Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 52 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan Syarat – syarat untuk terbentuknya suatu delta, antara lain 1) Ada sungai yang menuju ke laut atau danau, 2) Lautnya dangkal, 3) Gelombang atau arus laut yang ada sangat kecil 4) Tidak ada gerakan tektonik yang menyebabkan penurunan dasar laut atau danau di tempat muara sungai tersebut, 5) Arus pasang surut tidak kuat, 6) Dari waktu ke waktu material batuan yang diendapkan di laut atau danau cukup besar. 9. Point bar Point bar merupakan proses sedimentasi yang dominan di dalam alur sungai yang terdapat pada tepi alur sungai. Bentuk dan ukuran point bar bervariasi tergantung pada besarnya alur sungai serta berkembang pada bagian lengkung dalam (inner band) alur sungai. Gambar 3.21 : point bar Sumber:www.wikipedia.com 10. Tanggul alam Tanggul alam terbentuk pada waktu terjadi banjir, akibatnya materialmaterial dari air sungai meluap di kanan kiri sungai. Ketika banjir mereda, material tersebut terendapkan di kanan kiri sungai dan lama-kelamaan semakin tinggi menyerupai tanggul.Banjir mereda meninggalkan endapan di kanan kiri sungai.Endapan semakin tinggi membentuk tanggul alam. Gambar 3. 22: tanggul alam sumber:www.wikipedia.com 11. Dataran banjir
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 53 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan Pengertian dataran banjir adalah dataran rendah di kanan kiri sungai yang terbentuk dari material hasil pengendapan banjir aliran sungai. Pada saat banjir datang, air meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air ini membawa material sedimen yang kemudian diendapkan di kanan kiri sungai. Proses ini berlangsung lama, hingga terbentuk dataran banjir. Dataran banjir disebut juga flood plain 12. Manfaat sungai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: a) Penampung air, Manfaat pertama dari sungai adalah sungai dapat menampung debit air yang turun ke tanah melalui hujan. Air hujan yang turun biasanya akan berkumpul dan mengalir ke suatu tempat. Tempat tersebut yang menjadi penampungan dari air hujan adalah sungai dan juga danau. b) Mengalirkan air ke hilir, Air memiliki sifat bergerak dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Dengan berdasarkan sifat air inilah, sungai dapat mengalirkan air dari hulu atau sumber air menuju ke hilir, alias tempat dimana sungai itu bermuara. Hal ini dapat mencegah terjadinya penumpukan air pada hulu, yang dapat berakibat meluapnya air sungai. c) Pembangkit listrik, Manfaat sungai yang lain, yang tidak kalah penting dari manfaat lainnya adalah sungai dapat menjadi salah satu energy yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. d) Irigasi, Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertaniannya. e) Pusat dari ekosistem, Ekosistem merupakan suatu kumpulan tempat tinggal dari makhluk hidup dan segala pendukungnya. Dari segi biologis, sungai dapat menjadi rumah bagi segala makhluk hidup yang tinggal dalam ekosistemnya. Jenis ikan – ikan dan tanaman air merupakan salah satu contoh manfaat sungai sebagai pusat dari ekosistem yang ada f) Sumber mata pencaharian, Sungai juga sering dimanfaatkan sebagai sumber nafkah dari berbagai kalangan masyarakat. Gambar 3.24 : dataran banjir sumber :www.wikipedia.com
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 54 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan Berikut ini beberapa jenis mata pencaharian yang memanfaatkan sungai : o Nelayan pencari ikan o Tambak ikan (berternak ikan) o Penambang batu kali o Penambang pasir o Penambang emas o Penambang mineral – mineral bumi lainnya, seperti timah o dan sebagainya. g) Sumber bahan konsumsi Selain sebagai salah satu sumber mata pencaharian, beberapa keanekaragaman hayati yang ada di sungai dapat menjadi bahan konsumsi, baik bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Banyak sekali manusia dan hewan yang menggantungkan konsumsi sehari-hari dengan menggunakan sungai h) Tempat rekreasi Selain fungsi hutan bakau, anda juga dapat memanfaatkan sungai jika anda merasa bosan