The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Imakulata Edisi 6, Desember 2018

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Rak Buku Paroki Kalideres, 2022-02-04 00:22:23

Majalah Imakulata Edisi 6, Desember 2018

Majalah Imakulata Edisi 6, Desember 2018

Romo Pendamping
Romo Antonius Andri Atmaka, OMI

Dewan Pendamping
Timotius Eko Sethiono

Ketua Komsos SMI
Stefanus Teddy Haryanto

Ketua Komsos Stasi Palotti 2 Kata Sambutan
Hayu Dita Ambarwati 3 Mengembangkan Cara Pandang Positif
Pemimpin Redaksi 8 Terpilih Untuk Menjadi Pelayan Kasih
F. X. Hersen 10 Lebih Menjamah Ajaran Yesus Kristus
13 Program Karya 2019 Paroki Kalideres
Wakil Pemimpin Redaksi 15 Daftar DPP II
Agustinus Indra Sutanto
Sekretaris
Emanuela Yulia Susanti

Bendahara
Theresia Elisabeth Engdah Hasjim

18 Minggu Panggilan
Penulis 21 Pallpinrace 4
Emanuela Yulia Susanti 22 Millennial Revival 2018
Ignatius Herman Iswara
Michael Burhan
Marcella Vicky Verani 25 Bijak Bermedia Sosial
Nikolas Adrian Irwan 27 Pembukaan dan Penutupan Bulan Rosario
29 Cantus Firmus Choir di Pesperani Katolik
Promosi/Iklan Nasional Pertama
Agustinus Indra Sutanto 31 Imunisasi Tahap 3
Theresia Elisabeth Engdah Hasjim

Fotografer 33 Pesta Nama SMI
Tim KOMSOS SMI 35 Youth Year 2018

Desain grafis 36 Barnabas Purnomo: Mempersiapkan Perjamuan
Anastasia Calita Hin untuk Tuhan
38 Romo John O’ Doherty: Misionaris dengan Hati
Tata letak 41 Seluas Dunia
Andrea Mylla 43 Jumpa Sahabat Seminari OMI
Catherine Anabel Seminari Menengah/Yuniorat OMI Indonesia
“Beato Mario Borzaga”
Editor Misa Perdana OMK Bahasa Inggris
Titi Suhartono Merawat Bumi Rumah Kita Bersama

Alamat Redaksi 45
Sekretariat Paroki 47
Citra Garden 3 Blok B 27 No. 1
Jakarta Barat 11830
Telp. (021) 29405097 / 29405098
Fax. (021) 54360841

Email: [email protected]
Facebook: Santa Maria Imakulata

2

Shalom… Salam sejahtera bagi kita semua, Umat Paroki Kalideres yang

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan kami kasihi.
Yesus Kristus,atas Kasih,Rahmat dan PenyertaanNya
sepanjang perencanaan,persiapan hingga acara Natal Apabila dalam
tahun 2018 ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
penyelenggaraan acara
Kami Panitia Natal 2018 dan Paskah 2019
yang merupakan gabungan dari Wilayah 1,2 dan 3 ini,ada pelayanan kami
,mengucapkan banyak terima kasih kepada Romo
Paroki,Dewan Paroki ,para Donatur,serta Kelompok yang kurang berkenan di
Kategorial,terutama juga kepada seluruh umat Paroki
Kalideres,Stasi Kodam dan Stasi Palloti yang kami hati Ibu,Bapak,saudara-
kasihi,seluruh team PANAPAS 2018-2019,serta semua
pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,atas saudari yang terkasih,kami
partisipasi,dukungn dan kerjasamanya, sehingga acara
Natal di paroki Kalideres tahun 2018 ini dapat berjalan panitia Natal 2018 dan
dengan penuh khitmad dan lancar.
Paskah 2019 mohon maaf
Sesuai dengan tema Natal Tahun ini,yakni ``YESUS
KRISTUS HIKMAT BAGI KITA``,semoga dengan kelahiran sebesar´besarnya.
Sang Juru Selamat kita Yesus Kristus sebagai Raja
Damai,senantiasa membawa Hikmat,Damai Sejahtera Akhir kata kami seluruh
serta Sukacita bagi kita semua khususnya bagi seluruh
Panitia Natal 2018 dan Paskah 2019 mengucapkan

SELAMAT HARI NATAL,kepada Romo,Dewan Paroki

serta seluruh umat paroki Kalideres,Stasi Kodam dan

Stasi Pallotti, semoga membawa Hikmat,Damai Sejahtera

serta sukacita bagi kita semua.Tuhan Memberkati.

Jakarta,8 Desember 2018
Vincentius Bambang Hidrayanto
Ketua Umum Panapas 2018-2019

Salam Sejahtera Selalu, dan susunan lengkap Dewan Paroki
Pleno II.
Salam jumpa kepada para Pembaca Majalah
Imakulata terkasih. Kali ini kami hadir dengan Sejumlah artikel yang tak
mengusung tema "Tiga Tahun Parokiku". Seperti kita kalah menarik mengisi lembar-lembar Imakulata terbitan
ketahui bersama, Gereja Sta. Maria Imakulata, Paroki ini, seperti antara lain kegiatan OMK Stasi St. Vincentius
Kalideres tahun ini merayakan ulangtahun ke-3. Dalam Pallotti, Cantus Firmus Choir, Bulan Rosario, Imunisasi
3 tahun yang telah berlalu, kita telah juga melewati Difteri 3, obituari Romo John O'Doherty, OMI yang
masa karya Dewan Paroki Pleno pertama yang dilantik berpulang di bulan Juli 2018 yang lalu, Misa OMK,
pada tahun 2015 yang lalu. Di bulan Agustus 2018, kita bengkel lingkungan hidup, dan sosok yang selalu
bersama telah menyaksikan pelantikan Dewan Paroki melayani kita semua dalam mempersiapkan Perayaan
Pleno II yang akan berkarya hingga tahun 2021 nanti. Ekariti di Gereja.

Cara pandang positif dan refleksi diri yang Teriring ucapan syukur dan terima kasih atas
utuh dengan berani mensyukuri yang positif dan dukungan para Pembaca sekalian pada Majalah
memperbaiki yang negatif merupakan ajakan Romo Imakulata, tak lupa kami juga mengucapkan Selamat
Antonius Andri Atmaka, OMI, Pastor Kepala Paroki kita Natal dan Tahun Baru bagi seluruh umat Gereja Sta.
dalam memaknai usia 3 tahun Paroki kita. Sajian Utama Maria Imakulata, Paroki Kalideres. Semoga Damai
kali ini mengetengahkan wawancara kami dengan Tuhan senantiasa menyertai kita. Amin.
Wakil Ketua Dewan Paroki kita, Bapak A. Robbyanto
Lumenta, Program Karya Dewan Paroki tahun 2019 Redaksi

3

PositifMengembangkan Cara Pandang Saya diminta oleh redaksi Majalah Imakulata untuk
membuat sebuah tulisan refleksi dengan tema
-Sebuah renungan 3 Tahun Perjalanan ulang tahun ke tiga Paroki Kalideres. Pada tahun
Paroki Kalideres- 2018 ini, kita merayakan ulang tahun yang ke tiga.
SK PGDP Kalideres I sudah selesai dan Bapak Uskup
mengeluarkan SK pengangkatan PGDP Kalideres ke II.
Usia tiga tahun masih sangat muda untuk sebuah paroki.
Kalau itu usia seorang anak, tiga tahun pasti usia yang
sedang lucu-lucunya dan sekaligus mengkhawatirkan.
Dia sudah pandai berlari dan berceloteh. Akan tetapi
sering juga tidak dapat mengontrol diri. Usia tiga tahun
juga disebut “golden age” untuk seorang anak. Pada
lima tahun pertama kehidupan seorang anak, otak
mengalami perkembangan sel yang paling cepat. Oleh
karena itu, lima tahun pertama adalah masa emas di
mana ada banyak hal yang akan diserap oleh anak
tersebut dan tersimpan dalam otaknya. Pengalaman
positif akan berdampak positif di masa depannya,
demikian pula sebaliknya. Bagaimana dengan paroki
Kalideres di usianya yang ke tiga?

Dalam segi kehidupan sosial dan keagamaan,
angka 3 juga memiliki peranan penting. Orang yang
memberi aba-aba menghitungnya selalu hanya sampai
angka 3 : satu, dua, tiga… Juara dalam berbagai
pertandingan biasanya juga juara 1 sampai juara 3.
Ada 3 benda penerang di angkasa: Matahari, Bulan
dan Bintang dan sebagainya. Dalam iman Kristiani, kita
mengenal ajaran Tritunggal Yang Maha Kudus: Bapa,
Putra dan Roh Kudus. Yesus berkarya selama 3 tahun.
Yesus disalibkan bertiga dengan dua penjahat di kiri dan
kanan. Mungkin masih banyak lagi yang bisa ditelusuri
dalam Kitab Suci berkaitan dengan angka 3 ini. Namun,
yang bisa menjadi pertanyaan kita bersama adalah:
apakah usia 3 tahun paroki Kalideres juga mempunyai
makna istimewa dalam kehidupan kita sebagai Gereja?

4 tersebut), 3. Design (merancang menyemangati mereka saja. Saya
program yang memungkinkan merasa bangga bahwa Paroki kita
Metode AI (Appreciative mimpi tersebut menjadi kenyataan, memiliki bang sampah. Sebuah
Inquiry) program yang meningkatkan atau bukti komitmen kita terhadap
lebih memajukan), 4. Destiny (Hal pengelolaan lingkungan hidup
Dalam Tepas (Temu Pastoral) baik yang dapat dicapai bersama sekitar kita. Bagi saya Bank Samita
KAJ tahun 2018, para imam KAJ dengan program tersebut di masa menjadi salah satu model untuk
diperkenalkan dengan metode “AI” depan) (bdk. Banawiratma, Jb, menerapkan analisis SOAR. Melalui
(Appreciative Inquiry). Metode ini Kanisius 2014, hal. 5-6). Sasaran contoh ini, saya berharap kita
mengajak kita untuk menemukan atau tujuan dari program dan sebagai paroki yang berusia tiga
dan menghargai hal-hal positif gerakan ini bersifat transformatif, tahun dapat membuat analisa reksa
yang ada pada diri kita. Selama ini yaitu: mengubah paham yang pastoral kita di paroki Kalideres.
kita banyak melakukan evaluasi menghasilkan perilaku atau sikap
diri dengan mencari kekurangan yang lebih baik. 1. Strenght/Kekuatan Bank
dan kendala-kendala yang ada. Samita
Cara evaluasi seperti ini membuat Berkaitan dengan motode
kita merasa “ditelanjangi” atau AI ini, digunakan juga 4 langkah Bank Samita adalah sebuah
“dipersalahkan” atas munculnya Analisa yang disebut SOAR. 1. organisasi yang sah. Secara
kekurangan atau masalah-masalah Strenghts/kekuatan adalah aset kelembagaan, Bank Samita sudah
dalam karya pastoral. Padahal atau modal yang sudah dimiliki dan terdaftar sebagai salah satu bank
kita sudah menjalankan tugas itu menjadi kebanggaan atau kekuatan sampah di wilayah Jakarta Barat.
dengan sekuat tenaga sebagai kita. 2. Opportunities/Kesempatan Kepengurusan Bank Samita
sebuah pelayanan. Metode evaluasi adalah peluang terbaik ke depan didukung oleh SK yang dikeluarkan
seperti ini membuat kita kurang yang ada berdasarkan aset yang oleh Lurah Pegadungan. Bank
melihat hal-hal baik dan positif kita punya. Keduanya merupakan Samita juga menjadi mitra Bank
yang sudah kita capai atau kita langkah analisis strategis berkaitan BNI 46 agar dapat menampung
miliki. Ada yang berasalan bahwa dengan apa yang kita punya dan hasil penjualan sampah dari para
kita harus rendah hati. Dengan apa yang dapat dikembangkan nasabah bang sampah. Dengan
melihat hal yang masih kurang atau darinya. 3. Aspirations/Aspirasi demikian transaksi keuangan
negatif kita tidak tergoda menjadi adalah masa depan ideal yang kita tidak secara tunai melainkan
sombong. Namun, kita juga menjadi inginkan. 4. Result/hasil adalah menggunakan sistim bank. Hal
lupa untuk menghargai pencapaian hasil yang dapat diperhitungkan ini mengurangi kemungkinan
atau berkat Tuhan yang sudah kita dari program-program yang telah penyelewengan dana nasabah.
miliki di tangan kita. dirancang. Melalui metode dan Disamping itu, sebagai mitra
langkah evaluasi ini, paroki diajak BNI, Bank Samita juga mendapat
Dengan metode Appreiative untuk maju dengan bertitik tolak wewenang untuk ikut terlibat
Inquiry atau AI, paroki-paroki diajak dari banyak hal positif yang dimiliki. membantu berbagai transaksi para
untuk menemukan banyak hal nasabah dalam hal pembelian
positsif yang selama ini menjadi Bank Samita pulsa, pembayaran listrik,
kekuatan atau unggulan Paroki. Satu hal yang ingin saya pengiriman uang dan sebagainya.
Dengan bermodalkan kekuatan atau
unggulan yang sudah kita miliki, kita jadikan sebagai contoh AI ini adalah 2. Opportunities/Kesempatan
dapat mengembangkan karya-karya Bank Samita atau Bank Sampah Dengan adanya Bank Samita,
itu jauh lebih baik. Gerak maju kita Imakulata. Saya pertama-tama
ukur dari inti perubahan yang positif harus memberikan ucapan terima Paroki Kalideres telah merintis
dan bukan yang negatif. Untuk itu kasih dan penghargaan yang tinggi gerakan pemilahan sampah
perlu ada 4 langkah yang disebut 4 kepada para aktivis Lingkungan mulai dari setiap rumah tangga.
D, yaitu: 1. Discovery (menemukan Hidup Paroki yang dengan Slogan yang pernah dicanangkan
hal positif yang menggerakan atau ketekunan dan kerja kerasnya Keuskupan: “Mengolah Sampah
menghidupkan komunitas), 2. mewujudkan ide pendirian Bank Menjadi Berkah”, sungguh menjadi
Dream (mimpi atau membayangkan Samita ini. Saya sendiri hanya bisa kenyataan melalui Bank Samita.
keadaan baru yang lebih baik
berdasarkan temuan positif

