PRAKATA Alhamdulillahhirobbilalaim, puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan EModul Keterampilan dan Kerajinan Tangan dengan tepat waktu. Allahummasollialasayyidinamuhammad, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman jahiliah menuju zaman islamiah dengan perantaraan agama Islam. Semoga di hari akhir nanti diakui sebagai umat dan mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW. E-Modul Keterampilan dan Kerajinan Tangan disusun guna memenuhi tugas dari Dr. Deni Setiawan, S.Sn., M. Hum., selaku dosen mata kuliah Pendidikan Keterampilan dan Kerajinan Tangan di Universitas Negeri Semarang. Penulis mengucapkan terima kasih karena tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan baik penulis maupun pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan E-Modul ini. Penulis menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga dapat memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang ada pada E-Modul ini. Penulis mengucapkan mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Semarang, 25 Mei 2023 Kelompok 10
DAFTAR ISI Halaman Cover .........................................................................................................................i Profil Anggota Kelompok........................................................................................................ii Prakata.....................................................................................................................................iii Daftar isi ..................................................................................................................................iv Keterampilan dan Kerajinan..................................................................................................1 A. Makrame .........................................................................................................................1 B. Anyaman .........................................................................................................................4 C. Batik...............................................................................................................................15 D. Sulaman.........................................................................................................................21 E. Kerajinan Bahan Bekas...............................................................................................27 F. Kriya ..............................................................................................................................35 Daftar Pustaka .......................................................................................................................41
MAKRAME A. PENGERTIAN MAKRAME Kata makrame berasal dari bahasa Turki. (Turki: Ma-kra’ma atau Miqramah). Definisi makrame menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah teknik menyimpul tali untuk menciptakan motif geometrik yang digunakan sebagai hiasan, dekorasi, atau aksesoris lainnya, terbuat dari berbagai jenis bahan tali, seperti katun, wol, kulit, sutra, atau bahan sintetis, bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai, kerajinan tangan simpul-menyimpul dengan menggunakan berbagai macam benang. Asriyani, penulis buku tentang makrame menjelaskan bahwa makrame adalah tekstil tertua yang dibuat dengan cara menyimpul beberapa tali maupun benang menjadi suatu bentuk berpola dekoratif geometrik. B. SEJARAH MAKRAME Makrame diperkenalkan pada abad ke-13 oleh penenun Arab yang menyebutnya dengan miqrama yang berarti hiasan pinggiran. Sebab makrame dibuat sebagai hiasan pada pinggiran permadani. Lalu seni makrame dibawa oleh para pelaut ke Spanyol. Mereka menggunakan simpul tersebut untuk megikat layar, kayu, dan lainnya. Hingga sekarang makrame terus berkembang dan memiliki berbagai fungsi. Saat ini fungsi makrame adalah sebagai aksesoris, misalnya tas, anting-anting, kalung, gelang, dan ikat pinggang. C. SIMPUL DASAR MAKRAME Pada pembuatan makrame dikenal beberapa simpul dasar, beberapa jenis simpul dasar antara lain:
1. Simpul Kepala Pembuatan simpul ini diperlukan tali yang direntangkan sebagai tempat menyimpulkan simpul kepala. 2. Simpul Tunggal Hasil simpulannya akan tampak seperti tangga. Variasi bentuk dapat diputar kekiri atau kekanan. Sebaiknya, lakukan percobaan simpul ini untuk menghasilkan variasi yang menarik. 3. Simpul Ganda Prinsip pembuatan simpul ganda hampir sama dengan simpul tunggal. Simpul tunggal dibuat dengan membuat satu langkah, sedangkan simpul ganda dengan dua langkah. 4. Simpul Ujung Tali Simpul ini dibuat agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
5. Simpul Rantai Simpul ini memiliki bentuk berurutan dan dapat dibuat dari seutas tali yang ditambatkan pada objek lainnya. Hasil paduan antara simpul kepala dan simpul dan simpul rantai lihat pada gambar berikut: 6. Simpul Josephine Simpul ini dibuat dengan teknik lengkung dan silang sehingga tali saling tumpang tindih. Simpul josephine dapat dibuat menggunaan dua tali. Simpul ini menyatukan dua tali hingga menjadi satu. Fungsinya hampir sama dengan simpul mati, namun bentuk simpulnya berbeda. 7. Simpul Pengunci Digunakan untuk mengakhiri suatu simpul agar simpul yang dibuat tidak mudah lepas. D. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat kerajinan makrame, yaitu tali, korek api, lem tembak, gunting, jarum pentul. Alat dan bahan yang digunakan ini disesuaikan dengan jenis kerajinan makrame yang akan dibuat. Terdapat berbagai macam jenis tali yang digunakan dalam membuat kerajinan makrame diantaranya: 1. Tali serta sintetis Tali ini merupakan tali yang terbuat dari bahan kimia. Tali ini memilki keunggulan lebih kuat dan memiliki varian warna yang menarik. Tali jenis ini diantaranya:
a. Tali nilon b. Tali metalik c. Tali polyester d. Tali kur 2. Tali serat alami Tali ini merupakan jenis tali yang terbuat dari serat tumbuhan atau bulu hewan. Biasanya jenis tali ini memiliki warna yang cenderung menyatu dengan alam seperti coklat, putih, atau crem. Jika ini memberikan warna biasanya dilakukan dengan cara merebusnya dengan pewarna. Tali jenis ini diantaranya: a. Tali goni b. Tali katun c. Tali ijuk d. Tali rami e. Tali wol E. CONTOH KERAJINAN MAKRAME HIASAN DINDING Alat dan Bahan a) Tali katun b) Gunting c) Tongkat Langkah-langkah pembuatan 1) Potong tali sepanjang 2,8 m 2) Membuat jangkar pada tongkat
3) Membuat simpul ganda 4) Membuat simpul pangkal 5) Kembali membuat simpul ganda 6) Rapihkan bagian bawah tali dengan gunting
Link Video https://youtu.be/2AFafIK7imk Soal Evaluasi 1. Apa yang kamu ketahui tentang makrame? 2. Tuliskan sejarah singkat tentang makrame! 3. Sebutkan minimal 3 (tiga) simpul dasar dalam makrame! 4. Apa saja macam jenis tali yang kamu ketahui dalam membuat makrame? 5. Sebutkan contoh benda yang terbuat dari makrame beserta fungsinya!
