Rima Nurina (A1C215053)Pengaruh Senyawa Psikotropika Terhadap Sistem Koordinasi
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
BIOLOGI UNTUK
KELAS XI SEMESTER I
Pengaruh Psikotropika Terhadap
Sistem Koordinasi
Rima Nurina (A1C215053)
[Year]
1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
Materi Untuk Mata Pelajaran Biologi Kelas XI Semester I
Pengaruh Psikotropika Terhadap Sistem Koordinasi
Disusun Oleh:
Rima Nurina
(A1C215053)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
Rima Nurina (A1C215053)Pengaruh Senyawa Psikotropika Terhadap Sistem Koordinasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
sehingga Pengembangan Bahan Ajar Pengarus Senyawa Psikotropika Terhadap
Sistem Koordinasi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat tahun 2017 telah dapat
diselesaikan. Pengembangan Bahan Ajar ini sebagai pedoman bagi siswa Sekolah
Menengah Atas untuk kelas XI.
Terimakasih disampaikan kepada Dr. H. Aminuddin Prahatama Putra,
M.Pd, Bapak Maulana Khalid Riefani, S.Si,, M.Sc, Ibu Amalia Rezeki, S.Pd.,
M.Pd dan ibu Nurul Hidayati Utami, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengasuh mata
kuliah Perencanaan Pengajaran Pendidikan Biologi yang telah membimbing
dalam menyelesaikan Pengembangan Bahan Ajar ini.
Saya menyadari masih terdapat kekurangan dalam Pengembangan Bahan
Ajar ini untuk itu kritik dan saran terhadap penyempurnaan Pengembangan
Bahan Ajar ini sangat diharapkan. Semoga Pengembangan Bahan Ajar ini dapat
memberi maanfaat bagi bagi siswa Sekolah Menengah Atas untuk kelas XI dan
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Banjarmasin, 25 November 2017
Penyusun
Rima Nurina
i
Rima Nurina (A1C215053)Pengaruh Senyawa Psikotropika Terhadap Sistem Koordinasi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...ii
KOMPETENSI INTI……………………………………………………………………..1
KOMPETENSI DASAR…………………………………………………………………1
INDIKATROR PENCAPAIAN KOMPETENSI………………………………………2
PENGARUH PSIKOTROPIKA TERHADAP SISTEM KOORDINASI…………….3
A. Pengertian Senyawa Psikotropika……………………………………………….3
B. Jenis Senyawa Psikotropika yang Mempengaruhi Sistem Koordinasi………6
C. Dampak Penyalahgunaan Senyawa Psikotropika…………………………….10
D. Kiat-Kiat Menghindari Penyalahgunaan Senyawa Psikotropika……………19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...24
ii
Rima Nurina (A1C215053)Pengaruh Senyawa Psikotropika Terhadap Sistem Koordinasi
KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun responsive
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial san alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarainya
disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan organ penyusun sistem dan bioproses
yang terjadi pada mahluk hidup
1.2 Berperilaku ilmiah: berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan beragumentasi
1
Rima Nurina (A1C215053)Pengaruh Senyawa Psikotropika Terhadap Sistem Koordinasi
3.11 Mengevaluasi pemahaman diri tentang bahaya penggunaan senyawa
psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan dan
masarakat
4.11 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
saraf dan hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan senyawa
psikotropika
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1.1 Menjelaskan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan
diri, lingkungan dan masyarakat melalui Al-Qur’an. QS. Al-Maidah:90,
QS. Al-A”raaf:157 dan QS. Al-Baqarah:195.
2.1.1 Mengemukakan pertanyaan dan argumentasi tentang tentang penggunaan
senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri,
lingkungan dan masyarakat
3.11.1 Menganalisis dampak buruk penyalahgunaan senyawa psikotropika
3.11.2 Menguraikan kiat-kiat menghindari penyalahgunaan senyawa
psikotropika
4.11.1 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi saraf
dan hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan oleh senyawa
psikotropika yang menyebabkan gangguan sistem koordinasi manusia
4.11.2 Menyajikan karya tulis esai tentang kiat kiat menghindari penyalahgunaan
senyawa psikotropika
2
Rima Nurina (A1C215053)Pengaruh Senyawa Psikotropika Terhadap Sistem Koordinasi
Pengaruh Psikotropika Terhadap Sistem
Koordinasi
A. Pengertian Senyawa Psikotropika
Gambar 1 “Senyawa Psikotropika” Di dunia kedokteran dikenal
Sumber:( Albert.2017) adanya obat-obat tertentu yang dapat
meredakan penyakit atau rasa sakit
ditubuh. Adapula obat yang dapat
mempengaruhi sistem saraf yang
sering kali menimbulkan perasaan
yang menyenangkan seperti perasaan
nikmat yang disebut “melayang”, rasa
mengantuk atau tidur, atau bayangan
yang memberikan rasa nikmat
(halusinasi) (Alifia, U. 2008). Obat-
obatan semacam itu disebut zat-zat
psikoaktif yang dalam bidang
kedokteran bermanfaat untuk
mengobati penyakit mental dan saraf.
Akan tetapi jika disalahgunakan, obat-obatan tersebut dapat mengganggu
otak atau pikiran serta tingkah laku pemakainya. Selain itu, penyalahgunaan zat
psikoaktif juga menyebabkan ketergantungan secara fisik (Muryanta. 2011).
