The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

5 WIndu Misi OMI di KAJ Membuahkan Paroki baru ke-65 Santa Maria Imaculada

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Rak Buku Paroki Kalideres, 2022-02-03 22:01:05

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI Distrik Jakarta

5 WIndu Misi OMI di KAJ Membuahkan Paroki baru ke-65 Santa Maria Imaculada

Cerdas Tangkas
OMTrIieDninstiruimk J2a0k1a6rta

Download versi e-book di www.omi-indonesia.org

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

Semakin Mengenal,
Semakin Mengasihi,
Semakin Saling Meneguhkan....

Bapak dan Ibu yang terkasih,
Terpujilah Tuhan Kita Yesus Kristus dan Maria Imakulata! Inilah salam khas
OMI yang biasa ditulis oleh St. Eugenius de Mazenod dan para Pemimpin OMI
di awal suratnya. Salam itu juga biasa dipakai untuk menutup pertemuan-
pertemuan yang diadakan oleh para Oblat. Tentu hal seperti ini tidak
banyak diketahui oleh umat, karena memang lebih sering digunakan secara
intern dalam keluarga OMI saja. Namun bukan berarti bahwa umat pada
umumnya tidak boleh memakai. Di paroki-paroki OMI, salam ini sudah lebih
umum digunakan dalam menutup berbagai pertemuan. Salam ini menjadi
doa singkat atas apa yang sudah kita hasilkan dalam setiap pertemuan.
Semua kegiatan kita lakukan dengan sepenuh hati demi memuliakan Tuhan,
karena Yesus-lah yang menjadi alasan kita mengadakan berbagai kegiatan
dan pertemuan iman dalam Gereja maupun kelompok-kelompok. Maria
Imakulata menjadi bagi kita teladan dalam mengikuti Yesus Kristus.
Kongregasi OMI telah berkarya di Paroki Cengkareng selama lebih dari 38
tahun dan kemudian dipercaya untuk mengelola Paroki Kalideres, buah
pemekaran Paroki Cengkareng. Umat mengetahui bahwa para imam yang
berkarya di dua paroki ini adalah dari Kongregasi OMI. Namun banyak juga
yang tidak mengetahui dan memahami: siapakah para pastor OMI itu?
Apakah itu OMI? Apa bedanya OMI dan O.Carm atau CP? Bagi kebanyakan
umat, pertanyaan itu mungkin tidak terlalu penting. Hal yang paling penting
adalah mendapatkan pelayanan yang diperlukan.
Tak kenal maka tak sayang. Begitulah kata pepatah. Sebagai seorang imam,
para imam OMI sama dengan imam lainnya di mana pun. Namun sebagai
seorang OMI, ia mempunyai gaya hidup yang khas. Mungkin kekhasan
yang paling kelihatan adalah dari pakaiannya. Para Oblat – sebutan khas
para pastor OMI - memakai jubah putih, salib besar dan sabuk hitam untuk
menyelipkan salibnya. Namun saya belum pernah ditanya umat, “Mengapa
pakaian OMI seperti ini?”
Sejak tahun 2014, OMI seluruh dunia merayakan 200 tahun lahirnya OMI

2

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

di dunia. Puncak perayaan akan diadakan pada
bulan Januari 2017. Masa tiga tahun ini disebut
dengan Triennium Oblat (masa tiga tahunan).
Selama tiga tahun ini OMI seluruh dunia
mengadakan berbagai kegiatan bersama umat
yang mereka layani. Setiap tahun direnungkan
tema berbeda: Hati Baru (tahun pertama);
Semangat Baru (tahun kedua) dan Misi Baru
(tahun ketiga). Tahun 2016 ini kita berada
pada tahun ketiga dengan tema “Misi Baru”.
Para Oblat diajak untuk merenungkan dan
menemukan bersama umat, misi baru macam
apa yang akan dilaksanakan pada tahun-tahun
yang akan datang dalam rangka menjawab
kebutuhan umat dan Gereja. Sumbang saran dari umat yang menerima
berbagai bentuk pelayanan para Oblat perlu didengar dalam rangka
menemukan Misi Baru.

Saya gembira bahwa Panitia Triennium Oblat Distrik Jakarta lewat salah
satu kegiatannya mengadakan Lomba Cerdas Tangkas Triennium 2016
yang mengambil tema tentang OMI dan Paroki. Lomba yang diikuti oleh
setiap Lingkungan di 2 Paroki ini saya harap menjadi sarana umat untuk
semakin mengenal OMI dan paroki. Paroki Cengkareng dan Kalideres adalah
rumah kita, keluarga kita, komunitas kita. Kita masing-masing menjadi
anggotanya. Oleh karena itu kita memiliki kewajiban untuk mengenalnya
lebih dalam sehingga juga semakin mencintai dan lebih lagi merawat dan
mengembangkannya. Kita bukan hanya sekedar mau menikmati pelayanan
yang diberikan oleh Paroki dan para Oblat. Kita adalah anggota tubuh
Gereja, tempat Kristus sebagai Kepalanya. Sebagai anggota tubuh Gereja,
kita harus saling memberi perhatian, saling memelihara, saling menjaga dan
saling mendukung.

Selamat berlomba, semoga kegiatan ini menumbuhkan cinta kita akan
Paroki kita dan para Oblat yang melayaninya. Terima kasih banyak kepada
seluruh Panitia Cerdas Tangkas Triennium 2016 dan seluruh pihak yang
terkait di dalamnya.

Tuhan memberkati.

Romo Antonius Andri Atmaka, OMI
Superior OMI Distrik Jakarta

3

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

Sadari dan Kenali OMI

Salam Sejahtera,
Tahun ini Kongregasi OMI berumur 200 tahun.
Ini sebuah sejarah dan fakta yang pantas
disyukuri oleh para Oblat di seluruh dunia
beserta sekalian umat yang mereka layani dan
para sahabat OMI.
Dalam rangka syukur atas 200 tahun pendirian
OMI ini, ada banyak kegiatan bersama yang
diselenggarakan selama 3 tahun. Kegiatan
atau pesta syukur selama 3 tahun ini lebih
dikenal dengan sebutan Triennium Oblat. Pesta
Triennium telah dimulai sejak 8 Desember 2014
dan akan ditutup pada tanggal 25 Januari 2017 yang akan datang.
Pada tahun 2016, salah satu kegiatan Triennium untuk membantu para
Oblat menyadari sejarah perjalanan Kongregasi sekaligus untuk membuat
umat dan para sahabat lebih mengenal Kongregasi OMI adalah lewat
Lomba Cerdas Tangkas. Lomba ini diselenggarakan di dua Paroki yang
dilayani oleh para Oblat di Distrik Jakarta. Semoga berkat kegiatan Cerdas
Tangkas Triennium 2016 ini, kita semua makin mengenal Santo Eugenius de
Mazenod dan Kongregasi OMI yang didirikannya.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Panitia
Cerdas Tangkas Triennium 2016 atas usaha keras dan kreatifnya untuk
menyelenggarakan lomba ini. Banyak terima kasih juga kami haturkan
kepada para peserta dan para supporter (dari tiap Lingkungan) mereka.
Selamat berlomba dengan gembira dan penuh cinta kepada OMI.
Tuhan memberkati. Bunda Maria menyertai.

F.X. Rudi Rahkito Jati, OMI
Animator Triennium Oblat Distrik Jakarta

4

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

Susunan Panitia

Pastor Pendamping Romo F.X. Rudi Rahkito Jati, OMI
Pendamping Lidya Endaryanti
Maria Goretti
Julius Husen

Ketua Gregorius Junus

Sekretaris Catherine Nila Sutedja

Bendahara Henry Mihardja

Seksi Acara Michael A. Maturbongs

Adrianus Samuel

Seksi Materi dan Soal S.M. Titi Suhartono

Seksi Programmer Santoso Lukman

Seksi Publikasi & Dokumentasi Hersen

Pier

Seksi Perlengkapan Sutjipto Salim

Jelly

Seksi Konsumsi Paulina L. S.

Seksi Hadiah Liana Soesanto

5

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

Panduan Lomba Cerdas Tangkas

Pengantar
Berawal dari pengalaman rohani St. Eugenius de Mazenod, 200 tahun lalu
berdirilah Kongregasi Oblat Maria Imakulata (OMI). Selama dua abad ini
pula Kongregasi OMI tumbuh dan berkembang di seluruh dunia. Peringatan
yang amat bersejarah bagi Kongregasi OMI ini disyukuri dan dirayakan
selama 3 tahun dalam perayaan yang disebut Triennium Oblat.
Bersama para Oblat yang berkarya di berbagai penjuru dunia, kita pun turut
mensyukuri dan merayakan peristiwa agung ini. Pada perayaan tahun ketiga
ini, yang menjadi puncak perayaan, kami akan menyelenggarakan kegiatan
untuk OMI Distrik Jakarta – yaitu Paroki Cengkareng dan Paroki Kalideres
- yang berupa Cerdas Tangkas Triennium 2016. Untuk itu kami Panitia
Cerdas Tangkas Triennium 2016 mengundang Pastor, Suster, Bapak & Ibu
Pengurus Wilayah & Lingkungan, serta Sdr/i. Pengurus OMK Lingkungan
yang berada dalam wilayah Paroki Cengkareng dan Paroki Kalideres untuk
berpastisipasi dan merayakannya.
Timeline
• 19 Mei 2016: Surat pemberitahuan kepada Ketua Wilayah, Ketua

