Modul Aja Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Mata Pelajaran : Dasar Kejuruan Fase/Kelas : E / X SMK Nama Penyusun : Andi Ratna Azizah, M.Pd Instansi : SMKN Mandiri 36 Jakarta
MODUL AJAR Pertanyaan Pemantik : 1. Teknologi apa yang dapat menghubungkan jaringan internet tanpa menggunakan kabel? 2. Perangkat apa yang dibutuhkan untuk menghubungkan semua komputer dalam lab sekolah? 3. Apakah yang kalian ketahui tentang Wireless LAN? 4. Bagaimana membangun sebuah koneksi WLAN dari sebuah perangkat router ke perangkat lain? 1. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu memahami prinsip dasar dan Sistem WLAN 1.1 Memahami pengertian, fungsi, cara kerja WLAN 1.2 Menjelaskan perkembangan teknologi WLAN 1.3 Melakukan konfigurasi WLAN Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Konsentrasi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan Mata Pelajaran : Dasar Kejuruan Elemen Metode Pembelajaran : ; Problem Based Learning (PBL) : Peserta didik mampu memahami prinsip dasar sistem Wireless Local Area Network (WLAN) Fase dan Kelas : E / Kelas X SMK Materi : 1. Pengertian, fungsi, cara kerja WLAN 2. Teknologi WLAN 3. Konfigurasi WLAN Penyusun : Andi Ratna Azizah, M.Pd Instansi : SMKN 36 Jakarta Alokasi Waktu : 6 JP @ 45 Menit Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri dan bernalar kritis Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami prinsip dasar sistem IPV4/IPV6, TCP IP, Networking Service, Sistem Keamanan Jaringan Telekomunikasi, Sistem Seluler, Sistem Microwave, Sistem VSAT IP, Sistem Optik, dan Sistem WLAN.
2. Langkah Pembelajaran Pertemuan ke-1 (6x45 menit) No Kegiatan Deskripsi Estimasi Waktu 1. Pendahuluan 1. Guru membuka kegiatan dengan memberi salam dan menyapa peserta didik 2. Guru menyapa peserta didik dan menanyakan perasaan peserta didik 3. Guru melakukan Teknik STOP (mainfulness) 4. Guru menanyakan kepada peserta didik siapa yang akan memimpin doa sebelum aktifitas dimulai 5. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik 6. Guru melakukan apersepsi dengan menghubungkan pembelajaran sebelumnya dan yang akan dipelajari pada sesi ini. 7. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dinamika kelas mengacu kesepakatan kelas 8. Guru memberi pujian terhadap perilaku peserta didik yang sesuai kesepakatan kelas 20 Menit 2. Inti 1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai, skenario pembelajaran, apersepsi, penilaian, pengkondisian dan motivasi. 2. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan pemantik yang diajukan oleh guru untuk menumbuhkan ketertarikan terhadap materi yang akan dipelajari, guru memberikan pujian kepada peserta didik yang aktif menjawab 3. Guru menyampaikan pemaparan umum tentang materi prinsip dasar dan fungsi wireless LAN. 220 Menit
4. Peserta didik dipersilahkan membentuk kelompok diskusi dengan bantuan guru. Masing masing siswa berkumpul : Kelompok 1 ; gaya belajar audio Kelompok 2 : gaya belajar visual Kelompok 3: gaya belajar kinestetik 5. Masing masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian di depan kelas dalam bentuk : Audio atau Visual atau Kinestetik (demontrasi) ( 6. Kelompok lain memperhatikan dan dapat memberikan pertanyaan atau tanggapan. 7. Setelah semua kelompok selesai menyampaikan hasil diskusinya, peserta didik menyimak dan memperhatikan penjelasan dan penguatan yang diberikan oleh guru, dan guru memberikan pujian kepada peserta didik. 8. Peserta didik memperhatikan arahan dan penjelasan guru terkait apa yang telah dipelajari dan yang akan dipelajari pada pembelajaran berikutnya. 9. Peserta didik menyerahkan hasil diskusi kelompok dan guru memberikan apreasi /pujian. 10. Penutup 1. Guru membuka sesi tanya jawab sebelum merefleksikan hasil kegitan pembelajaran bersama dengan peserta didik. 2. Guru memberikan apresiasi dan motivasi pada siswa atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 3. Guru membuat hubungan antar materi sebelum menutup kegiatan 4. Guru menutup kegiatan dengan berdoa dan salam 30 Menit 3. Asesmen Formatif a. Jelaskan pengertian dari wireless LAN? b. Jelaskan standar perangkat 802.x! c. Jelaskan perkembangan teknologi WLAN dari masa ke masa! d. Apa yang anda ketahui tentang teknologi WIMAX? e. Jelaskan tentang konsep modulasi dari ASK, FSK, dan PSK! f. Jelaskan perbedaan WI-FI dan WIMAX!
