The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Materi Sidang Konfercab XIX PCNU Kota Bandung

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Rizal Muttaqin, 2024-02-24 22:24:58

Materi Sidang Konfercab XIX

Materi Sidang Konfercab XIX PCNU Kota Bandung

Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung i KATAPENGANTAR السالم عليكم ورمحة هللا وبركا ته Segala Puji bagj Allah SWT atas nikmat yang diberikan sehingga Konferensi Cabang XIX Nalullatul Ulama Kota Bandung ini dapat kita selenggarakan. Konfercab XIX NU Kota Bandung ini mengambil tema: “Penguatan Aswaja dan Optimalisasi Potensi untuk Membangun Kemandirian Jam’iyyah Nahdlatul Ulama”, sebagai ikhtiar untuk berkhidmah kepada ummat dengan membangun kemandirian jama’ah dan jam’iyyah yang ada di Kota Bandung untuk menyongsong abad kedua Nahdlatul Ulama yang diselaraskan dengan sumberdaya dan potensi yang dimiliki. Merujuk AD-ART Nahdlatul Ulama (Hasil Muktamar 34), Konferensi Cabang merupakan permusyawaratan tertinggj organisasi di tingkat cabang yang diselenggarakan setiap berakhirnya masa khidmat kepengurusan. Konfercab XIX NU Kota Bandung ini akan mengagendakan kegiatan melalui sidang-sidang Konferensi seperti yang diamanatkan ART NU dan peraturan perkumpulan, yang meliputi: Tata Tertib Konferensi, Sidang-sidang Komisi, Menilai Laporan Pertanggungjawaban PCNU kota Bandung Masa Khidmat 2018-2023, Memilih Pengurus PC NU Kota Bandung Masa Khidmat 2023-2028, dan lain-lain. Buku materi ini disusun dan disampaikan sebagai pedoman pelaksanaan Konferensi Cabang XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung Tahun 2023 agar dapat terselenggara sebagaimana yang diharapkan. Pelaksanaan kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan sernua pihak, baik langsung maupun tak langsung, baik material maupun immaterial. Oleh karena itu, kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, Insyaallah akan tercatat sebagai amal ibadah disisi Allah SWT, jazakallah khairan katsira. Amin. وهللا املوفق اىل أقوم الطريق و السالم عليكم ورمحة هللا وبركا ته Bandung, Jumadil Awwal 1445 H. Desember 2023 M. Panitia


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung ii DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................................................................. i Daftar Isi ............................................................................................................................................. ii Agenda Acara .................................................................................................................................... iii Copy Surat Persetujuan PBNU ....................................................................................................... v Draft SK Tata Tertib .......................................................................................................................... 1 Tata Tertib Konferensi XIX PCNU Kota Bandung ....................................................................... 2 Draft SK Pokok-pokok Program Kerja/Keorganisasian ............................................................. 9 Pokok-pokok Program Kerja NU Kota Bandung 2023-2028 ....................................................... 10 Draft SK Rekomendasi ..................................................................................................................... 15 Pokok-pokok Rekomendasi NU Kota Bandung 2023-2028 ......................................................... 16 Hasil-hasil Keputusan Bahtsul Masail ........................................................................................... Draft SK Pernyataan Demisioner Kepengurusan NU Kota Bandung 2018 – 2023 .................. Draft SK Pengesahan Pertanggungjawaban .................................................................................. Laporan Pertanggungjawaban (Dicopi oleh Sekjen 2018-2023) .................................................


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung iii AGENDA ACARA KONFERENSI CABANG XIX NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG SABTU-MINGGU, 25-26 JUMADIL AWWAL 1445 H./09-10 DESEMBER 2023 DI PONDOK PESANTREN SIRNAMISKIN KOTA BANDUNG HARI, TANGGAL WAKTU KEGIATAN KETERANGAN Sabtu, 09-12-2023 07.00 – 08.45 Registrasi Peserta Dan Persiapan Lokasi Konfercab Panitia 08.45 – 09.00 Opening Performance Santri IPPNU Sirnamiskin 09.00 – 09.05 Pembukaan MC: Muslimat 09.05 – 09.10 Pembacaan Al-Quran dan Shalawat Qori 09.10 – 09.15 Hadharah dan Do’a Dr. KH. Khoeruddin Ali, M.Pd 09.15 – 09.25 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Hubbul Wathon Dirigen: Fatayat NU Kota Bandung 09.25 – 09.35 Laporan Ketua Panitia Penyelenggara KH. Ahmad Haedar 09.35 – 09.45 Sambutan Tuan Rumah Dr. KH. Ahmad Saefurridjal 09.45 – 10.00 Sambutan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Bandung KH. Agus Syarif Hidayatulloh, Lc., M.A 10.00 – 10.15 Khutbah Iftitah Rais Syuriah PCNU Kota Bandung Drs. KH. Ateng Muhaimin 10.15 – 10.30 Sambutan Ketua PW NU Jawa Barat KH. Juhadi Muhammad, S.H 10.30 – 10.45 Sambutan Pj. Wali Kota Bandung, sekaligus membuka acara Konfercab XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung Ir. H. Bambang Tirtoyuliono, M.M 10.45 – 11.15 Mauidloh Hasanah PBNU 11.15 – 11.30 Pemetaan dan Pengumuman Panitia SC 11.30 – 13.00 Sholat Dzhuhur, Istirahat dan Makan Panitia 13.00 – 13.30 Sidang Pleno I Pembahasan Tata Tertib dan Agenda Acara Konferensi XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung Pimpinan Wilayah 13.30 – 15.00 SIDANG KOMISI Komisi A : Program Kerja dan Keorganisasian Komisi B : Bahtsul Masail Komisi C : Rekomendasi Komisi A Pimpinan Sidang: Drs. H. Agustani Kartadiredja Sekretaris Sidang: Jajang Jamaludin, M.Sy Komisi B Pimpinan Sidang: Dr. KH. Tatang Astarudin, M.Si Sekretaris Sidang: Dr. KH. Edi Komarudin, M.Ag


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung iv HARI, TANGGAL WAKTU KEGIATAN KETERANGAN Sabtu, 09-12-2023 Komisi C Pimpinan Sidang: KH. Iik Abdul Chalik, SH.Cn Sekretaris Sidang: Rizal Muttaqin, MA (Ruang Kelas/Ruang Komisi yang Sudah Disediakan) 15.00 – 15.30 Istirahat, Sholat Ashar, Coffee Break 15.30 – 16.30 Sidang Pleno II Pembahasan dan Pengesahan Hasil-Hasil Sidang Komisi dan Pembacaan keputusan hasil Bahstul Masail Waqi’iyyah Pimpinan Wilayah 16.30 – 17.30 Sidang Pleno III 1. Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung Masa Khidmah 2018-2023 2. Pandangan Umum terhadap LPJ 3. Jawaban atas Pandangan Umum Pimpinan Wilayah 17.30 – 19.30 Istirahat, Sholat Magrib dan Isya dan Makan 19.30 – 00.00 Sidang Pleno IV 1. Pernyataan Demisioner Pengurus PCNU Kota Bandung Masa Khidmat 2018- 2023 2. Pembahasan Tatib Pemilihan 3. Penetapan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi 4. Pemilihan Rois Syuriah oleh Ahlul Halli Wal ‘Aqdi 5. Pemilihan Ketua Tanfidziyah, diawali dengan pernyataan kesediaan, dan mendapat persetujuan dari Rois terpilih (ART pasal 42 ayat (1) d 6. Penetapan Ketua Terpilih 7. Pemilihan dan penetapan Tim Formatur PBNU Minggu, 10-12-2023 00.00 – 00.30 Penutupan