Lingkungan, Pengurus Kelompok Kategorial, dan Pengurus Unit
Triennium
• Juni 2016: Sosialisasi kepada Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan,
Pengurus Kelompok Kategorial, dan Pengurus Unit Triennium
(penjelasan dan pembagian buku panduan lomba dan materi soal)
• Juni s/d akhir Juli 2016: Pelaksanaan Babak Penyisihan Tingkat Unit
(di Unit masing-masing)
• 31 Juli 2016: Pelaksanaan Babak Penyisihan Kelompok Kategorial (di
Trinitas)
• 01 Agustus 2016: Penyetoran Nama Perwakilan Unit ke Panitia Cerdas
Tangkas
• 14 Agustus 2016: Pelaksanaan Babak Penyisihan Tingkat Paroki di
Trinitas (16 tim)
• 17 Agustus 2016: Pelaksanaan Babak Semi Final (8 tim) & Final (4 tim)
di SMI

6

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

Peserta
• Peserta adalah umat yang berdomisili di dalam wilayah Paroki

Cengkareng dan Paroki Kalideres dari semua golongan usia.
• Tiap Lingkungan dan Kelompok Kategorial wajib mengirimkan minimal 1

tim yang terdiri dari 3 anggota (boleh menyiapkan 2 anggota cadangan).
• Lomba ini berbasis Lingkungan sehingga peserta dalam satu tim

agar tidak lintas Lingkungan atau wilayah. Peserta harus memilih
keikutsertaan hanya pada satu tim saja dan diutamakan keikutsertaan
mewakili Lingkungan (bila ternyata overlap untuk mewakili Kelompok
Kategorial).

Unit Triennium & Kuota Unit
Secara keseluruhan terdapat 4 Unit Triennium dan Kelompok Kategorial
dengan kuota yang masuk ke Babak Penyisihan Tingkat Paroki, sebagai
berikut:
1. Unit Trinitas : 4 tim (49 Lingkungan)
2. Unit SMI : 6 tim (79 Lingkungan)
3. Unit Seraphine : 2 tim (14 Lingkungan)
4. Unit Palotti : 2 tim (7 Lingkungan)
5. Kategorial : 2 tim
Total 16 tim yang masuk ke Babak Penyisihan Tingkat Paroki

Jenis Lomba
I. Babak Penyisihan Tingkat Unit
Jenis lomba yang diselenggarakan adalah:
1. Cepat Tepat Tiap tim memilik amplop soal yang
masing-masing berisi 10 soal.
Diberikan waktu 5 detik untuk menjawab
setiap soal
2. Soal Rebutan Berisi 30 soal yang diperebutkan.
3. Menyusun Puzzle Setiap puzzle terdiri dari potongan-potongan
yang harus diselesaikan oleh tim dalam
kurun waktu 1 menit.

II. Babak Penyisihan Tingkat Paroki
Jenis lomba yang diselenggarakan adalah:
1. Cepat Tepat Tiap tim memilik amplop soal yang masing-masing
berisi 10 soal.
Diberikan waktu 5 detik untuk menjawab setiap

7

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

soal.
2. Soal Rebutan Berisi 30 soal yang diperebutkan.
3. Menyusun Puzzle Setiap puzzle terdiri dari potongan-potongan yang
harus diselesaikan oleh tim dalam kurun
waktu 1 menit.
4. Tebak Gambar Menebak gambar yang berupa personel gereja,
bagian gereja, dll.
Diawali rebutan soal sebelum diberi hak untuk
menebak gambar.

III. Babak Semi Final
Jenis lomba yang diselenggarakan adalah:
1. Cepat Tepat Tiap tim memilik amplop soal yang masing-masing
berisi 10 soal.
Diberikan waktu 5 detik untuk menjawab
setiap soal.
2. Soal Rebutan Berisi 30 soal yang diperebutkan.
3. Menyusun Puzzle Setiap puzzle terdiri dari potongan-potongan yang
harus diselesaikan oleh tim dalam kurun
waktu 1 menit.
4. Tebak Gambar Menebak gambar yang berupa personel gereja,
bagian gereja, dll.
Diawali rebutan soal sebelum diberi hak untuk
menebak gambar.
5. Melengkapi Lirik Lagu Melengkapi 5 lirik yang hilang dari lagu yang telah
disiapkan dalam buku ini.

IV. Babak Final
Jenis lomba yang diselenggarakan adalah:
1. Melengkapi Lirik Lagu Melengkapi 5 lirik yang hilang dari lagu yang telah
disiapkan dalam buku ini.
2. Lining and Blocking Setiap tim berebut menjawab pertanyaan.
Tim yang menjawab benar dapta memilih satu
kotak yang diinginkan.
Tim yang lebih dulu berhasil menyusun secara
berderet 4 kotak, baik horisontal atau vertikal akan
memenangkan game yang bersangkutan.
Setelah satu game selesai, dapat dimulai game
yang baru.

8

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

Sistem Penilaian
• Cepat Tepat: Jawaban benar 100 dan jawaban salah 0
• Soal Rebutan: Jawaban benar 100 dan jawaban salah -50
• Tebak Gambar: Rebutan soal di awal dapat hak menebak gambar
(tidak dapat nilai).
Berhasil menebak gambar pada:
Bukaan I: 200
Bukaan II: 150
Bukaan III: 100
• Menyusun Puzzle: Penyelesaian lengkap : 100
• Melengkapi Lirik: Benar lengkap 5 lirik : 100
Tidak lengkap :0
• Lining & Blocking: Jawaban benar: dapat memilih satu kotak yang
diinginkan (tidak dapat nilai)
Jawaban salah: -50
Berhasil menyusun berderet 3 kotak (horizontal
atau vertical): 300

Jenjang Kompetisi
Jenjang kompetisi adalah sebagai berikut:
I. Babak Penyisihan Tingkat Unit: Jumlah tim sebanyak-banyaknya
II. Babak Penyisihan Tingkat Paroki: 16 tim dari kuota Babak Penyisihan
Tingkat Unit
III. Babak Semi Final: 8 tim terbaik dari Babak Penyisihan Tingkat Paroki
IV. Babak Final: 4 tim terbaik dari Babak Semi Final

Sistem Kompetisi
I. Babak Penyisihan Tingkat Unit
Ditentukan sendiri oleh setiap Unit sesuai jumlah peserta dan kompleksitas
kompetisi yang hendak diciptakan.
II. Babak Penyisihan Tingkat Paroki
Menggunakan sistim setengah kompetisi dari 16 tim menjadi 8 tim terbaik
III. Babak Semi Final
Diikuti oleh 4 tim terbaik.
IV. Babak Final
Menggunakan sistim setengah kompetisi untuk 4 tim. Akan menghasilkan
Juara 1, Juara 2, Juara 3, dan Juara Harapan 1

9

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

Cakupan Soal
Cakupan soal melingkupi:
1. St. Eugenius de Mazenod: sejarah hidup, spiritualitas, dll
2. Kongregasi OMI Internasional & Provinsi Indonesia: sejarah, spiritualitas,

personel, karya, dll
3. Paroki Cengkareng & Paroki Kalideres: sejarah, personel, karya, dll
4. Triennuim OMI: arti, kegiatan, dll
Panitia Distrik akan menyediakan materi dan contoh soal dan diharapkan
setiap Unit dan Kelompok Kategorial dapat secara aktif dan kreatif
mengembangkannya sendiri dari materi soal yang disediakan.
HADIAH
Panitia Cerdas Tangkas Distrik akan menyediakan hadiah untuk tim
pemenang:
1. Babak Penyisihan Tingkat Unit: hadiah untuk 16 tim (sesuai kuota

masing-masing Unit)
2. Babak Penyisihan Tingkat Paroki: hadiah untuk 8 tim
3. Babak Final: hadiah untuk 4 tim terbaik (juara 1, 2, 3, dan harapan 1)

10

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

MOTrMiaetIneDnriiiusCmterirk2d0Ja1as6kTaarntagkas

Berikut ini disajikan materi untuk Lomba Cerdas Tangkas Triennium 2016
OMI Distrik Jakarta.
Materi ini terangkum dalam 8 Kelompok:
1. Santo Eugenius de Mazenod yang berisi perjalanan hidup Santo

Eugenius de Mazenod dari sejak lahir hingga wafatnya.
2. Tarekat Oblat Maria Imakulata (OMI) yang berisi sejarah berdirinya

Tarekat OMI dan karya-karyanya di seluruh dunia.
3. OMI Provinsi Indonesia berisi tentang sejarah terbentuknya OMI Provinsi

Indonesia.
4. Paroki Cengkareng tentang sejarah peziarahan umat Cengkareng dari

yang tercerai-berai hingga menjadi Paroki dan melahirkan Paroki-Paroki
baru.
5. Paroki Kalideres tentang hari-hari bersejarah dalam perjalanannya dari
Stasi hingga menjadi Paroki.
6. Stasi St. Vincentius Pallotti sedikit tentang sejarah Stasi dan keadaannya
sekarang.
7. Triennium Oblat untuk mengenal rangkaian tahun-tahun menuju 200
tahun usia Tarekat OMI.
8. Siapa Tahu Jawabannya? Adalah hanya 10 pertanyaan yang di buku ini
yang sengaja tidak disediakan jawabannya. Umat diharapkan mencari
tahu jawabannya sendiri.
Dari materi ini nantinya akan dibuat soal-soal pertanyaan Cerdas Tangkas
Triennium 2016 OMI Distrik Jakarta. Variasi pengembangan pertanyaan
dari satu nomor materi dapat dilihat contoh-contohnya di halaman setelah
penjabaran materi selesai.
Selamat ber-Cerdas Tangkas!

