The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Asal -usul Desa Peganjaran

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Noor Erlina Lidiastuti, 2024-03-12 18:08:00

LEGENDA

Asal -usul Desa Peganjaran

Keywords: ebook legenda

PA GE 4


PA GE 4MODUL AJAR BAHASA JAWA Nama Sekolah : SMP 5 KUDUS Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Fase/Kelas/Semester : D/8/2 Materi : Legenda Pokok Bahasan : Menganalisis Isi Teks Legenda Alokasi Waktu : 4 JP @40 menit Pertemuan Ke- : 7-8 A. Kompetensi awal (Materi Prasyarat) Kompetensi awal yang dimiliki peserta didik untuk mencapai tujuan pada pembelajaran ini adalah : 1. Peserta didik mampu memahami isi teks legenda 2. Peserta didik mampu memahami unggah-ungguh bahasa ragam krama B. Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan 1. Bernalar Kritis : Menganalisis unsur intrinsik legenda serta meringkas isi teks legenda/asal- usul tempat dengan ragam krama secara berkelompok. 2. Kreatif : Menemukan amanat dalam teks legenda 3. Mandiri : Mampu menyelesaikan soal dengan cara sendiri 4. Berkebinekaan global : memunculkan sikap toleransi terhadap teman yang berbeda budaya, tradisi, dan keyakinan. C. Sarana dan Prasarana (Media Pembelajaran) 1. Gambar 2. Video 3. HP / Laptop 4. LKPD 5. Buku guru


PA GE 46. Buku peserta didik 7. Spidol D. Target Peserta Didik Pada kelas yang bersifat heterogen, terdapat peserta didik dengan berbagai macam kompetensi yang tidak mungkin sama antara peserta didik satu dengan yang lainnya. Ada yang mengalami kesulitan, ada yang mampu menguasai topik pembelajaran, dan ada yang memiliki kecepatan belajar. Untuk menindak lanjuti berbagai macam kompetensi peserta didik maka kelas menerapkan pembelajaran berdeferensiasi a. Penanganan untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, guru dapat menerapkan pembelajaran dengan teknik bimbingan individu atau menggunakan tutor sebaya untuk membimbing peserta didik sehingga dapat mencapai capaian pembelajaran. b. Penanganan peserta didik yang mampu menguasai pembelajaran dapat memberdayakan untuk menjadi tutor sebaya untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. c. Penanganan untuk peserta didik yang memiliki kecepatan belajar, guru dapat memberdayakan mereka menjadi tutor sebaya atau memberikan pengayaan yang bersumber dari sumber belajar yang beragam E. Model Pembelajaran Cooperative learning F. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu memahami unsur intrinsik cerita legenda dengan berdiskusi 2. Peseta didik mampu meringkas isi teks legenda/asal- usul tempat dengan ragam krama 3. Peserta didik mampu menyajikan teks legenda/asal-usul tempat sekitar sesuai dengan kreativitasnya G. Rencana Asesmen 1. Formatif: 1. Awal Pembelajaran : Soal materi prasyarat - Minggu wingi awake dhewe wis nyinaoni babagan teks legenda, miturutmu legenda apa wae kang asale saka Jawa Tengah? 2. Proses pembelajaran : Observasi selama kegiatan pembelajaran


PA GE 4Lembar Observasi (LO) berilah tanda check list pada pernyataan sikap peserta didik di bawah ini! Sikap Capaian Belum tercapai Sudah tercapai Kerja sama Teliti Tanggung jawab Komunikasi Berani berpendapat Menghargai teman 2. Sumatif : Bentuk soal studi kasus dan soal terapan (soal terlampir) H. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu memahami unsur intrinsik cerita legenda dengan berdiskusi 2. Peseta didik mampu meringkas isi teks legenda/asal- usul tempat dengan ragam krama 3. Peserta didik mampu menyajikan teks legenda/asal-usul tempat sekitar sesuai dengan kreativitasnya I. Pemahaman Bermakna Peserta didik akan memperoleh pemahaman yang sangat bermakna yang dapat di implementasikan dalam kehidupan nyata, baik di rumah maupun di masyarakat seperti: 1. Peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam cerita legenda dalam kehidupan sehari-hari 2. Peserta didik dapat mengetahui asal-usul daerahnya masing-masing J. Berdiferensiasi: a. Konten : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat dan peserta didik yang sudah siap belajar materi. Guru menyediakan beragam bentuk materi mengenai cerita legenda, bisa berupa PPT, tulisan pada kertas, maupun video legenda. b. Proses : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat akan mendapatkan porsi lebih dari guru sebagai mentor,sementara bagi peserta didik yang sudah siap belajar akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran guru sebagai fasilitator


