PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | HYMNE SANTA MARIA IMAKULATA
L. Putut P
Bun-da ge- re- ja...... Bun-da yang se- tia........ te- la- dan I- man,cinta dan ha- ra- pan di da-lam
lang-kah zi- a- rah i- man do- a-Mu ja- di te-rang ka-mi bun-da yang su-ci pe- ra-wan
mur- ni....... ja- di-kan ka- mi ra-gi yang se- ja- ti tum-buh berse- mi ber-bagi ha- ti hi-dup ber-
sa- ma pe-nuh cin-ta San-ta Ma- ri- a I- ma-ku- la- ta ka-mi san- dar- kan peng-
ha- rapan a- gar pu- te- ra-mu limpah-kan berkatNya men-ja-di- kan kami garam du- nia Santa Ma-
ri- a I- maku- la- ta San-ta Ma- ri- a tak- ber-no- da do- a- kan
ka- mi lin- du- ngi ka- mi se- la- ma- nya
Foto bersama Bapak Linus
Putut Pudyantoro.
47
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK
BERDIRINYA GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA
Melihat laju pertumbuhan jumlah umat yang semakin
menaik cepat dari tahun ke tahun, Dewan Paroki
Trinitas, Cengkareng memikirkan untuk berinisiatif
mengembangkan paroki dengan membangun sebuah gereja.
Akhirnya, setelah melalui berbagai proses dan atas izin Keuskupan
Agung Jakarta, dilakukan pembelian tanah seluas 8.710 m2
pada awal tahun 1999 yang berlokasi di perumahan Citra
Garden 3, Pegadungan. Juga dalam rangka pengembangan
Paroki, khususnya untuk umat yang berdiam di wilayah Dadap,
Tangerang, pada tahun 2002 Dewan Paroki kembali melakukan
pembelian tanah di Vila Taman Bandara seluas 2.950 m2 untuk
dibangun sebuah Kapel.
Dalam Rapat Dewan Paroki Harian pada 19 Februari 2003, Dewan
menetapkan Pengurus Inti Panitia Pembangunan Gereja (PPG)
yang bertugas sejak tanggal pelantikannya, yaitu 02 Maret 2003,
hingga selesainya pembangunan gedung gereja yang baru.
Sejak pelantikannya, PPG telah melaksanakan beberapa langkah
awal seperti menyusunan program kerja masing-masing Seksi,
sosialisasi ke masyarakat umum dan tokoh-tokoh masyarakat
di sekitar lokasi bakal gereja baru. Dalam perkembangannya,
pengurusan izin pembangunan gereja belum menemukan
titik terang, maka Dewan Paroki kemudian meminta PPG
untuk memfokuskan diri untuk membangun Kapel di Dadap.
Pembangunan Kapel Santo Vincentius Pallotti berjalan tanpa
hambatan, diberkati dan diresmikan pada 26 Agustus 2007. Inilah
buah pertama dari perjalanan pembangunan Rumah Tuhan.
Untuk memberikan angin segar dan memacu semangat kerja PPG,
maka Dewan Paroki merasa perlu untuk mengadakan revitalisasi
di tubuh PPG yang berupa perputaran penugasan, “tour of duty”,
dengan menempatkan orang-orang pada tempat yang dianggap
lebih cocok dan lebih tepat sekaligus juga memekarkan tubuh
PPG dengan penambahan Seksi dan personil yang diperlukan
agar tugas-tugas PPG yang semakin berat dapat dipikul bersama-
sama sehingga terasa ringan dan tidak menjadi sebuah beban
yang berat.
PPG yang telah direvitalisasi ini kemudian dikenal dengan nama
PPG Santa Maria Imakulata (PPG SMI) yang mengedepankan
48
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
konsep kolegialitas, membaginya ke dalam 3 Kolegial, yang
masing-masing mempunyai Tim, fokus pada kegiatan masing-
masing, dan mempunyai jadwal rapat sendiri, namun ketiga
kolegial ini tetap terkoordinasi satu dengan yang lain lewat rapat
koordinasi bersama yang diadakan secara berkala. Rapat Kerja
pertama PPG SMI dilaksanakan 03 Mei 2009 untuk menyatukan
visi dan misi serta menyusun program kerja.
Kolegial Liturgi dan Perizinan (Litjin) memulai langkah-langkah Kolegial Liturgi
persiapan pembangunan dengan mempelajari dengan serius dan Perizinan
“Peraturan SK 2 Menteri tentang Pembangunan Sarana (LITJIN)
Beribadah”. Lewat peraturan inilah Seksi Perizinan yang
digelandang lebih ketat lagi oleh Romo A. Widiatmoko, OMI
(Romo Pendamping PPG), dan Bapak Albertus Suriata (Wakil
Ketua Dewan Paroki dan Dewan Pendamping PPG) mulai
mengajukan permohonan izin mendirikan gereja dari awal. Selama
permohonan izin pembangunan diajukan, Seksi Perizinan juga
mulai turun bersosialisasi ke masyarakat yang bermukim di sekitar
lokasi bakal gereja baru. Semangat membaur menjadi satu,
saling tenggang rasa dan menjalin persahabatan tulus ternyata
membuahkan hasil yang menggembirakan. Saat pengumpulan
tanda tangan “tidak berkeberatan” dari warga non-Katolik yang
bermukim di sekitar lokasi bakal gereja sebagai salah satu syarat
peraturan pengajuan izin pembangunan gereja, hadir begitu
banyak masyarakat yang menyatakan diri mendukung kehadiran
gereja di daerah tempat mereka tinggal. Sebuah tenggang rasa
yang sungguh mengharukan!
Proses panjang berujung bahagia. Di luar dugaan, Izin Prinsip
sebagai langkah awal pengurusan Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) keluar lebih cepat. Pada 24 Maret 2009, Izin Prinsip yang
ditandatangani oleh Bapak Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta
kala itu, tergenggam di tangan. Tak mau berlama-lama, dengan
berbekal Izin Prinsip ini Seksi Perizinan lalu mulai mengurus IMB
yang akhirnya keluar pada 18 Januari 2010 dengan nomor 550/
IMB/2010. Penantian panjang terbitnya IMB selesai sudah. IMB
adalah buah dari kerja keras Seksi Perizinan – khususnya - dan
doa yang tak pernah putus dari seluruh umat Paroki Trinitas.
Setelah gereja selesai dibangun, Seksi Perizinan kembali bergerak
untuk mengurus surat Izin Penggunaan Bangunan (IPB). Pada 22
Juni 2012 keluar IPB bernomor 82/SLF/SDPB/B/2012 (Sertifikat
Laik Fungsi No. 505). Dengan keluarnya sura IPB ini, maka
dengan resmi gereja dapat difungsikan.
49
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | BUKU KENANGAN
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Seksi Liturgi mulai mengadakan Misa Kudus sebulan sekali di
dekat lokasi pembangunan gereja sejak Izin Prinsip keluar. Untuk
terus menjaga api semangat dan menimba kekuatan dari Tuhan,
Seksi Liturgi menyiapkan doa dan mengajak seluruh umat Paroki
Trinitas untuk mendoakan pembangunan gereja pada setiap Misa
Kudus, mengadakan ibadat rutin di area proyek untuk kalangan
terbatas, dan menggandeng sejumlah kelompok kategorial seperti
PDKK Trinitas, PDOMK Thomas Aquinas, Komunitas Tritunggal
Mahakudus, St. Leopold, Legio Mariae untuk terus memagari
pembangunan gereja dengan doa dan puasa. Seksi Liturgi juga
juga menyiapkan Retret/Rekoleksi bagi PPG SMI setiap tahunnya,
dan bersama Seksi Dana menyusun dan memilih benda-benda
rohani yang perlu diadakan untuk Gereja Santa Maria Imakulata.
Proses Jalannya Permohonan Perizinan Gereja Santa Maria Imakulata
Agustus-September Mengkaji SKB 2 Menteri yang dikeluarkan tahun 2006/2007.
2008
Mulai menjalankan proses permohonan perizinan dengan
mengacu kepada SKB 2 Menteri ini.
FKUB Jakarta Barat kemudian meminta pemetaan dan
pengumpulan KTP dari pengguna sarana beribadah (umat
Katolik) setempat dan dukungan tidak keberatan dari
masyarakat/warga yang bermukim di sekitar tempat sarana
beribadah akan dibangun.
September 2008 Dilakukan pengumpulan dukungan tidak keberatan dari
masyarakat/warga yang bermukim di sekitar tempat sarana
ibadah akan dibangun
Akhir September 2008 Dukungan masyarakat sekitar terkumpul lebih dari 60 orang
– batas maksimal. Suatu hal yang sangat menggembirakan,
karena ternyata keberadaan Gereja Katolik di lokasi yang
sekarang tidak ditentang.
Para warga masyarakat pendukung diharuskan menandatangani
surat tidak keberatan (di atas materai) dan menyerahkan
fotokopi KTP.
11 Oktober 2008 Verifikasi FKUB Jakarta Barat atas warga masyarakat yang
50 mendukung. Lebih dari 60 orang warga sekitar lokasi gereja
baru yang telah menandatangani surat tidak keberatan hadir di
tempat yang telah ditentukan oleh FKUB Jakarta Barat.
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Rapat pertimbangan FKUB Jakarta Barat yang dihadiri 17 orang 17 Oktober 2008
anggota FKUB Jakarta Barat. Sepuluh di antaranya adalah para
Haji dan Kyai. 10 November 2008
04 Desember 2008
Dari rapat ini, FKUB Jakarta Barat mengeluarkan surat rekomen-
dasi pembangunan gereja no. 005/FKUB-JB/2008 tertanggal 20 27 Januari 2009
Oktober 2008. 28 Januari 2009
Surat rekomendasi FKUB Jakbar kemudian diteruskan ke FKUB 24 Maret 2009
Provinsi DKI Jakarta. 18 Januari 2010
Keluar surat rekomendasi dari FKUB DKI Jakarta bernomor 22 Juni 2012
030/A/FKUB/XII/2008. Gereja Santa Maria Imakulata adalah
satu-satunya gereja yang diberi “lampu hijau” dari sekian banyak
permohonan yang masuk.
Keluarnya surat rekomendasi dari Kantor Wilayah Departemen
Agama DKI Jakarta bernomor KW.09.1/4/BA.01.1379/2009.
Pesyaratan pengajuan izin dinilai lengkap.
Pengajuan permohonan ke Gubernur DKI Jakarta.
Izin Prinsip pembangunan gereja keluar. Surat bernomor 4681-
1856.21 tertanggal 24 Maret 2009 ditandatangani oleh Gubernur
DKI Jakarta, Bapak Fauzi Bowo.
Keluar Izin Mendirikan Bangunan Gereja Santa Imakulata berno-
mor 550/IMB/2010.
Izin Penggunaan Bangunan (IPB): IPB No. 82/SLF/SDPB/B/2012
tertanggal 22 Juni 2012 (Sertifikat Laik Fungsi No. 505)
51
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | BUKU KENANGAN
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Kunjungan Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah)
Cengkareng ke Paroki Trinitas, Cengkareng pada malam
Natal, 24 Desember 2008, pkl. 21.00.
Pada 23 Juni 2010, PPG Sta. Maria Imakulata dan Izin Mendirikan Bangunan Gereja Sta. Maria Imakulata,
Pastor Paroki Trinitas, Cengkareng bersilahturahmi terbit 18 Januari 2010.
dengan Mgr. Leopoldo Girelli, Duta Besar Vatikan
untuk Indonesia kala itu.
Misa Perdana di tanah bakal gereja
baru,26 November 2010.
Rekoleksi PPG Sta. Maria Imakulata, menimba kekuatan dan semangat baru,
22-23 Januari 2011.
52
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Semua orang tentu mengerti bahwa dalam mendirikan bangunan Kolegial Dana,
apa pun pasti membutuhkan dana untuk kelangsungan Komunikasi
pembangunannya. Dalam hal membangun sebuah gereja, dana Sosial, dan
pembangunan memang bisa diperoleh dari beberapa sumber, Logistik
tetapi sumber dana utama pastilah berasal dari seluruh umat
Gereja Katolik itu sendiri. (DANKOMLOG)
Seksi Dana yang berada di bawah Kolegial Dana, Komunikasi
Sosial, dan Logistik sudah mulai berupaya keras sejak sebelum
adanya izin apa pun yang terbit untuk menggalang dana
pembangunan gereja lewat berbagai macam program baik untuk
tingkat internal Paroki maupun eksternal Paroki Cengkareng.
