Annisa Nayla Ichyaiddina (126208211007) Berlian Aprilaiani A. (126208211009) Dhea Karenna Pury (126208211012) Nur Kholifah (126208212058) Ardanik Karimatu Sika (126208213089) Tiya Dini Khoirun Nikmah (126208213094) Nama Anggota Kelompok 1: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Dosen Pengampu: Nizar Azizatun Nikmah, M.Pd Observasi Pengolahan Limbah Hasil Produksi Pabrik Gula Barokah PRODI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
KATA PENGANTAR Page 01 Assalamualaikum wr.wb Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Observasi Pengolahan Limbah yang diadakan pada tanggal 30 Mei 2023 di Pabrik Gula Barokah Desa Plokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung – Jawa Timur, ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun bersama rekan-rekan kami. Seluruh isi laporan ini disusun berdasarkan observasi kegiatan di tempat industri. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang dapat membangun motivasi kami agar dapat menjadi lebih baik dan lebih maju untuk masa yang akan datang. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang dapat membangun motivasi kami agar dapat menjadi lebih baik dan lebih maju untuk masa yang akan datang. Harapan kami semoga laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca pada umumnya. Wassalamualaikum wr.wb Tulungagung, 13 Juni 2023 penyusun
Daftar Isi Page 02 Kata pengantar................................1 Daftar Isi...........................................2 Sejarah Pabrik.................................3 Pembahasan....................................4 Dokumentasi..................................10 Kesimpulan.....................................11 Profil Penyusun..............................12
Sejarah industrigula merah di desa Plosokandang sudah ada sejak tahun 1970, selain tebu dikirim ke pabrik gula digunakan sendiri skala rumah tangga. Para pengusaha gula merah hanya meneruskan dari orang tuanya, yang sudah menekuni industri tersebut. Beliau meneruskan usahanya dari orang tuanya yang sudah merintis sejak tahun 1970. Industrigula merah tersebut ditekuni sampai sekarang. Dalam perkembangannya ternyata gula merah memberikan peluang pasar yang sangat luas, pada tahun 2004, industrigula mulai berkembang pesat. Keberadaan industri gula merah ini memberikan banyak konstribusi bagi masyarakat Desa Plosokandang. Pada awalnya industri gula merah ini hanya industri kecil-kecilan. Keberadaan industri gula merah di desa Plosokandang cukup membantu perekonomian masyarakat sekitar, selain keseharian bekerja sebagai petani mereka bekerja sebagai buruh di pabrik gula merah, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di desa tersebut dan daerah sekitarnya. Lokasi suatu industribiasanya disesuaikan dengan jenis pabrik tersebut, umumnya penentuan lokasi suatu industri kecil berdasarkan sumber bahan baku dan tenaga kerja. Para pengrajin gula merah di desa Plosokandang mendapatkan bahan baku tebu dari petani tebu lokal yang adadisekitar Kabupaten Tulungagung. Masyarakat mulai menekuni pembuatan gula merah dengan mencari daerah-daerahpasaran untuk memasarkan produksigula merah. Industri gula merah secara umum mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian di Kabupaten Tulungagung, ditinjau dari segi sumber bahan baku tebu, industri gula tebu mempunyai potensi yang cukup besar. Pabrik gula sebagai konsumen tebu terbanyak ternyata mempunyai pesaing dalam hal ketersediaan bahan baku. Seiring dengan dimulainya musim panen tebu yang juga menandai dimulainya masa giling pabrik gula, tumbuh industri-industri kecil gula tebu yang dapat mengolah tebu dalam kapasitas yang cukup besar. Hal inilah yang kadang-kadang membuat pabrik gula merasa kewalahan dalam mendapatkan bahan baku. Desa Plosokandang merupakan desa yang mempunyai produksi gula merah dalam skala industri rumah tangga, yang berlangsung secara turun-temurun. Gula tebu atau gula merah adalah gula yang didapat dari pengolahan tebu dengan cara yang relatif sederhana. Hasil yang didapat adalah gula yang berwarna merah kecoklatan. Pemilik Pabrik Gula Barokah ini menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kurang lebih 10 orang. Hal itu setidaknya bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar. Sejarah Pabrik Gula Barokah Page 03
