i MODUL SULAMAN FANTASI DISUSUN OLEH SITI WARDAYANI, S.Pd.T NIP.9760328 200501 2 017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR SMK NEGERI PUSPO Jl. Raya Puspo No. 05 Telp. 085100630677email:esemkapuspo@yahoo.com PASURUAN kode pos 67176
ii KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Modul ini. Penyusunan Modul ini bagi penulis bertujuan untuk memberikan materi kepada siswa dalam proses belajar mengajar dalam mata pelajaran Pembuatan Hiasan Busana; Adapun judul penulisan Modul yang kami tulis adalah “ Membuat Hiasan Busana“. Dalam penyusunan Modul ini tentunya tidak lepas atas kerja sama dan bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Nisful Laily, S.Pd.M.Pd selaku Kepala SMK Negeri Puspo 2. Semua pihak yang tidak bisa di sebutkan satu persatu yang banyak memberikan dukungan maupun keterangan yang sangat berguna bagi penyusunan penelitian tindakan kelas ini. Semoga segala bantuan, dorongan dan pengorbana yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal kebajikan dan memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang peneliti miliki. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran pada dari para pembaca. Akhirnya mudah-mudahan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan pembaca dalam pengembangan pengajaran tata busana. Pasuruan, Desember 2021 Penulis
iii DAFTAR ISI Halaman Judul ................................................................................................................ i Kata Pengantar ................................................................................................. ii Daftar Isi........................................................................................................... .iii Mekanisme Pemelajaran .................................................................................. ..v Glosary ............................................................................................................. .vi I. PENDAHULUAN A. Deskripsi.......................................................................................... ..1 B. Prasarat ............................................................................................ ..1 C. Petunjuk Penggunaan Modul........................................................... ..1 D. Tujuan Akhir ................................................................................... ..3 E. Kompetensi...................................................................................... ..4 F. Cek Kemampuan ............................................................................. 12 II. PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat ................................................... 13 B. Kegiatan Belajar............................................................................ 13 1. Kegiatan Belajar I. Persiapan Pembuatan Sulaman Fantasi........................................................................................ 14 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ........................................... 14 b. Uraian Materi .................................................................... 14 c. Rangkuman........................................................................ 23 d. Tugas................................................................................. 24 e. Kunci Jawaban .................................................................. 24 f. Lembar Kerja .................................................................... 25 2. Kegiatan Belajar II. Prosedur Pembuatan Hiasan ............. 27 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ........................................... 27 b. Uraian Materi .................................................................... 27 c. Rangkuman........................................................................ 28 d. Tugas................................................................................. 29 e. Kunci Jawaban ................................................................. 29 g. Lembar Kerja ............................................................................ 29
iv III. EVALUASI A. Tes Tertulis...................................................................................... 32 B. Tes Praktik....................................................................................... 32 KUNCI JAWABAN A. Tes Tertulis...................................................................................... 32 B. Lembar Penilaian ............................................................................ 32 C. Tes Praktik ......................................................................................... 35 IV. PENUTUP ............................................................................................. 37 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 38
v MEKANISME PEMELAJARAN Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme pemelajaran sebagai berikut: Y Y T START Lihat Petunjuk Penggunaan Modul Lihat Kedudukan Modul Nilai ≥ 7 Modul berikutnya/Uji Kompetensi Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar n Kerjakan Evaluasi Nilai ≥ 7 Kerjakan Cek Kemampuan T
vi Glosary ISTILAH KETERANGAN Bidal Adalah tutup jari, untuk melindungi jari supaya tidak tertusuk jarum. Bordir Teknik Sulaman dengan menggunakan mesin jahit/mesin bordir. Dekoratif Hiasan yang indah dalam menghias kain. Keindahan tersebut diperoleh dari pemilihan motif, tusuk hias, benang yang sesuai/serasi. Desain Suatu gambar contoh yang akan disulam bisa berupa pola/hasil imajinasi penyulam yang dituangkan secara sadar. Gambar Coretan/goresan yang menghadirkan tiruan bentuk/wujud tertentu. Gunting bordir Gunting kecil yang mempunyai ujung runcing seperti pisau digunakan untuk menggunting benang. Gunting kain Gunting dengan ukuran sedang atau besar yang digunakan untuk menggunting bahan/kain. Ide Gagasan sesuatu rancangan yang tersusun dalam pikiran. Kain Bahan yang digunakan sebagai media sulam terbuat dari serat alami atau sintetis. Kertas minyak Kertas tpis yang digunakan untuk memindahkan motif/desain ke kain/bahan. Menyulam Menjahitkan benang secara dekoratif dengan menggunakan benang dan tusuk hias. Mouline Salah satu jenis benang untuk menyulam. Polybag Kantong untuk menyimpan busana. Raam/pemidangan Benda yang terbuat dari kayu atau plastik terdiri dari dua gelang kecil dan besar untuk menjepit kain pada bidang yang akan disulam. Rader Adalah alat untuk mengutip pola, pada ujungnya berbentuk roda. Tusuk hias Salah satu teknik jahit dalam menghias kain yang erat hubungannya dengan sulam menyulam, misalnya tusuk hias feston, pipih, dll. nya. Warna Bagian cahaya yang dipantulkan dari permukaan benda dan mengenai mata kita, hingga menimbulkan kesan tertentu yang kita sebut merah, kuning, biru dst.nya. Sulaman fantasi Adalah sulaman yang menggunakan bermacam-macam tusuk hias, kurang lebih terdiri dari 3 (tiga) tusuk hias dan tiga warna benang.
1 BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Melalui modul ini Anda akan mempelajari Sulaman Fantasi pada Busana (Embroidery), sub kompetensi 4, yaitu membuat hiasan pada kain atau busana. Modul ini akan menguraikan bagaimana cara memindahkan gambar hiasan pada kain/busana dengan menggunakan alat bantu yang tepat (karbon jahit, kapur jahit), menentukan teknik menyulam sesuai dengan ragam hias atau motif, menghias kain/busana sesuai gambar hiasan (menyulam), mengemas busana yang sudah dihias berikut identitas pemesan, menyimpan kain/busana yang telah dihias sesuai dengan teknik penyimpanan. Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda memiliki wawasan dan terampil menyulam dengan ragam hias atau motif dan teknik bervariasi secara kreatif dan inovatif. Sehingga Anda diharapkan dapat melakukan pembuatan sulaman fantasi pada busana dengan benar. B. Prasyarat Dalam mempelajari modul ini Anda harus memiliki prasyarat telah selesai mempelajari dan menguasai modul desain hiasan busana 39.BUS.Cm.SEW.16.A.004 dan telah menyelesaikan modul dasar menghias kain 39.BUS.C-m.SEW.16.A.004. Untuk mencapai kompetensi ini Anda harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang; tusuk dasar, macam-macam teknik menyulam dan penggunaan alat jahit tangan. C. Petunjuk Penggunaan Modul Langkah-langkah belajar yang harus ditempuh dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut. 1.Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.