Panitia Cerdas Tangkas Triennium 2016
OMI Distrik Jakarta

11

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

SANTO EUGENIUS DE MAZENOD
1. Ayah Eugenius bernama Charles Antoine de Mazenod.
2. Ibu Eugenius bernama Marie Rose Eugenie Joannis.
3. Eugenius lahir di kota Aix-en-Provence di Perancis Selatan.
4. Eugenius lahir pada tanggal 01 Agustus 1782.
5. Santo Pelindung Keluarga de Mazenod adalah Santo Charles (Carolus).
6. Tahun 1791 Eugenius memulai masa pelariannya karena Revolusi

Perancis.
7. Nice di Italia adalah kota pertama tempat Eugenius mengasingkan diri.
8. Dalam pengungsian di Venezia, St. Eugenius bertemu Pastor Don

Bartolo Zinelli, SJ yang sangat membantunya dengan nasihat-nasihat
dan memberikan pendidikan dasar kepadanya.
9. Pada tahun 1802, St. Eugenius dipanggil ibunya pulang ke Aix.
10. Pertobatan St. Eugenius terjadi pada Jumat Agung, 27 Maret 1807.
11. Pengalaman rohani yang menggiring pada pertobatan St. Eugenius
terjadi saat ia begitu tersentuh melihat Salib Kristus.
12. Buah pertobatan St. Eugenius adalah kemantapan hatinya untuk
mempersembahkan diri dan hidup seutuhnya bagi Kristus.
13. Pada bulan Oktober 1808, meski keluarganya melarang, St. Eugenius
masuk Seminari.
14. St. Eugenius masuk Seminari St. Sulpice di Paris.
15. St. Eugenius ditahbiskan menjadi imam pada 21 Desember 1811
16. Tahbisan Imam St. Eugenius berlangsung di Katedral Amiens.
17. Karya pertama Pastor Eugenius adalah di Seminari St. Sulpice.
18. Oktober 1812 St. Eugenius kembali ke tanah kelahirannya, Aix-en-
Provence.
19. Opsi pelayanan St. Eugenius adalah berkaya di antara orang-orang
yang terlantar, kelompok orang miskin yang hanya mengerti bahasa
daerah setempat.
20. Bagi St. Eugenius, mereka yang paling terlantar adalah (1) Kaum Miskin:
pengrajin, petani, pembantu rumah tangga, orang miskin papa; (2)
Kaum Muda; (3) Para Narapidana. Merekalah yang tidak terlayani. Maka

12

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

untuk melayani mereka, St. Eugenius memohon kepada Uskup untuk
dibebaskan dari tanggungjawab paroki dan administratif.
21. Khotbah pertama St. Eugenius membuat heboh karena berbicara
kepada para pelayan, tukang cuci, kuli, tukang masak, tukang sapu,
pembersih kandang, dan pekerja kasar lainnya.
22. Khotbah pertama St. Eugenius memakai bahasa ibu orang-orang yang
mendengarkannya, yaitu bahasa daerah Provence.
23. Khotbah yang membuat heboh itu terjadi pada Masa Prapaskah, 07
Maret 1813.
24. Khotbah yang membuat heboh itu berlangsung di Gereja Sta. Maria
Magdalena, Aix-en-Provence.
25. 25 April 1813, St. Eugenius mengumpulkan pemuda-pemuda
pengangguran yang ada di kota dan membentuk “Asosiasi Pemuda
Kristiani Provence”.
26. Pelindung “Asosiasi Pemuda Kristiani Provence” adalah Santa Maria
Imakulata.
27. Karya pelayanan bagi para tahanan ditekuni St. Eugenius di penjara Aix.
28. Tahanan yang dilayani St. Eugenius termasuk di dalamnya sekitar 2.000
orang Austria berstatus tawanan perang.
29. Karena terlalu lelah melayani jiwa-jiwa yang haus akan makanan rohani,
St. Eugenius akhirnya terkena penyakit tifus yang pada saat itu sedang
mewabah di penjara.
30. Ketika St. Eugenius menderita sakit keras, para anggota Asosiasi
Pemuda Kristiani Provence yang dibentuknya menggalang doa bersama
di bawah kaki patung “Notre-Dame de la Grace” di Gereja Sta. Maria
Magdalena.
31. Selama 4 bulan St. Eugenius terbaring di tempat tidur karena tifus yang
semakin hari semakin parah.
32. St. Eugenius sempat menerima viaticum pada 14 Maret 1814.
33. Pada 03 Mei 1814, Eugenius bersama para pemuda dari Asosiasi yang
dibentuknya merayakan Misa Syukur kesembuhannya di Gereja Sta.
Maria Magdalena.
34. Pengalaman sakit parah membuat St. Eugenius sadar bahwa demi
suatu pelayanan yang efektif, ia tidak dapat bekerja sendirian.

13

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

35. Pada 25 Januari 1816, St. Eugenius mulai hidup di bekas Biara Karmel
di Aix-en-Provence.

36. Bersama rekan berkarya yang berhasil dikumpulkannya, St. Eugenius
membentuk kelompok yang diberi nama “Misionaris Provence”.

37. Pada 14 Oktober 1832 St. Eugenius ditahbiskan sebagai Uskup Tituler
Ikosia di Afrika Utara.

38. Tahbisan Uskup St. Eugenius berlangsung di Gereja St. Silvester, Roma.
39. Tahun 1837, St. Eugenius menjabat sebagai Uskup Marseilles.
40. Sejak berkarya sebagai Uskup Marseilles, St. Eugenius menjalankan

“tugas ganda” sebagai Uskup Marseilles dan Pemimpin Kongregasi
OMI.
41. “Tugas ganda” St. Eugenius diembannya hingga akhir hayatnya.
42. St. Eugenius wafat di Marseilles.
43. St. Eugenius wafat pada 21 Mei 1861.
44. St. Eugenius wafat dengan dikelilingi oleh para puteranya, Misionaris
Oblat Maria Imakulata, yang terus tekun berdoa baginya.
45. Wasiat St. Eugenius kepada para puteranya adalah: “Praktekkanlah
cinta kasih, cinta kasih, cinta kasih di antara kalian; dan di luar, semangat
yang menyala-nyala demi keselamatan jiwa-jiwa.”
46. Pada sakratul mautnya, St. Eugenius masih tetap sadar, ia meminta
semua yang hadir dan mengelilinginya itu untuk menyanyikan lagu
“Salve Regina”.
47. Hari wafat St. Eugenius bertepatan dengan Hari Raya Pentakosta
48. Pada tanggal 19 Oktober 1975, Paus Paulus VI membeatifikasi Mgr.
Eugenius de Mazenod.
49. Pada tanggal 03 Desember 1995, Paus Yohanes Paulus II menggelarinya
sebagai Santo.
50. Makam St. Eugenius de Mazenod terletak di sebuah Kapel Khusus di
Katedral Marseilles.
51. Kualitas yang mencirikan pribadi St. Eugenius de Mazenod yang dapat
kita temukan dalam Litani St. Eugenius de Mazenod antara lain: (1)
Pendiri Kongregasi OMI; (2) Pejuang kaum miskin; (3) Pencipta komunitas
apostolik; (4) Saksi cinta kasih Kristus tersalib; (5) Pengkhotbah dalam

14

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

misi paroki; (6) Pelayan kaum muda.
52. Kualitas yang mencirikan pribadi St. Eugenius de Mazenod yang dapat

kita temukan dalam Litani St. Eugenius de Mazenod antara lain: (7)
Pengajar kaum terlantar; (8) Gembala bagi para tahanan; (9) Perintis
pelayanan; (10) Pewarta Kabar Gembira; (11) Penginjil bangsa-bangsa;
(12) Pendukung keadilan.
53. Mgr. Fortune de Mazenod adalah paman St. Eugenius yang menjadi
Uskup Marseilles.
54. Dalam kesusahan dan kesedihan karena begitu banyak puteranya yang
meninggalkan kelompoknya, St. Eugenius memberkati Patung Santa
Maria Imakulata di Gereja Aix.
55. Pemberkatan Patung Santa Maria Imakulata terjadi pada 15 Agustus
1822.
56. Patung Santa Maria Imakulata ini kemudian dikenal sebagai “Oblat
Madonna”.
57. Jumlah bintang di atas kepala Oblat Madonna ada 12 bintang.
58. Patung Oblat Madonna adalah patung Bunda Maria mengenakan
kerudung emas, sama dengan warna emas baju dan jubahnya.
59. Patung Oblat Madonna menggambarkan konsep Maria Imakulata
secara jelas, yaitu: (1) Satu kaki di atas bulan sabit, yang lainnya
menghancurkan ular; (2) Tangan kanannya ada pada hatinya; (3) Tangan
yang satunya lagi terulur untuk menebarkan berkat bagi anak-anak
yang berdoa kepadanya.
60. Saat St. Eugenius memberkati patung Oblat Madonna, ia melihat
Bunda Maria Imakulata yang tersenyum padanya, membuka matanya
dan mengangguk pada St. Eugenius.
61. Penglihatan St. Eugenius di depan patung Oblat Madonna membuat
ia yakin dan percaya bahwa segala yang telah dikerjakannya bagi
kongregasinya adalah berasal dari Tuhan dan direstui sepenuhnya oleh
Tuhan.
62. Tradisi penglihatan St. Eugenius di depan patung Oblat Madonna kuat
hidup dalam Kongregasi OMI yang memang menjadikan Santa Maria
Imakulata sebagai Pelindung Kongregasi bahkan nama diri Kongregasi
itu sendiri.
63. Kasula Tahbisan Imamat St. Eugenius disiapkan oleh ibunya dari bahan

15

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

gaun pengantinnya.
64. Relikwi St. Eugenius berupa potongan jantungnya tersimpan di

beberapa tempat, antara lain di Roma dan Aix-en-Provence.
65. Relikwi Meja Altar tempat St. Eugenius dan rekan karyanya mengucapkan

Kaul Kekal tersimpan di Rumah Jenderal OMI di Roma, Italia.

