LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BENGKEL SENSEN DI BENGKEL SENSEN Gandanan. RT.11 RW.03, Denggungan, Banyudono, Boyolali INJEKSI PUMP PADA SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 2018 Disusun Oleh : Husain Al Ghozy (211565) PROGRAM STUDI TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR SMK NEGERI 1 SAMBI BOYOLALI 2022/2023
ii LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BENGKEL SENSEN Gandanan. RT.11 RW.03, Denggungan, Banyudono, Boyolali Periode pertama tanggal 19 Desember 2022 s/d 19 April 2023 Periode kedua tanggal 26 Juni s/d 26 Agustus 2023 INJEKSI PUMP PADA SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 2018 PRAKTEK KERJA LAPANGAN Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Penilaian Praktek Kerja Lapangan Bidang Keahlian Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor Disusun Oleh : Husain Al Ghozy (211565) PROGRAM STUDI TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR SMK NEGERI 1 SAMBI BOYOLALI
iii 2022/2023 HALAMAN PENGESAHAN Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan oleh : Nama :1.Husain Al Ghozy Kompetensi Keahlian : TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR Menyetujui, Pembimbing Sekolah Pimpinan DU/DI Riza RizandoS.Pd Mulatno NIP 199201162022211002 Mengetahui, Ketua Program Keahlian Kepala SMK Negeri 1 Sambi Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor SITI NURJANAH.S.Pd.,M.Pd. Danang Sudibyo,S.P.d NIP 197006112005012004. NIP:19891204202221 1 002.
iv KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun laporan hasil pelaksanaan PKL yang telah saya laksanakan pada periode pertama mulai tanggal 19 Desember 2022 s/d 19 April 2023 dan periode kedua pada tanggal 26 Juni s/d 26 Agustus 2023. Di dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan kegiatan PKL ini saya telah melibatkan berbagai pihak. Selain itu, saya juga mendapat bantuan bimbingan dan pengarahan sehingga saya dapat menyelesaikan PKL ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada pihak–pihak tersebut di antaranya : 1. Ibu Siti Nurjanah S. Pd.., M. Pd. Selaku kepala SMK Negeri 1 Sambi. 2. Bapak Danang Sudibyo,S.P.d Selaku Ketua Program Keahlian TBSM 3. Bapak Mulatno selaku Pimpinan BENGKEL SENSEN 4. Bapak Riza Rizando selaku guru pembimbing selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan 5. Seluruh staff dan karyawan BENGKEL SENSEN 6. Dewan guru beserta staf atas bimbingannya selama penulis belajar di SMK Negeri 1 Sambi 7. Teman-teman yang membantu hingga terselesainya laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan Ini yang harus dibenahi, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan kritik dan Saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini di masa mendatang. Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............ .............................................. ............................................ i HALAMAN PENGESAHAN ............................................. .......................................... iii KATA PENGANTAR .......... .............................................. .......................................... iv DAFTAR ISI......................... .............................................. ........................................... v BAB I PENDAHULUAN..... .............................................. ........................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................... ........................................... 1 B. Waktu dan Tempat .... .............................................. ........................................... 2 C. Tujuan PKL................ .............................................. ........................................... 2 D. Manfaat PKL.............. .............................................. .......................................... 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................. ........................................... 4 A. Pengertian Sistem Bahan Bakar Injeksi .................... ........................................... 4 B. Komponen Sistem Bahan Bakar Injeksi ................... ........................................... 5 BAB III PELAKSANAAN PKL ......................................... ........................................... 9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 10 A. Uraian Umum Kegiatan PKL............................................................................. 10 B. Kajian Yang Dikuasai Selama PKL................................................................... 10 BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 16 A. Kesimpulan ......................................................................................................... 16 B. Saran.................................................................................................................... 17
vi DAFTAR PUSTAKA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah program penelitian bagisiswa/siswi didik, dimana siswa/siswi dapat mempraktekan apa yang didapatkan dari sekolah ke dalam dunia usaha yang sesungguhnya. Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program di sekolah dan program perusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian professional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu Ilmu Pengatahuan, Teknik, dan Kiat. Ilmu Pengatahuan dan Teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapanpun dan dimanapun kita berada, sedangkan Kiat tidak dapat dipelajari dan kuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Ada beberapa peraturan tentang Praktek Kerja Lapangan (PKL), yaitu : a. Tercantum pada UU No. 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,dan latihan bagi perannya dimasa yang akan datang. b. Keputusan Menteri No. 0490 Tahun 1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi bahwa dalam melaksanakan Pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu pendidikan di dalam sekolah dan pendidikan di luar sekolah. c. UU No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional.