ANYAMAN A. SEJARAH ANYAMAN Konon katanya, Anyaman merupakan salah satu seni tradisi tertua di Indoensia. Mulanya, kegiatan itu ditiru dari cara seekor burung yang menjalin ranting-ranting menjadi suatu bentuk yang kuat. Kesenian yang diakui milik masyarakat melayu ini, sudah ada sejak masa lampau. Buktinya bisa dilihat dari dinding rumah-rumah saat itu, dindingnya di anyam dengan menggunakan buluh (Akar) yang melambangkan kehalusan seni menyanyam. Dipadukan dengan Nipah (salah satu bahan yang dianyam pada saat itu) tebal yang dijadikan bahan utama pada dinding dan atap membuat rumah-rumah tersebut terasa sejuk dan tidak panas. Seiring dengan berjalannya waktu, berbagai kerajinan tangan dapat dibentuk melalui proses dan teknik menganyam, khususnya menggunakan tumbuhan jenis pandan dan bengkuang. Di mana bentuk-bentuk yang dibuat, disesuaikan berdasarkan pada fungsi dan kebutuhannya. Misalnya, di kalangan masyarakat yang bercocok tangan seperti Petani, anyaman dibentuk menyerupai Topi, Tudung Saji, Tikar, dsb, yang mendukung aktifitas bertani. Selain dari dua tumbuhan tersebut, anyaman juga dapat dibuat dari tumbuhan berjenis palma dan nipah. Berdasarkan bentuk dan rupa yang dihasilkan, dulunya seni anyaman merupakan daya cipta dari sekelompok masyarakat dari kalangan luar istana (Bukan kalangan kerajaan) yang lebih mengutamakan nilai kegunaannya dibanding dengan nilai seninya. Walaupun dulu di kalangan kerajaan sudah ada tikar buah dari menyanyam yang digunakan oleh Raja. Tepatnya pada tahun 1756 – 1794 M. B. PENERAPAN DAN FUNGSI ANYAMAN
Motif anyaman pada umumnya digunakan dalam barang seharihari, seperti aseupan (pengukus nasi), boboko (tempat nasi), besek (kemasan hantaran), hihid (kipas), samak (tikar), keranjang, anyaman jenis ini merupakan anyaman halus dan motifnya lebih terlihat, selain itu ada pula anyaman yang dijadikan sebagai bahan arsitektur pembuatan rumah, kandang, keramba, bubu (perangkap ikan), dan anyaman jenis ini disebut anyaman kasar. Meskipun sulit untuk ditelaah motif anyaman mungkin memiliki fungsi yang sangat menarik untuk dikaji, seperti dalam bilik (dinding rumah), menggunakan anyaman yang tidak sembarang, biasanya untuk dinding rumah menggunakan anyaman dasar sasag hal ini selain karakteristiknya mudah dibuat, kuat, lubang antara bilah bambu dapat diatur dengan mudah sehingga ventilasi dapat diatur dan udara dapat masuk dengan baik selain itu juga ada yang menggunakan motif mata itik untuk menambah kesan artistik bilik rumah. Anyaman untuk kebutuhan sehari-hari seperti boboko (tempat nasi) menggunakan anyaman sasag ganda atau yang lebih dikenal dengan nama motif kepang, hal ini dikarenakan motif ini lebih rapat dan dan dapat membuat nasi dalam keadaan panas lebih lama. C. JENIS JENIS MOTIF ANYAMAN Menurut Oho Suganda (1995) Pada hakikatnya jenis motif anyaman pada suku Sunda hanya ada 3 yaitu anyaman tunggal, anyaman ganda, dan anyaman kombinasi (anyaman istimewa). Gambar Nama motif dan penempatan Motif seseg/sasag Motif sasag ganda
Motif mata walik Motif kepang Motif tangkup Motif mata itik Motif bilik Motif lancar lurik
Motif lancar serang Motif biji padi Anyaman tambang/rara D. CONTOH KERAJINAN ANYAMAN ANYAMAN TEMPAT PENSIL Alat dan bahan: 1. Sedotan plastik
2. Gunting 3. Penggaris 4. Perekat atau lem tembak (opsional) 5. Dekorasi tambahan seperti pita, kertas warna, atau stiker (opsional) Langkah Pembuatan: 1. Potong sedotan menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang sama. Tentukan panjang sedotan sesuai dengan tinggi yang Anda inginkan untuk tempat pensil. 2. Ambil tiga potongan sedotan dan satukan ujung-ujungnya membentuk segitiga. Tempelkan ujung-ujung sedotan tersebut dengan menggunakan lem tembak atau perekat lainnya. Pastikan segitiga terbentuk dengan kuat dan rapi. 3. Tambahkan sedotan lain di atas segitiga pertama dan tempelkan ujung-ujungnya dengan lem tembak. Ini akan membentuk segitiga yang lebih besar. 4. Ulangi langkah sebelumnya dengan menambahkan lapisan sedotan lagi, terus memperbesar segitiga secara bertahap hingga mencapai tinggi yang diinginkan untuk tempat pensil. 5. Setelah mencapai tinggi yang diinginkan, gunakan sedotan tambahan untuk membuat tepi atas tempat pensil. Potong sedotan menjadi ukuran yang sesuai dengan lebar tempat pensil. Tempelkan ujung-ujungnya dengan lem tembak untuk memperkuat struktur. 