TAREKAT MISIONARIS OBLAT MARIA IMAKULATA
1. Kelompok imam muda “Misionaris dari Provence” yang dibentuk oleh

St. Eugenius mengabdikan diri untuk pewartaan kabar baik di pedesaan
yang terlantar di daerah Provence.
2. Rekan imam pertama yang bergabung bersama St. Eugenius adalah
Pastor Henri Tempier.
3. Pastor Henri Tempier berasal dari Arles.
4. Kemudian bergabung lagi 3 imam lainnya: (1) Pastor Jean-Francois
Deblieu (Deblieu); (2) Pastor Auguste Icard (Icard); dan (3) Pastor Pierre
Nolasque Mie (Mie).
5. Karya misi pertama kelompok ini adalah Kota Grans dengan penduduk
1.500 jiwa yang terlantar hidup rohaninya.
6. Dalam tahun 1816, setelah misi Kota Grans, dibuka lagi 2 misi baru.
7. 6 tahun kemudian, pada tahun 1822, sudah ada 24 misi yang dibuka.
8. Daerah karya misi kelompok “Misionaris Provence” mencakup
Marseilles, Arles, dan Aix.
9. Karya misi kelompok “Misionaris Provence” adalah daerah pedesaan
dan kota-kota kecil.
10. Kelompok “Misionaris Provence” berkarya di tengah-tengah penduduk
miskin dan kaum petani kecil.
11. Tahun 1818, Uskup Digne, Mgr. De Miollis menawarkan karya mengelola
tempat ziarah Maria “Notre-Dame du Laus”.
12. Tempat ziarah “Notre-Dame du Laus” terletak di Pegunungan Alpen.
13. St. Eugenius diminta oleh kelompoknya untuk merumuskan draft
konstitusi dan aturan hidup sebuah kongregasi religius.
14. St. Eugenius kemudian menyepi ke vila keluarganya yang ada di daerah

16

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

St. Laurent-du-Verdon.
15. Beberapa unsur yang ditemukan dalam Konstitusi dan Aturan Hidup

yang ditulis St. Eugenius untuk kelompoknya merupakan adaptasi
dari Konstitusi yang disusun Santo Alfonsus Liguori untuk tarekatnya,
Tarekat Redemptoris.
16. Dalam Retret Tahunan kelompoknya di bulan Oktober 1818, St. Eugenius
mengemukakan draft konstitusi dan aturan hidup yang disusunnya
kepada rekan-rekan sekerja dan beberapa frater skolastik.
17. 01 November 1818, 8 orang anggota kelompok “Misionaris Provence”
mengucapkan Kaul Kekal, 1 orang mengucapkan Kaul Sementara untuk
setahun, dan 1 orang meminta penundaan sampai satu tahun.
18. Kaul Kekal pertama dari kelompok “Misionaris Provence” berlangsung
di Kapel Rumah Misi di Aix-en-Provence.
19. Tahun 1823 St. Eugenius diangkat menjadi Vikaris Jenderal Keuskupan
Marseilles.
20. Karya kelompoknya diterima dengan baik, tetapi juga mendapat
perlawanan kuat dari kalangan gereja setempat, maka St. Eugenius
meminta perlindungan dari Bapa Suci.
21. 25 Oktober 1825, St. Eugenius mengubah nama kelompoknya menjadi
“Oblat Santo Carolus”.
22. Santo Carolus diambil sebagai pelindung kelompok St. Eugenius karena
juga menjadi pelindung Keluarga de Mazenod.
23. Perubahan nama tersebut menjadi indikasi bahwa medan karya
kelompok ini bukan hanya terbatas pada daerah di sekitar Provence
saja.
24. November 1825, St. Eugenius berangkat ke Roma untuk memohon
agar Bapa Suci menyetujui dan mengesahkan “Kelompok Misionaris
Oblat Santo Carolus” sebagai sebuah kongregasi tingkat kepausan.
25. Pada tanggal 20 Desember 1825, St. Eugenius beraudiensi dengan
Bapa Suci Leo XII.
26. Pada tanggal 15 Februari 1826, Pastor Eugenius mengikuti 9 x Misa
Kudus berturut-turut, karena di hari itu dimulai pertemuan pada Kardinal
Kongregasi di Istana Kardinal Prefek salah satunya untuk menyelesaikan
perundingan-perundingan mereka atas pengajuan Konstitusi dan Aturan
Hidup kelompok St. Eugenius.

17

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

27. Pada tanggal 17 Februari 1826, Paus Leo XII mengukuhkan keputusan
Kongregasi para Kardinal, memberikan persetujuan khusus kepada
Kongregasi, Aturan-Aturan dan Konstitusi para Misionaris Oblat Maria
Imakulata (OMI).

28. Bagian dari Konstitusi dan Aturan Hidup OMI adalah: (1) Prakata dari
Bapa Pendiri; (2) Bagian Pertama – Karisma Para Oblat; (2) Bagian
Kedua – Pendidikan; (3) Bagian Ketiga: Organisasi; (4) Lampiran – Doa
untuk Oblat Yang Meninggal.

29. Konflik antara Kaisar dan Tahta Suci menyeret St. Eugenius pada posisi
tidak menguntungkan. St. Eugenius dituduh menerima jabatan Uskup
tanpa persetujuan negara.

30. Akibat tuduhan menerima jabatan Uskup tanpa persetujuan negara,
kewarganegaraan Prancis St. Eugenius sempat dibekukan.

31. Persahabatan dan kepercayaan Paus akan kesetiaan St. Eugenius
membuat St. Eugenius berlega hati dan menyebut para Oblat sebagai
“orang-orang Paus”.

32. Sebagai Uskup Marseilles, St. Eugenius mengatur kembali keuskupan
itu, membuka 22 paroki baru, mendirikan 26 gereja, dan membangun
sejumlah tempat ziarah.

33. Sebagai Uskup Marseilles, St. Eugenius juga memperbanyak karya
sosial, membuka sekolah, dan menerima sekitar 30 kongregasi religius
untuk berkarya di Keuskupannya.

34. “Notre-Dame de la Garde” adalah salah satu tempat ziarah / basilika
yang dibangun saat St. Eugenius menjadi Uskupa Marseilles.

35. Uskup de Mazenod rajin mengunjungi pondok-pondok orang kusta,
membuka pintu rumahnya bagi siapa saja, bahkan mendengarkan
keluhan para pramuria.

36. Karya internasional OMI yang pertama adalah misi ke Kanada.
37. Misi ke Kanada dimulai pada bulan Oktober 1841.
38. Para Oblat yang berkarya di Kanada dikenal sebagai kelompok “Bukit

Kalvari Kristus”.
39. Menjelang Agustus 1899, Pastor Grollier, OMI mencapai kawasan Artik

di Fort Good Hope.
40. Karya misi ke kawasan Artik ini dijuluki karya “Para Martir Udara Dingin”

oleh Paus Pius IX.

18

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

41. Di Kanada, para Oblat berkarya bersama orang-orang Indian suku
Sioux, Cris, Blackfeet, dan suku-suku Indian lainnya.

42. Orang-orang Indian menyebut para Oblat sebagai “Si Jubah Hitam
Oblat” dan juga “Penghulu Besar Doa”.

43. Karya OMI di Sri Lanka dimulai sejak tahun 1847.
44. Pada tahun 1847 pula, OMI tiba di Amerika Serikat.
45. Karya OMI di Afrika Selatan dimulai di musim gugur tahun 1851.
46. Karya OMI di Dublin, Irlandia dimulai tahun 1857.
47. Karya OMI di Irlandia berlangsung di Distrik Inchicore.
48. Sebutan singkat bagi para Misionaris OMI adalah “Oblat”.
49. Kata “Oblat” dari bahasa Latin yang berarti : “Yang Mempersembahkan

Diri Seutuhnya”.
50. Motto atau semboyan Oblat dalam Bahasa Latin adalah “Evangelizare

Pauperibus Misit Me. Pauperes Evangelizantur”.
51. Arti motto atau semboyan Oblat tersebut adalah “Dia telah mengutus

aku untuk menginjili orang miskin. Kaum miskin telah diinjili.”
52. Regio-Regio OMI di dunia: (1) Regio Afrika-Madagaskar; (2) Regio Asia-

Oceania; (3) Regio Kanada-Amerika Serikat; (4) Regio Amerika Latin; (5)
Regio Eropa.
53. Ajakan St. Eugenius kepada para putera Oblatnya adalah “TO LEAVE
NOTHING UNDARED FOR THE KINGDOM OF GOD.”
54. Dalam Bahasa Indonesia, “To leave nothing undared for the Kingdom
of God” kira-kira dapat diartikan sebagai “membuang segala takut dan
kuatir yang ada pada diri demi Kerajaan Allah”. Mudahnya, mungkin
bisa dikatakan: “Tak perlu takut, tak perlu kuatir kalau bekerja untuk
Kerajaan Allah.”
55. Sejak zaman Bapa Pendiri hingga sekarang, para Oblat telah
membuktikan diri mampu menghidupi semangat “To leave nothing
undared for the Kingdom of God” di hampir seluruh penjuru dunia –
termasuk di Indonesia. Paus Pius XI berujar: “OMI itu ahlinya misi-misi
sulit.”
56. Selain berkarya di lingkup gereja, Tarekat OMI juga mempunyai perhatian
di bidang JPIC – Justice, Peace and Integrity of Creation (Keadilan,
Perdamaian, dan Integritas Ciptaan ).