Sampah-sampah yang dapat menjual sampah ke Bank Sampah 5
didaur ulang dibersihkan dan Induk (BSI) milik Pemda DKI seberat
dipisahkan untuk kemudian dijual 12 ribu ton. Uang yang dihasilkan didorong untuk menemukan banyak
di bang sampah. Sampah-sampah dari penjualan sampah tersebut hal positif yang ada pada kita dan
ini ternyata dapat menghasilkan sebesar 15 juta lebih. Nasabah yang bukan hanya masalah-masalah
uang tambahan. Di samping tergabung dalam Bank Samita ada yang menghalanginya.
itu, keluarga-keluarga didorong 100 anggota lebih. Apabila sebagian
untuk menciptakan rumah yang umat Paroki Kalideres yang Menganalisa Bank Samita
bersih dari tumpukan sampah. berjumlah 3000 KK atau sekitar dengan menggunakan metode
Gudang hanya untuk menyimpan 12000 jiwa, terlibat dalam gerakan Appreciative Inquiry membuat
barang yang sungguh diperlukan, pemilahan sampah, maka hasilnya kita melihat banyak peluang
tidak semua barang disimpan. akan lebih besar lagi. Gerakan positif. Sampah biasanya kita
Sampah organic dapat dijadikan bersama ini juga akan tampak pada jauhi dan kita singkirkan. Kita
sebagai pupuk untuk tanaman di kebersihan lingkungan: selokan tidak mau memandang, apalagi
sekitar rumah. Dengan kompos yang bersih, tanpa sampah; bau menyentuhnya. Kita selalu
dari sampah organic, tanaman- sampah busuk tidak lagi tercium mengeluh dengan banyaknya
tanaman akan bertumbuh dengan karena sudah dibuat kompos, sampah di selokan yang bikin banjir.
baik karena mendapatkan nutrisi jumlah lalat yang menjadi salah satu Namun kita seperti orang putus asa
atau pupuk yang cukup untuk sumber penyakit juga menghilang. yang tidak tahu lagi harus diapakan
pertumbuhan. Lingkungan menjadi tempat yang sampah itu. Sementara kita setiap
menyenangkan untuk kita tinggali. hari memproduksi sampah di setiap
3. Aspirations/Aspirasi Kita menjadi warga masyarakat rumah tangga kita. Kita seringkali
Apabila Bank Samita ini terus yang bertanggungjawab terhadap juga menyimpan banyak macam
kehidupan dan lingkungan. barang yang semestinya tidak kita
dikembangkan dengan serius, simpan. Akibatnya, rumah kita yang
akan dihasilkan lingkungan hidup Apa yang kita pelajari? mungil semakin penuh dengan
yang lebih sehat dan menyegarkan. Kehidupan kita sehari-hari barang. Meskipun barang itu tidak
Orang akan terbiasa memilah pernah kita pakai lagi, kita juga
sampah dan tidak sembarangan banyak persoalannya. Tidak jarang tidak tahu harus membuangnya ke
membuang sampah. Dengan kita dibuat susah tersenyum dan mana.
terlibat pada pemilahan dan tertawa karena masalah-masalah
pembuatan pupuk organic secara yang harus kita hadapi. Kita menjadi Bank Samita membuka mata
mandiri di masing-masing rumah orang yang lebih banyak mengeluh kita. Sampah ternyata tidak cukup
tangga, sampah yang dibuang ke dan khawatir dari pada bersyukur dipandang sebagai kekotoran yang
Tempat Pembuangan Akhir akan dan berterima kasih. Kita sendiri menimbulkan masalah. Sampah
semakin menurun. Setiap hari sebenarnya juga sadar bahwa dapat dijadikan berkah asal kita
Kota Jakarta ini dihasilkan 8000 tidak semua adalah persoalan atau mau mengolahnya. Kita sendiri tidak
ton sampah. Dengan pemilahan masalah. Kita tidak melewati jalan bisa menghindar dari penciptaan
sampah kita dapat ikut mengurangi rusak yang tanpa ujung. Ada saat sampah. Sampah adalah ciptaan
penumpukan sampah di TPA Bantar kita harus melewati jalan rusak, ada kita sendiri. Melalui gerakan
Gebang. Meskipun mungkin hanya saat kita melewati jalan halus. Kalau memilah sampah dan menjualnya
kecil saja hasilnya, tetapi gerakan kita terperangkap di jalan rusak dan ke Bank Samita, ternyata sampah
ini tetap akan menghasilkan sesuatu tidak bisa bergerak maju, memang masih bisa memberi berkah.
yang baik untuk pemeliharaan akhirnya kita tak mampu melihat Sampah ternyata mempunyai
lingkungan dan menambah sedikit hal baik di depan. Oleh karena itu, nilai positif yang dapat memberi
penghasilan. metode Appreciative Inquiry ini manfaat kepada manusia. Cara
bagi saya menarik untuk diterapkan pandang positif ini menimbulkan
4. Result/Hasil dalam setiap segi kehidupan banyak peluang yang juga positif.
Dalam waktu 6 bulan maupun dalam mengevaluasi Bank Sampah mempunyai dampak
organisasi yang kita jalankan. Kita transformatif atau daya perubahan
beroperasi, Bank Samita sudah yang hebat. Bukan hanya secara
ekonomi memberikan hasil, tetapi
Bank Sampah mengubah perilaku

6 berkembang. bagian, lingkungan dan sebagainya.
Kita menemukan dalam Dialog menjadi cara untuk
manusia, antara lain: sampah melibatkan setiap bagian yang
tidak dibuang sembarangan, Kitab Suci wajah muram menjadi ada. Gerakan ini bukan hanya
tetapi dipilah dan dikelompokan, sumber ketidak-bahagiaan. Firman minat atau keinginan pribadi,
menyelesaikan persoalan sampah Tuhan kepada Kain, “mengapa tetapi keinginan bersama untuk
dari sumbernya (Rumah Tangga), hatimu panas dan mukamu mengembangkan hal-hal positif
membangun kebiasaan hidup muram? Apakah mukamu tidak menjadi berkat yang semakin
bersih, memelihara lingkungan akan berseri, jika engaku berbuat melimpah. Tuhan menganugerahkan
secara arif dan bijaksana. Tentu baik?” (Kej. 4,6-7). Allah menegur banyak hal yang baik dalam
saja masih ada berbagai macam Kain yang iri terhadap Habel. kehidupan ini, maka kita bersama-
masalah yang memerlukan Karena ketidak-senangannya ini, sama mengembangkannya. secara
pemecahan. Akan tetapi kita tidak Habel kemudian dibunuh oleh serius dalam mencari jalan-jalan
ingin berkutat dengan masalah Kain. Muka muram dan pandangan yang paling memungkinkan untuk
yang masih ada. Dengan melihat negatif dapat membuat orang terwujudnya transformasi.
hal-hal positif terhadap apa bertindak semaunya, tidak peduli
yang sebelumnya kita pandang lagi pada saudara. Kisah dua orang Selama tiga tahun bertugas
sebagai masalah, kita maju dalam murid yang kembali ke Emaus di Paroki Kalideres ini, saya melihat
membangun hikmat kehidupan. juga ditampilkan dengan muka banyak hal yang positif dan baik
Kita tidak dibebani oleh masalah- muram. Mereka menceritakan di tengah keluarga, lingkungan,
masalah kecil yang ada, karena Kabar Gembira Yesus Kristus seksi/bagian dan DPH. Kita
kita melihat hal besar yang tetapi dengan muka muram. hanya perlu berani dengan jujur
menggembirakan. Yesus berkata kepada mereka, menghargai hal-hal positif yang
“Apakah yang kamu percakapkan kita miliki. Salah satu contoh
Menjadi Pribadi yang Positif sementara kamu berjalan?” Maka kecil adalah melihat bangunan
Analisa yang sama dapat berhentilah mereka dengan muka Gereja kita. Gereja kita memiliki
muram. (Kis.24,17). Muka muram bentuk yang simbolis dan hiasan
kita terapkan pada apa yang atau pandangan negatif membuat kaca yang indah terkait dengan
menjadi kegiatan unggulan di Paroki kita tidak mampu melihat hal- hidup Bunda Maria dalam sejarah
Kalideres. Kita dapat memakai hal yang positif yang ada pada karya keselamatan Allah dalam
metode ini untuk mengembangkan diri kita. Namun setelah Yesus Yesus. Kita dapat menggunakan
keberadaan Majalah Imakulata, menceritakan segala sesuatu ini sebagai sarana katekese umat.
Berita Mingguan Bersemi, Kegiatan yang seharusnya terjadi dengan Kita dapat menjadikannya inspirasi
PSE, Tata Kelola Liturgi Gereja Mesias, mereka bereaksi: Kata kehidupan iman kita. Kita dapat
St. Maria Imakulata, Pengelolaan mereka seorang kepada yang lain, mengembangkan kehidupan devosi
Kantin, Kelompok Koor Gereja, “Bukankah hati kita berkobar- Maria yang sehat. Akan tetapi
Pengembangan Kursus Evangelisasi kobar, ketika Ia berbicara dengan selama ini kita hanya melihat gereja
Pribadi, Kelompok Doa Kharismatik kita di tengah jalan dan ketika Ia tak lebih sebagai gedung ibadat
dan sebagainya. Bahkan kita dapat menerangkan Kitab Suci kepada dan kaca patri di kiri dan kanannya
menggunakannya sebagai metode kita?” (Kis. 24,32). Penjelasan Yesus sebagai hiasan saja. Kita harus
menganalisa keluarga kita masing- yang positif membuat hati mereka mengubah cara pandang kita ke
masing. Yang paling penting adalah berkobar-kobar. Mereka yang arah yang positif. Gedung oval
bahwa kita berani menemukan apa semula mau pulang kampung, tiba- Gereja ini symbol Rahim Bunda
yang positif, yang memberikan tiba bersemangat dan kembali lagi Maria. Dalam Rahim itu Yesus
energi positif terhadap kehidupan ke Yerusalem penuh kegembiraan. dikandung 9 bulan dan dilahirkan
keluarga, kelompok-kelompok untuk keselamatan dunia. Setiap
atau program-program yang kita Hal penting lainnya adalah kali selesai merayakan Ekaristi kita
miliki. Marilah kita tinggalkan keberanian untuk berdialog dan juga menjadi orang-orang yang
kebiasaan terfokus dengan hal-hal berdiskusi dengan yang lain, dilahirkan ke tengah dunia. Kita
negatif, halangan, rintangan dan misalnya: pasangan, anggota membawa Kristus ke tengah dunia.
permasalah-permasalahan yang keluarga, anggota DPH, seksi/
membuat kita mandeg dan tidak

7

Gambar kaca patri mengisahkan kenapa kita cenderung membangun Saya yakin, ini akan jauh lebih
perjalanan hidup Bunda Maria dari sudut pandang yang negatif dalam membahagiakan hidup. Saya
sejak kecil hingga saat menerima kehidupan ini? Memang tidak merasa optimis kalau kita memiliki
kehadiran Roh Kudus bersama para ada yang sempurna di dunia ini. cara pandang positif, kita juga akan
Rasul. Demikian kita melihat hal Tidak ada suami sempurna. Tidak memasuki tahun baru 2019 dengan
positif yang ada di depan kita dan ada istri sempurna. Tidak ada penuh keyakinan dan kebahagiaan.
belajar banyak untuk kehidupan anak dan orangtua sempurna. Selamat Natal dan Tahun Baru
kita. Kita semua masing-masing 2019. Tuhan memberkati kita
mempunyai keterbatasan dan semua.
Saya berkeyakinan bahwa ketidaksempurnaan. Namun,
semua ciptaan Tuhan bernilai marilah kita lebih melihat dan Rm. Antonius Andri Atmaka, OMI
positif, apa pun itu. Setiap ciptaan menemukan banyak hal positif
Tuhan mempunyai manfaat dalam diri kita, keluarga kita,
untuk kehidupan. Kalau Tuhan teman-teman kita dan sekitar kita.
menciptakannya secara positif,

8

Terpilih untuk menjadi pelayan Kasih – tentu kata-
kata itu merujuk pada diri kita masing-masing
yang telah dipilih oleh Yesus Kristus sendiri untuk
menjadi para pengikutNya terlebih dahulu dan kemudian
Dia mengutus kita semua untuk seluas-luasnya
mewartakan KasihNya. Pewartaan Kasih yang bukan
hanya lewat kata-kata saja, tetapi juga lewat segala
perbuatan kita. Itulah yang bisa kita sebut sebagai
menjadi pelayan Kasih karena di saat kita melakukan
perbuatan kepada sesama karena dan demi Sang Kasih,
pada hakekatnya kita sedang mewartakan Kasih.

Pelayan Gereja adalah orang yang melayani
orang lain (baca: Gereja). Pelayan Gereja adalah
orang yang mau melakukan sesuatu untuk Gereja dari
hatinya sendiri, dengan tulus, tanpa pamrih, karena
telah merasakan terlebih dahulu dikasihi Allah, karena
kekaguman akan Kasih Allah yang sempurna dan tanpa
syarat baginya sehingga ia mau menyiarkan Kasih yang
indah itu lewat aksi-aksi nyata.

Pelayan, ya, melayani, yang berarti berani
membuat diri rendah untuk sesama. Menjadi pelayan
pada hakekatnya adalah menjadi seorang yang
mengosongkan dirinya, meninggalkan semua yang
melekat padanya: jabatan, status sosial, pendidikan,
kepandaian, maupun kehebatannya. Menjadi pelayan
adalah menjadi orang-orang yang ingin berbagi suka
lewat penghiburan dan kehadiran serta merasakan duka
atau kesusahan mereka yang dilayani. Menjadi pelayan
adalah memberikan diri seutuhnya untuk sesama supaya
hanya nama dan kemuliaan Allah saja yang dipuji dan
disuarakan.

Ada begitu banyak wadah untuk melayani yang
tersedia bagi kita sebagai anggota Gereja. Mau ke
mana arah melayani kita sebagai seorang pelayan? Ada
banyak corak ragam pelayanan yang bisa dilakukan di
dalam dan lewat Gereja. Mungkin ada juga dari kita
yang lebih cocok melayani dalam jalur kemasyarakatan
– menjadi pelayan karena juga sebagai warga negara
sebuah bangsa. Atau kita memilih untuk menjadi
pelayan dalam kapasitas profesi dan jabatan yang kita
sandang sehari-hari di tempat kita berkarya. Mungkin
juga kita bahagia dengan menjadi pelayan yang sugguh
mengabdikan diri sepenuhnya untuk keluarga kita
sendiri. Apa pun jenis pelayanan yang kita pilih, apakah
kita pernah berpikir untuk berani memilih pelayanan yang
tidak dilirik oleh orang kebanyakan? Apakah kita berani

9

mengajukan diri kita untuk mau berkesusahan, menderita dan
mengisi pelayanan-pelayanan yang membutuhkan pertolongan.
sungguh kering pelayan? Sebagai pelayan Kasih, tentunya
perlu selalu mentaati perintah Sang
Contoh nyata yang terjadi Tuan, memiliki iman kepercayaan
di Paroki kita adalah Romo dan yang teguh pada Sang Tuan
Dewan Paroki selalu kesulitan yang pasti akan memberkati dan
mendapatkan umat yang bersedia menyertai – bahkan ikut ada –
dicalonkan menjadi Ketua dalam segala pelayanan yang
Lingkungan. Kalau Pemilihan Ketua diberikan. Selamat melayani! (/tis)
Lingkungan berlangsung, maka
Romo akan sibuk “melobi” umat
supaya bersedia dicalonkan sebagai
Ketua Lingkungan. Mungkin Ketua
Lingkungan menjadi “jabatan
tinggi” yang sepi peminat, karena
si penjabat harus sungguh menjadi
pelayan yang luar biasa. Begitu
juga dengan menjadi calon Ketua
Seksi atau Bagian atau Kelompok
Kategorial yang “sepi kegiatan”
sehingga tampak tidak menarik.

Maka proficiat kepada
mereka yang telah terpilih untuk
menjadi pelayan Kasih di Paroki
Kalideres sebagai Dewan Paroki
Pleno II masa karya 2018-2021.
Semoga Anda sekalian berani
melayani dengan memberikan
diri bagi umat Paroki yang

10

Dewan Paroki II Gereja Santa Maria Imakulata,
Kalideres belum lama berselang telah dilantik
oleh Bapa Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius
Suharyo. Dalam 3 tahun pertama peziarahan Paroki
Kalideres, ada banyak hal yang telah dicapai, ada juga
banyak hal yang masih menjadi pekerjaan rumah Dewan
Paroki yang baru saja terpilih. Apa saja yang menjadi
rencana kerja Dewan Paroki? Adakah kebijakan baru
yang akan diterapkan?

Bapak Antonius Robbyanto Lumenta yang akrab
disapa “Pak Robby”, Wakil Ketua Dewan Paroki yang
baru terpilih meluangkan waktunya untuk bertutur
kepada Imakulata:

Tentang Dewan Paroki yang baru terpilih:
“Dalam hal jumlah, kami di Dewan Paroki Harian
(DPH) memang ada penambahan. Kalau di DPH pertama
kami berjumlah 12 orang, sekarang menjadi 15 orang.
Jadi dengan 2 orang Romo yang berkarya di Paroki
kita, keseluruhan jumlah DPH menjadi 17 orang. Dari
jumlah ini, 9 orang berasal dari DPH terdahulu, 6 orang
merupakan wajah baru.

“Anggota DPH bertambah, apakah diperlukan?
Tentu diperlukan karena Seksi-Seksi juga bertambah.
Untuk periode ini, ada 2 Seksi baru yang ditambahkan,
yaitu Seksi Pelatihan dan Kaderisasi (Pekad) dan Seksi
Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Sebetulnya
masih ada 1 Seksi lagi yang perlu ditambahkan sesuai
dengan arahan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), yaitu
Seksi Keadilan dan Perdamaian. Kita belum memiliki
Seksi ini, sementara di Paroki lain sudah ada. Maka kita
memang harus segera membentuknya.

“Wilayah kita juga ada pemekaran. Misalnya,
Wilayah 1 dimekarkan menjadi Wilayah 1 dan 16, lalu
Wilayah 6 dimekarkan menjadi Wilayah 6 dan 17, Wilayah
12 juga dimekarkan menjadi Wilayah 12 dan 18. Wilayah
mekar, demikian juga dengan Lingkungan-Lingkungan.
Jika di periode lalu jumlah Lingkugan ada 86, untuk
periode ini ada 90 Lingkungan. Itulah sebabnya kita perlu
menambah jumlah anggota DPH yang skop kerjanya
antara lain menjadi pendamping bagi Seksi-Seksi dan
Wilayah-Wilayah.”

