The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Muhammad Rzqi, 2021-03-09 04:16:25

Laporan Praktikum Bioteknologi "Pemanfaatan Mikroorganisme Pada Pembuatan Tapai SIngkong"

Nama : Muhammad Rizqi R.
Kelas : XII MIPA 1
kelompok : 6

Keywords: Bioteknologi

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI | KELOMPOK 6 |XII MIPA 1 1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tapai merupakan makanan tradisional yang sangat populer dan digemari di
masyarakat. Hal ini tidak lain karena rasanya yang nikmat, harga yang murah dan
tentunya mengandung gizi yang baik dan tentunya karena proses pembuatannya yang
dapat dikatakan sangatlah mudah sehingga dapat dibuat dirumah sendiri dikarenakan
bahan yang mudah didapatkan, serta proses pembuatannya hanya menggunakan peralatan
dapur sedernaha. Bahan pokok pembuatan tempe biasanya menggunakan beras ketan,
namun tidak hanya menggunakan beras ketan, tapai juga dapat dibuat dari singkong,
pisang dan bahan lainnya. Namun pada praktikum kali ini akan dilakukan pembuatan
tapai menggunakan Singkong

Jika ditinjau dari proses pembuatan, dapat diketahui bahwa tapai merupakan salah

satu produk bioteknologi berbasis konvensional. Hal ini karena melibatkan mikrobia

eukariotik yaitu jamur yang biasanya diperoleh dari ragi artinya di dalam ragi tersebut

mengandung jamur yaitu Sacchoromiyces cerevicae. Sacchoromiyces

cerevicae berperan dalam mengubah karbohidrat menjadi alcohol dan karbondioksoda

melalui proses fermentasi.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembuatan tape.
2. Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.
3. Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong.

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI | KELOMPOK 6 |XII MIPA 1 2

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Tapai merupakan hasil dari proses fermentasi dari bahan-bahan yang mengandung
karbohidrat seperti beras ketan dan ubi kayu. Dalam proses fermentasi yang melibatkan
aktifitas mikroorganisme ini terjadi proses pengubahan karbohidrat menjadi etanol,
sehingga bahan makanan hasil fermentasi menjadi lebih enak rasanya (Sutanto, 2006).

Tapai mempunyai rasa sedikit manis dengan sedikit rasa alkohol dan aroma
semerbak yang khas. Tekstur lunak dan berair serta mengasilkan cairan yang merupakan
efek dari efek fermentasi. Rasa manis pada tapai dipengaruhi oleh kadar gula dari tapai
itu sendiri. Tetapi kadang – kadang pada sejenis tapai tertentu timbil rasa asam agak
menyengat. Hal ini biasanya disebabkan oleh perlakuan selama proses pembuatan yang
kurang teliti, misalnya penambahan ragi yang terlampau banyak, penutupan yang kurang
sempurna selama proses fermentasi berlangsung, ataupun karena proses fermentasi yang
terlalu lama (Oyon Suwaryono dan Yusti Ismaeni, 1987 dalam Santosa, 2010).

Fermentasi merupakan suatu cara yang telah dikenal dan digunakan sejak lama
sejak jaman kuno. Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi
produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Bioteknologi
berbasis fermentasi sebagian besar merupakan proses produksi barang dan jasa dengan
menerapkan teknologi fermentasi atau yang menggunakan mikroorganisme untuk
memproduksi makanan dan minuman seperti: keju, yoghurt, minuman beralkohol, cuka,
sirkol, acar, sosis, kecap, dll (Nurcahyo, 2011).