2 2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini. 3. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan. 4. Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benarbenar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada guru pembimibing Anda. 5. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur. 6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini. 7. Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru/instruktur pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan. 8. Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini. Agar benar-benar terampil dalam melakukan pekerjaan menghias kain dengan teknik sulaman fantasi, Anda perlu melakukan latihan secara berulang-ulang dengan mencoba menghias busana atau kain dengan berbagai motif, menyesuaikan dengan gambar busana atau lenan sampai terampil. 9. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 10 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktik 8 jam. Peran Guru/Instruktur 1. Menginformasikan langkah-langkah belajar yang harus dilakukan oleh peserta diklat untuk terampil dalam menghias kain/busana dengan teknik sulaman fantasi. 2. Memberikan penjelasan kepada peserta diklat mengenai bagian-bagian dari modul yang belum dapat dipahami oleh peserta diklat. 3. Mendemonstrasikan langkah-langkah yang dipersyaratkan dalam kegiatan belajar. 4. Membimbing peserta diklat untuk melaksanakan praktik menghias kain/busana dengan sulaman fantasi. 5. Melakukan evaluasi secara komprehensif melalui proses dan produk pemelajaran yang dicapai oleh peserta diklat, meliputi: ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
3 D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat dapat. 1. Menyiapkan tempat dan alat untuk menghias kain/busana dengan sulaman fantasi dengan tepat 2. Memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada kain atau busana dengan benar. 3. Menentukan teknik menyulam sesuai dengan ragam hias atau motif. 4. Menghias kain atau busana dengan sulaman fantasi sesuai desain. 5. Mengemas kain atau busana yang telah dihias dengan sulaman fantasi sesuai jenis kain dan identitas pemesan. 6. Menyimpan kain atau busana yang telah dihias dengan sulaman fantasi sesuai dengan teknik penyimpanan. Kompetensi menghias busana/kain secara keseluruhan dan lengkap dapat dilihat pada uraian halaman berikut.
E. Kompetensi KOMPETENSI : Membuat Hiasan pada busana (Em KODE : 39.Bus.C-m.SEW.16.A DURASI PEMELAJARAN : 120 Jam @ 45 menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B 1 1 KONDISI KINERJA ▪ Area kerja dan alat, serta sikap k No. 1 Th 1970 ▪ Membuat hiasan pada busana d dan dapat juga dibuat langsung p ▪ Untuk mencapai kompetensi ini dasar, macam-macam teknik me ▪ Alat yang digunakan adalah alat ▪ Benang hias digunakan sesuai d ▪ Unit ini berlaku untuk seluruh se ▪ Kompetensi ini dapat diaplikasik ▪ Limbah dibuang atau dimanfaatk
4 mbroidery) C D E F G 1 2 2 3 3 kerja dalam membuat hiasan busana sesuai dengan peraturan K3 dapat dilakukan pada bahan yang belum jadi (belum dipotong) pada busana yang sudah jadi i harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang: tusuk enyulam dan penggunaan alat jahit tangan t tulis, karbon, jarum tangan, jarum payet dan pemidangan dengan bahan dasar/busana yang akan di hias ektor “Custom-made” kan pada busana anak, wanita maupun pria kan sesuai dengan peraturan KLH
5
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR 1. Menyiapkan tempat kerja dan alat ▪ Tempat kerja disiapkan dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja ▪ Peralatan disiapkan sesuai dengan kebutuhan ▪ Persiapan tempat dan alat kerja menghias busana dengan sulaman tangan dan bordir.
6 MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILA N ▪ Memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja ▪ Menyiapkan alat menghias busana dengan cermat dan tepat ▪ Mengidentifikasi kesehatan dan keselamatan kerja dalam bidang busana ▪ Memahami jenis dan fungsi alat menghias busana ▪ Menerapkan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja ▪ Menyiapkan alat menghias busana dengan tepat
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR 2. Membuat desain hiasan busana ▪ Letak hiasan busana diidentifikasi sesuai dengan busana yang akan dihias ▪ Jenis dan bentuk hiasan diidentifikasi sesuai dengan jenis bahan dan jenis busana ▪ Desain hiasan dibuat sesuai rencana ▪ Dasar-dasar desain hiasan busana ▪ Desain hiasan busana sesuai jenis bahan dan jenis busana
7 MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILA N ▪ Responsif terhadap perkemban gan desain hiasan busana ▪ Kreatif dan inovatif dalam membuat desain hiasan busana ▪ Memahami prinsip-prinsip desain hiasan busana ▪ Memahami jenis dan bentuk hiasan busana ▪ Memahami jenis ragam hias ▪ Merencanakan desain hiasan busana ▪ Membuat desain hiasan busana sesuai jenis bahan dan jenis busana sesuai jenis bahan dan jenis busana
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR 3. Memindahkan desain hiasan pada kain atau busana ▪ Lokasi desain pada busana diukur atau ditetapkan secara proporsional ▪ Desain dipindahkan dengan menggunakan alat bantu sesuai dengan teknik memindahkan desain hiasan ▪ Alat bantu dipilih yang memiliki sifat tidak permanen pada busana yang akan dihias ▪ Memindahkan desain hiasan pada kain atau busana
8 MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILA N ▪ Teliti dan cermat dalam memindahk an desain hiasan busana/ kain. ▪ Memahami lokasi/ letak desain pada busana/kain ▪ Memahami teknik memindahkan desain hiasan ▪ Memahami alat bantu yang digunakan untuk memindahkan desain hiasan pada busana/kain. ▪ Memindahkan desain hiasan pada busana/kain dengan mengguna-kan alat bantu yang tepat (karbon jahit, kapur jahit, dll)
4. Membuat hiasan pada kain atau busana ▪ Alat digunakan sesuai dengan fungsinya ▪ Sikap tubuh dalam mengerjakan ragam hias dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja ▪ Ragam hias dikerjakan sesuai desain dengan meng-gunakan teknik yang sesuai dengan prosedur ▪ Ragam hias diselesaikan sesuai dengan prosedur ▪ Membuat hiasan pada kain atau busana
9 ▪ Kreatif dan inovatif dalam membuat ragam hias atau motif ▪ Memahami jenis-jenis hiasan busana/kain ▪ Memahami macam-macam teknik menghias busana dengan sulaman tangan ▪ Memahami macam-macam teknik menghias busana dengan menggunakan teknik bordir. ▪ Menghias busana sesuai desain hiasan (membordir, menyulam, dll)
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR 5. Mengemas busana atau kain yang sudah dihias ▪ Busana yang sudah dihias digantung atau dikemas dengan menonjollkan hiasannya ▪ Busana yang sudah dikemas dilengkapi dengan identitas yang diperlukan ▪ Pengemasan kain atau busana
10 MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILA N ▪ Cermat, teliti, dan kreatif dalam melaksanak an pengemasa n busana yang sudah dihias. ▪ Mengetahui alat dan bahan kemasan busana. ▪ Memahami teknik penulisan identitas pemesan dan pengemasan busana yang sudah dihias. ▪ Mengemas busana yang sudah dihias berikut identitas pemesan
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR 6. nyimpan ▪ Busana yang sudah siap dihias (disulam, pasang payet) digantung/disimp an dengan benar ▪ Busana disimpan dengan sistematis (sesuai dengan tanggal pengambilan ▪ Menyimpan kain atau busana