PA GE 4c. Produk : Peserta didik dapat menyajikan cerita legenda daerah masing-masing dalam bentuk ragam krama dapat berupa presentasi power point, media canva, tulisan tangan, poster, info grafis, maupun video. Hasil produk akhir kemudian diunggah pada salah satu media sosial peserta didik bisa melalui youtobe, tiktok, maupun instagram. K. Internalisasi : a. Sekolah Adiwiyata : menulis asal-usul daerah masing-masing untuk menjaga kearifan lokal b. Anti perundungan : membantu peserta didik yang kesulitan dalam mengerjakan soal, tanpa merendahkan c. Toleransi : saling menghargai hasil pekerjaan peserta didik d. Digitalisasi sekolah : guru mengajar memanfaatkan HP, Chrome book dan LCD L. Pertanyaan Pematik 1. Pernahkah kamu mendengar ceita legenda tentang daerahmu? 2. Amanat apa yang bisa kamu tangkap setelah kamu mendengar cerita legenda tersebut? M. Persiapan Pembelajaran 1. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia 2. Memastikan kondisi kelas kondusif dan bersih 3. Mempersiapkan bahan tayang 4. Mempersiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD ) N. Langkah-Langkah Pembelajaran I. Aktivitas Awal: 10 menit 1. Membuka kelas dengan ucapan salam, 2. Dipandu oleh guru peserta didik melakukan kegiatan berdoa. 3. Guru bersama peserta didik melaksanakan pembiasaan 4. Guru menanyakan kabar, mengecek kehadiran dengan memanggil setiap murid dengan menyebut namanya. Ini membantu menciptakan suasana yang inklusif dan menghargai kehadiran setiap individu di kelas. 5. Guru memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar.


PA GE 46. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan menayakan kepada peserta didk apakah yang dia ketehui tentang legenda. 7. Guru menyampaikan harapan positif kepada kelas seperti ; “Dinten menika piwulangan basa jawi babagan legenda kanthi semangat lan antusias nggih. Bu Guru yakin para siswa saged nderek aktif, partisipasi kang sae ing kegiatan menika.” 8. Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, teknik assesmen, pembagian kelompok, dan menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan pembelajaran. 9. Guru mengingatkan kesepakatan kelas yang sudah disepakati bersama. 10. Melakukan tepuk unggah-ungguh sebelum memulai kegiatan diskusi untuk membangkitkan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran ini. Guru melakukan aktivitas yang mencairkan suaana kelas. II. Aktivitas Inti: 65 menit Pertemuan 1 a. Peserta didik memahami tentang unsur intrinsik cerita legenda b. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru salah satu contoh teks legenda yang diberikan guru secara mandiri/kelompok. c. Menemukan arti kata yang sulit yang terdapat pada jelajah tembung d. Peserta didik dibagi kelompok dan mendiskusikan tugas kelompok mereka masing-masing dengan diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk menganalisis unsur intrinsik cerita legenda beserta dengan analisis isinya (pembelajaran berdeferensiasi). Guru menyampaikan pentingnya kerjasama dalam kelompok dan menyapa setiap anggota kelompok harus terlibat aktif. e. Setelah selesai peserta didik melakukan presentasi secara bergantian f. Peserta didik melakukan resensi terhadap apa yang mereka pelajari hari ini g. Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran Pertemuan 2 (45 menit) PUASA a. Peserta didik memahami isi dari legenda salah satu daerah yaitu “Asal-usul Desa Peganjaran”.