Tentang mengikuti Arahan KAJ:
“Arah Dasar (Ardas) KAJ selama 5 tahun adalah
sesuai dengan sila-sila dari Pancasila. Kita sudah
menjalani Ardas KAJ selama 3 tahun, jadi tahun depan

kita akan masuk ke dalam tahun semasa kita dulu sebagai Stasi 11
ke-4 Ardas KAJ yang berdasarkan dan sekarang sudah diterapkan
Sila Ke-4 dari Pancasila. Tema yang di hampir setiap acara yang angka dari data BIDUK ini sangat
diangkat adalah “Kita Berhikmat, berlangsung di Paroki. Umat sudah membantu Dewan dalam membuat
Bangsa Bermartabat”. Kita tetap semakin sadar akan pentingnya sesuatu. Kita harus berbasiskan
mengikuti program-program KAJ “BBM”, bukan saja di Paroki, tapi di data, bukan hanya perkiraan. Kita
dan Komisi-Komisinya sesuai pertemuan Lingkungan mereka juga harus konkrit dan jelas pada saat
dengan kebutuhan dan keadaan sudah mulai “BBM”. kita ingin memulai sesuatu.
Paroki kita.
“Bangunan gereja kita juga “Saya pikir pencapaian
“Untuk penerapan Ardas perlu perawatan. Sekarang kita kita dalam 3 tahun pertama ini
KAJ di Paroki kita, kami telah sedang membangun tangga akses sudah lumayan. Masih banyak hal
mengadakan rapat DPH terutama turun dari lantai balkon ke bawah yang harus dipikirkan dan dibuat.
untuk masalah anggaran Gereja untuk menghindari hal-hal yang Misalnya saja tentang ruangan.
tahun depan dan pemilihan tidak diinginkan. Tangga akan Seksi-Seksi bertambah, otomatis
Program Karya (Prokar) Paroki. dibuat di sebelah kanan dan kiri, membutuhkan ruangan. Kita harus
Kalau di tahun 2018 kita memilih letaknya di belakang dan seberang pintar-pintar membagi ruangan
6 Prokar, maka untuk tahun 2019 tempat koor. Semoga dengan tersebut. Jangan sampai ada yang
kita memilih 5 Prokar saja. Tetapi berfungsinya kedua tangga ini, merasa pilih kasih karena ruangan
semua yang akan kita jalankan maka arus turun tidak lagi menjadi hanya dipakai oleh Seksi-Seksi
tahun depan tentunya merupakan tertumpuk di satu titik. tertentu saja. Masalah parkir adalah
kesinambungan dari Prokar masalah yang cukup serius. Setiap
tahun ini dan tahun sebelumnya. “Dari segi jumlah umat, tahun - paling tidak selama Misa
Berkelanjutan, bukan hanya sudah berdasarkan data dari BIDUK, Natal, Trihari Suci dan Paskah - kita
berakhir tahunnya, ya, sudah, diperkirakan ada 12.000 umat menghadapi kendala perparkiran.
selesai begitu saja. Tahun ini kita di Paroki Kalideres, yaitu di Kami sekarang sedang menjajaki
mengadakan pelatihan untuk para Gereja Induk SMI dan Stasi St. kemungkinan di tahun 2019 atau
Pengurus Lingkungan yang baru, Vincentius Pallotti. Setiap tahun 2020 untuk menambah tempat
tahun depan kita rencanakan untuk ada pembaptisan bayi, anak-anak, parkir dan ruangan-ruangan yang
lebih mengoptimalkan pelayanan dewasa, dan penerimaan dari Gereja diperlukan.”
mereka. Jadi setelah mendapat lain dalam jumlah yang cukup
pengalaman selama setahun banyak. Baptis Bayi dilaksanakan Tentang harapan Pak
sebagai Pengurus Lingkungan, kami 2 bulan sekali dengan rata-rata 25 Robby untuk Dewan Paroki Pleno
akan menggali dari mereka hal-hal baptisan. Jadi setahun ada sekitar yang baru terpilih dan umat SMI:
yang masih menjadi kendala dan 150 bayi dibaptis. Paroki kita
cara-cara menanggulanginya.” memang sangat berkembang karena “Untuk para anggota Dewan
umatnya banyak yang merupakan Paroki Pleno, saya berharap agar
Tentang pencapaian Paroki pasangan muda. Lalu Baptis Anak
Kalideres di 3 tahun pertama: di masa Natal, jumlahnya berkisar
60-70 anak. Baptis Dewasa
“Semenjak menjadi Paroki dilakukan 2 kali setahun, pada saat
di tahun 2015 lalu, memang sudah Natal dan Paskah. Total ada 150
banyak hal yang telah kita lakukan orang. Baptisan Lansia setahun
bersama. Antara lain, dari sisi dilaksanakan 2 kali dengan jumlah
Lingkungan Hidup, kita kenal istilah 30-40 orang. Jadi keseluruhannya,
“BBM” – bawa botol minum. Hal ini ada penambahan antara 300-400
saya lihat telah berjalan cukup baik. umat setahunnya. Memang kita
Memang perlu ditingkatkan lagi, tapi tidak punya data tentang umat yang
secara umum sudah cukup baik. keluar dari Gereja kita, tetapi angka-
“BBM” memang sudah diterapkan

12

kita semua dapat melayani dengan kurang sabar, maunya sesuatu bisa Beratnya rapat DPH diselingi dengan
baik, rendah hati, dan murah hati, cepat dikerjakan dan cepat selesai. sukacita merayakan anggota DPH
karena sepanjang pelayanan saya di Banyak contoh dalam Gereja kita, yang berulang-tahun.
Gereja, saya melihat ada beberapa misalnya, pengantin dan parkir di
teman kita yang melayani dengan gereja pada saat mengikuti Misa mencari jalan keluar yang terbaik.
maksud tujuan tertentu. Tidak tulus Kudus. Masih banyak umat yang “Maka harapan saya pada
melayani tetapi ada maunya. Maka kurang sabar, padahal seharusnya
saya mengajak kita semua untuk mereka lebih mengerti. Lahan umat SMI adalah sebagai umat
melayani tanpa pamrih, pasti kita parkir sangat terbatas, apalagi kita Katolik yang baik, cobalah kita
akan berkorban waktu dan tenaga, baru menyambut Tubuh Kristus, lebih memahami ajaran Tuhan
bahkan terkadang uang. Kita mengapa harus emosian? Ingatlah, Yesus Kristus, yaitu ajaran cinta
tunjukkan bahwa kita adalah pribadi dalam tubuh kita ada Kristus. kasih. Jika kita bisa memahami
yang bertanggungjawab dan punya Bersabarlah. Bagi para petugas ajaran Tuhan Yesus dengan
komitmen. Jangan kita dipilih – Misa Kudus dapat datang lebih baik maka otomatis perilaku kita
misalnya terpilih menjadi Ketua cepat dari jam tugasnya. Jangan dapat menjadi baik – baik dalam
Lingkungan – setelah diangkat dan datang sudah hampir jam Misa memberikan pelayanan, baik juga
dilantik, lalu masuk ke Buku Profil dimulai, lalu memaksa petugas dalam relasi dengan sesama.
Dewan, tapi semangat menjalankan parkir untuk boleh parkir di dalam Memang tidak mudah, tetapi bukan
tugasnya hanya sebentar saja. area parkir gereja yang sudah tidak berarti tidak mungkin. Kita hanya
Setelah itu jadi tidak berkembang. dapat menampung mobil lagi. membutuhkan waktu untuk mampu
Bertanggungjawablah. Jalankan Banyak contoh hal-hal lainnya. memahami ajaran cinta kasih
3 tahun masa jabatannya, jangan Kelihatannya sepele, tetapi ternyata Kristus. Seperti contohnya yang
hanya suka-suka saja. menjadi satu masalah yang serius. sudah terjadi di Paroki kita, “BBM”
Memang kita semua masih terus yang membutuhkan waktu tahunan
“Kalau bicara tentang umat, belajar. Kita mau menyempurnakan hingga bisa seperti sekarang ini.
saya harus akui bahwa umat kita yang sudah ada. Dahulu mungkin Mengubah pola pikir seseorang
ini unik, karena banyak pasangan kita tidak berpikir hal-hal yang untuk mau membawa botol minum,
muda yang mempunyai pemikiran sekarang menjadi masalah serius. menjadikan “BBM” sebagai gaya
cukup kritis. Mereka mudah protes, Ternyata setelah terjadi, baru kita hidupnya, ke mana-mana membawa
mudah mengusulkan sesuatu. sadar bahwa hal-hal kecil pun akan botol minum tanpa ada rasa malu
Bukannya jelek, baik itu. Hanya bisa menjadi masalah besar. Mari atau risih lagi. Begitu juga dengan
sisi negatifnya adalah mereka jadi kita bersama-sama berusaha untuk memahami ajaran cinta kasih
Kristus. Kita terus berusaha supaya
ajaran itu menjadi gaya hidup kita.”
(disusun berdasarkan wawancara
dengan Bapak A. Robbyanto
Lumenta/tis)

13

Rapat Dewan Pleno Paroki Kalideres yang
diselenggarakan pada 20 Oktober 2018
merupakan rangkaian rapat untuk penyusunan
Program Karya Paroki Kalideres Tahun 2019. Dimulai
dengan kunjungan Dewan Paroki Harian (DPH) ke
Wilayah-Wilayah yang berlangsung dari tanggal 10-
13 September 2018 untuk mendapatkan masukan-
masukan dari Wilayah dan Lingkungan-Lingkungan
mengenai kegiatan-kegiatan di Paroki, Perayaan Ekaristi,
pemeliharaan gereja dan lain-lain, serta melakukan
“SOAR”.

“SOAR” - yang singkatan dari: S – Strength,
O – Opportunity, A – Aspiration, R – Result - adalah
alat bantu untuk melakukan evaluasi dan refleksi
atas pelayanan yang telah dilakukan untuk kemudian
melakukan penegasan bersama guna membangun
gerakan bersama “Amalkan Pancasila; Kita Berhikmat,
Bangsa Bermartabat” yang merupakan gerakan KAJ
untul tahun 2019.

“Strength” - Apakah yang menjadi kekuatan positif
Lingkungan saat ini?

“Opportunity” - Manakah peluang terbaik di
Lingkungan saat ini?

“Aspiration” - Apa aspirasi yang diimpikan,
diidam-idamkan oleh Lingkungan?

“Result” : Buah-buah apa yang diharapkan
menjadi inspirasi dan kebanggaan di masa mendatang ?

Dari kunjungan ke semua Wilayah oleh DPH
tersebut dirangkum hasil SOAR Lingkungan-Lingkungan,
dan kemudian dibawa kepada Rapat Dewan Inti yang
diselenggarakan pada 30 September 2018. Rapat
Dewan Inti bertujuan menyusun Program Karya Paroki
tahun 2019 yang kemudian disampaikan di Rapat Dewan
Pleno untuk pengesahan.

Adapun Program Karya Paroki Kalideres tahun
2019 yang berhasil ditelurkan adalah sebagai berikut :

Prokar 1 – Mengembangkan pastoral keluarga
yang utuh dan terpadu.

Bentuk kegiatan: Gerakan Rangkul Keluarga,
menyapa keluarga-keluarga yang kurang aktif dengan
kunjungan oleh Ketua Lingkungan dan Pengurus
Lingkungan.

Prokar 2 – Meningkatkan kualitas pelayan pastoral

14

dan kader awam.
Bentuk kegiatan: Pelatihan

Kepemimpinan Katolik untuk OMK.

Prokar 3 – Meningkatkan
katekese dan liturgi yang bebas dan
memerdekakan.

Bentuk kegiatan: Seminar
untuk Orangtua mengenai
Pentingnya Pembinaan Iman bagi
Anak-Anak dan Remaja.

Prokar 4 – Meningkatkan
belarasa melalui dialog dan
kerjasama dengan semua orang
yang berkehendak baik untuk
mewujudkan masyarakat yang adil,
toleran dan manusiawi khususnya
untuk mereka yang miskin,
menderita dan tersisih.

Bentuk kegiatan: Pembekalan
untuk pendamping lansia di
Wilayah/Lingkungan.

Prokar 5 – Meningkatkan
keterlibatan umat dalam menjaga
lingkungan hidup di wilayah KAJ.
Bentuk kegiatan: “Lingkungan
Hidup Award”; Lomba antar
Lingkungan yang rajin mengedukasi
umat dan melakukan kegiatan
pemilahan sampah yang diukur
dengan frekuensi setoran ke Bank
Sampah Imakulata.

Pada Rapat Dewan Pleno umatnya, penggalangan dana
ini juga disampaikan pemaparan yang perlu disertai dengan laporan
dari Seksi HAAK, Pendidikan, pertanggungjawaban kepada Paroki
dan Komunikasi Sosial mengenai melalui DPH Pendampingnya, dan
hal-hal yang dikerjakan oleh Seksi- pemakaian ruangan yang bijaksana.
Seksi tersebut supaya para Ketua (I. Purwaningsih Santosa, Sekretaris
Lingkungan lebih memahaminya. II DPH)
Kemudian Romo Paroki
menjelaskan beberapa kebijakan
Paroki, yaitu Hari Lingkungan
yang merupakan kekhasan Paroki
Kalideres, Pesta Nama Lingkungan
yang merupakan satu kesempatan
Romo dapat mengunjungi

15

I. Dewan Paroki Harian Romo Antonius Andri Atmaka, OMI
Ketua Umum/Pastor Kepala
Ketua I/Pastor Rekan Romo Alya Denny Haloho, OMI
Wakil Ketua Dewan Antonius Robbyanto Lumenta
Bendahara I Yohanes Muljanto Waluyo
Bendahara II Felisia Fumiko Pujiati Hadipranoto
Sekretaris I Stefanus Chik Tjai
Sekretaris II Innocentia Purwaningsih Santoso
Anggota Christoforus Gunawan Wiranta
Felicianus Roy Supriadi
Ignatius Liemesak
Kristofous Herry Susanto
Maximilianus Sabiden Sinambela
Timotius Eko Sethiono
Yacobus Sugiharto
Yohanes Verry Darang
F.X. Fermanto Lianto
Eka B. Harsobisono
Tim Khusus Perencanaan Program Pastoral M. Dominica Dhevy Setya Wibawa

II. Seksi/Bagian/Kategorial Paroki Kalideres
Katekese Paulus Iwan Johar
Kerasulan Keluarga/SKK Jeffry Pratama - Susan Kuslim
Lansia Sisca Rengka
Rumah Tangga Pastoran/RTP Christina Mardiana
Kesehatan dr.Veronica Wiwing
Pendidikan Andreas Agus Liamto
Pendataan Santoso Lukman
PKG Kristian Sumantri
Komunitas Meditasi Kitab Suci/KMKS Jacobus Tedy Sahadinata
Komunitas Tritunggal Mahakudus/KTM Lilly Jesica
Komunikasi Sosial Stefanus Teddy Haryanto
Kepemudaan Julius Wijaya
Persekutuan Doa Orang Muda Karismatik Katolik/PDOMKK
Liturgi Dicky Kurniawan
Panggilan Martinus Hwie Lie T.
Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan/HAAK Silvester Danny Rusli
Personalia Agustinus Rustanto
Hubungan Masyarakat/Humas Yohanes Paidi
Kerasulan Kitab Suci/KKS Y. Aloysius Ali Sugiyanto
Pelatihan dan Kaderisasi/Pekad Yohanes M. Martin Halim
Lingkungan Hidup/LH Paul Iskandar
Pelayanan Sosial Ekonomi/PSE Fransisca Nurdiansyah
Persekutuan Doa Karismatik Katolik/PDKK Theodorus Budiono Djuandi

Legio Maria : Christina Wilsa
Presidium Bunda Gereja Teresia Inggamawati
Presidium Bunda Penolong Abadi F.X. Irfan Natakesuma Chaidir-V.G.I. Henny Chaidir
Marriage Encounter/ME

16

III. Dewan Stasi St. Vincentius Pallotti
Ketua Romo Ayla Denny Haloho, OMI
Wakil Ketua Andreas Irwan Hartanto Salim
Sekretaris Kristoforus Djoni Ongkosurjo
Bendahara Laurensius Nicholas Handray
Anggota Dr. Gregorius Hadi Wijaya Kang
Andreas Gunadi
Jontianus Gultom

IV. Seksi/Bagian/Kategorial Stasi St. Vincentius Pallotti
Liturgi Jul Em Las Simanungkalit
Katekese/Pewartaan Petrus Irwan Furianto
Pelayanan Sosial Ekonomi (PSE)/Sosial Brigitta Rulli Indriani
Kerasulan Keluarga (SKK) Stephanus Henry Fauziek-Felicitas Nany Setiawati
Komunikasi Sosial/Komsos Hayu Dita Ambarwati
OMK Basilius Ivan
Kerasulan Kitab Suci/KKS Ignatius Fabianto
Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan/HAAK Tiopilus Sitorus
Lingkungan Hidup/LH Ignatius Kirno Andriyono
Parkir Heribertus Triyono
PKG Paramon Saptuyim
Personalia/Umum Andreas Irwan Hartanto Salim
Rumah Tangga Pasturan/RTP Anna Maria Suhaenah

