The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Mempelajari berbagai macam warna dan penerapannya

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mizualamin03, 2021-07-08 15:37:41

Teori Warna

Mempelajari berbagai macam warna dan penerapannya

Keywords: Teori Warna

KATA PENGANTAR
Puja dan juga puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan semua
nikmatnya sehingga penulis berhasil menyelesaikan buku ini dengan tepat waktu tanpa adanya
kendala yang berarti. Tujuan dari penyusunan buku ini adalah untuk memudahkan para mahasiswa
Tata busana dalam mempelajari dan memahami berbagai macam warna dan penerapannya.

Keberhasilan penyusunan buku ini tentunya bukan atas usaha penulis saja namun ada banyak pihak
yang turut membantu dan memberikan dukungan, untuk suksesnya penulisan buku ini, terutama
untuk Ibu Dr. Cholilawati, M. P, dan Ibu Sri Listiani, S. Pd, selaku dosen pada mata kuliah teori
warna. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan baik secara moril ataupun material sehingga buku ini berhasil
disusun.

Buku yang di hadapan pembaca ini tentu tidak luput dari kekurangan. Selalu ada celah untuk
perbaikan. Sehingga, kritik dan saran serta masukan dari pembaca sangan kami harapkan dan
sangat terbuka untuk itu, supaya buku ini semakin sempurna dan lengkap.

Mojokerto, 08 Juli 2021

Miftakhuz Zuhriatul Ulya



BAB I

KONSEP WARNA

A. Pengertian warna
 Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna
(warna putih) yang merupakan pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh
pigmen yang terdapat di permukaan benda.
Ilmu tentang warna disebut chromatics. Teori warna sudah dikembangkan oleh
Alberti (1435) dan diikuti oleh Leonardo da Vinci (1490). Teori warna mulai
mendapat perhatian serius setelah dikembangkan oleh Sir Isac Newton (1704).[2]
Pada awalnya teori warna dikembangkan dengan warna dasar merah, kuning dan
biru (Red, Yellow, Blue atau RYB). Pencampuran warna dari warna dasar tersebut
banyak dipakai oleh para pelukis, percetakan dan lain-lain.
(INDAHAYUPRATIWIXIIMM, 2016)
 warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-
benda yang dikenai cahaya tersebut. Benda yang dipantuli cahaya mengabsorsi
sebagian atau seluruh warna yang memantul. Sehingga pada saat hanya warna
merah yang dipantulkan dan warna lain diabsorsi, maka benda tersebut menjadi
warna merah. Dalam kacamata seni rupa dan desain, pengertian warna menurut
Prawira adalah “Warna termasuk salah satu unsur keindahan dalam seni dan
desain selain unsur-unsur visual yang lain” (Sulasmi Darma Prawira, 1989: 4).
 Secara umum, pengertian warna dapat didefinisikan sebagai unsur cahaya yang
dipantulkan oleh sebuah benda. Kemudian diintrepetasikan oleh mata berdasarkan
cahaya yang mengenai benda tersebut. Selain itu permukaan benda yang dipantuli
cahaya juga dapat dipengaruhi oleh pigmen warna, baik secara alami maupun
rekaan manusia (cat). (THABRONI, 2018)

B. Sudut Pandang Warna
Menurut Sanyoto “Warna dibagi menjadi dua menurut asal kejadian warna, yaitu warna
additive dan subtractive” (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2005: 17–19).
 Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spektrum.
Sedangkan
 Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen.

Kejadian warna ini diperkuat dengan hasil temuan Newton (Sulasmi Darma
Prawira, 1989: 26) yang mengungkapkan bahwa warna adalah fenomena alam
berupa cahaya yang mengandung warna spektrum atau pelangi dan pigmen.
Menurut Prawira (1989: 31), pigmen adalah pewarna yang larut dalam cairan
pelarut. (THABRONI, 2018)

C. Teori Warna
Teori warna yang dikemukakan beberapa ahli,antara lain :
 Teori warna Prang
 Teori warna Brewster
 Teori warna Sir Isaac Newton

1. Teori Warna Prang
Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan
dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi:
 Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna,
seperti merah, biru, hijau dsb.
 Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya
adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
 Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan
dengan cerah atau suramnya warna.
Teori warna Prang merupakan teori yg paling sering dipakai o/ praktisi yang bekerja
dibidang busana, garmen, bordir dll.Teori warna prang menggolongkan warna
menjadi beberapa tingkatan,yaitu:

Warna Primer,terdiri dari warna merah,kuning dan biru.

Gambar 1.1
Sumber: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fruangguru.co%2Fwarna-
primer%2F&psig=AOvVaw0zIZyzCCKJ2hX6Y7DCGFWa&ust=1625845658853000&source=im

ages&cd=vfe&ved=0CAoQjRxqFwoTCMDE1p3p0_ECFQAAAAAdAAAAABAD
Warna Sekunder, campuran 2 warna primer terdiri dari :

 Merah + Kuning = Orange/jingga
 Kuning + Biru = Hijau
 Biru + Merah = Ungu

Gambar 1.2
Sumber:

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fkumparan.com%2Fberita
-hari-ini%2Fpenjelasan-warna-sekunder-beserta-gambar-pencampuran-warnanya-
1ukhcrLk27C&psig=AOvVaw0zIZyzCCKJ2hX6Y7DCGFWa&ust=162584565885
3000&source=images&cd=vfe&ved=0CAoQjRxqFwoTCMDE1p3p0_ECFQAAAA

AdAAAAABAJ

Warna Antara, campuran warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan
dalam lingkaran warna, terdiri dari:
 Kuning + Hijau = Kuning Hijau
 Hijau + Biru = Biru Hijau
 Biru + Ungu = Biru Ungu
 Ungu + Merah = Merah Ungu
 Merah + Orange = Merah Orange
 Orange + Kuning = Kuning Orange

