The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by kepalamas jaalhaq, 2023-01-28 21:46:36

MTs Dokumen I 2022-2023 Fix

MTs Dokumen I 2022-2023 Fix

DOKUMEN : I KURIKULUM 2013 MTs Jâ-alHaq KOTA BENGKULU TAHUN PELAJARAN 2022/2023 Disusun dalam rangka memberikan arah pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pendidikan di MTs Jâ-alHaq Kota Bengkulu Oleh : Tim Pengembang Kurikulum MTs Jâ-alHaq Kota Bengkulu KEMENTERIAN AGAMA KOTA BENGKULU


LEMBAR PENGESAHAN Berdasarkan hasil telaah dan kajian tim pengembang kurikulum MTs Jâ-alHaq Kota Bengkulu dengan memperhatikan pertimbangan dari Komite Madrasah dan rekomendasi pengawas madrasah, maka dengan ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTs Jâ-alHaq Kota Bengkulu disahkan dan dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2022/2023, pada akhir tahun pelajaran akan dievaluasi keterlaksanaan dan ketercapaiannya sebagai acuan pengembang kurikulum pada tahun pelajaran berikutnya. Ditetapkan di : Bengkulu Tanggal 14 Juli 2022 Ketua Komite Madrasah Asmawar Arpan NIP. - Kepala Madrasah Siti Shokibatul Azizah, S.Pd. NIPY. 01871216008 Mengetahui, Pengawas Madrasah Dra. Minarni, M.Pd. NIP. 196608311994032004 Ketua Yayasan Jâ-alHaq Dr. Suwarjin A. Muzayin, MA. NIP.196904021999031004 Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Bengkulu Dra. Linda Suryani NIP. 196704012007012044


KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmatnya ke seluruh alam serta shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW yang senantiasa diliputi kebaikan, Tim Pengembang Kurikulum MTs Jâ-alHaq dapat menyelesaikan tugasnya menyusun dan/atau mengembangkan Kurikulum MTs Jâ-alHaq yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pada Madrasah Tsanawiyah JâalHaq dalam memutuskan berbagai kebijakan dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tahun pelajaran 2022/2023 dan seterusnya. Harapannya agar pelaksanaan pendidikan ini dapat terencana, terarah dan tepat tujuan untuk mengantarkan peserta didik menjadi insan yang bermoral, cerdas, terampil dan mandiri. Dalam penyusunan Kurikulum MTs Jâ-alHaq ini, kami berupaya semaksimal mungkin menyajikan konsep, perangkat serta strategi ideal. Namun karena berbagai keterbatasan yang ada pada kami, kekurangan dan kesalahan tidak bisa kami hindari. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan demi terselesaikannya Kurikulum MTs Jâ-alHaq ini, kami ucapkan terimakasih. Bengkulu, 14 Juli 2022 Tim Pengembang Kurikulum


DAFTAR ISI Lembar Pengesahan....................................................................................................................ii Kata Pengantar...........................................................................................................................iii Profil Madrasah .........................................................................................................................iv Daftar Isi.....................................................................................................................................v Rangkuman Hasil Revisi Dan Pengembangan Kurikulum MTs Jâ-alHaq................................vi BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1 1.2 Dasar Hukum................................................................................................................2 1.3 Tujuan Penyusunan Dokumen Kurikulum 2013 ..........................................................4 1.4 Landasan Dan Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 ..............................................5 BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH...................................................................9 2.1 Visi ...............................................................................................................................9 2.2 Misi...............................................................................................................................9 2.3 Tujuan Madrasah..........................................................................................................9 2.4 Quality Assurance Madrasah......................................................................................10 2.5 Struktur Madrasah ......................................................................................................11 BAB III KERANGKA DASAR KURIKULUM ....................................................................12 3.1 Kerangka Dasar Kurikukum 2013 MTs Jâ-alHaq......................................................12 3.2 Prinsip Pembelajaran Masa Pemulihan Pembelajaran MTs Jâ-alHaq........................12 3.3 Materi, Model, Metode dan Media Pembelajaran......................................................13 3.4 Langkah-Langkah Pengelolaan Pembelajaran ...........................................................14 BAB IV STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM.........................................................17 4.1 Struktur Kurikulum Dan Muatan Kurikulum.............................................................17 4.2 Pengaturan Beban Belajar ..........................................................................................19 4.3 Penilaian Hasil Belajar...............................................................................................19 4.4 Kenaikan Kelas...........................................................................................................20 4.5 Kelulusan....................................................................................................................21 4.6 Mutasi Peserta Didik Pada Madrasah.........................................................................22 4.7 Kegiatan Pengembangan Diri.....................................................................................22 BAB V KALENDER PENDIDIKAN......................................................................................23 5.1 Permulaan Tahun Pelajaran........................................................................................23 5.2 Waktu Belajar.............................................................................................................23 5.3 Waktu Libur Madrasah...............................................................................................24 BAB VI PENUTUP..................................................................................................................25 LAMPIRAN .............................................................................................................................26


DAFTAR LAMPIRAN SK Tim Pengembang Kurikulum SK Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SK Kenaikan Kelas SK Kriteria Kelulusan Daftar Hadir Pengembang Kurikulum dan Penetapan KKM Daftar Hadir Rapat Pleno Pengembang Kurikulum dan Penetapan KKM Berita Acara Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023 Jadwal Pelajaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022/2023 Dokumentasi Kegiatan


RANGKUMAN HASIL REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM MTs Jâ-alHaq KOTA BENGKULU A. KEGIATAN REVISI DAN PELAKSANAAN ANALISIS Pengembangan kurikulum tahun pelajran 2022/2023 merupakan hasil revisi dan pengembangan dari kurikulum tahun pelajaran 2021/2022. 1. Pemeriksaan oleh Tim Pengembang Kurikulum Madrasah. 2. Revisi dilaksanakan dengan penugasan dan diskusi baik melalui MGMP madrasah (Pengembangan Mutu), LPM Yayasan Ja-alHaq maupun kelompok belajar pada tanggal 30 Juni 2022. 3. Perbaikan/Revisi/Penambahan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan sesuai dengan pemanfaatan hasil analisis kondisi riil madrasah, masa pemulihan pembelajaran dan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2022/2023. 4. Rapat pleno dan pembahasan serta pelaksanaan revisi secara keseluruhan pada tangal 5 Juli 2022. B. HASIL REVISI DAN PENGEMBANGAN No. Komponen Kurikulum T.P 2021/2022 Kurikulum T.P 2022/2023 1 Landasan Dilengkapi dengan landasan kurikulum terbaru yaitu KMA nomor 184 tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Pada Madrasah dan Pedoman Pelaksanaan Pendidikan pada Masa Darurat Penyebaran Covid-19 - Permendikbud No 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru - Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan PP Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) - Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah - Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi


pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah - Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah - Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah - Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran 2 Pengembangan Kurikulum Analisis disesuaikan dengan kondisi riil madrasah dan karakteristik kurikulum pada kondisi Covid-19 Analisis disesuaikan dengan kondisi riil madrasah dan masa pemulihan pembelajaran 3 Struktur Kurikulum Ada pengurangan jumlah jam pembelajaran per minggu 35 jam dengan pembelajaran Tatap Muka. Sesuai KMA No. 184 Tahun 2019 dengan jumlah muatan kurikulum 46 jam per minggu. 4 Ketuntasan Belajar KKM semua mata pelajaran dalam skala 0 – 100 dengan minimal nilai yang mencakup semua aspek KKM semua mata pelajaran dalam skala 0 – 100 dengan minimal nilai yang mencakup semua aspek 5 Kenaikan Kelas dan Kelulusan Penambahan kriteria kenaikan kelas dan kelulusan : Penambahan point, yaitu : jika santri mendapatkan SP 2 namun


1. Presentase kehadiran santri dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pagi dan sore dalam 1 tahun minimal 90% serta alpa sebanyak 10%. 2. Berkelakuan baik dan santri yang bersangkutan belum mendapatkan Surat Pernyataan Kedua (SP 2). bersedia membuat perjanjian belkelakuan baik selama sisa waktu hingga kenaikan/kelulusan maka yang bersangkutan dapat dinyatakan NAIK KELAS/ LULUS. 6 Silabus dan RPP Penyusunan RPP masih memakai teknis penyusunan yang lama. Penyusunan RPP masih memakai teknis penyusunan yang lama. 7 Kalender Pendidikan Penambahan jam pelajaran : 1. Tadarus setelah solat duha. 2. Seni Budaya di isi Teknologi Informasi dan Komunikasi. 3. Prakarya di isi Materi Keagamaan Pengurangan jam pelajaran pada mata pelajaran yaitu Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Prakarya, Seni Budaya, Penjas, Matematika, IPA, IPS, dan PKn. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 3001 Tahun 2022 tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023


BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang telah berlansung selama 2 (dua) tahun memperburuk krisis dan semakin melebarkan kesenjangan pembelajaran yang tejadi di Indonesia. Banyak anak-anak Indonesia yang mengalami ketertinggalan pembelajaran (learning loss) sehingga mereka kesulitan untuk mencapai kompetensi dasar sebagai peserta didik. Pada kondisi pandemi, pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Menteri Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus tetap mengacu pada Kurikulum 2013 yang disederhanakan oleh Pementah. Menghadapi tahun pelajaran 2022/2023 yang masih dalam masa pemulihan pembelajaran, tentunya madrasah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yaitu Kurikulum yang merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa pemulihan pembelajaran dengan memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masingmasing satuan pendidikan. Masa pemulihan pembelajaran yang dimaksud Madrasah Tsanawiyah Jâ-alHaq kembali menggunakan kurikulum 2013 secara penuh yang dua tahun terakhir menggunakan kurikulum darurat pada masa Corona Virus Disease (Covid-19) atau kurikulum 2013 yang disederhanakan. Pada tahun 2022, Kemendikbudristek menginisiasi opsi kebijakan kurikulum sebagai bagian dari upaya memitigasi learning loss dan sebagai bentuk pemulihan pembelajaran. Sebagaimana tertuang dalam Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Kemendikbudristek memberikan tiga opsi kepada satuan pendidikan untuk melaksanan kurikulum berdasarkan Standar Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran dan konteks-konteks satuan pendidikan. Tiga opsi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan Kurikulum 2013 secara penuh 2. Menggunakan Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan) 3. Menggunakan Kurikulum Merdeka Pemulihan pembelajaran penting dilakukan untuk mengurangi dampak kehilangan pembelajaran (learning loss) pada peserta didik. Berdasarkan kebijakan dari pemerintah,


Madrasah Tsanawiyah Jâ-alHaq Kota Bengkulu menggunakan Kurikulum 2013 secara penuh dan berpedoman pada Kementerian Menteri Agama No. 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab Pada Madrasah, serta Kementerian Menteri Agama No. 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Pada Madrasah. Kurikulum 2013 ini disusun dan dilaksanakan pada masa pemulihan pembelajaran. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan kondisi riil pada Madrasah Tsanawiyah Jâ-alHaq Kota Bengkulu. Madrasah perlu mengembangkan gagasan yang kreatif dan inovatif untuk menghadapi tantangan tersebut. Pengembangan madrasah terpadu yang mengarahkan pada integrasi madrasah formal dan pesantren yang mengedepankan aspek cerdas intelektual, cerdas emosional, dan cerdas spiritual. Pondok Pesantren Sentot Alibasya merupakan salah satu pondok pesantren yang mengintegrasikan kurikulum Madrasah Tsanawiyah Jâ-alHaq dengan kurikulum pesantren. Dalam kurikulum pesantren Sentot Alibasya mengadopsi kurikulum Kutubus Salaf (Kitab Kuning) yang berbahasa Arab sebagai bahan ajar, dalam pengajaran dan pengajiannyamemakai metodologi ala pesantren salafiyyah. Serta beberapa program unggulan pada Pesantren Khafiyyah (Modern) yang diselenggarakan secara bersama-sama dengan MTs Jâ-alHaq Kota Bengkulu. Dalam menyusun kurikulum 2013 secara penuh ini, MTs Jâ-alHaq akan menjadi madrasah yang memiliki Kurikulum yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan madrasah dimasa pemulihan pembelajaran, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan madrasah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan, kreatifitas dan inovasi madrasah. 1.2 DASAR HUKUM 1. Kementerian Menteri Agama No. 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Pada Madrasah 2. Kementerian Menteri Agama No. 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab Pada Madrasah 3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan PP Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) 4. Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 03 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan;


5. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 3001 Tahun 2022 tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023 6. Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 7. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 60 Tahun 2015 tentang Sebagai Perubahan Permenag Republik Indonesia No. 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaran Pendidikan Madrasah 8. Undang-undang No. 17 Tahun 2005 tentang Rencana Jangka Panjang Nasional 9. Permendikbud No 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru 10. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 11. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 12. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 13. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 14. Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah ;. 16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada Madrasah Tsanawiyah 17. Permendikbud No. 6 Tahun 2019 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 18. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan Karakter 19. Peraturan Menteri Pndidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karatkter Pada Satuan Pendidikan Formal 20. Pendidikan Menteri Agama No. 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Agama Islam 21. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler 22. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler Wajib Pramuka 23. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 24. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling


25. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No. 8 Tahun 2015 tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak 26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti dan Minat Baca ; 27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 64 tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah ; 28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan; 29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 18 tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Santri Baru ; 30. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 PadaPendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 75 tahun 2016 tentang Komite; 32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 10 tahun 2017 tentang Perlindungan Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan ; 33. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan RPP; 34. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Madrasah NOMOR:B-1368.1/Dj.I/05/2019 Tentang Pendidikan Anti Korupsi di Madrasah; 1.3 TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM 2013 Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) dan mendorong madrasah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah: 1. Menyamakan persepsi kepala madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan Komite madrasah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari implementasi kurikulum 2013 pada Madrasah Tsanawiyah Jâ-alHaq. 2. Sebagai acuan teknis atau pedoman bagi madrasah (pendidik dan tenaga kependidikan) dalam rangka penyelenggaraan pembelajaran yang bermutu, terukur, berkesinambungan


dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan harapan agar pembelajaran di MTs Jâ-alHaq ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif 3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia 4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif madrasah dalam mengembangkan kurikulum. 5. Memberdayakan sumber daya yang tersedia. 6. Meningkatkan kepedulian warga Madrasah dalam mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan madrasah. 7. Untuk memastikan hak peserta didik untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan, melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua. 1.4 LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 Kurikulum 2013 MTs Jâ-alHaq dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal madrasah yang meliputi sarana prasarana, pendidik, peserta didik. Pengembangan Kurikulum 2013 MTs Jâ-alHaq mengacu pada regulasi dan pedoman yang sesuai, serta memperhatikan pertimbangan komite madrasah dan dikembangkan berdasarkan landasan dan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1.4.1 Landasan pengembangan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut : 1. Landasan Religius a. Pendidikan Luqman terhadap anaknya, sebagaimana terdapat dalam Q.S. Luqman ayat 12-19, yang meliputi antara lain (1) Pembinaan jiwa orang tua (ayat 12); (2) Pembinaan Iman dan Tauhid (ayat13-16); (3) Pembinaan Akhlak (ayat 14, 15, 18 dan 19); (4) Pembinaan Ibadah (ayat17); dan (5) Pembinaan Kepribadian dan Sosial Anak (ayat 16-17) b. Firman Allah dalam Q.S. An-Nahl :78 dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. c. Firman Allah dalam Q.S.Al-Furqan:74. “Orang-orang yang menyatakan: Yaa Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan dan anak-anak keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa”. Menurut ayat ini bahwa untuk menyiapkan anak-anak yang


Qurrotaa’yuun (menyenangkan hati) diperlukan Azwaj (pasangan-pasangan atau komponen-komponen pendidikan) yang kompak dan harmonis. d. Pernyataan Sahabat Ali Karramallahu Wajhah bahwa: Didiklah anak-anakmu,karena mereka diciptakan untuk zamannya bukan untuk zamanmu sekarang. 2. Landasan Filosofis Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 madrasah dikembangkan menggunakan filosofi: a. Madrasah sebagai satuan pendidikan formal dengan kekhasan agama Islam yang mendasarkan kepada Al-quran dan Hadis sebagai sumber utama. b. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. c. Target utama pendidikan madrasah adalah pembentukan karakter mulia atau akhlakul karimah serta pembekalan kompetensi sebagai bekal masa depan peserta didik. d. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. e. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. f. Pendidik adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik. 3. Landasan Sosiologis Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).


4. Landasan Psiko-Pedagogis Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah khususnya Madrasah. Oleh karena itu implementasi pendidikan di Madrasah yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat. 5. Landasan Teoritis Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu guru, dan manajemen madrasah. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut : (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.


