PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2017
Sistem Sirkulasi
Untuk SMA/MA Kelas XI/I
Husnul Khatimah
A1C215046
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan
Pada Sistem Sirkulasi
Untuk SMA/MA Kelas XI/I
Penyusun :
Husnul Khatimah
A1C215046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya pulalah bahan ajar kelas XI/I SMA/MA (Kurikulum 2013) ini dapat
diselesaikan dengan baik
Bahan ajar ini membahas materi Sistem Sirkulasi secara meneyeluruh berdasarkan
kurikulum tahun 2013 yang mengembangkan proses pembelajaran siswa aktif dengan tiga
aspek kompetensi, yaitu sikap (afektif), pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
(psikomotor). Bahan ajar ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan
kompetensinya agar mampu memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penyusun menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan bahan ajar ini pada masa akan
datang. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam penyusunan bahan ajar ini.
Banjarmasin, 20 November 2017
Husnul Khatimah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii
KOMPETENSI DASAR.............................................................................................. 1
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ....................................................... 2
KOMPONEN DARAH DAN JENIS SEL DARAH DALAM SISTEM
PEREDARAN DARAH MANUSIA .......................................................................... 4
MEKANISME PEMBEKUAN DARAH .................................................................... 8
GOLONGAN DARAH ...............................................................................................10
TRANSFUSI DARAH ..............................................................................................12
ORGAN PEREDARAN DARAH...............................................................................14
MEKANISME PEREDARAN DARAH....................................................................17
PENGUKURAN TEKANAN DARAH ......................................................................19
FREKUENSI DENYUT NADI ................................................................................21
SISTEM LIMFA ...................................................................................................... 23
GANGGUAN SISTEM PEREDARAN DARAH ................................................... 26
TEKNOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH .................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................31
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
ii
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan organ penyusun sistem ekskresi
dan bioproses yang terjadi pada makhluk hidup.
2.1 Berprilaku ilmiah, teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab dan peduli terhadap observasi dan
eksperimen, peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem sirkulasi
manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan dan
simulasi.
4.6 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan
fungsi darah, jantung, dan pembuluh darah yang menyebabkan
gangguan sistem peredaran darah manusia melalui berbagai
bentuk media presentasi.
1
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1.1 Menunjukkan isi kandungan dalam Surah Qaaf:16 dan
Surah Al-Isra:36 tentang keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan
organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada
makhluk hidup.
2.1.1 Memberi pendapat secara ilmiah dan kritis.
2.1.2 Menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan kerja
pada saat melakukan praktikum baik di dalam kelas maupun
pada laboratorium.
3.6.1 Menjelaskan komponen darah dalam sistem peredaran darah
manusia.
3.6.2 Menjelaskan jenis sel darah dalam sistem peredaran darah
manusia.
3.6.3Menjelaskan mekanisme pembekuan darah.
3.6.4Menentukan golongan darah.
3.6.5Menjelaskan transfusi darah.
3.6.6Menguraikan alat-alat peredaran darah.
3.6.7Menjelaskan mekanisme peredaran darah.
3.6.8Menghubungkan sistole dan diastole pada pengukuran
tekanan darah
3.6.9 Menghitung frekuensi denyut nadi.
3.6.10Menjelaskan sirkulasi cairan limfa.
3.6.11 Menganalisis gangguan sistem peredaran darah.
3.6.12Menghubungkan teknologi sistem peredaran darah dengan
gangguan dalam sistem peredaran darah.
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
2
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4.6.1 Membuat charta komponen darah dalam sistem peredaran
darah manusia.
4.6.2 Menunjukkan jenis-jenis sel darah.
4.6.3 Membuat skema mekanisme pembekuan darah.
4.6.4 Menentukan golongan darah.
4.6.5 Membuat skema transfusi darah.
4.6.6 Menunjukkan alat-alat peredaran darah manusia melalui
video.
4.6.7 Membuat skema peredaran darah besar dan kecil.
4.6.8 Melakukan pengukuran tekanan darah menggunakan
tensimeter.
4.6. 9 Melakukan perhitungan frekuensi denyut nadi.
4.6.10 Membuat bagan sirkulasi cairan limfa.
4.6.11 Membuat poster tentang gangguan dalam sistem peredaran
darah manusia.
4.6.12 Melakukan observasi ke rumah sakit/klinik untuk
menemukan penggunaan teknologi dalam membantu
gangguan sistem peredaran darah.
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
3
KOMPONEN DARAH DAN JENIS SEL DARAH DALAM
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Gambar 1 Komponen Darah Komponen penyusun darah yaitu
(Leah Kennedy. 2016) plasma darah, sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit)
dan keping darah (trombosit).
