2017 M. GOJALI
Teknologi Sistem
Reproduksi
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan
pada Sistem Reproduksi
BAHAN AJAR BIOLOGI
UNTUK SMA/MAKELAS IX SEMESTER 2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI gojali
BANJARMASIN
[Bahan Ajar M. GojaNliOAV1ECM21B5E0R2/12] 017 GotzaXPress.coPmage 1
1/1/2017
Biologi
Untuk SMA/ MA Kelas XI
Semester 2
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa
atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulisan bahan ajar
Keanekaragaman jenis makhluk hidup dapat dibuat dengan baik.
Pembuatan Bahan Ajar ini diharapkan siswa dapat memahami
keanekaragaman jenis makhluk hidup dengan baik. Penyusunan bahan
ajar ini berdasarkan Kurikulum 2013.
Pada Kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang membantu sehingga bahan ajar ini dapat
terselesaikan dengan baik
Semoga Bahan ajar ini dapat digunakan sebaik-baiknya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Banjarmasin, November 2017
Penyusun
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 3
Daftar Isi
halaman
COVER ............................................................................ 1
KATA PENGANTAR..................................................... 3
DAFTAR ISI.................................................................... 4
KOMPETENSI DASAR.................................................. 5
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .............. 6
PETUNJUK BELAJAR .................................................. 6i
INFO TOKOH ................................................................. 8
INFO KEAGAMAAN..................................................... 9
MATERI POKOK ........................................................... 10
AMNIOSENTESIS .................................................. 10
USG ......................................................................... 13
BAYI TABUNG ....................................................... 14
METODE KONTRASEPSI..................................... 17
MANFAAT ASI ..................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ...................................................... 29
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 4
KOMPETENSI DASAR
1.1: Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem, dan
bioproses yang terjadi pada makhluk hidup.
1.2: Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
1.3: Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1: Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan
eksprimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsive dan
proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan dalam kelas/laboratorium maupun
diluar kelas/laboratorium.
2.2: Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan di laboratorium dan dil ingkungan
sekitar.
3.13: Menerapkan pemahaman tentang prinsip reproduksi manusia
untuk menanggulangi pertambahan penduduk melalui program
keluarga berencana (KB) dan peningkatan kualitas hidup SDM
melalui pemberian ASI eksklusif. (C3)
4.13: Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan
fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi
manusia melalui berbagai bentuk media presentasi.
4.14: Membuat poster mecahkan masalah kepadatan penduduk dengan
menerapkan prinsip reproduksi manusia.
[Bahan Ajar M. Gojali A1C215021] Page 5
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPOTENSI
1.1.1.Memberikan contoh tentang ayat Al-Quran yang berisi proses
pembentukan Manusia Al-quran (Q.S. Al- mu'minun : 12-14) (C1)
2.2.1.Melaksanakan sifat disiplin, penuh tanggung jawab dengan tugas yang
diberikan, santun dalam berbicara dan mengemukakan pendapat, serta
memiliki sifat yang responsip (A2)
3.3.1.Memberikan contoh penanggulangan pertambahan penduduk (C2)
3.3.2.Menentukan cara peningkatan kualitas hidup SDM melalui pemberian
ASI eksklusif serta program kependudukan dan keluarga berencana.
(C3)
4.4.1 Membuat poster cara penyelesaian masalah kepadatan penduduk dengan
menerapkan prinsip reproduksi manusia (C6)
4.4.2 Mengarang cara peningkatan kualitas hidup SDM melalui pemberian
ASI eksklusif serta program kependudukan dan keluarga berencana.
(C6)
PETUNJUK BELAJAR
1. Bacalah bahan ajar dengan cermat dan teliti
2. Pahami tujuan anda dalam mempelajari modul, sasaran yang
diharapkan, tingkat penguasaan yang diharapkan serta
waktu yang ditargetkan.
3. Ikuti dan kerjakanlah setiap langkah kerja dan jawablah soal-
soal yang ada.
4. Jika ada hal yang kurang dipahami, tanyakanlah pada guru.
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 6
PETA KONSEP
Teknologi Sistem
Reproduksi
Amniosintesis USG Fertilisasi in vitro
Untuk Menampilkan
mendeteksi keadaan
kesehatan
adanya
kelainan organ internal
genetik
Untuk
Membantu
pasangan yang
sulit
mendapatkan
keturunan
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 7
INFO TOKOH
Nama Mulyoto Pangestu pernah melambung saat ia menemukan
teknik pengeringan sperma dengan cara evaporative drying. Inovasi
Mulyoto ini dianggap terobosan spektakuler karena ia berhasil
menemukan cara efisien untuk menyimpan sperma dengan
menggunakan bahan-bahan sederhana berupa sedotan plastik khusus
dan kantong aluminium foil khusus yang berbiaya hanya sekitar 50
sen dolar AS atau Rp 5 ribu.
