Plagiarism Checker X Originality Report
Similarity Found: 14%
Date: Monday, November 08, 2021
Statistics: 581 words Plagiarized / 4174 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Rancangan Usulan Penelitian (RUP) Kepada Yth : Bagian Administrasi & Akademik
Kemahasiswaan (BAAK) Institut Bisnis Dan Teknologi Pelita Indonesia Di : Pekanbaru
Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama _: Ulian Burju Siadari _ _NIM _:
2061101013 _ _Jenjang Pendidikan _: Program Magister _ _Program Studi _: Manajemen
_ _Konsentrasi _: Manajemen SDM _ _No. Handphone _: 082374923420 _ _Dengan ini
mengajukan Rancangan Usulan Penelitian (RUP) untuk penulisan Tesis, guna
memperoleh gelar Magister Manajemen (MM). Selanjutnya mohon persetujuan dan
penunjukan dosen pembimbing.
JUDUL PENELITIAN “Pengaruh Pelatihan, Kecerdasan Emosional, Motivasi Kerja
Terhadap Produktifitas dan Kinerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci
Pelalawan Riau” Kualitas kinerja guru dapat diukur melalui keunggulan seorang guru
dalam pembuatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi
hasil belajar. Dan melalui kinerja guru yang baik akan dapat memberi sumbangsih dalam
mengembangkan sumber daya manusia. Guru adalah bagian dari penyelenggara
pendidikan, dan guru mempunyai peran dalam hal yang esensial untuk menentukan
terlaksananya sistem pendidikan di semua sekolah, Sekalipun kurikulum terus
mengalami perbaikan, biaya pelaksanaan pendidikan terus ditingkatkan, sarana dan
prasarana pendidikan terus diperhatikan, namun jika peran guru sebagai pribadi yang
langsung berhadapan dengan siswa tidak berkualitas dan tidak professional, maka
tujuan pendidikan itu akan menjadi kabur juga.
Untuk dapat mengukur kinerja seorang guru maka point penting yang perlu ditetapkan
terlebih dahulu adalah tujuan yang jelas dari melakukan penilaian kinerja. Hal ini sejalan
dengan pendapat (Priyono, 2010) Upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia
serta kualitas sumber daya manusia adalah fokus pendidikan, tujuan dan fokus
pendidikan itu sendiri tertuang dalam kebijakan pemerintah dalam Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, sehingga pada gilirannya manusia Indonesia mampu berperan aktif sebagai
agen pembaharuan dan pengembang kehidupan nasional maupun internasional. Untuk
itu upaya meningkatkan kualitas pendidikan sangat penting dilakukan oleh setiap
penyelenggara pendidikan. Beberapa pendapat ahli bidang pendidikan di antara
(J.Sudarminto, 1990, - dalam semana, 1994, Rice dan Bishoprick, 1971) menyatakan
bahwa peranan guru sangat penting. ” Jika di sekolah tidak ada peningkatan kualitas
guru, maka mustahil akan ada perubahan atau peningkatan kualitas pendidikan.
Sekolah yang berkualitas, adalah sekolah yang terus membenahi dirinya dan tidak puas
dengan apa yang telah dicapainya sekarang, namun selalu berani memperbaiki diri baik
dalam perencanaan pembelajaran di sekolah yang tertuang dalam program-program
sekolah. Indikator keberhasilan yang akan dicapai dan dikuasai peserta didik juga harus
terukur sehingga dapat dievaluasi berdasarkan kriteria yang ada, hal ini sejalan dengan
pendapat (Priyono, 2010). Selain indikator keberhasilan, metode atau cara untuk
mencapai tujuan pendidikan itupun harus mampu menjangkau semua peserta didik.
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap anak memiliki kecerdasan yang multi dan
kecendrungan berkembangnya kecerdasan itu sendiripun berbeda-beda juga. Ada anak
yang kecerdasan lingustiknya yang menonjol, bukan berarti anak itu langsung kita sebut
tidak mampu dibidang matematika. Tingkat usia anak juga perlu dipertimbangkan
dalam menyajikan pelajaran di kelas, perihal ini sesuai dengan teori tentang multiple
intelligences oleh pakar psikologi Howard Gardner. Maka sekolah perlu memaksimalkan
kinerja guru.
Artinya sekolah harus mampu menganalisa faktor-faktor apa saja yang menjadi
kebutuhan, yang menjadi penghambat tercapainya goal suatu sekolah dan faktor yang
mempengaruhi kinerja guru. (Simanjuntak (2005). Banyak pendekatan dan faktor yang
dapat memberi dampak dalam mengoptimalkan kinerja guru salah satunya melalui
pelatihan. Pelatihan guru merupakan upaya mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Melalui pelatihan, guru
dapat melihat kekurangannya untuk dapat diperbaiki kinerjanya. Selain itu guru akan
dapat mempelajari lebih luas tentang suatu pengetahuan praktis dan cara
menerapkannya dalam tugas sehari-hari sehingga dapat meningkatkan
produktivitasnya.