Komposisi plasma darah sekitar 55%
sedangkan sel-sel darah dan keping
darah sekitar 45%. Sel darah dan
keping darah lebih berat dibandingkan
dengan plasma darah, sehingga
komponen tersebut dapat dipisahkan
melalui teknik sentrifugasi (metode
yang digunakan untuk mempercepat
proses pengendapan partikel-partikel)
1.Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna
bening kekuningan mengandung 92% air,
7% protein plasma, 1% bahan campuran
kompleks organik, anorganik dan gas
darah.
a. Protein plasma
Ada tiga jenis protein plasma yang
utama, yaitu
(1) Albumin, merupakan protein plasma Gambar 2 Plasma Darah
yang terbanyak, sekitar 55-60% dari (Mono. 2016)
jumlah protein plasma, disintesis di hati, b. Bahan campuran kompleks
bermuatan negatif yang sangat kuat Plasma darah mengandung bahan
untuk mengikat molekul kecil agar dapat organik antara lain: glukosa, urea,
diedarkan melalui darah, dan berperan
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
4
untuk menjaga tekanan osmosis koloid asam urat, kreatin, kolesterol dan
darah. asam amino. Garam mineral pada
(2) Globulin, membentuk sekitar 35% plasma darah antara lain: natrium
protein plasma. Ada beberapa jenis klorida, natrium bikrbonat, garam
globulin yaitu : kalsium, fosfor, magnesium, besi dan
• Alfa dan beta globulin, disintesis di sulfat. Plasma darah juga mengandung
hati, berfungsi sebagai molekul gas darah (oksigen, karbondioksida
pembawa lipid, hormon dan berbagai dan nitrogen), enzim, antigen dan
substrat lainnya. hormon.
• Gamma globulin (imunoglobulin),
merupakan antibodi yang berfungsi
dalam imunitas tubuh dan disintesis di
jaringan limfoid.
(3)Fibrinogen, membentuk sekitar 4%
protein plasma, disintesis di hati dan
berfungsi pada mekanisme pembekuan
darah.
2. Sel Darah Merah
a. Karaktersitik eritrosit
Sel darah merah memiliki bentuk seperti
cakram dengan lekukan pada bagian
sentralnya (bikonkaf), berdiameter 7,65
µm dan dibungkus oleh membran sel
dengan permeabilitasnya yang tinggi.
Membran sel darah merah juga bersifat
elastis dan fleksibel sehingga
memungkinkan sel dapat menembus Gambar 3 Sel Darah Merah
kapiler (pembuluh darah terkecil. (Dana Dovey. 2017)
b.Jumlah eritrosit
Jumlah sel darah merah pada laki-laki d. Pengaturan produksi eritrosit
sehat sekitar 4,2-5,4 juta sel/mm3 Pembentukan eritrosit disebut
sedangkan pada wanita sekitar 3,8-4,8 eritropoiesis terjadi di sumsum merah
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
5
juta sel/mm3 darah. Satu tetes darah tulang dan diatur oleh hormon
kira-kira setara dengan 50 mm3 atau 50 eritroprotein.
µl (mikroliter). Produksi eritrosit dipengaruhi oleh:
c. Fungsi eritrosit 1. Hormon kortison
Eritrosit berfungsi untuk mengedarkan 2. Hormon tiroid
oksigen ke seluruh jaringan melalui 3. Hormon pertumbuhan
pengikatan oksigen oleh hemoglobin. e. Umur dan destruksi eritrosit
Eritrosit juga berfungsi untuk membawa Sel darah merah biasanya bersirkulasi
karbon dioksida ke paru-paru. selama 120 hari sebelum menjadi
rapuh dan pecah. Eritrosit tidak
memiliki inti sel, mitokondria dan
retikulum endoplasma, tetapi enzim
sitoplasmanya mampu memproduksi
ATP dalam waktu yang terbatas.
Fragmen sel darah merah yang rusak
akan difagositosis oleh makrofag di
dalam limpa.
3. Sel Darah Putih.
a. Karakteristik leukosit
(1) Jumlah normal leukosit di dalam
darah manusia sekitar 5.000-10.000
sel/mm3 darah
(2) Leukosit lebih banyak beraktivitas di
dalam jaringan
(3) Leukosit berfungsi untuk melindungi
tubuh terhadap benda asing, virus dan Gambar 4 Sel Darah Putih
bakteri. (Sleuth Jurnal. 2014)
(4) Leukosit bertahan di dalam sirkulasi
darah hanya 1 hari sebelum masuk ke
jaringan.
