The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Imakulata Edisi Perdana, Desember 2015

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Rak Buku Paroki Kalideres, 2022-02-04 00:32:11

Majalah Imakulata Edisi Perdana, Desember 2015

Majalah Imakulata Edisi Perdana, Desember 2015

Salam kasih, Daftar Isi
Puji dan Syukur kami Panjatkan kepada
Tuhan Yesus Kristus, karena kami diberikan kesempatan - Edisi Perdana, Desember 2015
untuk berkarya dalam majalah Paroki Kalideres ini.
4 Gua Natal Kita - Sebuah Permenungan
Tidak terasa sudah hampir 3 tahun Gereja Santa Maria 5 - 6 Membangun Gereja Yang Bersaudara
Imakulata berdiri, dan di awal Juni 2015 lalu telah
7 Telah Lahir: Paroki ke- 65 di Keuskupan
diresmikan sebagai Paroki ke-65 oleh Keuskupan Agung Agung Jakarta; Paroki Santa Maria
Jakarta, dengan demikian, SIE Komsos Santa Maria 8 - 14 Imakulata, Kalideres
15 - 18 Dari Dewan Stasi Menuju Dewan Paroki
Imakulata sudah harus mempersiapkan warta dan majalah 19 - 21 Santa Maria Imakulata
paroki sendiri. Pada bulan Agustus 2015, warta paroki 22 - 26 Romo Antonius Andri Atmaka, OMI - Oblat
27 - 31 Kepala Paroki Pertama di Kalideres
dengan nama Bersemi pertama kalinya diterbitkan, dan 32 - 33 Romo Ignatius Wasono Putro, OMI -
dalam menyambut Natal 2015, kami juga menerbitkan 34 - 38 Oblat Pastor Rekan Pertama di Kalideres
Majalah Paroki dengan nama IMAKULATA. 39 Ada Stasi di Paroki Baru Santa Maria
Imakulata, Kalideres
Sehubungan dengan momen kelahiran Yesus Kristus, Gedung Gereja Santa Maria Imakulata
kami memilih tema "Bertumbuh", tema ini sangat erat Perjuangan Panjang Berbuah Manis
hubungannya antara Natal dengan Paroki Kalideres yang Kapel Santa Maria Ratu Surga,
baru lahir serta akan bertumbuh di dalam pelayanan dan Kompleks Kodam Jaya, Kalideres
Iman. Kami juga membahas sejarah awal berdirinya Gereja Inilah Wajah Paroki Santa Maria Imakulata
Santa Maria Imakulata, sampai peresmian menjadi Paroki Kalideres
Infografis Data Umat Santa Maria Imakulata
Kalideres oleh Mgr Ignatius Suharyo, serta kegiatan-
kegiatan yang ada di Gereja ini. 40 - 42 "Keluarga Adalah Karya Allah Yang Paling
Indah, Ketika Allah Mengutus Putranya Yang
Akhir kata, semoga dengan terbitnya majalah IMAKULATA 43 - 44 Tunggal, Ia Mengutusnya Melalui Keluarga"
ini, dapat menjadi sumber informasi serta Pewartaan 45 - 47 Sampah di Tangan Tuhan
48 - 52 Santo Fransiskus Xaverius, Pengaku Iman
bagi seluruh Umat Paroki Kalideres, Gereja Santa Maria Gereja Santa Maria Imakulata Sekarang
Imakulata, Terima Kasih, Tuhan Yesus Memberkati. 53 - 55 Memiliki Sie Lingkungan Hidup
200 Tahun Usia Kongregasi Oblat Maria
Moderator Imakulata
Rm. Andri
56 Pancake 1
Penasehat 57 - 59 Kasih Natal Yang Tertimbun
Ignatius Liemesak 60 Serupa Tapi Tak Sama
Ketua Komsos SMI 61 - 65 Sejarah Kamera
66 Si Niko
F. X.Hersen

Penanggung Jawab Redaksi
F. X. Hersen

Pemimpin Redaksi
Eddy Sugianto

Pelaksana Redaksi
Indra

Sekretaris
Yulia

Rubrik
Johan, Santi, Yulia

Dana & Iklan
Indra, Johan

Fotografer
Michael, Steven, Team Komsos SMI

Design Grafis
Timotius Eko Sethiono, Teddy, Hery, Samuel, Andrew

Ilustrator
Calita

Layout
A. Mylla, David, Tirta

Editor
Agustinus M. Eko Sanjaya, Titi, Engdah

Ketua Komsos Stasi Vincentius Pallotti
Riechie

Alamat Redaksi
Sekretariat Paroki - Citra Garden 3 Blok B 27 No. 1

Jakarta Barat 11830
Telp. (021) 29405097 / 29405098, Fax. (021) 54360841

Email: [email protected]
Facebook: Santa Maria Imakulata

Gua Natal Kita

- Sebuah Permenungan

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Umat mampu memperlihatkan kepada

Paroki Sta. Maria Imakulata, kita karya Allah yang luar biasa di

Kalideres Yang Terkasih, tengah umat manusia. Gua Natal

tahun ini dibuat dari bahan-bahan

Natal tahun ini menjadi yang sudah tidak terpakai lagi yang

kebahagiaan tersendiri bagi kita kami daur ulang. Seturut dengan

semua, karena kita telah berdiri Seruan Apostolik Bapa Suci

mandiri sebagai Paroki ke-65 di Fransiskus tentang lingkungan

di Keuskupan Agung Jakarta. hidup, “Laudato Si”, Gua Natal kita

Puji syukur dan terima kasih kita pun dibuat bernuansa hijau dan

haturkan kepada Bapa, Putera dan cinta lingkungan hidup.

Roh Kudus, serta Bunda Maria yang memberikan diriNya, rela

Imakulata yang tersuci atas berkat Ditengah keterbatasan lahan tanah menjadi makanan sebagai sumber

dan rahmatNya yang melimpah yang kian menyempit di Ibukota kehidupan di dunia ini. Sama

bagi kita semua! ini – termasuk juga di Paroki kita, seperti tanaman sayuran, mereka

timbullah ide untuk menanam hidup dan bertumbuh untuk

Kami dari Panitia Natal dan Paskah sayur-sayuran di dalam botol memberikan manfaat bagi mahluk

Gereja Sta. Maria Imakulata, plastik bekas kemasan minuman. bumi lain yang memakannya.

Paroki Kalideres merasa sungguh Sayuran tersebut merupakan

mengena tema Natal tahun ini potongan-potongan sayur yang Dari Gua Natal ini kita dapat belajar

– “HIDUP BERSAMA SEBAGAI seharusnya dibuang, tetapi bagaimana kita merendahkan hati

KELUARGA ALLAH” - bagi kita diusahakan untuk didayagunakan untuk menyambut kedatangan

yang baru saja lahir sebagai Paroki kembali, dirawat dan dipelihara Sang Juru Selamat. Di dalam

Baru. Selalu ada proses yang untuk dapat bertumbuh kembali Gua Natal bukan hanya ada

berjalan dalam menunggu setiap sehingga mempunyai arti lagi. manusia, tetapi juga ada hewan

kelahiran seorang manusia: proses Kerangka Gua Natal dibuat dari dan tumbuh-tumbuhan yang

pertumbuhan janin, pemeliharaan, anyaman bambu agar dapat kesemuanya menyatu dalam

perawatan, persiapan calon ibu menahan gantungan pot-pot kehidupan anugerah Allah, satu

untuk melahirkan, dan sukacita dari plastik daur ulang yang sebagai keluarga Allah.

keluarga setelah kelahiran terjadi. berisi sayur-sayuran yang sudah

Kesemuanya itu kita jalani juga dibuang, tetapi dengan tangan Selamat Natal untuk kita semua.

dalam hidup bersama sebagai kasih Tuhan yang ajaib, tanaman- Semoga hakikat Natal yang

sebuah sebuah bakal paroki yang tanaman tersebut perlahan-lahan selalu memberikan kehidupan

kini telah lahir menjadi paroki, mulai kembali hidup, bertumbuh dapat tumbuh di hati kita semua,

dengan saudara-saudara seiman dan berkembang. membuat kita sadar betapa

yaitu umat di paroki-paroki berharganya hidup kita di mata

lainnya, dan yang disatukan Bercermin di depan Gua Natal ini, Allah. Tuhan memberkati kita

sebagai keluarga Allah di bawah kita akan menemukan peneguhan semua.

Keuskupan Agung Jakarta. bahwa Allah sungguh Maha Besar

dan Maha Murah Hati. Bapa F. X. Suharto Salim

Penggambaran tersebut ingin kami mengutus PuteraNya datang ke Ketua Panitia Natal dan Paskah

wujudkan dalam Natal kali ini lewat dunia di dalam palungan atau 2015-2016

Gua Natal ramah lingkungan yang tempat makanan ternak. DIA

4

MemGbaenrgeujan

Yang Bersaudara

Zaman kita ini juga disebut komunikasi, ada juga hal-hal Berita di SMS singkat, padat, dan
“Era Komunikasi Modern”. yang harus kita tinggalkan atau cepat terkirim. Kita bahkan tidak
Sarana komunikasi antar lupakan. Dengan adanya surat sadar berapa kali dalam sehari
manusia telah berkembang sangat elektronik, penjualan perangko kita berkirim SMS, berapa menit
pesat menembus batas-batas oleh Kantor Pos menurun drastis. kita habiskan dalam sehari untuk
yang pada lima dekade lalu tidak Sekarang ini jumlah orang yang “chatting”, berapa Rupiah kita
terbayangkan. Bersama dengan masih secara konvensional menulis belanjakan untuk membicarakan
perkembangan sarana komunikasi surat dan mengirimkannya lewat macam-macam hal yang seringkali
antar manusia, cara berkomunikasi kantor pos dengan memasang sekedar bersenda-gurau, misalnya.
pun juga telah banyak mengalami perangko sudah sangat sedikit. Handphone atau HP hampir tidak
perubahan. Situasi ini juga Dengan menggunakan surat pernah lepas dari tangan kita.
mengubah pola hidup manusia. elektronik, berita atau surat dapat Terkadang seseorang menjadi
Kita menjadi lebih praktis, efektif dikirimkan dalam hitungan detik orang aneh ketika tidak memegang
dan efisien. Banyak waktu dapat walaupun jaraknya sangat jauh. HP atau sebentar-sebentar melirik
kita hemat berkat kemajuan Berkembangnya SMS – layanan HP-nya, atau malah senyum-
teknologi komunikasi. Kita dapat pesan singkat - juga membuat senyum sendiri karena membaca
lebih cepat, sederhana dan budaya menulis dan membaca sesuatu yang lucu dari HP
mendunia dalam berkomunikasi mengalami perubahan. Banyak miliknya.
dengan pihak lain. Urusan bisnis orang malas membaca tulisan-
juga menjadi lebih lancar dengan tulisan yang panjang dan “berat”. Tanpa kita sadari, sarana
bantuan teknologi baru. Kita dapat Hampir semua orang sekarang komunikasi praktis dan canggih
menghemat kertas, mengurangi disibukkan dengan mengirim, ini telah membuat banyak dari
penebangan pohon untuk menerima dan membaca SMS. kita mengalami ketergantungan
produksi kertas, menghemat ruang atau malah keterbelengguan.
penyimpanan arsip, menghemat
biaya, dsb. Berbagai macam
transaksi dapat kita lakukan
dengan cepat. Kita pun dapat
menggunakannya sebagai sarana
pewartaan iman yang dapat
menjangkau banyak orang.

Namun demikian, disamping
banyak hal positif yang kita
dapatkan dari kemajuan sarana

5

Tanpa sadar kita “diperbudak” kita dapat saling meneguhkan satu hanya umat yang berkumpul

oleh barang atau alat komunikasi sama lain dalam peziarahan kita setiap hari Minggu di Gereja

yang memberikan banyak macam bersama di dunia ini. untuk mengadakan Ekaristi, tetapi

kemudahan untuk mendapatkan Kadang saya menemukan kita merayakan Ekaristi untuk

hal baik dan kurang baik. Karena adanya pribadi-pribadi mensyukuri kebersamaan kita

semua orang menggunakannya, yang merasakan bahwa sebagai saudara melalui baptisan

kita tidak lagi pernah bertanya kehidupannya begitu berat dan yang sama. Ekaristi hendaknya

pada diri kita sendiri: “Alat ini tak tertanggungkan. Ia merasa menjadi puncak perayaan syukur

akan saya gunakan untuk apa sendirian dan sepertinya hanya kita sebagai keluarga, tempat kita

saja? Sejauh mana saya akan ada dia satu-satunya di dunia dikumpulkan di sekitar Altar untuk

memanfaatkan kebaikan dari ini yang mengalami kehidupan makan bersama dengan Kristus

alat ini?” Banyak dari kita begitu berat. Ketika ia membaca sendiri sebagai hidangannya.

menjadi malas untuk merenung bagi pengalaman dari orang lain Salah satu kelemahan SMS

dan berefleksi. Kita lebih tertarik dalam sebuah majalah, ia terheran- adalah ketidakakuratan berita

oleh hal-hal yang praktis dan heran bahwa ada juga orang lain yang cepat menyebar. Kadang

memudahkan kita. Sementara yang mengalami hal seperti yang terjadi dalam berbagai grup

kita juga sadar bahwa kehidupan dialaminya. Di lain kesempatan, media sosial bahwa percakapan

kita sebagai manusia tidak saya juga menemukan bagi akhirnya menjadi memanas dan

pernah menjadi kehidupan yang pengalaman dari beberapa saling menyalahkan atau menuduh

mudah. Kita adalah mahkluk yang saudara yang disembuhkan dari pihak lain. Karena pesannya

kompleks, rumit dan penuh misteri. berbagai macam ketergantungan selalu singkat, maka informasi

Imakulata, Majalah obat. Ketika pengalaman itu ditulis tidak pernah lengkap sehingga

Paroki kita, adalah juga sarana dan dibagikan melalui majalah, mudah sekali menyesatkan.

komunikasi di antara kita. Mungkin banyak orang akan menemukan Majalah Imakulata diharapkan

ada sementara kita yang bertanya: inspirasi bahwa melawan justru menjadi alternatif positif

Apakah di zaman sekarang kebiasaan buruk bukanlah hal yang dari sarana komunikasi iman dan

ini masih relevan menerbitkan mustahil. Tentu masih banyak hal persaudaraan di antara umat

Majalah Paroki? Apakah tidak lain yang dapat dibagikan melalui Gereja Sta. Maria Imakulata,

hanya memboroskan kertas dan berbagai tulisan yang diterbitkan Kalideres. Saling berbagi

uang, karena tidak banyak yang pada majalah kita. pengetahuan iman, pengalaman

akan membacanya? Pertanyaan Saya berharap Majalah iman dan berbagai macam

ini tentu sangat sah dan sejalan Imakulata akan menjadi sarana pergumulan hidup sehingga kita

dengan situasi perkembangan bagi kita untuk membangun menjadi Gereja yang semakin

komunikasi sosial zaman ini. persaudaraan di antara umat. bersaudara dan berbelarasa,

Namun demikian, kita masih tetap Sebagaimana pernah disampaikan karena kita beriman secara benar

memerlukan sarana komunikasi dalam khotbah Bapa Uskup Agung kepada Allah.

konvensional yang bisa “dipegang” Jakarta, Mgr. Ig. Suharyo dalam Saya mengucapkan selamat

untuk dibaca berulang kali sambil Misa Kudus Peresmian Paroki atas terbitnya Majalah Paroki kita

diresapkan di dalam hati. Harapan Sta. Maria Imakulata, Kalideres, “Imakulata”. Semoga Majalah

saya adalah semoga Majalah bahwa paroki berarti “rumah ini menjadi sarana bagi seluruh

Imakulata akan menjadi sarana yang berderet-deret”. Rumah umat untuk mengembangkan

untuk berbagi di antara umat. Apa yang bersebelahan ini semestinya iman, membangun persaudaraan

yang perlu dibagikan? Kita dapat adalah juga rumah yang saling dan mewujudkan kasih kepada

membagikan berbagai pengalaman berhubungan, berkomunikasi. sesama.

rohani atau pergumulan iman yang Adanya komunikasi antar tetangga Selamat Natal dan

terjadi dalam kehidupan sehari- akan membuahkan persaudaraan. Selamat Menyambut Tahun

hari yang merupakan pengalaman Oleh karena itu, persekutuan kita Baru. Terpujilah Tuhan kita Yesus

asli dari pergumulan hidup kita sebagai Gereja Paroki akan diuji Kristus dan Maria Imakulata.

sebagai seorang pribadi. Dengan melalui mutu persaudaraan yang

6 saling berbagi pengalaman hidup, kita bangun bersama. Kita bukan A. Andri Atmaka, OMI

sajian utama

Telah Lahir:

Paroki ke- 65 di KeuskupanAgung Jakarta;
Paroki Santa Maria Imakulata,
Kalideres

Impian yang menjadi kenyataan. megah dapat berdiri dan digunakan, Allah dalam keseharian kita
Demikian sebuah kalimat singkat
yang mampu menggambarkan dinamika kegiatan umat Stasi Santa masing-masing lewat karya-karya
sukacita umat Stasi Sta. Maria
Imakulata setelah mengetahui Maria Imakulata terlihat dengan pelayanan bagi kebersamaan yang
Bapa Uskup Agung Jakarta akan
meresmikan berdirinya Paroki ke- jelas sekali. Sejumlah kegiatan harmonis.
65 di Jakarta: Paroki Santa Maria
Imakulata, Kalideres. Segala jerih pendalaman iman dan kerohanian Jumlah umat Stasi
payah dalam perjalanan panjang
yang harus dilalui oleh umat Stasi dirancang oleh Seksi-Seksi yang Santa Maria Imakulata yang
Santa Maria Imakulata untuk
bisa memiliki gedung gereja yang ada di Stasi Santa Maria Imakulata terus bertambah dan dinamika
nyaman dan aman untuk beribadah
serta segala persiapan menuju dan kesemuanya mendapat respon kehidupan menggereja umat yang
paroki baru rasanya serta merta tak
diingat lagi. yang baik sekali dari umat Stasi. semakin marak menjadi alasan

Karya Roh Kudus begitu Bahkan gedung gereja tidak pernah kuat bagi Dewan Paroki Trinitas
nyata di tengah-tengah umat
Stasi Santa Maria Imakulata. Dari sepi dari kegiatan hingga larut untuk mengajukan permohonan
sejak Dewan Stasi Santa Maria
Imakulata yang pertama dilantik malam setiap harinya. Stasi Santa Maria Imakulata
oleh Dewan Paroki Trinitas, umat
dengan antusias bahu-membahu Perlahan tapi terus bergerak menjadi sebuah Paroki baru.
mencoba mengambil peranserta
masing-masing dalam melancarkan maju, umat Stasi Santa Maria Impian umat Stasi Santa Maria
jalannya pembangunan gedung
gereja mereka. Setelah gedung Imakulata diarahkan untuk mampu Imakulata untuk menjadi Paroki

bertanggungjawab dan mandiri memang sudah menjadi kenyataan.

dalam menggereja. Memiliki Di halaman selanjutnya dari edisi

kepekaan dan kepedulian perdana Majalah Imakulata ini,

sosial bukan saja bagi sesama para pembaca dapat menemukan

anggota Gereja, tetapi juga bagi artikel-artikel tentang Paroki Santa

masyarakat di sekitar Gereja yang Maria Imakulata, Kalideres.

membutuhkan uluran tangan kasih. Tak kenal maka tak sayang,

Keakraban dalam persaudaraan demikian peribahasa berbunyi.

sejati tanpa pandang suku, agama, Mari bersama kita kenali apa, siapa,

ras, dan golongan menjadi cermin dan bagaimana Paroki kita tercinta

keyakinan bahwa kita semua adalah ini. (Tim Redaksi Majalah Imakulata)

anak-anak yang dikasihi Allah,

yang terus mencoba menghadirkan 7

sajian utama

Dari Dewan Stasi
Menuju Dewan Paroki
Santa Maria Imakulata

Tim Gereja Baru sebagai Titik Awal

Pada 08 Agustus 2001, Dewan gedung gereja baru tersebut;

Paroki Trinitas, Cengkareng

membentuk “Tim Gereja Baru” dan (2) Terbentuknya komunitas umat

menunjuk Bapak dr. Vincentius Katolik yang memiliki iman yang

Hady Syarif sebagai Ketua Tim kuat dan yang pada akhirnya akan

Gereja Baru. Tugas utama Tim menjadi pelayan-pelayan yang

dengan masa bakti sampai 31 baik bagi gereja baru yang akan

Desember 2001 adalah untuk dibangun di sana;

mempersiapkan stasi baru lengkap

dengan para pengurusnya. Tim (3) Bentuk konkrit dari target

ini juga melaksanakan berbagai ini adalah terciptanya sebuah

sosialisasi keberadaan bakal gereja stasi baru lengkap dengan para

baru lewat kegiatan-kegiatan sosial pengurusnya.

kemasyarakatan seperti bakti sosial Dr. V. Hady Syarif

dan bakti kesehatan. Persiapan Jangka panjang:

untuk pembentukan Stasi Santa Berdirinya gedung gereja baru di

Maria Imakulata dilakukan juga lokasi terpilih, sebagai perwujudan

dengan mulai diselenggarakannya dari terbentuknya sebuah paroki

Misa Stasi Santa Maria Imakulata baru yang mandiri.

sejak akhir tahun 2008 di Paroki

Induk Trinitas, Cengkareng.

