ETIKA PEMANFAATAN TIK
(TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)
PDWK TEKNIS MEDIA PENYULUHAN BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI ANGKATAN I
Di Lingkungan Kerja kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat
Meulaboh, 24 s.d 25 Februari 2022
Oleh:
Nurul Fajriah
Tujuan Pembelajaran
Peserta mampu menganalisis
etika pemanfaatan media TIK
Hasil Pembelajaran
1. Menjelaskan Etika Berinternet
2. Menunjukan contoh-contoh
penyalahgunaan internet
3. Menjelaskan Parental Control
4. Menjelaskan cyber crime
5. Menganalisis kasus-kasus cyber
crime.
UU Nomor 19 Tahun 2016
(Informasi dan Transaksi
Elektronik (ITE)
Media Penyuluhan apa saja yang
Ustadz/Ustazah gunakan di Masa
Pandemi?
Segala kegiatan yang
berhubungan dengan
pemrosesan, manipulasi
(tindakan untuk mengerjakan
sesuatu dengan tangan atau alat-
alat mekanis secara terampil),
pengelolaan serta
pemindahan informasi dan
data antar media
10 atau 15 tahun silam, tersambung dengan
dunia digital ditandai dengan: memiliki no HP,
email, web pribadi, atau halaman MySpace.
Di era digital seperti saat ini telah melahirkan budaya
baru yang serba cepat, instan, simple, efektif, dan
efisien dalam semua lini kehidupan.
SELAMAT TINGGAL
Menghadapi Era Digital
Saat ini kita berada di
dunia digital yang
terhubung dengan jaringan
internet global
Dunia digital tidak mengenal
batas (borderless), sehingga
semua bisa diakses
Pada tahun 2025, diperkirakan 80% orang
seluruh dunia tersambung internet
Karakteristik Generasi digital
Setiap orang merasa berhak untuk Segala hal dilakukan dengan cara
eksis karena kemudahan akses simple dan praktis
Seluruh pesan atau komunikasi
publik dapat diungkapkan secara
digital
Tidak ada hambatan psikologis dalam
mengungkapkan pendapat
(berhadapan dengan barang mati,
seperti HP, computer, dan tablet)
• Menurunnya peran rasa dalam
hubungan antar manusia
• Munculnya jarak antara idealitas dengan
fakta
• Tingkat kompetisi semua bidang menjadi
sangat ketat
• Terjadinya perubahan radikal dalam
kehidupan manusia
• Seluruh perilaku disimpan dalam big data
Karakteristik Media Sosial
Setiap individu dapat
membuat akun pribadi
dengan mudah
User dapat mengakses dan
mengelola konten secara
independen kapanpun, dan
dimanapun.
User dapat terhubung teman
(followers) secara interaktif
User dapat menyeleksi teman
(followers)
User dapat memilih minat,
seperti bisnis, akademik, agama
dsb.
Etika Berinternet Cyber Ethics (Etika Cyber): aturan dan etika
dalam menggunakan teknologi atau
internet.
Netiquette (network etiquette) adalah
etika dalam berkomunikasi menggunakan
internet. Dalam berinternet diperlukan
etika dan tata caranya sendiri seperti halnya
mengirim surat, menggunakan media sosial
dan sebagainya
Etika Berinternet
1. Perhatikan apa yang
akan diunggah
karena akan menjadi
jejak digital yang
dapat ditelusuri.
Etika Berinternet
2. Jangan
mengunggah hal
yang mengandung
ujaran kebencian
atau hate speech
dan sara.
Etika Berinternet 4. Perhitungkan reaksi
yang akan muncul akibat
3. Hindari suatu unggahan. Media
menggunakan kata- sosial merupakan
kata kasar etalase branding penggu
nanya.
Etika Berinternet
5. Perhatikan waktu
dan durasi
menggunakan
media sosial.
6. Hati-hati menggunakan
huruf capital, karena
bermakna “teriak”
(shouting).
Contoh-Contoh Penyalahgunaan Internet
Contoh-Contoh Penyalahgunaan Internet
TI SEBAGAI SUMBERDAYA
Teknologi informasi
sebagai kebutuhan yang
paling pokok dalam
kehidupan manusia
modern.
Perkembangan teknologi
memberikan kemudahan
berkomunikasi, mendapatkan, dan
menyimpan informasi.
Perkembangan teknologi menimbulkan
revolusi komunikasi yang berpengaruh
langsung terhadap tingkat peradaban
manusia
Perkembangan TIK bukan hanya berfungsi alat komunikasi
teknologi nirkabel (wireless),
pencarian (browsing) informasi,
Konferensi jarak jauh (tele/video
conference),
Mobile computing, transaksi
perdagangan (e-business),
Transaksi perbankan (e-banking),
Pelayanan publik (e-goverment) dan
Peningkatan kualitas pendidikan (e-
learning).
Keunggulan Penyuluhan Melalui TIK (Medsos)
Penyuluhan mampu menembus batas ruang dan
waktu dalam waktu cepat
Penyuluhan dilakukan tanpa biaya dan energi yang
besar
Pengguna Medsos setiap tahunnya terus
bertambah
Bisa diakses di mana aja dan kapan saja.
