BIOLOGI SISTEM SARAF / SISTEM
KELAS XI REGULASI
SEMESTER
GENAP
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI | UNIVERSITAS i
LAMBUNG MANGKURAT
Khairunnisa Aziati
MATERI UNTUK MATA PELAJARAN
BIOLOGI
KELAS XI SEMESTER II
SISTEM SARAF / SISTEM REGULASI
PADA MANUSIA
Disusun Oleh:
Khairunnisa Aziati
(A1C215018)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI ii
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
NOVEMBER 2017
Khairunnisa Aziati
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya jugalah kami dapat menyelesaikan penyusunan pengembangan
bahan ajar dengan materi “Struktur dan Fungsi Sel Pada Sistem Regulasi Pada
Manusia” . Shalawat dan salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat, dan pengikut beliau
hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ibu Amalia Rezeki, S.Pd., M.Pd, Bapak Dr. H. Aminuddin Prahatama Putera,
M.Pd, Bapak Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc, dan ibu Nurul Hidayati
Utama, S.Pd., M.Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah Perencanaan
Pengajaran Pendidikan Biologi.
2. Kepada orangtua yang senantiasa selalu memberikan dukungan semangat,
materil dan tentunya do’a kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
Pkesalahan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
pengembangan bahan ajar ini. Kami berharap semoga pengembangan bahan ajar
ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi
kita semua. Aaammiin Ya Rabbal’alamin.
Banjarmasin, November 2017
Khairunnisa Aziati Khairunnisa Aziati (A1C215018)
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
KOMPETENSI INTI.......................................................................................... 1
KOMPETENSI DASAR..................................................................................... 2
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI................................................ 3
SISTEM SARAF MANUSIA ............................................................................. 4
SISTEM ENDOKRIN (HORMON) MANUSIA .............................................. 12
SISTEM INDERA MANUSIA........................................................................... 13
MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS ................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 27
Khairunnisa Aziati iv
• KOMPETENSI INTI
K.I 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K.I 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
K.I 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K.I 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
Khairunnisa Aziati 1
• KOMPETENSI DASAR
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung-jawab dan peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan beragumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan pro aktif dalam setiap tindakan dan
dalam melaksanakan pengamatan dan percobaan di kelas /
laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan
proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf
dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem
koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
4.11 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan
fungsi anti narkoba pada berbagai media.
Khairunnisa Aziati 2
• INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.3.1 Menyadari proses yang terjadi mengenai sistem
regulasi pada manusia terkait dengan ayat suci Al-
Qur’an
2.1.1 Memberikan argumentasi secara ilmiah dan kritis
mengenai hal-hal terkait sistem saraf.
3.10.1 Menjelaskan susunan struktur dari sel saraf (C2)
3.10.2 Menguraikan susunan struktur dan fungsi dari sel
sistem saraf (C4)
3.10.3 Menguraikan susunan struktur dan fungsi dari
beberapa sistem endokrin manusia (C4)
3.10.4 Menguraikan susunan struktur dari sistem indera
manusia (C4)
3.10.5 Mengaitkan struktur sistem saraf dengan mekanisme
penghantar impuls (C4)
4.11.1 Meinterpretasi susunan struktur sel saraf/ sel saraf
pusat (otak atau sumsum tulang belakang)/ sel saraf
tepi dan membuat peta konsepnya.
4.11.2 Menguraikan salah contoh mekanisme dari sistem
endokrin manusia.
4.11.3 Membuat skema dari beberapa sistem indera.
4.11.4 Membuat skema mekanisme penghantaran impuls.
Khairunnisa Aziati 3
• STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PADA SISTEM REGULASI
MANUSIA
SUB BAB URAIAN GAMBAR
SISTEM Sel Saraf Neuron
SARAF Sel saraf neuron adalah
MANUSIA sel-sel yang bermuatan
listrik dengan serabut-
serabut mirip benang yang Gambar 1. Sel Saraf
menghubungkannya dengan
bagian-bagian tubuh atau (Sumber: https://www.ck12.
dengan sel saraf. Ada tiga org/book/CBSE_Biology_Book_Class_X/sec
macam neuron berdasarkan tion/2.2/)
fungsinya, yaitu:
1. Neuron sensorik (neuron
aferen) yang berfungsi
untuk menghantarkan
impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat.
