Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem
Reproduksi
Untuk SMA/MA Kelas XI Semester II
Nama : Risna Zulhida Apriyanti
NIM : (A1C215055)
1/4/2018
Pendidikan Biologi - Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun
Jaringan pada Sistem Reproduksi
Nama : Risna Zulhida Apriyanti
NIM : A1C215055
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI / II
Instansi : Universitas Lambung Mangkurat
Kata Pengantar
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat
kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan dan
sikap secara utuh. Proses pencapaiannya melalui
pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai
sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian
kompetensi tersebut.
Bila pada jenjang SD/MI, semua mata pelajaran
digabung menjadi satu dan disajikan dalam bentuk tema-
tema, maka pada jenjang SMP/MTs pembelajaran sudah
mulai dipisah-pisah menjadi mata pelajaran.
Sebagai transisi menuju ke pendidikan menengah,
pemisahan ini masih belum dilakukan sepenuhnya bagi siswa
SMP/MTs. Materi-materi dari bidang-bidang ilmu Fisika,
Kimia, Biologi, dan Ilmu Bumi dan Antariksa masih perlu
disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam). Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan wawasan yang utuh bagi siswa SMP/MTs
tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam semesta
beserta segenap isinya.
Bahan ajar ini menjabarkan usaha minimal yang harus
dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam
Kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari
sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di
sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan
dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan
kegiatan pada buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan
kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan
relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Implementasi terbatas pada tahun ajaran 2013/2014
telah mendapat tanggapan yang sangat positif dan masukan
yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan
semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk
implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan
seterusnya. Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan dimasa mendatang. Untuk itu,
saya mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan
masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada buku ini.
Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi
kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan
generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).
Banjarmasin, Januari 2017
Risna Zulhida Apriyanti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………..………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
Kompetensi Dasar................................................................. 1
IPK ...........................................................................................2
Halaman Judul.......................................................................4
ISI MATERI ......................................................................................5
Teknologi Sistem Reproduksi ..........................................5
Metode Kontrasepsi dalam Program Kependudukan
dan KB (keluarga Berencana)………… ………………………………8
Laktasi ............................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 25
Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ
penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksprimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan dalam kelas/laboratorium
maupun diluar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungannya
dengan menerapkan keselamatan kerja pada saat
melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
lingkungaan sekitar
3.13 Menerapkan pemahaman tentang prinsip reproduksi
manusia untuk menanggulangi pertambahan penduduk
melalui program keluarga berencana (KB) dan
peningkatan kualitas hidup SDM melalui pemberian ASI
eksklusif. (C3)
4.13 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada
struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan
sistem reproduksi manusia melalui berbagai bentuk
media presentasi.
4.14 Memecahkan masalah kepadatan penduduk dengan
menerapkan prinsip reproduksi manusia
IPK
1. 1.1 Menjelaskan contoh ayat Al-Quran tentang proses
pembentukan janin berdasarkan kitab Al-Quran (Q.S. Al
Qiyamah ayat 37-38) (C2)
2. 2.1 Melaksanakan sifat perilaku ilmiah, teliti dan jujur
terhadap data dan fakta melalui pembahasan sistem
reproduksi pada manusia (A2)
3. 3.13.1 Memberikan contoh teknologi sistem reproduksi
dan metode kontrasepsi dalam program kependudukan
dan KB (Keluarga Berencana) untuk menanggulangi
pertambahan penduduk (C2)
3.13.2 Menentukan cara peningkatan kualitas hidup SDM
melalui pemberian ASI eksklusif (Laktasi) (C3)
4. 4.14.1 Membuat tabel tentang macam-macam teknologi
sistem reproduksi pada pria dan wanita dalam program
kependudukan dan KB (Keluarga Berencana) (C3)
4.14.2 Membuat charta tentang proses laktasi untuk
meningkatkan kualitas hidup SDM melalui pemberian ASI
eksklusif serta program kependudukan dan keluarga
berencana (KB) (C2)
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun
Jaringan pada Sistem Reproduksi
Teknologi Sistem Reproduksi
• Amnionsentesis, teknik
pengambilan cairan amnion
untuk dianalisis secara genetik
dan biokimia. Amniosentesis
bertujuan untuk mendeteksi
adanya kelainan genetik,
misalnya siklemia dan
hemophilia. Umumnya dilakukan
terhadap wanita hamil yang
berusia 35 tahun atau
penderita kelainan kromosom.