11 MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILA N ▪ Hati-hati dalam menyimpan kain atau busana yang sudah dihias . ▪ Memahami teknik dan sistimatika penyimpanan busana/kain yang telah dihias ▪ Menyimpan busana/kain yang telah dihias sesuai dengan teknik penyimpanan
12 F. Cek Kemampuan No. Aspek yang dinilai Belum Sudah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Ciri-ciri hiasan sulaman fantasi. Alat untuk menghias dengan sulaman fantasi. Bahan untuk menghias dengan sulaman fantasi. Tusuk hias yang digunakan untuk sulaman fantasi. Tertib kerja dalam menghias busana dengan sulaman fantasi. Kecepatan dalam menghias busana dengan sulaman fantasi. Ketelatenan dalam menyelesaikan pekerjaan sulaman fantasi sesuai dengan desain. Kerapihan hasil sulaman fantasi. Kebersihan hasil sulaman fantasi. Keterampilan menyiapkan alat dan bahan. Keterampilan memindahkan motif pada kain/busana yang akan dihias. Keterampilan menghias kain/busana dengan sulaman fantasi. Keterampilan mengemas kain/busana yang telah dihias dengan sulaman fantasi. Keterampilan menyimpan busana yang telah dihias dengan sulaman fantasi. Catatan pembimbing: 1. …………………………………………………..................................................... 2. .………………………………………………………………………………….... 3. .............................................................................................................................. Kesimpulan: ……………………………………………………………………………………… .................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
13 BAB. II PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat Kompetensi: membuat hiasan pada busana. Sub Kompetensi: membuat hiasan pada kain atau busana. l Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru 1. Menyiapkan tempat kerja dan alat untuk menghias kain/busana dengan sulaman fantasi 15 ‘ Ruang Kelas/Bengkel/ Lab/Industri 2. Memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada kain atau busana 15’ Ruang Kelas/Bengkel /Lab/ Industri 3. Menentukan teknik menyulam dengan sulaman fantasi 15’ Ruang Kelas/Bengkel /Lab/ Industri 4. Menghias kain atau busana dengan sulaman fantasi 375’ Ruang Kelas/Bengkel /Lab/ Industri 5. Mengemas dan menyimpan kain atau busana yang 30’ Ruang Kelas/Bengkel /Lab/ Industri
14 telah dihias dengan sulaman fantasi B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1 PERSIAPAN PEMBUATAN SULAMAN FANTASI a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan peserta diklat dapat: • menyiapkan tempat kerja dan alat untuk menghias kain/busana dengan sulaman fantasi dengan tepat • memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada kain atau busana dengan benar. • menentukan teknik menyulam sesuai dengan ragam hias atau motif. b. Uraian Materi Teknik sulam adalah seni membuat hiasan motif dengan teknik menjahit. Memadukan dekorasi sulaman pada kain. Alat bantuannya jarum dan benang. Teknik sulam memiliki sejarah yang berbeda-beda. Tidak diketahui persis dimana dan kapan pertama kali ditemukan. Sejarah mencatat, hasil teknik sulam ditemukan dimana-mana. Mulai dari zaman Mesir kuno, Yunani kuno, era keemasan kerajaan Byzantium, daratan India, dan di negeri penduduk berkulit kuning, Cina. Pusara dari zaman Mesir kuno memberikan informasi bahwa teknik sulam sudah ada pada zaman itu. Pada pusara tersebut terdapat lukisan yang memberi informasi bahwa hiasan sulam telah digunakan pada busana, pelapis tempat duduk, dan tenda.
15 Dipercaya pula, kerajaan Byzantium juga telah mengenal teknik sulam sejak tahun 330 Masehi. Berbagai hiasan telah dibuat dengan teknik sulam tangan pada busana para pembesar kerajaan. Benang yang digunakan terbuat dari emas. Sangat mewah. Demikian juga dengan bangsa Yunani kuno sekitar abad ke 6-7. Hal ini dibuktikan pada lukisan yang terdapat di vas. Ada pula teknik sulam yang telah dipadukan dengan bahan kain. Di Asia sendiri, teknik sulam diklaim sudah ada sejak Dinasti Tang (618-907 sesudah Masehi). Hiasan sulam mencapai puncaknya saat kerajaan Dinasti Cing. Kala itu, busana kebesaran para pejabat kerajaan yang terbuat dari sutera telah dihias oleh hiasan sulam. Hal ini berlangsung terus dari tahun 1644 hingga 1912. Jadi, hiasan teknik sulam di atas kain sutera dipercaya pertama kali ditemukan di Cina. Selain Cina, India juga punya kisah sendiri. Di negeri Mahabarata ini, teknik sulam merupakan salah satu kerajinan kuno. Karena telah sedemikian lama dikenal, hasil produk sulaman India tercatat sebagai salah satu yang berpengaruh sampai ke negeri-negeri di benua Eropa pada abad ke 17 dan ke 18. Hasil produk sulam India merupakan komoditi perdagangan yang sangat menguntungkan para pedagang dari daratan Eropa. Disamping produk sulam Cina tentunya. Karena pengaruh tersebut, pada cara ini, negeri Belanda ikut meramaikan kancah teknik sulam dengan memproduksi sulam di atas kain sutera. Sejak pertama kali ditemukan, motif bunga adalah motif yang tidak pernah putus dibuat. Motifnya terus berkembang di masing-masing daerah. Ada juga yang membuatnya sesuai dengan ciri khas daerahnya. Kini di abad 21, hiasan bordir seperti tak pernah kehilangan pesonanya. Teknik sulam ini telah menjadi salah satu komoditi terbesar yang menjadi andalan industri berbagai skala. MENGENAL CIRI-CIRI HIASAN BUSANA Hiasan busana merupakan penentu nilai artistik sebuah karya seni busana. Menghias busana adalah teknik memberi hiasan pada kain/busana secara
16 dekoratif dengan menggunakan macam-macam hiasan, sehingga terlihat indah dan bermutu tinggi. Dari bermacam-macam jenis hiasan tidak semua dapat diterapkan dalam menghias busana, karena setiap hiasan memiliki arti dan fungsi yang berbeda. Untuk itu perlu diperhatikan ciri-ciri hiasan busana yang ditinjau dari beberapa segi yaitu sebagai berikut. 1. Kegunaan/penerapan hiasan 2. Tempat peletakan hiasan 3. Desain hiasan yang digunakan. Teknik sulam tangan masih dipercaya sebagai yang paling kaya teknik menjahitnya. Keluwesan dan kebebasan ruang gerak tangan adalah kunci betapa mahalnya karya sulam tangan. Tidak ada lagi yang dapat dibahas mengenai teknik sulam ini. Karena memang teknik sulam sedemikian sederhana. Kehandalan seorang penyulam dapat diperoleh setelah melalui proses ketentuan dan ketelitian yang luar biasa. Hal ini dapat memakan waktu bertahun-tahun tergantung bakat dan kemauan. Ketentuan, konsentrasi, kesabaran dan pengalaman adalah kuncinya. Jenis sulaman busana memiliki ciri-ciri yang berbeda, sesuai dengan teknik yang digunakan, begitu juga hiasan dengan teknik sulaman fantasi. Menyulam dengan teknik sulaman fantasi sangat sederhana dan mudah dipelajari, tetapi membutuhkan waktu. Menyulam ini identik dengan kerja seni, sehingga dibutuhkan ekstra konsentrasi, kesabaran, niat dan minat yang kuat dari seorang penyulam. Diperlukan praktek dan latihan yang terus menerus, terutama bagi yang memiliki bakat seni. Desain motif hiasan merupakan penentu nilai artistik sebuah karya seni sulaman fantasi. Dengan desain motif karya seni sulaman fantasi akan mudah dikerjakan. Tata letak dan susunan benang yang serasi juga ditentukan oleh desain motif. Dengan kata lain keindahan sulaman fantasi tidak lepas dari andil desain motif. Oleh karena itu sulaman fantasi dituntut untuk aktual, orisinil dan inovatif. Menyulam dengan teknik sulaman fantasi merupakan bagian dari ragam hias. Kegunaannya untuk mempercantik berbagai busana seperti blus, rok, gamis,tunik, blazer, busana pengantin, gaun pesta, busana santai dan kelengkapan lain.