4. Refleksi Isilah pernyataan berikut ini sebagai refleksi pembelajaran! 1. Dari hasil kegiatan pembelajaran apa saja yang telah anda perolehdari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap? 2. Apakah anda merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut, jika ya apa manfaat yang anda peroleh? jika tidak mengapa? 3. Apa yang anda rencanakan untuk mengimplementasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dari apa yang telah anda pelajari? 4. Apa yang anda harapkan untuk pembelajaran berikutnya? LAMPIRAN 1. Bahan Ajar Apa itu Wireless LAN? Local Area Network (LAN) merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa komputer yang tersambung melalui saluran fisik (kabel). Jadi, Wireless LAN (WLAN) itu sendiri berarti jaringan LAN tanpa kabel. Teknologi ini muncul seiring dengan perkembangan serta kebutuhan untuk akses jaringan yang mobile (bergerak) yang tidak membutuhkan kabel sebagai media tranmisinya. Dengan menggunakan teknologi frekuensi radio, wireless LAN mengirim dan menerima data melalui media udara, dengan meminimalisasi kebutuhan akan sambungan kabel. Media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan infrared (IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area disekitarnya. Dengan begitu, wireless LAN telah dapat mengkombinasikan antara konektivitas data dengan mobilitas user. Sejarah Wireless LAN Perusahaan pertama yang mengembangkan teknologi wireless LAN ini adalah IBM dan Hewlett-Packard yaitu pada akhir tahun 1970-an. IBM merancang dengan teknologi Infrared sementara HP dengan teknologi RF (frekuensi radio). Namun, hasilnya (dengan data rate hanya 100 Kbps) masih belum seusai standar IEEE (Institute of Electrical And Electronics Engineer – Asosiasi Insinyur Elektro Internasional) untuk membangun suatu LAN yaitu 1 Mbps. Jadi, awalnya produk ini tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, FCC (Federal Communications Commission – Badan Regulasi Teknologi Komunikasi AS) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik
spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps. Perkembangan Wireless LAN Akhirnya, pada tahun 1997 IEEE membuat suatu spesifikasi/standar WLAN yang pertama dengan kode IEEE 802.11 (bekerja pada frekuensi 2.4 GHz). Standar ini diciptakan oleh Komite IEEE (kode IEEE 802) yang menangani standardisasi jaringan LAN/MAN. Hanya sayang kecepatan komunikasi datanya baru 2 Mbps. Oleh karena itu, pada tahun 1999 muncul spesifikasi baru bernama 802.11b dimana tipe ini bisa mencapai data rate 11 Mbps. Namun, ada satu kelemahan dari tipe ini, yaitubanyak alat-alat lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi ini 2.4 GHz (misal: cordless phone, microwave oven, dll.). Jadi, sangat mungkin terjadi Interferensi yang akan menggangu performa WLAN tipe ini. Perubahan dan spesifikasi baru yang lebih mumpuni pun bermunculan. Misalnya, tak lama setelah tipe 802.11b, IEEE membuat spek baru 802.11a yang menggunakan frekuensi 5 GHz dan data rate mencapai 54 Mbps. Kemudian pada tahun 2002, muncul 802.11g yang menggabungkan kelebihan pada 802.11b dan 802.11a. Tipe ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, artinya pemakaiannya dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan LAN card 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya. Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b dan 802.11g. Teknologi ini dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. Lebar frekuensi tipe 802.11n ini 2.4 GHz dengan data rate mencapai 100Mbps. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Perbedaan Wireless 802.11a/b/g/n Dirangkum dalam tabel berikut: Jenis Data Rate Frekuensi Kompatibilitas Modulasi 802.11b 11 Mbps 2.4 GHz b DSSS 802.11a 54 Mbps 5 GHz a OFDM 802.11g 54 Mbps 2.4 GHz b, g OFDM, DSSS 802.11n 100 Mbps 2.4 GHz b, g, n OFDM