2 d. UU No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan untuksuatu pendidikan menengah. Dalam uraian tersebut menjelaskan bahwa pemerintah mengharapkan SDM yang berkualitas dari program Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini. Laporan ini sebagai bukti bahwa telah menyelesaikan PKL selama 4 bulan serta sebagai salah satu persyaratan mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN). B. Waktu Dan Tempat Dalam melaksanakan Pendidikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Saya melaksanakanya sesuai dengan jadwal dan waktu yang di tentukan yaitu periode pertama mulai tanggal 19 Desember 2022 s/d 19 April 2023 dan periode kedua pada tanggal 26 Juni s/d 26 Agustus 2023. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini saya melaksanakannya di “Bengkel Sensen” yang berada di wilayah Gandanan. Rt11.Rw03, Denggungan, Banyudono, Boyolali C. Tujuan PKL Tujuan Praktik Kerja Lapangan ini (PKL) pada dasarnya adalah memberikan kesempatan kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Mendalami dan Menghayati situasi dan kondisi Dunia Usaha yang sesuai dengan Program Studinya dalam situasi sebenarnya agar dapat : 1. Menghasilkan tenaga kerja yang memeiliki keahlian profesional di bidang Administrasi Perkantoran serta memiliki tingkat Pengetahuan, Keterampilan dan Etos Kerja yang sesuai dengan tuntunan kerja. 2. Memperkokoh Link and Match (Kesepadanan) antara sekolah sebagai pencetak sumber daya manusia dengan dunia usaha sebagai pengguna sumber daya manusia (SDM).
3 3. Meningkatkan Efesiensi proses Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja yang berkualitas profesional. 4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja. D. Manfaat PKL Manfaat yang saya dirasakan setelah proses penyelesaian Laporan dan Pelaksanaan PKL diantaranya : 1. Seorang siswa akan lebih terbiasa dengan lingkungan usaha dunia / industri sesuai dengan bidangnya. 2. Mendapat pelatihan yang benar dalam setiap pekerjaan yang telah dikerjakannya. 3. Meningkatkan etos kerja dan loyalitas terhadap pekerjaan 4. Menjadikan seseorang yang bertanggung jawab atas apa yang sudah atau sedang dikerjakan.
4 BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI Injeksi bahan bakar atau EFI (Elektronik Fuel Injeksion) adalah sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin. Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin dibandingkan dengan penggunaan karburator. Injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol campuran bahan bakar dan udara lebih tepat. Sistem injeksi menggunakan banyak sensor, untuk memonitor kondisi mesin digunakan ECU (Engine Control Unit) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu, sistem injeksi motor dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi udara, serta memberikan tenaga yang dikeluarkan menjadi lebih meningkat. Secara ideal, sistem bahan bakar injeksi (EFI) harus dapat menyuplai bahan bakar yang disemprotkan dari injektor agar dapat dengan mudah bercampur dengan udara dan menghasilkan campuran yang homogen dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai dengan putaran dan beban mesin, kebutuhan mesin, dan kondisi antara suhu mesin dengan suhu atmosfir saat itu. Sistem juga harus dapat menyuplai bahan bakar yang bervariasi, dengan jumlah yang sesuai dalam berbagai kondisi mesin, agar setiap perubahan kondisi kerja mesin tersebut dapat tercapai dengan kinerja mesin yang optimal.