Gambar 1.3
Sumber:

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwarnarambutd.blogspot.com%2F2019%
2F08%2Fbaru-51-jenis-warna-tersier.html&psig=AOvVaw20fCx3ejWyuNYoRc4-

50pr&ust=1625847096230000&source=images&cd=vfe&ved=0CAoQjRxqFwoTCIDY4Mfu0_EC
FQAAAAAdAAAAABAK

Lingkarang Warna Prang

Gambar 1.4
Sumber: https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Findra-

smkn1banjar.blogspot.com%2F2015%2F11%2Fteori-
warna.html&psig=AOvVaw19s2wr9HcspDdy0XPu48rY&ust=1625847386172000&source=image

s&cd=vfe&ved=0CAoQjRxqFwoTCJD-7dLv0_ECFQAAAAAdAAAAABAJ

Macam-macam warna Terdapat beberapa peristilahan dalam pemberian nama pada warna
sbb:

 Warna dingin/sejuk adalah semua warna yang mengandung gugus biru dan hijau.
Contoh: biru muda, biru hijau, hijau dll. Warna biru dan hijau selalu diasosiasikan
dengan air, langit dan daun yang mengesankan kesejukan dan ketenangan dan
memberi kesan melangsingkan.

 Warna panas/hangat adalah semua warna yang mengandung gugus merah, orange
dan kuning. Contoh: kuning, orange, pink, merah dll. Warna merah, kuning dan
orange selalu diasosiasikan dengan api dan matahari yang mengesankan panas dan
memberi kesan melebarkan dan menggemukan.

 Warna Netral adalah warna hitam,putih dan abu-abu.Penambahan warna netral pd
suatu warna menghasilkan warna yg berbeda.Contoh warna merah ditambah sedikit
warna hitam menjadi warna merah tua.Atau warna merah ditambah warna putih
menjadi warna merah muda (pink).Penambahan warna hitamyg semakin banyak
akan memberikan efek mengecilkan,sebaliknya semakin banyak penambahan warna
putih,akan memberikan efek membesarkan.

2. Teori Warna Brewster
Teori Brewster pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan
warna warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder,
tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna

brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna
(komplementer), split komplementer, triad, dantetrad.
Gambar 1.4
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FTe
ori_Brewster&psig=AOvVaw19s2wr9HcspDdy0XPu48rY&ust=1625847386172000&sour
ce=images&cd=vfe&ved=0CAoQjRxqFwoTCJD-7dLv0_ECFQAAAAAdAAAAABAO

 Warna primer: Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-
warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru,
dan kuning.

 Warna sekunder: Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan
proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah
dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran
merah dan biru.

 Warna tersier: Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu
warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran
warna kuning dan jingga. Warna netral:

 Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1.
Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam.
Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam

3. Teori Warna Sir Isaac Newton
Sir Isaac Newton adalah orang pertama yang menyajikan warna di dalam suatu
diagram lingkaran atau lingkaran warna pada tahun 1666. Selanjutnya cara ini sering
digunakan sebagai langkah awal dalam mempresentasikan teori warna karena sangat
efektif dalam menunjukkan hubungan antara warna yang berbeda yang berasal dari
warna primer. Gagasannya ini dimulai dengan sebuah lingkaran yang hanya
mewakili tiga warna primer (merah, biru dan hijau) yang berasal dari sistem warna
aditif. Kemudian diikuti dengan menggabungkan sedikit demi sedikit warna pada
batasan sehingga nantinya akan didapat warna yang baru dan batasan yang baru.
Selanjutnya gabungkan sedikit demi sedikit warna pada batasan warna sekunder,
maka akandidapatkan warna tersier dan begitu seterusnya.

 Warna Pokok
Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman setiap orang untuk
menggunakannya. Dalam penggunaanya warn apokok ada dua macam,
Untuk grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari biru (cyan),
Merah (magenta) dan Kuning (yellow). Pada foto dan grafis komputer, warna
pokok cahaya terdiri dari red, green, dan Blue (RGB). Dalam Komputer,
warna-warna yang pertaman cyan, magenta, dan yellow masih ditambahkan
warna key (hitam) sehingga dikenal istilah CMYK

 Warna Sekunder
Warna Sekunder merupaka percampuran antara warna-warna primera.
• Merah + Biru = Ungu/violet
• Merah + kuning = Orange/Jingga
• Kuning + Biru = Hijau

 Warna tersier Warna tersier merupakan pencampuran antara warna
sekunder dgnprimer.
• Merah + ungu = merah ungu
• Ungu + biru = ungu biru
• Biru + hijau = hijau biru
• Hijau + kuning = kuning hijau

• Kuning + Oranye = oranye kuning. (teori warna 1.pdf)

Gambar 1.5
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Findahayupratiwixiimm.wordpress
.com%2F2016%2F09%2F03%2Fdefinisi-
warna%2F&psig=AOvVaw19s2wr9HcspDdy0XPu48rY&ust=1625847386172000&source
=images&cd=vfe&ved=0CAoQjRxqFwoTCJD-7dLv0_ECFQAAAAAdAAAAABAT



