The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nuryantisiti391, 2022-11-04 09:22:51

Laporan Praktikum Sel Volta (1)

Laporan Praktikum Sel Volta (1)

Tugas kimia
“Laporan

Praktikum Baterai
Buah (Sel Volta)”

Disusun Oleh
1. Siti Nuryanti
2. Masdiana S. Ishak
3. Retno Kartika
4. M. Safiola Fatah
5. Randi R. A Banau

1. Tujuan Praktikum

1) Untuk mengetahui cara membuat baterai buah
dari buah tomat, jeruk nipis, dan kentang

2) Untuk mengetahui penerapan prinsip sel volta
dalam baterai buah.

2. Dasar Teori

A. Elektrokimia
Elektrokimia adalah adalah ilmu kimia yang

khusus mempelajari hubungan antara reaksi
kimia dengan energy listrik. Secara umum,
elekrokimia dibagi menjadi 2 krlompok yaitu Sel
Volta (Sel Galvani), dan Sel Elektrolisis. Suatu
elektrokimia terdiri dari dua elektroda yaitu
katoda dan anoda dalam larutan elektrolit. Pada
katoda terjadi reduksi sedangkkan pada anoda
terjadi oksidasi. Contoh dari sel elektrokimia
adalah:
1) Sel Volta (Sel Galvani) – Merubah energy kimia

(reaksi redoks) menjadi listrik
Contoh: baterai (sel kering) dan accu
2) Sel Elektrolisis – merubah energy listrik menjadi
kimia (reaksi redoks)
Contoh: penyepuhan, pemurnian logam.

Dalam sel volta, reaksi redoks
spontan begitu batang logam
dimasukkan ke dalam sel dan digunakan
untuk sumber arus listrik. Dalam
elektrolisi, listrik digunakan untuk
melangsungkan reaksi redoks yang tidak
spontan. Dalam sebuah sel, energy listrik
dihasilkan dengan jalan pelepasan
electron pada suatu elektroda (oksidasi)
dan penerima electron pada elektroda
lainnya (reduksi). Elektroda yang
melepaskan electron dinamakan anoda,
sedangkan elektroda yang menerima
electron dinamakan katoda. Elektron
berasal dari larutan atau senyawa yang
mengalami oksidasi (anoda), sehingga
reaksi pada sel volta dapat terjadi tanpa
adanya arus listrik. Spesi tertentu dalam
larutan menyerap electron dari anoda
dari anoda (elektroda negatif) dan
mengalami oksidasi, sementara di spesi
lain akan melepaskan electron di katoda
(elektroda positif) dan mengalami
reduksi. Jadi sama seperti sel elektrolisis,
reaksi di katoda adalah reduksi dan
reaksi di anoda adalah oksidasi. Namun
Yng membedakan adalah muatan
elektrodanya.

SEL VOLTA SEL ELEKTROLISIS

PERBEDAAN

Energi kimia – energi Energi listrik – energi
listrik kimia

Katoda: elektroda positif Katoda: elektroda
Anoda: Elektroda negative
negartif Anoda: elektroda positif

PERSAMAAN

Kation Reduksi, dan Anion oksidasi

Deret volta (Deret Elektrokimia) diurutkan
berdasarkan urutan potensial reduksi, semakin ke kiri
akan semakin kecil sehingga sifat pereduksi/reduktor
semakin kuar (logam semakin reaktif atau semakin
mengalami oksidasi). Potensial elektroda standar suatu
elektroda adalah daay GGL yang timbul karena
pelpasan electron dari reaksi reduksi. Karena itu,
potensial elektroda standar disebut juga potensial
reduksi standar. Potensial ini relative karena
dibandingkan dengan elektroda Hidrogen (H) sebagai
standar. Nilai potensial elektroda standar dinyatakan
dalam satuan Volt (V) .
1. Bila Eo > 0 cenderung mengalami reduksi (bersifat

oksidator).
2. Bila Eo < 0 cenderung mengalami oksidasi (bersifat

reduktor).