Psikotropika merupakan salah satu jenis zat psikoaktif, yang apabila
dikonsumsi akan berdampak dalam pengaruh selektifnya pada susunan saraf
pusat. Pengaruh tersebut menyebabkan perubahan pada aktivitas tubuh dan
perilaku yang muncul. Psikotropika, juga narkoba dan zat-zat adiktif lainnya
berbeda dengan obat-obatan yang dijual secara komersil. Pemakaiannya yang
disalahgunakan, dilarang oleh negara dan agama. Hal tersebut dikarenakan baik
itu narkoba, psikotropika maupun zat adiktif memiliki sifat-sifat yang
membahayakan bagi tubuh yaitu adiktif, habitual dan toleran.
3
Utamanya penyalahgunaan dari
obat-obatan tersebut memiliki dampak
ketergantungan yang kian bertambah
apabila digunakan secara terus-
menerus. Inilah yang disebut dengan
istilah adiktif. Adiktif merupakan sifat
yang menyebabkan pengguna merasa
ketagihan sehingga pemakaiannya
terasa sulit untuk dihentikan.
Penghentian pemakaian bagi pengguna
yang sudah kecanduan dapat
menyebabkan perasaan sakit yang luar
biasa menyiksa. Sementara itu, habitual Gambar 2”Overdosis ”
adalah sifat dimana pengguna selalu
Sumber : Surya.2017
teringat, terbayang atau terkenang
dengan pemakaian obat-obatan
terlarang tersebut.
Adapun toleran merupakan sifat yang menyebabkan tubuh pengguna
lama-kelamaan menyesuaikan diri dengan obat-obatan yang dikonsumsinya.
Hal itu menyebabkan dosis penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi
meningkat. Apabila dosis pemakaian tidak ditingkatkan, pengguna akan
merasakan sakaw (sakit karena penggunaan obat-obatan terlarang). Peningkatan
dosis tersebut dilakukan agar pengguna merasakan efek yang sama seperti
pemakaian sebelumnya. Apabila peningkatan dosis tersebut melebihi toleransi
tubuh, maka akan menyebabkan overdosis (Muryanta. 2011)
Menurut Utomo (2007) Senyawa Psikotropika adalah zat atau obat baik
alamiah maupun sintetris, bukan narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psiko
aktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat/obat yang dapat
menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan
menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi
(mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan
dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi
(merangsang) bagi para pemakainya.
4
Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan
pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk,
tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai
macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang
bahkan menimbulkan kematian.
Berdasarkan pasal 2 ayat 2 UU Republik Indonesia No 5 Tahun 1997
tentang psikotropika, psikotropika digolongkan menjadi 4 golongan yaitu:
Golongan I adalah jenis psikotropika
yang mempunyai daya menimbulkan
ketergantungan tertinggi, hanya
digunakan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan, tidak untuk pengobatan
(seluruhnya ada 14 jenis) antara lain:
a. MDA (Ecstacy)
b. Psilobisin dan psilosin, zat yang
didapat dari sejenis jamur yang
tumbuh Mexico
c. LSD (Lysergic Diethylamidae)
d. Mescaline, di ilmu pengetahuan Gambar 3 “Psilobisin”
peroleh dari sejenis kaktus yang (Sumber: Paul.2016)
tumbuh di daerah Amerika Barat
Golongan II adalah kelompok
psikotropika yang mempunyai daya
menimbulkan ketergantungan
menegah, digunakan untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan
pengobatan antara lain:
a. amphetamine (shabu-shabu)
b. metaqualon
Gambar 4 “Metaqualon” Sebagian besar mengatakan nafsu
(Sumber: Lincoln.2017) makan berkurang jika sedang
mengkonsumsi Sabu. Bahkan banyak
yang mengatakan berat badannya
berkurang drastis selama memakai
Sabu.
5
Golongan III adalah jenis psikotropika Gambar 4 “Amobarbital”
yang mempunyai daya menimbulkan
ketergantungan sedang, mempunyai
khasiat, digunakan untuk kepentingan
ilmu pengetahuan dan pengobatan
antara lain:
a. Amobarbital
b. Flunitrazepam
c. Pentobarbital
(Sumber: Mesa .2017)
Golongan IV adalah jenis psikotropika
yang mempunyai daya menimbulkan
ketergantungan rendah, berkhasiat dan
digunakan luas untuk kepentingan
ilmu pengetahuan dan pengobatan
antara lain:
a. Diazepam
b. Barbital
c. Klobazam
d. Nitrazepam
Gambar 5 “Klobazam”
(Sumber: Dady.2010)
B. Jenis Senyawa Psikotropika yang Mempengaruhi
Sistem Koordinasi
Sistem saraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan
merespon rangsangan. Terdiri dari otak, saraf tulang belakang, simpul-simpul
syaraf dan serabut saraf. Salah satu akibat senyawa psikotropika adalah
6
mempengaruhi kerja otak. Pemakaian narkoba sangat mempengaruhi kerja otak
yang berfungsi sebagai pusat kendali tubuh dan mempengaruhi seluruh fungsi
tubuh. Karena bekerja pada otak, senyawa psikotropika mengubah suasana
perasaan, cara berpikir, kesadaran dan perilaku pemakainya.