Penemuan brilian Mulyoto itu telah mengantarkannya meraih
penghargaan tertinggi (Gold Award) dalam kompetisi Young
Inventors Awards yang digelar majalah The Far Eastern Economic
Review (FEER) dan Hewlett-Packard Asia Pasifik. Penelitian itu pula
yang membuat namanya dikenal di seluruh dunia dan membawanya
menjadi dosen di Monash University, Australia.
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 8
Info Keagamaan
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah, Kemudian Kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik."(Q.S. Al- mu'minun : 12-14)
Dalam agama Islam banyak hal yang
membicarakan mengenai sistem reproduksi manusia,
contohnya ayat Al-Quran’an diatas berisikan tentang
proses pembentukan manusia, dalam ilmu pengetahuan
hal ini dipelajari dsalam sistem reproduksi. Dalam
kitab suci agama lain juga ada yang membahas
mengenai sistem reproduksi seperti:
Al- kitab : Kejadian 1:26, 7; Markus 10:6
Kitab Hidu Manawa Dharmasastra 1.34, 36
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 9
PAPARAN ISI MATERI
AMNIOSENTESIS
Amniosentesis, teknik pengambilan cairan Gambar.1
amnion untuk dianalisis secara genetik dan Sumber : Sumasse, 2014
biokimia. Amniosentesis bertujuan untuk
mendeteksi adanya kelainan genetik,
misalnya siklemia atau hemofilia.
Umumnya dilakukan terhadap wanita
hamil yang berusia lebih dari 35 tahun
atau penderita kelainan kromosom
(Irnaningtyas, 2013)
Cara Kerja Amniosentesis
Amniosentesis dilakukan di klinik dokter spesialis kebidanan atau rumah
sakit. Prosedur ini biasanya dilakukan pada trimester kedua kehamilan, atau saat
janin berusia 15-20 minggu. Walaupun jarang, amniosentesis juga dapat
dilakukan lebih awal. Batas maksimalnya adalah pada usia 11-13 minggu, karena
jika terlalu dini dapat meningkatkan resiko cedera janin. Biasanya prosedur ini
tidak perlu dilakukan lagi pada trimester ketiga. Saat tes, dokter akan mengambil
cairan dari kantung ketuban dengan menyuntikkan jarum ke rahim melalui perut
pasien. Jumlah cairan ketuban yang dibutuhkan adalah sekitar 20 ml. Sebelum tes
pasien akan menjalani ultrasound, supaya dokter dapat mengetahui titik teraman
untuk penyuntikan. Proses pengambilan cairan hanya membutuhkan 5 menit.
Namun, seluruh proses tes dapat membutuhkan waktu hingga 45 menit,
termasuk ultrasound dan persiapan lain. Sampel cairan akan dikirim ke
laboratorium untuk dianalisis. Hasilnya bisa didapatkan dalam beberapa hari
atau minggu dan dijelaskan pada pasien saat konsultasi lanjutan dengan spesialis
kebidanan.
[Bahan Ajar M. Gojali A1C215021] Page 10
Siapa yang Perlu Menjalani Amniosentesis dan Apa Hasil
yang Diharapkan
Amniosentesis adalah tes diagnostik khusus yang hanya dilakukan apabila:
• Diduga ada resiko tinggi dari kelainan janin atau cacat bawaan
• Membran plasenta berlubang terlalu dini
Salah satu indikasi dari kedua hal tersebut adalah hasil abnormal dari
tes triple, yaitu tes darah rutin untuk mengukur kadar AFP, hCG, dan Estriol.
Ketiganya adalah zat yang dihasilkan tubuh saat kehamilan.
• AFP, atau alpha-fetoprotein, adalah protein yang dihasilkan janin
• hCG, atau human chorionic gonadotropin, adalah hormon yang
dihasilkan plasenta
• Estriol, hormon estrogen yang dihasilkan oleh janin dan plasenta
Apabila tes triple memberikan hasil abnormal, dokter dapat
menyarankan agar pasien menjalani amniosentesis, supaya cairan ketuban di
sekitar janin dapat diperiksa. Tujuan dari prosedur ini adalah:
• Mendeteksi kelainan kromosom, misalnya Down syndrome. Dan
sindrom lain seperti Edwards dan Turner.
