The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Pengaruh Psikotropika (Laura Inneke FD, S.Pd)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mgojali92, 2022-12-09 21:15:06

Pengaruh Psikotropika (Laura Inneke FD, S.Pd)

Pengaruh Psikotropika (Laura Inneke FD, S.Pd)

2017

PENDIDIKAN
BIOLOGI

Nama: Laura Inneke Florida Damanik 0
NIM : A1C215019



Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI

Berdasarkan Kurikulum 2013

Hak Cipta © 2013 pada Penerbit Universitas Lambung Mangkurat

Disusun oleh : Laura Inneke Florida Damanik

Editor : Laura Inneke Florida Damanik

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan YME, karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan bahan ajar ini.

Bahan ajar ini dengan judul “ Pengaruh Psikotropika Pada Sistem
Regulasi”. Materi pada bahan ajar ini sesuai dengan kurikulum 2013. Selain
itu, bahan ajar ini sesuai dengan gambar-gambar relevan sehingga
mempermudah siswa untuk mempelajarinya. Di dalam bahan ajar juga
terdapat info biologi yang merupakan informasi mengenai peristiwa
NAPZA yang berguna untuk memperluas dan menambah wawasan siswa.

Penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik yang
membangun demi lebih menyempurnakan bahan ajar ini. Saya berharap
semoga bahan ajar ini dapat memberikan pengetahuan lebih, manfaat dan
sumbangan pemikiran kita semua.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan bahan ajar ini.

Banjarmasin, November 2017

Penyusun
Laura Inneke Florida Damanik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
Kompetensi Inti .......................................................................................................................1

Indikator Pencapaian Kompetensi........................................................................................2

Pengaruh psikotropika pada sistem regulasi.....................................................................4
1.1 Pengertian NAPZA.....…………………………………………………..........4
1.2 Pengaruh Senyawa Psikotropika Terhadap Sistem
Koordinasi...............................………………………………………………...5
1.3 Dampak Buruk Akibat Bahaya
Psikotropika......................................................................................................14
1.4 Dampak Psikotropika Terhadap Kesehatan Diri Dan
Lingkungan.......................................................................................................18

Daftar Pustaka .........................................................................................................................24



KOMPETENSI INTI

KI. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI. 2: Mengahayati dan mengamalkan perlaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI. 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemnusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kkejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

KI. 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, vertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

1

INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI

Pertemuan Ke- 5

Pertemuan Ke- 6

Pengaruh psikotropika pada sistem regulasi.

Pengertian NAPZA

(Sumber: Dwikusuma, Anugrah. 2017)

NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan
zat aditif. NAPZA merupakan zat-zat yang jika dikonsumsi akan
memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga dapat mengubah
perasaan dan cara berpikir orang yang menggunakannya.
Pengertian dari setiap istilah pada NAPZA sebagai berikut.
1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman

atau bukan tanaman (sintesis atau semisintesis) yang
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa.
2. Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun
sintesis, bukan narkotika, sebagai psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas normal dan perilaku.
3. Zat adiktif adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan
ketagihan (adiksi). (Irnaningtyas. 2014. Hal. 390)

Pengaruh Senyawa Psikotropika Terhadap Sistem Koordinasi

Berdasarkan sifat pengaruhnya terhadap sistem koordinasi,
Psikotropika digolongkan menjadi 3 yaitu stimulan, depresan dan
halusinogen.
1.Golongan stimulan

Dapat merangsang sistem saraf pusat dan menyebabkan organ
tubuh (seperti jantung dan otak) bekerja lebih cepat, sehingga
mengakibatkan penggunanya lebih bertenaga serta cenderung
lebih senang dan gembira untuk sementara waktu. Senyawa yang
termasuk golongan stimulan, yaitu :

1) Amfetamin (amphetamine) (Sumber:Medicastore. 2016)
Meliputi dextroamphetamin,
metamphe-tamine/sabu-sabu,
ritalin dan dexedrine.
Amfetamin memberi efek
tidak cepat lelah, merasa
bersemangat, menurunkan
nafsu makan (tidak lapar),
sulit tidur, perasaan mudah
tersinggung, gugup, keringat
dingin dan hipertensi.
Penggunaan terus-menerus
menyebabkan kecanduan dan
mematikan.

1) Ekstasi (ecstasy)

Mendorong tubuh untuk

melakukan aktivitas yang

melampaui batas maksimum

dari kekuatan tubuh. Ekstasi

dapat menyebabkan diare,

rasa haus yang berlebihan,

hiperaktif, sakit kepala dan

pusing, menggigil, detak

jantung lebih cepat, mual,

(Sumber:Danish. 2011) muntah-muntah, hilang nafsu

makan, gelisah, pucat,

berkeringat, dehidrasi,

kecanduan, saraf otak

terganggu, gangguan hati,

serta tulang dan gigi

keropos.