Kecakapan seorang guru dalam melakukan pekerjaannya sehingga lebih dapat bekerja
secara efektif dan terarah juga dapat dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan.
Pengembangan sumber daya manusia yang terlibat dalam dunia pendidikan
sepantasnya menjadi sorotan dan perhatian yang tidak boleh dilalaikan. Pelatihan
adalah salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru.
Pengertian pelatihan kerja menurut Pasal 1 Ayat 9 Undang-Undang No 13 tentang
Ketenagakerjaan Tahun 2003, pengertian dari pelatihan kerja adalah sebagai berikut:,
“Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap,
dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang
dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.”
(Rizaldi Putra, Nyoto, Suyono, Wulandari, 2019 dalam Maria Liakopoulo, 2011)
menyatakan bahwa, tujuan pelatihan adalah meningkatkan keterampilan, kualitas
karakter, dengan mengikuti perkembangan teknologi. Mempercepat pencapaian
kompetensi yang diinginkan dari seorang guru dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu
juga mengasah keterampilannya dalam menjalankan tugasnya secara operasional.
Menambah wawasan yang lebih luas tentang dunia pendidikan dan perkembangannya,
serta mempersiapkan dalam promosi jabatan.
Kinerja, selain dapat ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan, sebenarnya faktor yang
tidak kalah penting yang sangat mendasar dalam menjalankan tugas sebagai guru
professional adalah Kecerdasan Emosional. Dalam menghadapi kompleksitas siswa,
orang tua, dan semua pihak yang berkaitan dalam pengembangan sekolah sangat
membutuhkan kestabilan emosi. Guru yang memiliki emosi yang akan sangat sulit
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Kekuatan dan kematangan emosi
akan berpengaruh kepada cara berinteraksi, berperilaku, berpenampilan yang efektif,
yang mempengaruhi kepribadian seseorang.
Dengan Kecerdasan emosional seorang guru akan dengan mudah mengenali emosi
dirinya, dan terampil mengelola emosi yang terdeteksi secara cakap (Zainal Mustafa Eq,
2007)) Dalam menjalankan tugas sehari-hari tidak tertutup kemungkinan berjumpa
dengan berbagai latar belakang keterbatasan pengetahuan dan pengalaman,
penemimaan dan perbedaan reaksi dan karakter yang belum terkendali dan belum
matang, dalam hal ini dibutuhkan kecerdasan emosional yang mampu memotivasi diri
sendiri sehingga dapat mengendalikan perasaan, pikiran, daya hati yang mampu
mengendalikan situasi dan menyelamatkan keadaan. Sehingga dapat mengenali emosi
orang lain dengan berempati.
Dengan demikian akan mampu bekerjasama dengan orang lain yang berbeda-beda
latar belakang tanpa meninggalkan sakit hati atau rasa tidak nyaman yang dapat
meledak suatu waktu. Kecerdasan emosional juga akan memampukan seseorang untuk
membina hubungan baik dan kerjasama dengan semua orang. Dalam hal ini guru akan
mampu mengendalikan emosinya saat muridnya belum dapat menerima pelajaran yang
diajarkannya. Atau belum menunjukan peruabahan seperti yang diharapkannya. Atau
bisa jadi belum tertarik dan tak peduli serta tidak bertanggungjawab dalam
menyelesaikan tugas yang diminta oleg gurunya.
Dengan demikian guru tidak mudah menyalahkan dan tidak mudah menyimpulkan atau
memutuskan vonis atas tingkah laku yang muncul akibat keadaan emosi anak muridnya.