2. Neuron motorik (neuron
eferen) berfungsi untuk
menghantarkan impuls
dari sistem saraf pusat
ke efektor.
3. Neuron asosiasj (neuron
penghubung) yang
berfungsi untuk
menghubungkan neuron
sensorik dengan neuron
motorik.
Bagian-bagian dari struktur
sel saraf yaitu:
Khairunnisa Aziati 4
1. Dendrit adalah 5
serabut sel saraf
pendek dan
bercabang-cabang.
Dendrit merupakan
perluasan dari badan
sel. Dendrit
berfungsi untuk
menerima dan
mengantarkan
rangsangan ke badan
sel.
2. Badan Sel adalah
bagian yang paling
besar dari sel saraf.
Badan sel berfungsi
untuk menerima
rangsangan dari
dendrit dan
meneruskannya ke
akson. Badan sel
saraf mengandung
inti sel dan
sitoplasma.
3. Nukleus adalah inti
sel saraf yang
berfungsi sebagai
pengatur kegiatan sel
saraf (neuron).
4. Neurit (Akson)
adalah tonjolan
sitoplasma yang
panjang (lebih
panjang daripada
Khairunnisa Aziati
dendrit), berfungsi 6
untuk menjalarkan
impuls saraf
meninggalkan badan
sel saraf ke neuron
atau jaringan lainnya.
Jumlah akson
biasanya hanya satu
pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin
adalah sebuah
selaput yang banyak
mengandung lemak
yang berfungsi untuk
melindungi akson dari
kerusakan. Selubung
mielin bersegmen-
segmen. Lekukan di
antara dua segmen
disebut nodus
ranvier.
6. Sel Schwann adalah
jaringan yang
membantu
menyediakan
makanan untuk neurit
(akson) dan
membantu regenerasi
neurit (akson).
7. Nodus ranvier
berfungsi untuk
mempercepat
transmisi impuls
saraf. Adanya nodus
ranvier tersebut
Khairunnisa Aziati
memungkinkan saraf 7
meloncat dari satu
nodus ke nodus yang
lain, sehingga impuls
lebih cepat sampai
pada tujuan.
8. Sinapsis adalah
pertemuan antara
ujung neurit (akson)
di sel saraf satu dan
ujung dendrit di sel
saraf lainnya. Pada
setiap sinapsis
terdapat celah
sinapsis. Pada bagian
ujung akson terdapat
kantong yang disebut
bulbus akson.
Kantong tersebut
berisi zat kimia yang
disebut
neurotransmiter.
Neurotransmiter
dapat berupa
asetilkolin dan
kolinesterase yang
berfungsi dalam
penyampaian impuls
saraf pada sinapsis.
Khairunnisa Aziati
Susunan Sistem Saraf Gambar 2. Sistem Saraf Pusat
Manusia
1. Sistem Saraf Pusat : Otak
a. Otak, merupakan (Sumber: http://www.wisegeek. org/what-
pusat saraf utama is-the-central-nervous-system.htm)
karena berperan
dalam pengaturan
seluruh aktivitas
tubuh.
Terdiri dari : otak
besar (serebrum)
yang berfungsi dalam
pengaturan semua
aktivitas yang
berkaitan dengan
kepandaian, ingatan,
kesadaran dan
pertimbangan. Otak
besar wujudnya
kenyal, lunak, ada
banyak lipatan, serta
berminyak. Otak
besar dikelilingi oleh
cairan serebrospinal
yang berfungsi
memberi makan otak
dan melindungi otak
dari guncangan. Di
dalam otak besar
terdapat banyak
pembuluh darah yang
berfungsi memasok
oksigen ke otak besar.