3) Kokain (crack, coke)

Dapat memicu metabolisme

sel, menimbulkan efek adiksi

yang sangat kuat dan

mengakibatkan tingkat

kematian yang tinggi.

(Sumber:Zen. 2017)

4) Kafein

Terdapat dalam biji

kopi, daun teh, buah kola

dan guarana. Kafein

merupakan obat

perangsang sistem saraf

yang dapat

menghilangkan kantuk

untuk sementara,

meningkatkan denyut

jantung dan hipertensi.

(Sumber:Ongko, Jansen. 2013)

5) Alkohol

Dalam jumlah sedikit,

merupakan minuman

hasil fermentasi

buah-buahan, sayur-

sayuran dan biji-

bijian.

(Sumber:Ongko, Jansen. 2013)

2. Golongan Depresan (penenang)
Menekan/mengurangi kerja sistem saraf, sehingga menurunkan
aktivitas pemakainya menjadi lambat atau tertidur. Senyawa yang
termasuk golongan depresan, yaitu :

1) Opiat
Meliputi opium, morfin, heroin, kodoin dan metadon. Opiat
dapat menimbulkan perasaan “high” untuk sesaat, lalu nyaman
dan tenang (seperti mengantuka0. Opiat menyebabkan
kematian jika overdosis (OD).

(Sumber:Zen. 2017) Opium

Morfin (Sumber:Zen. 2017)

Heroin

(Sumber:Zen. 2017)

2) Barbiturat
Meliputi berbagai macam
obat penenang dan obat
tidur. Contohnya valium,
lexotan, mandrax,
rohypnol, luminal dan
librium. Barbiturat
memberi efek mengantuk
sampai tertidur,
bergantung pada dosisnya.

(Sumber:Ongko, Jansen. 2013)

3) Alkohol (dalam jumlah
yang banyak)
Menyebabkan
pandangan menjadi
kabur, bicara tidak
jelas, pusing hingga
tidak sadarkan diri,
menghambat
kemampuan mental dan
menurunkan daya ingat.

(Sumber:Ongko, Jansen. 2013)

(Sumber:Zen. 2017) 4) Ganja
Digunakan sebagai pereda rasa
sakit (misalnya pada penderita
kanker) di bidang kedokteran.
Penyalahgunaan ganja dalam
jumlah banyak berakibat
denyut nadi meningkat,
gangguan keseimbangan dan
koordinasi tubuh, kehilangan
konsentrasi, ketakutan, mudah
panik, kebingungan,
mengantuk, menurunkan
jumlah sperma pada laki-laki
dan pada wanita siklus
menstruasi menjadi tidak
teratur, ketergantungan serta
kecanduan.

3. Golongan Halusinogen
Bersifat mengacaukan sistem saraf pusat, memebrikan pengaruh
halusinasi (melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada) yeng
berlebihan, dan lama-kelamaan membuat perasaan khawatir yang
berlebihan (paranoid). Contohnya ganja (dalam jumlah yang sedikit),
bunga kecubung, lem, bensin, dan jamur kotoran sapi (contohnya
Panaeolus cyanescens yang mengandung zat psilosibin dan psilosin).

Bunga Kecubung

(Sumber:Zen. 2017)

Jamur kotoran sapi
(Panaeolus cyanescens)

(Sumber:Zen. 2017)

Dampak Buruk Akibat Penyalahgunaan NAPZA
1. Gangguan fisik (fisioneurologik)
• Toleransi tubuh, dalam pemakaian jangka panjang jumlah zat yang

sama tidak mampu menghasilkan rasa atau akibat yang sama.
• Gejala pemberhentian pemakaian obat adalah rasa sakit di sekujur

tubuh seperti flu berat.
• Mempercepat atau memperlambat denyut nadi, jantung dan paru-

paru yang dapat mengakibat kematian.

(Sumber:Rizkia. 2013)

2. Psikologis
• Kemampuan berfikir rasional menurunkan drastis.
• Ketergantungan psikologis.
• Gangguan mental dan emosional

(Sumber:Rizkia. 2013)

3. Ekonomi
• Membutuhkan uang yang sangat besar untuk memenuhi

ketergantungan terhadap obat-obatan.
• Negara dan masyarakat di rugikan dalam berbagai aspek, seperti

keamanan, biaya kesehatan, dan kesempatan pendididkan.

(Sumber:Ramadhani. 2016)

4. Sosial
• Rusaknya hubungan kekeluargaan dan pertemanan.
• Berpengaruh pada kesehatan masyarakat ( Penular HIV, hepatitis B,

tuberkulosis, overdosis, dan kematian )

(Sumber:Ramadhani. 2016)

Dampak Psikotropika Terhadap Kesehatan Diri Dan Lingkungan
Menurut Nunung Nurhayati dan Resty Wijayanti (2017) dampak yang
ditimbulkan dari penggunaan psikotropika antara lain :

1. Bagi diri sendiri, menyebabkan fungsi otak terganggu,
menurunnya daya ingat, organ-organ tubuh mengalami
kerusakan, dapat menyebabkan sakau, sering membuang
waktu dengan berkhayal, gangguan perilaku, menyebabkan
overdosis, serta berpotensi besar tertular HIV dan
mengidap penyakit AIDS.

