The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

PEMELIHARAAN MESIN PNEUMATIK DAN HIDROLIK

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by temmy, 2022-07-27 11:16:22

PEMELIHARAAN MESIN PNEUMATIK DAN HIDROLIK

PEMELIHARAAN MESIN PNEUMATIK DAN HIDROLIK

1
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

BAB 1
PEMELIHARAAN MESIN PRES HIDROLIK

1.1 Konstruksi pompa hidrolik

Gambar 14.1.1 Power yang

diberikan piston (P1),

menyebabkan tekanan pada

cairan oli. Apabila P1 bergeser ke

kanan, maka tekanan siteruskan

melalui oli, sehingga mendorong

P2 bergeser ke kiri. Jadi, hidrolik

adalah memindahkan power /

tenaga lewat cairan (oli).

Agar tenaga yang dipindahkan

dapat lebih besar, maka tempat

Gambar 14.1.1 oli harus terbuat dari bahan pipa
Pengukuran tenaga
cairan (Oli) dalam pipa melalui baja atau selang tekanan tinggi.

Gambar 14.1.2 menun-
jukkan beban 100 Kg di
atas piston A dengan luas
10 Cm2 dapat diimbangi
dengan beban 10 Kg yang
diletakkan diatas piston B
dengan luas penampang
1 Cm2. Tekanan pada
cairan mejadi 10 Kg/Cm2 .

Gambar 14.1.2
Sitem Hidrolik yang sederhana

2

Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

1.2 Prinsip kerja mesin pres hidrolik

Gambar 1.2.1
Seperangkat peralatan hidrolik dan komponennya

Cara kerja mesin pada Gambar 14.2.1 sebagai berikut :
Poros penggerak menggerakan (memutar) pompa. Pompa
menghasilkan tekanan dan menyalurkan cairan hidrolik melewati
katup pelepas dan diteruskan ke silinder untuk mendorong piston ke
kiri. Cairan oli yang ada di belakang piston ikut terdorong dan mengalir
melalui pipa menuju ke tangki melewati katup pembalik. Jika gerakan
ke kiri sesuai yang diinginkan, maka gerakan piston terhenti dan katup
pembalik berfungsi sehingga arah dorongan piston dari kiri ke kanan.
Cairan oli di sebelah kanan piston tedorong ke kanan dan oli mengalir
ke tangki. Begitu seterusnya dan bergantian sesuai yang diinginkan

Untuk membongkar

pompa roda gigi yang

dipakai pada hidrolik

Gambar 14.2.2, sebagai

berikut :

1. Lepas baut pada rangka

2. Lepas tutup pompa

3. Lepas baut pada tutup

4. Tarik rumah roda gigi

5. Setelah semua terlepas,

Gambar 1.2.2 maka terlihat seperti
Pompa Roda Gigi dilihat dari luar
Gambar 14.2.3

6. Lakukan pemeriksaan.

3
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Gambar 1.2.3
Bagian dalam Pompa Roda Gigi
Gambar 1.2.3.
1. Periksa kondisi roda gigi apakah masih rapat dan belum aus.
2. Periksa Seal pada tutup, jika telah keras maka perlu diganti
dengan yang baru.
3. Periksa Bearing, jika telah longgar, maka perlu diganti.
4. Jika seal poros telah aus perlu diganti.
Setelah pemeriksaan dan penggantian komponen, langkah
selanjutnya adalah pemasangan kembali, sebagai berikut :
1) Pasang bearing. 2) Pasang seal poros. 3) Pasang seal pada
rangka. 4) Pasang roda gigi. 5) Pasang seal tutup. 6) Pasang semua
baut dan kencangkan secara bertahap.

Pompa Vane pada gambar
1.2.4 menggunakan sebuah rotor
yang dilengkapi dengan lidah
perapat. Pompa Vane yang lebih
rapat dapat untuk tekanan yang
lebih tinggi. Jika bocor, cara
mengganti lidahnya juga mudah.

Gambar 1.2.4 Pompa Vane

4
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Apabila menggunakan oli

hidrolis standard sesuai

petunjuk buku manual, maka

pompa akan awet, lebih-

lebih jika dilengkapi dengan

saringan oli. Oleh karena itu

setiap 1000 hingga 3000 jam

bekerja oli harus diganti. Oli

yang terlalu lama tidak

diganti kemungkinan telah

Gambar 1.2.5 kotor dan dapat
Bagian dalam Pompa Vane
mempercepat ausnya

komponen pompa, seperti

roda gigi, lidah perapat dan

piston / plunyer.

Gambar 1.2.6 Lidah perapat
pada Pompa Vane terbuat dari
bahan kuningan atau Ebonit.
Cara membongkar dan
memasang sama dengan
pompa roda gigi.

