The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by saut.psitompul, 2021-12-18 13:08:48

Konsep Ibadah Malam Natal 2021 edit 14

Konsep Ibadah Malam Natal 2021 edit 14

Keywords: Tata Ibadah

TATA IBADAH MALAM NATAL TAHUN 2021
GKPI JEMAAT MENTENG

Tema : Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan
Persaudaraan (1 Petrus 1:22)

Sub Tema : Dengan Kasih Kristus, kita hidup berbagi.

I. PERSIAPAN IBADAH
1. Sambutan dari Ketua Panitia Natal.
2. Saat Teduh (diiringi instrumen KJ “Mari Masuk”)
3. Prosesi (Menyanyikan lagu KJ 123)

II. IBADAH
1. Nyanyian KJ 123 : 1 + 3
“S’lamat,S’lamat Datang”

S’lamat, s’lamat datang, Yesus, Tuhanku!
Jauh dari sorga tinggi kunjunganMu.
S’lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia;
Damai yang Kaubawa tiada taranya,
Salam, salam!

Nyanyian malaikat nyaring bergema
Gembala mendengarnya di Efrata
“Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku!
Dalam kandang domba kau dapat bertemu.”
Salam, salam!
(Jemaat Berdiri)

2. Votum/Introitus/Doa (L=Liturgist; J=Jemaat)
L: Pertolongan kita hanya dalam nama Allah
Bapa kita, Allah yang menjadikan langit dan
bumi, Bapa Maha Kuasa yang setia untuk
selama-lamanya, yang tidak pernah mening-
galkan ciptaanNya. Dialah yang meneguhkan
ibadah ini menjadi persekutuan orang-orang
kudus dihadapanNya.
J: Terpujilah Allah Bapa yang telah menjadikan
kita dan yang memberi kehidupan bagi kita,
sekarang dan sepanjang abad.
L: Dan di dalam Nama Yesus Kristus, Jurusela-
mat dunia dan segenap isinya. Dialah sang
Anak Tunggal Bapa yang telah mati bagi
manusia. Dialah Sang Penyelamat yang ting-
gal bersama-sama dengan kita, yang telah
menyelamatkan umatNya dari murka Bapa.
J: Terpujilah Yesus Kristus, Tuhan yang telah
memberi keselamatan bagi dunia dan yang
telah mencurahkan RohNya bagi kita untuk
menyucikan kita dari noda dan dosa.
L: Dan di dalam Roh Kudus, yang menguduskan
dan mempersekutukan umatNya. Dialah Roh
Tuhan yang menerangi, menuntun dan
memperlengkapi kita menjadi murid dan
saksi Kristus. Dialah Roh Penghibur yang
memimpin kita masuk ke dalam kerajaanNya.
Haleluya!

J: Terpujilah Roh Kudus, yang senantiasa
membimbing kita, memampukan kita
sebagai saksi-saksi dan hamba-hambaNya
sekarang, selalu dan selama- lamanya.

L: Kita Berdoa: Ya Tuhan, kami jemaatMu, baik
yang hadir di tempat ini maupun yang
beribadah secara live streaming dari rumah
atau tempat lain, bersyukur kepadaMu pada
Malam Natal ini. Kami sungguh berterima
kasih atas semua kemurahan dan kasih
setiaMu. Kami merasakan kehadiran dan pe-
nyertaan-Mu, di mana kami umatMu diper-
sekutukan dalam kasih dan kebersamaan.
Kiranya Roh-Mu yang kudus senantiasa
menerangi hati dan pikiran kami, sehingga
kami dimampukan menjadi damai sejahtera
bagi sekitar kami. Baharuilah dan kuatkan
kami serta jadikan kami sebagai jemaat yang
hidup dan tetap berkarya bagi ciptaanMu, di
mana kata dan perbuatan kami berkenan
dihadapanMu. Kebenaran FirmanMulah di
atas segala-galanya. Dalam Yesus Kristus
kami berdoa kami, Amin!

3. Nyanyian KJ 119 : 1 + 4 “Hai Dunia, Gembiralah!”

Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu!
Dihatimu terimalah! Bersama bersyukur,
Bersama bersyukur, Bersama sama bersyukur!

Dialah Raja semesta, besar dan mulia.
Masyhurkanlah, hai dunia, besar anug’rahNya,
Besar anug’rahNya, besar besar anug’rahNya.