PA GE 4b. Peserta didik diberikan LKPD untuk dikerjakan secara berkelompok untuk meringkas isi teks legenda/asal- usul tempat dengan ragam krama dalam bentuk tulisan bisa melalui presentasi power point, media canva, info grafis, maupun lainnya. Guru menyediakan beragam peran dalam kelompok, seperti penggagas ide, penulis dan presentasi. Setiap anggota kelompok diberikan peran yang berbeda untuk memastikan semua terlibat aktif. c. Guru menyampaikan pentingnya kerjasama dalam kelompok dan menyapa setiap anggota kelompok harus terlibat aktif. d. Guru memberikan panduan singkat tentang cara berinteraksi dan peran aktif dalam kelompok. Ini termasuk mendengarkan pendapat anggota kelompok lainnya erbagi de dan kerjasama dalam menyelesaikan tugas. e. Setelah selesai peserta didik melakukan presentasi secara bergantian f. Peserta didik melakukan resensi terhadap apa yang mereka pelajari hari ini g. Guru memberi apresiasi kepada peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran. III. Aktivitas Akhir: (5 menit) 1. Guru Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari “isi cerita legenda” 2. Guru meminta peserta didik untuk merefleksi pembelajaran kesimpulan kegiatan pada hari ini. Kegiatan refleksi berikut ini : a. Apakah kamu menyukai pembelajaran ini ? b. Bagian mana menurut kamu yang mudah dalam pembelajaran topik ini ? c. Bagian mana menurut kamu yang sulit dalam pembelajaran topik ini ? 3. Guru mengajak peserta didik menilai seberapa efektif pelaksanaan aturan/kesepakatan kelas. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok masingmasing dan memberikan masukan perbaikan di masa mendatang. 4. Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya yaitu masing-masing peserta didik membuat cerita legenda yang ada di desa masing-masing atau sekitar 5. Menutup pelajaran dengan mengucap salam.


PA GE 4O. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LAMPIRAN 1 Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan Pertama 1. Pastikan anda sehat, bertanggungjawab, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kelompok. Kelompok terdiri dari 4 orang. 2. Peserta didik membaca contoh cerita legenda 3. Peserta didik diminta untuk menganalisis unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita legenda 4. Peserta didik menyajikan unsur intrinsik cerita legenda dalam bentuk tulisan. 5. Peserta didik memresentasikan hasil karyanya dihadapan kelompok lain secara lisan. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Asal Usul Desa Peganjaran Langite isih katon peteng, hawane adhem, nanging para warga ing Desa Gedangsewu wis miwiti dina. Swara jago kluruk sarta sato kewan liyane kaya padha sesautan, sajak lagi ngejak jagongan kanca-kancane. Semburat abang ing sisih wetan direnggani asep putih sing pating kemrepul metu saka pawone para warga. Ora watara suwe sawise srengenge mlethek, siji baka siji warga Gedangsewu wiwit metu saka omah. Ana sing makani kewan ing kendhang pinggir omah, ana sing nggawa jun kanggo ngungsi banyu saka kali, ana sing nggawa kranjang arep umbah-umbah, ana sing nyapu latar, lan ana uga sing wis cepak-cepak arep mangkat menyang sawah utawa alas. Sesawangan kaya mau wis lumrah ning ngendi wae. Saya awan sansaya rame swara sing keprungu ing kuping. Beda karo nalika srengenge wis angslup lan para warga wis padha bali menyang omahe dhewe-dhewe, kahanane sepi nyenyet. Ora ana swara ing sajabane omah kajaba jangkrik sing ngerik lan kewan-kewan wengi liyane. Kahanan kang kaya mangkono mau ora owah babar pisan nganti sawijining wengi ngadhepake pungkasane sasi, nalika mbulan wis arep ilang, ora nyisani wewangunan sing bunder ing angkasa. Saka pinggir omah salah sijining warga ana swara babon pating petok. Krungu swara kaya mangkono, sing duwe ingon-ingon banjur metu niliki. “Ana apa ta ya, ya? Yahmene kok dha petak-petok bantere dak karuwan?” unine Pak Joyo karo mlaku menyang kendhang karo nyekeli dilah. Saiba kegete Pak Joyo bareng weruh lawang kendhang pitike kebukak, jagone sing telu