(Sumber:Ramadhani. 2016)

2) Bagi lingkungan (keluarga dan sekolah), hilangnya
keharmonisan di dalam keluarga, penurunan ekonomi di
dalam keluarga karena penggunaan psikotropika
memerluka uang yang cukup banyak, menurunnya prestasi
belajar, mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah,
merusak kedisiplinan dan menyebabkan suasana di
lingkungan sekolah menjadi tidak aman dan dikeluarkan
dari sekolah.

(Sumber:Ramadhani. 2016)

Menurut Martono (2006), Penyalahgunaan NAPZA memiliki
dampak yang luas antara lain : bagi pemakainya (diri sendiri),
keluarga, pihak sekolah (pendidikan), serta masyarakat, bangsa,dan
negara.

1. Bagi diri sendiri.

Penyalahgunaan NAPZA dapat

mengakibatkan terganggunya fungsi

otak dan perkembangan moral

pemakainya, intoksikasi (keracunan),

overdosis (OD), yang

dapatmenyebabkan kematian karena

terhentinya pernapasan dan

perdarahan otak,kekambuhan,

gangguan perilaku (mental sosial),

gangguan kesehatan, menurunnya nilai-

nilai, dan masalah ekonomi dan hukum.

Sementara itu, dari segi efek dan dampak
yang ditimbulkan pada para pemakai
narkoba dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)
golongan/jenis:
1) Upper yaitu jenis narkoba yang

membuat si pemakai menjadi aktif
seperti sabu-sabu,ekstasi dan
amfetamin,
2) Downer yang merupakan golongan
narkoba yang dapatmembuat orang
yang memakai jenis narkoba itu jadi
tenang dengan sifatnya
yangmenenangkan/sedatif seperti
obat tidur (hipnotik) dan obat anti
rasa cemas, dan
3) Halusinogen adalah napza yang
beracun karena lebih menonjol sifat
racunnyadibandingkan dengan
kegunaan medis.

2. Bagi keluarga.
Penyalahgunaan NAPZA dalam keluarga
dapat mengakibatkan suasana nyaman
dan tentram dalam keluarga terganggu.
Dimana orang tua akan merasa malu
karena memilki anak pecandu, merasa
bersalah, dan berusaha menutupi
perbuatan anak mereka. Stres keluarga
meningkat, merasa putus asa karena
pengeluaran yang meningkat
akibat pemakaian narkoba ataupun
melihat anak yang harus berulangkali
dirawat atau bahkan menjadi penghuni
di rumah tahanan maupun lembaga
pemasyarakatan.

3. Bagi pendidikan atau sekolah.
NAPZA akan merusak disiplin dan
motivasi yang sangat tinggi untuk proses
belajar. Penyalahgunaan NAPZA
berhubungan dengan kejahatan dan
perilakuasosial lain yang menganggu
suasana tertib dan aman, rusaknya
barang-barang sekolahdan meningkatnya
perkelahian.

(Sumber:Ramadhani. 2016)

Daftar Pustaka

Danish. 2011. Melalui http://danish56.blogspot.co.id/2011/01/khasiat-
ekstasi.html. Pada tanggal 16 Desember 2017.

Dwikusuma, Anugrah. 2017. Melalui http://anugrahdwikusuma.blogspot.co.
id/2017/03/artikel-tentang-napza-narkotika.html. Pada tanggal 16
Desember 2017.

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA KELAS XI. Jakarta: Erlangga.

Martono. 2006. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba
Berbasis Sekolah. Balai Pustaka: Jakarta.

Medicastore. 2016 http://medicastore.com/penyakit/297/Ketergan-
tungan Penyalahgunaan_Amfetamin.html. Pada tanggal 16 Desember
2017.

Nunung Nurhayati dan Resty Wijayanti. 2017. Biologi untuk SMA/MA
KELAS XI. Bandung: Yrama Widya.

Ongko, jansen 2013. Melalui http://www.ask-jansen.com/efek-merugikan-
alkohol/. Pada tanggal 16 Desember 2017.

Rizkia, Mia. 2013. Dampak Narkotika. Melalui https://miarizkia38.files.
wordpress.com/2013/04/9.jpg. Pada tanggal 16 Desember 2017.

Ramadhani. 2016. Melalui http://santriramadhani97.blogspot.co.id/2016/
06/bahaya-narkoba-dan-pergaulan-bebas-di.html. Pada tanggal 16
Desember 2017.

Zen, Sony. Melalui http://www.teqnoparadise.com/2017/03/macam-
macam-contoh-jenis-narkotika.html. Pada tanggal 16 Desember
2017.


Click to View FlipBook Version