6. Anda juga dapat mendekorasi tempat pensil dengan menambahkan pita, kertas warna, atau stiker pada bagian luar sedotan sesuai selera. Pastikan menggunakan lem tembak atau perekat lainnya untuk memperbaiki dekorasi tersebut. 7. Biarkan lem tembak atau perekat mengering dengan baik sebelum menggunakan tempat pensil. Link Video: https://youtu.be/rNUOGKLcvxE Soal 1. Bagaimana sejarah asal usul anyaman yang kamu ketahui? 2. Apa saja motif anyaman pada umumnya digunakan dalam barang sehari hari? 3. Sebutkan jenis motif anyaman menurut Oho Suganda (1995)! 4. Sebutkan benda benda disekitarmu yang berasal dari anyaman bambu! 5. Apa saja fungsi pakai anyaman yang kamu ketahui
BATIK A. PENGERTIAN BATIK Batik berasal dari bahasa jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik menuju pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan-bahan malam (wax) yang diaplikasikan keatas kain sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye) atau dalam bahasa inggris “wax-resist dyeing”. B. JENIS JENIS BATIK 1. Batik jumput Istilah lain dari batik jumput adalah batik ikat, batik tritikan, batik celup ikat. Pada dasarnya membuat ragam hias pada kain dengan cara mengikat sedikit/ sejumput bagian kain dengan menggunakan tali/ karet, tali rafia sehingga bentuk ragam hias berupa titik-titik berurutan (batik tritikan) untuk mendapatkan ragam hias ini dijelujur dengan benang dan ditarik agar mengkerut. Dalam membuat motif perlu direncanakan supaya dapat diciptakan dengan baik dan ini juga tergantung dari cara mengikatnya. Bahan dan alat yang diperlukan a. Kain: kain katun putih, merk primisima, polisima, sanforis, santung b. Pewarna: - Zat warna naptol dan garam diazo (zat warna ini yang dipilih untuk dipraktekkan) - Zat warna bejana (indigosol, sandogosol) - Zat warna direct/langsung, sifatnya seperti cat, digunakan khusus untuk coletan. c. Perintang: Tali rafia, karet gelang, benang kasur/sobekan tali rafia, jarum jahit Biji-bijian, kerikil atau benda padat lain untuk diisikan sebelum diikat d. Bahan lain Air sebagai pelarut TRO/Rinso bubuk sebagai pembasah Costic soda sebagai bahan formula I bersama naptol e. Alat-alat Ember plastik, pengaduk, gayung, sarung tangan, jepitan, jemuran 2. Batik cap
Batik cap terbuat dari kayu. Pola pada kayu diukir dan dibentuk seperti stempel sama halnya dengan cap tembaga. Batik menggunakan cap kayu dapat dibedakan dari cap tembaga karena kayu tidak menghantarkan panas. Hasil pengecapan terbentuk memiliki kekhasan sendiri dan terdapat warna yang meresap pada batik karena titik yang menempel terlalu tipis sehingga terlihat gradasi warna pada pola antar pinggir motif dan tengahnya. 3. Batik tulis Batik tulis adalah suatu teknik melukis di atas kain dengan menggunakan peralatan seperti canting, gawangan (merupakan rangka bambu untuk membentangkan kain), wajan (tempat untuk meletakkan malam), anglo (tempat pengapian arang), tepos (kipas)dang dingklik (tempat duduk). Karena proses yang panjang sehingga merupakan batik mahal. Biasanya batik dibuat untuk membuat permintaan pasar segmen menengah ke atas dan untuk keperluan ekspor. Proses pembuatan batik tulis antara lain: a. Nyungging, merupakan proses awal dalam proses pembuatan batk, yaitu membuat pola pada kertas. Biasanya kertas yang digunakan adalah kertas wajik. Keahlian dalam menggammbar sangat diperlukan dalam proses ini. b. Njaplak, adalah proses kedua setelah tahap penyunggian, yaitu memindahkan pola dari kertas ke dalam kain batik atau mori. Caranya dengan membentangkan kain yang akan dibatik di atas kertas yang berpola, kemudian diberi penjepit agar kertas tidak geser bisa menggunakan jarum ataupun pemberat seperti batu. c. Nglowong, adalah proses melekatkan malam atau lilin ke kain setelah njaplak. Proses ini sudaah menggunakan malam atau lilin. Alat yang dibutuhkan adalah canting, kompor, wajan, lilin atau malam. d. Ngiseni, adalah proses memberikan isian pada klowongan, biasanya berupa lurik ataupun titik. Dalam proses ini dibutuhkan ketelitian dan kreativitas dari seorang pembatik. e. Mopok, tahap ini adalah proses menutup bagian background dengan malam supaya pada saat pemberian warna dalam motif, warna tidak meleber. Canting yang digunakan memiliki diameter yang cukup besar dan diberikan seperti kuas pada ujung lubang canting yang berfungsi agar malam melebernya lebih halus. Atau bisa juga menggunakan kuas.