Seksi Dana sendiri sadar bahwa di satu sisi program-program
tersebut mungkin saja menjadi seperti sebuah beban tersendiri
untuk umat, tetapi di sisi lainnya umat pun perlu menyadari bahwa
berdirinya sebuah gereja adalah karena kerjasama penggalangan
dana dari seluruh umat juga.
Program-program penggalangan dana terus berlangsung hingga
kebutuhan dana pembangunan tercukupi. Adalah menjadi tugas
Seksi Dana untuk selalu memikirkan dan menuangkan ide-ide
kreatif cara pengumpulan dana menjadi satu kegiatan yang tidak
membosankan dan terkesan itu-itu saja.
Seksi Dana memang menjadi Seksi yang paling sibuk diantara
bagian lainnya yang ada dalam tubuh PPG Sta. Maria
Imakulata. Tentu hal ini dapat dimengerti, karena Seksi Dana
bertanggungjawab langsung dengan kesinambungan penyediaan
dana pembangunan bahkan ditargetkan untuk dapat mencukupi
seluruh biaya yang diperlukan dalam pembangunan gereja.
Anggota Seksi Dana adalah yang terbanyak dari bagian lainnya.
Anggota-anggota ini berasal dari Wilayah dan Lingkungan
yang berada di Paroki Trinitas dengan berbagai latas belakang
pendidikan dan pekerjaan. Justru keanekaragaman inilah yang
membuat Seksi Dana kompak dan saling mendukung satu dan
lainnya. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan pencarian dana,
semua anggota pasti terlibat.
Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) menyelenggarakan siar warta
kegiatan PPG Sta. Maria Imakulata umumnya dan Seksi Dana
khususnya agar supaya diketahui dalam lingkup yang semakin
lebih luas. Seksi Komsos juga membantu Panitia-Panitia ad-
hoc yang dibentuk untuk satu acara/program dana tertentu
dalam hal disain undangan, pengumuman, proposal, flyer dan
lain sebagainya untuk kegiatan pencarian dana. Seksi ini juga
menyiapkan berita-berita kegiatan PPG Sta. Maria Imakulata
untuk diterbitkan dalam Majalah Sabitah, media komunikasi Paroki
53
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | BUKU KENANGAN
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Trinitas, Cengkareng, dan media umum lainnya seperti Majalah
Hidup.
Seksi Logistik memastikan segala perlengkapan dan keperluan
suatu acara terpenuhi tanpa ada kekurangan. Dalam hal pencarian
dana di luar Paroki, Seksi Logistik menjadi bagian yang sangat
sibuk karena perlu mengangkut berbagai macam perlengkapan,
apalagi jika Paroki yang bersangkutan memberi izin Seksi Dana
PPG Sta. Maria Imakulata untuk juga mengumpulkan dana lewat
cara lain: penjualan lukisan rohani dan cakram lagu Hymne Sta.
Maria Imakulata.
Program Penggalangan Dana PPG Sta. Maria Imakulata
KEGIATAN TANGGAL PIC KETERANGAN
KOLEKTE KE-2 MULAI
Kartu Persembahan Tahun 2004 Petrus Lim Dju Bersifat sukarela, diedarkan
Umat Hiong sebulan sekali di setiap
Lingkungan di Paroki
Trinitas, Cenkareng.
Dana Lintas Paroki/ Tahun 2009 Alex Sudytio Di 32 Paroki hingga tahun
Ngamen 2011
Tanda Terima Kasih Tahun 2004-2005 Petrus Lim Dju Tingkat eksternal dan
Umat Hiong internal
Tanda Syukur Umat Tahun 2009-2010 Susanto Leonarwo Tingkat eksternal dan
internal
Kebangunan Rohani 25 Juli 2009 PDKK Trinitas, Semua diatur oleh ke-3
Katolik (KRK) “Mari Komunitas Kelompok Kategorial ini,
Berkarya Demi Tritunggal PPG hanya membantu saat
Kemuliaan Tuhan” Mahakudus, pelaksanaan.
Komunitas
Evangelista
Proposal “Menjemput Desember 2009- S. Surjanto Tingkat eksternal dan
internal.
Harapan Kasih” April 2010 Hermanto
Fun Bike 17-18 Juli 2010 Yakobus Sugiharto Sambil merayakan HUT
54 Paroki Trinitas, Cengkareng
ke-32
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
CD Lagu Hymne Sta. 09-10 Oktober Alex Sudytio dan Tingkat eksternal dan
Maria Imakulata 2010 Tim Hymne internal
Malam Dana 17 November Yulia Binani (Ketua Bekerjasama dengan WKRI
Umum) Cabang Trinitas
“Mewujudkan Harapan 2010 Roy Supriadi (Ketua
Pelaksana)
Kasih”
Teater OMK “The 05 Desember OMK Trinitas Seluruh hasil pentas
Enchanted Well” 2010 disumbangkan kepada
PPG.
Berbagi Kasih Imlek Tahun 2010 dan Seksi Dana PPG
Tahun 2011
Bazaar “Melangkah 11-12 Juni 2011 Roy Supriadi Merayakan HUT Paroki
Bersama Umat” Trinitas ke-33
Charity Board November 2011 Elisabeth Elly Tingkat eksternal dan
“Apresiasi Bagi internal
Donatur”
Malam Dana 12 Mei 2012 Roy Supriadi Bekerjasama dengan
“Menyempurnakan Komunitas Marriage
Harapan Kasih” Encounter Paroki Trinitas,
Cengkareng
Panitia Charity Night “Mewujudkan Harapan Kasih”, Ballroom XXI, Jakarta, 17 November 2010
55
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | BUKU KENANGAN
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Panitia Charity Night
2 “Menyempurnakan
Harapan Kasih”
Ballroom XXII, Jakarta,
12 Mei 2012
Kotak Batu Bata - program Usai menghitung hasil kotak penggalangan dana Topping Off Gereja Sta.
penggalangan dana Maria Imakulata, Tim Dana bergambar bersama Romo Yohanes Subagyo,
pembangunan gereja yang Pr, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, dan Romo Antonius Andri
digulirkan oleh Tim Dana; Atmaka, OMI, Provinsial OMI Indonesia 2005-2011.
karena gedung gereja adalah
milik semua umat Katolik
tanpa kecuali.
56
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Grand Bazaar “Melangkah Bersama Umat” , Juni 2011, wujud terima kasih Tim Dana kepada seluruh
umat Paroki Trinitas yang tak pernah surut berpartisipasi dalam setiap program penggalangan dana
pembangunan gereja yang diluncurkan Tim Dana.
Kesibukan Tim Dana mengumpulkan kotak-kotak Program Tanda Syukur Umat - TSU, yang
penggalangan dana saat ngamen di salah satu diselenggarakan 2009-2010 dalam 2 periode hadiah
Paroki di Keuskupan Agung Jakarta. mendapat sambutan baik dari umat internal dan
eksternal Paroki Trinitas, Cengkareng.
Bapa Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ign. Suharyo, Penyerahan kenang-kenangan kepada Pastor
membubuhkan tandatangannya di salah satu Kepala Paroki St. Yakobus, Kelapa Gading, Romo
lukisan yang dilelang pada program penggalangan Antonius Gunardi Prayitna, MSF, oleh Tim Dana yang
dana Charity Night “Mewujudkan Harapan Kasih”. disaksikan oleh Romo Henricus Asodo, OMI dan
Rm. Stanislaus Sutopanitro, Pr.
57
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | BUKU KENANGAN
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Ngamen pertama kalinya di Paroki St. Paskalis, Charity Board - Apresiasi
Cempaka Putih. Bagi Donatur sebagai
pilihan berpartisipasi
dalam membangun
Gereja Sta. Maria
Imakulata.
Sampul CD “Tuntunlah Langkahku Menuju Istana CintaMu” yang berisi “Hymne Santa Maria Imakulata”.
Siapa bilang yang dapat menyumbang hanyalah Tim Dana yang diwakili oleh 2 anggotanya
orang-orang yang sudah berpenghasilan? Anak- bersama Romo A. Widiatmoko, OMI memohon
anak Sekolah Bina Iman dari salah satu Wilayah di berkat khusus berkarya bagi terwujudnya Rumah
Paroki Trinitas, Cengkareng membuktikannya. Tuhan dari Bapa Uskup Agung Jakarta saat itu,
58 Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ.
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Bapa Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ign. Suharyo, juga Tim Dana sedang menghitung hasil kolekte dari
Donatur pembangunan Gereja Sta. Maria Imakulata! ngamen di Paroki Kalvari, Lubang Buaya.
Beliau menyerahkan stipendium memimpin Misa
Kerahiman Allah di Paroki Trinitas, Cengkareng,
untuk pembangunan gereja yang sedang
berlangsung saat itu.
Pembangunan gereja secara nyata dimulai sejak pemancangan Kolegial
tiang pertama, tetapi persiapan pembangunan itu dimulai sejak Perencanaan
jauh sebelumnya. Seksi Perencanaan dan pembangunan mulai
mempersiapkan pembangunan gereja dengan memilih konsultan dan
perencanaan yang dilanjutkan dengan pembuatan disain, Pembangunan
proses tender untuk manajemen konstruksi maupun kontraktor
pondasi, pemasangan papan IMB di lokasi bakal gereja pada (CAGUNAN)
18 Februari 2010, penerbitan SPK kepada kontraktor terpilih,
sampai pada berkoordinasi dengan Seksi lain yang terkait 59
untuk mempersiapkan acara peletakan batu pertama di lokasi
pembangunan pada 13 Maret 2010.
Seksi Pembangunan bergerak penuh pada saat pembangunan
mulai berjalan dengan dibantu oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi yang menang tender. Rapat di lapangan, negosiasi
dan koordinasi dengan para pemborong, konsultan dan suplier,
menyusun penyusunan kontrak kerja/SPK, memeriksa termin
pembayaran pada pihak luar, dan lain sebagainya.
Kolegial Perencanaan dan Pembangunan melakukan koordinasi
rutin dengan 2 Kolegial lainnya yang ada dalam tubuh PPG SMI
sehingga kesemuanya dapat berjalan dengan lancar dan tepat
waktu.
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | BUKU KENANGAN
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Papan Proyek pembangunan Gereja Sta. Maria Gambar tampilan Gereja Sta. Maria Imakulata
Imakulata akhirnya terpancang di lahan bakal gereja. seperti yang disetujui oleh Keuskupan Agung
Jakarta.
Tim Perencanaan dan Pembangunan tak pernah Pembuatan jalan beraspal sebelum gereja mulai
melewatkan hari tanpa adanya jadwal rapat. dibangun.
Rapat Mingguan Tim Perencanaan dan Romo A. Widiatmoko, OMI sedang mencoba
Pembangunan dengan kontraktor dan sub- kursi yang akan diletakkan di Panti Imam sambil
kontraktor terkait selalu diadakan di bedeng proyek. berdiskusi dengan Bpk. Erwin Intan, Ketua Kolegial
Perencanaan dan Pembangunan.