Gambar 1 • Fertilisasi in vitro (teknik
(Sumber : Nakita.Grid.ID. 2017) bayi tabung), dilakukan untuk
membantu pasangan sulit
• USG (ultrasonografi), teknik mendapatkan keturunan.
diagnostik menggunakan Mekanismenya, ovum
gelombang ultrasonik untuk difertilisasi dengan sperma
menampilkan keadaan kesehatan, pada media kultur untuk
organ internal, dan jenis kelamin menghasilkan embrio, kemudian
bayi dalam rahim ibu. embrio diimplantasikan ke
uterus agar terjadi kehamilan.
• (Sumber : Irnaningtyas. 2013 :
426 - 427).
Untuk membantu mengatasi 2. Bayi Tabung
Bayi tabung merupakan terapan
masalah reproduksi, berbagai teknologi biasa dilakukan
pengetahuan tentang teknologi telah terhadap perempuan (istri) yang
berkembang sangat pesat. Beberapa sel telurnya tidak dapat turun ke
contoh terapan teknologi reproduksi dalam oviduk. Hal tersebut
tersebut adalah sebagai berikut: kemungkinan disebabkan oleh
1. Inseminasi Buatan infeksi atau kelainan bawaan
Inseminasi buatan merupakan sehingga saluran tersebut
terapan teknologi yang dilakukan tersumbat. Pada bayi tabung,
dengan cara memasukkan sperma ke proses pembuahan terjadi di luar
dalam vagina oleh seorang ahli kandungan, yaitu di dalam cawan
kesehatan. Sperma biasanya berasal laboratorium. Telur yang belum
dari pasangannya (suami). Inseminasi matang diambil dari ovarium
buatan dilakukan terhadap dengan suatu alat, kemudian
perempuan yang suaminya mempunyai dimatangkan dalam cawan dengan
jumlah sperma yang sedikit. Sebuah obat penyubur. Selanjutnya, sel
variasi dari inseminasi buatan adalah telur yang sudah matang
penggunaan obat-obatan yang dapat direaksikan dengan sperma.
merangsang ovari. Selanjutnya, Setelah dua sampai empat hari,
sperma donor ditempatkan di dalam embrio siap diimplantasi ke
uterus, dekat vagina. rahim.
3. Intracytoplasmic Sperm 4. Pengontrolan Kehamilan
Injection Pengontrolan
Intracytoplasmic sperm kehamilan merupakan suatu
injection merupakan terapan terapan teknologi untuk
teknologi dengan metode dan mengontrol kehamilan. Hal
prosedur yang lebih canggih. Satu tersebut dilakukan manusia
sel sperma disuntikkan langsung ke antara lain berkaitan dengan
sebuah sel telur. Metode tersebut masalah kependudukan ataupun
lebih efektif pada seorang laki-laki kesehatan. Pengontrolan
yang mempunyai beberapa masalah kehamilan dapat dilakukan dengan
kesuburan. Reaksi obat tersebut cara menggunakan alat
meliputi rintangan mekanis terhadap kontrasepsi (alat pencegah
lintasan sperma. Beberapa jenis kehamilan). Untuk mencegah
spermisida dalam bentuk busa, jeli, kehamilan, meski tidak 100%
atau tablet merupakan bahan kimia tingkat
yang dapat mematikan sperma. Cara keberhasilannya, beberapa ibu
lain yang biasa digunakan adalah menggunakan obat-obatan
dengan memasukkan alat tertentu ke pencegah kehamilan.
dalam. (Sumber : Decky. 2012)
Metode Kontrasepsi dalam Program
Kependudukan dan KB (keluarga Berencana)
Jumlah penduduk
Indonesia pada tahun
2013 diperkirakan
sekitar 250 juta jiwa,
dengan angka
pertumbuhan penduduk
1,49 % per tahun. Angka
tersebut tinggi, maka
program KB dengan
slogan “dua anak cukup”
tetap harus dilaksanakan
Gambar 2 secara intensif untuk
(Sumber : jatim.bkkbn.go.id. 2011) mengendalikan angka
kelahiran.