Gambar 1.2.6
Pompa Vane dengan 8 buah lidah
perapat

Gambar 1.2.7 Pompa Multi Plunyer. Untuk alat-alat berat seperti
begku, traktor, bolduser dan
mesin pres kapasitas besar
hampir semua menggunakan
pompa hidrolik jenis Multi
Plunyer. Keunggulan dari
pompa jenis ini (Gambar 1.2.7)
adalah lebih awet dan
menghasilkan tekanan yang
tinggi sampai 200 atmosfir.
Dikatakan pompa Multi Plunyer
karena pompa tersebut

5
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

menggunakan banyak Plunyer,
bahkan 4 hingga 9 Plunyer.
Plunyer tersebut disusun ke
arah radial seperti terlihat pada
Gambar 15.10 dan 15.11.
Gambar 1.2.8 adalah pompa
hidrolik dengan 9 buah Plunyer.
Kerusakan akibat keausan pada
plunyer mengakibatkan tekanan
kerja berkurang. Semakin
banyak keusan, maka semakin
besar berkurangnya tekanan.
Kerusakan akibat seal yang aus
dapat ditandai dengan adanya
rembesan oli hidrolik.
Perbaikannya dengan cara
mengganti seal yang rusak.

Gambar 1.2.8
Bagian dalam Pompa Multi
Plunyer

Gambar 1.2.9 Pompa dengan 5 buah Plunyer

6
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Komponen pada Gambar 1.2.9 terdiri dari:
1. Casing
2. Blok antar yang dapat distel
3. Rotor
4. Reaction Ring
5. Dinding silinder
6. Pena halus, kait kemudi
7. Lubang masuk ( saluran masuk atau isap
8. Lubang keluar (saluran keluar bertekanan) A, B, C, D dan E adalah

Plunyer.

Cara kerja pompa hidrolik multi plunyer adalah sebagai berikut :
a. Poros memutar Dinding silinder (Cylinder Barrel) 5.
b. Cylinder Barrel membawa plunyer A, B, C, D dan E ikut berputar.
c. Kepala plunyer terpasang pada Reaction Ring 4 dan

membawanya ikut berputar.
d. Komponen 4 terpasang pada Rotor 3. apabila komponen 4

berputar, maka Rotor 3 juga ikut berputar.
e. Rotor 3 terpasang pada Slide Block 2 melallui bearing yang minim

gesekan.
f. Apabila slide block 2 ditempatkan pada center dari rotasi Cylinder

Barrel dengan jarak X, maka tidak terjadi pemompaan.
g. Kelima plunyer akan memompa jika slide block ditempatkan pada

jarak XX atau pada posisi eksentrik.

Piston yang bergerak

maju mundur di dalam

silinder, umumnya

menggunakan jenis katup

balik tipe piston / plunyer

(seperti pada gambar

1.2.10).

Katup jenis ini mudah

mengarahkan aliran oli

masuk ke dalam silinder,

yaitu dengan cara Gambar 1.2.10
Katup balik tipe piston
mendorong piston katup ke

arah kanan atau menarik

piston katup balik, maka arah

aliran oli telah berubah arah.

7
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Ukuran piston pada

katup balik dibuat fit

dengan rumahnya,

sehingga oli tidak dapat

merembes liwat celahnya.

Piston pada katup balik

bergerak maju mundur

untuk menutup lubang

saluran 4 dan 3 secara

bergantian (Gambar

1.2.11). Semakin cepat

piston dalam silinder

utama bergerak bolak

Gambar 1.2.11 balik, maka gerakan
Katup balik tipe piston
piston pada katup juga

sama kecepatannya.

Bedanya, jika piston pada silinder sampai pada setiap titik mati kanan
atau kiri, piston katup baru dapat bergerak (pindah posisi). Piston katup
dan rumahnya terbuat dari bahan baja yang sama kerasnya dengan
tujuan agar tidak cepat aus. Sebagai pelumas piston dengan rumahnya
yaitu dari oli hidrolik.

1.3 Prosedur pengoperasian mesin hidrolis

Gambar 1.3.1
Hidrolik di lengkapi dengan katup pengatur kecepatan

8
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Mesin hidrolis sudah umum digunakan pada alat pres
bertekanan tinggi hingga gaya tekannya mencapai 35 hingga 1000 ton.
Sedangkan mesin hidrolis bertekanan rendah banyak digunakan pada
mesin frais, gerinda finishing, sekrap yang tekanan kerjanya sekitar 4
sampai 10 bar.
Cara kerja hidrolik seperti Gambar 1.3.1 adalah :
1. Motor listrik memutar pompa, sehingga pompa berputar dan

mengalirkan oli ke pipa dengan tekanan tertentu.
2. Aliran oli dari pompa dengan volume tertentu, sebagian dialirkan ke

pipa R1 lalu menuju lubang katup 12 dan sebagian volume oli yang
berlebih di buang liwat katup pengaman yang telah distel 4 bar
tekanannya.
3. Aliran oli dari R1 lalu menuju saluran 1 dan 3, lalu ke pipa dan
menuju ke silinder (lihat Gambar katup 1.3.2).

