E-BOOK
BAHAN DAN ALAT PEMBUATAN BATIK
Mata Pelajaran: Muatan Lokal Membatik
Guru Pengajar: Anita Sari, S.Ag.
Disusun Oleh:
Richa Dewi Asih
Kelas X IPS 2
SMA NEGERI 1 BONTANG
KOTA BONTANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kesempatan sehingga
penyusunan e-book yang berjudul “Bahan dan Alat Pembuatan Batik” dapat selesai dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Penyusunan e-book ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran yang
diampu oleh Ibu Anita Sari, S.Ag. Dengan begitu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Anita Sari, S.Ag. yang telah memberikan bimbingan selama penyusunan e-book ini.
Meskipun penulis menyadari bahwa e-book ini masih memiliki banyak kekurangan tetapi penulis
berharap e-book ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan pengetahuan terkait
Bahan dan Alat dari Batik.
Semoga e-book yang telah disusun ini dapat dipahami dengan baik oleh pembaca dan berguna
untuk berbagai pihak. Penulis memohon maaf atas kesalahan yang ditemukan dalam e-book ini dan
mohon untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan e-book di masa depan.
Bontang, 12 Januari 2022
Richa Dewi Asih
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I.............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan........................................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 2
2.1 Bahan Pembuatan Batik Tulis ....................................................................................................... 2
2.2 Alat Pembuatan Batik Tulis ........................................................................................................... 5
3.1 Bahan Pembuatan Batik Printing ................................................................................................ 11
3.2 Alat Pembuatan Batik Printing................................................................................................... 14
4.1 Bahan Pembuatan Batik Cap....................................................................................................... 14
4.2 Alat Pembuatan Batik Cap ......................................................................................................... 15
5.1 Bahan Pembuatan Batik Cap Kombinasi Tulis............................................................................. 17
5.2 Alat Pembuatan Batik Cap Kombinasi Tulis ............................................................................... 18
6.1 Bahan Pembuatan Batik Celup Ikat............................................................................................. 18
6.2 Alat Pembuatan Batik Celup Ikat ................................................................................................ 20
7.1 Bahan Pembuatan Batik Colet atau Lukis ................................................................................... 20
7.2 Alat Pembuatan Batik Colet atau Lukis ....................................................................................... 21
BAB III.......................................................................................................................................................... 22
PENUTUP..................................................................................................................................................... 22
8.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batik tulis adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang teknis pembuatan motifnya
langsung ditulis secara manual. Alat untuk menulisnya atau yang biasa disebut cating terbuat dari
tembaga dengan gagang dari bambu. Jadi batik tulis inilah yang disebut-sebut sebagai batik asli warisan
turun-temurun nenek moyang bangsa Indonesia karena proses dan pengerjaannya yang masih tradisional
dan manual tentunya. Di karenakan teknik pengerjaannya yang tradisional dan manual otomatis
pengerjaannya lebih lama dan lebih rumit di banding dengan batik cap dan batik printing, tapi itu pula lah
yang membuat batik tulis lebih berharga dan unik di banding batik lainnya. Harga dari batik tulis juga
lumayan mahal dibanding dengan batik dengan teknik pembuatan yang lainnya. Perbedaan mendasar
batik tulis dibanding batik lainnya adalah adanya perbedaan di setiap polanya, misal sejumlah titik atau
lengkungan garis yang tidak sama karena di buat manual dengan tangan. Namun inilah kelebihan dari
batik tulis dibanding jenis batik lainnya.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan kliping “Bahan dan Alat Pembuatan Batik Tulis” ini antara lain
sebagai berikut.
1. Mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan batik tulis.
2. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan batik tulis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahan Pembuatan Batik Tulis
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan batik tulis amtara lain sebagai berikut.
a) Kain putih atau kain mori
Pada awalnya kain yang digunakan adalah hasil tenunan sendiri pada abad ke-19 mulai
digunakan. karena kain mori adalah kain terbaik dan paling cocok untuk membatik. Kain mori
memiliki gramasi yang tepat, tidak terlalu tebal, tidak juga terlalu tipis. Kerapatan benangnya pas dan
juga memiliki daya serap yang tinggi sehingga sangat cocok untuk membatik yang membutuhkan
beberapa tahapan sebelum benar-benar jadi. kain putih impor saat ini kain yang digunakan tidak
hanya kain mori tetapi juga kain sutra. Kain mori kain mori adalah kain yang berasal dari bahan kapas
dan telah mengalami proses pemutihan dan merupakan kain katun yang memiliki bermacam kualitas.
Adapun jenis kain mori dapat dilihat pada penjabaran berikut.
