Iim Mahayu Buana Kusuma Rini Iim Mahayu Buana Kusuma Buana Rini 2017
(A1C215016)
SISTEM PERNAPASAN
Biologi SMA/ MA
Sistem Pernapasan
Biologi SMA/MA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PENERBIT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT XI
0
Biologi untuk SMA/MA Kelas XI
Berdasarkan Kurikulum 2013
Hak Cipta © 2013 pada Penerbit Universitas Lambung Mangkurat
Disusun oleh : Iim Mahayu Buana KUsuma Rini (A1C215016)
Editor : Iim Mahayu Buana Kusuma Rini
Bahan ajar ini diset dan di-layout oleh bagian produksi oleh penulis sendiri.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat dan rahmat-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan ajar ini yang berjudul“SISTEM
PERNAPASAN” dengan tepat waktu. Shalawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan kepada
nabi besar kita Muhammad Saw. Penulis menyadari pada dasarnya dalam pembuantan makalah
ini tidak akan lepas dari berkat serta bantuan dan tuntutan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Aminuddin Prahatama Putra, M.Pd, Maulana Khalid Riefani, S.Si, M.Sc, ibu
Amalia Rezeki, S.Pd, M.Pd, dan Nurul Hidayati Utami S.Pd, M.Pd, selaku dosen pengajar
yang telah memberikan arahan kepada kami dalam rangka menyelesaikan makalah ini.
2. Kepada teman-teman dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dalam penyusunan dan penulisan bahan ajar
ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan. Namun, sebagai
manusia, penulis tidak luput dari yang namanya kesalahan baik dari segi teknik penulisan
maupun dari segi tata bahasa. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan serta penulisan bahan ajar ini.
Banjarmasin, 19 November 2017
Iim Mahayu Buana Kusuma Rini
iii
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………..…………. i
HALAMAN POLOS……………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………….……..iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….……. iv
I. Kompetensi Dasar………………………………………………………… 1
II. Indikator Pencapaian Kompetensi………………….………………….. 1
III. Sistem Pernapasan…………………………………….………………….. 3
1.1 Sistem pernapasan pada manusia…………….……………………... 3
1.2 Bahaya rokok bagi kesehatan ………………………………….……. 25
1.3 Pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan….…… 28
1.4 Gangguan sistem pernapasan ……………………………….………. 30
1.5 Teknologi sistem pernapasan …………………………….…………. 31
LATIHAN …………………………………………………………………..……… 33
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..…………….………… 36
iv
I KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan
bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan
serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem
respirasi manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan dan simulasi.
II Indikator Pencapaian
Kompetensi
1.3.1 Menjelaskan ayat Al-Qur’an mengenai permasalahan lingkungan
hidup yang berkaitan dengan sistem pernapasan/ respirasi.
2.1.1 Menunjukkan perilaku jujur terhadap data dalam melakukan
pengamatan.
Pertemuan Ke-1
3.8.1 Menguraikan sistem pernapasan pada manusia (C4).
4.8.1 Menganalisis tentang sistem pernapasan pada manusia melalui
tampilan video. (C4)
1
Pertemuan Ke-2 dan Ke- 3
3.8.2 Menguraikan bahaya rokok bagi kesehatan (C4).
4.8.2 Menggambarkan tentang bahaya rokok bagi kesehatan dalam bentuk
poster. (C3)
Pertemuan Ke-4
3.8.3 Menganalisis pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pencernaan
(C4).
4.8.3 Menganalisis pengaruh pencemaran udara terhadap system
pencernaan melalui tampilan video. (C4)
Pertemuan Ke- 5
3.8.4 Menguraikan gangguan sistem pernapasan (C2).
4.8.4 Menganalisis gangguan sistem pernapasan melalui tampilan video.
(C4)
Pertemuan Ke- 6
3.8.5 Menjelaskan teknologi sistem pernapasan (C2).
4.8.5 Menganalisis teknologi sistem pernapasan melalui tampilan video. (C4)
2
III. SISTEM PERNAPASAN
I. Sistem Pernapasan Pada Manusia
Sistem pernapasan pada manusia
memiliki beberapa fungsi. Yaitu:
a. Mengambil oksigen (O2) dari atmosfer
ke dalam sel-sel tubuh.
b. Melepaskan karbon dioksida (CO2)
yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh ke
atmosfer.
c. Merupakan jalur untuk pengeluaran air
dan panas.
d. Membantu mempertahankan
keseimbangan asam-basa dengan
mengubah jumlah CO2 dan H2 CO3
sebagai penghasil ion H+ .
e. Memungkinkan berbicara, menyanyi,
atau pembentukkan vocal lainnya.
f. Merupakan system pertahanan Gambar : Sistem Pernapasan Pada
Manusia
terhadap benda asing yang terhirup.