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung v


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 1 KEPUTUSAN KONFERENSI CABANG XIX PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG Nomor : ......./Konfercab-XIX/XII/2023 TENTANG TATA TERTIB KONFERENSI CABANG XIX PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG Konferensi Cabang XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung, setelah : Menimbang : a) Bahwa konferensi Cabang XIX Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota BANDUNG Provinsi Jawa Barat telah menetapkan penyelenggaraan pada tanggal 09-10 Desember 2023 M bertepatan dengan 25-26 Jumadi Awal 1445 H di Pondok Pesantren Sirnamiskin Kopo Kota Bandung. b) Bahwa dalam rangka memperlancar tertibnya acara dan berhasilnya penyelenggaraan Konferensi Cabang XIX Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung serta rapat-rapat di dalamnya, maka perlu ditetapkan adanya Tata Tertib Konfercab. Memperhatikan : 1. Permusyawaratan serta pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang pleno I Konferensi Cabang XIX Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung Provinsi Jawa Barat penyelenggaraan pada tanggal 09-10 Desember 2023 M. bertepatan dengan 25-26 Jumadi Awal 1445 H. di Pondok Pesantren Sirnamiskin Kopo Kota Bandung. 2. Kesepakatan akhir pada sidang pleno I tersebut di atas. Mengingat : 1. Anggaran Dasar NU BAB IX Pasal 23 huruf a, Anggaran Rumah Tangga NU BAB XXII pasal 80; 2. Musyawarah tentang pembahasan Tata Tertib Acara; 3. Rapat Pleno Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung Provinsi Jawa Barat, tentang panitia KONFERCAB XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung dan penetapan waktu penyelengaraan. Dengan senantiasa bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wata’ala seraya memohon Ridho, Taufiq dan Hidayah-Nya, MEMUTUSKAN Menetapkan : Tata Tertib Konferensi Cabang XIX Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung Ditetapkan di : Kota Bandung Pada tanggal : 25 Rabiul Awwal 1445 H. 09 Desember 2023 M. Pukul : ………………... KONFERENSI CABANG XIX PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG PIMPINAN SIDANG _________________________ Ketua _________________________ Ketua


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 2 TATA TERTIB KONFERENSI CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG – JAWA BARAT BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Tata Tertib ini yang dimaksud dengan: 1. Konferensi Cabang XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung, selanjutnya disebut Konferensi Cabang, adalah Konferensi yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung pada tanggal 25-26 Jumadil Awwal 1445 H., bertepatan dengan tanggal 9-10 Desember 2023, bertempat di Pondok Pesantren Sirnamiskin, Jl. Raya Kopo 429-433 Kota Bandung. 2. Panitia Konferensi Cabang adalah panitia pelaksana yang dibentuk oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung sesuai Surat Keputusan Nomor: 230/PC/A.I/D-18/11/2023 tentang Perubahan Panitia Konferensi Cabang XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung. BAB II KUORUM Pasal 2 Konferensi Cabang sebagai forum permusyawaratan tertinggi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari Majelis Wakil Cabang dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama se-Kota Bandung. (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi A) atau Konferensi Cabang sebagai forum permusyawaratan tertinggi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama se-Kota Bandung. (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi B dan C) BAB III PESERTA Pasal 3 Peserta Konferensi Cabang terdiri dari: a) Peserta Utusan; dan b) Peserta Peninjau. Pasal 4 Peserta Utusan dalam Konferensi Cabang adalah Majelis Wakil Cabang dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama yang membawa surat mandat penuh yang ditandatangani oleh Rais, Katib, Ketua dan Sekretaris pada Kepengurusan masing-masing dan menunjukkan Surat Keputusan Kepengurusan yang sah. (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi A). atau Peserta Utusan dalam Konferensi Cabang adalah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama yang membawa surat mandat penuh yang ditandatangani oleh Rais, Katib, Ketua dan Sekretaris pada Kepengurusan masing-masing dan menunjukkan Surat Keputusan Kepengurusan yang sah.(untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi B dan C).


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 3 Pasal 5 Peserta Peninjau terdiri dari: a. Pimpinan Lembaga dan Badan Otonom Nahdlatul Ulama di Kota Bandung; dan b. Undangan khusus dari Panitia Konferensi Cabang, yaitu alim ulama dan/atau pihak-pihak dari pondok pesantren yang memiliki kesejarahan dengan Nahdlatul Ulama di Kota Bandung. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA Pasal 6 Setiap peserta berkewajiban: a. Mentaati Tata Tertib, serta ketentuan yang berlaku selama Konferensi Cabang; b. Menghadiri sidang tepat waktu; c. Mengenakan tanda pengenal selama pelaksanaan Konferensi Cabang; dan d. Menjaga ketertiban selama Konferensi Cabang, sebagaimana diatur dalam Tata Tertib. Pasal 7 (1) Peserta Utusan memiliki: a. Hak Suara; dan b. Hak Bicara. (2) Peserta Peninjau hanya memiliki Hak Bicara. Pasal 8 1. Panitia Konferensi Cabang berhak menolak kehadiran peserta yang tidak memakai tanda pengenal peserta. 2. Panitia Konferensi Cabang berhak mengeluarkan peserta dari ruang persidangan apabila tidak mentaati Tata Tertib. BAB V PERSIDANGAN Pasal 9 Persidangan Konferensi Cabang terdiri dari: a. Sidang Pleno; b. Sidang Komisi; dan c. Sidang Ahlul Halli wal ‘Aqdi. Pasal 10 2. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri olehsekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) lebih 1 (satu) dari Peserta Utusan yang hadir. 3. Sidang Pleno membicarakan dan menetapkan sebagai berikut: a. Tata Tertib; b. Penetapan agenda dan peserta Sidang Komisi; c. Laporan perumusan hasil Sidang Komisi; d. Laporan pertanggungjawaban yang disampaikan secara tertulis; e. Ahlul Halli wal ‘Aqdi; f. Pemilihan Rais; g. Pemilihan Ketua; dan h. Penyusunan Formatur Pengurus Nahdlatul Ulama masa khidmat berikutnya 4. Sidang Pleno dapat diisi dengan penyampaian pokok-pokok pikiran dari orang atau pakar yang diundang untuk itu.


