The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.1 belum edit

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Anita Fitri, 2023-09-01 06:46:46

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.1 belum edit

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.1 belum edit

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.1 FILOSOFI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA OLEH ANITA FITRI, S.Pd CGP ANGKATAN 9 KOTA BENGKULU


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Perkenalkan saya Anita Fitri, S.Pd guru Sosiologi dari SMAN 6 Kota Bengkulu yang merupakan Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 9 Kota Bengkulu Tahun 2023. Saya akan menuliskan tentang Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 tentang Filosofi Ki Hadjar Dewantara (KHD). Jurnal Refleksi Dwi Mingguan merupakan salah satu bentuk tugas Pendidikan Calon Guru Penggerak yang ditulis setiap dua minggu sekali. Jurnal Dwi Mingguan ini adalah tulisan hasil proses belajar yang saya alami, saya dapatkan dan saya aplikasikan guna menunjang tugas sebagai seorang pendidik. Jurnal Refleksi ini dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong pendidik/guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis dan analitis. Jurnal Refleksi Dwi Mingguan ini berisikan dokumentasi perasaan, gagasan dan pengalaman, serta praktik baik yang telah dilakukan sehingga memberikan kontribusi nyata penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) di kelas dan di sekolah sebagai pusat pengembangan karakter. Dalam menulis Jurnal Refleksi Dwi Minggguan pada Modul 1.1 tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara saya menggunakan Model 1 yaitu Model 4 F (Fact, Feelings, Findings, Future), yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4 F dapat diterjemahkan menjadi 4 P yaitu Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan) yang ditambahkan dengan foto-foto atau dokumentasi yang menggambarkan beberapa kegiatan dalam peristiwaperistiwa yang terjadi. Berikut ini hasil refleksi saya selama mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 9 dua minggu pertama ini dalam Modul 1.1 Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Kita mulai dari F pertama ya…


Alhamdulillah, ucapan syukur kepada Allah SWT, karena atas karuniaNya saya bisa sampai di tahap Pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 9. Untuk sampai pada tahap Pendidkan ini saya telah melalui dua tahap seleksi. Seleksi tahap I dilakukan pada 12 Desember 2022 hingga 10 Januari 2023 dan seleksi tahap 2 dilakukan pada tanggal 18 Februari 2023 sampai 30 Maret 2023. Pada hari Jum’at tanggal 5 Mei 2023 saya dinyatakan “lulus seleksi CGP tahap 2”. Pada saat membaca pengumuman kelulusan tahap 2 tersebut jujur saya sangat kaget karena saya ikut seleksi CGP ini pada awalnya hanya karena ikut-ikutan di ajak teman dan rasa penasaran tentang bagaimana alur menjadi seorang guru penggerak . Namun demikian kelulusan ini menjadi tantangan bagi saya untuk dapat mengikuti serta menyelesaikan seluruh proses pendidikan guru penggerak selama 6 bulan ke depan. Saya sangat excited menunggu kapan pendidikan calon guru penggerak akan dimulai, hingga pada akhirnya di hari Minggu tanggal 13 Agustus 2023 saya mendapat kabar dari Kepala Sekolah bahwa akan mengikuti pendidikan calon guru penggerak angkatan 9. Hari yang ditunggupun datang juga, pada hari Rabu tanggal 16 Agustus 2023, pukul 11.00-12.00 WIB Pembukaan PGP Angkatan 9 resmi dibuka oleh Bapak Menteri Kemendikbudristek Nadiem Makarim, B.A, M.B.A melalui aplikasi zoom dan kanal youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI. Setelah itu pada pukul 13.00 – 17.00 WIB dilaksanakan Orientasi dan Penjelasan Teknis Penyelenggaraan PPGP Angkatan 9. FACTS (PERISTIWA)


