TAHAP - TAHAP
PENGENDALIAN
MUTU
NUR QADRYANI KHAERUNNISA ISWADI
PO714203191063
KELAS B
D.IV TK.3
QC & VALIDASI METODE
TAHAP-TAHAP
PENGENDALIAN
MUTU
Ada 3 tahap pemantapan mutu internal (PMI) yang
dilakukan, yaitu :
A. TAHAP PRA ANALITIK
Kesalahan yang terjadi pada
tahap pra analitik, yaitu 60-
70%.
B. TAHAP ANALITIK
Kesalahan yang terjadi pada
tahap analitik, yaitu 10-15%
C. TAHAP PASCA ANALITIK
Tingkat kesalahan pada tahap
pasca analitik, yaitu sekitar
15-20%
A. PRA ANALITIK
Kegiatan pada tahap pra analitik adalah
serangkaian kegiatan laboratorium sebelum
pemeriksaan, yang meliputi :
1.Persiapan pasien
2.Pemberian identitas spesimen
3.Pengambilan dan penampungan spesimen
4.Penanganan spesimen
5.Pengiriman spesimen
6.Pengolahan dan penyiapan spesimen
Tujuan pengendalian tahap pra analitik yaitu untuk
menjamin bahwa spesimen-spesimen yang
diterima benar dan dari pasien yang benar pula
serta memenuhi syarat yang telah ditentukan
Kesalahan yang terjadi pada tahap pra
analitik adalah yang terbesar, yaitu dapat
mencapai 60%-70%. Hal ini dapat disebabkan
dari spesimen yang diterima laboratorium
tidak memenuhi syarat yang ditentukan.
Spesimen dari pasien dapat diibaratkan
seperti bahan baku yang akan diolah. Jika
bahan baku tidak baik tidak memenuhi
persyaratan untuk sekali untuk pemeriksaan,
maka akan didapatkan hasil pemeriksaan
yang salah.
B. ANALITIK
Kegiatan laboratorium yang dilakukan pada tahap analitik
meliputi :
1.Pemeriksaan spesimen
2.Pemeliharaan dab kalibrasi alat
3.Uji kualitas reagen
4.Uji keteliatian - ketepatan
Kegiatan ini dilaksanakan agar spesimen benar-benar
representatif sesuai dengan keadaan pasien, tidak terjadi
kekeliruan jenis spesimen, dan mencegah tertukarnya
spesimen-spesimen pasien satu sama lainnya.
Tujuan pengendalian tahap analitik yaitu untuk menjamin
hasil pemeriksaan spesimen dari pasien dapat
dipercaya/valid, sehingga klinisi dapat menggunakan
hasil pemeriksaan laboratorium tersebut untuk
menegakkan diagnosis terhadap pasiennya.
Walaupun kesalahan pada tahap analitik
sekitar 10%-15%, laboratorium tetap harus
memperhatikan kegiatan pada tahap ini.
Kegiatan tahap analitik lebih mudah dikontrol
atau dikendalikan dibandingkan tahap pra
analitik, karena semua kegiatan berada dalam
laboratorium.
Laboratoriun wajib melakukan peneliharaan dan kalibrasi
secara berkala atau sesuai kebutuhan, agar dalam
melaksanakan pemeriksaan spesimen pasien tidak mengalami
kendala atau gangguan yang berasal dari alat laboratorium itu
sendiri.
Untuk mendapatkan mutu yang dipersyaratkan, laboratorium
harus melakukan uji ketelitian-ketepatan. Uji ketelitian disebut
juga pemantapan presisi, dan dapat dijadikan indikator adanya
penyimpangan akibat kesalahan acak. Uji ketrpatan disebut
juga prmantaoan akurasi, dan dapat digunakan untuk
mengenali adanya kesalahan sistemik.
C. PASCA ANALITIK
Kegiatan laboratoriun yang dilakukan pada
tahap pasca analitik yaitu sebelum hasil
pemeriksaan diserahkan ke pasien, meliputi :
1.Penulisan hasil
2.Interpretasi hasil
3.Pelaporan hasil
Seperti pada tahap analitik, tingkat kesalahan tahap pasca
analitik hanya sekitar 15%-20%. Walaupun tingkat
kesalahan lebih kecil dibandingkan kesalahan pada tahap
pra analitik, tetapi tetap memgang peranan yang oenting.
Kesalahan penulisan hasil pemeriksaan pasien dapat
membuat klinisi salah memberikan diagnosis terhadap
pasiennya. Kesalahn dalam menginterpretasikan fan
melaporkan hasil pemeriksaan juga dapat berbahaya bagi
pasien.
Ketiga tahap kegiatan laboratorium ini sama-sama penting
untuk dilaksanakan sebaik mungkin, agar mendapatkan
hasil pemeriksaan yang berkualitas tinggi, mempunyai
ketelitian dan ketepatan sehingga membantu klinisi dalam
rangka menegakkan diagnosa, pengobatan atau pemulihan
kesehatan pasien yang ditanganinya.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MUTU
LABORATORIUM
1. VARIASI ANALITIK
Faktor yang dapat menimbulkab
variasi analitik ialah peralatan,
metode, bahan pemeriksaan dan
reagen
2. VARIASI NON ANALITIK
Faktor yang dapat menimbulkan
variasi non analitik terbagi menjadi
tiga, yaitu pra analitik, analitik dan
pasca analitik
FAKTOR - FAKTOR
VARIASI NON ANALITIK
A. Pra Analitik
1.Ketatausahaan (clerical)
2.Persiapan penderita (patient preparation)
3.Pengumpulan spesiemn (specimen collection)
4.Penanganan sampel (sampling handling)
B. Analitik
1. Reagen
2. Peralatan
3.Kontrol & bakuan
4.Metode analitik
5.Ahli teknologi
C. Pasca Analitik
1. Perhitungan
2.Cara menilai
3. Ketatausahaan
4.Penanganan informasi
Faktor yang mempengaruhi mutu pemeriksaan laboratorium
TERIMA
KASIH