Gambar 2. 1 Kain Mori
Sumber: Google.com
1) Kain mori primisima yaitu kain yang berkualitas tinggi mempunyai serat benang yang cukup
rapat dengan ketebalan yang baik dan lembut. Dengan kontruksi benang 50-56, mori primissima
dikategorikan sebagai mori berkualitas tinggi. Selain konstuksi benangnya, mori primissima ini
juga punya kerapatan benang di angka 100-120 inchi. Tidak hanya itu, kepadatan benang
penyusunnya pun sangat baik, yaitu di kisaran 105-125 per inchi. Mori primissima ini banyak
digunakan untuk batik-batik yang bernilai tinggi dan berharga mahal. Biasanya dalam bentuk
gulungan dengan ukuran 1,06 m dan panjang 15,5 m. merek yang terkenal dipasaran crown, kreta
kencana dan bendera. Kain mori berjenis prima memiliki kualitas sedang dengan benang yang
sedikit kasar, dengn merek yang tekenal kupu,menjangan, ayam mas. Mori prima memiliki
kualitas sedikit di bawah primissima, namun masih terkategorikan mori yang bagus. Ketebalan
benangnya lebih rendah dari primissima. JIka primissima dibuat dengan konstruksi benang 50-56,
2
mori prima ini dibuat pada konstruksi 36-46 saja. Untuk pembuatan baik cap biasanya banyak
menggunakan mori jenis prima.
2) Kain Santyu, kain ini sering digunakan perajin untuk membuat batik karna harganya yang
terjangkau dan termasuk dalam katagori menengah. Kain santyu memiliki kualitas sedang/
menengah dank arena harganya yang lebih terjangkau banyak batik yang dibuat dengan kain
santyu. Kain santyu ada dua yaitu kain santyu super B dan super A. Santyu super A lebih baik
kualitasnya daripada super B. Lebar kain santyu yaitu 110-115 cm tergantung merk dan proses
ketelannya.
3) Kain mori biru merupakan kain dengan kualitas rendah dengan tekstur kasar, merek dipasaran
nanas, cendrawasih. Mori biru kualitasnya masih di bawah prima. Itu karena semua komponen
penyusun mori biru sedikit lebih buruk dari mori prima dan primissima. Kontruksi benangnya
hanya 28-36 saja. Tebal benangnya juga di bawah prima, begitu juga dengan ketebalannya yang
jauh lebih tipis. Kualitas ini mempengaruhi proses pembatikkan dan pewarnaan yang jadi kurang
berkualitas juga.
4) Kain Samforis kain ini merupakan jenis baru yang digunakan untuk membatik, belum terlalu
banyak beredar di pasaran, kualitasnya sedikit lebih bagus dibandingkan katun santyu. Harganya
lumayan mahak, kainnya tebal dan halus, sangat cocok untuk bahan baju model jas dan celana.
5) Katun Sada merupakan katun dengan kualitas terendah jenis ini memiliki tekstur kasar dan tipis,
jika dipakai akan terasa panas dan sedikit gatal.
6) Kain sutra, kain ini memiliki kualitas yang sangat tinggi dan sering digunakan oleh para pembatik
untuk menghasilkan batik dengan kualitas tinggi, kain ini memiliki tekstur halus dan lembut
7) Kain Dobi, kain ini sering disebut dengan kain setengah sutra karena memiliki tekstur halus
seperti sutra, memiliki kualitas dibawah kain sutra. kualitas batik ditentukan oleh kain yang
digunakan
b) Lilin Malam
Malam merupakan salah satu material wajib yang harus digunakan untuk membatik karena
bersifat cepat menyerap pada kain tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorotan. Lilin
malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk menahan warna agar tidak masuk ke
dalam serat kain di bagian yang tidak dikehendaki. Sedangkan bagian yang akan diwarnai dibiarkan
tidak ditutupi lilin. Fungsi utama malam batik adalah sebagai penutup bidang yang sudah disesuaikan
agar tidak terkena warna atau untuk tujuan mempertahankan warga agar tidak diwarnai dalam proses
pewarnaan kain. Adapun beberapa jenis lilin malam antara lain sebagai berikut.
3
Gambar 2. 2 Lilin Malam
Sumber: Google.com
1) Malam tembokan atau popokan
Jenis ini digunakan untuk menjaga agar kain yang bermotif dapat dirintangi secara sempurna.
Ciri-cirinya yaitu sulit dicairkan dan cepat membeku, daya ikat yang kuat sehingga cepat melekat
pada kain, sulit untuk dilorod, tidak meninggalkan bekas ketika selesai dilorod, berwarna coklat
2) Malam klowong
Fungsinya untuk menutupi ragam hias dan desain batik yang dilakukan secara reng-rengan dan
nerusi (bolak balik di kedua sisi kain), kerangka morif yang menggunakan lilin ini adalah isen isen
seperti cecek, sawut dll. Ciri cirinya : mudah encer dan mudah membeku, dapat membuat garis motif
yang tajam, mudah dilorod dan tidak meninggalkan bekas ketika dilorod, lilin ini mudah hancur jika
salah memberikan perlakuan pada kain. Berwarna kuning pucat.