BAB II

PSIKOLOGI WARNA

A. Pengertian Psikologi Warna
Psikologi warna merupakan cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang
warna sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku manusia. Ilmu ini mempelajari
tentang pengaruh warna terhadap emosi dan juga perilaku manusia. Semua warna
memiliki efek tersendiri terhadap psikologi seseorang, karena setiap warna
memancarkan panjang gelombang energi tertentu dan berbeda satu sama lain.
Seorang psikolog bernama Carl Gustav menggunakan warna sebagai alat
psikoterapi. Jung, seorang psikolog lainnya juga percaya bahwa setiap warna
memiliki potensi dan kekuatan untuk mempengaruhi psikologi seseorang. Hal ini
disebabkan karena setiap warna memiliki efek emosi, perubahan suasana hati bahkan
dapat mempengaruhi produktivitas seseorang.
Pengertian Psikologi Warna Menurut Para Ahli
1. Menurut Avicenna
Pada tahun 980-1037, dokter dari Arab yang bernama Avicenna menyatakan
bahwa warna dapat digunakan untuk mendiagnosa atau melihat tanda-tanda
sebuah penyakit di dalam tubuh manusia.
Selain itu, warna juga dapat digunakan sebagai alat terapi seperti warna
merah untuk memperlancar pencernaan, warna kuning untuk meredakan
nyeri dan peradangan, serta warna biru dan putih digunakan untuk
memperlambat sirkulasi darah.
2. Menurut Max Luscher
Seorang psikolog dari Basel University pada abad ke-10 menjelaskan bahwa
pengertian psikologi warna adalah bisa menunjukkan kondisi pikiran dan
ketidakseimbangan kelenjar dalam tubuh seseorang.
Argumen tersebut sebagai landasan bahwa warna dapat dijadikan untuk
diagnosa baik secara fisik maupun psikis.
3. Menurut Johann Wolfgang Von Guethe
Menurut Goethe dalam bukunya yang berjudul Theory of Colours,
menyatakan bahwa setiap warna memiliki kesan dan pengaruh tertentu, baik
itu kesan positif maupun negatif, terhadap emosi seseorang.

Warna kuning menurutnya memberikan kesan positif atau memberikan
pengaruh emosi berupa efek suka cita. Sedangkan warna biru lebih
memberikan kesan negatif, yakni efek emosi berupa sedih.
4. Menurut Johannes Itten
Dalam buku The Elements of Color, Johannes Itten menyatakan bahwa setiap
warna memiliki kesan dan efek yang berbeda pada seseorang.
Seperti warna merah yang memberikan kesan kekuatan, warna biru berarti
keyakinan, kuning memberi kesan ceria, orange adalah kesombongan, hijau
adalah kasih sayang dan ungu adalah kesucian. (Epsikologi.com, 2020)

B. Pengaruh warna terhadap psikologi
Warna seringkali dihubungkan dengan emosi seseorang. Warna-warna hangat dapat
membangkitkan emosi, sedangkan warna-warna dingin dan warna-warna cerah dapat
menciptakan perasaan yang berbeda dari warna yang diredam.
Itu semua tergantung pada bagaimana efek psikologis warna digunakan. Berdasarkan
psikologi, warna merepresentasikan mental dan emosional seseorang dalam semua
aspek kehidupan.

C. Pengaruh warna secara umum
Warna dapat menyebabkan ketertarikan yang membuat orang lebih bergairah tentang
sesuatu, misalnya, warna merah muda yang dikatakan berkaitan dengan berbagai hal
yang romantis selain itu juga menunjukkan cinta dan kasih sayang.
Permainan warna dapat memengaruhi emosi seseorang, misalnya, biru dapat
memberikan pengaruh yang menjadikan seseorang lebih tenang, serta dapat
memperkuat konsentrasi dan emosi. Beberapa warna menghasilkan suatu energi
yang dapat membuat seseorang menjadi lebih aktif dalam setiap aktivitasnya.
Sebuah pesan dapat disisipkan melalui warna, kemudian warna tersebut menjadi alat
untuk komunikasi nonverbal dimana warna mengekspresikan pesan yang mudah
diserap secara instan.

D. Kategori Warna
1. Warna Hangat

Warna-warna seperti warna merah, oranye dan kuning diklasifikasikan sebagai
warna hangat. Pengaruh warna terhadap psikologi manusia terkait dengan warna-
warna hangat tersebut dipercaya bahwa lebih banyak memberikan rangsangan
dimana dapat membangkitkan rasa senang dan bahagia.
Selain itu juga menambah energi dan membuat orang lebih optimis serta dapat
menambah nafsu makan. Namun warna hangat juga dapat menyebabkan reaksi yang
berlebih yaitu reaksi emosional seperti marah dan sebagainya.

2. Warna Dingin
Warna-warna seperti warna hijau, biru dan ungu diklasifikasikan sebagai warna
dingin. Pengaruh warna terhadap psikologi manusia terkait dengan warna-warna
dingin tersebut dipercaya bahwa lebih banyak memberikan kesan menenangkan dan
juga menyejukan. Namun juga sebagai bentuk ekspresi kesedihan.
Sebagai contoh warna ungu merupakan campuran dari warna merah (hangat) dan
biru (dingin). Warna ungu lebih kepada membangkitkan kreativitas. Warna ungu
cocok apabila suatu perusahaan ingin menampilkan kesan keamanan, kesehatan,
kecantikan dan sebagainya. (INFO)

E. Warna dan Kepribadian Seseorang
Putih
Penyuka warna putih merupakan orang yang mempunyai cara pikir logis. Mereka
juga sangat teliti dalam hal penampilan. Selain itu, mereka selalu memiliki target
dari apa yang mereka kerjakan.
Hitam
Hitam merupakan warna yang netral. Penyuka warna hitam biasanya sering
mengalami perubahan suasana hati dan tertarik dengan hal-hal baru. Selain itu,
mereka juga lebih sensitif dan kreatif. Penyuka warna hitam bukan orang yang
tertutup, tetapi akan sangat berhati-hati dengan orang lain.
Biru
Penyuka warna biru memiliki sifat yang menenangkan dan bisa diandalkan. Mereka
suka keharmonisan, mudah bergaul, dan mengetahui etika pergaulan dengan baik.
Selain itu, penyuka warna biru merupakan pecinta kebersihan.