• Mendeteksi cacat tabung saraf, misalnya spina bifida atau anencephaly
• Mendiagnosis kelainan genetik, misalnya fibrosis kistik
• Mendiagnosis gangguan metabolisme bawaan
• Mengetahui jenis kelamin janin
• Mendeteksi infeksi janin atau rahim
• Mendiagnosis penyakit Rh
• Menilai tingkat keparahan anemia janin
• Mengetahui ayah bayi melalui tes DNA (DNA janin dapat ditemukan
pada cairan ketuban)
• Menilai tumbuh kembangnya paru-paru janin – Ini adalah salah satu
alasan mengapa amniosentesis akan diperlukan pada trimester ketiga
atau sesaat sebelum hari perkiraan kelahiran
Tes ini 99% akurat untuk mendeteksi kelainan kromosom, cacat tabung
saraf, dan kelainan genetik. Tes ini juga sama akuratnya dalam menguji DNA.
Satu-satunya hal yang tidak dapat diketahui dengan tes ini adalah tingkat
keparahan cacat bawaan. Karena itu, pasien akan membutuhkan tes
tambahan, termasuk ultrasound. (www.docdoc.com)
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 11
Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Amniosentesis
Amniosentesis merupakan prosedur invasif yang dapat
membahayakan ibu dan bayi. Maka dari itu, prosedur ini hanya akan
dilakukan bila sangat dibutuhkan. Beberapa resiko amniosentesis adalah:
Infeksi rahim
Infeksi rahim atau sering di sebut
juga dengan radang panggul di
sebabkan oleh infeksi menular
seksual. Bakteri seperti Chlamydia
dan kencing nanah atau gonore Gambar.2
adalah beberapa bakteri yang Sumber: Herba, 2017
menjadi menjadi penyebab terjadi
infeksi di rahim. Kelahiran prematur
Kelahiran prematur adalah
kelahiran yang terjadi pada tiga
minggu atau lebih sebelum waktu
kelahiran normal. Pada kondisi
normal, kelahiran akan terjadi
setelah kandungan berusia 40
Gambar.3 minggu. Dengan kata lain, sebuah
Sumber: Indriani, 2016 kelahiran disebut prematur jika
kelahiran itu terjadi pada minggu ke-
37 kehamilan atau lebih awal.
Keguguran Penyakit Rhesus
Keguguran adalah keluarnya Rhesus adalah protein (antigen)
embrio secara spontan dari dalam yang terdapat pada permukaan sel
kandungan sebelum usia 20 minggu darah merah. Sistem penggolongan
kehamilan. Ini merupakan salah satu berdasarkan rhesus ini ditemukan
masalah dalam kehamilan yang oleh Landsteiner dan Wiener tahun
paling ditakuti oleh ibu hamil. 1940.
Amniosentesis juga dapat menyebabkan rasa sakit saat jarum
disuntikkan ke kulit dan menembus rahim. Apabila dibutuhkan atau diminta
oleh pasien, dokter dapat memberikan bius lokal sebelum prosedur.
Sonogram juga akan digunakan untuk memastikan jarum tidak mengenai
janin. Walaupun beresiko, amniosentesis dianggap lebih aman dibandingkan
pengambilan sampel virus chorionic, yaitu tes lain yang mendeteksi kelainan
kromosom dan genetik.
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 12
USG(Ultrasonography)
Pengertian
USG itu adalah kepanjangan
dari Ultrasonography yang artinya
adalah alat yang prinsip dasarnya
menggunakan gelombang suara
frekuensi tinggi yang tidak dapat
didengar oleh telinga kita. Dengan
alat USG ini sekarang pemeriksaan
organ-organ tubuh dapat dilakukan Gambar.4
Sumber http://www.alodokter.com
dengan aman (tidak ada Efek radiasi).
Jadi kesimpulannya apabila USG (ultrasonografi), teknik
pemeriksaan kehamilan seminggu
sekali menggunakan alat USG ini diagnostik menggunakan gelombang
sama sekali tidak ada efeknya ultrasonik untuk menampilkan
negatifnya kepada bayi yang keadaan kesehatan organ internal,
ukuran tubuh, dan jenis kelamin bayi
dikandung (Winarni, 2010)
dalam rahim ibu (Irnaningtyas, 2013)
Manfaat USG
1. Konfirmasi kehamilan
2. Mengetahui Usia kehamilan
3. Mengetahui Pertumbuhan dan perkembangan janin
4. Mengetahui Ancaman keguguran
5. USG dapat menilai kondisi plasenta dan menilai adanya masalah
seperti plasenta previa (plasenta menutup jalan lahir)
6. lewat USG, cairan ketuban bisa diukur
7. jumlah fetus dapat dipastikan lewat USG
8. mendeteksi Kelainan posisi janin
9. Mendeteksi jenis kelamin bayi
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 13
Sejarah Bayi Tabung
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, tetapi dalam
penerapan ilmu dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat,
terbukti telah mampu mengembangkan program bayi tabung dengan sukses.