Tugas-Tugas Tim Gereja Baru.

Tujuan Dibentuknya Tim Gereja

Baru. (1) Menyusun program kerja yang

berkaitan dengan pencapain target

Jangka pendek: jangka pendek.

(1) Terciptanya suatu “gereja baru”

dalam pengertian sekelompok (2) Melaksanakan program kerja

umat yang beriman kepada Yesus yang telah disetujui Dewan Paroki.

yang tinggal di sekitar rencana

8

(3) Melakukan review berkala atas Lingkungan di Wilayah 12 dan sajian utama
kegiatan yang dilakukan. 13 dalam rangka pelatihan
“Penyusunan Pelaksanaan Ibadat”.
(4) Memonitor keadaan sosial
kemasyarakatan di sekitar gereja (2) Merekrut pembimbing
baru khususnya terhadap hal-hal komuni pertama di Wilayah 13 dan
yang berkaitan dengan issue gereja. 14.

(5) Memberikan masukan-masukan (3) Membentuk Kelompok
kepada Dewan Paroki, baik diminta Kitab Suci di Wilayah 9, 13 dan 14.
maupun tidak, terhadap masalah-
masalah yang berkaitan dengan (4) Menyelenggarakan
rencana pembentukan stasi baru. Seminar Keluarga pada 30
September 2001 di Wilayah 13.

Suasana Salah Satu Bakti Sosial Kesehatan Hasil kerja Tim Gereja Baru. Hubungan Masyarakat:
di Wilayah Sekitar “Gereja Baru” Administrasi Stasi: (1) Silahturahmi dengan tokoh
Pendataan umat sehubungan masyarakat sekitar lokasi “gereja
dengan pembentukan “Gereja baru”.
Baru” dengan target utama (2) Mengadakan Bakti Sosial
Wilayah-Wilayah yang berada di pada Minggu, 12 Agustus 2001,
sekitar lokasi “Gereja Baru” yaitu dalam rangka mengisi acara HUT
Wilayah 3, 7 , 9, 10, 12, 13, 14 dan Kemerdekaan RI bagi masyarakat
15. Penomoran Wilayah tersebut sekitar lokasi “Gereja Baru” (RW
masih menggunakan penomoran 02,03 dan 04). Inisiatif datang dari 3
Wilayah lama, sebelum adanya Lingkungan yang berada di Wilayah
keputusan Dewan Paroki Trinitas 13, bekerjasama dengan RW 013,
untuk mengubah penomoran Citra Garden 3. Sasaran adalah
Wilayah sesuai dengan kebutuhan 400 orang, dan pada akhir kegiatan
perkembangan Paroki. Untuk tercatat ada 470 orang yang datang
selanjutnya, penulisan nomor berobat.
Wilayah akan mengacu pada
penomoran ini hingga pada saat Setelah Tim Gereja Baru
terjadi perubahan penomoran
Wilayah kemudian. menyelesaikan masa baktinya,

Pengembangan Umat: benih-benih sosialisasi
(1) Mengadakan beberapa
pertemuan dengan Sie Liturgi kemasyarakatan masih terus

dijalankan oleh Wilayah-Wilayah

yang berdekatan dengan “gereja

baru”.

Penentuan Batas Wilayah Bakal Paroki Baru lewat
Pembenahan Penomoran Wilayah

Sudah lama dipikirkan oleh Dewan mendasar dalam cara menggereja 9
Paroki Harian Trinitas, Cengkareng dan cara berpastoral. Mentalitas
untuk mengefektifkan peran umat pun perlu dipersiapkan dan
Lingkungan dalam mewujudkan dikembangkan ke arah itu.
keakraban antar umat. Hal ini
sejalan dengan kebijaksanaan Langkah pertama yang ditempuh
Keuskupan Agung Jakarta untuk Dewan Paroki Trinitas, Cengkareng
mewujudkan Komunitas Basis, sejak tahun 2003 adalah dengan
yang bercirikan keakraban dan lebih mengaktifkan pemekaran
kesediaan untuk saling melayani. Lingkungan dan Wilayah.
Usaha mewujudkan Lingkungan Lingkungan yang mempunyai lebih
sebagai Kelompok Basis ini dari 50 Keluarga Katolik (KK) harus
menuntut perubahan cukup dimekarkan. Setelah pemekaran

sajian utama Lingkungan, langkah berikutnya menetapkan pembagian atau Gereja Induk/Gereja Paroki Trinitas,
adalah pemekaran Wilayah. Wilayah pemekaran Paroki dengan batas Cengkareng. Untuk calon Paroki
yang terdiri dari 9 Lingkungan Paroki Trinitas dan bakal Paroki baru, nantinya hanya tinggal
atau lebih harus dimekarkan. baru (waktu itu disebut Stasi Santa menghilangkan angka pertama dari
Pemekaran yang dilaksanakan Maria Imakulata) adalah Jalan penomoran Wilayah yang dibuat.
pada Kepengurusan Dewan Paroki Peta Selatan, pertigaan Wadas
Trinitas IX masa bakti 2002-2005 membelok ke timur mengikuti Jalan Pemekaran Lingkungan dan Wilayah
menghasilkan 118 Lingkungan Utan Jati, perempatan Sumur Bor terus terjadi dalam Kepengurusan
dalam 21 Wilayah. Perlu diakui, belok ke utara mengikuti batas Dewan Paroki selanjutnya.
ternyata masih ada Lingkungan Kecamatan Cengkareng dengan
yang jumlah KK-nya di atas 50 Kecamatan Kalideres. Pada Kepengurusan Dewan Paroki
tetapi belum dimekarkan. Hal ini Trinitas X, masa bakti 2005-2008,
terjadi karena Lingkungan tersebut Jika diperhatikan dari segi jumlah terdapat 123 Lingkungan dalam
belum siap untuk dimekarkan. umat, keputusan batas antara 21 Wilayah (Paroki Trinitas: 52
Paroki Trinitas dan bakal Paroki Lingkungan/9 Wilayah; Bakal Stasi
Pemekaran Lingkungan dan baru ini menghasilkan ketidak- Baru: 71 Lingkungan/12 Wilayah).
Wilayah secara umum tidak seimbangan jumlah umat.
mengalami masalah atau kesulitan Tetapi hal ini tetap disetujui oleh Kepengurusan Dewan Paroki
yang berarti. Tetapi untuk kriteria Dewan Paroki Trinitas IX dengan Trinitas XII, masa bakti 2008-2011
pemekaran Paroki tidaklah mudah. pertimbangan di samping gereja terdapat 126 Lingkungan dalam
Hal ini disebabkan adanya 2 induk, bakal Paroki baru nantinya 21 Wilayah (Paroki Trinitas: 54
persyaratan yang harus dipenuhi. akan juga mengelola 2 Kapel: Lingkungan/9 Wilayah; Stasi Santa
Pertama, batas teritorial yang Kapel Santa Maria Ratu Surga, Maria Imakulata: 72 Lingkungan/12
jelas dan tegas. Kedua adalah Kompleks Kodam Jaya, Kalideres Wilayah).
keseimbangan jumlah umat. dan Kapel Taman Bandara, Dadap
Kalau mengikuti batas teritorial (yang sekarang disebut Stasi Santo Kepengurusan Dewan Paroki
yang tegas, jumlah umatnya tidak Vincentius Pallotti). Trinitas XIII, masa bakti 2011-2014
berimbang. Kalau mau seimbang terdapat 148 Lingkungan dalam
dalam jumlah umat, maka batas Perubahan nomor Wilayah telah 31 Wilayah (Paroki Trinitas: 63
teritorialnya tidak tegas dan jelas. diusahakan yang berdekatan dan Lingkungan/14 Wilayah; Stasi Santa
Namun keputusan harus diambil. berurutan, dengan perhitungan Maria Imakulata: 85 Lingkungan/17
Maka Dewan Paroki Trinitas IX yang dimulai dari wilayah letak Wilayah).

Dewan Stasi Sta. Maria Imakulata: Sebuah Proses Serius Menuju Paroki Mandiri

Minggu, 18 Januari 2009, dalam

Misa Stasi Imakulata yang SUSUNAN DEWAN STASI STA. MARIA IMAKULATA YANG PERTAMA

diselenggarakan di Paroki Trinitas, Romo Stasi : Romo Widiatmoko OMI,
Ketua : Robertus Yohanes Prabowo
Cengkareng, dilaksanakan Wakil Ketua : S. Eka Karsono Widjaja
Sekretaris : Y.M. Martin Halim
pelantikan Dewan Stasi Santa Bendahara : Theresia Sumarni Syarif

Maria Imakulata yang pertama.

Dewan Stasi pertama ini terdiri

dari Romo Stasi, Ketua dan Wakil 10 Ketua Seksi:

Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Liturgi : L. Hardi Widjaja

10 Ketua Seksi: Liturgi, Katekese, Katekese : Stenly Manoy

PSE, Kerasulan Keluarga, PSE : F. Purnomo/Sofia Melitina

Kerasulan Kitab Suci, Kepemudaan, Kerasulan Keluarga : Ign. Lesmana & Caecilia Indrijati Gunawan

Pendataan Umat, Pemeliharaan Kerasulan Kitab Suci : Vincentius An Eng

dan Pembangunan Lingkungan Kepemudaan : Stephanus Chik Tjai

Gereja (P & P), dan Komunikasi Pendataan Umat : Gervasius Franky

Sosial (Komsos). Pemeliharaan dan Pembangunan Lingk. Gereja: A. Suwandi Wijaya

Komunikasi Sosial : F.X. Fermanto Lianto

10

Dewan Stasi mulai memperlengkapi Misa Kudus di lahan bakal gereja. sajian utama

diri dengan pengadaan Sekretariat Misa Perdana berlangsung pada

Stasi yang diresmikan pada 16 26 November 2010 secara internal

April 2009 berlokasi di Citra Garden yang juga dimaksudkan sebagai

3 Blok D2/2B. Atas kesediaan tindak tirakatan. Menyusul

seorang umat Stasi Santa Maria setelah Misa Perdana ini adalah

Imakulata, rumah yang biasanya diselenggarakannya Novena Santa

dijadikan tempat penyelenggaraan Maria Imakulata pada 30 November

kegiatan-kegiatan Wilayah – 08 Desember 2010 dengan

setempat ini difungsikan juga intensi khusus bagi kelancaran dan

menjadi kantor Sekretariat Stasi. kemudahan pembangunan Gereja

Seusai diresmikan penggunaannya, Santa Maria Imakulata. Novena

Dewan Stasi Santa Maria Imakulata ini hingga sekarang dilaksanakan

mengadakan rapat perdana mereka setiap tahunnya.

di kantor barunya.

Pada 20 Februari 2010, Misa Pelantikan Dewan Paroki Pleno
Kudus Mingguan di Paroki Trinitas XII dilaksanakan pada 30 Oktober
ditambah satu kali lagi dengan 2011 dalam Misa Kudus yang
pilihan Sabtu Sore pkl. 16.00. dipimpin oleh Vikaris Jenderal
Misa ini diperuntukkan bagi Stasi Keuskupan Agung Jakarta, Romo
Santa Maria Imakulata, sehingga Yohanes Subagyo, Pr. Dewan Stasi
Misa untuk Stasi diselenggarakan Santa Maria Imakulata kedua yang
sebanyak 2 x setiap minggunya. ikut dilantik pada kesempatan ini
memiliki komposisi Dewan Stasi
Meski IMB sudah ada tergenggam Harian dan 10 Seksi/Bagian: Liturgi,
di tangan, ternyata jalan memulai Katekese, PSE, Kerasulan Keluarga,
pembangunan gereja tidaklah Kerasulan Kitab Suci, Kepemudaan,
berjalan dengan lancar. Beberapa Pendataan Umat, Pemeliharaan dan
kendala di lapangan perlu disikapi Pembangunan Lingkungan Gereja
dengan ketenangan, kesabaran dan (P & P), Hubungan Antar Agama dan
kepasrahan kepada Tuhan. Seksi Kepercayaan dan Kerasulan Awam
Liturgi Stasi Imakulata berinisiatif (HAK & Kerawam), dan Komunikasi
untuk mulai menyelenggarakan Sosial (Komsos).

Dewan Stasi Harian Santa Maria Imakulata masa bakti 2011-2014 Setelah resmi dilantik, Dewan
Stasi Santa Maria Imakulata II ini
mendapat kewenangan yang lebih 11
besar untuk melaksanakan reksa
pastoralnya – yaitu mengerjakan
anggaran kebutuhan Seksi
(budgeting), bertindak mewakili/
membantu Dewan Harian Trinitas
untuk reksa pastoral khusus di
wilayah Stasi Santa Maria Imakulata
seperti kunjungan rutin Dewan Stasi
ke Wilayah-Wilayah yang ada di
dalam Stasi Santa Maria Imakulata,
memiliki peran lebih besar dalam
3 Seksi yang menjadi pilar Gereja,
yaitu Seksi Liturgi (Leitourgia),
Seksi Katekese (Kerygma), dan
Seksi PSE (Diakoinia).

sajian utama DEWAN STASI SANTA MARIA IMAKULATA II

Romo Stasi : Romo Antonius Widiatmoko, OMI
Ketua : Yakobus Sugiharto
Wakil Ketua : Y.M. Martin Halim
Sekretaris 1 : Petrus Tio Brammawan Suki
Sekretaris 2 : Theresia Sumarni Syarif
Bendahara 1 : Johanes David Setiabudi
Bendahara 2 : Annina Fransisca
Anggota 1 : Kristoforus Herry Susanto
Anggota 2 : F.X. Fermanto Lianto
Anggota 3 : Ignatius Liemesak

Dengan selesainya masa bakti Dewan Stasi Harian Santa Maria Imakulata
Dewan Paroki Pleno XII, maka Masa bakti 2014-2017
selesai pula masa bakti Dewan Stasi
Santa Maria Imakulata II. Pada 12
Juni 2014, bertempat di Aula Kasih
Gereja Stasi Santa Maria Imakulata,
diadakan Rapat Dewan Stasi Pleno
dengan agenda pemilihan anggota
Dewan Stasi Santa Maria Imakulata
ke-3 periode 2014-2017. Setelah
melalui pemungutan suara yang
ketat untuk 12 calon yang telah
ditetapkan oleh Panitia Pemilihan,
akhirnya terpilih 9 orang menjadi
Anggota Dewan Stasi Santa
Maria Imakulata periode 2014-
2017. Dari 9 nama tersebut, 4
orang diantaranya sudah menjabat
anggota Dewan Stasi Pleno 2011-
2014, sementara 5 nama lainnya
merupakan anggota baru.

DEWAN STASI SANTA MARIA IMAKULATA III

Ketua : Romo Peter Kurniawan Subagyo, OMI
Wakil Ketua : Yacobus Sugiharto
Sekretaris 1 : Yohanes Verry Darang
Sekretaris 2 : Margaretha Ira W.
Bendahara 1 : Yohanes Muljanto Waluyo
Bendahara 2 : Eugenis Kurniati Sulaiman
Anggota 1 : Ignatius Liemesak
Anggota 2 : Johanes David Setiabudi
Anggota 3 : Kristoforus Herry Susanto
Anggota 4 : Felicianus Roy Supriadi

12

Ketekunan dalam mempersiapkan Ketua Umum/Pastor Kepala : Pastor Antonius Andri Atmaka, OMI sajian utama
Stasi Santa Maria Imakulata menjadi Ketua I/Pastor Rekan : Pastor Ignatius Wasono Putro, OMI
Paroki baru pada akhirnya berbuah Wakil Ketua : Bapak Yacobus Sugiharto
indah. Setelah kunjungan Tim Sekretaris I : Bapak Stefanus Chik Tjai
Keuskupan Agung Jakarta untuk Sekretaris II : Ibu Margaretha Ira Widyawati
meninjau kesiapan dan persiapan Bendahara I : Bapak Yohanes Muljanto Waluyo
Stasi Santa Maria Imakulata menjadi Bendahara II : Ibu Eugenia Kurniati Sulaiman
Paroki baru pada 18 Oktober 2014,
Bapa Uskup Agung Jakarta lewat Anggota:
Surat Keputusannya bernomor (1) Bapak Antonius Robbyanto Lumenta;
204/3.14.3/2015 tertanggal 01 Juni (2) Bapak Christofus Gunawan Wiranta;
2015 menetapkan dan mengangkat (3) Bapak F.Y. Roy Supriyadi;
untuk pertama kalinya Pengurus (4) Bapak Ignatius Liemesak;
dari Badan Hukum Gereja Katolik (5) Bapak Johanes Ignatius David Setiabudi;
“Pengurus Gereja dan Dana Papa (6) Bapak Kritoforus Herry Susanto;
Roma Katolik” (disingkat PGDP) (7) Bapak Yohanes Verry Darang
Santa Maria Imakulata dengan
personalia sebagai berikut:

segala hal yang diperlukan supaya
semuanya selesai pada saat
peresmian Sta. Maria Imakulata
sebagai Paroki ke-65 Keuskupan
Agung Jakarta (KAJ) pada
22 Agustus 2015.