1.4.2 Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di bawah koordinasi Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kementerian Agama Provinsi. Kurikulum 2013 ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan lingkungan madrasah. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, terutama pada masa pemulihan pembelajaran saat ini. 3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, pada masa pemulihan pembelajaran dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan melalui teknologi . 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.


5. Menyeluruh dan berkesinambungan Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan menyesuaikan dengan kondisi masa darurat. 6. Belajar Sepanjang Hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 7. Seimbang antara kepentingan Nasional dan kepentingan Daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi danmemberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


BAB II PROFIL MADRASAH 2.1 SEJARAH MADRASAH Madrasah Ja-alHaq khususnya MTs Ja-alHaq terintegrasi dengan Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya. Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya–selanjutnya disingkat dengan PPSSA- merupakan sebuah lembaga pendidikan non formal yang mengajarkan ilmuilmu keislaman dengan menggunakan literatur klasik yang lebih dikenal dengan kutubus salaf (kitab kuning) yang berbahasa Arab sebagai bahan ajar, dalam pengajaran dan pengkajiannya memakai metodologi ala Pesantren Salafiyah yakni dengan menitikberatkan penguatan ilmu alat kepada para santri agar memiliki ketajaman dalam membaca dan memahami teks-teks berbahasa Arab terutama terhadap naskah-nakah primer karya ulama abad pertengahan. Kemudian, demi merespon tuntutan kekinian dan untuk memperluas jangkaun para alumninya, PPSSA memadukan kurikulum ala Pondok Pesantren Salafiyah dengan kurikulum Kementerian Agama RI yang diselenggarakan oleh MTs Jâ-alHaq dan MA Jâ-alHaq, serta beberapa program unggulan pada Pesantren khalafiyyah (modern) yang diselenggarakan secara bersama-sama dengan MTs Jâ-alHaq dan MA Jâ-alHaq. Ketika pertama kali menjejakkan langkahnya di bumi Raflesia, PPSSA semula bernama Pondok Pesantren Jâ-alHaq yang berdiri pada hari Ahad, tanggal 16 Juli 2006 M./20 Jumad al-Tsani 1427 H. yang dipimpinan langsung oleh deklarator dan konseptornya yaitu KH. Hasbullah Achmad. Pengangkatan KH. Hasbullah Achmad sebagai Pimpinan Pondok tertuang dalam SK Yayasan tanggal 17 Juli 2006 M/21 Jumadi al-Tsani 1427 H. No. 023/SK/Jâ-alHaq/A.1/2006. Awalnya, Pesantren ini hanya mendidik sembilan orang santri yang terdiri dari 5 orang santri putra dan 4 orang santri putri, yang sekaligus menjadi siswa MTs Jâ-alHaq. Kemudian pada bulan berikutnya bertambah dengan masuknya beberapa santri baru dari lingkungan sekitarnya yang hanya mengikuti program pendidikan salafiyah Pondok Pesantren. Dengan demikian, seluruhnya berjumlah 23 santri yang terdiri dari 15 putra dan 8 putri dengan tenaga pengajar sebagai berikut: No Nama Jabatan Mata Pelajaran 1 Suyanto Pengasuh Fiqih, Alquran (Ma’ al-Tartil) 2 Nurqalbi Ustadz Hadits, Tauhid, Shorof, Imlak 3 Asmawar Ustadz Nahwu 4 Ahmad Mathori, S.Pd Ustadz Tajwid 5 Hasan Fauzi Ustadz Tarikh


No Nama Jabatan Mata Pelajaran 6 Syakirin Ustadz Alquran (Ma’ al-Taghanni) 7 Nuryanto Ustadz Alquran (Ma’ al-Tartil) 8 A. Rohadi AW. Ustadz Al-Barzanji Pondok Pesantren Jâ-alHaq ini sendiri berdiri bersamaan dengan dibukanya lembaga formal MTs Jâ-alHaq yang merupakan lembaga formal pertama dalam naungan Yayasan Jam'iyyah Khamil Qur'an Jâ-alHaq. Kurikulum MTs Jâ-alHaq dilaksanakan secara terpadu dengan kurikulum Pondok Pesantren Jâ-alHaq. Nama Pondok Pesantren Jâ-alHaq selanjutnya berganti nama menjadi Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya sebagaimana yang ada sekarang. Perubahan nama ini tertuang dalam SK Yayasan tanggal 27 November tahun 2006 M./06 Dzul Qa'dah tahun 1427 H. No. 025/SK/Jâ-alHaq/A.1/IX/2006. Dalam Surat Keputusan Yayasan itu juga diputuskan tentang pergantian Pimpinan Pesantren dan penyempurnaan pengurus sebagai berikut: Pimpinan Pondok : K. Hasbullah Achmad Ketua Yayasan : Dr. Suwarjin A. Muzayin, MA Sekretaris : M. Farouq Anshori, SE Bendahara : Izwandi, SE Kronologis pergantian nama Pesantren dari Jâ-alHaq menjadi Sentot Alibasya bermula ketika pengajuan permohonan surat izin operasional dan nomor statistik kepada Kementerian Agama Kota Bengkulu yang pada waktu itu masih bernama Departemen Agama. Kementerian Agama melalui Kepala Kasi. Pimpinan Pondok Pesantren Kota Bengkulu menyatakan keberatan pemberian nama Pesantren dengan nama Jâ-alHaq. Alasannya adalah bahwa nama itu sama dengan nama MTs Jâ-alHaq yang keduanya berada dalam naungan satu yayasan yang sama. Menurutnya, hal tersebut menyalahi peraturan yang berlaku karena MTs Jâ-alHaq adalah pendidikan formal sedangkan tipe pesantren Jâ-alHaq yang diajukan adalah salafiyah yang merupakan pendidikan non formal. Atas penolakan inilah kemudian nama Pondok Pesantren tidak bisa menggunakan nama Jâ-alHaq tersebut. Menyikapi realita ini, Pimpinan Pesantren yang saat itu, KH. Hasbullah Achmad, bersama pihak Yayasan harus mencari nama alternativ lain selain Jâ-alHaq. Ketika itu, dari usulan yang berkembang setidaknya ada dua nama yang mengemuka ketika itu sebagai calon pengganti nama Pesantren, yakni: 1. Santri Songo, dan 2. Sentot Alibasya.


Untuk menetapkan pilihan dari dua nama yang terangkat tersebut, maka dilakukanlah beberapa upaya untuk menetukan pilihan yang diyakini paling tepat. KH. Hasbullah Achmad selaku Pimpinan Pondok, memerintahkan Ust. Suyanto, Pengasuh Asrama bersama Nurqalbi salah satu tenaga pengajar Pesantren, menggali informasi lebih jauh tentang Profil pelaku sejarah K.PH. Sentot Alibasya Prawiradirja. Setelah mempertimbangkan informasi yang didapati dari beberapa instansi pemerintah seperti Diknas Kota dan Provinsi serta dari Perpustakaan Daerah dan tokoh masyarakat, kemudian dari hasil shalat istikharah K. Salim Hasan (salah satu sesepuh Yayasan) dan Ust. Suyanto maka pilihan menjadi Sentot Alibasya sebagai nama Pesantren. Selain itu nama Sentot Alibasya dinilai lebih menyentuh kepada kearifan lokal dibanding dengan nama Santri Songo. Awal berdirinya, PPSSA sama sekali tidak memiliki fasiltas apa pun sebagimana layaknya sebuah pesantren. Oleh karena itu, PPSSA yang saat itu bernama Pondok Pesantren Jâ-alHaq bersama MTs Jâ-alHaq menggunakan Gedung eks PT. Profelat dengan status pinjaman sebagai lokal belajar dan kantor yang berlokasi di Jln. R.E. Martadinata, RT. 06, RW. 02 Muara Dua, Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Kemudian, untuk asrama santri, Pimpinan Pondok mengontrak satu buah rumah penduduk milik Bapak Jahyan, yang berlokasi di Jln. Akasia, No. 06, RT, 19, RW. 03, Pagar Dewa, Selebar, Kota Benglulu, dan ini sekaligus dijadikan sebagai alamat Pondok Pesantren sementara. Santri yang mukim di asrama pada tahun pertama adalah berjumlah 5 orang santri, 3 orang putra dan 2 orang putri dan selebihnya tidak mukim di asrama. Tahun pertama merupakan masa terberat yang dihadapi oleh PPSSA dalam sejarah perjalanannya. Berbagai akar persoalan melilit bayi Pondok Pesantren yang masih merah dan penuh dengan cacat fisik. Sebab secara fisik PPSSA memiliki banyak kekurangan, sarana dan prasarana yang ada sangat jauh dibawah standar kelayakan, hampir seluruh fasilitas yang ada serba darurat. PPSSA sebagaimana umumnya sebuah lembaga yang merangkak dari bawah, tentu mengalami kesulitan financial. Lima orang santri yang mukim di asrama pada waktu itu seluruhnya berasal dari keluarga kurang mampu yang sudah barang tentu dana SPP dan konsumsi dari para santri tidak dapat mencukupi besar dana kebutuhan Pondok dalam satu bulan. Mengingat santri yang masih sedikit dengan kontribusi I'anah Syahriyah (SPP) sebesar Rp. 30.000,- perbulan dengan pembayaran dana konsumsi yang tidak stabil dari wali santri, biaya operasional setiap bulan mengalami devisit sebesar Rp. 1.537.500,-an. Untuk menutupi devisit keuangan itu, Pimpinan Pondok menjaring dana dari para donasi kepada segenap jama'ah yang ada dalam asuhan Yayasan Khatmil Qur'an Jâ-alHaq dan simpatisan di luar Yayasan yang ditarik setiap akhir bulan. Penjaringan dana seperti ini berlangsung hingga