Bila otak besar pada
laki-laki beratnya
Khairunnisa Aziati 8
kira-kira 1,6 kg Gambar 3. Sistem Saraf
sedangkan bagi
perempuan berat otak Pusat dan Tepi
besar yang di miliki
kira-kira adalah 1,45 (Sumber:
kg. Jadi otak laki-laki http://epilepsyu.com/blog/children-
yang lebih berat recover-well-from-acute-central-nervous-
dikarenakan system-demyelination/)
ukurannya yang juga
lebih besar di
bandingkan dengan
otak wanita. Namun
kecerdasan yang
dimiliki masing-masing
orang baik laki-laki
maupun perempuan
tidak tergantung
dengan berat otak
yang mereka miliki.
Tapi yang mengukur
dan menentukn
tingkat kecerdasan
yang ada pada otak
yaitu yang jumlah
hubungan antar saraf
satu dengan lainnya
itu dalam jumlah
banyak; otak depan
terdiri dari talamus
yang berfungsi
sebagai pusat
pengaturan perasaan
dan gerakan ; juga
hipotalamus yang
berfungsi dalam
Khairunnisa Aziati 9
pengaturan suhu 10
tubuh, rasa lapar dan
haus ; otak tengah
berfungsi untuk
mengatur gerak
refleks mata. Selain
itu, otak tengah juga
berfungsi mengontrol
pendengaran ; otak
kecil befungsi sebagai
pusat keseimbangan
gerak, koordinasi
gerak otot serta
posisi tubuh. Otak
Kecil terletak di
bagian belakang
kepala dan dekat
leher. Fungsi utama
otak kecil adalah
sebagai pusat
koordinasi gerakan
otot yang terjadi
secara sadar,
keseimbangan, dan
posisi tubuh. Jika
terjadi rangsangan
yang membahayakan,
gerakan sadar yang
normal tidak mungkin
dilaksanakan. Otak
kecil merupakan pusat
keseimbangan. Apabila
terjadi gangguan
(kerusakan) pada otak
kecil maka semua
Khairunnisa Aziati
gerakan otot tidak Gambar 4. Sistem Saraf Tepi :
dapat dikoordinasikan. Sumsum Tulang Belakang
; jembatan varol
berfungsi (Sumber:
menghantarkan impuls http://faculty.pasadena.edu/dkwon/cha
otot-otot bagian kiri p%208_files/images/image3.png)
dan kanan tubuh;
sumsum lanjutan
berfungsi untuk
menghubungkan otak
dengan sumsum tulang
belakang.
b. Sumsum tulang
belakang berfungsi
untuk menghantarkan
impuls dari dan ke
otak serta
mengendalikan gerak
refleks.
2. Sistem Saraf Tepi
a. Sistem Saraf
Somatik berfungsi
untuk mengatur
gerakan yang disadari,
contohnya kaki
melangkah menuju ke
suatu tempat.
b.Sistem Saraf
Otonom berfungsi
mengendalikan gerak
organ-organ yang
bekerja secara
otomatis, contohnya
otot polos, jantung,
lambung, usus, dll.
Khairunnisa Aziati 11
SISTEM Hormon yang dihasilkan
ENDOK- kelenjar hipofisis /
RIN pituitari dan fungsinya:
(HORMON 1.Bagian Lobus Anterior
)
MANUSIA a. ACTH, berfungsi
untuk merangsang
kelenjar adrenal untuk
menyekresi tikoid
(hormone yang
berperan dalam
metabolisme
karbohidrat)
Gambar 5. ACTH
(Sumber:
https://www.peptideclinics.com.au/grow
th-factors-hypertrophy-cortisol/)
Gambar 6. GH b. GH (Growth
Hormone)berfungsi
(Sumber: untuk merangsang
https://www.britannica.com/sci sintesis protein dan
ence/growth-hormone) metabolisme lemak serta
merangsang pertumbuhan
c. FSH (Follicle tulang dan otot.
Stimulating
Hormone), berfungsi Gambar 7. FSH dan LH
untuk merangsang
spermatogenesis, (Sumber: https://dosenbiologi.com/wp-
merangsang content/uploads/2015/10/FSH-dan-
pematangan folikel
dalam ovarium dan
menghasilkan hormon
estrogen.