Gambar 1.3.2
Katup balik di lengkapi pengatur kecepatan
4. Aliran oli yang masuk ke silinder lalu mendorong piston / plunyer ke

arah kiri hingga jarak tertentu (lihat Gambar 1.3.1).
5. Piston bergerak hampir sampai pada titik mati sebelah kiri, lalu

plunyer pada katup balik (Gambar 1.3.2) di sorong ke kiri hingga
kedudukannya seperti terlihat pada gambar 1.3.3.

9
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Gambar 1.3.3
Katup balik dengan pengatur kecepatan

6. Perhatikan Gambar 14.3.3. Plunyer 6 menutup saluran 1 sehingga
piston terhenti dan sebaliknya aliran oli dari R1 menuju ke saluran
5 karena telah telah terbuka, lalu aliran dari saluran 5 langsung
menuju ke saluran 4, kemudian ke silinder bagian kiri (lihat gambar
14.3.1).

7. Masuknya oli pada silinder bagian kiri menyebabkan piston
terdorong ke kanan. Karena saluran 2 pada katup telah terbuka
(Gambar 14.3.3), maka oli pada sebelah kanan piston dapat keluar
sehingga piston dapat bergerak ke kanan hingga titik mati sebelah
kanan.

8. Dengan terhubungnya saluran 3 pada saluran 2 (Gambar 14.3.3)
oli dapat keluar melewati celah saluran 9 yang berbentuk V pada
plunyer pengatur kecepatan.

9. Menggerakkan piston di dalam silinder untuk bergerak ke kiri
seperti semula, maka katup balik ditarik sehingga R1 dapat
berhubungan langsung dengan saluran 3. Oli masuk ke silinder
dan mendorong torak ke kiri

10. Karena saluran 4 dan saluran 2 dapat berhubungan langsung
serta saluran 9 pada plunyer pengatur kecepatan telah terbuka
maka oli di sebelah kiri torak / piston dapat terdorong dan keluar
menuju tangki penampungan.

Untuk menginginkan agar gerakan piston bergerak perlahan-
lahan dilakukan penyetelan sebagai berikut :
1. Menginginkan gerakan piston lambat, dilakukan dengan cara

memutar piston pengatur kecepatan K, sehingga rongga saluran
9 akan menutup sebagian lubang saluran 2. Akibatnya lubang
saluran menjadi sempit sehingga oli yang akan keluar menjadi
lambat. Lambatnya oli yang keluar dari saluran 9 berpengaruh

10
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

juga pada lambatnya mengeluarkan oli yang ada di sebelah kiri
atau kanan piston di silinder. Dengan demikian gerakan piston di
siinder menjadi lambat karena terhalang oleh oli yang akan di
keluarkan.
2. Apabila piston pengatur K di putar semakin besar, maka lubang
saluran akan tertutup semakin besar, sehingga gerakan piston di
silinder menjadi lebih lambat.
3. Apabila diinginkan gerakan torak berhenti mendadak, maka piston
pengatur K ditekan sehingga oli dari silinder piston tidak dapat
dikeluarkan. Piston akan berhenti, tetapi pompa oli tetap berjalan,
artinya semua volume oli dibuang liwat katup pengaman.
4. Untuk memulai lagi dengan start, piston pengatur K di tarik penuh.
Jika posisi saluran 2 dan 9 dihubungkan lagi maka piston akan
bergerak ke kanan dan ke kiri sesuai dengan kebutuhan.
5. Agar piston dalam silinder dapat bergerak terus menerus ke kiri
dan ke kanan, maka pada batang plunyernya katup pembalik di
hubungkan dengan Automatic Hydraulic Cross Feed Mechanism
(seperti yang ditunjukkan Gambar 1.3.1).

1.3.1 Pengecekan/pemeriksaan
Di bawah adalah sebuah sistem hidrolik yang dipergunakan pada mesin
gerinda guna menghaluskan permukaan (Gambar 14.3.1.1).