5 B. KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI Sistem bahan bakar pada EFI merupakan sistem yang berfungsi untuk menampung bahan bakar, menyuplai bahan bakar pada tekanan tinggi, mengatur tekanan bahan bakar, sehingga siap diinjeksikan. Komponen-komponen yang digunakan pada sistem bahan bakar ini diantaranya adalah tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar, pipa bahan bakar, regulator tekanan, dan injektor/penyemprot bahan bakar. Adapun fungsi dari masing-masing komponen dalam sistem bahan bakar tersebut adalah sebagai berikut : 1. Engine Control Unit (ECU) Komponen ini merupakan pusat pengolahan data kondisi penggunaan mesin, mendapatkan masukan atau input dari sensor. Sensor pengolahan ini kemudian memberikan keluaran atau output saat mesin dingin atau panas guna memberikan campuran bahan bakar dan udara yang tepat. Pada intinya, ECU atau engine control unit adalah seperangkat alat yang bekerja sebagai sebuah sistem pengatur dan pengontrol pada kendaraan bermesin. Perangkat ini bisa dikatakan sebagai pusat dari segala kegiatan yang terjadi pada sebuah kendaraan bermotor. 2. Temperatur Sensor (Sensor EOT) EOT (Engine Oil Temperature) Sensor berfungsi untuk mendeteksi perubahan temperatur oli mesin pada motor. Ketika temperatur semakin meningkat maka ECU akan memberikan sinyal peringatan berupa indikator MIL (Malfunction Indicator Lamp) akan menyala. Sensor EOT digunakan apabila motor sedang diservice atu
6 perawatan rutin, hal ini untuk memulihkan performa mesin dengan cara menjumper pada output EOT ini. 3. Inled Air Pressure Sensor (Sensor O2) Sensor ini mudah terlihat karena biasanya terletak pada leher knalpot motor. Sensor ini fungsinya untuk memperbaiki campuran udara dan bahan bakar selama mesin bekerja agar tetap ideal dengan cara mendeteksi kadar oksigen dalam gas buang. Sehingga juga mempengaruhi gas buang yang dihasilkan menjadi lebih ramah lingkungan. 4. Craukshaft Sensor (Sensor CKP) Sensor CKP berfungsi mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft pada saat berada di posisi titik mati atas, sehingga ECM dapat mengatur waktu penyemprotan bahan bakar serta koil agar mesin dapat bekerja secara optimal. 5. Trottled Body (TB) Throttle Body pada sepeda motor merupakan komponen pada sebuah mesin injeksi yang berbentuk seperti karburator namun memiliki peran sebagai pengatur volume udara yang akan masuk kedalam ruang pembakaran pada mesin. Throttle Body memilki fungsi sebagai saluran utama yang nantinya akan dilalui oleh uadar sebelum udara tersebut dialirkan menuju intake manifold. Jadi ketika kita mengoperasikan throttle valve melalui throttle grip udara akan melewati komponen ini. 6. Tangki bahan bakar (fuel tank) Fuel tank berfungsi sebagai tempat penampungan sementara bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin. 7. Pompa bahan bakar (fuel pump)
7 Fuel pump berfungsi untuk memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke injector bertekanan tinggi. Jumlah bahan bakar yang disalurkan ke injector harus lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan mesin, hal ini bertujuan agar tekanan dalam sistem bahan bakar dapat selalu dipertahankan meskipun kondisi mesin berubah-ubah. 8. Saringan bahan bakar (fuel suction filter) Fuel suction filter berfungsi untuk menyaring kotoran yang mungkin terkandung dalam bahan bakar agar tidak ikut terhisap oleh pompa bahan bakar (fuel pump) dan menyumbat injektor. 9. Regulator tekanan (pressure regulator) Pressure regulator berfungsi mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar selalu sama/konstan pada tekanan tertentu, bila tekanan pada bahan bakar yang dipompa melebihi batas tekanan, maka regulator tekanan akan mengembalikan bahan bakar tersebut ke dalam tangki bahan bakar. 10. Pipa bahan bakar (fuel feed hose) Fuel feed hose berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar yang telah dipompa oleh pompa bahan bakar (fuel pump) dari tangki bahan bakar menuju ke injektor. Fuel feed hose dirancang harus tahan terhadap tekanan dari bahan bakar yang memiliki tekanan cukup besar akibat dipompa oleh pompa bahan bakar (fuel pump). 11. Injektor Injektor berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar dan menyemprotkan bahan bakar tersebut ke saluran masuk (intake manifold), pada umumnya sebelum katup masuk. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung dari tekanan bahan bakar, besarnya lubang pada injektor, dan lamanya injektor tersebut membuka. Setiap
8 injektor yang digunakan pada mesin injeksi sepeda motor memiliki konstruksi yang tidak selalu sama.