60
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA
No Nama Jabatan
1 Dewan Paroki Harian Paroki Trinitas Penanggung jawab
Cengkareng
2 Romo Peter K. Subagyo, OMI Tim Pendamping/Penasehat
3 Romo A. Widiatmoko, OMI Tim Pendamping/Penasehat
4 Y. Lekso Wibowo Tim Pendamping/Penasehat
5 Julius Husen Ketua Kolegial Dana, Komsos dan
Logistik
6 S. Surjanto Hermanto Wakil Ketua Kolegial Dana, Komsos dan
Logistik
7 A. Suriata Ketua Kolegial Liturgi dan Perizinan
8 A. Bahariman Kasim Wakil Ketua Kolegial Liturgi dan
Perizinan
9 Y. Erwin Intan Ketua Kolegial Perencanaan dan
Pembangunan
10 Henry Kusnadi Wakil Ketua Kolegial Perencanaan dan
Pembangunan
11 Santoso Lukman Sekretaris I
12 Wawan Gunawan Sekretaris II
13 Elisabeth Elly Sekretaris III
14 Ryanto Limantara Bendahara
15 P. Susanto Leonarwo Ketua Seksi Dana Eksternal
16 J. Heri Adisena Wakil Ketua Seksi Dana Eksternal
17 Alex Sudytio Ketua Seksi Dana Eksternal
18 A. Sutanto Wakil Ketua Seksi Dana Eksternal
19 Linda Sugianto Sekretaris Seksi Dana
20 Angelina Kindrarti Bendahara Seksi Dana
21 Agapita Lawintono Bendahara Seksi Dana
22 Petrus Lim Dju Hiong Penanggung Jawab Kartu
Persembahan Umat
61
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | BUKU KENANGAN
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
23 Agustinus Sunarto Anggota Seksi Dana
24 Ali Sugiyanto Anggota Seksi Dana
25 Andreas Irwan Anggota Seksi Dana
26 Antonius Lim Anggota Seksi Dana
27 Budiono Djuandi Anggota Seksi Dana
28 Burhan Anggota Seksi Dana
29 Chandra Sudjana Anggota Seksi Dana
30 Christian Suherman Anggota Seksi Dana
31 Darmanto Fauzie Anggota Seksi Dana
32 David Setiabudi Anggota Seksi Dana
33 Deppi Anggota Seksi Dana
34 Djohan Tjindana Anggota Seksi Dana
35 Djoto Halim Anggota Seksi Dana
36 Ferry Susanto Anggota Seksi Dana
37 Fransisca N Anggota Seksi Dana
38 Handoko Anggota Seksi Dana
39 Hendra Arryanto Anggota Seksi Dana
40 Hendrikus Senjaya Anggota Seksi Dana
41 Hendro Hermanto Anggota Seksi Dana
42 Hengki Soekito Anggota Seksi Dana
43 Herry Susanto Anggota Seksi Dana
44 Jongki Widjaja Anggota Seksi Dana
45 Kohar Muliawan Anggota Seksi Dana
46 Mariata Anggota Seksi Dana
47 Monica Bong Anggota Seksi Dana
48 Monica Hioe Anggota Seksi Dana
49 Muljanto Waluyo Anggota Seksi Dana
50 Pau Hok Anggota Seksi Dana
51 Rohana Anggota Seksi Dana
52 Rowan Njotowidjojo Anggota Seksi Dana
53 Roy Supriadi Anggota Seksi Dana
54 Ruddy Halim Anggota Seksi Dana
62
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
55 Rudy Sumedi Anggota Seksi Dana
56 Santoso Chayadi Anggota Seksi Dana
57 Sugiharto Anggota Seksi Dana
58 Suharno Anggota Seksi Dana
59 Susanto R. (Kwet Liong) Anggota Seksi Dana
60 Sylvia Mathilda Anggota Seksi Dana
61 Tanto Sulianto Anggota Seksi Dana
62 Tina Lukito Anggota Seksi Dana
63 Jamaluddin Ketua Seksi Komsos
64 Chandra Sudjana Anggota Seksi Komsos
65 Billy Gunawan Anggota Seksi Komsos
66 Deppi Anggota Seksi Komsos
67 Sugi Anggota Seksi Komsos
68 Edward Ekayono Ketua Seksi Logistik
69 Felix Lauw Boen Seng Anggota Seksi Logistik
70 Tina Riawati T. Anggota Seksi Logistik
71 Nikho Jansen Anggota Seksi Liturgi
72 Petrus Kanisius Bong Anggota Seksi Liturgi
73 Dominikus Sardi Anggota Seksi Liturgi
74 Monica Hartati Wahyuni Anggota Seksi Liturgi
75 Agustinus Suryadi Seksi Perizinan
76 Hendrikus Yulidar Seksi Perizinan
77 Y.M. Martin Halim Seksi Perencanaan
78 F.X. Fermanto Lianto Seksi Perencanaan
79 Paulus Setiawan Seksi Pembangunan-Struktur
80 Y. Lekso Wibowo Seksi Pembangunan-Struktur
81 Irfan Natakusuma Chaidir Seksi Pembangunan-Struktur
82 L. Lukman Herianto Seksi Pembangunan-ME
83 Stefanus Chik Cai Seksi Interior / Furniture
63
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | BUKU KENANGAN
PERSATUAN DAN PERSAUDARAAN UNTUK BERDIRINYA GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Foto bersama seluruh anggota PPG Sta. Maria Imakulata
Tim 6 Kolegial Dana, Komunikasi Sosial, Logistik Tim 12 PPG Sta. Maria Imakulata
64
KEBERSAMAAN INI MENJADI MODAL JAKARTA
KE DEPAN
Sukacita terpancar di wajah
Pastor OMI yang diajak
ngibing oleh para penari
cantik dan lincah.
Sabtu, 08 September 2012, bertepatan dengan Pesta
Kelahiran Santa Perawan Maria, Gereja Katolik Santa Maria
Imakulata diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Bapak
Dr. Ing. H. Fauzi Bowo. Tampak hadir dalam acara peresmian
Romo Yohanes Subagyo, Pr, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung
Jakarta, Bapak Drs. Burhanuddin, MM, Walikota Jakarta Barat,
sejumlah perangkat pemerintahan lainnya, para tamu undangan
dari FKUB Kota dan FKUB DKI serta kalangan lainnya, para
tokoh masyarakat sekitar gereja, dan umat. Bapak Gubernur DKI
Jakarta sempat pula berkeliling untuk meninjau bangunan dan
berpesan agar umat Gereja dapat terus menjaga dan membina tali
silahturahmi dengan warga masyarakat sekitar gereja yang non-
Katolik.
Bapak Gubernur juga memuji Panitia Peresmian yang memakai
adat Betawi penuh untuk penyelenggaraan acara peresmian,
termasuk sambutan kedatangan Beliau dengan acara Buka
Palang Pintu (berbalas pantun). Rasa terharu dan bangga Beliau
sampaikan karena Panitia menyiapkan acara dengan sangat baik.
Kelompok Musik Gambang Kromong dari Sanggar Ratnasari
(TMII) mengiringi acara dengan lagu-lagu khas betawi serta OMK
dari Paroki Servatius – Kampung Sawah pun tak mau kalah
dengan menyemarakkan acara lewat Tarian Lenong.
65
SEUNTAI KATA | BUKU KENANGAN
KEBERSAMAAN INI MENJADI MODAL JAKARTA KE DEPAN
Gubernur DKI Jakarta, DR. Ing. Fauzi Bowo Anggota Dewan Stasi Sta. Maria Imakulata sebagai
sesaat setelah tiba di tempat acara. Penerima Tamu dengan baju adat Betawi.
Gubernur DKI Jakarta sedang meninjau bagian-bagian dari gedung gereja.
Upacara khas adat Betawi dalam menyambut Gubernur DKI Jakarta, DR. Ing. Fauzi Bowo,
tamu penting: Buka Palang Pintu. menyaksikan Upacara Buka Palang Pintu
sebelum memasuki ruang acara.
66
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | SEUNTAI KATA
KEBERSAMAAN INI MENJADI MODAL JAKARTA KE DEPAN
Sebelum meninggalkan tempat acara, Gubernur DKI Jakarta
berkenan berfoto bersama.
Bapak Walikota Jakarta Barat, Drs. H.
Burhanuddin, MM, menandatangani Prasasti
Peresmian Gereja Sta. Maria Imakulata.
Bapak Walikota Jakarta Barat,
Drs. H. Burnahuddin, MM
memotong Tumpeng Peresmian
Gereja dan menyerahkan
potongan kerucutnya kepada
Romo Peter Kurniawan Subagyo,
OMI, Pastor Kepala Paroki
Trinitas, Cengkareng.
Sukacita terpancar di wajah para
Tamu Undangan yang diajak
ngibing oleh para penari cantik
dan lincah.
67
SEUNTAI KATA | BUKU KENANGAN
KEBERSAMAAN INI MENJADI MODAL JAKARTA KE DEPAN
Rombongan Bapak
Walikota Jakarta
Barat berfoto
bersama sebelum
meninggalkan
tempat acara.
Romo John
O’Doherty, OMI,
dan Romo Petrus
McLaughlin, OMI,
2 dari Misionaris
Oblat asal
Australia pertama
yang berkarya
di Indonesia
turut hadir dalam
acara penting ini.
Pemberkatan benda-benda rohani sebagai persiapan untuk Misa Perdana keesokan harinya.
68
RASA HARU DAN BANGGA DALAM BALUTAN SUKACITA
Sehari setelah diresmikan
penggunaannya oleh Gubernur DKI
Jakarta, Bapak Fauzi Bowo, Gereja
Santa Maria Imakulata langsung menggelar
Misa Perdana pada Minggu, 09 September
2012. Sesuai jadwal yang telah ditetapkan
sebelumnya, Misa Perdana berlangsung 2
kali, yaitu pkl. 07.00 dan pkl. 09.30.
Kedua Misa Perdana ini dirayakan secara
Konselebrasi. Pada Misa Perdana pkl.
07.00, Romo A. Widiatmoko, OMI menjadi
Selebran Utama bersama Romo G. Basir
Karimanto, OMI. Pada Misa Perdana pkl.
09.30, Romo Peter K. Subagyo, OMI menjadi
Selebran Utama dengan didampingi Romo
Petrus McLaughlin, OMI yang menjadi Ketua
Dewan Paroki pertama di Paroki Trinitas,
Cengkareng, dan Romo John O’Doherty, OMI
yang pernah berkarya di Paroki Trinitas, Cengkareng selama 28
tahun. Pada waktu Romo John O’Doherty, OMI menjadi Ketua
Dewan Paroki di tahun 1999, Dewan Paroki memutuskan untuk
membeli sebidang tanah sebagai inisiatif murni pemekaran Paroki
ke depannya.
2 kali Misa Perdana di Gereja Santa Maria Imakulata mendapat
sambutan luar biasa dari umat. Kedua Perayaan Ekaristi ini
dibanjiri umat yang memenuhi hingga ke selasar balkon dan gereja
utama, juga ruang aula serba guna dan aula kecil.
69
MISA PERDANA | BUKU KENANGAN
RASA HARU DAN BANGGA DALAM BALUTAN SUKACITA
70
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | MISA PERDANA
RASA HARU DAN BANGGA DALAM BALUTAN SUKACITA
71
BAPA JULIUS KARDINAL DARMAATMADJA, SJ
“Saya merasa sangat kagum. Saya tidak bisa
menggambarkan bahwa sudah ada bangunan yang
begitu indah dalam waktu yang singkat - padahal
sebelumnya ada macam-macam kesulitan. Yang saya bayangkan
justru bahwa kesulitan itu masih ada, tetapi ternyata sekarang
sudah tidak ada lagi! Saat masuk, saya langsung mengagumi
bangunan gereja bertingkat ini. Bagus. Ketika masuk, saya
juga merasa bahwa gereja ini akan menjadi gereja yang mudah
berdoa. Orang yang masuk ke dalam gereja bisa merasakan
bahwa ini adalah Rumah Tuhan, ini adalah Rumah Doa. Kedua
hal ini akan sangat mendukung bagi Perayaan Ekaristi dan doa-
doa yang diadakan di dalam gereja ini. Saya kira semua ini tidak
akan terjadi begitu bagus dan cepat kalau tidak ada kekompakan
dalam tubuh Panitia Pembangunan Gereja, Paroki, Stasi, dan
kerjasama yang saling mendukung sehingga mudah untuk
bergerak bersama. Harapan saya semoga setelah selesai tahap
pembangunan gereja nanti, sikap yang sudah dibangun begitu bagus
selama membangun gereja dan pasturan semoga bisa diteruskan.
Gereja yang kita bangun tidak melulu gereja yang memiliki beton-
beton dan marmer, besi dan atap, tetapi “gereja” yang kita bangun
akhirnya adalah umat yang ada di wilayah ini. Dan bangunan gereja
yang kokoh ini semoga melambangkan sikap-sikap yang nantinya
akan menjadi sikap umat bersama, yaitu bersatu teguh.”
Kenangan kunjungan Bapa Kardinal ke Gereja Santa Maria Imakulata, 09 November 2012.
72
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | APA KATA MEREKA
ROMO YOHANES SUBAGYO, PR
“Cinta akan Tuhan Akhirnya Terwujud dalam
RumahNya yang Megah dan Indah”
Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta
yang banyak sekali meluangkan waktu dan
memberikan diri mendukung pembangunan
Gereja Santa Maria Imakulata.
