Lampiran : E
BAGIAN KETELITIAN BENTUK LAMBUNG Unit : mm
SEKSI SUB SEKSI HAL Standar Toleransi
KETERANGAN
Perubahan bentuk ±25 Tidak
didefinisikan Atas (-) dan
bawah (+)
Kerataan lunas Perubahan bentuk ±15 Tidak terhadap garis
ukuran jarak antara didefinisikan periksa tampak
dua buah sekat lunas
Perubahan bentuk lampung yang berdekatan
Pemeriksaan
Ketegakan lambung dengan terus
menerus atau
depan ±30 Tidak sesekali
Ketidak rataan
didefinisikan setempat, lihat
pada “Bagian
ketegakan perubahan
bentuk”
Atas (-) dan
bawah (+)
terhadap garis
periksa lunas
pada gading
haluan
dibagian lunas
datar.
E - 19
Lampiran : E
Ketegakan lambung ±20 Tidak Atas (-) dan
belakang didefinisikan bawah (+)
terhadap garis
Kenaikan dari lantai periksa lunas
pada garis
tegak buritan
Rise of floor pada ± 15 Tidak Tinggi rendah
bagian tengah didefinisikan dari bilga,
kapal dibanding kan
dengan tinggi
perencanaan.
Ukurlah pada
bagian datar
menerus
melalui
permukaan
terluar dari
pelat lunas.
BAGIAN PENGELASAN Unit : mm
SEKSI
SUB HAL TOLERANSI KETERANGAN
SEKSI
BENTUK MANIK h= tidak didefinisikan Dalam hal Ԧ > 900
Tinggi B= tidak didefinisikan harus diperbaiki
Ԧ < 900 dengan gerinda
Lebar manik atau pengelasan
Sudut rusuk agar Ԧ < 900
E - 20
Under cut Pelat kulit dan >90 mm Lampiran : E
(Las isi) pelat hadap menerus
antara 0,6L d < 0,5 Harus diperbaiki
dengan
Lain-lain d < 0,8 menggunakan
elektroda yang
Under cut tepat.
(las sudut) (hati-hati, hindari
pembentukan
manik sesaat
untuk baja
tegangan tinggi)
Panjang kaki Dibandingkan Dalam hal kaki las
dengan salah melebihi batas
satu yang toleransi, las
benar (L,l) kembali
disekitarnya. (hati-
L = Panjang kaki hati, hindari
l = Tinggi kaki pembentukan
> 0,9 L manik sesaat
> 0.9 l untuk baja
tegangan tinggi)
Distorsi dari penyambungan las Pelat kulit Jarak antara gading Dalam hal ini,
Distorsi sudut dari penyambungan las antara 0,6L atau balok geladak W apabila melebihi
<6 batas toleransinya
Pelat kulit harus diperbaiki
bagian depan W<7 dengan
dan buritan pemanasan garis
kapal serta atau dilas ulang
bagian dari setelah
kekuatan pemotongan dan
melintang pemasangan
kembali
E - 21
Lampiran : E
Lain-lain W<8
BAGIAN PENGELASAN Unit : mm
SEKSI HAL
SUB TOLERANSI KETERANGAN
SEKSI - 50 HT
- Baja tuang/cast
> 50 Dalam hal
steel pembentukan
Manik Sesaat - TMCP tipe 50 HT manik sesaat tidak
Manik pengelasan cantum dapat dihindari,
Perbaikan dari goresan (ceq.>0,36%) pemanasan awal
sebaiknya
Baja lunak kelas E dilakukan pada 100
+ 250 C
TMCP tipe 50 HT
(Ceq.< 0,36 %) > 30 Apabila
> 10 pembentukan
manik sesaat
menjadikan salah,
hilangkan manik
sesaat tersebut
dengan gerinda,
dan dilas melebihi
toleransi panjang
bead setelah
pemeriksaan crack.
Perbaikan - 50 HT > 50
Manik Las - Baja tuang/cast
steel
- TMCP tipe 50 HT
(ceq.>0,36%)
> 30
Baja lunak kelas E
E - 22
Lampiran : E
TMCP tipe 50 HT > 30
(Ceq.< 0,36 %)
Pemantik busur - 50 HT Tidak diijinkan Dalam hal
- Baja tuang/cast pemantik busur
Pemanasan awal T < 00 C yang dibuat dengan
Temperatur yang diperlukan untuk steel T < 50 C salah, hilangkan
pemanasan awal - Baja lunak kelas E bagian yang
- TMCP tipe 50 HT mengeras dengan
gerinda dan las
TMCP tipe 50 HT kembali melebihi
(Ceq.< 0,36 %) toleransi panjang
dari manik sesaat
- 50 HT pada pemantik
- Baja tuang/cast busur.
steel Dalam hal ceq.
