The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Sistem Pencernaan (Helman Khusyu A, S.Pd)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mgojali92, 2022-12-10 23:14:52

Sistem Pencernaan (Helman Khusyu A, S.Pd)

Sistem Pencernaan (Helman Khusyu A, S.Pd)

2017

MAKANAN DAN SISTEM
PENCERNAAN MAKAN

Untuk SMA/MA Kelas XI Semester II

HELMAN KHUSYU ANWARI
(A1C215015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

MAKANAN DAN SISTEM
PENCERNAAN MAKAN

Untuk SMA/MA Kelas XI/I

Penyusun :
Helman Khusyu Anwari

A1C215015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya pulalah bahan ajar kelas XI/I SMA/MA (Kurikulum 2013) ini dapat
diselesaikan dengan baik

Bahan ajar ini membahas materi Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan secara
meneyeluruh berdasarkan kurikulum tahun 2013 yang mengembangkan proses pembelajaran
siswa aktif dengan tiga aspek kompetensi, yaitu sikap (afektif), pengetahuan (kognitif) dan
keterampilan (psikomotor). Bahan ajar ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
mengembangkan kompetensinya agar mampu memahami dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Penyusun menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan bahan ajar ini pada masa akan
datang. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam penyusunan bahan ajar ini.

Banjarmasin, 20 November 2017

Helman Khusyu Anwari

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................. Error! Bookmark not defined.
KOMPETENSI DASAR...............................................................................................1
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .........................................................2
ZAT MAKANAN YANG TERKANDUNG DALAM MAKANAN ....................3
MENU MAKANAN SEIMBANG .............................................................................7
ORGAN-ORGAN DALAM SISTEM PENCERNAAN MANUSIA .....................9
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN ........................................13
HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI DENGAN GANGGUAN
PADA SISTEM PENCERNAAN .............................................................................17
MEKANISME PROSES PENCERNAAN MAKANAN PADA HEWAN
RUMINANSIA ...........................................................................................................19
EVALUASI................................................................ Error! Bookmark not defined.

ii

KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan organ penyusun sistem ekskresi dan
bioproses yang terjadi pada makhluk hidup.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di lingkungan sekitar.

3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi.

4.6 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan
sistem pencernaan manusia melalui berbagai bentuk media
presentasi.

1

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1.1.1 Menunjukkan isi kandungan dalam Q.S Al-A’raaf: 31 tentang
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel, jaringan organ penyusun sistem dan bioproses
yang terjadi pada makhluk hidup (A3)

2.2.1 Menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan kandungan glukosa pada urin.

3.7.1 Menjelaskan zat-zat makanan yang terkandung dalam bahan
makanan melalui gambar 80% benar (C2)

3.7.2 Menentukan menu makanan seimbang melalui kerja mandiri
80% benar (C3)

3.7.3 Menguraikan organ-organ dalam sistem pencernaan manusia
melalui torso atau video 80% benar (C4)

3.7.4 Menganalisis gangguan sistem pencernaan makanan melalui
gambar 80% benar (C4)

3.7.5 Menghubungkan penggunaan teknologi dengan gangguan pada
sistem pencernaan 80% benar (C3)

3.7.6 Menguraikan mekanisme proses pencernaan makanan pada
hewan ruminansia melalui gambar 80% benar(C4)

4.7.1 Menunjukkan zat-zat makanan yang terkandung dalam bahan
makanan melalui gambar 80% benar (P3)

4.7.2 Membuat menu makanan yang seimbang melalui kerja mandiri
80% benar (P3)

4.7.3 Membuat charta organ-organ sistem pencernaan melalui video
80% benar (P3)

4.7.4 Menunjukkan gangguan pada sistem pencernaan manusia
melalui gambar 80% benar (P3)

4.7.5 Memilah teknologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan
sistem pencernaan melalui gambar 80% benar (P2)