Khairunnisa Aziati 12
d. LH (Luteinizing LH.jpg)
Hormone), berfungsi
untuk menstimulasi 2. Bagian Intermedia
pembentukan hormon a. MSH (Melanocyte
progesterone Stimulating Hormone),
yang berfungsi dalam
mempengaruhi
pembentukan zat warna
kulit (melanin)
Gambar 8. MSH
(Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Mela
nocyte)
3.Bagian Lobus Posterior
a. Oksitosi, berfungsi
untuk merangsang
kontraksi otot uterus
saat proses kelahiran.
b.ADH (Antidiuretic
Hormon) /
vasopressin,
berfungsi untuk
mencegah
pembentukan urine
dalam jumlah banyak.
SISTEM 1. Mata
INDERA Pada mata terdapat sel-
MANUSIA sel saraf penerima
rangsang cahaya
(fotoreseptor). Oleh
karena itu, mata
Khairunnisa Aziati 13
merupakan indra Gambar 9. Indera
penglihat. Mata
tersusun dari alat Penglihat:Mata
tambahan mata, otot
bola mata, bola mata (Sumber:
dan saraf optik. Alat http://www.eventzero.org/wp-
tambahan mata meliputi content/uploads/2016/06/Panca-
alis mata, kelopak mata, Indera-Mata.png)
bulu mata, dan
apparatus lakrimalis.
Otot bola mata tersusun
dari tiga pasang otot
lurik. Otot bola mata
berguna untuk
menggerakkan bola
mata. Bola mata memiliki
tiga lapisan, yaitu:
a. Lapisan luar terdiri
atas sklera dan
kornea, Sklera
berwarna putih dan
tidak tembus cahaya.
Kornea mengandung
banyak serabut saraf,
tidak terdapat
pembuluh darah, dan
tembus cahaya.
Kornea berfungsi
meneruskan cahaya ke
lensa mata. Kornea
dilindungi oleh selaput
pelindung konjungtiva.
b. Lapisan tengah,
terdiri atas koroidea
dan iris atau selaput
Khairunnisa Aziati 14
pelangi. Koroidea 15
mengandung banyak
pembuluh darah dan
berfungsi untuk
memberi nutrisi pada
retina. Bagian depan
koroidea dan
dibelakang kornea
terdapat iris. Iris
mengandung pigmen
warna sehingga
mengakibatkan
perbedaan warna pada
mata. Lubang bulat di
tengah iris disebut
pupil. Pupil merupakan
jalan masuknya
cahaya. Pupil akan
mengecil jika cahaya
terang. Sebaliknya,
pupil membesar jika
cahaya redup.
c. Lapisan dalam terdiri
dari retina. Pada
retina inilah terdapat
fotoreseptor, yaitu
sel batang dan sel
kerucut. Sel batang
mengandung rodopsin
dan diperlukan untuk
melihat dalam suasana
redup. Sel kerucut
mengandung pigmen
iodopsin yang mampu
menerima rangsang
Khairunnisa Aziati
warna dan sinar 16
terang. Pada lapisan
dalam juga terdapat
bintik kuning dan
bintik buta. Bintik
kuning (fovea
sentralis) merupakan
bagian retina yang
mengandung banyak
fotoreseptor berupa
sel kerucut. Bintik
buta, yaitu bagian
mata tempat serabut
saraf yang berasal
dari retina
meninggalkan bola
mata menuju ke otak.
Di bagian bintik buta
tidak ada sel sensorik.
Saraf optik merupakan
bagian mata yang
menjalarkan impuls saraf
dari retina menuju otak.
Setelah sampai di otak
impuls saraf tersebut
kemudian
diinterpretasikan oleh
otak sehingga benda
dapat dilihat. Ruangan di
antara lensa mata dan
retina diisi oleh vitreous
humour yang berfungsi
mempertahankan bentuk
bola mata agar tetap
bundar. Sementara itu,
Khairunnisa Aziati
ruangan di antara lensa, 17
iris dan kornea diisi oleh
aqueous humour.
Aqueous humour
berfungsi memberi
makan kornea dan lensa.
Adapun mekanisme
perambatan cahaya
hingga mata dapat
melihat sebagai berikut:
Cahaya akan diterima
oleh kornea. Setelah
melalui kornea, cahaya
akan menembus aqueous
humour dan diterima
oleh pupil. Selanjutnya,
cahaya dari pupil
diteruskan ke lensa.