(Sumber : Andin. 2015)
g. Mengeluarkan, memodifikasi,
mengaktifkan, atau menginaktifkan
3
berbagai bahan yang mengalir melewati
sirkulasi paru-paru.
h. Meningkatkan aliran balik vena akibat
aktivitas pernapasan.
i. Sebagai indra penciuman, yang
dilakukan oleh organ pernapasan
hidung.
Gambar : Alat Pernapasan A. Alat Pernapasan
(Sumber : Andin. 2015) Sistem pernapasan terdiri atas
saluran dan organ pernapasan, serta
pompa ventilasi paru-paru. Saluran
pernapasan adalah tabung atau pipa
yang mengangkut udara dari atmosfer
ke kantong udara (alveolus) pada
organ paru-paru. Pompa ventilasi
paru-paru terdiri atas dinding dada,
otot pernapasan yang memperbesar
dan memperkecil ukuran rongga
dada, pusat saraf pernapasan di otak
yang mengendalikan otot pernapasan,
serta saraf yang menghubungkan
pusat pernapasan dengan otot
pernapasan. Saluran dan organ
pernapasan meliputi hidung, laring
(pangkal tenggorokan), trakea (batang
tenggorokan), bronkus (cabang batang
4
tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).
1. Hidung Gambar : Hidung
Hidung (nasal atau naso) merupakan (Sumber : Andin. 2015)
saluran udara yang pertama dan memiliki Gambar : Hidung
dua lubang yang dipisahkan oleh sekat (Sumber : Andin. 2015)
hidung. Hidung berbentuk piramida yang
tersusun dari tulang, tulang rawan hialin,
dan jaringan fibroareolar. Kulit eksternal
hidung mengandung folikel rambut,
kelenjar keringat, dan sebasea (lemak),
kulit bagian dalam rongga hidung
memiliki rambut-rambut halus (vibrissae)
yang berguna untuk menyaring udara,
debu, atau kotoranyang masuk ke dalam
rongga hidung. Di bagian rongga hidung
yang lebih dalam sampai ke bronkus,
dilapisi oleh epitel bersilia yang memiliki
sel goblet.
Fungsi hidung, adalah:
• Menyaring partikel,
• Melembapkan dan menghangatkan
udara yang masuk.
• Sebagai indra penciuman
5
Gambar : Laring (Pangkal 1. Laring ( Pangkal Tenggorokan)
Tenggorokan) Laring adalah saluran udara yang
(Sumber : Marisa, Puspita. 2012) terletak dari bagian depan faring
hingga bagian bawah trakea. Laring
terdiri atas kepingan tulang rawan,
ligament, dan membrane. Pada laring
terdapat tonjolan jakun (Adam’s apple),
epiglottis, dan pita suara. Epiglottis
berupa katup tulang rawan,
membantu laring menutup sewaktu
menelan. Pita suara merupakan
jaringan elastic yang melintang di
pintu masuk laring. Pita suara
berjumlah dua buah, yaitu pita suara
palsu, (tidak menghasilkan suara
karena tidak berotot) yang terletak di
bagian atas dan pita suara sejati
(memiliki dua buah otot dan
menghasilkan suara) yang terletak di
bagian bawah. Jika udara kencang
dilewatkan melalui pita suara, lipatan
pita suara akan bergetar dan
menghasilkan suara. Bibir, lidah,
rongga mulut, dan rongga hidung
memodifikasi suara menjadi pola
suara yang dapat dikenali. Perbedaan
suara seseorang bergantung pada
6
tebal dan panjangnya pita suara. Pita
suara laki-laki lebih tebal daripada
pita suara perempuan.
2. Trakea (Batang Tenggorokan)
Trakea merupakan saluran lanjutan
dari laring, memiliki panjang 9-11 cm, dan
dibentuk oleh 16-20 cincin tulang rawan
berbentuk huruf C. Tulang rawan
berfungsi mempertahankan agar trakea
tetap terbuka. Di bagian dalam saluran
dilapisi oleh selaput lender dari sel-sel Gambar : Trakea (Batang Tenggorokan)
epitel bersilia dan sel goblet. Silia hanya (Sumber : Marisa, Puspita. 2012)
bergerak menuju kea rah laring, sehingga
dapat mengeluarkan debu dan butiran
benda asing halus yang masuk bersama
udara pernapasan.
3. Bronkus (Cabang Batang
Tenggorokan)
Bronkus merupakan cabang kanan
dan kiri dari trakea, serta memiliki
struktur yang sama dengan trakea.