4.7.6 Membuat skema sistem pencernaan ruminansia berdasarkan
gambar 80% benar (P3)

2

ZAT MAKANAN YANG TERKANDUNG DALAM

MAKANAN

Pada dasarnya, tubuh kita membutuhkan bermacam-macam zat makanan,
baik berupa zat makanan makro maupun zat makanan mikro. Di dalam
tubuh, zat-zat makanan berfungsi untuk memberi energi, mengatur proses
tubuh, pertumbuhan, dan mengganti sel-sel yang rusak.
Zat makanan makro atau makronutrien adalah zat-zat mekanan yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak. Makronutrien meliputi karbohidrat,
protein, dan lemak. Sedangkan zat makanan mikro atau mikronutrien adalah
zat yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mikronutrien meliputi vitamin
dan mineral

1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber
energi utama bagi manusia.
1) Macam-macam Karbohidrat
Molekul karbohidrat terdiri atas
unsur-unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O) dengan rumus
CH2O. Berdasarkan susunan
molekulnya, karbohidrat dibedakan
atas monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.
2) Fungsi Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah
sebagai sumber energi. Adapun
fungsi karbohidrat lainnya adalah
memberi rasa manis pada makanan,
menghemat penggunaan protein,
mengatur metabolisme lema, dan
membantu pengeluaran feses.
3) Sumber Karbohidrat
Karbohidrat kebanykan tersimpan di
dalam berbagai bahan makanan
pokok manusia, misalnya, padi,
jagung, gandum, ubi, singkong, dan
sagu. Selain tersimpan di dalam
bahan makanan pokok, karbohidrat
juga ditemukan dalam bentuk
makanan olahan, seperti mie, selai,
sirup, roti, dan tepung-tepungan.

3

2. Protein
Protein merupakan bagian terbesar

tubuh setelah air. Diperkirakan,

seperlima bagian tubuh adalah

berupa protein. Protein dapat

ditemukan di dalam otot, tulang,

kulit, darah, enzim, hormon, dan

matriks intraselular.

1) Fungsi Protein

Fungsi utama protein untuk

pertumbuhan dan pemeliharaan

jaringan tubuh. Fungsi protein

lainnya untuk mengatur

keseimbangan air, memelihara

netralitas tubuh, membentuk

antibodi, mengangkut zat-zat gizi

(misalnya lipoprotein dan transferin),

biokatalisator, dan sumber energi.

2) Sumber Protein

Protein dapat berasal dari hewan dan

tumbuhan. Protein yang berasal dari

hewan disebut protein hewani,

sedangkan protein yang berasal dari

tumbuhan disebut protein nabati.

Sumber protein hewani antara lain

telur, susu, daging, ikan, dan kerang.
Sumber protein nabati antara lain

kacang-kacangan, terutama kacang

kedelai, jagung dan sayuran.

3. Lemak
Lemak merupakan senyawa organik

yang tidak dapat larut di dalam air.

Lemak hanya dapat larut dalam

pelarut dalam pelarut organik, seperti

etanol, eter, kloroform, dan benzena.

Berdasarkan susunan kimiawi, lemak

dapat dikelompokkan atas lemak

sederhana, lemak majemuk, dan

lemak turunan. Lemak sederhana

meliputi lemak daging hewan dan

minyak. Lemak majemuk merupakan

gabungan antara lemak dan senyawa

bukan lemak (misalnya fosfat dan

4

protein). Sedangkan lemak turunan

atau derivat lemak merupakan

senyawa yang dihasilkan dari proses

hidrolisis lemak.

1) Fungsi Lemak

Lemak merupakan penghasil energi

paling besar bagi tubuh. Pembakaran

1 gram lemak mampu menghasilkan

2,5 kali lebih besar daripada

pembakaran 1 gram karbohidrat atau

1 gram protein. Lemak berfungsi

untuk memelihara suhu tubuh,

melindungi tubuh, memberi rasa

kenyang dan kelezatan, mengangkut

vitamin larut lemak, sebagai sumber

asam lemak esensial, dan sebagai

bahan penyusun membran sel.

2) Sumber Lemak

Lemak dapat berasal dari tumbuhan

(lemak nabati) dan hewan (lemak

hewani). Lemak nabati meliputi

minyak kelapa, kelapa sawit, kacang

tanah, kacang kedelai, jagung, dan

buah avokad. Lemak hewani, antara

lain daging, susu, mentega, krim,

keju, dan kuning telur.

4. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik
kompleks esensial yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah kecil.
Berdasarkan sifat kelarutannya,
vitamin dapat dibedakan atas dua
kelompok, yaitu vitamin larut dalam
lemak dan vitamin larut dalam air.
Vitamin terdiri atas vitamin A, B, C,
D, E, dan K.

5

6. Air 5. Mineral
Air atau cairan tubuh merupakan Mineral merupakan senyawa
bagian utama tubuh. Pada umunya, anorganik yang diperlukan dalam
kendungan air dalam tubuh orang pemeliharaan fungsi tubuh. Mineral
dewasa berkisar antara 50 hingga 70% dapat dibedakan atas mineral mikro
berat badan. Sementara itu dan mineral makro. Mineral makro
kandungan air pada bayi baru lahir adalah mineral yang dibutuhkan
adalah 75% berat badan tubuh dalam jumlah lebih dari 100
mg perhari. Sedangkan mineral mikro
adalah mineral yang dibutuhkan
kurang dari 100 mg. Tubuh
megandung lebih dari 5 gram untuk
setiap mineral makro dan kurang dari
5 gram untuk setiap mineral mikro.
Hingga saat ini diperkirakan terdapat
sebanyak 24 mineral yang dianggap
esensial

7. Zat Aditif
Zat aditif merupakan zat tambahan
yang diberikan pada sejumlah
makanan dan minuman. Zat aditif
dapat berupa bahan pewarna,
penyedap, pemanis, dan pengawet.
Zat aditif dapat dikelompokkan atas
zat aditif alami dan zat aditif buatan

6

MENU MAKANAN SEIMBANG

Selain membutuhkan air,

manusia memerlukan

makan untuk memenuhi

asupan nutrisi dan zat gizi.

Makanan yang halal dan

baik bagi kesehatan tentu

menjadi pilihan yang

diprioritaskan. Sebagaimana

Allah telah memerintahkan

kepada kita: “Maka

makanlah yang halal lagi

baik dari rezki yang telah

diberikan Allah kepadamu;

dan syukurilah nikmat

Allah, jika kamu hanya

kepada-Nya saja

menyembah.” (QS. An Nahl:

114).

Makanan yang baik adalah makanan yang memenuhi tri guna makanan yakni

makanan sebagai sumber zat tenaga (karohidrat dan lemak), zat pembangun

(protein nabati dan hewani), dan zat pengatur (vitamin dan mineral). Selain

itu, makanan yang baik adalah makanan yang beragam, bergizi, dan

berimbang.

Namun tidak hanya memilih makanan yang baik, hal lain juga perlu
dipertimbangkan seperti bagaimana menyusun menu seimbang. Berikut
langkah sederhana menyusun menu makanan seimbang dan hal-hal lain yang
haru diperhatikan:

1. Mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna, setidaknya menu makanan
terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan dan
susu sebagai penunjang.

2. Tentukan bahan makanan seimbang dengan memperhatikan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) dan Angka Kecukupan Energi (AKE), selera,
daya beli, dan keragaman pangan untuk menghindari kebosanan.

3. Perhatikan cara pengolahan makanan. Seperti jangan terlalu matang
sehingga akan mengurangi bahkan menghilangkan zat gizi dari
makanan tersebut. Perhatikan juga bahan-bahan pendukung lainnya
seperti bahan penyedap makanan pilihlah yang aman dan jangan
terlalu banyak menggunakannya. Dalam mencuci bahan makanan

7

(sayur dan buah-buahan) usahakan dengan cara yang benar, usahakan
mencuci sebelum bahan makanan tersebut dipotong agar zat gizi yang
terkandung didalamnya tidak berkurang.
4. Hati-hati dalam membeli dan menggunakan bahan makanan
berkemasan, biasakan untuk selalu memeriksa waktu kadaluarsa
produk sebelum membeli atau menggunakannya.
5. Perhatikan kebutuhan pangan untuk keluarga berdasarkan umur dan
jenis kelamin. Masing-masing umur dan jenis kelamin memiliki
kebutuhan pangan yang berbeda. Intinya makanlah sesuai kebutuhan
dan jangan berlebih-lebihan agar tidak menimbulkan masalah pada
kesehatan. Sebagaiman porsi yang dapat ditampung perut adalah1/3
untuk makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 lagi untuk bernafas.