dan penat dengan aktivitas anda sehari-hari. i) Lokasi mencari ketenangan dan relaksasi Beberapa orang memanfatkan sungai sebagai lokasi yang tepat untuk mencari ketenangan dan mendapatkan pencerahan. Hal ini disebabkan oleh suara air sungai dan juga suara aliran sungai yang dapat memberikan efek relaksasi bagi tubuh anda. suara aliran sungai ini juga memiliki manfaat untuk Menghilangkan stress dan depresi serta Relaksasi. j) Untuk kebutuhan sehari – hari Sungai juga memiliki manfaat yang sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan sehari–hari. Selain seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu sungai dapat menjadi sumber mata pencaharian dan sumber bahan konsumsi, manfaat lain dari sungai terdapat pada pemenuhan kebutuhan sehari – hari, seperti Mandi, Mencuci dan membersihkan, Untuk keperluan MCK, Diambil airnya untuk keperluan air minum dan keperluan rumah tangga sehari-hari. k) Mencegah banjir Sungai merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mengatur munculnya banjir atau air bah. Apabila sungai memiliki kedalaman tertentu yang baik dan terawatt, maka kondisi ini
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 55 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan dapat mengurangi resiko banjir pada suatu daerah. Sudah banyak sekali kasus banjir yang terjadi sebagai akibat dari meluapnya sungai. Maka dari itu kondisi sungai yang baik dan terawat dapat membantu mencegah banjir. l) Sebagai saluran Eko-Drainase (Drainase Ramah Lingkungan) Konsep alamiah eko-drainase adalah bagaimana membuang air kelebihan selambat-lambatnya ke sungai. Dengan konsep pembuangan secepat-cepatnya ini, akan terjadi akumulasi debit di bagian hilir dan rendahnya konservasi air untuk ekologi di hulu,sehingga tidak menyebabkan terjadinya masalah kesehatan dan banjir di sungai yang terkait (akibat kenaikan debit puncak dan pemendekan waktu mencapai debit puncak). B. AIR TANAH 1. Pengertian Air Tanah Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah dan menempati rongga-rongga batuan/tanah. Volume rongga-rongga batuan/tanah disebut porositas, sedangkan kemampuan batuan/tanah untuk melepaskan kembali air tersebut disebut permeabilitas. Besar kecilnya jumlah air yang dapat tersimpan dalam tanah tergantung pada volume rongga batuan/tanah. Cabang ilmu hidrologi yang khusus mempelajari air tanah disebut Geohidrologi 2. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Air Tanah a) Bahwa daerah yang berlereng curam akan mempengaruhi muka air tanah setempat b) Lereng yang landai akan mempunyai kedudukan muka airtanah dangkal c) Daerah yang bergelombang menyebabkan muka airtanah akan menyesuaikan dengan gelombangnya d) Daerah lembah dan cekungan merupakan daerah pengumpul air 3. Macam-Macam Air Tanah 1) Air Tanah Berdasarkan Letaknya a. Air Tanah Dangkal (Phreatis Water) Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah. Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 56 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan b. Air Tanah Dalam (Artesian Water) Air Artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air (lapisan akuifer). Lapisan Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan dapat dirembesi air. Akuifer adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air. Gambar 3.1. Lapisan akuifer sumber: http://www.seputarilmu.com/2016 Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa macam - macam akuifer berdasarkan bahan penyusunnya / struktur batuannya sebagai berikut: a) Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer) Yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada akuifer ini disebut dengan water table (preatik level), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer. b) Akuifer Tertekan (Confined Aquifer) Yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer. Berdasarkan permeabelitas tanah : (1) Akuifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer) Yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air. (2) Akuifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) Yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 