Sebagai langkah awal dari keberhasilan tersebut adalah dengan lahirnya bayi
pertama di Indonesia yang diberi nama Nugroho Karyanto, pada tanggal 2
Mei 1988 dari pasangan suami istri Tn. Markus dan Ny. Chai Ai Lian. Bayi
tabung yang kedua lahir pada tanggal 6 November 1988 yang bernama
Stefanus Geovani dari pasangan suami istri Tn. Jani Dipokusumo dan Ny.
Angela. Selanjutnya bayi tabung ketiga lahir pada tanggal 22 Januari 1989
yang diberi nama Graciele Chandra, sedang keempatnya lahir kembar tiga
sehingga oleh Ibu Tien Suharto diberi nama: Melati, Suci dan Lestari. Tanggal
30 Juli 1989 lahir bayi tabung kelima bernama Azwar Abimoto. Kemudian
disusul oleh bayi-bayi tabung yang lainnya. Kesemua bayi tabung tersebut
lahir di Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta dan rumah
sakit inilah yang pertama mengembangkan teknologi bayi tabung di
Indonesia (Meri. H.S, 2015)
Tahukah Dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Kesehatan
Kamu?? Republik Indonesia Nomor
73/Menkes/PER/II/1999 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Teknologi
Reproduksi Buatan yang berbunyi:
“Pelayanan teknologi reproduksi buatan
hanya dapat diberikan kepada pasangan
suami istri yang terikat perkawinan yang sah
dan sebagai upaya terakhir untuk
memperoleh keturunan serta berdasarkan
pada suatu indikasi medik”
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 14
Gambar. 5
Sumber: Nakita, 2017
Menuurt Irnaningtyas (2013) Teknik ini dilakukan pada
perempuan yang mengalami
Fertilisasi in vitro (teknik bayi kerusakan pada tuba fallopi yang
tidak dapat diperbaiki atau tuba
tabung), dilakukan untuk fallopi yang tersumbat (Ivan R.
Sini, 2013: 15)
Membantu pasangan yang sulit
IVF adalah metode bantuan
mendapatkan keturunan. pembuahan yang paling popular
yang melibatkan pembuahan telur
Mekanismenya, ovum difertilisasi wanita di luar tubuhnya dalam
kondisi laboratorium yang
dengan sperma pada media kultur terkontrol dan penempatan
embrio kembali ke dalam rahim.
untuk menghasilkan embrio, Pada awalnya IVF dirancang
sebagai pengobatan untuk wanita
kemudian embrio diimplantasikan dengan kerusakan tuba fallopi
yang tidak dapat diperbaiki
ke uterus agar terjadi kehamilan. (Marina Nicholas, 2014: 125).
Istilah bayi tabung memang lebih
popular dibanding In Vitro
Fertilization (IVF) atau
infertilisasi in vitro. Disebut bayi
tabung karena proses pembuahan
atau pertemuan sel telur dan
sperma terjadi di dalam sebuah
piring kaca berbentuk tabung,
bukannya di dalam tuba fallopi.
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 15
PETA KONSEP
METODE KONTRASEPSI
Kontrasepsi Alami Kontrasepsi Penghambatan
Koitus Interupsi Kimiawi Implantasi
Pencegahan Ovulasi
Metode Sawar Pil KB
Mekanis
Vasektomi Susuk KB
Suntik KB
Tubektomi
[Bahan Ajar M. Gojali A1C215021] Page 16
Metode Kontrasepsi dalam Program Kependudukan
dan KB (Keluarga Berencana)
Kontrasepsi adalah metode atau alat yang digunakan untuk mencegah
kehamilan. Ada berbagai jenis kontrasepsi, masing-masing dengan manfaat
dan kekurangannya masing-masing. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun
2013 diperkirakan sekitar 250 juta jiwa, dengan angka pertumbuhan
penduduk 149% per tahun. Angka tersebut tinggi, maka program KB
dengan slogan “dua anak cukup” tetap harus dilaksanakan secara intensif
untuk mengendalikan angka kelahiran Pasangan suami-istri yang ingin
menghindari kehamilan, dapat memilih metode kontrasepsi. Prinsip metode
kontrasepsi adalah menghambat pergerakan sperma ke ovum, mencegah
ovulasi, atau mencegah implantasi zigot (Irnanningtyas, 2013)
1. Kontrasepsi alami
Menurut Irnaningtyas (2013) yaitu
dengan sistem kalender (tidak melakukan
hubungan seks selama masa subur wanita) 2
jenis KB alami yang banyak digunakan adalah
senggama terputus dan metode irama tubuh.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya
bahwa penentuan waktu ovulasi dapat Gambar. 6
diketahui melalui pemeriksaan tubuh dengan Sumber: Ayu, 2015
menggunakan metode kalender, suhu tubuh
dan lendir vagina.