Limbah pabrik gula bisa berdampak buruk bagi manusia dan lingkungan karena mengandung bahan kimia yang berbahaya seperti sulfat, nitrat, dan fosfat. Berikut adalah dampak dari limbah pabrik gula bagi manusia dan lingkungan: 1. Dampak Lingkungan a) Pencemaran lingkungan: Limbah pabrik gula mengandung limbah organik dan kimia yang dapat mencemari sumber air, tanah dan udara. b) Dampak pada spesies satwa liar: Limbah pabrik gula bisa membahayakan satwa liar dan mengganggu lingkungan hidup mereka dengan merusak tumbuhan dan merusak ekosistem mungkin terjadi. c) Pencemaran tanah: Pembuangan limbah pabrik gula yang tidak terkendali pada tanah bisa menyebabkan polusi tanah dan menurunkan kualitas tanah tersebut 2. Dampak Kesehatan Manusia a) Penyakit kulit: Pajanan berlebihan pada limbah pabrik gula dapat menyebabkan iritasi pada kulit b) Kerusakan sistem pernapasan: Bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam limbah pabrik gula bisa merusak sistem pernapasan manusia c) Kanker: Pajanan jangka panjang pada limbah pabrik gula dapat meningkatkan risiko kanker pada manusia. Dampak dari limbah pabrik gula bisa sangat merusak bagi manusia dan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar, sehingga perlu dilakukan pengelolaan limbah yang baik untuk mengurangi dampak negatif. PEMBAHASAN Limbah adalah hasil sisa atau tak terpakai dari aktivitas manusia, rumah tangga, dan industri yang dihasilkan dalam bentuk padat, cair, dan gas. Limbah dapat berasal dari banyak kegiatan seperti produksi, pemrosesan, dan konsumsi. Meskipun limbah bisa dibuang secara langsung ke lingkungan, lingkungan akan rusak jika limbah dibuang secara tidak benar. Pengertian Limbah Dampak Limbah Pabrik Gula Bagi Manusia Dan Lingkungan Page 04
01 03 02 04 Pasal 41 UU PPLH menyatakan bahwa, setiap kegiatan dan/atau usaha yang memungkinkan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup wajib memiliki dokumen AMDAL sebelum melakukan kegiatan atau operasionalnya. AMDAL limbah pabrik akan diidentifikasikan pada tahap Dimensi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Bagi industri/pabrik, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Berpotensi menimbulkan Dampak Lingkungan Hidup, menekankan perlunya melakukan pengelolaan limbah secara benar dan manajemen B3 (Berbahaya dan Bahan Beracun). Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang AMDAL, menegaskan bahwa AMDAL harus dibuat dalam rangka melakukan pembangunan dan/atau kegiatan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan. Termasuk dalam dokumen AMDAL tersebut adalah rencana pengelolaan limbah dari industri/pabrik. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan UndangUndang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta regulasi turunannya seperti PP No. 27 Tahun 2012, PP 101 Tahun 2014, dan PP No. 99 Tahun 2012 yang mengatur tata cara pengelolaan limbah yang aman dan lingkungan yang sehat. Page 05 Analisis Amdal
Limbah apa yang dihasilkan oleh pabrik gula merah? LIMBAH PADAT Limbah padat berupa ampas tebu, limbah tersebut diolah menjadi bahan bakar ketel uap dalam pengolahan gula sampai menghasilkan arang sehingga bisa dimanfaatkan kembali dan tidak mencemari lingkungan. Ampas tebu (Bagasse) adalah limbah yang kaya unsur C. Bagasse memiliki kandungan lignoselulosa yang tinggi dan daya cerna yang rendah sehingga tidak baik dan kurang berpotensi jika dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Bagasse yang merupakan limbah padat yang dihasilkan pada unit penggilingan tebu atau dikenal pula sebagai ampas tebu. Bagasse biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada unit pengadaan uap (ketel) di pabrik gula. Apabila abu Bagasse tersebut banyak menumpuk di areal pabrik gula, hal ini dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, terutama sebagai penyebab pencemaran udara karena debu. LIMBAH GAS Limbah gas berupa uap atau asap hitam dibuang melalui cerobong yang tinggi, limbah gas terjadi karena proses pembakaran yang tidak sempurna dari pengolahan gula merah. Jika api dan tebu yang digunakan dalam kategori baik maka uap yang dihasilkan berwarna putih dan tidak mengganggu pernafasan karena bisa hilang dengan mudah terbawa angin, sedangkan uap yang dihasilkan berwarna hitam dikarenakan api dan tebu dalam kategori yang kurang baik. Page 06
Bagaimana tanggapan warga sekitar? Kurangnya kepedulian dan kepekaan masyarakat sekitar terhadap lingkungan dengan adanya uap dari pabrik gula tersebut mencemari udara dan pernapasan karena uap yang dihasilkan hanya berkisar antara pagi samapai sore saja. Sehingga masyarakat sekitar tidak mengeluhkan hal tersebut. Page 07