Jadi peranan kecerdasan emosional ini sangat mendasar dan dibutuhkan untuk
meningkatkan kinerja seorang guru. Pandangan yang senada dengan hal di atas,
kecerdasan emosional dapat dikaitkan dengan watak dan budi pekerti. Seorang guru
saat memberikan penilaian afektif kepada muridnya, yaitu penilaian sikap dan social
yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, juga dipengaruhi oleh kemampuan guru
untuk dapat masuk ke dalam posisi peserta didik sehingga mengenali perasaannya,
sikap, emosi, minat yang dimiliki seorang siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Peran dari kecerdasan emosional akan mampu dengan mudah mendeteksi perasaan
senang dan tidak senang serta perilaku marah, ketakutan, kebahagiaan, kesedihan,
keterkejutan dan kebecian yang timbul akibat suatu perlakukan. Jika seorang guru
mengenali emosi diri sendiri akan mudah juga mengidentifikasi dan mendalami emosi
orang lain. Sehingga akan menjadi efektif dalam pekerjaannya. Lebih detail lagi bahwa
kecerdasan emosional dapat diurai menjadi (Goleman, 1999 ): Memiliki kesadaran diri
sendiri (self-awareness) artinya menyadari apa yang dirasakan Mengelola diri (self–
management) dan informasi yang diterimanya dan memiliki kemampuan mengelola
emosi diri sendiri Empati (empathy) yaitu suatu kecerdasan dalam merasakan
bagaimana perasaan orang lain. Kecakapan sosial (social skills) sama dengan kecerdasan
menangani dan menanggapi emosi orang lain.
Sehingga dengan jelas bahwa orang-orang yang memiliki motivasi yang tinggi dalam
pekerjaannya adalah mereka yang memiliki kecerdasan emosional. Jadi kecerdasan
emosional berpengarung terhadap motivasi kerja. (Cooper dan Sawaf, 2001)
menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah merupakan faktor yang dapat
menentukan suksesnya seseorang dalam karier dan dalam mencapai tujuan suatu
organisasi. Kecerdasan emosional mempengaruhi ketepatan dalam membuat
keputusan, kebijaksanaan menjalankan kepemimpinan, keterampilan melakukan
terobosan dan strategy.
Dengan kecerdasan emosional yang matang akan mampu menciptakan komunikasi
terbuka dan jujur satu sama lainnya sehingga akan tercipta team work yang saling
mempercayai dan saling mendukung. Kecerdasan emosional dapat menciptakan rasa
nyaman, saling dapat saling memahami, Kematangan emosinal ditandai dengan
kemampuan merasakan, memahami orang lain, dan peka akan perasaan orang lain
sehingga informasi yang diterima akan diolah terlebih dahulu sebelum menanggapi dan
merespon. Kematangan emosional akan memampukan seseorang untuk tidak meletup-
letup dalam merespon sesuatu sekalipun situasi itu tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan atau diinginkannya.
Jadi kecerdasan emosional sangat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja setiap
pribadi. Khususnya dalam hal ini kinerja seorang guru. Hal lain yang mempengaruhi
kinerja seorang guru adalah motivasi kerja. Motivasi adalah daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif
dan terintegrasi dengan segala daya upayanya yang ada.
Pemberian motivasi kepada guru dapat meningkatkan produktivitas guru. Motivasi
kerja berbanding lurus terhadap kinerja, Seorang guru yang memiliki motivasi yang
tinggi akan meningkatkan kinerja guru juga, hal ini sejalan dengan pendapat (Hasibuan
dan Handoko, 2008).
Motivasi yang dapat dilakukan adalah melalui pemberian kompensasi yang sesuai
dengan harapan guru. Produktivitas guru sejalan dengan meningkatnya kinerja guru.
Sehingga dalam pemberian motivasi yang tepat akan membuat guru dan yayasan dapat
bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan begitu tercipta kerjasama
yang bersinergi yang saling menguntungkan. Montivasi sangat penting dalam konsep
manajemen pendidikan dan hal ini merupakan suatu kebutuhan. Motivasi seorang
pendidik merupakan kebutuhan berperilaku mencapai tujuan.
Berdasarkan observasi dan keluhan dari beberapa orang guru yang bertugas mengajar
di sekolah Yayasan Kerinci Citra Kasih bahwa motivasi kerja guru masih rendah.
Dikatakan demikian, karena banyak diantara guru yang belum membuat penelitian
tindakan kelas, belum menulis Ide Perbaikan, belum melakukan tugas dengan maksimal
sesuai kriteria penilaian performance aprisial yang dimaksud, Hal tersebut tentunya
mempengaruhi kinerja guru. Yustiawan (2014) mengatakan motivasi kerja guru
berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Maksudnya semakin tinggi motivasi guru
semakin tinggi pula kinerja yang dicapainya.
Motivasi kerja merupakan variabel yang sangat penting dalam kinerja guru, oleh sebab
itu guru sebagai motivator harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik
mencapai suatu tujuan. Motivasi yang tinggi dari guru dalam suatu sekolah menunjukan
integritas dan tanggung jawabnya terhadap sekolah. Guru yang memiliki motivasi kerja
yang tinggi akan memudahkan sekolah mencapai visi misi dan tujuan sekolah. Dapat
diartikan bahwa motivasi kerja mempengaruhi kinerja. Kinerja seorang guru merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2010).