3) Lilin tutupan
Fungsinya untuk menutupi warna motif tertentu yang dipertahankan pada kain setelah dicelup
atau dicolet , berwarna lebih coklat. Ciri-cirinya ; mudah cair dan membeku, mudah dilorot, daya
lekat cukup kuat, tidak tahan terhadap alkali.
c) Pewarna Batik
Zat pewarna batik terbuat dari 2 bahan yaitu bahan alami dan bahan sintetis (buatan) antara lain
sebagai berikut.
Gambar 2. 3 Pewarna Batik
4
Sumber: Google.com
1) Bahan alami
Warna alam terbuat dari daun-daunan, umbi, akar, kulit kayu.
Contoh warna alam diantaranya adalah :Kulit kayu mahoni, jelawe, secang, tegeran, kayu nangka,
hingga bahan jamu, pohon nila, dan daun tom.
2) Bahan sintetis
Warna sintetis terbuat dari bahan kimia, warna sintetis yang biasa digunakan untuk pembuatan
batik antara lain zat warna indigosol, zat warna naphtol, zat warna rapide, dan zat warna reaktif.
2.2 Alat Pembuatan Batik Tulis
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan batik tulis yaitu;
a) Gawangan
Gawangan adalah perkakas untuk menyangkutkan dan membentangkan mori sewaktu dibatik.
Gawangan dibuat dari bahan kayu, atau bambu. Gawangan harus dibuat sedemikian rupa sehingga
mudah dipindah-pindah, tetapi harus kuat dan ringan.
Gambar 2. 4 Gawangan
Sumber: Google.com
b) Bandul
Bandul dibuat dari timah, atau kayu, atau batu yang dikantongi. Fungsi pokok bandul adalah
untuk menahan mori yang sedang dibatik agar tidak mudah tergesar tertiup angin, atau tarikan si
pembantik secara tidak sengaja.
Gambar 2. 5 Bandul
Sumber: Google.com
5
c) Canting
Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan. Canting berfungsi
semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya. Bentuk canting beraneka ragam, dari
yang berujung satu hingga beberapa ujung. Canting yang memiliki beberapa ujung berfungsi untuk
membuat titik dalam sekali sentuhan. Sedangkan canting yang berujung satu berfungsi untuk
membuat garis, lekukan dan sebagainya.
Gambar 2. 6 Canting
Sumber: Google.com
Canting terdiri dari tiga bagian antara lain sebagai berikut.
1. Pegangan canting terbuat dari bambu (gagang)
2. Terdapat mangkuk sebagai tempat lilin malam (nyamplung)
3. Ujung yang berlubang sebagai ujung pena tempat keluarnya lilin malam ( cucuk/ carat)
Adapun jenis canting dibagi berdasarkan fungsi, ukuran, dan jumlah caratnya. Canting
berdasarkan fungsinya dibedakan antara lain sebagai berikut.
a) Canting reng-rengan (untuk membuat desain awal) Digunakan sebagai proses awal membatik,
yaitu proses membuat pola. Sebelumnya pola sudah dibuat terlebih dahulu yang kemudian
dilanjutkan dengan menggunakan canting reng-rengan. Canting ini memiliki cucuk tunggal
dengan diameter 1mm- 2,5mm.
b) Canting isen (untuk mengisi bidang yang sudah dibuat polanya. Canting isen memiliki arti „isi‟.
Canting isen berfungsi untuk memberikan motif tambahan pada kain batik. Ada pula motif batik
yang dimaksud seperti garis maupun titik. Canting isen memiliki cucuk tunggal dengan diameter
0,5mm-1,5mm dan digunakan untuk detail yang lebih kecil.
c) Canting klowong. Digunakan untuk membuat pola utama dari batik yang mana membutuhkan
detail yang lebih besar dan motif yang mendominasi dari batik secara keseluruhan.
d) Canting tembok. Biasa juga disebut sebagai Canting blok. Canting tembok memiliki bagian cucuk
yang lebih lebar. Cucuk yang lebar berfungsi agar mempermudah proses membatik untuk
6
mengeblok motif secara keseluruhan. Biasanya digunakan untuk menutup motif batik yang
memiliki ukuran yang lebih besar.
Kemudian berdasarkan ukurannya. canting dibedakan menjadi antara lain sebagai berikut.
a) Canting kecil
b) Canting sedang
c) Canting besar
Dan berdasarkan jumlah carat, canting dibedakan menjadi antara lain sebagai berikut.
1. Canting cecekan (bercarat tunggal kecil) dipergunakan untuk membuat titik- titik
kecil dan garis-garis kecil.
2. Canting loron (bercarat 2, berjajar atas bawah) dipergunakan untuk membuat garis
rangkap.
3. Canting telon (bercarat 3, bersusun bentuk segi tiga) funsinya sebagai isen-isen
4. Canting prapatan (bercarat 4) dipergunakan untuk membuat empat buah titik yang
membentuk bujursangkar sebagai pengisi bidang.
5. Canting liman (bercarat 5) Canting ini bercucuk lima untuk membuat bujursangkar
kecil yang dibentuk oleh empat buah titik dan sebuah titik ditengahnya.