Dalam sel otak terdapat bermacam-macam zat kimia yang disebut
neurotransmitter. Zat kimia ini bekerja pada sambungan sel saraf yang satu
dengan sel saraf lainnya (sinaps). Beberapa di antara neurotransmitter itu mirip
dengan beberapa jenis narkoba. Semua zat psikoaktif (narkotika, psikotropika
dan bahan adiktif lain) dapat mengubah perilaku, perasaan dan pikiran
seseorang melalui pengaruhnya terhadap salah satu atau beberapa
neurotransmitter. Neurotransmitter yang paling berperan dalam terjadinya
ketergantungan adalah dopamin. (Obat Narkoba berupa Home Formula Nomor
2 bekerja pada kelenjar pineal,Obat Narkoba,HF 4 bekerja pada kelenjar
Hipotalamus, Obat Narkoba,HF 5 bekerja pada kelenjar Limbic dalam otak
untuk menormalkan sistem saraf dan mood)Narkoba terdiri dari berbagai
macam dan berbagai jenis, namun secara umum ada jenis tertentu dari narkoba
yang tepat berpengaruh terhadap sistem saraf manusia.
Penggunaan obat-obatan ini
memiliki pengaruh terhadap kerja
sistem saraf, misalnya hilangnya
koordinasi tubuh, karena di dalam
tubuh pemakai, kekurangan dopamin.
Dopamin merupakan neurotransmitter
yang terdapat di otak dan berperan
penting dalam merambatkan impuls
saraf ke sel saraf lainnya. Hal ini
menyebabkan dopamin tidak
dihasilkan. Apabila impuls saraf
sampai pada bongkol sinapsis, maka Gambar 6 “Kerusakan impuls saraf”
Sumber: Kenny.2011
gelembung-gelembung sinapsis akan
mendekati membran presinapsis.
Namun karena dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitte tidak dapat
melepaskan isinya ke celah sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa tidak
dapat menyebrang ke membran post sinapsis. Kondisi tersebut menyebabkan
tidak terjadinya depolarisasi pada membran post sinapsis dan tidak terjadi
7
potensial kerja karena impuls saraf tidak bisa merambat ke sel saraf berikutnya.
Efek lain dari penggunaan obat-obatan terlarang adalah hilangnya kendali otot
gerak, kesadaran, denyut jantung melemah, hilangnya nafsu makan, terjadi
kerusakan hati dan lambung, kerusakan alat respirasi, gemetar terus-menerus,
terjadi kram perut dan bahkan mengakibatkan kematian (Pearce. 2011).
Sebenarnya, narkoba ini digunakan di rumah sakit-rumah sakit, seperti
narkotika yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pasien pada saat
operasi. Namun, karena efeknya yang dianggap dapat membuat jiwa lebih
tenang dan nyaman, ada upaya sebagian orang untuk menyalahgunakannya,
yaitu menenangkan jiwa yang sedang kacau sehingga beban tersebut terasa
hilang. Padahal, beban tersebut tetap ada, malahan pemakaian obat-obatan
tersebut menambah masalah baru bagi dirinya, terutama kesehatannya. Masalah
tersebut akan timbul apabila si pemakai telah merasa ketagihan, yaitu dengan
rusaknya alat tubuh terutama sistem saraf, penurunan gairah seksual, dan
kemandulan.
Menurut Pujiyanto (2014) Ada empat macam obat atau senyawa psikotropika
yang berpengaruh terhadap sistem saraf, yaitu:
1. Sedatif Gambar 7”Valium”
Sumber: (Malone.2017)
Obat penenang atau yang dalam
dunia medis lebih dikenal dengan
sedatif adalah jenis obat-obatan yang
memberikan efek tidur dengan cara
memberikan rasa tenang kepada orang
yang mengkonsumsinya.Golongan
senyawa psikotropika yang dapat
mengakibatkan menurunnya aktivitas
normal otak. Golongan senyawa ini
mengurangi kegiatan sistem saraf
sehingga menurunkan aktivitas
pemakainya. Pemakainya menjadi
lambat dan kadang-kadang
membuatnya tertidur.
8
2. Stimula Golongan senyawa psikotropika
yang dapat mempercepat kerja otak.
Gambar 8 “kokain” Stimulan bersifat menstimulasi sistem
Sumber: (Hippa.2014) saraf simpatik melalui pusat di
hipotalamus sehingga meningkatkan
kerja organ. Misalnya, meningkatkan
denyut jantung dan tekanan darah,
mengecilkan pupil dan meningkatkan
gula darah. Obat-obat tersebut
digolongankan ke dalam jenis obat
terlarang karena mengakibatkan
pengguna menjadi orang yang bersifat
dan berkelakuan melawan hukum dan
ketagihan.
3. Halusinogen
Golongan obat yang
mengakibatkan timbulnya
penghayalan pada si pemakai.
Contohnya ganja, ekstasi, dan sabu-
sabu. Halusinogen mempunyai
pengaruh kuat terhadap persepsi
penglihatan, pendengaran dan juga
peningkatan respon emosional. Subjek
mengalami halusinasi, dengan dosis
yang tinggi, dapat terjadi halusinasi
yang sebenarnya, yaitu si subjek
"melihat" atau "mendengar" benda-
benda yang tidak ada sama sekali atau
melihat benda-benda tampak seperti
hidup. Gambar 9” Ganja”
Sumber: (Marijuana.2015)
9
4. Painkiller Golongan senyawa psikotropika
Gambar 10 “Heroin’ yang menekan bagian otak yang
Sumber: (Andreassi.2016)
bertanggung jawab sebagai rasa sakit.
Contohnya morfin dan heroin. Heroin
secara farmakologis menyebabkan
orang menjadi mengantuk dan
perubahan mood yang tidak
menentu.Dosis tinggi dari obat-obatan
tersebut mengakibatkan
bertambahnya risiko penyakit
vaskular, seperti serangan jantung,
stroke atau bahkan meninggal karena
penyakit kardiovaskular, hingga 30
persen.