Sedangkan (Yohana, 2012), menyatakan bahwa kinerja guru (performance) guru
merupakan hasil yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu di dalam
proses belajar mengajar di sekolah. Kinerja mencerminkan rasa tanggung jawab dalam
menyelenggarakan tugas yang diberikan, yang tentunya akan mendorong gairah kerja,
semangat kerja, dan terwujudnya tujuan organisasi yakni tingginya produktivitas kerja
guru. (Masih kesulitan dalam menemukan dasar teori dalam penilaian kinerja guru di
Yayasan/masih dalam proses). Kinerja guru di Yayasan Kerinci Citra Kasih (YKCK) dapat
diukur melalui Performance Indikator yang telah ditetapkan oleh yayasan.
Performance indikator ini sendiri adalah sekaligus sebagai acuan bagi guru dalam
mengevaluasi kinerjanya. Contoh performance indikator guru-guru di YKCK adalah
sebagai berikut: Perencanaan Kegiatan Belajar Mengajar Penyusunan tujuan
pembelajaran pada RPP memuat kriteria berikut: RPP disusun sesuai kurikulum/silabus
dan memperhatikan karakteristik siswa - Peyusunan bahan pelajaran dilakukan secara
runtut, logis, kontekstual dan muktahir - Perencanaan kegiatan pembelajaran yang
efektif - Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran sesuai dengan materi dan
strategi pembelajaran.
Pelaksanaan kegiataan belajar mengajar Pelaksanaan kegiatan belajar menyangkut
penggunaan media belajar yang dipilih oleh guru pada proses pembelajaran. Guru
dapat dinilai kinerjanya dalam penggunaan media pembelajaran yang digunakannya.
Contohnya pada masa pandemik coved 19 sekarang ini, guru dituntut secara kreatif
untuk menggunakan media pembelajaran online. Contohnya guru membuat video
pembelajaran, menggunakan live streaming, zoom meeting, google meet, Google
Classroom, Socrative, forum link dan aplikasi-aplikasi belajar lainnya yang berfungsi
untuk memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik secara terencana.
Pelaksanaan program remedial dan pengayaan Guru juga dapat dinilai kinerjanya dari
kriteria pelaksanaan remedial dan pengayaan seperti: Guru mengidentifikasi
permasalahan pembelajaran di kelasnya sebelum melaksanakan remedial Guru
mendiskusikan dan menetapkan waktu pelaksanaan remedial atau pengayaan Guru
dapat memberikan pembelajaran ulang dengan metode yang berbeda sebelumnya Guru
memberikan bimbingan secara perorangan Guru memberikan tugas atau latihan secara
khusus sesuai kemampuan siswa Guru melakukan pengayaan kepada siswa yang telah
mencapai ketuntansan belajar sehingga siswa selalu ingin mau mengembangkan dirinya
Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Dalam memberikan penilaian hasil belajar siswa, kinerja
guru juga dapat dinilai berdasarkan kriteria berikut: Guru membuat deskripsi pencapaian
kompetensi sikap Guru menentukan dan membuat nilai akhir pencapaian kompetensi
pengetahuan Guru menentukan dan membuat nilai akhir pencapaian kompetensi
keterampilan Guru membuat analisa penilaian harian dan tengah semester
Tanggungjawab keprofesionalan Kinerja dalam tanggungjawab keprofesionalan seorang
guru juga dapat dinilai berdasarkan kriteria berikut ini, yaitu: Guru membangun
hubungan komunikasi dengan siswa dan orang tua di dalam sekolah atau di luar
sekolah Guru menyampaikan informasi dengan benar dan tepat waktu Guru
menggunakan bahasa yang baik dan santun Kedisiplinan Melalui kedisiplinan, guru juga
dapat dinilai kinerjanya berdasarkan kriteria berikut ini, yaitu: Guru hadir tepat waktu di
sekolah Guru mengumpulkan dokumen yang berhubungan dengan tugas, laporan
sebagai guru ke atasan dengan lengkap, benar dan tepat waktu Keikutsertaan dan
keterlibatan guru dalam kegiatan-kegiatan sekolah Melalui kriteria ini guru dapat
megevaluasi dirinya apakah dirinya terlibat aktif atau tidak peduli dengan program-
program yang diadakan oleh sekolah? Kegiatan 6S dalam kelas Dalam melaksanakan
tugasnya sebagai guru di sekolah yang bernaung di Yayasan Kerinci Citra Kasih, seorang
guru dapat dinilai kinerjanya melalui kriteria berikut ini, yaitu: Guru melakukan
pemilahan, penataan, pemersihan di kelasnya dengan mengaktifkan piket kelas Guru
membuat standari pelaksanaan 6S di kelasnya? Apakah guru melakukan Penelitian
Tindakan Kelas? Dari kriteria ini, guru di YKCK, harus mampu melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) setidak-tidaknya 1 kali dalam setahun.