Dengan demikian, terhitung mulai Bapa Uskup Agung Jakarta, 13
01 Juni 2015, Stasi Sta. Maria Mgr. Ignatius Suharyo, dalam
Imakulata secara yuridis/hukum sambutan peresmian Paroki Sta.
telah berubah status menjadi Maria Imakulata, Kalideres sebagai
“PAROKI”. Setelah rapat bersama Paroki ke-65 di KAJ mengatakan
dengan semua pihak yang terkait, bahwa berdirinya suatu paroki
maka para Romo dan Dewan Paroki baru, di mana pun, adalah salah
sepakat untuk menggunakan masa satu muara dari proses atau
transisi perubahan status “Stasi” dinamika panjang kehidupan umat
menjadi “Paroki” untuk Sta. Maria beriman. Namun menjadi paroki
Imakulata ini sebagai waktu untuk mandiri bukanlah tujuan. Salah
menyiapkan dan mengerjakan satu hal penting yang diharapkan
dengan berdirinya paroki baru
adalah agar umat semakin
dilayani; atau mungkin lebih tepat,
agar umat dapat semakin saling
melayani, dan bersama-sama
- dalam kepemimpinan pastoral
sebagaimana digariskan dalam

sajian utama

berbagai pedoman yang berlaku di Keuskupan
– berusaha untuk semakin setia mengikuti Yesus
Kristus. Pendek kata, berdirinya paroki baru
menjadi salah satu tanda yang amat jelas bahwa
Gereja benar-benar hidup - dalam berbagai
macam artinya.

Harapan Bapa Uskup Agung Jakarta atas Paroki
baru Sta. Maria Imakulata, Kalideres adalah agar
seluruh umat dengan tekun selalu berusaha
mengembangkan kreativitas pastoral dengan
memahami dan mengamalkan semangat
hidup yang terungkap dalam lambang KAJ,
ikut memikul tanggungjawab sejarah dan ikut
terlibat dalam mengembangkan paguyuban dan
gerakan sebagai ciri Gereja KAJ seperti yang
tertulis dalam Pedoman Dasar Dewan Paroki
KAJ 2014. (Disusun kembali dari buku “5 Windu
Misi OMI di KAJ Membuahkan Paroki Baru Ke-
65: Santa Maria Imakulata”, dengan penambahan
seperlunya./Tim Redaksi Majalah Imakulata)

14

sajian utama

Romo Antonius Andri Atmaka, OMI

Oblat Kepala Paroki Pertama
di Kalideres

Sosok Romo Antonius Andri
Atmaka, OMI yang akrab
disapa “Romo Andri”
mungkin sudah tidak terlalu asing

lagi sekarang. Beliau sudah

mulai berkarya di Stasi Sta. Maria

Imakulata, Paroki Cengkareng

sebelum Paroki Kalideres

diresmikan. Berdasarkan Surat

Keputusan Bapa Uskup Agung

Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo

bernomor 204/3.12.3/2015

tertanggal 01 Juni 2015, Romo

Andri ditetapkan sebagai Ketua

Umum/Pastor Kepala Dewan Paroki (1995-1998). Setelah magang OMI sebagai Magister Novis (2012-
sebagai staff di Seminari St. Mary, 2015) dan kemudian dipercaya
dan Pengurus Gereja dan Dana Melbourne, Australia, selama 9 untuk menjadi Pastor Kepala Paroki
bulan Romo Andri berkarya di Gereja Sta. Maria Imakulata (SMI),
Papa Roma Katolik (DP/PGDP) Rumah Pendidikan para calon OMI, Kalideres.
di Seminari Tinggi OMI “Wisma de
Paroki Gereja Sta. Maria Imakulata, Mazenod” , Yogyakarta, sebagai Beruntung “Imakulata” mendapat
Asisten Rektor. Tahun 2002-2005, kesempatan untuk bincang-
Kalideres, yang pertama. Beliau menjadi Rektor Seminari bincang dengan Romo Andri di
Tinggi OMI. Kemudian Romo Andri tengah kesibukan Beliau yang
Lahir di Sleman, Yogyakarta, 02 terpilih menjadi Provinsial OMI sangat padat. Berikut adalah
September 1967, Romo Andri Indonesia yang ke-3 (2005-2011). rangkuman hasil bincang-bincang
ditahbiskan menjadi Imam Oblat Selepas menjadi Provinsial, Romo tersebut:
Maria Imakulata pada 12 Juli Andri diutus kembali ke Novisiat
1995. Karya pertama Romo Andri 15
selepas Tahbisan Imamatnya
adalah menjadi Pastor Rekan
di Paroki Kalvari, Pondok Gede

sajian utama Tentang Umat Paroki SMI,

Kalideres:

“Umat Paroki SMI, Kalideres adalah

umat yang besar. Besar dalam

arti jumlahnya. Ini bisa dilihat

dari kapasitas gereja yang makin

hari makin tidak muat lagi karena

jumlah umat yang datang juga

semakin besar. Saya sendiri tidak

tahu persis apakah yang datang

itu adalah umat SMI secara ‘de

facto’ atau juga bercampur dengan

umat dari Paroki tetangga. Tidak

masalah dari mana mereka datang,

tetapi jelas bahwa kita yang sudah

mempunyai gereja yang besar

dengan fasilitas-fasilitas yang ada

rupanya masih belum mampu tangga maupun anak-anak yang tujuan yang digariskan oleh

untuk menampung seluruh umat masih bersekolah. Di tempat Keuskupan Agung Jakarta (KAJ)

yang hadir. Apalagi kalau kemudian masing-masing itulah mereka dalam Arah Dasar (Ardas) KAJ

kita ingin mengembangkan Gereja mewujudkan secara lebih kongkret yang lalu: Makin Beriman, Makin

sebagai sebuah persekutuan umat penghayatan iman, pengalaman Bersaudara, Makin berbelarasa/

Allah. Tentu hal ini membutuhkan iman, pemahaman iman, yang berbelaskasih. Ini menjadi cita-cita

suatu strategi yang tepat, sehingga mereka temukan dalam lingkup yang tidak akan pernah selesai.

Gereja sungguh-sungguh hadir Gereja dan segala kegiatannya. Ini adalah cita-cita yang harus

sebagai Gereja yang hidup, terus menerus dikumandangkan

dinamis, bergerak maju dengan “Maka tentu saja Gereja harus untuk direnungkan dan diterapkan

umat yang menghayati imanya mampu memberikan fasilitas dalam kehidupan. Mengapa?

secara benar dan otentik. kepada umat. Domain atau wilayah Jika kita menghayati iman secara

Gereja adalah domain iman. Hal benar, maka kita akan mampu

“Apa yang terjadi di kompleks ini yang terus-menerus harus kita membangun persaudaraan secara

gereja ini sebenarnya sudah geluti dan dikembangkan. Gereja tulus. Dan ketika bersaudara

menampakkan salah satu melayani umat untuk menghidupi dengan setiap orang secara tulus,

perwujudan iman itu. Gereja tidak dan mengembangkan imannya. kita juga akan peka terhadap

dijadikan sebagai tempat melarikan Bentuknya bisa di dalam kegiatan kebutuhan sesama. Sebaliknya,

diri dari masalah-masalah yang berliturgi atau pesekutuan- jika kita hanya selalu memikirkan

ada di tempat lain, melainkan persekutuan doa, juga pendalaman kebutuhan kita sendiri, keperluanku

Gereja menjadi wadah yang iman. Bisa juga dalam Kelompok sendiri, atau kita dipenuhi oleh

membuat banyak orang terlibat dan Kategorial yang membaca Kitab sikap egosentris – berpusat pada

mewujudkan ungkapan imannya. Suci atau berdoa bersama. Semua diri sendiri, maka kita pasti juga

Di Gereja mereka diharapkan itu menjadi tugas Gereja untuk sulit membangun persaudaraan.

mampu menemukan kekuatan- memfasilitasi atau mengakomodir Jika tidak ada persaudaraan dan

kekuatan batin/rohani untuk kebutuhan umat supaya mereka kerukunan, maka kita keliru dalam

terjun di tengah masyarakat - di mendapatkan kekuatan batin untuk memahami dan menghayati iman

tempat mereka tinggal, di tengah terjun ke dunia nyata, mewujudkan kita atau kita beriman secara salah.

keluarga, tempat kerja, di tengah imannya.

kota atau di pinggiran kota, baik “Maka saya masih sangat “Yesus hanya memberikan 2

sebagai seorang pengusaha atau menekankan pentingnya korelasi perintah utama yang merangkum

pun seorang karyawan, ibu rumah – hubungan - antara 3 (tiga) seluruh Injil-Nya: Kasihilah Tuhan

16

Allahmu dengan segenap hati menjadi kepanjangan tangan Tuhan menunjuk bahwa ini keliru, itu sajian utama
dan akal budimu; dan kasihilah untuk menanggapi kebutuhan salah, ini tidak boleh, tidak bisa,
sesamamu manusia seperti dirimu umat itu. Maka yang harus mereka tetapi mereka sendiri tidak pernah
sendiri. Dua perintah Kasih ini perjuangkan adalah karya-karya mengotori tangan mereka dengan
seperti mata uang dengan 2 sisinya pelayanan yang mampu membantu persoalan-persoalan yang ada di
yang tak dapat dipisahkan. Yang umat untuk mencapai tujuan depan matanya. Dan itu sangat
satu menjadi jiwa, sedangkan yang imannya, yaitu: Keselamatan dalam bertentangan dengan ‘Kabar
lain merupakan perwujudannya. Tuhan.” Gembira’ kedatangan Kerajaan
Kalau saya mengasihi Allah Allah yang diwartakan oleh Yesus.
dengan benar, maka saya akan Tentang Ardas KAJ yang baru, Oleh karena itu, fokus tahun
mengasihi sesama dengan benar; yang akan dimulai tahun depan: pertama Ardas yang diangkat
kalau saya mengasihi sesama “Jelas sekali Ardas 2016-2020 oleh KAJ adalah ‘Kerahiman Allah
dengan benar, maka saya juga merupakan kelanjutan dari Ardas yang Memerdekakan’. Kita perlu
mengenal Allah secara benar. Tidak sebelumnya. Terutama pada tiga mengembangkan yang oleh Bapa
mungkin kita mengasihi Allah dan tujuan tadi yang menjadi sasaran Uskup disebut ‘logika penerimaan’.
pada saat yang sama membenci dan yang akan terus-menerus Artinya, kita diajak menjadi Gereja
sesama. Kalau ini yang terjadi, diusahakan. Di samping itu, Ardas yang menerima mereka yang
berarti pengenalan kita akan Allah yang baru ini menggaris-bawahi 5 selama ini tersingkir atau terbuang
bermasalah. bidang yang dirasa penting untuk karena berbagai persoalan
situasi KAJ: (1) hidup keluarga yang kehidupan: perkawinan yang belum
“Inilah pekerjaan rumah kita beriman mendalam; (2) liturgi beres, cacat dan kelemahan yang
bersama – umat Paroki SMI, dan katekese yang hidup dan membuatnya ‘dinilai tidak layak’
Kalideres yang baru resmi memerdekakan; (3) kaderisasi dan bergabung secara bebas dengan
sebagai Paroki selama 6 bulan: peningkatan kemampuan pelayan umat Allah. Mereka tidak boleh
mengembangkan persekutuan yang kompeten dan berkualitas; dikucilkan. Mereka harus diterima
umat Allah yang beriman, (4) pelayanan karitatif kepada dan dibantu untuk keluar dari
bersaudara dan berbela rasa orang miskin dan mereka yang persoalannya.
dengan sesama. Hal ini perlu membutuhkan perhatian dalam
kita garis bawahi terus-menerus. kerjasama dengan semua pihak “Oleh karena itu, tantangan kita
Seksi-Seksi atau bagian yang yang berkehendak baik; dan (5) bukan terletak pada memelihara
ada di dalam Paroki kita, juga memelihara lingkungan hidup demi yang sudah ada, melainkan
Kelompok Kategorial bahkan keutuhan ciptaan. KAJ ingin agar menemukan kebutuhan-
Dewan Paroki bertugas untuk 5 bidang Ardas ini digarap dengan kebutuhan baru yang selama ini
melayani kebutuhan seluruh umat. sungguh-sungguh demi menjawab tidak tertangani. Bapa Uskup
Seperti terungkap dalam Mazmur kebutuhan umat, sehingga tujuan mengumpamakan demikian: jika
34: ‘Orang yang miskin ini berseru di atas dapat tercapai. kita mempunyai 90 umat yang
dan Tuhan mendengarkan; Ia tidak tersesat dan ada 10 umat
menyelamatkan dia dari segala “Bapa Uskup juga menggaris- yang hilang atau tersesat, maka
kesesakan.’ Inilah yang menjadi bawahi supaya umat KAJ selain 10 umat ini harus dicari. Kalau
tugas semua perangkat di Paroki kuat dalam persekutuan, juga mau perlu, 90 umat yang tidak tersesat
kita. Mereka tidak boleh hanya bergerak. Umat yang bergerak digerakkan untuk ikut mencari
memikirkan kebutuhan Seksi, berarti umat yang berinisiatif, yang 10 itu. Kita harus memiliki
Bagian atau Kelompok Kategorial berani, kreatif dan mau terlibat. rasa tanggung jawab terhadap
– nya saja. Mereka ada atau Kalau belajar dalam Injil, Yesus mereka yang hilang, tidak cuek
dibentuk karena adanya ‘ratap seringkali mengkritik orang Farisi dan berpikir bahwa keselamatan
tangis’ - kerinduan, kehausan dan dan Ahli Taurat karena pekerjaan itu urusan pribadi masing-masing.
kebutuhan umat yang ditujukan mereka hanya mengamat-amati Dalam Gereja Katolik, keselamatan
kepada Tuhan. Mereka yang telah apakah orang melakukan aturan bukan melulu urusan pribadi, tetapi
dipilih sebagai ‘pelayan umat’ dengan benar atau tidak. Mereka urusan bersama. Meski buah dari

17

sajian utama keselamatan itu dinikmati oleh dibatasi oleh pagar Gereja saja. Harapan Romo Andri pada Umat
masing-masing orang, tetapi setiap Yang bisa bergerak ke luar Gereja Paroki SMI, Kalideres:
orang perlu membantu sesamanya juga itu tidak masalah. Katakanlah “Mari bersama-sama menghidupi
untuk menemukan atau mengalami seseorang hanya bisa seminggu iman kita akan Yesus Kristus bukan
keselamatan. sekali ke Gereja, karena hari hanya sebagai sebuah kewajiban
lainnya ia gunakan untuk membuat tetapi sebagai sebuah penemuan
“Maka memang sungguh sangat kegiatan sosial dengan banyak bahwa Allah telah mencintai kita
dianjurkan supaya umat di KAJ pihak di luar Gereja. Dengan masing-masing dengan cinta
bergerak, apalagi kita yang situasi demikian, orang ini mungkin yang begitu besar sampai Dia
tinggal di Jakarta – ibukota – tidak bisa ikut latihan koor. Bagi harus menjadi manusia seperti
megapolitan. Masyarakat besar saya, hal demikian itu sudah baik, kita, tinggal di tengah-tengah kita,
dengan persoalan kompleks. tapi kalau masih ada waktu untuk merasakan pergumulan hidup
Berbagai macam hal ada di juga bisa mengikuti latihan koor, kita. Maka sekarang giliran kitalah
dalam kota Jakarta. Sarana dan maka jauh lebih baik lagi. Yang untuk membalas kasih Allah itu
prasarana juga tersedia lengkap. perlu diingat adalah kita tidak melalui apa yang bisa kita lakukan,
Kalau kita menjadi umat yang boleh menilai baik buruk iman dengan membangun persaudaraan
biasa-biasa saja, rasanya kita tidak seseorang hanya karena rajin atau dan terlibat dalam mengatasi
menggunakan semua anugerah tidak rajin latihan koor. Mungkin penderitaan sesama. Bagi saya itu
yang diberikan Tuhan kepada orang-orang itu punya cara mereka sudah menjadi peningkatan kualitas
kita secara maksimal. Kalau kita sendiri untuk mewujudkan imannya kita sebagai orang Katolik. Mari
tinggal di pedalaman, tak bisa ini di tempat lain dengan cara yang kita bersama-sama membalas
dan itu menjadi lumrah, karena berbeda. Tuhan mempercayakan cinta kasih Allah itu dengan
tidak ada sarana dan prasarana waktu kepada kita untuk kita membangun persaudaraan dan
yang memadai. Tetapi kalau gunakan. Yang seringkali salah solidaritas, dengan demikian kita
tinggal di Jakarta, tidak mungkin adalah kita tidak punya waktu juga mewujudkan iman yang benar
mengatakan ‘tak bisa’ dengan untuk kegiatan Lingkungan, latihan akan Allah Yang Maharahim.”
alasan tidak ada sarana dan koor, pendalaman iman, juga tidak
prasarananya. Kalau dikatakan ada kegiatan lainnya di luar Gereja (Disusun dari hasil wawancara Tim
‘tidak ada waktu’, mungkin kita yang menjadi tempat perwujudan Redaksi Majalah Imakulata dengan
perlu melihat pemanfaatkan waktu iman kita. Waktu menjadi habis Romo A. Andri Atmaka, OMI)
kita selama ini. Waktu kita paling percuma.”
banyak kita habiskan untuk apa?
24 jam waktu kita digunakan
untuk macam-macam hal. Apakah
waktu kita sungguh habis untuk
mengembangkan hidup kita secara
positif? Kalau misalnya waktu kita
sudah dihabiskan untuk kegiatan
positif yang dapat membuat
kita semakin berkembang dan
semakin menjadi lebih baik, meski
- katakanlah – hanya ke Gereja
setiap hari Minggu saja. Bagi saya,
itu sudah merupakan perwujudan
iman yang konkret.