C. Dampak Penyalahgunaan Senyawa Psikotropika
Menurut Nunung Nurhayati dan Resty Wijayanti (2017) dampak yang
ditimbulkan antara lain :
1. Bagi diri sendiri, menyebabkan fungsi otak terganggu, menurunnya daya
ingat, organ-organ tubuh mengalami kerusakan, dapat menyebabkan sakau,
sering membuang waktu dengan berkhayal, gangguan perilaku,
menyebabkan overdosis, serta berpotensi besar tertular HIV dan mengidap
penyakit AIDS.
2. Bagi lingkungan (keluarga dan sekolah), hilangnya keharmonisan di dalam
keluarga, penurunan ekonomi di dalam keluarga karena penggunaan
psikotropika memerlukan uang yang cukup banyak, menurunnya prestasi
belajar, mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah, merusak
10
kedisiplinan dan menyebabkan suasana di lingkungan sekolah menjadi tidak
aman dan dikeluarkan dari sekolah.
3. Bagi masyarakat, menyebabkan keamanan masyarakat menjadi terganggu,
dikucilkan dalam masyarakat dan meningkatnya kejahatan dan kriminalitas.
Menurut Sartono (2015) penyalahgunaan psikotropika memliki dampak
antara lain secara fisik, tubuh pengguna akan mengalami kerusakan organ,
misalnya kerusakan hati, ginjal, lambung, otak dan sistem reproduksi. Tingkat
kerusakan ini dipengaruhi oleh jumlah dan lama penggunaannya. Mental
pengguna juga akan terganggu. Gejala ini dapat diamati dari hilangnya fokus,
motivasi yang menurun, paranoid, bahkan beberapa kasus muncul penyakit
parkinson.
Ketergantungan juga akan Gambar 11 “Dampak Penggunaan
mengubah pola hidup pengguna. Obat”
Nafsu makan yang baik akan
berkurang sehingga kekurangan Sumber: (Luccy. 2015)
asupan gizi. Kebersihan diri dan pola
makan juga terganggu. Akibatnya,
tubuh pengguna terlihat kurus, pucat,
muncul penyakit kulit dan gigi
berlubang. Disamping itu, pengguna
mulai tidak mengindahkan norma-
norma agama, sosial dan budaya.
Dampak lain yang tidak kalah penting
adalah penyebaran penyakit akibat alat
suntik tidak steril, misalnya hepatitis B,
hepatitis C dan HIV/AIDS.
Menurut Muryanta (2011) Penyalahgunaan psikotropika memilki
dampak yang luas, meliputi dampak jasmani, rohani, kecanduan dan dampak
sosial.
11
1. Dampak jasmani
Dampak pada jasmani atau tubuh
dapat meliputi:
a. Gangguan pada sistem saraf:
kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, dan
kerusakan saraf secara permanen.
Pemakaian senyawa psikotropika
sangat mempengaruhi kerja otak
yang berfungsi sebagai pusat
kendali tubuh.
Gambar 12“Gangguan pada Jantung” Gambar 11 “Gangguan pada sistem
Sumber : (Putra.2014) saraf”
Sumber : (Solihah.2015)
b. Gangguan pada jantung dan
pembuluh darah: infeksi akut
jantung, mempercepat atau
memperlambat denyut nadi dan
gangguan peredaran darah. Zat ini
akan menyebabkan peningkatan
hormon katekolamin yang
mengakibatkan jantung bekerja
lebih keras. Efek yang terjadi
adalah peningkatan tekanan darah
yang terjadi mendadak. Dengan
terjadinya peningkatan kerja
jantung mendadak, kebutuhan
oksigen otot jantung akan
meningkat, dan bila tidak tercukupi
dapat menyebabkan kematian otot
jantung.
12
c. Kulit melindungi organ, tulang, dan Gambar 13“Gangguan pada kulit”
otot-otot pada tubuh. Namun, kulit Sumber : (Galderma.2017)
juga dapat mengalami
infeksi.Gangguan pada kulit: alergi
abses penanahan dan eksim. Alergi
abses penanahan dan eksim. Eksim,
atau dalam bahasa medis dikenal
dengan nama dermatitis, adalah
suatu peradangan kulit yang
disebabkan faktor dari luar tubuh
ataupun dari dalam tubuh. Eksim
tampak dalam berbagai bentuk
seperti kemerahan, bengkak,
lenting, penebalan kulit, benjolan,
dan lain-lain, dan biasanya disertai
gatal.
d. Gangguan pada paru-paru
(pulmoner): penekanan fungsi
pernafasan dan pengerasan
jaringan paru-paru yang dapat
mengakibatkan kematian.
Hipertensi pulmonal adalah
naiknya tekanan di dalam
pembuluh arteri paru akibat
terhambatnya aliran darah yang
melalui paru. Kondisi ini juga
dapat mengakibatkan otot jantung
bagian kanan melemah mengalami
Gambar 14“Gangguan pada paru- gagal fungsi jika tidak segera
paru”
ditangani.Penyumbatan,penyempit
Sumber : (Surjanah.2016)
an, atau kerusakan yang terdapat
di dalam pembuluh darah kecil
atau pembuluh darah kapiler di
dalam paru.
13
e. Gangguan pada homopoietik
gastrointestinal, penurunan fungsi
sistem reproduksi, gagal ginjal,
gangguan pada otot dan tulang,
serta berpotensi tertular HIV AIDS.