9 BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini saya laksanakan berdasarkan ketentuan sekolah untuk memenuhi persyaratan dalam kepentingan kelulusan. Pelaksanaannya saya lakukan berdasarkan waktu yang telah ditentukan pihak sekolah yaitu periode perama mulai tanggal 19 Desember 2022 s/d 19 April 2023 dan periode kedua pada tanggal 26 Juni s/d 26 Agustus 2023. Kegiatan PKL ini saya lakukan di salah satu bengkel yang ada di Banyudono, yaitu "Bengkel Sensen" yang berada di Gandanan Rt11 Rw03, Denggungan, Banyudono, Boyolali. Adapun kegiatan PKL saya lakukan pada hari Senin – Sabtu yang dimana dimulai pukul 08.00 - 16.00. Selama 6 bulan saya melaksanakan kegiatan PKL, saya memperoleh banyak hal baru yang dapat saya pelajari serta ilmu baru untuk kedepannya. Beberapa hal yang dapat saya pelajari diantaranya : 1. Servis motor pada motor bahan bakar bensin. 2. Cara mengganti sensor tps. 3. Cara mengganti fuel pump.
10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uraian Umum Kegiatan PKL Kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan selama 6 bulan di Bengkel Sensen, yaitu antara lain sebagai berikut : 1. Servis motor pada motor bahan bakar bensin. 2. Cara mengganti sensor tps. 3. Cara mengganti fuel pump. B. Kajian Yang Dikuasai Selama PKL Hasil selama saya melaksanakan PKL akan dibahas satu persatu sesuai ilmu yang saya dapatkan selama 4 bulan. 1. Servis motor pada motor bahan bakar bensin. a. Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin Pemeriksaan jumlah oli pelumas mesin melalui stickoli, jumlah/tinggi permukaan oli harus berada di antara tanda batas atas dan batas bawah pada stickoli. Oli pelumas harus diganti apabila : kekentalan/viskositas rendah/encer, jumlah oli kurang, warna oli berubah drastis/jarak tempuh sudah terpenuhi. b. Membersihkan saringan bahan bakar Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan udara bertekanan, namun apabila telah tersumbat maka saringan bahan bakar harus diganti. Cara pembersihan saringan bahan bakar adalah dengan cara menyemprot elemen saringanbahan bakar menggunakan udara bertekanan. Arah semprotan udara berlawanan dengan arah aliran bahan bakar supaya semua kotoran terbuang keluar.
11 c. Memeriksa dan menyetel busi Melepas busi, kemudian memeriksa kondisi busi dari keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah tidak layak digunakan dan harus diganti. Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda telah aus busi harus diganti. Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang bakar dengan memeriksa warna hasil pembakaran pada busi. Menyetel celah busi sesuai spesifikasi. d. Membersihkan karburator Membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan dengan udara tekan, kemudian merakitnya kembali. Pada saat membongkar dan membersihkan dengan udara bertekanan, perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang. e. Menyetel karburator Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat berikut ini telah dipenuhi terlebih dahulu diantaranya : penyetelan katup sudah tepat, penyetelan timing pengapian sudah tepat, saringan udara dan saringan bahan bakar telah dibersihkan, karburator telah dibersihkan dan mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan terlebih dahulu). f. Menyetel kebebasan kopling Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, makasecara berkala kopling harus disetel. Penyetelan kopling yang dimaksudkan adalah penyetelan gerak bebas mekanisme penggerak kopling, yang dibedakan menjadi dua tipe, yaitu : kopling manual (kopling tangan), dan kopling otomatis (tunggal dan ganda).