PA GE 4wis ora ana ing kono. “Lho… neng ngendi iki jagoku?” celathune. Yen digondhol garangan utawa macan mono mesthi ninggal tipak getih lan wulu. Tur maneh rusake lawang uga mesthi gedhe. Iki ko kora. Cetha gara-gara manungsa. Pitik ing omahe Pak Joyo dicolong wong. Age-age Pak Joyo nuthuk kenthongan ngarep lawang. Ora watara suwe para warga padha teka. “Napa ingkang dipendhet maling, Pak Joyo?” pitakone salah siji warga karo ngrubung ngarep omahe Pak Joyo. “Inggih, Pak. Napa ingkang dipendhet?” saute liyane. “Jago kula, Pak. Tiga ingkang dipendhet.” “Sapa ya kira-kira sing nyolong?” Pitakonan kuwi ora ana sing bisa mangsuli. Sawise kemalingan neng omahe Pak Joyo, telung dina candhake ana kadadeyan kaya mangkono maneh. Saiki genti omahe Pak Karyo sing mapan ora adoh saka omahe Pak Joyo. Babone cacah lima digondhol maling. Sesuke, genti Omaha Pak Slamet. Cempe telu dicolong. Let sepasar dina, genti babone Pak Sugeng. “Ngene iki ora isa dijarna terus-terusan.” Ngendikane Pak Sardi. “Kula sarujuk, Pak. Kedah kita cepeng pandungipun.” Saute Pak Joyo. “Kedah wonten rondha, Pak.” Usule Pak Bagong. “Sarujuk kula Pak.” Ngendikane Pak Sugeng. Wiwit wengi kuwi warga desa Gedangsewu genti genten nindakna rondha. Nanging sajake malinge iki pinter. Weruh para warga padha mubeng rondha, dheweke leren ora nyolong. Dheweke genti nyolong tandurane warga ing sawah utawa kebon. Nalika warga banjur genti njaga kebon utawa sawah, sing dimaling kandhange warga maneh. Saking pintere anggone ngglibed, para warga banjur menehi si maling jejuluk Minak Koncar. Pirang-pirang wulan wis lumaku. Nanging Minak Koncar isih during bisa dicekel, malah sansaya ndadi. Wusanane para warga rembugan maneh lan putusane bakal nglapurake kadadeyan kuwi marang Bupati. “Kados pundi punika, Kanjeng? Para warga sampun boten mangertos kedah kados pundi malih.” Ature wakil warga. “Maneka warni sampun dipuncobi, nanging taksih boten kasil.” Ujare sing liyane. “Ya wis, ngene wae. Gandheng awakem kabeh durung bisa ngrantasi, yen kaya ngono aku bakal nggawe sayembara wae. Sapa sing bisa nyekel Minak Koncar urip utawa mati, bakal tak wenehi ganjaran palemahan ambane rong hektar.” Ngono ngendikane Sang Bupati. Bareng krungu kabar anane sayembara kanggo nyekel Minak Koncar, warga


PA GE 4Gedangsewu lan sakupenge padha greget ngupaya kanggo nyekel, kalebu salah siji warga Blender sing kawentar wasis babagan kanuragan lan ngibadah. “Sapinter-pintere maling, tetep ana pengapesane lan bakal bisa dicekel.” Ngono batine. Awit saka rahmate Gusti Kang Maha Kuwasa, sawise gudag-gudagan lan prang tandhing, dheweke bisa nyekel Minak Koncar. Awake sing kebak tatu lan lemes tanpa daya banjur ditalini kenceng nganggo tali sing wis mawa donga lan diwenehi cagak ing mburine awak supaya ora bisa mlayu. Maling sing kasil dicekel banjur bareng-bareng diarak menyang Kabupaten, disowanake ing ngarsane Sang Bupati. Amarga sing nyekel mau warga Blender, pinisepuh saka desa Blender, Dlingo, Jatisari lan Gedangsewu banjur rembugan bareng-bareng. Asile, patang desa kasebut bakal lebur dadi siji lan jenenge diowahi dadi Desa Peganjaran, manut saka lemah ganjarane Sang Bupati.