6. Canting byok. Canting byok ialah canting yang bercucuk tujuh buah atau lebih
dipergunakan untuk membentuk lingkaran kecil yang terdiri dari titik-titik, ; sebuah
titik atau lebih, sesuai dengan banyaknya cucuk, atau besar kecilnya lingkaran.
Canting byok biasanya bercucuk ganjil.
7. Canting renteng atau galaran. Galaran berasal dari kata galar, suatu alat tempat tidur
terbuat dari bambu yang dicacah membujur. Renteng adalah rangkaian sesuatu yang
berjejer ; cara merangkai dengan system tusuk. Canting galaran atau renteng selalu
bercucuk genap empat buah cucuk atau lebih : biasanya paling banyak enam buah,
tersusun dari bawah ke atas.
d) Wajan
Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan “malam”. Wajan dibuat dari logam
baja, atau tanah liat.
7
Gambar 2. 7 Wajan
Sumber: Google.com
e) Kompor
Kompor adalah alat untuk membuat api untuk memanaskan lilin malam. Kompor yang biasa
digunakan adalah kompor dengan bahan bakar minyak.
Gambar 2. 8 Kompor
Sumber: Google.com
f) Saringan “malam”
Saringan ialah alat untuk menyaring “malam” panas yang banyak kotorannya. sehingga tidak
mengganggu jalannya “malam” pada cucuk canting sewaktu dipergunakan untuk membatik
Gambar 2. 9 Saringan “malam”
Sumber: Google.com
8
g) Taplak
Taplak ialah kain untuk menutup paha si pembantik supaya tidak kena tetesan “malam” panas
sewaktu canting ditiup, atau waktu membatik
Gambar 2. 10 Taplak
Sumber: Google.com
h) Sarung Tangan
Digunakan untuk pelindung tangan pada saat proses pewarnaan.
Gambar 2. 11 Sarung Tangan
Sumber: Google.com
i) Dandang Besar
Digunakan untuk mencelup kain yang telah selesai dibatik dalam proses pewarnaan dan pelarutan
lilin.
9
Gambar 2. 12 Dandang Besar
Sumber: Google.com
j) Setrika
Digunakan untuk menghilangkan sisa lilin yang masih menempel dengan cara menyetrika kain
batik dengan kertas koran diatasnya sehingga lilin akan menempel ke kertas.
Gambar 2. 13 Setrika
Sumber: Google.com
k) Dingklek
Dingklik digunakan pembuat batik untuk duduk saat mencanting motif pada kain.
Gambar 2. 14 Dingklek
Sumber: Google.com
10
3.1 Bahan Pembuatan Batik Printing
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan batik printing antara lain sebagai
berikut.
a) Pewarna
Pewarna batik sablon terdiri dari berbagai jenis. Masing-masing jenis memiliki karakter dan
sifat sendiri-sendiri. Macam-macam pewarna sablon batik yang sering dipakai oleh produsen
batik printing ,antara lain :
- Manuteks
Manuteks adalah bahan berbentuk serbuk (bubuk) sebagai bahan untuk campuran berbagai zat
pewarna. Diantaranya sebagai campuran obat procion (prosen). Sebelum digunakan obat ini harus
diberi air panas sampai berbentuk pasta, kemudian didiamkan selama 12 jam atau semalam untuk
mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu manuteks berfungsi agar hasil penyablonan kelihatan
rapi.
- Procion (prosen)
Procion (prosen) adalah golongan cat reaktif, yaitu golongan cat baru yang langsung
menghasilkan warna pada mori. Warna cat procion sangat menyolok dan kuat sehingga sangat
disukai para perajin batik Pekalongan. Pemakaiannya dalam batik sablon dicampur dengan
manuteks dan air panas. Sebelum untuk proses penyablonan harus diinapkan selama satu malam.
Beberapa contoh cat procion antara lain :
- procion yellow RS
- procion briliant orange GS
- procion briliant red 2 BS
- procion blue 3 GS
- procion briliant yellow 6 GS
- procion briliant blue RS
- procion briliant red 5 BS
- Pigmen
Pigmen adalah obat warna sintetis untuk sablon tekstil berbentuk cair. Karena itu penggunaan
untuk sablon harus dicampur dengan blinder terlebih dahulu.
11
- Blinder
Blinder adalah bahan pengental vigmen. Bentuknya pasta berwarna putih atau netral. Selain untuk
pengental blinder juga berfungsi untuk melicinkan proses penyablonan.
- Obat base
Obat Base adalah bahan pembangkit warna Napthol yang belum dibuat garam atau belum
diazokan. Obat-obat base ini lebih rumit karena warna baru akan muncul setelah melalui proses
diazoteren lebih dahulu. Sebelum melalui proses penggaraman (diazo) tersebut warna tidak
muncul secara langsung. Tentu hal ini berbeda dengan ketika kita menggunakan bahan vigmen
atau procion.
