3.1.a.9. Koneksi
Antarmateri
By : Reni A Manalu
Calon Guru Penggerak Angkatan IV
Kota Pematangsiantar.
2
More info on how to use this template at www.slidescarnival.com/help-use-presentation-template
This template is free to use under Creative Commons Attribution license. You can keep the Credits slide or mention SlidesCarnival and
other resources used in a slide footer.
1. Bagaimana Filosofi Pratap Triloka khususnya ing ngarso sung
pandangan Ki Hajar tuladha memberikan pengaruh yang besar dalam
Dewantara dengan mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
filosofi Pratap Triloka KHD berpandangan bahwa sebagai seorang guru, itu
memiliki pengaruh harus memberikan tauladan atau contoh praktek baik
terhadap bagaimana kepada murid. Dalam setiap pengambilan keputusan,
sebuah pengambilan seorang guru harus memberikan karsa atau usaha keras
keputusan sebagai sebagai wujud filosofi Pratap Triloka ing madyo mangun
seorang pemimpin karsa dan pada akhirnya guru membantu murid untuk
pembelajaran dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan
diambil? terhadap permasalahannya secara mandiri. Gru hanya
sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju
kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan filosofi Pratap
Triloka Tut Wuri Handayani.
3
2. Bagaimana Dalam pengambilan suatu keputusan
nilai-nilai yang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai
tertanam dalam yang tertanam dalam diri kita. Nilai-
diri kita, nilai bagaikan gunung es yang hanya
berpengaruh terlihat kecil dipermukaan air tetapi
kepada prinsip- merupakan bagian yang besar di
prinsip yang kita dalam alam bawah sadar kita. Maka
ambil dalam penting untuk memupuk nilai-nilai
pengambilan positif dalam diri kita yang nantinya
suatu keputusan? akan menjiwai setiap keputusan yang
kita ambil.
3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang Coaching adalah ketrampilan yang
kita lakukan pada materi pengambilan sangat penting dalam menggali suatu
keputusan berkaitan dengan kegiatan masalah yang sebenarnya terjadi baik
'coaching' (bimbingan) yang diberikan masalah dalam diri kita maupun
pendamping atau fasilitator dalam masalah yang dimiliki orang lain.
perjalanan proses pembelajaran kita, Dengan langkah coaching TIRTA, kita
terutama dalam pengujian pengambilan dapat mengidentifikasi masalah apa
keputusan yang telah kita ambil. Apakah yang sebenarnya terjadi dan membuat
pengambilan keputusan tersebut telah pemecahan masalah secara
efektif, masihkah ada pertanyaan- sistematis. Konsep coaching TIRTA
pertanyaan dalam diri kita atas sangat ideal apaila dikombinasikan
pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal dengan sembilan langkah konsep
ini tentunya bisa dibantu oleh sesi pengambilan dan pengujian
'coaching' yang telah dibahas pada keputusan sebagai evaluasi terhadap
modul 2 sebelumnya? keputusan yang kita ambil.
5
6
4.Bagaimana kemampuan guru Seorang guru sebagai pemimpin
dalam mengelola dan menyadari pembelajaran di kelas sudah seyogyanya
aspek sosial emosionalnya akan
berpengaruh terhadap harus bisa mengetahui dan memahami
pengambilan keputusan? kondisi sosial dan emosional dari muridnya.
Selain itu untuk dapat membentuk dan
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, seorang
murid harus mampu menyelesaikan
permasalahannya dalam belajar sehingga
tidak menjadi dilema bagi mereka untuk
sekarang maupun yang akan datang. Guru
juga penting untuk memahami aspek sosial
dan emosionalnya agar mereka mampu
mengambil keputusan yang tepat dan
bijaksana dalam menyelesaikan persoalan
pembelajaran baik di kelas maupun di
lingkungan sekolah
7
5.Bagaimana Pada pembahasan studi kasus yang berfokus pada
pembahasan studi masalah moral atau etika diperlukan kesadaran diri
kasus yang fokus atau self awareness dan keterampilan berhubungan
pada masalah moral sosial untuk mengambil keputusan. Kita dapat
atau etika kembali menggunakan sembilan langkah konsep
kepada nilai-nilai pengambilan dan pengujian keputusan terutama
yang dianut seorang pada uji legalitas untuk menentukan apakah
masalah tersebut termasuk bujukan moral yang
pendidik. berarti benar vs salah ataukah dilema etika yang
merupakan permasalahan benar vs benar. Apabila
permasalahan yang dihadapi adalah bujukan moral
maka dengan tegas sebagai seorang guru, kita
harus kembali ke nilai-nilai kebenaran.
8
9
6.Bagaimana Pengambilan keputusan yang tepat, tentu akan
pengambilan keputusan berdampak pada terciptanya lingkungan yang
positif, kondusif, aman dan nyaman. Kondisi
yang tepat, tentunya tersebut adalah kondisi yang kita inginkan. Maka
berdampak pada untuk melakukan perubahan, diperlukan suatu
pendekatan yang sistematis. Dalam hal ini, kita
terciptanya lingkungan menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif BAGJA
yang positif, kondusif, untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih
aman dan nyaman. baik
10
7. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan
untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini?
Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Dalam kasus dilema etika, pada dasarnya apapun keputusan yang kita ambil dapat
dibenarkan secara moral. Akan tetapi perlu memperhatikan prinsi-prinsip dalam
pengambilan suatu keputusan. Kita harus berfikir hasil akhir dari keputusan kita
yang sesuai dengan prinsip berpikir berbasis hasil akhir (end based thinking), kita
juga harus melihat peraturan yang mendasari keputusan yang kita ambil (berpikir
berbasis peraturan-rule based thinking) serta kita harus menciptakan lingkungan
yang positif, kondusif, aman dan nyaman sesuai dengan prinsip berpikir berbasis
rasa peduli (care based thinking).
11
8. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan
keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang
memerdekakan murid-murid kita?
Merdeka belajar merupakan tujuan akhir dari pembelajaran yang
kita lakukan. Merdeka belajar berarti siswa bebas untuk
mencapai kodrat alamnya (mengembangkan potensinya) tanpa
ada tekanan dari pihak manapun. Siswa juga dapat mencapai
kebahagiaannya sesuai dengan potensi yang dia miiki. Maka
keutusan yang kita ambil tidak boleh merampas kebahagiaan
siswa dan juga merampas potensi yang dimiliki siswa.
12
9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam
mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan
atau masa depan murid-muridnya?
Guru adalah pemimpin pembelajaran sebagai pamong yang diibaratkan
seorang petani yang menyemai benih. Benih tersebut dapat tumbuh
subur apabila dirawat, dan dijaga dengan baik. Demikian juga dengan
murid, seorang guru bertanggungjawab untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki murid sebagaimana petani yang menyemai benih
untuk mendapatkan hasil yang baik sehingga setiap keputusan guru
akan berpengaruh pada masa depan murid.
13
10.Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari
pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya
dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimplan yang didapat dari pembelajaran modul ini yang dikaitkan dengan modul-modul
sebelumnya adalah :
Pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi atau skill yang harus dimiiki oleh
guru dan harus berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan
sebagai pemimpin pembelajaran.
Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada budaya positif dan menggunakan
alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman
dan nyaman (well being).
Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh
(mindfullness) untuk menghantarkan muridnya menuju profil pelajar pancasila.
Dalam perjalanannya menuju profil pelajar pancasila, ada banyak dilema etika dan
bujukan moral sehingga diperlukan panduan sembilan langkan pengambilan dan
pengujian keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah agar
keputusan tersebut berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka belajar.
14
Thankyou..
Keep spirit…
15