The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fennywijaya62, 2022-12-13 20:54:19

refleksi koneksi antar materi 3.3

refleksi koneksi antar materi 3.3

REFLEKSI
KONEKSI
ANTAR
MATERI 3.3

Fenny Intana
Wijaya,S.Sos,MM-CGP5-
SMPN 5 Tambun Selatan

Fasilitator : Bapak Gusnanta

PP : Ibu Umi Hani

Fenny Intana
Wijaya,S.Sos,MM-CGP5-
SMPN 5 Tambun Selatan

A. Pemikiran
reflektif terkait
pengalaman belajar

1. Pengalaman/materi
pembelajaran yang baru
saja diperoleh

Setelah mempelajari modul 3.3 memberikan pengalaman baru untuk saya mengenai
bagaimana membuat program yang mendorong suara, pilihan dan kepemimpinan
murid atau student agency yang berdampak positif bagi murid, serta membentuk
karakter murid yang berkesesuaian dengan profil pelajar Pancasila,
Dalam modul 3.3 ini memberikan pemahaman mengenai pentingnya keterlibatan
murid secara aktif untuk menentukan kesepakatan mengenai hal-hal apa saja yang
murid ingin lakukan, dalam mempelajari modul ini adalah saya sebagai pendidik
lebih menguasai dan memahami kompetensi sebagai guru penggerak dalam hal
pengembangan diri dan orang lain. Senang sekali bisa berkesempatan berkenalan
dan belajar modul 3.3 ini, yaitu tentang pengelolaan program yang berdampak positif
pada murid. Banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang saya kepemimpinan
murid atau student agency, bahwa murid yang memiliki kontrol atas apa yang
terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi, maka
murid tersebut dapat dikatakan memiliki agency atau kepemimpinan. Murid
tersebut dapat mengatur diri sendiri, bersikap proaktif, meregulasi diri sendiri, dan
merefleksikan diri.

2. Emosi-emosi yang
dirasakan terkait
pengalaman belajar

.Saat murid memiliki kepemimpinan, mereka sebenarnya memiiliki
suara, pilhan, dan kepemilikkan. Suara adalah pandangan, perhatian,
gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka
di kelas, sekolah, komunitas dan sistem pendidikan mereka yang
berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif .
Saya merasakan ternyata program yang berdampak pada murid akan
melibatkan seluruhwarga sekolah untuk berkolaborasi. Rasa ingin
segera melaksanakan program dan ingin mengetahui langkah-langkah
sesuai alur BAGJA. Selama pembelajaran saya antusias untuk
memetakan aset sekolah, pengambilan keputusan dan melibatkan
kepemimpinan murid dalam pembelajaran.

3. Apa yang sudah baik
berkaitan dengan
keterlibatan dirinya dalam
proses belajar

.
Dalam kegiatan pembelajaran guru memberikan kepercayaan kepada
murid untuk meimpin pembelajaran. Kepemimpinan murid atau
student agency merupakan kemampuan murid untuk mengarahkan
pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan
opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu,
berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar,
mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan
melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya. Kegiatan
murid pada saat menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran
mereka (Agency), sebenarnya pada proses tersebut mereka (murid)
memilki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemimpinan (ownership:

4. Apa yang perlu diperbaiki
terkait dengan keterlibatan
dirinya dalam proses belajar

.

:1. ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yang
dibutuhkan murid
2. kerja sama antar warga sekolah
3. menanamkan dan meyakinkan murid untuk bisa
memimpin pembelajaran
4. melatih murid untuk berani mengemukakan
pendapat dan mengambil keputusan
5. membangun rasa kepemilikan untuk murid dalam
suatu kegiatan sekolah

5. Keterkaitan terhadap
kompetensi dan kematangan
diri pribadi

Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan
yang menumbuhkan budaya dimana murid memiliki suara,
pilihan, dan kepemilikan. Kita sebagai guru harus lebih sering
melibatkan mereka agar mampu mewujudkan
kepemimpinan murid dan mendorong suara, pilihan, dan
kepemilikan murid dengan beragam upaya yang bisa
dilakukan guru dengan berkolaborasi bersama seluruh
elemen sekolah dan keluarga. Kompetensi guru akan terlihat
dalam guru membuat program sekolah yang melibatkan
murid. Dengan kematangan diri pribadi guru maka prioritas
program sekolah yaitu akan berdampak positif pada murid.

B. Analisis Untuk
Implementasi Dalam

Konteks CGP

1. Memunculkan
pertanyaan kritis yang
berhubungan dengan
konsep materi dan
menggalinya lebih jauh

Setelah dilakukan identifikasi maka selanjutnya muncul
pertanyaan kritis :

1.Bagaimana mengefektifkan sumber daya yang telah
tersedia itu

2.Bagaimana dapat terlihat bahwa program tersebut
sudah berdampak positif pada murid?

3.Bagaimana respon warga sekolah terhadap
kepemimpinan murid dalam suatu program
sekolah?