People Devolopment Activity Dalam kriteria guru di YKCK, salah satu point penting yang
dinilai dari seorang guru adalah kemauan dan kemampuan untuk terus melakukan
pengembangan diri seperti mentoring, coaching, counselling dan sharing knowledge.
Kemampuan berkomunikasi Komunikasi yang baik antara guru dengan guru, guru
dengan siswa dan guru dengan orang tua juga merupakan salah satu kriteria guru yang
professional. Dan masih banyak lagi yang dapat ditambahkan untuk dapat menilai
kinerja seorang guru. Yang paling utama adalah harus ada panduan dalam melakukan
penilaian tersebut.
Dari kriteria penilaian seorang guru yang ada di lingkungan yayasan Kerinci Citra Kasih
ini, pada kenyataannya masih banyak guru yang belum bisa mencapai nilai A (Nilai
sangat memuaskan) artinya belum semua kriteria penilaian itu dapat terpenuhi oleh
guru. Contohnya pada penilaian Performance apresial semester 1 Tp 2020.2021, di SD
Taruna Andalan yang berada di bawah naungan Yayasan Kerinci Citra Kasih hanya 3 dari
36 guru yang membuat PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Ini masalah. Pencapaian point
indikator-indikator yang harus dipenuhi masih rendah dalam diri guru YKCK Pangkalan
Kerinci, Pelalawan.
Hal ini tentu menjadi masalah, dimana para guru dituntut untuk bisa mencapai kriteria
yang telah ditetapkan namun pada kenyataannya masih banyak guru yang belum bisa
mencapai kriteria itu secara maksimal. Sumber Data : Bagian Kesekretariatan YKCK Data
Penilaian Kinerja Guru YKCK 3 tahun terakhir Sumber Data : Bagian Kesekretariatan YKCK
Sumber Data : Wawancara Langsung dengan Guru, Kaur dan Wakil Kepala Sekolah SD
Taruna Andalan / Sumber Data : Wawancara Langsung dengan Guru, Kaur dan Wakil
Kepala Sekolah SD Taruna Andalan / Sumber Data : File Data Sekolah SD Taruna
Andalan / Dari uraian masalah yang dinyatakan di atas maka penelitian ini diberi judul
“Pengaruh Pelatihan, Kecerdasan Emosional, Motivasi Kerja Terhadap Produktifitas dan
Kinerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau” Perumusan
Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dibuat suatu
perumusan masalah adalah sebagai berikut: Apakah pelatihan berpengaruh terhadap
Produktivitas kerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau?
Apakah pelatihan berpengaruh terhadap kinerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih
Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau? Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap
produktivitas Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau?
Apakah Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja guru Yayasan Kerinci Citra
Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau? Apakah motivasi berpengaruh terhadap
produktivitas kerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau?
Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih
Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau? Apakah produktivitas kerja berpengaruh terhadap
kinerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau ? Tujuan
Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini sebagai
berikut : Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan terhadap
produktivitas kerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja Guru Yayasan
Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau Untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap produktivitas Guru Yayasan
Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau. Untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh Kecerdasan emosional terhadap kinerja guru Yayasan Kerinci
Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh motivsi terhadap produktivitas kerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih
Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
motivasi terhadap kinerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan
Riau Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produktivitas terhadap kinerja Guru
Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoritis maupun secara praktis:
KegunaanTeoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna, yaitu::
Bagi guru khususnya guru di Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan
Riau, dapat berguna dalam upaya meningkatkan kemampuan profesionalnya, khususnya
dalam melaksanakan dan memenuhi penilaian kriteria performance apprasial yang
dilakukan dua kali setahun. Bagi Kepala Sekolah, penelitian ini diharapkan digunakan
sebagai informasi masukan dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosional guru,
mengefektifkan pelatihan,meningkakan motivasi kerja serta meningkatkan produktivitas
dan kinerja guru di sekolah.
2. Kegunaan Praktis Adapun kegunaan praktis yang diharapkan melalui hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut: Sebagai sumbangan pemikir bagi para pengambil kebijakan
dan pelaksana pendidikan, terutama dalam pengembangan pola-pola pelatihan,
pengelolaan serta pengembangan kecerdasan emosional, motivasi serta upaya
peningkatan produktivitas dan kinerja guru.