https://www.youtube.com/watch?v=QefRgYvMawM Selanjutnya pada tanggal 16 dan 18 Agustus 2023 dilakukan Pre-test Paket Modul 1 di LMS. Kemudian pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 19 dan 20 Agustus 2023 dilaksanakan Lokakarya Orientasi secara daring melalui Gmeet, yang dimulai dari pukul 08.00 dan berakhir pukul 16.00 WIB. Pada saat itu saya bertemu dengan fasilitator, Pengajar Praktik dan guru-guru hebat dari berbagai sekolah di provinsi Bengkulu. Walaupun pertemuan pertama ini hanya melalui ruang virtual tapi banyak pengalaman dan hal-hal baru yang saya dapat seperti menuliskan harapan dan kekuatiran melalui jamboard. Peritiwa selanjutnya adalah kegiatan mempelajari dan mengerjakan LMS yang dimulai pada tanggal 21 Agustus 2023 sampai dengan 31 Agustus 2023 yang diawali Modul 1.1 Tentang Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara (KHD) dengan alur M-E-R-D-E-K-A, yaitu Mulai Dari Diri,&Eskplorasi Konsep-Mandiri ( 21 Agustus 2023) Eskplorasi Konsep-Forum Diskusi ( 22 Agustus 2023), Ruang Kolaborasi ( 23-24 Agustus 2023), Demonstrasi Kontekstual, ( 25 dan 28 Agustus 2023) dan Elaborasi Pemahaman/ Koneksi Antar Materi dengan instruktur ( 29 Agustus 2023) dan penyusunan tugas Koneksi Antar Materi dan terakhir Aksi Nyata ( 31 Agustus 2023). Dengan jadwal yang telah disusun sebelumnya, kegiatan demi kegiatan telah saya lewati. Pengalaman pertama saya mengerjakan tugas alur M-E-R-D-E-K-A yaitu Mulai dari diri saya melakukan refleksi kritis pemikiran KHD yang saya upload di youtube


https://www.youtube.com/watch?v=3TxunanoIDM. Kemudian pada tahap Eksplorasi Konsep kami saling berdiskusi memberikan tanggapan, pertanyaan dan suasana diskusi virtual di LMS semakin menarik karena fasilitator kami Bapak Gunawan merespon setiap tanggapan dan pertanyaan dari CGP. Pada tahap ruang kolaborasi saya selain mendapat penguatan konsep dari fasilitator juga saling diskusi sehingga menghasilkan karya tentang “Market Days dengan tema Makanan Tradisional Bengkulu”. Saya mendapat tugas dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kami kepada fasilitator dan kelompok lain. Kemudian pada tahap Demonstrasi Kontekstual saya merefleksikan Pemikiran KHD melalui video yang saya unggah ke youtube dengan alamat linknya https://youtu.be/vB2JtIl-g-o. Setelah membuat demontrasi konstektual saya mengikuti elaborasi pemahaman bersama Instruktur Ibu Kresniwiyati melalui G-Meet pada hari Selasa, ( 29 Agustus 2023) Pukul 13.00.WIB-14.30 WIB. Selama hampir satu setengah jam instruktur memberikan banyak bekal kepada saya tentang dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara, refleksi dan relevansinya dengan pendidikan di abad 21 ini dan pentingnya melakukan inovasi pembelajaran berbasis permainan tradisional. Proses belajar modul 1.1 selanjutnya adalah mengunggah tugas Koneksi Antar Materi dalam bentuk video. Berikut adalah foto-foto kegiatan Modul 1.1 Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara


Selama dua minggu menjalani Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 dan mempelajari modul 1.1 ini saya merasa senang karena seperti mendapatkan nutrisi energi baru untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Saya selalu berusaha aktif mengikuti setiap proses pembelajaran di LMS dan senantiasa menunggu waktu untuk Video Converence (Vicon) karena dapat saling berdiskusi untuk mengubah mindset dan aksi nyata di kelas guna perbaikan dan perubahan kualitas pembelajaran kita.Saya juga merasa senang mendapatkan berbagai pengetahuan serta keterampilan baru baik dari fasilitator, pengajar praktik, maupun rekan-rekan CGP yang menjadi komunitas belajar baru untuk saling berbagi. Di sisi lain, saya merasa cukup kelelahan dalam menyelesaikan tugas-tugas di LMS karena pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak ini tidak boleh mengganggu pelaksanaan tugas mengajar di sekolah. Apalagi di sekolah saya diberi beban menggajar 30 jam seminggu. Selain itu saya juga lagi mengikuti pelatihan Pembatik. Waktu dan hari demi hari terasa begitu cepat berlalu. Tenggang waktu seolah memburu untuk dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Dua minggu pertama ini, saya seolah menjadi orang yang super sibuk, kurang istirahat menjadi konsekuensi yang harus saya jalani. Dari sini saya belajar untuk lebih bijaksana dalam membagi dan menghargai waktu dalam hidup kita karena waktu terus berputar dan tidak akan dapat terulang kembali. Rasa lelah, panas dinginnya badan yang saya rasakan semoga menjadi berkah dan manfaat untuk mengasah pengetahuan, dan keterampilan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Di dalam lelah ini saya berdoa semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan PPGP ini hingga akhir dengan baik. Saya bersyukur kepada keluarga terutama suami dan anak-anak tercinta dapat memahami kesibukan saya dalam mengikuti Pendidikan guru penggerak. Dari modul ini juga saya harus menjadi guru yang lebih sabar dalam menghadapi berbagai karakteristik murid yang sejatinya memang memiliki kodratnya masing-masing. Dari perubahan kecil yang saya lakukan di kelas menjadi penyemangat saya untuk FEELINGS (PERASAAN)


menyelesaikan setiap tahapan pendidikan guru penggerak ini. Dalam kegiatan pendidikan ini banyak ilmu yang saya peroleh selama menjalani dua pekan mengikuti pendidikan guru penggerak ini, mulai dari bagaimana menjadi pendidik yang seharusnya, bagaimana pendidik harus menghamba pada anak, mendesain strategi dan metode pembelajaran dalam mewujudkan pemikiran KHD-“, mendidik anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, dengan tetap menjaga sosio kultural budaya yang ada. Serangkaian kegiatan yang ada di dalam platform LMS menyadarkan saya bahwa apa yang saya miliki saat ini tentang pendidikan dan pengajaran jauh dari konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Kegiatan mempelajari modul secara mandiri melalui LMS merupakan upaya memandirikan diri dalam belajar. Denganmempelajari modul ini saya berharap bisa menjadi pemimpin pendidikan dan penggerak menuju tansformasi pendidikan yang sesuai dengan zaman dan berlandaskan jati diri bangsa. Menjadi seorang pendidik yang tergerak, bergerak dan menggerakkan. Namun saat ini mulai perlahan saya berupaya menerapkan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran di ruang kelas. Saya merasa berdosa jika saya tidak tulus mencintai anak didik dalam proses menuntun. Sesekali jika ada anak yang bermain-main dikelas tidak serta merta saya memarahi. Namun saya mengarahkannya untuk hal-hal yang positif, menyenangkan dan menunjang pembelajaran. Sayapun sekarang semakin bersemangat menerapakan model-model pembelajaran yang berpusat pada murid dan belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan. Model-model pembelajaran yang saya terapkan selain media audio-visual seperti powerpoint,canva,quizizz dan lain-lain, saya juga menerapkan sosio-drama, permainan tradisional sesuai dengan materi pelajaran.Berikut foto-foto kegiatan pembelajaran dikelas.