Gambar 1.3.1.1
Sistem Hidrolik Kecepatan Konstan pada Gerinda Finishing

11
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Pengecekan yang harus dilakukan sebelum dan sesudah
digunakan adalah :
a. Memeriksa volume oli dari kecukupan.
b. Mengecek sakelar pada mesin.
c. Mengecek berfungsinya pompa oli.
d. Mengecek berfungsinya katup balik dengan cara menghidupkan

pompa dan meja dapat bergerak maju dan mundur.
e. Memeriksa posisi roda gerinda dengan benda kerja masih cukup

jauh.
f. Mengeek meja magnit dapat memegang benda kerja dengan

kuat.
g. Mengecek mesin tidak bergetar ketika dijalankan.
h. Mengecek tidak ada kebocoran atau rembesan oli pada selang,

sambungan, poros, kebocoran karena seal yang aus.
i. Memeriksa umur pakai oli (>2000 jam oli diganti)
j. Mengecek apakah bagian-bagian mesin yang bergesekan telah

dilumasi.
k. Mengecek kebersihan mesin dari kotoran (bram logam) atau

debu.
l. Mengecek alat penangkap debu gerinda.

1.3.2 Penyetelan
Penyetelan yang diperlukan pada sistem hidrolik pada mesin gerinda
seperti pada Gambar 1.3.1.1 adalah :
a. Penyetelan panjang langkah gerakan piston melalui katup pembalik

arah.
b. Penyetelan kecepatan piston penggerak meja melalui katup cerat.
c. penyetelan tekanan kerja aliran oli, misalnya distel 4 bar, melalui katup

pengaman.

1.3.3 Pengoperasian
Pengoperasian suatu mesin yaitu menjalankan suatu mesin dengan
benar sesuai prosedur. Setiap mesin dilengkapi dengan buku manual
yang tujuannya adalah agar operator yang mengoperasikan mesin
tesebut selalu mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat mesin tersebut.
Operator yang menjalankan mesin sesuai dengan yang tercantum pada
buku manual (petunjuk pabrik), berarti operator tersebut mengoperasikan
mesin telah mengikuti prosedur.
Prosedur pengoperasian dibuat tujuannya adalah agar mesin dapat
beroperasi secara normal dan dapat memperpanjang umur pakai.
Sebagai contoh, untuk menjalankan mesin sekrap seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 14.3.3.1 prosedurnya sebagai berikut :
a. Cek dan siapkan mesin meliputi adanya arus listrik, oli hidrolik dan

posisi shaper head tidak terlalu rendah terhadap ragum.

12
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………
b. Hidupkan (ON kan) mesin untuk mengetahui apakah mesin siap

digunakan.
c. Lakukan penyetelan kecepatan potong (sayatan) dengan cara mesin

dalam keadaan ON, katup pengatur kecepatan distel untuk
mendapatkan kecepatan yang sesuai.
d. OFF kan mesin.
e. Pasang pahat pada shaper head.
f. Pasang benda kerja pada ragum.
g. Stel panjang langkah Ram dengan cara menyetel kedudukan stopper.
Dengan demikian stopper akan menggerakkan tuas pembalik arah
yang dihubungkan langsung pada katup pembalik, sehingga gerakan
Ram akan bergerak maju dan mundur secara otomatis.
h. Naikkan pahat lalu gerakkan Ram secara manual untuk menyetel
kedudukan mulainya pemakanan (penyayatan) dengan cara
mendekatkan pahat pada benda kerja.
i. ON kan mesin.
j. Lakukan penyekrapan hingga pekerjaan selesai

Gambar 1.3.3.1 Mesin Sekrap
k. OFF kan mesin.
l. Keluarkan benda kerja dari ragum.
m. Lakukan langkah (l) yaitu mengeluarkan benda kerja dari ragum, jika

akan melakukan pekerjaan penyekrapan yang berikutnya.
n. Bersihkan mesin dan mengisi kartu pemakaian mesin setelah

pekerjaan selesai.

13
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

1.4 Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik

Di muka telah dijelaskan tentang alat-alat yang menggunakan sistem
hidrolik seperti mesin gerinda dan mesin sekrap. Kedua alat / mesin –
mesin tersebut menggunakan tekanan rendah untuk sistem hidroliknya
(aliran olinya) bertekanan rendah. Mesin-mesin hidrolik bertekanan
rendah menggunakan pompa oli jenis roda gigi atau menggunakan
pompa oli Vane. Sistem hidrolik yang bertekanan rendah komponennya
lebih awet dari pada komponen hidrolik bertekanan tinggi.
Hidrolik yang dipergunakan pada mesin pres, dongkrak, mesin bending,
mesin pemotong (gunting plat), menggunakan pompa oli plunyer yang
mampu menghasilkan tekanan tinggi. Komponen hidrolik tekanan tinggi
seperti seal mangkuk, seal bulat, seal poros, sambungan pada selang
atau pipa akan lebih cepat rusak dibandingkan komponen hidrolik
tekanan rendah.

Gambar 1.4.1 Gambar 1.4.2
Seal Mangkuk Seal Bulat (Seal Gelang)

Gambar 1.4.3 Seal Poros

14
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Supaya mesin – mesin hidrolik tekanan tinggi (hingga 250 bar) tetap
dapat beroperasi, maka perlu dilakukan pemeliharaan agar umur
pakainya panjang, caranya sebagai berikut.