akhir tahun Pelajaran kedua. Setelah memasuki tahun Pelajaran yang ketiga dana operasional sudah dapat teratasi dengan dana SPP dan konsumsi para santri. Pesantren yang masih sangat belia ini pada pertengahan tahun pertama juga mendapat ultimatum dari PT. Propelat pusat surat tertanggal 9 April 2007 meminta semua pihak yang menggunakan asetnya di Jalan R.E. Martadinata termasuk PPSSA, untuk segera mengosongkannya dalam tempo 3 bulan terhitung tanggal 10 April s/d 9 Juni 2007. Surat pemberitahuan itu selanjutnya disampaikan kepada Pimpinan Pesantren sampai tiga kali, hingga akhirnya Pesantren dapat membangun gedung sendiri pada awal tahun Pelajaran ketiga yakni 2009. Pada tahun pertama, PPSSA juga mendapat issu yang tidak sedap dari lingkungan sekitar asrama Pondok Pesantren, PPSSA sempat dihembus kabar tidak sedap bahwa PPSSA adalah jama'ah ajaran sesat. Gosip ini baru dapat dinetralisir pada pertengahan tahun kedua. Sekarang, pada usia menuju awal remaja, PPSSA telah dapat melangkah dengan langkah yang mantap menatap visi yang menjadi impiannya, dan terus bergerak menata misi mulianya yakni melahirkan generasi muslim yang shalih, berilmu agama mendalam, berwawasan luas, mampu berperan aktif berhubungan baik dengan sesama makhluq, dan akram, bertaqwa, mempunyai potensi pandai berhubungan dengan Khaliq. Juga berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum Pesantren, forum kajian kitab Kuning, dan menjalin kerjasama yang erat dengan perguruan tinggi, lembaga bahasa asing Pare Jawa Timur, dan lembaga lain baik negeri maupun erlangga.


2.2 IDENTITAS MADRASAH Identitas Madrasah Nama Madrasah : MTs Jâ-alHaq KOTA BENGKULU NPSN : 1 0 7 0 4 0 8 2 Status Madrasah : 2 1. Negeri 2. Swasta Bentuk Madrasah : 4 1. Biasa 2. Terbuka 3. Kecil 4. Terpadu Kategori Madrasah : 4 1. SBI 2. RSBI 3. SSN 4. Potensial Waktu Belajar : 3 1. Pagi 2. Siang 3. Kombinasi Alamat Madrasah Jalan : R.E Martadinata RT.06 Kelurahan : Muara Dua Kecamatan : Kampung Melayu Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Kode Pos. 38215 Tel./Fax. : 0852-1111-7966 e-mail : [email protected] Madrasah Swasta : 03/SK-Jâ-alHaQ/A.1/2006 Akreditasi : B (akreditasi) SK Akreditasi : 599/BAP-SM/KP/X/2016 SK Yayasan : Yayasan Jam’iyyah Khatmil Qur’an : Tanggal 27 November 2006 M/06 Dzul Qa’dah tahun 1427 H. No. 025/SK/Jâ-alHaq/A.1/2006 2.3 VISI Menyiapkan generasi muslim yang cerdas intelektual, cerdas emosional dan cerdas spiritual 2.4 MISI a. Melahirkan lulusan dengan kemampuan standar tuntutan sistim pendidikan nasional, sekaligus mampu menjawab harapan masyarakat dalam bidang keagamaan. b. Menciptakan lulusan berdaya saing tinggi pada jenjang pendidikan selanjutnya. c. Menyiapkan generasi muslim yang shalih dan akrom


2.5 TUJUAN MADRASAH 1. Meningkatkan hasil nilai ujian nasional. 2. Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan scientific. 3. Memiliki Pendidik yang profesional dan handal dalam bidangnya masing-masing. 4. Memiliki Kurikulum MTs Jâ-alHaq yang terintegrasi dengan kurikulum pondok pesantren Sentot Alibasya Kota Bengkulu. 5. Membentuk peserta didik yang memiliki pengetahuan standar madrasah menengah pertama, memiliki kemampuan dalam masalah keagamaan, terampil memberi tuntunan keagamaan yang bersifat dasar. 6. Peserta didik mampu mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan seharihari. 7. Memiliki kualitas peserta didik bertaraf Internasional. 8. Memiliki sarana dan prasarana yang lengkap, diantaranya memiliki sarana ibadah yang baik, peralatan laboratorium IPA dan TIK yang lengkap serta menambah koleksi buku perpustakaan. 9. Terwujudnya kerjasama yang solid antar sesama warga madrasah dan lingkungan sekitar madrasah. 10. Memiliki peserta didik yang berprestasi dalam semua mata pelajaran. 11. Memiliki lingkungan yang aman, nyaman, bersih, dan indah serta kondusif untuk kegiatan belajar bagi peserta didik.


2.6 STRUKTUR MADRASAH Bendahara (Reni Hasanah, S.Pd) Waka Kurikulum (Mustika, S.Pd., Gr) Waka Ke (Khoiri Walu Wali K Pend Peserta Perpustakaan (Retna Fusi, S.Pd) Bimbingan Konseling (Leni Aprilia N., S.Sos) YAYASAN JAM’IYYA Kepala M (Siti Shokibatu


Tata Usaha (Sarzuleha, S.Kom) Waka Sarana Prasarana (Netty Fitria Dinanti, S.Pd) siswaan uyo, S.Pd.I) Kelas idik a Didik Kepala Laboraturium (Wahyu Masyhuri Permana, S.Pd) AH KHATMIL QUR’AN Madrasah l Azizah, S.Pd) Komite Madrasah (Asmawar Arpan)


2.7 QUALITY ASSURANCE MADRASAH 1. Santri mampu membaca alqur’an sesuai dengan Tajwid dan Makhroj yang benar. 2. Santri mampu menguasai bacaan sholat yang baik dan benar serta mengamalkannya. 3. Santri mampu mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkan. 4. Santri menghafal wirid, tahlil, dan do’a serta mengaplikasikan dalam masyarakat. 5. Santri mampu berbicara dalam 2 bahasa, yaitu dalam bahasa arab dan bahasa inggris secara sederhana. 6. Santri mampu mengaplikasikan sains terapan. 7. Santri mampu menulis dan membaca teks sederhana bahasa arab dan bahasa inggris dengan kaidah yang baik dan benar 8. Santri memiliki kemampuan wirausaha melalui aplikasi sains dan prakarya 9. Santri mampu membaca dan menyusun karya sastra sesuai EBI (Ejaan Bahasa Indonesia). 10. Santri mampu berdakwah melalui seni islami.