f. Nyolet, merupakan proses pemberian warna pada motif tertentu dengan menggunakan kuas. Biasanya warna yang digunakan adlah merah, kuning, hijau, biru, dll. Alat yang diperlukan adalah wadah seperti mangkuk untuk menampung pewarna, kemudian kuas untuk menyolet. Setelah di colet, maka kain tadi diangin-anginkan agar warna kering dengan sempurna +/- sehari semalam. g. Nglorod, adalah proses menghilangkan malam popokan. Setelah jadi maka kain yang tadinya tertutup malam akan berwarna putih. Dalam proses ini memerlukan alat seperti kompor, dandang atau kuali besar yang berisis air panas ditambahkan dengan soda as yang berfungsi untuk menghilangkan malam lebih cepat. Dalam proses produksi, biasanya proses nglorod dilakukan berulang kali agar malam benar-benar hilang dan apabila tidak biasanya dikerok menggunakan pisau tumpul h. Nanahi, proses ini memberikan isian pada bagian luar motif, hal ini bertujuan untuk memenuhi kain batik agar tidak lowong. i. Mopok, mopok pada bagian atau proses kali ini berbeda dengan mopok sebelumnya. Dalam proses ini bagian motif yang berwarna yang ditutup dengan malam. Berfungsi agar pada saat memberikan wana pada background motifnya tidak kena. j. Nyelup, nyelup adalah proses pemblokan atau merendam dalam pewarna. Untuk memberikan warna pada background, dalam proses ini alat yang diperlukan adalah glogor dan kerekan. Sebelum mencelup, kain batik direndam dalam air yang berisi campuran tapol yang berfungsi sebagai penghilang serat kanji. Pewarna yang digunakan bisa menggunakan pewarna alami mauapun buatan atau kimia. Pewarna alami bisa diperoleh dari umbi-umbian, daun, buah, dsb. Sedangkan pewarna kimia diperoleh dar napol dan garam diasol. Prosesnya yaitu napol dilarutkan dalam sedikit air panas dan kemudian dicampur dengan air dingin yang selanjutnya diletakkan dalam kerekan dan masukkan kain batik. Selanjutnya tindih dengan glogor yaitu kayu berbentuk tabung panjang yang berfungsi sebagai pemberatpada saat mengerek. C. RAGAM MOTIF BATIK 1. Kawung Kain ini dipakai oleh Raja dan keluarga dekatnya sebagai lambang keadilan dan keperkasaan. Empat bulatan dengan sebuah titik pusat melambangkan raja didampingi pembantunya.
2. Sido Mukti Dipakai oleh pengantin dalam upacara pernikahan. Sido berarti terus-menerus, Mukti berarti kecukupan dan penuh kebahagiaan. Diharapkan pengantin yang memakai batik ini kelak akan bahagia dan sejahtera 3. Truntum Kain ini dipakai oleh orang tua pengantin dalam upacara pernikahan. Truntum berarti menuntun. Diharapkan si pemakai / orang tua mempelai mampu memberikan petunjuk dan contoh kepada putra putrinya untuk memasuki kehidupan baru berumah tangga yang penuh lika-liku. 4. Parang Parang berarti senjata, menggambarkan kekuasaan, kekuatan dan kecepatan gerak 5. Ciptoning Diharapkan pemakainya menjadi orang bijak, mampu memberikan petunjuk tentang keluhuran budi dan jalan yang benar untuk mengharapkan Yang Maha Kuasa 6. Sido Mulyo Semen Sido berarti terus menerus, sedangkan Mulyo berarti kecukupan dan kemakmuran. Diharapkan yang memakai batik ini diberikan kecukupan dan kemakmuran 7. Sawat Motif berbentuk sayap, hanya dikenakan oleh raja dan putra raja yang mendakan suatu kebesaran atau kekuasaan. 8. Slobong Bermakna lancar dan longgar. Motif ini digunakan untuk melayat dan bermakna harapan agar arwah orang yang meninggal dunia dapat dengan lancar menghadap kepada Tuhan dan diterima di sisiNya.
D. CONTOH KERAJINAN BATIK BATIK CELUP IKAT Alat dan bahan: 1. Kain putih yang akan diwarnai 2. Pewarna tekstil (celupan) yang sesuai dengan pilihan warna Anda 3. Jar atau panci besar 4. Garam 5. Sarung tangan 6. Karet gelang atau benang untuk mengikat Langkah pembuatan: 1. Siapkan kain yang akan diwarnai dengan mencucinya terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran dan zat penghalang lainnya. Pastikan kain dalam keadaan kering sebelum melanjutkan proses ini. 2. Tentukan desain yang ingin Anda buat di kain tersebut. Anda bisa menggunakan pensil untuk membuat garis-garis atau pola-pola yang diinginkan. 3. Mulailah mengikat kain dengan menggunakan karet gelang atau benang sesuai dengan pola yang telah ditentukan. Ikatan ini akan berfungsi sebagai penghalang untuk mencegah pewarna masuk ke dalam kain di area tertentu. Anda dapat mengikat dengan pola tertentu atau mengikat bebas untuk menciptakan pola yang unik. 4. Siapkan larutan pewarna tekstil dalam jar atau panci besar sesuai petunjuk pada kemasan pewarna. Biasanya, Anda harus mencampurkan pewarna dengan air panas
atau larutan kimia khusus untuk pewarna tekstil. Tambahkan garam dapur sesuai petunjuk pada kemasan pewarna untuk meningkatkan efek pewarnaan. 5. Celupkan kain yang telah diikat ke dalam larutan pewarna tekstil. Pastikan seluruh kain terendam dengan baik. 6. Biarkan kain dalam larutan pewarna tekstil selama beberapa waktu untuk mencapai tingkat pewarnaan yang diinginkan. Waktu yang diperlukan dapat berbeda tergantung pada jenis pewarna yang digunakan. Periksa petunjuk pada kemasan pewarna untuk mengetahui waktu yang disarankan. 7. Setelah kain mencapai warna yang diinginkan, angkat kain dari larutan pewarna tekstil. 8. Bilas kain dengan air bersih untuk menghilangkan sisa pewarna yang tidak terikat. 9. Lanjutkan dengan melepas pengikatan pada kain. Potong atau lepaskan ikatan sesuai keinginan Anda. Kain akan mengungkapkan pola yang unik sesuai dengan pengikatan yang telah Anda lakukan sebelumnya. 10. Terakhir, jemur kain di bawah sinar matahari atau di tempat yang terkena udara untuk mengeringkannya. Link Video: https://youtu.be/w52JsS-s58g Soal 1. Apa yang dimaksud dengan batik? 2. Sebutkan jenis jenis batik yang kamu ketahui! 3. Apa saja bahan dan alat yang diperlukan dalam pembuatan batik jumput? 4. Sebutkan macam macam proses pembuatan batik! 5. Kenapa batik tulis merupakan salah satu jenis batik yang mahal?