17 Sentuhan sulaman fantasi ini mempunyai nilai tambah serta daya tarik tersendiri supaya busana tersebut indah dipandang mata. Dengan perkembangan kemajuan dan maraknya dunia mode, serta didukung oleh sarana prasarana yang lebih baik dengan kreativitas yang relatif tinggi, sulaman fantasi bukan saja untuk berbagai busana, tetapi juga untuk perlengkapan. Contoh-contoh sulaman, sebagai berikut: • sulaman fantasi pada jenis busana • uji coba macam-macam tusuk hias untuk sulaman fantasi. Ciri-ciri sulaman fantasi. • Banyak digunakan pada busana anak dan busana wanita (busana casual) • Hiasan pada busana dapat berupa hiasan tepi lurus, melengkung dan sesuai dengan garis yang diberi hiasan itu • Pola hiasan seperti pola bergantung, pola berdiri,berserak, berjalan, dll.nya • Posisi/letak hiasan di sudut, seperti pada sudut kerah, hiasan tengah yang mengisi tengah-tengah suatu bidang, seperti pas, saku, suatu hiasan di tengah rok, dsb.nya • Hiasan menurut bentuk garis desain tertentu, seperti sekeliling leher, lengan, kelim, dll.nya • Ragam hias dapat berbentuk renggaan, dapat juga bentuk lainnya • Tusuk hias yang digunakan 3 macam. Tusuk hias yang anda pilih sebaiknya sesuai dengan desain hiasan • Menggunakan 3 macam warna benang, yang sifat benangnya dapat sama atau berlainan. Apabila tusuk hias dan warna benang yang digunakan terlalu banyak kesannya seperti sulaman bebas • Teknik sulaman fantasi banyak menggunakan tusuk yang berat dan rapat seperti; tusuk pipih, tusuk flanel, tusuk feston, tusuk rantai, simpul perancis, tusuk renda dan sebagainya, disamping tusuk-tusuk hias lainnya • Bahan yang dapat dihias tidak terbatas, semua macam bahan yang polos dan bercorak serta berbagai macam benang hias dapat dipergunakan • Perlu diperhatikan bahwa dalam mengerjakan sulaman fantasi tersebut, apabila bahan yang dihiasi tipis, janganlah memakai tusuk-tusuk yang erat dan benang yang besar.
18 TEMPAT KERJA DAN ALAT UNTUK MENGHIAS KAIN/BUSANA DENGAN SULAMAN FANTASI Tempat kerja disiapkan dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja • Tempat kerja bersih, terbebas dari debu, karena kebersihan dan kerapihan tempat akan menunjang dalam pekerjaan menghias kain/busana, sehingga kain atau busana tidak terkena kotoran yang ada pada ruangan dan peralatan lainnya. • Tempat kerja yang terang atau cukup mendapatkan penerangan baik melalui cahaya sinar matahari atau melalui cahaya lampu. Peralatan disiapkan sesuai dengan kebutuhan Alat-alat yang diperlukan untuk menghias busana dengan sulaman fantasi tidak jauh berbeda dengan alat yang digunakan untuk menghias busana pada umumnya, meliputi alat yang diperlukan dalam persiapan dan alat untuk menghias. Alat persiapan terdiri dari jarum pentul, pensil, dan karbon jahit. Sedangkan alat yang diperlukan pada saat menghias kain/busana terdiri dari: jarum tangan, gunting, dan pemidangan. NO. NAMA ALAT GAMBAR 1. Jarum (needles) Jarum tangan untuk menyulam, sedang, bentuk ramping. Dan mempunyai lubang lebih besar dari besar benang. Besar kecilnya jarum ditentukan besar kecilnya benang yang akan dipakai dan kasar halusnya bahan yang digunakan. Ukuran jarum tergantung ukuran benang dan bahan yang digunakan untuk menyulam. 2. Bingkai/pemidangan/raam Terdiri dari dua gelang kecil dan besar untuk menjepit kain pada bidang yang akan disulam (bingkai terdiri dari dua lingkaran yang berlainan ukuran, tetapi berdekatan). Bingkai terbuat dari
19 kayu atau plastik.Bingkai berfungsi untuk mengencangkan bahan yang akan disulam (mencegah tusuk yang tidak rata dan berkerut). Bingkai tersedia dalam berbagai macam ukuran (diameter 15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm). 3. Bidal Bidal (cincin jari/cincin jahit) adalah alat untuk menutupi jari pada waktu menyulam. Bidal berfungsi melindungi jari dari tusukan-tusukan pada waktu menyulam. Bidal membantu melancarkan jarum menembus bahan yang tebal/keras waktu menyulam. Bidal harus pas pada jari tengah kanan. Bidal terbuat dari logam dan mempunyai lekuk-lekuk cukup dalam.
20 4. Gunting Pada kegiatan belajar ini menggunakan 2 macam gunting, yaitu gunting kain dan gunting sulam/gunting bordir. Gunting kain digunakan untuk menggunting bahan pokok/kain. Gunting kain dengan ciri khas pegangan jari satu kecil (jempol) besar untuk empat jari supaya lebih kuat dalam menggunakannya. Gunting kain ini dapat menggunting 1–30 helai kain tergantung pada bentuk guntingnya, ada yang dapat distel untuk ketebalan kainnya. Gunting sulam/gunting bordir digunakan untuk mengunting benang, tiras pada hasil sulaman fantasi. 5. Pensil Pada kegiatan belajar I, menggunakan pensil lunak dan pensil keras. Pensil keras digunakan bersama karbon jahit untuk memindahkan desain. Pensil lunak digunakan untuk memindahkan desain hiasan pada teknik mengutip langsung desain pada bahan. 6. Karbon jahit (dressmakers tracing paper) Karbon jahit/kertas karbon untuk memindahkan desain pola yang tergambar pada kertas minyak ke kain yang akan disulam (karbon jahit digunakan untuk memberi tanda pada bahan/memindahkan
21 desain hiasan dengan menggunakan rader). Gunakan karbon jahit yang mendekati warna bahan sulaman. Warna karbon tidak menempel/mudah hilang dijentik jari/dicuci dan tidak menimbulkan kotor pada kain/busana. 7. Rader (tracing wheels) Rader gigi untuk memberi tanda pada bahan katun, tidak merusak benang/serat. Rader licin untuk memberi tanda pada bahan sutera/halus, supaya tidak merusakkan tenunan/serat. 8. Alat memasukkan benang (a needle threader) Alat Bantu memasukkan benang ke jarum tangan. Untuk membantu bagi orang yang memakai kaca mata, supaya mudah memasukkan benang ke lubang jarum tanpa bantuan orang lain. 9. Bantal jarum (pincushions) Menyimpan jarum tangan, supaya mudah menggunakannya. Memudahkan menggunakan jarum tangan pada waktu menyulam. Dapat ditempelkan pada pergelangan tangan untuk keselamatan kerja.