Abu-abu
Penggemar warna yang satu ini takut terhadap suatu komitmen. Hal ini terjadi
karena warna abu merupakan perpaduan dari warna hitam dan putih. Pecinta warna
abu memiliki sifat yang datar, membosankan, dan tidak pasti. Bahkan, mereka bisa
saja mengambil keputusan dengan mudah, kemudian meninggalkannya.
Merah Muda
Merah muda, atau yang lebih dikenal dengan warna pink identik dengan
perempuan. Pink merupakan warna yang manis. Penyuka warna ini akan cenderung
polos, sedikit kekanakan, dan sensitif. Selain itu, mereka suka mencari perhatian
orang lain. Namun, ketika dewasa, mereka akan menjadi lebih bijak dan dewasa.
Merah
Penggemar warna merah biasanya dapat menjalani hidup dengan maksimal dan
sangat ulet. Mereka menyadari daya tarik dirinya sendiri, sehingga dapat membuat
orang lain terpesona tanpa perlu bersikap berlebihan. Penyuka warna merah akan
sangat percaya diri dan ekstrovert.
Hijau
Penggemar warna hijau merupakan orang yang suka bersikap jujur dan setia.
Namun, mereka akan terlalu memikirkan pendapat yang dikatakan oleh orang lain.
Penyuka warna hijau selalu ingin merasa aman. Oleh karena itu, mereka akan
menempatkan kepentingannya pada hal-hal yang menurut mereka berharga.
Ungu
Penggemar warna ungu memiliki kesan artistik dan unik. Mereka bisa menghargai
orang-orang yang berada di sekitarnya.
Kuning
Kuning merupakan warna yang ceria. Mereka juga optimis dan suka menambah
pengetahuan baru, kemudian membaginya dengan orang lain. Penggemar warna
yang satu ini juga menyukai kebahagiaan.
Orange
Orange menggambarkan karakter yang ramah dan supel. Mereka juga sangat senang
menjadi pusat perhatian. Mereka tidak suka memikirkan hal yang terlalu serius,
karena karakternya yang cukup santai.
Coklat
Penggemar warna cokelat merupakan penyuka kesederhanaan dan kenyamanan.
Mereka bukan tipe yang suka menghambur-hamburkan sesuatu dan kurang suka
menjadi pusat perhatian. (Handayani, 2019)



BAB III
KOMPOSISI WARNA

A. Pengertian Komposisi Warna

Penataan antar elemen warna dalam satu bidang atau ruang. Penataan itu bisa

mencakup posisi, proporsi, irama dan aksen, semua itu harus diramu menjadi sebuah

harmoni yang menarik. Komposisi warna bisa dibagi menjadi 2 jenis: Pertama komposisi

warna simetris, yaitu pola antar warna dalam satu bidang atau ruang, sebangun dan

seimbang. Bisa seimbang antar kiri dengan kanan, atas dengan bawah, atau semua

sisinya. Sedang jenis yang kedua, komposisi warna asimetris, yaitu kebalikan dari simetris.

Pola antar bidang warna, secara pengukuran tidak sama dan tidak seimbang, tapi bila

dicermati, tetap

terasaseimbang.Bolehdikatakan,inikeseimbanganwarnayangbersifatabtsrak, sebuah

komposisi yang membutuhkan kecerdasan dan kepekaan artistik yang tinggi untuk

memahami dan merasakannya. (Blogernas,2015)

B. Pengertian Skema Warna

Penggabungan dua warna atau lebih yang berbeda dalam sebuah komposisi. Fungsi
skema warna adalah untuk melihat efek yang di hasilkan ketika sebuah warna di campur
dengan warna-warna yang berlainan. (ahli)

C. Macam-macam KomposisiWarna
1. WarnaMonokromatik
Monokromatis adalah sekema warna yang paling mudah di mengerti karna skema
warna yang satu ini hanya menggunakan satu warna atau dengan kata lainnya satu
hue. Satu warna tadi kemudian diberikan atau di pengaruhi dengan tints, tones,
dan shades.
Tints adalah seberapa ringan-nya sebuah warna, dimana ringan disini adalah lebih
condong kepada warna putih, shades adalah seberapa berat sebuah warna dimana
berat di sini adalah semakin gelap dan tones adalah gabungan dari putih dan hitam
menjadikannya lebih abu-abu. (Zidan,2020)

Gambar 3.1 Warna Monokromatik (
sumber: https://pin.it/1YUpDzI)

Gambar 3.2Monokromatis Gambar 3.3 Monokromatis

( sumber:https://pin.it/1bYylz3) ( sumber: https://pin.it/44Ji0TU)

2. WarnaAkromatis
Skema warna akromatis adalah skema warna yang bisa di bilang tidak
menggunakan warna (hue) sama sekali, dalam hal ini yang ada hanya shades
yang di permainkan yang akhirnya menghasilkan abu-abu, putih dan hitam.
(Zidan, 2020)

Gambar 3.5 akromatis
(sumber: https://muhzulzidan.com/apa-itu-skema-warna/)

Gambar 3.6 akromatis
( sumber: https://pin.it/4tk6HAO)

3. WarnaPolikromatis
Warna skunder (ungu, orange, hijau) yang di campur warna putih atau hitam.
Karena warna skunder adalah warna yang sudah bercampur antara dua warna
primer . contoh prinsip percampuran warna skunder dengan putih atau hitam
sehingga menjadi warna polikromatis (Blogernas, 2015)

Gambar 3.7
(sumber: https://www.blogernas.com/2016/07/warna-monokromatis-

polikromatis-dan.html)

Gambar 3.8
( sumber https://pin.it/1LlxPGB)