1.4.1 Preventiv Maintenance

Apa saja yang perlu dilakukan pada Preventive Maintenance mesin –
mesin hdrolik ?
Preventive Maintenance yang perlu dilakukan adalah :
a. Membersihkan mesin dari kotoran debu sebelum dan setelah

dipergunakan.
b. Siapkan stok suku cadang yang sering rusak.
c. Cek kondisi mesin setiap akan digunakan seperti level oli, ada

kebocoran oli atau tidak dan tekanan pompa oli.
d. Perbaiki setiap ada gejala tidak normal pada mesin.
e. Ganti oli hidrolik jika telah sampai umur pakainya, misalnya setiap

2000 jam diganti.
f. Gunakan spesifikasi dari pabrik setiap mengganti komponen mesin

dan oli.
g. Isi laporan pemakaian atau kejadian pada kartu pemakaian setiap

kali mesin digunakan.
h. Ikuti prosedur pengoperasian dari buku manual mesin.
i. Lindungi mesin dari debu dan udara lembab dengan cara

dikerudungi plastik, jika mesin lama tidak digunakan.

1.4.2 Komponen yang Sering Rusak dan Cara
Memperbaikinya

Komponen hidrolik yang sering rusak dan cara memperbaikinya adalah
sebagai berikut :
1.4.2.1. Seal mangkuk seperti Gambar 1.4.1 yang terpasang pada ujung
plunyer di dalam silinder tekanan tinggi. Kerusakan ditandai dengan
plunyer tidak mampu menerima takanan tinggi, sehingga daya pres yang
dihasilkan rendah. Kerusakan seal dapat berupa keausan atau
hancurnya seal. Cara memperbaikinya yaitu :
a. Keluarkan plunyer e dari dalam silinder utama K (lihat Gambar

1.4.3.1).
b. Keluarkan seal hidrolik i dari plunyer e (lihat Gambar 1.4.4).
c. Ganti seal hidrolik i dengan yang baru dan pasang pada plunyer e.
d. Pasang plunyer e pada silinder K. e = Plunyer pengangkat beban dan

i = Seal tekan (mangkuk)

15
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Gambar 1.4.4 Seal Mangkuk pada Plunyer
1.4.2.2. Seal poros (Gambar 1.4.3)
Kerusakan ditandai dengan adanya rembesan oli yang keluar lewat
poros. Rusaknya seal poros disebabkan keausan atau mengerasnya
seal. Seal yang telah mengeras tidak dapat menutup dengan rapat pada
poros.
1.4.2.3 Seal Gelang (bulat)
Seal gelang biasanya dipakai pada piston hidrolik penggerak kerja pada
mesin gerinda atau pada mesin sekrap. Kerusakan umumnya berupa
keausan atau mengerasnya seal, sehingga daya elastisnya hilang dan
tidak dapat lagi menutup dengan rapat (Gambar 1.4.2).

Gambar 1.4.2 Seal Gelang dipasang pada piston dan poros
Cara memperbaiki seal gelang yang aus yaitu dengan cara menganti seal
gelang dengan yang baru.
1.4.2.3 Kerusakan pada katup balik
Kerusakan pada katup umumnya katup tidak berfungsi karena macet. Hal
tersebut disebabkan karena Plunyer atau piston katup tertahan oeh
kotoran. Cara memperbaikinya yaitu katup dibuka lalu dibersihkan. Seal

16
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

pada poros plunyer katup perlu diperiksa, jika ada tanda-tanda keausan,
maka perlu diganti dengan seal poros yang baru.

1.4.3 Membongkar dan Memasang
Di atas sebagian cara membongkar piston dan seal serta cara
memasangnya telah dijelaskan, sehingga tidak perlu dijelaskan pada
bagian ini lagi. Selanjutnya pada bab ini akan diberi contoh cara
membongkar dan memasang dongkrak hidrolik. Di lapangan paling
banyak bermasalah pada dongkrak hidrolik, sehingga perlu dibahas.
Keterangan gambar :
a. Katup buang
b. Pengungkit
c. Katup tekan
d. Katup isap
e. Plunyer pengangkat beban
f. Katup pengaman
g. Batang penekan katup buang
h. Lubang pengisian oli
i. Seal hidrolik tekan
j. Plunyer pengisi silinder utama
k. Silinder utama
l. Silinder pengisi
m. Reservoar
n. Tutup reservoar
o. Mur penahan
p. Beban
q. Mur penahan plunyer pengisi
r. Mur batang penekan katup Gambar 1.4.3.1 Dongkrak Hidrolik