22 10. Kertas minyak Kertas minyak untuk membuat pola hiasan/untuk mengutip pola hiasan/memindahkan pola hiasan yang tergambar pada kertas ke kain/bahan. CARA MEMBESAR DAN MENGECILKAN MOTIF • Pola hiasan dapat dibuat dengan bantuan garis, kotak empat persegi. Untuk mengecilkan pola hiasan ukuran kotak diperkecil dan untuk memperbesar pola hiasan kotak diperbesar • Menggunakan mesin foto copy, pola hiasan diperbesar dan diperkecil. MEMINDAHKAN POLA HIASAN SULAMAN FANTASI PADA KAIN/BUSANA Memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada kain/busana menggunakan alat yang sederhana yaitu pensil, jarum pentul, dan karbon jahit. Cara memindahkan pola hiasan sulaman fantasi tidak berbeda dengan cara memindahkan pola hiasan lainnya, baik ketika memindahkan pola hiasan pada kain tembus pandang/tipis maupun ketika memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada kain yang tebal/tidak tembus pandang. Memindahkan pola hiasan pada kain yang tipis dapat dilakukan dengan cara mengutip atau menjiplak gambar pola hiasan dari bagian baik kain secara langsung tanpa menggunakan karbon jahit, atau dengan menggunakan meja kutip. Sedangkan untuk memindahkan pola pada kain yang tidak tembus pandang dapat dilakukan dengan menggunakan karbon jahit. Cara memindahkan motif pada kain/bahan • Kertas bagian belakang desain hiasan ditebalkan dengan pensil, sehingga desain hiasan tergambar pada bagian muka dan belakang kertas • Kertas desain hiasan diletakkan di atas bagian baik bahan • Disemat dengan jarum pentul supaya tidak bergeser • Desain hiasan ditekan lagi dengan pensil sampai motif tergambar di atas bahan • Untuk menghias bahan tembus terang, kertas desain hiasan diletakkan pada bagian buruk bahan • Desain hiasan menghadap ke bagian baik bahan • Motif dikutip langsung dengan pensil dari bagian baik bahan.
23 C. Ragkuman • Pola hiasan sulaman fantasi adalah motif yang berupa bentuk–bentuk bebas seperti ; rangkaian bunga, buah, bentuk-bentuk lain yang riil maupun renggaan • Hiasan sulaman fantasi untuk busana dapat diletakkan pada bagian-bagian busana seperti pada garis leher, kerah, tengah muka, dada, tepi lengan, ban pinggang, saku dengan letak/posisi mengikuti bentuk bagian busana, berserak, bergantung dan memanjat • Tempat kerja bersih, terbebas dari debu, karena kebersihan dan kerapihan tempat akan menunjang dalam pekerjaan menghias bahan/busana, sehingga bahan atau busana tidak terkena kotoran yang ada pada ruangan dan peralatan lainnya. Tempat kerja yang terang atau cukup mendapatkan penerangan baik melalui cahaya sinar matahari atau melalui cahaya lampu • Ada 10 alat yang dapat digunakan untuk membuat sulaman fantasi • Cara membesar dan mengecilkan pola hiasan dilakukan dengan membuat garis kotak empat persegi pada pola hiasan, untuk mengecilkan pola ukuran kotak diperkecil, untuk memperbesar pola hiasan diperbesar. Dapat juga dengan menggunakan mesin foto copy, pola hiasan dapat diperkecil dan diperbesar • Alat yang diperlukan untuk memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada kain terdiri dari pensil, jarum pentul, dan karbon jahit • Teknik memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada kain atau busana ada bermacam-macam seperti: o Mengutip langsung o Mengutip dengan karbon jahit o Mengutip dengan tusuk penanda o Pola gambar tempel. • Pada saat mengutip pola hiasan harus diperhatikan: pensil jangan ditekan terlalu keras agar gambar yang dihasilkan tidak terlalu tebal dan kotor, karbon jahit yang digunakan sebaiknya warnanya tidak terlalu kontras dengan warna kain • Menentukan teknik menyulam sesuai dengan ragam hias atau motif tergantung selera dari penyulam, hanya ada yang perlu diingat bahwa hasil tusukan jangan terlalu panjang, karena akan menyulitkan dalam pemeliharaannya dan mudah terkait dengan benda–benda yang runcing, seperti ujung seterika, ujung jarum, dll.nya.
24 D. Tugas Lakukanlah observasi secara berkelompok (3 orang) ke butik atau konfeksi yang ada disekitar anda yang memproduksi busana atau bahan dengan sulaman fantasi, kemudian anda buat laporan disertai gambar tentang: • pola hiasan, • posisi hiasan pada busana atau kain, • serta bagaimana situasi tempat, • alat yang digunakan, • bahan yang digunakan. Presentasikan di depan kelas. e. Tes Formatif Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !. 1. Jelaskan ciri-ciri sulaman fantasi ! 2. Jelaskan tempat kerja menyulam yangmemperhatikan k3 ! 3. Sebutkan 10 alat yang digunakan untuk menyulam ! 4. Jelaskan cara membesar dan mengecilkan pola hiasan ! 5. Sebutkan 3 alat sederhana untuk memindahkan pola hiasan ! 6. Sebutkan 4 teknik memindahkan pola hiasan ! F. Kunci Jawaban 1. Ciri-ciri sulaman fantasi adalah; • Banyak digunakan pada busana anak dan busana wanita (busana casual) • Hiasan pada busana dapat berupa hiasan tepi lurus, melengkung dan sesuai dengan garis yang diberi hiasan itu • Bentuk dan posisi pola hiasan; pola bergantung, pola berdiri,berserak, berjalan, dll.nya • Juga hiasan sudut, seperti pada sudut kerah • Hiasan tengah yang mengisi tengah-tengah suatu bidang, seperti pas, saku, suatu hiasan di tengah rok, dsb.nya • Hiasan menurut bentuk garis desain tertentu, seperti sekeliling leher, lengan, kelim, dll.nya • Ragam hias dapat berbentuk renggaan, dapat juga bentuk lainnya • Tusuk hias yang digunakan 3 macam. Tusuk hias disesuaikan dengan desain hiasan • Menggunakan 3 macam warna benang, yang sifat benangnya dapat sama atau berlainan.