Bronkus sebelah kanan lebih pendek
dan lebih besar daripada bronkus
sebelah kiri. Bronkus kanan terdiri
atas 6-8 cincin tulang rawan
(kartilago) . Bronkus kiri lebih panjang
7
(Sumber : Marisa, Puspita. 2012)
dan lebih ramping, terdiri atas 9- 12
cincin kartilago. Bronkus kanan
masuk ke paru-paru kanan dan
bronkus kiri masuk ke paru-paru kiri.
Di dalam paru-paru bronkus terus
bercabang-cabang menjadi saluran
napas yang semakin sempit, pendek,
dan banyak seperti percabangan
pohon. Cabang-cabang bronkus
Gambar : Bronkus (Cabang Batang disebut bronkiolus. Pada bronkiolus
Tenggorokan) tidak terdapat cincin kartilago, tetapi
(Sumber : Marisa, Puspita. 2012) tetap mengandung sel-sel bersilia. Di
ujung bronkiolus terminal terdapat
alveolus.
4. Pulmo (Paru-Paru)
Paru-paru adalah organ pernapasan
utama berbentuk kerucut terdiri atas
jaringan elastic yang berpori-pori seperti
spons dan berisi udara, serta terletak di
rongga toraks (dada) sebelah kanan dan
kiri yang dipisahkan oleh jantung, di atas
diafragma. Paru-paru sebelah kanan
terdiri atas tiga lobus, sedangkan sebelah Gambar : Pulmo (Paru-Paru)
kiri terdiri atas dua lobus. (Sumber : Marisa, Puspita. 2012)
Struktur paru-paru tersusun dari 300
juta alveolus. Alveolus berbentuk kantong
kecil yang terbuka pada salah satu sisinya.
8
Setiap alveolus mengandung satu lapisan
sel epitel skuamosa (pipih), dan dikelilingi
oleh pembuluh kapiler tempat pertukaran
oksigen dengan karbon dioksida.
Paru-paru terbungkus oleh lapisan-
lapisan pleura, yaitu:
• Pleura parietal, melapisi sangkat
rusuk, diafragma, dan mediastinum
(rongga di antara paru-paru kanan
dan kiri).
• Pleura visera, melapisi paru-paru
dan bersambungan dengan pleura
parietal di bagian bawah paru-paru.
Gambar : lapisan-lapisan pleura • Rongga pleura, ruangan berisi
(Sumber : Marisa, Puspita. 2012) cairan pelumas di antara pleura
parietal dan pleura viseral.
• Reseus pleura, rongga pleura yang
tidak terisi jaringan paru-paru. Saat
bernapas, paru-paru bergerak
keluar, kemudian masuk ke area ini.
2. Mekanisme Pernapasan
Proses pernapasan merupakan proses
yang kompleks dan bergantung pada
perubahan volume rongga dada (toraks)
dan perubahan tekanan. Tekanan yang
berperan dalam proses pernapasan, yaitu
tekanan atmosfer (udara luar) , tekanan
9
intapulmonari (intraalveolus), dan
tekanan intrapleura. Hubungan antara
tekanan dan volume gas dinyatakan
dalam hokum Buyle, yaitu volume gas
bervariasi berbanding terbalik dengan
tekanan pada suhu konstan.
Mekanisme pernapasan dilakukan oleh
kerja otot utama (otot interkostalis luar,
dan otot diafragma) dan otot-otot
tambahan/ otot aksesori (otot intercostal
dalam, otot sternokleidomasootoideus,
otot skalenus, otot pektoralis major, dan Gambar : Mekanisme pernapasan
otot serratus anterior). Mekanisme
pernapasan yang dilakukan oleh otot (Sumber : Marisa, Puspita. 2012)
interkostal (otot antar tulang rusuk)
disebut pernapasan dada, sedangkan
mekanisme pernapasan yang dilakukan
oleh otot diafragma disebut pernapasan
perut. Otot-otot tambahan memegang
peranan dalam pernapasan aktif
(pernapasan dalam) dan peningkatan
kecepatan pernapasan.
Dalam satu siklus pernapasan
terjadi satu kali menghirup udara
(inspirasi) dan satu kali proses
menghembuskan udara (ekspirasi).
1. Inspirasi merupakan proses aktif
10
yang dilakukan oleh kerja otot
(memerlukan kontraksi otot).
a. Otot interkostal eksternal
berkontraksi, tulang rusuk
terangkat ke atas dank e depan,
volume rongga dada membesar,
paru-paru yang bersifat elastis
mengembang, tekanan udara paru-
paru yang bersifat elastis
mengembang, tekanan udara paru-
paru mengecil, maka udara dari
luar masuk ke dalam paru-paru.