“Mewujudkan iman, membangun
persaudaraan, mengembangkan
belas kasih itu bukan hanya
18

sajian utama

Romo Ignatius Wasono Putro, OMI

Oblat Pastor Rekan Pertama
di Kalideres

Romo Ignatius Wasono mengeluarkan SK pengangkatan Tidak asing dengan umat Paroki
Putro, OMI yang akrab Romo Wasono sebagai Pastor Sta. Maria Imakulata, Kalideres
disapa “Romo Wasono” Rekan (kembali) di Paroki Trinitas, yang notabene adalah mantan umat
tidak terlalu asing dengan hingar- Cengkareng, dan melalui SK Bapa Paroki Trinitas, Cengkareng, berikut
bingar Kota Jakarta khususnya Uskup tertanggal 01 Juni 2015, adalah beberapa pandangan
daerah Cengkareng, karena Beliau Romo Wasono diangkat sebagai Romo Wasono saat “Imakulata”
pernah 2 x berkarya di Paroki Pastor Rekan di Paroki Sta. Maria berbincang-bincang dengan Beliau:
Trinitas, Cengkareng. Pertama, Imakulata, Kalideres.
saat menjalani Tahun Orientasi
Pastoral (TOP) tahun 2000-2001, 19
Frater Wasono berkarya bersama
Seksi PSE. Usai menerima
tahbisan imamatnya pada 08
Desember 2004, Romo Wasono
menerima perutusan pertamanya
untuk berkarya di Paroki Trinitas,
Cengkareng sebagai Pastor Rekan.
Sempat berkarya di Paroki Dankan
Silat, Kalimantan Barat dan Paroki
St. Petrus dan Paulus-Dahor,
Balikpapan, pada 10 Agustus
2014 Bapa Uskup Agung Jakarta

sajian utama Tentang Paroki Kalideres: kebutuhan dan tantangan yang Inilah tantangan terbesar yang ada

“Secara fisik, fasilitas paroki dihadapi oleh umat dan bukan di umat: untuk siapa aku melayani?

sungguh memadai, bahkan merupakan sebuah asumsi lagi. “Dari sisi kegiatan, SMI memang

cenderung mewah. Perlengkapan Jika kita berpastoral dengan sungguh luar biasa. Tugas para

dan ruangan-ruangan yang tersedia berasumsi, maka hasilnya kurang Romo yang terutama adalah

dapat mempermudah aktifitas dapat menjawab kebutuhan umat mencoba untuk membantu umat

tetapi juga bisa menimbulkan yang sesungguhnya. memiliki iman yang semakin dalam;

pengkotak-kotakan atau ghetto – membantu umat untuk lebih tahu

ini milikku dan itu milikmu. Maka “Upaya sinergis antara Seksi ajaran-ajaran Gereja lewat karya-

perlu disadari bersama bahwa satu dan yang lainnya untuk karya pastoral sinergis seperti

Gereja adalah kita semua, perlu mneyelenggarakan karya pastoral halnya Hari Lingkungan yang saya

dikembangkan kesatuan dalam bersama terus digalakkan. sebutkan tadi; membantu umta

kasih persaudaraan. Kita adalah Sebagai contoh, yang sudah untuk mengalami persaudaraan

satu tubuh dan Yesus Kristus berjalan adalah “Hari Lingkungan”. sejati dan akhirnya mampu

adalah Kepalanya. Hal ini dapat Beberapa Seksi bekerjasama untuk berbelarasa. Jadi umat bukan

kita tunjukkan lewat semangat menyiapkan bahan pertemuan melulu berkegiatan yang sifatnya

berbagi, kerjasama dan saling “Hari Lingkungan”, seperti misalnya rohani, tetapi mampu berbuah

rukun. Dari sisi kegiatan rohani Seksi Katekese, Seksi Kerasulan persaudaraan dan bela rasa. Inilah

juga begitu aktif dengan berbagai Kitab Suci, Seksi Liturgi, Seksi tugas utama para imam, Dewan

macam kelompok doa atau olah PSE, Seksi Kerasulan Keluarga. Paroki, segenap Seksi dan Bagian,

rohani. Semuanya berkembang Dengan demikian, maka akan dan Lingkungan-Lingkungan.”

dengan luar biasa. Yang menjadi lebih efisien, efektif, dan

menggembirakan adalah banyak murah untuk menjalankan katekese Harapan Romo Wasono untuk

kelompok kegiatan rohani ini umat, apalagi sampai menyentuh Paroki Sta. Maria Imakulata,

dirintis dan dicetuskan oleh umat akar rumput, yaitu Lingkungan Kalideres:

sendiri, sehingga menjadi nyata sebagai umat basis. “Semoga kita semua dapat

kelihatan Gereja sebagai kumpulan semakin memurnikan motivasi

umat Allah. “Menejemn keuangan SMI sangat pelayanan kita. Saya menemukan

bagus karena ada sejumlah cukup banyak ketidak-sama-

“Kemudian secara pengelolaan SOP yang cukup jelas. Seksi/ paham di antara pelayan Gereja.

menejemen pastoral maupun Kelompok Kategorial akan Ada baiknya kita semua berani

keuangan dan menejemen- menyampaikan RAP dan ditutup memurnikan motivasi pelayanan

menejemen lain yang mendukung dengan penyerahan LPJ beserta kita, karena jika tidak demikian,

karya pastoral, saya pandang segala kelengkapannya untuk maka akan terjadi gesekan yang

sungguh-sungguh diupayakan disampaikan. berujung kerusakan. Ingatlah akan

semaksimal mungkin dengan SOP- sabda Tuhan Yesus Kristus pada

SOP yang sedang digodok dan “Saya melihat banyak umat yang saat Ia mengetahui pertengkaran

beberapa yang sudah diterapkan di sungguh-sungguh ingin melayani para muridNya untuk menentukan

berbagai bidang. di berbagai macam bidang. Hal siapa yang terbesar di antara

ini dapat saya simpulkan dari mereka: ‘Jika seseorang ingin

“Dari sisi karya pastoral, memang pertemuan dengan umat yang menjadi yang terdahulu, hendaklah

dalam 1-2 tahun ini kami berusaha selalu dengan mudah mengadakan ia menjadi yang terakhir dari

menggunakan metodologi ‘spiral kalau mereka sedang pelayanan. semuanya dan pelayan dari

pastoral’ – yaitu berpastoral Hal demikian dapat semakin SEMUANYA.’ (Markus 9:35)

dengan menggunakan basis diperdalam dengan pertanyaan Artinya, aku menjadi hamba bukan

fakta dan data. Karya psstoral refleksi: sebenarnya, siapa yang hanya bagi diriku sendiri saja,

yang dikerjakan hendaklah tetap sedang dilayani? Melayani Tuhan kelompokku saja, komunitasku

20 berdasarkan pada data dan fakta, atau melayani dirinya sendiri? saja, Seksi atau Kelompok

Kategorial-ku saja. Tetapi, aku Tuhan membutuhkan keheningan dikunjunginya rapih dan bersih sajian utama
menjadi hamba untuk SEMUA hati. Inilah tantangan kita yang lalu memuji pembantu di rumah
orang. Maka sebagai pelayan, tinggal di perkotaan, karena hening itu. Semangat pelayan adalah
mari kita bersama-sama mengerti itu dianggap sebagai pemborosan semangat yang siap disalahkan
dan menghayati Sabda Kristus waktu. Padahal keheningan adalah tapi tidak menuntut untuk dipuji
ini. Mari kita melayani dengan saat kita mau mendengarkan hasil kerjanya. Kalau pelayan
semangat seorang hamba, bukan suara Tuhan karena yang hendak Gereja tidak memiliki semangat
seorang majikan atau atasan. Mari kita lakukan adalah kehendak pelayan sejati itu, maka akan sering
kita menjadi hamba yang berjiwa Tuhan. Jika kita melakukan terjadi gesekan-gesekan, protes
inklusif – yang mau menjangkau kehendak Tuhan, maka semuanya jika dipersalahkan, terus menuntut
SEMUANYA. akan berbuah baik, tetapi jika untuk dipuji hasil kerjanya. Maka
kita melakukan kehendak diri kita jika pelayan Gereja yang demikian
“Kalau sebuah pelayanan sendiri, sepertinya semua berjalan ditegur, langsung ia akan sakit
malah menimbulkan konflik, baik tetapi di ujungnya ternyata hati, perselisihan menjadi lebih
maka saya menduga karena tidak baik. Apalagi dalam konteks buruk dan mulai mencari dukungan
para pelayan melayani dengan hidup berkomunitas – dalam hal dengan membentuk kelompok-
semangat seorang atasan/ ini komunitas paroki – ketaatan kelompok yang tidak sehat.
majikan: menentukan ini dan ber-discernment bersama para
itu, menonjolkan diri, suka gembalanya menjadi penting. “ Kebahagiaan seorang hamba
memerintah ini dan itu, kurang adalah bisa membahagiakan orang
mau merendahkan diri. Kalau “Memiliki semangat seorang hamba yang dilayaninya, bukan melihat
kita melayani dengan semangat berarti ‘aku siap melayani dia yang yang menjadi impian pribadinya
seorang hamba, kita perlu kulayani’. Fokus pelayanan kia terwujud. Seorang hamba
merenungkan beberapa hal. Yang adalah kebutuhan orang/komunitas membantu orang lain mewujudkan
pertama, ketaatan. Ketaatan yang dilayani, bukan kebutuhan atau mencapai cita-cita dan
atau “obedience” dalam Bahasa diri kita sendiri. Kalau semangat harapan orang itu. Dengan situasi
Inggris – berasal dari kata Bahasa ini melekat dalam diri kita, para Paroki yang sangat aktif seperti di
Latin “Ab Audire” yang berarti pelayan, maka kita tidak akan Kalideres ini, maka untuk dapat
mendengarkan dengan penuh mudah menjadi kecewa jika hal-hal menghayati pelayanan sebagai
perhatian. Kita taat kepada yang kita kehendaki tidak terjadi. seorang hamba, kita semua perlu
Tuhan, berarti kita mendengarkan Pelayanan perlu diartikan sebagai bertolak ke tempat yang lebih
dengan penuh perhatian suara ‘melayani kebutuhan mereka yang dalam lagi, dalam keheningan.
Tuhan. Mendengarkan suara kita layani’ dan bukan ‘melayani diri Diam hening, bermenung, itu
sendiri’ – hal yang jauh sekali dari bukan tindakan memboros-
falsafah seorang murid. Seorang boroskan waktu, tetapi itulah waktu
hamba adalah orang yang siap rahmat bertemu dengan Tuhan.
dipersalahkan tapi tidak pernah Dengan demikian, kita sebagai
menuntut untuk dipuji. Contoh pelayan Gereja dapat berbuah,
mudahnya adalah para pembantu dan buahnya adalah buah karena
rumah tangga kita. Kalau rumah Kehendak Allah bagi kita semua.”
kotor, maka kita akan memarahi
pembantu rumah tangga. Tetapi (Disusun berdasarkan wawancara
kalau rumah rapih dan bersih, asri bersama Romo Ignatius Wasono Putro,
dan indah dipandang mata, jika ada OMI/Tim Redaksi Majalah Imakulata)
tamu yang datang ke rumah, siapa
yang dipuji? Tentu pemilik rumah, 21
bukan?! Rasanya tidak pernah ada
tamu yang melihat rumah yang

sajian utama

Ada Stasi di Paroki Baru
Santa Maria Imakulata,
Kalideres

Telah lama umat Dadap yang menggunakan 2 ruang kelas sebetulnya kurang layak untuk
tergabung dalam Wilayah beserta bangku Taman Kanak- dijadikan tempat beribadah karena
23 Paroki Cengkareng Kanak Sekolah Gapura Kasih ini lokasinya yang di dalam sebuah

merindukan untuk dapat menghadiri berlangsung hingga tahun 1998, gang sarat rumah penduduk dan

Perjamuan Ekaristi lebih sering lagi. saat sarana beribadah ini dirasa kurangnya tempat untuk memarkir

kendala yang mereka hadapi adalah tidak memadai lagi karena jumlah kendaraan umat. Tetapi umat

jauhnya lokasi Paroki Cengkareng - umat yang kian membengkak. Dadap menganggap lokasi ini lebih

sekitar 15 km - dari tempat tinggal Syukur kalau Mami Martha Tan baik dibandingkan 2 ruang kelas

mereka. Hal ini membuat mereka Lian Nio, seorang warga Dadap sebelumnya, karena lebih luas dan

yang kebanyakan berekonomi yang baru saja dibaptis, menyetujui berjarak lebih dekat dari rumah

menengah ke bawah harus berpikir dipakainya sebuah gudang mereka. Misa yang diselenggarakan

dua kali untuk pergi ke Gereja Paroki berukuran sekitar 300 m2 yang 2 minggu sekali membuat kerja

karena harus merogoh saku sekitar terletak di halaman rumahnya ekstra pula bagi umat. Setiap Misa

Rp 20.000,-/orang hanya untuk untuk menjadi tempat beribadah, akan dilangsungkan, umat dengan

ongkos transportasi. Diperkirakan, menggantikan ruangan kelas tadi. bergotong-royong membersihkan

dari jumlah seluruh umat Katolik Maka sejak akhir tahun 1998 hingga Kapel mereka - bukan saja cukup

Dadap yang 310 keluarga (waktu penghujung tahun 2006, gudang ini dengan disapu dan dipel, tetapi

itu), hanya sekitar 20% yang mampu disulap menjadi tempat beribadah terkadang harus pula disikat dan

pergi ke gereja terdekat setiap hari yang dikenal dengan sebutan disiram dengan air. Lingkungan

Minggu. Selebihnya, 80%, hanya "Kapel Dadap" atau "Kapel Taman Kapel yang banyak ditumbuhi

menyimpan rindu untuk bertemu Bandara". Perayaan Misa pun sejak pohon pun punya cerita tersendiri:

dengan Tuhan-nya dalam Perayaan tahun 1999 diadakan 2 kali sebulan Kapel akan penuh dengan

Misa Kudus. dengan ditambah Misa Natal dan sampah daun-daun kering yang

Sejak tahu 1995 Dewan Paskah. Setiap kalinya, umat yang berjatuhan dari pohon-pohon di

Paroki Cengkareng memutuskan mengikuti Misa ada sekitar 275- sekitarnya, kotoran burung-burung

untuk mulai mengadakan Misa 350 orang, sedang untuk Natal dan yang berterbangan di udara dan

sebulan sekali bagi umat Dadap. Paskah dapat mencapai 700 orang. juga kotoran anjing-anjing yang

Misa yang diselenggarakan dengan Gudang yang dipakai bebas berkeliaran di sekitar kapel.
22

sajian utama

Sungguh suatu pemandangan yang impian mereka bersama. Lewat izin pembangunan kapel. Izin 23
menyedihkan kalau kotoran anjing proposal yang diakukan Tim ini Mendirikan Bangunan bernomor
itu menempel pada panggung ke Dewan Paroki Gereja Katolik 645.8/876-DBP/2005 dari Dinas
panti imam yang memakai karpet. Trinitas, Paroki Cengkareng, dan Bangunan dan Pemukiman,
Tetapi, inilah tempat terbaik yang juga setelah mengadakan rapat Pemerintah Kabupaten Tangerang,
dimiliki umat Dadap. Dalam segala bersama, Dewan Paroki menyetujui keluar di bulan Juni 2005. Mereka
keterbatasan yang mereka hadapi, rencana pengadaan sarana pun bahu-membahu dan tak
hati mereka tetap bergembira beribadah untuk umat Wilayah 23 kenal lelah terus mencari dana
manakala saatnya tiba bagi ini. Maka di tahun 2000, Paroki pembangunan, bahkan secara
mereka untuk menyambut Tuhan Cengkareng mengajukan surat swadaya, mereka berhasil
yang akan datang mengunjungi permohonan izin pembelian membuat pagar sekeliling lahan
mereka. Mereka tetap berusaha tanah kepada Bapa Uskup Agung kapel. Inilah wujud semangat dan
sekuat tenaga untuk memberikan Jakarta. Ditahun 2002, sebidang kebahagiaan umat, karena bukan
yang terbaik bagi Tuhan. Tanpa tanah berlokasi di Vila Taman saja Tuhan berkenan mengabulkan
mengeluh, mereka dengan sukacita Bandara seluar 3.468 m2 dibeli doa mereka, tetapi juga karena
mempersiapkan segalanya. dari kas Paroki Cengkareng. Tim mereka begitu bersukacita melihat
Kapel Bandara di kemudian hari karya-karya agung Tuhan di tengah-
Kerinduan untuk betul- meleburkan dirinya dalam Panitia tengah mereka.
betul memiliki bangunan tempat Pembangunan Gereja (PPG) yang
beribadah sungguh kuat menempel diangkat secara resmi oleh Dewan Sebagai tanda dimulainya
di benak setiap umat Katolik Dadap. Paroki Cengkareng di tahun 2003. tahap pelaksanaan proyek Kapel
Maka mereka membentuk "Tim Bandara ini, maka pada Minggu,
Kapel Bandara". Tim yang telah Tak disangka-sangka, 22 Januari 2006 diselenggarakan
bongkar pasang beberapa kali ini dalam waktu relatif singkat, PPG Misa Syukur yang dipimpin oleh
terus bekerja untuk mewujudkan dapat menuntaskan pengurusan Romo F.X. Sudirman, OMI di lahan

sajian utama bakal kapel. Misa hari itu pun tradisional Indonesia. Pada 26 Agustus 2007,

punya makna tersendiri, karena Di tengah bangunan kapel diadakan Misa Pemberkatan dan

bakal kapel ini resmi diberi nama ada cahaya terang hingga ke Altar. Peresmian Gereja St. Vincentius

Gereja Katolik Stasi St. Vincentius Bias sinar matahari akan masuk Pallotti yang dipimpin oleh Romo

Pallotti. Dalam Misa tersebut, dari mulai pintu utama Kapel Yohanes Subagyo, Pr, Vikaris

Romo Sudirman juga memberkati hingga Altar, bak sinar terang Kasih Jenderal Keuskupan Agung Jakarta

lahan, meletakkan batu pertama, Tuhan bagi umat yang senantiasa saat itu. Usai Perayaan Ekaristi,

dan juga memancang tiang pondasi dicintaiNya. Panti Imam dengan bapak Drs. Toto Sudarto, MSc,

pertama dari Kapel Pallotti. Tahap Salib Yesus (Corpus) yang dijadikan Camat Kosambi, mewakili Bupati

pelaksanaan pekerjaan struktur inti arah pandang dibuat sederhana Tangerang, meresmikan pengunaan

yang meliputi pekerjaan pondasi dengan 4 pilar di samping Salib Gereja Pallotti.

tiang pancang, struktur beton, Yesus. Makna dari pilar ini ada pada Lewat surat Dewan Paroki

rangka baja atap, penutup atap, 3 ruag dinding yang dibentuk dari Gereja Katolik Trinitas bernomor

dan dinding dilaksanakan selama keberadaan pilar-pilar itu. Ketiga 37/DP/IX-2006 tertanggal 13

8 bulan. Sedangkan pekerjaan ruang itu melambangkan Tritunggal November 2006 telah diangkat

finishing/arsitektur dan pengadaan Mahakudus, dengan Allah Putera Pengurus Gereja Katolik Stasi St.

perlengkapan yang dilaksanakan yang mati disalib untuk kita semua Vincentius Pallotti yang pertama

secara swakelola berlangsung sebagai pusatnya (mengisi ruang yang diketuai oleh Ibu Christine

setelahnya. Di akhir tahun 2006, tengah). Indrayati Salim. Kini, setelah Gereja

bangunan fisik Kapel Pallotti telah 2 Ruang pengakuan dosa Stasi Sta. Maria Imakulata berdiri

selesai. Maka sejak awal tahun mengisi sisi kiri, sedang Sakristi sebagai Paroki Kalideres, Gereja

2007, umat Wilayah 23 telah dibuat di kanan dan kiri Panti Imam. St. Vincentius Pallotti bernaung

mulai menggunakan Kapel ini Masih ada ruang pengendali suara di dalamnya sebagai Stasi Paroki

sebagai sarana tempat beribadah (sound system) di sisi kanan, dan Kalideres.

mereka. Walau belum rampung 14 kolom untuk 14 perhentian Romo Ignatius Wasono Putro,

sempurna, walau masih banyak Jalan Salib yang dibuat di sekeliling OMI, Romo Stasi St. Vincentius

debu dan abu paska pembangunan Kapel. Luas Kapel yang 1.000 m2 Pallotti yang sekarang, dalam

gedung, umat Katolik Dadap dapat menampung 500-600 umat. suatu kesempatan berujar: “Saya

tidak menganggapnya sebagai Sebuah gedung serba guna/aula bersyukur bahwa saya dipercaya

suatu kekurangan. Mereka begitu seluas 350 m2 dibangun tepat untuk mendampingi Stasi ini. Saya

bersukacita dan bersyukur kepada di sebelah Kapel. Hal ini untuk katakan saya merasa yang jauh

Tuhan Yang Maha Mendengarkan, mengantisipasi pertambahan umat menjadi dekat, dan yang dekat

karena impian mereka kini telah ke depannya. Kalau ternyata Kapel menjadi jauh. Maksudnya, umat

menjadi nyata di depan mata sudah tidak memadai lagi, mak aula Stasi Pallotti meski jauh dari Pusat

mereka. yang dapat memuat 250-300 orang paroki, tapi mereka sungguh dekat

Rancang bangun Kapel ini dapat dibuka dan masih terkesan dengan Paroki. Jika ada kegiatan

Pallotti dikerjakan oleh Tim menyatu dengan Kapel, sehingga di Paroki, kehadiran mereka cukup

Perencanaan PPG. Tim ini juga umat yang duduk di aula dapat besar prosentasenya, 80-90 %.

bekerjasama dengan PT Dasa Intra tetap mengarahkan pandangannya Jarang-jarang mereka tidak hadir.