MENYULAM A. PENGERTIAN MENYULAM Menyulam merupakan keterampilan mengombinasikan kain dengan benang, pita, payet atau elemen lain yang dapat menciptakan suatu keindahan. Sulam sendiri terdiri dari beberapa macam sesuai dengan bahan yang digunakan. mancam ini seperti sulam benang, sulam pita, dan sulam payet. Hal yang paling dasar dalam cara menyulam untuk pemula adalah mengetahui teknik tusuk jahit yang digunakan. Terlepas dari itu ada langkah-langkah yang perlu dipahami seputar cara menyulam bagi pemula. B. SEJARAH MENYULAM Kegiatan menyulam sudah ada sejak lama dikenal dalam kehidupan manusia. Dikutip dari buku Berkreasi Aneka Bentuk Sulaman Sederhana (2018) karya Derosya, konon seni menghias atau menyulam pertama kali ditemukan di Mesir. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan-peninggalan berbentuk sulaman menggunakan bahan tumbuh-tumbuhan yang diaplikasikan di atas kulit binatang. Di Indonesia sendiri, keterampilan ragam hias sulam diperkirakan sudah ada sejak abad ke- 18 M. Bahkan keterampilan tersebut mulai dikembangkan dalam bentuk tradisional pada abad ke-16 M. Saat itu, sulaman diperuntukan bagi simbol-simbol kerajaan dan untuk menghias busana kaum bangasawan. Banyaknya budaya tradisional yang menggunakan kain sulam menjadi bukti bahwa seni hiasan tersebut memang telah ada sejak dahulu di Nusantara. Seni menyulam terus berkembang hingga sekarang. Teknik dan bahan yang digunakan pun semakin beragam. Baca juga: Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat Dahulu, sulam lebih banyak
menggunakan bahan dasar benang katun. Saat ini sulam telah dikembangkan dengan pita dan benang nylon yang tebal dan kaku. Kain dan benang yang dipakai untuk sulaman berbeda-beda menurut tempat dan negara. Istilah sulam sebenarnya identik dengan bordir. Karena kata "bordir" diambil dari istilah dalam bahasa Inggris "embroidery" yang artinya sulaman. Sulam cenderung dikerjakan secara manual dengan menggunakan tangan. C. CARA MEMASANG RAM Ram sulaman memiliki banyak jenis, meskipun yang paling umum adalah kayu bundar dan plastik bundar. Anda dapat menemukannya di sebagian besar toko kerajinan atau alat jahit. Potong kain yang sedikit lebih besar dari ram. Untuk memulai, longgarkan sekrup di bagian atas ring. Kemudian pisahkan kedua bagian ram. Letakkan potongan kain di atas ram bagian dalam. Setelah kain berada di atas ring bagian dalam, tekan ring bagian luar ke bawah di atas ring bagian dalam. Ini akan menjepit kain agar tetap kencang saat menyulam. Kencangkan sekrup sedikit dan tarik kain agar lebih kencang. Setelah kain kencang, kencangkan sekrup hingga membuat kain tak mudah terlepas. D. JENIS-JENIS TUSUK SULAMAN 1. Tusuk jelujur Tusuk jelujur adalah model tusukan yang paling mudah dan umum dalam tiap model jahitan. Tusuk jelujur memberi hasil akhir garis putus-putus. Cara menyulan dengan tusuk jelujur adalah dengan melakukantusukan jarum dimulai dari bagian dalam kain kemudian keluar ke bagian luar kain. alu buat setikan dengan jarak yang sama dan lakukan secara berulang. 2. Tusuk tikam jejak Tusuk tikam jejak memiliki hasil akhir sama seperti jahitan mesin. Bentuknya mirip dengan tusuk jelujur namun tanpa jarak. Tusuk ini biasa digunakan untuk menjahit pakaian robek, namun tusuk tikam jejak juga dapat digunakan dalam cara menyulam. 3. Tusuk silang Seperti namanya, tusuk ini memiliki bentuk menyilang pada hasilnya. Tusuk ini biasanya digunakan untuk membuat sulaman kruistik. Cara membuat tusuk ini juga mudah yaitu dengan menusukkan jarum ke arah miring dari kiri atas ke kanan bawah kemudian masukkan lagi jarum dari kiri bawah ke kanan atas. 4. Tusuk Tangkai Tusuk tangkai sering digunakan dalam teknik tusuk hias. Tusuk tangkai dilakukan dengan langkah mundur 1/2 cm dengan mengaitkan 5 atau 6 benang pada kain, lalu
jarum ditarik keluar. Untuk menghasilkan tangkai yang lebih besar jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan kain lebih banyak. 5. Tusuk simpul Tusuk simpul dilakukan dengan cara menarik benang dari bawah kain dan melingkarkan benang pada jarum. Motif yang ditampilkan dari teknik ini akan terlihat lebih jelas dan menonjol. 6. Tusuk Flanel Tusuk flanel jug atermasuk dalam jenis tusuk hias. Cara menyulam dengan tusuk ini dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya. 7. Tusuk rantai Tusuk rantau dilakukan dengan cara menarik jarum dari bagian bawah kain dan jarum disisipkan kembali sampai jarum kembali ke permukaan. E. CONTOH KERAJINAN SULAMAN SULAMAN TAPLAK MEJA Alat dan bahan 1. Gunting 2. Pensil 3. Jarum sulam kecil 4. Bidangan 5. Kertas karbon 6. Gambar sketsa bunga 7. Kain warna biru ukuran 80 x 40 cm 8. Rendra warna putih