BAB III KERANGKA DASAR KURIKULUM 3.1. KERANGKA DASAR KURIKUKUM 3.1.1 KURIKULUM 2013 a. Penyusunan kurikulum 2013 dilakukan dengan cara memodifikasi dan melakukan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya sesuai dengan kondisi madrasah. b. Pada masa pemulihan pembelajaran, seluruh peserta didik tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari madrasah. c. Poses pembelajaran MTs Jâ-alHaq dilaksanakan secara tatap muka. Hal ini karena MTs terintegrasi dengan pondok pesantren sehingga peserta didik tidak keluar dari lingkungan madrasah dan pondok. 3.1.2PEMBELAJARAN PADA MASA PEMULIHAN PEMBELAJARAN a. Kegiatan pembelajaran pada masa pemulihan pembelajaran dilakukan dengan berpedoman pada Kalender Pendidikan Madrasah tahun pelajaran 2022/2023 yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia b. Kegiatan pembelajaran masa pemulihan pembelajaran dilakukan tidak hanya untuk mencapai ketuntasan Kompetensi Dasar (KD) kurikulum, namun lebih menititik beratkan pada penguatan karakter, praktek ibadah, peduli pada lingkungan dan kesalehan sosial lainnya. c. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah peserta didik telah melakukan vaksin lengkap dan jika belum maka dilakukan tes SWAB diketahui orang tua. d. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat baik pada aspek fisik maupun psikologi. 3.2. PRINSIP PEMBELAJARAN a. Pembelajaran pada masa pemulihan pembelajaran dilakukan dengan tatap muka. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas dan kelulusan.


b. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif peserta didik. c. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah Pendidik, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas. d. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh Pendidik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. e. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan belajar tatap muka. f. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara Pendidik dengan peserta didik dan orang tua/wali. 3.3. MATERI, MODEL, METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN 3.3.1Pengembangan Materi Ajar Pendidik mengajar materi sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah untuk dijadikan pedoman dalam pembelajaran. Materi pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta dikembangkan dari: 1. Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku di perpustakaan, buku Asesmen Kompetensi Minimal (AKM), buku pegangan guru yang berkaitan dengan ruang lingkup yang sesuai dan benar dalam Kompetensi Dasar. 2. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan fenomena sosial di lingkungan sekitar dalam penggunaan metode pembelajaran yang bersifat kontekstual. 3.3.2Model, Metode dan Media Pembelajaran di MTs Jâ-alHaq Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis ilmiah/saintifik berbentuk model-model pembelajaran, seperti model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning), Cooperative Learning, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar. a. Pendidik memilih metode untuk pencapaian tujuan pembelajaran yaitu metode kasus, demontrasi, diskusi/kelompok, tanya jawab, pemberian tugas dalam bentuk laporan. b. Metode pembelajaran diluar kelas merupakan upaya mengajak lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan masyarakat. Siswa diarahkan untuk


melakukan aktivitas yang bisa membawa mereka pada perubahan perilaku terhadap lingkungan sekitar. Tujuan pembelajaran diluar kelas yaitu : • membantu mewujudkan potensi setiap individu siswa agar jiwa, raga, dan spiritnya dapat berkembang optimal. • memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan secara langsung terhadap materi yang disampaikan. • Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar untuk pembelajaran. • Mengembangkan keterampilan dan ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan luar kelas. c. Program kegiatan pembelajaran diluar kelas yang akan dilaksanakan yaitu Edukasi jaga diriku dari BASARNAS dan DAMKAR, Kesehatan reproduksi remaja, Observasi di BMKG, Observasi ke taman hutab rojolele, Kunjungan Musium/meningkatkan Minat Menulis Santri melalui Sastra (Cerpen, Puisi), Pertanian Terpadu Mata Pelajaran IPA, Observasi ke Hutan Mangrove. d. Pendidik secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang disesuaikan dengan karakteristik materi/tema dan karakter situasi yang dihadapi madrasah pada masa pemulihan pembelajaran e. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar tatap muka dilaksanakan bervariasi sesuai materi dan kondisi peserta didik, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di madrasah. f. Media dan Sumber Belajar. Pendidik menggunakan media yang ada di madrasah seperti infokus atau lingkungan sekitar, dapat berupa benda-benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana. Pemilihan media disesuaikan dengan materi/tema yang diajarkan dengan tetap mempertimbangkan kondisi kedaruratan. Selain itu pendidik dan peserta didik dapat menggunakan sumber belajar yang tersedia di perpustakaan. 3.4 LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN PEMBELAJARAN 3.4.1Langkah-Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran 1. Madrasah menerapkan sistem mukim dan tes SWAB bagi yang belum lengkap vaksin 1 dan 2 untuk seluruh peserta didik. 2. Kegiatan Pra Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk kelas VII untuk kemapuan awal peserta didik.


3. Kegiatan MATSAMA agar peserta didik mengetahui manajemen madrasah dan pondok serta lingkungan pondok pesantren. 4. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran sesuai di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 3.4.2Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran 3.4.2.1Menyiapkan Perencanakan Pembelajaran a. Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun secara simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal-hal pokok saja namun tetap berpedoman pada SK Dirjen Pendis Nomor 5164 Tahun 2018 dan permendikbud Nomor 37 tahun 2018. b. Dalam menyusun RPP, pendidik merujuk pada SKL, KI, KD dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD. c. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu dimensi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. d. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan takwa kepada Allah SWT, mengamalkan akhlak yangterpuji dan menjadi teladan bagi keluarga masyarakat dan bangsa, nilai-nilai sosial yaitu sikap peserta didik yang jujur, disipilin, tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil pembelajaran ditengah kehidupan dirinya. e. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara konseptual, faktual, prosedural dan metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat sederhana, kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan regional, nasional maupun internasional. f. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif serta mampu bersaing di era global dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. g. Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala madrasah. Pendidik mengajar sesuai dengan RPP menyesuaikan kondisi di Madrasah.


3.4.2.2Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Secara Tatap Muka di MTs Jâ-alHaq 1. Kegiatan Pendahuluan a. Pendidik menyiapkan kondisi pisik dan psikhis peserta didik b. Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum mulai pembelajaran c. Pendidik menyapa dengan menanyakan kondisi peserta didik dan keluarganya d. Pendidik melakukan Pretest secara lisan atau review materi sebelumnya. e. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran f. Pendidik menyampaikan lingkup materi pelajaran. 2. Kegiatan Inti a. Pendidik mengorganisir peserta didik dalam pembelajaran. b. Pendidik menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikan bersama peserta didik. c. Peserta didik melakukan kegiatan saintifik yang meliputi: mengamati, menanya, mencari informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan/ menyajikan/ mempresentasikan. d. Pendidik menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan karakteristik materi. e. Hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa video, animasi, portofolio, proyek, produk, gambar, keterampilan, puisi, cerpen dan kegiatan pembelajaran diluar lingkungan madrasah. f. Pendidik memberi apresiasi terhadap hasil karya peserta didik. g. Pendidik melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas peserta didik belajar melalui pengamatan dan/atau menanyakan kepada orang tua. 3. Kegiatan Penutup. a. Post test, dapat dilakukan dengan tes dan non tes. b. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi dengan mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran serta menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. c. Pendidik memberikan tindak lanjut kepada peserta didik tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. d. Doa penutup dan salam


BAB IV STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 4.1. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 4.1.1.Struktur Kurikulum Struktur kurikulum Madrasah Tsanawiyah Jâ-alHaq Kota Bengkulu meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab sesuai KMA Nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah. Sedangkan mata pelajaran Umum sesuai dengan Permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013. Tabel 4.1 Struktur Kurikulum MTs Ja-âlHaq Kota Bengkulu Mata Pelajaran Alokasi Waktu per Minggu Kelompok A VII VIII IX 1 Pendidikan Agama Islam a. Al-Qur’an Hadist 2 2 2 b. Akidah Akhlak 2 2 2 c. Fikih 2 2 2 d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3 3 Bahasa Indonesia 6 6 6 4 Bahasa Arab 3 3 3 5 Matematika 5 5 5 6 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 8 Bahasa Inggris 4 4 4 Kelompok B 1 Seni Budaya 3 3 3 2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3 3 Prakarya dan/atau Informatika 2 2 2 4 Muatan Lokal a. Ke-NU-an 1 1 1 b. Pengembangan Bahasa Asing 3 3 3 Jumlah 50 50 50 4.1.2.Muatan Kurikulum a. Muatan Mata Pelajaran Muatan Kurikulum 2013 MTs Jâ-alHaq meliputi sejumlah mata pelajaran yang didalamnya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi


pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 dan Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dan kompetensi inti. Kelompok A Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar dan pengutan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok A bersifat nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah. 1. Pendidikan Agama Islam a. Al’Qur’an Hadis Al-Qur'an Hadis, menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak kalah pentingnya adalah menumbuhkan rasa cinta dan penghargaan tinggi kepada Al-Qur'an dan Hadis sebagai pedoman hidup. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • Memahami kedudukan dan fungsi Al-Qur'an hadis dalam Islam • Menganalisis isi kandungan Q.S. al-Lail (92): 1-11, dan hadis hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah • Memahami ketentuan hukum bacaan Mad thabi'i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil • Mempraktikan bacaan mad thabi'i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil dalam surat pendek pilihan • Menganalisis isi kandungan Q.S. Al- Fajr (89): 15-18, Q.S. alBaqarah (2): 254 dan 261 tentang infaq di jalan Allah SWT • Memahami ketentuan bacaan gharib dalam (Imalah, Isymam, Tashil, Naql, Mad/ Qashr) dalam Al-Qur'an b. Akidah Akhlak Akidah merupakan akar atau pokok agama. Akidah berkaitan dengan rasa keimanan yang akan mendorong seseorang melakukan amal shaleh, berakhlak karimah dan taat hukum. Sedangkan akhlak merupakan buah ilmu dan keimanan. Akhlak menekankan pada bagaimana membersihkan diri dari prilaku tercela


