MENGEVALUASI DAN
MENGANALISIS
MANAJEMEN KESISWAAN
DISUSUN OLEH
Tari (2021015101)
Kelas 3C PGSD
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat, dan Hidayah-Nya kepada kita
semua sehingga kami dapat
menyelesaikan materi dengan dengan
waktu yang tepat. Makalah dengan judul
“MENGEVALUASI DAN MENGANALISIS
MANAJEMEN KESISWAAN” disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Media
Pembelajaran. Penulis berharap agar buku
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Yogyakarta, 30 November 2022
Penulis
i
Daftar Isi
kATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN iii
A. LATAR BELAKANG iii
BAB I 1
A. Pengertian Manajemen Kesiswaan 1-4
B. Prinsip Manajemen Kesiswaan 5-7
C. Kegiatan Manajemen Kesiswaan 8-13
D. Analisis Kebutuhan Peserta Didik 14-15
E. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi
Peserta Didik 16-18
PENUTUP 19
A. Kesimpulan 19
B. Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
PROFIL PENGEMBANGANN 21
ii
PENDAHUKUAN
LATAR BELAKANG
Pendidikan di Indonesia memegang peranan yang sentral dalam
rangka meningkatkan sumberd aya manusia, sebagaimana yang
diatur dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pendidikan nasional mempunyai fungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Manajemen kesiswaan termasuk salah satu substansi
manajemen pendidikan. Semua kegiatan pendidikan, baik yang
berkenaan dengan manajemen akademik, layanan pendukung
akademik, sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sarana
prasarana dan hubungan sekolah dengan masyarakat, senantiasa
diupayakan agar peserta didik mendapatkan layanan pendidikan
yang andal (Susilo, 2007; Kristiawan dkk, 2017; Kristiawan dkk, 2019).
Manajemen kesiswaan harus dikelola dengan baik di setiap sekolah,
karena siswa/peserta didik merupakan bagian dari penentu mutu
sekolah yang bermuara pada standar kompetensi lulusan. Jika suatu
sekolah mampu mengelola manajemen kesiswaan dengan baik maka
akan diperoleh siswa dengan prestasi dan output/lulusan yang
berkualitas.
Adapun siswa merupakan salah satu elemen penting dalam pendidikan dan
merupakan sasaran utama dalam peningkatan kualitas pendidikan yang
nantinya akan berkontribusi terhadap upaya peningkatan kualitas hidup
bagi masyarakat suatu bangsa melalui peningkatan kualitas sumber daya
manusia serta peningkatan derajat sosial masyarakat bangsa, maka siswa
perlu dikelola, dimanaj, diatur, ditata, dikembangkan, dan diberdayakan
agar dapat menjadi produk pendidikan yang bermutu, baik ketika siswa itu
masih berada dalam lingkungan sekolah, maupun setelah berada dalam
lingkungan masyarakat.
Dengan demikian untuk mencapai suatu keberhasilan materi dalam proses
pembelajaran maka perlu adanya Manajemen Kesiswaan, karena
manajemen memiliki arti yang sangat penting untuk mencapai tujuan
pendidikan islam yang memiliki tujuan untuk melahirkan generasi muslim
yang memiliki dan menyadari identitasnya sebagai umat islam sehingga ia
menjadi seseorang yang memiliki akhlakul karimah dan bertanggung jawab,
maka untuk mencapai tujuan itu diperlukan sistem manajemen atau
pengelolaan lembaga yang baik dan berdedikasi tinggi.
iii
BAB I
A. Pengertian Manajemen Kesiswaan
Manajemen secara u
mum diartikan sebagai
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi
dalam mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Manajemen pendidikan dalam arti
sempit merupakan manajemen
sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala
sekolah/madrrasah, pengawas/evaluasi
dansystem informasi sekolah/madrasah. (Farid &
Daryanto, 2013)
Administrasi kesiswaan mengacu pada
semua aspek kegiatan yang berhubungan
dengan kesiswaan, yaitu pengaturan atau
pengaturan mulai dari penerimaan siswa
(student) hingga keluarnya siswa (student) dari
sekolah atau lembaga pendidikan.
1
Manajemen kemahasiswaan
(mahasiswa) sangat diminati di
lembaga pendidikan. Siswa
merupakan subjek sekaligus objek
dalam proses transformasi
pengetahuan dan keterampilan.
Keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan sangat tergantung pada
perkembangan potensi fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan
psikologis peserta didik yang
mencakup berbagai aspek yang
dapat mendukung upaya tumbuh
kembang anak melalui proses
pendidikan. (Ariska, 2015)
2
Manajemen kesiswaan adalah suatu
penataan atau pengaturan segala aspek
aktivitas yang berkaitan dengan peserta
didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik
(siswa) sampai keluarnya peserta didik
(siswa) tersebut dari suatu sekolah atau suatu
lembaga pendidikan. (Ariska, 2015)
Manajemen peserta didik/kesiswaan
merupakan proses pengurusan segala hal
yang berkaitan dengan peserta didik mulai
dari penerimaan peserta didik hingga
keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.