Beberapa jenis narkoba juga dapat
memicu kerusakan ginjal, bahkan
menyebabkan gagal ginjal, baik
secara langsung maupun tak
langsung akibat kenaikan
temperatur tubuh pada tingkat
membahayakan sampai pada
terhentinya kinerja otot tubuh. Gambar 15“Gagal Ginjal”
Sumber : ( Laseduw. 2015.)
Gagal ginjal akut adalah suatu
kondisi di mana fungsi filtrasi
ginjal menurun secara tiba-tiba
atau cepat.
Gambar 16“Pengecilan Hati” f. Mengalami sakit kepala, mual-
Sumber : ( Laseduw. 2015) mual, muntah, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan
sulit tidur. Penyakit Hepatitis
merupakan penyakit cikal bakal
dari kanker hati. Hepatitis dapat
merusak fungsi organ hati dan
kerja hati sebagai penetral racun
dan sistem pencernaan makanan
dalam tubuh yang mengurai sari-
sari makanan untuk kemudian
disebarkan ke seluruh organ tubuh.
14
2. Dampak rohani
a. Kemampuan berpikir rasional Gambar 17“Menurunnya Kemampuan
menurun drastic. Penyalahgunaan Rasional”
narkotika menyebabkan penurunan
fungsi syaraf, apabila fungsi syaraf Sumber : (Faq.2017)
sudah menurun maka akan terjadi
penurunan performa pula pada
masing" alat indra, dan pada
akhirnya menyebabkan penurunan
cara berfikir pada pengguna
narkotika.Memengaruhi
berkurangnya daya pikir seseorang
atau membuat pikiran menjadi
tidak rasional dan kerusakan otak
secara permanen
b. Intoksitasi (keracunan) dan mabuk.
Gejala Intoksikasi (keracunan)
Konstraksi pupil akibat overdosis
berat Perilaku maladaptif atau
perubahan psikologis yang
bermakna secara klinis (misalnya
euforia awal diikuti oleh apatis,
disforia, agitasi atau retardasi
psikomotor, gangguan
Gambar 18“Mabuk” pertimbangaan, atau gangguan
Sumber : (Frisca.2017)
fungsi sosial atau pekerjaan.
15
c. Gangguan mental dan emosional. Gambar 19“Gangguan emosi”
Gangguan penggunaan zat adalah Sumber : (William.2014)
suatu gangguan jiwa berupa
penyimpangan perilaku yang
berhubungan dengan pemakaian
zat yang dapat mempengaruhi
sususan saraf pusat secara kurang
lebih teratur sehingga menimbulkan
gangguan fungsi saraf. Masalah
depresi bisa juga timbil karena
kebiasaan yang tidak cukup tidur,
dan juga sering telat makan, yang
dapat menyebabkan terjadinya
gangguan fisik, yang berimbas juga
pada masalah penurunan psikologi.
3. Dampak Kecanduan
Kecanduan atau adiksi bahkan Gambar 20“Adiksi”
overdosis. Obat yang digunakan secara Sumber : (Thomas .2017)
salah dan berlebihan ini yang bisa
merusak sistem syaraf kita. 16
Ketergantungan, keinginan untuk
mengkonsumsinya secara terus
menerus karena ingin menghilangkan
rasa sakit yang disebabkan oleh tubuh
yang sudah dirusak sebelumnya oleh
obat ini.
4. Dampak Sosial
a. Presentase kriminalitas meningkat.
SenyawaPsikotropika menimbulkan
berbagai penyakit atau rasa sakit
yang luar biasa dan ketagihan kalau
tidak dapat mengkonsumsinya,
karena ada dorongan kuat untuk
mendapatkannya, walaupun
dengan berbagai cara
(menghalalkan segala cara untuk
mendapatkannya) dengan
melanggar norma-norma sosial
yang berlaku. Gambar 21“Kriminalitas”
Sumber : (Thomas .2017)
Gambar 22“Tubercolosis” b. Penularan HIV AIDS, Hepatitis B,
Sumber : (Thomas .2017) C dan tubercolosis. Pasalnya,
seseorang yang kecanduan narkoba
cenderung melakukan seks bebas,
gonti-ganti pasangan, bahkan
melakukan seks menyimpang.
Penyebaran HIV melalui jarum
suntik juga sangat rentan. Pemakai
narkoba yang menggunakan jarum
suntik.Perilaku berbahaya tersebut
biasanya berlaku bagi penggunaan
narkoba berjenis heroin, kokain,
steroid, dan methamphetamin.
17
Adapun menurut Irnaningtyas (2015) dampak buruk yang ditimbulkan
dari penyalahgunaan psikotropika antara lain :
1. Psikologis
a. Kemampuan berpikir rasional menurun drastis.
b. Ketergantungan psikologis.
c. Gangguan mental dan emosional.
2. Gangguan Fisik (fisioneurologik)
a. Toleransi tubuh, dalam pemakaian jangka panjang jumlah zat yang sama
tidak mampu menghasilkan rasa sakit atau akibat yang sama.
b. Gejala pemberhentian pemakaian obat adalah rasa sakit di sekujur tubuh
seperti flu berat.
c. Mempercepat atau memperlambat denyut nadi, jantung dan paru-paru
yang dapat mengakibatkan kematian.
3. Ekonomi
a. Membutuhkan uang yang sangat besar untuk memenuhi ketergantungan
terhadap obat-obatan.
b. Negara dan masyarakat dirugikan dalam berbagai aspek, seperti
keamanan, biaya kesehatan dan kesempatan pendidikan.