4. Litani Natal (diiringi instrumen musik)
L: Kisah kelahiran Kristus tidak pernah keting-
galan zaman. Kita menikmati tulisan suci
yang indah. Kita ingat bagaimana Mesias
datang sebagai bayi di Betlehem. Kita menya-
nyikan lagu-lagu untuk menggemakan
kegembiraan para malaikat. Kita tahu bahwa
Kristus telah lahir ke dunia, yang digelapkan
oleh dosa dan ketidakadilan. Di dunia kita
saat ini, orang-orang masih menderita.
Bahkan di musim cahaya terang dan lagu-
lagu gembira ini, kita tidak bisa melupakan
bahwa ada orang yang kesakitan karena
kemiskinan, kelaparan, dan bencana. Seperti
para malaikat, kita memiliki Kabar Baik untuk
dibagikan. Yesus Kristus ada di sini untuk
mengubah kisah kesulitan kita menjadi
kesaksian harapan! Bimbing kami Tuhan,
agar kami dapat menjadi saksi atas rahmat
dan kasih-Mu. Perlengkapi kami untuk saling
mendukung, sehingga lebih banyak orang
dapat memiliki makanan yang cukup, kese-
hatan yang baik, pekerjaan yang bermanfaat,
dan keadilan yang lebih besar di tengah

pandemi ini. Kami sangat bersyukur bahwa
Yesus dapat mengubah cerita kami, sehingga
kita bisa bebas dari dosa dan memperoleh
hidup yang kekal. Kami bersukacita dalam
semua hal besar yang telah Tuhan lakukan
bagi kami.

5. Persembahan Pujian : “Mula Pertama”
Oleh : Harland Hutabarat

6. Liturgi I: Allah dan Manusia :
Ditampilkan dalam bentuk silhouette,
diperankan oleh : 1. Rachel Sibuea
2. Carlo Gultom

7. Nyanyian KJ 96 : 1 “Di Malam Sunyi Bergema”
Di malam sunyi bergema nyanyian mulia.
Malaikat turun mendekat dengan beritanya,
“Sejaht’ra bagi dunia, t’lah datang Penebus.”
Heninglah bumi mendengar nyanyian yang kudus.

8. Liturgi II: Wujud Kasih Allah.(N:Narator L : Liturgi)
N: Allah sungguh mengasihi manusia, sehingga
Allah tidak membiarkan manusia senantiasa
dalam cengkeraman kegelapan. Mesias yang
dijanjikan sudah hadir dalam dunia manusia,
Dialah sang Juruselamat, yang menyatakan
cinta-kasih Allah terhadap manusia dan
dunia ini.

L1: Kel. Ny. Roose Situmorang br. Simanjuntak
Kedalaman dan kesungguhan kasih Allah
dinyatakan dalam tindakannnya. Allah me-
mutuskan memulih-kan manusia dan dunia
yang sakit-sakitan itu melalui pengutusan
AnakNya Yesus Kristus. Allah akan melawat
manusia dan dunia, sehingga setiap manusia
dapat terbebas dari belenggu dosa.

L2: Kel. Ny. Dr. Ade Simbolon br. Lumbantobing
Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan
seluruh umat manusia akan menyaksikan-
nya. Lihatlah! Tuhan Allah datang dengan
kemulian-Nya. Allah berjanji bahwa Ia akan
menyelamatkan umat manusia dengan
mengutus Juruselamat.

L3: Kel. Ny. Dr. Marion Tobing br. Aritonang
Tetapi sesungguhnya, dosa kitalah yang
ditanggung-nya, dan kesengsaraan kitalah
yang dipikulnya. Hu-kuman yang mendatang-
kan maut bagi kita ditimpa-kan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurNya kita ditebus.

L4: Kel. Ny. Donti Tobing br. Hutabarat
Allah berfirman: Hanya sesaat lamanya Aku
mening-galkan engkau, tetapi karena kasih
sayang yang be-sar, Aku mengambil engkau
kembali! Dalam murka yang meluap, Aku
telah menyembunyikan wajahKu terhadap

engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih
setia abadi Aku telah mengasihani engkau!

L5: Kel. Bpk. Jeffry Simamora br. Lumbantobing
Sesungguhnya keselamatan dari padaNya,
dekat pada orang-orang yang takut akan Dia,
Kasih dan kesetiaan akan bertemu. Kesetiaan
akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan
menjenguk dari langit. Bersorak-soraklah
dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-
sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajaMu
datang kepadamu, Ia adil dan jaya!