Mekanisme ini mampu
Gambar : Mekanisme Pernapasan memasukkan udara pernapasan ke
Dada
dalam paru-paru sekitar 25% pada
(Sumber : Aditia, Prayoga. 2011)
pernapasan normal.
b. Otot diafragma berkontraksi,
sehingga diafragma yang semula
melengkung berubah menjadi datar,
volume rongga dada membesar,
paru-paru mengembang tekanan
udara paru-paru mengecil, maka
udara dari luar masuk ke dalam
paru-paru. Mekanisme ini mampu
memasukkan udara pernapasan ke
dalam paru-paru sekitar 75% pada
pernapasan normal.
11
c. Pada inspirasi kuat, kontraksi otot-
otot tambahan yang terletak di
leher, mampu mengangkat sternum
(tulang dada) dan dua tulang rusuk
pertama sehingga memperbesar
volume rongga dada.
2. Ekspirasi, merupakan proses pasif
yang tidak memerlukan kontraksi otot.
a. Otot interkostal luar relaksasi, tulang
rusuk turun kembali volume rongga
dada menyempit, paru-paru mengecil,
tekanan udara paru-paru menjadi
besar, maka udara keluar dari paru-
paru. Gambar : Mekanisme Pernapasan
b. Otot diafragma relaksasi, sehingga Perut
diafragma yang mendatar berubah (Sumber : Aditia, Prayoga. 2011)
menjadi melengkung kembali, volume
rongga dada menyempit, paru-paru
mengecil, tekanan udara paru-paru
menjadi besar, maka udara keluar dari
paru-paru.
c. Pada ekspirasi kuat, kontraksi otot
interkostal dalam membantu menarik
tulang rusuk ke bawah, dan kontraksi
otot dinding abdomen (perut)
menyebabkan diafragma terdorong ke
atas, ke dalam rongga dada, sehingga
12
rongga dada semakin menyempit. 3. Pengendalian dan Kecepatan
Gambar : Pengendalian dan Pernapasan
Kecepatan Pernapasan
Mekanisme pernapasan diatur dan
(Sumber : Aditia, Prayoga. 2011)
dikendalikan oleh sistem saraf pada
medulla oblongata, pons Varolii di
otak, dan serabut aferen nervus vagus
yang berasal dari reseptor saluran
pernapasan dan paru-paru. Ketika
kandungan O2 dalam darah sedikit
atau darah banyak mengandung CO2,
maka pH darah akan berubah.
Perubahan pH darah tersebut
dideteksi oleh medulla oblongata.
Selanjutnya medulla oblongata
mengirimkan impuls ke otot tulang
rusuk atau diafragma untuk
berkontraksi lebih kuat, sehingga
volume rongga dada menjadi lebih
besar dan napas akan lebih dalam,
akibatnya lebih banyak O2 yang diikat
oleh darah dalam kapiler.
Pada saat kita melakukan aktivitas
berat, terjadi peningkatan
metabolisme dalam jaringan, terutama
pada otot. Tubuh lebih banyak
13
menggunakan oksigen untuk
menghasilkan energy dan terjadi
peningkatan kadar CO2 dalam darah.
Hal ini menyebabkan pernapasan
berjalan lebih cepat dan lebih pendek,
sehingga tubuh akan terengah-engah.
Kecepatan (frekuensi) pernapasan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
• Jenis kelamin,
• Umur,
• Suhu tubuh,
• Posisi dan aktivitas tubuh, Gambar : Pengaruh Usia Pada
• Emosi, rasa skit, dan ketakutan, Sistem Pernapasan
• Status kesehatan , (Sumber : Aditia, Prayoga. 2011)
• Ketinggian tempat,
4. Transpor dan Pertukaran Gas
1. Pertukaran Oksigen dan Karbon
Dioksida
Komposisi udara di atmosfer pada
tekanan 760 mmHg di hari yang
hangat, terdiri atas nitrogen 78%,
oksigen 21%, argon 0,93%, karbon
dioksida 0,038, serta uap air dan gas
lainnya. Hukum Dalton tentang
tekanan persial (P), menyatakan
bahwa setiap gas menggunakan
tekanannya sendiri sesuai dengan
14
persentasenya. Dalam campuran, dan
Gambar : Pertukaran Oksigen dan tidak dipengaruhi oleh keberadaan
Karbondioksida
gas lainnya. Jadi, P O2 dalam atmosfer
(Sumber : Aditia, Prayoga. 2011)
= 21/ 100 x 760 mmHg= 160 mmHg,
Gambar : Transpor Oksigen
(Sumber : Aditia, Prayoga. 2011) sedangkan P CO2 dalam atmosfer =
0,038/ 100 x 760 mmHg= 0,3 mmHg.
2. Transpor Oksigen
Sekitar 97% oksigen alam darah
terikat oleh hemoglobin (Hb) eritrosit,
sedangkan sisanya sebanyak 3% larut
dalam plasma darah. Hemoglobin
terdiri atas 4 gugus heme (suatu
molekul organic dengan satu atom
besi) yang dapat berikatan dengan O2
membentuk oksihemoglobin (HbO2).