Jenis Perkiraan Jangkauan (Indoor) Perkiraan Jangkauan (outdoor) radius (m) tinggi (feet) radius (m) tinggi (feet) 802.11b 38 125 140 460 802.11a 35 115 120 390 802.11g 38 125 140 460 802.11n 70 230 250 820 Access Point Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access Point dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired LAN, mengkonversi sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalukan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio. Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan semakin banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari beberapa vendor. Konfigurasi Perangkat Wireless LAN Pertama-tama kita mempersiapkan perangkat wireless, di antaranya komputer yang telah disesuaikan dengan spesifikasinya untuk digunakan sebagai router, card wireles LAN (Wi-Fi) atau dapat kita juga menggunakan USB Wireless LAN (WLAN), kabel USB, dapat juga perangkat tersebut kita ganti dengan menggunakan acces point. Jenis perangkat lainnya adalah pingtail, antena eksternal, UTP LAN, dan switch.
Setelah kita mempersiapkan semua jenis perangkat yang telah dibahas pada bab sebelumnya, ada dua cara untuk menghubungkan antar-PC dengan jaringan wireles, yaitu dengan system adhoc dan system infractructure. Sistem yang dibuat sebagai contoh adalah sistem peer to peer. Jaringan peer to peer merupakan jaringan komputer dengan setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi klien secara bersamaan. Keunggulan Jaringan peer to peer adalah sebagai berikut. 1. Antarkomputer dalam jaringan dapat saling berbagi sumber daya atau fasilitas yang ada, misalnya hard disk, drive, fax/modem, printer. 2. Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server. Salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringa. 3. Kelangsungan kerja jaringan tidak bergantung pada satu server, Bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, maka jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalim gangguan. Kelemahan jaringan peer to peer adalah sebagai berikut. 1. Proses troubleshooting jaringan yang relatif lebih sulit karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Pada jaringan client-server, komuniasi adalah antara server dan workstation. 2. Untuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server,karena setiap komputer/peer selain harus mengelola pemakain fasilitas jaringan, juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri. 3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing-masing fasilitas yang dimiliki. 4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka back-up harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
Langkah-langkah Konfigurasi WLAN Adalah sebagai berikut. 1. Pemasangan Konektor Langkah-langkah untuk pemasangan konektor, antara lagin sebagai beriku. Kabel coaxial 1. Kabel coaxial yang kita gunakan dibuka dengan penampangan melintang, seperti gambar di samping. 2. Memasang kabel dengan cermat dan teliti. 3. Menyolder pin ujung konektor dengan rapi dan jangan sampai terjadi short. 4. Perhatikan urutan pemasangan pin sehingga kabel tidak mudah bergeser dan kendor. 5. Proses berikutnya menutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah terjadinya kebocoran dan interferensi. 6. Lapisan konektor yang sudah diikuliti dengan aluminium foil dan lakukan pemukaan sambungan konektor dengan isolator TBA. 2. Pembuatan POE POE ( Power Over Ethernet ) Merupakan sistem yang memanfaatkan kabel UTP yang berguna dapat mentransmisikan daya ( power ) melalui pair ( pasangan kabel ). Dalam kabel UTP terdapat empu buah pair, dengan 2 pair digunakan untuk menstraimisikan power. POE diperlukan untuk injeksi catu daya ke perangkat wireless yang dipasang di atas tower. POE mempunya manfaat untuk mengurangi kerugian power atau terjadinya loss akibat
penggunaan kabel dan konektor. Teknologi POE telah banyak didukung oleh perangkat jaringan,, misalnya switch atau wireless acces point sehingga tidak diperlukan catu daya yang terpisah. Hanya dengan sebuah kabel UTP yang dipasangkan antara switch dan acess point. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Menyiapkan kabel UTP dengan konektor RJ-45, kabel yang berwarna hijau + putih-hijau dan oranya + putih putih-oranye dilakukan pemasangan seperti biasa, kabel cokelat + putih-coklat untuk pemasangan posisi negatif dan positif. Kabel UTP 2. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan kabel konektor power untuk access point kemudian melakukan proses modifikasi dengan access point dan switch seperti terlihat pada gambar berikut, Proses Modifikasi Kabel UTP 3. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan isolasi untuk menutup kabel yang sudah terkulit dan seperti terlihat pada gambar berikut.