19

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

57. JPIC adalah karya misi yang fokusnya menjaga martabat manusia
dan rasa hormat kita pada seluruh ciptaan Tuhan sesuai dengan iman
kepercayaan Katolik lewat kerjasama dan pendampingan kepada
perusahaan-perusahaan, pemerintahan, jalur pendidikan, dan lembaga
swadaya masyarakat yang ada di Paroki-Paroki tempat para Oblat
berkarya.

58. Karya misi dalam bidang JPIC dari para Oblat berawal dari pemahaman
Gereja akan martabat manusia yang meliputi seruan-seruan untuk
kehidupan, keadilan ekonomi, perdamaian, nyala api iman, dan
integritas dari mahluk hidup.

59. Pada bagian Integritas Ciptaan, para Oblat dituntut untuk terus berupaya
bagi keselamatan lingkungan hidup.

60. Upaya-upaya keselamatan lingkungan hidup terus dilakukan untuk
“menghijaukan” Tarekat OMI dan Paroki-Paroki yang mereka
gembalakan.

61. Para Oblat juga terus berjuang membantu umat dalam penyelamatan
lingkungan hidup dari ekosistim yang terusik, perubahan iklim,
kebutuhan air bersih dan keberadaan air, permasalahan limbah industri,
pertambangan tak terencana, dan lain sebagainya.

62. Pastor Daniel LeBlanc, OMI adalah wakil Tarekat OMI yang duduk di
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menyuarakan JPIC.

63. Salib Oblat merupakan inti perutusan para Oblat yang mengalir dari
pengalaman rohani Bapa Pendiri OMI, St. Eugenius de Mazenod.

64. Konstitusi OMI No. 64: “Pakaian Oblat sama dengan pakaian Klerus
di mana kita berkarya. Ketika kita mengenakan jubah, tanda kita satu-
satunya adalah Salib Oblat.”

65. Dalam tradisi OMI, Salib Misionaris tidak pernah ikut dikuburkan
bersama dengan pemiliknya saat meninggal tetapi diwariskan kepada
Oblat lain yang mengikrarkan Kaul Kekal.

66. Tradisi Salib Misionaris sudah berlangsung sejak tahun 1830.
67. Salib Oblat yang dulu dikenakan oleh Santo Eugenius de Mazenod

secara estafet diserahkan kepada Superior Jenderal terpilih.
68. Superior Jenderal OMI akan mengenakan Salib Oblat milik St. Eugenius

selama menjabat sebagai Superior Jenderal OMI.
69. Konstitusi OMI No. 63 berbunyi : “Salib Oblat diterima saat pengucapan

20

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

Kaul Kekal”.
70. Sekarang OMI berkarya di 5 benua, dalam 58 negara di dunia, terbagi

dalam 62 Provinsi.

OMI PROVINSI INDONESIA
1. Kongregasi OMI melayani di 3 Keuskupan Agung: Keuskupan Agung

Jakarta, Keuskupan Agung Samarida, Keuskupan Agung Semarang.
2. Gua Maria di Indonesia yang dikelola oleh OMI adalah (1) Gua Maria

Kaliori, Banyumas, Jawa Tengah; dan (2) Gua Maria Mentogog, Tarakan,
Kalimantan Utara.
3. OMI Indonesia berkarya di Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan.
4. OMI Provinsi Indonesia lahir pada 21 Mei 1993.
5. Provinsial OMI Indonesia yang pertama adalah Pastor Mario Bertoli,
OMI.
6. Provinsi OMI Indonesia terbentuk dari 3 Delegasi: Delegasi Australia,
Delegasi Italia, dan Delegasi Perancis.
7. Delegasi Australia tiba di Keuskupan Purwokerto 25 Oktober 1971.
8. Delegasi Australia pertama kali berkarya di Paroki Purwokerto Timur.
9. Pada tanggal 21 Mei 1972, OMI mulai berkarya di Paroki St. Stephanus,
Cilacap, Jawa Tengah.
10. Anggota Delegasi Australia yang pertama datang ke Indonesia: (1)
Pastor Patrick Moroney, OMI; (2) Pastor David Shelton, OMI; (3) Pastor
Patrick Slatery, OMI; dan (4) Pastor John Kevin Casey, OMI.
11. Pastor John Kevin Casey, OMI menjadi Superior Delegasi Australia di
Indonesia.
12. Paroki Pertama karya Delegasi Australia di Pulau Jawa adalah Paroki
Santo Yosef, Purwokerto Timur, Jawa Tengah.
13. OMI mulai berkarya di Keuskupan Agung Jakarta pada tahun 1975.
14. Pada awal kehadirannya di KAJ, para OMI dipercaya mengembangkan
Stasi Cengkareng yang masih di bawah Paroki Tangerang.
15. Melihat peluang dan perkembangan minat panggilan menjadi Oblat di
Indonesia, pada 29 Juli 1982 diresmikan Seminari Tinggi OMI “Wisma

21

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

de Mazenod”.
16. Seminari Tinggi OMI “Wisma de Mazenod” terletak di Condongcatur,

Yogyakarta.
17. Rektor Seminari Tinggi OMI yang pertama adalah Pastor Yohanes Kevin

Casey, OMI.
18. Tahun 1987, kerasulan OMI Australia di Jawa berubah status dan

menjadi lebih mandiri sebagai “Delegasi Australia” dari sebelumnya
sebagai “Daerah Misi OMI Australia di Jawa”.
19. Beberapa misionaria Oblat Australia yang berkarya di Indonesia
pada tahun 1980-an: (1) Pastor John O’Doherty, OMI; (2) Pastor
Peter K. Subagyo, OMI; (3) Pastor Paul Gwynne, OMI; (4) Pastor Paul
Costello,OMI; (5) Pastor John O’Regan, OMI; (6) Pastor Pat McAnally,
OMI; (7) Pastor Petrus J. McLaughlin, OMI; (8) Pastor Carolus Burrows,
OMI.
20. Pada tahun 1975, Negara Laos jatuh ke tangan komunis dan terjadi
pengusiran besar-besaran terhadap semua misionaris asing yang
berkarya di Keuskupan Vientiane, Laos.
21. Para Oblat Perancis yang berkarya di Laos pada tahun 1975 terpaksa
harus meninggalkan negara itu dan kembali ke negara asal mereka.
22. Pada tanggal 29 Januari 1977, Delegasi Perancis tiba di Indonesia.
23. Anggota Delegasi Perancis yang datang pertama kali ke Indonesia
berjumlah 7 orang: (1) Pastor Andre Hebting, OMI; (2) Pastor Pierro
Bonometti, OMI; (3) Pastor Jacques Chapuis, OMI; (4) Pastor Rene
Colin, OMI; (5) Pastor Bernard Keradec, OMI; (6) Pastor Jean Subra,
OMI; dan (7) Pastor Lucien Bouchard, OMI.
24. Delegasi Perancis selama 6 bulan belajar Bahasa Indonesia di Bandung
dan tinggal bersama Oblat Delegasi Australia di Purwokerto Timur.
25. Delegasi Perancis tiba di Pontianak pada tanggal 30 Agustus 1977.
26. Beberapa Paroki di Keuskupan Sintang yang pernah dilayani para
Oblat: (1) Bika; (2) Nanga Peniung; (3) Sejiram; (4) Nanga Dangkan; (5)
Siut-Melapi.
27. Sekarang para Oblat yang berkarya di Keuskupan Sintang melayani
Paroki Sepauk dan Paroki Dangkan Silat.
28. Paroki Sepauk dan Paroki Dangkan Silat terletak di pedalaman
Kalimantan Barat.

22

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

29. Pastor Yohanes Kevin Casey, OMI wafat di Cilacap, Jawa Tengah.
30. Pastor Pierro Mario Mitro Dharmo Bonometti, OMI wafat di Balikpapan,

Kalimantan Timur.
31. Pastor Antonio Bocchi, OMI, wafat di Italia setelah menjalani operasi

jantung.
32. Seturut permintaan Pastor Antonio Bocchi, OMI saat masih hidup, maka

jasad Beliau dimakamkan di kompleks Gua Maria Mentogog, Tarakan,
Kalimantan Utara.
33. Para Oblat Italia yang diusir dari Laos membentuk Delegasi Samarinda
pada tanggal 3 Desember 1976.
34. Pada Paskah 1977, Tujuh Oblat Italia Perintis Delegasi Samarinda
meninggalkan Italia menuju tanah misi yang baru, Indonesia.
35. Tujuh Oblat Italia perintis karya misi di Indonesia: (1) Pastor Yosef
Rebussi, OMI; (2) Pastor Mario Bertolli, OMI; (3) Pastor Pierro Bonometti,
OMI; (4) Pastor Angelo Albini, OMI; (5) Pastor Antonio Bocchi, OMI; (6)
Natalino Belingheri, OMI; (7) Pastor Pancrazio di Grazia, OMI.
36. Delegasi Italia kemudian berkarya di 5 Paroki: (1) Malinau; (2) Sungai
Kayan; (3) Berau; (4) Tarakan; (5) Nunukan.
37. Mereka juga menerima perutusan baru untuk berkarya di Paroki Dahor
/ Gereja St. Petrus dan Paulus, Balikpapan.
38. Karya misi di Balikpapan melahirkan beberapa paroki baru: (1) Bontang;
(2) Tanah Grogot; (3) Penajam.
39. Pada tanggal 09 Januari 2002, Keuskupan Tanjung Selor lahir.
40. Lahirnya Keuskupan Tanjung Selor menjadi mahkota perayaan pesta
perak karya misi para Oblat Italia di Kalimantan Timur.
41. OMI Provinsi Indonesia terbentuk pada tanggal 21 Mei 1993.
42. OMI Provinsi Indonesia adalah penyatuan dari 3 Delegasi yang
sebelumnya berkarya di Indonesia secara terpisah: (1) Delegasi
Australia; (2) Delegasi Italia; (3) Delegasi Prancis.
43. Sekarang ada 30 Oblat yang berkarya di Provinsi Indonesia.
44. Sekarang ada 23 Oblat putera asli Indonesia.
45. Sekarang masih ada 7 Oblat perintis karya misi di Indonesia dari
Australia, Italia dan Perancis.