25 2. Tempat kerja menyulam yang memperhatikan k3 adalah; • Tempat kerja bersih, terbebas dari debu, karena kebersihan dan kerapihan tempat akan menunjang dalam pekerjaan menghias kain/busana, sehingga bahan atau busana tidak terkena kotoran yang ada pada ruangan dan peralatan lainnya • Tempat kerja yang terang atau cukup mendapatkan penerangan baik melalui cahaya sinar matahari atau melalui cahaya lampu 3. 10 alat yang digunakan untuk menyulam adalah; • Jarum (needles) • Bingkai/pemidangan/raam • Bidal • Gunting • Pensil • Karbon jahit (dress maker) • Rader (tracing wheels) • Alat memasukkan benang (a needle threader) • Bantal jarum (pincushions) • Kertas minyak. 4. Cara membesar dan mengecilkan pola hiasan; • Membuat garis kotak empat persegi pada pola hiasan, untuk mengecilkan pola ukuran kotak diperkecil, untuk memperbesar pola hiasan diperbesar. Dapat juga dengan menggunakan mesin foto copy, pola hiasan dapat diperkecil dan diperbesar. 5. 3 alat sederhana untuk memindahkan pola hiasan; • pensil, • jarum pentul, • karbon jahit. 6. 4 teknik memindahkan pola hiasan; o Mengutip langsung o Mengutip dengan karbon jahit o Mengutip dengan tusuk penanda o Pola gambar tempel. G. Lembar Kerja 1) Alat
i • pensil, • jarum pentul, • karbon jahit. 2) Bahan - Kain/bahan - Benang sulam 3) Keselamatan Kerja a. Bersihkan area yang akan dipergunakan untuk menyulam agar kain tidak kotor b. Hati-hati dalam bekerja,perhatikan dengan teliti tidak boleh ceroboh c. Ikuti dengan cermat langkah-langkah menyulam dengan benar d. Bersihkan kembali area yang dipergunakan setelah selesai bekerja. 4) Langkah Kerja • Siapkan pola hiasan yang telah dibuat (pola hiasan, tusuk hias sesuai benda yang akan dihias) • Kutip pola hiasan dengan kertas roti • Siapkan peralatan menyulam • Pindahkan pola hiasan pada bahan/benda yang akan dihias dengan cara mengutip.
27 Kegiatan Belajar 2 PEMBUATAN SULAMAN FANTASI a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan peserta diklat dapat: o Menghias kain atau busana dengan sulaman fantasi sesuai desain. o Mengemas kain atau busana yang telah dihias dengan sulaman fantasi sesuai jenis kain dan identitas pemesan. o Menyimpan kain atau busana yang telah dihias dengan sulaman fantasi sesuai dengan teknik penyimpanan. b. Uraian Materi Bahan polos merupakan media yang sering digunakan. Akan tetapi bahan yang bercorakpun seperti kotak-kotak, polkadot dan garis dapat digunakan, apabila bahan yang akan disulam mempunyai corak/motif, maka sulaman yang dapat dibuat adalah sulaman merubah corak dengan warna benang yang disesuaikan dengan warna motif pada kain/bahan tersebut. Jenis bahan yang dapat digunakan mulai dari bahan yang halus seperti sutera, katun, kaus, belacu hingga denim/jeans dapat digunakan sebagai media sulaman fantasi. Jika bahan yang akan disulam berwujud busana yang sudah jadi,lokasi yang dapat disulam hanya pada bagian-bagian yang luas seperti punggung dan dada,karena pada bagian yang ada jahitannya tidak bisa maksimum tegangannya apabila dijepit olah raam/pemidangan sehingga hasil sulaman fantasi kurang maksimal. Benang yang dipergunakan untuk menghias dengan sulaman fantasi adalah benang dengan bermacam-macam bentuk dan merek antara lain: benang DMC, benang cap mawar dan benang cap payung, dan lain-lainnya. Warna benang dapat yang kontras, lebih tua, atau sama dengan bahan yang dihias, tergantung dari selera pemesan/penyulam. Untuk jelasnya perhatikan bahan dan benang tersebut di bawah ini. NO. NAMA BAHAN 1. Kain Kain/bahan pokok dalam kegiatan ini adalah: • Bahan dengan tenunan rapat, misalnya belacu, popeline, berkolin, dsb. • Bahan bermotif, misalnya katun dengan motif bintik-bintik dan kotak-kotak.
28 2. Benang Benang yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut. • Benang Katun Moulin Benang katun Moulin banyak dipakai untuk menyulam. Dibuat dari benang-benang kapas yang mengkilap dan didapat dalam banyak macam warna. • Benang tersebut terdiri dari empat atau enam lembar dipilin menjadi satu. • Benang ada bermacam-macam bentuk dan merek antara lain: benang DMC, benang cap mawar dan benang cap payung, dan lain-lainnya. • Memasang Bahan Pada Bingkai/Pemidangan • Siapkan bingkai atau pemidangan, longgarkan sekrup, lepaskan kedua lingkarannya • Letakkan bahan yang akan disulam di atas lingkaran yang lebih kecil • Pasang kembali lingkaran yang lebih besar di atas bahan, lalu tekan • Ratakan bahan sulaman/bahan dan kencangkan sekrup bingkai dengan ketegangan maksimum. Cara membuka benang dari untaian benang sulam • Masukkan benang ke jarum dan mengatur panjang benang • Lipat benang beberapa centimeter dari ujungnya sampai terbentuk gelung kecil • Lingkarkan gelung pada kepala jarum dan tariklah kuat-kuat • Tekan lipatannya dengan ibu jari dan jari telunjuk • Lepaskan gelung dari jarum dan susupkan ke mata jarum. Langkah-langkah pembuatan sulaman fantasi: 1. Menyiapkan bahan yang akan dihias dan benang sesuai desain 2. Menyiapkan peralatan menyulam 3. Memindahkan pola hiasan pada bahan/benda yang akan dihias dengan cara mengutip 4. Memasang bahan pada bingkai/pemidangan 5. Memulai tusuk hias tanpa membuhul terlebih dahulu, dan sesuai perencanaan tusuk yang sudah dibuat dalam desain hiasan 6. Mengerjakan pola hiasan yang di tengah terlebih dahulu, sesuai langkah kerja menghias setiap jenis hiasan 7. Merapikan dan menyelesaikan. C. Rangkuman Benang untuk hiasan sulaman fantasi terdiri dari; • Benang Katun Moulin • Benang katun Moulin banyak digunakan untuk menyulam. Dibuat dari benangbenang kapas yang mengkilap dan terdapat banyak macam warna