12 2. Cara mengganti sensor tps. TP Sensor adalah sebuah sensor yang dipasang pada sumbu yang sama dengan throttle valve dan memakai sebuah variable resistor yang tahanannya berubah berdasarkan pembukaan throttle valve. Oleh karena itu, diwaktu listrik melalui variable resistor, voltase berubah berdasarkan seberapa besar sudut throttle valve terbuka dan voltase yang dihasilkan dipakai sebagai sinyal elektrik yang dikeluarkan dari sensor TP. TP sensor berfungsi sebagai pendeteksi sudut bukaan throttle valve. Syarat dilakukannya reset TP (Throttle Position) sensor dan ECM (Electronic Control Module) yaitu : a. Pastikan ECM tidak menyimpan kode kegagalan. b. Jika kode kegagalan tersimpan dalam ECM, maka proses reset sensor TP / ECM tidak dapat dilakukan. c. Lakukan reset sensor TP / ECM apabila salah satu dari part yang berhubungan dengan sistem bahan bakar diganti dengan yang baru, diantaranya : Throttle Body; Idle Air Screw; Pompa Bahan Bakar; Injector; dan Sensor O2. d. Lakukan reset sensor TP / ECM apabila salah satu dari part mesin diganti dengan yang baru saat overhoul, diantaranya : Cylinder Head; Valve; Valve Guide; Valve Seat; Cylinder; Piston; dan Ring Piston. Yang dimaksudkan kode kegagalan dalam poin pertama yaitu proses penghapusan kode tidak berhasil jika DLC short connector tidak tersambung dalam waktu 5 detik sehingga lampu MIL akan menyala terus tanpa berkedip. Hal ini menunjukkan proses penghapusan tidak berhasil, artinya memori kerusakan masih
13 tersimpan dalam ECM. Jika sistem telah gagal menghapus kode kegagalan, maka lakukan prosedur reset ECM dari awal lagi. Prosedur Cara Reset TP Sensor / ECM : a. Putarlah kunci kontak ke “OFF“. b. Lepaskan penutup DLC dan pasang DLC connector. c. Lepaskan connector sensor EOT (Engine Oil Temperature). d. Hubungkan terminal-terminal connector sisi kabel dengan jumper line (kabel jumper) : Kabel warna kuning/biru dengan hijau/jingga. e. Putar kunci kontak ke posisi “ON“. f. Lepaskan jumper line dari connector sensor EOT. MIL akan berkedip selama 10 detik, kemudian putarlah kunci kontak ke posisi “OFF“. g. Pasang kembali connector sensor EOT. h. Lepaskan DLC short connector dan tutup kembali DLC short connector dengan penutup DLC. i. Setelah semua selesai, hidupkan mesin pada putaran stasioner selama kurang lebih 20 menit untuk menormalkan fungsi sistem. 3. Cara mengganti fuel pump pada motor. Pompa bahan bakar atau yang biasa juga disebut fuel pump yaitu salah satu komponen yang terdapat didalam sebuah kendaraan yang berfungsi memompa bahan bakar dari tangki bahan bakar. Komponen ini biasanya terdapat pada motor yang sudah menggunakan sistem injeksi. Ciri -ciri fuel pump mengalami kerusakan/lemah:
14 a. Tekanan fuel pump dibawah standart Untuk memastikan bahwa tekanan pompa dibawah standart,biasanya di gunakan sebuah alat bantu yang diberi nama Presure gauge.Untuk pompa bahan bakar yang standart tekanannya berkisar di angka 270 - 310 kpa.Jadi apabila diukur menggunakan presure gauge,angkanya dibawah tekanan standart berarti fuel pump dalam kondisi rusak. b. Presure Regulator rusak Presure regulator atau yang biasa dikenal dengan nama Rotak. Komponen ini dapat juga disebut dengan mesin pompa (dalam istilahnya). Apabila terjadi kerusakan dibagian presure regulator, solusi yang baik dilakukan penggantian secara lengkap yaitu 1 set fuel pump. Namun berhubung harganya lumayan mahal, biasanya para mekanik hanya mengganti di bagian rotaknya saja. Alasan ekonomis menjadi pertimbangannya karena harganya tentu lebih murah. Penggantian dengan cara ini banyak diberlakukan pada semua motor injeksi, jadi tidak sulit untuk mencari komponen rotak tersebut. Langkah dibawah ini bisa untuk cara memperbaiki fuel pump vario 125. Namun tentu saja anda harus benar-benar selektif dalam memilih merk, karena bisa saja rotak yang anda beli spesifikasinya dibawah standart yang dianjurkan. Langkah - langkah yang dilakukan mengganti fuel pump pada motor : a. Untuk semua motor matic yang sudah menggunakan injeksi (cara memperbaiki rotak beat fi bisa dilihat disini) cara yang di lakukan hampir sama walaupun ada beberapa yang berbeda. b. Siapkan beberapa alat yang di butuhkan yakni : obeng (+),obeng (-) serta kunci T10 mm.