57 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan. c. Air tanah lokal (Perched groundwater) Air tanah jenis ini terjadi pada akuifer-akuifer setempat (perched akuifer). Letaknya pada lajur jenuh air atau di zona freatik dan dibawahnya terdapat lapisan kedap air dengan luas yang terbatas. Sama dengan air tanah dangkal, cuma sebaran akuifernya tidak luas (bersifat lokal atau setempat). d. Air tanah daerah karst Air tanah jenis ini biasanya membentuk sungai bawah tanah. Sifat batuan karst yang mudah mengalami pelarutan akan membentuk bidang-bidang retakan (diaklas) di bawah tanah hingga membentuk gua-gua atau lorong-lorong. Lorong atau media mengalirnya suangai bawah tanah. Stalakmit-stalakmit yang menggantung yang sering dijumpai pada dinding dan langit-langit gua terbentuk karena aktivitas air tanah karst, dimana tetesan-tetesan air yang jatuh itu mengikis (memahat) dinding dan langit-langit gua karst. 2) Air Tanah Berdasarkan Asalnya a) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah berasal dari hujan dan pencairan salju. b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas. 3) Air Tanah Berdasarkan Jenis a) Air tanah Vados (Meteoric water), Air tanah yang berasal dari air hujan dan terdapat pada lapisan tanah yang tak jenuh yang tersimpan dibatuan sedimen. b) Air tanah Magma (Juvenil Water), Air tanah yang berasal dari air yang naik dari magma c) Air Tanah Fosil (Fossil water), Air tanah yang terperangkap dalam rongga rongga batuan endapan sejak pengendapan itu terjadi termasuk juga air yang terperangkap pada ronggarongga batuan beku leleran (lelehan) sewaktu magma tersembur kepermukaan bumi
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 58 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan d) Air Pelikular/Ari (Pellicular Water), Air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul-molekul tanah. e) Air Freatis (Phreatic Water) f) Air Artesis (Artesian Water) 3. Manfaat Air Tanah Air tanah yang melimpah mempunyai banyak manfaat bagi makhluk hidup terutama bagi kelangsung hidup manusia. Beberapa manfaat air tanah bagi kehidupan manusia yaitu: a. Pemenuh kebutuhan hidup, Kehidupan manusia tak bisa lepas dari air. Manusia bisa saja tidak makan dalam kurun waktu tertentu, tapi manusia bisa mati jika tidak minum air. Manusia biasa memanfaatkan air tanah untuk keperluan air minum, mandi, mencuci, memasak dan kebutuhan lainnya. Pada umumnya, setiap rumah dilengkapi dengan sumur air tanah. Warga dapat membuat sumur tanah yang berkedalaman 5 hingga 15 meter. Kedalaman tersebut sesuai dengan daerah tempat tinggal atau kondisi tanah daerah yang akan dibuat sumur. b. Sebagai irigasi, Irigasi merupakan hal yang penting dalam bidang pertanian. Jika curah hujan rendah, para petani membutuhkan sistem irigasi untuk mengairi sawah. Sistem irigasi tersebut harus didukung dengan ketersedian air yang cukup. Salah satu solusi dari permasalahan ketersediaan air untuk irigasi adalah keberadaan air tanah. Para petani dapat membuat sumur bor kemudian memompa air dari dalam sumur menuju ke permukaan tanah untuk kemudian di alirkan ke sawah- sawah mereka. c. Penyedia air bersih, Manfaat lain dari air tanah adalah sebagai penyedia air bersih secara alami. Air tanah tertutup di dalam lapisan tanah dan terlindungi oleh batu- batuan. Jenis Janis Batuan Penyusun Lapisan Bumi). Lokasinya yang berada di dalam tanah, serta telah melewati beberapa batuan menjadikan air tanah sebagai sumber air yang tidak perlu di filter lagi karena bebatuan di dalam tanah sudah menjadi penyaring alami bagi tanah, sehingga kebersihan air tanah pun terjamin. Ciri ciri air tanah yang baik dan bersih yaitu airnya tidak keruh (jernih), tidak berasa dan tidak berwarna, mempunyai PH netral, kesadahan air rendah dan tidak mengandung bakteri yang berbahaya seperti bakteri E coli. Sementara itu, air permukaan lebih rentan terhadap pencemaran air karena tidak terlindungi oleh media lain. Meski demikian bukan berarti air tanah tidak bisa tercemar. Air tanah tetap bisa tercemar jika manusia tidak bijak dalam merawat lingkungan.