29 • Benang tersebut terdiri dari empat atau enam lembar dipilin menjadi satu • Benang ada bermacam-macam bentuk dan merek antara lain: benang DMC, benang cap mawar dan benang cap payung, dan lain-lainnya • Warna benang dapat yang kontras, lebih tua, atau sama dengan bahan yang dihias, tergantung dari selera pemesan/penyulam. Tusuk hias yang digunakan untuk sulaman fantasi adalah dapat memilih dari bermacam-macam tusuk hias, yang penting ciri dari sulaman fantasi terdiri dari tiga tusuk hias. Untuk menghasilkan sulaman fantasi yang baik jarak tusukan yang satu dengan lainnya jangan terlalu renggang atau panjang atau terlalu jarang, supaya hasil sulaman halus, rata dan tidak bergelombang dan tidak berkerut. Langkah-langkah pembuatan sulaman fantasi • Menyiapkan bahan yang akan dihias dan benang sesuai desain • Menyiapkan peralatan menyulam • Memindahkan pola hiasan pada bahan/benda yang akan dihias dengan cara mengutip • Memasang bahan pada bingkai/pemidangan • Memulai tusuk hias tanpa membuhul terlebih dahulu, dan sesuai perencanaan tusuk yang sudah dibuat dalam desain hiasan • Mengerjakan pola hiasan yang di tengah terlebih dahulu, sesuai langkah kerja menghias setiap jenis hiasan • Merapikan dan menyelesaikan D. Tugas Buatlah uji coba hiasan sulaman fantasi pada; • bahan satin warna hitam dengan ukuran 15 X 15 cm • posisi hiasan pada gaun bagian dada sebelah kanan • gaun tersebut dikenakan untuk ke pesta malam • pilih warna dan tusuk hias sesuai warna bahan dan kegunaan gaun tersebut • sulamlah dengan rapi dan halus. G. Lembar Kerja 2 1. Alat: - Jarum sulam - Jarum pentul - Karbon jahit - Gunting - Pemidangan 2. Bahan: - Pola hiasan sulaman fantasi - Busana/bahan yang akan dihias - Benang sulam 3. Keselamatan Kerja
30 a. Periksa kebersihan dan penerangan tempat kerja sebelum dimulai pekerjaan b. Hati-hati pada saat menyulam dan tidak boleh ceroboh c. Ikuti tertib kerja menghias busana dengan sulaman fantasi secara benar (sesuai instruksi) d. Perhatikan sikap tubuh sewaktu duduk harus tegak pada saat mengerjakan sulaman e. Pakailah celemek/busana kerja sebelum bekerja f. Siapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan g. Atur posisi berdiri agar tidak terlalu dekat dengan meja strika dan tidak bungkuk. h. Perhatikan arus listrik, kabel dan voltase alat-alat yang dipakai, periksalah kabel barangkali ada yang lecet. i. Membersihkan merapihkan kembali semua alat setelah selesai digunakan j. Membersihkan kembali tempat kerja setelah selesai mengemas busana. k. Meja kerja rapih dan bersih. l. Jarum pentul ditempatkan pada kotak kecil dan bantalannya. m. Benang hias dibuka secara benar agar tidak kusut dan dapat dirapihkan lagi. n. Jarak mata dan benda yang akan dihias + 30 cm. o. Duduk bersandar santai dan rileks. p. Posisi bekerja tegak, pekerjaan di atas meja, tidak diatas pangkuan. q. Penerangan yang cukup. 3. Langkah Kerja Menghias busana dengan sulaman fantasi 1. Mempersiapkan semua bahan dan alat yang diperlukan. • Bahan polos seperti bahan katun ukuran 12 X 15 cm • Kertas HVS/kertas gambar • Kertas roti/kertas dorslah • Benang sulam (minimal 3 warna) 2. Mulailah menyulam pada bahan uji coba. Gunakan pembidangan. 3. Selesaikan sulaman fantasi dengan menggunakan tusuk pipih(bunga), tusuk tangkai(tangkai bunga), dan tusuk renda(benang sari/putik bunga) . 4. Merapihkan dan membersihkan bahan yang telah disulam dengan sulaman fantasi dari tiras benang atau tiras bahan. Mengemas Dan Menyimpan Busana Yang Dihias Sulaman Fantasi Busana yang telah dihias dirapihkan dari sisa-sisa benang dengan cara dikibas-kibaskan. Setelah bersih dari sisa-sisa benang dan tiras yang menempel kemudian diseterika. Pada saat menyeterika bagian yang dihias dialas/ditutup dengan bahan katun agar terhindar dari kerusakan yang diakibatkan proses penyeterikaan. Pada bagian buruk busana dapat diseterika tanpa menggunakan alas. Busana yang sudah rapih lengkapi dengan identitas yang diperlukan seperti jenis bahan, cara pemeliharaan, serta petunjuk-petunjuk lain yang berkaitan dengan busana, atau sesuai dengan tanggal pemesanan maupun tanggal pengambilan.
31 Busana yang dihiasi sulaman fantasi dikemas dengan cara dimasukan polybag kemudian disimpan dengan cara digantung atau dengan cara dilipat dan dimasukkan kemasan bervolume, agar tidak mudah kusut, dan hiasan tidak tertumpuk oleh busana lain. Pengemasan busana dengan cara digantung maupun dilipat, harus tetap menonjolkan hiasannya. Hiasan sulaman fantasi pada busana harus tampak dari luar atau dari bagian depan kemasan. Karena hal tersebut, maka polybag yang digunakan sebaiknya yang transparan, juga kemasan kotak sebaiknya bagian tutup dibuat yang transparan. Busana yang telah dikemas dapat disimpan pada almari atau rak.Tempat penyimpanan busana harus dijaga jangan sampai lembab karena akan menyebabkan busana mudah berjamur, adanya ngengat, dan bau apek. Lemari sebaiknya diberi anti ngengat dan pengharum. Sesekali busana dapat diangin-anginkan ditempat teduh dan tidak langsung terkena sinar matahari. Langkah Kerja Menerika Busana Dengan Hiasan Sulaman Fantasi a) bacalah petunjuk pada manual alat seterika b) periksalah voltase yang tercantum apakah sesuai dengan ruangan yang anda pakai c) gunakan stop kontak yang mempunyai arde (penangkal petir) d) atur suhu pada seterika listrik anda dengan cara memutar setelan, sesuaikan dengan kebutuhan bahan yang akan diseterika e) seterikalah bagian-bagian busana yang tidak ada hiasannya f) pergunakan penyemprot air (sprayer) atau uap bilamana diperlukan g) pergunakan papan seterika lengan jika diperlukan h) cabut steker dari stop kontak, setelah setelan dimatikan ke posisi o i) letakkan seterika dengan posisi berdiri dan stabil, ketika masih panas j) putarkan kabel mengelilingi seterika hingga rapi kemudian disimpan pada tempat yang kering k) untuk pengemasan dan penyimpanan yang digantung, gantungkan busana yang telah diseterika pada hanger l) setelah dingin masukan polibag dengan posisi hiasan pada bagian depan atau bagian yang mudah dilihat, simpan pada tempat penyimpanan m) untuk pengemasan dengan kotak bervolume, setelah dingin busana dibentangkan pada meja, lipat sesuai dengan ukuran kemasan dengan bagian busana yang ada hiasannya ada pada bagian atas, masukan kemasan kemudian disimpan atau ditata pada tempatnya.