• Kontrasepsi alami, dengan
sistem kalender (tidak
melakukan hubungan seks selama Pasangan suami
masa subur wanita). istri yang ingin
• Koitus interuptus, pergerakan menghindari kehamilan,
penis dari vagina sebelum terjadi dapat memilih metode.
ejakulasi. kontrasepsi. Prinsip
• Kontrasepsi kimiawi, misalnya metode kontrasepsi
dengan menggunakan jeli, busa, adalah menghambat
krim dan supositoria spermisida pergerakan sperma ke
(pembunuh sperma). Zat-zat ovum, mencegah ovulasi,
tersebut bersifat toksik bagi atau mencegah
sperma. implantasi zigot.
• Metode sawar mekanis, yaitu
mencegah pergerakan sperma ke • Pencegahan ovulasi,
tuba fallopi. Contohnya dengan cara sebagai
diafragma, kondom untuk laki- berikut.
laki/wanita, serta sterilisasi. a. Pil KB, mencegah
Sterilisasi merupakan metode ovulasi dengan
permanen untuk mencegah menekan sekresi
penyatuan sperma dengan ovum gonadotropin. Pil KB
melalui operasi . Jenis sterilisasi mengandung steroid
, yaitu : sintetik mirip
a. Vasektomi, pemotongan vas estrogen dan
deferens, kemudian kedua progesteron.
ujung saluran diikat agar b. Susuk KB, (alat
sperma tidak mengalir, kontrasepsi di bawah
sehingga cairan semen tidak kulit/implant) berisi
mengandung sperma. levornorgestrel yang
b. Tubektomi (ligasi tuba), menghambat ovulasi,
pemotongan dan pengikatan menipiskan
saluran tuba fallopi sehingga endometrium, serta
ovum tidak memasuki uterus. menghambat
pergerakan sperma
• Penghambatan implantasi, karena lendir serviks
dengan cara memblokade mengental dan
implantasi, contohnya IUD berjumlah sedikit.
(intrauterine device) atau AKDR c. Suntik KB,
(alat kontrasepsi dalam rahim) mengandung Depo
yang bekerja mencegah sel telur Medrexyprogestero
yang telah dibuahi menempel ne Acetate
pada dinding rahim. (progestin) yang
(Sumber : Irnaningtyas. 2013 : bekerja menghambat
427 - 428). ovulasi dan
Sejalan dengan mengentalkan lendir
perkembangan zaman, serviks.
pertumbuhan penduduk pun Program KB dapat
mengalami perkembangan pesat. dilakukan dengan
Dengan lahan hidup yang tetap, menggunakan alat-alat
pertumbuhan penduduk yang tinggi buatan maupun dengan
dapat menimbulkan masalah sistem kalender (tidak
sandang, pangan, papan, dan melakukan hubungan
kesehatan. Untuk mengatasi seksual di saat subur).
masalah ini, dilakukan upaya Selain itu, ada pula
pengaturan kelahiran yang di metode KB yang sifatnya
Indonesia disebut program permanen, yaitu
Keluarga Berencana (KB). vasektomi dan
tubektomi.