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 4 Pasal 11 (1) Sidang Komisi dihadiri oleh peserta yang ditentukan dan diumumkan oleh Panitia Konferensi Cabang dengan mempertimbangkan formulir isian dari peserta KonferensiCabang. (2) Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) lebih 1 (satu)dari jumlah peserta sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini. (3) Sidang Komisi terdiri atas: a. Komisi Program Kerja b. Komisi Bahtsul Masail c. Komisi Rekomendasi (Komisi yang dibentuk sekurang-kurangnya wajib membahas dan menetapkan: (a) Pokok-pokok Program Kerja Cabang 5 (lima) tahun merujuk pada Garis-garis Besar Program Kerja Nahdlatul Ulama; (b) hukum atas masalah keagamaan dan kemasyarakatan; (c) rekomendasi perkumpulan; sesuai dengan Pasal 80 Ayat (2) Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama). (4) Untuk menyelesaikan perumusan suatu masalah, sidang komisi dapat membentuk Tim Perumus. BAB VI PIMPINAN SIDANG Pasal 12 1. Sidang Pleno dan Sidang Komisi dipimpin oleh 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang sekretaris dan dibantu 1 (satu) orang notulen. 2. Pimpinan Sidang Pleno dan Pimpinan Sidang Komisi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini ditetapkan oleh Panitia Konferensi Cabang, kecuali Sidang Pleno Pemilihan Rais dan Ketua Pengurus Cabang. 3. Sidang Pleno Pemilihan Rais dan Ketua Pengurus Cabang dipimpin oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau dapat didelegasikan kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama. Pasal 13 Pimpinan Sidang berkewajiban: a. Memimpin sidang dan menjaga ketertiban. b. Menjaga agar Tata Tertib Konferensi Cabang ditaati oleh setiap peserta sidang. c. Memberi izin kepada peserta untuk berbicara dan menjaga agar pembicara dapat mengemukakan pendapatnya dan tidak menyimpang dari materi yang sedang dibahas. d. Menyimpulkan persoalan yang diputuskan dan menandatanganinya. e. Mengumumkan bahwa kuorum telah terpenuhi. f. apabila waktu sidang dimulai ternyata kuorum belum terpenuhi, maka Pimpinan Sidang dapat membuka sidang dan kemudian menunda (skors) paling lama 15 (lima belas) menit. g. Apabita waktu penundaan sudah lewat dan kuorum tetap belum terpenuhi, maka sidang dapat dilanjutkan dan dinyatakan sah tanpa memperhitungkan kuorum BAB VII TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 14 (1) Pengambilan keputusan dalam sidang Konferensi Cabang dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat. (2) Dalam hal cara pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini tidak terpenuhi, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 5 Pasal 15 Pengambilan keputusan berdasarkan mufakat dilakukan setelah peserta Konferensi Cabang yang hadir diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat serta saran yang telah dipandang cukup untuk diterima oleh Konferensi Cabang sebagai sumbangan pendapat dan pemikiran bagi penyelesaian masalah yang sedang dimusyawarahkan. Pasal 16 Keputusan berdasarkan suara terbanyak dapat diambil jika musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilakukan, kecuali untuk pemilihan Rais dengan sistem Ahlul Halli wal ‘Aqdi. Pasal 17 (1) Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dapat dilakukan secara terbuka atau secara tertutup. (2) Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak secara terbuka dilakukan jika menyangkut kebijakan perkumpulan. (3) Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak secara tertutup dilakukan jika menyangkut orang. Pasal 18 (1) Pemberian suara secara terbuka untuk menyatakan setuju, menolak, atau tidak menyatakan pilihan (abstain) dilakukan oleh Peserta Utusan Konferensi Cabang yang hadir dengan cara lisan, mengangkat tangan, berdiri, tertulis, atau dengan cara lain yang disepakati oleh peserta Konferensi Cabang.\ (2) Penghitungan suara dilakukan dengan menghitung secara langsung setiap suara Peserta Utusan Konferensi Cabang. (3) Peserta Utusan Konferensi Cabang yang meninggalkan sidang dianggap telah hadir dan tidak memengaruhi sahnya keputusan. Pasal 19 (1) Pemberian suara secara tertutup dilakukan dengan menulis nama calon, tanpa mencantumkan tanda tangan atau tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan dari pemilik suara. (2) Pemberian suara secara tertutup dapat dilakukan dengan cara lain yang tetap menjamin sifat kerahasiaannya. (3) Peserta Utusan Konferensi Cabang yang meninggalkan sidang dianggap telah hadir dan tidak memengaruhi sahnya keputusan. Pasal 20 Setiap keputusan Konferensi Cabang, baik berdasarkan musyawarah untuk mufakat maupun berdasarkan suara terbanyak, bersifat mengikat bagi semua pihak yang terkait dalam pengambilan keputusan, kecuali ditemukan pelanggaran terhadap Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama atau Peraturan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. BAB VIII MEKANISME PEMILIHAN AHLUL HALLI WAL ‘AQDI, RAIS DAN KETUA Pasal 21 Sebelum proses Pemilihan Ahlul Halli wal ‘Aqdi, Rais dan Ketua dilakukan, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dinyatakan demisioner oleh Pimpinan Sidang Pleno. Pasal 22 (1) Ahlul Halli wal ‘Aqdi dalam Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama terdiri dari 5 (lima) orang; (2) Kriteria Ulama yang dipilih menjadi Ahlul Halli wal Aqdi adalah sebagai berikut: beraqidah Ahlussunnah wal jama’ah Annahdliyah, bersikap adil, ‘alim, memiliki integritas moral, tawadlu’, berpengaruh dan memiliki pengetahuan untuk memilih pemimpin yang munadzdzim dan muharrik serta wara’ dan zuhud.


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 6 (3) Usulan 5 (lima) orang ulama calon anggota Ahlul Halli wal ‘Aqdi sebagaimana dimaksud ayat (3) pasal ini disampaikan kepada Panitia Konferensi Cabang selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum Konferensi Cabang dilaksanakan. (4) Mekanisme pemilihan Ahlul Halli wal ‘Aqdi dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: a) Pimpinan Sidang Pleno melakukan tabulasi namanama yang diusulkan oleh Majelis Wakil Cabang dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama yang sah berdasarkan surat resmi yang telah disampaikan kepada Panitia Konferensi Cabang. (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi A) Atau Pimpinan Sidang Pleno melakukan tabulasi nama-nama yang diusulkan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama yang sah berdasarkan surat resmi yang telah disampaikan kepada Panitia Konferensi Cabang. (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi B dan C) b) nama-nama dengan usulan terbanyak ranking 1 (satu) sampai 5 (lima), ditetapkan sebagai anggota Ahlul Halli wal ‘Aqdi; c) dalam hal terdapat kesamaan ranking usulan nomor 5 (lima) dan seterusnya sebagaimana dimaksud pada huruf b ayat ini, maka dikembalikan kepada namanama yang bersangkutan untuk bermusyawarah dan memutuskan sendiri di antara mereka yang menjadi anggota Ahlul Halli wal ‘Aqdi; d) Pimpinan Sidang Pleno menetapkan 5 (lima) nama sebagai anggota Ahlul Halli wal ‘Aqdi; dan e) anggota Ahlul Halli wal ‘Aqdi melakukan musyawarah untuk menentukan Pimpinan Ahlul Halli wal ‘Aqdi. Pasal 23 1. Mekanisme pemilihan Rais dilakukan dalam Sidang Ahlul Halli wal ‘Aqdi. 2. Calon Rais harus memenuhi persyaratan tidak sedang menjabat sebagai pengurus harian partai politik dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir. 3. Rais terpilih mengisi formulir kesediaan dan kontrak jam’iyyah bermaterai di hadapan Ahlul Halli wal ‘Aqdi. 4. Pimpinan Sidang Pleno meminta kepada Ahlul Halli wal ‘Aqdi untuk menyampaikan hasil keputusan Sidang Ahlul Halli wal ‘Aqdi tentang pemilihan Rais, serta menetapkan Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama masa khidmat selanjutnya. Pasal 24 1. Mekanisme pemilihan calon Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : a) tahap pemungutan suara untuk menentukan bakal calon Ketua oleh Peserta Utusan, yaitu Majelis Wakil Cabang dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama, dilakukan secara langsung dan rahasia dengan mekanisme penulisan 1 (satu) nama calon Ketua di atas kertas yang telah disediakan Panitia Konferensi Cabang dengan ketentuan 1 (satu) Peserta utusan memiliki 1 (satu) hak suara, kecuali suara tambahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 11 Tahun 2022 tentang Klasifikasi Struktur dan Pengukuran Kinerja; (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi A) atau tahap pemungutan suara untuk menentukan bakal calon Ketua oleh Peserta Utusan, yaitu Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama, dilakukan secara langsung dan rahasia dengan mekanisme penulisan 1 (satu) nama calon Ketua di atas kertas yang telah disediakan Panitia Konferensi Cabang dengan ketentuan 1 (satu) Peserta utusan memiliki 1 (satu) hak suara, kecuali suara tambahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 11 Tahun 2022 tentang Klasifikasi Struktur dan Pengukuran Kinerja; (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi B dan C)


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 7 b. penulisan nama bakal calon Ketua sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat ini, tanpa mencantumkan tanda tangan atau tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan dari pemilik suara atau cara lain yang tetap menjamin sifat kerahasiaannya sebagaimana dimaksud pada Pasal 19; c. apabila penulisan sebagaimana dimaksud pada huruf b ayat ini mencantumkan tanda tangan atau tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan dari pemilik suara, maka usulan tersebut dinyatakan tidak sah; d. bakal calon Ketua sekurang-kurangnya memperoleh …. % (…. Persen) dari total suara hasil tabulasi sebagai salah satu syarat menjadi Calon Ketua;\ e. calon Ketua sebagaimana dimaksud pada huruf d dalam ayat ini menyampaikan kesediaan secara lisan di hadapan Sidang Pleno; f. calon Ketua harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: pernah menjadi Pengurus Harian atau Pengurus Harian Lembaga tingkat cabang, dan/atau Pengurus Harian tingkat wakil cabang, dan/atau Pengurus Harian Badan Otonom tingkat cabang serta sudah pernah mengikuti pendidikan kaderisasi Nahdlatul Ulama sesuai ketentuan Pasal 39 Ayat (4) Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama; tidak sedang merangkap dengan jabatan politik sebagaimana diatur dalam Pasal 51 Ayat (5) Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama; tidak pernah menjabat sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip perjuangan Nahdlatul Ulama dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir; tidak sedang menjabat sebagai pengurus harian partai politik dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir. tidak pernah memperoleh sanksi organisasi berupa pembekuan kepengurusan yang dipimpinnya g. calon Ketua harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Rais Terpilih; dan h. pemberian atau penolakan persetujuan dari Rais Terpilih sebagaimana dimaksud pada huruf g dalam ayat ini dilakukan secara tertulis berikut dasar pertimbangannya. 2. Mekanisme pemilihan Ketua dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a. pengambilan keputusan untuk tahap pemilihan ketua dapat dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat; b. dalam hal cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat tidak terpenuhi, maka tahap pemilihan Ketua dilakukan melalui pemungutan suara; c. pemungutan suara dilakukan dengan menuliskan 1 (satu) nama calon Ketua di atas kertas yang telah disediakan Panitia Konferensi Cabang dengan ketentuan 1 (satu) peserta utusan, yaitu Majelis Wakil Cabang dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama, memiliki 1 (satu) hak suara, kecuali suara tambahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 11 Tahun 2022 tentang Klasifikasi Struktur dan Pengukuran Kinerja; (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi A) atau pemungutan suara dilakukan dengan menuliskan 1 (satu) nama calon Ketua di atas kertas yang telah disediakan Panitia Konferensi Cabang dengan ketentuan 1 (satu) peserta utusan, yaitu Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama, memiliki 1 (satu) hak suara, kecuali suara tambahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 11 Tahun 2022 tentang Klasifikasi Struktur dan Pengukuran Kinerja; (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi B dan C) d. penulisan 1 (satu) nama calon Ketua sebagaimana dimaksud pada huruf c dalam ayat ini, tanpa mencantumkan tanda tangan atau tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan dari pemilik suara atau cara lain yang tetap menjamin sifat kerahasiaannya sebagaimana dimaksud pada Pasal 19; e. apabila penulisan 1 (satu) nama calon Ketua sebagaimana dimaksud pada huruf d dalam ayat ini mencantumkan tanda tangan atau tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan dari pemilik suara, maka usulan tersebut dinyatakan tidak sah;