9. Benang sulam (benang payung), warna ungu tua, ungu muda, pink, hijau muda, putih dan merah secukupnya Langkah-langkah: 1. Jahit bagian pinggir kain agar terlihat rapi lalu pasang rendra di tepi kain. 2. Gambar sketsa gambar bunga dengan menggunakan kertas karbon. 3. Gunting benang secukupnya dan sesuai warna selera. 4. Pasang kain yang telah digambar pada bidangan. 5. Potong benang sulam kemudian masukkan ke lubang jarum kecil. 6. Sulam 4 bunga besar (mawar) terlebih dahulu, dengan warna ungu tua di bagian pinggir dan ungu muda di bagian tengah dengan menggunakan tusuk pipih, lanjutkan sampai kelopak bunga terpenuhi sulaman tersebut sampai selesai. 7. Setelah selesai, gunting benang warna pink dan masukkan pada jarum sulam. 8. Sulam 2 bunga mawar kecil dengan warna pink di bagian pinggir dan warna putih di bagian tengah 9. Setelah selesai semua, gunting benang warna hijau muda dan masukkan ke jarum kecil. 10. Sulam gambar daun-daun yang ada di sekitar bunga mawar dengan warna hijau muda dengan menggunakan tusuk pipih sampai selesai, 11. Gunting benang merah dan masukkan pada jarum kecil lalu sulam rangkaian bunga yang ada di pinggir sebelah kiri dan kanan taplak meja dengan menyulam benang merah pada bagian tengah bunga sampai selesai 12. Gunting benang warna putih dan masukkan pada jarum kecil. lalu sulam kelopak bunga dengan tusuk pipih sampai selesai, 13. Gunting benang warna hijau muda lagi dan masukkan pada jarum kecil, lalu sulam daun di sekitar bunga putih dengan tusuk pipih sampai selesai, 14. Gunting benang warna pink dan masukkan pada jarum kecil, lalu sulam bunga-bunga kecil dengan tusuk pipih sampai selesai 15. Gunting benang warna ungu tua dan masukkan pada jarum kecil, lalu sulam bentuk gambar seperti di bawah ini dengan tusuk ranting sampai selesai 16. Rapikan lagi sulaman agar kencang dan indah. Link Video: https://youtu.be/F6xQBwXRdnw
Soal 1. Apa yang dimaksud dengan menyulam? 2. Jelaskan sejarah menyulam! 3. Jelaskan cara memasang ram? 4. Sebutkan jenis-jenis tusuk sulam! 5. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam menyulam? 6. Buatlah sulaman sesuai dengan kreativitasmu!
KERAJINAN BARANG BEKAS A. PENGERTIAN KERAJINAN BARANG BEKAS Yulianto (2009) menyatakan bahwa daur ulang merupakan konsep memanfaatkan suber daya yang berasal dari limbah kegiatan manusia. Dirgantara (2013) mengemukakan pengolahan sampah berbasis masyarakat adalah kegiatan mandiri yang dapa dilakukan agar mengurangi limbah dan dapat diolah untuk kebutuhan sehari-hari. Kerajinan barang bekas adalah hasil kreasi cipta dan kreativitas dimana bahan-bahan yang digunakan adalah barang-barang yang tidak terpakai. Bagi sebagian orang barang bekas mungkin tidak berguna dan tidak di manfaatkan secara maksimal. Tapi di tangan orang-orang yang memiliki kreativitas banyak sekali kerajinan tangan dari barang bekas menjadi bermanfaat dan bisa mendatangkan keuntungan bagi sipembuatnya, bahkan tidak sedikit orang yang membuat kerajinan dari barang bekas tersebut menjadi sumber penghasilannya. Dalam pembuatan kerajinan tangan ini memang di butuhkan kreativitas sehingga barang yang sudah tidak terpakai tersebut bisa dimanfaatkan lagi menjadi benda yang berguna dan bermanfaat. B. JENIS-JENIS BARANG BEKAS Ada banyak jenis bahan bekas yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan atau daur ulang. Beberapa jenis bahan bekas umum yang sering digunakan adalah sebagai berikut: 1. Kardus Limbah kardus merupakan salah satu limbah sampah yang banyak digunakan industri kerajinan yang dihasilkan. Walapun sebagai industri kerajinan dengan modal terbatas, industri ini banyak memberikan value riset terutama kepada pemerintahan dan perekonomian negara dengan menyerap banyak tenaga kerja.
2. Plastik Plastik dapat digolongkan berdasarkan sifat fisikanya terbagi menjadi dua, yaitu termoplastik dan termoset. Termoplastik merupakan jenis plastik yang bisa didaurulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC). Termoset merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekulmolekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, ureaformaldehid 3. Kertas Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan masih mempunyai banyak kegunaan lainnya. Kertas adalah bahan tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya berasal dari alam, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang turut menyumbangkan arti yang besar untuk peradaban dunia. Sebelum kertas di temukan, bangsa-bangsa terdahulu menggunakan media tablet dari tanah lempung yang dibakar, batu, kulit binatang atau tulang, serta sutra bahkan daun lontar yang di rangkai seperti naskah-naskah yang di jumpai pada jaman kerjaan majapahit dan kerajaan lainnya. Kertas yang terbuat dari bambu adalah kertas pertama yang pernah di buat di peradaban cina pada tahun masehi. Bahan bambu dipilih sebagai bahan pembuatan kertas pada masa itu dikarenakan bambu banyak tersebar luas di seluruh bagian negeri cina. Penggunaan kertas menyebar dari Cina melalui dunia islam dan mulai di produksi di Eropa pada sekitar abad 13 pertengahan, dimana pabrik kertas pertama di bangun dan mekanisasi pembuatan kertas di mulai. Produksi kertas pada awal abad 19 menyebabkan perubahan budaya yang signifikan diseluruh dunia, dan memudahkan pertukaran informasi dalam bentuk surat, surat kabar dan buku-buku. Seringkali kita menyepelekan keberadaan kertas ini, bagaimana jadinya kalau kertas tidak pernah tercipta, mungki bisa jadi tidak akan pernah ada sejarah yang tertulis dan tidak akan pernah ada buku sebagai sumber ilmu. Begitu berartinya selembar kertas bagi peradaban dunia. 4. Botol bekas Botol merupkan wadah untuk benda cair yang berleher sempit dan biasanya dibuat dari kaca atau plastik. Pada botol biasanya dilengkapi dengan tutup botol. Tutup botol ini digunakan untuk melindungi agar cairan tidak tumpah.