Vasektomi adalah
pemotongan vasa
Ada beberapa macam pilihan deferensia dan kemudian
alat kontrasepesi dalam ber KB dan tiap ujung potongan
masing-masing mempunyanyi diikat. Tubektomi adalah
kelebihan dan kekurangannya, hal pemotongan oviduk dan
itu sangat tergantung pada si kemudian tiap ujung
pemakai itu sendiri, dan dalam hal potongan diikat.
menapsirkannya, Dalam penggunaan (Sumber : Pratiwi, dkk.
alat kontrasepsi tersebut perlu 2006 : 259)
menggunakan metode-metode atau
langkah-langkah agar nyaman dan sangat diperlukan agar
men dapatkan kepuasan tersendiri tidak terjadinya hal-hal
dalam melakukan hubungan badan yang tidak diinginkan
suami isteri, kepuasan dalam dalam keluarga itu
melakukan hubungan suami istri sendiri, maka dalam hal
Ada beberapa macam metode ini perlu mengenal
penggunaan kontrasepsi. Secara metode yang sesuai
garis besar, metode kontrasepsi dalam penggunaan
itu dibagi dalam 6 bagian besar. kontrasepsi itu sendiri.
Yaitu metoede kontrasepsi alami,
kontrasepsi dengan alat, 3. Metode Kontarasepsi
kontrasepsi hormonal, kontrasepsi Hormonal
laktasi, kontrasepsi darurat, dan Kebanyakan
kontrasepsi mantap. kontrasepsi hormonal
1. Metode Kontrasepsi Alami mengandung estrogen
a. Pantang Berkala dan progesteron atau
Metode alami hanya bisa hanya progesteron saja.
diterapkan pada wanita dengan Penggunaan kontrasepsi
siklus haid teratur. Caranya dengan ini dilakukan dalam
menghindari sanggama pada saat bentuk pil, suntikan, atau
subur. Kerjasama dan pengertian susuk. Pada prinsipnya,
suami sangat dibutuhkan dalam hal mekanisme kerja hormon
ini. Alat bantu metode ini adalah progesteron adalah
pengukuran suhu basal dan uji mencegah pengeluaran
kekentalanlendir leher sel telur dari indung
rahim.Kelebihan:Tidak ada efek telur, mengentalkan
sampingEkonomisKekurangan:Angka cairan di leher rahim
kegagalan tinggi yaitu 10 – 30 dari sehingga sulit ditembus
100 wanita. sperma, membuat lapisan
b. Senggama Terputus dalam rahim menjadi
Cara ini mungkin bisa menghindari tipis dan tidak layak
kehamilan. Konsepnya, untuk tumbuhnya hasil
mengeluarkan alat kelamin konsepsi, saluran telur
menjelang terjadinya ejakulasi. jalannya jadi lambat
Cuma, cara ini memang agak sehingga mengganggu
mengganggu kepuasan kedua belah saat bertemunya sperma
pihak. Tingkat kegagalannya cukup dan sel telur.
tinggi, 30-35 persen. Ini lebih a. Pil/tablet KB
disebabkan suami tidak bisa b. Suntikan
mengontrol, sehingga sperma tetap c. Susuk
saja tertumpah di mulut rahim dan 4. Metode Kontrasepsi
tetap bisa masuk vagina. Laktasi
2. Metode Kontrasepsi Dengan Metode ini hanya bisa
Alat Bisa dibagi menjadi: diterapkan pada ibu
Alat Kontrasepsi dalam menyusui yang benar-
Rahim/AKDR/IUD lebih dikenal benar menyusui secara
dengan nama spiral. Berbentuk alat eksklusif/terus-
kecil dan banyak macamnya. Ada menerus.
yang terbuat dari plastik seperti 5. Metode Kontrasepsi
bentuk huruf S (Lippes Loop). Ada Darurat (Pasca
pula yang terbuat dari logam Senggama)
tembaga berbentuk seperti angka Sebenarnya kontrasepsi
tujuh (Copper Seven) dan mirip ini bukan merupakan
huruf T (Copper T). Selain itu, ada alternatif untuk
berbentuk sepatu kuda (Multiload). pencegahan kehamilan.
Alat kontrasepsi dalam rahim Namun, dalam keadaan
mempunyai beberapa tipe, antara darurat metode
lain Copper T380A, Nova T, dan kontrasepsi ini dapat
beberapa AKDR yang diberi digunakan, yaitu setelah
hormon berhubungan seks dan
a. Kondom sebelum implantasi
b. Diafragma (menempelnya embrio
c. Spermisida pada dinding rahim).