Bisa menjangkau berbagai kalangan
Materi penyuluhan dapat dipilih sesuai
kecenderungan user
Metode penyuluhan dapat disesuaikan
dengan minat user
Parental Control
Perangkat lunak (software) atau
peralatan yang memungkinkan
orangtua untuk mengontrol dan
mengatur penggunaan internet
bagi anak-anak.Saat ini, banyak
anak-anak yang sudah
terbiasa mengakses internet
Manfaat Parental
Control
Mengatur batas waktu penggunaan
gawai (gadget)
Membatasi akses website
Memblokir aplikasi dengan
menggunakan parental lock
Membatasi dengan siapa anak dapat
mengobrol secara online
Menyembunyikan dan menyaring
website yang mengandung kata-kata
kotor
Mengetahui aktivitas online anak,
seperti website yang dikunjungi anak
dan aktivitasnya di media sosial
Sebagian aplikasi bahkan
memungkinkan untuk melacak
keberadaan anak.
Rekomendasi Aplikasi parental Control untuk
Smartphone
1. Qustodio 2. Norton Family 3. Kaspersky Safe Kid
Kejahatan dunia maya yang dilakukan Cyber Crime
individu atau sekelompok orang yang
menyerang sistem keamanan komputer
atau data-data yang ada di dalam
komputer
Kejahatan tersebut dilakukan dengan
beragam motif, mulai dari kepuasan
diri hingga kejahatan yang dapat
merugikan ekonomi atau politik
Tindak kriminal yang dilakukan
dengan menggunakan teknologi
komputer sebagai alat kejahatan
utama. Dengan kata lain, seseorang
memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk melakukan kejahatan
Contoh Cyber Crime
Phishing adalah tindakan memperoleh
informasi pribadi seperti User ID, Password
dan data-data sensitif lainnya dengan
menyamar sebagai orang atau organisasi
yang berwenang melalui sebuah email
Phising adalah suatu metode untuk melakukan
penipuan dengan mengelabui target dengan
maksud untuk mencuri akun target. Istilah ini
berasal dari kata “fishing” = “memancing”
korban untuk terperangkap
dijebakannya. Phising bisa dikatakan mencuri
informasi penting dengan mengambil alih akun
korban untuk maksud tertentu
BAHAN DISKO
Diskusi Kelompok
Analisis Kasus Cyber Crime di Indonesia
(UU ITE), penjelasan dan hasil analisis
kasus dikaitkan dengan dalil dari
alQur’an/ Hadis/ Qanun Aceh
Tema Diskusi Kelompok 1
Cyber Porno
(UU ITE Pasal 45.1)
Tema Diskusi Kelompok 2
2. Judi Online
((UU ITE Pasal 45.2)
Tema Diskusi Kelompok 3
3. Pencemaran nama baik
(UU ITE Pasal 45.3)
Tema Diskusi Kelompok 4
4. Pemerasan dan/atau pengancaman
(UU ITE Pasal 45.4)
Tema Diskusi Kelompok 5
5. Berita bohong
(UU ITE Pasal 45 A.1)
Tema Diskusi Kelompok 6
6. Ujaran kebencian /permusuhan
(UU ITE Pasal 45 A.2)
Tema Diskusi Kelompok 7
7. Ancaman Kekerasan
(UU ITE Pasal 45 B)
Pola Keberagamaan Masyarakat
Beberapa hasil penelitian: sebelum
era teknologi, masyarakat
memahami ajaran agama dengan
penuh kesabaran dan ketekunan
dan waktu yang lama, seperti ikut
mengaji dengan kyai, guru, dll.
Cara memahaminya
membutuhkan proses
penelaahan panjang hingga
perbedaan-perbedaan dari
para ulama terdahulu.
Pola Keberagamaan Masyarakat Digital
Sebaliknya, “generasi
digital” mengakses
pemahaman agama melalui
website, channel Youtube,
WhatsApp, Twitter,
Facebook, dll.
Tidak sedikit dari mereka
berlatang belakang umum
tiba-tiba terlibat dalam
gerakan keagamaan hanya
berbekal aksesibilitas dan
sumber-sumber keagamaan
instan.
Disinilah problem pemahaman agama generasi
digital yang bisa berdampak pada
penggerusan nilai-nilai keluhuran keagamaan.
DAMPAK DISRUPSI BIDANG KEAGAMAAN
PERSON DOSA
VIRAL
Produksi atas dasar: KONTEN Sharing Dampak
• Kebencian NEGATIF • Ada Kepentingan Social Distrust
• Kepentingan • Luapan Emosi Konflik Sosial
• (self control Chaos/Perang
Politik Fitnah/saling
• Kepentingan Bisnis rendah)
• Iseng-iseng • Iseng-iseng curiga
Motive (negative) • Caci Maki Motive (negative) Ancaman
Self control (low) • Fitnah Self control (low) Keutuhan
Insinusi (sindiran, • Hoax/Palsu Insinuasi (sindiran,
• Pornografi Negara
tuduhan tuduhan Posisi Agama
tersembunyi) tersembunyi) Kehormatan
1. Efek buruk tak bertepi Manusia
2. Dampak sosial yang Kerusakan
terwariskan Alam
3. Dosa tak termaafkan
(never ending sin)
4. Ancaman siksa di akhirat
tak terperikan