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 8 f. calon Ketua yang memperoleh suara terbanyak berdasarkan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada huruf c ayat ini, ditetapkan sebagai Ketua terpilih; g. dalam hal terdapat perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama di antara calon Ketua, maka Pimpinan Sidang meminta calon Ketua dimaksud untuk bermusyawarah dan bermufakat; h. apabila tidak tercapai musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud huruf g dalam ayat ini, maka dilakukan pemungutan suara ulang sebagaimana tahapan pada huruf c, d, e dan f dalam ayat ini; i. apabila pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud huruf h ayat ini masih menghasilkan perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama di antara calon Ketua, maka Rais Terpilih memutuskan 1 (satu) nama di antara calon Ketua yang memperoleh suara terbanyak dengan jumlah yang sama untuk menjadi Ketua terpilih; dan j. Ketua terpilih menandatangani kontrak jam’iyyah bermeterai di hadapan Sidang Pleno. BAB IX PENYUSUNAN PENGURUS Pasal 25 1. Rais Terpilih sebagai Ketua Formatur dan Ketua Terpilih sebagai Sekretaris Formatur bertugas melengkapi susunan Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah, dengan dibantu oleh Mede Formatur selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal ditetapkannya Rais Terpilih dan Ketua Terpilih dalam sidang pleno pemilihan; 2. Mede formatur sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini ditetapkan berdasarkan musyawarah untuk mufakat dengan jumlah ganjil, terdiri dari unsur: a. 1 (satu) orang mewakili Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama demisioner; dan b. Beberapa wakil Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama sesuai zona. BAB X PENUTUP Pasal 26 Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diatur kemudian oleh Pimpinan Sidang dengan Persetujuan Peserta Utusan. Ditetapkan di Pada Tanggal : : Bandung 09 Desember 2023 PIMPINAN SIDANG Ketua (…………………………………..) Sekretaris (…………………………………..)


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 9 KEPUTUSAN KONFERENSI CABANG XIX PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG Nomor : ......../Konfercab-XIX/XII/2023 TENTANG POKOK-POKOK PROGRAM KERJA CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG TAHUN 2023 -2028 Konferensi Cabang XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung, setelah : Menimbang : a. Bahwa Konferensi Cabang sebagai forum permusyawaratan tertinggi Nahdlatul Ulama untuk tingkat Cabang memiliki tugas membicarakan dan menetapkan pokok-pokok Program Kerja Cabang 5 (lima) Tahun merujuk pada garis garis Besar Program Kerja Nahdlatul Ulama; b. Bahwa Nahdlatul Ulama sebagai Jam’iyyah Diniyah Islamiyah yang bergerak di bidang Agama, sosial, kesehatan, pemberdayaan ekonomi ummat dan berbagai bidang yang mengarah pada terbentuknya khaira ummah, perlu secara terus menerus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitas khidmahnya; c. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, Konferensi Cabang XIX Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung perlu menetapkan pokok-pokok Program Kerja Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung. Mengingat : Keputusan Konferensi Cabang XIX Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung Nomor : 001/Konfercab /XIX/XII/2023 tentang Tata Tertib Konfercab Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung. Memperhatikan : a. Mauidhoh Hasanah dan sambutan-sambutan pada pembukaan Konfercab XIX Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung. b. Laporan dan pembahasan hasil Sidang Komisi Pokok-pokok Program Kerja Cabang yang disampaikan pada sidang Pleno II Konferensi Cabang XIX Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung. Dengan senantiasa bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wata’ala seraya memohon Ridho, Taufiq dan HidayahNya, MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KONFERENSI CABANG XIX NAHDHATUL ULAMA KOTA BANDUNG TENTANG POKOK POKOK PROGRAM KERJA CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG TAHUN 2023 – 2028. Pertama : Isi beserta uraian perincian sebagaimana dimaksud oleh keputusan ini terdapat dalam naskah pokok-pokok Program kerja Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung tahun 2023-2028 dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keputusan ini. Kedua : Mengamanatkan kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung masa khidmat 2023-2028 untuk meimpin dan mengkoordinasikan usaha dan ikhtiar Nahdlatul Ulama dalam mengemban dan melaksanakan keputusan ini bersama-sama dengan seluruh kepengurusan Nahdlatul Ulama dan perangkatnya di semua tingkatan. Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Kota Bandung Pada tanggal : 25 Rabiul Awwal 1445 H. 09 Desember 2023 M. Pukul : ………………... KONFERENSI CABANG XIX PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG PIMPINAN SIDANG, _________________________ Ketua _________________________ Sekretaris


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 10 KOMISI KERANGKA PROGRAM KERJA DAN KEORGANISASIAN KONFERENSI CABANG XIX NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG MASA KHIDMAT 2023-2028 A. Analisis Situasi Pada awal pendiriannya, NU adalah jam’iyyah (organisasi) yang berbasis para kyai dan santri di pesantren-pesantren. Sejarahnya, NU selalu berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mempertahankan, serta mengisinya dengan berbagai peran aktif di aspek-aspek kehidupan bangsa. Dalam rangka melaksanakan ikhtiyar-ikhtiyarnya, NU membentuk organisasi yang mempunyai struktur mulai dari tingkat nasional sampai RT/RW yang memiliki fungsi untuk koordinasi bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Tujuan-tujuan tersebut ada yang bersifat keagamaan maupun kemasyarakatan. NU adalah jam’iyyah diniyyah (organisasi keagamaan), maka ulama sebagai mata rantai pembawa faham Islam Ahlussunnah wal Jama’ah ditempatkan sebagai pengelola, pengendali, pengawas, dan pembimbing utama jalannya organisasi. Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatannya, NU menempatkan pengurus yang sesuai dengan bidangnya untuk menangani. Mewujudkan cita-cita mulia tersebut, maka PCNU Kota Bandung perlu memiliki programprogram strategis yang memiliki dampak yang luas untuk jamaah khususnya maupun masyarakat pada umumnya. Secara umum ada program strategis kelembagaan yang menjadi prioritas dan ada program yang didistribusikan ke berbagai lembaga. Mengingat Nahdlatul Ulama Kota Bandung adalah bagian dari NU secara Nasional dan NU Wilayah Jawa Barat, maka program kerjanya adalah merupakan refleksi dari program kerja PBNU dan PWNU Jawa Barat yang mempunyai sifat kekhususan Kota Bandung. Ada beberapa kluster program prioritas yang dijabarkan lebih detail baik untuk PCNU maupun masing-masing lembaga. Isu penataan kelembagaan, pemanfaatan aset NU, kemandirian dan kesejahteraan umat, nilai-nilai keagamaan, respon isu aktual (peran NU sebagai civil society), sinergitas dan integritas lembaga, revitalisasi mutu pendidikan, dan dakwah digital menjadi tema besar pada Konfercab PCNU Kota Bandung ke-19 kali ini. B. Pokok-pokok Pikiran Program Kerja dan Keorganisasian PCNU Kota Bandung 1. Penguatan Pemahaman dan Penyebaran Faham Ahlussunah Wal Jamaah An-Nahdliyyah Selama ini aswaja sebagai manhaj al-fikr masih dipahami parsial, misalnya aswaja hanya dianggap sebagai pola nalar tentang teologi, sebagai praktek syariat (fiqh), atau bahkan hanya sebagai amaliah ibadah semata. Pembatasan inilah yang selama ini justru mengkerdilkan dari makna aswaja itu sendiri. Untuk itulah sangat penting kiranya para pegurus, lembaga, banom dan jama’ah NU harus memahami aswaja sebagai manhaj al-fikr secara komprehensif sehingga diharapkan mereka bisa menerapkan aswaja dalam seluruh aspek kehidupan termasuk dalam menggerakkan perkumpulan supaya dapat lebih memberikan manfaat besar untuk warga NU sendiri maupun seluruh masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia. Maka menggiatkan kembali Lailatul dan Naharotul Ijtima’ adalah salahsatu program yang harus dilaksanakan untuk konsolidasi organisasi, penguatan faham Ahlussunah Wal Jamaah An-Nahdliyyah dan menjawab kebutuhan umat. 2. Penataan Organisasi, Kelembagaan, dan Penguatan Kaderisasi Struktur NU Kota bandung sebagai sebuah nidhzam yang menyangga paham keagamaan aswaja belum tertata dan terkelola dengan baik. Struktur masih dipahami sebuah organ yang terkadang dibutuhkan namun di lain waktu tidak diperlukan sama sekali. Hal ini terjadi karena NU sebagai