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak
antara kelahiran anak. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat
menetap bisa dilakukan sterilisasi, dan untuk menghindari kehamilan
sementara digunakan kontrasepsi. Efek samping yang dirasakan seperti
mual, pusing, problema kulit, obesitas, perdarahan dan nyeri perut pada
penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung hormon, resiko kebocoran
dan repot pada pemakaian kondom, hingga resiko hamil anggur pada
penggunaan IUD.
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 17
2. Koitus Alami
Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama terputus atau
ekspulsi pra ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau withdrawal
methods atau pull-out method. Dalam bahasa latin disebut juga
interrupted intercourse. Coitus interuptus atau senggama terputus adalah
metode keluarga berencana tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan
alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.
Cara Kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma
tidak masuk ke dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan
ovum, dan kehamilan dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk
mengurangi kemungkinan air mani mencapai rahim.
Efektifitas
Metode coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan
benar dan konsisten. Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan
per tahun. Pasangan yang mempunyai pengendalian diri yang besar,
pengalaman dan kepercayaan dapat menggunakan metode ini menjadi lebih
efektif.
Manfaat
Manfaat kontrasepsi yaitu adalah sebagai berikut:
1. Alamiah.
2. Efektif bila dilakukan dengan benar.
3. Tidak mengganggu produksi ASI.
4. Tidak ada efek samping.
5. Tidak membutuhkan biaya.
6. Tidak memerlukan persiapan khusus.
7. Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
8. Dapat digunakan setiap waktu.
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 18
Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna kontrasepsi ini adalah:
Coitus Interuptus
Sesuai untuk Tidak sesuai untuk
Suami yang tidak mempunyai Suami dengan ejakulasi dini.
masalah dengan interupsi pra
orgasmik.
Pasangan yang tidak mau metode Suami yang tidak dapat mengontrol
kontrasepsi lain. interupsi pra orgasmik.
Suami yang ingin berpartisipasi Suami dengan kelainan
aktif dalam keluarga berencana. fisik/psikologis.
Pasangan yang memerlukan Pasangan yang tidak dapat
kontrasepsi segera. bekerjasama.
Pasangan yang memerlukan metode Pasangan yang tidak komunikatif.
sementara, sambil menunggu
metode lain.
Pasangan yang membutuhkan Pasangan yang tidak bersedia
metode pendukung. melakukan senggama terputus.
Pasangan yang melakukan hubungan
seksual tidak teratur.
Menyukai senggama yang dapat
dilakukan kapan saja/tanpa
rencana.
Sumber : Lusa, 2010
3. Kontrasepsi Kimiawi
Menurut Irnaningtyas (2013) misalnya dengan menggunakan jeli, busa,
krim dan supositoria spermisida (pembunuh sperma) zat-zat tersebut bersifat
toksik bagi sperma.
Aerosol (busa) Gambar. 7
Aplikator sebaiknya digunakan Sumber: Nana Trisna, 2011
untuk pribadi. Spermisida aerosol
(busa) dimasukkan dengan segera,
tidak lebih dari satu jam sebelum
melakukan hubungan seksual (Nana
Trisna, 2010)
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 19
Krim dan Jeli Gambar. 8
Krim dan jeli dapat Sumber: Nana Trisna, 2011
dimasukkan ke dalam vagina dengan Cara kerja dari spermisida
aplikator dan atau mengoles di atas adalah sebagai berikut:
penis. Krim atau jeli biasanya 1. Menyebabkan sel selaput
digunakan dengan diafragma atau
kap serviks, atau dapat juga sel sperma pecah.
digunakan bersama kondom. 2. Memperlambat motilitas
Suppositoria sperma.
Merupakan spermisida 3. Menurunkan kemampuan
berbentuk kapsul yang dapat larut pembuahan sel telur.
dalam vagina.
Gambar. 9
Sumber: Nana Trisna, 2011
4. Metode Sawar Mekanis
Yaitu mencegah pergerakan sperma ke tuba Fallopi. Contohnya
diafragma, kondom untuk laki-laki/wanita, serta sterilisasi. Sterilisasi
merupakan metode permanen untuk mencegah penyatuan sperma dengan
ovum melalui operasi.
Gambar. 10 Gambar. 11
Sumber:Wayan Budi, 2012 Sumber:Arlina, 2014
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 20
Jenis sterilisasi, yaitu:
Vasektomi, pemotongan vas deferens, kemudian keduaujung saluran
diikat agar sperma tidak dapat mengalir sehingga cairan semen tidak
mengandung sperma.