Sebagai sumbangan pemikiran untuk mengembangkan pendidikan di di Yayasan Kerinci
Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau Sebagai masukan dalam meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia. Menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya karna masih
jarang penelitian tentang pelatihan, kecerdasan emosional, motivasi dalam
meningkatkan productivitas dan kinerja guru Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian
Terdahulu No _Peneliti _Variabel _Hasil Penelitian _ _1 _(PRIYONO, MARZUKI,YOYOK
SOESATYO) Link Jurnal: INFLUENCE OF MOTIVATION AND DISCIPLINE ON THE
PERFORMANCE OF EMPLOYEES (STUDIES ON, CV EASTERN STAR HOME IN SURABAYA)
| Journal of Global Economics, Management and Business Research (ikprress.org)
_MOTIVATION DISCIPLINE PERFORMANCE (kinerja) _Motivasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan Peningkatan disiplin berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
_ _2 _(Rizaldi Putra, Nyoto, Suyono, Wulandari) Link Jurnal: PENGARUH MOTIVASI,
PELATIHAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP
KEPUASAN KERJA DAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI KOTA PEKANBARU | Procuratio :
Jurnal Ilmiah Manajemen (pelitaindonesia.ac.id) _MOTIVASI PELATIHAN BUDAYA
ORGANISASI KOMITMEN ORGANISASI KEPUASAN KERJA DAN KINERJA _Hasil penelitian
menunjukkan: Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dan kinerja guru
Pelatihan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja guru budaya
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepusan kerja dan kinerja guru komitmen
organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja guru dan kepuasan
kerja berpengaruh terhadap kinerja guru _ _3 _Mochammad Subagio Link Jurnal:
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, MOTIVASI KERJA, DAN SIKAP KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT ITHACA RESOURCES | Jurnal Manajemen (ecojoin.org)
_Performance employee, emotional intelligence, work motivation, job attitudes _Hasil
Penelitian: Kinerja dipengaruhi oleh kecerdasan emosional Motivasi kerja berpengaruh
terhadap sikap kerja Kecerdasan emosional adalah yang paling dominan yang
berpengaruh terhadap kinerja karyawan Efek kecerdasan emosional lebih tinggi
berpengaruh lebih langsung terhadap kinerja karyawan _ _4 _Hermin Nainggolan, Feni
Intira Link Jurnal: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, PENGEMBANGAN KECERDASAN
EMOSI DAN KONFLIK KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT.
BORNEO CITRA PERSADA MANDIRI DI BALIKPAPAN | Nainggolan | Jurnal Ilmiah
METHONOMI _Organizational culture; development of emotional intelligence; work
conflict; employee productivity budaya organisasi; Kecerdasan emosional; konflik kerja;
produktivitas _Hasil Penelitian: Pengembangan kecerdasan emosional, dan konflik kerja
memiliki efek signifikan terhadap produktivitas karyawan PT. Borneo Citra Persada
Mandiri di Balikpapan. Analisis data menunjukkan bahwa budaya organisasi secara
dominan dan sebagian mempengaruhi produktivitas karyawan PT. Borneo Citra Persada
Mandiri di Balikpapan. _ _5 _(Wahyuniardi et al., 2018) Link Jurnal:
Pengaruh-Kepemimpinan-Transformasional-Dan-Budaya-Organisasi-Terhadap-Kepuasa
n-Kerja-Serta-Dampaknya-Pada-Kinerja-Karyawan.pdf (researchgate.net) _Budaya
Organisasi Kepuasan Kerja Kinerja Karyawan _Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
Budaya organisasi mempunyai pengaruh secara langsung dan positif terhadap kepuasan
kerja Kepuasan kerja mempunyai pengaruh secara langsung dan positif terhadap kinerja
karyawan Budaya organisasi mempunyai pengaruh secara langsung terhadap kinerja
karyawan secara positif _ _ _INDI ANDIKA, SE., MM DR. BAMBANG WIDJARNAKO, SE.,
MM RIZAL AHMAD, S.E., M.SI Link Jurnal: View of PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN
PERSAINGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA MELALUI KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PEGAWAI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
PANCA BUDI MEDAN _Motivasi Kerja, Produktivitas Kerja, Persaiangan kerja, dan
Kepuasan Kerja _Hasil Penelitian: Motivasi kerja dan persaingan kerja berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja secara parsial motivasi kerja dan persaingan kerja
juga berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja motivasi kerja dan persaingan
kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja melalui kepuasan kerja
Produktivitas kerja melalui kepuasan kerja.
hasil ini menyimpulkan bahwa kepuasan kerja dapat memediasi (intervening) hubungan
motivasi kerja terhadap produktivitas kerja. _ _ Kerangka Pemikiran Berdasarkan teori
dan kajian pustaka maka kerangka teoritis penelitian tentang Pengaruh Pelatihan,
Kecerdasan Emosional, Motivasi Kerja Terhadap Produktifitas dan Kinerja Guru Yayasan
Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau / Gambar: Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka dapat dibuat hipotesis dalam penelitian
ini sebagai berikut : H1 : Pelatihan berpengaruh terhadap Produktivitas kerja Guru
Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau H2 : Pelatihan berpengaruh
terhadap kinerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau. H3 :
Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap produktivitas Guru Yayasan Kerinci Citra
Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau.