“Jalan membangun rumah Tuhan, Gereja Santa
Maria Imakulata, adalah sebuah jalan panjang. Saat
beberapa kali saya bertemu Panitia Pembangunan
Gereja, amat terasa bahwa bakti dan keteguhan
mereka luar biasa. Dana tidak selalu siap tersedia,
tetapi mereka tekun mencarinya dengan segala usaha. Rencana-
rencana mereka tidak selalu diterima, tetapi mereka sabar
menyampaikan tanggapan. Di balik semua tantangan itu, saya
melihat cinta besar Panitia dan seluruh umat Paroki Trinitas,
Cengkareng, pada Tuhan. Saya ikut merasakan bagaimana
mereka sungguh mengandalkan Tuhan yang akan menyelesaikan
pekerjaan mulia ini. Oleh karena itu, saat Gereja akhirnya diberkati
Bapa Uskup, saya mengucapkan: Selamat. Selamat atas cinta
akan Tuhan yang akhirnya terwujud dalam rumahNya yang megah
dan indah. Selamat atas pengabdian PPG yang luarbiasa pada
Tuhan dan umatNya. ‘Jikalau bukan Tuhan yang membangun
rumah, sia-sialah orang yang membangunnya.’ (Mzm 127:1). Kita
persembahkan segala bakti dalam seluruh perjalanan panjang
membangun Rumah Tuhan ini padaNya, pada Tuhan saja.
BagiNya, kemuliaan sepanjang segala masa. Salam dan berkat
Tuhan.”
73
APA KATA MEREKA | BUKU KENANGAN
PASTOR ANTONIUS ANDRI ATMAKA, OMI
“Buah Kerja Keras dan Kerjasama Yang
Kompak”
Magister Novis OMI Indonesia, menjadi Provinsial
OMI Indonesia masa karya 2005-2011.
“Pada waktu Alm. Pastor Mario Bertolli, OMI
menjadi Provinsial, saya yang baru saja
menerima Tahbisan Imamat ditugaskan
sebagai Pastor Rekan di Paroki Kalvari, Pondok
Gede yang baru didirikan pada tahun 1995. Saat
saya menjadi Provinsial, Paroki Trinitas, Cengkareng
sebagai Paroki yang berada di pinggiran Jakarta
sedang mengalami perkembangan sangat cepat.
Berhubung jarak antara 2 Paroki ini cukup jauh – di
sebelah Barat dan Timur Jakarta – maka menjadi sulit untuk bisa
saling membantu. Sementara kebutuhan tenaga imam untuk
Trinitas dirasakan sangat mendesak dengan terus bertambahnya
jumlah umat dengan pesat. Maka dengan berat hati kami
mengembalikan Paroki Kalvari, Pondok Gede ke Keuskupan
Agung Jakarta supaya dapat lebih fokus mengembangkan
Paroki Trinitas, Cengkareng, yang mungkin di masa depan
dapat membuahkan beberapa Paroki baru. Dengan selesai
dibangunnya gereja baru, saya berharap kehidupan iman umat
semakin kuat dan mendalam, karena membangun gereja tidak
boleh selesai sampai dengan bangunan fisiknya saja. Bangunan
fisik yang megah ini harus menjadi sarana untuk bangunan Gereja
Rohani yang lebih indah yang akan tampak dalam persatuan dan
kerukunan umat, Ekaristi yang hidup dan menjiwai iman umat,
sikap sosial umat yg berkembang, dan sebagainya. Semoga
sarana ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya oleh semua
umat dari segala lapisan dan memberi peluang kepada semua
untuk berperanserta dalam menjadi Gereja yang hidup, beriman
dan memikat. Proficiat dan terima kasih atas usaha, partisipasi
dan kerja keras PPG, Dewan Paroki dan seluruh umat. Terpujilah
Tuhan kita Yesus Kristus dan Maria Imakulata – Laudatur Jesu
Christu et Maria Immaculata (L.J.C. et M.I.) ”
74
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | APA KATA MEREKA
VINCENTIUS HADY SYARIF
Umat Lingkungan Sta. Maria Imakulata, Wilayah 21.
Saat ini melayani sebagai Prodiakon, 11 tahun yang lalu
ditunjuk sebagai Ketua Tim Gereja Baru.
Puji syukur saya panjatkan kepada Yesus Kristus, karena
Ia telah berkenan memilih saya menjadi salah seorang
saksi hidup berdirinya Gereja Santa Maria Imakulata yang
kita cintai ini. Masih jelas dalam ingatan saya, sebelas tahun
yang lalu, ketika saya diminta oleh Bapak Bing S. Chandra,
Wakil Ketua Dewan Paroki saat itu, untuk memimpin Tim Gereja
Baru yang bertujuan untuk mempersiapkan stasi baru lengkap
dengan para pengurusnya. Rasa bangga dan kagum bercampur
menjadi satu pada hari ini, saat saya bersama semua umat
yang hadir di sini menyaksikan peristiwa bersejarah yaitu upacara
pemberkatan Gereja Santa Maria Imakulata yang tampak agung
dan megah. Harapan saya semoga dengan bantuan Roh Kudus
akan semakin banyak umat di Paroki ini yang terpanggil untuk
bekerja di ladangNya. “Tuaian memang banyak, tapi sedikitlah
pekerjanya” (Mat 9:37). Amin.
YOHANES BOSCO SRI WIKUNCORO
Wakil Ketua Dewan Paroki Trinitas periode 2011-2014
Saya berharap seluruh umat Paroki Trinitas umumnya
dan Stasi Sta. Maria Imakulata khususnya - terutama
kaum muda - dapat meneladan semangat Santa Maria
Imakulata, untuk senantiasa bersemangat dan berjuang
mengumpulkan harta surgawi dengan senantiasa menjaga
kekudusan. Dunia masa kini menawarkan berbagai hal yang
menarik, yang dapat menjauhkan kita dari Tuhan. Kesatuan
dengan Tuhan haruslah selalu dirasakan dan dialami den-
gan menyambut Komuni Kudus setiap minggunya. Gedung
Gereja Santa Maria Imakulata (SMI) ini sungguh akan semakin
berdaya guna bila umat rajin berkumpul untuk berdoa dan
merayakan Ekaristi.
Kita semua pasti bersukacita dengan pemberkatan gedung ge-
reja ini. Sebagai Wakil Ketua Dewan Paroki Trinitas, Cengkareng,
saya berharap dengan diresmikannya gedung Gereja SMI ini umat
semakin bersemangat dalam menghidupi iman, semakin berse-
mangat untuk ambil bagian dalam setiap kegiatan pelayanan, dan
semakin bermurah hati mewujudkan persaudaraan sejati. Marilah
kita ajak seluruh umat untuk selalu berusaha menciptakan kesatuan
dan kerukunan melalui perangkat Paroki Trinitas yang ada, baik
melalui Seksi/Bagian, Kelompok Kategorial, maupun Paguyuban
yang ada. Sekali lagi, selamat untuk seluruh umat Paroki Trinitas
umumnya dan khususnya umat Stasi Santa Maria Imakulata, atas
pemberkatan Gereja Santa Maria Imakulata.
75
APA KATA MEREKA | BUKU KENANGAN
ANDREAS YAYAN INDARTO
Warga Lingkungan St. Stefanus, Wilayah
1 ini aktif di kegiatan Lingkungan dan
menjadi Pembina Bina Iman Anak
di Paroki. Kegemarannya menyanyi
membawanya bergabung dengan PS
Legio Mariae dan akftif sebagai anggota
Legio Mariae sejak 4 tahun terakhir ini.
Setahun terakhir juga ikut membantu
Seksie Liturgi Paroki Trinitas.
Pengalaman ikut pencarian dana
bersama PPG Sta. Maria Imakulata
melalui program ngamen ke Paroki-
Paroki lain di KAJ merupakan pengalaman unik. Biasanya orang
hanya melihat kami tampil bagus saat menyanyi. Dinamikanya
justru terasa saat kami mempersiapkan diri untuk tampil. Kalau
mempersiapkan untuk Misa biasa, terus terang kami jarang
latihan “full team”, namun karena akan tampil untuk ngamen,
anggota yang jarang datang, malahan jadi lebih rajin berlatih,
datang tepat waktu, latihan jadi lebih serius. Terasa ada
antusiasme saat kami dapat jadwal ikut ngamen. Ini merupakan
hal positif untuk membangun kekompakan Tim. Ada kurang
lebih 10 Paroki yang sudah kami kunjungi, antara lain Paroki St.
Paskalis, St. Andreas, MBK, Bintaro. Kami menikmati saat-saat
tersebut, sambil tak lupa membuat foto bersama dengan latar
belakang Altar Gereja sebagai kenangan bahwa kami pernah
“menginjakkan kaki” dan melayani di Gereja tersebut. Lewat
Homili Romo saat kami ikut ngamen, kami juga diingatkan sifat
universalitas Gereja bahwa umat di satu Paroki membantu
pendanaan pembangunan gereja di Paroki lain, kami diingatkan
sifat “universalitas Gereja”.
Secara pribadi, melihat Gereja Sta. Maria Imakulta yang megah
itu, saya merasa bersyukur diberi kesempatan berkontribusi
dalam pencarian dana. Walaupun keterlibatan kami kecil, ada
perasaan terlibat dan bangga juga. Dengan beroperasinya
gereja, terasa ada pengaruh di Gereja Trinitas, paling tidak
jumlah Misa berkurang. Namun kami agak terkejut karena
ternyata umat yang ikut Misa di Trinitas tetap banyak. Sebagai
Anggota Legio Maria, harapan saya adalah supaya Stasi
Imakulata bisa segera mulai kegiatan Legio Maria. Kami sendiri
sudah menyiapkan kader untuk merintis Legio Maria di sana,
dan rasanya tidak sulit karena banyak anggota presidium
kami yang berdomisili di Stasi Imakulata. Secara umum, saya
berharap bertambahnya kesadaran dan keterlibatan umat dalam
kehidupan menggereja. Artinya keterlibatan itu jangan berhenti
sampai gereja selesai pembangunannya.
76
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | APA KATA MEREKA
ALI SUGIYANTO
Aktif sebagai Katekis, Lektor, Koordinator Wilayah 25, anggota
PPG Sta. Maria Imakulata, pernah pula menjadi Prodiakon dan
Ketua Lingkungan.
Terlibat di Kolegial Dana sejak sekitar 4 tahun lalu. Saat
itu saya diminta Pak Julius yang langsung saya sanggupi.
Di Tim Dana, saya mendapat banyak teman baru, kami
sungguh menjadi seperti satu keluarga besar dengan rasa dan
suasana kekeluargaan yang semakin kuat.
Lokasi Wilayah 25 berada ditengah-tengah antara Stasi Sta.
Maria Imakulata dan Stasi St. Vincentius Pallotti, Dadap. Sebelum
Imakulata berdiri, sebagian besar umat Wilayah ini ikut Misa
di Dadap karena ongkos transportasinya lebih murah kalau
dibandingkan dengan ongkos ke Trinitas. Kondisi ekonomi umat
di Wilayah saya ini termasuk ekonomi menengah ke bawah.
Sebagian besar umat datang ke gereja dengan naik motor
atau menggunakan kendaraan umum. Dengan selesainya
pembangunan Gereja Sta. Maria Imakulata, sebagian besar
umat di Wilayah 25 sudah mulai mengikuti Misa di sana. Mereka
berkesan gerejanya bagus dan megah, dan mensyukuri selesainya
pembangunan gereja.
Dalam kegiatan pencarian dana melalui
ngamen ini sering saya harus bangun pagi,
bahkan sempat ada yang menginap karena
jauhnya. Saya ikut dalam menyambut
umat yang datang, membagikan amplop,
mengedarkan kolekte, mengumpulkan
amplop dan menghitung kolekte. Paroki
yang pernah saya kunjungi antara lain:
Katedral, Cempaka Putih, Galaxy, dan
Bekasi. Kalau tidak ikut dalam tim pencarian
dana, mungkin saya tidak pernah
berkunjung ke Paroki-Paroki tersebut. Saya bersyukur mendapat
kesempatan melayani bersama teman-teman di Tim Dana, PPG
Sta. Maria Imakulata.
77
APA KATA MEREKA | BUKU KENANGAN
RICO CHANDRA
Seorang remaja yang aktif di sejumlah kegiatan Orang
Muda Katolik (OMK) dan menjadi Pembimbing Bina Iman
Remaja.
Tahun 2010 kami melihat Panitia
Pembangungan Gereja Santa Maria
Imakulata (PPG SMI) sedang giat-
giatnya melakukan pencarian dana untuk
pembangunan Gereja Sta. Maria Imakulta.