Dari materi pada modul ini saya belajar bahwa pendidik harus menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani. Melalui modul ini saya juga mendapat pembelajaran bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi siswa sehingga sebagai guru saya harus lebih proporsional tidak hanya mementingkan aspek kognitif akan tetapi memperhatikan juga aspek psikomotor dan afektif. Sistem among dengan memberikan kemerdekaan murid dalam belajar serta pendidikan yang menuntun merupakan satu pesan moril yang saya dapat dari modul ini untuk terus belajar memahami kebutuhan belajar murid masa kini. Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara ini saya akan berusaha untuk memahami dan mengimplementasikan secara maksimal pemikiran pemikiran KHD sehingga saya bisa menerapkan secara sadar akan pentingnya peran seorang pendidk saya juga akan berupaya untuk menjadi pendidik yang berkualitas dengan selalu terbuka terhadap perubahan dan mengikuti perkembangan teknologi dan mengadaptasikannya sesuai dengan sosio kultural budaya. Saya akan berusaha menjadi guru yang dirindukan oleh murid-murid dengan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada Murid, saya akan belajar untuk menjadi pemimpin pembelajaran minimal untuk sekolah saya /teman sejawat saya akan mengeksplor kemampuan saya yang selama ini belum maksimal saya kembangkan dan terus berinovasi sehingga pembelajaran saya bisa berjalan dengan baik dan sesuai perkembangan teknologi. Yang tujuannya semata - mata untuk pendidikan yang memerdekakan anak dalam mengembangkan kompetensinya sesuai bakat dan minat yang dimiliki. Saya sangat menyadari bahwa pendidikan dan pengajaran harus berjalan selaras dengan penghidupan dan kehidupan bangsa agar semangat cinta tanah air dapat senantiasa terpelihara. Ki Hajar Dewantara menekankan agar pendidikan selalu memperhatikan; a) Kodrat Alam dan Kodrat Zaman, b) Kemerdekaan, c) Kemanusiaan, d) Kebudayaan, dan e) Kebangsaan.. Seperti Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD-2009) FINDING (PEMBELAJARAN)


tentang pendidikan dan pengajaran (“pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya” ini artinya pendidikan merupakan suatu usaha yangberfokus pada proses atau usaha pembentukan mental dan karakter suatu bangsa sesuai dengan lingkungannyaArtinya setiap anak sudah memiliki bakat dan potensinya masing-masing. Selain itu, berdasarkan filosofis pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara, kita harus memandang anak sebagai individu yang unik. Setiap anak punya ciri belajarnya masing-masing, sehingga kita sebagai pendidik harus melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi. Wajib bagi pendidik melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui kebutuhan, profil, gaya belajar, metode belajar sesuai dengan kondisi anak, sehingga kita sebagai pendidk dapat merancang pembelajaran yang tepat serta sesuai dengan yang dibutuhkan anak yang lebih dikenal dengan istilah ‘berhamba pada anak’. Disisi lain, proses pendidikan dan pembelajaran harus menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.


Setelah mempelajari modul 1.1 ini saya akan berusaha untuk mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang saya dapatkan agar dapat mengelola kelas serta pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Saya akan mengubah pandangan, pola piker, serta tindakan yang selama ini kurang tepat dalam memahami murid-murid saya sehingga sesuai dengan cita-cita luhur dari Ki Hadjar Dewantara. Saya akan berupaya menerapkan pembelajaran yang Indonesia Centris dengan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) yang dimiliki oleh murid. Selain itu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru harus segera saya tinggalkan karena tidak relevan lagi dengan kebutuhan belajar murid. Saya akan berusaha menjadi pembelajar abad-21 yang bersedia untuk berkolaborasi dengan rekan sejawat guna memajukan sekolah dan memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar. Sebagai bukti implementasi modul 1.1 di ruang kelas saya membuat aksi nyata pembelajaran berpusat pada murid dengan karya video seperti foto-foto dibawah ini. Pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara ini, memotivasi saya untuk berupaya melakukan hal-hal terbaik dalam proses pendidikan dan pengajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai seiring dan selaras dengan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Mengubah pandangan bahwa anak bukan seperti kertas putih kosong melainkan tabula rasa ( samar-samar sudah ada goresan dan tugas pendidik mempertebal lakunya) Mengubah cara pandang terhadap anak yang semula berorientasi pada nilai menjadi berorientasi pada proses. Merancang dan melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui profil anak. Merancang pembelajaran sesuai dengan hasil asessmen diagnostik awal yang telah dilakukan, Membuat kesepakatan di awal pembelajaran. Melaksanakan pembelajaran yang berinovasi dengan metode berkolaborasi, mandiri dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga pendidikan berpusat pada peserta didik. FUTURE (PENERAPAN)


SALAM DAN BAHAGIA SALAM GURU PENGGERAK GURU BERGERAK INDONESIA MAJU


Click to View FlipBook Version