Pemasangan konekor dan kabel UTP pada access point Langkah selanjutnya menyambungkan ke catu daya yang sudah disiapkan. AC adapter yang output-nya melalui kabel UTP Catatan : Permasalahan yang umum terjadi dalam pembuatan POE adalah sering terjadinya short karena kabel dan konektor power yang digunakan sangat kecil penampangnya sehingga mudah bergeser, kita harus-benar teliti dalam melakukan pemasanga. Jangan sampai kendor. kemudian, Uji semua sambungan menggunakan multimeter. 3. Instalasi Antena Langkah awal yang dilakukan dalam pemasangan, antena adalah memastikan tidak ada halangan pada pemasangan antena. Selai itu, kita harus memperhaikan sambungan kabel dan konektor kemudian pasang antena dengan rapi dan sesuaikan kedudukan BTS.
Pemasangan antena pada jaringan wireless 4. Instalasi Perangkat Radio Instalasi perangkat radio dengan cara melakukan proses instalasi sesuai aturan yang ada dan benar-benar dikenali oleh sistem operasi yang sesuai. Lakukan proses instalasi sistem operasi dengan benar kemudian lakukan proses instalasi NT dengan menentukan alokasi alamat IQ,IRQ, dan DMA. Proses instalasi perangkat radio 2. Lembar Kerja Peserta Didik PRAKTIKUM PEMBUATAN HOTSPOT DAN MANAJEMEN BANDWITH SEDERHANA DENGAN MIKROTIK HAP-LITE RB 941-2nD Skenario projek: Buatlah konfigurasi hotspot dari router mikrotik dengan beberapa user, sesuaikan nama SSID dengan nama kelompok, kemudian batasi penggunaan internet dari tiap user/client menggunakan metode simple queue dengan ketentuan sebagai berikut:
Alat dan Bahan: • 1 buah wireless router mikrotik • 3 buah kabel jaringan (1 cross, 2 straight) • 2 buah PC client/laptop • 2 buah handphone Langkah kerja: 1. Siapkan kabel jaringan sesuai kebutuhan 2. Hubungkan kabel dari modem ISP ke port eth01 pada mikrotik 3. Hubungkan kabel dari port eth02 mikrotik ke PC/Client 1 4. Hubungkan kabel dari port eth03 mikrotik ke PC/Client 2 5. Buatlah konfigurasi hostspot pada Wlan1 Mikrotik 6. Buatlah konfigurasi pada port eth02 dan eth03 yang terhubung ke client agar semua 7. client mendapatkan akses internet. 8. Batasi penggunaan masing-masing client maupun hotspot dengan metode simple queue. 9. Lakukan pengujian terhadap semua client dengan menggunakan speedtest. 10.Buat laporan hasil pekerjaan kelompok dengan lengkap 3. Lembar Penilaian (Terlampir)