Buana untuk pembuatan gambar ke Panti Imam. Di gedung serba Mereka – para pelayan umat di

kerja Kapel, PT Strukturindo guna ini dibangun pula ruang Stasi Pallotti – adalah orang-orang

Kharisma Jaya untuk perhitungan sekretariat dan 'pasturan kecil' sibuk dengan tanggungjawab

struktur Kapel, dan PT Mulia Mitra yang terdiri dari ruang tamu dan besar, tetapi mereka tetap punya

Abadi untuk bagian mekanikal dan kamar tempat imam beristirahat. hati sehingga mampu meluangkan

elektrikal. Disain Kapel Pallotti Gua Maria yang cukup luas dan asri waktunya untuk bersama-sama

mengambil bentuk arsitektur dibangun di depan gedung serba membangun jemaat Allah.

tropikal moderen dengan unsur guna. Masih ada pula lahan parkir “Dari sisi umat, saya dapat

atap dominan seperti banyak yang cukup luas yang membentang katakan bahwa umat Stasi Pallotti

ditemui pada bangunan-bangunan di depan Kapel. adalah umat yang akrab satu sama

24

sajian utama

lainnya. Mereka sungguh-sungguh untuk menjadi tempat utama
berkumpul umat. Yang datang ke
menjunjung kebersamaan. Meski gereja adalah para pembina umat
untuk mengikuti pelatihan menjadi
ada perselisihan yang terjadi, pembina umat. Setelah itu,
mereka diutus ke medan karya di
tetapi mereka tidak mengurungkan Lingkungan masing-masing. Itulah
basis-basis mereka. Jadi memang
niat untuk terus membangun lebih baik tidak menarik umat untuk
berkumpul ke pusat (gereja), tetapi
persaudaraan sejati antar sebaliknya, mempersiapkan para
pengurus dan pemandu yang siap
umat. Saya berharap semoga melayani umat basis. Di sinilah
perbedaan warna antara Gereja
persaudaraan sejati semakin Sta. Maria Imakulata (SMI) dan
Gereja St. Vincentius Pallotti.
ditingkatkan di antara umat Stasi Kalau di SMI, umat berkumpul
di gereja dan meninggalkan
Pallotti. Umat juga mampu hidup Lingkungan mereka. Sedangkan
di Pallotti, diharapkan para
dengan lebih ugahari. Artinya, hidup pengurus dapat menghidupkan
dan mengembangkan komunitas
dengan situasi nyata, misalnya, basis.”

secara finansial hanya mampu (Sumber: Buku Kenangan Pemberkatan

untuk hingga taraf demikian, ya, dan Peresmian Gereja St. Vincentius

hiduplah secara demikian dengan Pallotti, 2007, dengan penambahan

penuh syukur. Jangan tergantung seperlunya/Tim Redaksi Majalah

dari pihak luar untuk mencoba Imakulata)

menaikkan taraf hidup. Dalam

segala keterbatasan, umat justru

semakin mampu membangun

persaudaraan sejati. Tidak perlu

terpengaruh gaya hidup yang

melebihi kemampuan ekonomi

umat. Bersyukurlah dengan segala

yang dimiliki umat.

“Di Stasi Pallotti sekarang

sedang saya kembangkan pastoral

komunitas basis. Maksudnya,

gereja ada tersedia, tapi bukan 25

sajian utama PENGURUS STASI ST. VINCENTIUS PALLOTTI
PERIODE 2015 - 2018

DEWAN NAMA
Ketua Ignatius Wasono Putro OMI
Wakil Ketua Gregorius Hadiwijaya Kang
Sekretaris Andreas Gunadi
Bendahara Verena Clarentia Oey Beng Hoa
Anggota Yohanes Irwanto Setiaputra
Anggota Laurensius Nicholas Handray

SEKSI Jul Em Las Simanungkalit
Liturgi Petrus Irwan Furianto
Katekese/Pewartaan Maria Margaretha Sutarmiyati
PSE/Sosial Stephanus Henry Fauziek
Kerasulan Keluarga Felicitas Nany Setiawati
( SKK ) Bartholomeuz Richie Eddy
Komsos Andrianus Samuel
OMK Paramon Sabtuyim
Kerasulan Kitab Suci

BAGIAN Heribertus Triyono
Parkir Nathalia Johanna Kurniawan
Kantin Ignatius Yudhistira Prasetyo
P&P Verena Clarentia Oey Beng Hoa
Personalia/Umum Anna Maria Suhaenah
Rumah Tangga Pastoran

KELOMPOK/KATEGORIAL Verena Clarentia Oey Beng Hoa Jadwal Misa Kudus
Legio Maria Bunda Hati Kudus Petrus Irwan Furianto di Gereja Stasi
Legio Maria Maria Ratu Rosari Bartholomeuz Richie Eddy St. Vincentius Pallotti,
Legio Maria Bintang Timur Vincentia Isnawati Prasetyo Villa Taman Bandara,
PDKK Vincentius Pallotti Yohanes Bun Cau On Dadap:
KTM Maria Bunda Karmel Agnes Rita Apriliana
Wanita Katolik Sta. Odelia Theresia Erbita Setiap Minggu,
Lansia Pallotti pkl. 08.30.

26 Misa Jumat Pertama
sebagai Devosi kepada
Hati Kudus Yesus,
setiap bulan,
pkl. 19.00

Misa Arwah Bulanan,
setiap Jumat
minggu ke-3,
pkl. 19.00

sajian utama

Gedung Gereja Santa Maria Imakulata

Perjuangan Panjang
Berbuah Manis

Sebuah Rumah Ibadah Baru: Penantian
Selama Empat Belas Tahun

Gereja Katolik Paroki Trinitas, Cengkareng
saat ini memiliki 23.418 umat atau ada sekitar
6.391 Keluarga Katolik (data per Oktober 2014).
Penyebaran umat mencakup wilayah Kecamatan
Cengkareng, Kecamatan Kalideres, dan
sebagian wilayah Tangerang yang berbatasan
dengan Jakarta Barat. Dikarenakan luasnya
teritori Paroki Trinitas, Cengkareng dengan
jumlah umat yang tersebar di 2 Kecamatan itu,
maka Paroki ini harus menyelenggarakan Misa
pada hari Minggu di 4 tempat, yakni Gereja
Trinitas, Kapel Kodam Jaya - Kalideres, Sekolah
Seraphine Bakti Utama – Cengkareng Timur,
dan di Kapel St. Vincentius Pallotti – Dadap.

Dengan begitu banyak umat yang makin hari 27
makin bertambah jumlahnya datang ke gereja
untuk beribadah, membuat keadaan gereja
menjadi sungguh penuh dan terkadang bahkan
membuat umat menjadi tidak nyaman dalam
melaksanakan ibadahnya. Pada masa hari-
hari raya khusus seperti Pekan Suci (Paskah)
dan Natal, umat terpaksa harus rela datang
jauh lebih awal demi untuk mendapat tempat
duduk. Belum lagi masalah terbatasnya lahan

sajian utama parkir yang menyebabkan sulitnya dengan menyusun program kerja, doa permohonannya pada Allah
sosialiasi kepada masyarakat/ Tritunggal Mahakudus lewat Bunda
mendapat tempat parkir kendaraan tokoh warga di sekitar wilayah Maria Imakulata.
bakal gereja baru, dan mempelajari
yang dibawa umat dan kemacetan tata cara serta surat-surat yang Tak berlama-lama membuang
dibutuhkan untuk mengurus kesempatan, PPG bergerak cepat.
berkepanjangan saat pulang perizinan membangun tempat Pemberkatan lahan sekaligus
ibadah sesuai prosedur yang peletakan batu pertama dijadwalkan
beribadah. berlaku. secepat mungkin terlaksana. Pada
13 Maret 2010, diselenggarakan
Perkembangan pembangunan Geliat kegembiraan menyelimuti Ibadat Syukur dan Peletakkan
Paroki Cengkareng saat Izin Batu Pertama Gereja Sta. Maria
perumahan di Cengkareng yang

kian hari kian banyak, menjadi salah

satu buah pemikiran Dewan Paroki

Trinitas yang kemudian berinisiatif

murni untuk memekarkan

dirinya. Maka di awal tahun 1999

Dewan Paroki Trinitas membeli Prinsip Pembangunan gereja Imakulata yang dipimpin oleh Romo
sebidang tanah seluas 8.710 m2 baru didapat pada 24 Maret Roy Djakaria, Pr, sebagai wakil
di Perumahan CitraGarden City 2009. Lebih bersukacita lagi dari Keuskupan Agung Jakarta
3, Pegadungan, untuk dibangun saat Izin Mendirikan Bangunan (KAJ). Ternyata, ujian masih datang
gereja. Sejak itu, segala persiapan (IMB) yang selama ini ditunggu- juga. Terjadi hambatan dalam
ke arah pembangunan gereja baru tunggu akhirnya tergenggam pelaksanaan proses pembangunan
mulai dilakukan oleh Dewan Paroki di tangan: IMB bernomor 550/ selanjutnya. Romo A. Widiatmoko,
Trinitas, salah satunya adalah IMB/2010 keluar pada 18 Januari OMI sebagai Romo Pendamping
melantik Panitia Pembangunan 2010. Sungguh suatu mukjizat PPG dan Stasi Sta. Maria Imakulata
Gereja (PPG) pada 02 Maret 2003. bagi Paroki Cengkareng yang saat itu berujar: “… saya minta
PPG mulai melakukan langkah awal dengan tekun melambungkan doa- seluruh umat tetap tenang dan
28

tidak terbawa arus emosi. Sudah sajian utama
ada bagian-bagian di PPG yang
menangani hal ini. Sudah dari dulu
kita punya hubungan baik dan penuh
persaudaraan dengan masyarakat
sekitar. Pembangunan gereja Sta.
Maria Imakulata sudah mendapat
izin resmi dari Pemerintah Negara
kita, ini berarti kita berjalan di
dalam jalur hukum ketatanegaraan
yang tidak melenceng. Kita ingin
pembangunan gereja berjalan
dengan damai dan tanpa friksi.”

Waktu terus berjalan. Sementara dan Pemancangan Tiang Pertama membanggakan. Inilah sebuah
PPG terus giat menggalang dana digelar di lokasi gereja baru dengan pekerjaan rumah besar untuk Gereja
pembangunan gereja, kepastian dihadiri sejumlah undangan dan Katolik Paroki Trinitas, Cengkareng.
dimulainya pembangunan fisik umat Paroki Cengkareng. Ibadat
gereja itu belum juga terlihat. Banyak berjalan rapih dan lancar. Tiang Ternyata, tangan Sang Maha Kuasa
umat yang bertanya-tanya, bahkan pertama pun berhasil dipancang sendiri yang ikut berkarya dalam
ada yang mulai ragu kalau-kalau dengan teknik baru – bukan pembangunan RumahNya ini.
gereja dapat dibangun. Di akhir lagi dipalu melainkan ditekan Pembangunan dapat berjalan dalam
bulan November 2010, Romo A. masuk menghujam bumi. Dari suasana tenang dan kondusif,
Widiatmoko, OMI dan Seksi Liturgi hari pemancangan tiang pertama jauh dari aral rintangan dan
PPG mengajak peranserta seluruh pembangunan gereja baru dapat permasalahan berat. Topping off
umat untuk mengadakan Novena berjalan dan terus berlanjut atau pemasangan atap bangunan
Sta. Maria Imakulata dengan ujud tanpa hambatan. Perkembangan dilaksanakan pada 10 September
khusus bagi pembangunan gereja pembangunan pun dapat dengan 2011. Topping off menjadi hal yang
baru. Tuhan mendengarkan doa mudah terlihat mata. Harapan tidak pernah dilewatkan dalam
orang beriman – begitu Pemazmur utama tentulah agar pembangunan mendirikan sebuah bangunan
berujar, dan memang demikianlah gereja impian bersama ini dapat karena hal ini berarti pembangunan
adanya. selesai sesuai garis rencana fisik akan segera mencapai garis
tanpa hambatan dan nantinya akhir dan lalu masuk dalam tahap
Di pertengahan bulan Januari dapat pula menjadi Gereja yang “finishing” bangunan yang berupa
2011, mulai tampak kegiatan di pengecatan ruang, pemasangan
lokasi gereja baru. Beberapa orang pintu dan jendela, penempatan
sibuk menata rumput-rumput. perlengkapan ruangan, serta
Kegiatan terus berlanjut dengan pekerjaan mekanikal/elektrikal.
pembangunan bedeng kontraktor
bangunan dan mulai masuknya alat- Setelah keluarnya Izin Penggunaan
alat berat penunjang pembangunan. Bangunan, maka gereja Santa
Semua berjalan dengan baik dan Maria Imakulata siap digunakan
lancar dalam suasana kondusif. untuk beribadah. Dewan Paroki dan
Segala kegiatan ini memiliki Panitia Pembangunan Gereja tidak
muara yang satu, persiapan menyia-nyiakan kesempatan ini.
pemancangan tiang pertama tanda Panitia Peresmian dan Pemberkatan
dimulainya pembangunan gereja Gereja pun dibentuk dengan
yang memang terjadi pada 31
Januari 2011. Ibadat Pemberkatan

29

sajian utama tugas utama menyelenggarakan
2 pokok acara penting ini. Pada
08 September 2012, Gereja Santa
Maria Imakulata diresmikan oleh
Gubernur DKI Jakarta saat itu,
Bapak Fauzi Bowo, dan pada
08 Desember 2012, gereja yang
sama diberkati secara meriah oleh
Bapa Uskup Agung Jakarta, Mgr.
Ignatius Suharyo.

Pada akhirnya, hanya tarikan nafas
lega dan rasa haru bangga yang
membahana dalam dada: Rumah
Tuhan dambaan bersama terwujud
sudah.

Sarana dan Prasarana
Lengkap Gereja Santa
Maria Imakulata

Bentuk bangunan Gereja Santa

Maria Imakulata adalah oval

dengan celah terbuka di salah

satu ujungnya. Penentuan

tampilan gedung yang demikian

ini mempunyai arti tersendiri yaitu

mengambil bentuk rahim seorang

wanita yang melambangkan

bahwa Bunda Maria telah dipilih

dan ditetapkan Allah Bapa untuk

menjadi ibu dari PuteraNya

sebelum ia dijadikan sehingga

saat Bunda Maria dikandung dan

dilahirkan oleh ibunya, Bunda

Maria adalah suci tanpa noda.

Dengan konsep bangunan yang

demikian, maka tampilan gereja

terlihat tinggi, megah, dan dapat

menampung banyak umat.

Tampilan kompleks Gereja Santa

Maria Imakulata terbagi dalam

beberapa lantai:

Lantai Dasar berupa parkir mobil,
gedung pastoran, area penerimaan,
taman, Gua Maria dan taman
prosesi Jalan Salib, Kapel “Maria
30

Penolong Abadi” untuk Misa Harian Bekerjasama dengan aparat dengan sudut lekukan lahan gereja. sajian utama
dan Pemberkatan Pernikahan, Rukun Warga Perumahan Citra Konsep ramah lingkungan terlihat
toko buku/benda rohani, ruang- Garden City 3, kendaraan yang dari keberadaan perhentian-
ruang kerja Pastor dan Seksi, ruang tidak mendapat tempat parkir di perhentian Jalan Salib di tengah-
Dewan Stasi, Sekretariat Gereja, dalam kompleks bangunan gereja, tengah nuansa taman dengan
dan toilet. dapat di parkir di lahan perumahan. pohon-pohon yang asri, hijau, dan
Kerjasama ini berlangsung pada rindang sehingga berkesan teduh
Lantai 1 yang dapat dicapai setiap penyelenggaraan Misa dan damai. Prosesi Jalan Salib
dengan tangga atau juga ramp Kudus, dan koordinasi yang dapat dilakukan oleh sekelompok
(bagi yang menggunakan kursi terencana dilakukan pada saat hari- kecil umat/peziarah, antara 5-10
roda) memuat Ruang Adorasi hari besar Gereja seperti Natal dan orang.
Sakramen Mahakudus Abadi, Trihari Suci.
ruang-ruang fungsional seperti Setelah gedung gereja diresmikan
“Aula Kasih” ruang serba guna Gua Maria dan Taman Prosesi Jalan penggunaannya oleh Gubernur
berkapasitas 500 orang beserta Salib Outdoor terletak di samping DKI Jakarta, Bapak Fauzi Bowo,
ruang pendukungnya dibelakang bangunan gereja. Disain Gua pada 08 September 2012, gereja
panggung, “Aula Harapan” dengan Maria dibuat oleh Sdr. Stefanus langsung difungsikan untuk
kapasitas 175 orang, “Aula Iman” Lauw sebagai pemenang Lomba penyelenggaraan Misa Kudus.
dengan kapasitas 75 orang, ruang- Disain Gua Maria Gereja Santa Misa Kudus perdana dilaksanakan
ruang rapat, ruang P3K, dan toilet. Maria Imakulata. Konsep yang pada Minggu, 09 September 2012
dibuat adalah Gua Maria sebagai sebanyak 2 x, yaitu pkl. 07.00 dan
Lantai 2 adalah gereja utama pengejawantahan detil yang pkl. 09.30. Pemberkatan Gereja
dengan kapasitas 850 orang, ada di Rosario. 3 anak tangga Sta. Maria Imakulata dilaksanakan
Ruang Sakristi Imam, Ruang mencerminkan 3 butir pertama secara meriah oleh Bapa Uskup
Sakristi Gereja, 4 Kamar Pengakuan dari rangkaian Rosario yang Agung Jakarta, Mgr. Ignatius
Dosa, Ruang Devosi Santa Maria dipersembahkan untuk Bunda Suharyo pada Sabtu, 08 Desember
Berdukacita (Patung Pieta), dan Maria: Salam Puteri Allah Bapa, 2012.
toilet khusus petugas liturgi. Salam Bunda Allah Putera, Salam
Mempelai Allah Roh Kudus. 4 Pada akhirnya, hanya tarikan
Lantai 3 adalah mezzanine gereja pilar menggambarkan 4 Peristiwa nafas lega dan ras haru bangga
– berupa balkon yang dapat Rosario: Peristiwa Gembira, yang membahana dalam dada:
menampung 350 orang dengan Peristiwa Sedih, Peristiwa Mulia, Rumah Tuhan dambaan bersama
selasar (kiri-kanan) yang dapat Peristiwa Terang. Model atap dan terwujud sudah. Berkat karya Roh
memuat 95 orang, dan ruang sound dinding Gua disesuaikan dengan KudusNya, penantian panjang yang
system. bangunan gereja. diisi perjuangan tak kenal henti
memang akhirnya berbuah manis.
Lantai 4 adalah pemanfaatan dak Taman Prosesi Jalan Salib Outdoor
gereja berupa ruang terbuka yang didisain oleh Bapak Gregorius Daftar Pustaka: (1) Buku Kenangan
dapat dipakai untuk kegiatan OMK Gun Ho dan Bapak Timotius Eko Pembangunan Gereja Sta. Maria
atau juga meditasi. Sethiono dengan mengambil Imakulata, 2012; (2) 5 Windu Misi OMI
konsep “go green”. Prosesi di KAJ Membuahkan Paroki Baru Ke-65
Dengan konsep bangunan yang Jalan Salib dibuat berbentuk Santa Maria Imakulata, 2015. Disusun
demikian, maka tampilan gereja salib dengan kepala salib menjadi ulang oleh Tim Redaksi Majalah
terlihat tinggi, megah, dan dapat tempat keberadaan Gua Maria. Imakulata.
menampung banyak umat. 14 Perhentian Jalan Salib dibuat
berkeliling dengan Perhentian ke-
Lahan parkir mobil dan motor 12: Yesus Wafat di Kayu Salib
di dalam kompleks bangunan – dibuat berupa sebuah salib
gereja dapat memuat 262 mobil. besar yang letaknya bertepatan

31

sajian utama

Kapel Santa Maria Ratu Surga,
Kompleks Kodam Jaya,
Kalideres

Sejalan dengan pertumbuhan
kota Jakarta yang sangat
pesat pada awal tahun 1970-
an, terjadi penataan ulang kota
termasuk ruislag Asrama Jaga
Monyet Harmoni dan Satuan Korps
Musik Kodam V Jaya di Jakarta
Pusat. Sebagai gantinya, dibangun
Perumahan dan Ksatrian di daerah
Kalideres, yang dilengkapi dengan
sarana rumah ibadat, berupa
sebuah mesjid, sebuah gereja
Katolik (kapel) dan sebuah gereja
Kristen Protestan.

