Inggrit
tina
bunga
2020015256
Kelas:
3G
ROLE PLAING
PENGERTIAN ROLE PLAYING
Role playing adalah suatu cara penugasan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Dengan
kata lain bahwa model pembelajarandengan melakukan permainan
peran yang didalamnya terdapat aturan,tujuan,dan unsur senangdalam
melakukan proses belajar mengajar. Model pembelajaran role playing
atau bermain peran ini merupakan pembelajaran yang
lebihmenekankan pada permainan gerak dan siswa biasanya dilatih
untuk memahami, memperagakansetiap peran-peran yang di
perankannya untuk selanjutnya biasanya siswa di tugaskan
untukmemberikan penilaian baik kekurangan atau kelebihan dari
peran dimainkan ataupun juga jalancerita yang diperankannya. Selain
penilaian terhadap peran penilaian terhadap jalan cerita dalamrole
playing tersebut biasanya dijadikan bahan refleksi dalam model
pembelajaran role playingmisalnya menentukan apa isi dari cerita
tersebut,hikmah yang didapat dalam ceritanya dan lain-lain Menurut
Zaini (2008), ada tiga aspek bermain peran yaitu :
1.Mengambil peran ( Role Playing ), yaitu tekanan ekspektasi sosial
terhadap pemeran peran. Contohnya adalah pada hubungan keluarga
(apa yang harus dikerjakan anak perempuan ) atau berdasarkan tugas (
bagaimana seseorang agen polisi bertindak dalamsituasi sosial )
2.Membuat peran ( Role Marking) yaitu kemampuan pemegang peran
untuk berubahsecara dramatis dari satu peran keperan yang lain dan
menciptakan serta memodifikasi peran sewaktu-waktu diperlukan
3.Tawar menawar peran (Role Negotitation ),yaitu tingkat dimana
peran negosiasikandengan pemegang peran lain dalan parameter dan
hambatan interaksi sosial
Kelemahan atau kekurangan metode bermain
peran,diantaranya yaitu :
1. Role Playing membutuhkan waktu yang relatif panjang atau banyak
2. Membutuhkan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak
guru maupun siswa dan initidak semua guru memilikinya.
3. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu
untuk memerankan suatuadegan tertentu .
4. Jika pelaksanaan bermain peran atau role playing mengalami
kegagalan,bukan saja dapatmemberi kesan kurang baik,tapi juga
bearti tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Prinsip -prinsip Role Playing
1. Penggunaan model role playing harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran,agar tujuandapat tercapai secara efektif dan efisien
2. Mengetahui kemampuan awal siswa.
3. Kemudahan materi untuk dapat diterapkan dalam model role
playing.
4. Kegunaan model role playing dalam penyampaian materi itu
sendiri.
Prinsip -prinsip Metode Role Playing
1. Prinsip dasar dalam pembelajaran bermain sebagai berikut :
setiap anggota kelompok(siswa) bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa
semua anggota adalah tim
3. Kelompok mempunyai tujuan yang sama
4. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan
tanggung jawab yang samadiantara anggota kelompoknya
5. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi
6. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan
dan membutuhkan keterampilanuntuk belajar bersama selama
proses belajarnya
7. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta
mempertanggungjawabkan secaraindividual materi yang
ditangani dalam kelompok bermain.
Langkah-Langkah
1. Persiapan simulasi
• Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak
dicapai oleh simulasi
• Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang
akan disimulasikan
• Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam
simulasi,peranan yang harusdimainkan oleh para
pemeran,serta waktu yang disediakan
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
khususnya pada siswayang terlibat dalam pemeranan simulasi
2. Pelaksanaan simulasi
•Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran
•Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian
• Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran
yang mendapat kesulitan Simulasi hendaknya dihentikan
pada saat puncak .Hal ini dimaksudkan untukmendorong
siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang
sedangdisimulasikan
• Melakukan diskusi baik tentang jalannya
simulasi,maupun materi cerita yangdisimulasikan. Guru
harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik
dantanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.