(madzmumah) dan menghiyasi diri dengan prilaku mulia (mahmudah) dalam kehidupan sehari-hari melalui latihan kejiwaan (riyadlah) dan upaya sungguhsungguh untuk mengendalikan diri (mujahadah). Sasaran utama pendidikan akhlak adalah hati nurani, karena baik-buruknya prilaku tergantung kepada baik dan berfungsinya hati nurani. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • Menganalisis sifat-sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah Swt. beserta bukti/dalil naqli dan aqlinya • Mempraktikan adab shalat dan dzikir • Memahami dua belas al Asma' ul Husna (aPAziiz„ al-Bashiith, al-Ghaniyy, arRa'uuf, , al-Barr, alFattaah, al-`Adl„ al-Hayyu, al-Qayyuum, al-Lathiiif) • Menyajikan cara menghindari sifat tercela ananiah, putus asa, gadab, dan tamak dalam kehidupan sehari-hari • Menganalisis sifat utama dan keteguhan rasul Ulul Azmi • Menyajikan cara menghindari sifat hasad, dendam, ghibah, dan namimah c. Fikih Fikih merupakan sistem atau seperangkat aturan syari'at yang berkaitan dengan perbuatan manusia (mukallaf). Aturan tersebut terkait hubungan manusia dengan Allah Swt. (hablum minallah), sesama manusia (hablum minannas) dan dengan makhluk lainnya (hablum ma `al ghairi) dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia. Fikih menekankan pada pemahaman yang benar mengenai ketentuan hukum dalam Islam serta implementasinya dalam ibadah dan muamalah dalam konteks keIndonesiaan, sehingga semua prilaku sehari-hari sesuai aturan dan bernilai ibadah. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • Menerapkan tata cara bersuci dari hadats dan najis • Menganalisis keutamaan berdzikir dan berdoa setelah shalat • Menganalisis ketentuan shalat jama' dan qashar • Menganalisis ketentuan melaksanakan haji dan umrah • Menganalisis ketentuan jual beli, khiyaar dan qiraadl d. Sejarah Kebudayaan Islam


Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam membangun peradaban dari masake masa. Pembelajaran SKI menekankan pada kemampuan mengambil ibrah/hikmah (pelajaran) dari sejarah masa lalu untuk menyikapi dan menyelesaikan permasalahan masa sekarang dan kecenderungan masa depan. Keteladanan yang baik dan ibrah masa lalu menjadi inspirasi generasi penerus bangsa untuk menyikapi dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek, seni dan lain-lain dalam rangka membangun peradaban di zamannya. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • Menganalisis misi Nabi Muhammad Saw. sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta • Menganalisis ilmuwan muslim dan perannya dalam memajukan peradaban Islam pada masa Daulah Umayyah • Menganalisis perkembangan peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah • Menganalisis perkembanga.n peradaban Islam pada masa Daulah Ayyubiyah • Mengolah informasi tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dalam bentuk tulisan atau media lain 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah pembentukan diri yang beragam dari segii agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • Menghargai dan mematuhi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat sebagai anugrah Tuhan yang Maha Esa untuk mewujudkan keadilan • Menghargai dan mengembangkan sikap bertanggung jawab yang mendukung nilai kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagi bentuk sikap beriman • Mengidentifikasi dan mendemonstrasikan hasil identifikasi keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika • Mengasosiasi karakteristik daerah dalam kernagka Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menjalankan perilaku orang beriman sesuai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika


• Membandingkan antara peristiwa dan dinamika yang terjadi di masyarakat dengan praktik ideal Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bernegara 3. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan Indonesia. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • Menelaah struktur, kebahasaan, dan menyajikan rangkuman isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan • Mengidentifikasi informasi (pesan, rima dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar • Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan tentang berbagai hal positif atas permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca • Menelaah karakteristik unsur dan kaidah kebahasaan dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas • Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca 4. Bahasa Arab Bahasa Arab merupakan pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • Menjalankan perilaku peduli (toleransi, gotong royong) dalam berkomunikasi dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. • Menjalankan perilaku tanggung jawab dalam berkomunikasi dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. • Menjalankan perilaku santun dalam berkomunikasi dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 5. Matematika Matematika merupakan pelajaran yang berisikan tentang pengetahuan abstrak dab deduktif yaitu kesimpulan yang ditarik dari kaidah-kaidah tertentu melalui deduksi dalam


proses pembelajaran mamtematika penanaman konsep lebih diutamakan agar peserta didik tahu peran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi • Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan penyelesaiannya • Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dan menginterpretasikan grafiknya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual • Membedakan dan menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma, dan limas) • Menjelaskan fungsi kuadrat dengan menggunakan tabel, persamaan, dan grafikMenjelaskan transformasi geometri (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) yang dihubungkan dengan masalah kontekstual 6. Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis dan dalam pengunaannya secara terbatas pada gejala-gejala alam. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • Mengklasifikasikan dan menyajikan hasil pengklasifikasianmakhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati • Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan • Mengomunikasikan upaya pengurangan resiko dan dampak bencana alam serta tindakan penyelamatan diri pada saat terjadi bencana sesuai dengan jenis ancaman bencana di daerahnya • Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, dan penerapannya pada gerak benda dan gerak makhluk hidup • Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah • Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan


• Menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik, dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makanan dan migrasi 7. Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi. Pembelajaran IPS berperan merealisasikan ilmu sosial yang bersifaat teoritis kehidupan nyata di masyarakat. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • Memahami dan menjelaskan konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora, dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan. • kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam • Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan negaranegara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam dan manusia (teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, dan politik • Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat kebangsaan. • Menganalisis perubahan kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi untuk memperkokoh kehidupan kebangsaan 8. Bahasa Inggris Bahasa Inggris merupakan pelajaran yang dijarkan guna meningkatkan keterampilan peserta didik untuk berbahasa. Inti dasar penguasaan bahasa adalah sebagai suatu alat untuk berkomunikasi. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi interpersonal lisan dan tulis yang melibatkan tindakan menyapa, berpamitan, mengucapkan terimakasih, dan meminta maaf, serta menanggapinya, sesuai dengan konteks penggunaannya


• menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks • menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi interpersonal lisan dan tulis yang melibatkan tindakan menyuruh, mengajak, meminta ijin, serta menanggapinya, sesuai dengan konteks penggunaannya • membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk pesan singkat dan pengumuman/ pemberitahuan (notice), dengan memberi dan meminta informasi terkait kegiatan sekolah, sesuai dengan konteks penggunaannya • menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja SMP/MTs Kelompok B Mata pelajaran umum Kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompotensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok B bersifat nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah dan/atau satuan pemdidikan. 1. Seni Budaya Seni budaya merupakan pelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam berbagai pengalaman apresiasi maupun pengalam berkreasi untuk menghasilkan suatu produk berupa benda nyata yang bermanfaat langsung bagi kehidupan peserta didik. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi ragam hias • menyanyikan lagu dengan dua suara atau lebih dalam bentuk kelompok vokal • memeragakan gerak tari berdasarkan ruang waktu dan tenaga sesuai iringan • memahami perancangan pementasan fragmen sesuai konsep, teknik dan prosedur • memahami teknik dan gaya lagu daerah dengan dua suara atau lebih secara berkelompok 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjas) merupakan sutu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • Memahami dan mempraktikkan gerak spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar dalam berbagai permainan sederhana dan atau tradisional • Memahami dan mempraktikkan variasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola besar sederhana dan atau tradisional • Memahami konsep dan mempraktikkan latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbanga, dan koordinasi) serta pengukuran hasilnya 3. Prakarya dan/atau Informatika Prakarya merupakan pelajaran yang bertujuan menanamkan jiwa, sikap, dan etika wirausaha kepada peserta didik, memberikan bekal pengetahuan tentang kewirausahaan dan memiliki keterampilan tangan untuk modal peserta didik membuka usaha. Kompetensi dasar yang harus dipenuhi oleh peserta didik antara lain : • merancang, membuat, dan menyajikan produk kerajinan dari bahan serat/tekstil yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah setempat (misalnya rumput/ilalang, kapas, bulu domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan lain-lai • membuat sketsa dan gambar teknik dari suatu rancangan produk • mempraktikkan tahapan budidaya tanaman sayuran • mengolah, menyaji, dan mengemas bahan hasil samping buah menjadi produk pangan yang ada di wilayah setempat b. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu Alokasi waktu mata pelajaran setiap hari di Madrasah Tsanawiyah Jâ-alHaq selama 1 (satu) minggu adalah sebagai berikut: 4.2 Tabel Alokasi Waktu Hari Senin Jam Ke- Alokasi Waktu Kegiatan 07.00 – 08.00 Upacara Bendera 1 08.00 – 08.40 KBM 2 08.40 – 09.20 KBM 3 09.20 – 10.00 KBM 10.00 – 10.20 Istirahat 4 10.20 – 11.00 KBM