Yang perlu dicermati,
kontrasepsi darurat
hanya dibolehkan bagi
wanita yang tidak
menggunakan jenis
kontrasepsi apa pun dan
yang melakukan
sanggama pada
pertengahan siklus
haidnya.
6. Metode Kontrasepsi
Mantap
Dipilih dengan alasan
sudah merasa cukup
dengan jumlah anak yang
dimiliki. Dikenal juga
dengan sterilisasi, yaitu
operasi pada saluran
indung telur (perempuan)
atau saluran sperma
(laki-laki) agar steril
atau tak ada sel telur
untuk dibuahi maupun sel
sperma untuk membuahi.
Sterilisasi pada wanita
disebut dengan
tubektomi sedangkan
para pria dikenal dengan
vasektomi.
Laktasi
Laktasi adalah proses
produksi, sekresi, dan
pengeluaran ASI (air susu
ibu). Laktasi dipengaruhi
oleh beberapa hormon
sebagai berikut.
• Selama kehamilan
hormon estrogen
merangsang
perkembangan duktus
Gambar 3 (saluran) kelenjar, dan
(Sumber : Psychologymania.
hormon progesteron
2013)
merangsang pembentukan
alveolus lobulus dalam
Laktasi adalah proses payudara. Sejak bulan
produksi, sekresi, dan ke-2 kehamilan, plasenta
pengeluaran ASI (air susu mengeluarkan banyak
ibu). Laktasi adalah HPL (human placental
keseluruhan proses menyusui lactogen) yang berperan
mulai dai ASI diproduksi dalam pertumbuhan
sampai proses bayi menghisap payudara, putting, dan
dan menelan ASI. Masa laktasi aerola. Prolaktin dan
mempunyai tujuan somatomammotropin
meningkatkan pemberian ASI korionik merangsang
eksklusif dan meneruskan perkembangan kelenjar
pemberian ASI sampai anak mamae dengan
umur 2 tahun secara baik dan
benar serta anak mendapatkan menyintesis enzim-enzim
kekebalan tubuh secara alami
(Ambarwati, 2010; h. 6). untuk memproduksi susu.
Laktasi dipengaruhi oleh
beberapa hormon sebagai • Penurunan mendadak
berikut.
hormon estrogen dan
progesteron akibat
keluarnya plasenta saat
kelahiran, akan memicu
laktasi.
• Hormon oksitosin
merangsang pengeluaran
susu. Stres psikologis
ibu dapat menghambat
pengeluaran susu.
Sebaliknya sikap positif
ibu yang sedang
menyusui, akan
mendukung keberhasilan
proses menyusui.
b. ASI relatif aman
terhadap kontaminasi.
Pada umumnya, bayi hanya Karena ASI diberikan
memerlukan ASI sampai usia 3 langsung, kemungkinan
bulan. Biasanya tidak terdapat ASI tercemar zat yang
gangguan pertumbuhan dalam berbahaya lebih kecil
masa usia ini, kecuali jika anak c. Resiko alergi pada bayi
menderita penyakit atau sangat kecil
karena hal-hal tertentu di luar d. Temperatur ASI sesuai
faktor makanan. dengan temperatur tubuh
Akan tetapi, setelah bayi
tiga bulan, jumlah ASI yang e. Pemberian ASI dapat
dihasilkan ibu akan mulai mempererat hubungan
berkurang, sehingga tidak kasih sayang antara ibu
dapat lagi memenuhi dan bayinya
kebutuhan anak akan kalori f. Bayi yang menyusu pada
dan protein. Anak mulai ibunya memiliki
memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan geraham
awal gangguan pertumbuhan, lebih baik
seperti kenaikan berat badan g. Bentuk payudara ibu
melambat dan sebagainya. memungkinkan bayi
Pengaturan makanan yang menyusui tanpa tersedak
tepat dan benar merupakan ASI yang dihasilkan
kunci pemecahan masalah ini. pada hati pertama sampai
Khasiat ASI sebagai makanan hari ketiga atau keempat
untuk bayi tidak perlu setelah persalinan disebut
disangsikan lagi. Ahli kolostrum. Setelah hari
kedokteran anak di seluruh keempat sampai kira-kira
dunia telah mengadakan minggu kelima disebut air
penelitian terhadap kebaikan susu peralihan. Setelah
ASI sebagai makanan bayi, minggu kelima dan
dan menyimpulkan sebagai seterusnya, ASI yang
berikut. diproduksi mempunyai
a. Air susu ibu mengandung komposisi zat gizi yang
hampir semua zat gizi yang tetap.