15 c. Buka penutup atau cover tangki dengan menggunakan obeng (+) dan lepaskan. d. Apabila cover tangki sudah terbuka,maka akan terlihat pompa bahan bakar biasanya berwarna putih. e. Lepas soket kabel yang menuju ke fuel pump dengan cara sedikit menekan dibagian tengah soket tersebut,kemudian tariklah keluar. f. Lalu lepaskan juga selang bahan bakar,yaitu cukup dengan menekan bagian yang berwarna hijau muda g. Selanjutnya melepas fuel pump dengan mencopot ke 4 baut dengan kunci T10. Keluarkan dengan hati-hati karena biasanya akan menabrak dibagian tangkinya. h. Setelah terlepas, lepaskan ke 4 kabel kecil .Perhatikan warna kabelnya agar pemasangannya tidak terbalik. i. Buka cover penutup rotak dengan menggunakan obeng (-). j. Pasang rotak yang baru, pastikan kabel kecilnya terpasang dengan benar dan pasang kembali seperti semula. k. Ukur dengan presure gauge tekanannya.
16 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) saya dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1 Dengan melaksanakan PKL saya dapat memperoleh pengalaman kerja yang sesungguhnya. 2 Praktek Kerja Lapangan (PKL) membantu saya meningkatkan keterampilan. 3 Dari laporan saya, saya dapat mengambil kesimpulan pada dasarnya sistem injeksi bahan bakar lebih hemat dan mengurangi polusi, serta lebih mudah didiagnosa kerusakannya. 4 Setelah mengadakan dan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) akhirnya saya mengetahui yang sebenarnya atas hasil yang diperoleh dari sekolah, serta memperoleh pengetahuan tentang teori-teori, praktek dan bahanbahan atau benda yang belum pernah di pelajari di sekolah. 5 Di samping itu juga saya dapat mengetahui bagaimana pengalaman bekerja di bengkel. Dengan hal tersebut, penyusun menjadi dewasa dan lebih menghormati kerja keras orang tua. Karena mencari nafkah untuk keluarga memanglah tidak mudah, butuh banyak pengorbanan. 6 Dapat memahami konsep-konsep non akademis dan non-teknis di dunia kerja, seperti menjaga hubungan atasan dengan bawahan, menjaga hubungan relasi dan sebagainya.
17 B. SARAN Pada akhir dari bagian karya tulis ini, saya akan menyampaikan saran-saran, baik untuk pihak sekolah maupun bagi pihak industri tentang pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL). 1. Untuk Bengkel Sensen a. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL). b. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan kedisiplinannya dalam bekerja. c. Hubungan karyawan dengan siswa/i PKL diharapkan selalu terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama yang baik. d. Tingkatkan pelayanan kepada konsumen agar memperoleh kepercayaan dari pelanggan. e. Tingkatkan etos kerja guna mengembangkan Bengkel Sensen agar semakin maju. 2. Untuk Sekolah a. Pemantauan terhadap siswa/i yang sedang PKL maupun yang baru akan melaksanakan PKL agar lebih ditingkatkan lagi untuk menyakinkan pihak perusahaan terhadap program PKL ini. b. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan terutama untuk pembinaan mental siswa/i. c. Dan juga guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan keringanan pada siswa/i yang sedang PKL.
18 d. Agar pihak SMK Negeri 1 Sambi dapat memberikan bimbingan dan evaluasi kepada para siswa sehingga ilmu yang didapatkan benar-benar dipraktekkan dalam dunia kerja.
19 DAFTAR PUSTAKA http://eprints.uny.ac.id/62584/2/13504244022_Nur%20Himawanto_%20BAB %202.pdf https://www.teknik-otomotif.com/2017/03/komponen-sistem-bahan-bakarpada-mesin.html?m=1 https://www.autofun.co.id/video-motor/ukuran-kunci-l-bintang-sensor-tpshonda-beat/6213998 https://tedeye.blogspot.com/2021/02/cara-mudah-mengganti-filter-fuelpump.html?m=1 https://www.merdeka.com/jabar/manfaat-pkl-dan-tujuannya-bagi-siswauntuk-mengasah-dan-menambah-keterampilan-kln.html https://superapp.id/blog/uncategorized/tujuan-pkl/