Kebutuhan dana memang sangat besar,
maka kami di OMK kemudian merasa
terpanggil dan tergerak untuk ikut membantu
sesuai kemampuan kami. Surya Chandra
yang menjadi penggagas proyek Drama
Musikal “The Enchanted Well” sekaligus
menulis skenario dan menjadi sutradaranya.
Saya sendiri menjadi Ketua Pelaksana dan pemain. Ini bukan
kali pertama saya bekerjasama dengan Surya, karena kami
sering membuat Tablo Kisah Sengsara Yesus Kristus. Tapi
proyek ini memang menjadi yang terbesar buat kami.
Persiapan pertunjukan memakan waktu hampir setahun - mulai
dari perencanaan naskah, mengumpulkan orang, latihan,
termasuk latihan bersama Mini Orkestra Seminari untuk lagu-
lagu yang dibuat. Kami bersyukur diizinkan berlatih di Sekolah
Kristoforus Taman Palem, juga sempat latihan di Trinitas.
Semangat utama yang kami tekankan adalah pelayanan bagi
Gereja dari kaum muda. Kami bersyukur karena kami dapat
dukungan penuh dari PPG SMI dan teman-teman OMK.
Sekarang kami terpikir untuk kembali buat kegiatan serupa
supaya semangat persaudaraan yang kami rasakan saat
mempersiapkan “The Enchanted Well” tidak hilang. Saya
berharap agar OMK di Stasi Sta. Maria Imakulata dapat segera
aktif, agar regenerasi dan kaderisasi berjalan lancar. Oleh karena
itu kelompok Bina Iman Remaja, Roses, Antiokhia harus tetap
berjalan berkesinambungan karena kegiatan ini yang menunjang
kelanjutaan OMK. Pesan saya ke teman-teman di OMK, yang
penting miliki “rasa peduli”. Walaupun kita sibuk dengan
sekolah dan kuliah, tetaplah meluangkan waktu.
Setelah melihat Gereja Sta. Maria Imakulata selesai dibangun
dan diresmikan, ada rasa syukur dan bangga dalam diri saya.
Kami merasa apa yang kami lakukan dengan “The Enchanted
Well” ada memberikan sumbangsih bagi pembangunan Gereja
Sta. Maria Imakulata.
78
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | APA KATA MEREKA
TOBIAS MARDIANTO TANDAPUTRA
Ketua Sub-Seksi Penata Umat di Stasi Sta. Maria
Imakulata. Menjadi anggota PPG Sta. Maria
Imakulata, juga pernah aktif melayani sebagai
Pendamping Roses, Koordinator Wilayah, dan Ketua
Lingkungan. Rumahnya yang persis terletak di
belakang Gereja Santa Maria Imakulata, tentunya
punya arti khusus.
Karena rumah saya yang letaknya persis di belakang
gereja, maka saya boleh dikatakan menjadi
saksi paling dekat mengenai pembangunan
Gereja. Setiap momen penting biasanya saya hadiri.
Karena paling dekat, saya juga yang paling sering
dimintai bantuan bila ada hal-hal yang mendesak. Saya
menganggap keberadaan gereja yang dekat sekali dengan
rumah saya sebagai suatu berkat, selain kalau ke gereja
jadi cukup hanya berjalan kaki saja. Saya rasa demikian
juga bagi umat Wilayah 21, tempat gereja ini berada. Di
CitraGarden City 3 ini populasi warga yang beragama
Katolik termasuk tiga besar mayoritas, bersama Kristen
dan Buddha. Kehadiran Gereja Sta. Maria Imakulta saya
rasakan positif, karena saya melihat cukup banyak umat yang
dahulu pergi ke Paroki lain, sekarang sudah mulai rutin ikut Misa
di Gereja Sta. Maria Imakulata. Ada umat yang dulunya tidak aktif
di Lingkungan, sekarang menawarkan diri untuk ikut membantu.
Bahkan terkadang saya perhatikan, ada juga umat dari Paroki lain
yang ikut merayakan Misa disini. Memang masih ada keluhan
mengenai toilet yang cukup jauh dari gereja dan perparkiran yang
masih perlu diatur lebih rapih lagi. Mudah-mudahan, Dewan Stasi
bisa mencari solusinya.
Harapan saya kepada seluruh umat yang datang mengikuti Misa di
Gereja Sta. Maria Imakulata adalah bagaimana kita bersama-sama
menciptakan suasana persaudaraan sejati, sebagai bagian dari
satu Keluarga Allah. Saat ini memang masih kuat terkesan bahwa
umat datang ke gereja, turun dari mobil, langsung berjalan naik ke
lantai 2, ikut Misa, dan langsung pulang. Tidak sempat menyapa,
saling tersenyum apalagi bertegur sapa, masih individualis.
Mungkin juga ini terkait tata letak gereja dan pengaturan parkir.
Marilah kita bersama-sama mengupayakan dan mencari cara agar
lebih tercipta rasa kebersamaan di antara umat.
79
ROMO JOHN O’DOHERTY, OMI
Romo John O’Doherty, OMI pernah selama
28 tahun berkarya di Indonesia. Di awal
tahun 2011, karena alasan kesehatan,
Romo John memilih untuk kembali berkarya di
negeri asalnya, Australia. Pada tahun 1982, Romo
John dikirim bermisi ke Indonesia dan ditempatkan
pertama kalinya di Cilacap, kemudian di Trinitas,
Cengkareng, lalu menjadi Magister Novis di
Yogyakarta. Romo John pernah menjabat sebagai
Direktur AMMI Indonesia, Bendahara OMI Provinsi
Indonesia, dan lalu kembali berkarya di Trinitas,
Cengkareng, kemudian di Paroki Kalvari, Pondok
Gede. Pada tahun 2005, Romo John ditarik masuk
dalam Tim Formasi OMI Indonesia dan menetap
di Yogyakarta hingga saat kepindahannya kembali
ke Australia. Sebagai ungkapan syukur dan
sukacitanya, Romo John sempat menghadiri acara
peresmian Gereja Sta. Maria Imakulata pada Sabtu,
08 September 2012, dan ikut berkonselebrasi
bersama Romo Peter K. Subagyo, OMI dan Romo
Petrus McLaughlin, OMI pada Misa Perdana Gereja Sta. Maria
Imakulata, Minggu, 09 September 2012, pkl. 09.30.
“Saya berkarya pertama kali di Paroki Trinitas Cengkareng pada
saat sedang dimulainya pembangungan Airport Sukarno-Hatta
(red: tahun 1984). Saya kembali lagi berkarya di Cengkreng tahun
1997. Pada pertengahan tahun 90-an, mulai dirasakan adanya
kebutuhan untuk pembangunan gereja baru karena melihat jumlah
umat yang mengikuti Misa Kudus di Trinitas semakin hari semakin
banyak. Tentu hal ini sejalan dengan pertumbuhan perumahan
baru, khususnya di sebelah barat wilayah Paroki Trinitas,
Cengkareng. Melihat kebutuhan ini, maka Dewan mulai berupaya
mencari lokasi. Maka ditugaskanlah anggota Dewan Paroki Harian
(DPH) saat itu: Bapak Julius Husen dan Bapak Erwin Intan.
Akhirnya, didapatlah lokasi yang sekarang ini yang dimiliki oleh
80
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | REMAH-REMAH BERBAGI RASA
ROMO JOHN O’DOHERTY, OMI
Pengembang Perumahan Citra Garden 3. Selanjutnya dilakukan
konsultasi dengan Bapak Bing S. Chandra, waktu itu menjabat
sebagai Pimpinan Citra Garden untuk menjajaki kemungkinan
tanah tersebut di peruntukan sebagai Fasilitas Umum.”
“Perana saya sebagai Pastor Kepala Paroki saat itu adalah datang
melihat lokasi tanah, dan setelah rapat dengan para Anggota
Dewan, kemudian saya memberikan lampu hijau - “Go Ahead”.
Selanjutnya Anggota DPH yang bekerja, termasuk negosiasi harga,
pembayaran dan legalnya. Inisiatif pembangunan gereja baru ini
memang sepenuhnya datang dari Dewan Paroki Trinitas sendiri
bersama umatnya karena melihat kebutuhan umatnya. Keuskupan
Agung Jakarta hanya memberi petunjuk pemilihan lokasi supaya
jangan berada didalam kompleks perumahan, karena akan
memberi kesan eksklusif. Kami memilih mengembangkan diri ke
arah wilayah barat Paroki Trinitas, Cengkareng karena kami melihat
pertumbuhan umat yang cepat di wilayah barat Paroki ini. Namun
pada saat ini, khususnya dengan adanya pembangunan jalan
tol, menempatkan kedua gereja – Trinitas dan Imakalulata – ada
di sebelah barat wilayah Paroki. Tentu harus dipikirkan bersama
supaya umat Paroki yang ada di sebelah timur dapat dibantu
kemudahan akses ke gereja, karena sekarang mereka harus
melalui jalan yang semakin memutar untuk dapat mencapai gereja
Parokinya.”
“Saya senang umat Paroki Trinitas, Cengkareng selalu
bersemangat – ini yang membuat Gereja dapat terus maju dan
dapat mengatasi masalah yang ada. Saya sudah melihat gereja
baru, gerejanya bagus. Perlu ada penjelasan mengenai Salib
Benediktus yang ada di Panti Imam. Semoga parkir tidak menjadi
permasalahan,. Anak tangga di Altar lebih memudahkan saya
untuk naik dan turun. Kalau nanti terjadi pemekaran Paroki
sehingga Sta. Maria Imakulata menjadi Paroki baru, perlu diatur
dengan baik pada awalnya supaya seterusnya dapat berjalan baik.
Proficiat untuk umat Paroki Trinitas, Cengkareng dan Stasi Sta.
Maria Imakulata, juga seluruh Panitia!”
81
REMAH-REMAH BERBAGI RASA | BUKU KENANGAN
ROMO ANTONIUS WIDIATMOKO, OMI
Romo Rekan di Paroki Trinitas, Cengkareng yang
mengemban tugas khusus untuk menjadi Romo
Pendamping PPG Santa Maria Imakulata dan juga
menjadi Romo Stasi Santa Maria Imakulata.
“Tentu saya merasa sungguh sangat lega
dan bersyukur melihat gereja sudah selesai
dibangun. Saya terharu karena banyak
kisah yang saya alami di dalam pembangunan gereja
ini. Saya bersyukur karena dalam kesemua yang saya
alami, ada jelas terlihat campur tangan Tuhan yang
besar. Dalam kesulitan-kesulitan yang timbul, entah
bagaimana tapi selalu ada jalan keluarnya yang tepat
waktu. Maka saya belajar dan menjadi yakin bahwa
tidak ada kesulitan sesulit apa pun yang tak dapat
dipecahkan. Asal berjalan bersama Tuhan, Dia pasti
jadikan segalanya indah pada waktunya. Sejak dari
pertama, Dewan Paroki selalu menekankan kepada
PPG dan seluruh umat agar semampunya mengusahakan
untuk membangun gereja jangan sampai meninggalkan hutang;
Membangun gereja tanpa konflik dengan pihak eksternal Gereja
(masyarakat umum); dan membangun gereja tanpa friksi internal
umat Paroki. Sungguh bersyukur ketiga hal ini dapat terpenuhi
semua: tanpa hutang, situasi masyarakat kondusif, umat rukun
bersatu dalam semangat persaudaraan. Ini adalah sungguh buah
karya rahmat Tuhan bagi Paroki Trinitas Cengkareng. Saya juga
sungguh bersyukur bahwa perjalanan sampai selesainya gedung
gereja ini adalah juga berkat buah kasih dan pelayanan dari estafet
banyak Pastor terdahulu yang pernah berkarya di Paroki Trinitas,
Cengkareng, yang telah mempersiapkan umat sedemikian rupa
sehingga mampu menjawab kebutuhan dan tantangan pada
masanya. Terimakasih untuk ini semua. Saya menyadari akan hal ini
dan mensyukuri segala pengalaman suka duka membangun Gereja
Santa Maria Imakulata ini, serta optimis bahwa di kemudian hari
iman umat akan senantiasa berkembang di bawah bimbingan para
Pastor berikutnya yang meneruskan estafet pelayanan ini pada
saatnya. Dalam semuanya itu, Tuhan Sendirilah yang akan terus
berkarya melalui kita semua.”