diperlukan oleh bayi dengan Kolostrum berwarna
komposisi yang sesuai lebih kuning dan lebih kental
dengan kebutuhan bayi. daripada ASI. Kolostrum
ASI mengandung kadar berkhasiat membersihkan
laktosa tinggi. Laktosa saluran pencernaan bayi dari
dalam usus akan mengalami mukoneum (kotoran yang
peragian hingga membentuk terdapat dalam saluran
asam laktat. Asam laktat pencernaan janin). Selain itu
dalam susu bayi bermanfaat kolostrum, juga merangsang
untuk : kematangan mukosa usus
1) menghambat sehingga saluran pencernaan
pertumbuhan bakteri bayi siap untuk mencerna
patogen ASI.
2) merangsang pertumbuhan ASI memiliki
mikroorganisme yang kandungan gizi lengkap, baik
dapat menghasilkan makronutrien seperti
berbagai macam asam protein, lemak, karbohidrat,
organik dan menyintesis maupun mikronutrien, yaitu
beberapa jenis vitamin vitamin dan mineral. Mineral
dalam usus yang terdapat dalam ASI
3) memudahkan terjadinya sama dengan yang
pengendapan calsium terkandung dalam
caseinate (protein susu) kolostrum, hanya kadarnya
4) memudahkan penyerapan lebih rendah.
berbagai jenis mineral, Keuntungan lain dari
seperti kalsium, fosfor, pemberian ASI adalah
dan magnesium praktis, karena dapat
b. ASI mengandung zat imun diberikan kapan saja, di
untuk melindungi bayi dari mana saja dalam keadaan
berbagai penyakit infeksi. segar dengan suhu yang
Zat imun yang terdapat sesuai dengan suhu bayi,
dalam ASI antara lain higienis, dan ekonomis.
laktoferin, dan antibodi (Sumber : Pratiwi, dkk.
yang dapat melindungi bayi 2006 : 257-258)
dari bakteri, virus, dan
jamur
Manfaat ASI bagi Bayi Meningkatkan daya tahan
Mudah dicerna dan tubuh bayi. Kolostrum (susu
mengandung nutrisi yang yang dihasilkan pada tahap
optimal secara kuantitas akhir kehamilan dan
maupun kualitas. Komposisi beberapa hari setelah
susu setiap spesies kelahiran) sangat baik untuk
disesuaikan untuk tumbuh dan bayi karena mengandung sel
kembang anaknya masing- darah putih dan antibodi
masing. ASI mengandung air, yang tinggi, terutama
lemak trigliserida, laktosa immunoglobulin A (IgA) yang
(gula susu), sejumlah protein, dapat melindungi usus dari
vitamin, mineral kalsium dan infeksi serta mencegah
fosfor. alergi makanan. Kolostrum
Meningkatkan kecerdasan agak kental dan berwarna
bayi. ASI mengandung zat gizi kekuningan
DHA (docosa hexaenoic acid) Meningkatkan jalinan kasih
dan AA (arachidonic acid) sayang ibu dan anak. Anak
untuk menunjang pertumbuhan akan merasa nyaman dalam
otak dan sistem penglihatan pelukan ibu.
retina; laktosa untuk
pertumbuhan otak; kolestrol Manfaat Menyusui bagi Ibu
untuk pembentukan mielin Berat badan cepat kembali
jaringan saraf; taurin untuk normal setelah hamil dan
mengatur detak jantung, melahirkan.