4.Bagaimana cara melatih murid untuk terbiasa
terlibat dalam kepemimpinan murid?

2. Mengolah materi yang
dipelajari dengan
pemikiran pribadi
sehingga tergali
wawasan (insight) baru

Wawasan baru setelah mempelajari modul 3.3 , sesuai dengan visi
mendasar dari pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berorientasi pada pembentukan manusia seutuhnya, yang merdeka
belajar dan berkualitas, sehingga guru dapat merumuskan visi yang
jelas, dengan membuat ekosistem pembelajaran yang berpihak pada
murid. Kitapun mengenal apa Inkuiri Apresiatif yaitu sebuah
pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi
atau komunitas dalam pengembangan perilaku suatu organisasi
melalui pengajuan pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA
dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif.

3. Menganalisis tantangan
yang sesuai dengan
konteks asal CGP (baik
tingkat sekolah maupun
daerah)

1. Mulai dari menggali potensi diri CGP dan warga
sekolah

2. mengembangkan kompetensi yang melekat
pada sosok guru

3.memahami pentingnya figur pemimpin
pembelajaran yang berpihak pada murid.

4. Memetakan aset sekolah yang masih terabaikan
dalam pencatatan dan penginvetarisasinya

5.Memahami karakter warga sekolah terutama
rekan guru dan murid yang sangat beragam

4. Memunculkan
alternatif solusi terhadap
tantangan yang
diidentifikasi

Alternatif solusi terhadap tantangan yang
teridentifkasi:

1. Meningkatkan jiwa kekeluargaan dengan warga
sekolah dan lingkungan sekitar sekolah

2. berkomunikasi yang baik dengan kepala sekolah
3.mulai mencatat dan mengelola aset sekolah

sesuai penggunaan dan tempatnya
4. menjadi model kepada rekan guru tentang

program yang berdampak positif pada murid

C. Membuat
keterhubungan

1. Pengalaman 1.Saya melaksanakan pembelajaran
masa lalu dengan cara-cara konvensional.

2.Cara-cara pembelajaran masih
menjadi pilihan utama: guru
berceramah, siswa mendengar, lalu
siswa disuruh mencatat, meringkas,
dan mengerjakan soal-soal yang
ada pada buku paket

3. Saya juga percaya bahwa guru
merupakan sumber informasi
utama yang mesti didengarkan
oleh siswa.

4.saya mengajar mereka berdasarkan
apa yang telah saya rancang tanpa
pernah melibatkan siswa-siswa
saya

5. Saya tidak pernah
memperhatikan apakah mereka
senang atau tidak dengan
rancangan saya

2. Penerapan di 1.Saya mulai mampu mengubah
masa paradigma lama saya.
mendatang
2. Cara saya memandang,
memperlakukan, mengajar,
dan mendidik siswa kian
berubah.

3.Bahwa ternyata saya harus
membiarkan siswa bersuara
dan mendengarkan suara-suara
tersebut.

4.Saya juga harus memfasilitasi
mereka untuk menentukan
pilihan. ,

5.saya mulai mencoba memberi
mereka kesempatan untuk
menentukan pilihan mereka:

3. Konsep atau Modul 1.1
praktik baik yang
dilakukan dari Dalam konsep pemikiran Ki Hajar
modul lain yang Dewantara, disebut metode among yang
telah dipelajari berarti bahwa pendidikan itu bersifat
mengasuh, dengan mementingkan
ketertiban, namun dalam
pelaksanaannya mengupayakan
kesadaran bukan paksaan yang bersifat
hukuman. Hal tersebut sesuai dengan
visi mendasar dari pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berorientasi
pada pembentukan manusia seutuhnya,
yang merdeka belajar dan berkualitas,
sehingga guru dapat merumuskan visi
yang jelas, dengan membuat ekosistem
pembelajran yang berpihak pada murid,
serta diupayakan bentuk pelayanan di
lingkungan sekolah sesuai dengan
kodrat alam dan zaman

3. Konsep atau Modul 1.2
praktik baik yang
dilakukan dari Keterakitan yang paling penting yang
modul lain yang saya dapatkan yaitu nilai dan peran guru
telah dipelajari penggerak. Lima nilai yang harus dimiiki
oleh guru penggerak, yaitu berpihak
pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif
dan reflektif. Peran kita sebagai guru
penggerak mampu menjadi pemipin
pembelajaran yang berpihak pada siswa
sesuai dengan tujuan
pendidikan.Program yang berdampak
pada murid adalah program yang
meningkatkan keberpihakan pada
murid, yang menguatkan apa yang
dimiliki, mengajarkan anak atau
mendorong kebermaknaan atau
komitmen pada mereka, dan
implementasi kepemimpinan murid
atau secara kontekstual menuju profil
Pelajar Pancasila