(4) Leukosit bersifat :
• Diapedesis, mampu keluar menembus
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
6
pori-pori membran kapiler menuju ke b. Jenis Leukosit
jaringan Berdasarkan ada tidaknya granula di
• Bergerak amoeboid, mampu bergerak dalam sitoplasma leukosit dibedakan
seperti Amoeba sehingga sel menjadi menjadi:
lebih panjang hingga mencapai tiga 1. Granulosit (Neutrofil, Eosinofil dan
kali panjang sel awal dalam waktu Basofil)
satu menit. 2. Agranulosit (Limfosit dan Monosit)
• Kemotaksis, leukosit bergerak
mendekati atau menjauhi zat kimia
yang dilepaskan jaringan yang rusak
• Fagositosis, mampu menelan
mikroorganisme, benda asing dan sel-
sel darah merah yang sudah tua atau
rusak.
4. Keping Darah (Trombosit)
a. Karakteristik trombosit
(1) Trombosit merupakan fragmen sel, (4) Trombosit merupakan struktur
tidak bernukleus, berasal dari yang sangat aktif, di dalam darah
megakariosit yang sangat besar di dalam berumur 5-9 hari. Trombosit yang
sumsum tulang. sudah tua diambil oleh makrofag di
(2) Berjumlah 150.000-400.000 butir hati dan limpa pada saat darah
sel/mm3 darah, berbentuk tidak melewati organ tersebut.
beraturan dengan ukuran setengah dari b. Fungsi trombosit
sel darah merah atau berdiameter 2-4 1. Hemostasis (penghentian darah)
µm, tidak berwarna dan mudah pecah 2. Perbaikan pembuluh darah yang
jika disentuh benda kasar. robek
(3) Sitoplasma trombosit terbungkus 3. Pembekuan darah.
oleh membran plasma, mengandung
berbagai jenis granula yang berperan
dalam proses pembekuan darah.
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
7
MEKANISME PEMBEKUAN DARAH
1. Proses Pembekuan Darah
Apabila terjadi luka dan darah
keluar, maka trombosit (keping
darah) akan bersentuhan dengan
permukaan luka yang kasar, dan
pecah sehingga mengeluarkan
trompoblastin (trombokinase).
Trombokinase bersama-sama dengan
ion Ca2+ dan vitamin K akan
mengubah protrombin menjadi
trombin. Trombin akan mengubah
fibrinogen menjadi fibrin yang akan
menghalangi keluarnya sel-sel darah
sehingga terjadi pembekuan darah
dalam waktu sekitar 5 menit.
Gambar 5 Proses Pembekuan Darah
(Indah Ilmiah. 2008)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembekuan darah
a. Protrombin adalah senyawa globulin yang larut dalam plasma darah.
Protrombin dibuat di dalam hati dengan bantuan vitamin K. Protrombin
akan dirubah menjadi trombin.
b. Fibrinogen, adalah protein plasma yang disintesis di hati, dapat diubah
menjadi fibrin
c. Ion kalsium, merupakan ion anorganik dalam plasma, serta dapat
diperoleh dari makanan dan tulang. Ion kalsium diperlukan dalam seluruh
tahap proses pembekuan darah.
d. Tromboplastin (trombokinase), adalah protein plasma (enzim) yang
disintesis di dalam hati dan memerlukan vitamin K dalam bekerja. Enzim ini
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
8
merupakan faktor antihemofilia (AFH)
e. Vitamin K, adalah vitamin yang sangat penting dalam sintesis protrombin
dan faktor pembekuan lainnya di dalam hati, diabsorpsi dari usus dan
bergantung pada garam empedu yang diproduksi hati. Jika saluran empedu
tersumbat oleh batu empedu, maka pembekuan darah akan berkurang.
Gambar 6 Skema Pembekuan Darah
(Cindy. 2014)
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
9
GOLONGAN DARAH
1. Pengertian
Golongan darah adalah klasifikasi darah suatu individu berdasarkan ada
atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah
merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Antigen
dapat berupa protein, polisakarida atau molekul lainnya.
2. Penggolongan darah sistem ABO
Penggolongan darah sistem ABO ditemukan oleh ilmuwan Austria bernama
Karl Landsteiner pada tahun 1930. Penggolongan darah sistem ABO
dilakukan berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) tipe A
dan tipe B pada permukaan eritrosit, serta antibodi (aglutinin) tipe α (anti-
A) dan tipe β (anti-B) di dalam plasma darah
Gambar 7 Golongan Darah
(Prelovers. 2016)
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
10
Tabel 1 Golongan darah sistem ABO
Jenis Unsur pada Membran Sel Darah Unsur dalam Plasma Darah
Golongan Merah (Eritrosit)
Aglutinin (Antibodi)
Darah Aglutinogen (Antigen) tipe β (anti-B)
A α (anti-A)
A B -
B
AB A dan B α (anti-A) dan tipe β (anti-B)
0 -
3. Penggolongan darah sistem Rh (Rhesus)
Penggolongan darah sistem rhesus berdasarkan ada tidaknya aglutinogen
(antigen) RhD pada permukaan sel darah merah. Antigen RhD berperan
dalam reaksi imunitas tubuh.