4. WarnaAnalogus
Warna yang tampak mirip tapi sebenarnya berbeda yang artinya dari segi zatnya
berbeda . tapi masih dalam spesies yang sama. (Blogernas, 2015)

Gambar 3.9 analogus
( sumber: https://www.blogernas.com/2016/07/pengertian-warna-

analogus-contohnya.html)
Pada gambar di atas tampak ada 3 zona warna analogus. Pertama dari merah
menuju kuning, maka semua warna yang berderet dari merah ke kuning disebut
dengan warna analogus. Karena mereka termasuk satu rumpun, yaitu percampuran
antara warna merah dengan warna kuning walaupun dengan takaran yang berbeda.
Tapi bila dteruskan sampai ke warna biru, maka tambahannya bukan termasuk
warna analogus lagi karena sudah ada tambahan warna primer lain. Jadi rumusnya
zona tersebut batasnya adalah antar 2 warna primer, maka sesuai contoh diatas.
Zona kedua adalah dari kuning sampai ke biru dan yang ketiga dari biru sampai ke
merah. (Blogernas, 2015)

Gambar 3.10 analogus Gambar 3.11 Analogus

( sumberhttps://pin.it/5Gs14wN) ( sumber https://pin.it/58MWOIi)

5. Warnakomplementer
a. Originalkomplementer
Warna komplementer adalah kombinasi warna yang berbeda dansaling
melengkapi atau saling mengisi untuk menciptakankeharmonisan warna.
contohnya warna merah dan hijau, keduawarna tersebut jika disandingkan
akan terlihat begitu berbeda.namun keduanya akan saling mengisi hingga
menciptakan nuansatertentu dipandangan kita. Orange dan Biru, orange
sebagai warnadasar sedangkan biru sebagai komplementernya. (Kareem,
2018)

Gambar 3.12 original
(sumber https://www.blogernas.com/2016/07/warna-split-triad-dan-

tetrad.html)

Gambar 3.13 original Gambar 3. 14 original
( sumberhttps://pin.it/rNeCpgU) ( sumber https://pin.it/11TO8eq)

b. SplitKomplementer
Kombinasi warna kontras ,posisinya pada lingkaran warna dasar tidak
bersebrangan 189tapi sudah kurang dari 180, sudah sedikit meleset.
Sehingga jika ditarik garis antar warna berpasangan, tidak lagi membentuk
pola garis lurus melainkan sudah miring tanpa menyentu titik pusat
lingkaran warna . (Blogernas,2015)

Gambar 3.15 split
(sumber https://www.blogernas.com/2016/07/warna-split-triad-dan-

tetrad.html)

Gambar 3.16 split
(sumber: https://pin.it/2lfUjZH)

c. TriadKomplementer
Kombinasi warna kontras, pola sudutnya pada lingkaran sudah semakin
kecil yaitu 60, sehingga jika ditarik garis lurus pada ketiga warna yang
saling berkombinasi akan membentuk bidang sama kaki. (Blogernas, 2015)

Gambar 3.17 triad
(sumber https://www.blogernas.com/2016/07/warna-split-triad-dan-

tetrad.html)

Gambar 3.18 triad
(sumber: https://pin.it/FxZRq7z)

d. Tetrad Komplementer
Posisi pasangan warna membentuk sudut 90sehingga efeknya terdapat 4
warna yang bisa dikombinasikan, yang apabila masing- masing warna
tersebut saling dihubungkan dengan garis lurus akan membentuk pola segi
4. (Blogernas, 2015)

Gambar 3.19 tetrad
(sumberhttps://www.blogernas.com/2016/07/warna-split-triad-dan-

tetrad.html)

Gambar 3.20 tetrad
( sumber: https://pin.it/2lzEPFl)

6. WarnaNetral
warna yang berfungsi sebagai nuansa latar belakang yang lembut, yang dengan
mudah dipadukan dengan warna-warna lain yang lebih kuat. Hal ini membuat
warna netral akan cocok menjadi kanvas kosong bagi kreativitas kalian, berikan
kesempatan bersinar bagi karya seni dan fitur arsitektural kalian. Skema warna
netral bisa berupa apa saja, dari warna netral yang terang seperti krem dan putih,
hingga nuansa yang lebih gelap, seperti cokelat dan arang. (Materi, 2021)

Gambar 3.21 netral
(sumber https://materibelajar.co.id/pengertian-warna-primer/)

Gambar 3.22 netral Gambar 3.23 netral
( sumber:https://pin.it/6kmYJB2) ( sumber: https://pin.it/5rJP2qQ)

7. WarnaPerulangan
Pengulangan warna artinya menggunakan warna yang sama lebih dari sekali
yang diatur pada tempat yang berbeda, pada sebuah
komposisi.Pengulangan adalah prinsip yang paling sederhana. (University, 2008)

Gambar 3.25 perulangan Gambar 3.26 perulangan
( sumber:https://pin.it/2OU1gMC) (sumber: https://pin.it/5WVVc7y)

8. WarnaSelaras
Komposisi warna selaras adalah kombinasi warna yang memiliki keharmonisan,
memiliki kesamaan unsur penyusun warnanya. Komposisi warna selaras dapat
dicapai dengan menggunakan komposisi warna monotone, monochrome maupun
analogus.Komposisi warna selaras juga dapat dihasilkan dari komposisi warna
kontras sekalipun,dengan

menambahkan unsur yang sama pada warna-warna tersebut. Misalnya menambahkan
unsur putih (lightness) sehingga menjadi warna pastel. (University, 2008)

Gambar 3.27 selaras Gambar 3.28 selaras

( sumber:https://pin.it/1rQ4ncQ) ( sumber: https://pin.it/7om3dgJ)