Setiap molekul hemoglobin
mengandung 4 gugus heme, maka
molekul ini dapat dinyatakan sebagai
Hb4 . Jika berikatan dengan empat
molekul O2 , akan membentuk Hb4O8.
Reaksi pengikatan ini berlangsung
sangat cepat, hanya membutuhkan
waktu kurang dari 0.01 detik. Reaksi
deoksigenasi (reduksi) Hb4O8 juga
berlangsung sangat cepat. Reaksi yang
terjadi, yaitu:
Hb4 + O2 ↔ Hb4O2
15
Hb4O2 + O2 ↔ Hb4O4
Hb4O4 + O2 ↔ Hb4O6
Hb4O6 + O2 ↔ Hb4O8
3. Transpor Karbon Diosida
Ketika darah arteri mengalir melalui
kapiler jaringan, berdifusi dari sel-sel
jaringan ke dalam darah. Karbon dioksida
diangkut oleh darah dengan tiga cara,
sebagai berikut:
• CO2 larut dalam plasma darah.
Kelarutan CO2 dalam plasma darah
sekitar 20 kali lebih besar daripada
kelarutan O2 . Meskipun demikian,
hanya 10% dari kandungan CO2 total
darah yang terangkut dengan cara ini.
• CO2 terikatoleh hemoglobin. Sebanyak
30% CO2 berikatan dengan Hb
membentuk karbamino hemoglobin
(HbCO2) karbon dioksida terikat oleh
hemoglobin di bagian globin. Gambar : Transpor CO2
• CO2 berbentuk bikarbonat. Sebanyak (Sumber : Campbell et.al. 1999)
60% CO2 diubah menjadi HCO3- di
dalam sel darah merah dengan enzim
karbonat anhydrase. Reaksinya, yaitu:
CO2 + H2O Karbonat anhidrase H2CO3 ↔ H+ + HCO 3-
Pada reaksi pertama, CO2 berikatan
16
dengan H2O untuk membentuk asam
karbonat (H2CO3). Reaksi ini dapat terjadi
sangat lambat di plasma darah, tetapi
akan berlangsung sangat cepat di dalam
sel darah merah karena adanya enzim
eritrosit karbonat anhidrase yang
mengkatalisis (mempercepat) reaksi.
Reaksi dapat terjadi dua arah, bergantung
pada konsentrasi senyawa. Jika
konsentrasi CO2 tinggi seperti di dalam
jaringan, reaksi berlangsung ke kanan,
sehingga lebih banyak terbentuk ion
hydrogen dan bikarbonat. Sebaliknya, jika
konsentrasi CO2 rendah seperti di dalam
paru-paru, reaksi berlangsung ke kiri dan
melepaskan CO2.
5. Volume dan Kapasitas Paru-Paru
Volume dan kapasitas paru-paru
pada setiap orang berbeda-beda,
bergantung pada beberapa faktor,
misalnya jenis kelamin, usia, poster
tubuh, kebiasaan merokok, kebiasaan
berolahraga, ketinggian daerah
tempat tinggal, kekuatan bernapas,
dan cara bernapas. Peter Reed (atlet
olimpiade dayung) tercatat sebagai
17
Gambar 1.9 Peter Reed (atlet dayung dari orang yang memiliki kapasitas paru-
Inggris) tercatat memiliki kapasitas paru- paru total terbesar, yaitu 11,68 liter.
Volume dan kapasitas paru-paru
paru total terbesar. dapat diukur dengan menggunakan
Sumber : Hedi Sasrawan. 2015 alat spirometer.
• Volume tidal (VT)
• Volume cadangan inspirasi (VCI)
• Volume cadangan ekspirasi (VCE)
• Volume residu (VR
• Kapasitas residu fungsional (KRF)
• Kapasitas inspirasi (KI)
• Kapasitas vital (KV)
• Kapasitas total paru-paru (KTP)
• Volume respirasi per menit adalah
volume tidal dikalikan dengan jumlah
pernapasan per menit. Gambar : Kapasitas Paru-Paru
• Volume ekspirasi kuat dalam satu detik (Sumber : Hedi Sasrawan. 2015)
(VEKI)
II. Bahaya Rokok Bagi Kesehatan
Rokok adalah benda beracun yang
sangat berbahaya bagi orang yang
merokok (perokok aktif) maupun
orang di sekitar perokok yang bukan
perokok (perokok pasif). Merokok
merupakan kebiasaan buruk. Orang
yang merokok memiliki napas yang
18
Gambar : Bahaya Rokok pendek, mudah lelah, kemampuan
(Sumber : Hedi Sasrawan. 2015) indra penciuman dan pengecap rasa
berkurang, iritasi mata, sakit kepala,
dan pusing. Merokok membuat nafsu
makan berkurang sehingga merokok
dapat menyebabkan kekurangan gizi,
pertumbuhan terhambat, dan
kecerdasan sulit untuk berkembang.