Tabel 2 Golongan darah sistem Rhesus
Jenis Golongan Darah Unsur pada Membran Sel Darah
Merah (Eritrosit)
Rh+
Rh- Aglutinogen (Antigen)
RhD
-
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
11
TRANSFUSI DARAH
Gambar 8 Kegiatan Donor Darah
(Resta. 2017)
1. Pengertian
Transfusi darah adalah proses transfer darah atau produk berbasis darah
dari seseorang ke sistem peredaran darah orang lain. Transfusi darah
bertujuan untuk menyelamatkan jiwa yang dilakuakn pada kondisi medis
tertentu, misalnya kehilangan darah dalam jumlah besar akibat dari
trauma, operasi atau tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah
merah.
2. Penyimpanan Darah
Darah harus disimpan di dalam lemari sel untuk mencegah pertumbuhan
bakteri dan memperlambat metabolisme sel. Transfusi dilakukan setelah
20-30 menit unit darah (kantong darah) dikeluarkan dari lemari tempat
penyimpanan agar pasien tidak menggigil. Sebelum proses transfusi, rincian
pribadi pasien dicocokkan dengan darah yang akan ditransfusikan, untuk
mengurangi resiko reaksi transfusi. Sebuah unit darah biasanya berisi
darah 250 ml-500 ml biasanya diberikan selama 4 jam.
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
12
Gambar 9 Proses Transfusi Darah
(Bro. 2013)
3. Donor dan Resipien Universal
Golongan darah 0 disebut donor universal, karena golongan darah 0 tidak
memiliki aglutinogen (antigen) untuk menggumpalkan, sehingga dapat
memberikan kepada resipien semua golongan darah, asalkan volume
tranfusinya sedikit.
Golongan darah AB disebut resipien universal, karena tidak memiliki
aglutinin (antibodi) dalam plasma darahnya yang akan menggumpalkan
darah, sehingga dapat menerima darah dari donor semua golongan darah.
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
13
ORGAN PEREDARAN DARAH
1. Jantung Gambar 10 Jantung
Jantung terletak didalam rongga (Saiful. 2014)
dada serta terbungkus oleh
Parikardia. Parikardia terdiri dari
dua lapis yaitu :
ـLamina pariestalis (sebelah luar),
dan
ـLamina viseralis (menempel di
dinding jantung)
Diantara kedua lapis tersebut
terdapat kavum parikardia yang
berisi cairan pirikardia.
Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu
: dua serambi ( atrium ) dan dua
bilik (ventrikel).
Jantung dibentuk terutama oleh
tiga jenis otot jantung ( miokardia
) yaitu, otot serambi, otot bilik ,
serta serabut otot perangsang
dan pengantar khusus.
Detak Jantung
Detak jantung setiap orang
berbeda-beda tergantung pada
usia, berat badan, jenis kelamin,
kesehatan, dan aktifitas seorang.
Pada saat duduk, denyut nadi
seseorang 72 permenit. Tetapi
pada saat berdiri denyut nadi
mencapai 83 permenit.
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
14
2. Pembuluh Darah
Pada abad ke 17 seorang ahli
fisiologi dari inggris, ya’ni William
Harvey ( 1578 – 1657 ), dari
hasil percobaannya dan berbagai
percobaan ahli lain ditemukanlah
pembuluh balik ( vena ).
Tiga puluh tahun kemudian
seorang ahli anatomi Italia Gambar 11 Pembuluh Darah
Marcello Malpighi. Berhasil (Erick. 2017)
menemukan pembuluh darah
kapiller.
1. Pembuluh Nadi ( Arteri ) Ada dua pembuluh nadi yang dilewati
Pembuluh nadi adalah pembuluh darah yaitu :
yang membawah darah dari 1. Pembuluh nadi besar ( aorta ).
jantung dan umumnya mengandung Aorta adalah pembuluh yang dilewati
banyak oksigen. darah dari bilik kiri jantung menuju
Pada saat jantung berkontraksi
(sisto) darah akan keluar dari bilik keseluruh tubuh.
2.Pembuluh nadi paru-paru ( arteri
menuju pembuluh nadi.
palmonalis ).
Pembuluh ini tebal, elastis, dan
memiliki sebuah kutup ( Valvula
semilunris ) yang berada terdapat
diluar jantung.
Pembuluh nadi paru-paru adalah
pembuluh yang dilewati darah dari
bilik kanan menuju paru-paru
(pulmo).