Lensa akan memfokuskan
cahaya tersebut
melewati vitreous
humour menuju retina.
Cahaya jatuh pada retina
tepatnya pada bagian
bintik kuning.
Selanjutnya, sel-sel
optik yang terdapat
pada bintik kuning akan
meneruskan rangsang
cahaya ke pusat saraf
penglihatan di otak
hingga kita dapat
melihat.
2. Telinga
a. Telinga Bagian Luar
Khairunnisa Aziati
Pada bagian luar Gambar 10. Indera Pendengar:
terdapat daun telinga
dan saluran telinga Telinga
luar. Telinga bagian
luar berfungsi (Sumber:
menangkap getaran http://www.zonabiokita.web.id/2016/12
bunyi. /indera-pendengaran-manusia-
b.Telinga Bagian telinga.html?m=1)
Tengah
Pada bagian tengah
terdapat tulang-
tulang pendengaran
dan saluran
eustachius. Tulang-
tulang pendengaran
terdiri atas tulang
martil (maleus),
landasan (inkus) dan
sanggurdi (stapes).
Saluran eustachius
merupakan
penghubung telinga
tengah dengan rongga
faring. Eustachius
berfungsi
menyamakan tekanan
telinga luar dengan
telinga tengah.
c. Telinga Bagian Dalam
1) Alat keseimbangan
yang terdiri atas
kanalis
semisirkularis,
sakulus dan
utrikulus. Bagian-
Khairunnisa Aziati 18
bagian tersebut 19
berhubungan
dengan saraf otak
VIII.
2) Tingkat jorong
merupakan
memberan yang
terdapat pada
pangkal koklea.
3) Koklea/rumah
siput, saluran
koklea berisi
cairan limfe dan
terdapat ujung
saraf pendengaran
yang
menghubungkan
koklea dengan
otak.
Mekanisme perambatan
suara hingga dapat
mendengar sebagai
berikut:: Getaran suara
akan dikumpulkan oleh
daun telinga dan masuk
melalui saluran telinga
menuju gendang telinga
(membran timpani).
Getaran suara yang
menyentuh gendang
telinga akan diteruskan
ke tiga tulang
pendengaran. Getaran
pada tulang pendengaran
akan diteruskan ke
Khairunnisa Aziati
rumah siput (koklea) Gambar 11. Indera Peraba :
sehingga cairan limfe di Kulit
dalam rumah siput akan
bergetar. Getaran (Sumber:
tersebut akan membuat http://www.gurukita.com/2012/10/alat-
sel-sel rambut dalam indra-manusia-peraba-kulit.html?m=1)
organ korti bergetar dan
memberikan rangsang ke
sel saraf auditori yang
akan diteruskan ke otak,
Rangsang tersebut akan
diterjemahkan otak
sehingga kita dapat
mendengarkan suara.
3. Kulit
Pada kulit terdapat
reseptor yang peka
terhadap rangsang fisiki
(mekanoreseptor).
4. Hidung
Serabut-serabut saraf
penciuman terdapat
pada bagian atas selaput
lender hidung. Serabut-
serabut olfaktori
berfungsi mendeteksi
rangsang zat kimia
dalam bentuk gas di
udara (kemoreseptor).
Mekanisme jalannya
rangsang (bau) hingga
hidung dapat mencium
bau sebagai berikut:
Rangsang (bau) akan
masuk melalui lubang
Khairunnisa Aziati 20
hidung. Bau tersebut Gambar 12. Indera Pencium :
akan menyentuh
epitelium olfaktori dan Hidung
diteruskan ke mukosa
olfaktori hingga (Sumber:
memberikan rangsangan http://biologiol.blogspot.co.id/p/blog-
saraf olfaktori. page_14.html?m=1)
Rangsang tersebut akan
dihantarkan ke
thalamus. Rangsangan
dari thalamus akan
dihantarkan ke
hipotalamus dan
dilanjutkan ke otak.
Rangsang tersebut akan
diterjemahkan oleh otak
sehingga kita mampu
membedakan berbagai
jenis bau.
5. Lidah
Lidah merupakan indra
pengecap yang dapat
merasakan pahit, asam,
asin dan manis. Setiap
bagian lidah peka
terhadap rasa tertentu.