V. Koordinator WIlayah dan Ketua Lingkungan

WILAYAH 1 WILAYAH 4

KORWIL Lukas Aripin L.Sunardi KORWIL Helena Lina Wongso Suhardjo

Clara Christian Fransiskus Fong Cian Sen Hieronimus Simon Petrus Liong Fang Tjiang

Damian Antonius Judi Pudjanegara Kristoforus Helena Lina Wongso Suhardjo

Maria Asumpta Leo Ignatius Sugeng Harjanto Kanisius Teddy Rozita

Maria Immaculata Kristoforus Tjioe Hardy Yonathan Paulina F.X.Dedy Tedjaatmadja

Katarina dari Siena Marcellus Muliadi Samsir Olga Marcellinus Andriyanto Herlambang

Natanael Yustinus Sartius Markus Petrus Wijo Catur Wintoro



WILAYAH 2 WILAYAH 5

KORWIL Vincentius Bambang Hidrayanto KORWIL Reinard Jonny Wijaya

Filipus Katarina Indra Pujihastuti Eusebius Maria Fransiska Mariani Alamsjah

Martinus Yasinta Timotius Nicholas Henky Sudirgo

Yanuarius Valentinus Laurensius David Charles Lee Yohanes Pembaptis Vincentia Vita N.Halim

Theodorus Anastasia Agustine Kurniawati Gabriel Anastasia Feliawaty Sethiono

Regina Ignatius Loyola Darmawan Suarman Rafael Kristoforus Akil

Lidwina Stanislaus Kotska Djunaidi Ruslie Lambertus Stefanus Sutirtha Astono



WILAYAH 3 WILAYAH 6

KORWIL Agustinus Sianto Sanchia Sia KORWIL Laurentius Sarjana

Paskalis Agustinus Iskandar Alfonsus Rodriques Nikolaus Paingan

Fidelis Antonius Robin Kartolo Yohanes Paulus II Fransiskus Sebastianus Irwan

Yohanes dari Salib Rosalia Insri Solaiman

Teresa dari Kalkuta Thomas Yono Johan Hillarius Theresia Alistini

17

WILAYAH 7 WILAYAH 14

KORWIL Stanislaus Kotska Antony KORWIL Ignatius Lesmana

Dominikus Theresia Dewi Kurniadi Nikoleta Stefanus Djung Jan On

Edwardus Angela Ria Kurniadi Valentinus Wilhelmus Darman

Maria Goretti F.X. Djoko Sudarmanto Matheus Angelus Orsucci Awie Sukra

Thomas Rasul Abidin Manurung Brigita Agustina Sritanti (Ie Cu)

Katarina dari Alexandria Maria Albertine

WILAYAH 15

WILAYAH 8 KORWIL Agus Dwi Cahyo

KORWIL F.X. Suharto Salim Fransiskus Asisi Agustinus Iwan Leman

Angela F.X.Boen Pit Sheng Theresia R.Yosep Pudjo Handoko

Aloysius F.X.Elias Glen Santoso Darmanto Atanasius Ignatius Surono

Bonaventura Hans Hardy Odilia Agnes Roem Gunarso

Benedictus Rosalina Titik Astanti Adelaide Agnes Laurentia S.W.

Cornelius Alfonsus David Atmawidjaja

Caecilia Dorothea Dorotheanita Nati WILAYAH 16

KORWIL Adrian Stephanus Edwin Setijawan

WILAYAH 9 Maria Ratu Damai Maximos Hendrik Lim

KORWIL Maria Angelina Kindrarti Stefanus Matius Sandy Tjahjono

Deodatus David Jeffry Hendro

Eugenius de Mazenod Yohanes Johan Kurniawan WILAYAH 17

Felicitas Leonardus Vincent Joseph KORWIL Andreas Adi Suwito Tirtana

Alexander Tjahjadi Renya Rosari Lusia M.J.Fransisca Rengka

Gregorius Agung Luky Sudianto N. Katarina Fieschi David Laimin Layardi

Irenius Simon Ledra Hartanto Lucia Vinsensius Karnadi

Simon Petrus F.X.Sunarto Leonardus David Wawan Erawan

Hereswitha F.X.Maria Bambang Hartono Laurentius Kristian Robin

Djayaputra

WILAYAH 18

WILAYAH 10 KORWIL Joanes Justira Gunawan

KORWIL Heribertus Kongko Husodo Yakobus Vincentius Irawan

Gerardus Stefanus Deliano Stevianus Gunardi Tadeus Eugenia Sukiaty Tjhang

Gertrud Severinus Cahya Setiawan Evaristus Romulus Rudolf Hutagalung

Gisela Edward Julianto Setiono Maximilianus Andreas Andry Santoso

Genoveva Fransiskus Ngunadi

WILAYAH 21

WILAYAH 11 KORWIL Klara Cau Siou Tjhai

KORWIL Felix Haryanto Albertus Vincentia Isnawati Prasetio

Maria de Fatima Matias Halim Theresia dari Avilla B. Herry Susanto Fauziek

Maria Ratu Surgawi Binyo (Johanes Stevanus) Christina Laurensius Lay Tjin Kiong

Marcellus Antonius Nenga Veronika Aloysius Jusmadi



WILAYAH 12 WILAYAH 22

KORWIL Ignatius Tonny Moniaga KORWIL Hendrikus Ruswadi

Anna Wang Skolastika Nike Hakim Vincentius Robertus Budi Purwanto

Ignatius dari Antiokhia Stefanus Maria Harlim Nicholaus Henrikus Ruswadi

Simon Hoa Anthony Albert Theodorus Konstantinopel Maria Suzanna Tambunan



WILAYAH 13

KORWIL Yosef Wanuah Wongso

Romo Sanjoyo Robertus Robby Aseli Kusnadi

Agnes Alexius Sembiring

Agatha Yenni Magdalena

Maria Bernadeth Cycilia Lolie Meifanny

18

Menyambut minggu panggilan yang jatuh pada
minggu ketiga sampai keempat bulan April
lalu, OMK St. Vincentius Pallotti mengundang
dua Suster dari kongregasi ALMA untuk berbagi cerita
seputar kehidupan membiara (28/04). Acara yang
diadakan di ruang tamu pastoran ini, dihadiri oleh 26
orang muda yang aktif diberbagai kategorial.

Sebut saja Sr. Yovita dan Sr. Monica. Kedua
Suster yang sedang live in di wilayah 21 dan 22 ini
dengan semangat memperkenalkan apa yang menjadi
visi-misi kongregasinya, sekaligus membagikan
bagaimana panggilan hidupnya menjadi seorang
biarawati itu muncul.
Apa itu Kongregasi ALMA

“ALMA” merupakan sebuah singkatan dari
Asosiasi Lembaga Misionaris Awam. Kehidupan para
biarawan di sana tidak dibatasi tembok biara, melainkan
lebih membaur ke dalam hidup masyarakat sekitar.
Terinspirasi dari St. Vincentius Pallotti, Romo Paulus
Hendrikus Janssen CM yang juga seorang anggota
Sekulir Vincentius mendirikan kongregasi ini dengan
visi membawa Yesus kepada orang yang lemah, miskin,
papa, dan para penyandang disabilitas.

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Rm.
Janssen dan kongregasinya membangun Yayasan Bhakti
Luhur. Yakni sebuah yayasan yang mencakup Sekolah

19

Luar Biasa (SLB), lembaga bantuan Namun ketika dirinya beranjak ada ayat Alkitab dari Yakobus
pendidikan (sampai SMK) dan panti dewasa, Suster yang saat ini mengenai petani yang menantikan
asuhan bagi mereka penyandang berkarya di Paroki Cilandak – Lebak turunnya hujan, akhirnya beliau
disabilitas, miskin, dan terlantar. Bulus perlahan mulai melupakan memberanikan diri menjadi seorang
Disamping itu, terdapat juga Institut panggilan kecilnya itu. Ia pun misionaris.
Pastoral Indonesia (IPI) Malang, merencanakan untuk bekerja di
yang merupakan sebuah perguruan Kalimantan setelah tamat dari SMA. Menjawab sebuah panggilan
tinggi bidang studi Agama Katolik. Tetapi tak disangka. Kehendak menjadi seorang biarawan/biarawati
Dari situ, para alumni bisa bekerja Tuhan berkata lain. Sepupunya yang bukan berarti rintangan hidup
sebagai Guru atau Dosen Agama sudah menjadi Suster di kongregasi sudah selesai. Itulah yang dialami
Katolik. ALMA, mengajaknya untuk ikut Sr. Monica pada saat ia mendaftar
ke Jakarta. Rasa empati terhadap di Misionaris Claris (MC). Dirinya
Seperti yang sudah dibahas penyandang disabilitas membuat ditolak menjadi Novis karena
tadi, para biarawan dan biarawati hatinya tergugah untuk menjadi alasan kesehatan fisik yang tidak
ini hidup dan tinggal bersama seorang Suster. memenuhi syarat. Rasa sedih,
dengan mereka yang lemah, kecewa, senang dan lega semuanya
miskin, dan tersingkir. Bagi para Berbeda dengan Sr. Yovita bercampur jadi satu dikala itu.
biarawan/biarawati, mereka yang yang semenjak masa kecilnya Sedih karena tidak bisa menjadi
lemah, miskin, dan tersingkir ini tertarik menjadi seorang Suster, seorang Suster dan senang karena
adalah Yesus yang harus dilayani. Sr. Monica menjalani panggilan bisa keluar dari biara. Semenjak
Oleh karena itu, para Suster dan Tuhan setelah tiga tahun bekerja. itu, ia dipulangkan ke kampung
Bruder dalam kongregasi ini Baginya panggilan Tuhan pada halamannya di Flores.
tidak melulu berdoa dalam biara, setiap orang itu berbeda jalan.
melainkan lebih mementingkan Saat itu ia merasakan ada sesuatu Dukungan penuh dari
mereka yang sangat membutuhkan yang kurang darinya selama keluarga dan rasa semangat yang
bantuan. Pelayanan yang sangat bekerja. “Setiap malam merasa masih ada, tidak membuat langkah
menekankan kaum awam tersebut ada yang kurang, saya bertanya Sr. Monica terhenti sampai disitu
membuat kongregasi ini menjadi kepada Tuhan; apa yang mau saja. Setelah berdiskusi dengan
pioner Misionaris Awam. Tuhan panggil dari saya,” ujar Sr. keluarga, beliaupun akhirnya
Monica yang saat itu bergumul memutuskan untuk bergabung
54 tahun sudah kongregasi dalam panggilannya selama tiga dengan kongregasi ALMA hingga
ALMA berkarya di Indonesia. tahun. Dan ketika ia teringat sampai akhirnya beliau melayani
Hampir di semua Keuskupan saat ini.
terdapat biarawan/biarawati ALMA
dengan jumlah kurang lebih 400
orang. Karyanya yang murni dan
indah membuat banyak tanggapan
positif dari masyarakat sekitar.
Bahkan ada banyak yang mau turut
membantu para Suster dan Bruder
secara langsung.

Bagaimana Sebuah Panggilan
Tumbuh

Panggilan menjadi seorang
biarawan/biarawati bisa tumbuh
melalui hal-hal kecil. Itulah yang
dirasakan oleh Sr. Yovita ketika
dirinya masih anak-anak. Beliau
menyukai pakaian yang dikenakan
oleh Suster pada umumnya.

20 yang membuat kita pulih adalah diberlakukan di ALMA? Dan bisa
saat pimpinan kita (Rm. Janssen) dijelaskan masing-masing kaul itu?
Tanya Jawab Hidup Menjadi sakit keras. Disitu kita berpikir kalau
Suster tidak ada pimpinan, siapa lagi kalau Sr. Monica: Di ALMA kita taat
bukan kita. Dan bahkan beliau (Rm. pada tiga jenis kaul. Pertama kaul
Kehadiran kedua Suter ALMA Janssen) masih sempat menulis kemurnian. Kita bergaul tidak bisa
dalam rangka menyambut minggu doa untuk kami dan mengingatkan bebas, karena kita tidak boleh
panggilan, membuat beberapa para Suster untuk tetap berdoa trganggu dengan hal-hal lain.
OMK St. Vincentius Pallotti sama Tuhan. Sampai akhirnya kita Contohnya dulu hp tidak boleh
penasaran akan hidup menjadi diberikan sebuah rumah lama di digunakan. Tetapi saat ini untuk
seorang Suster. Berikut beberapa Parung, Bogor untuk pindah disana. menjalin komunikasi akhirnya boleh.
pertanyaan OMK kita. Tetapi kita harus menjaga diri
Kadang, ketika kita juga melayani supaya tidak jadi berbohong dengan
Novi: Hidup menjadi Suster mereka kaum disabilitas, ada adanya hp. Misalnya pulsa kita habis
kan pasti dana tergantung dari keluarga yang merespon dengan untuk chat sama seseorang dan
sukarelawan. Pernah gak sih tidak baik dan juga setengah- kita berbohong ke pimpinan kita. Itu
sampai keterbatasan dana dan setengah. Karena beberapa dari tidak boleh.
gimana cara ngatasinnya? mereka bukan Katolik dan merasa
berbeda dengan misi Katolik. Ketika Kedua, kaul ketaatan. Ya kita
Sr. Monica: Ya betul sekali. Itu sudah kita memberikan pengetahuan harus bersedia dipindah tugaskan
sering bagi kita. Kadang-kadang kita untuk merawat anaknya yang kemanapun. Kalau saya dulu
di gudang pernah kehabisan beras kaum disabilitas (termasuk Autis) setelah lulus dari Malang, saya
untuk anak-anak dan juga para bagaimana, tapi respon dari orang dipindah tugaskan ke Kupang lalu
Suster. Jadi kita harus buang rasa tuanya begitu. Padahal saat kita Banjarmasin. Dan tahun 2013 saya
malu kita jauh-jauh. Jadi kita minta membagikan sembako, mereka baru diutus ke Jakarta.
ke orang-orang sekitar tanpa rasa sangat senang sekali.
malu. Selain itu, kalau anak-anak Ketiga, kaul kemiskinan. Hidup tidak
sakit, pas ga ada biaya, kita juga Dan saat perjalanan ke Parung boleh mewah. Misalnya pakaian kita.
harus minta tolong orang lain untuk Bogor untuk melayani kaum Pakaian sebagai Suster ya itu-itu
berobat. Kita sebelumnya juga disabilitas, membutuhkan waktu saja sampai mati. Padahal dalam diri
minta petunjuk dulu, berdoa sama yang lama karena macet. Kadang- kita juga mau pakai pakaian warna
Tuhan dan St. Vincentius supaya kadang untuk menghibur diri karena lain. Atau kalau dulu, angkatan saya
ditunjukkan orang-orang yang bisa ga sampai-sampai, kita bernyanyi sebelumnya diberikan kalung salib
diketuk hatinya. di sepanjang jalan atau tidur pas dari emas. Tapi pas angkatan saya
macet. sudah tidak boleh sama pimpinan,
Reiner: Gimana si cara mengatasi karena emas adalah suatu hal yang
rasa lelah dalam pelayanan? Novi: Kadang kan kalau kita bisa berdaya beli.
di jalan ketemu orang yang
Sr. Monica: Kita ada SLB (Sekolah pakaiannya seperti Suster, kita Dalam menjalani kaul itu butuh
Luar Biasa) di Ciputat. Dan ada sudah biasa karena kita Katolik. latihan dan benar-benar berpikir
surat peringatan untuk digusur dari Lalu gimana cara ngatasin untuk menjalaninya. Makanya
pemerintah. Awalnya kita terima pandangan orang lain ke Suster seseorang untuk menjadi Suster
saja dan pasrah, karena akan diganti saat tampil dengan pakaian yang itu sangat lama, karena untuk bisa
rugi sama pemerintah. Tapi lama- khas sebagai seorang Suster? sampai kaul kekal butuh 9 tahun.
kelamaan tidak kunjung datang
ganti ruginya. Sehingga kita merasa Sr. Yovita: Karena sudah biasa, ya Betrix: Apa yang membedakan
sedih, kecewa, dan lain-lain. Dan saya merasa biasa-biasa juga. panggilan dengan keinginan
merasa ragu dengan pemerintah. menjadi Suster?
Dana akhirnya baru terealisasi tahun Yoseph: Kaul apa saja yang
2017 kemarin. Sebenarnya kita juga
kesal dan jengkel. Kenapa SLB kita
digusur, padahal inikan sekolah. Tapi

21

Nama Kegiatan:
Pallpinrace 4
Hari / Tgl Kegiatan:
Jumat, 17 Agustus 2018
Waktu Kegiatan:
15.15-19.30
Tempat Kegiatan:
Gereja Stasi St. Vincentius Pallotti
Peserta Kegiatan:
Perwakilan-perwakilan dari
7 Lingkungan di Wilayah 21 & 22