4. Sosial
a. Rusaknya hubungan kekeluargaan dan pertemanan.
b. Berpengaruh pada kesehatan masyarakat (penularan HIV, hepatitis B,
Tuberkulosis, Overdosis dan kematian.
18
D. Kiat-Kiat Menghindari Penyalahgunaan Senyawa Psikotropika
Menurut Ramdhan (2015) Kiat-kiat menghindari penyalahgunaan
senyawa psikotropika yaitu:
1. Mendekatkan diri kepada Tuhan,
dengan melaksanakan ibadah sesuai
keyakinan masing-masing. Bentengi
diri anda dengan agama agar
terhindar dari perbuatan tercela dan
merugikan diri sendiri atau orang
lain. Mendekatkan diri dengan
Tuhan yang Maha Kuasa akan
menjauhkan seseorang dari
perbuatan terlarang dan merugikan
diri sendiri atau orang lain. Gambar 23 “Shalat”
(Sumber:Bamz.2016)
2. Jangan pernah coba-coba mendekati
atau memakai narkoba karena kalau
sudah pakai sulit sekali untuk
lepas/berhenti, sehingga lebih baik
menjauhinya. Kesalahan terbesar
semua remaja pengguna narkoba
adalah mereka pernah mencoba.
Sekali anda mencoba, anda telah
menjadi pengguna dan akan
kecanduan. Anda tidak akan pernah
Gambar 24 “Jauhi Narkoba” menjadi pecandu narkoba jika anda
(Sumber:Doni.2017) tidak pernah mencoba.
19
Jangan merokok karena, merokok
merupakan pintu gerbang menuju
penyalahgunaan narkoba. Sebatang
rokok mengandung lebih dari 4000
bahan kimia, banyak di antaranya
beracun dan menyebabkan kanker.
Mengisap rokok secara terus-menerus
sama saja seperti menumpuk racun
pada tubuh yang bisa berdampak
buruk pada kesehatan Anda di masa
mendatang. Dengan merokok
meupakan pintu awal untuk Gambar 25 “Stop Merokok”
terjerumus ke obat-obat terlanrang (Sumber:Novaldy.2017)
lainnya.
3. Isi waktu-waktu luang untuk
kegiatan yang positif. Hal ini selain
meningkatkan keterampilan, juga
membatasi lingkungan pergaulan
pada orang-orang yang memiliki ide
dan kreasi yang positif pula. Orang
yang tidak memiliki kesibukan lebih
mudah untuk diajak melakukan hal-
Gambar 26 “Kegiatan Positif” hal yang negatif termasuk
(Sumber:Amri.2017) menggunakan narkoba.
4. Jangan takut kehilangan teman.
Remaja seringkali berani melakukan
hal ekstrim karena diajak oleh
teman. Jangan menyalahkan orang
lain saat anda berbuat salah. Jangan
takut kehilangan teman jika ia
cenderung mengajak anda untuk
melakukan hal tak terpuji termasuk
menyalahgunakan narkoba. Gambar 27 “Jangan Takut Kehilangan
teman”
(Sumber:Sassy.2017)
20
5. Jadilah anak yang berbakti pada
orangtua dengan memenuhi
harapannya. Setiap orangtua ingin
anaknya sukses dalam hidupnya
dan memiliki ahklak yang terpuji.
Memiliki perilaku buruk seperti
menyalahgunakan narkoba hanya
akan membuat orangtua kecewa
Gambar 28 “Anak yang Berbakti” dan malu.
(Sumber:Putri.2016)
6. Rajin dalam mengikuti sosialisasi
dan mencari informasi untuk
mencegah remaja dan anak usia
sekolah dari bahaya narkoba dan
melindungi anak dari bahaya
narkoba dan memberikan alternatif
aktivitas yang bermanfaat seiring
dengan menjelaskan kepada anak-
anak tentang bahaya narkoba dan
konsekuensi negatif yang akan
mereka terima. Gambar 29 “Sosalisai Anti Narkoba”
(Sumber:Aji.2014)
7. Ingat masa depan,
menyalahgunakan narkoba dapat
menghancurkan masa depan. Orang
yang kecanduan narkoba tidak
dapat berpikir sehingga tidak dapat
berbuat apa-apa. Hal ini akan
menghancurkan masa depan. Orang
yang kecanduan narkoba cenderung
memiliki perilaku kriminal karena
ia tidak mungkin dapat belajar,
Gambar 30 “Orang Sukses” bersekolah, atau bekerja.
(Sumber:Nelsi.2017)
21
8. Waspada terhadap orang-orang Gambar 31 “Waspada”
yang menawarkan obat-obatan (Sumber:Nelsi.2017)
terlarang. Salah satu yang biasanya
ditawarkan oleh orang tak dikenal
kepada anak-anak yakni berupa
permen, sebab menjadi daya tarik
para siswa SD. Karena itu,
mengingatkan para pelajar SD agar
berani menolak pemberian dari
orang tak dikenal dan melaporkan
kepada guru maupun orang tua.
Menurut Utomo (2007) upaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat
adiktif dan psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah.
Peran Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling
menjaga agar jangan sampai ada
anggota keluarga yang terlibat dalam
penyalahgunaan senyawa
psikotropika. Kalangan remaja
merupakan kelompok terbesar yang
menyalahgunakan zat-zat tersebut.