5. Kayu Kayu adalah bagian atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami pengayuan. Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, dan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasanhiasan rumah tangga dan sebagainya. Kayu merupakan produk organisme hidup, oleh karena itu kayu mempunyai sifat-sifat alami yang sangat unik dan setiap jenis kayu mempunyai penampilan yang karakteristik. C. MANFAAT MENGGUNAKAN BARANG BEKAS Mengolah barang bekas memiliki beberapa manfaat penting, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus mengolah barang bekas: 1. Konservasi Sumber Daya Alam Mengolah barang bekas membantu dalam konservasi sumber daya alam yang terbatas. Dengan mendaur ulang atau mengolah kembali barang bekas, kita dapat mengurangi eksploitasi sumber daya alam baru seperti logam, kayu, atau bahan baku lainnya. Ini membantu melindungi lingkungan dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam. 2. Mengurangi Limbah Barang bekas yang tidak diolah biasanya berakhir sebagai sampah, yang kemudian dapat membebani sistem pengelolaan sampah dan mengisi lahan pembuangan sampah. Dengan mengolah barang bekas, kita dapat mengurangi jumlah limbah yang dibuang dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. 3. Pengurangan Emisi Karbon Produksi barang baru seringkali melibatkan proses yang menghasilkan emisi karbon dan polusi lainnya. Dengan mengolah barang bekas, kita mengurangi kebutuhan akan produksi barang baru, sehingga mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan lainnya yang terkait dengan produksi. 4. Peningkatan Ekonomi Berkelanjutan Mengolah barang bekas dapat menciptakan peluang ekonomi baru. Industri daur ulang dan pengolahan barang bekas dapat menciptakan lapangan kerja, mempromosikan kewirausahaan, dan menyediakan bahan baku untuk industri lain. Ini membantu membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan. 5. Inovasi dan Kreativitas
Mengolah barang bekas juga dapat mendorong inovasi dan kreativitas. Banyak barang bekas dapat diubah menjadi produk baru dengan nilai tambah yang berbeda. Ini menciptakan peluang bagi para pengusaha, perancang, dan pengrajin untuk menghasilkan produk yang unik dan menarik dari barang bekas. D. CONTOH KERAJINAN BARANG BEKAS CELENGAN DARI BAHAN BEKAS Alat dan Bahan 1. Botol bekas 2. Kardus 3. Gunting 4. cutter 5. Penggaris 6. Kertas kado 7. Lem 8. Spidol Langkah-langkah pembuatan 1. Potong botol bekas menggunakan cutter 2. Buat pola lingkaran dari badan botol ke kardus
3. Potong kerdus sesuai pola 4. Menempelkan kardus ke botol menggunakan lem 5. Menempelkan kertas kado ke botol 6. Merapikan kertas menggunakan gunting Link Video https://youtu.be/Z6YaBSAVzsE
Soal 1. Apa itu kerajinan bahan bekas? 2. Sebutkan minimal 3 (tiga) jenis bahan bekas yang ada disekitar tempat tinggalmu! 3. Mengapa kita harus mengolah barang bekas? 4. Sebutkan contoh kerajinan yang terbuat dari bahan bekas beserta fungsinya!
KRIYA A. PENGERTIAN SENI KRIYA Seni kriya adalah seni yang dihasilkan menggunakan tangan, melalui berbagai media seni. Karya seni kriya dapat dikategorikan sebagai karya seni rupa. Istilah seni kriya berasal dari bahasa Sansekerta, yakni kata "krya" berarti mengerjakan. Kata tersebut kemudian berkembang menjadi karya, kriya, dan kerja. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kriya adalah pekerjaan (kerajinan tangan). Sedangkan dalam bahasa Inggris, kriya disebut craft, berarti energi atau kekuatan, yang digambarkan dengan suatu keterampilan untuk mengerjakan atau membuat sesuatu. B. SEJARAH SENI KRIYA Keberadaan seni kriya telah ada sejak zaman Prasejarah. Hal itu dapat dibuktikan dari adanya temuan benda-benda yang ada sejak zaman neolitikum (batu muda), seperti dikutip dalam buku buku Seni Budaya oleh Aep Saefulah. Ciri kebudayaan dari zaman neolitikum adalah manusia sudah hidup menetap dan pembuatan peralatan dari batunya sudah diasah sehingga lebih halus. Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, kegiatan utama manusia purba pada saat itu adalah berburu dan mengumpulkan makanan. Peningkatan pasokan makanan yang dihasilkan membuat mereka membuat sebuah kerajinan, seperti batu, tembikar, tekstil, logam, dan hal-hal lainya. Pembuatan tembikar dari tanah liat yang digunakan sebagai wadah, adalah salah satu benda karya seni kriya yang ditemukan pada zaman neolitikum. Dari pembuatan barang kerajinan tersebut, mereka telah menunjukkan bakat dalam membuat