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 11 nidhzam belum dapat mengelola potensinya sendiri. Penataan perangkat perkumpulan dari tingkat pengurus cabang sampai tingkat ranting sangat mendesak karena tantangan yang harus dijawab semakin besar dan kompleks. Penataan SDM dimulai dari peningkatan kapasitas SDM, penataan organ-organ internal seperti pengurus harian, lembaga, banom, dan struktur di bawah Pengurus Cabang (MWC, Ranting dan Anak Ranting) melalui koordinasi, harmonisasi dan pembinaan secara continue, terencana, sistematis dan terstruktur. Keberhasilan organisasi dalam menjalankan program-programnya tidak akan berhasil tanpa SDM yang memiliki militansi. Kaderisasi adalah salah satu jawaban utama untuk membentuk pribadipribadi kader yang paham organisasi dan memiliki semangat juang dalam berkhidmah. 3. Pemberdayaan Potensi Sumberdaya, Aset, Pendanaan untuk Kemandirian Organisasi Sebagai organisasi besar NU harus hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai solusi bukan justru menambah problem. Salah satu solusi yang harus diupayakan adalah terlaksananya program kerja yang sudah diamanahkan kepada struktur melalui mekanisme perkumpulan. Program tidak bisa berjalan kalau hanya mengharap menunggu uluran tangan pihak lain. Untuk itulah pengurus NU harus berupaya semaksimal mungkin agar perkumpulan bisa mandiri melalui optimalisasi potensi dan penataan asset yang dimiliki diantaranya dengan mensertifikasi atas aset-aset NU, Yayasan, dan Lembaga yang dimiliki Di samping kemandirian sikap, NU juga harus mandiri secara finansial. Harus ada kreativitas dan inovasi dari pengurus untuk memobilisasi dana serta mengaturnya secara transparan, adil dan akuntabel dalam pengelolaanya melalui pola entrepreneurial leadership. Oleh karena itu, NU juga harus membangun sistem keuangan organisasi NU yang profesional dan akuntabel. Hal penting lain dalam pemberdayaan potensi adalah pemetaan dan distribusi kader profesional pada lembaga pemerintah dan non pemerintah. Pemetaan ini penting untuk mengisi pos-pos strategis (leading sector) baik pemerintahan maupun non pemerintahan (contoh: MUI, DMI, BAZNAS, dan lain-lain). 4. Penataan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan Pesantren, Lembaga Pendidikan Formal dan Memelihara Tradisi Intelektual NU Sistem Pendidikan ala aswaja seperti yang selama ini banyak diterapkan di pesantren-pesantren dipadukan dengan penyediaan infrastruktur dan sistem pendidikan modern harus diwujudkan sebagai jawaban atas kebingungan sistemik yang ada dalam dunia pendidikan nasional. Dalam hal ini optimalisasi peran Rabithah Ma’had Islamiyah (RMI) dan LP Ma’arif menjadi kunci utama. Selian itu pula perlu digalakkan kembali tradisi-trasdisi intelektual NU dengan memperbanyak bahtsul masail, halaqah, diskusi, talk show, seminar-seminar yang digelar dengan topik-topik menarik yang berkaitan dengan kemajuan NU Kota Bandung baik membahas isu kontekstual berkaitan dengan masalah agama, sosial, ekonomi, hukum, politik dan kebijakan publik, maupun membahas tentang ideologi Aswaja An-Nahdliyyah, progres pemberdayaan ekonomi, pelayanan sosial keagamaan, penguatan kader, soal kepemimpinan dan sejenis lainnya. 5. Penguatan Kajian Keagamaan dan Inovasi Dakwah Kemajuan teknologi informasi di samping membawa dampak positif juga membawa dampak negatif yang dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk juga oleh NU. Problematika yang dihadapi masyarakat semakin kompleks dan pelik. Masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya sekarang muncul silih berganti. Sementara SDM dan insfrastruktur yang dimiliki NU masih cenderung konvensional atau bisa disebut tertinggal jauh dengan perkembangan situasi jaman yang sangat cepat. Hal ini harus dicari formula supaya perangkat yang dimiliki NU ini kompatibel dengan kebutuhan masyarakat sekarang khususnya dalam rangka menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan kehidupan keberagamaan baik dalam pelaksanaan syariat maupun dalam rangka untuk menuntun masyarakat dalam mengarungi kehidupan dunia. Obyek obyek dakwah yang berubah pola pikir maupun cara pandangnya juga harus dirumuskan strategi baru supaya Islam ala Ahlusunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyyah bisa dipahami dan diterima oleh masyarakat.


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 12 6. Peningkatan Pelayanan Sosial dan Kesehatan Jika dilihat dari segi ekonomi, warga NU Kota Bandung sebagian besar berada di kelas menengah ke bawah. Mereka hidup dengan fasilitas sederhana bahkan sebagian dengan fasilitas keluarga yang serba kekurangan. Dalam kondisi yang demikian NU harus hadir di tengah-tengah masyarakat setidaknya untuk mendampingi mereka yang kekurangan (baik disebabkan karena faktor minimnya sumber-sumber pendapatan maupun karena faktor lain) agar sedikit teringankan bebanya. Dalam hal kesehatan, NU juga perlu untuk menyediakan sarana kesehatan yang layak namun bisa terjangkau oleh masyarakat kelas menengah ke bawah ini. Oleh karena itu, optimalisasi peran LAZISNU menjadi sangat penting. LAZISNU Kota Bandung harus dikelola secara professional dan mengorganisir dana sosial berbasis waralaba modern. 7. Penguatan Jejaring dan Kemitraan Strategis dengan Lembaga Lain Penguatan jejaring juga sangat penting dengan memperkuat kemitraan hexahelix atau multipihak yaitu pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, media, dan lembaga keuangan. 8. Optimalisasi Penggunaan Teknologi Informasi dan Media serta Sentralisasi Data Base dalam Manajemen Pelayanan Sebagai organisasi pelayanan, PCNU harus mempersiapkan diri dengan menata sekretariat dengan sistem kerjanya dan memusatkan data base supaya memudahkan dalam melayani warga yang membutuhkan pelayanan administrasi, pendidikan, konsultasi hukum, Ziswaf, dan lain lain. Media center harus diaktifkan kembali yang diintegerasikan dengan semua lembaga dan banom. Media center PCNU Kota Bandung harus menjadi bagian dari jejaring NU Online PWNU Jabar dan PBNU, optimalisasi platform media sosial (facebook, youtobe, instagram, dll.), pembuatan website khusus untuk mendorong literasi digital bagi pelajar dan santri, serta kontra media ekstrim sebagai penangkal hoaks dan penyebaran narasi yang mengandung unsur radikalisme agama. C. PROGRAM KERJA PIMPINAN CABANG LEMBAGA NU KOTA BANDUNG MASA KHIDMAT 2023-2028 1. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) a. Pembuatan database dan pembentukan forum da’i dan da’iyah Kota Bandung. b. Melakukan pelatihan dan mendistribusaikan dakwah yang humanis. c. Menyusun materi dan strategi dakwah seperti buku panduan tahlil dan istighosah. d. Kolaborasi dengan influencer untuk content dakwah. e. Distribusi da’i melalui kerjasama dengan Pemerintah, BUMN, Lembaga Pemasyarakatan, Mall, dan Lembaga Pendidikan. 2. Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) a. Penataan dan peningkatan manajemen kelembagaan. b. Sistem magang manajemen pada lembaga pendidikan ternama. c. Membuat website sebagai pusat media dan informasi kema’arifan. d. Membuat pokja penjamin mutu. e. Pengintensifan kegiatan-kegiatan diklat, seminar, dan lokakarya. f. Membuat sekolah/madrasah unggulan per kecamatan. g. Optimalisasi peran IPNU dan IPPNU di sekolah/madrasah. h. Pengefektifan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler (khususnya PAGAR NUSA). i. Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan. j. Sosialisasi tentang bahaya Narkoba untuk sekolah-sekolah LP Ma’arif 3. Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU)