“Saya menghargai sekali semangat PPG Sta. Maria Imakulata
yang sangat gigih berjuang mengumpulkan dana, kekompakan
seluruh umat Paroki Trinitas, Cengkareng dalam mendukung
82
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | REMAH-REMAH BERBAGI RASA
ROMO ANTONIUS WIDIATMOKO, OMI
semua program penggalangan dana yang digulirkan PPG, juga
yang luar biasa adalah karya ajaib Tuhan dalam melunakkan hati
orang-orang dari berbagai kalangan di luar Gereja yang terkait dan
mengait secara langsung dan tak langsung pada pembangunan
gereja. Saya merasa lega, karena satu tanggungjawab besar yang
dipercayakan kepada kita semua akhirnya sudah mencapai bentuk
akhirnya, gereja sudah berdiri. Sungguh suatu tanggungjawab
yang besar dan sulit, yang memakan begitu banyak perhatian dan
perasaan.”
“Gedung gereja sudah berdiri, Dewan Stasi pun sudah berjalan
2 periode. PPG memang bekerja dengan arah lebih kepada
pembangunan fisik gereja, sedangkan Dewan Stasi bekerja
lebih ke arah pastoral – pembangunan iman umat sebagai
Gereja. Keduanya saya anggap seperti 2 kaki kita yang harus
berjalan seiring, saling kerjasama, saling ingatkan, keduanya
saling bersinergis. Dewan Paroki sendiri telah memberikan
penyelenggaraan khusus bagi Dewan Stasi untuk 3 pilar:
Liturgi, PSE, dan Katekese – Pewartaan. Sungguh saya sujud
berterimakasih kepada Tuhan yang berkarya begitu luar biasa lewat
umatnya - teristimewa lewat rekan-rekan di PPG dan Dewan Stasi
yang berkarya tanpa kenal waktu dan lelah.”
“Membangun gereja adalah simbolisasi perjuangan hidup setiap
manusia dalam panggilan hidup masing-masing – berkeluarga,
imamat, hidup melajang – semua ada suka dan dukanya sendiri.
Kita semua diajak untuk selalu mengandalkan doa yang tak
pernah putus. Kalau itu dijalankan, pasti membuahkan hasil dan
terbukti benar. Tidak ada hal yang sulit jika kita bersatu. Maka
berdirinya sebuah gereja, apalagi gereja besar seperti Sta. Maria
Imakulata, harus selalu menunjukkan persatuan umat di dalamnya.
Jika gereja secara fisik sudah berdiri, itu suatu tanda bahwa ada
kekompakkan umat di dalamnya. Bersama kita melewati banyak
masa susah dan senang dalam menghadirkan Gereja Sta. Maria
Imakulata. Sekarang masih berupa Stasi, mungkin ke depannya
akan segera menjadi Paroki baru. Ingatlah selalu bahwa kita telah
bahu-membahu bekerjasama mengatasi kesulitan bersama. Ke
depannya pasti ada tantangan-tantangan seturut zamannya. Saya
yakin semuanya pasti bisa diselesaikan dengan baik selama kita
terus menjaga tali persaudaraan dan persatuan umat di dalamnya
itu.”
“Membangun fisik gereja memang lebih mudah daripada
83
REMAH-REMAH BERBAGI RASA | BUKU KENANGAN
ROMO ANTONIUS WIDIATMOKO, OMI
membangun Gereja di hati orang. Menjadi pekerjaan rumah kita
bersama untuk dapat meningkatkan kualitas iman setiap pribadi
sebagai satu Gereja, berbuah baik untuk warga masyarakat sekitar.
Gereja harus menjadi misionaris internal – berkarya di antara umat
yang menyadari dirinya dikasihi Tuhan, kemudian mau diutus
untuk membagikan kasih Tuhan yang dialaminya dalam iman
persaudaraan, siap memberikan sumbangsih bagi masyarakat.
Membangun fisik gereja ternyata tidak mudah di kota besar macam
Jakarta ini. Maka cintailah gereja, buah dari perjuangan bersama
dan karya campur tangan Tuhan. Umat sebagai Gereja perlu selalu
merenungkan Kasih Allah lewat perjalanan pembanguna gerejanya.
Perizinan yang sungguh cepat keluar, pengumpulan dana yang
awalnya membawa rasa was-was, tapi ternyata menjadi cukup
bahkan ada lebihnya. Itu semua perlu kita ceritakan kepada anak-
cucu kita, biarlah gereja ini menjadi saksi nyata perjuangan dalam
persatuan dan persaudaraan yang berbuah manis.”
“Saya memang merasa punya ikatan emosi yang lebih dengan
Gereja Sta. Maria Imakulata, karena saya mengalami begitu banyak
peneguhan iman saya dan Gereja. Fasilitas di gereja ini cukup
lengkap – ada kapel harian, ruang adorasi, Gua Maria dan taman
prosesi jalan salib. Mari bersama kita gunakan fasilitas yang
tersedia untuk kepentingan pertumbuhan iman bersama. Iman
tidak berhenti pada iman orang per orang, tetapi juga bertumbuh
dalam kualitas cinta kasih suami-istri pada sebuah keluarga yang
pasti punya pengaruh besar bagi anak-anak yang dilahirkan di
dalam keluarga itu. Hanya cinta kasih yang mampu menghalangi
kejahatan dan kekerasan dalam keluarga, yang merekatkan
keluarga untuk selalu utuh. Sebagai orang beriman, kita juga diajak
untuk ramah lingkungan, peduli sampah, rindu keheningan yang
baik untuk jiwa kita, beribadah dengan bertoleransi pada sesama
umat yang ikut beribadah bersama kita. Saling menghormati hak
seseorang untuk beribadah dalam suasana yang mendukung.”
“Terima kasihku kepada Allah Tritunggal Mahakudus, Santa Maria
Imakulata, para Romo yang berkarya di Paroki Trinitas, Dewan
Paroki Trinitas, Dewan Stasi Sta. Maria Imakulata, PPG Sta. Maria
Imakulata, seluruh umat Paroki. Juga yang istimewa kepada
Keuskupan Agung Jakarta sehingga tercipta solidaritas yang baik
antar Paroki di dalamnya.”
84
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | REMAH-REMAH BERBAGI RASA
PUTUT PUDYANTORO
Pencipta Hymne Santa Maria Imakulata, Umat Paroki St.
Aloysius Gonzaga, Cijantung, yang aktif melayani di Komisi
Liturgi Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Pencipta Lagu, Orga-
nis, Pemazmur, Pembina Paduan Suara Gereja.
“Saya belajar music secara otodidak, saat saya belajar di
Seminari Mertoyudan. Saya mencipta lagu berdasarkan sua-
sana hati – mood – sehingga terkadang inspirasi baru datang
saat malam. Syukur keluarga saya mendukung sehingga
saya tidak punya masalah dalam membagi waktu antara ke-
luarga dan pelayanan Gereja. Saya baru saja menjadi single
parent, masih dalam tahap adaptasi, masih mencari pola
yang tepat untuk mendampingi dan mengurus anak-anak.
Syukur kalau anak-anak mendukung penuh pelayanan Gereja
saya, bahkan mereka mendorong saya untuk terus melayani,
jangan kendor.”
“Paroki Trinitas tidak asing buat saya, karena mendiang
Bapak Agus Supaat yang tinggal di Kompleks Kodamjaya
masih terhitung sanak keluarga saya. Menjadi semakin akrab
dengan Paroki Trinitas setelah bertemu Bapak Erwin Harjadi dalam
acara GOTAUS. Saat itu paduan suara yang saya bina, MIA Patria,
tampil dan menarik perhatian hadirin. Belakangan Pak Erwin men-
ghubungi saya meminta saya untuk ikut membantu penggalan-
gan dana PPG Sta. Maria Imakulata lewat menciptakan Hymne
Sta. Maria Imakulata dan lagu-lagu lainnya yang kemudian akan
direkam dalam bentuk cakram.”
“Saya pribadi dan juga anak-anak di MIA Patria merasakan ad-
anya persaudaraan dan kekeluargaan sejati dalam berinteraksi
dengan Tim PPG Sta. Maria Imakulata. Kami dapat berkomuni-
kasi dengan akrab khususnya yang terlibat dalam Paduan Suara,
walaupun latar belakang dan status sosial kami berbeda. Ada
beberapa umat Paroki Trinitas yang saya rasakan dekat dengan
memberi atensi khusus pada kami. Tentu ini semua tak lepas dari
keteladanan Romo A. WIdiatmoko, OMI. Setelah kerjasama sele-
sai, hubungan keakraban tidak selesai, tetapi justru terus berlanjut
hingga sekarang.”
85
REMAH-REMAH BERBAGI RASA | BUKU KENANGAN
YOHANES LEKSO WIBOWO
Dewan Paroki Pendamping PPG Sta. Maria Imakulata:
“Marilah Kita Bersyukur…”
“Sejak tahun 2011, saya
yang menjadi Anggota
Dewan Paroki 2011-2014
mendapat tugas mendampingi PPG
Sta. Maria Imakulata. Sebelumnya,
saya cukup sering dan aktif ke
lapangan, namun sejak menjadi Dewan
Paroki Pendamping, saya lebih banyak
mendampingi saat rapat dengan
kontraktor, proses kontrak/tender dan
proses pembayaran tagihannya.”
“Konsep Kolegial pada tubuh PPG Sta.
Maria Imakulata mulai diterapkan pada
awal pembangunan Gereja Sta. Maria
Imakulata. Kondisi yang terjadi saat itu, pengurusan perizinan
tertunda cukup lama, sekitar 6 tahun. Para Romo dan Dewan
melihat ada tiga fungsi utama dalam pembangunan suatu gereja
yaitu perizinan, pencarian dana dan pembangunan. Dewan juga
melihat kenyataan bahwa beban masing-masing fungsi semakin
berat, dan penanganan ketiga fungsi itu harus fokus pada satu
pihak, namun juga harus bisa berjalan serentak. Itu semua tanpa
kehilangan koordinasi satu dengan yang lain sehingga kemudian
muncullah konsep tiga kolegial itu. Masing-masing Kolegial
memiliki tim sendiri, dan juga punya jadwal rapat rutin masing-
masing. Koordinasi dilakukan melalui Rapat 3 Kolegial dengan
Dewan Paroki Pendamping.”
“Proses pemilihan nama Santa Maria Imakulata, saya rasa tidak
terlepas dari kenyataan bahwa para Imam yang bertugas di Paroki
Trinitas, Cengkareng berasal dari Tarekat Oblat Maria Imakulata.
Umat pun dengan senang hati menerima, dan ketika nama ‘Santa
Maria Imakulata’ diajukan ke Keuskupan Agung Jakarta, disetujui.”
“Awalnya kalau tak salah, desain gereja lebih sederhana, berbentuk
persegi panjang - kotak, antara lain dengan pertimbangan biaya
akan lebih hemat. Namun kemudian dirasakan desain itu kurang
pas, sehingga dilakukan disain ulang, dan jadilah seperti bentuk
yang kita lihat sekarang ini. Dengan disain seperti colloseum (oval),
86
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | REMAH-REMAH BERBAGI RASA
YOHANES LEKSO WIBOWO
secara arsitektur terlihat lebih artistik dan unik, dan secara teologis,
oval itu menggambarkan rahim ibu, sejalan dengan paham Maria
Imakulata, Maria yang dipersiapkan secara khusus menjadi Bunda
Allah, yang sejak dalam kandungan ibunya, sudah diberkati secara
penuh, tanpa noda.”
“Proses pemilihan patung Bunda Maria yang ada diteras utama,
demikian juga pemilihan Salib di Panti Imam, patung Pieta
- Maria Bunda yang Berduka Cita, dan berbagai benda rohani
lainnya - termasuk yang akan ditempatkan di kapel, dilakukan
secara partisipatif, dengan melibatkan Romo, anggota PPG dan
Dewan Stasi. Awalnya kami mencari gambar patung tersebut dari
Gereja di Vatican dan Roma dengan cara berselancar di internet,
kemudian kami cetak beberapa alternatif. Kami serahkan dulu
kepada para Romo, biasanya Romo menyerahkan beberapa pilihan
untuk dibahas dalam Tim. Setelah Team memutuskan, kemudian
kami serahkan ke pembuat patungnya. Patung terbuat dari logam
dan fiber.”