Tubektomi (ligasi tuba), pemotongan dan pengikatan saluran Tuba
Fallopi sehingga ovum tidak memasuki uterus.
Sterilisasi dengan Pembedahan
Bagi wanita, yaitu dengan cara
menutup saluran tuba falopi
dengan cara dipotong kemudian
diikat, disegel dengan pemanas,
diblok dengan gelang plastik,
atau diblok dengan klip.
Gambar.11
Sumber:Arlina, 2014
Bagi pria, yaitu dengan cara memotong vas deferens kemudian
disegel. Vasectomy menyebabkan cairan ejakulat tidak mengandung
sperma. Setelah vasectomy, dibutuhkan waktu 3 bulan sampai benar-benar
tidak ada lagi sperma yang tertinggal dalam sistem saluran vas deferens
bagian atas.
Gambar.12 Page 21
Sumber:Arlina, 2014
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021]
5. Pencegahan Ovulasi
Pencegahan ovulasi dengan cara sebagai berikut:
Pil KB
Mencegah ovulasi dengan
menekan sekresi gonadotropin. Pil
KB mengandung steroid sintetik
mirip estrogen dan progesteron
Cara Kerja Pil KB Gambar.13
Sumber:Arlina, 2014
Pil KB mengandung versi sintetis dua hormon yang
diproduksi secara alami dalam tubuh wanita: estrogen dan
progestin. Kedua hormon ini mengatur siklus menstruasi wanita,
dan tingkat naik-turun hormon ini memainkan peran penting
dalam kehamilan. Pil kontrasepsi ini tersedia dalam dua jenis, pil
kombinasi (mengandung progestin dan estrogen) dan pil mini
(hanya progestin).
Hormon yang terkandung dalam pil bekerja dalam tiga
cara untuk mencegah kehamilan terjadi: Pertama, mencegah
indung telur Anda untuk melepas sel telur agar tidak terjadi
proses pembuahan. Kedua, mengubah ketebalan lendir leher
rahim guna menyulitkan sperma bergerak masuk ke dalam rahim
untuk mencari telur. Terakhir, mengubah lapisan dinding rahim
sehingga tidak mungkin untuk sel telur yang dibuahi tertanam di
dalam rahim (Ajeng Quamila, 2017)
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 22
Apa saja manfaat pil KB?
Menurut Ajeng Quamila (2017) Pil KB memberikan beberrapa
manfaat kesehatan tambahan selain mencegah kehamilan, di antaranya:
• Siklus menstruasi lebih teratur. Pil hormon menyebabkan siklus
menstruasi terjadi secara teratur. Hal ini sangat membantu untuk
wanita yang memiliki siklus menstruasi terlalu cepat atau terlalu
jarang. Menstruasi juga cenderung lebih ringan dan singkat.
• Kram dan nyeri menstruasi lebih ringan (dysmenorrhea)
• Peluang rendah anemia defisiensi zat besi. Pil ini mengurangi
jumlah aliran darah saat menstruasi. Jumlah darah yang hilang
memainkan peran penting untuk mencegah anemia.
• Menekan risiko endometriosis simptomatik. Pil tidak akan
menyembuhkan endometriosis, tapi mungkin akan menghentikan
perkembangan penyakit. Pil KB adalah pilihan pertama untuk
mengendalikan pertumbuhan endometriosis dan nyeri, karena terapi
hormon melalui pil KB adalah yang paling minim efek sampingnya.
• Menanggulangi risiko payudara fibrosistik.
• Meredakan hirsutisme. Estrogen dan progestin dalam pil akan
menekan perkembangan hormon seks pria (androgen dan
testosteron) yang menyebabkan pertumbuhan rambut wajah dan
tubuh, terutama di dagu, dada, dan perut.
• Mencegah kehamilan ektopik. Kontrasepsi hormon oral adalah jenis
kontrasepsi terbaik bagi wanita yang berada dalam risiko tinggi akan
kehamilan ektopik, kondisi mengancam nyawa.