Lomba dalam rangka merayakan
HUT RI ke-73 ini dimulai dengan
doa oleh Rm. Denny, OMI. Lomba
pertama dimulai dengan lomba Make
Up, dimana para istri dari perwakilan
lingkungan merias suaminya dengan
tema “Kita Bhinneka Kita Indonesia”.
Bersamaan dengan dimulainya lomba
Sr. Monica: Tiap orang itu berbeda- Betrix: Kalau untuk Suster pernah Make Up, para anak-anak di BIA dan
beda. Panggilan bisa dilihat ketika ga ke Vatikan atau Eropa? Dan BIR juga melaksanakan berbagai
mau kaul kekal. Biasanya ada rekan apakah ada kesempatan dari macam lomba seperti Makan Kerupuk,
kami juga yang ga jadi untuk kaul kongregasi untuk misa di Vatikan Sendok Kelereng, Memindahkan
kekal dan menikah. Ya itu boleh bersama Paus? Bendera, dan lain-lain.
saja. Kongregasi tidak memaksa dan Setelah lomba Make Up,
menghukum. Sr. Monica: Saya sendiri belum dilaksanakan lomba Balap Karung.
pernah kesana he.he.. Kalau Para peserta dari tiap lingkungan
Betrix: Lalu kan dalam kongregasi kongregasi kami, tidak ada hadiah dipisahkan dalam dua sisi kemudian
kita menjalin relasi dengan yang untuk kesana. Dan untuk urusan bergantian menggunakan karung
berbeda umur. Mulai dari yang tua undangan misa di Vatikan, itu untuk sampai ke sisi lainnya.
sampai anak muda. Gimana cara urusan kongregasi masing-masing. Kemudian lomba berikutnya adalah
mengatasi hambatan relasi dalam Futsal Daster, dimana para perwakilan
kongregasi? Pesan Untuk Kaum Muda lingkungan diminta menggunakan
Sebagai penutup, Sr. Monica Daster untuk properti lomba. Hal ini
Sr. Monica: Tetap ada. Misal dalam menjadi tantangan bagi peserta lomba
suatu tempat ada Suster yang berpesan kepada kaum muda yang karena panjangnya daster menyulitkan
muda sendiri. Tetapi kita saling hadir di acara tersebut, “Jalanilah pergerakan kaki serta saat melihat
menguatkan. Dan kita setiap satu panggilan hidup kalian dan carilah bola dibawah.
bulan berkumpul untuk rekoleksi. pasangan hidup yang seiman Untuk menyelingi lomba Futsal
Di situ tiap angkatan bisa berbagi dalam berkeluarga.” Beliau juga Daster ini, umat diajak untuk
cerita. Atau dalam satu tahun, kita berpesan bagi yang terpanggil menyaksikan lomba Fashion Show
hanya ada satu angkatan saja yang menjadi calon biarawan/biarawati, BIA. Anak-anak BIA dari berbagai
berkumpul untuk retret di Malang agar bisa memilih kongregasi lain lingkungan tampil, berpose
dari seluruh kota di Indonesia. sesuai dengan keinginan. Karena mengenakan pakaian yang berbahan
tiap kongkregasi memiliki aturan daur ulang. Anak-anak ini tampil
dan misi yang berbeda. Acarapun dengan berbagai bentuk pakaian
berakhir dengan foto dan makan seperti dress maupun setelan, dan
bersama. (Andreas) bahan yang beragam seperti daun,
koran, dan plastik. Kemudian lomba
Futsal Daster dilanjutkan.
Acara ditutup dengan lomba Tarik
Tambang yang menuai antusiasme
tinggi dari para penonton yang
hadir, terlihat dari keramaian yang
ditimbulkan di sisi kiri dan kanan arena
lomba.
Pengumuman pemenang
dilaksanakan pada misa Minggu, 19
Agustus 2018. Tahun ini, piala bergilir
Pallpinrace direbut oleh Lingkungan
St. Vincentius de Paul, setelah
sebelumnya diraih oleh Lingkungan
St. Theodore Konstantinopel. (NIA)

22

Sabtu 25 Agustus 2018, Persekutuan Doa Santo
Thomas Aquino (PD SATOQ) Trinitas dan Santa
Maria Imakulata bekerjasama mengadakan event
Millennial Revival yang bertempat Ahava Hall, gedung
Orang Tua Group, Cengkareng, Jakarta Barat.

Millennial Revival 2018 adalah acara KRK
(Kebangunan Rohani Katholik) yang khusus diadakan
bagi muda mudi gereja untuk membangun antusias dan
semangat pelayanan mereka agar aktif dan ambil bagian
dalam karya Tuhan. “Sudah 1 tahun kita mempersiapkan
acara ini, mulai dari konsep, tema hingga, target kita
siapa yakni anak-anak muda” kata Yacob selaku ketua
1 dari Millennial Revival. Hal ini dilatarbelakangi oleh
jumlah OMK (Orang Muda Katholik) di Paroki Kalideres
dan Paroki Cengkareng mencapai angka sekitar 4000,
namun hanya 10% yang mengikuti kegiatan gereja,
dan 5% OMK yang aktif melayani di wilayah maupun
kategorial. Tentu angka ini masih sangat minim dan perlu
untuk ditingkatkan.

“Ada seorang Paus mengatakan, orang muda itu
adalah jantung dari gereja, maka dari itu kita berusaha
menciptakan penerus-penerus yang nantinya memiliki
semangat melayani yang menyala-nyala dan juga bisa
menjadi terang dan garam bagi sekitar mereka. Itulah hal
yang kita harapkan” ujar Meilinda Wijaya sebagai ketua 2
dari acara ini.

Acara ini dimulai dengan misa yang dipimpin oleh
Romo Fx. Rudi Rahkito Jati, OMI dan Romo Alya Denny
Haloho, OMI. Misa berlangsung dengan fokus, khusyuk,

dan juga antusias. Romo Rudi dialami oleh millennial zaman now. 23
maupun Romo Denny juga tidak Kita harus menjadi penerus bangsa
lupa menyelipkan berbagai humor yang pintar dan memiliki iman yang lalu yang mungkin buruk dan pahit,
dan candaan mengingat misa ini kuat, kokoh seperti pohon Aras. dan seorang pendosa memiliki
adalah untuk para remaja. “Sehingga kita bukan lagi anak- masa depan, sebuah harapan untuk
anak, yang diombang-ambingkan memperbaiki kesalahannya. “Masa
Setelah menyelesaikan misa oleh rupa-rupa angin pengajaran, depanku tidak ditentukan oleh masa
dan menerima berkat, acara pun oleh permainan palsu manusia laluku.” Romo Adrian menutupnya
dimulai dengan meriah dimana dalam kelicikan mereka yang dengan menjelaskan, hidup
para peserta maupun panitia dibuat berkelimpahan adalah hidup dalam
tertawa terbahak-bahak dengan menyesatkan, tetapi dengan teguh doa, banyak belajar dari firman
kocaknya aksi sang guest star yaitu berpegang kepada kebenaran
Mongol Stres dengan Stand-up di dalam kasih kita bertumbuh Tuhan dan cari kebenarannya!
Comedy¬ nya. 20 menit berlalu di dalam segala hal ke arah Dia, Setiap orang memiliki
dengan cepat dan tidak lupa beliau Kristus, yang adalah Kepala,”
memberikan pesan moral kepada jelasnya seperti yang diambil dari pergumulannya sendiri termasuk
para peserta. “Jadilah berkat, Efesus 4: 14-15. para remaja yang mengikuti acara
tidak perlu yang besar-besar mulai ini. Bagi mereka yang belum
saja terlebih dahulu dari keluarga” Firman kedua dibawakan oleh merasa aktif dan terpanggil, mereka
begitulah pesan dari sang komedian Romo Adrian Adirejo, OP. Dalam ingin iman mereka diperbaharui,
keturunan Mongolia dan Manado khotbahnya, Romo mengangkat inilah inti dari Millennial Revival.
ini. tema “Hidup yang berkelimpahan.” Dilanjutkan dengan pelayanan doa
Yesus datang supaya kita pribadi, disini para pendoa yang
Acara dilanjutkan dengan mempunyai hidup, mempunyainya telah diberkati mendoakan para
pujian. Melantunkan lagu “Yesus dalam segala kelimpahan tegasnya millennial yang rindu akan kasih dan
Pokok” team worship dan peserta ketika menjelaskan Yohanes 10:10.” jamahan Tuhan dalam hidupnya
bernyanyi “O..O..O.. Yesus pokok Beliau juga menjelaskan bahwa agar semangat rohani dalam diri
dan kita carang-Nya, tinggalah setiap kegagalan itu adalah sebuah bertumbuh dan menguatkan mereka
di dalam-Nya pasti kau berbuah” kelimpahan. Usaha untuk terus dalam menghadapi segala masalah
dengan nyaring meliputi Ahava Hall. mencapai kesuksesan. dan kesulitan hidup. Diiringi oleh
“Hidupku tak sama sejak Kau ada tim worship dengan nyanyian-
dan kini Engkaulah pusat segala- “Every saint has a past, every nyanyiannya suasana dari acara itu
Nya. Kasih-Mu ‘kan s’lalu cukup sinner has a future.” yang artinya terasa penuh dengan sukacita dan
bagiku.” Begitupun lagu “Yesus seorang yang suci memiliki masa berkat Tuhan.
Mulia” dibawakan dengan penuh
suka cita dan sorak-sorai oleh Waktu sudah menunjukkan
para millennial yang hadir pada
kesempatan itu.

Pujian sudah dipanjatkan
dan tidak lengkap rasanya acara
ini tanpa memberikan bekal
firman dan pengetahuan kepada
para millennial yang datang.
Maka dari itu, firman Tuhan dari
Yohanes 8:44 menjadi pembuka
sesi yang dibawakan oleh Ferdie
Soethiono. Ko Ferdie menjelaskan
berbagai tipu daya iblis yang dapat
menghambat perkembangan diri
seperti percintaan, perkembangan
jaman, dan lainnya sangat sering

24

pukul jam 9 malam dan Millennial Menurut Clarissa (24), “Acaranya mengingat kebaikan-Nya Tuhan,
Revival 2018 ini ditutup dengan seru abis, antusiasme dari peserta ditambah dengan pembicara yang
selfie yang dilakukan panitia juga keliatannya oke banget jadi seru dan topiknya update banget,
bersama para peserta yang ingin kalau misalkan ada acara seperti jadi dapet funnya, dapet kasih
mengabadikan momen mereka ini lagi tahun depan, pasti mau ikut Tuhan juga dari acara ini. Begitu
bersama. Beberapa peserta lagi. Sedangkan menurut Rachel ujarnya. (MK)
dengan senang hati memberikan acara Millennial Revival ini adalah
tanggapan mengenai acara ini. kesempatan yang baik untuk

25

Berita palsu atau berita bohong, atau yang sering
dikenal dengan hoax, adalah informasi yang
sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-
olah benar adanya. Dalam rangka mengajak masyarakat
Indonesia, terutama di Kawasan Kalideres, agar lebih
bijak dalam bermedia sosial, Panitia Penggerak Tahun
Persatuan (PPTP) Paroki Kalideres bekerjasama dengan
FKUB Jakarta Barat, GP Ansor Jakarta Barat dan Rumah
Sakit Ciputra mengadakan acara Seminar Anti Hoax.

Berbagai tokoh lintas agama dari seluruh Jakarta
Barat hadir dalam acara yang berlangsung selama 4
jam pada hari Sabtu (4/8). Lebih dari 100 orang hadir
memenuhi aula lantai 5 Rumah Sakit Ciputra tersebut.

Kedua nara sumber yang hadir merupakan tokoh
yang tidak asing lagi dalam dunia media sosial yaitu
Bapak Savic Ali selaku wakil ketua Lembaga pengkajian
dan penelitian serta Bapak IPTU Sami Waskhita Wiyata
selaku team cyber crime Polda Metro Jaya. Sangat
disayangkan Bapak IPTU Sami berhalangan hadir,
sehingga diwakilkan oleh Bapak Wisnu yang juga
merupakan sub divisi 4 team cyber crime Polda Metro
Jaya. Kedua pembicara ini berhasil membawakan
seminar ini dengan menarik serta menambah minat dan
pengetahuan para peserta seminar mengenai hoax.

Pak Wisnu, yang merupakan seorang ahli dalam
bidang cyber crime, menjelaskan mengenai hoax di
mata hukum. Tindak pidana cyber adalah segala bentuk
kejahatan yang terjadi dengan melibatkan pengetahuan
atau kemampuan tentang teknologi komputer, mulai dari
cara melakukan kejahatan, penyidikan sampai peradilan.

26 berita yang belum diketahui antar umat beragama merupakan
kebenarannya, jangan mudah salah satu cara menanggulangi
Perkataan yang mendorong percaya. Suatu berita harus permasalahan hoax.” ungkap
kebencian adalah perkataan dikroscek dulu sumbernya!” ujar Pak Savic Ali. Edukasi dalam
yang menyerang seseorang atau Pak Wisnu. masyarakat, sosial pressure
kelompok atas dasar atribut seperti serta wilayah ranah hukum
agama, etnis, orientasi seksual, Menurut Pak Savic Ali, ada sangat penting dilakukan untuk
kecacatan atau jenis kelamin. beberapa hal yang dapat dilakukan mengantisipasi isu hoax dewasa ini.
Setiap advokasi kebencian nasional, untuk mengurangi hoax. Salah
ras atau agama yang merupakan satunya adalah melalui website- Berbagai respon positif pun
hasutan terhadap diskriminasi, website yang moderat dan pro diungkapkan oleh berbagai peserta
permusuhan atau kekerasan perdamaian yang harus semakin seminar. Pak Leo Kusno, salah
dilarang oleh undang-undang. diperbanyak. Website-website seorang perwakilan dari yayasan
ini dapat menjadi perbandingan Budha Tsu Zhi berkata “Seminar
Menurut Surat Edaran dan sumber terpercaya untuk ini menambah pengetahuan dan
Kapolri tahun 2015, ujaran menyaring berita hoax. Selain itu, mengakrabkan dengan agama-
kebencian adalah berbagai bentuk lembaga Pendidikan juga turut agama lainnya. Semoga lebih sering
tindakan dalam arti penghinaan, mengambil peranan penting dalam diadakan.”
pencemaran nama baik, penistaan, menanggulangi hoax.
perbuatan tidak menyenangkan, “Seminar ini bermanfaat
memprovokatif atau memprovokasi, Hal penting lainnya adalah terutama untuk mencegah hate
menghasut, menyebarkan berita social pressure dalam masyarakat. speech, gagasan terorisme
bohong yang bertujuan menghasut Hadirnya berbagai komunitas dan radikalisme yang banyak
atau menyulut kebencian terhadap yang dipercaya dalam masyarakat mempengaruhi generasi muda
individu dan atau kelompok seperti GP Ansor, FKUB dan lainnya kita.” ujar Pak Alfani dari GP Ansor
masyarakat dalam berbagai dapat menjadi penyaring berita Jakarta Barat.
komunitas yang dibedakan bagi masyarakat. Forum-forum
pada aspek suku, agama, aliran untuk edukasi publik mengenai Romo Denny yang turut
keagamaan, keyakinan atau media online pun sangat diperlukan hadir pun merasa senang
kepercayaan, ras, antar golongan, terutama dengan semakin dengan diadakannya seminar ini.
warna kulit, gender, kaum difabel, banyaknya orang yang aktif online “Masyarakat bisa lebih sadar untuk
orientasi seksual. Tindakan yang terpengaruh hoax. Masyarakat bijak bermedia sosial. Saat sharing
tersebut bisa berdampak pada perlu edukasi yang baik untuk suatu berita, tahu berita mana yang
tindak diskriminasi atau kekerasan mengetahui berita yang benar atau baik untuk disharing atau dilaporkan
ataupun kehilangan nyawa atau bohong. bila berbahaya bagi masyarakat
konflik sosial. bersama.”
“Mengedukasi masyarakat
Secara singkat, Pak Wisnu dengan menyebarkan konten Mari kita bijak bermedia
juga menjelaskan tentang beragam informasi positif tentang hubungan sosial! (/eys)
pasal tuntutan pidana terhadap para
pelaku ujaran kebencian yang diatur
dalam undang-undang di Indonesia.
Hukuman pidana penjara paling
lama 4 sampai 6 tahun dan denda
paling banyak 750 juta sampai
dengan 1 miliar Rupiah, bergantung
pada pelanggaran pasal terkait.