Dalam waktu lama, orang yang
merokok dapat terkena penyakit TBC,
hipertensi, jantung , osteoporosis ,
kerusakan rambut, mata, dan gigi,
penuaan dini pada kulit, serta kanker
paru-paru dan tenggorokan.
Wanita hamil yang merokok atau
menjadi perokok pasif dapat
menyalurkan zat-zat beracun dari
asap rokok kepada janin yang
dikandungnya melalui peredaran
darah. Nikotin pada rokok
menyebabkan denyut jantung janin
bertambah cepat, sedangkan karbon
monoksida pada rokok menyebabkan
kekurangan oksigen yang diterima
janin. Anak-anak yang orangtuanya
merokok, rentan menderita sesak
napas, infeksi telinga, hidung, dan
19
tenggorokan. Selain itu, anak-anak
tersebut mempunyai kemungkinan
dua kali lipat untuk dirawat di rumah
sakit pada tahun pertama
kehidupannya.
Asap dari rokok yang baru mati di
asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara, dan
mengandung 50 kali bahan pengiritasi
mata dan pernapasan. Semakin pendek
rokok, semakin tinggi kadar racun yang
melayang ke udara. Suatu tempat yang
dipenuhi pulusi asap rokok adalah tempat
yang lebih berbahaya daripada polusi di
jalan raya yang macet.
1. Nikotin merupakan zat kimia yang
bersifat sangat toksik (beracun), dapat
merusak jantung dan sirkulasi darah,
dan bersifat karsinogen karena mampu
memicu kanker paru-paru. Tar adalah
substansi hidrokarbon yang bersifat Gambar : Nikotin Pada Rokok
(Sumber : Hedi Sasrawan. 2015)
lengket dan menempel pada paru-paru.
Tar dapat merusak sel paru-paru dan
menyebabkan kanker.
2. Karbon monoksida (CO) adalah gas
beracun yang dapat mengakibatkan
20
berkurangnya kemampuan darah
mengikat oksigen.
Seseorang yang mencoba merokok
biasanya akan ketagihan, karena rekok
bersifat candu yang sulit dilepaskan
dalam kondisi apapun. Seorang perokok
berat akan memilih merokok sama halnya
dengan narkoba terselubung. Oleh karena
itu, sekarang tergantung kepada diri
sendiri. Apakah akan memilih ikut Gambar : Karbon Monoksida Pada
terjerumus ke dalamnya atau mampu Rokok
keluar dari lingkaran maut rokok. Fakta-
fakta yang telah dipaparkan, seharusnya (Sumber : Hedi Sasrawan. 2015)
dapat dijadikan sebagai alas an yang kuat
untuk segera berhenti merokok bagi yang
telah terperangkap di dalamnya, dan
menghindar terkena pengaruh negative
rokok bagi yang belum terjerumus.
III. Pengaruh Pencemaran Udara
Terhadap Sistem Pernapasan
Pencemaran udara dapat
disebabkan oleh faktor alamiah
maupun non alamiah. Zat pencemar
alamiah, misalnya debu gunung
berapi, asap kebakaran hutan,
pancaran garam dari laut dan debu
meteoroid. Zat pencemar nonalamiah
21
adalah produk samping dari kegiatan
manusia, berupa gas-gas beracun dari
pabrik dan kendaraan bermotor
(seperti sulfur, nitrogen oksida, dan
karbon monoksida). Asap
pembakaran materi dari
pertambangan, debu konstruksi
bangunan, debu buangan sampah,
buangan nuklir, serbuk kapas, serbuk
Gambar : Pencemaran Udara batu bara, serat asbes, dan senyawa
(Sumber : Hedi Sasrawan. 2015)
kimia lainnya.
Pada umumnya udara yang telah
tercemar oleh partikel (debu) dari
pabrik atau pertambangan, dapat
menimbulkan berbagai macam
penyakit saluran pernapasan
(pneumokoniosis) dengan tingkat
gangguan yang berbeda-beda, mulai
dari batuk, sesak napas, peradangan,
sampai terbentuknya tumor paru-
paru. Jenis penyakit pneumokoniosis,
antara lain silicosis (disebabkan oleh
debu SiO2), asbestosis (disebabkan
oleh serat asbes/ magnesium silikat),
bisinosis (disebabkan oleh serat
kapas), antrakosis (disebabkan oleh
debu batu bara), dan beriliosis
22
Gambar : Tuberkulosis (TBC) (disebabkan oleh debu berilium dari
(Sumber : Irmavina. 2015) industri lampu pijar, elektronik, dan
pesawat ruang angkasa).