alat dan senjata. Dalam perkembangannya, karya seni kriya identik dengan seni kerajinan karena terlihat dari cara pembuatannya menggunakan tangan (handmade). C. FUNGSI SENI KRIYA 1. Hiasan Hasil produk dari seni kriya ini banyak digunakan untuk benda pajangan, atau sebagai dekorasi, sehingga sering mengalami berbagai pengembangan. Dalam hal ini seni kriya termasuk dalam seni rupa murni (fine art), kerana lebih mengutamakan keindahan (estetis) sebagai pemenuhan emosi dari pada fungsi kegunaanya. Contohnya: patung, hiasan dinding, karya seni ukir, cinderamata, dan lain sebagainya. 2. Benda Terapan Berbeda dengan seni murni yang lebih mengutamakan keindahan sebagai hiasan, karya seni kriya dalam seni terapan (applied art) justru mengutamakan fungsinya praktis kegunaannya. Produk hasil bendanya siap untuk pakai, nyaman, namun tidak juga menghilangkan unsur keindahannya. Contohnya: peralatan rumah tangga, pakaian, furniture, keramik, perhiasan dan lain sebagainya. 3. Benda Mainan Beberapa produk seni kriya juga dapat difungsikan sebagai objek bermain. Benda atau alat permainan yang dijumpai biasanya berbentuk sederhana dari bahan yang mudah didapatkan, dan dikerjakan sehingga harganya relatif murah. Contohnya: Kipas tangan, congklak, boneka, dan lain sebagainya. D. JENIS-JENIS SENI KRIYA Jenis karya seni kriya dapat dibuat berdasarkan bahan dasar dan teknik yang digunakannya. Bentuk karya seni kriya nusantara sangat beragam. Seni kriya nusantara telah mengalami perkembangan, karena adanya perubahan zaman dan juga tuntutan pasar. Namun, masih banyak pula yang masih mempertahankan keanekaragaman hiasan tradisionalnya. 1. Seni Kriya Kayu Pembuatan seni kriya ini bendanya akan selalu menggabungkan nilai fungsi dan juga nilai hias dengan menggunakan bahan dari kayu. Kayu sangat banyak dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai benda kerajinan seperti contohnya patung, wayang golek, topeng, furnitur, dan hiasan ukir- ukiran. 2. Seni Kriya Tekstil
Bahan dasar kriya tekstil adalah kain yang terbuat dari serat. Tekstil memiliki lingkup yang luas dengan cakupan berbagai macam jenis kain yang dibuat dengan cara ditenun, diikat, dipres, maupun teknik pembuatan kain lainya. Contohnya adalah karya batik, dan karya tenun. 3. Seni Kriya Keramik Seni kriya keramik adalah benda yang bahan dasarnya dari tanah liat yang dibakar. Dalam pembuatanya, teknik yang biasanya dipakai adalah teknik slab(lempeng), putar (throwing), pilin, dan cetak tuang. 4. Seni Kriya Logam Logam akan menjadi berbagai macam benda kerajinan. Teknik pembuatan seni kriya logam terdiri dari teknik cetak lilin (cire perdue) dan teknik bivalve. 5. Seni Kriya Kulit Seni kriya kulit adalah karya seni yang bahan dasar pembuatanya menggunakan kulit. Umumnya, kulit biasa digunakan dalam seni kriya kulit adalah kulit sapi, buaya, ular dan kerbau. Kulit tersebut nantinya akan diolah melalui beberapa proses dengan menggunakan cairan atau zat tertentu. Contoh hasil seni kriya kulit adalah alat music rebana, dompet, tas, sepatu, ikat pinggang, dan masih banyak lagi. 6. Seni Kriya Batu Sesuai dengan Namanya, bahan dasar pembuatanya adalah batu. Batu yang biasa digunakan adalah batu fosil, jasper, batu akik, batu permata, dan lain-lain. Batu kemudian akan diolah dan dibentuk sedemikian rupa, agar terlihat indah. E. PEMBUATAN KERAJINAN TOPENG DARI KAYU
Alat dan bahan 1. Gergaji 2. Gunting 3. Lem 4. Bor 5. Amplas 6. Pensil 7. Spidol Langkah-Langkah 1. Potonglah terlebih dahulu kayu sesuai yang dibutuhkan 2. Mulailah mengukir bentuk topeng sesuai kebutuhan 3. Setelah diukir, pahatlah kayu sehingga membentuk topeng yang diinginkan 4. Agar hasilnya rapi dan bersih, amplas bagian kayu yang telah dipahat hingga hasilnya halus. Pada tahap akhir pembuatannya, berilah warna yang sesuai. Link Video: https://youtu.be/x6UgNb90TaA Soal 1. Apa itu seni kriya? 2. Jelaskan sejarah seni kriya! 3. Apa saja fungsi seni kriya? 4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis seni kriya! 5. Buatlah seni kriya sesuai dengan kreativitasmu!
Patria, A. S., Rupa, S. M. J. P. S., & Mutmaniah, S. (2016). Kerajinan anyam sebagai pelestarian kearifan lokal. Jurnal Dimensi Seni Rupa Dan Desain, 12(1), 1-10. Royani, M., & Agustina, W. (2017). Bentuk-bentuk geometris pada pola kerajinan anyaman sebagai kearifan lokal di kabupaten Barito Kuala. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 105-112. Sendari, A. A. (2019). Cara Menyulam untuk Pemula, Mudah Dipraktikkan di Rumah. Diakses pada 25 Mei 2023, dari https://www.liputan6.com/hot/read/3929030/caramenyulam-untuk-pemula-mudah-dipraktikkan-di-rumah Qothrunnada, K. (2021). Seni Kriya: Sejarah, Fungsi, Jenis, dan Contohnya. Diakses pada 25 Mei 2023, dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5808858/seni-kriya-sejarahfungsi-jenis-dan-contohnya. Salim, M. P. (2023). 6 Contoh Seni Kriya Berdasarkan Jenisnya, Ketahui Teknik yang Digunakan. Diakses pada 25 Mei 2023, dari https://www.liputan6.com/hot/read/5200331/6-contoh-seni-kriya-berdasarkanjenisnya-ketahui-teknik-yang-digunakan