“Sebagian besar benda-benda rohani merupakan sumbangan
para donatur, mulai dari patung Santa Maria Imakulata, Altar,
Corpus, Tabernakel, baik melalui proses lelang benda rohani
maupun sumbangan natura. Bahkan kursi di dalam gereja dan
organ juga merupakan sumbangan para Donatur, baik dari umat
Paroki maupun umat luar paroki, yang beberapa di antaranya, saya
ketahui bukan umat Katolik. Itulah sebabnya selalu saya katakan,
tidak henti-hentinya kita harus bersyukur, karena Tuhan yang telah
mengatur semuanya, sehingga apa yang kita butuhkan selalu
disediakanNya pada waktunya.”
“Kalau sekarang gereja sudah selesai pembangunannya, sekali
lagi tidak terlepas dari dukungan seluruh umat, selain kerja keras
dan kegigihan seluruh Kolegial PPG. Tidak boleh dilupakan juga
dukungan doa dari kelompok doa berbagai ketegorial - Karismatik,
Legio Maria, Leopold - juga text doa yang disebarkan secara
berantai lewat SMS, bahkan oleh Romo sendiri. Akhirnya saya
katakan: kita perlu mensyukuri semua yang telah terjadi, Tuhan
mengizinkan semau tantangan selama persiapan hingga selesainya
pembangunan Gereja Santa Maria Imakulata, namun Dia juga yang
menguatkan kita untuk mengatasinya.”
87
REMAH-REMAH BERBAGI RASA | BUKU KENANGAN
JULIUS HUSEN
Kekompakan Tim: Strategi Pengumpulan Dana
Pembangunan Gereja Santa Maria Imakulata
Berbagi Rasa dan Kisah dari Bapak Julius Husen yang sejak
tahun 2003 duduk di Seksi Dana PPG sebagai Penasihat,
dan semakin aktif menggalang dana sejak dikukuhkan oleh
Dewan Paroki Trinitas sebagai Ketua Kolegial Bidang Dana,
Komunikasi Sosial, Logistik pada 29 Maret 2009.
“Kerja pertama saya setelah dipercaya
menjadi Ketua Kolegial Dana, Komsos,
Logistik adalah dengan mengumpulkan
anggota untuk membentuk Tim Inti Kolegial Dana
yang terdiri dari 6 orang: seorang Wakil Ketua
Kolegial, 2 Ketua dan 2 Wakil Ketua Seksi Dana
yaitu ‘Dana Internal’ dan ‘Dana External’ yang telah
terbukti dapat diterima umat, baik dari segi integritas
maupun kemampuan bekerjasamanya. Kemudian
saya memperkuat struktur Kolegial ini, dengan
melibatkan seluruh Wilayah, baik dari Paroki Trinitas,
Stasi Santa Maria Imakulata maupun Stasi Vincentius
Pallotti. Ini penting untuk menekankan bahwa kita
berada dalam satu Paroki. Setiap Wilayah harus
ada wakilnya, saya mencoba mencari personilnya.
Kebetulan saya pernah menjadi anggota Dewan
Paroki Harian, sehingga cukup mengenal tokoh-
tokoh umat. Saya mencari orang-orang yang
bersedia membantu, mereka yang mau bekerja,
yang bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk membangun
Rumah Tuhan. Saya tidak mencari mereka yang punya dana untuk
menjadi anggota, karena itu berarti saya mencari Donatur. Untuk
mencari Donatur, mari nanti kita pikirkan bersama-sama caranya.”
“Puji Tuhan, tak sulit mencari umat yang mau membantu. Hampir
semua yang saya hubungi, menerima dengan senang hati.
Mereka lalu dijadikan Pendamping Wilayah. Mereka inilah ‘ujung
tombak’ Seksi Dana yang mensosialisasikan program-program
pencarian dana ke semua Wilayah dan Lingkungan. Ketika kami
mengunjungi Wilayah, kami bersyukur mendapati umat di Wilayah/
Lingkungan mempunyai kepercayaan kepada kami, bahwa ada
keyakinan dalam diri mereka kalau sumbangan mereka akan
dikelola dengan baik untuk pembangunan gereja. Secara spontan,
88
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | REMAH-REMAH BERBAGI RASA
JULIUS HUSEN
mereka menyatakan siap berpartisipasi dalam program-program
pencarian dana yang akan kami adakan, selain terus mendukung
program Kartu Persembahan Umat yang diedarkan di Lingkungan-
Lingkungan sejak tahun 2004. Sudah lama program ini berjalan,
tapi tiap tahun pengumpulan dana dari program ini terus naik
jumlahnya. Ini juga tidak terlepas dari transparansi dan rutinitas
kami menyampaikan laporan keuangan. Kolekte kedua – yang
khusus untuk pembangunan gereja - yang sebelumnya bernilai
jauh di bawah pengumpulan kolekte pertama, akhirnya berangsur-
angsur nilainya dapat meningkat hingga mendekati kolekte
pertama. Umat semakin yakin dan tergerak memenuhi kebutuhan
dana pembangunan gereja, apalagi setelah umat melihat sendiri
kemajuan bentuk fisik bangunan gereja yang sedang dibangun.”
“Tim kami selalu berkumpul secara rutin setiap hari Senin untuk
menjaga soliditas Tim. Mungkin di awal pertemuan kita belum
terpikir agenda rapatnya, namun setelah berkumpul, selalu saja ada
ide dan kreativitas yang disampaikan para anggota. Inilah yang
kemudian menjadi bahan diskusi dan tidak jarang akhirnya menjadi
program kami di kemudian hari. Saya selalu tekankan kepada
anggota, bahwa rapat formal itu tetap perlu dan penting, tapi
komunikasi yang informal - termasuk lewat telpon sekalipun – juga
tidak kalah pentingnya. Bahkan sesungguhnya, dari pengalaman
saya, banyak keputusan yang diambil melalui komunikasi informal.
Rapat formal, menjadi forum tempat keputusan itu disahkan dan
disosialisasikan kepada semua anggota. Bila ada anggota yang
tidak hadir, saya ingatkan anggota lain untuk selalu berpikir positif.
Mungkin anggota absen karena ada keperluan mendesak atau ada
pelayanan lain. Dan tidak tertutup kemungkinan lain kali giliran
kita yang tidak bisa hadir dengan alasan yang sama. Namun
inilah yang saya syukuri bahwa ketika kami bersiap untuk suatu
kegiatan, semua anggota termasuk yang biasanya jarang datang,
akan datang untuk membantu. Pasti ada saja yang bisa dibantu.
Dengan cara-cara seperti ini, kami menjaga kekompakan Tim
kami.”
“Perlu diingat bahwa Tim Dana ini adalah bagian yang paling
banyak anggotanya. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda,
dengan tingkat pendidikan dan profesi yang beraneka ragam.
Ada ibu rumah tangga, direktur, manajer, guru, pedagang, dll.
Maka menjadi tugas utama saya untuk selalu mampu menjaga
kekompakan Tim dan kekompakan antar Kolegial di PPG,
89
REMAH-REMAH BERBAGI RASA | BUKU KENANGAN
JULIUS HUSEN
mengawal arah tujuan serta mengkoordinir. Bisa dibayangkan jika
terjadi ketidak-kompakan di antara kami, pasti akan meresahkan
umat, termasuk para donatur, dan ujung-ujungnya akan sangat
mempengaruhi penggalangan dana. Saya selalu berdoa supaya
kekompakan ada dalam Tim kami. Walaupun kami menghadapi
banyak tantangan dari luar, namun bila di dalam Tim ada
kekompakkan, maka hanya tinggal soal waktu saja untuk kami
kompak bersama menemukan solusinya.”
“Tim Dana punya banyak kegiatan pencarian dana, dari yang
berskala besar – seperti Malam Dana – hingga yang kelihatannya
kecil – seperti Fun Bike. Tapi kegiatan dalam bentuk apa pun akan
kami kerjakan dengan serius dan sepenuh hati. Keseriusan kami
inilah yang sering kali malah menimbulkan simpati para donatur
yang kemudian mendorong mereka untuk mau berpartisipasi.
Tidak jarang partisipasi dana kami terima lewat cara-cara dan
momen yang tidak terduga. Dapat saya katakan, kami tidak
pernah merasa kesulitan mencari dana untuk pembangunan
gereja karena kami yakin Tuhan menyediakan jalannya, Tuhan
selalu mengirim para donatur tepat pada waktunya melalui
cara-cara yang seringkali tidak terpikir oleh kami. Demikian juga
untuk kegiatan ngamen ke Paroki lain, kami tidak pernah putus
asa kalau belum mendapat izin menggalang dana di sana. Ada
Paroki yang memberikan izin ngamen setelah kami tiga kali
mengirim proposalnya! Terkait kegiatan ngamen, awalnya ada
pemikiran agar tidak perlu ngamen di Paroki kecil yang umatnya
kurang secara ekonomis. Tetapi saya mempunyai pendapat yang
berbeda. Bagi saya, justru ketika kita bersedia ngamen di Paroki
kecil, kita telah menunjukkan kerendahan hati kita. Suatu saat
nanti, bila Paroki yang kita anggap kecil itu mengadakan pencarian
dana dan minta ngamen di Paroki kita, pastilah kita akan dengan
senang hati menerimanya. Nanti, semua Paroki yang memberikan
kesempatan kita untuk ngamen akan kami cantumkan di Charity
Board.”
“Saya sungguh bersyukur karena begitu banyak Kelompok
Kategorial yang mendukung kegiatan kami, bahkan sering
kali merekalah yang lebih dulu berinisiatif. Seperti kegiatan
Kebangunan Rohani Katolik di Ball Room Taman Palem, inisiatif
datang dari PDKK Trinitas, Komunitas Tritunggal Mahakudus
dan Komunitas Evangelista. Mereka yang merencanakan, yang
bekerja, kami hanya membantu saat pelaksanaannya. Ketika Malam
90
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | REMAH-REMAH BERBAGI RASA
JULIUS HUSEN
Dana Pertama, kami bekerjasama dengan WKRI, sedangkan
pada Malam Dana yang kedua yang disertai dengan lelang benda-
benda rohani, kami bekerja sama dengan Komunitas Marriage
Encounter. Yang sungguh membanggakan adalah kreativitas
dari adik-adik OMK yang menawarkan untuk mengadakan drama
musical “The Enchanted Well”. Ide, jalan cerita, perencanaan,
semuanya berasal dari inisiatif mereka, bahkan biaya konsumsi
selama latihan pun datang dari hasil swadaya mereka! Jadi
walaupun jumlah dana yang diperlukan untuk pembangunan
gereja tidaklah kecil, kami merasa berbedan ringan karena begitu
banyak dukungan yang datang dari semua pihak. Sekali lagi saya
bersyukur dan berterimakasih untuk semuanya ini.”
“Perkenankan secara khusus saya ambil kesempatan ini untuk
berterima kasih secara tulus dan dari hati saya yang terdalam,
kepada rekan-rekan dalam Tim Inti Dana, yang saya sebut Tim
6: Pak Surjanto Hermanto sebagai Wakil Ketua, Pak Susanto
Leonarwo dan Pak Heri Adisena di Tim Dana Internal, Pak Alex
Sudytio dan Pak Arcadius Sutanto di Tim Dana Eksternal. Teman-
teman inilah yang sesungguhnya memunculkan dan mematangkan
ide-ide kreatif agar kegiatan penggalangan dana dapat berjalan
berkesinambungan. Merekalah sesungguhnya yang menjadi
motor penggerak kegiatan Tim Dana. Saya memang mengarahkan
agar kepemimpinan di Tim Dana tidak tergantung pada kehadiran
saya tetapi jika saya berhalangan hadir maka salah seorang
dari Tim 6 ini dapat memimpin secara bergantian. Tentu yang
sangat khusus kepada seluruh anggota Tim Dana yang sungguh
punya semangat dan kegigihan luar biasa dalam melaksanakan
semua program penggalangan dana. Tanpa kenal lelah, selalu
meluangkan waktunya tanpa batas, dan selalu siap untuk saling
isi kekosongan. Tim Dana memang luar biasa! Kepada Romo
Peter K. Subagyo, OMI, Pastor Kepala Paroki Trinitas, Cengkareng,
Romo A. Widiatmoko, OMI, Pastor Pendamping PPG Sta. Maria
Imakulata, para Pastor OMI lainnya di Provinsi Indonesia, Dewan
Paroki Trinitas, Cengkareng, dan segenap anggota Dewan Paroki
Pleno atas kepercayaan yang begitu dalam kepada Tim Dana PPG.