Saat itu, Cengkareng masih

merupakan Stasi dari Gereja

Santa Maria Tak Bernoda - Paroki

Tangerang. Kapel di kompleks

Kodam V Jaya – Jl. Daan Mogot

KM 17 Kalideres tersebut kemudian
dijadikan sebagai pusat peribadatan peribadatan selama Pekan Suci, Paroki Cengkareng pada tahun
dan kegiatan umat Stasi. Pada karena umat saat itu mengalami 1985. Seiring dengan perjalanan
bulan Juli 1973, umat di kompleks kesulitan tempat yang layak dan dan perkembangan Umat Paroki
Kodam Jaya tersebut berjumlah memadai. Cengkareng, Kapel yang usianya

13 Kepala Keluarga, sedangkan lebih tua dari Paroki Cengkareng ini

wilayah jangkauannya menyebar ke Dalam sejarahnya, di Kapel ini lebih dikenal sebagai Kapel Wilayah
Asrama Brimob Kalideres, Wadas, juga pernah diselenggarakan III, dan terakhir Kapel Wilayah 32.
Pinggir Rawa, Kampung Kojan, rapat antara pengurus Dewan Memang, umat Wilayah 7 (dahulu
Rawa Lele dan Rawa Bokor. Kapel Paroki Cengkareng dengan utusan 32) yang kini menggunakan
Kodam V Jaya yang diberi nama umat dari Bojong Indah, yang sekaligus bertanggungjawab atas
Kapel Santa Maria Ratu Surga pada kemudian memutuskan untuk pemeliharaannya.
32 tahun 1985 pernah digunakan untuk menjadi Paroki sendiri, lepas dari

sajian utama

Kapel Santa Maria Ratu Surga - di bulan Maret 2003 yang meliputi
yang berdiri di atas tanah seluas 25 penggantian atap asbes hingga
x 30 m2 dan bangunan 10 x 15 m2 keramik lantai dan pembenahan
diberkati oleh Pastor Anton Mulder, Gua Maria.
SJ pada tahun 1973. Kepengurusan
kapel ini tadinya ditangani langsung Di samping Perayaan Ekaristi pada
oleh Ketua Lingkungan Sta. Maria setiap Minggu I dan III jam 17.00
Goretti (sejak 1973-1996). Setelah dan Minggu II jam 08.30, di Kapel
itu kapel ditangani oleh Pengurus ini juga dilaksanakan berbagai
Wilayah 7 (dahulu 32) hingga kegiatan lainnya, seperti Ibadat
sekarang. Jalan Salib, pelajaran katekumen
dewasa, latihan koor, dan doa
Dengan semangat solidaritas umat Rosario di depan Gua Maria Ratu
Lingkungan/Wilayah, kapel kecil Surga pada bulan Mei dan Oktober.
ini telah beberapa kali direnovasi,
diperluas, dan dipercantik. Hasil (Sumber: Buku Kenangan 25 Tahun
kerja keras Pengurus Wilayah, Gereja Katolik Trinitas, Sabitah no.
Lingkungan, umat dan tokoh umat, 4 tahun 2003, dengan penyelarasan
serta dukungan donatur/simpatisan seperlunya/Tim Redaksi Majalah
terlihat dengan dimulainya renovasi Imakulata)

33

sajian utama

Inilah Wajah Paroki

Santa Maria Imakulata
Kalideres

Batas-batas wilayah Paroki Santa Maria Imakulata, Kalideres adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Paroki Sta. Maria, Tangerang

Sebelah Selatan : Paroki Trinitas, Cengkareng

Sebelah Barat : Paroki Trinitas, Cengkareng

Sebelah Timur : Paroki Sta. Maria, Tangerang

34

Jadwal Misa: Senin-Kamis, pkl. 05.45; sajian utama
Jumat, pkl. 19.00 di Kapel
Misa Harian Pkl. 19.00 di Gereja
Pkl. 05.45 di Kapel
Misa Jumat Pertama Jumat k-3 dalam bulan, pkl. 19.00, di Kapel
Misa Sabtu Pertama Setiap Kamis Pertama, pkl. 19.00
Misa Arwah Bulanan Sabtu, pkl. 16.30, atau dengan perjanjian
Ibadat Adoasi Sakramen Mahakudus Sabtu, pkl. 17.00 di Gereja;
Pengakuan Dosa Minggu, pkl. 07.30, pkl. 10.00, pkl. 16.00 di Gereja
Misa Mingguan

Susunan Dewan Paroki/ Ketua Umum/Pastor Kepala : Pastor Antonius Andri Atmaka, OMI
Pengurus Gereja dan Ketua/Pastor Rekan : Pastor Ignatius Wasono Putro, OMI
Dana Papa Roma Katolik Wakil Ketua : Bapak Yacobus Sugiharto
(DP/PGDP) Santa Maria Sekretaris I : Bapak Stefanus Chik Tjai
Imakulata, Paroki Kalideres, Sekretaris II : Ibu Margaretha Ira Widyawati
sesuai Surat Keputusan Bendahara I : Bapak Yohanes Muljanto Waluyo
Bapa Uskup Agung Jakarta Bendahara II : Ibu Eugenia Kurniati Sulaiman
bernomor 204/3.14.3/2015
tertanggal 01 Juni 2015: Anggota:
(1) Bapak Antonius Robbyanto Lumenta
(2) Bapak Christofus Gunawan Wiranta 35
(3) Bapak F.Y. Roy Supriyadi
(4) Bapak Ignatius Liemesak
(5) Bapak Johanes Ignatius David Setiabudi
(6) Bapak Kritoforus Herry Susanto
(7) Bapak Yohanes Verry Darang

sajian utama SEKSI / BAGIAN / KATEGORIAL PAROKI KALIDERES PERIODE 2015-2018

SEKSI / BAGIAN / KATEGORIAL NAMA DEWAN PENDAMPING
SEKSI
Seksi Katekese Paulus Iwan Johar Margaretha Ira W
Seksi Liturgi Nicolaus Jansen Kristoforus Herry Susanto
Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Fransisca Nurdiansyah Johanes David Setiabudi
Seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) Yusuf Aloysius Ali Sugiyanto Yohanes Muljanto Waluyo
Seksi Hubungan Antar Agama & Kepercayaan Silvester Danny Rusli Yakobus Sugiharto
(HAAK)
Seksi Kepemudaan Kevin Sanly Putera Kurniati Sulaiman
Seksi Panggilan Dionisius Sutiadi Antonius Robbyanto Lumenta
Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) F.X. Hersen Ignatius Liemesak
Seksi Kerasulan Keluarga (SKK) Pasutri Paulus Ferry Simon Gunawan Wiranta
dan Felicia Ciau Ciau Sanjaya
Seksi Lingkungan Hidup (LH) Paul Livel Iskandar Johanes David Setiabudi

BAGIAN Bernardus Santoso Lukman Johanes Verry Darang
Bagian Pendataan Chistoper Kito Sjahriar Roy Supriadi
Bagian Pemeliharaan Kompleks Gereja (PKG) Irwan Rahardja Yakobus Sugiharto
Bagian Personalia Christina Mardiana Margaretha Ira W
Bagian Rumah Tangga Pastoran (RTP)

KATEGORIAL Sianto Sanchia
Meditasi Kitab Suci J.B. Pius Lie Sie Nam
PDKK Yohanes Bun Tjauw On
Komunitas Tritunggal Mahakudus

DAFTAR WILAYAH DAN LINGKUNGAN PAROKI SANTA MARIA IMAKULATA,
KALIDERES

NO LINGKUNGAN NAMA KORWIL & KETLING

WILAYAH 1 ( 21) SEBASTIANUS OBBIE KRISTANTO
1 STA. CLARA PETRUS CANISIUS BONG KHIE CIU
2 ST. DAMIAN INNOCENTIAN PURWANINGSIH SANTOSO
3 STA. MARIA ASUMPTA GEORGIUS JONGKI WIDJAYA
4 STA. MARIA IMMACULATA IGNATIUS RIKKY KURNIAWAN
5 STA. KATARINA DARI SIENNA PETRUS KANISIUS HANDYSASTILAYA
6 ST. NATANAEL YAKOBUS KIOE KWANG HIN
7 STA. MARIA RATU DAMAI IMELDA CICILIA YENNY

WILAYAH 2 (26) KATARINA INDRA PUJIHASTUTI
1 ST. FILIPUS ANASTASIA LIE LING
2 ST. MARTINUS FRANSISKUS FRANKY WIJAYA
3 ST. YANUARIUS VALENTINUS LAURENTIUS DAVID CHARELES LEE
4 ST. THEODORUS LEONARDUS SETIAWAN MULIAWAN
5 STA. REGINA THOMAS AQUINO BIMO SANTOSO
6 STA. LIDWINA THERESIA FANNYANTI GUNADI

36

NO LINGKUNGAN NAMA KORWIL & KETLING sajian utama

WILAYAH 3 (23) EMMANUEL ONASIS WAHJU
1 ST. PALKALIS FAUSTINUS INDRA TJOA
2 ST. FIDELIS AGUSTINUS SIANTO SANCHIA SIA
3 ST. YOHANES DARI SALIB ROSALIA INSRI
4 BEATA TERESA DARI KALKUTA PAULUS WARDIMIN

WILAYAH 4 (27) ALBERTUS PETER JUNAIDI SYUKUR
1 ST. HIERONIMUS SIMON PETRUS LIONG FANG TJIANG
2 ST. KRISTOFORUS ANASTASIA NANI GUNAWATI
3 ST. KANISIUS ARIE JUNAIDI SUGIARTO
4 STA. PAULINA FX. DEDY TEDJA ATMADJA
5 STA. OLGA PETRUS SETIAWAN SETIADI
6 ST.MARKUS MANGINTE FRANSISKUS SIMANULLANG

WILAYAH 5 (28) TIMOTIUS EKO SETHIONO
1 ST. EUSEBIUS MARIANI ALAMSYAH
2 ST. TIMOTIUS ANASTASIA SIEN TIE
3 ST. YOHANES PEMBAPTIS REINARD JONNY WIJAYA
4 GABRIEL ANASTASIA FELIAWATI SETHIONO
5 RAFAEL KRISTOFORUS AKIL
6 ST. LAMBERTUS GREGORIUS GUN HO

WILAYAH 6 (29) LAURENTIUS SARJANA
1 RENYA ROSARI LUCIA MJF SISCA R NGGAI
2 ST. ALFONSUS RODRIGUEZ CHATARINA DIDIEN UNDARDINI
3 BEATO YOHANES PAULUS II IRWAN SOELAIMAN
4 STA. KATARINA PIESCHI ANDREAS ADI SUWITO
5 ST. LEONARDUS FABIAN HARTOYO GUNAWAN
6 ST. HILLARIUS LUCIA HUNG HUNG

WILAYAH 7 (32) MARIA BLANDINA SWANDAYANI
1 ST. DOMINIKUS STANISLAUS KOSTKA ANTONY
2 ST. EDWARDUS RIA KURNIADI
3 STA. MARIA GORETTI BONIFASIUS SENGGA
4 ST. THOMAS RASUL SABIDEN SINAMBELA
5 STA. CHATARINA DARI ALEXANDRIA LINUS KWAN KING TONG

WILAYAH 8 (30) SUHARTO SALIM
1 STA. ANGELA YOHANES BOSCO PARTONO BUNADI
2 STA. ALOYSIUS FX. ELIAS GLEN SANTOSO DARMANTO
3 ST. BONAVENTURA THERESIA LAY LIE LAYARDI
4 ST. BENEDICTUS ROSALINA TUTIK ASTANTI
5 ST. CORNELIUS RAFAELLA MARIA KRISTINA DISELLA
6 STA. CAECILIA FELICIA FUMIKO PUJIATI HADIPRANOTO

WILAYAH 9 (31) ANGELINE KIDRARTI
1 ST. DEODATUS DAVID JEFFRY HENDRO
2 ST. EUGENIUS DE MAZENOD YOHANES JOHAN KURNIAWAN
3 STA. FELICITAS LEONARDUS J. V. ALEXANDER TJAHJADI
4 ST. GREGORIUS AGUNG ANDREAS LUCKY S. NALIMAN
5 ST. IRENEUS FRANSISKUS DICKY KURNIAWAN
6 SIMON PETRUS MARLIN SAMOSIR
7 STA. HERESWITHA FX. MARIA BAMBANG HARTONO DJAYAPUTRA

37

sajian utama NO LINGKUNGAN NAMA KORWIL & KETLING

WILAYAH 10 (33) AGUSTINUS RUSTANTO
1 ST. GERARDUS HERIBERTUS KONGKO HUSODO
2 ST. GETRUD SEVERINUS CAHYA SETIAWAN
3 STA. GISELA DWI ASTUTY H
4 STA. GENOVEVA FRANSISKUS NGUNADI

WILAYAH 11 (34) THOMAS AQUINO SURYA GUNAWAN
1 STA. MARIA DE FATIMA IVONNE MARIA MEI
2 STA. MARIA RATU SURGAWI FELIX HERYANTO
3 ST. MARCELLUS ANTONIUS NENGA

WILAYAH 12 (22) IGNATIUS TONNY MONIAGA
1 ST YAKOBUS ALEXANDER JUAN ANTHONY
2 ST. TADEUS STEFANUS HENGKY GUNAWAN
3 ST. EVARISTUS FILIPUS FABIAN HADI TASLIM
4 ST. MAXIMILIANUS STEFANUS TEDDY HARYANTO
5 STA. ANNA WANG ANTONIUS SUTARDI
6 ST. IGNASIUS DARI ANTIOKHIA THOMAS KRISTIAN SUMANTRI

WILAYAH 13 (24) YOSEPH WANUAH KALIWONGSO
1 ROMO SANJOYO YOHANES MULYADI
2 STA. AGNES KRISTINA KATARINA GINTING
3 STA. AGATHA YOSEP WANUAH KALIWONGSO
4 STA. MARIA BERNADETH STEVANUS CATUR BUDI PRASETYO

WILAYAH 14 (25) IGNATIUS LESMANA
1 ST. NIKOLETA FRANSISKUS FRENENDI ANENG
2 ST. VALENTINUS STEFANUS LOA SUI GIOK
3 ST. MATHEUS YOSEPHUS HONG KOK HUI
4 ST. BRIGITA AGUSTINA SRITANTI SUTANTYO

WILAYAH 15 (35) SILVESTER IGNATIUS AGUS DWI CAHYO
1 ST. FRANSISKUS ASISI AGUSTINUS IWAN LEMAN
2 STA. THERESIA JOSEP PUDJO HANDOKO
3 ST. ATANASIUS IGNATIUS SURONO
4 STA. ODILIA LAURENSIUS ENGKING SUPARDJA
5 STA. ADELAIDE AGNES LAURENSIA SW

STASI ST. VINCENTIUS PALLOTTI KRISTOFORUS DJONI ONGKO SURJA
WILAYAH 21 (41) KLARA CAU SIU TJHAI
1 ST.ALBERTUS BERNARDUS HERRY FAUZIEK
2 STA.THERESIA DARI AVILLA MARTINUS PATIUNG TONAPA
3 STA. CHRISTINA JONTIANUS GULTOM SE
4 STA.VERONIKA

WILAYAH 22 (42) HENDRIKUS RUSWANDI
1 ST. VINCENTIUS IGNATIUS ANGGI WIDYANTO
2 ST. NICHOLAUS HENRIKUS RUSWADI
3 ST. THEODORUS KONSTANTINOPEL AYUB TJONG SUSANTO

38 (Dikompilasi oleh Tim Redaksi Majalah Imakulata)

Infografis Data Umat sajian utama
Santa Maria Imakulata

Kode Lingkungan KK Umat Kode Lingkungan KK Umat

(Kode: Wilayah/Lingkungan) (Kode: Wilayah/Lingkungan)

01/01 Sta. Clara 53 188 09/01 St. Deodatus 57 179
01/02 St. Damian 32 115 09/02 St. Eugenius de Mazenod 32 100
01/03 Sta. Maria Assumpta 52 139 09/03 Sta. Felicia 39 138
01/04 Sta. Maria Immaculata 30 98 09/04 St. Gregorius Agung 32 113
01/05 Sta. Katarina dr Siena 45 148 09/05 St. Ireneus 46 150
01/06 Natanael 41 142 09/06 St. Simon Petrus 61 197
01/07 Maria Ratu Damai 48 175 09/07 Sta. Hereswitha 24 94