- TMCP tipe 50 HT Pada masing-
masing pelat
(ceq.>0,36%) berbeda pada
penyambungan,
maka toleransi ceq.
Yang lebih besar
yang digunakan
Baja lunak T < -50 C
E - 23
Lampiran : E
BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR Unit : mm
SEKSI
SUB HAL TOLERANSI KETERANGAN
SEKSI
Konstruksi detail
Jarak antara ditetapkan pada
lantai pola atau
las dan isi pada seksi gambar
kerja, apabila ini
a > 30 tidak digambarkan
pada rencana
Jarak minimum antara pengelasan terhadap pengelasan di dekatnya (gambar umum)
yang disetujui
Angka-angka pada
bagian ini
menunjukkan
keadaan akhir
a>0
Jarak antara Konstruk a > 10 Dalam hal manik-
las isi si utama manik pararel
terhadap las
sudut
Konstruk a>0
si lain a>5
Konstruk
si utama
Konstruk
si lain
a>0
E - 24
Lampiran : E
Jarak antara Penegar yang Jarak antara pelat
pelat dan dipasang tegak lurus dan penegar harus
penegar terhadap pelat kurang dari 3 mm,
apabila terjadi
kesukaran/
memungkinkan
untuk membuat
rata permukaan
pelat.
C<3
Jarak antara bagian Apabila C > 3,
beberapa perlakuan
berikut ini dapat
digunakan
Penegar dipasang
miring terhadap pelat
(tanpa persiapan
kampuh)
B<3
E - 25
Lampiran : E
BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR Unit : mm
SEKSI KETERANGAN
SUB HAL STANDAR TOLERAN
SEKSI SI
Jarak antara bagian C1 < 3
Konstruksi menerus
dan pelat
mengendap
Kelurusan Bagian
sambungan kekuatan
sudut
a < 1/3 t2
a < 1/2 t2 pasang
ulang
Ketelitian pemasangan a= Lain-lain a < 1/3 t2 a < 1/2 t2 a < 1/2 t2 pasang
Perbedaan ulang
t=
Ketebalan
t1 > 12
Jarak antara Angka-angka
balok toleransi
geladak dan
gading menunjukkan
bahwa
a<3 a<5
bagian/konstruksi
dapat dilas dengan
tarikan
a=
perbedaan
E - 26
Lampiran : E
Jarak Las sudut 13<a<5
sebelum Penambahan kaki
pengelasan las :
Peraturan kaki las
a<2 a<3 + (a-2)
2 5 < a < 16
Persiapan
pengelasan
dengan kampuh
miring atau
perlakuan lamak.
Persiapan dengan
kampuh miring
Buat kemiringan
ujung sorong 300-
400. Lekatkan pada
pelat penahan
belakang dan
setelah
pengelasan, lepas
penahan tersebut.
Kemudian las sisi
lawannya.
Perlakuan dengan
lamak
3 a > 16
Dengan perlakuan
lamak atau
sebagian
diperbarui
E - 27
Lampiran : E
BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR Unit : mm
SEKSI KETERANGAN
SUB HAL STANDAR TOLERAN
SEKSI SI
Jarak Las isi 2 < a < 3,5 a<5 1 5 < a < 16
sebelum (las tangan)
pengelas Setelah
an dilakukan
pengelasan
dengan pelat
penahan,
lepaslah pelat
penahan
tersebut
kemudian
sempurnakanla
h pengelasan
tersebut
Ketelitian Pemasangan 2 16 < a < 25
Las kembali
dengan
persiapan
kampuh atau
diperbarui
sebagian
3 a > 25
Diperbarui
sebagian
Las isi 0 < a < 0,8 a<5 Dalam hal mana ini
(las otomatis) diperkirakan
dibakar menerus,
1. Pengelasan harus dibuat
busur rendah lapisan manik
pada kedua
sisinya.
E - 28
Lampiran : E
2. Pengelasan 0 < a < 3,5 a<5 Dalam hal mana a
busur rendah > 5 mm, lihat “Las
dengan las tangan”
tangan atau
CO2.