menstabilkan membran sel, Merangsang uterus untuk
dan memelihara sel-sel otak; kembali ke bentuk semula
kolin untuk meningkatkan daya (involusi).
ingat; serta mengandung lebih Sebagai kontrasepsi
dari 100 macam enzim. alamiah, karena menyusui
cenderung mencegah ovulasi
Mengurangi resiko kanker (meskipun bukan cara
payudara, kanker ovarium, kontrasepsi yang efektif).
kanker rahim, osteoporosis, Setelah persalinan, plasenta
dan arthritis. terlepas. Dengan
Mengurangi stress dan terlepasnya plasenta, maka
gelisah. produksi hormon esterogen
Menghemat pengeluaran dan progesteron ber-kurang.
keuangan keluarga. Pada hari kedua atau ketiga
(Sumber : Irnaningtyas. 2013 : setelah persalinan, kadar
422 - 424). esterogen dan progesteron
a) Refleks prolaktin turun drastis sedangkan
Rangsangan dan isapan bayi kadar prolaktin tetap tinggi
melalui serabut syaraf memicu sehingga mulai terjadi
kelenjar hipofise bagian depan sekresi ASI. Saat bayi mulai
untuk mengeluarkan hormon menyusu, rangsangan isapan
proaktin ke dalam peredaran bayi pada puting susu
darah yang menye-babkan sel menyebabkan prolaktin
kelenjar mengeluarkan ASI. dikeluarkan dari hipofise
Semakin sering bayi sehingga sekresi ASI
menghisap semakin banyak semakin lancer.
hormon prolaktin dikeluarkan Pada masa laktasi terdapat
oleh kelenjar hipofise. refleks pada ibu dan refleks
Akibatnya makin banyak ASI pada bayi. Refleks yang
dipro-duksi oleh sel kelenjar. terjadi pada ibu adalah:
Sebaliknya berkurangnya b) Refleks oksitosin (let
isapan bayi menyebabkan down reflex)
produksi ASI berkurang, Rangsangan isapan bayi
mekanisme ini disebut supply melalui serabut saraf,
and demand. memacu hipofise bagian
Sedangkan untuk refleks pada belakang untuk mensekresi
bayi adalah: hormon oksitosin ke dalam
a) Refleks mencari puting darah. Oksitosin ini
(rooting reflex) menyebabkan sel – sel
Bila pipi atau bibir bayi myopytel yang mengelilingi
disentuh, maka bayi akan alveoli dan duktuli berkon-
menoleh ke arah sentuhan, traksi, sehingga ASI
membuka mulutnya dan beru- mengalir dari alveoli ke
saha untuk mencari puting duktuli menuju sinus dan
untuk menyusu. Lidah keluar puting. Dengan demikian
dan melengkung mengangkap sering menyusu baik dan
puting dan areola. penting untuk pengosongan
b) Refleks menghisap payudara agar tidak terjadi
(sucking reflex) engorgement
Refleks terjadi karena (pembengkakan payudara),
rangsangan puting susu pada tetapi sebaliknya
palatum durum bayi bila areola memperlancar pengeluaran
masuk ke dalam mulut bayi. ASI. Oksitosin juga
Gusi merangsang otot rahim
Faktor apa saja yang dapat berkontraksi sehingga
mempengaruhi kelancaran ibu mempercepat terlepasnya
menyusui (laktasi). Proses plasenta dari dinding rahim
menyusui atau dalam istilah dan mengurangi perdarahan
kedokteran dikenal dengan setelah persalinan. Let down
sebutan proses laktasi dalah reflex dipengaruhi oleh
sebuah proses yang mencakup emosi ibu, rasa khawatir,
produksi, pengeluaran ASI rasa sakit dan kurang
hingga sampai proses bayi percaya diri.