Macam-macam Napthol antara lain :
- Naphazol A
- Naphazol D
- Naphazol F
- Naphazol B
- Naphazol 3B
- Naphazol SW
- Naphazol J
- Naphazol STR
- Naphazol RL
- Naphazol TR
Macam-macam garam :
Garam Orange JS
Garam R
Garam Bordo GP
Garam GG
Garam OMerah 3 GL
Garam Biru BL
Garam Merah B
Garam violet B
Obat Pendukung
Yang dimaksud obat pendukung adalah jenis kimia yang berfungsi untuk campuran cairan warna.
12
Obat pendukung tersebut antara lain :
Blinder berfungsi untuk mengentalkan vigmen juga untuk melicinkan cat sehingga mudah untuk
proses penyablonan. Manuteks berfungsi untuk mengentalkan procion, soda kue, garam.
Kaoprint berfungsi untuk campuran obat cabut warna, Waterglass untuk memperkuat warna dan
sebagainya.
b) Lem Sablon
Salah satu langkah awal sebelum proses penyablonan dilaksanakan adalah menata mori di atas
meja sablon secara rata sehingga proses pencetakan bisa berhasil secara optimal. Karena itu mori
tidak boleh bergeser selama dalam proses penyablonan berlangsung. Lem sablon adalah bahan
untuk merekatkan kain mori yang akan di sablon dengan permukaan meja sablon. Ada dua
macam lem sablon yang beredar di pasaran yaitu lem dengan basis minyak dan lem berbasis air.
c) Film/ Klise
Film atau klise dalam proses batik sablon merupakan hal yang sangat vital dan harus ada. Karena
klise atau film merupakan desain atau gambar rencana motif. Ada dua macam klise sablon
berdasarkan jenis pengembangannya. Untuk pengembangan dengan teknik afdruk digunakan
klise di atas media transparan seperti plastik mika. Sementara untuk pengembangan sistem
langsung digunakan klise dengan gambar di atas kertas.
Gambar pola di atas bahan transparan seperti plastik mika berupa gambar yang berbentuk pekat
dan opaque atau tidak tembus cahaya. Hal ini diperlukan karena sistem afdruk dikerjakan dengan
teknik penyinaran.
d) Lak
Lak adalah bahan penutup pori-pori kain screen agar cat tidak merembes. Lak bisa didapatkan di
toko-toko obat sablon tekstil dengan mudah. Lak berbentuk cairan yang bisa mengering dan
keras.
e) Thinner
Thinner berfungsi untuk menghapus atau menghilangkan lak.
f) Minyak Tanah
Berfungsi untuk membersihkan plangkan yang telah selesai untuk proses penyablonan. Caranya
minyak tanah di campur dengan detergen lalu digosokkan pada permukaan screen lalu disemprot
dengan air bersih.
13
3.2 Alat Pembuatan Batik Printing
a) Plangkan
Plangkan yaitu alat utama dalam proses sablon. Alat ini terbuat dari sebuah kain saring yang
dibentangkan pada sebuah bingkai kayu atau aluminium. Kain yang digunakan bernama kain
monil, yaitu kain yang terbuat dari benang sintetis. Kain monil memiliki karakter tipis, halus,
namun sangat kuat. Dengan demikian tidak mudah rusak dalam proses sablon. Bingkai terbuat
dari kayu jati atau aluminium. Kayu yang digunakan harus kuat dan lurus.
b) Meja Sablon
Meja sablon atau meja kerja adalah meja yang digunakan sebagai tempat proses cetak sablon
dilakukan. Di dalam pekerjaan sablon kertas, meja kerja mirip dengan meja biasa, hanya saja
pada permukaannya menggunakan kaca agar rata. Sementara meja sablon kain batik berbentuk
meja yang memanjang sampai puluhan meter. Hal ini disesuaikan dengan ukuran media (kain
mori) yang akan dicetak. Permukaan meja sablon tersusun atas beberapa unsur, masing-masing
dari bawah terdiri dari tripleks, karet busa, plastik perlak, dan plastik bening biasa.
Plastik bening : berfungsi agar permukaan meja sablon bersih dan mudah dibersihkan
Plastik perlak : berfungsi sebagai pelapis
Spon / busa : berfungsi sebagai stabilator atau penyeimbang dan agar meja lentur
Tripleks : berfungsi agar meja sablon rata
Kayu meja : berfungsi sebagai konstruksi utama meja sablon
c) Rakel
Rakel adalah alat yang berfungsi untuk meratakan, menjalankan dan menekan zat warna di dalam
plangkan sehingga menembus kain screen. Cat yang menembus inilah yang nantinya membekas
dan meninggalkan pola pada kain mori. Rakel terdiri dari dua bagian, yaitu permukaan rakel dan
gagang rakel. Permukaan rakel memiliki berbagai jenis dan kualitas. Masing-masing memilki
karakter dan sifat yang berbeda. Perbedaan jenis rakel disebabkan bahan warna atau cat yang
berbeda. Misalnya untuk cat (warna) yang menggunakan basis minyak dengan cat yang berbasis
air. Gagang rakel tebuat dari kayu yang ringan namun kuat. Sementara permukaan rakel terbuat
dari karet atau bahan sintetis yang kuat.