23

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

46. Ada Tujuh (7) Distrik Karya di OMI Provinsi Indonesia: Distrik Formasi,
Distrik Jakarta, Distrik Purwokerto, Distrik Balikpapan, Distrik Tarakan,
Distrik Kalimantan Utara (Kaltara), dan Distrik Kalimantan Barat (Kalbar).

47. Rumah Provinsialat OMI Provinsi Indonesia berada di Kaliori, Banyumas,
Jawa Tengah.

48. Provinsial OMI Indonesia yang pertama adalah Pastor Mario Bertolli,
OMI.

49. Sejak terbentuknya sampai sekarang, OMI Provinsi Indonesia telah
memiliki 4 orang Provinsial.

50. Provinsial OMI Indonesia yang sekarang adalah Pastor Antonius
Rajabana, OMI.

PAROKI CENGKARENG
1. Di awal tahun 1971, Bapa Uskup Agung Jakarta menyerahkan Stasi

Cengkareng dan Stasi Kapuk kepada Paroki Tangerang.
2. Stasi Cengkareng diserahkan kepada Paroki Tangerang oleh Bapak

Uskup Agung Leo Soekoto, SJ.
3. Pastor Kepala Paroki Tangerang saat penyerahan Stasi Cengkareng

adalah Pastor Anton Mulder, SJ.
4. Sebelum diserahkan kepada Paroki Tangerang, Stasi Cengkareng

berada di bawah penggembalaan Paroki Grogol.
5. Ada dua awam umat Stasi Cengkareng yang mendapat surat tugas

khusus dari Bapa Uskup Agung. Mereka adalah: (1) Bapak R.Y.
Prabowo; dan (2) Bapak V.A. Adiwahyanto.
6. Bapak R.Y. Prabowo saat itu adalah seorang Perwira TNI-AD yang
membantu di Sekretariat Paroki Tangerang.
7. Bapak V.A. Adiwahyanto saat itu adalah seorang Guru di SD Aloysius,
Tangerang.
8. Tugas kedua awam yang ditunjuk Bapa Uskup Agung Jakarta tersebut
adalah mengunjungi dan mendata umat di Stasi Cengkareng dan Kapuk.
9. Seorang awam yang tinggal di Stasi Cengkareng yang dikenal baik oleh
Pastor Anton Mulder SJ bernama Bapak Robert A. Tjuk.
10. Kegiatan pendataan umat Stasi Cengkareng dan Kapuk berlangsung

24

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

dari Juli hingga Oktober 1972.
11. Sejak tahun 1968, umat di Kapuk (Cengkareng Utara) mengadakan

Perayaan Ekaristi setiap bulan.
12. Perayaan Ekaristi bulanan umat Kapuk dipimpin oleh Pastor S.

Sutipanitro, PR.
13. Perayaan Ekaristi bulanan umat Kapuk berlangsung di Sekolah Taniwan.
14. Umat Cengkareng Selatan mengadakan Perayaan Ekaristi bulanan di

rumah Bapak Thomas Soenarya Winata atau rumah Bapak R. Soekamto.
15. Sejak tahun 1972, umat di Kompleks Kodam Jaya merayakan Ekaristi

sebulan sekali di Kapel Kodam Jaya.
16. Sejak tahun 1973, umat di Kompleks Permata, Cengkareng Timur

berhimpun dan beribadat di bawah pimpinan Bapak Thomas
Martubongs.
17. Tiga Peristiwa Duka yang terjadi pada tahun 1973 dan 1974 mempunyai
arti penting dalam kelahiran Komunitas Cengkareng.
18. Peristiwa Duka Pertama: Awal Mei 1973, Misa Arwah untuk Bapak E.
Purnomo di Bedang Timur.
19. Peristiwa Duka Kedua: Agustus 1973, Misa Arwah 40 hari berpulangnya
putera Bapak Pieter H. Wiratmo, mengumpulkan umat yang bermukim
di Cengkareng Selatan.
20. Peristiwa Duka Ketiga: Sekitar Juli 1974, umat Cengkareng Indah
dipersatukan saat seorang pegawai sipil TNI-AL meninggal dunia.
21. Sejak Peristiwa Duka Kedua, umat Cengkareng Selatan dapat
merayakan Misa 2 x sebulan di rumah Bapak Pieter H. Wiratmo.
22. Sekolah Strada mulai berfungsi pada September 1974.
23. Proyek Bina Kasih FHP (Familiar Helper Project) di Cengkareng diketuai
oleh Ibu C. Sumarsih.
24. Pada bulan November 1974, Bapa Uskup Agung Jakarta menyerahkan
Stasi Cengkareng kepada Tarekat Oblat Maria Imakulata (OMI).
25. Pada bulan Februari 1975, Pastor Patrick Moroney, OMI mendapat
tugas menggembalakan umat Stasi Cengkareng.
26. Pada bulan Maret 1975, Kepengurusan Mudika Stasi Cengkareng
terbentuk.

25

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

27. Ketua pertama Mudika Stasi Cengkareng adalah Bapak Felix Wiratmo.
28. Pada bulan Mei 1975, secara administratif, Stasi Cengkareng lepas

sepenuhnya dari Paroki Tangerang.
29. Pada Tahun 1976, Keuskupan Agung Jakarta membeli tanah seluas

8.000 m2 untuk lokasi gedung gereja Stasi Cengkareng.
30. Tanah bakal gedung gereja Stasi Cengkareng dibeli dari Bapak Haji R.A.

Nunung Mohammad Yunus dan beberapa pemilik tanah lainnya.
31. Pada bulan September 1975, sebuah rumah dikontrak dari Bapak Haji

Nunung untuk dijadikan pastoran.
32. Pastor Patrick Moroney, OMI mulai bermukim di Cengkareng sejak

September 1975.
33. Garasi yang sempit dengan halaman luas di samping kanan pastoran

dipakai untuk merayakan Ekaristi setiap minggunya.
34. Bapak Uskup Agung Leo Soekoto SJ pernah merayakan Ekaristi

bersama di garasi pastoran.
35. Pada bulan September 1975, Wilayah Stasi Cengkareng dibagi dalam

Mandala-Mandala – istilah daerah operasi ABRI.
36. Banyak anggota TNI dan Kepolisian yang berperan dalam melahirkan

Paroki Cengkareng.
37. Ada 3 Mandala di Stasi Cengkareng: (1) Mandala Barat; (2) Mandala

Tengah; dan (3) Mandala Timur.
38. Ketua Mandala Barat adalah Bapak J.B. Agus Supaat.
39. Ketua Mandala Tengah adalah Bapak Robertus A. Tjuk.
40. Ketua Mandala Timur adalah Bapak Thomas Maturbongs.
41. Perkumpulan Kematian Santo Yusuf lahir di Stasi Cengkareng pada

bulan September 1975.
42. Ketua Perkumpulan Kematian Santo Yusuf yang pertama adalah Bapak

Pieter H. Wiratmo.
43. Pada bulan Juni 1976, Pastor Patrick Moroney, OMI harus kembali ke

negaranya karena alasan kesehatan.
44. Pastor OMI kedua di Stasi Cengkareng adalah Pastor David Shelton,

OMI.
45. Seksi Liturgi Stasi Cengkareng lahir pada tahun 1976.

26

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

46. Ketua Seksi Liturgi pertama Stasi Cengkareng adalah Bapak R.Y.
Prabowo.

47. Seksi Katekese juga lahir pada tahun 1976.
48. Ketua Seksi Katekese pertama adalah Bapak V.A. Adiwahyanto.
49. Karena jumlah umat yang semakin banyak, maka disewa rumah untuk

beribadah di Jalan Sakura No. 23.
50. Pada tanggal 26 Mei 1978 diadakan rapat pemilihan nama bakal paroki

Cengkareng.
51. Tiga calon nama bakal paroki Cengkareng adalah (1) Trinitas; (2) Santa

Maria Imakulata; dan (3) Santo Antonius.
52. Pada tanggal 26 Mei 1978, Bapa Uskup Agung Jakarta, Mgr. Leo