Cara kerja dongkrak hidrolik adalah sebagai berikut :
Apabila g dikencangkan, katup a tertutup. Tuas pengungkit b dinaikan,
plunyer j ikut terangkat, oli masuk silinder l lewat katup d. Tuas
pengungkit b ditekan turun, maka plunyer j ikut turun sambil menekan oli
di bawahnya, lalu masuk silinder utama lewat katup tekan c. Masuknya
oli ke dalam silinder utama k menyebabkan plunyer e terangkat. Bila tuas
b berulang kali digerakan naik turun, maka oli dalam reservoar akan
dipindahkan ke dalam silinder utama melalui silinder pengisi. Plunyer e
akan naik semakin tinggi. Untuk menurunkan beban P harus
menurunkan plunyer e, caranya :
Batang g dikendorkan (diputar ke kiri), lalu katup tekan a terbuka, oli
dalam silinder utama akan keluar lewat katup a. Oli dalam silinder utama
mengisi reservoar.
Catatan :
Katup pengaman f berfungsi untuk melepaskan (mengeluarkan) oli dari
dalam silinder utama, jika tekanan dalam silinder berlebihan. Hal tersebut
agar seal tidak rusak.

17
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

1.4.3.1. Membongkar dan Memasang Plunyer e, Urutannya sebagai
berikut :
a. Lepas mur o menggunakan kunci pas atau kunci Inggris.
b. Longgarkan batang g.
c. Tarik dan keluarkan plunyer dari silinder utama.
d. Periksa seal mangkuk i, jika rusak keluarkan dari plunyer, gunakan

obeng plat untuk mengeluarkan. Ganti seal i dengan yang baru, lalu
pasang, hati - hati jangan sampai seal terluka.
e. Periksa katup tekan c, bersihkan jika kotor.
f. Bersihkan silinder dari kotoran oli dan kotoran seal yang aus.
g. Pasang katup c pada dudukannya.
h. Pasang plunyer e pada silinder utama. Hati – hati memasukan seal
pada silinder harus serentak dan jangan sampai seal terluka.
i. Jika plunyer telah terpasang pada silinder k, pasang mur, lalu
kencangkan.
j. Lakukan pengetesan untuk mengetahui berfungsinya plunyer untuk
mengangkat beban.

1.4.3.2. Membongkar dan Memasang Katup
Perhatikan Gambar 14.4.3.1. Urutan pembongkaran dan pemasangan
katup sebagai berukut :

a. Keluarkan oli dari dalam reservoar m dan silinder utama k melalui
lubang h.

b. Buka tutup reservoar bawah n.
c. Lepas tuas pengungkit b.
d. Lepas mur q.
e. Lepas plunyer j.
f. Keluarkan dan periksa katup d.
g. Lepaskan dan periksa katup pengaman f.
h. Lepas mur r.
i. Lepas batang g.
j. Keluarkan katup buang a dan periksa.
k. Bersihkan semua katup dari kotoran oli.
l. Jika katup tidak ada yang rusak, pasang kembali seperti semula dan

hati – hati jangan sampai tertukar penempatannya.

Catatan :
❖ Katup yang kotor dapat menyebabkan katup tidak dapat menutup

dengan rapat, akibatnya terjadi rembesan atau bocor.
❖ Oli yang sudah terlalu lama perlu diperbarui.
❖ Volume oli dalam reservoar perlu di cek 1 tahun sekali, tabah jika

perlu.
❖ Jika dongkrak hidrolik ini terdapat rembesan oli yang keluar, maka

segeralah perbaiki.

18
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

1.1.4 Soal Diskusi

1. Bagaimana prinsip kerja pompa hidrolik? Jelaskan
2. Mengapa cairan hidrolik menggunakan oli dengan kekentalan

tertentu?
3. Jelaskan, apa gunanya katup?
4. Jelaskan kerusakan jenis apa saja yang biasa terjadi pada katup?
5. Jelaskan, apa gunanya seal dan ada berapa macam seal
6. Jelaskan, kerusakan jenis apa saja yang mungkin terjadi pada

pompa hidrolik?
7. Jelaskan perbedaan antara pneumatik dan hidrolik.
8. Terangkan bagaimana cara merawat pompa hidrolik dan

kelengkapannya agar usia pakainya menjadi lebih lama?
9. Terangkan bagaimana cara merawat pneumatik dan

kelengkapannya agar usia pakainya menjadi lebih lama?
10. Terangkan bagaimana caranya melepas dan memasang seal pada

piston?
11. Jelaskan penyebab kerusakan seal
12. Bagaiman cara mengoperasikan mesin hirolik yang benar?