L6: Kel. Ny. Lamria Sitompul br. Nainggolan
Kristus adalah wujud kasih Allah untuk
keselamatan umat manusia. Dalam Kristus
manusia berdosa dibebaskan dari cengke-
raman iblis, kegelapan, maut dan kematian.
Dengan keselamatan itu, manusia dibaharui
dan dipulihkan. Sambutlah Dia yang datang
melawat dunia dan manusia. Pujilah Dia
kamu sekalian umat yang ditebusNya!
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
mahatinggi!

L7: Kel. Bpk. Haposan Hutagalung br. Lbnraja
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu
Kristus, Tuhan, di kota Daud. Di dalam Dia
ada hidup dan hidup itu adalah terang
manusia. Terang itu berca-haya di dalam
kegelapan dan kegelapan itu tidak mengua-

sainya. Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaanNya.

L8: Kel. Bpk. Pdt. Raja Lubis br. Hutagalung
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia mengaruniakan AnakNya
yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepadaNya tidak binasa, tetapi
beroleh hidup kekal. Dia menebus hidup
manusia dari lobang kubur, dan memahkotai
engkau dengan kasih setia dan rahmat.

9. Koor: Seksi Lansia : “Nunga Jumpang Muse Ari
Pesta i”

10. Nyanyian KJ 96 : 3 “Di Malam Sunyi Bergema”
Tetapi dosa pun tetap melanda dunia,
Menyangkal kidung Kabar Baik sekian lamanya.
Hai insan, buka hatimu, mengapa rusuh t’rus?
Diamkan gaduh dan dengar nyanyian yang kudus.
(Jemaat Berdiri)

11. Pengakuan Dosa
L: Jemaat yang dikasihi Tuhan, dengan segala
keren-dahan hati, marilah kita sejenak
merenungkan dan menyesali dosa-dosa kita
di hadapan Tuhan, serta memohon pengam-
punanNya. Mari kita saat teduh sejenak!
(diiringi musik KJ 27)

L: Kita Berdoa: Bapa kami yang di sorga di
dalam nama Yesus Kristus Tuhan kami!
Engkaulah Tuhan yang Maha Kuasa, khalik
langit dan bumi, dan sumber segala
kebenaran dan keadilan untuk menghakimi
umat manusia. Kami datang bersembah
sujud di hadapanMu untuk menyesali dosa
dan kejahatan kami, karena perbuatan dan
pikiran kami yang melanggar hukumMu.
Kami senantiasa menuruti godaan setan,
hawa nafsu, dan tabiat kami yang jahat itu.
Sepantasnyalah kami menerima ganjaran
sesuai dengan kejahatan kami, tetapi kami
telah sadar akan kejahatan kami, sehingga
kami datang kehadapanMu untuk menyerah-
kan diri dan menye-sali dosa kami. Tolong
dan kasihanilah kami, ampu-nilah segala
dosa dan kesesatan kami dan suruhlah
RohMu yang kudus itu untuk menerangi
pikiran dan jiwa kami supaya kami dapat
berbuat baik dan mematuhi segala kehen-
dakMu di dalam kebenaran, sehingga kami
beroleh hidup yang kekal di dalam penga-
sihan Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

L: Janji Tuhan tentang pengampunan dosa:
Tuhan adalah Penyayang dan Pengasih,
panjang sabar dan berlimpah-limpah kasih-
setiaNya. Tidak dilakukan-nya kepada kita
setimpal dengan kesalahan kita. Seperti

Bapa sayang kepada anak-anaknya, demi-

kianlah Tuhan sayang kepada orang yang

takut akan Dia. Segala kemuliaan bagi Allah

di tempat yang Maha Tinggi.

L+J: Amin! (Jemaat Duduk)

12. Nyanyian KJ 94 : 1 & 4
“Hai Kota Mungil Betlehem”

Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap;
bintang di langit cemerlang melihat kau lelap.
Namun di lorong g’lapmu bersinar T’rang baka:
Harapanmu dan doamu kini terkabullah.

Ya Yesus, Anak Betlehem, kunjungi kami pun;
sucikanlah, masukilah yg mau menyambut-Mu.
Telah kami dengarkan Berita mulia:
Kau beserta manusia kekal selamanya.