Prinsip Menyusun Menu Seimbang

1. Bahan makanan mempunyai tiga fungsi bagi seseorang, yaitu fungsi
biologi, psikologi dan sosial.

2. Makanan dapat dikelompokkan menurut slogan empat sehat lima
sempurna menjadi lima golongan, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-
sayuran, buah dan susu

3. Pemilihan bahan makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
keadaan psikologi, pendidikan, pendapatan, sosial budaya dan geografi

4. Dalam memilih bahan makanan perlu memperhatikan jenis dan tanda
kerusakan bahan makanan serta ciri-ciri bahan makanan yang baik

5. Pengertian menu seimbang adalah susunan hidangan beberapa macam
makanan yang mengandung energi dan zat gizi secara cukup, baik jenis
maupun jumlahnya.

6. Manfaat yang diperoleh dari menyusun menu seimbang adalah kebutuhan
zat gizi dapat terpenuhi; dapat memilih bahan makanan yang baik, dan
sesuai dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya; mengurangi
kehilangan zat gizi selama penyiapan makanan; serta mengurangi
kebosanan akan menu makanan

7. Dalam merencanakan menu seimbang perlu memperhatikn berbagai
faktor, yaitu : kecukupan zat gizi, pemilihan bahan makanan yang baik dan
sesuai , serta penyelenggaraan makanan

8. Proses yang harus dilakukan dalam menyusun menu adalah menentukan
kecukupan gizi, menentukan hidangan, penentuan pemilihan bahan
makanan, serta pengolahan bahan makanan

8

ORGAN-ORGAN DALAM SISTEM PENCERNAAN

MANUSIA

1.Mulut
Merupakan tempat dimulainya
pencernaan makanan. Di mulut
berlangsung dua jenis
pencernaan, yaitu:

• Pencernaan mekanik yang
dilakukan oloh gigi dan
lidah, berupa pengunyahan,
pergerakan otot-otot lidah
dan pipi untuk mencampur
makanan dengan air ludah
sebelum makanan ditelan.

• Pencernaan secara kimia
yang dilakukan oleh
kelenjar ludah, yaitu
pemecahan amilum menjadi
maltosa.

A. Lidah

Berfungsi untuk mencerna

makanan secara mekanik,

membantu proses mengunyah,

menelan, membedakan

bermacam rasa. Untuk

mendukung fungsi mengenali

rasa, pada permukaan lidah

terdapat papilla-papila yang di

dalamnya terdapat puting-

puting pengecap rasa. Macam

rasa yang dapat dibedakan oleh

lidah adalah manis, asam, asin,

dan pahit. Selain itu, lidah juga

peka terhadap panas, dingin,

dan tekanan.

B. Kelenjar Ludah
Merupakan kelenjar penghasil
ludah atau air liur (saliva) yang
terdiri dari tiga pasang.

9

• Kelenjar parotis berada di

bawah telinga, yang

berfungsi menghasilkan

ludah berbentuk cair.

• Kelenjar submandibularis

berada di rahang bagian

bawah, berfungsi

menghasilkan getah yang

mengandung air dan lendir.

• Kelenjar sublingualis berada

di bawah lidah, berperan

menghasilkan getah yang

mengandung air dan lendir.

Ludah dalam pencernaan

makanan berperan untuk

memudahkan dalam menelan

makanan dengan cara

membasahi dan melumasi

makanan. Ludah mengandung

enzim ptyalin (amylase) yang

berperan mengubah zat

karbohidrat (amilum) menjadi

maltose (gula sederhana). Enzim

ptyalin akan berfungsi maksimal

jika berada pada pH 6,8-7 dan

pada suhu 37°C.

C. Gigi
Berfungsi untuk memotong dan
mengoyak makanan yang
masuk ke mulut (sebagai alat
pencernaan mekanik). Tujuan
makanan dipotong dan dikoyak
menjadi lebih kecil agar mudah
untuk dicerna oleh lambung.
Perkembangan gigi dimulai saat
anak berusia sekitar enam bulan.
Gigi yang pertama kali tumbuh
disebut gigi susu. Selanjutnya,
pada usia 6-14 tahun gigi susu
akan diganti menjadi gigi

10

sulung, selanjutnya akan
berkembang menjadi gigi tetap.