H4 : Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja guru Yayasan Kerinci Citra
Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau. H5 : Motivasi berpengaruh terhadap
produktivitas kerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau.
H6 : Motivasi berpengaruh terhadap kinerja Guru Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan
Kerinci Pelalawan Riau H7 : Produktivitas kerja berpengaruh terhadap kinerja Guru
Yayasan Kerinci Citra Kasih Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau METODE PENELITIAN :
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di Yayasan Kerinci
Citra Kasih yang berjumlah 126 orang.
Sedangkan penetapan sampel menggunakan dimana penetapan sampel
mempertimbangkan batas ketelitian yang dapat mempengaruhi kesalahan pengambilan
sampel populasi. Rumus slovin tersebut adalah sebagai berikut: n= N / 1 + N(e)2
Keterangan : n : Ukuran sampel/jumlah responden N : Ukuran sampel E : Presentase
kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir, e =0,05
n = 126 / 1 + 126 (0,05)2 n = 126 / 1,54 = 81,8 (disesuaikan oleh peneliti menjadi
maksimal 82 responden) Teknik Analisis Data Analisis
Deskriptif Analisis deskriptif pada responden yang dikaitkan dengan
penelitian ini berisi pembahasan karakteristik
tanggapan responden.
Analisis karakteristik responden Analisis karakteristik responden terdiri atas usia
responden, jenis kelamin responden, jabatan responden, sertifikasi responden. Analisis
yang akan dilakukan berupa analisis dengan menggunakan modus. Analisis Tanggapan
Responden Analisis tanggapan responden berisi pembahasan tanggapan responden
yang dikaitkan dengan karakteristik responden. Hasil penelitian tersebut dapat
didiskripsikan dalam suatu kesimpulan dan membuat interval kelas sebagai dasar
gambaran persepsi dari indikatorindikator yang diukur.
Uji Kelayakan Angket Uji Validitas Uji Validitas merupakan uji yang dilakukan untuk
mengukur keakuratan instrumen penelitian atau angket. Angket dikatakan valid jika
Pernyataan atau pernyataan dari angket tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh angket tersebut. Ukuran akurasi dari angket tersebut bisa diukur
dengan menggunakan koefisien korelasi.Angket yang dikatakan bagus dan valid, jika
koefisien korelasinya adalah signifikan atau r hitung > r tabel. Dimana df= n – 2 dengan
uji 2 sisi (Ghozali, 2016).
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan uji angket yang dilakukan dengan maksud
mengukur konsistensi jawaban responden.Uji reliabilitas dilakukan dengan uji statistik
cronbach alpha.Batas uji cronbach alpha adalah = 0.70 (Ghozali, 2016). Analisis
Persamaan Struktural Adapun tahapan analisis persamaan struktural ada 6 langkah,
yaitu : Pengembangan Model berdasarkan teori. Model yang sudah dirancang harus
didasarkan hubungan kausalitas dan hubungan tersebut harus didukung pada teori
yang ada.Tahapan ini sudah dibahas pada bab 2 dalam membangun model dan
hipotesis.
Menguji Asumsi Dalam Structural Equation Modeling Sebelum sampai pada hasil analisis
berupa goodness of fit, perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu asumsi-asumsi yang
melatarbelakangi validitas model yang telah dibuat. Adapun asumsi dalam SEM bisa
dibagi menjadi dua bagian yaitu asumsi yang berkaitan dengan model dan asumsi yang
berkaitan dengan praduga parameter dan pengujian hipotesis. Asumsi-asumsi yang
berkaitan dengan pendugaan parameter dan pengujian hipotesis didalam SEM (Ghozali,
2017) adalah : Jumlah sampel harus besar (asymptotic). Distribusi observe variabel
multivariate normal. Model yang dihipotesiskan harus valid.
Skala pengukuran harus kontinyu (interval). Measurement Model Fit Langkah terakhir
dari uji asumsi SEM adalah pengukuran setiap konstruk untuk menilai
unidimensionalitas dan reliabilitas dari konstruk. Unidimensionalitas adalah asumsi yang
melandasi perhitungan reliabilitas dan ditunjukkan ketika indikator suatu konstruk
memiliki acceptable fit satu single faktor model. Pengukuran cronbach alpha tidak
menjamin unidimensionalitas tetapi mengasumsikan adanya unidimensionalitas.