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
15
2. Pembuluh Balik ( Vena ) Pembuluh balik yang masuk ke jantung
Pembuluh balik adalah : Pembuluh adalah sebagai berikut :
yang membawa darah kembali 1. Vena Kava
kejantung, yang umumnya Vena kava bercabang-cabang menjadi
mengandung karbondioksida. pembulu yang lebih kecil yaitu vena.
Pada saat jantung berelaksasi Ada dua macam vena kava, yaitu vena
(Diastol), darah dari tubuh dan kava superior dan vena kava inferior.
paru-paru akan masuk ke jantung ـVena kava superior
melalalui vena. Vena ini membawa darah yang
Vena diselubungi oleh otot rangka mengandung CO2 dari bagian atas
dan memiliki sebuah katup yaitu tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan
Valvula Semilunaris. jantung.
ـVena kava inferior
Vena ini membawa darah yang
mengandung CO2 dari bagian tubuh
lainnya dan anggota badan bawah
tubuh keserambi kanan jantung.
2. Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang
mengandung O2 dari paru-paru
keserambi kiri jantung.
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
16
MEKANISME PEREDARAN DARAH
Peredaran darah manusia dibedakan menjadi 2, yaitu peredaran darah
besar (sistematik) dan peredaran darah kecil (pulmonari).
Gambar 12 Peredaran Darah
(Area Baca. 2015)
1. Peredaran Darah Pulmonari
Darah miskin oksigen dari seluruh bagian tubuh terkumpul di serambi
kanan, kemudian di alirkan ke bilik kanan. Bilik kanan akan memompa darah
ke dalam batang paru-paru . Saat darah mengalir melalui kapiler paru-paru,
karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Darah kaya oksigen kembali
ke serambi kiri melalui venula paru-paru yang bergabung membentuk vena
paru-paru. secara garis besar, urutan peredaran darah pulmonari adalah
ventrikel kanan (bilik kanan) → arteri pulmonalis → paru-paru → vena
pulmonalis → atrium kiri (serambi kiri) .
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
17
2. Peredaran Darah Sistematik
Darah kaya oksigen dari serambi kiri masuk ke bilik kiri. Saat bilik
kontraksi, darah menuju aorta. Kemudian darah menuju cabang aorta, lalu
ke jaringan, setelah itu ke vena dan vena kava lalu kembali lagi ke jantung
di serambi kanan. Urutan peredaran darah sistematik adalah ventrikel kiri
(bilik kiri) → aorta → arteri → arteriola → kapiler → venula → vena →
vena kava superior → vena kava inferior → atrium kanan (serambi kanan)
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
18
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
1. Pengertian
Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup, yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan
pembuluh darah, yaitu tensimeter atau sfigmomanometer dan stetoskop.
Gambar 13 Pengukuran Tekanan Darah
(Devina. 2015)
2. Sistole
Sistol adalah fase dalam siklus jantung ketika kontraksi ventrikel untuk
memompa darah ke dalam arteri. Tekanan maksimum yang diberikan oleh
darah pada dinding arteri pada tahap ini disebut sebagai tekanan sistolik.
Kata-kata ‘sistolik’ berasal dari kata Yunani ‘sistol’ yang berarti
menggambar bersama-sama. Hal ini biasanya diwakili dengan angka atas
dalam pembacaan tekanan darah. Ventrikel dalam keadaan kontraksi pada
fase ini. Tekanan sistolik normal adalah sekitar 120 mmHg dan normal
berkisar antara 95-120 mm Hg. Tekanan sistolik meningkat seiring
bertambahnya usia saat dinding arteri mengeras karena arteriosklerosis.
Ketika tekanan sistolik berjalan di atas 140 mm Hg dianggap sebagai
hipertensi atau tekanan darah tinggi yang mengharuskan perhatian medis.
Tekanan darah sistolik bervariasi sesuai dengan umur, jenis kelamin, ritme
sirkadian, stres, latihan fisik atau proses penyakit. Anak-anak dan atlet
memiliki tekanan darah yang lebih rendah sedangkan orang tua memiliki
tekanan darah yang lebih tinggi.
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
19
3. Diastole
Diastol adalah fase rileks dari siklus jantung ketika seluruh jantung santai
dan darah mengalir ke bilik atas jantung. Selama ini juga ada darah dalam
arteri. tekanan Minimum yang diberikan oleh darah pada dinding arteri
dikenal sebagai tekanan diastolik. Hal ini dilambangkan dengan angka lebih
kecil dari pembacaan tekanan darah. Kata ‘diastolik’ berasal dari kata
Yunani ‘diastole’ yang berarti menarik terpisah. Atrium dan ventrikel
berada dalam fase rileksasi. Tekanan diastolik normal adalah 80 mm Hg.