4.1 Bahan Pembuatan Batik Cap
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan batik tulis amtara lain sebagai berikut
a) Kain putih
Kain yang digunakan dalam pembuatan batik cap sama dengan kain yang digunakan dalam
pembuatan batik tulis seperti kain mori, kain katun, kain sutra dan kain dobi. Kain yang biasa
14
digunakan pengrajin adalah kain mori prima dan kain mori biru, tetapi jika ingin membuat batik
cap dengan kualitas yang halus makan kain yang dipakai adalah kain mori primisima.
b) Lilin malam
Lilin malam yang digunakan dalam pembuatan batik cap sama dengan lilin yang digunakan
dalam pembuatan batik tulis, namun karena proses pembuatan batik cap ini relative cepat maka
lilin yang digunakan tidak harus lilin yang memiliki kualitas bagus.
c) Pewarna dan zat penguat warna
Pewarna batik yang dipakia dalam proses pembuatan batik cap dapat menggunakan pewarna
alami ataupun pewarna buatan. Namun pewarna yang sering digunakan adalah pewarna sintesis
karena memiliki warna yang beragam dan lebih mudah pemakaiannya.
d) Zat pembantu
Zat pembantu yang digunakan dalam pembuatan batik cap sama dengan zat yang digunakan
dalam pembuatan batik tulis seperti soda abu sebagai bahan pembantu untuk proses pelorotan,
water glas sebagai pengunci warna jika menggunakan pewarna sintetis remasol dll. Zat pembantu
ini disesuakain dengan kebutuhan masing masing pengrajin saat akan membuat batik.
4.2 Alat Pembuatan Batik Cap
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan batik cap antara lain sebagai berikut.
a) Meja
Meja merupakan alat yang digunakan sebagai media untuk mengecap kain mori. Meja cap ini
sebagian besar berbahan dasar kayu yang panjang, lebar dan tinggiya disesuaikan dengan ukuran
kain mori yang akan di cap, agar pengrajin nyaman dalam bekerja. Pada permakaian meja dilapisi
dengan busa yang dilengkapi dengan kain belacu dan kain serak tipis yang selalu dalam keadaan
lembab (diseka dengan larutan soda abu)
b) Kasur/bantalan
Bantalan Kasur ini terbuat dari kapas yang dibungkus dengan kain, berfungsi sebagai lapisan
bantalan kain mori yang akan dicap. Ketebalan dari kasur/busa ini 10 cm.
c) Taplak
Taplak ini terbuat dari kain katun yang berfungsi untuk lapisan kasur
d) Anglo besar
Anglo ini terbuat dari gerabah yang berfungsi untuk tungku yang didalamnya diletakkan kompor
15
untuk perapian. Penggunaan Anglo ini untuk melindungi api dari angin sehingga api dapat
menyala lebih tenang.
e) Loyang
Tempat memanaskan malam. Loyang terbuat dari tembaga berbentuk lingkaran dengan garis
tengah kurang lebih 40 sampai 50 cm, tinggi kurang lebih 4,5 cm. Berat loyang tersebut ada yang
3½ kg dan 5 kg. Saringan tembaga (angsang tembaga) yang ditempatkan di dalam loyang.
Bentuknya persegi dan diberi lubang-lubang. Saringan kawat (angsang kawat) atau kawat yang
lembut dari tembaga (kawat spoel) dibuat sedemikian tidak teratur tetapi rapat, menjadi bentuk
segi empat yang berfungsi sebagai alat penyaring yang halus. Kawat tersebut dibuat pipih rata
setebal kurang lebih ½ cm. Kain-kain (serak kasar dan serak halus). Ini digunakan untuk menutup
saringansaringan dari kawat tadi dan serak halus diletakkan dibagian teratas.
f) Kompor
Menggunakan kompor minyak ataupun kompor gas. Posisi kompor terletak agak tinggi sehingga
dibuatkan tempat khusus kompor.
g) Angsang
Angsang ini terbuat dari tembaga dengan permukaan berupa anyaman strimin yang diletakkan
pada loyang. Angsang ini berfungsi untuk lapisan dasar pada permukaan loyang.
h) Serak kasar dan serak halus
Serak kasar dan serak halus ini terbuat dari kain katun dengan bentuk seperti kain kasa berfungsi
sebagai lapisan diatas angsang untuk meletakkan cap saat pengambilan lilin malam yang sudah
meleleh.
i) Londo
Berupa jambangan kecil yang berisi air dan abu yang berfungsi untuk dipergunakan membasahi
kasur agar tetap basah saat akan dipergunakan untuk meletakkan mori saat akan dicap.
j) Alat cap
Canting cap adalah alat pokok untuk melekatkan malam pada proses pengecapan. Terbuat dari
plat tembaga yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah motif batik. Canting cap
terdiri dari tiga bagian:
1. Bagian muka yang berbentuk susunan plat tembaga yang membentuk pola batik.
2. Bagian dasar, untuk melekatkan bagian muka dan disebut“andangan”.
3. Tangkai cap (garan) untuk pegangan pada waktu mencap.
Berdasarkan fungsi dan kegunaannya canting cap dibagi menjadi
beberapa macam yaitu:
16
1. Canting cap klowong, terdiri dari canting cap klowong rengreng dan canting cap klowong
terusan.