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 13 a. Pendataan Pondok Pesantren, Madin, TPQ dan Majelis Taklim berhaluan Ahlus Sunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah. b. Pembelajaran Aswaja dan ke-NU-an di Pondok Pesantren dan Majelis Taklim. c. Penyelenggaraan diklat bagi Gus dan Ning sesuai tradisi NU. d. Mengawal Ranperda Pesantren sebagai tindak lanjut UU Pesantren. e. Penengahan (mediasi) dengan Pemerintah dan pihak lain dalam bidang pendidikan, keterampilan, ketenagakerjaan, dan perekonomian. f. Pendirian Koperasi Pesantren. g. Pembinaan dan pengembangan Madinah Ma’arif (TPQ dan Madrasah Diniyah AnNahdliyyah). 4. Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) a. Pembinaan dan pengembangan Usaha Miro, Kecil, dan Menengah. b. Pembentukan dan pengembangan starup atau rintisan di lingkungan NU. c. Pengembangan jaringan antar pengusaha NU. d. Meningkatkan pelaku usaha e-commers. e. Membuka toko online pada market place. f. Menyelenggarakan Bimbingan Teknis untuk UMKM dan Pelaku Ekonomi Kreatif berbasis ecommerce dan kepabeanan. 5. Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) a. Pendampingan usaha pembiakan tanaman bunga. b. Pengembangan pertanian vertikultur. c. Pengembangan pertanian hidroponik. d. Pengembangan pasar pertanian virtual. e. Pengembangan bisnis atau budi daya ternak hias. f. Pembinaan budi daya ikan lahan sempit. g. Melakukan penghijauan lahan kritis di Kota Bandung. 6. Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) a. Bina keluarga sakinah. b. Membentuk lembaga mediasi dan konseling keluarga. c. Merespon perkembangan perundang-undangan terkait perlindungan keluarga, perempuan, dan anak. d. Bekerjasama dengan Kementerian Agama dalam pelaksanaan Bimbingan Perkawinan (BIMWIN). 7. Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM NU) a. Melakukan kajian terhadap isu-isu aktual yang berkembang di Kota Bandung. b. Menyelenggarakan pendidikan dan advokasi publik. c. Pemetaan potensi kader untuk dijadikan perteimbangan dalam posisi strategis pada sektor publik. d. Membuat Indeks Kota Bandung tematik. 8. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) a. Advokasi kebijakan publik. b. Pendidikan paralegal bagi kader NU. c. Kampanye antikorupsi dan antimafia peradilan. d. Pemberian bantuan hukum kepada pengurus/anggota NU yang sedang bermasalah hukum. 9. Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (LESBUMI NU) a. Mengisi pos strategis pada dewan kesenian. b. Peningkatan kerja sama di kalangan seniman tradisional.


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 14 c. Pembinaan seniman muda warga Nahdliyyin. d. Pendirian Production House (PH) dan Studio Islami. e. Ekonomi kreatif berbasis budaya. f. Kaderisasi seniman kelompok kreatif berbasis sekolah. 10. Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) a. Pemusatan donasi untuk keadaan darurat seperti bencana alam. b. Bedah rumah. c. Bantuan modal UMKM. d. Optimalisasi NU Care. e. Rumah Sakit NU 11. Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) a. Penyelesaian nadzir atas nama NU untuk seluruh aset NU. b. Pembuatan Piagam Wakaf atas nama NU pada masing-masing tanah/bangunan yang diwakafkan kepada NU c. Administrasi arsip wakaf secara digital (cloud) dan profesional. d. Pemutakhiran data aset tanah dan bangunan yang diwakafkan ke NU. e. Mengurus IMB masjid dan musola NU. f. Meningkatkan status legalitas tanah BMD (Barang Milik Daerah) pada aset NU menjadi Sertifikat Wakaf atas nama NU. 12. Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) a. Menyusun kerangka fatwa mauduiyah, waqiiyah, dan qonuniyah. b. Memperbanyak publikasi hasil bahtsul masail pada berbagai media. c. Membangun forum kajian bersama alumni pesantren. d. Kaderisasi ulama perempuan. e. Pembahasan masail diniyah ijtima’iyah yang berkembang di tengah masyarakat. 13. Lembaga Ta’mir Masjid Indonesia Nahdlatul Ulama (LTMNU) a. Membuat database masjid dan musolah. b. Penyelnggaraan diklat manajemen masjid dan ketakmiran dalam tradisi Aswaja dan NU. c. Menyusun dan menerbitkan materi khutbah dalam bentuk digital (PDF/buku elektronik). d. Pembinaan dan pengembangan Madinah Ma’arif (Madrasah Diniyah AnNahdliyyah). e. Penyelenggaraan diklat calon khotib. f. Plakatisasi Masjid dan Musholla NU. g. Sertifikasi khotib NU. h. Diklat pemulasaraan jenazah. 14. Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) a. Manajemen Poliklinik NU. b. Penyelenggaraan pengobatan dan penyluhan kesehatan gratis pada acara NU. c. Pencanangan berdirinya apotek NU. d. Pengadaan mobil ambulance setiap MWC NU. e. Merintis poliklinik NU f. Donor darah 15. Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) a. Penyelenggaraan diklat falakiyah. b. Pelaksanaan rukyat awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. c. Pusat informasi kalender hijriah. d. Penyebarluasan hasil ru’yat setiap hilal.