60-80 mm Hg adalah kisaran normal tekanan darah diastolik. Ketika
tekanan darah diastolik berjalan di atas 90 mm Hg dianggap sebagai
tekanan darah tinggi dan harus ditangani secara medis
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
20
FREKUENSI DENYUT NADI
1. Pengertian
Pemeriksaan frekuensi denyut nadi adalah pemeriksaan denyut pada
pembuluh nadi atau arteri yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri
pada saat terjadi gerakan atau aliran darah akibat kontraksi jantung.
Pengukuran kecepatan dapat dilakukan pada:
1. Denyut arteri radialis pada pergelangan tangan
2. Denyut arteri karotis pada leher
3. Denyut arteri brakialis pada lengan atas
4. Denyut arteri popliteal pada belakang lutut
5. Denyut arteri dorsalis pedis
6. Denyut arteri tibialis posterior pada kaki
Gambar 14 Denyut Nadi
(Saiful Baid. 2015)
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
21
Tabel 3 Frekuensi denyut nadi normal berdasarkan umur
Umur Rentang Normal Denyut Rata-rata
0 bulan (bayi baru Nadi per Menit
lahir)
1-12 bulan 120-160 140
1-2 tahun
3-6 tahun 80-140 120
7-12 tahun 80-130 110
Remaja 75-120 100
Dewasa 75-110 95
60-100 80
60-100 80
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
22
SISTEM LIMFA
1. Pengertian
Sistem limfa merupakan jalur
tambahan pada sistem sirkulasi.
Kelebihan cairan interstisial
(cairan yang berada dalam
jaringan) akan dikembalikan
menuju darah melalui sistem
limfatik tersebut. Sistem
limfatik juga memiliki fungsi
dalam membasmi
mikroorganisme yang masuk ke
dalam tubuh dan terbawa dalam
cairan interstisial. Selain itu,
sistem ini juga berperan dalam
transportasi lemak dari usus
halus sebelum diantarkan
menuju peredaran darah untuk
dibawa ke bagian tubuh yang
membutuhkan.
Sistem limfatik tersusun atas
kapiler limfa, pembuluh limfa,
nodus limfa, dan organ limfatik.
Kapiler limfa akan menyalurkan
cairan yang dibawa menuju Gambar 15 Sistem Limfa
(Shella. 2017)
pembuluh limfa yang di
sepanjang perjalanan menuju
pembuluh darah akan menemui
banyak nodus limfa dan organ
limfatik
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
23
2. Proses pada Sistem Limfa
Cairan interstisial atau cairan yang tergenang pada jaringan berasal dari
plasma darah yang keluar karena adanya tekanan dalam pembuluh darah.
Kelebihan cairan interstisial akan dikembalikan menuju pembuluh darah
melalui sistem limfatik. Cairan interstisial akan masuk menuju kapiler
limfa, dan selanjutnya cairan tersebut dinamakan dengan cairan limfa.
Kapiler limfa memiliki ujung yang tidak berlubang (ujung buta), sehingga
cairan interstisial akan masuk kapiler limfa melalui peristiwa osmosis.
Gambar 16 Peredaran Limfa
(Panji. 2015)
Cairan limfa akan mengalir menuju pembuluh limfa, saluran yang
megumpulkan cairan dari banyak kapiler limfa di sekitarnya. Pergerakan
cairan di sepanjang pembuluh limfa dipengaruhi oleh kontraksi otot rangka.
Pembuluh limfa memiliki katup searah seperti yang dimiliki oleh pembuluh
vena, katup ini memungkinkan cairan limfa tidak dapat mengalir balik ke
arah yang berlawanan. Selain oleh kontraksi otot, pembuluh limfa juga
berkontraksi secara berirama untuk membawa cairan limfa kembali menuju
pembuluh darah.
Pembuluh limfa dibedakan menjadi pembuluh limfa kanan (duktus
limfatikus dekster) dan pembuluh limfa kiri (duktus torakikus). Pembuluh
limfa kanan membawa cairan limfa yang berasal dari kepala dan leher
bagian kanan, dada kanan, lengan kanan, jantung, dan paru-paru. Pembuluh
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
24
ini akan berakhir dan menyerahkan isinya menuju pembuluh darah vena di
bawah tulang selangka kanan. Sedangkan pembuluh limfa kiri akan
membawa cairan limfa yang berasal dari kepala dan leher bagian kiri, dada
kiri, lengan kiri, dan tubuh bagian bawah. Pembuluh ini akan mengantarkan
cairan limfa menuju pembuluh darah vena yang terletaak di bawah tulang
selangka kiri.