3. Pengelasan 0 < a < 1,0 a<3 Dalam hal mana ini
busur rendah diperkirakan
pada salah dibakar terus
satu sisinya menerus, harus
dengan alas dibuat lapisan
bawah flux manik
tembaga atau
flux
4. Pengelasan 0<a<4 a<7 Dalam hal mana ini
busur rendah diperkirakan
pada salah dibakar menerus,
satu sisinya ini harus
dengan alas diseduaikan
bawah serat dengan serbuk
asbes metal atau dibuat
lapisan manik
E - 29
Lampiran : E
BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR Unit : mm
SEKSI KETERANGAN
SUB HAL STANDAR TOLERAN
SEKSI SI
Jarak 5. Pengisian 2<a<8 a < 16 16 < a
sebelum CO2 satu
pengelasan sisi. Sama seperti las
(dengan tangan
pelat
penahan)
6. Pengelasa 9 < a < 16 a < 16 22 < a
n elektro
gas Las kembali
dengan persiapan
Ketelitian Pemasangan kampuh atau
diperbarui
sebagian
7. Pengelasa 2<a<8 a < 10 10 < a
n elektro
gas Las kembali
sederha- dengan persiapan
na kampuh atau
diperbarui
sebagian
Las tumpang
<a<2 a<3 13<a<5
Penambahan kaki
Atau las :
Peraturan kaki las
+a
2a>5
Pasang ulang
E - 30
Kelurusan Bagian Lampiran : E
sambungan kekuatan
las isi a < 0,15t a > 0,15t atau a > 3
(maks 3) Pasang ulang
Lain-lain
a < 0,2t a > 0,2t atau a > 3
a: (maks 3) Pasang ulang
perbedaan
t : ketebalan
(pelat yang
paling tipis)
BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR Unit : mm
SEKSI
SUB HAL STANDA TOLERAN KETERANG
SEKSI R SI AN
Penyelesaian Bagian yang Permukaan luar dari Digerinda
akhir bekas harus bagus pelat kulit.
pengerjaan penampakan Gelagak terbuka.
sementara nya Bangunan atas yang
terbuka.
Bagian yang Bagian dalam tangki. Digerinda hanya pada
tak perlu Bagian dalam langit- bagian yang kelihatan
berpenampak langit. nyata pada waktu
an bagus Deck yang diberi penyelesaian akhir.
lapisan dengan
komposit geladak dsb
Goresan Kedalam 10 < l d < 0,8 1 d < 0,07t
an (d) d < 1,0 (maks 3)
Digerinda
Panjang l < 10 atau dilas
(l)
2 0,07t < d
dilas
E - 31
Lampiran : E
BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR
SEKSI SUB SEKSI
Penyangga dan plat mata untuk KETERANGAN
angkat yang harus dihilangkan
Dalam tangki Tidak perlu dihilangkan - Pelat mata untuk angkat
yang diperkirakan akan
Penyangga Dalam ruang Bagian yang tampak mengalami kelelahan
mesin mengganggu pandangan dan (fatigue strength) harus
lorong-lorong. dihilangkan.
Dalam ruang
muat Bagian bawah ruang muat dan - Cara menghilangkan :
ambang palkah 1. Bagian-bagian
yang mengganggu
Bagian yang Dihilangkan pandangan lorong-
terbuka dari pelat lorong diratakan
kulit, geladak, terhadap pelat
dsb. dasar.
2. Yang lain harus
dikerjakan dengan
gas potong pada
daerah yang
diisyaratkan
Dalam tangki Tidak perlu dihilangkan kecuali
yang mengganggu lorong
Pelat mata angkat Dalam ruang Bagian yang mengganggu
mesin pandangan dan lorong-lorong.
Dalam ruang Dihilangkan kecuali dibalik Tetapi bagian yang secara
muat geladak. khusus mementingkan
kekuatan harus dikerjakan
Bagian yang Dihilangkan dengan menambah kaki
terbuka dari pelat las.
kulit, geladak,
dsb.
E - 32
Lampiran : E
BAGIAN KELURUSAN DAN PENYELESAIAN AKHIR Unit : mm
SEKSI
SUB HAL TOLERANSI KETERANGAN
SEKSI
Bukaan lubang
Bagian kekuatan A llebih dari Ø 75mm
Bukaan lubang
pada pelat kulit llebih dari Ø
200mm
Atau B Untuk B, buka
lubang dari Ø
D < 200 200mm
Metode perlakuan
Lain - lain B, C atau D A : Tambal pasak
D 200 Bagian kekuatan B
pada kulit B atau C
Gerigi, B atau C
skalop, slot. Lain - lain
Perlakuan terhadap kesalahan pembuatan lubang B : Penutup
dengan las isi
C : Penutup
dengan pelat
tumpang
(Pelat tutup
tebalnya harus
sama dengan pelat
dasar)
D:
Apabila dilihat dari
segi kontruksinya
sukar membuat
bukaan lubang
lebih dari 200mm,
ini harus secara
hati-hati dengan
menggunakan
elektroda hydrogen
rendah setelah
pemanasan awal
dan diuji dengan
radiographig atau
pemeriksaan
ultrasonic.