02/01 St. Filipus 35 134 10/01 St. Gerardus 50 150
02/02 St. Martinus 22 83 10/02 St. Gertrud 28 88
02/03 St. Yanuarius 68 246 10/03 Sta. Gisela 25 102
02/04 St. Theodorus 39 121 10/04 Sta. Genoveva 34 121
02/05 Sta. Regina 54 179
02/06 Sta. Lidwina 40 113 11/01 Sta. Maria de Fatima 52 167
11/02 Sta. Maria Ratu Surgawi 62 223
03/01 St. Paskalis 49 160 11/03 St. Marcelus 33 109
03/02 St. Fidelis 71 232
03/03 St. Yohanes dr Salib 75 203 12/01 St. Yakobus 37 106
03/04 Beata Teresa Kalkuta 28 108 12/02 St. Tadeus 49 164
12/03 St. Evaristus 38 129
04/01 St. Hieronimus 43 139 12/04 St. Maximilianus 40 139
04/02 St. Kristoforus 36 141 12/05 St. Anna Wang 29 101
04/03 St. Kanisius 52 176 12/06 St. Ignatius Antiokhia 56 179
04/04 Sta. Paulina 24 72
04/05 Sta. Olga 39 132 13/01 Sta. Nikoleta 44 148
13/02 St. Valentinus 35 122
05/01 St. Eusebius 40 134 13/03 St. Matheus 47 128
05/02 St. Timotius 42 141 13/04 Sta. Brigitta 62 183
05/03 St. Yohanes Pembaptis 44 153
05/04 St. Gabriel 27 92 14/01 Romo Sanjoyo 41 125
05/05 St. Rafael 48 169 14/02 Sta. Agnes 42 137
05/06 St. Lambertus 46 145 14/03 Sta. Agatha 61 188
14/04 Sta. Maria Bernadette 43 124
49 158
06/01 St. Renya Rosari 29 88 15/01 St. Fransiskus Asisi 61 166
06/02 St. Alfonsus Rodriguez 22 75 15/02 Sta. Theresia 40 112
06/03 Beato Yohanes Paulus II 63 221 15/03 St. Atanasius 43 133
06/04 Sta. Katarina Fieschi 44 136 15/04 Sta. Odilia 32 92
06/05 St. Leonardus 27 97 15/05 Sta. Adelaide 20 81
06/06 St. Hilarius

07/01 St. Dominikus 57 186 21/01 St. Albertus 34 106
07/02 St. Edwardus 78 234 21/02 Sta. Theresia Avilla 64 232
07/03 Sta. Maria Goretti 44 131 21/03 Sta. Christina 56 190
07/04 St. Thomas Rasul 51 189 21/04 Sta. Veronica 85 262
07/05 Sta. Chatarina Alexandria 54 172

08/01 Sta. Angela 43 134 22/01 St. Vincentius 46 137
08/02 St. Aloysius 44 144 22/02
08/03 St. Bonaventura 33 106 22/03 St. Nicolaus 27 78
08/04 St. Benedictus 28 101
08/05 St. Cornelius 26 82 St. Theodore Konstantinopel 33 114
08/06 Sta. Caecilia 40 118 Jumlah Seluruhnya 3,695 12,057

Catatan: Data berdasarkan statistik 09 September 2015 39

saat teduh “Keluarga

Adalah Karya Allah Yang Paling
Indah, Ketika Allah Mengutus
PutraNya Yang Tunggal,
Ia MengutusNya Melalui Keluarga”

Oleh : Jusuf Pontoh (umat lingkungan St. Ireneus), wil. 9

Perjalanan kehidupan manusia Allah yang paling indah, ketika menjelaskan lebih lanjut “didalam
dapat diibaratkan sebuah Allah mengutus PutraNya yang kehidupan keluarga, akan
perjalanan panjang, yang tunggal, IA mengutusNya melalui dijumpai berbagai masalah, ada

terkadang berliku, menapaki bukit keluarga. Allah hadir ditengah pertentangan antar anggota

terjal dan jalan berbatu. Namun manusia melalui keluarga, bukan keluarga (antar suami-istri, orang

disitulah kita semakin merasakan hanya dahulu, tapi juga sekarang tua-anak, antar saudara, antar

hadirnya Allah Pencipta yang dan selama-lamanya” itulah pesan mertua dan menantu). Perubahan

tidak pernah berhenti untuk yang disampaikan Bapa Suci Paus zaman, juga sering menimbulkan

mengarahkan kembali agar Fransiskus dalam Family World jurang komunikasi anak dengan

kehidupan kita, umat manusia Meeting di Philadelpia, Amerika orang tua. Dalam kehidupan

semakin mendekati harapan Serikat bulan Oktober 2015 lalu. keluarga, akan selalu, selalu dan ...

Allah sendiri, yang menciptakan “Kasih, kebaikan, pengharapan dan selalu dijumpai SALIB. Salib itulah,

manusia sesuai dengan “gambar kebenaran yang ada pada Allah yang juga dipilih Allah melalui

dan rupa Allah”. Allah melalui Roh diberikanNya kepada manusia Sang Putra untuk menyalurkan

Kudus senantiasa membaharui melalui keluarga. Dan keluarga yang KasihNya yang sempuna bagi

kehidupan setiap manusia, melalui sejati adalah keluarga yang mau manusia. Melalui Salib itulah

pengalaman pribadi, pengalaman membuka dirinya bagi kasih Allah terbuka jalan menuju kebangkitan

sehari-hari dan teristimewa dan dan kemudian menyalurkan kasih dan keselamatan bagi kita umat

pertama-tama melalui pengalaman dan karya Allah, bagi sesamanya”, manusia. Tiada kebangkitan dan

dalam keluarga. Melalui dan dalam demikian lanjut Bapa Suci dalam keselamatan tanpa melalui jalan

keluargalah, manusia dilahirkan pesannya. Bapa Suci menyadari salib. Salib dalam kehidupan

didunia, dan itulah saat dimana ada pertanyaan kritis dari kaum berkeluarga itulah yang membawa

manusia, untuk pertama kalinya muda, bahwa Bapa Suci bisa manusia menuju damai yang

mengalami kehadiran Allah melalui dengan mudah menyatakan itu, sejati. Jangan biarkan satu hari

kedua orang tuanya. Orang tua karena Beliau tidak menikah, tidak dalam kehidupan berkeluarga

dipakai Allah untuk menjadi saluran mengalami kehidupan berkeluarga berakhir dalam pertentangan, kalau

berkat dan kasihNya bagi setiap yang diwarnai dengan berbagai ada perselisihan antar anggota

manusia, karena Allah itu sendiri permasalahannya. keluarga, selesaikanlah sebelum

adalah kasih. Atas pertanyaan tersebut, hari itu berakhir”.

40 “Keluarga adalah karya Bapa Suci menyadari dan Pada kesempatan tersebut,

secara khusus Bapa Suci kehidupan, sehingga dalam dengan kebersamaan yang saling saat teduh
mengingatkan peranan orang tua sanubari manusia, tetap ada meneguhkan itu.
untuk mendidik dan mengasuh kerinduan untuk suatu yang baru
anaknya dan juga kaum muda dan menyemangati. Itulah thema Arah Dasar
untuk merawat anggota keluarga Pastoral Keuskupan Agung Jakarta
yang sudah lanjut usia. “mereka Disisi lain, ada kalanya tahun 2015 ini, dan secara khusus
yang tidak mendidik dan mengasuh persoalan dalam keluarga, terasa menjadi thema pertemuan masa
anak-anaknya dan mereka yang membelit dan membuat kita Adven tahun ini, dimana bersama
menelantarkan kakek neneknya terbelenggu atau merasa putus seluruh anggota keluarga kita
yang sudah lanjut usia, adalah asa. Dalam situasi seperti ini, Allah diajak bersyukur atas iman dan
mereka yang tidak memiliki masa seringkali hadir melalui saudara- pengharapan yang telah kita
depan, karena mereka tidak tahu saudari yang menjadi perpanjangan dapatkan dan alami melalui Gereja
bersyukur atas masa lalu dan tangan-Nya. IA nampak dalam (thema pertemuan pertama dan
akibatnya kehilangan kekuatan keberadaan saudara-saudari yang kedua). Dan kemudian bersama
untuk menghadapi masa depan tergerak untuk membantu kita. seluruh anggota keluarga kita
mereka. Marilah kita menjaga Keputusasaan kita berubah menjadi ditantang untuk melakukan
kesucian kehidupan berkeluarga, suatu pengharapan “Kalau satu tindakan membagikan berkat dan
karena disitulah letak kekuatan dan pintu tertutup, Tuhan pasti masih kasih Allah itu secara nyata bagi
masa depan kita.” membuka pintu lainnya”. Itu semua saudara kita yang membutuhkan
karena ada saudara-saudari kita (pertemuan ketiga dan keempat).
Kalau kita melakukan refleksi yang membukakannya buat kita.
atas perjalanan kehidupan keluarga Allah hadir dalam hidup kita, melalui Saat ini, bersama gereja
kita selama ini, ada momen dimana kehadiran orang-orang lain, mereka seluruh dunia, kita menjalani
kita mengalami hidup yang rutin telah menjadi sesama kita. Namun masa Adven, hati dan pikiran kita
dan biasa saja. Ketika suami atau sebaliknya, kita beserta seluruh arahkan untuk mengenang kembali
ayah setiap hari pergi bekerja, keluarga juga ditantang untuk bisa saat Yesus Kristus dilahirkan
maka pekerjaannya menjadi menjadi sesama melalui perbuatan, didunia lebih dari 2000 tahun
rutinitas. Juga, ketika isteri atau keprihatinan dan hati yang tergerak yang lalu. Dan lebih dari sekedar
ibu menjalani hidup yang tanpa bagi orang lain yang membutuhkan mengenang suatu peristiwa di
masalah, berjalan normal dan bantuan dan pelayanan kita. Allah masa lalu, kita melakukan refleksi
tanpa persoalan. Anak-anak yang hadir dan dihadirkan melalui kita. apa makna kejadian itu bagi kita
baik, pendidikan yang cukup dan Allah telah menciptakan setiap umat manusia. Kita bersyukur
tanpa kesulitan menjadikan hidup manusia dengan segala keunikan, karena kesediaan Keluarga
terasa aman-nyaman dan adem- kelebihan dan kekurangan. Ia Kudus yang menerima dengan
ayem. Dalam situasi seperti ini telah menjadikan kita menjadi sukacita peranan menghadirkan
Allah bekerja melalui rasa bahagia, sesama, satu bagi yang lain, dan membesarkan bayi Yesus
nyaman, tentram, mungkin ada untuk saling melengkapi. Ia yang di kemudian hari menjadi
sedikit kebosanan karena datarnya membentuk dunia untuk dibangun Juruselamat untuk kita. Keluarga
Kudus Nazareth dalam perjalanan

41

saat teduh kehidupan mereka juga mengalami harta benda, tetapi dengan
suka dan duka, sama seperti kita. sukacita dan semangat iman yang
Mereka memberi pengharapan membuat mereka menjadi mitra
bagi seluruh umat manusia, justru karya penyelamatan Allah.
karena kerendahan hati mereka
untuk melaksanakan amanat Bapa Bapa Ibu dan saudara
yang mengutus Putera-Nya melalui sekalian yang terkasih, masa
keluarga mereka. Adven selalu membawa suasana
tersendiri bagi kita. Suasana
Kita sering membuat hidup hangat, suasana gembira, ceria,
justru menjadi semakin sulit, dan tentunya suasana tobat
karena kita mau mengaturnya juga. Namun mungkin inilah yang
secara berlebihan. Tentu tidak membedakannya dengan suasana
salah untuk merencanakan hidup Prapaskah, yang suasana tobat nya
keluarga kita. Hal wajar, bila kita membawa kita dalam keprihatinan
mendambakan suatu keluarga akan dosa-dosa. Kita menjalani
bahagia dengan perencanaan di masa Adven terutama dengan
masa depan. Akan tetapi, karena pengharapan akan kedatangan
kita hanya hanya mengandalkan Yesus di hari Natal nanti. Dan
upaya dan logika manusia, hidup dalam pengharapan itulah
yang kemudian tersisa hanyalah hidup yang memberikan sukacita.
kekecewaan, kekhawatiran dan Ingatlah bahwa lilin ketiga dalam
terkadang pertentangan diantara masa Adven berwarna Pink (Merah
kita, dan akhirnya jiwa kita stress Jambu) yang artinya sukacita.
dan terbelenggu. Marilah kita memastikan bahwa
kita bersama keluarga mengalami
Kita kurang bertanya pada sukacita dan mempersiapkan Natal
hati nurani apa sesungguhnya dengan perasaan gembira.
jalan yang telah Tuhan siapkan
bagi keluarga kita. Anak-anak yang Bahan diambil dari berbagai sumber
lahir di dalam keluarga kita, perlu mengenai :
kita sambut dengan sukacita. Kita 1. Pesan Bapa Suci pada Family World
perlu meneladani Keluarga Kudus Meeting 2015.
dari Nazaret, Yosef dan Maria, 2. Surat untuk Keluarga dari Komisi
yang menyambut, walaupun dalam Kerasulan Keluarga KAJ.
situasi serba terbatas, bayi Yesus 3. Bahan pertemuan masa Adven 2015.
dengan sukacita kebapaan dan
keibuannya. Mereka diberkati Allah
bukan terutama untuk kelimpahan

Selamat menjalani Masa Adven,
Selamat Natal 2015,

Selamat Tahun Baru 2016
Bagi Anda beserta Keluarga.

Tuhan Yesus memberkati,
Santa Maria Imakulata mendoakan kita

sekalian.

- Jusuf Pontoh -

42

sosok

Sampah
di Tangan Tuhan

Oleh: Yohanes Saelan Budi Santoso

Pak Saelan dan Istri tercinta. Beberapa tahun yang lalu, saya hidup di panti asuhan Don Bosco
mengikuti meditasi di Samadi Surabaya, yaitu sejak usia 5 tahun.
Emaus, Manggarai. Suatu
hari, Suster Seraphine mengajak Kami, tujuh bersaudara yang
kami semua untuk berbicara tersebar diberbagai kota. Yang
dengan Tuhan, topiknya boleh apa tinggal di Jakarta ada 2 orang,
saja. yaitu Cici saya, seorang dokter gigi
dan suaminya seorang pengusaha
Saya memejamkan mata, dan perkapalan. Ia sangat kaya dan
dalam meditasi itu saya bertanya semua saudara kalau datang ke
pada Tuhan, “Tuhan, siapakah aku Jakarta menginap dirumahnya,
dimataMu” dan Tuhan menjawab, namun hampir tidak ada yang
“Saelan, semua memandang dan mampir ke rumah saya, walau
memperlakukan kamu seperti hanya untuk menanyakan kabar.
sampah, bahkan saudara dan
sahabatmu juga menganggapmu Selama di Jakarta, saya
tidak lebih dari sampah. Tetapi diusir dari rumah sewa lebih dari 9
Aku, Aku sangat mencintai kamu! kali, karena tidak bisa membayar
Aku akan mengambil hatimu yang uang sewa rumah.
keras seperti batu dan berlubang
karena penderitaanmu dan Suatu hari, hancur hati saya,
Aku akan menaruh hatiKu yang ketika anak dan istri saya menangis
lembut menjadi hatimu”. Dan didepan rumah sewa, yaitu saat
saya berteriak, “jangan Tuhan... kami tinggal di tepi sungai di
jangan... jangan menaruh hatiMu daerah Blandongan; Jakarta, saya
ditumpukkan sampah”. hanya bisa menyewa rumah yang
berdinding tripleks dan berlantai
Itu semua mungkin hanya tanah.
sebuah ilusi, tetapi benar, semua
memperlakukan saya sebagai Saat itu, sahabat saya
sampah. yang seorang pendeta mampir ke
rumah. Ketika melihat rumah saya,
Tujuh tahun lamanya saya ia menangis seperti seorang anak
kecil dan berkata, “Tuhan, apa

43

sosok

Salah satu kegiatan sosial Pak Saelan;
membagikan nasi bungkus.

dosa pak Saelan, sehingga ia harus manusia, karena bukan hanya tidak Teman-teman SMP bertanya

mengalami semua ini”. diberi, tapi saya sudah kenyang di apa pekerjaan saya dan saya

Saya mempunyai satu hina, dikucilkan dan diperlakukan menjawab sebagai Guru Fisika,

orang anak perempuan yang saya sebagai sampah, bahkan oleh Kimia, Matematika dan Biologi

beri nama Gracia Emerentiana. saudara sendiri. untuk siswa/i SMP dan SMU. Dan

Ketika ia masih SMP-SMU di Setiap kali melihat seorang mereka semua tertawa... karena

Tarakanita Pluit, ia tidak pernah pengemis atau mereka yang butuh itu suatu hal yang amat sangat

menerima raportnya, karena selalu bantuan saya, saya melihatnya tidak mungkin. Di SMP-SMU saya

menunggak uang sekolah. Anak sebagai Tuhan. Saya melihatnya ini begitu nakal dan boleh dibilang

saya sudah lulus kuliah dengan sebagai tempat investasi yang tanpa harapan.

2 gelar sarjana S2 yaitu MM dan hasilnya bisa saya tuai kapan saja, “Kamu jadi Guru Lan, lalu

MSc yang didapat dari Universitas ketika saya berada di jalan buntu, muridmu jadi apa nantinya?”

Trisakti; Jakarta dan Resources ketika saya sendiri... dan tidak ada “Yah begitulah, ternyata

Engineering Karlshrue Institute of tangan yang terulur. Tuhan suka bercanda”.

Technology; Jerman. Pada saat Ide nasi bungkus muncul “Yah sih, tapi Tuhan

ia menempuh pendidikan S2 di ketika saya memberi homili saat bercandanya keterlaluan. Orang

Jerman, ia mendapat bea siswa dari mengantar komuni untuk umat macam kamu koq bisa-bisanya jadi

DAAD, yang berupa tiket Jakarta lanjut usia (lansia). Guru”.

– Frankfurt (pulang pergi), uang Meminta sumbangan nasi Mereka belum tahu saja.

buku, biaya hidup dan transport bungkus, setiap keluarga minimal Seandainya mereka tahu kalau

di Jerman. Saat ini ia tinggal dan satu bungkus seminggu sekali dan saya juga seorang prodiakon dan

bekerja di Jerman. membagikannya kepada mereka katekis, mereka bisa sakit jantung

Kalau melihat rumah saya di yang miskin. Meminta sumbangan dan pingsan, karena tidak percaya

apartemen, saya tertawa sendiri. nasi bungkus dari Tuhan dan melihat semuanya ini.

Semuanya adalah hasil dari membagikan kembali kepada Tuhan suka bercanda, dan

memulung. Tuhan. Itulah ladang investasi yang kali ini, memang sih... seringkali

TV hadiah dari BFI, kulkas, paling menguntungkan bagi siapa bercandanya kelewatan.

motor, hingga rumah, semuanya saja, “memberi makan Tuhan”.

pemberian dari orang lain. Bahkan Dengan memberi, memberi

Laptop saya diberi oleh seorang dan memberi, Tuhan tidak pernah

teman yang beragama Islam. membiarkan kita hidup terlunta-

Hanya mengandalkan Tuhan lunta. Semuanya dicukupi. Bahkan

saja dan mengirim satu proprosal, Dia memberi lebih dari apa yang

hanya satu-satunya proposal, yaitu bisa kita minta dalam doa-doa kita.

kepada Tuhan saja. Sekarang saya bisa

Saya tidak lagi mengandalkan tersenyum sendiri.