19
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

BAB II
PEMELIHARAAN SISTEM PNEUMATIK

2.1 Sistem Pneumatik

Mesin yang menggunakan sistem pneumatik banyak dijumpai diindustri,
misalnya mesin punch untuk melubang plat tipis, pemindah barang yang
ringan pada proses produksi di industri dan pada alat penumbuk tiang
pancang untuk pondasi jembatan atau untuk tiang pancang pondasi
bangunan bertingkat banyak. Sedangkan sistem hidrolik telah dijelaskan
didepan umumnya digunakan pada alat pres, penggerak perlengkapan
roda pesawat, alat pengangkat (dongkrak), dan dipakai pada komponen
alat bantu pada traktor, loader, fork-lift dan lain sebagainya.
Sistem pneumatik dan hidrolik memiliki kemiripan karena masing-masing
menggunakan silinder dan piston, menggunakan katup dan cara kerjanya
sama begitu juga untuk mengatur gerakan piston. Bedanya sistem
hidrolik menggunakan tekanan oli untuk menggerakan piston sedangkan
sistem pneumatik menggunakan tekanan udara untuk menggerakan
piston. Untuk mengalirkan dan memberi tekanan pada oli, pada sistem
hidrolik menggunakan pompa oli, sedangkan pada sistem pneumatik
untuk memberi tekanan pada udara menggunakan kompresor. Sistem
pneumatik dan hidrolik masing-masing memiliki keunggulan, hal tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sistem Pneumatik ditunjukkan seperti pada Gambar 2.1.1a

Gambar 2.1.1a. Bagan Sistem Pneumatik Gambar 2.1.1b
Menaikan dan
menurunkan
piston

20
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Gambar 2.1.1a dan Gambar 2.1.1b menunjukkan komponen yang
diperlukan pada sistem pneumatik. Untuk mengangkat beban pada
piston ditentukan oleh tekanan udara dan luas penampang piston. Jika
tekanan udara maksimum 10 bar dan beban seberat 2000 kg , maka
ukuran piston yang diperlukan adalah berdiameter 16 cm. Umumnya
sistem pneumatik membutuhkan ukuran silinder dan piston lebih besar
dari sistem hidrolik untuk beban yang sama.
Cara kerja sistem pneumatik sebagai berikut kompresor dihidupkan
udara yang tersaring masuk silinder kompresor, kemudian udara
bertekanan dari kompresor didinginkan dan ditampung pada reservoir,
pada reservoir diberi katup pengaman bila tekan berlebih, maka udara
akan keluar dengan sendirinya. Dari reservoir udara diteruskan kekatup
pengatur, udara melalui A untuk mengangkat beban sedang B
dihubungkan kekatup buang yaitu untuk membuang udara dari atas
piston keluar. Begitu sebaliknya apabila akan menurunkan beban, posisi
katup dirubah sehingga udara masuk ke silinder melalui saluran B,
sedangkan udara dibawah piston keluar melalui A lalu kekatup buang
(Gambar 2.1.1a).

Gambar 14.5.2a menunjukan sistem hidrolik bila digunakan untuk
mengangkat dan menurunkan beban.

Gambar 2.1.2a Hidrolik
Menaikkan dan
Menurunkan
Beban Gambar 2.1.2b Sistem Hidrolik

Gambar 2.1.2b menunjukan sistem hidrolik dimana gerakan silinder
dikendalikan oleh katup pengatur tiga posisi. Untuk mengangkat beban
pada piston, maka saluran A dihubungkan pada jaringan bertekanan
melalui katup pengatur (katup kontrol), sehingga oli dapat masuk
kesilinder. Sedangkan oli diatas piston dikeluarkan melalui B kemudian
ke katup buang lalu oli keluar menuju tangki tempat (penampungan).
Dengan demikian oli dapat masuk dibawah piston melalui A dan
mendorong oli yang ada di atas piston sambil mengngkat beban.

21
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Demikian pula sebaliknya jika akan menurunkan beban, katup yang
berhubungan dengan saluran A dibuka, sedangkan katup yang
berhubungan dengan B dibuka, sehingga oli bertekanan masuk kesilinder
melalui B dan mendorong oli yang ada di bawah piston, lalu piston
bergerak kebawah sambil membawa beban.

2.2 Pemeliharaan Mesin Pneumatik

2.2.1 Pemeliharaan Filter Udara.

Udara yang diope-

rasikan pada pneumatik

harus bersih dan tidak

mengandung air. Udara kotor

akan mempercepat ausnya

silinder, seal pada piston dan

ausnya katup, sedangkan

udara bercampur air akan

menyebabkan katup -katup

lekas bocor, karena air dapat

mempercepat kotor nya

katup. Oleh karena itu filter

udara diperlukan dan secara

priodik filter diber-sihkan

Gambar 2.2.1.1 Filter Udara kotoran dan airnya.

2.2.2 Pemeliharaan Katup Buang (pengeluar)

Apabila katup ini bocor, mula-
mula bersihkanlah bola baja yang
berfungsi sebagai katup. Jika
sudah dibersihkan tetapi tetap
saja bocor, lalu ganti bola baja
dengan yang baru. Oleh karena
itu katup yang lengkap (satu unit)
perlu dipersiapkan sebagai suku
cadang dalam dalam jumlah yang
cukup (beberapa buah).