Soekoto, SJ mengesahkan nama bakal paroki Cengkareng sebagai
Gereja Trinitas.
53. Pengurus Dewan Paroki dan Pengurus Gereja Dana Papa (DP/PGDP)
bakal paroki Cengkareng yang pertama dilantik pada tanggal 11 Juni
1978.
54. Pelantikan Dewan Paroki juga bertepatan dengan pengesahan nama
“Trinitas” sebagai nama Gereja.
55. Pastor Petrus J. McLaughlin, OMI adalah Pastor Kepala Paroki Trinitas,
Cengkareng yang pertama.
56. Pada tanggal 17 Agustus 1878, terbentuk Seksi Koor Paroki Cengkareng.
57. Ketua Seksi Koor pertama adalah Bapak J. Joko Sep.
58. Seksi Sosial lahir di Paroki Cengkareng pada September 1978.
59. Setelah Paroki terbentuk, maka pembagian wilayah yang memakai
istilah “Mandala” diubah menjadi “Wilayah”.
60. Para Suster dari Kongregasi Amalkasih Darah Mulia (ADM) berkarya di
Paroki Cengkareng sejak tahun 1980.
61. Para Suster ADM membuka Sekolah Seraphine Bakti Utama.
62. Para Suster Jesus Maria Joseph (JMJ) berkarya di Cengkareng sejak
tahun 1985.
63. Para Suster JMJ mendirikan dan menyelenggarakan Sekolah Bintang
Kejora.
64. Salib di Panti Imam Paroki Cengkareng mengambil bentuk salib pada

27

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

tongkat gembala Santo Yohanes Paulus II yang kala itu menjabat
sebagai Bapa Suci.
65. Salib di Panti Imam Paroki Cengkareng diberkati oleh Santo Yohanes
Paulus II saat Beliau memimpin Misa Akbar di Istora Senayan dalam
rangkaian kunjungan kenegaraannya ke Indonesia Oktober 1989.
66. Para Oblat yang pernah berkarya di Paroki Cengkareng (selain yang
sekarang sedang berkarya dan sudah disebutkan di atas): Romo John
O’Doherty, OMI, Romo Jean-Pierre Meichel, OMI, Romo Fransiskus
Asisi Rumiyanto, OMI, Romo Antonius Rajabana, OMI, Romo Marcello,
OMI, Romo Yakobus Priyatna, OMI, Romo Yohanes Wasisa Kusnandar,
OMI, Romo Bernardus Agus Rukmono, OMI, Romo Henricus Asodo,
OMI, Romo Ignatius Wasono Putro, OMI, Romo F.X. Sudirman, OMI,
Romo Peter K. Subagyo, OMI, Romo Antonius Widiatmoko, OMI, Romo
Tarsisius Riswanta, OMI.
67. Nama warta mingguan di Paroki Cengkareng adalah WAPITA.
68. Nama majalah dwi-bulanan di Paroki Cengkareng adalah SABITAH.
69. Judul hymne Gereja Trinitas adalah “Kasih Allah Tritunggal” yang
diciptakan oleh Bapak Yohan Tuanoto.

PAROKI KALIDERES
1. Pada hari Minggu, 18 Januari 2009, dalam Misa Stasi Imakulata yang

diselenggarakan di Paroki Trinitas, Cengkareng, dilaksanakan pelantikan
Dewan Stasi Santa Maria Imakulata yang pertama.
2. Sejak tanggal 01 Juni 2015, Stasi Santa Maria Imakulata secara yuridis/
hukum telah berubah status menjadi “PAROKI” dengan nama “Paroki
Kalideres”.
3. Stasi Santa Maria Imakulata diresmikan sebagai Paroki ke-65 Keuskupan
Agung Jakarta oleh Bapak Uskup Ignatius Suharyo pada 22 Agustus
2015.
4. Gedung gereja Santa Maria Imakulata mulai dibangun pada 31 Januari
2011, saat pemancangan tiang pertama dilakukan.
5. Peresmian gedung gereja Santa Maria Imakulata dilaksanakan pada
tanggal 08 September 2012.
6. Gedung gereja Santa Maria Imakulata diresmikan oleh Bapak Gubernur
DKI Jakarta, Fauzi Bowo.

28

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

7. Misa Perdana di gedung gereja Santa Maria Imakulata diselenggarakan
pada tanggal 09 September 2012.

8. Gedung gereja Santa Maria Imakulata diberkati pada 08 Desember
2012.

9. Bapa Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo, yang memberkati
gedung gereja Santa Maria Imakulata.

10. Hymne Santa Maria Imakulata diciptakan oleh Bapak Putut Pudyantoro.
11. Pastor Oblat pertama di Paroki Kalideres adalah Pastor Antonius Andri

Atmaka,OMI.
12. Pastor Rekan Oblat pertama di Paroki Kalideres adalah Pastor Ignasius

Wasono Putro, OMI.
13. Nama warta mingguan Paroki Kalideres adalah Bersemi.
14. Nama majalah Paroki Kalideres adalah Imakulata.
15. Paroki Kalideres memiliki 1 Stasi yaitu Stasi St. Vincentius Pallotti,

Dadap.
16. Tempat ibadah lain yang ada di Paroki Kalideres adalah Kapel Santa

Maria Ratu Surga, dikenal dengan sebutan “Kapel Kodam”, berlokasi di
Kompleks Kodam Jaya, Kalideres.
17. Tulisan yang ada di bawah ikon patung besar Santa Maria di tangga
utama Gereja Sta. Maria Imakulata adalah “Non mea, sed voluntas
Tua” – yang berarti “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah
padaku menurut perkataanmu itu.”
18. Salib di Panti Imam gereja Santa Maria Imakulata adalah Salib
Benediktus.
19. Salib Benediktus adalah Salib dengan Kristus yang tergantung padanya
(Corpus Christi) yang memiliki latar belakang Medali St. Benediktus,
seorang Rahib yang lahir di Italia, yang memiliki devosi kuat pada Salib
Kristus dan melakukan banyak mukjizat lewat Tanda Salib.
20. Hari Lingkungan adalah hari Kamis malam pada Minggu ke empat dalam
setiap bulan yang dikhususnya bagi umat Paroki untuk berkumpul dan
berbagi pengalaman iman di Lingkungan masing-masing.
21. Batas wilayah Paroki Kalideres adalah di sebelah utara dan timur
dengan Paroki Tangerang; di sebelah selatan dan barat dengan Paroki
Cengkareng.

29

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

22. Ikon patung Santa Maria Imakulata yang terdapat di Gereja Santa
Maria Imakulata mengambil penggambaran dari kitab Wahyu 12:1 –
“Maka tampaklah suatu tanda besar di langit. Seorang perempuan
berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah
mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.”

23. Bentuk bangunan gereja Sta. Maria Imakulata adalah oval dengan celah
terbuka di salah satu ujungnya.   

24. Penentuan tampilan gedung yang demikian ini mempunyai arti bentuk
rahim seorang wanita yang melambangkan Bunda Maria telah dipilih
dan ditetapkan Allah Bapa untuk menjadi ibu dari PuteraNya sebelum
ia dijadikan sehingga saat Bunda Maria dikandung dan dilahirkan oleh
ibunya, Bunda Maria adalah suci tanpa noda.

25. Sebelum menjadi Paroki, Gereja Sta. Maria Imakulata menjadi Stasi dari
Paroki Trinitas, Cengkareng.

26. Oblat yang pernah berkarya sebagai Romo Stasi Sta. Maria Imakulata
adalah Romo Antonius Widiatmoko, OMI dan Romo Peter Kurniawan
Subagyo, OMI.

STASI SANTO VINCENTIUS PALLOTTI, DADAP
1. Sejak tahun 1995 Dewan Paroki Trinitas memutuskan untuk mulai

mengadakan Misa Kudus sebulan sekali untuk umat Dadap.
2. Misa Kudus pertama diadakan di Taman Kanak-Kanak Sekolah Gapura

Kasih.
3. Sejak tahun 1998, Misa Kudus diselenggarakan di sebuah gudang milik

Ibu Martha Tan Lian Nio.
4. Sejak tahun 1999, Misa Kudus diselenggarakan 2 x sebulan. Komunitas

Dadap ini dikenal dengan sebutan “Kapel Dadap” atau “Kapel Taman
Bandara”.
5. Gereja Stasi St. Vincentius Pallotti mulai dibangun pada tanggal 22
Januari 2006.
6. Misa Syukur, peletakan batu pertama dan pemancangan tiang pertama
dipimpin oleh Pastor F.X. Sudirman, OMI.
7. Misa Pemberkatan Gereja Stasi St. Vincentius Pallotti, Dadap
dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2007 oleh Romo Vikaris Jenderal
Keuskupan Agung Jakarta, Romo Yohanes Subagyo, Pr.

30

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

8. Dewan Stasi Pertama Gereja Stasi St. Vincentius Pallotti diangkat pada
tanggal 13 November 2006.

9. Ketua Dewan Stasi Pertama adalah Ibu Christine Indrayati Salim.
10. Oblat Romo Stasi St. Vincentius Pallotti yang sekarang adalah Romo

Ignatius Wasono Putro, OMI.
11. Pesta Nama St. Vincentius Pallotti adalah setiap tanggal 22 Januari.
12. Stasi St. Vincentius Pallotti menginduk pada Paroki Kalideres.
13. Stasi St. Vincentius Pallotti mempunyai 2 Wilayah.
14. Stasi St. Vincentius Pallotti mempunyai 7 Lingkungan.

TRIENNIUM OBLAT
1. Triennium adalah masa tiga tahun penuh rahmat.
2. Tujuan diadakannya Triennium adalah untuk: (1) menyimak panggilan

pertobatan dalam hidup ke-oblatan-an para Oblat; dan (2) untuk
mengobarkan nyala api hidup dan karya misi para Oblat dalam rangka
menyambut Kapitel Umum ke-36 dan ulang tahun Kongregasi yang ke-
200.
3. Para Oblat dan umat di tingkat Provinsi dan Komunitas Distrik
menyelenggarakan aneka kegiatan untuk mengisi Triennium Oblat
sebagai kesempatan untuk: (1) Berbagi pengalaman iman dalam
konteks komunitas-komunitas karya kerasulan; dan (2) Menunjukkan
pertobatan melalui tanda-tanda nyata.