PA GE 4LK1 (DISKUSI KELOMPOK) CRITA LEGENDA KELAS 8 SEMESTER 2 Kelompok : Nama kelompok : 1. …………………….. 2. …………………….. 3. …………………….. 4. …………………….. 5. …………………….. Saking waosan Asal-Usul Desa Peganjaran, padosana unsur intrinsikipun! No. Unsur Intrinsik Wangsulan 1. Bakuning crita …………………………………………………………………………………… 2. Lakuning crita …………………………………………………………………………………… 3. Paraga a. …………………………………………………………………………….. b. …………………………………………………………………………….. c. …………………………………………………………………………….. 4. Watake Paraga a. …………………………………………………………………………….. b. …………………………………………………………………………….. c. …………………………………………………………………………….. 5. Latar a. Wektu : ……………………………………………………………….. b. Papan : ….…………………………………………………………….. c. Kahanan: .…………………………………………………………….. 6. Pepeling …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………


PA GE 4LEMBAR KERJA 2 (PERTEMUAN KEDUA) Kelompok : Nama kelompok : 1. …………………….. 2. …………………….. 3. …………………….. 4. …………………….. 5. …………………….. 1. Pastekke para siswa kanthi kondisi sehat, bertanggungjawab, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kelompok. Kelompok terdiri dari 4 orang. 2. Perhatikan contoh video cerita legenda di laman youtobe berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=-37VK0cKrKk 3. Gawea ringkesa isi crita Asal-asul desa Peganjaran kanthi ragam basa karma, bisa awujud bentul tulisan tangan, PPT, media canva, utawa infografis. 4. Presentasekake asil garapanmu ana ing ngarep kelas Wangsulan ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………


PA GE 4P. Pengayaan dan Remidial 1. Materi Pembelajaran Remedial ⮚ Bagi peserta didik yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi: a. Meminta peserta didik untuk mempelajari kembali bagian yang belum tercapai capaian pembelajarannya. b. Meminta peserta didik untuk membuat rangkuman materi yang belum tercapai capaian pembelajarannya. c. Meminta peserta didik untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi yang belum tercapai capaian pembelajarannya. d. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh peserta didik yang belum tercapai capaian pembelajarannya. 2. Materi Pembelajaran Pengayaan Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKTP berdasarkan hasil formatif. Mereka yang telah mencapai KKTP berdasarkan hasil Sumatif umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian. Q. Materi Pembelajaran A. Pengertian Cerita Legenda Cerita Legenda yaiku kalebu salah sawijining jenis cerita rakyat kang nyritakake asal-usul sawijining papan panggonan. B. Unsur Teks Naratif Legenda 1. Paraga, yaiku lakon utawa tokoh kang ana ing cerita. paraga kaperang ana telu, yaiku antagonis kang asifat ala, protagonis kang asifat becik, lan tritagonis kang asifat penengah. 2. Penokohan, yaiku cara pengarang nggambarake sifat lan karakter tokoh utawa paraga 3. Latar, keperang dadi telu, yaiku latar panggonan, latar wektu, lan latar suasana 4. Alur, yaiku lumakuning carita (urut-urutaning cerita manut kedadeyan wektu). Alur kabagi dadi telu, yaiku orientasi, komplikasi, lan resolusi 5. Tema, yaiku wosing cerita utawa pokok cerita


PA GE 46. Lelewaning basa 7. Amanat, yaiku pesan moral kang ditujokake marang wong kang maca. 8. Sudut Pandang utawa point of view yaiku anggone pangripta manggonake utawa ndunungake awake ing cerita. Pangripta bisa dadi tokoh utama ing cerita, dadi tokoh utawa paraga tambahan, lan uga bisa dadi pihak ketiga utawa pengamat kang sarwa bisa R. Glosarium Ngetan Lunga menyang arah etan Pusaka Gaman Real Mata uang Sauntara Sawetara Telung Telu Wangsit Pesan utawa amanat S. Daftar Pustaka Harjawiyana, Haryana & Supriya. 2009. Kamus Unggah-Ungguh Basa Jawa. Kanisius: Yogyakarta 2022) Priyantono, Sawukir. 2014. Marsudi Basa lan Sastra Jawa Kelas VII. Erlangga: Jakarta Sumarlam & Suryani, Ersyani Siti. 2013. Widya Adi Basa Jawi. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri: Surakarta Sumber: https://mengenalbudayajawa.blogspot.com/2008/06/mula-bukane-sragen.html (diunduh 18 Desember 2023) Sumber: https://youtu.be/ZXfk5gZP5EI?feature=shared Mengetahui, Kepala SMP 5 Kudus Absul Rochim, S. Pd., M.Pd NIP. 19760116 199903 1 003 Kudus, Januari 2024 Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa Noor Erlina Lidiastuti, S. Pd. NIP. 19830131 200903 2 006


PA GE 4


Click to View FlipBook Version