BAB IV
IDENTITY COLOR (1)
A. Pengertian
Warna dan identitas menjadi satu kesatuan karena warna berhubungan dengan pribadi
pemakai. Baik itu dipakaikan pada manusia atau pada merek. Warna bisa membawa kita
memahami karakter ruang, membawa kita pada tempat tujuan, dan warna bisa membuat
kita membeli suatu barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan. (Amalia, 2020)
B. Identitas Merek
Dalam sebuah penelitian berjudul “Impact of color on marketing,” peneliti menemukan bahwa
sampai 90% penilaian yang cepat dibuat oleh konsumen mengenai produk didasarkan pada warna
saja. Hal ini membuktikan bahwa warna sangat berdampak besar pada identitas merek.
Desainer harus sangat memahami karakter sebuah merek sehingga bisa menentukan dengan tepat
warna yang sesuai dengan produk tersebut.

Gambar 4.1

Sumber : http://binus.ac.id/bandung/wp-content/uploads/2020/11/Capture2.png

Dari gambar di atas terlihat bahwa setiap merek memiliki identitas warnanya masing-
masing. Mulai dari warna yang bersifat optimis, ramah, bersemangat, sampai dengan
keseimbangan. (Amalia, 2020)

C. Kenapa Warna Sangat Penting Bagi Branding?

Warna menjadi penting dalam menggambarkan brand Anda di antara brand lain. orang
akan cenderung mengenal brand Anda melalui bentuk dan juga warna. lantas, kenapa
warna menjadi sangat penting dalam membangun brand.

1. Warna Memengaruhi keputusan demografis target pasar

Demografis meliputi usia dan jenis kelamin. Anda dapat mengidentifikasi
kesesuaian produk Anda dengan audiens menggunakan warna. Misalnya saja, jika
Anda menjual produk-produk untuk perempuan, tentu Anda perlu menggunakan
warna-warna yang feminim seperti merah muda, cokelat muda,
atau turquoise atau Anda ingin menjual produk Anda pada usia-usia tua, Anda
perlu memikirkan warna yang cocok untuk orang-orang di usia mereka.

2. Warna Menjadi Identitas Brand Anda

Ketika Anda sedang berjalan di tempat umum dan menemukan
sebuah brand dengan dua jenis usaha yang sama, Apakah yang Anda ingat? ya,
warna. Anda mungkin kesulitan mengingat logo, tapi pasti Anda akan mengingat
warna dari brand yang Anda lihat. sebuah warna juga menjadi alat identifikasi
produk Anda kepada masyarakat. Misalnya orang akan lebih mengingat warna
merah sebagai warna usaha kuliner, atau orang akan cenderung mengingat warna
hijau sebagai warna usaha yang bergerak untuk keseimbangan lingkungan.

3. Warna Memengaruhi Keseluruhan Bisnis Anda

Beberapa rekan usaha atau client Anda mungkin memiliki warna hijau dan
memiliki pesaing usaha yang menggunakan warna kuning lalu Anda menawarkan
produk Anda kepada client berwarna hijau. Namun, warna usaha Anda adalah
kuning, client Anda pun akan mempertimbangkan keputusan untuk bekerjasama
dengan Anda. (Mekari)

D. Arti warna merek dan pengaruh warna merek yang berbeda terhadap orang-orang
:
 Kuning
Warna matahari ini sangat mudah dipahami dan mampu membangkitkan perasaan
optimisme, kejelasan, dan kehangatan. Kuning juga merupakan warna yang kaya,
seperti warna yang ada pada emas dan harta karun. Warna terang seperti kuning
dapat menonjol, bahkan ketika ia digunakan di lingkungan yang ramai. Namun
terlalu banyak menggunakan warna kuning dapat meningkatkan frustasi dan juga
ketakutan.

 Jingga
Warna jingga adalah warna yang selalu menarik perhatian. Warna jingga
mengirimkan pesan yang mengatakan, “Saya tidak takut untuk menjadi pusat
perhatian.” jingga melambangkan antusias, percaya diri, dan gembira. Warna jingga
juga menggambarkan kreativitas dan juga kerjasama. Warna jingga sering dipadukan
dengan warna merah dan juga hitam. Warna jingga juga identik dengan usaha kuliner
dan juga perusahaan sumber daya manusia.

 Merah
Warna ini dapat meningkatkan perhatian dan emosi orang oleh karena itu
banyak marketer menggunakan warna merah sebagai warna promosi seperti diskon.
Warna juga menjadi warna yang sangat riskan untuk digunakan dalam brand karena
kesan yang terlalu berani. Merah adalah warna kuat yang hangat, menarik, seksi, dan
mendesak. Ini adalah warna darah dan asmara, simbol stop dan mawar klasik.

 Ungu
Warna ungu menggambarkan keseimbangan. Dapat digunakan untuk audiens laki-
laki dan juga perempuan. Warna ungu juga juga melambangkan kemewahan, luas,
dan juga kebijaksanaan. Karena warna ungu adalah campuran biru dan merah, warna
ini menjadi warna yang sangat komplit dan dapat digunakan dalam kesempatan apa
pun. Namun banyak orang mempersepsikan warna ungu adalah warna yang egoistis

dan juga introvert.

 Biru
Jika warna merah adalah raga, warna biru adalah jiwa. Warna biru juga
menggambarkan kejelasan, komunikasi, ketenangan, dan juga keberhasilan. Menurut
laporan oleh banyak peneliti, warna biru menjadi warna yang paling disukai oleh
orang-orang di seluruh dunia. Warna biru juga banyak digunakan oleh perusahaan-
perusahaan. Namun penempatan warna biru yang tidak tepat dapat menggambarkan
konservatif, kesedihan, dan juga ketidak-berdayaan.