5 11.00 – 11.40 KBM 6 11.40 – 12.20 KBM 12.20 – 13.20 Sholat Zuhur 7 13.20 – 14.00 KBM 4.3 Tabel Alokasi Waktu Selasa Jam Ke- Alokasi Waktu Kegiatan 07.00 – 07.20 Solat Duha dan Taadarus 07.20 – 08.00 Pengembangan Diri 1 08.00 – 08.40 KBM 2 08.40 – 09.20 KBM 3 09.20 – 10.00 KBM 10.00 – 10.20 Istirahat 4 10.20 – 11.00 KBM 5 11.00 – 11.40 KBM 6 11.40 – 12.20 KBM 12.20 – 13.20 Sholat Zuhur 7 13.20 – 14.00 KBM 4.4 Tabel Alokasi Waktu Hari Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu Jam Ke- Alokasi Waktu Kegiatan 07.00 – 07.20 Sholat Duha dan Tadarus 1 07.20 – 08.00 KBM 2 08.00 – 08.40 KBM 3 08.40 – 09.20 KBM 4 09.20 – 10.00 KBM 10.00 – 10.20 Istirahat 5 10.20 – 11.00 KBM 6 11.00 – 11.40 KBM 7 11.40 – 12.20 KBM 12.20 – 13.20 Sholat Zuhur 8 13.20 – 14.00 KBM c. Muatan Lokal Madrasah Tsanawiyah Ja-alHaq mengambil Ke-NU-an dan Pengembangan Bahasa Asing (Bahasa Arab dan Bahasa Inggris) sebagai muatan lokal di Madrasah. Bahasa Inggris dan bahasa arab merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, pengembangan Bahasa Inggris dan bahasa arab diarahkan untuk


mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggrisdan bahasa arab pada tingkat literasi tertentu. Tingkat literasi mencakup performative, functional, informational, dan epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran (Wells,1987). Pengembangan Bahasa Inggris di MTs ja-alHaq dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk menyertai tindakan atau language accompanying action. Bahasa Inggris digunakan untuk interaksi dan bersifat “here and now”. Topik pembicaraannya berkisar pada hal-hal yang ada dalam konteks situasi. Untuk mencapai kompetensi ini, peserta didik perlu dipajankan dan dibiasakan dengan berbagai ragam pasangan bersanding (adjacency pairs) yang merupakan dasar menuju kemampuan berinteraksi yang lebih kompleks. d. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakter mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. Berdasarkan hasil Rapat Dewan Guru dan Majelis Madrasah serta dengan memperhatikan kemampuan peserta didik dari hasil rapot, madrasah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar pada masing-masing mata pelajaran sebagai berikut : Tabel 4.5 Kriteria Ketuntasan Minimal MTs Ja-âlHaq Kota Bengkulu Mata Pelajaran Alokasi Waktu per Minggu Kelompok A VII VIII IX 1 Pendidikan Agama Islam a. Al-Qur’an Hadist 75 75 75 b. Akidah Akhlak 75 75 75 c. Fikih 75 75 75 d. Sejarah Kebudayaan Islam 75 75 75 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75 75 3 Bahasa Indonesia 75 80 80


Mata Pelajaran Alokasi Waktu per Minggu 4 Bahasa Arab 75 75 75 5 Matematika 75 75 75 6 Ilmu Pengetahuan Alam 75 75 75 Mata Pelajaran Alokasi Waktu per Minggu 7 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75 8 Bahasa Inggris 75 75 75 Kelompok B 1 Seni Budaya 75 75 75 2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 75 75 3 Prakarya dan/atau Informatika 75 75 75 4 Muatan Lokal c. Ke-NU-an 75 75 75 d. Pengembangan Bahasa Asing 75 75 75 Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 0 – 100, untuk angka yang ekuivalen dengan huruf A sampai dengan D sebagaimana tertera pada tabel berikut : Tabel 4.6 Rentang Nilai Pengetahuan dan Keterampilan Rentang Angka Predikat 92 – 100 A 83 – 91 B 75 – 82 C 0 – 74 D 4.2. PENGATURAN BEBAN BELAJAR MTs Jâ-alHaq Kota Bengkulu menetapkan pengaturan beban belajar peserta didik sebagai berikut : 1. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tentera dalam Struktur Kurikulum 2. Beban belajar kegiatan penugasan terstruktur (PT) dan beban belajar kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) paling banyak 0%-50% dari waktu kegiatan tatap muka yang bersangkutan. Tabel 4.3 Pengaturan Beban Belajar Peserta Didik Kelas Satu Jam Tatap Muka (menit) Jumlah Jam Pembelajaran per Minggu (Jam) Minggu Efektif per Tahun Pelajaran (minggu) Waktu pembelajaran per Tahun Minggu Efektif Per Semester Tahun Pelajaran (minggu) (jam) (menit) Semester 1 Semester 2 VII, VIII & IX 40 50 35 1.750 105.000 18 17


4.3 PENILAIAN HASIL BELAJAR Penilaian hasil belajar pada masa pemulihan pembelajaran memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil belajar dari Kemenag RI. b. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan. c. Penilaian meliputi Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Keterampilan (unjuk kerja, proyek, portopoilia, dan penugasan), Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT) dan Ujian Madrasah (UM). d. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna dan tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh; e. Pendidik melakukan remedial untuk peserta didik yang dibawah KKM dan pengayaan untuk peserta didik di atas KKM. g. Pendidik melakukan analisis butir soal untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang muncul lalu dilakukan skoring. 4.4. PENILAIAN SIKAP Penilaian sikap terdiri dari penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan oleh wali kelas masing-masing. b. Penilaian ini dilakukan setiap akhir semester ganjil dan genap yan tertera di Penilaian Rapot Semester c. Sikap spiritual dan sikap sosial diberikan dengan nilai huruf A, B, C, dan D dengan deskripsi sebagai berikut : Nilai Sikap Spiritual Predikat Deskripsi Sangat Baik (A) Sikap spiritual yan ditunjukkan sangat baik dalam menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dalam kehidupan di madrasah dan masyarakat, sangat rajin berdoa, sangat rajin memberi salam, sangat rajin mengikuti shalat berjamaah dan sangat pandai bersyukur. Baik (B) Sikap spiritual yan ditunjukkan sangat baik dalam menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dalam kehidupan di madrasah dan masyarakat, rajin berdoa, rajin memberi salam, rajin mengikuti shalat berjamaah dan pandai bersyukur. C (Cukup Baik) Sikap spiritual yan ditunjukkan sangat baik dalam menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan


Predikat Deskripsi berakhlak mulia dalam kehidupan di madrasah dan masyarakat, cukup rajin berdoa, cukup rajin memberi salam, cukup rajin mengikuti shalat berjamaah dan cukup pandai bersyukur. D (Kurang Baik) Sikap spiritual yan ditunjukkan sangat baik dalam menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dalam kehidupan di madrasah dan masyarakat, kurang rajin berdoa, kurang rajin memberi salam, kurang rajin mengikuti shalat berjamaah dan kurang pandai bersyukur. Nilai Sikap Sosial Predikat Deskripsi Sangat Baik (A) Sikapnya sangat baik dalam menghargai keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dengan selalu memperhatikan tata tertib madrasah, memiliki kejujuran sangat baik, memiliki kedisiplinan sangat baik, memiliki tanggung jawab sangat baik, memiliki toleransi sangat baik, memiliki sikap gotong royong sangat baik, memiliki kesantunan sangat baik, dan memiliki kepercayaan diri yang sangat baik. Baik (B) Sikapnya baik dalam menghargai keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dengan selalu memperhatikan tata tertib madrasah, memiliki kejujuran baik, memiliki kedisiplinan baik, memiliki tanggung jawab baik, memiliki toleransi baik, memiliki sikap gotong royong baik, memiliki kesantunan baik, dan memiliki kepercayaan diri yang baik. C (Cukup Baik) Sikapnya cukup baik dalam menghargai keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dengan selalu memperhatikan tata tertib madrasah, memiliki kejujuran cukup baik, memiliki kedisiplinan cukup baik, memiliki tanggung jawab cukup baik, memiliki toleransi cukup baik, memiliki sikap gotong royong cukup baik, memiliki kesantunan cukup baik, dan memiliki kepercayaan diri yang cukup baik. D (Kurang Baik) Sikapnya kurang baik dalam menghargai keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dengan selalu memperhatikan tata tertib madrasah, memiliki kejujuran kurang baik, memiliki kedisiplinan kurang baik, memiliki tanggung jawab kurang baik, memiliki toleransi kurang baik, memiliki sikap gotong royong kurang baik, memiliki kesantunan kurang baik, dan memiliki kepercayaan diri yang kurang baik. 4.5. KENAIKAN KELAS Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada MTs Jâ-alHaq Kota Bengkulu menentukan kriteria kenaikan kelas. Peserta didik dinyatakan NAIK KELAS apabila memenuhi persyaratan: a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti.


b. Tidak terdapat nilai di bawah KKM minimal 2 mata pelajaran baik nilai pengetahuan dan keterampilan pada semester yang diikuti. c. Predikat nilai sikap spiritual dan sosial minimal baik pada semester ganjil dan semester genap yang memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh MTs, MTD, dan Pondok Pesantren. d. Persentase kehadiran santri dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) madrasah dan pondok dalam 1 tahun minimal 90% serta alpha sebanyak 10%. e. Harus mengikuti seluruh kegiatan madrasah dan pondok pesantren Sentot Alibasya. f. Berkelakuan baik dan santri yang bersangkutan belum mendapatkan Surat Pernyataan Kedua (SP 2) g. Jika santri yang bersangkutan mendapatkan SP 2, namun bersedia membuat perjanjian berkelakuan baik selama sisa waktu hingga kelulusan maka yang bersangkutan dapat dinyatakan NAIK h. Tidak melakukan tindakan asusila dan pelanggaran hukum (berdasarkan rapat dewan Pendidik) i. Tidak melawan Pendidik/Tata Usaha baik dalam lingkungan madrasah dan pondok. 4.5 KELULUSAN Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 Pasal 2 Ayat (1) terintegrasi dengan peraturan Madrasah dan Pondok Pesantren Sentot Alibasya, peserta didik dinyatakan LULUS setelah memenuhi peryaratan antara lain: 1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX yang dibuktikan dengan Rapot 2. Mengikuti seluruh rangkaian ujian baik praktek atau teori. 3. Predikat nilai sikap spiritual dan sosial minimal baik pada semester ganjil dan semester genap yang memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh MTs, MTD, dan Pondok Pesantren. 4. Persentase kehadiran santri dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pagi dan sore dalam 1 tahun minimal 90% serta alpha sebanyak 10%. 5. Predikat nilai sikap spiritual dan sosial minimal baik pada semester ganjil dan semester genap yang memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh MTs, MTD, dan Pondok Pesantren.


6. Berkelakuan baik dan santri yang bersangkutan belum mendapatkan Surat Pernyataan Kedua (SP 2) 7. Jika santri mendapatkan SP 2 namun bersedia membuat perjanjian berkelakuan baik selama sisa waktu hingga kelulusan maka yang bersangkutan dapat dinyatakan LULUS. 8. Tidak melakukan tindakan asusila, pelanggaran norma agama, norma kesopanan dan norma hukum (berdasarkan rapat dewan Pendidik) 9. Tidak melawan Pendidik/Tata Usaha baik dalam lingkungan madrasah dan pondok. Surat Pernyataan (SP) dikeluarkan oleh pihak madrasah atas rekomendasi lurah pondok dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Santri melanggar aturan berat, diantaranya : • Berzina, berpacaran, berduaan dengan lawan jenis • Merokok atau nge-vape • Membawa barang elektronik (HP atau sebagainya) • Bermain ke warnet atau rental PS • Melawan Tenaga Kependidikan atau Pendidik madrasah dan pondok • Mencuri • Melakukan aksi pornografi atau pornoaksi 2. Santri telah mendapat bimbingan dari pihak pondok dan madrasah 3. Pertimbangan lurah pondok disaat santri bersangkutan tidak beri’tikad untuk lebih baik. 4.6 MUTASI PESERTA DIDIK PADA MADRASAH Kriteria Mutasi peserta didik di MTs Jâ-alHaq Kota Bengkulu sebagai berikut: a. Mutasi Peserta Didik Masuk • Menunjukkan surat pindah dari madrasah/sekolah asal • Menunjukkan surat keterangan sehat dari Puskesmas • Menunjukkan surat keterangan berkelakuan baik dari madrasah/sekolah asal • Menunjukkan rapot asli dari madrasah/sekolah asal yang telah direkomendasi oleh instansi terkait dan memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) • Memenuhi seluruh persyaratan administrasi • Tes baca tulis al-qur’an b. Mutasi Peserta Didik Keluar • Mempunyai alasan yang jelas dan dibenarkan dibuktikan dengan surat permohonan orang tua


• Menunjukkan surat pernyataan diterima dari madrasah yang menjadi tujuan mutasi. • Mengisi surat pernyataan untuk tidak kembali ke madrasah asal • Memperoleh rekomendasi dari instansi yang terkait. • Peserta Didik menyelasaikan kewajiban administrasi 4.7 KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan konseling dan/atau ekstrakurikuler. Kegiatan yang dilaksanakan adalah : 1. Kemampuan berorganisasi yaitu Himpunan Santri Jâ-alHaq (HSJ) 2. Ekstrakurikuler yaitu Pramuka, Kitabah, Hadroh, Jurnalistik, Club Sains (IPA, IPS dan Matematika), Paskibra, Futsal, Tilawah dan Pagar Nusa


BAB V KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan MTs JâalHaq Kota Bengkulu disusun dan disesuikan setiap tahun oleh madrasah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan madrasah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagai berikut: 5.1 Permulaan Tahun Pelajaran Tahun pelajaran dimulai tanggal 18 Juli 2022 sampai dengan 17 Juni 2023 dan pembelajaran dilakukan secara tatap muka. 5.2 Waktu Belajar Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi 2 semester yakni semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari dengan waktu pembelajaran sebagai berikut: Tabel 5.1 Waktu Belajar MTs Jâ-alHaq Kota Bengkulu HARI WAKTU BELAJAR Sabtu 07.00 – 14.00 Minggu 07.00 – 14.00 Senin 07.00 – 14.00 Selasa 07.00 – 14.00 Rabu 07.00 – 14.00 Kamis 07.00 – 14.00 Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan madrasah, waktu pembelajaran efektif belajar sebagai berikut : Tabel 5.2 Perhitungan Alokasi Waktu Semester 1 Bulan Jumlah Minggu Minggu


Satu Semester Tidak Efektif Efektif Juli 4 2 2 Agustus 5 0 5 September 4 0 4 Oktober 4 1 3 November 5 1 4 Desember 4 4 0 Jumlah 26 8 18 Tabel 5.3 Perhitungan Alokasi Waktu Semester 2 Bulan Jumlah Minggu Minggu Satu Semester Tidak Efektif Efektif Januari 4 0 4 Februari 4 0 4 Maret 5 1 4 April 4 1 3 Mei 5 3 2 Juni 4 4 0 Jumlah 26 9 17 5.3 Waktu Libur Madrasah Hari libur madrasah adalah hari yang ditetapkan oleh madrasah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di madrasah. Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini : 1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. 2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis Pendidikan. 3. Program Kegiatan MTs Jâ-alHaq Kota Bengkulu 4. Kalender Pendidikan MTs Jâ-alHaq Kota Bengkulu yang telah disesuaikan.


Click to View FlipBook Version