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 15 16. Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) a. Penyampaian informasi melalui website dan medsos. b. Penerbitan buku-buku panduan tentang Amaliyah An-Nahdliyyah c. Penyelenggaraan diklat kepenulisan. d. Kampanye literasi berbasis sekolah, kampus, atau pondok. 17. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) a. Tanggap darurat kebencanaan. b. Mitigasi kebencanaan. c. Penyaluran bantuan. d. Penggalangan kerelawanan masyarakat. e. Garda terdepan relawan kebencanaan. 18. Program kerja Lembaga keaswajaan (Pengajian Sabtuan) a. Mengkaji kitab-kitab kuning pedoman Aswaja an Nahdiyah b. Mengkaji permasalahan aktual. c. Menjadikan sebagai wadah pembinaan para pengurus NU d. Sebagai gerbang pengkaderan untuk regenerasi aktifis NU e. Membuat database jamaah pengajian Sabtuan. f. Mempererat antara jamaah aktif dengan keluarga Para guru yg sudah wafat. g. Membantu jamaah (yang perlu pengobatan, yang wafat, yang terkena musibah). h. Mengadakan kegiatan PHBI an Nahdiyyah i. Memberi masukan & mendukung kegiatan PCNU kota Bandung. 19. Program kerja PERGUNU a. Menghimpun, menaungi serta membuat data base para (guru, Dosen dan Ustadz) dari kalangan Nahdliyyin. b. Meningkatkan profesionalisme para pendidik, dengan memberikan beasiswa baik S1, S2 maupun S3. c. Menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta. d. Menerbitkan buku Aswaja & Lembar kerja siswa keaswajaan untuk pedoman mengajar e. Memperjuangkan kesejahteraan guru. f. Menempatkan para pendidik Pergunu pada pos pos strategis lembaga kependidikan. g. Pembinaan anggota Pergunu secara intensif dan terprogram. h. Peningkatan kapasitas guru Eksakta, Teknik dan Kesehatan/kedokteran. i. Mewujudkan budaya lembaga pendidikan unggulan berdasarkan nilai nilai keislaman, ala aswaja An Nahdliyah dan kebangsaan. j. Mendirikan & menghidupkan badan usaha bersama untuk kesejahteraan anggota dalam bentuk Teacher preneur. 20. Program kerja ISNU a. Mewadahi sarjana NU lintas akademisi untuk kemajuan NU kota Bandung b. Membuat database anggota c. Optimalisasi khidmat ISNU secara profesional dan sosial dalam rangka mempercepat kota Bandung sejahtera d. Penataan manajemen organisasi, sistem komunikasi dan pemanfaatan information Technologi untuk kelancaran organisasi e. Penguatan kualitas dan efektifitas kepemimpinan, penataan sistem kaderisasi dan perluasan kader f. Penataan manajemen organisasi, sistem komunikasi dan pemanfaatan IT untuk organisasi g. Penguatan ideologi aswaja dan penguatan lembaga: kultural dan praktek ubudiyah aswaja An Nahdliyyah h. Penguatan kerjasama, sinergi kelembagaan dengan pemerintah pusat, provinsi dan kota


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 16 i. Proliferasi dalam kebangsaan dan Ahlussunah wal jama'ah An Nahdliyyah, arus utama berbangsa dan bernegara. 21. Program kerja Pagar Nusa a. Mewadahi atlet & seniman beladiri pencak silat b. Membentuk Pagar nusa di tiap MWC NU dan Ranting NU c. Pembinaan melalui latihan bersama secara berkala d. Meningkatkan kemampuan atlet tanding di berbagai event e. Meningkatkan kualitas Pagar Nusa dalam seni pertunjukan f. Mengadakan pertandingan dalam berbagai event g. Pendampingan dan pengawalan Ulama NU h. Menjaga pengamanan event NU dari segala kemungkinan i. Menjaga kedaulatan bangsa dan negara


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 17 KEPUTUSAN KONFERENSI CABANG XIX PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG Nomor : ......./Konfercab-XIX/XII/2023 TENTANG POKOK-POKOK REKOMENDASI Menimbang : a. Bahwa Konferensi Cabang sebagai permusyawaratan tertinggi Nahdlatul Ulama di Tingkat Cabang harus memberikan arahan positif dan kreatif sebagai rekomendasi kepada pihak pihak yang kompeten dalam proses pembangunan Jawa Barat sesuai dengan motto Iman dan Taqwa sebagai tangungjawab moral Nahdlatul Ulama terhadap arah perkembangan Kota Bandung dan Jawa Barat. Memperhatikan : 1. Keputusan Konferensi Cabang XIX Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung Nomor : 001/Konfercab /XIX/XII/2023 tentang Tata Tertib Konfercab Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung. 2. Hasil Permusyawaratan serta pendapat-pendapat yang berkembang dalam sidang Pleno I Konferensi Cabang XIX PCNU Kota Bandung pada tanggal 09 Desember 2023 di Pondok Pesantren Sirnamiskin Kopo Kota Bandung. Mengingat 1. Laporan pertanggungjawaban Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama periode 2018 – 2023 pada sidang Pleno II Konfercab XIX PCNU Kota Bandung tanggal 25 Jumadil Awal / 09 Desember 2023. 2. Laporan dan pembahasan hasil sidang komisi rekomendasi yang disampaikan pada sidang Pleno III Konfercab XIX PCNU Kota Bandung tanggal 25 Jumadil Awal / 09 Desember 2023. Dengan senantiasa bertawakkal kepada Alloh Subhanahu Wata’ala seraya memohon Ridho, Taufiq dan Hidayah-Nya MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Keputusan Konferensi XIX PCNU Kota Bandung tentang pokok-pokok rekomendasi; Kedua : Isi beserta uraian perincian sebagaimana dimaksud oleh keputusan ini terdapat dalam naskah rekomendasi Konfercab XIX PCNU Kota Bandung sebagai masukan kepada pihak-pihak yang kompeten untuk menyelesaikan masalah yang dikemukakan dalam rekomendasi ini Ketiga : Mengamanatkan kepada pengurus dan warga Nahdlatul Ulama Kota Bandung untuk melaksanakan dan mensosialisasikan maksud dan isi naskah rekomendasi Konfercab XIX PCNU Kota Bandung; Keempat : Keputusan ini berlaku mulai pada tanggal ditetapkan sampai dengan adanya keputusan baru yang ditetapkan oleh permusyawaratan setingkat. Ditetapkan di : Kota Bandung Pada tanggal : 25 Rabiul Awwal 1445 H. 09 Desember 2023 M. Pukul : ………………... KONFERENSI CABANG XIX PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG PIMPINAN SIDANG, _________________________ Ketua _________________________ Sekretaris


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 18 RANCANGAN REKONIENDASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG PERIODE 2023-2028 A. MUQADIMAH Nandlatul Ulama merupakan organisasi sosial keagamaan Islam (Jam'iyyah Diniyyah Islamiyyah ijtimai’iyyah) di Indonesia yang bertujuan untuk menegakkan ajaran Islam Ahlusunnah wal Jama'ah yang mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam dengan memperjuangkan keadilan, kemaslahatan dan kesejahteraan umat. Keadilan, kemaslahatan dan kesejahteraan umat meliputi berbagai aspek kehidupan. Diantaranya adalah aspek kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Nahdlatul Ulama di Kota Bandung saat ini harus diakui belum sepenuhnya berada dalam gerak kontinyu yang sistematis dan berkelanjutan dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut. Hal ini bisa jadi disebabkan belum solidnya sistem manajemen dan pengelolaan organisasi (jam’iyyah) yang menjadi unsur penting bagi kemajuan sebuah organisai. Sebagai bagian dari elemen bangsa Indonesia, Nandiatul Ulama juga meyakini bahwa kecintaan kepada tanah air merupakan salah patu manifestasi keimanan, karena itu Nahdlatul Ulama turut bertanggungjawab atas ketentraman dan keamanan kehidupan bebangsa dan bernegara di Indonesia. Dewasa ini ancaman dan tantangan terhadap keutuhan bangsa muncul secara eksplisit dan nyata sehingga upaya untuk menjaga keutuhan NKRI dan keselamatan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia menjadi agenda penting yang harus dilakukan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran oleh seluruh warga bangsa yang cinta tanah air, termasuk nahdliyyin di dalamnya. Kehadiran aliran radikalisme dan garip keras, serta kecenderungan ajaran transnasional yang semakin menebal juga perlu disikapi secara tegas dan arif. B. REKOMENDASI Dari pemaparan permasalahan di atas, KONFERCAB PCNU Kota Bandung merasa perlu merekomendasikan hal-hal yang terkait dengan aspek keumatan, kebangsaan, pendidikan dan ekonomi, baik bersifat internal maupun eksternal sebagai berikut: 1. Rekomendasi Internal a. Menyusun rencana jangka panjang organisasi (blue print) menyongsong abad kedua NU sesuai konteks muslim kota Bandung. b. Penguatan peran organisasi tingkat basis, di bidang sosial, budaya, keagamaan,ekonomi, maupun politik dengan tetap berpedoman pada aqidah Aswaja Annahdliyah. c. Inventarisasi, sertifikasi, dan labelisasi seluruh aset wakaf atas nama NU serta dibuatkan database yang bisa diakses secara transparan. d. Mengoptimalkan aset wakaf atas nama NU agar lebih produktif. e. Mendorong masjid, musholla, dan pondok pesantren pada lingkungan NUsebagai tempat pemberdayaan ekonomi umat (pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, musholla, dan pondok pesantren). f. Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak potensial/strategis untuk kemandirian dan kesejahteraan umat. g. Melakukan pendidikan dan advokasi publik untuk mendapatkan keadilan dan kesetaraan bagi mustad’afin (kelompok rentan). h. Mendorong banom dan lembaga berperan aktif dalam merespon krisis dan isu- isu publik. i. Membuat penilaian pencapaian kinerja kelembagaan berdasarkan alat ukur yang disepakati. j. Pengadaan server untuk database berbasis cloud (penyimpanan data digitalonline). k. Membuat Kelompok Kerja (Pokja) distribusi kader pada leading sektor. l. Mengembangkan Kerjasama Operasional (KSO) atau Kerjasama Manajemen(KSM) untuk pengelolaan unit usaha PCNU. m. Membangun dan memperkuat literasi digital di lingkungan Nahdlatul Ulama’.