IV. Gangguan Sistem Pernapasan
Gangguan, kelainan, dan
penyakit yang berkaitan dengan
sistem pernapasan pada manusia
sebagai berikut:
• Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit
infeksi oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang penularannya
terjadi melalui udara. Bakteri ini
masuk dan terkumpul di dalam
paru-paru, kemudian menyebar
melalui pembuluh darah, serta
menginfeksi hamper seluruh organ
tubuh seperti paru-paru, otak,
ginjal, saluran pencernaan, tulang,
kelenjar getah bening. Pada paru-
paru akan terbentuk tuberkel
(koloni bakteri) yang dominan/
istirahat). Jika kekebalan tubuh
kurang baik, tuberkel akan
bertambah banyak dan membentuk
ruangan di dalam paru-paru yang
memproduksi dahak (spurum).
23
• Faringitis adalah peradangan pada
faring dan tenggorokan yang
menyebabkan rasa sakit ketika menelan
makanan. Dapat disebabkan oleh infeksi
virus (seperti influenza), bakteri
(misalnya streptococcus sp dan
Corynebacterium sp), merokok, menelan Gambar : Laingitis
racun, reaksi alergi, dan refluks asam (Sumber : Irmavina. 2015)
lambung (pengaliran kembali isi
lambung ke dalam kerongkongan).
• Difteri adalah penyakit yang
disebaban oleh bakteri
Corynobacterium dipththeriae , dengan
gejala sakit tenggorokan sulit
bernapas dan menelan,
mengeluarkan lender dari mulut dan
hidung, demam, serta
Gambar : Difteri pembengkakan kelenjar getah
(Sumber : Irmavina. 2015) bening.
• Pneumonia (radang paru-paru)
adalah peradangan paru-paru
yang dapat mengakibatkan
alveolus terisi cairan yang
berlebihan. Pneumonia dapat
disebabkan oleh infeksi bakteri
(misalnya Mycoplasma pneumonia
24
dan Streptococcus pneumonia), Gambar : Pneumonia (radang paru-
virus, atau jamur (Aspergillus paru)
fumigatus dan Actinomyces Israeli).
Peminum alcohol dan perokok (Sumber : Irmavina. 2015)
lebih rentan terhadap penyakit
ini.
• Kanker paru-paru (karsinoma
pulmonary) adalah abnormalitas sel-
sel yang mengalami poliferasi
(pertumbuhan yang cepat) dalam
paru-paru. Faktor pemicunya antara
lain, merokok, terpapar karbonil
Gambar : Kanker Paru-Paru nikel (pelebur nikel) dan arsenik
(Sumber : Irmavina. 2015) (senyawa dalam pestisida), polusi
udara, serta genetik.
• Hiperkapnia adalah peningkatan kadar
CO2 dalam cairan tubuh melebihi batas
normal sehingga meningkatkan
respirasi, konsentrasi ion hydrogen, dan
asidosis (kadar asam dalam darah
berlebihan). Gambar : Hiperkapnia
(Sumber : Irmavina. 2015)
V. Teknologi Sistem Pernapasan
Beberapa teknologi yang berkaitan
dengan sistem pernapasan pada manusia
telah banyak dikembangkan, antara lain
25
sebagai berikut:
• Trakeostomi adalah pembuatan lubang
pada dinding anterior trakea untuk
mempertahankan jalan napas agarudara
dapat masuk ke paru-paru melewati Gambar : Trakeostomi
jalan napas bagian atas. Trakeostomi (Sumber : Prihastuti. 2015)
biasanya dilakukan pada openderita
difteri akut.
• Pulmotor adalah alat yang
digunakan untuk melakukan
pernapasan buatan. Biasanya
dilakukan pada orang-orang yang
Gambar : Pulmotor mengalami gangguan pernapasan
(Sumber : Prihastuti. 2015) karena tenggelam dan shock karena
sengatan listrik.
• Terapi oksigen adalah pemberian
oksigen dengan menggunakan
peralatan emergency oxygen, yang dapat
diberikan melalui kanula hidung atau
masker wajah yang ketat. Gambar : Terapi Oksigen
(Sumber : Prihastuti. 2015)
• Terapi oksigen hiperbarik (HBOT
= Hyperbaric Oxygen Therapy)
adalah proses pemberian oksigen
100% kepada pasien di dalam
ruangan hiperbarik yang
26
bertekanan lebih tinggi dari udara
atmosfer normal (1 atm = 760
mmHg). Terapi oksigen hiperbarik
dilakukan untuk membantu proses
penyembuhan luka maupun proses
anti penuaan (peremajaan jaringan
tubuh).