Manajemen peserta didik adalah:
3
mengatur kegiatankegiatan peserta
didik agar kegiatankegiatan tersebut
menunjang proses belajar mengajar
sehingga dapat berjalan lancar,
tertib dan teratur sehingga dapat
memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan sekolah dan
tujuan pendidikan secara
keseluruhan. (Astuti, 2021)
Dari beberapa penjelasan diatas
dapat disimpulkan manajemen
peserta didik merupakan proses yang
dilakukan secara terus menerus
dimulai dari perencanaan hingga
evaluasi yang berkaitan dengan
peserta didik.
4
B. Prinsip Manajemen Kesiswaan
Menurut (Astuti, 2021) prinsip berarti sesuatu
yang harus dibimbing untuk menyelesaikan
suatu tugas. Jika sesuatu tidak lagi
dipertahankan, pada dasarnya menjadi usang.
Prinsip Manajemen Siswa berarti bahwa prinsip-
prinsip berikut harus selalu diikuti untuk
mengelola siswa. Prinsip-prinsip manajemen
kemahasiswaan adalah:
1. Siswa harus diperlakukan sebagai subyek
dan bukan obyek, sehingga harus didorong untuk
berperan serta dalam setiap perencanaan dan
pengambilan keputusan yang terkait dengan
kegiatan mereka.
5
2. Kondisi siswa sangat beragam,
ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan
intelektual, sosial ekonomi, minat dan
seterusnya. Oleh karena itu diperlukan
wahana kegiatan yang beragam, sehingga
setiap siswa memiliki wahana untuk
berkembang secara optimal.
3. Siswa hanya termotivasi belajar, jika
mereka menyenangi apa yang diajarkan.
4. Pengembangan potensi siswa tidak
hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi
juga ranah afektif, dan psikomotor.
6
Adapun kewajiban siswa
1. Ikut menanggung biaya
penyelenggaraan pendidikan
2. Mematuhi ketentuan
peraturan yang berlaku.
3. menghormati tenaga
kependidikan
4. Ikut memelihara sarana dan
prasarana serta kebersihan dan
ketertiban serta keamanan
sekolah yang bersangkutan.
7
C. Tujuan manajemen kesiswaan
Manajemen kesiswaan merupakan salah
satu bidang operasional yang penting
dalam kerangka manajemen sekolah.
Tujuan umum manajemen kesiswaan
adalah untuk mengatur berbagai kegiatan
dalam bidang kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran di sekolah dapat berjalan
lancar, tertib dan teratur, serta mencapai
tujuan pendidikan sekolah. Dan berjalan
secaara efektif dan efesien.
Selain itu manajemen kesiswaan di
sekolah secara baik dan berdaya guna
akan membantu seluruh staf maupun
masyarakat untuk memahami kemajuan
sekolah. Mutu dan derajat suatu sekolah
tergambar dalam sistem sekolahnya.
mengembangkan seluruh kemampuan
warga sekolah untuk lebih profesional dan
terlatih.
8
Menurut (Farid & Daryanto, 2013)
manajemen kesiswaan atau
manajemen peserta dimulai dari
awal siswa mendaftar di sebuah
instansi hingga siswa tersebut
menyelesaikan pendidikan di
instansi tersebut.Kegiatan
manajemen kesiswaan sendiri
terdiri atasperencanaan peserta
didik, pembinnaan peserta didik,
evaluasi peserta didik, dan
mutase peserta didik.
9
1. Perencanaan peserta didik.
Kegiatan perencanaan yang
berkaitan dengan peserta didik
penerimaan siswa baru, kelulusan,
jumlah putus sekolah, dan
kepindahan. Langkah yang
pertama dalam perencanaan
peserta didik terdiri dari
beberapa kegiatan yaitu: analisis
kebutuhan peserta didik,
rekruitmen peserta didik, seleksi
peserta didik, orientasi,
penempatan peserta didik, serta
pencatatan dan pelaporan.
10
2. Pembinaan peserta didik:
kegiatan selanjutnya yang juga
perlu dilakukan dalam manajemen
peserta didik yaitu pembinaan.
Manajemen pembinaan meliputi
berbagai layanan-layanan yang
dapat menunjang manajemen
peserta didik. Layanan-layanan
tersebut diantaranya layanan
bimbingan konseling, layanan
perpustakaan, layanan kantin,
layanan kesehatan, layanan
transportasi dan layanan asrama.
11
3. Evaluasi kegiatan peserta didik.
Evaluasi yang dimaksud disini ialah
penilaian hasil belajar yang bertujuan
untuk melihat hasil belajar dan
kemajuan belajar peserta didik.