13. Liturgi III: Kehidupan di tengah Pandemi
N: Oleh Bpk. Pnt. Richard Silitonga

L1: Kel. Bpk. Darman Siahaan br. Pasaribu
Tuhan, pada masa Pandemi COVID-19 ini,
begitu banyak masalah yang muncul.
Perdebatan akan keberadaannya, membuat

gamang pembuat kebijak-an. Dunia
mengerang dan menderita. Kehilangan
pekerjaan mata pencaharian, sementara
beban hidup malah meningkat. Hidup serasa
mencekam.

L2: Kel. Bpk. Leo Siambaton br. Silitonga
Dukacita seakan sambung menyambung.
Manusia tersadar, harta, pangkat dan jabat-
an, tak punya arti apa-apa. Hidup manusia
telah berubah, dan masih terus akan ber-
ubah. Berapa lama lagi, ya Tuhan? Masih-kah
akan bertambah orang yang kehilangan
sanak saudara, oleh karena keganasan
COVID-19 ini.

L3: Kel. Bpk. Tiroy Sihotang br. Panggabean
Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, serta
Protokol Kesehatan dan berbagai level PPKM
menjadi aturan hidup yang baru. Kami telah
terputus dari sentuhan, dari jabat tangan.
Kami kehilangan senyum manis, bahkan
pelukan hangat dari sahabat. Semuanya oleh
karena pandemi. Berapa lama lagi, ya Tuhan?

L4: Kel. Bpk. Rahmat Tobing br. Manik
Pandemi menebar kepanikan, rasa khawatir
terpapar timbul bila bertemu langsung
dengan saudara, teman atau sesiapa saja.
Kecewa dan putus asa menjadi warna
keseharian kami, harapan sering kandas tak

terpenuhi. Kami merindukan kembali ke
suasana “normal” seperti dahulu, bukan
suasana “new normal” yang tidak normal ini,
tetapi kami sadar, segala sesuatu tidak akan
pernah lagi kembali sama.

L5: Kel. Ny. Dosni Hutabarat br. Tampubolon
Meskipun demikian, ada sisi lain kehidupan
kami yang terisi di sepanjang masa pandemi
ini. Kami merasakan kehadiran Tuhan di
dalam doa dan di saat kami merenungkan
Firman-Mu, kami lebih banyak waktu untuk
berkumpul dengan keluarga di rumah, dapat
tersambung dengan sesama kami difasilitasi
kemajuan teknologi. Kami percaya, ditengah
penderitaan, Tuhan senantiasa hadir,
menopang dan memberi kekuatan serta
melimpahkan kasih-Nya kepada kita.

14. Koor: Sola Gratia – “Malam Indah Cemerlang”

15. Liturgi IV: Merayakan Natal di tengah Pandemi
N: Kita umat Kristiani merayakan Natal dalam
suasana prihatin karena pandemi Covid-19
sedang melanda. Namun, kelahiran Kristus
bagi kita, yang diberikan Allah kepada kita
sebagai wujud kasih-Nya, senantiasa
mewujudkan kasih itu kepada sesama kita,
terlebih di masa pandemi.

L1: Kaori Marcelo Napitupulu
Lihatlah, saat ini diperdengarkan Berita
Kesukaan tentang kelahiran Kristus. Natal
kembali hadir di tengah-tengah dunia yang
dilanda pandemi. Dengan suara nyaring,
kami memperdengarkan berita sukacita itu,
dan memberitahukan kepada dunia bahwa
Raja Damai, Yesus Kristus, telah lahir!

L2: Elza Tiurmaida Rimauli Silalahi
Saudaraku, ketahuilah! Kelahiran Kristus
bukan sekedar dirayakan, tetapi kelahiran itu
menjadi ajakan untuk dapat menyatakan
kasih persaudaraan di tengah pandemi ini.
Merayakan Natal bersama pandemi
senantiasa memunculkan perubahan diri dan
perubahan hati, serta menjadi anak-anak
yang hidup dalam kasih persaudaraan.

L3: David Sipahutar
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh
ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu
dapat mengamalkan kasih persaudaraan
yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi
dengan segenap hatimu. Inilah berita Natal,
Allah mengasihi manusia, dan karena
kasihNya Dia datang melawat kita. Natal
adalah kasih, dan kasih itu adalah damai dan
shalom.