menghisap serta menelan ASI bayi menekan areola, lidah
(air susu ibu). dan langit – langit sehingga
Faktor kelancaran laktasi menekan sinus laktiferus
Anatomi Payudara yang berada di bawah
Pada bagian payudara areola. Kemudian terjadi
terdapat fungsi duktus gerakan peristaltik yang
laktiferus ini memiliki peranan mengeluarkan ASI dari
atau fungsi penting dalam payudara masuk ke dalam
mengalirkan air susu ibu, mulut bayi.
terletak di ujung duktus c) Refleks menelan
terdapat tempat untuk (swallowing reflex)
memproduksi air susu ibu yang ASI dalam mulut bayi
disebut alveoli. Letak alveoli menyebabkan gerakan otot
dan duktus ini di kelilingi oleh menelan.
beberapa jaringan yaitu (Pinem, 2009; h. 16-18)
jaringan lemak dan jaringan Hormon
penyangga. Faktor yang sangat
Dari faktor faktor diatas, berperan penting dalam
masih ada beberapa faktor mempengaruhi proses
lain yang mesti anda ketahui menyusui yaitu pengaruh
mengenai faktor yang dari beberapa hormon.
mempengaruhi rendahnya Hormone apa sajakah yang
produksi air susu ibu. Berikut dimaksud, berikut adalah
ini adalah faktor yang beberapa hormon yang
mempengaruhi akan rendahnya memiliki peran dalam proses
produksi tersebut, menyusui (laktasi) :
Kurangnya frekuensi dalam Hormon estrogen berkerja
proses menysui untuk menstimulasi sistem
Kelainan yang terjadi pada pada saluran ASI untuk
hormone endokrin membersar.
Kurangnya konsumsi nutrisi Hormon progesteron
pada gizi ibu menyusui bekerja dalam
Konsumsi makan yang memiliki mempengaruhi pertumbuhan
kandungan nutrisi lengkap dan alveolus.
tinggi, dan sehat juga Hormon folicle stimulating
mempengaruhi proses laktasi Hormon luteinizing
pada seorang ibu. Hormone prolaktin berkerja
dalam menstimulasi alveoli
dalam memproduksi air susu
ibu (ASI), menjelang masa
akhir kehamilam jenis
hormon ini memiliki peranan
dalam membuat kolostrum
yang sangat tinggi akan
kandungan nutrisi gizi untu
sang bayi di awal
kehidupannya.
Hormon Oksitosin yaitu
hormon yang berfungsi
untuk mengencangkan otot
halus di area alveolus untuk
memeras air susu ibu yang
nantinya disalurkan ke
duktus lactiferous. Hormone
ini juglah yang bekerja
dalam proses penurunan
susu (Milk ejection reflek /
let down reflek). Reflek
proses turunnya susu
tersebut sangat penting
dalam menjaga kestabilan
produksi air susu ibu (ASI).
(Sumber : Engz Efendi.
2017)
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN Perwakilan Jawa Timur. 2011. Pil. Diakses melalui
http://jatim.bkkbn.go.id/pil/ pada tanggal 25
November 2017
Decky. 2012. Sistem Reproduksi. Diakses melalui
http://www.artikelbagus.com/2011/11/kesehatan-gangguan-
dan-teknologi.html?m=1 pada tanggal 25 November 2017
Efendi, Engz. 2017. Faktor Kelancaran Laktasi (Proses Ibu
Menyusui) Diakses melalui https://manfaat.co/faktor-
kelancaran-laktasi-proses-ibu-menyusui.html pada tanggal 25
November 2017
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI.
Penerbit Erlangga : Jakarta
Nakita.Grid.ID. 2017. Mengenal Program Bayi Tabung,
Langkah Demi Langkah. Diakses melalui
http://nakita.grid.id/Prakehamilan/Mengenal-
Program-Bayi-Tabung-Langkah-Demi-Langkah pada
tanggal 25 November 2017
Pratiwi, dkk. 2006. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI.
Penerbit Erlangga : Jakarta.
Psychologymania. 2013. Pengertian manajemen Laktasi.
Diakses
melaluihttp://www.psychologymania.com/2013/05/pe
ngertian-manajemen-laktasi.html. pada tanggal 25
November 2017