3. Konsep atau Modul 1.3
praktik baik yang
dilakukan dari Untuk mewujudkan pengelolaan program
modul lain yang yang berdampak pada murid, hendaknya
telah dipelajari selaras dengan visi guru penggerak yaitu,
bagaimana menciptakan lingkungan
belajar yang berpihak pada murid dan
menjalankan renacana program sekolah
melalui dukungan pemangku kepentingan
dalam mendukung eskositem pada proses
pembelejaran yang berpihak pada murid.
Dalam merencanakan dan mengelola
program yang berdampak pada murid
dilakukan dengan menggunakan
pendekatan inkuiri apresiatif BAGJA (Buat
pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali
mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi),
dengan terlebih dahulu memetakan aset
atau sumber daya sekolah, dan
mengembangkan aset atau potensi yang
bisa dikembangkan untuk merencanakan
program sekolah yang berdampak pada
murid.

3. Konsep atau Modul 1.4
praktik baik yang
dilakukan dari Pengelolaan program yang berdampak
modul lain yang pada murid diharapkan dapat memberikan
telah dipelajari dampak positif, dengan terwujudnya
budaya positif berkelanjutan dilingkungan
sekolah, sehingga pembelajaran selaras
dengan tujuan pendidikan menurut Ki
Hajar Dewantara. Membahas tentang
budaya positif, berupa lingkungan yang
mendukung perkembangan potensi, minat
dan profil belajar murid terutama kekuatan
kodrat pada anak-anak

3. Konsep atau Modul 2.1
praktik baik yang
dilakukan dari Dalam mengelola program yang
modul lain yang berdampak pada murid, sudah seharusnya
telah dipelajari program tersebut dapat memenuhi
kebutuhan murid yang memilki
karakteristik yang berbeda-beda, dengan
memberdayakan murid sebagai pribadi
unik yang memiliki bakat dan potensi yang
berbeda maka dalam pembelajaran
diterapkan diferensiasi, sehingga
kebutuhan murid berdasarkan kesiapan
belajar, minat belajar dan profil belajar
murid dapat terpenuhi dengan baik

3. Konsep atau Modul 2.2
praktik baik yang
dilakukan dari Untuk merencanakan program yang
modul lain yang berdapak pada murid, perlu
telah dipelajari mengintegrasikan pembelajaran sosial dan
emosional pada proses pembelajaran, hal
ini bertujuan untuk mengembalikan
kesadaran penuh (mindfullness) murid,
sehingga pada saat mengimplemtasikan
program sekolah murid dapat memilki rasa
empati,ketenangan, termotivasi, dan
memilki sikap tanggung jawab.

3. Konsep atau Modul 2.3
praktik baik yang
dilakukan dari Pendidikan PenguatanProfilpelajar
modul lain yang pancasila secara positif pada
telah dipelajari murid, dapat dikembangkan
melalui proses coaching, hal ini
dilakukan sebagai langkah untuk
menggali potensi dan
mengembangkan kinerja murid
untuk dapat menemukan solusi
atas permasalahan yang dihadapi
pada saat menjalankan program
yang berdampak positif bagi
murid, maka dari itu sikap profil
pelajar pancasila sangat
diperlukan untuk terciptanya
murid yang merdeka dalam proses
belajarnya

3. Konsep atau Modul 3.1
praktik baik yang
dilakukan dari Pemimpin pembelajaran yang
modul lain yang berdampak positif pada murid
telah dipelajari merupakan orang-orang yang mau
melakukan perubahan ke arah yang
positif dan senang berkolaborasi,
Sehingga pada dalam mengambil
keputusan kita harus berpihak pada
murid dengan memperhatikan suara,
pilihan, dan kepemilikan murid. Pada
saat dilema etika maupun bujukan
moral,maka perlu memperhatikan 3
prisnip berpfikir, 4 paradigma
pengambilan keputusan, dan melakukan
9 langkah pengujian dan pengambilan
keputusan

3. Konsep atau Modul 3.2
praktik baik yang
dilakukan dari Pengelolaan sumber daya yang
modul lain yang berdampak pada murid, hendaknya
telah dipelajari memperhatikan modal aset yang
dimiliki oleh sekolah melalui pemetaan
modal aset seperti modal modal
manusia, modal fisik, modal sosial,
modal finansial, modal politik, modal
lingkungan/ alam, serta modal agama
dan budaya. Sehingga pemanfaatan
sumber daya menjadi prioritas seluruh
warga sekolah untuk mewujdukan
prorgam pengelolaan yang berdampak
pada murid.

4. Informasi yang 1.Keluarga Inti
didapat dari 2.Kepala sekolah
orang atau 3.Rekan Guru
sumber lain di 4.Murid-murid
luar bahan ajar 5.Warga sekolah
PGP. 6.Lingkungan sekitar sekolah
7.Pengawas dan Dinas
Pendidikan
8.Media sosial
9.Artikel goggle
10. Buku sumber dari
Perpustakaan

Terimakasih

Tergerak, Bergerak dan
Menggerakkan


Click to View FlipBook Version