Page 08 Limbah Pabrik Gula Merah Bagaimana seharusnya pengelolaan limbah? Pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh pabrik haruslah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setiap pabrik harus memiliki sistem pengolahan limbah yang lengkap dan efektif sehingga limbah yang dihasilkan tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan hidup. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan limbah yang dihasilkan oleh pabrik serta pengelolaannya >>>>>>
Pabrik harus mengidentifikasi jenis dan kuantitas limbah yang dihasilkan dari proses produksinya. Hal ini sangat penting untuk menentukan bagaimana pengolahan limbah yang tepat, baik itu dengan teknologi yang diterapkan atau metode pengolahan yang digunakan. Pengelolaan Limbah 1. Identifikasi jenis dan kuantitas limbah yang dihasilkan 2. Memastikan pengelolaan limbah berjalan sesuai peraturan Pabrik harus memastikan bahwa pengelolaan limbah yang dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti melaksanakan AMDAL Limbah pabrik dan memiliki izin operasional dari pemerintah setempat. Pabrik juga harus mematuhi batas maksimal tingkat pencemaran yang diizinkan untuk limbah yang boleh dibuang ke lingkungan hidup. 3. Menerapkan teknologi pengolahan limbah yang tepat Pabrik harus menerapkan teknologi pengolahan limbah yang tepat untuk memastikan kualitas air limbah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Teknologi pengolahan limbah harus efektif dan efisien agar biaya operasional bisa dioptimalkan. 4. Menerapkan prinsip pencegahan pencemaran Pabrik juga harus menerapkan prinsip pencegahan pencemaran. Prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa limbah tidak dihasilkan dalam jumlah yang berlebihan. Pabrik dapat menerapkan teknologi yang ramah lingkungan atau menggunakan bahan baku yang lebih bersih sehingga dapat meminimalkan produksi limbah. 5. Meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya Pabrik harus meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses produksinya. Bahan kimia berbahaya dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup dan kesehatan manusia jika tidak ditangani secara benar. 6. Memiliki pengelolaan limbah yang terpadu Pabrik harus memiliki pengelolaan limbah yang terpadu, yaitu dari pengumpulan limbah hingga pemrosesan dan pembuangan akhir. Pengelolaan harus dilakukan dengan cara yang aman dan minim risiko pencemaran. Dalam mengelola limbah, pabrik juga harus memperhatikan pola pemakaian energi yang digunakan dalam proses produksinya. Pabrik dapat menggunakan energi dari sumber terbarukan untuk mengurangi polusi dan meminimalisir dampak negatif pada lingkungan. Dengan menerapkan pengaturan limbah yang baik dan pengelolaannya yang tepat, maka pabrik dapat meningkatkan kesadaran lingkungan hidup dan menjaga kelestarian sumber daya alam. Page 01 Page 09
Page 10 DOKUMENTASI
KESIMPULAN Terdapat dua jenis limbah yang dihasilkan di pabrik gula barokah desa plosokandang Kedungwaru Kabupaten Tulungagung yaitu jenis limbah padat dan limbah gas. Limbah padat berupa ampas tebu dan limbah gas berupa uap atau asap gelap. Jenis limbah padat diolah menjadi bahan bakar dengan hasil akhir berupa arang sedangkan limbah gas dihasilkan karena proses pembakaran yang tidak sempurna dari pengolahan gula merah. Adanya pembuangan limbah gas tersebut dapat mengganggu proses pernapasan manusia karena limbah gas yang dihasilkan tidak layak untuk dihirup oleh masyarakat sekitar pabrik. Pemilik pabrik sudah berupaya untuk meninggikan cerobong asap pabrik agar mengurangi dampak dari limbah gas tersebut. Solusi lain yang dapat kami tawarkan untuk mengurangi pencemaran gas tersebut adalah dalam proses pembakaran, pabrik tersebut dapat beralih menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Page 11
Profil Penyusun 1 2 3 4 5 6 Nama : Annisa Nayla Ichyaiddina TTL : Kediri, 20 Mei 2003 Alamat : Ds. Keniten, Kec. Mojo, Kab. Kediri Nama : Berlian Aprilaiani Anjarwati TTL : Kediri, 16 April 2003 Alamat : Jl. Puntodewo Gg1, Dan. Calonan, Ds. Purwodadi, Kec. Kras, Kab. Kediri Nama : Ardanik Karimatu Sika TTL : Tulungagung, Rabu/16 Juli 2003 Alamat : Ds. Talunkulon, Kec. Bandung, Kab. Tulungagung 1 2 3 Page 12
Nama : Nur Kholifah TTL : Seruyan, 23 Februari 2003 Alamat : Desa Wanatirta, Kec. Batu Ampar, Kab. Seruyan, Prov Kalimantan Tengah Nama : Dhea Karenna Pury TTL : Lamongan, 28 Oktober 2002 Alamat : Dusun Kembangbau Desa Purwokerto Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Nama :Tiya Dini Khoirun Nikmah TTL :Trenggalek, 22 Mei 2002 Alamat :Rt 3 Rw 2 Desa/Kec. Pogalan Kab Trenggalek, prov Jatim Profil Penyusun 4 5 6 Page 13
Observasi Pengolahan Limbah Hasil Produksi Pabrik Gula Barokah 2023