32 BAB III EVALUASI A. INSTRUMEN PENILAIAN 1. Tes tertulis Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1) Apa ciri-ciri sulaman fantasi? 2) Alat apa saja yang diperlukan dalam menghias busana dengan sulaman fantasi? 3) Benang apa yang digunakan untuk sulaman fantasi? 4) Bagaimana cara memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada bahan yang tembus pandang? 5) Tusuk hias apa saja yang dapat digunakan untuk hiasan sulaman fantasi? 6) Jelaskan cara memasang bahan pada bingkai/pemidangan/raam ! 7) Jelaskan cara membuka benang dari untaian benang sulam ! 8) Sebutkan teknik atau cara memulai dan mengakhiri setikan pada sulaman fantasi ? 9) Bagaimana cara menerika busana yang telah dihias dengan dengan sulaman fantasi ? 10) Bagaimana cara menyimpan busana yang telah dihias dengan sulaman fantasi? 2. Tes Praktik Hiaslah busana dengan sulaman fantasi sesuai dengan desain yang anda terima ! KUNCI JAWABAN A. Tes Tertulis 1) Ciri-ciri sulaman fantasi; • Banyak digunakan pada busana anak dan busana wanita (busana casual) • Hiasan pada busana dapat berupa hiasan tepi lurus, melengkung dan sesuai dengan garis yang diberi hiasan itu • Bentuk dan posisi pola hiasan; pola bergantung, pola berdiri, berserak, berjalan, dll.nya • Juga hiasan sudut, seperti pada sudut kerah • Hiasan tengah yang mengisi tengah-tengah suatu bidang, seperti pas, saku, suatu hiasan di tengah rok, dsb.nya • Hiasan menurut bentuk garis desain tertentu, seperti sekeliling leher, lengan, kelim, dll.nya • Ragam hias dapat berbentuk renggaan, dapat juga bentuk lainnya • Tusuk hias yang digunakan 3 macam. Tusuk hias dipilih sesuai dengan desain hiasan • Menggunakan 3 macam warna benang, yang sifat benangnya dapat sama atau berlainan
33 2) Alat yang diperlukan dalam menghias busana dengan sulaman fantasi; - Jarum sulam - Jarum pentul - Karbon jahit - Gunting - Pemidangan 3) Benang yang digunakan untuk sulaman fantasi; Benang Katun Moulin. Benang katun Moulin banyak digunakan untuk menyulam. Dibuat dari benang-benang kapas yang mengkilap dan terdapat banyak macam warna. Benang tersebut terdiri dari empat atau enam lembar dipilin menjadi satu. Benang ada bermacam-macam bentuk dan merek antara lain: benang DMC, benang cap mawar dan benang cap payung, dan lainlainnya. Warna benang dapat yang kontras, lebih tua, atau sama dengan bahan yang dihias, tergantung dari selera pemesan/penyulam. 4) Cara memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada bahan yang tembus pandang; o Lekatkan kutipan pola hiasan /desain hiasan yang sudah diberi tanda garis tebal dan gelap pada kotak sinar atau jendela yang mendapat sinar dari luar o Lekatkan bahan/kain di atasnya, kutip pola hiasan/desain hiasan dengan pensil lunak 5) Tusuk hias yang dapat digunakan untuk hiasan sulaman fantasi; o Tusuk jelujur o Tusuk tikam jejak o Tusuk tangkai o Tusuk rantai o Tusuk feston/tusuk selimut o Tusuk flanel/tusuk kerangka ikan kering o Tusuk satin o Tusuk panjang dan pendek o Tusuk renda o Tusuk simpul perancis. 6) Cara memasang bahan pada bingkai/pemidangan/raam; • Siapkan bingkai atau pemidangan, longgarkan sekrup, lepaskan kedua lingkarannya • Letakkan bahan yang akan disulam di atas lingkaran yang lebih kecil • Pasang kembali lingkaran yang lebih besar di atas bahan, lalu tekan • Ratakan bahan sulaman/bahan dan kencangkan sekrup bingkai dengan ketegangan maksimum 7).Cara membuka benang dari untaian benang sulam; • Masukkan benang ke jarum dan mengatur panjang benang. • Lipat benang beberapa centimeter dari ujungnya sampai terbentuk gelung kecil.
34 • Lingkarkan gelung pada kepala jarum dan tariklah kuat-kuat. • Tekan lipatannya dengan ibu jari dan jari telunjuk. • Lepaskan gelung dari jarum dan susupkan ke mata jarum. 8) Teknik atau cara memulai dan mengakhiri setikan pada sulaman fantasi; • Tusukkan jarum dari bagian buruk bahan ke bagian baik bahan, sisakan ujung benang kurang lebih 1,5 cm- 2 cm pada bagian buruk • Jepit sisa benang dengan tangan kiri ketika menyulam. Usahakan sisa benang tertindih tusukan-tusukan sulaman yang baru • Pada akhir sulaman jarum diletakkan pada bagian buruk bahan, sisipkan pada tusukan-tusukan sulaman • Pada bagian ujung dibuat tusuk balut sebelum digunting 9) Cara menerika busana yang telah dihias dengan sulaman fantasi; • menyeterika dengan bagian yang dihias sulaman fantasi dialas/ditutup dengan bahan katun agar terhindar dari kerusakan yang diakibatkan proses penyeterikaan. Pada bagian buruk busana dapat diseterika tanpa menggunakan alas. 10) Cara menyimpan busana yang telah dihias dengan sulaman fantasi; • Busana digantung berdasarkan tanggal pengambilan atau nomor urut pemesanan • Hiasan pada busana harus mudah dilihat • Tempat menyimpan busana tidak lembab, diberi bahan anti ngengat dan pengharum busana.
35 B. Tes Praktik Busana yang telah dihias hasil pekerjaan masing-masing peserta diklat, dengan penilaian sesuai lembar penilaian praktik. B. LEMBAR PENILAIAN PRAKTiK Nama Peserta : No. Induk : Program Keahlian : Nama Jenis Pekerjaan : KRITERIA PENILAIAN No. Aspek Penilaian Skor Maks. Skor Perolehan Keterangan 1 2 3 4 5 I Perencanaan 1.1. Persiapan alat dan bahan 1.2. Menganalisa jenis desain 5 5 Sub total 10 II Proses (Sistematika & Cara Kerja) Cara membuat pola hiasan Cara memindahkan desain motif Tertib kerja menghias busana Cara mengemas Cara menyimpan 5 5 5 5 5 Sub total 25
36 III Kualitas Produk Kerja 3.1. Hasil membuat pola hiasan sesuai dengan bidang yang akan dihias 3.2. Hasil memindahkan desain motif sesuai pola dan desain 3.3. Hasil menghias busana rapih, bersih, sesuai dengan desain 3.4. Pengemasan sesuai dengan prosedur 3.5. Penyimpanan busana sesuai dengan prosedur 3.6. Pekerjaaan diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan 5 10 15 5 5 5 Sub total 45 IV Sikap/Etos Kerja 4.1. Tanggung jawab 4.2. Ketelitian 4.3. Inisiatif/kreativitas 4.4. Kemandirian 2 3 3 2 Sub total 10 V Laporan 5.1. Sistimatika penyusunan laporan 5.2. Kelengkapan bukti fisik 4 6 Sub total 10 Total 100