Saat ini pemerintah
mempunyai program Satgas
Nusantara yang berfokus pada
laporan harian cyber crime dan
patrol cyber untuk menanggulangi
hoax. “Apabila menerima

27

Tepat pada tanggal 1 Oktober 2018 umat Katolik
Santa Maria Imakulata (SMI), Paroki Kalideres
mengawali bulan Rosario dengan perarakan
patung Bunda Maria di Gereja SMI. Perarakan yang
dimulai pada pukul 18.00 tersebut mendapatkan
antusiasme yang cukup tinggi dari umat SMI. Hal ini
terlihat dari banyaknya umat yang mulai memadati
lapangan parkir gereja sejak 15 menit sebelum acara
dimulai, bahkan saat perarakan sudah berjalan pun
masih banyak umat yang berdatangan.

Perarakan patung Bunda Maria yang dipimpin oleh
Romo Eko dan Sudirman OMI ini dimulai dari lapangan
parkir Gereja SMI menuju ke pintu gerbang Gereja dan
perlahan naik dan masuk ke dalam Gereja. Selama
perarakan, Romo dan umat mengiringinya dengan doa
Rosario menggunakan Peristiwa Gembira.

Setelah patung Bunda Maria diletakkan di
dalam Gereja, kemudian umat melanjutkan rangkaian
pembukaan bulan Rosario tersebut dengan misa yang
dipimpin secara konselebrasi oleh Romo Eko dan Romo
Sudirman. Dalam Homilinya, Romo Sudriman OMI
menyampaikan harapannya kepada umat untuk bulan
Rosario kali ini. “Semoga teladan Bunda Maria dan doa
Rosario ini dapat mengarahkan kita untuk selalu rendah
hati, kecil di hadapan Tuhan dan mengakui kebaikan

28

orang lain” pesan Romo Sudirman. jawaban yang dinyatakannya di
Selain itu Romo pun juga mengajak depan Malaikat Gabriel, yaitu “Aku
kita untuk tidak perlu menanyakan ini hamba Tuhan, terjadilah padaku
atau mempermasalahkan siapa menurut perkataan-Mu”.
yang terbesar di antara kita seperti
yang diperdebatkan para murid Misa penutupan bulan
Yesus dalam bacaan Injil yang Rosario ini kemudian ditutup
dibacakan pada misa tersebut. dengan perarakan Patung Bunda
Maria dari dalam Gereja menuju
Satu bulan kemudian ke Gua Maria. Selama perarakan
setelah merenungkan kehidupan Romo dan umat mengiringinya
Yesus selama satu bulan melalui dengan doa Rosario menggunakan
doa Rosario, tepat tanggal 31 Peristiwa Mulia. /adr
Oktober 2018, umat Katolik di SMI
kembali berkumpul di Gereja untuk
mengikuti Misa Penutupan Rosario.
Misa yang dilaksanakan jam 19.00
tersebut dipimpin oleh Romo Andri
Atmaka, OMI. Di awal homilinya
Romo Andri mengharapkan supaya
misa pembukaan dan penutupan
bulan Rosario ini dilaksanakan
dengan semangat, karena Santa
Maria merupakan pelindung
Paroki kita. Romo Andri pun juga
menyampaikan pesan supaya
kita dapat mencontoh sifat Bunda
Maria yang percaya total kepada
Allah. Maria menunjukkan dirinya
sebagai wanita penuh iman dengan

29

Membangun Persaudaraan Sejati, tema Pesparani
(Pesta Paduan Suara Gerejani) Katolik Nasional
ke-1 yang diselenggarakan di Ambon, Maluku
sejak 27 Oktober 2018 s/d 2 November 2018.

Dalam Misa Pembukaan Pesparani Katolik
hari Sabtu, 27 Oktober 2018, Uskup Agung Jakarta,
Mgr. Ign. Suharyo sebagai konselebran utama dari
8 uskup dan puluhan imam lainnya yang memimpin
misa, menyampaikan bahwa Pesparani adalah pesta,
bukan lomba. Pesparani adalah ajang untuk merayakan
persaudaraan dan mengucap syukur kepada Tuhan atas
perkembangan Gereja Katolik di Indonesia.

Cantus Firmus Choir, paduan suara yang
beranggotakan umat dari Paroki Kalideres, mendapatkan
kesempatan untuk mewakili Propinsi DKI Jakarta dalam
kategori Paduan Suara Dewasa Campuran. Kategori
lainnya yaitu Paduan Suara Dewasa Pria diwakili oleh
Stasi Halim yang beranggotakan para perwira TNI
AU. Sedangkan kategori Paduan Suara Gregorian dan
Paduan Suara Dewasa Wanita diwakili oleh Paroki Maria
Bunda Karmel.

Sekilas saya coba melihat kembali perjalanan
Cantus Firmus Choir yang baru terbentuk pada bulan
Mei 2018. Hanya dalam waktu 3 minggu setelah
terbentuk dan berlatih sebanyak 3x dalam seminggu,
kemudian sudah harus mengikuti seleksi tingkat propinsi
di Gereja Andreas Kim Tae Gon, Kelapa Gading pada
tanggal 26 Mei 2018. Sungguh memang sudah jalan
Tuhan bahwa akhirnya Cantus Firmus Choir yang
berhak dan sanggup mewakili DKI Jakarta dari sekian

30 dan Acara Pembukaan Pesparani Apa yang sudah dicapai
di Lapangan Merdeka. Blocking sejauh ini oleh Cantus Firmus Choir
banyaknya paroki yang ada di panggung, misa bersama Romo dalam usia yang masih seumur
Jakarta. Suyadi yang mendampingi selama jagung, tentunya juga berkat doa
di Ambon, mengisi acara di dan dukungan dari Romo dan
Menyadari bahwa dana yang penutupan Maluku Expo 2018, serta seluruh umat Paroki Kalideres.
diperlukan untuk dapat berangkat pastinya latihan dan latihan lagi. Kami pun berharap agar semakin
ke Ambon tentunya tidaklah sedikit, banyak juga talenta-talenta yang
maka pada tanggal 24 Agustus Bertempat di Gedung Taman akan bergabung dengan Cantus
2018, Cantus Firmus Choir pun Budaya, Karang Panjang, Ambon Firmus Choir, sesuai dengan apa
mengadakan Pagelaran di Gereja pada tanggal 30 Oktober 2018, yang menjadi tujuan awal berdirinya
Santa Maria Imakulata untuk Cantus Firmus Choir dengan Cantus Firmus Choir. Dan nama
penggalangan dana. Dukungan menyanyikan lagu wajib ‘Ego Tuhan akan semakin dipermuliakan,
dari umat, termasuk dari kelompok Sum Panis Vivus’ dan lagu pilihan seperti apa yang menjadi slogan
paduan suara yang terdapat di ‘O Filii et Filiae’ sudah berusaha Cantus Firmus Choir : “Qui Bene
Paroki Kalideres dan Paroki Trinitas, menampilkan yang terbaik dari yang Cantat Bis Orat – Ia yang bernyanyi
sungguh memberikan dorongan dapat kami persembahkan. Dan dengan baik, sama dengan berdoa
tersendiri bagi Cantus Firmus kerja keras dan latihan berbulan- dua kali”
Choir untuk dapat memberikan bulan terbayar sudah dengan
yang terbaik saat di Pesparani diraihnya silver medal dengan
nanti, walaupun masih terkendala perolehan nilai 78,18.
masalah biaya.

Dan memang kehendak
Tuhan sajalah bahwa Cantus Firmus
Choir, dan juga seluruh kontingen
dari kategori lain, akhirnya dapat
berangkat ke Ambon dengan
seluruh biaya ditanggung oleh
Pemda DKI Jakarta. Bahkan
Gubernur DKI Jakarta, Bp. Anies
Baswedan pun berkenan untuk
bertatap muka dengan seluruh
kontingen di Balai Kota, pada
tanggal 21 Oktober 2018.

Jumat, 26 Oktober 2018, Rm.
Andri dan Rm. Denny pun berkenan
untuk melepas dan memberikan
berkat bagi kami yang malam itu
akan bertolak ke Ambon. Setibanya
di Bandara Pattimura, sungguh tak
disangka bahwa gaung Pesparani
Katolik 2018 sungguh bergema
di seluruh kota. Mulai dari musik
sambutan selamat datang hingga
banyaknya spanduk yang terpasang
di pinggir jalan menuju ke Hotel
Natsepa, tempat tinggal seluruh
kontingen DKI Jakarta selama
berada di Ambon.

Rangkaian kegiatan pun
sudah menanti sejak kedatangan
kami di Ambon. Mulai dari Misa

31

Setelah melakukan dua imunisasi sebelumnya yaitu
tanggal 19 Desember 2017 dan 21 Januari 2018,
anak-anak yang berumur 1-19 tahun di Paroki
Santa Maria Imakulata (SMI), Kalideres kembali harus
menerima imunisasi ORI Difteri tahap ketiga. Imunisasi
terakhir ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2018 di
ruang Aula Harapan, Aula Iman dan Ruang Rapat 2,
Gereja SMI.

Program ini diikuti sekitar 1.000 anak dari Paroki
SMI yang terbagi menjadi 3 rentang umur yaitu, 1 - <5
tahun (173 anak), 5 - <7 tahun (148 anak) dan 7 - <19
tahun (810 anak). Dari jumlah peserta tersebut hampir
100% yang melakukan pendaftaran ulang, baik yang
mendaftar ulang di meja panitia maupun via WhatsApp.
Selain itu, ada sekitar 100 anak yang melakukan
pendaftaran baru. Pendaftaran baru yang dimaksud
disini adalah anak-anak yang sudah menerima vaksin
pertama dan kedua di luar (seperti di sekolah) namun
mendaftar untuk menerima vaksin terakhir di Gereja SMI.

Mungkin ada dari Anda yang bertanya-tanya
mengapa jarak vaksin kedua dan ketiga sampai enam
bulan? Dr. Vincentius Hady Syarif atau yang biasa akrab
disapa Dr. Hady selaku koordinator lapangan kegiatan
ini menjelaskan : “Jarak antara vaksin kedua dan ketiga
cukup lama dikarenakan daya tahan tubuh manusia baru
dapat dirangsang lagi setelah enam bulan.”

Antusiasme dari para peserta untuk menerima
vaksin ketiga ini terlihat sejak setelah misa pertama.
Pada jam tersebut terlihat banyak anak-anak beserta
orang tuanya mengantri untuk menerima vaksin ORI

32

Difteri ini. Hal yang sama terjadi
setelah misa kedua, bahkan
semakin ramai. Bahkan suasana
imunisasi semakin “meriah” karena
ditambah dengan tangisan anak-
anak kecil yang takut atau kesakitan
saat menerima suntikan vaksin.

Vaksin ketiga ini masih hasil
kerja sama antara Puskesmas
Kalideres dengan bagian Pelkes
Paroki SMI. Selain itu ada juga
tambahan bantuan 25 dokter
dari Kecamatan Kalideres, Paroki
Trinitas dan RS Ciputra. Saat
ditanya mengenai kemungkinan
program imunisasi ini dilaksanakan
lagi tahun depan, Dr. Hady,
pun mengatakan : “Program ini
memang merupakan program
dari Pemerintah, kita dari Gereja
Imakulata bersifat membantu
atau memfasilitasi kegiatan
tersebut. Namun jika Pemerintah
membutuhkan, maka program
vaksin ORI Difteri ini dapat
diadakan kembali.” /adr

33

Umat Katolik sedunia merayakan pesta nama
Santa Maria Imakulata setiap tanggal 8 Desember.
Immaculata Conceptio yang berarti dikandung
tanpa noda, menurut dogma Gereja Katolik Roma
yaitu kepercayaan bahwa Maria dikandung tanpa
noda, tanpa dosa asal apapun. Perayaan ini sudah
berlangsung semenjak tahun 1476, namun baru resmi
menjadi dogma pada tahun 1854.

Dalam rangka menyambut misa syukur pesta
nama pelindung, Santa Maria Imakulata, Paroki
Kalideres mengadakan misa triduum pada hari
Rabu sampai Jumat tanggal 5,6 dan 7 Desember. Hari
Rabu (5/12), misa dipimpin oleh Romo Andri dengan
tema “Maria dan Keluarga.” Misa hari Kamis oleh Romo
Denny dengan tema “Maria dan Kabar Gembira.” “Maria
dan Elisabeth” merupakan tema terakhir misa triduum
yang dibawakan oleh Romo Nikodemus Jimbun SP.

Misa syukur pesta nama pelindung Paroki
Kalideres diadakan pada Sabtu (5/12) pukul 17.00 di
Gereja Santa Maria Imakulata. Misa ini merupakan
konselebrasi dari 5 pastor OMI, yaitu Pastor Antonius
Andri Atmaka, OMI, Pastor Alya Denny Haloho, OMI,
Pastor Antonius Rajabana, OMI, Pastor F Xaverius Rudi
Rahkito Jati, OMI dan Pastor Gregorius Basir Karimanto,
OMI.

Dalam homilinya, Romo Andri sempat menyatakan

34

pandangannya bila ternyata Bunda derita menjadi manusia. Kita pun Beberapa anak muda dari
Maria menolak menjadi Bunda diperbaharui sebagai orang-orang OMK telah menyiapkan acara
Yesus, apa yang akan terjadi? yang ditebus dalam Yesus Kristus. hiburan dan permainan dengan
Mungkin tidak akan ada Yesus, Kualitas Bunda Maria inilah yang hadiah-hadiah menarik. Suasana
kitab suci dan gereja di dunia ini. diharapkan ada dalam diri kita sukacita dan penuh kebersamaan
Betapa pentingnya jawaban Bunda sebagai murid-murid Yesus yang terasa hangat melingkupi semua
Maria yang ada dalam Injil hari ini setia. umat yang hadir dalam perayaan
yang kemudian mengubah arah pesta nama Santa Maria Imakulata
perjalanan dunia. Setelah acara misa syukur ini.
selesai, acara dilanjutkan dengan
Non mea, sed voluntas Tua, ramah tamah. Umat berkumpul di Selamat merayakan pesta
“Sesungguhnya Aku ini adalah aula kasih dan menikmati makanan nama pelindung paroki tercinta kita,
Hamba Tuhan, jadilah padaku yang dipersiapkan. Makanan- Santa Maria Imakulata.(/eys)
menurut perkataan-Mu itu” (Lukas makanan lezat tersebut merupakan
1:38). Melalui jawaban Bunda Maria aneka potluck dari setiap wilayah di
ini, Allah turut merasakan sakit dan paroki Kalideres.

35

Tahun 2018 ini merupakan tahun untuk Orang Muda
Katolik (OMK) di tahun OMK ini, para muda mudi
paroki Santa Maria Imakulata ingin mengadakan
acara untuk para muda mudi paroki. Dengan melalui
banyak pertimbangan-pertimbangan maka terpilihlah
3 tema yaitu, Initiate, United dan Annointed. Dengan
terpilihnya 3 tema diatas, panitia Santa Maria Imakulata
Youth Year (SMI YY) diarahkan untuk membawa spirit
Initiate, United dan Annointed yang di bagi menjadi 3
rangkaian acara atau yang disebut sebagai ‘gerbong
kereta’.

Intiate secara harafiah berarti “a process or action
to begin” bahwa perlu aksi nyata dan proses dalam
setiap hal yang kita kerjakan, demikian pula saat panitia
memutuskan ingin membagikan sukacita dari Tuhan,
perlu ada ‘action’ juga jangan putus asa kalau tidak
langsung berhasil, karena memang biasanya ada proses
yang harus ditempuh. Tema Intiate diwakili dengan
pemberian tugas perutusan lewat Misa Pembukaan
Tahun untuk OMK atau yang di sebut sebagai ‘Youth
Year’.

United merupakan tema kedua yang diwakili
dengan acara Tea Walk di Kebun The Agro Wisata
Gunung Mas, lewat acara ini panitia berharap para
peserta dapat saling mengenal, sehingga dapat bersatu
dengan mewujudkan misi bersama. Tea Walk dibuat
lebih menatang dengan cuaca yang rintik-rintik dan
potongan harta karun yang tersebara di sepanjang
perjalanan.

Pada tema Annointed dilakukan rekoleksi akbar
yang berlangsung tiga hari dua malam di Taman Bukit
Palem, Bogor. Tujuan dilakukannya rekoleksi akbar
ini untuk membekali para peserta agar siap diutus ke
masyarakat. Para peserta SMI YY 2018, dibekali dengan
rangkaian acara outbound, seminar sesuai umur, jalan
salib, pengetahuan mendalam akan kekayaan gereja
katolik dan bergabung dalam komunitas lingkungan.