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 59 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan d. Sebagai pembangkit listrik. Seperti kita ketahui bahwa air merupakan salah satu pembangkit listrik, atau lebih sering disebut dengan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Pada umumnya, PLTA memanfaatkan air tanah permukaan yaitu berupa waduk, danau atau sungai. Akan tetapi ada juga PLTA yang memanfaatkan air tanah sebagai sumber pembangkit listrik. Contohnya di daerah Gombong Selatan. Masyarakatnya memanfaatkan air sungai bawah tanah untuk membuat sumber listrik sendiri. e. Sebagai laboratorium alam, Lokasi air tanah yang dapat dilihat dengan jelas adalah gua. Keberadaan sungai bawah tanah di dalam gua dapat dijadikan laboratorium alam oleh para peneliti. Letaknya yang agak terbuka, membuat sumber air tanah di gua cukup mudah untuk diteliti. Banyak hal yang dapat dieksplor oleh para ahli. Hal itu dikarenakan terdapat banyak organisme unik yang mendiami sungai bawah tanah. C. DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) 1. Pengertian DAS DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut. DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus : a) DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras. b) DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat. Wilayah DAS dapat dibagi menjadi 3 bagian,yaitu : a) DAS bagian hulu adalah daerah terdekat dengan aliran sungai yang merupakan tempat tertinggi dalam suatu DAS. Hulu DAS dicirikan oleh hal-hal sebagai berikut: merupakan daerah konservasi, mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi, merupakan daerah dengan kemiringan lereng besar (lebih besar dari 15%), bukan merupakan daerah banjir, pengaturan pemakaian air ditentukan oleh pola drainase, dan jenis vegetasi umunya merupakan tegakan hutan. b) DAS bagian tengah adalah daerah yang terletak diantara daerah hulu dan daerah hilir.
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 60 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan c) DAS bagian hilir adalah daerah yang dekat dengan jalan keluar air bagi setiap DAS. Daerah hilir DAS dicirikan oleh hal-hal sebagai berikut : merupakan daerah pemanfaatan, kerapatan drainase lebih kecil, merupakan daerah dengan kemiringan lereng kecil sampai dengan sangat kecil (kurang dari 8%), pada beberapa tempat merupakan daerah banjir (genangan), pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi, dan jenis vegetasi didominasi tanaman pertanian kecuali daerah estuaria yang didominasi hutan bakau/gambut. Gambar 3.25 Daerah Aliran Sungai Sumber : www.wikipedia.com
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 61 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan 2. Fungsi DAS a. DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan. b. DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau. c. DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS: a. Iklim b. Jenis batuan yang dilalui DAS c. Banyak sedikitnya air hujan yang jatuh ke alur DAS d. Lereng e. Bentukan alam (mender,dataran banjir dan delta) f. Penggunaan lahan 4. Pemanfaatan perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS) a. Daerah hulu sebagai daerah tangkapan air hujan b. Daerah tengah dimanfaatkan untuk pertanian dan daerah ladang dan permukiman c. Daerah muara dimanfaatkan untuk pertanian, pemukiman dan pusat pusat kota d. Daerah cekungan dimanfaatkan untuk deposit air tanah e. Daerah objek wisata f. Lahan disekitar DAS banyak dimanfaatkan penduduk sebagai lahan pertanian dan non-pertanian g. Sebagai sumber air minum (air tanah) h. Tempat mencuci i. Mandi