L4: Febrina Stephanie Sianipar
Saat ini, kita dipersatukan melalui perayaan
Malam Natal. Kita bersekutu menyambut
kelahiran Kristus Yesus Tuhan kita.
Ketahuilah saudaraku, Kristus telah lahir bagi
kita! Raja Kasih dan Raja Damai itu telah hadir
di tengah-tengah kita! Siapakah yang tidak
bersukacita olehNya? Dia datang untuk kita,
dia datang untuk manusia, dia datang
membawa kasih kepada kita.

L5: Rega Ervanto
Pekerjaan manusia semakin kompleks,
apabila tidak didasari kasih Kristus akan
membawa manusia kepada dunia yang
semakin sulit. Ketahuilah! Yesus Kristus
datang dengan kasih, Ia melakukan pekerja-
anNya dengan penuh kasih. Hari-hariNya
dihiasi dengan kasih, tiada hari tanpa kasih.

L6: Rahel Angela Lumbantobing
Ingatlah! Kristus telah membawa dan meng-
hadirkan kasih di antara kita manusia, dan itu
berarti supaya kita, dibaharui menjadi pelaku
kasih. Keberadaan kita kiranya sungguh-
sungguh menjadi berkat bagi sesama kita,
terlebih di masa pandemi ini. Biarlah Natal ini
menjadi saat yang tepat bagi kita untuk
mengingat, memahami dan pentingnya
kesadaran akan kasih persaudaraan.

L7: Jonathan Napitupulu
Tuhan! di bawah bayang-bayang belas
kasihMu, di masa ketidakpastian dan
kesusahan ini, Tuhan mengajari kami untuk
mengasihi sesama kami. Kasih setia Tuhan
yang tiada berkesudahan di dalam kehidupan
kami, di tengah pandemi ini, kami dapat
berseru, kami bukan orang yang takut, kami
adalah orang-orang yang berani.

L8: Rahel Nathania Lumbantobing
Kami bukan orang yang memikirkan
keselamatan diri sendiri, tetapi kami adalah
orang-orang yang perduli dengan sesama
kami! Kami bukan orang yang serakah, tetapi
kami adalah orang-orang yang bermurah
hati! Kami adalah umat-Mu, yang sukacita
memberi dan berbagi kasih dimanapun kami
berada, dimanapun Tuhan memanggil kami!

16. Penyalaan Lilin
i) Perwakilan Penyalaan Lilin di undang ke altar
 Pelayan Firman : Pdt. Proff. Dr. JS
Aritonang
 Guru Jemaat/Majelis : Pnt. Erwin Sibuea
 Ketua Panitia Natal : Pnt. Saut Sitompul
 Mewakili Perempuan : ….
 Mewakili Pria : …..

ii) Keterangan:
Di Gereja :
 Para Penyala lilin maju ke altar, dalam 3
baris (di iringi lagu lembut Malam Kudus)
- Pendeta di depan Altar,
- Guru Jemaat, Ketua Panitia, Perwakilan
Perempuan/Pria, di tangga ke-2
- 8 orang Anak-anak Katekisasi di tangga
ke-3
 Pendeta menyalakan lilin besar, lalu
menghadap jemaat lalu menyulut lilin Guru
Jemaat cs…
 Guru Jemaat cs menghadap jemaat, dan
menyulut lilin 8 anak Katekisasi, masing-
masing 2 orang.
 Anak-anak Katekisasi menghadap jemaat
lalu berjalan menyalakan lilin sesuai
petunjuk.
 Setelah seluruh lilin jemaat menyala, anak-
anak Katekisasi kembali ke altar, dengan
posisi menghadap jemaat.

Di rumah Warga Jemaat :
 Proses penyalaan lilin di rumah dilakukan

bersamaan dengan di gereja.
 Masing-masing anggota keluarga diberi

sebatang lilin.
 Kepala Keluarga menyalakan lilin sendiri.

 Dari lilin tersebut, ia menyulut satu-persatu
lilin anggota keluarga yang hadir.

 Bersama menunggu ajakan Pendeta dari
Gereja untuk menyanyikan “Malam Kudus”

 Pendeta mengundang warga Jemaat baik
yang di Gereja maupun yang di rumah,
bangkit berdiri, dan menyanyikan “KJ 92 1-
3, “Malam Kudus”

iii) Nyanyian KJ 92 : 1 – 3 “Malam Kudus”

Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus
ayah bunda mesra dan kudus;
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang.