• Tidak mempengaruhi kesuburan
• Meredakan jerawat
• Mencegah osteoporosis
• Mengurangi risiko kanker indung telur, rahim dan usus besar
• Risiko kista indung telur dan kista non-kanker lainnya rendah
• Mengelola gejala polycystic ovary syndrome (PCOS)
• Melindungi dari pelvic inflammatory disease (PID)
• Tidak akan mengganggu aktivitas hubungan seksual
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 23
Susuk KB
Alat kontrasepsi dibawah
kulit/implant), berisi
levornorgestrel yang menghambat
ovulasi, menipiskan endometrium
serta menghambat pergerakan
sperma karena lendir serviks
mengental dan berjumlah sedikit
(Irnaningtyas, 2013) Gambar.14
Sumber:Verra, 2009
Menurut dr. Eka Rusdianto Gunardi (2009) dalam
hhealth.detik.com alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan
di Indonesia adalah suntik dan susuk (implan). Diantara 3 juta
pemakai implan di seluruh dunia, hampir 75 persen penggunanya
adalah masyarakat Indonesia padahal sebagian besar implan
tersebut berasal dari negara Eropa. Susuk KB ada yang 1 atau 6
batang dipasang pada lapisan bawah kulit lengan kiri atas dan
bertahan selama 5 tahun, kadar hormonnya stabil selama
pemakaian. Alat kontrasepsi seperti susuk atau spiral merupakan
metode kontrasepsi jangka panjang, karena efektifitasnya sangat
baik dalam arti hormon yang dilepaskan secara bertahap sehingga
cenderung stabil serta efek sampingnya kecil.
Efek samping yang biasa terjadi adalah haid yang tidak
teratur, bahkan untuk susuk cenderung tidak mendapatkan haid
setelah 3 bulan pemakaian. Meskipun pemakaian susuk bisa
dimana saja, namun terdapat kesepakatan bahwa lebih baik
ditanamkan di lengan kiri atas. Pemakaian susuk ini bertahan
hingga 5 tahun, tapi tidak masalah jika ingin dilepas sebelum
mencapai 5 tahun.
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 24
Suntik KB
Mengandung Depo
Medroxyprogesterone Acetate
(progestin) yang bekerja menghambat
ovulasi dan mengentalkan lendir
serviks. KB Suntik adalah salah satu
metode Mencegah Kehamilan yang saat
ini banyak digunakan di negara-negara
berkembang. KB Suntik bekerja
mengentalkan lendir rahim sehingga Gambar.15
Sumber:Rofiq M, 2016
sulit untuk ditembus oleh sperma
untuk pembuahan.
Jenis Suntik KB
KB Suntik 3 Bulan KB Suntik 1 Bulan
adalah jenis Suntikan KB yang adalah jenis Suntikan KB yang
diberikan 1 bulan sekali. Dengan
mengandung hormon Depo pemberian suntikan pertama sama
Medroxyprogesterone Acetate dengan suntik 3 bulan, yaitu setelah
(hormon progestin) dengan volume 7 hari pertama periode menstruasi,
atau 6 minggu setelah melahirkan.
150 mg. Alat kontrasepsi ini Alat kontrasepsi ini mengandung
diberikan setiap 3 bulan atau 12
Minggu. Suntikan pertama diberikan kombinasi hormon
Medroxyprogesterone Acetate
7 hari pertama saat periode (hormon progestin) dan Estradiol
menstruasi Anda, atau 6 minggu Cypionate (hormon estrogen).
setelah persalinan. Jenis Suntikan
KB ini ada yang dikemas dalam
cairan 1ml atau 3ml.
Metode KB Suntik adalah metode kontrasepsi hormonal efektif
mencegah kehamilan hingga 99%. Memberikan kenyamanan kepada
pasangan suami istri, karena dengan satu kali suntikan anda tidak perlu
memikirkan kontrasepsi selama 1 sampai 3 bulan, sesuai dengan jenis Suntik
KB yang anda pilih. Anda dan pasangan bisa lebih spontan dalam
berhubungan intim tanpa harus khawatir menjadi hamil. Kehamilan bisa
anda dapatkan kembali, setelah menghentikan penggunaan KB Suntik.
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 25
6. Penghambatan implantasi
Dengan cara memblokade implantasi, contohnya IUD (intrauterine
device) atau AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) yang bekerja mencegah
sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim (Irnaningtyas,
2013)
IUD (Intrauterine Device)
Gambar.11
Sumber:Arlina, 2014
Bentuk IUD seperti T yang diletakan di dalam uterus, ada 2 tipe:
1. IUD tembaga
Melepaskan tembaga dalam jumlah yang sedikit untuk mencegah
sperma bertemu dan membuahi ovum atau bahkan jika pembuahan tetap
terjadi, maka IUD dapat mencegah implantasi embrio. IUD tembaga
digunakan selama 5-10 tahun
2. IUD hormonal
Melepaskan progestin atau levonorgestrel untuk mencegah ovulasi,
fertilisasi (pembuahan), dan implantasi embrio. IUD hormonal digunakan
selama 5 tahun.
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 26
Tahukah
Kamu
Bahwa didalam kitab suci agama islam
terdapat suatu ayat yang menyuruh setiap
ibu memberikan ASI kepada anaknya
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,
yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf.
Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan
seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.
Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan
jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa
bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.
Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233)
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 27
Manfaat ASI bagi Bayi
a. Mudah dicerna dan mengandung nutrisi yang optimal secara kuantitas
maupun kualitas. Komposisi susu setiap spesies disesuaikan untuk
tumbuh dan kembang anaknya masing-masing. ASI mengandung air,
lemak trigliserida, laktosa (gula susu), sejumlah protein, vitamin, mineral
kalsium, dan fosfor.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Kolostrum (susu yang dihasilkan
pada tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran) sangat
baik untuk bayi karena mengandung sel darah putih dan antibodi yang
tinggi, terutama imunoglobulin A (IgA) yang dapat melindungi usus dari
infeksi serta mencegah alergi makanan. Kolostrum agak kental dan
berwarna kekuningan.
c. Meningkatkan kecerdasan bayi. ASI mengandung zat gizi DHA (docosa
hexaenoic acid) dan AA (arachidonic acid) untuk menunjang
pertumbuhan otak dan sistem penglihatan (retina); laktosa untuk
pertumbuhan otak; kolesterol untuk pembentukan mielin jaringan sarafi
taurin untuk mengatur detak jantung, menstabilkan membran sel, dan
memelihara sel-sel otak kolin untuk meningkatkan daya ingat serta
mengandung lebih dari 100 macam enzim.
d. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan anak. Anak akan merasa
nyaman dalam pelukan ibu.
(Irnaningtyas, 2013)
Manfaat Menyusui bagi Ibu
a. Berat badan cepat kembali normal setelah hamil dan melahirkan
b. Merangsang untuk kembali ke bentuk semula (involus).
c. Sebagai kontrasepsi alamiah, karena menyusui cenderung mencegah
ovulasi (meskipun bukan cara kontrasepsi yang efektif)
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 28
Daftar Pustaka
Anonim. 2017. (melalui) http://www.alodokter.com/keguguran Diakses pada
tanggal 22 November 2017.
Arlina. 2014. Metode Kontrasepsi. (melalui) myphascination.co.id Diakses
pada tanggal 22 November 2017.
Budi, Wayan. 2012. Metode Sawar Mekanis. (melalui) Herbal-obat.co.id
Diakses pada tanggal 22 November 2017.
Herba. 2017. Infeksi Rahim. (melalui) http://herbalpedia.web.id Diakses
pada tanggal 22 November 2017.
Indriani. 2016. Tanda Kelahiran Prematur. (melalui)
Diakses
https://www.indriani.web.id/tanda-kelahiran-prematur/
pada tanggal 22 November 2017.
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA. Jakarta: Erlangga
Ivan R. Sini, 2013. Bayi Tabung Mempersiapkan Kehamilan. Jakarta: P.T
Gramedia Pustaka Utama Diakses pada tanggal 22 November 2017.
Lusa. 2010. Coitus Interuptus. (melalui) http://www.lusa.web.id/coitus-
interuptus/ Diakses pada tanggal 22 November 2017.
Meri, H.S. 2015. Sejarah Bayi Tabung. (melallui)
http://repository.ump.ac.id/2551/3/Meri%20Hani%20Saputri%20
%3D%20BAB%20II.pdf Diakses pada tanggal 22 November 2017.
Nakita. 2017. Skema Bayi Tabung. (melalui) http://nakita.grid.id/ Diakses
pada tanggal 22 November 2017.
Nicholas, Marina. 2014. (melalui) https://www.download-
geek.com/download/book/3+Steps+To+Fertility.html?aff.id=9325&
aff.subid=6985 Diakses pada tanggal 22 November 2017.
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 29
Quamila, Ajeng. 2017. Kekurangan dan Kelebihan Pil KB. (melalui)
https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/kekurangan-dan-
kelebihan-pil-kb/ Diakses pada tanggal 22 November 2017.
Rafiq, Muhammad. 2016. Suntik KB (melalui) bloktuban.com Diakses pada
tanggal 22 November 2017.
Trisna, Nana. 2011. Kontrasepsi Kimiawi. (melalui)
http://nanatrisna.blogspot.co.id/2011/11 Diakses pada tanggal 22
November 2017.
Verra. 2009. Metode Kontrasepsi. (melalui) https://health.detik.com
Diakses pada tanggal 22 November 2017.
Winarni. 2010. USG (Ultrasonografi). (melalui)
Diakses
https://janewinarni.wordpress.com/usgultrasonography/
pada tanggal 22 November 2017.
[Bahan Ajar Teknologi Sistem Reproduksi M. Gojali A1C215021] Page 30