Gigi susu terdiri dari 4 gigi
geraham belakang, 2 gigi taring
dan 4 gigi seri pada rahang atas.
Pada rahang bawah terdiri dari 4
gigi geraham belakang, 2 gigi
seri dan 4 gigi seri. Gigi tetap
memiliki rumusan 6 gigi
geraham belakang, 4 geraham
depan, 2 gigi taring, dan 4 gigi
seri pada masing-masing
rahang, baik rahang atas
maupun rahang bawah.

2. Lambung

Setelah makanan dikunyah di dalam mulut
selanjutnya dibawa ke lambung melalui
kerongkongan. Makanan dapat turun ke
lambung atas bantuan kontraksi otot-otot
kerongkongan tersebut. Selama di
lambung, makanan akan diproses secara
kimiawi menggunakan enzim-enzim
pencernaan, diantaranya:

• Renin, zat renin ini hanya dimiliki oleh
bayi yang fungsinya untuk
mengendapkan protein susu dari air
susu ibu (ASI).

• Pepsin, zat yang satu ini fungsinya
untuk memecah protein menjadi
pepton.

• Asam Klorida (HCI), fungsinya untuk
mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin.

• Lipase, zat lipase fungsinya untuk
memecah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.

11

3. Usus 12 Jari

Makanan diproses dalam

lambung sekitar 3-4 jam, setelah

itu dibawa menuju usus 12 jari

dan akan dicerna dengan

bantuan enzim-enzim dari

pankreas. Disamping itu juga

terdapat empedu yang

dihasilkan oleh hati fungsinya

untuk mengemulsikan lemak

kemudian dialirkan ke usus 12

jari.

4. Usus Halus

Setelah itu makanan dibawa ke usus halus
untuk diserap kandungannya, seperti
lemak diserap dalam bentuk asam lemak
dan gliserol, Karbohidrat diserap dalam
bentuk glukosa, dan protein diserap dalam
bentuk asam amino. Sedangkan vitamin
dan mineral dapat langsung diserap oleh
usus halus tanpa dicerna

4. Usus Besar

Kemudian makanan yang tidak
dicerna usus halus akan menuju
usus besar dan menjadi fases.
Air yang masih ada dalam usus
besar akan diserap kembali ke
usus besar.

5. Anus

Sisa makanan yang tidak diserap akan
dibuang melalui anus.

12

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

1. Gastritis

Gastritis adalah suatu peradangan

akut atau kronis pada lapisan mukosa

(lender) dinding lambung.

Penyebabnya ialah penderita

memakan yang mengandung kuman

penyakit. Kemungkinan juga karena

kadar asam klorida (HCL) pada

lambung terlalu tinggi

2. Hepatitis

Hepatitis adalah penyakit yang terjadi

akibat infeksi virus pada hati. Virus

dapat masuk ke dalam tubuh melalui

air atau makanan

3. Diare
Diare dapat terjadi karena adanya
iritasi pada selaput dinding usus
besar atau kolon. Fases penderita
diare berbentuk encer. Penyebabnya
adalah penderita memakan makanan
yang mengandung bakteri atau
kuman. Akibatnya gerakan peristaltic
dalam usus tidak terkontrol.
Sehingga, laju makanan meningkat
dan usus tidak dapat menyerap air.
Namun, apabila fases yang
dikeluarkan bercampur dengan darah
dan nanah, kemudian perut terasa
mulas, gejala tersebut menunjuk pada
penyakit desentri. Penyebabnya
yakni infeksi bakteri Shigella pada
dinding usus besar

13

4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut
dengan sebutan “sembelit” adalah
keadaan yang dialami seseoang
dengan gejala fases mengeras
sehingga susah dikeluarkan. Sembelit
disebabkan oleh adanya penyerapan
air pada sisia makanan. Akibatnya,
fases kekurangan air dan menjadi
keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk
yang menunda-nunda buang besar.
Selain itu, juga karenakurangnya
penderita dalam mengkonsumsi
makanan berserat. Oleh karena itu,
banyak memakan buah-buahan dan
sayur-sayuran berserat serta minum
banyak air dapat mencegah gangguan
ini.

