Budaya Positif AHMAD AKHYAR, S.Pd. CGP Angkatan 9 Kabupaten Lombok Barat
KonsepInti Budaya Positif KonsepInti Budaya Positif Perubahan Paradigma Belajar Perubahan Paradigma Teori Kontrol/Teori Pilihan Disiplin Positif Nilai-Nilai Kebajikan Teori Motifasi Manusia Keyakinan Kelas Kebutuan Dasar Manusia Posisi Kontrol Segitiga Restitusi
PerubahanParadigma Belajar PerubahanParadigma Belajar
PerubahanParadigma Teori Kontrol/Teori Pilihan (IlusiKontrol) PerubahanParadigma Teori Kontrol/Teori Pilihan (IlusiKontrol) Hukuman dapat mendisiplinkan anak. Pemberian hukuman dengan hal positif seperti membaca atau membersihkan halaman sekolah dapat meningkatkan disiplin anak. Memberi penghargaan dapat meningkatkan motivasi belajar anak. 1. 2. 3.
PerubahanParadigma Teori Kontrol/Teori Pilihan (Ilusi Kontrol) PerubahanParadigma Teori Kontrol/Teori Pilihan (Ilusi Kontrol)
PerubahanParadigma Teori Kontrol/Teori Pilihan (Ilusi Kontrol) PerubahanParadigma Teori Kontrol/Teori Pilihan (Ilusi Kontrol) Ilusi Guru mengontrol Murid. Ilusi bahwa Kritik dan Membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan Karakter. Ilusi bahwa semua penguatan Positif efektif dan bermanfaat Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.
Perubahan Paradigma Stimulus Respon-Teori Kontrol/Teori Pilihan
DisiplinPositif
DisiplinPositif Belajar kontrol diri dengan menggali potensi agar tercapai tujuan mulia, yaitu menjadi seseorang yang kita inginkan berdasarkan nilai-nilai yang kita hargai.
Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap individu. Nilai-nilai tersebut bersifat universal, dan lintas bahasa, suku bangsa, agama maupun latar belakang. Nilai Nilai Kebajikan Universal Nilai Nilai Kebajikan Universal
DisiplinPositif Tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan motivasi pada murid-murid kita yaitu untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Teori Motifasi Prilaku Manusia Teori Motifasi Prilaku Manusia Untuk menghindari Hukuman Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan Untuk menghargai diri sendiri 1. 2. 3. Hukuman, Penghargaan, dan Restitusi
BentukProgram Kebajikan( Apresiasi ) BentukProgram Kebajikan( Apresiasi ) Beri pengakuan secara khusus. Beri pengakuan secara pribadi. Beri pengakuan kepada semua murid (bergantian). Beri pengakuan secara konsisten. Fokus pada proses. Dalam memberikan apresiasi (pengakuan) perlu diingat beberapa hal:
DisiplinPositif Restitusi merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Gossen; 2004)
Hukuman, Konsekuensi, Restitusi
Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan. Memperbaiki hubungan. Tawaran, bukan paksaan. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan. Restitusi-diri adalah cara yang paling baik. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan. Restitusi fokus pada solusi. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. DisiplinPositif
Keyakinan Kelas
Keyakinan Kelas Untuk mendukung motivasi intrinsik, kembali ke nilai-nilai/keyakinan-keyakinan lebih menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti serangkaian peraturan-peraturan.
Kebutuhan Dasar Manusia Kebutuhan Dasar Manusia
Posisi Kontrol Penghukum Pembuat Rasa Bersalah Teman Pemantau Manager 1. 2. 3. 4. 5.
SegitigaRestitusi
Matur Tampiasih Matur Tampiasih