Lidah mempunyai
reseptor yang peka
terhadap zat kimia
berbentuk cair
(kemoreseptor).
Permukaan lidah
ditutupi oleh papilla
yang peka terhadap
rasa.
Khairunnisa Aziati 21
MEKA- Lidah berfungsi sebagai
NISME alat berbicara,
PENG- membantu mengatur
HANTA- letak makanan ketika
RAN dikunyah, membantu
IMPULS dalam proses menelan
makanan., serta sebagai
indra pengecap.
Mekanisme jalannya
rangsang hingga dapat
merasakan sensasi rasa
sebagai berikut:
Makanan/larutan berasa
menyentuh papilla lidah
yang terdapat sel-sel
pengecap. Sel pengecap
akan menghantarkan
rangsang ke saraf
gustatory. Sel saraf
akan meneruskan
rangsang ke medulla
oblongata. Selanjutnya,
rangsang akan
diteruskan menuju
talamus dan
diterjemahkan oleh
otak.
Terjadinya Gerak Biasa
dan Gerak Refleks.
Tubuh kita dapat
melakukan gerakan karena
adanya hantaran impuls
oleh sel-sel saraf. Gerak
dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu:
Khairunnisa Aziati 22
1. Gerak Biasa Gambar 13. Gerak refleks
Gerak biasa merupakan
gerak yang disadari, (Sumber:
contohnya melangkahkan http://www.pelajaran.co.id/2017/27/pe
kaki menuju suatu ngertian-mekanisme-dan-urutan-serta-
tempat, berlari dan contoh-gerak-biasa-dan-gerak-
menyapu. Urutan refleks.html)
perjalanan impuls pada
gerak biasa secara
skematis adalah sebagai
berikut: Rangsang →
reseptor → neuron
sensorik → otak →
neuron motorik →
efektor.
2. Gerak Refleks
Gerak refleks
merupakan gerak yang
tidak disadari, Hantaran
impuls pada gerak
refleks mirip seperti
pada gerak biasa.
Bedanya, impuls pada
gerak refleks tidak
melalui pengolahan olah
pusat saraf. Neuron di
otak hanya berperan
sebagai konektor saja.
Urutan perjalanan
impuls pada gerak
refleks secara skematis
sebagai berikut:
Rangsang → reseptor →
neuron sensorik →
konektor (otak /
Khairunnisa Aziati 23
sumsum tulang belakang)
→ neuron motorik →
efektor.
Prinsip Penghantaran Gambar 14. Penghantaran
Impuls Impuls dalam sel saraf
a. Penghantaran Impuls
(Sumber:
Melalui Neuron
Penghantran impuls http://kokopra.blogspot.co.id/2013/04/
dengan cara ini terjadi mekanisme-proses-penghantaran-
karena adanya implus.html?m=1)
perbedaan muatan listrik
antara bagian luar dan
bagian dalam membran
serabut saraf. Ketika
istirahat, bagian luar
membran serabut saraf
bermuatan listrik
positif. Sementara itu,
bagian dalam membran
serabut saraf
bermuatan listrik
negatif. Keadaan
tersebut dinamakan
polarisasi.
Ketika menerima
rangsang berupa impuls,
permukaan luar membran
serabut saraf/
bermuatan negatif dan
permukaan dalamnya
bermuatan positif.
Keadaan ini disebut
depolarisasi.
Selanjutnya akan terjadi
Khairunnisa Aziati 24
aliran listrik dari daerah 25
bermuatan listrik
negatif ke daerah
bermuatan listrik
positif. Impuls kemudian
diteruskan ke neuron
dan akhirnya menuju
sumsum tulang belakang
dan otak. Pesan
kemudian diolah oleh
otak dan sumsum tulang
belakang sehingga timbul
tanggapan atau respons.
Respons diubah menjadi
impuls dan diteruskan ke
neuron motorik hingga
ke afektor.
b. Penghantaran Impuls
Melalui Sinapsis
Jika impuls telah sampai
di membrane
prasinapsis, vesikel-
vesikel akan menuju
membran prasinapsus
karena pengaruh Ca2+
yang masuk ke bonggol
sinapsis. Selanjutnya,
vesikel-vesikel tersebut
akan melepaskan zat
neurotransmitter. Zat
ini berfungsi
menghantarkan impuls
ke ujung dendrit neuron
berikutnya.