5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan
yang terjadi karena peradangan
apendiks. Penyebabnya ialah adanya
infeksi bakteri pada umbai cacing
(usus buntu). Akibatnya, timbul rasa
nyeri dan sakit.

6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen
merupakan gangguan pembengkakan
pada pembuluh vena disekitar anus.
Orang yang sering duduk dalam
beraktivitas dan ibu hamil seringkali
mengalami gangguan ini.

14

7. Maag

Orang yang mengalami maag
memiliki ciri-ciri rasa perih pada
dinding lambung, mual, muntah, dan
perut kembung. Gangguan ini
disebabkan meningkatnya kadar
asam lambung yang dipicu karena
pikiran tegang, pola makan yang tak
teratur, dan lain sebagainya.

8. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi
karena pengaruh beberapa bakteri
semisal bakteri Salmonela yang
menyebabkan penyakit demam tipus
dan paratipus.

9. Tukak Lambung

Tukak lambung adalah salah satu
kelainan sistem pencernaan yakni
kerusakan pada selaput lendir. Tukak
lambung dapat disebabkan oleh
factor-faktor kuman, toksin, ataupun
psikosomatis. Kecemasan, ketakutan,
stress, dan kelelahan merupakan
faktor psikosomatis yang akhirnya
dapat merangsang pengeluaran HCL
di lambung. Jika HCL berlebihan,
selapu lendir lambung akan rusak.

10. Malnutrisi (Kurang Gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh
terganggunya pembentukan enzim
pencernaan. Gangguan tersebut
disebabkan oleh sel-sel pancreas
atropi yang kehilangan banyak
reticulum endoplasma. Sebagai
contoh adalah kwashiorkor, yakni
penyakit akibat kekurangan protein
yang parah dan pada umumnya
menyerang anak-anak.

15

11. Sariawan
Luka pada mulut yang berbentuk
bercak berwarna putih kekuningan
dengan permukaan agak cekung,
dapat disebabkan oleh luka gigit,
mengkonsumsi makanan/minuman
panas, alergi, kekurangan vitamni C
dan zt besi, kebersihan mulut tidak
terjaga, kelainan pencernaan faktor
psikologis atau kondisi yang tidak fit.

16

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI

DENGAN GANGGUAN PADA SISTEM

PENCERNAAN

1. Feeding Tube
Alat berupa selang untuk memberi makan
pasien melalui hidung.

2. Stomach Tube
Alat berbentuk selang yang
digunakan untuk mencuci
perut, memberi obat-obatan
atau untuk mengambil getah
lambung.

3. Rectal Tube
Alat untuk membersihkan atau mengeluarkan
gas-gas dalam rektum.

4. Endoskop

Endoskop adalah perangkat

berupa tabung fleksibel yang

berisi kamera dan senter

yang terhubung dengan layar

komputer untuk dimasukkan

ke dalam tubuh guna

keperluan diagnosis.

Prosedur penggunaan

endoskop disebut endoskopi.

Sesuai dengan kegunaannya,

endoskop dapat dibedakan

beberapa macam, antara lain:

a. Gastroscape, khusus untuk

memeriksa organ dalam

perut

17

b. Sigmoidoscape, untuk

memeriksa rongga belokan

berbentuk S antara rektum

dengan kolon yang menurun.

c. Duodenoscape, untuk

memeriksa bagian

duodenum.

d. Colonoscape, untuk

memeriksa bagian kolon.

e. Anoscape, untuk

memeriksa rongga saluran

antara anus dan rektum.

f. Protoscape, untuk

memeriksa bagian

dubur/anus.

18

MEKANISME PROSES PENCERNAAN MAKANAN
PADA HEWAN RUMINANSIA

1. Rongga Mulut (Cavum Oris)
Dalam rongga mulut hewan
ruminansia, terdapat 2 organ sistem
pencernaan yang memiliki fungsi
penting, yaitu gigi dan lidah. Gigi
ruminansia berbeda dengan susunan
gigi mamalia lain. Gigi seri (insisivus)
memiliki bentuk yang sesuai untuk
menjepit makanan berupa rumput, gigi
taring (caninus) tidak berkembang sama
sekali, sedangkan gigi geraham
belakang (molare) memiliki bentuk
datar dan lebar.

2. Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus atau kerongkongan
adalah saluran organ penghubung
antara rongga mulut dan lambung.
Di saluran ini, makanan tidak
mengalami proses pencernaan.
Mereka hanya sekedar lewat
sebelum kemudian digerus di
dalam lambung. Esofagus pada
hewan ruminansia umumnya
berukuran sangat pendek yaitu
sekitar 5 cm, namun lebarnya
mampu membesar (berdilatasi)
untuk menyesuaikan ukuran dan
tekstur makanannya.

19

3. Lambung
Setelah melalui esofagus, makanan akan
masuk ke dalam lambung. Lambung
pada hewan ruminansia selain berperan
dalam proses pembusukan dan
peragian, juga berguna sebagai tempat
penyimpanan sementara makanan yang
akan dikunyah kembali. Ukuran ruang
dalam lambung hewan ruminansia
bervariasi tergantung pada umur dan
makanannya. Yang jelas ruangan
lambung tersebut terbagi menjadi 4
bagian yaitu rumen (80%), retikulum
(5%), omasum (7–8%), dan abomasum
(7–8%).

a. Rumen (Perut Besar)

Mula-mula makanan yang melalui
kerongkongan akan masuk ke dalam
rumen. Makanan ini secara alami telah
bercampur dengan air ludah yang
sifatnya alkali dengan pH ± 8,5.
Rumen berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara bagi makanan
yang telah ditelan. Setelah rumen terisi
cukup makanan, sapi akan beristirahat
sembari mengunyah kembali makanan
yang dikeluarkan dari rumen ini.

Di dalam rumen, populasi bakteri dan

Protozoa menghasilkan enzim

oligosakharase, hidrolase, glikosidase,

amilase, dan enzim selulase. Enzim-

enzim ini berfungsi untuk menguraikan

polisakarida termasuk selulosa yang

terdapat dalam makanan alami mereka.

enzim pengurai protein seperti enzim

proteolitik dan beberapa enzim

pencerna lemak juga terdapat di sana.

b. Retikulum (Perut Jala)

20

Di retikulum, makanan diaduk-aduk
dan dicampur dengan enzim-enzim
tersebut hingga menjadi gumpalan-
gumpalan kasar (bolus). Pengadukan ini
dilakukan dengan bantuan kontraksi
otot dinding retikulum. Gumpalan
makanan ini kemudian didorong
kembali ke rongga mulut untuk
dimamah kedua kalinya dan dikunyah
hingga lebih sempurna saat sapi tengah
beristirahat.

c. Omasum (Perut Buku)

Setelah gumpalan makanan yang
dikunyah lagi itu ditelan kembali,
mereka akan masuk ke omasum
melewati rumen dan retikulum. Di
dalam omasum, kelenjar enzim akan
membantu penghalusan makanan
secara kimiawi. Kadar air dari
gumpalan makanan juga dikurangi
melalui proses absorpsi air yang
dilakukan oleh dinding omasum.

d. Abomasum (Perut Masam)

Abomasum adalah perut yang
sebenarnya karena di organ inilah
sistem pencernaan hewan ruminansia
secara kimiawi bekerja dengan bantuan
enzim-enzim pencernaan. Di dalam
abomasum, gumpalan makanan dicerna
melalui bantuan enzim dan asam
klorida. Enzim yang dikeluarkan oleh
dinding abomasum sama dengan yang
terdapat pada lambung mamalia lain,
sedangkan asam klorida (HCl) selain
membantu dalam pengaktifan enzim
pepsinogen yang dikeluarkan dinding
abomasum, juga berperan sebagai
desinfektan bagi bakteri jahat yang
masuk bersama dengan makanan.

21

Seperti diketahui bahwa bakteri akan
mati pada Ph yang sangat rendah.

4. Usus Halus dan Anus
Setelah makanan telah halus, dari
ruang abomasum makanan
tersebut kemudian didorong
masuk ke usus halus. Di organ
inilah sari-sari makanan diserap
dan diedarkan oleh darah ke
seluruh tubuh. Selanjutnya ampas
atau sisa makanan keluar melalui
anus.

22


Click to View FlipBook Version