Gambar 2.2.2.1 Katup buang

22
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

2.2.3 Pemeliharaan Regulator Tekanan

Gambar 2.2.3.1 Regulator

tekanan adalah komponen yang

mengatur tekanan kerja yang

dikehendaki. Kerusakan biasa

terjadi pada diafragma karena

kelelahan mengembang dan

menyusut. Kerusakan sulit

diperbaiki, oleh karena itu perlu

menyiapkan cadangannya

komponen seperti Gambar

2.2.3.1, jika sewaktu-waktu

diperlukan komponen telah ada

Gambar 2.2.3.1 Regulator dan siap digunakan.
tekanan non relieving

2.2.4 Pemeliharaan Detail Konstruksi Silinder/laras
Silinder dan

piston dapat ber-
fungsi dengan
baik apabila di-
lengkapi dengan
seal dan banta-
lan. Kerusakan
umumnya terjadi
karena seal aus,
oleh karena itu
seal perlu dilu-
masi dengan oli
khusus untuk
mengurangi ge-
sekkan.
Gambar 2.2.4.1 Konstruksi sebuah silinder tipikal

2.2.5 Pemeliharaan Seal Akhir dan Bantalan
Seal akhir, ban-talan

dan seal peng hapus
terbuat dari karet sintetis
atau puliuretan. Agar
tidak cepat aus batang
atau poros dilumasi
dengan oli agar seal
tidak cepat aus.
Keausan pada seal
menyebabkan kebo-

23
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Gambar 2.2.5.1 Seal akhir dan bantalan coran dan perlu suku
cadangnya.

2.2.6 Pemeliharaan Seal Cawan (Mangkuk) pada Piston

Pneumatik

Gambar 2.2.6.1 memperlihat
kan Seal cawan dipakai pada
piston, seal ini lebih cepat aus
dari pada seal yang dipakai
sebagai perapat diporos
(batang). Pemeliharaannya agar
umur pakainya panjang yaitu
udara yang dimasukan kesilinder
harus bersih, silinder dilumasi
agar gesekan antara dinding
silinder dan seal menjadi kecil.
Suku cadang seperti seal cawan
ini perlu disiapkan beberapa
buah untuk jangka waktu tertentu
agar tidak merepotkan dikemudi-
an hari.

Gambar 2.2.6.1. Seal cawan

2.2.7 Pemeliharaan Seal Cincin

Piston juga menggunakan seal cincin
atau O beberapa buah sebagai perapatnya
(Gambar 2.2.7.1). Umumnya seal cincin
terbuat dari karet sintetis yang tahan
terhadap oli pelumas. Perlu disiapkan
cadangannya dengan ukuran yang sama.
Seal yang paling cepat aus adalah seal
yang dipakai pada piston, oleh karena itu
penyiapan cadangannya harus lebih
banyak.

Gambar 2.2.7.1 Seal cincin dan
cincin O dipakai pada piston

24
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

2.2.7 Format Kartu Pemeliharaan

Contoh kartu pemeliharaan mesin

Nama : SMK PGRI 1 GRESIK

Nama alat : Dongkrak Tabung

Kode alat : (tuliskan kode yang terdapat pada mesin tersebut)

Nama bagian mesin yang diinspeksi

Jadwal ........bulan

M MM M M M M M Pe
e e e e e e rik
e e n n n m n n sa
m l g g g e g g ke
e e ri e g bo
b ue c c k c a co
e mc e e s e n ra
e k k a kt n
r a k s k k t i pa
s s / a e e e s da
k b b k e sa
i im l o o aam
h be a c c n l bu
n r/ o o a p ng
k a g k r r n i an
a g g a a a os/
b n n l t sel
ni a e s k i o an
fi a nt l/ e a m n g
i m a t a , pn
lt n ol o l u k s eu
e y i t p sem
o . a ati
r gm r &l
u be
si kk Paraf /
d e n oa Catatan
a r H mt
pu
Nama r g id rp
Petugas a er e&
Tgl ol sp
Bln , s ik
m e d
Thn

eka
sn
s
i a
n ri

,n
kg
a
a n
t

u oo

p rr

o

s

1 2 3 4 5 6 789

25
Pemeliharaan Mesin Pres Hidrolik dan Pneumatik……………………

Catatan: Beri tanda √ pada kolom pemeliharaan yang telah dikerjakan

Instruktur 1 Instruktur 2

( . . . . . . . . . . . . . . . .) ( . . . . . . . . .. . . . . . .)

2.2.8 Soal Diskusi

13. Bagaimana cara mengoperasikan pneumatic yang benar?


Click to View FlipBook Version