 Hijau
Warna hijau dapat menyampaikan perasaan tenang, damai, dan menyampaikan
gagasan pertumbuhan. Produk yang menggunakan desain warna hijau akan terkesan
menawarkan kesegaran dan bersifat natural dari alam. Warna hijau juga banyak
digunakan oleh perusahaan-perusahaan start-up sebagai identitas warna mereka.

 Hitam
Secara teknis, warna hitam merupakan ketiadaan warna. Hitam melambangkan
ketegasan, profesional, dan kredibilitas sebuah produk. Makin besar Anda ingin
memberikan kesan kuat pada perusahaan, maka makin banyak warna hitam yang
bisa Anda tambahkan. Warna hitam juga menggambarkan pada nilai religi dan
kedekatan pada Tuhan.

 Coklat
Warna ini akan memberikan kesan kesederhanaan dan klasik. Jika Anda memiliki
sebuah produk yang ingin Anda tampilkan dengan kesan sederhana, maka coklat
adalah sebuah pilihan yang tepat. Beberapa produk yang bersifat retro atau
kebahagiaan dalam bernostalgia juga cocok menggunakan warna coklat. Warna
cokelat juga menggambarkan sesuatu yang menyenangkan namun tetap memiliki
keseriusan dan kedewasaan.

 Putih
Warna ini dapat menyiratkan sesuatu yang bersifat suci, bersih, murni. Pemakaian
warna putih dalam logo branding perusahaan juga akan memberi kesan santun.
Warna putih akan terlihat kontras dan tegas jika dipadukan dengan warna hitam.
Warna putih juga melambangkan modernitas dan juga pengetahuan.

Ketika ingin menentukan warna yang akan digunakan dalam logo maupun merek
perusahaan, maka ada baiknya jika Anda melakukan riset terlebih dahulu. Riset psikologi
warna bisa dimulai dari penggunaan warna oleh pesaing bisnis Anda, cobalah memilih
warna yang berbeda agar konsumen tidak salah dalam mengenali produk Anda. Setelah
itu, piihlah warna sesuai karakter produk yang Anda miliki dan perhatikan juga siapa
target pemasarannya. Jika target pemasarannya adalah kaum perempuan maka gunakan
warna-warna lembut yang berkesan feminine. (Mekari)

E. Cara memilih warna terbaik untuk brand

A. Tentukan fokus

Seperti yang diketahui bahwa setiap warna menunjukkan kesan yang berbeda-
beda. Contohnya warna merah yang melambangkan keberanian, hijau kesuburan,
putih kebersihan, coklat keakraban dan lain sebagainya. Oleh karenanya miliki
fokus yang jelas tentang bagaimana brand akan ditampilkan kepada konsumen.
Tentukan tujuan dan bagaimana brand Anda ingin dikenal oleh target konsumen
Anda sebelum menentukan warna mana yang paling sesuai.

B. Mulai dengan warna yang familiar

Setelah mengetahui tujuan dan brand image yang ingin ditampilkan, kini saatnya
memilih warna yang sesuai untuk brand tersebut. Anda mungkin memiliki warna
favorit, maka Anda bisa memulai dari warna yang familiar tersebut. Lakukan
corat coret dengan warna yang terlintas di pikiran untuk sekadar mencoba atau
bahkan bisa menjadi warna logo yang fix.

C. Gunakan warna netral

Jika masih bingung menentukan, bisa memilih basis terlebih dahulu dengan
warna-warna netral. Jenis warna netral yang kerap digunakan seperti warna hitam,
putih, gading, perak, abu-abu, cokelat, emas, dan krem. Pilihlah warna hangat
atau dingin yang bisa sangat berpengaruh pada palet warna yang digunakan.
Warna-warna yang dianggap hangat antara lain hitam, cokelat, emas dan krem,
sedangkan putih, gading, perak, dan abu-abu dianggap sebagai warna dingin.

D. Minimalisir pilihan warna

Warna dalam brand bertujuan agar konsumen mengingat Anda. Jadi ketika
mereka melihat satu warna, maka akan secara otomatis mengingat brand Anda.
Oleh karenanya Anda tidak boleh memasukkan terlalu banyak warna yang malah
membuat konsumen semakin bingung atau malah tidak tertarik. Sebagai gantinya,
gunakan jumlah warna yang lebih minimal. Lebih baik gunakan dua warna utama
dan satu warna tambahan saja.

E. Gunakan prinsip 60-30-10

Ada satu prinsip yang paling dikenal dalam pembuatn logo, yakni prinsip 60-30-
10. Prinsip ini secara sederhana merupakan aturan penggunaan warna yang terdiri
atas 60% warna primer,30% warna sekunder dan 10% warna aksen.
Menggunakan proporsi ini membantu memadukan keseluruhan tema desain, serta
memberikan jumlah kontras dan daya tarik visual yang tepat.

F. Cari inspirasi di aplikasi atau media lain

Ada berbagai aplikasi dan media berbasis web yang cukup interaktif dan akan
membantu Anda dalam memilih serta mencocokkan warna. Sebut saja Adobe
Color CC, Colour Lover, Coolor, Colormind dan banyak lagi. Anda juga bisa
menggunakan media sosial seperti Pinterest atau Instagram untuk mencari
inspirasi warna yang sekiranya cocok untuk brand Anda.