4. Triennium Oblat Tahun I berlangsung 08 Desember 2013 - 07 Desember
2014.

5. Tema Triennium Oblat Tahun I adalah “Hati yang Baru: Hidup dalam
Komunitas Kerasulan” dan secara khusus merenungkan tentang “Kaul
Kemurnian”.

6. Triennium Oblat Tahun II berlangsung 08 Desember 2014 – 07 Desember
2015.

7. Tema Triennium Oblat Tahun II adalah “Semangat Baru: Formasi Seumur
Hidup” dan secara khusus merenungkan tentang “Kaul Kemiskinan”.

8. Triennium Oblat Tahun III berlangsung 08 Desember 2015 – 25 Januari

31

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

2017.
9. Tema Triennium Oblat Tahun III adalah “Misi yang Baru: Semangat

Pantang Mundur/Maju Tak Gentar” dan secara khusus merenungkan
tentang “Kaul Ketaatan”.
10. Garis besar pelaksanaan Triennium Oblat perlu mencakup 3 hal utama
berikut: (1) Pembaharuan hidup OMI; (2) Pembaharuan misi OMI; (3)
Kerjasama misioner dengan awam dan kaum muda.

SIAPA TAHU JAWABANNYA?
1. Siapa nama Pastor KepalaGereja Trinitas, Paroki Cengkareng yang

sekarang?
2. Siapa nama Pastor Kepala Gereja Santa Maria Imakulata, Paroki

Kalideres yang sekarang?
3. Ada berapa Wilayah di Paroki Cengkareng sekarang?
4. Ada berapa Wilayah di Paroki Kalideres sekarang?
5. Ada berapa Lingkungan di Paroki Cengkareng sekarang?
6. Ada berapa Lingkungan di Paroki Kalideres sekarang?
7. Ada berapa Pastor Rekan di Paroki Cengkareng? Siapa namanya?
8. Ada berapa Pastor Rekan di Paroki Kalideres? Siapa namanya?
9. Sebutkan 3 Oblat yang pernah berkarya di Jakarta!
10. Sebutkan 3 Oblat yang pernah berkarya di Paroki Cengkareng!

32

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

Contoh pembuatan soal dari materi yang telah disediakan:

Pernyataan:
Santo Eugenius de Mazenod lahir di kota Aix-en-Provence di Perancis
Selatan.
(Materi di bagian Santo Eugenius de Mazenod, # 3)

Variasi pertanyaan yang bisa dibuat dari pernyataan itu:
1. Siapa lahir di kota Aix-en-Provence di Perancis Selatan? (Santo

Eugenius de Mazenod)
2. Di kota mana St. Eugenius de Mazenod lahir? (Aix-en-Provence)
3. Kota kelahiran St. Eugenius de Mazenod, Aix-en-Provence berada di

negara apa? (Perancis)
4. Kota kelahiran St. Eugenius de Mazenod, Aix-en-Provence, berada di

bagian mana dari Perancis? (Selatan)
5. Benar atau salah: St. Eugenius de Mazenod lahir di Paris, Perancis.

(Salah)
6. Benar atau salah: Kota kelahiran St. Eugenius de Mazenod, Aix-en-

Provence, berada di bagian selatan dari Perancis. (Benar)
7. Dan lain-lain variasi.

Pernyataan:
Kelompok imam muda “Misionaris dari Provence” yang dibentuk oleh St.
Eugenius mengabdikan diri untuk pewartaan kabar baik di pedesaan yang
terlantar di daerah Provence.
(Materi di bagian Tarekat Oblat Maria Imakulata, # 1)

Variasi pertanyaan yang bisa dibuat dari pernyataan itu:
1. Apa nama kelompok imam muda yang dibentuk St. Eugenius di daerah

Provence? (Misionaris dari Provence)
2. Siapa yang membentuk Misionaris dari Provence? (St. Eugenius de

Mazenod)
3. Apa tujuan dibentuknya kelompok “Misionaris dari Provence”?

(Mengabdikan diri untuk pewartaan Kabar Baik di pedesaan yang
terlantar di daerah Provence)

33

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

4. Kelompok “Misionaris dari Provence” mewartakan Kabar Baik di mana?
(Di pedesaan yang terlantar di daerah Provence)

5. Benar atau salah: St. Eugenius de Mazenod yang membentuk kelompok
“Misionaris dari Provence”. (Benar)

6. Benar atau salah: Misionaris dari Provence mewartakan Kabar baik di
Paris. (Salah)

7. Dan lain-lain variasi.

34

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

Lirik Lagu

MISIONARIS SEJATI

Ciptaan: F.Dhanny Dharmawan R.
Kami, Oblat Maria Imakulata,
bersatu dalam niat suci,
Mewartakan Kabar Sukacita

pada yang papa miskin dan tersingkir.
Karisma Eugenius de Mazenod
pegangan hidup dan karya kami,
Dalam komunitas apostolik,
membarui diri demi darma bakti,
Hayati Tri Prasetya Injili,
menjadi misionaris sejati.
Reff:
Dengan Hati yang Baru,
Dengan Semangat Baru,
Dengan Misi yang Baru,
Maju terus,
pantang mundur.

35

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

KASIH ALLAH TRITUNGGAL
(HYMNE TRINITAS)

Ciptaan: Yohan Tuanoto
Syukur kami padaMu, Tuhan, atas semua berkat dan anugerah.

Kau bimbing kami, umatMu, Kau lindungi pekerja ladangMu.
Kau karuniai kami gereja yang kudus, Gereja Trinitas.
Reff:

Gereja Trinitas, perwujudan cinta Allah, karya nyata Roh Kudus.
Gereja Trinitas, kebanggaan kami.

Dalam naungan Allah Tritunggal Mahakudus,
tetap bersatu, bersaudara, dan bersama.
Melayani sesama, menyebarkan kasihNya,
Terus berkarya bagi dunia.
Dalam menghadapi badai rintangan,
Bunda Maria selalu menolong.

Atas rahmat Bapa, Putera, dan Roh Kudus,
Gereja Trinitas maju berkembang.
Terus berkarya bagi dunia.

36

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

HYMNE SANTA MARIA IMAKULATA

Ciptaan: L. Putut Pudantoro
Bunda Gereja, Bunda yang setia,
Teladan iman, cinta, dan harapan.

Di dalam langkah ziarah iman,
Doamu jadi terang kami.

Bunda yang suci, perawan murni,
Jadikan kami ragi yang sejati.
Tumbuh bersemi, berbagi hati,
Hidup bersama, penuh cinta.
Reff:
Santa Maria Imakulata,
Kami sandarkan pengharapan.

Agar Puteramu limpahkan berkatNya
Menjadikan kami garam dunia
Santa Maria Imakulata,
Santa Maria Tak Bernoda
Doakan kami,
Lindungi kami selamanya.

37

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

SALVE REGINA

Salve, Regina, mater misericordiae;
vita, dulcedo et spes nostra, salve.
Ad te clamamus exsules filii Hevae.
Ad te suspiramus gementes et flentes

in hac lacrimarum valle.
Eia ergo, advocata nostra,
illos tuos misericordes oculos ad nos converte.
Et Iesum, benedictum fructum ventris tui,
nobis post hoc exsilium ostende.
O clemens, o pia, o dulcis Virgo Maria.

38

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

PIMPINLAH LANGKAHKU

Ciptaan: L. Putut Pudyantoro
‘Pabila aku melangkah tanpaMu, ya Tuhan,

Runtuhlah semangat imanku.
Apapun nanti yang ‘kan terjadi,
Niat hatiku tak henti mengabdi.
Andai kuhitung waktu yang sudah kujalani,

Tak terasa sampailah kini.
Aku sadari jalan hidupku,
Seutuhnya bergantung kepadaMu.

Reff:
Engkau yang memilihku jadi pekerja ladangMu

Pimpinlah langkahku ke mana Engkau mau.
Utuslah aku seturut kehendakMu, ya Tuhan.

Tuntunlah langkahku di kala kubuta.
Rapuh jiwaku, kuatkanlah, Tuhan.
Agar tetap setia,

hingga saat jiwa dan ragaku tak lagi menyatu.

39

Cerdas Tangkas Triennium 2016 OMI DIstrik Jakarta

SYUKUR KAMI PADAMU TUHAN
(HYMNE ST. EUGENIUS DE MAZENOD)

Ciptaan: Romo Henri Beaudoin, OMI

Reff:
Syukur kami padaMu, Tuhan, atas cinta kasihMu,
Kaupandang Eugenius sekali dan menandainya selalu.
umatMu di seluruh dunia bersyukur setiap hari.

1. Cahaya keselamatan ‘tuk mereka yang kecewa.
Dunia dambakan perlindungan dan penghiburanMu.

2. Di dunia ini si miskin adalah kekasihMu.
Smoga kami mengasihinya dengan adil dan hormat.

3. Di dunia setiap insan mencari bahagia.
Yesus satu-satunya Jalan, Kebenaran, dan Hidup.

4. Di dunia GerejaMu dicobai, dianiaya.
Bantulah umat pilihanMu agar setia selalu.

5. Misi kita di dunia senantiasa baru.
Smoga kita dituntun RohMu menuju jalan baru.

6. Eugenius membuka hati saat menuju Bapa.
Belas kasih berbelas kasih selalu belas kasih.

7. Kau menyerahkan BundaMu dan hati tak bernoda.
Penuh rahmat dan bahagia kami mengasihinya.

40


Click to View FlipBook Version