Oleh karena itu orangtua memiliki
tanggung jawab membimbing anak-
anaknya agar menjadi bertakwa
kepada Tuhan. Karena ketakwaan
inilah yang akan menjadi perisai
ampuh untuk membentengi anak dari Gambar 32“Peran Keluarga”
(Sumber:Fikri.2014)
menyalahgunakan obat-obatan
terlarang.
22
Gambar 33“Peran Masyarakat” Peran Anggota Masyarakat
(Sumber:Bawean.2009) Kita sebagai anggota masyarakat perlu
mendorong peningkatan pengetahuan
setiap anggota masyarakat tentang
bahaya penyalahgunaan obat-obatan
terlarang. Selain itu, kita sebagai
anggota masyarakat perlu member
informasi kepada pihak yang berwajib
jika ada pemakai dan pengendar
narkoba di lingkungan tempat tinggal.
Peran Sekolah Gambar 34“Peran Sekolah”
Memberikan wawasan yang cukup (Sumber:Achyar.2017)
kepada para siswa tentang bahaya
pengalahgunaan psikotropika bagi diri Peran Pemerintah
pribadi, keluarga, dan orang lain. Mengeluarkan aturan hukuman yang
Selain itu sekolah perlu mendorong jelas dan tegas. Di samping itu setiap
setiap siswa untuk melaporkan pada penyalahgunaan, pengedar, pemasok,
pihak sekolah jika ada pemakai atau pengimpor, pembuat, dan penyimpan
pengedar zar adiktif dan psikotropika narkoba perlu diberikan sanksi atau
di lingkungan sekolah. Sekolah peru hukuman yang membuat efek jera bagi
memberikan sanksi yang mendidik si pelaku dan mencegah yang lain dari
untuk setiap siwa yang tebukti menjadi kesalahan yang sama
pemakai atau pengedar narkoba.
Gambar 35“Peran Pemerintah”
(Sumber:Wisanggeni.2017)
23
DAFTAR PUSTAKA
Achyar.2017. Sat Binmas Polres Banjarbaru Peringatkan Bahaya Narkoba Di Sekolah.
Melalui http://humas-resbjb.blogspot.co.id/2017/03/sat-binmas-polres-
banjarbaru.html?m=1. Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Aji. 2014. BNK Kabupaten Bekasi Cari Duta Anti Narkoba dari Sekolah. Melalui
http://beritabekasi.co.id/2014/11/bnk-kabupaten-bekasi-cari-duta-anti-
narkoba-dari-sekolah/. Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Albert,Joshua Scott . 2017. Coke, Molly, Heroin and More Are Now Just
Misdemeanors In Oregon. Melalui https://massappeal.com/coke-molly-heroin-
oregon-misdemeanor-war-on-drugs/. Diakses Pada tanggal 22 November
2017
Alifia, U. 2008. Apa Itu narkotika dan Napza. PT. Bengawan Ilmu.Semarang:
Amri.2017. FSRD UNS Sambutan Positif dari Kegiatan Summer Project
Andreassi,Diane Gale. .2016.Heroin overdoses continue to increase in Garden City.
Melalui http://www.lohud.com/story/news/local/garden-city/2016/10/10/garden-
city-heroin-overdoses-prescriptions-opioids-increasing-thrive/91676864/.
Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Bamz.2016.13 Pahala Dan Keutamaan Berjamaah Di Masjid .Melalui
http://tolongshareya.blogspot.co.id/2016/03/13-pahala-dan-keutamaan-
berjamaah-di.html. Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Bawean.2009. Rapat Bahas Ali Akbar Di Balai Desa Daun. Melalui
http://www.bawean.net/2009/09/rapat-bahas-ali-akbar-di-balai-desa.html.
Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Dady. 2010. CLOBAZAM .Melalui
24
http://daddyscrime.blogspot.co.id/2010/11/clobazam.html. Diakses
Pada tanggal 22 November 2017
Dessy.2017. Jokowi Ingatkan Murid SD Bahaya Diberi Permen.Melalui
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/10/11/oxn1op328-
jokowi-ingatkan-murid-sd-bahaya-diberi-permen. Diakses Pada tanggal 22
November 2017
Doni.2017. JANGAN COBA-COBA! Narkoba Harus Diberantas Sampai Tuntas.
Melaui http://kalteng.prokal.co/read/news/34318-jangan-coba-coba-
narkoba-harus-diberantas-sampai-tuntas.html. Diakses Pada tanggal 22
November 2017
Faq.2017.Waspadai Penyebab Stres .Melalui http://terapiotak.com/?sebab-stres-dan-
cara-mengatasinya,372. Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Fikri.2014. Sebab Tak Pandai Berbicara, Maka Saya Meracik Kata-Kata. Melalui
http://fikrilosophy.blogspot.co.id/2014/09/justru-malu-kalau-saya-dibayar.html.
Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Frisca,Febriyani. 2017. Tingkah Saat Mabuk. Melalui
http://www.bintang.com/unique/read/2977002/4-zodiak-yang-kalau-mabuk-
tingkahnya-nggak-terlupakan. Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Galderma. 2017. Atopic Dermatitis/Eczem .Melalui
https://www.dermquest.com/image-library/image/5044bfd0c97267166cd63d57.
Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Hippa.2014.History Of Cocaine.Melalui http://www.4rehabilitation.com/drug-
info/cocaine-facts/history-of-cocaine/. Diakses Pada tanggal 22 November
2017
Irnaningtyas. 2015. Biologi untuk SMA/MA KELAS XI. Erlangga. Jakarta
Kenny. Paul. 2011. Common cellular and molecular mechanisms in obesity and drug
addiction. Melalui https://www.nature.com/articles/nrn3105. Diakses pada
tanggal 30 November 2017
Laseduw, Jeffry. 2015. Mengenal Lebih Dekat Tentang Kanker Ginjal. Melalui
25
http://necturajuice.com/mengenal-lebih-dekat-tentang-kanker-ginjal/. Diakses
Pada tanggal 22 November 2017
Lincoln.2017. Methaqualone Overdose Symptoms and Treatment . Melalui
https://www.projectknow.com/research/methaqualone-overdose/.
Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Luccy. 2015. PSA Of The Day. Melalui http://cavemancircus.com/2015/05/05/psa-of-
the-day-stay-the-fk-away-from-meth/. Diakses pada tanggal 9 November 2017
Malone, Ursula. 2017. Patients urged to return Roche diazepam 5mg packets after
evidence of tampering. Melalui http://www.abc.net.au/news/2017-05-31/valium-
recall-after-evidence-of-tampering/8574624. Diakses Pada tanggal 22
November 2017
Marijuana.2015.Ganja dan Bahayanya. Melalui https://meetdoctor.com/article/ganja-
dan-bahayanya. Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Mesa. 2017.Amobarbital Overdose Symptoms and Treatment . Melalui
https://www.projectknow.com/research/amobarbital-overdose/. Diakses Pada
tanggal 22 November 2017
Muryanta, Andang. 2011. Narkoba dan Dampaknya Terhadap Pengguna. DIY: Bina
Keluarga Remaja. (Hal: 5-7).
Nelsi.2017. 10 Karakteristik Umum Pengusaha Sukses. Melalui
http://mebiso.com/10-karakteristik-umum-pengusaha-sukses/. Diakses
Pada tanggal 22 November 2017
Novaldy. 2017. Cara berhenti merokok, sudah terbukti berhasil. Melalui
http://aceh.net/news/detail/cara-berhenti-merokok-sudah-terbukti-
berhasil. Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Nurhayati, Nunung dan Wijayanti, Resty. 2017. Buku Guru Biologi Untuk
SMA/MA Kelas XI. Bandung : YRAMA WIDYA
Paul.2016.Explore Psilocybin Mushroom, Natural Medicine, and more!. Melalui
https://www.pinterest.com/pin/401313016771758490/. Diakses Pada
tanggal 22 November 2017
Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia.
26
Jakarta
Pujiyanto. Sri. 2014. Menjelajahi Dunia Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Solo:
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Putra.2014.Faktor Penyebab Sakit Jantung.Melalui http://sakitjantung.net/. Diakses
Pada tanggal 22 November 2017
Putri. 2016. Indahnya Mengaji. Melalui
http://krikilanku.blogspot.co.id/2012/07/indahnya-mengaji.html. Diakses Pada
tanggal 22 November 2017
Qardhawi, Yusuf . 2002. Fatwa-Fatwa Kontemporer, Jilid 1.Gema Insani Press.
Jakarta
Ramadhan, Bagus. 2015. Kiat-kiat Menghindari Penyalahgunaan Narkoba. Melalui
http://www.beritaterbaru.id/2017/01/kiat-kiat-menghindari-penyalahgunaan-
narkoba.html. Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Sartono, Nurmasari. 2015. Biologi Bidang Keahlian Kesehatan Untuk SMK/MAK
Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Sassy. 2017. Cyberbullying / Bullying Statistics. Melalui
https://www.statisticbrain.com/cyber-bullying-statistics/. Diakses Pada
tanggal 22 November 2017
Sing. 2014. Liver Cirrhosis. Melalui
https://www.singhealth.com.sg/PatientCare/ConditionsAndTreatments/Pages/Li
ver-Cirrhosis-and-Portal-Hypertension.aspx. Diakses Pada tanggal 22
November 2017
Solihah, Salmah. 2015. Narkoba Merusak Otak. Melalui
http://kliniknarkoba.blogspot.co.id/2011/06/narkoba-merusak-kerja-otak.html.
Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Surjanah. 2016.Jenis Penyakit Paru. Melalui http://obatflekparu.com/2016/02/10/jenis-
penyakit-paru-paru/. Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Surya. 2017. Siswi SMP di Kediri Tergeletak Overdosis di Pinggir Jalan. Melalui
http://surabaya.tribunnews.com/2017/03/07/siswi-smp-di-kediri-tergeletak-over-
27
dosis-di-pinggir-jalan. Diakses pada tanggal 30 November 2017
Thomas,Ezeagu .2017. Do you know that cocaine users are more likely to contact STI?
See reasons. Melalui http://www.statereporters.com/2017/02/06/know-
cocaine-users-likely-contact-sti-see-reasons/. Diakses Pada tanggal 22
November 2017
Utomo, Pranjoto. 2007. Bahaya Narkoba bagi Siswa SMP dan SMA. Melalui
C:\Users\USER\Downloads\Documents\02_psikotropika_berbahaya_2.pdf.
Diakses pada tanggal 2 Desember 2017
William,James . 2014. Cara Mengendalikan Emosi. Melalui
http://www.jendelasarjana.com/2014/03/6-cara-mengendalikan-
emosi.html. Diakses Pada tanggal 22 November 2017
Wisanggeni.2017. Cegah Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba Sedini Mungkin.
Melalui http://www.tegalkota.go.id/v2/index.php/berita-2/2642-cegah-
peredaran-dan-penyalahgunaan-narkoba-sedini-mungkin. Diakses Pada
tanggal 22 November 2017
28