Dukungan dan pendampingan sepenuh hati dari para Pastor OMI
sungguh kami rasakan. Luar biasa semangat para Pastor OMI
yang tidak mau ketinggalan ikut ngamen ke berbagai Paroki di KAJ
meski berarti harus bangun dinihari. Dengan tulus para Pastor
OMI turut membantu menggalang dana lewat menyanyi solo di
berbagai kesempatan. Sungguh, kami sangat bangga!”
91
REMAH-REMAH BERBAGI RASA | BUKU KENANGAN
JULIUS HUSEN
“Apresiasi saya kepada Ibu Linda Sugianto. Sebagai Sekretaris,
Bu Linda selalu mendokumentasikan dengan rapih setiap risalah
rapat dan mendistribusikannya kepada seluruh anggota Tim
Dana. Dengan cara ini mereka yang tidak ikut rapat tetap dapat
mengetahui perkembangan kegiatan yang ada. Bahkan risalah
rapat Tim Dana ini juga kami bagikan kepada Ketua Kolegial
Liturgi dan Perizinan, juga Ketua Kolegial Perencanaan dan
Pembangunan guna mendukung koordinasi antar Kolegial.
Keterlibatan umat dari dalam dan luar Paroki untuk ikut
berpartisipasi dana tetap tinggi. Kami dapat merasakan antusiasme
umat itu dalam setiap program penggalangan dana yang kami
adakan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan Team Komsos, yang
dulu dipimpin oleh Bapak F.X. Fermanto Lianto, dan sekarang oleh
Bapak Jamalludin. Secara khusus, kami sangat terbantu dengan
kreativitas Ibu Titi dalam mempublikasikan seluruh kegiatan kami
dengan memanfaatkan seluruh media yang tersedia sehingga
seluruh informasi kegiatan Tim Dana selalu “up to date”. Juga
yang tidak bisa dilupakan dukungan dari Seksi Logistik yang
dipimpin Bapak Edward Ekayono. Terkait kegiatan ngamen, saya
ingin menyampaikan apresiasi kepada 6 Kelompok Paduan Suara
yang selalu mendukung kegiatan penggalangan dana lintas Paroki
ini, yaitu Paduan Suara Elisabeth, Salve Deus, Gregorius, Theresia,
Legio Maria dan Regina Caeli. Keterlibatan mereka sungguh kami
hargai sekali.”
“Kalau ditanya kunci sukses Tim Dana, maka saya akan menyebut
“KEKOMPAKAN TIM”. Saya selalu ingatkan kepada teman-teman
di Tim Dana untuk “jangan menciptakan musuh di antara kita, satu
orang musuh pun, apalagi ‘orang dalam’, sudah menjadi bahaya
bagi Tim Dana. Kalau ada yang tidak setuju dan mengkritik
kami, maka kami harus hadap dengan sabar dan berkepala
dingin. Secara pribadi, saya pun tidak pernah membenci atau
kesal kepada mereka yang tidak setuju dengan program yang
kami adakan. Ada pengalaman yang berkesan di hati saya ketika
salah seorang anggota Tim Dana, Alm. Bapak Nicholas Suhadi
sakit dan kemudian meninggal dunia. Seluruh anggota Tim Dana
memberikan perhatian dan dukungan penuh kepada keluarganya,
baik selama di rawat di bagian ICU rumah sakit, di rumah duka,
selama pemakaman dan peringatan arwah. Istri dan anak-anak
almarhum dapat merasakan Tim Dana bahkan PPG sebagai bagian
dari keluarganya. Sebaliknya, seluruh anggota Tim jadi dapat
92
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | REMAH-REMAH BERBAGI RASA
JULIUS HUSEN
menghayati arti sesungguhnya dari ‘kekeluargaan’ itu.”
“Satu hal lagi yang menurut saya jadi kunci sukses Tim Dana
adalah transparansi pengelolaan keuangan. Seluruh anggota
Tim Dana tahu posisi keuangan kami, termasuk juga hasil
pengumpulan dana dari setiap program yang kami jalankan. Kami
secara rutin menyampaikan laporan kepada Dewan Paroki secara
tertulis maupun dalam forum Rapat Dewan Paroki Pleno. Secara
up to date, kami menyampaikan laporan keuangan kepada seluruh
umat sebelum Misa Kudus berakhir. Dengan demikian umat
dapat mengetahui jumlah dana yang dibutuhkan, yang terkumpul
dan yang masih harus dikumpulkan kami. Saya berterimakasih
kepada para Bendahara: Bapak Ryanto Limantara, Ibu Angelina
Kindrarti, dan Ibu Agapita Lawintono yang telah menyiapkan
semua laporan keuangan setiap bulannya – bahkan setiap
minggu untuk kebutuhan tayangan publikasi - sehingga seluruh
umat dapat semakin yakin, tanpa keraguan, bahwa dana yang
mereka sumbangkan dikelola dengan baik dan benar hanya untuk
pembangunan Gereja Santa Maria Imakulata.”
“Akhirnya, kita bersama telah berhasil membangun Gereja
Sta. Maria Imakulata. Jangan lupa bahwa ini dapat terjadi atas
kerjasama dengan umat yang berdomisili di wilayah Paroki
Trinitas, Cekareng. Sekarang saatnya “anak berbakti kepada
orang tuanya” – seluruh umat Stasi Sta. Maria Imakulata untuk
berpartisipasi mensukseskan program penggalangan dana Panitia
Pengembangan Paroki Trinitas (P3T). Jangan pesimis, saya masih
melihat besarnya potensi yang ada! Perkenankanlah saya untuk
menyampaikan terima kasih yang tak terhinggga kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penggalangan dana pembangunan
Gereja Santa Maria Imakulata ini, khususnya kepada Bapa Uskup
Agung Jakarta, Mgr. Ign. Suharyo, yang menandatangani lukisan
untuk kami lelang, Romo Vikjen Yohanes Subagyo, Pr untuk
dukungan sepenuh hati dan tak pernah henti bagi Tim Dana,
Bapa Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ yang pada saat masih
memangku jabatan Uskup Agung Jakarta sungguh memberikan
dukungan penuh pada Tim Dana. Para donatur dari mana pun dan
seluruh umat Paroki Trinitas, Cengkareng yang ikut ambil bagian
dengan menyumbang, seluruh pihak yang tak dapat saya sebutkan
satu per satu. SemogaTuhan memberkati kita semua.”
93
REMAH-REMAH BERBAGI RASA | BUKU KENANGAN
ROY SUPRIADI
Anggota Seksi Dana, PPG Sta. Maria Imakulata, Ketua Panitia
Charity Night “Menyempurnakan Harapan Kasih” dan Bazaar
“Melangkah Bersama Umat”
“Sejak bergabung dengan PPG SMI pada tahun
2009, secara kebetulan saya dipercaya
untuk menjadi Wakil Ketua Panitia Malam
Dana I yang diselenggarakan pada tahun 2010. Setahun
kemudian, tahun 2011, kembali saya di minta untuk
menjadi Ketua Panitia Bazaar. Dan yang terakhir, sekali
lagi PPG SMI mempercayakan saya untuk menjadi Ketua
Umum Panitia Charity Night yang diadakan pada 12 Mei
2012 yang lalu.”
“Saya menjadi anggota Seksi Dana PPG SMI pada
mulanya adalah sebagai wakil dari Wilayah 33 (dan Wilayah
34 sekarang). Akan tetapi dalam perjalannya, menjadi
anggota Seksi Dana PPG SMI merupakan panggilan
tugas pelayanan yang sangat mulia yang saya rasakan,
karena saya dan teman-teman mencari dana bukan untuk dimiliki,
akan tetapi untuk semua umat yang sangat merindukan tempat
beribadah yang nyaman. Semangat itu terus tumbuh berkembang
seiring dengan terbangunnya Gereja Sta. Maria Imakulata.”
“Kegiatan pencarian dana yang sangat berkesan adalah ketika
mengadakan ngamen ke Paroki-Paroki di Keuskupan Agung
Jakarta. Kalau pas mendapat jadwal bertugas di hari Minggu
pagi, terkadang saya harus bangun pagi-pagi sekali, sebelum
ayam berkokok, karena Misa pertama umumnya dimulai pkl. 06.00
pagi, padahal hari Sabtu-nya saya pun baru pulang agak larut
dari selesai mengikuti ngamen di Misa Sabtu malam. Tapi saya
sungguh bersyukur, karena semua teman mempunyai semangat
yang tinggi, apalagi didukung oleh Romo Paroki yang ikut
menyumbangkan suaranya, dan juga Paduan Suara yang sangat
membantu, sehingga hasil yang didapat pun selalu melebihi
dugaan kami.”
“Bazaar yang diadakan pada tahun 2011 sesungguhnya
merupakan kegiatan yang diadakan sebagai rasa syukur kami atas
94
PEMBANGUNAN GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA | REMAH-REMAH BERBAGI RASA
ROY SUPRIADI
dukungan seluruh umat dalam pengumpulan dana pembangunan
gereja, selain juga untuk merayakan Pesta Nama Paroki yang ke-
33. Dengan dukungan dari Citra Management, kami mengadakan
Bazaar di Plaza CitraGarden City 6. Sungguh luar biasa sambutan
dari umat dan warga sekitar. Bazaar yang diadakan dari Sabtu
hingga Minggu tidak pernah sepi dari pengunjung.”
“Charity Night ‘Menyempurnakan Harapan Kasih’ punya
kisah sendiri. Betapa kami sebenarnya agak ragu dalam
melaksanakannya. Waktu persiapan hanya 4 bulan, berbeda
dengan yang sebelumnya yang dipersiapkan selama 11 bulan.
Bahu-membahu dengan seluruh anggota PPG SMI beserta
Komunitas Marriage Encounter Paroki Trinitas, akhirnya kegiatan
besar yang sungguh sangat menyita waktu dan perhatian ini dapat
mengumpulkan dana yang sungguh di luar dugaan kami semua.”
“PPG SMI sudah berjalan sekian tahun dan sampai sekarang yang
saya rasakan masih sangat solid. Tentunya hal ini tak terlepas
dari peran Bapak Julius Husen sebagai Motor Penggerak dan
Pemersatu. Setiap Senin kami mengadakan rapat rutin sepanjang
tahun, ditambah rapat kepanitiaan - bila ada kegiatan khusus
- terkadang kami mengadakan rapat bisa 3 atau 4 kali seminggu!
Sepengetahuan saya, sampai hari ini belum ada anggota PPG
yang mengundurkan diri. Hanya keaktifannya yang silih berganti.
Maklumlah karena anggota PPG umumnya aktifis juga di tingkat
Lingkungan atau Wilayah. Akan tetapi pada hari penyelenggaraan
acara, kami semua bisa hadir full team!”
“Setelah pencarian dana selesai, dan gereja selesai dibangun, saya
merasa sungguh sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus.
Kepanitian ini sungguh mendapat berkah yang luar biasa. Kerja
keras semua anggota PPG SMI selama ini telah mendapatkan buah
yang baik. Tak salah pula jika setiap mau memulai rapat, kami lebih
dahulu mendengarkan Firman Tuhan dan setiap menutup doa,
kami memohon kepada Santa Maria Imakulata untuk mendoakan
kami semua.”
95
BUKU KENANGAN
PANITIA PERESMIAN & PEMBERKATAN GEREJA
SANTA MARIA IMAKULATA
Ketua Jusuf Pontoh
Wakil Ketua 1 Yoseph Stenly Manoy
Wakil Ketua 2 Kristoforus Herry Susanto
Sekretaris 1 Fabianus Gunawan
Sekretaris 2 Linda Sugianto
Bendahara 1 Annina Fransisca
Bendahara 2 Ryanto Limantara
Sie. Komsos F.X. Hersen (beserta Sie Komsos Stasi Maria Imakulata)
Sie. Peralatan & Perlengkapan A. Suwandi Wijaya , Yongki Laksmana (beserta Bagian
P&P Stasi Maria Imakulata)
Sie. Liturgi Nicolaus Jansen (beserta Sie Liturgi Stasi Maria
Imakulata)
Buku Kenangan Andrea G. Mylla, Smartis
Distribusi Buku Kenangan Ali Sugiyanto
Pencarian Dana Roy Supriadi (beserta Tim Dana P3T)
Konsumsi Yulia Binani berserta Ibu-Ibu WP
Keamanan/Parkir Djoko Harsono, Catur Budi, Sumartono
Humas/Perijinan Hengky Halim
96