Malam kudus, sunyi senyap. Kabar Baik
menggegap;
bala sorga menyanyikannya,
kaum gembala menyaksikannya:
“Lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom!”

Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus
di wajahMu, ya Anak kudus,
cinta kasih kekal, cinta kasih kekal.

(Jemaat Duduk)

17. Khotbah: “1 Petrus 1:22 :

Pengkhotbah : Pdt. Proff. Dr. JS Aritonang

Tema : Cinta Kasih Kristus yang

Menggerakkan Persaudaraan”

18. Koor: Gab. Jemaat“Bertolonganlah Senantiasa”

19. Persembahan
PF: Firman Tuhan mengantar kita memberi
persembahan kepada Tuhan, tertulis dalam 1
Tawarikh 29:17, demikian firman Tuhan:
“Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah
penguji hati dan berkenan kepada
keikhlasan, maka aku pun mempersembah-
kan semuanya itu dengan sukarela dan tulus
ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di
sini telah kulihat memberikan persembahan
sukarela kepada-Mu dengan sukacita.”
(Sambil Memberikan Persembahan, kita
menyanyikan BE 49 : 1, 5-7)

Nyanyian BE 49 : 1, 5-7 “Sai Ro Ma Tu Bara”
Sai ro ma tu bara di Betlehem on
Hamu na porsea hatop ma tu son
Marnida halasan ni rohanta i
Tinongos ni Ama na di Surgo i

Sai dok ma O Anak ni Debata i
Ho ro sian ginjang dibaen asiMi
Di hami sudena na mardosa on
Mambaen haluaon di hami tongtong

Tung aha ulaning denggan di rohaM
Silehononnami baen las ni rohaM?
Nang sere nang perak ndang pinangidoM
Ai roha na ias sambing do lomoM

Antong rohanami ma peleanMi
O Jesus hasian sai jalo ma i
Ias jala sonang ma baen angka i
Tongtong gabe domu ma tu rohaMi

(Jemaat Berdiri)

20. Doa Persembahan
PF: Marilah kita berdoa: Ya Allah Bapa kami di
sorga, kami mengaku dengan setulus hati,
Engkaulah sumber segala berkat dan karunia.
Di sini kami memberikan persembahan
syukur kami kami kepada-Mu. Terimalah
persembahan umat-Mu dan berkatilah
menjadi alat kesaksian, persekutuan dan
pelayanan jemaat-Mu ini. Jadikanlah hidup
kami persembahan yang berkenan kepada-
Mu dan pakailah hidup kami untuk turut
menghadirkan tanda-tanda Kerajaan-Mu di
seluruh dunia ini: kasih, keadilan, damai
sejahtera dan sukacita. Bukalah hati kami
dengan Roh KudusMu, agar kami senantiasa
mengucapkan syukur kepada-Mu, di dalam
nama Yesus Kristus, Tuhan kami, Amin!

21. Nyanyian PKJ 147 : 1 – 3 “Di Sini Aku Bawa”
Di sini aku bawa, Tuhan,
persembahan hidupku, semoga berkenan.
Berapalah nilainya, Tuhan,
dibandingkan berkatMu yang t’lah Kau limpahkan.
T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!

Kuingat firmanMu, ya Tuhan,
yang mengajarkan kami mengingat yang
kecil:
Berkati semuanya, Tuhan,
supaya persembahan tetap mengalir t’rus.
T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!

22. Penutup “Doa Bapa Kami”
PF: Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah
nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini, makanan kami
yang secukupnya dan ampunilah kami akan
kesalahan kami seperti kami juga
mengampuni orang yang bersalah kepada
kami, dan janganlah membawa kami ke
dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
dari yang jahat.
J: Kar’na ‘Kau yang punya kerajaan, dan
kekuasaan, dan kemuliaan sampai
s’lamalamanya, Amin!
(dinyanyikan!)

23. Berkat
PF: Tuhan memberkati engkau dan melindungi
engkau. Tuhan menyinari engkau dengan
wajah-Nya, dan memberi engkau kasih
karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya
kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera.
J: Bapa t’rima kasih, Bapa t’rima kasih, Bapa di
dalam surga, ku bert’rima kasih, Amin!
(dinyanyikan!)

24. Saat Teduh

III. PERAYAAN NATAL


Click to View FlipBook Version