2. Canting cap tembokan, terdiri dari canting cap tembokan rengreng dan canting cap tembokan
terusan.
3. Canting cap jeblog, terdiri dari canting cap jeblog rengreng dan canting cap jeblog terusan.
4. Canting cap biron, terdiri dari canting cap biron rengreng dan canting cap biron terusan.
Penggunaan canting cap klowong tidak ubahnya dengan membatik tulis klowong. Untuk
pekerjaan selanjutnya harus menggunakan canting cap tembokan pada pekerjaan menembok.
Sedangkan canting cap jeblog merupakan suatu canting cap dimana klowong rengreng dan
tembokannya menjadi satu. Canting cap biron terdapat hanya di daerah-daerah pusat pembatikan
tertentu misalnya Banyumas dan Pekalongan. Canting cap biron tersebut di samping digunakan
untuk mbironi juga digunakan untuk merining.
k) Alat Tambahan
Selama proses pembuatan batik, juga memerlukan beberapa alat tambahan, Seperti Baskom,
Angsang, Serak kasar, Serak halus, Kemplong, Gunting, Celemek dan Sarung tangan karet.
5.1 Bahan Pembuatan Batik Cap Kombinasi Tulis
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan batik cap kombinasi tulis amtara lain sebagai
berikut.
a) Kain mori
Kain mori adalah kain tenun berwarna putih yang digunakan untuk bahan membatik. Bahan baku kain
mori terbuat dari serat alam seperti katun, rayon, dan sutra. Ada 2 jenis kain mori yaitu kain mori yang
telah mengalami proses pemutihan atau bleaching dan kain mori yang belum diputihkan.
b) Lilin malam
Lilin sendiri memang dapat menggunakan malam sebagai bahan bakarnya. Kebanyakan malam
diperoleh dari ekskresi tumbuh-tumbuhan, berupa damar atau resin.
c) Pewarna dan juga zat pembantu dalam proses plorotan dan fixsasi warna agar tidak
luntur.
17
5.2 Alat Pembuatan Batik Cap Kombinasi Tulis
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan batik cap kombinasi tulis amtara lain sebagai berikut
a) Canting cap
Digunakan untuk membuat ornament utama.
b) Canting tulis
Digunakan untuk membuat isian (isen isen) pada kain batik
c) Meja
Dilengkapi dengan busa dan kain belacu serta serak tipis untu mengecap.
d) Kompor
Dalam pembuatan batik cap kombinasi tulis kompor yang digunakan ada dua macam yaitu
kompor yang sudah dimodifikasi untuk batik cap dan kompor biasa untuk batik tulis.
e) Loyang dan angsangan
Digunakan untuk melelehkan lilin malam saat akan digunakan canting cap untuk membuat
stempel pada kain.
f) Gawangan
Alat ini digunakan saat kain yang sudah dicap akan di buat isen-isennya dengan menggunakan
canting tulis, kain tersebut akan diletakan digawangan, sehingga akan memudahkan pengrajin
dalam mencanting.
g) Wajan
Digunakan untuk melelehkan lilin malam saat menggunakan canting tulis.
h) Alat lain yang dibutuhkan yaitu sarung tangan, dandang atau panci untuk nglorod, kayu
untuk mengaduk dan setrika.
6.1 Bahan Pembuatan Batik Celup Ikat
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan batik celup ikat antara lain sebagai
berikut.
a) Kain
Kain yang bisa digunakan adalah kain mori prima, prissima. Terkadang batik ini juga dibuat
dengan menggunakan kaos katun sebagai media pengganti kain.
b) Garam dan cuka secukupnya
Fungsinya agar warna mendapatkan warna yang brilliant sekaligus membuat warna menempel
kuat pada kain
18
c) Pewarna tekstil (remasol)
Perwarna yang digunakan biasanya pewarna sintetis seperti napthol, remasol ataupun wantex.
d) Waterglass atau vixanol
Fungsinya untuk mengikat warna agar tidak luntur ketika dicuci
e) Air secukupnya.
Untuk campuran warna dan mencuci kain.