Pendekatan untuk menilai measurement model adalah mengukur composite reliability
dan variance extracted untuk setiap konstruk.
Reliability adalah ukuran internal consistency indikator suatu konstruk.Hasil reliability
yang tinggi memberikan keyakinan bahwa indikator individu semua konsisten dengan
pengukurannya. Tingkat reliability yang diterima secara umum adalah > 0.70 sedangkan
reliability < 0.70 diterima untuk penelitian bersifat eksploratori (Ghozali, 2017). Variance
extracted merupakan ukuran validitas. Validitas adalah ukuran sampai sejauh mana
semua indikator secara akurat mengukur apa yang hendak diukur. Angka yang
direkomendasikan untuk variance extracted adalah > 0.50 (Ghozali, 2017).
Rumus construct reliability dan variance extracted adalah sebagai berikut : / / Proses
Pengolahan Data dan Uji Hipotesis Langkah berikutnya adalah melakukan proses
pengolahan data dengan menggunakan SPSS 21 dan AMOS 21. Hasil yang diperoleh
bisa langsung dilakukan untuk menguji hipotesis. Tanggal Pengajuan (RUP) :
______________________ Disetujui/Ditolak / Pekanbaru, 8 November 2021 Hormat Saya
Ulian Burju Siadari NIM : 2061101013
INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------- <1%
- www.coursehero.com › file › 59426550
<1% - www.kompasiana.com › annisaagustiarahma › 5ea9d
1% - rendratopan.com › 2019/04/06 › undang-undang-nomor
<1% - www.academia.edu › 3848515
<1% - www.dosenpendidikan.co.id › peran-guru
<1% - babawuchiha.blogspot.com › 2018 › 03
<1% - najibsulhan.blogspot.com › 2008 › 10
<1% - bambangsantoso.wordpress.com › 2013/01/14
1% - library.binus.ac.id › eColls › eThesisdoc
1% - www.coursehero.com › file › 114399934
<1% - physicsmaster.orgfree.com › Artikel & Jurnal › Inovasi Dalam
<1% - www.maxmanroe.com › vid › sosial
<1% - fahmirizalmajid.wordpress.com › 2015/01/16
<1% - www.researchgate.net › publication › 322002284
<1% - etheses.uin-malang.ac.id › 2178/6/08410029_Bab_2
<1% - etheses.uin-malang.ac.id › 1862/5/09410039_Bab_2
<1% - eprints.ums.ac.id › 8709 › 1
<1% - www.academia.edu › 33033180
<1% - zafa-fauziyah.blogspot.com › 2009 › 12 <1%
- inspirasi-dttg.blogspot.com › 2019 › 02
<1% - jurnal.dharmawangsa.ac.id › index › sabilarrasyad
<1% - ejournal.uksw.edu › kelola › article
<1% - zetaumbara.blogspot.com › 2012 › 01
<1% - www.7pelangi.com › 2018 › 10
<1% - lintar.net › penelitian-tindakan-kelas
1% - smptarunaa.blogspot.com
<1% - gudangmakalah.blogspot.com › 2010 › 07
1% - www.facebook.com › kotawibawa
<1% - www.repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream
<1% - cekalamat.com › alamat-no-tlp-jne-pangkalan
<1% - supriyadialbumzz.blogspot.com › 2021 › 10
<1% - journal.unas.ac.id › oikonamia › article
3% - www.academia.edu › 43020862 › PENINGKATAN_KEPUASAN
<1% - www.coursehero.com › file › 64964139
<1% - ecojoin.org › index › EJM
<1% - www.semanticscholar.org › paper › PENGARUH-BUDAYA
1% - jurnal.ibm.ac.id › index › smart
<1% - repository.upm.ac.id › id › eprint
<1% - eprints.undip.ac.id › 35010 › 1
<1% - garuda.ristekbrin.go.id › journal › view
<1% - repository.petra.ac.id › 16260 › 1
<1% - core.ac.uk › download › pdf
<1% - www.annualreport.psg.fr › TtMGpT0pw
<1% - text-id.123dok.com › document › rz32o4mq-penyebaran
<1% - lib.ui.ac.id › file
<1% - www.laporan-praktikum.com › 2018 › 01
1% - www.coursehero.com › file › p2jc2voj
<1% - jurnal.unitri.ac.id › index › refrensi
<1% - www.researchgate.net › publication › 333264890