Biasanya dalam mengevaluasi
kemampuan belajar siswa guru akan
memberikan sejumlah tes kepada
siswa. Tes tersebut dapat berupa tes
diagnostic, tes formmatif dan tes
sumatif. Apabila setelah dilakukan
Evaluasi ternyata siswa belum mampu
mencapai kriteria ketuntasan belajar
maka biasanya akan diadakan
remedial.
12
4. Mutasi peserta didik.
Dalam manajemen kesiswaan
perlu dilaksanaka juga
manajemen mutasi peserta
didik. Mutasi peserta didik
sendiri. Ada dua jenis mutasi
yaitu mutasi ekstern dan
mutasi intern. Mutasi ekstern
merupakan pepindahan
peserta didik dari satu sekolah
ke sekolah lain. Sementara
mutasi intern adalah
perpinndahan peserta didik
dalam satu sekolah misalnya
kenaikan kelas.
13
D.Analisis Kebutuhan Peserta Didik
Menurut Sururi dan Sukarti
(2010:207) langkah pertama dalam
manajemen peserta didik adalah
melakukan analisis kebutuhan
siswa oleh lembaga sekolah.
kegiatannya adalah
merencanakan siswa yang akan
diterima dan menyusun program
kegiatan kesiswaan.
Merencanakan siswa yang akan
diterima Penentuan jumlah siswa
yang diterima perlu dilakukan
agar layanan pada siswa bisa
optimal. Besarnya siswa yang
diterima harus
mempertimbangkan:
14
a. Daya tampung kelas. Jumlah
siswa dalam satu kelas berdasarkan
kajian teoritik adalah 25-30 siswa.
b. Rasio murid dan guru. Yang
dimaksud rasio murid dan guru
adalah perbandingan antara
banyaknya siswa dengan guru.
Rasio yang ideal adalah 1:30.
2. Menyusun Program Kegiatan
Kesiswaan Penyusunan program
kegiatan siswa di sekolah harus
berdasarkan pada: visi dan misi
sekolah bersangkutan, minat dan
bakat siswa, sarana dan prasarana
yang ada, anggaran yang tersedia,
dan tenaga kependidikan yang
tersedia.
15
E.Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi
Peserta Didik
Kegiatan pencatatan dan pelaporan
dimulai sejak peserta didik diterima di
sekolah sampai mereka tamat di sekolah
tersebut. Pencatatan tentang kondisi
peserta didik perlu dilakukan agar pihak
lembaga dapat memberikan bimbingan
yang optimal pada peserta didik.
Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai
wujud tanggung jawab lembaga agar pihak-
pihak terkait dapat mengetahui
perkembangan peserta didik di lembaga
tersebut. Menurut Sururi dan Sukarti
(2010:213) peralatan dan perlengkapan
yang digunakan untuk mempermudah
melakukan pencatatan dan pelaporan
biasanya berupa: buku induk siswa, buku
klapper, daftar presensi, daftar mutasi
peserta didik, buku catatan pribadi peserta
didik, daftar nilai, buku legger, dan buku
raport Dalam melaksanakan evaluasi
kegiatan peserta didik terdapat beberapa
langkah yang perlu diperhatikan, yaitu:
16
1. Penentuan Standar, yang
dimaksud standar adalah
patokan mengenai suatu
keerhasilan atau kegagalan
dalam suatu kegiatan.
2.Mengadakan pengukuran.
Pengukuran dilakukan
terhadap kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan.
3.Membandingkan hasil
pengukuran dengan standar
yang telah ditentukan.
17
4.Mengadakan perbaikan.
maka dari itu perlu untuk
mengetahui standar agar
dapat digunakan sebagai
umpan balik sebagai
perbaikan dalam
pelaksanaan suatu
kegiatan, supaya
pelaksanaan kegiatan
memenuhi target yang
telah ditetapkan.
18
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan diatas
dapat disimpulkan manajemen peserta
didik merupakan proses yang
dilakukan secara terus menerus
dimulai dari perencanaan hingga
evaluasi yang berkaitan dengan
peserta didik.
SARAN
Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan sehingga, kritik dan
saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan.
19
DAFTAR PUSTAKA
.Ariska, R. S. (2015). Manajemen
Kesiswaan. Manajer Pendidikan,
828-835.
Astuti. (2021). Manajemen Peserta
Didik. Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 133-144.
Farid, M., & Daryanto. (2013).
konsep dasar manajemen
pendidikan di sekolah. Yogyakarta:
Gava Media.
21
PROFIL PENGEMBANGANG
Tari (2021015101)
Kelas 3C PGSD
6 MEI 2001
HOBI : BADMINTON
20
MENGEVALUASI DAN
MENGANALISIS
MANAJEMEN KESISWAAN