19
6.2 Alat Pembuatan Batik Celup Ikat
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan batik celup ikat antara lain sebagai berikut.
a) Ember atau Baskom
Untuk merendam kain dan pencampuran warna.
b) Kayu Pengaduk
Digunakan Untuk mengaduk pewarna
c) Kuas
Alat bantu untuk mewarnai kain yang tidak dicelup
d) Tali (plastik, karet)
Digunakan untuk mengikat kain agar mendapatkan motif batik, pada proses pembuatan batik
celup ikat ini tidak menggunakan lilin malam sebagai perintang tetapi menggunakan tali bisa dari
karet, raffia atu tali lain yang tidak bisa terkena warna.
e) Kelereng, Uang Logam, atau Batu Kerikil
Berfungsi untuk membuat motif, kain disi terlebih dahulu dengan menggunakan koin atau klereng
baru diikat tujuannya agar nanti dapat menghasilkan motif yang berfariasi.
f) Panci, Kompor, Sarung Tangan.
Digunakan untuk mencampur warna dan membuat rebusan air untuk merendam kain.
7.1 Bahan Pembuatan Batik Colet atau Lukis
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan batik colet/lukis antara lain sebagai berikut.
a) Kain mori
Kain yang digunakan biasanya kain mori prisma atau primisima, kain yang digunakan adalah kain
mori dengan kualitas bagus.
b) Lilin Malam
Digunakan untuk membuat motif langsung diatas kain sebagai tinta.
20
c) Pewarna
Pewarna yang digunakan biasanya pewarna remasol agar mendapatkan warna yang cemerlang
dan ragam warnanya lebih banyak.
d) Water Glass
Digunakan sebagai fixsasi atau untuk mengancing warna.
7.2 Alat Pembuatan Batik Colet atau Lukis
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan batik colet atau lukis antara lain sebagai berikut.
a) Canting
Alat ini di gunakan untuk melukis sama seperti membuat batik tulis bedanya jika batik lukis pola
atau ornament sudah dibuat sedangkan batik lukis ornament langsung diatas kain tanpa pola.
b) Wajan
Digunakan untuk memanaskan lilin malam.
c) Kuas
Di gunakn untuk mewarnai kain yang sudah diberi ornament atau pola.
d) Panci
Digunakan untuk merebus air yang akan digunakan untuk proses pelorotan
e) Kompor
Digunakan untuk melelehkan kain dan merebus air untuk proses pelorotan. Sehingga kompor
yang disediakan harus 2 buah.
21
BAB III
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
Berdasarkan kliping “Bahan dan Alat Pembuatan Batik” yang telah disusun maka dapat
disimpulkan bahwa batik tulis adalah suatu teknik melukis diatas kain, dimana kain tersebut akan
dihias dengan tekstur dan corak batik dengan menggunakan tangan. Dalam pembuatan batik tulis
digunakan alat yang dinamakan canting. Batik tulis merupakan batik yang didalam pembuatannya
diperlukan keahlian, pengalaman, ketelitian, kesabaran dan juga waktu yang lama untuk
menyelesaikan batik tulis. Bahan dari pembuatan batik tulis meliputi kain putih atau kain mori,
lilin malam, dan pewarna batik sedangkan untuk alat-alat yang dibutuhkan diantaranya yaitu
gawangan, bandul, canting, wajan, kompor, saringan, taplak, sarung tangan, dandang besar,
setrika, dan dingklek.
22
DAFTAR PUSTAKA
Batik Madura | Perbedaan Katun Primis, Prima, Santyu, Samforis dan Sada'. (2012, Maret 19). Retrieved
Januari 12, 2022, from batikaddina.blogspot: http://batikraddina.blogspot.com/2012/03/batik-
madura-perbedaan-katun-primis.html
J&J Batik. (2016, November 3). Retrieved 01 15, 2022, from jnjbatik.com:
http://www.jnjbatik.com/blog/kamu-tahu-apa-itu-batik-tulis/
Balikpapabatik. (2017, November 05). Retrieved Januari 28, 2022, from balikpapanbatik.wordpress.com:
https://balikpapanbatik.wordpress.com/2017/11/05/cara-membuat-batik-printing-dan-digital-
printing/
Bahan Kain. (n.d.). Retrieved Januari 14, 2022, from bahankain.com:
https://www.bahankain.com/2018/10/02/mengenal-jenis-malam-lilin-batik-dan-fungsinya
Fitinline. (2018, November 09). Daftar Lengkap Bahan dan Alat Membatik. Retrieved Januari 28, 2022,
from fitlin.com: https://fitinline.com/article/read/daftar-lengkap-alat-dan-bahan-membatik-
untuk-membuat-3-jenis-batik-tulis-cap-dan-kombinasi/
Susanto. (n.d.). WB Susanto Smansa. Retrieved Januari 28, 2022, from wbsusanto.blogspot:
http://wbsusanto.blogspot.com/2019/11/materi-alat-bahan-batik-sablon.html
Windy. (2021, Agustus 18). Mitra Mulia. Retrieved Januari 15, 2022, from blog.mitramulia:
https://blog.mitramulia.com/public/C_detailProduct/viewProduct/172/Pengertian-Kain-Mori-
dan-Penggunaannya
23