Pada praktikum sel volta dengan bantuan buah
tomat, jeruk nipis, dan kentang ini merupakan
beberapa contoh penerapan sel volta karena
kandungan kimia yang terdapat dalam bahan-
bahan tersebut dapat berubah menjadi energy
listrik. Hal itu ditentukan oleh katoda dan anoda
dalam tmat, jeruk nipis, dan kentang tersebut.
Katoda yang berupa paku besi dan anoda yang
berupa koin tembaga, ditancapkan ke tomat, jeruk
nipis, dan kentang tersebut dengan posisi sejajar,
tidak menempel satu sama lain. Untuk
menghubungkan katoda adan anoda dari tomat,
jeruk nipis, dan kentang maka digunakan kabel
tembaga yang ditempelkan pada penjepit buaya.

B. Baterai

Baterai adalah alat listrik kimiawi yang
menyimpan energy dan mengeluarkan
tenaganya dalam bentuk listrik. Terdapat 2
proses kimia listrik pada baterai, yaitu proses
pengisian dan proses pengosongan. Dimana
pada saat pengisian energi (charge), energi
listrik diubah menjadi energy kimia dan saat
pengosongan energi (discharge), energi kimia
diubah menjadi energi listrik.

Baterai terdiri atas beberapa sel listrik,
sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi
dalam bentuk energy kimia. Sel baterai
tersebut dinamakan elektroda-elektroda.
Elektroda positif (katoda) berfungsi sebagai
pemberi electron (penghantar). Elektroda
negatif (anoda) yag terbuat dari batang
karbon berfungsi sebagai penerima electron.
Antara anoda dan katoda akan mengalir arus
yaitu dari kutub positif (katoda) ke kutub
negative (anoda). Sedangkan electron akan
mengalir adri anoda menuju katoda.

C. Aliran listrik dari buah tomat,
jeruk nipis, dan kentang

Kita dapat menggunakan buah tomat, jeruk
nipis, dan kentang sebgai sumber listrik
pengganti baterai. Konstruksi buah toamt, jeruk
nipis dan kentang sama dengan baterai biasa
yang bersifat elektrolit yang dapat
menghasilkan energi listrik. Perbedaannya

2021dalah pada elektrolitnya. Ketika reksi kimia

antara asam pada tomat, dan jeruk nipis serta
benda-benda yang berfungsi sebagai elektroda
negatif/anoda (koin tembaga) dan elektroda
positif/katoda (paku besi) berlangsung, maka
saat itulah energy listrik dapat dihasilkan.

3. Alat dan Bahan

1) Jeruk nipis 5 buah
2) Tomat 5 buah
3) Kentang 5 buah
4) Paku 5 buah
5) Penjepit buaya 10 buah
6) Lampu LED 3 buah
7) Kabel 1 meter
8) Pisau
9) Koin tembaga

4. Prosedur Kerja

1) Buatlah celah pada toamt, jeruk nipis,
dan kentang untung menancapkan koin
tembaga menggunakan pisau.

2) Tancapkan koin tembaga ke celah yang
ada pada tomat, jeruk nipis, dan
kentang.

3) Tusukkan paku pada sisi yang berbeda
pada toamt, jeruk nipis, dan kentang.

4) Capit penjepit buaya warna merah ke
paku dan warna hitam ke koin tembaga
pada buah tomat, jeruk nipis, dan
kentang. Sisakan kabel dari paku dan
kkabel dari koin.

5) Sambungkan kabel yang tersisa ke
lampu LED dengan kutub negatif
disambungkan ke anoda (paku besi) dan
kutub positif ke katoda (koin tembaga)
untuk mengukur kuat nyala lampu.
Lakukan hal yag sama dengan
menambahkan tomat, jeruk nipis, dan
kentang umtuk mengetahui
perbandingan kuat nyala lampu.