E - 33
Lampiran : E
BAGIAN PERUBAHAN BENTUK Unit : mm
SEKSI KETERANGAN
SUB HAL STANDAR TOLERAN
SEKSI SI E - 34
Pelat kulit Pelat sisi 4 6
yang pararel
Pelat atas
tangki dasar Pelat dasar 4 6
ganda yang pararel
Sekat Pelat haluan
Geladak dan pelat 5 7
kekuatan
buritan
Geladak
kedua 46
Kelurusan pelat diantara gading Geladak Sekat 6 8
anjungan dan membujur
buritan Sekat 4 6
Geladak melintang
bangunan Sekat 6 9
atas cambung 6 9
Geladak Bagian yang 6 8
silang pararel 7 9
(antara 0,6L) 4 6
Dinding Haluan dan 7 9
ruang buritan 4 6
Bagian 7 9
Kontruksi tertutup 5 7
bagian dalam 4 6
Lantai dan Bagian yang 4 6
penumpu dari terbuka 7 9
dasar ganda 5 7
Bagian yang
tertutup
Bagian yang
terbuka
Bagian yang
tertutup
Bagian yang
terbuka
Bagian yang
tertutup
Dinding luar
Dinding
dalam
Bagian
tertutup
Penumpu
lintang
68
Lampiran : E
BAGIAN PERUBAHAN BENTUK Unit : mm
SEKSI KETERANGAN
SUB SEKSI HAL STANDAR TOLERAN
Pelat kulit SI harus diukur
setiap satu jarak
Pelat sisi pelintang.
(Min. Ɛ=3 M)
yang ±2Ɛ/1000 ±3Ɛ/1000 Pengukuran
panjang sekitar
pararel 5M untuk sekat,
dinding luar,
Penyimpangan gading Pelat dsb.
haluan dan ±3Ɛ/1000 ±4Ɛ/1000
buritan
Pelat atas ±3Ɛ/1000 ±4Ɛ/1000 -
tangki dasar
ganda
Sekat ±4Ɛ/1000 ±5Ɛ/1000
±3Ɛ/1000 ±4Ɛ/1000
Akomodasi Geladak -
±2Ɛ/1000 ±3Ɛ/1000
Diluar
dinding
Lain - lain ±5Ɛ/1000 ±26/1000
Distorsi girder
dan transver. Panjang
rentangan
(Pada bagian 58
Ɛ 1000
ujung atas 58
1000 < Ɛ
flensa) 3+2Ɛ/1000 6+2Ɛ/1000
(maks. 10) (maks. 13)
Distorsi dari :
- Kontruksi
membujur
- Gading-
gading,
balok
geladak
Konstruksi lainnya melintang
- Penegar
(pada
bagian
flensa)
Distorsi pilar H 46
antara geladak
Distorsi Distorsi 6 10
penguat silang arah
belakang.
E - 35
Lampiran : E
į1 (hanya 12 16
penguat
silang) t
~
Distorsi
arah
belakang.
į2
(penguat
silang +
serang
melintang)
Distorsi Distorsi
penyangga pada
jungkir dan bagian
penegar kecil ujung
bebas
Distorsi pelat a=2+b/100 a=5+b/100
hadap
E - 36
Lampiran : E
BAGIAN LAIN - LAIN Unit : mm
SEKSI SUB SEKSI
HAL STANDAR TOLERAN KETERANGAN
Sambungan las SI
perakitan awal Dicat
dan perakitan setelah Tidak Cat dasar (shop
blok didefinisika
Sambungan las konstriksi n primer) dapat
pada ereksi diinspeksi
Pengecata dipakai.
Menurut mal n setelah
(pola) test
kekedapan.
pengecatan sambungan las pada Las isi Las isi
test kekedapan atau inspeksi pembangunan pada kulit pada pelat
dicat kulit dicat
Tanda sarat lapisan setelah
dasar inspeksi
(wash konstruksi
primer) akhir dan
sebelum sebelum
inspeksi test
konstruksi kebocoran
final/
terakhir. ± 2,0
Pengecata
n dilakukan
sebelum
test
kekedapan
apabila
tangki
diberi cat
perlindunga
n khusus
ditest
secara
hidrolik.
± 1,0
E - 37
Lampiran : E
Menurut mal ± 0,5 ± 0,5
(pola)
Tanda lambung timbul
E - 38