Serangkaian acara youth year ini pun ditutup
dengan Perayaan Ekaristi bersama BBina Iman Remaja
(BIR) dan OMK serta acara ramah tamah. Perayaan
Ekaristi dilakukan dengan penuh ungkapan syukur
terutama atas niat para OMK untuk maju menjadi
pengurus di wilayah masing-masing maupun di kegiatan
kategorial paroki. Perayaan Ekaristi dibuat lebih
berkesan melalui misa kudus yang dipimpin oleh Romo
Denny Alya Haloho, OMI. dalam bahasa inggris yang
ternyata adalah misa dengan bahasa inggris pertama kali
dilaksanakan di paroki kalideres. (MVV)

36

Nama Barnabas Purnomo mungkin terdengar asing
bagi umat Paroki Kalideres. Padahal, beliau adalah
salah satu sosok penting yang mempersiapkan misa
di Gereja Santa Maria Imakulata. Pak Abas, begitulah
nama panggilan pria kelahiran Sleman ini lebih
dikenal. Sosoknya yang lincah dan tanggap sebagai
seorang kloster yang handal memang tidak perlu
diragukan lagi.

Semenjak stasi Santa Maria Imakulata resmi berdiri,
tepatnya pada 9 September 2012, Pak Abas
sudah aktif melayani. Berbekal pengalaman masa
kecil sebagai Putra Altar, Pak Abas tetap setia melayani
walaupun tak jarang terdengar komplain di masa awal
pelayanannya itu. Namun, seiring berjalannya waktu, Pak
Abas pun semakin terbiasa dan pelayanannya mengalir.

Mempersiapkan peralatan misa, menyalakan dan
mematikan listrik lampu dan AC hanyalah sebagian kecil
dari tugas Pak Abas sebagai kloster. Pak Abas akan
dengan cekatan mempersiapkan peralatan misa dengan
baik apabila ada umat yang memerlukan.

Pengalamannya sebagai kloster selama enam
tahun tidak membuatnya sombong hati. Pak Abas
hanya memiliki satu tujuan dalam pelayanannya ini, yaitu
supaya umat bisa berdoa dengan baik dan khusyuk
serta pulang dengan membawa sukacita. Pekerjaannya
memang hanya di balik layar, tanpa diketahui banyak
orang dan tidak pernah dipuji. Pak Abas pun tidak
memiliki impian untuk memiliki harta kekayaan yang
berlimpah. “Yang penting anak dan istri sehat dan
terberkati. Bisa melayani dengan baik.” ujar Pak Abas.

Pria kelahiran 8 Agustus 1975 ini, bekerja sebagai
satu-satunya kloster di Gereja SMI, melayani sekitar
12 ribu umat. Terkadang Pak Abas terlalu sibuk untuk
dapat meluangkan waktu bersama keluarga tercintanya.
Beliau memboyong istri dan ke-empat anaknya yang
masih kecil ke Jakarta pada tahun 2012. Saat ini, istrinya
berprofesi sebagai guru. Sedangkan anak sulungnya
memutuskan untuk bersekolah di seminari. Anaknya
yang paling kecil baru kelas 2 SD.

WAJAH KRISTUS
Salah satu hal yang memprihatinkan menurut

Pak Abas adalah kurangnya keterlibatan umat dalam
misa. Tidak banyak umat yang bersedia hadir dalam
misa selain Sabtu dan Minggu. Pak Abas juga meminta
keaktifan umat untuk membalas sapaan Romo dalam
misa. Pak Abas juga menanggapi banyaknya umat yang
datang terlambat dan pulang lebih awal. “Padahal kita

37

seharusnya memberikan waktu
yang cukup untuk Tuhan.” ungkap
Pak Abas.

Salah satu hal positif sebagai
seorang kloster adalah perasaan
lebih tenang dan dekat dengan
Tuhan. Selain itu, Pak Abas juga
merasa senang karena dapat
bertemu dengan teman-teman
yang peduli. “Banyak umat yang
kaya, namun tetap merupakan
Wajah Kristus. Mereka menyadari
bahwa manusia itu setara. Kita
bisa bercanda dan ngobrol bareng
tanpa melihat status, tanpa jenjang
ataupun perbedaan.”

Menurut Pak Abas, memiliki
kesempatan melayani sebagai
seorang kloster itu sangat istimewa.
Ada paguyuban kloster se-KAJ
dengan anggota sekitar 100
orang aja. “Aku melayani, bekerja
di sekitar altar, mempersiapkan
perjamuan untuk Tuhan. Merasakan
campur tangan Tuhan dalam
kehidupan saya.”

Beliau juga terkesan dengan
perubahan penyambut umat
dalam misa di SMI. Senyuman dan
sapaan dari mereka telah berhasil
menular kepada umat yang hadir
untuk misa. Umat dapat merasakan
dampak positif saat menghadiri
perayaan misa.

“Semoga umat-umat SMI
dapat semakin menyadari agar
lebih tertib, datang lebih awal
serta semakin peduli dengan
orang lainnya.” harapan Pak Abas
untuk umat SMI ke depannya.
Semoga Pak Abas dapat terus setia
melayani. Tuhan memberkati. (/eys)

38

Romo John O’Doherty, OMI biasa dipanggil “Big
John” oleh rekan-rekan Oblat yang lain karena
bertinggi badan 196 cm. Ia mudah dikenali dalam
jajaran foto-foto komunitas karena postur tingginya
itu. Ia lahir pada 27 April 1934 dan besar di Brisbane,
Queensland, Australia. Setelah menamatkan pendidikan
dasar dan menengah, John muda meniti karier di dunia
asuransi selama tidak kurang dari 10 tahun. Karier
professional ditinggalkannya sejak ia berjumpa dengan
para Oblat di kota Casino, di negara bagian New South
Wales, Australia. Saat itu ia melihat dari dekat misi para
Oblat dan menjadi semakin tertarik untuk bergabung.

Pada tahun 1960, John muda bertekat bulat
dengan pilihannya untuk meninggalkan pekerjaannya
dan bergabung ke dalam Komunitas Oblat Maria
Imakulata Australia. Seperti semua Oblat yang lain, ia
memulai masa formasi sebagai seorang calon Imam
Oblat Maria Imakulata. Masa Novisiat dijalaninya di
Sorrento, Victoria. Kemudian ia berangkat ke Afrika
Selatan untuk studi Filsafat di Institut St. Joseph di
Cedara. Lalu ia kembali ke Australia untuk studi Teologi
di Corpus Christi College, Glen Waverly, Victoria.
Tahbisan Imamat diterimanya pada 22 Juli 1967 di
Katedral St. Patrick, Melbourne, Victoria.

Setelah ditahbiskan, Romo John ditugaskan untuk
berkarya di Paroki Hillcrest, Adelaide, Australia Selatan
(1968-1970). Kemudian ia ditarik ke karya formasi untuk
pendidikan calon-calon Oblat Australia. Ia menjadi
Magister Novis selama 9 tahun di Melbourne (1970-
1979). Sambil membimbing calon-calon Oblat, atas
inisatifnya sendiri, ia menjalani studi lanjut di Monash
University. Di kampus itulah Romo John mulai mengenal
Indonesia. Ia mengambil studi tentang Indonesia dan
jatuh hati pada misi Indonesia. Ia tertarik untuk menjadi
seorang misionaris di Indonesia namun sedikit pesimis
karena usianya yang tidak lagi muda. Tetapi ternyata
keinginannya terkabulkan. Pada tahun 1982, di usia
48 tahun, Romo John dikirim bergabung dengan para
misionaris Australia di Indonesia. “Tadinya saya berpikir
saya tidak mungkin dikirim ke luar Australia karena usia
saya. Ternyata, saya masih dipercaya untuk menjadi
seorang misionaris,” begitu Romo John mengenang.

Romo John bergabung dengan rekan-rekan Oblat
yang telah lebih dahulu menapakkan kaki di tanah Jawa.
Tahun-tahun pertamanya dihabiskan untuk berkarya di
Cilacap, Jawa Tengah. Kemudian ia berkarya di Paroki
Trinitas Cengkareng, Jakarta Barat (1984-1985) dan
kembali untuk kedua kalinya di Paroki yang sama pada
tahun 1997-2002 sebagai Pastor Paroki. Mengapa

demikian? Sebab pada saat itu ada untuk memperkenalkan jiwa dan 39
kebutuhan di bidang formasi, yakni semangat Oblat. Sejak kembali
merintis Novisiat OMI di Yogyakarta. ke karya formasi pada tahun sendiri....,” kata Romo John.
Pengalaman Romo John selama 2005, Romo John mulai merintis Pada tahun 2007, saat
9 tahun sebagai Magister Novis di keberadaan Keluarga Besar OMI
Australia menjadi modal berharga dan Sahabat Seminari OMI - dua memperingati 40 tahun Tahbisan
untuk mengembangkan karya kelompok awam yang dekat dan Imamatnya, Romo John
formasi di Indonesia. peduli dengan karya dan formasi menceritakan pengalaman spiritual
OMI Indonesia. Romo John dikenal yang membekas di hatinya,
Pada 15 Juli 1985 Romo sebagai formator yang paling gigih yakni saat ia menemani Romo
John memulai Novisiat perdana menyemangati - kadang memaksa Mario Bertoli, OMI (Provinsial
dengan 12 novis di kompleks - para novis, frater dan bruder Pertama OMI Indonesia) di Italia
Seminari Tinggi OMI, Condongcatur, untuk menguasai Bahasa Inggris. pada hari-hari terakhir hidupnya.
Yogyakarta. Baru pada tahun 1990 Ia menetap di SeminariTinggi OMI “Karena sakitnya, Romo Mario
Pastor John memboyong para sampai saat kembali ke Australia mempersembahkan Misa Kudus di
novis untuk menghuni Novisiat di pada tahun 2011 karena alasan kamarnya. Kata-kata Konsekrasi
Blotan. Setelah hampir 9 tahun kesehatan. menjadi begitu bermakna dalam
menjadi Magister Novis, Romo buat saya, ‘Inilah tubuhKu yang
John memulai karya baru sebagai Sering Romo John diserahkan padamu.’ Romo Mario
Bendahara Provinsi Muda OMI sampaikan saat dalam obrolan telah menghabiskan banyak waktu
Indonesia yang baru saja terbentuk. harian bahwa karya misinya di hidupnya untuk karya misionaris
Untuk sementara waktu ia menjadi Indonesia tidaklah genap 28 tahun dan hal itu terus berlangsung
Bendahara sekaligus Pastor Paroki karena ia harus meninggalkan hingga saat-saat akhirnya. Itulah
Trinitas, Cengkareng. Kemudian Indonesia selama 3 bulan dalam yang saya rasakan akan saya
ia menjadi Pastor di Paroki Kalvari, rentang 6 tahun (1999-2004) untuk lakukan juga. Maka sejak saat itu
Lubang Buaya pada tahun 2002- menjadi Animator de Mazenod saya pun mengambil kata-kata
2005. Experience di Aix-en-Provence, Konsekrasi itu sebagai kata-kata
Perancis. “Saya selalu merasa imamat saya: ‘Inilah tubuhku yang
Selain merintis Novisiat, bersalah untuk meninggalkan diserahkan bagimu...,’” begitu
Pastor John juga merintis kelompok tugas dan pekerjaan saya selama kenang Romo John suatu kali
awam OMI yang dikenal dengan 3 bulan setiap tahunnya, tapi ada dengan mata berkaca-kaca.
nama AMMI (Asosiasi Misionaris juga terpikir bahwa hal ini adalah
Maria Imakulata) baik di Jakarta suatu kesempatan baik bagi umat Kembali ke Australia, Romo
maupun di Cilacap. Ia juga maupun Dewan Paroki untuk John masih terus berkarya. Ia diutus
menjadi Direktur AMMI selama dapat menjadi ‘self-responsible’ untuk menjadi Pastor di Paroki
beberapa tahun dan berjasa pula bertanggungjawab pada diri St. Pius X, Dernancourt, Adelaide,
dalam menerbitkan aneka buku Australia Selatan dan menjadi
Romo Pendamping Kelompok
Katolik Indonesia-Adelaide (KKIA).

40 Bandara Soekaro-Hatta kesan eksklusif. Kami memilih
(tahun 1984 – red). Saya mengembangkan diri ke arah
Beberapa kali Romo John masih kembali lagi berkarya wilayah barat Paroki Cengkareng,
berkunjung ke Indonesia untuk di Paroki Cengkareng karena kami melihat pertumbuhan
sekedar temu kangen dan turut tahun 1997. Pada umat yang cepat di wilayah barat
hadir dalam perayaan-perayaan pertengahan tahun Paroki. Namun pada saat sekarang,
penting Provinsi OMI Indonesia. 1990-an, mulai dirasakan khususnya dengan adanya
Kunjungan terakhir ke Indonesia adanya kebutuhan untuk pembangunan jalan tol, membuat
dilakukannya pada 16 Mei-06 Juni pembangunan gereja lokasi kedua gereja – Trinitas dan
2018. “Tentu lebih enak di Australia, baru karena melihat SMI – ada di sebelah barat wilayah
tetapi di Indonesia-lah hati saya jumlah umat yang Paroki. Tentu harus dipikirkan
selalu berada,” ujar Romo John. mengikuti Misa Kudus bersama supaya umat Paroki yang
Itulah hati seorang misionaris, di Trinitas semakin ada di sebelah timur dapat dibantu
selaras dengan hobinya untuk hari semakin banyak. Tentu hal kemudahan akses ke gereja, karena
berlayar, Romo John mempunyai ini sejalan dengan pertumbuhan sekarang mereka harus melalui jalan
hati seluas dunia! Ia berani perumahan baru, khususnya di yang semakin memutar untuk dapat
mengarungi dunia untuk menjumpai sebelah barat wilayah Trinitas. mencapai gereja Parokinya.”
jiwa-jiwa yang dikasihinya, bahkan Melihat kebutuhan ini, maka Dewan
di hari terakhir dalam hidupnya, ia mulai berupaya mencari lokasi. Beberapa kali sekembalinya
baru saja menghadiri pemakaman Maka ditugaskanlah anggota Dewan ke Australia, Romo John
sahabatnya dan mengunjungi Paroki Harian (DPH) saat itu: Bapak berkunjung ke Indonesia dan
sekolah Iona College yang dikelola Julius Husen dan Bapak Erwin selalu menyempatkan diri
oleh para Oblat di Brisbane. Di Intan. Akhirnya, didapatlah lokasi menyelenggarakan Misa Kudus
saat itulah ia jatuh terkulai terkena yang sekarang ini yang dimiliki oleh dan bertemu dengan umat yang
stroke parah. Ia tak sadarkan diri Pengembang Perumahan Citra dicintainya. Kunjungan terakhir
selama beberapa hari sampai Garden 3. Selanjutnya dilakukan Romo John adalah di bulan
dinyatakan sang misionaris besar konsultasi dengan Bapak Bing S. Mei-Juni 2018. Dalam banyak
telah mengangkat sauhnya untuk Chandra yang waktu itu menjabat kesempatan berbincang-bincang
berlayar ke Rumah Bapa. sebagai Pimpinan Citra Garden dengan umat, Romo John
untuk menjajaki kemungkinan senantiasa berkelakar bahwa kali
ROMO JOHN DAN SMI tanah tersebut diperuntukkan itu adalah kunjungan terakhirnya ke
Romo John punya ikatan sebagai Fasilitas Umum. Peranan Jakarta. Ia menyebutnya sebagai
saya sebagai Pastor Kepala kunjungan pamitan perpisahan.
khusus dengan Gereja Santa Maria Paroki saat itu adalah datang Siapa nyana memang demikianlah
Imakulata (SMI). Meski sudah melihat lokasi tanah, dan setelah adanya. Rest in Peace, Romo
kembali berkarya di Australia, Romo rapat dengan para anggota DPH, John. Selamat jalan ke keabadian.
John sempat menghadiri acara kemudian saya memberi lampu (Tim Website OMI Indonesia – www.
Peresmian Gereja SMI oleh Bapak hijau. Selanjutnya, anggota DPH omi-indonesia.org)
Gubernur DKI Jakarta kala itu yang bekerja, termasuk negosiasi
pada 08 September 2012, bahkan harga, pembayaran, dan legalnya.
sempat pula berkonselebrasi Inisiatif pembangunan gereja baru
bersama Romo Peter K. Subagyo, memang sepenuhnya datang
OMI dan Romo Petrus McLaughlin, dari Dewan Paroki Trinitas sendiri
OMI pada Misa Perdana Gereja SMI bersama umatnya karena melihat
pada Minggu, 09 September 2012. kebutuhan umatnya. Keuskupan
Agung Jakarta hanya memberi
Romo John sempat petunjuk pemilihan lokasi supaya
mengenang masa-masa ia berkarya jangan berada di dalam kompleks
di Cengkareng dan membeli tanah perumahan, karena akan memberi
bakal bangunan Gereja SMI: “Saya
berkarya pertama kali di Paroki
Trinitas, Cengkareng pada saat
sedang dimulainya pembangunan

41

Setiap tahunnya, Sahabat Seminari OMI (Sasem
OMI) menyelenggarakan pertemuan yang disebut
“Jumpa Sahabat Seminari OMI” dengan tujuan
untuk bersama-sama mensyukuri segala berkat, rahmat,
dan perlindungan Tuhan. Pertemuan setahun sekali ini
juga dimaksudkan untuk menjadi wujud terima kasih
OMI atas kemurahan hati para awam Sahabat OMI
dalam mendoakan dan mendukung karya pendidikan
calon imam dan bruder Kongregasi Misionaris Oblat
Maria Imakulata di Indonesia.