Gambar : Terapi oksigen hiperbarik
(HBOT
(Sumber : Prihastuti. 2015)
27
LATIHAN
A. Pilihlah satu jawaban yang tepat!
1. Hewan yang memiliki insang luar yang digunakan sepanjang hidupnya adalah…
a. Belalang d. Keong
b. Salamander e. Laba-laba
c. Hiu
2. Jangkrik bernapas menggunakan…
a. Stigma d. Insang
b. Trakea e. Paru-paru buku
c. Paru-paru
3. Oksigen yang dihirup oleh manusia akan digunakan dalam proses metabolism untuk
menghasilkan energi, yaitu proses…
a. Transpirasi d. Emfisema
b. Siklus krebs e. Spirometer
c. Glikogenesis
4. Pada katak, pernapasan dapat menggunakan kulit karena…
a. Katak adalah hewan amfibi
b. Kulitnya berlubang-lubang
c. Kulitnya tipis, lembab dan mengandung banyak pembuluh darah
d. Kulitnya tebal dan kering
e. Kulitnya memiliki insang
5. Jalur yang tepat untuk menunjukkan keluarnya karbon dioksida dari tubuh adalah…
a. Alveolus – bronkilous – bronkus – laring - trakea
b. Alveolus – bronkilous – bronkus – trakea – laring
c. Alveolus – bronkus – bronkilous – trakea – laring
d. Laring – trakea – bronkus – bronkilous – alveolus
e. Trakea - Laring –– bronkus – bronkilous – alveolus
6. Peristiwa yang menyebabkan aliran udara ke paru-paru saat bernapas normal adalah…
a. Mengecilnya volume rongga dada
b. Memipihnya diafragma
c. Meningkatnya tekanan dalam rongga dada
28
d. Gerakan ke dalam tulang rusuk
e. Relaksasi otot antar rusuk
7. Bagian dari sistem respirasi yang rusak pada penderita emfisema adalah…
a. Alveolus d. Membran peura
b. Bronkiolus e. Trakea
c. Laring
8. Pernapasan seluler terjadi di organel sel yaitu…
a. Sitoplasma d. Badan golgi
b. Mitokondria e. Inti sel
c. Ribosom
9. Fungsi silia pada trakea adalah…
a. Membuat lendir mengalir ke faring
b. Memperkuat dinding trakea
c. Membuat dan mengeluarkan lendir
d. Menghangatkan udara pernapasan yang masuk
e. Menangkap kotoran yang masuk.
10. Pada burung, paru-parunya mengalami perluasan yang disebut…
a. Paru-paru tambahan d. Trakeolus
b. Parabronki e. Spirakel
c. Kantong udara
B. Isilah titik-titik di bawah ini agar menjadi kalimat yang lengkap!
1. Udara memasuki sistem pernapasan melalui… atau…
2. Di dalam rongga dada trakea bercabang menjadi dua…
3. Di antara rongga dada dan rongga perut terdapat…
4. Jumlah maksimum udara yang dapat keluar masuk sistem pernapasan dinamakan…
5. Pada saat terbang, burung menggunakan udara cadangan yang terdapat pada…
29
Kunci jawaban
A. Pilihan ganda
1. B
2. B
3. B
4. C
5. B
6. B
7. A
8. B
9. E
10. C
B. Isian
1. Hidung atau mulut
2. Bronkus
3. Diafragma
4. Kapasitas vital
5. Pundi-pundi udara
30
DAFTAR PUSTAKA
Aditia, Prayoga. 2011. Sistem Pernapasan. Diakses melalui
http://prayugaaditia_ sistem pernapsan. Pada tanggal 13 Maret
2011.
Andin. 2015. Sistem Pernapasan Pada Manusia. Diakses melalui http://
andin_andin. 11 Februari 2015.
Campbell. 1999. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta
Irmavia. 2015. Gangguan Pada Sistem Pernapasan. Diakses melalui
https://irmavina28blog.wordpress.com/.../gangguan-pada-sistem-
pernapasan. Pada 29 Maret 2015.
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/ MA Kelas XI. Erlangga : Jakarta.
Marisa, Puspita. 2012. Alat-Alat Pernapasan. Diakses melalui
http://puspitamarisa. Pada tanggal 19 Desember 2012.
Pakmono. 2015. Sistem Pencernaan Pada Manusia Dan Fungsinya. Diakses melalui
www. Sistem-pernapasan-pada manusia-dan dungsinya. Pada
tanggal 12 Desember 2015.
Prihastuti. 2015. Teknologi Yang Berkaitan Dengan Sistem Pernapasan. Diakses
melalui http:// micanprihastuti.blogspotcoom. Pada tanggal 09
Juni 2915.
Sasrawan, Hedi. 2015. Sistem Pernapasan Manusia. Diakses melalui
https://hedisasrawan.blogspot. co.id. Pada tanggal 13 September
2015.
31