44

teladan iman

Santo FPraennsigskauks uXaIvmeraiuns,

Pesta Nama: 3 Desember

pengaruh besar terhadap jalan
hidup Fransiskus di kemudian hari
sebagai seorang misionaris besar
dalam sejarah Gereja.

Francesco de Yassu Javier lahir Pertanyaan dasar yang
di istana Xavier di Navarra, membuka lembaran hidupnya yang
bagian utara Spanyol pada baru ialah: “Apa gunanya seseorang
tanggal 7 April 1506. Orangtuanya memperoleh seluruh dunia, namun
seorang bangsawan kaya raya. kehilangan jiwanya?“ Pertanyaan ini
Pendidikan dasarnya berlangsung sungguh mempengaruhi sikapnya
di Navarra dan kemudian yang mengilhami jalan hidupnya
dilanjutkan di Universitas Paris sehingga ia berani mengabdikan
pada usia 19/20 tahun. Di Paris seluruh hidupnya sebagai seorang
ia selalu bergaul dengan orang- Abdi Allah bagi penyebaran Injil
orang terpelajar dan terkemuka. dan pembangunan Kerajaan Allah
Salah seorang teman pergaulan di dunia.
dan sahabatnya ialah Ignasius
Loyola. Ignasius mempunyai Bersama Ignasius Loyola
dan lima rekannya yang lain,
termasuk Petrus Faber, Fransiskus
mengikrarkan kaulnya pada
tanggal 15 Agustus 1534 di gereja
Montmatre. Upacara pengikraran
kaul ini menandai awal berdirinya
Serikat Yesus yang secara resmi
direstui oleh Paus Paulus III (1534-
1549) pada tahun 1540. Selain
kaul kemiskinan dan kemurnian
hidup, mereka juga berjanji untuk
membantu paus dalam usaha

45

teladan iman memberantas berbagai ajaran menawan hati banyak orang dan 1545), Fransiskus Xaverius

sesat dan menyebarluaskan iman mempermandikan mereka menjadi mewartakan Injil di pantai Barat

Kristen. pengikut-pengikut Kristus. Ia India. Semua perbuatannya yang

Fransiskus ditahbiskan dengan berani membela orang- agung itu terdengar juga hingga

menjadi imam pada tanggal 24 orang pribumi yang menderita ke Malaka. Oleh karena itu, pada

Juni 1537. Setahun kemudian, ia karena tingkah penguasa sebangsa musim semi tahun 1545, ia tiba

berangkat ke Roma dan bersama maupun penguasa kolonial yang di Malaka dan mewartakan Injil

Ignasius, ia menyelesaikan korup sambil mengajari mereka di sana. Selama berada di sana

berbagai urusan yang berkaitan ajaran-ajaran Kristen yang ia memanfaatkan waktunya

dengan pendirian Serikat Yesus mengutamakan cinta kasih. Dalam untuk membina akhlak dan hidup

dan misinya. Pada tanggal 16 Maret sebuah suratnya kepada Ignasius perkawinan penduduk Malaka

1540, Xaverius meninggalkan rekan- pada tanggal 15 Januari 1544, ia yang sangat merosot karena

rekannya di Roma dan berangkat menulis: “Lenganku sering terasa kekayaan yang berlimpah-ruah.

ke Portugal untuk memenuhi sangat letih dan sakit karena Ia rajin berkotbah dan mengajar

undangan Raja Yohanes III, yang membaptis begitu banyak orang orang-orang yang sudah lama

meminta imam-imam Yesuit untuk dan mengajari mereka kewajiban- tidak memperhatikan kebutuhan

mewartakan Injil di wilayah jajahan kewajiban iman Kristiani dalam rohaninya. Demi keberhasilan

Portugis di India. bahasa mereka.“ karyanya ia dengan tekun

Bersama dua rekannya dari Pada tahun berikutnya, mempelajari bahasa Melayu dan

Portugis, Fransiskus memulai sekitar tanggal 27 Januari, ia menerjemahkan ajaran-ajaran

perjalanan yang sulit itu pada mengabarkan lagi ke Roma bahwa Kristen dan doa-doa dalam bahasa

tanggal 7 April 1541. Mereka tiba di ia sudah mempermandikan kurang- Melayu.

Goa, India pada tanggal 6 Mei 1542 lebih 10.000 orang dalam waktu Awal tahun 1546, ia berlayar

dan mulai berkarya di India Selatan satu bulan. Diceritakannya pula dengan kapal dagang ke gugusan

dan Sri Langka. Karyanya di Goa tentang kecintaan mereka padanya kepulauan di Indonesia bagian

diberkati dengan keberhasilan karena perbuatan-perbuatan baik timur, terutama di Maluku. Ia

yang gemilang. Dengan cara dan ajaib yang dilakukannya di mencatat: “Para pelaut menyita

pewartaannya yang menarik dan tengah-tengah mereka. seluruh waktuku dari pagi

kesalehan hidupnya, ia berhasil Selama tiga tahun (1542- hingga malam: terus menerus

mendengarkan pengakuan

dosa, mengunjungi orang sakit,

memberikan sakramen-sakramen

dan penghiburan rohani kepada

mereka yang akan meninggal dan

sering pula berkotbah. Selama

masa puasa saya kerjakan itu . . .

Pulau Ambon banyak penduduknya,

di antaranya tujuh desa yang

beragama Kristen. Begitu tiba, saya

mengunjungi desa-desa itu dan

memberikan Sakramen Permandian

kepada anak-anak yang belum

menerimanya. Kira-kira 390 mil dari

situ terdapat suatu negeri, Pantai

Moro namanya. Konon, di sana

banyak orang Kristen yang sama

sekali belum mendapatkan pelajaran

agama. Saya akan pergi ke sana

secepatnya. Saya menulis laporan

ini supaya kamu tahu, betapa kamu

dibutuhkan di sini. Memang saya

sadar, bahwa kamu diperlukan di

India juga, tetapi pulau-pulau ini

sangat membutuhkan pertolongan

yang lebih besar lagi.“

Fransiskusmempermandikan

kira-kira 1000 orang Ambon dan

46 mempersiapkan kedatangan imam-

imam baru. Lalu ia menuju ke teladan iman

Ternate pada bulan Juli 1546. Setiap

pagi Fransiskus berkotbah kepada

saudagar-saudagar Portugis, yang

seluruh pikirannya dijejali dengan

urusan-urusan perdagangan

rempah-rempah dan wanita.

Malam hari ia mengumpulkan

orang-orang berbahasa Melayu,

melatih mereka baik-baik untuk

mengerti dan menghafalkan doa-

doa serta menyanyikan cerita-

cerita Kitab Suci. Tentang hasil

jerih-payahnya, ia meriulis: “Syukur

kepada Allah! Di Ternate ini sudah

menjadi kebiasaan, anak lelaki di setempat. Dari Kagoshima, pada pemuda Tionghoa yang telah

jalan-jalan dan anak perempuan di bulan Agustus 1550 Fransiskus menemani dia dari Goa.

rumah, para buruh di perkebunan bersama kawan-kawannya berlayar Fransiskus meninggal

dan nelayan-nelayan di laut, siang- ke Honshu, pulau terbesar dari dunia di Sanchian pada tanggal

malam menyanyikan lagu-lagu suci, gugusan kepulauan Jepang. 3 Desember 1552. Fransiskus

bukan lagi nyanyian-nyanyian kotor. Orang-orang Jepang menyambut Xaverius adalah seorang sahabat

Mereka senang menyanyikan lagu baik mereka dan sangat antusias bagi semua orang. Ia sangat energik

Aku Percaya, Bapa Kami, Salam mendengarkan pewartaan Injil. dan menarik, rendah hati dan penuh

Maria, Sepuluh Perintah Allah, Mereka tertarik sekali dengan pengabdian. Sebagai seorang

Perbuatan-perbuatan Belaskasih, ajaran-ajaran Kristen yang pendekar karya misi, ia mendirikan

Pengakuan Dosa Umum serta disampaikan dengan penuh rasa pusat-pusat katekumenat dan

banyak lagu dan doa sejenis. hormat dan keberanian. sekolah-sekolah, dan berusaha

Mereka itu, baik yang baru bertobat Satu setengah tahun di mendidik imam-imam pribumi di

maupun yang masih kafir, menyanyi Jepang penuh dengan kerja keras. setiap tempat yang ia kunjungi.

dalam bahasa mereka sendiri. Kecemburuan dan perlawanan dari Demi keberhasilan karyanya

Syukur kepada Allah bahwa saya rahib-rahib Budha sangat gencar ia dengan tekun mempelajari

dengan cepat disukai, baik oleh namun semuanya dapat diatasi. bahasa daerah. Pastor Ludwig,

orang Portugis di pulau ini maupun Pada tahun 1552 Xaverius sejarawan Gereja yang terkenal,

oleh orang pribumi yang beragama didesak untuk kembali ke India menjuluki Fransiskus Xaverius

Kristen dan yang bukan!“ guna menyelesaikan masalah- sebagai seorang “Misionaris

Setelah Fransiskus masalah administratif yang timbul Perintis Agama Salib“ di Asia dan

mengatur kedatangan pengganti- selama ia tidak ada. Pater Torres misionaris terbesar semenjak

penggantinya, ia kembali ke Malaka dan Bruder Fernandez menetap di Santo Paulus. Dengan semangat

untuk selanjutnya pergi ke Jepang. Jepang untuk melanjutkan karya heroiknya, ia mewartakan Injil

Tentang rencana kerasulannya di misi di sana. kepada bangsa-bangsa Asia sambil

Jepang ia menulis kepada Ignasius: Setelah menyelesaikan tetap mengingatkan Gereja akan

“Iman kita harus diwartakan kepada masalah-masalah Yesuit di India, panggilannya untuk mewartakan

orang-orang Jepang, sebab mereka Xaverius mengalihkan perhatiannya Sabda Allah kepada semua bangsa.

mempunyai hasrat dan kerinduan ke Tiongkok, sebuah negara besar Pada tahun 1622 ia

yang besar untuk mendengarkan yang pada waktu itu tertutup bagi dinyatakan 'kudus' oleh Paus

warta Injil dan menjadi Kristen.“ orang-orang asing. Pada bulan Gregorius XV (1621-1623). Karena

Pada tanggal 14 Juni 1549, April 1552, ia berlayar menuju Cina teladan hidupnya, Paus Pius X

Fransiskus berlayar ke Jepang dengan sebuah kapal Portugis dan (1903-1914) mengangkat dia

ditemani oleh Pater Cosmas de didaratkan di pulau Sanchian, di sebagai pelindung utama karya

Torres, Bruder Juan Fernandez, depan muara sungai Chukiang. Di misi.

Anger, seorang Jepang yang sana ia menunggu jemputan perahu

sudah bertobat dan dua orang yang bersedia menyelundupkannya

lainnya. Mereka tiba di Kagoshima, ke daratan Tiongkok. Tetapi ia tiba- (Disadur dari beberapa Sumber antara
lain: 1. Ekatolik, 2. Buku riwayat orang
Kyushu pada tanggal 15 Agustus tiba jatuh sakit dan dalam waktu Kudus sepanjang masa, 3. Dan bacaan
lain.)
1549. Mula-mula mereka berusaha dua minggu ia menghembuskan

mempelajari bahasa Jepang dan nafas terakhir di sebuah gubug,

menerjemahkan ajaran-ajaran ditemani hanya oleh seorang

Kristen ke dalam bahasa daerah 47

bengkel LH

Gereja Santa Maria Imakulata
Sekarang Memiliki

Sie Lingkungan Hidup

Awal Februari 2015 bapak
Paul L Iskandar mendapat
penugasan dari Dewan
Gereja untuk membentuk Sie
Lingkungan Hidup (LH) Gereja
Santa Maria Imakulata (SMI). Dalam
kesempatan ini Beliau mengajak
penulis dan beberapa teman lain
untuk berdiskusi berhubung pada
bulan tersebut terdapat hari penting
untuk program lingkungan hidup
yaitu Hari Peduli Sampah Nasional.
Maka diputuskan untuk membuat
Program Awalan yaitu : diadakan
Kolekte ke 3 yang berupa Sampah
Koran. Dalam program ini umat
diajak untuk memberikan perhatian
pada masalah sampah koran yang
sebenarnya bisa menjadi berkat
jika dikelola dengan tepat (Taruh
Sampah Jadi Berkat).

48

lingkungan hidup terakbar di seluruh bengkel LH
dunia. Puncak acaranya diperingati
pada 5 Juni setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 ini, perayaan
Hari Lingkungan Hidup Sedunia
mengangkat tema “Seven Billion
Dreams. One Planet. Consume with
Care“. Tujuh miliar manusia dengan
berbagai keinginannya, menghuni
satu bumi yang menjadi satu-
satunya planet yang bisa dihuni
oleh manusia.

Hasilnya dapat dilihat pada foto 3) Pada perayaan ini Tim LH SMI
foto disamping ini, sampah koran melakukan kunjungan ke wilayah
terkumpul sebanyak 504 kg bersama Dewan Paroki dan
dan dijual kepada vendor yang memberikan presentasi dengan
membantu program tersebut. topik “Global Warming – Apa
yang sudah kita lakukan? Mari
Beberapa kegiatan atau aktivitas Tunjukkan kepedulian kita pada
yang sudah dilakukan oleh sie LH, lingkungan hidup”, dengan tiga
diantaranya sebagai berikut : pertanyaan dasar :
a) Apa yang HARUS kita lakukan ?
b) Apa yang DAPAT kita lakukan ?
c) Apa yang SUDAH kita lakukan ?

Program Biopori di Gereja bersama Sie 1) Earth Hour, yang diperingati Team LH mengajak umat;
Kepemudaan dan Bagian PKG (kelanjutan pada 28 Maret 2015, Tim LH terdiri Ketua Wilayah dan Ketua
dari program Hari Lingkungan Hidup SMI bersama umat, khususnya Lingkungan yang berkumpul
Sedunia) Orang Muda Katolik (OMK) SMI dalam acara kunjungan ini untuk
mengadakan peringatan dengan melaksanakan Green Lifestyle atau
berdoa bersama mendaraskan Gaya Hidup Hijau dengan konsep
Salam Maria demi kebaikan 4R (Reduce, Reuse, Recycle,
dan keberlangsungan hidup Replant).
bumi yang kita cintai ini. Acara
mematikan lampu selama satu Aksi yang dicapai melalui momen
jam mulai dari pukul 20.30 – 21.30 ini adalah :
WIB juga sebagai peringatan a) Pembentukan Jejaring
bersama seluruh umat manusia Lingkungan Hidup SMI (Ketua
yang terbeban dengan masalah Lingkungan dan Sie LH Wilayah
degradasi bumi. dan Lingkungan) akan bersama
membentuk Forum LH SMI di
2) Hari Lingkungan Hidup WhatsUp.
Sedunia yang merupakan perayaan
49

bengkel LH b) Bersama membangun

program yang mengajak seluruh

umat melalui perwakilan di wilayah

dan lingkungan untuk menerapkan

Green Lifestyle (sekarang 12 Ciri

Paroki Hijau)

4) Mengadakan Simposium 7) Mengadakan sosialisasi
Pachamama “Awakening The penanaman sayur dengan
Dreamer, Changing The Dream” simple hydroponic yaitu dengan
pada 13 Juni 2015 dengan menggunakan botol bekas dan
melibatkan sie HAAK, Paroki- air + kulit telur + Bio Compound.
Paroki se Dekanat Barat II, dan Sosialisasi ini diikuti oleh umat
Komunitas Lain seperti Komunitas yang menghadiri Misa pertama dan
Pendeta se Jakarta Barat. kedua. Umat juga dapat membawa
pulang bibit sayur yang ada.
5) Peresmian Paroki Kalideres
Gereja Santa Maria Imakulata 8) Dalam rangka hari Pangan
pada 22 Agustus 2015, Tim Sedunia, pada 16 Oktober 2015
LH SMI bekerja sama dengan s/d 18 Oktober 2015 dengan tema
Duta LH dan Panitia Peresmian “Bersyukur : Merawat Bumi,
Gereja melaksanakan program Rahim Pangan Kita”, tim LH
MiPah (memilah sampah), yang SMI bekerjasama dengan tim PSE
menghasilkan dua kantong mengadakan beberapa kegiatan
plastik sampah yang dibuang.
Sampah non organik yang bisa
di gunakan kembali dikumpulkan
dan dibersihkan. Sampah organik
dikumpulkan dan dimasukkan ke
komposter dan Lubang Biopori.

6) Mengadakan aktivitas
perawatan tanaman dan
penggemburan tanah disekitar
Gua Maria dan Kapel, 12 pot
sansivierra diganti dan dibongkar
tanahnya. Menempatkan Sansiviera
dan pohon dollar di tangga menuju
lantai 2 dan di depan ruang adorasi
serta Aula Kasih. Pencacahan sisa
bunga potong dari team bunga
dimasukkan ke komposter.

50

perayaan terdiri dari : piring kotor pada tempatnya, bengkel LH
a) Pelatihan daur ulang, pembuatan meminimalkan kemasan plastik
kertas koran jadi perabotan sekali pakai dengan menyediakan
sederhana air minum galon (program Ayoo
b) Pelatihan simple hydroponic, BBM) dan mengurangi kemasan
c) Pameran Eco Camp plastik, stereofoam (gerakan
d) Pelatihan Daur ulang bungkus pantikfoam).
kopi
e) Penjualan sayur + ayam dari 9) Bengkel LH diberkati oleh
Kebun Darling KAJ Romo Vikjen Samuel, Pr dan
f) Kantin Hijau untuk pertama Romo Andri Atmoko, OMI pada
kali digulirkan, sebagai kantin tanggal 21 Oktober 2015. Fungsi
berwawasan lingkungan, sudah Bengkel LH sebagai: tempat
melakukan pemilahan sampah, umat belajar topik 4R / Green
mendorong umat memiliki Lifestyle, ditunjukkan mekanisme
kebiasaan yang baik : meletakkan MiPah, cara-cara penanaman dan
perawatan tanaman / sayuran
dengan sistem akuaponik, teknik
pengomposan (pembuatan pupuk
kompos padat dan cair) dengan bak
kompos (komposter), pembuatan
dan pemanfaatan lubang biopori,
dan koleksi apotik hidup.
Bengkel LH dibuka setiap minggu
dan akan dibuatkan jadwal piket

10) Mengadakan sosialisasi dan
pelatihan di beberapa rumah
umat, yang terdiri dari pelatihan
Akuaponic, penanaman sayuran
dengan metode simple hydroponic,
Mipah Lifestyle, dan pembuatan
kompos menggunakan komposter
skala rumah tangga.

11) Melakukan sosialisasi dan
presentasi di sekolah SMU Citra
Kasih Citra Garden 5 terdiri dari :
a) Presentasi Efek Global Warming
b) Pemindahan bibit sayur (cay sim,
kaylan, cabe dan bayam merah)
dari polybag ke dalam botol bekas.
Untuk kemudian dirawat oleh siswa

51


Click to View FlipBook Version