Jumpa Sahabat Seminari OMI 2018 berlangsung
pada 06 September 2018 bertempat di Gereja Santa
Maria Imakulata, Kalideres, Jakarta Barat. Acara
yang berupa Perayaan Ekaristi dan Ramah-Tamah ini
dikemas dengan baik oleh Komunitas BAHARI dan
BALIKAT dengan mengusung tema “Peran Umat dalam
Pendidikan Calon Imam”. Romo Antonius Widiatmoko,
OMI, Rektor Seminari Tinggi OMI “Wisma de Mazenod”
menjadi Selebran Utama dalam Misa Kudus malam
hari itu dengan Konselebran Romo Aloysius Wahyu
Nugroho, OMI, Direktur Panggilan OMI Indonesia dan
Romo Antonius Andri Atmaka, OMI, Superior OMI Distrik
Jakarta. Acara yang dihadiri sekitar 200 anggota Sasem
ini berlangsung akrab penuh keceriaan dari awal hingga
akhirnya.

Sahabat Seminari OMI dirintis oleh Almarhum
Romo John O’Doherty, OMI sejak tahun 2006. Hingga

42

kini tercatat ada sekitar 250 OMI, Condongcatur, Yogyakarta Semoga semakin banyak
anggota Sasem yang tersebar di (4 Bruder dan 14 Frater). Ketiga lagi Awam yang peduli dan mau
wilayah Gereja Trinitas dan Gereja Rumah Formasi OMI ini mendapat ikut terlibat mendukung proses
Santa Maria Imakulata. Para pendampingan dari para Formator: persiapan dan pendidikan para
anggota Sasem ini aktif mendukung Romo Antonius Widiatmoko, calon Imam/Bruder OMI Indonesia
karya pendidikan para calon OMI dan Romo Aloysius Wahyu . Pada hakekatnya Gereja akan
Imam dan Bruder OMI Provinsi Nugroho, OMI (Seminari Tinggi/ terus hidup berkat peranserta aktif
Indonesia yang berada di Seminari Skolastikat OMI), Romo Antonius seluruh umatnya dalam berjuang
Menengah/Yuniorat OMI, Cilacap Sussanto, OMI (Novisiat OMI), dan mengupayakan kelangsungan
(25 Seminaris), Novisiat dan Pra- Romo Ignatius Yulianto, OMI (Pra- keberadaan para Gembala Gereja.
Novisiat OMI, Blotan, Yogyakarta Novis OMI), dan Romo Bernardus (tis)
(8 Frater Novis dan 5 Pranovis), Agus Rukmono, OMI (Seminari
dan Seminari Tinggi/Skolastikat Menengah/Yuniorat OMI).

43

Romo Bernardus Agus Rukmono, OMI, Direktur
Yuniorat OMI Indonesia “Beato Mario Borzaga”
datang ke Jakarta untuk mengadakan
penggalangan dana pembangunan gedung Yuniorat
OMI yang berlokasi di Cilacap. Pada Sabtu-Minggu,
06-07 Oktober 2018 penggalangan dana dilaksanakan
di Gereja Sta. Maria Imakulata, Paroki Kalideres, Jakarta
dalam 4 x Misa Kudus, dan di Restoran Lembur Kuring
Bandara bersama para undangan makan siang bersama.
Romo Rukmono, OMI ternyata tidak sendirian. Beliau
ditemani oleh Romo Antonius Widiatmoko, OMI, Rektor
Seminari Tinggi OMI “Wisma de Mazenod” dan Romo
Aloysius Wahyu Nugroho, OMI, Direktur Panggilan OMI
Indonesia.

Mari bersama kita sedikit lebih kenal dengan
Yuniorat OMI. Perjalanan Yuniorat OMI dimulai pada
29 Juni 2016. Pada waktu itu Romo Rukmono, OMI
mendapat perutusan baru sebagai Direktur Yuniorat
OMI. Sambil berhijrah dari Paroki St. Stefanus, Malinau,
Kalimantan Utara menuju ke tempat yang baru, Romo
Rukmono membawa 5 anak calon Yuniores. Tiga
Yuniores dari Loreh, Pulau Sapi dan 2 Yuniores dari
Tarakan. Sejak saat itu terbentuklah Komunitas Yuniorat.
Karena gedung Yuniorat belum selesai direnovasi, maka
Komunitas Yuniorat harus berpindah-pindah tempat.
Dari Yogyakarta, mereka bergerak menuju Kaliori pada
01 Juli 2016. Komunitas ini menghabiskan waktu selama
2 minggu di Kaliori. Meskipun renovasi gedung Yuniorat
belum selesai, pada 09 Juli 2016 mereka harus pindah
lagi ke Cilacap untuk mengejar tahun ajaran baru yang
akan dimulai pada 18 Juli 2016. Untuk sementara waktu
Komunitas Yuniorat menempati kediaman Bapak Petrus
Bono yang dengan murah hati merelakan rumah bagian
belakangnya untuk ditempati Komunitas Yuniorat.
Rumah itu terletak di Jalan Mangga No.14, Tambak
Reja, Cilacap Selatan. Selama satu bulan Yuniorat
berkomunitas di sana hingga pada 10 Agustus 2018
mereka kembali boyongan untuk mulai menempati
bangunan Yuniorat OMI yang belum tuntas direnovasi
di Kompleks Kapel Eugenius de Mazenod, Jalan
Kendeng, Cilacap. Pada 28 Agustus 2016, bangunan
Yuniorat diresmikan dan diberkati oleh Provinsial OMI
Indonesia kala itu, Romo Antonius Rajabana OMI.
Setelah berjalan 2 tahun, bangunan Yuniorat OMI tidak
mampu menampung para calon OMI lagi. Kekurangan
ruangan dan kamar tidur menjadi sebab utama rencana
pembangunan gedung Yuniorat OMI yang baru segera
direalisasikan. Dengan 25 Seminaris yang ada sekarang

44 di Indonesia. Semoga semakin
banyak kaum muda Indonesia
ini dan untuk mengantisipasi yang bergabung untuk menjadi
pertambahan Yuniores untuk tahun biarawan OMI baik sebagai imam
ajaran baru, sudah tentu diperlukan maupun bruder. (Tim Website OMI
gedung dengan fasilitas ruangan Indonesia)
yang memadai.

Yuniorat OMI “Beato
Mario Borzaga” adalah tempat
pendidikan para calon Misionaris
OMI yang berasal dari lulusan
SMP dan SMA (non-Seminari
Menengah), universitas maupun
yang sudah bekerja dengan usia
maksimal 27 tahun (untuk para
calon imam). Mereka yang lulus
SMP akan mengikuti program
Kelas Persiapan Pertama (KPP) dan
menjalani pendidikan di SMA Yos
Sudarso, Cilacap selama 3 tahun
ditambah dengan mata pelajaran
khas Yuniorat seperti Bahasa Latin,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Doa Kristiani, Sejarah Kongregasi
OMI, Etiket dan Humaniora
(pastoral). Bagi calon lulusan SMA
atau universitas atau sudah bekerja
dengan usia maksimal 27 tahun
(untuk calon imam) akan mengikuti
program Kelas Persiapan Atas (KPA)
selama 1 tahun. Para Yuniores
akan tinggal di asrama Yuniorat
untuk belajar menghayati semangat
St. Eugenius de Mazenod dan
Kongregasi Misionaris OMI yang
didirikannya. Untuk Yuniores KPA,
akan ada bimbingan khusus agar
semakin mengenal diri dan diajak
untuk melihat dan mengenal karya
OMI secara lebih dekat.

Setelah dimulainya Seminari
Tinggi/Skolastikat OMI “Wisma
de Mazenod” pada 29 Juli 1982,
kemudian Novisiat OMI “Beato
Joseph Gerard” pada 15 Juli
1985, kehadiran Yuniorat OMI
“Beato Mario Borzaga” pada 18
Juli 2016 melengkapkan jenjang
sarana pendidikan calon Oblat

45

Ada yang berbeda dari Misa Sabtu sore (17/11) di
Gereja Santa Maria Imakulata, Paroki Kalideres.
Dikatakan berbeda karena Misa ini diadakan oleh
OMK. Tapi tunggu dulu, ini bukan Misa OMK biasa. Misa
OMK kali ini dibawakan dengan menggunakan Bahasa
Inggris! Benar... Misa sore ini menggunakan bahasa
Inggris dari awal sampai akhir, mulai dari pengantar dari
komentator, doa-doa, bacaan Kitab Suci / Injil, Mazmur,
bahkan juga Doa Syukur Agung.

Misa bahasa asing pertama kali ini dipimpin oleh
Romo Denny Haloho, OMI. Khusus untuk Homilinya
Romo Denny menggunakan bahasa Indonesia untuk
membantu para umat agar lebih memahaminya.
Sebelum Homilinya, Romo Denny mengajak seluruh
umat yang hadir untuk menyimak lirik dari lagu We Are
The World. Melalui lirik lagu tersebut Romo Denny ingin
mengajak kita semua untuk memberikan diri kepada
dunia seperti Yesus yang mengisi dunia ini dengan
sabda dan kasih-Nya.

Umat pun diharapkan untuk berfokus dalam
mewujudkan dan meneruskan kebaikan Allah di dunia
ini. Selain itu kita sebagai umat juga jangan bersikap
egois dengan dunia kita sendiri yang sempit demi
terwujudnya persaudaraan bersama.

46

Selain Perayaan Ekaristi
dalam bahasa Inggris, ada satu
hal lagi yang membuat Misa
tersebut terasa spesial dengan
diadakannya upacara inisisasi
tahap kedua untuk para calon
baptis dewasa dan remaja. Upacara
ini merupakan persiapan terakhir
sebelum penerimaan Sakramen
Baptis dan Krisma pada saat Natal
nanti. Dalam upacara tersebut
para calon baptis dan wali baptis
menyatakan kesanggupannya untuk
semakin percaya kepada iman
Katolik serta mendampingi para
calon baptis dengan menjawab
beberapa pertanyaan yang diajukan
oleh Romo. Setelah itu, para calon
baptis / katekumen berbaris menuju
altar untuk diurapi minyak suci oleh
Romo.

Bagaimana pendapat umat/
Anda sekalian mengenai misa
berbahasa asing perdana tersebut?
Apakah selanjutnya perlu untuk
lebih sering mengadakan misa
menggunakan bahasa Inggris atau
bahasa asing lainnya? /adr

47

Bumi adalah tempat tinggal kita bersama, dimana
kita seharusnya merasa nyaman dan aman. Namun,
tanpa disadari kita sering menyakiti bumi dengan
berbagai tindakan yang merusak. Berita tentang
pencemaran lingkungan pun acap kali terdengar,
namun kita masih sering cuek dan tidak bertindak.
Bagaimana mungkin kita membiarkan rumah kita
bersama ini tidak terawat?

Salah satu persoalan lingkungan yang besar adalah
masalah sampah. Pengelolaan sampah yang
kurang baik terutama di kota-kota besar membuat
sampah yang tidak terurus semakin menumpuk tinggi.
Masih banyak orang yang kurang mengerti akan
perlunya pemilahan sampah yang baik, hal ini menjadi
salah satu PR yang harus segera dibenahi.

Setiap jenis sampah memiliki cara penanganannya
masing-masing. Ada jenis sampah yang dapat terurai
secara alami oleh bakteri. Beberapa jenis sampah
tertentu bisa didaur ulang untuk diberdayagunakan
kembali. Namun, ada pula sampah bahan berbahaya
dan beracun yang memerlukan pengelolaan khusus.

Sampah organik atau sering disebut sampah
basah merupakan sampah yang dapat terurai kembali,
artinya bahan sampah tersebut dapat membusuk oleh
bakteri tanpa harus didaur ulang. Alternatif metode
penanganan sampah organik adalah mengolah dengan
pengomposan alami, lubang biopori atau menggunakan
komposter untuk menghasilkan kompos dan pupuk cair.

Sampah anorganik atau sering disebut sampah
kering merupakan jenis sampah yang sulit terurai oleh
alam, apabila semakin menumpuk dapat menyebabkan
pencemaran. Sebagian besar sampah anorganik adalah
sampah yang dapat didaur ulang.

Jenis sampah yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun seperti oli bekas kapal, baterai,
botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dan lainnya
memiliki sifat dan konsentrasi, yang secara langsung
maupun tidak, dapat merusak lingkungan hidup dan
membahayakan kesehatan manusia. Salah satu cara
penanganan jenis sampah ini adalah dengan mekanisme
e-waste.

BANK SAMITA
Gereja Santa Maria Imakulata memiliki sebuah

bank yang dikenal dengan nama Bank Samita yang
merupakan salah satu bentuk aksi nyata umat Paroki
Kalideres atas permasalahan sampah yang semakin
meresahkan. Bank Samita diresmikan oleh Wakil Kepala

48

Dinas LH DKI Jakarta bertepatan tutup botol, plastik bening, kresek tempati pun akan menjadi semakin
dengan peringatan Hari Bumi tahun putih/warna, botol shampo, ember tidak layak huni.
2018, Minggu (22/4). plastik, sendok plastik, botol susu,
kardus, koran, kertas putih/warna, Paroki Kalideres bersama-
Misi dari Bank Samita adalah majalah, karton, alumunium, botol sama dengan beberapa tokoh
untuk membangun budaya ramah beling, aki, cd, kaleng dan sampah- pemuka agama, melakukan
lingkungan sesuai dengan 12 ciri sampah yang dapat didaur ulang kegiatan penanaman pohon
paroki ramah lingkungan serta lainnya. Sampah-sampah ini akan bersama pada Hari Bumi 2018.
habitus cinta lingkungan hidup ditimbang sesuai jenisnya. Nilai Acara dengan tema “Merawat Bumi,
dengan melakukan pemilihan uang yang diterima akan dicatatkan Rumah Kita Bersama” ini turut
sampah dalam rumah tangga dalam rekening tabungan nasabah. mengundang perwakilan dari dinas
dan setiap kegiatan. Dengan Sampah pun berubah menjadi lingkungan hidup DKI Jakarta.
adanya kegiatan ini, sampah yang berkat.
dibuang ke TPA pun dapat semakin Kegiatan penanaman pohon
berkurang. PENANAMAN POHON ini merupakan kerjasama lintas
Selain sampah, masalah agama dari Paroki Kalideres,
Setiap individu, kelompok Sekolah Mahabodhi, Gereja Bethel
kegiatan atau lingkungan dapat kawasan hijau terutama di kota-kota Indonesia, GP Ansor, FKUB dan
menjadi nasabah Bank Samita. besar juga mendapatkan sorotan Kelurahan Pegadungan RW 01.
Pada saat mendaftar, setiap dari Paroki Kalideres. Kebutuhan Kegiatan kemudian dilanjutkan
nasabah akan mendapatkan nomor masyarakat akan sarana tempat dengan acara peresmian Bank
nasabah dari Rekening Laku Pandai tinggal dan bisnis yang semakin Samita dan Seminar Hari Bumi.
hasil kerjasama Bank Sampah Induk meningkat menyebabkan berbagai
dengan BNI. Bank Samita akan kompleks perumahan, apartemen Beberapa spanduk yang
memasukkan dana hasil penjualan dan perkantoran terus dibangun. terpajang saat rangkaian acara
sampah ke rekening nasabah Alhasil, kawasan hijau pun semakin tersebut, berisi ilustrasi dan tulisan
setelah dipotong biaya 20% untuk mengecil. yang menyentil hati setiap orang
biaya operasional. Pencairan dana yang melihatnya. Sudah sepatutnya
ke rekening nasabah akan dilakukan Kawasan hijau memiliki kita menunjukkan rasa cinta kita
setiap 6 bulan. kontribusi besar dalam kehidupan pada bumi dengan merawatnya
kita. Mereka adalah sumber sepenuh hati. Bumi bukan warisan
Bank Samita beroperasional penghasil oksigen yang kita hirup. dari leluhur kita tapi titipan buat
setiap hari Minggu pertama dan Dengan semakin menyempitnya anak cucu kita. Jangan biarkan
ketiga, mulai dari jam 8 pagi sampai kawasan hijau, sumber penyedia bumi kita meradang! Sayangi bumi,
12 siang. Sampah-sampah yang oksigen untuk kita pun semakin mulai dari diri sendiri, mulai dari hal
dapat ditabung antara lain gelas berkurang pula. Bumi yang kita kecil, mulai dari sekarang. (/eys)
plastik, botol plastik, tutup galon,


Click to View FlipBook Version