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
25
GANGGUAN SISTEM PEREDARAN DARAH
1. Anemia
Anemia adalah keadaan di mana
hemoglobin yang terkandung dalam
sel darah merah mengalami
penurunan jumlah dibandingkan
dengan keadaan normal, sehingga
pengikatan oksigen akan menjadi
berkurang pula. Imbasnya yaitu
sel-sel di seluruh tubuh tidak Gambar 17 Anemia
(Atemalem. 2017)
dapat melakukan metabolisme
secara sempurna yang
menyebabkan penderita anemia
akan kelihatan lemas, pucat, dan
kurang bersemangat. Anemia
dapat disebabkan oleh kehilangan
darah yang banyak akibat
kecelakaan, operasi besar, dan
melahirkan. Juga dapat
disebabkan oleh kurangnya
konsumsi zat besi dan asam folat
serta vitamin B2
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
26
Gambar 18 Hemofilia 2.Hemofilia
(Halo Sehat. 2017) Penyakit ini ditandai dengan
perdarahan sukar membeku. Hemofili
adalah “warisan yang tidak diinginkan”
karena penyakit ini adalah penyakit
genetik, artinya jika orang tuanya
memiliki gen carier untuk penyakit ini,
maka kemungkinan besar anaknya akan
mengalami hemofili.
3. Leukimia Gambar 19 Leukimia
Leukemia atau kanker sel darah (Eddy. 2016)
putih merupakan kelainan yang
disebabkan oleh pertumbuhan sel
darah putih yang tidak dapat
dikendalikan sehingga jumlahnya
melebihi batas normal (5000 –
10000 sel/ml). Sel darah putih
(leukosit) berfungsi membentuk
pertahanan tubuh. Sel – sel darah
putih akan menghancurkan sel atau
senyawa asing yang masuk ke
dalam tubuh. Namun tidak dengan
kondisi penderita leukemia dimana
leukosit menghancurkan sistem
kekebalan itu sendiri. Pada
penderita leukemia, sel- sel darah
putih akan menghancurkan semua
sel yang masuk ke dalam tubuh
namun juga menyerang sel – sel
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
27
tubuh seperti menghancurkan sel
darah merah dan lainnya.
5. Talasemia
Thalasemia adalah kelainan darah
yang diturunkan yang mana tubuh
tidak memproduksi cukup hemoglobin
sehingga mengakibatkan jumlah
hemoglobin di dalam tubuh sedikit.
Hemoglobin adalah protein pembentuk
sel darah merah yang berguna untuk
mengikat oksigen dan membawanya ke
Gambar 20 Talasemia seluruh tubuh.
(Talasemia. 2017)
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
28
TEKNOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH
1. Ekokardiograf
(Echocardiography/ECG)
ECG merupakan suatu teknik
untuk mengetahui struktur
internal dan gerakan jantung
serta pembuluh darah yang besar
tanpa memasukkan alat ketubuh
pasien.
Caranya, gelombang ultrasonik
diarahkan ke dada pasien
menggunakan transduser. Kemudia Gambar 21 Ekokardiograf
(Medica Store. 2016)
n transduser bertindak sebagai
penerima pantulan balik
gelombang ultrasonik (echo) untuk
membentuk bayangan.
Gambaran yang dibentuk oleh
pantulan dipindahkan ke layar,
yang dapat menampilkan gambaran
bagian dalam jantung, ukuran dan
gerakan dinding ventrikel,
anatomi dan gerakan katup, arah
aliran darah, adanya gumpalan
darah, dan tumor di jantung.
Ekoardiografi berguna untuk
mendiagnosis penyakit dan
gangguan pada gangguan jantung
bawaan, gagal jantung, tumor di
jantung, dan gangguan fungsi
ventrikel kiri
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
29
3. Transplantasi Jantung
Jantung donor hanya dapat
digunakan untuk pencangkokan
dalam waktu empat jam setelah
diangkat dari pasien yang baru
saja meninggal. Karena itu,
jantung donor biasanya dibawa ke
pusat transplantasi yang dekat
dari rumah sakit asalnya. Pasien Gambar 22 Transplantasi Jantung
pada daftar tunggu akan (Kgenzura. 2015)
diberitahu melalui ponsel atau
pager yang disediakan oleh pusat
cangkok
4. Angioplasti
Cara ini dilakukan untuk membuka
aliran darah pada pembuluh darah yang
tersumbat oleh plak (timbunan lemak).
Caranya, balon yang masih kempis
diletakkan pada tabung kecil panjang
(kateter), kemudian dimasukkan
kedalam bagian arteri yang tersumbat.