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI | KELOMPOK 6 |XII MIPA 1 3

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Sabtu, 6 Maret 2021
Waktu : Pukul 13.00 – 16.00
Tempat : Airmas Bandar Paradise Blok C No 6

B. Alat dan Bahan • Talenan
• Piring
1. Alat • Saringan
• Panci
• Capitan
• Baskom
• Pisau

2. Bahan • Air
• Singkong • Daun Pisang Secukupnya
• Ragi

C. Prosedur Kerja

1. Kupas kulit singkong dan cuci Singkong yang telah dikupas.
2. Potong singkong menjadi beberapa keinginan sesuai Selera
3. Cuci kembali potongan singkong hingga bersih, dan letakkan potongan singkong

yang sudah dibersihkan kedalam baskom
4. Rebus singkong hingga setengah matang, tetap perhatikan selama perebusan,

jangan sampai singkong merekah
5. Angkat dan tiriskan singkong yang telah direbus hingga kering
6. Masukkan singkong ke dalam baskom bersih yang sudah dialasi daun pisang, dan

campurkan dengan ragi secara merata
7. Tutup dan biarkan selama beberapa hari.

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI | KELOMPOK 6 |XII MIPA 1 4

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Before :

After :

B. Pembahasan
Tapai merupakan hasil dari proses fermentasi dari bahan-bahan yang mengandung

karbohidrat seperti beras ketan dan singkong. Dalam proses fermentasi yang melibatkan
aktifitas mikroorganisme ini terjadi proses pengubahan karbohidrat menjadi etanol,
sehingga bahan makanan hasil fermentasi menjadi lebih enak rasanya (Sutanto, 2006).

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI | KELOMPOK 6 |XII MIPA 1 5

Pada proses pembuatan tape singkong jamur ragi (saccharomyces cereviceae)
Klasifikasi dari jamur ragi tersebut :

Nama ilmiah: Saccharomyces cerevisiae
Kelas: Saccharomycetes
Filum: Ascomycota
Famili: Saccharomycetaceae
Klasifikasi lebih tinggi: Sakaromises
Subfilum: Saccharomycotina

Jamur ragi tersebut memakan glukosa yang ada didalam singkong sebagai
makanan untuk pertumbuhanya, sehingga singkong akan menjadi lunak jamur tersebut
akan merubah glukosa menjadi alkohol. Jamur tersebut akan mengeluarkan enzim yang
dapat memecah karbohidrat dari singkong menjadi gula yang lebih sederhana.

Manfaat tapai singkong diantaranya: Baik untuk sistem pencernaan, Mengontrol
tekanan darah, Mencegah terjadinya anemia, Menjaga otot dan saraf, Sumber nutrisi bagi
tulang dan sendi, Membuang racun dalam tubuh.

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI | KELOMPOK 6 |XII MIPA 1 6

C. Dokumentasi pengerjaan
,

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI | KELOMPOK 6 |XII MIPA 1 7

BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional(tradisional) karena

masih menggunakan cara-cara yang terbatas.
2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam

singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi
lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang
dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh
karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula
sebelumnya.
4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi
Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu
proses pemecahan enzim tersebut.
5. Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi
yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses
pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi
tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan
oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada singkong harus tertutup rapat.

B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan yaitu agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan
tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.

BAB VI
PENUTUP

Demikian laporan penelitian yang dapat kami paparkan. Kami selaku penulis memohon
maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam laporan ini. Kami berharap
laporan ini dapat memberikan manfaat, Terimakasih.

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI | KELOMPOK 6 |XII MIPA 1 8

DAFTAR PUSTAKA
Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta
Santosa, Agus. Prakosa, Cucut. 2010. Karakteristik Tapai Buah Sukun Hasil

Fermentasi Penggunaan Konsentrasi Ragi Yang Berbeda. Vol. 22. No.
73.
Sutanto, Teja Dwi. Dkk. Jurnal Gradien. Studi Kandungan Etanol Dalam
Tapai Hasil Fermentasi Beras Ketan Hitam Dan Putih. Vol. 2 No.1.
http://kotakmipa.blogspot.com/2017/01/laporan-praktikum-biotek-tapai.html
https://frahmina.wordpress.com/2015/09/24/laporan-biologi-pembuatan-tape-
singkong
http://tapesingkongbioteknologi.blogspot.com/

PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI | KELOMPOK 6 |XII MIPA 1 9


Click to View FlipBook Version