G. Jangan takut bereksperimen

Meskipun Pinterest dan Instagram dapat menjadi sumber inspirasi, namun tidak
ada yang bisa menggantikan inspirasi yang datang dari berbagai percobaan yang
Anda lakukan. Pastikan Anda tidak takut untuk memastikan Anda menemukan
warna yang kuat dan paling sesuai dengan identitas brand yang ingin Anda
bangun. (mekari)

IDENTITY COLOUR (2)

H. Pengertian

Dalam desain warna memaminkan peran yang sangat penting, membuat sesuatu
yang indah menjadi jelek dan begitu juga sebaliknya jika warna yang digunakan
tidak cocok atau berlebihan membuat desain tidak indah atau jelek. Hal ini
dikarenakan kita akan lebih mudah menyerap sesuatu melalui/dalam bentuk visual
dan warna memiliki peranan disitu. Warna merupakan bagian terpenting dalam
sebuah desain. Penggunaan dan pemilihan warna yang tepat dapat memberikan
kesan yang baik dan bisa menjadikan desain berubah menjadi karya yang sangat
luar biasa. (OnlyRiduan, 2019)

 Energizing Colours ( warna-warna yang menimbulkan gairah)

Warna yang kuat dan cerah serta warna neon dapat memiliki efek yang kuat pada
emosi. Warna-warna seperti merah terang, kuning cerah, dan hijau neon dapat
memberikan energi dan membuat Anda merasa lebih waspada, tetapi juga dapat
menyebabkan iritasi pada mata. Warna-warna ini akan menarik perhatian Anda
dan menonjol dari lingkungannya. Sangat berpigmen, warna-warna kuat seperti
biru tua, pirus, magenta, dan hijau zamrud juga dapat memiliki efek merangsang
dan membuat Anda merasa segar dan berenergi. (Gremillion, 2019)

Gambar 4.2
Sumber (How Color Impacts Emotions and Behaviors (99designs.com) )

 Found Colours (warna menjadi ciri pribadi seseorang artis perancang)
warna yang menjadi ciri khas suatu desainer yang umumnya menjadai jati diri

mereka melalui pengungkapan bentuk, skala, memecahkan masalah desain dan
ilusi warna sebagai efek bidang (tekstil). Seperti salah satu desainer yaitu Hannie
Hananto yang memadukan warna pada satu desain dengan warna pada kemasan
merk suatu brand tertentu.

Gambar 4.3
Sumber: https://instagram.com/muslimfashionfestival?utm_medium=copy_link

 Product Colours ( warna product)
Dalam desain produk profesional tentu akan erat kaitannya dengan warna yang
menjadi faktor visual, lantas seberapa penting faktor warna tersebut? Karena
desain produk / kemasan merupakan “diferensiator” atau pembeda dengan produk
kompetitor, maka warna akan berfungsi sebagai media identifikasi. Warna disini
akan menjadi identitas produk untuk memudahkan konsumen dalam mengenali
produk kita. Warna menjadi ciri khas sebuah produk. (Mandiri)

Gambar 4.4
Sumber: https://pin.it/3k88rES

 Treatical Colours (warna-warna teater)
Warna-warna teater memiliki kesan glamour dan dramatic warna ini mempunyai

intensitas warna berdasarkan budaya yang mendukung entertaimen atau warna
warna pertunjukan yang ditunjang dari daerah tertentu.lalu ditambah dengan
hiasan material yang menunjang warna warna tersebut.
Contoh warna pada budaya jawa, efek dari kebudayaannya dengan warna hitam,
emas, kuning, hijau dan merah.

Gambar 4.5 Gambar 4.6
Sumber: https://pin.it/sogzyfL Sumber :https://pin.it/1d7WrYW

 Cultural Colours ( warna-warna kebudayaan)
Warna yang dikaitkan dengan budaya tertentu, warna kebudayaan biasanya
diambil dari warna yang menadi ciri khas suatu kebudayaan daerah atau negara
tertentu. Seperti warna pada tekstil negara China yang memakai warna emas dan
merah.

Gambar 4.7
Sumber: https://pin.it/7hs2KS6

 Ambient Colours (warna-warna yang menunjukkan suatu tempat)
Warna-warna netral yang memungkinkan cahaya warna berfungsi, cahaya
tersebut akan memperlihatkan kedalaman ruang serta berefleksi pada warna-
warna dari material yang menggunakan warna netral, seperti warna broken white,
beige dan lain sebagainya.

Gambar 4.8
Sumber: https://pin.it/1PN2jAU

 Netral Colours (warna netral)
warna yang tidak bersaing dengan warna lainnya sehingga mudah dipadukan dengan
semua jenis warna. warna dianggap netral berdasarkan seberapa efektif dia dapat
berbaur dengan warna lain. warna ini juga biasa disebut sebagai “Earth tones atau
nada bumi“.Warna netral dikatakan sebagai Earth tones, karena warna ini sangat
sering kita jumpai di seluruh dunia. misalnya warna dari bebatuan, awan, dan
lainnya. semuanya itu bisa menciptakan pemandangan yang indah dan seolah sudah
diracik sedemikian rupa. semua itu karena ada warna netral didalamnya. (Bakekok,
2013-2017)
Terdapat contoh warna dari 4 musim dari suatu negara

 Spring :Pastel-light(muda-ringan),soft(lembut),soft & sweet(lembut cerah)
hangat/candy colours.
 Summer: Soft & sweet, medium (antara 2 warna muda & tua),kontras
(perpaduan 2 warna berbeda).
 Fall : Sunset,earthy(warna tanah & kayu),dark (gelap/tua mendekati

hitam).
 Winter : Dark,heavy(tua & kusam) berat, deep (gelap agak mengkilap).

Gambar 4.9 Spring Gambar 4.10 Summer
Sumber: https://pin.it/2xWdZOD Sumber: https://pin.it/47iOUmo

Gambar 4.11 Fall
Sumber: https://www.elle.com/fashion/g26446345/best-street-style-milan-fashion-week-

fall-2019/

Gambar 4.12 Winter
Sumber: https://pin.it/57HrsXK


Click to View FlipBook Version