Litoral, 8, 13, 26, 31

D M

Deaminasi, 30 Metabolisme, 31

E P

Ekosistem gurun, 7 Presipitasi, 22, 31
Ekosistem hujan tropis, 30 Produsen, 1, 31
Ekosistem padang rumput, 30 Profundal, 13, 31
Ekosistem Pantai, 9, 10, 24, 30
Ekosistem taiga, 26 S
Epifit, 4, 30
Estuari, 11, 12, 30 Sabana, 5, 31
Evaporasi, 30 Salinitas, 31
Sedimen, 31
H Siklus edafik, 14, 31
Siklus nitrogen, 17, 26, 32
Herbivora, 30 Stepa, 5, 32
Hibernasi, 3, 31
Hutan gugur, 26 T

K Transpirasi, 32

Kemolitotrof, 31 V
Kondensasi, 22, 31
Konsumen, 31 Vegetasi, 7, 26, 32
Vertebrata, 18, 32

33


Click to View FlipBook Version