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 62 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan j. Transportasi k. Dll 5. Pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS) a. Tidak membuang sampah di sungai. Kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai harus benar-benar dihentikan. Selain dapat mencemari sungai, sampah yang dibuang ke sungai juga dapat membuat hewan-hewan yang hidup di sungai mati. b. Tidak buang air di sungai. Kebiasaan buang air kecil atau besar di sungai harus dihentikan, karena dapat menimbulkan bibit penyakit. c. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri ke sungai. Memang, sungai dianggap sebagai tempat paling mudah untuk membuang limbah cair dari rumah tangga maupun industri. Tapi perlu diingat bahwa limbah tersebut mengandung bahan-bahan kimia yang dapat mencemari air sungai. Untuk itu, limbah yang ingin dibuang ke sungai harus melalui proses tertentu sehingga aman dan tidak mencemari air sungai. d. Melestarikan hutan di hulu sungai. Pohon-pohon yang ada di sekitar hulu sungai sebaiknya tidak digunduli atau ditebangi secara sembarangan agar tidak menimbulkan erosi tanah. Erosi dapat mengakibatkan tanah, pasir dan benda-benda lain dapat terbawa aliran air sehingga membuat sungai menjadi dangkal . D. POTENSI BENCANA YANG BERASAL DARI AIR Masih ingatkah kalian dengan meteri tentang Litosfer? Disana di jelaskan bahwa bumi memiliki 2 tenaga litosfer yaitu endogen dan eksogen. Kedua tenaga tersebut mengakibatkan perubahan relief permukaan bumi. Pada tenaga endogen terdapat tiga tenaga yaitu tektonik, vulkanik dan seisme. Indonesia merupakan daerah yang diapit oleh tiga lempeng tektonik sehingga Indonesia merupakan daerah rawan bencana baik dari pulau sumatera maupun papua. Oleh sebab itu, Indonesia sering terjadi bencana seperti gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longosor. Bencana tersebut bisa saja terjadi karena faktor alam sendiri maupun ulah dari pada aktivitas manusia. Pada modul ini akan dibahas jenis bencana alam dan cara mitigasi serta adaptasi bencana alam. Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 63 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Defenisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam (natural disaster), non alam maupun manusia (man-made disaster). Oleh karena itu, UU No. 24 Tahun 2007 tersebut mendefenisikan mengenai bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. Jadi bencana alam adalah adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Kejadian bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan tempat kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melkalian lebih dari satu wilayah maka dihitung sebagai suatu kejadian. 1. Banjir Adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai. Contohnya, Daerah hilir sungai Bengawan Solo (Bojonegoro), daerah Pacitan, daerah hilir sungai Ciliwung (Jakarta), Bandung dan lain-lain. Banjir memiliki ciri-ciri dan akibat sebagai berikut : a) Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus sepanjang hari b) Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu c) Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan dan pohon d) Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di tempat-tempat yang rendah e) Banjir dapat mengkalianlkan sungai, kolam atau danau f) Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan sampah g) Banjir dapat mengakibatkan korban jiwa, luka berat, luka ringan atau hilangnya orang h) Banjir dapat menyebabkan kerugian yang besar baik secara moril dan materil; Penyebab banjir : a) Curah hujan tinggi b) Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan permukaan air laut
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 64 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan c) Terletak pada suatu cekungan yang di keliligi perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit d) Daya serap tanah rendah e) Banyak permukinman yang dibangun pada dataran sepanjang bantaran sungai f) Drainase tidak lancar g) Kurangnya vegetasi di daerah luhu sungai 2. Tsunami Tsunami berasal dari bahasa jepang yaitu stu berarti lautan dan nami berarti lautan. tsunami dapat di artikan sebagai gelombang ombak lautan. Jadi, tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar lat akibat gempa bumi. Berdasarkan catatan sejarah gempa bumi, Indonesia sering dilkalian tsunami. Setelah meletusnya Gunung Krakatau yang menimbulkan tsunami besar tahun 1883, setidaknya telah terjadi 19 kali bencana tsunami besar di Indonesia selama lebih dari satu abad (1990-2006). Karena tsunami