Setelah letaknya tepat, balon
Gambar 23 Angioplasti digelembungkan. Saat balon
(Medica Store. 2016)
membesar, plak akan terdorong keluar,
arteri melebar, dan aliran darah
kembali lancar
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
30
DAFTAR PUSTAKA
Area Baca.2015. Peredaran darah. Melalui http://www.areabaca.com/
2015/07/ sistem-peredaran-darah-pada-manusia-dan.html
(Diakses 26 November 2017)
Atemalem. 2017. Anemia. Melalui http://atemalem.com/tag/penyebab-
anemia/ (Diakses 26 November 2017)
Bro. 2013. Proses Transfusi Darah. Melalui https://sehat4302.blogspot.
co.id/2013/09/transfusi-darah.html (Diakses 26 November
2017)
Cindy Mentari. Skema pembekuan darah. Melalui http://kesehatan
jasroh.blogspot.co.id/2014/06/proses-pembekuan-darah.html
(Diakses 26 November 2017)
Dana Vadey. 2017. Sel Darah Merah. Melalui http://www.medicaldaily.com
/pfizers-eliquis-fda-approved-prevention-pulmonary-embolisms-
and-dvt-patients-history-blood-299358 (Diakses 26 November
2017)
Devina, Jusmulia. 2015. Pengukuran tekanan darah. Melalui
http://myblogspotvina.blogspot.co.id/2015/11/tekanandarah.htm
l (Diakses 26 November 2017)
Eddy. 2016. Leukimia. Melalui http://transferfactorformula.com/ciri-ciri-
leukimia/ (Diakses 26 November 2017)
Erick Rezi. 2017. Pembuluh Darah. Melalui http://perbedaan
terbaru.blogspot. co.id/2015/08/inilah-perbedaan-vena-dan-
arteri.html (Diakses 26 November 2017)
Halo Sehat. 2017.Hemofilia. Melalui https://halosehat.com/ penyakit/
hemofilia /gejala-hemofilia (Diakses 26 November 2017)
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
31
Indah ilmiah. Proses pembekuan darah. Melalui
https://indahmi4.wordpress.com /2008/06/30/sistem-yang-
sempurna-pembekuan-darah/ (Diakses 26 November 2017)
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Erlangga
Kgenzaru. 2015. Transpalantasi Jantung. Melalui http://utility-share.
blogspot.com/2015/06/tetap-hidup-walau-tak-punyajantung.html
(Diakses 26 November 2017)
Leah Kennedy. 2016. The basic blood and blood typing. Melalui https://
owlcation.com/stem/All-about-Blood (Diakses 26 November
2017)
Medica Store. 2016. Angioplasti. Melalui http://medicastore.com/
penyakit/12/Angina.html (Diakses 26 November 2017)
Medica Store. 2016. Ekokardiograf. Melalui http://medicastore.com/
penyakit/3425/Ekokardiografi_Transesofageal.html (Diakses 26
November 2017)
Mono. 2016. Peran dan Fungsi plasma darah bagi tubuh. Melalui
http://www.pakmono.com/2016/02/peran-dan-fungsi-plasma-
darah-bagi-tubuh.html (Diakses 26 November 2017)
Panji. 2016. Peredaran Limfa. Melalui http://www.edubio.info/2015/11/
sistem-limfatik-peredaran-getah-bening.html (Diakses 26
November 2017)
Prelovers. 2016. Golongan Darah. Melalui https://prelo.co.id/blog/
golongan-darah-o-dalam-kesehatan/ (Diakses 26 November
2017)
Resta Reza. 2017. Transfusi Darah. Melalui
https://portallampung.co/2017/ 04/13/awas-calo-darah-
berkeliaran-di-unit-transfusi-darah-ba ndar-lampung-calo-jual-
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
32
darah-pmi-lampung-bantah-terlibat-3-habis/ (Diakses 26
November 2017)
Saiful Baid. 2014. Jantung. Melalui https://birdingbid.
wordpress.com/2014/02/1 6/sistem-kardiovaskuler-mammalia/
(Diakses 26 November 2017)
Saiful Baid. Denyut Nadi. Melalui https://birdingbid.wordpress. com/2014
/02/16/sistem-kardiovaskuler/ (Diakses 26 November 2017)
Shella. 2017. Sistem Limfa. Melalui http://shellakh.blogspo
t.co.id/p/sistem-limfatik-sistem-limfatik.html (Diakses 26
November 2017)
Sleuth Jurnal. 2014. 5 natural methods increasing white blood cell. Melalui
http://www.thesleuthjournal.com/5-natural-methods-increasing-
white-blood-cells/ (Diakses 26 November 2017)
Talasemia.2017. Talasemia. http://talasemia.org/ (Diakses 26 November
2017
HUSNUL KHATIMAH (A1C215046) – SISTEM SIRKULASI
33
34