5. Dokumentasi Hasil
Percobaan

Rangkaian Rangkaian Rangkaian
listrik pada listrik pada listrik pada
buah jeruk
kentang buah
nipis tomat

6. Data Hasil Pengamatan

No Banyak Bahan Kondisi
Lampu

1. 1 buah tomat, jeruk Tidak Menyala
nipis dan kentang

2. 2 buah tomat, jeruk Tidak Menyala
nipis dan kentang

3. 3 buah tomat, jeruk Menyala Redup
nipis dan kentang

4. 4 buah tomat, jeruk Manyala
nipis dan kentang Terang

7. Pembahasan

Cairan pada buah tomat dan jeruk nipis, serta
getah dari kentang mengandung ion-ion yang
bergerak bebas, maka untuk mengalirkannya
dibutuhkan kutub positif dan negative yang kemudian
disambungkan ke lampu LED untuk indicator bahwa
listrik mengalir. Praktikum ini menggunakan prinsip sel
volta. Kita menggunakan koin kuning yang terbuat
dari tembaga (Cu) sebagai kutub positif (katoda)
yang ditancapkan pada daging buah tomat, jeruk
nipis dan kentang. Kemudian paku yang terbuat dari
besi (Fe) kita tancapkan pada sisi berbeda buah
tomat, jeruk nipis dan kentang tersebut sebagai kutub
negative (anoda). Kedua kutub tersebut dihubungkan
dengan kabel dan lampu LED diantara kabel tersebut,
ketika ada aliran ion-ion maka arus listrik daoat
dihantarkan sehingga dapat menyalakan lampu.
Semakin banyak jumlah buah tomat, jeruk nipis dan
kentang yang digunakan dalam rangkaian, maka
semakin besar pula tegangan yang dihasilkan dan
semakin terang pula lampu yang menyala. Rea ksi
yang terjadi di katoda dan anoda adalah sebagai
berikut.

Fe + Cu2+ ➞ Fe2+ + Cu
Katoda: Fe ➞ Fe2+ + 2e-
Anoda: Cu2+ + 2e- ➞ Cu

“Meskipun dapat
menghasilkan listrik, namun listrik
yang dihasilkan buah tomat, jeruk
nipis dan kentang belum mampu
digunakan sebagai energy
alternatif dalam skala besar. Besar
Selain itu, energy listrik yang
dihasilkan oleh buah tomat, jeruk
nipis dan kentang juga tidak
bertahan lama karena laturan
elektrolit dalam buah tomat, jeruk
nipis dan kentang semakin lama
akan semakin berkurang. Namun,
melalui percobaan ini kita dapat
mengetahui tentang mengapa
buah-buah seperti tomat, jeruk
nipis dan kentang dapat
menghasilkan listrik, sehingga
diharapkan dalam memberikan
inspirasi dalam mencari energy
alternatif”.

8. Kesimpulan

Dari praktikum sederhana tentang prinsip
kerja sel volta ini kita dapat menyimpulkan
beberapa hal sebagai berikut.
1. Cairan pada buah tomat dan jeruk nipis,

serta getah dari kentang dapat
menghantarkan arus listrik dengan prinsip
kerja sel volta karena mengandung senyawa
asam kuat yang dapat membebaskan ion
positif (kation) dan ion negative (anion).
2. Semakin banyak jumlah buah tomat, jeruk
nipis dan kentang yang digunakan maka
semakin besar pula tegangan yang
dihasilkan dan semakin terang pula lampu
yang menyala.
3. Energi alternative yang dihasilkan tomat,
jeruk nipis dan kentang belum mampu
digunakan sebagai energy alternatif dalam
skala besar.
4. Besar tegangan yang dihasilkan baterai dari
buah tomat, jeruk nipis dan kentang masih
sangat kecil jika dibandingkan dengan
tegangan yang dihasilkan oleh baterai asli.
5. Energi listrik yang dihasilkan oleh buah
tomat, jeruk nipis dan kentang semakin lama
akan semakin berkurang karena ion-ion
dalam larutan elektrolitnya juga semakin
berkurang.

THANKS!


Click to View FlipBook Version