terjadi ketika air laut masuk kedaratan, maka wilayah rawan tsunami adalah sepanjang pantai. Di Indonesia, pantai yang rawan bencana tsunami adalah pantai yang menghadap ke zona tumbukan lempeng dan pantai yang menghadap ke gunung api yang berada di lepas pantai, misalnya pantai yang menghadap Gunung Krakatau. Direktorat Vulkannisme dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa ada 28 wilayah di Indonesia yang dinyatakan rawan gempa dan tsunami. Diantaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Timur bagian Selatan, Bali, NTB, dan NTT. Kemudian Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen dan Fakfak di Papua serta Balikpapan Kaltim. Ciri-ciri Tsunami a. Kecepatan tsunami tergantung pada kedalaman laut dan percepatan grafitasi di tempat tersebut. b. Ketinggian gelombang tsunami berbanding terbalik dengan kecepatan, artinya Jika kecepatan tsunami besar, tetapi ketinggian gelombang tsunami hanya beberapa puluh centi meter saja sebaliknya untuk di daerah pantai, kecepatan tsunaminya kecil sedangkan ketinggian gelombangnya cukup tinggi bisa mencapai puluhan meter (Sumber : Forum.UPI. edu) 3. Abrasi (erosi pantai), adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. 4. Bencana Gelombang Pasang, Gelombang pasang adalah gelombang air laut yang melebihi batas normal dan dapat menimbulkan bahaya baik di lautan ,
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 65 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan maupun di darat terutama daerah pinggir pantai. Umumnya gelombang pasang terjadi karena adnya angin kencang/ topan, perubahan cuaca yang sangat cepat dank arena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari. Kecepatan gelombang pasang sekitar 10-100 km/ jam. Gelombang pasang sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang sedang berlayar pada suatu wilayah yang dapat menenggelamkan kapal-kapal tersebut. Jika terjadi gelombang pasang di laut akan menyebabkan tersaounya daerah pinggir pantai atau di sebut dengan abrasi. Gelombang pasang akibat kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pasang surut disamping itu juga diakibatkan oleh factorfaktor eksternal force seperti dorongan air, swell (gelombang yang ditimbukan dari jarak jauh), badai dan badai tropis yang merupakan fenomena yang sering terjadi di laut. Gabungan atau interaksi dari itu semua menimbulkan anomaly muka air laut yang menyebabkan banjir rob. Contoh daerah laut di indonesia, daerah laut jawa bagian selatan serta perbatasan Sulawesi dengan Kalimantan, daerah Samudera Hindia bagian Selatan Lombok, selatan Pelabuhan Ratu Cilacap, Selatan Karang Bolong, Selatan Pacitan, Selatan Popoh, Selatan Nusa Barung dan lain-lain. E. PENYEBAB KERUSAKAN DAN UPAYA KONSERVASI PERAIRAN DARAT 1) Penyebab kerusakan periran darat a) Limbah industry dan rumah tangga yang dibuang kesungai, danau b) Gundulnya hutan dihulu sungai c) Pemanfaatan danau sebagai sarana peternakan ikan KJA menyebabkan air danau tercemar oleh zat kimia pakan ikan (makanan ikan) 2) Upaya Konservasinya Perairan Darat a) Konservasi Air Tanah Konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan cara pelestarian. Konservasi air tanah adalah upaya pemeliharaan keberadaan air tanah secara berkelanjutan dilihat dari keadaan, sifat, dan fungsi air tanah. Tujuannya agar air tanah senantiasa tersedia dalam kualitas dan kuantitas yang baik untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan dating. Konservasi air tanah antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut :
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 66 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan a. Perlindungan Air Tanah Upaya perlindungam air tanah dapat dilakukan dengan menetapkan kawasan lindung air tanah pada suatu wilayah cekungan air tanah atau kawasan sempadan mata air b. Pelestarian air tanah Upaya-upaya pelestarian air tanah dapat berupa kegiatan pelestarian fungsi daerah imbuhan air tanah dengan vegetasi (Reboisasi, pembuatan hutan kota, dan pembuatan jalur hijau) serta membuat peraturan tentang luasan lahan bangunan. c. Pengawetan Air Tanah Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk pengawetan air tanah, antara lain menghemat penggunaan air tanah, sosialisasi gerakan hemat air, pemanfaatan air tanah untuk air minum menjadi prioritas utama. b) Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kerusakan aliran sungai dapat diakibatkan oleh banyak faktor, seperti penebangan hutan secara berlebihan, penutupan danau dan kantong-kantong air lainnya, berubahnya saluran draenase dan sungai, serta pembuangan limbah ke sungai. Oleh karena itu, para ahli mulai menyelidiki sifat-sifat aliran sungai untuk mengurangi kerusakan. Pengendalian kerusakan aliran sungai dilakukan melalui upaya-upaya konservasi daerah aliran sungai. Konservasi aliran sungai bertujuan untuk melindungi badan sungai, baik bantaran maupun sempadan sungai dari pencemaran. Upaya-Upaya yang dilakukan antara lain adalah sebagai berikut a. Konservasi secara vegetatife, yaitu penghutanan kembali, penutupan lahan terbuka, dan melakukan penanaman mengikuti garis kontur. b. Konservasi secara mekanik , yaitu pembuatan saluran air, terasering, di lereng curam, dan membuat sumur resapan. c) Upaya Pelestarian Danau, yaitu: a. Kelestarian hutan dan penghijauan daerah di sekitar sungai yang menuju ke suatu sungai b. Pencegahan masuknya polutan , misalnya polutan yang berasal dari pabrik ke aliran sungai yang menuju danau sehingga tidak terjadi pencemaran danau.
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 67 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan c. Pembinaan masyarakat yang menangkap ikan di danau agar tidak menggunakan bahan peledak dan racun d. Pembinaan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang menuju ke danau agar tidak membuang sampah ke sungai e. Pembinaan masyarakat di sekitar danau agar menjaga kelestarian lingkungan hidup F. Lembaga Yang Menyediakan Dan Memanfaatkan Data Hidrologi Data hidrologi dapat dimanfaatkan sebagai data dasar dalam melakukan penelitian hidrologi, seperti perencanaan kegiatan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai, perencanaan bangunan irigasi, bangunan air, dan pengendalian banjir. Tedapat beberapa lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data hidrologi, antara lain sebagai berikut: a. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badan penelitian ini bertugas melaksanakan penelitian, pengembangan seta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang sumber daya air b. Balai besar wilayah sungai, kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat Lembaga ini bertugas mengelola seluruh sungai yang ada di Indonesia. Misalnya Balai Besar Wilayah Sungai Citarum bertugas mengelola Citarum dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung bertugas mengelola Ciliwung.
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 68 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2006. Buku Lahan Rawa. www.litbang.pertanian.go.id .Jakarta : Pers. Maulana.Reza Hartono. 2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X, Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta Sindhu, Yasinto.2016. Geografi Kelas X Kurikulum Nasional. Jakarta : Erlangga Wardiyatmoko K,. 2012. Geografi Kelas X . Jakarta : Erlangga Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi Kelas X. Jakarta : Erlangga Handarni, Deti dan Retni Kinteki. 2016. Modul Pelatihan Guru Geografi SMA Kelompok Kompetensi C (Modul Elektonik).Jakarta : Kementrian Kebudayaan dan Pendidikan. Anonimus. http://diantokomang.blogspot.co.id Anonumis http://en.wikipedia.org./wiki/asal usul air Auranuranti.2015. Potensi Sumber Daya Laut. http://auranuranti.blogspot.co.id/2015/09/potensi-sumber-dayalaut-dan.html (Online) diakses 20 Februari 2017 Anonimus.2014. Pencemaran Air Laut. https://himka1polban.wordpress.com/chemlib/makalah/pencemaran -air-laut/(Online) diakses 20 Februari 2017 Anonimus. 2014. Pencemaran Air Laut. http://ilmugeografi.com/ilmubumi/laut/pencemaran-pantai-laut.html (Online) diakses 20 Februari 2017 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut (http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_19_99.htm)