Neurotransmiter
Khairunnisa Aziati
menerima impuls dan
akan berdifusi melewati
celah sinapsis.
Selanjutnya,
neurotransmiter akan
berkaitan dengan
protein khusus atau
reseptor yang berada di
membran pascasinapsis.
Ikatan antara
neurotransmiter dengan
reseptor ini
mengakibatkan impuls
dapat diteruskan ke
saraf lainnya.
Khairunnisa Aziati 26
DAFTAR PUSTAKA
Biologiol. 2014. Gambar 12. Indera Pencium : Hidung. Diakses melalui
http://biologiol.blogspot.co.id/p/blog-page_14.html?m pada tanggal
26 November 2017.
Britannica. 2010. Gambar 6 GH. Diakses melalui
https://www.britannica.com/science/growth-hormone pada tanggal 26
November 2017.
CBSE Biology. 2012. Gambar 1 Sel Saraf. Diakses melalui
https://www.ck12.org/book/CBSE_Biology_Book_Class_X/section/2.
2/ pada tanggal 26 November 2017.
Dosen Biologi. 2015. Gambar 7 FSH dan LH. Diakses melalui
https://dosenbiologi.com/wpcontent/uploads/2015/10/FSH-dan-
LH.jpg pada tanggal 26 November 2017.
Epilepsyu. 2014. Gambar 3. Sistem Saraf Pusat dan Tepi. Diakses melalui
http://epilepsyu.com/blog/children-recover-well-from-acute-central-
nervous-system-demyelination/ pada tanggal 26 November 2017.
Eventzero. 2016. Gambar 9 Indera Penglihat : Mata. Diakses melalui
http://www.eventzero.org/wp-content/uploads/2016/06/Panca-Indera-
Mata.png pada tanggal 26 November 2017.
Faculty Pasadena. 2008. Gambar 4 Sistem Saraf Tepi : Sumsum Tulang
Belakang. Diakses melalui
http://faculty.pasadena.edu/dkwon/chap%208_files/images/image3.pn
g pada tanggal 26 November 2017.
Guru Kita. 2012. Gambar 11. Indera Peraba : Kulit. Diakses melalui
http://www.gurukita.com/2012/10/alat-indra-manusia-peraba-
kulit.html?m=1 pada tanggal 26 November 2017.
Hadi. 2013. Gambar 14. Penghantaran Impuls dalam Sel Saraf. Diakses
melalui http://kokopra.blogspot.co.id/2013/04/mekanisme-proses-
penghantaran-implus.html?m=1 pada tanggal 26 November 2017.
Khairunnisa Aziati 27
Peptide Clinics. 2004. Gambar 5. ACTH. Diakses melalui
https://www.peptideclinics.com.au/growth-factors-hypertrophy-
cortisol/ pada tanggal 26 November 2017.
Samsul. 2017. Gambar 13 Gerak Refleks. Diakses melalui
http://www.pelajaran.co.id/2017/27/pengertian-mekanisme-dan-
urutan-serta-contoh-gerak-biasa-dan-gerak-refleks.html pada tanggal
26 November 2017.
Sulistyowati, Endah dkk. 2013. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA kelas
XI. Jakarta: Intan Pariwara.’
Wikipedia. 2008. Gambar 8. MSH. Diakses melalui
https://en.wikipedia.org/wiki/Melanocyte pada tanggal 26 November
2017.
Wisegeek. 2014. Gambar 2 Sistem Saraf Pusat: Otak. Diakses melalui
http://www.wisegeek.org/what-is-the-central-nervous-system.htm
pada tanggal 26 November 2017.
Zona Bio Kita. 2016. Gambar 10 Indera Pendengar : Telinga. Diakses
melalui http://www.zonabiokita.web.id/2016/12/indera-pendengaran-
manusia-telinga.html?m=1 pada tanggal 26 November 2017.
Khairunnisa Aziati 28