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 19 n. Setiap MWC punya badan Hukum di tingkat MWC pada sektor pendidikan ekonomi dan sosial 2. Rekomendasi Eksternal a. Mendorong dan mengawal Pemerintah Kota Bandung untuk menyusun dan mengesahkan Peraturan Daerah tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan. b. Mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk mengarusutamakan moderasi beragama di intansi pemerintahan. c. Mendorong Pemerintah Kota Bandung menjadikan Bandung Creative Center (MCC) sebagai pusat ekonomi kreatif yang berpihak pada pengusaha mikro dan super mikro. d. Mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk segera menerbitkan Surat Keputusan tentang pemberlakuan Kurikulum Muatan Lokal Toleransi dan Budi Pekerti pada lingkungan pendidikan. e. Mendesak Walikota Bandung untuk mengamandemen Peraturan Walikota tentang Pendirian Rumah Ibadah. f. Mendorong Pemerintah Kota Bandung meningkatkan angka Indeks Kota Toleran. g. Mendesak Pemerintah Kota Bandung untuk membuat kebijakan pembangunan berkelanjutan (suistainability development), mengurangi sampah plastik, dan emisi karbon. h. Mendesak Pemerintah Kota Bandung segera merealisasikan program pembukaan lahan baru untuk makam bersama. i. Membentuk forum hexahelix atau multipihak untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian. j. Mendesak Pemerintah Kota Bandung untuk lebih selektif terhadap izin pendirian rumah ibadah dan lembaga pendidikan kelompok intoleran. k. Mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji di Pesantren dan madrasah juga masjid. Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama XIX Kota Bandung, juga merekomendasikan pada pemerintahan Kota Bandung untuk mengoptimalkan hal sebagai berikut : 1. Optimalisasi gerakan pemberantasan buta aksara Al-Qur’an dan gerakan wajib madrasah diniyah bagi anak usia sekolah keseluruh pelosok di Kota Bandung. 2. Optimalisasi pengelolaan sampah melalui pertisipasi masyarakat. Untuk mencapai pengelolaan persampahan yang optimal, sudah waktunya ada perubahan paradigma pengelolaan sampah menjadi paradigma baru yaitu pengurangan dan penanganan dari sumber sampah. NU dalam hal ini akan turut dan mendukung program pemerintah dalam hal pengelolaan sampah di Kota Bandung. 3. Bidang Ekonomi, memperluas akses permodalan, pembinaan dan informasi kepada kelompok usaha mikro, usaha kecil dan menengah, pembentukan koperasi pada tingkatan Ranting dan MWC, 4. Bidang Pendidikan, memfasilitasi program dan gagasan yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan NU di Kota Bandung hingga mencapai kwalitas pendidikan yang setara dan mempunyai kwalitas baik. 5. Bidang Kesehatan, Memfasilitasi program pengembangan pendirian klinik kesehatan pada tiap kecamatan (MWC) dan Ranting (Kelurahan) hingga sampai pada pengembangan program Rumah sakit NU di Kota Bandung. 6. Pengendalian Stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, upaya penurunan stunting tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan saja, tetapi diharapkan bisa dilakukan oleh semua pihak, baik itu pemerintah desa


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 20 (Ranting NU) , pemerintah kecamatan (MWC NU) hingga PC maupun pemerintah pusat. Dengan adanya sinergi dan kerja sama antara NU dan pemerintah diharapkan bisa menurunkan angka stunting di Indonesia.


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 21 KEPUTUSAN KONFERENSI CABANG XIX PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG Nomor : ....../Konfercab-XIX/XII/2023 TENTANG PERNYATAAN DEMISIONER PCNU KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT MASA KHIDMAT 2018-2023 Menimbang : a. Bahwa Konferensi Cabang XIX PCNU Kota Bandung sebagai pemegang kukuasaan tertinggi organisasi di tingkat cabang. b. Bahwa kedaulatan organisasi, sepenuhnya di tangan anggota, termasuk mendengarkan pernyataan Demisioner pengurus PCNU Kota Bandung Masa Khidmat 2018-2023. c. Bahwa guna memberikan kepastian hukum tentang berakhirnya kepengurusan PCNU Kota Bandung masa khidmat 2018-2023 konferensi Cabang XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung perlu menetapkan keputusan tentang pernyataan demisioner pengurus PCNU Kota Bandung Masa Khidmat 2018-2023. Memperhatikan : Pernyataan Demisioner pengurus PCNU Kota Bandung Masa Khidmat 2018-2023. Mengingat : Anggaran Dasar NU BAB VII pasal 14 dan pasal 16 serta Anggaran Rumah Tangga NU Bab XXI Pasal 77. Dengan senantiasa memohon Taufiq serta Hidayah dan Ridho Alloh Subhanahu Wata’ala MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Memberhentikan dengan hormat kepengurusan PCNU Kota Bandung Masa Khidmat 2018-2023; Kedua : Dengan berakhirnya kepengurusan PCNU Kota Bandung masa khidmat 2018-2023, maka pimpinan sementara sepenuhnya berada pada pimpinan sidang Pleno IV Konferensi Cabang XIX PCNU Kota Bandung sampai dengan terpilihnya pengurus baru. Ditetapkan di : Kota Bandung Pada tanggal : 25 Rabiul Awwal 1445 H. 09 Desember 2023 M. Pukul : ………………... KONFERENSI CABANG XIX PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG PIMPINAN SIDANG, _________________________ Ketua _________________________ Sekretaris


Materi Konfercab XIX PC NU Kota Bandung 22 KEPUTUSAN KONFERENSI CABANG XIX PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG Nomor : ......./Konfercab-XIX/XII/2023 TENTANG PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PCNU KOTA BANDUNG MASA KHIDMAT 2018-2023 Menimbang : a. Bahwa sesuai dengan aturan dan mekanisme organisasi tentang laporan pertanggungjawaban selama satu periode kepengurusan adalah wajib diperhatikan dan dilaksanakan. b. Bahwa laporan pertanggungjawaban Konferensi Cabang XIX PCNU Kota Bandung adalah acuan dan evaluasi untuk periode selanjutnya dalam menjalankan estafeta kepengurusan. Memperhatikan : 1. Keputusan konfercab V PCNU Kota Bandung nomor 001/konfercab/XIX/XII/2023 tentang tata tertib Konferensi Cabang XIX PCNU Kota Bandung; 2. Hasil Permusyawaratan serta pendapat-pendapat yangberkembang dalam sidang pleno II Konferensi Cabang XIX PCNU Kota Bandung pada tanggal 09 Desember 2023 di Pondok Pesantren Sirnamiskin Kopo Kota Bandung. Mengingat : 1. Laporan pertanggungjawaban Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung periode 2018-2023 pada sidang pleno II Konfercab XIX PCNU Kota Bandung di Pondok Pesantren Sirnamiskin Kopo Kota Bandung. 2. Laporan dan pembahasan hasil Sidang Komisi Program Kerja yang disampaikan pada sidang Pleno III Konfercab XIX PCNU Kota Bandung Tanggal 09 Desember 2023. Dengan senantiasa memohon Taufiq Hidayah serta Inayah Alloh Subhanahu Wata’ala MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung masa Khidmat 2018-2023 Kedua : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan; Ditetapkan di : Kota Bandung Pada tanggal : 25 Rabiul Awwal 1445 H. 09 Desember 2023 M. Pukul : ………………... KONFERENSI CABANG XIX PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG PIMPINAN SIDANG, _________________________ Ketua _________________________ Sekretaris


Click to View FlipBook Version