The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurindahwartabone1, 2021-03-31 00:30:53

Nur Indah Wartabone

Nur Indah Wartabone

“RESUME MATERI KELOMPOK 1 DAN 2
DAN LAPORAN HASIL DISKUSI”

KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN
DOSEN PENGAMPU : SITI CHOIRUL DWI ASTUTI, M Tr. Keb

DISUSUN OLEH
NAMA : NUR INDAH WARTABONE

NIM : 751540150057
PRODI D III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

T.A 2020-2021

Resume Materi Kelompok 1

A. Pengertian Asfiksia
Asfiksia adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir mengalami gagal nafas

secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Asfiksia merupakan penyebab kematian
bayi baru lahir. Setiap tahunnya terdapat 120 juta bayi lahir didunia dan 1 juta bayi
meninggal disebabkan asfiksia.
B. Faktor Penyebab Asfiksia

Faktor yang menyebabkan asfiksia antara lain keadaan ibu, ntibi keadaan bayi,
actor plasenta dan persalinan. Seringkali bayi yang baru lahir tidak dapat diantisipasi
akan mengalami kesulitan dalam bernafas, sehingga akibat lebih lanjut dari asfiksia ini
dapat menyebabkan epilepsi dan keterbelakangan mental.
C. Klasifikasi Asfiksia
1. Asfiksia Ringan
2. Asfiksia Sedang
3. Asfiksia Berat
D. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Umum

a. Berikan oksigen dengan kecepatan aliran sedang.
b. Jika frekuensi pernapasan bayi kurang dari 30 kali per menit, amati bayi secara

cermat. Jika frekuensi pernapasan selalu kurang dari 20 kali per menit, resusitasi
bayi dengan menggunakan kantung dan masker.
c. Jika bayi mengalami apnea :
1) Stimulasi bayi untuk bernapas dengan menggosok punggung bayi selama 10

detik.
2) Jika bayi tidak segera mulai bernapas, resusitasi bayi dengan menggunakan

kantung dan masker.
d. Ukur glukosa darah. Jika glukosa darah kurang dari 45mg/d1 (2,6 mmol1/1), atasi

glukosa darah yang rendah.
e. Jika ada tanda-tanda selain kesulitan bernapas, lihat Temuan Multipel (paling

sering Sepsis atau Asfiksia). Untuk menentukan apakah masalah bayi karena

ukuran yang kecil atau apakah bayi mengalami asfiksia, sepsis, atau sifilis
congenital, dan lanjutkan untuk mengatasi kesulitan bernapas.
f. Jika frekuensi pernapasan bayi lebih dari 60 kali per menit dan bayi mengalami
sianosis sentral (walaupun mendapatkan oksigen dengan kecepatan aliran tinggi)
tetapi tidak ada tarikan dinding dada ke dalam atau grunting saat ekspirasi, curagi
adanya abnormalitas jantung congenital.
g. Klasifikasi kesulitan bernapas sebagai berat, sedang, atau ringan dan lakukan
penatalaksaan sesuai dengannya.

Resume Materi Kelompok 2

1. Apgar score adalah saran untuk menilai kondisi bayi Anda di menit pertama setelah bayi
lahir. Ada lima parameter mudah untuk menilai kondisi bayi secara umum. Skor ini
digunakan oleh dokter untuk menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan begitu bayi
Anda lahir.

2. Apgar score meliputi sebagai berikut : Denyut jantung janin (DJJ), napas, gerakan, warna
kulit dan Refleks.

3. Kriteria nilai dari masing-masing kriteria Apgar Score adalah:
a. Activity (aktivitas otot)
• Jika bayi menggerakkan kedua kaki dan tangannya secara spontan begitu lahir,
maka skoryang diberikan adalah 2
• Jika bayi hanya melakukan sedikit gerakan begitu lahir, maka skor yang diberikan
adalah 1
• Jika bayi tidak bergerak sama sekali begitu ia lahir , maka skor yang diberikan
adalah 0
b. Pulse (denyut jantung)
• Jika jantung bayi berdenyut setidaknya 100 kali per menit, maka skor yang
diberikanadalah 2
• Jika jantung bayi berdenyut kurang dari 100 kali per menit, maka skor yang
diberikan adalah1
• Jika jantung bayi tidak berdenyut sama sekali, maka skor yang diberikan adalah 0
c. Appearance (warna kulit)
• Jika seluruh kulit di tubuhnya berwarna kemerahan, maka skor yang diberikan
adalah 2
• Jika kulit tubuh bayi berwarna kemerahan, tetapi tangan dan kakinya berwarna
kebiruan,maka skor yang diberikan adalah 1
• Jika seluruh kulit bayi berwarna kebiruan, keabu-abuan, atau pucat pasi, maka
skor yangdiberikan adalah 0
d. Grimace (reflek gerak)
• Jika bayi menangis, batuk atau bersin, serta menarik diri ketika dokter
memberikanrangsangan, maka skor yang diberikan adalah 2

• Jika bayi meringis, menangis lemah ketika ketika dokter memberikan rangsangan,
makaskor yang diberikan adalah 1
• Jika bayi tidak menangis atau bahkan merespons sama sekali ketika dokter
memberikanrangsangan, maka skor yang diberikan adalah 0
e. Respiration ( pernapasan)
• Jika bayi langsung menangis dengan kencang dan kuat, maka skor yang diberikan
adalah 2
• Jika bayi hanya merintih, maka skor yang diberikan adalah 1
• Jika bayi tidak menangis sama sekali alias diam membisu, maka skor yang
diberikan adalah 0
4. tes apgar juga adalah tes untuk menunujukan dengan cepat apakah bayi baru lahir
tersebut membutuhkan penanganan medis segera dan tidak desaian untuk memberikan
prediksi jangka panjang akan kesehatan bayi tersebut.

Laporan Hasil Diskusi
Kelompok 1

Anggota :

1. Avia Dwi Ananda
2. Divya Sarapang
3. Faradila Sandi Potutu
4. Nur Indah Wartabone
5. Susanti Bioto

Moderator : Susanti Bioto

Pertanyaan dan Jawaban :

1. Pertanyaan dari Miftahunissa Djafar
Petanyaan : Jika bayi mengalami Asfiksia penanganan/pengobatan seperti apa yang di
berikan dan berapa lama bayi tersebut harus menjalani pengobatan tersebut ?

Dijawab oleh Nur Indah Wartabone
Jawaban : Asfiksia yang terjadi pada bayi harus segera di tangani dengan melakukan
teknik muscle pumping. Teknik muscle pumping merupakan salah satu tindakan untuk
meningkatkan aliran balik darah vena menuju ke jantung, yaitu untuk mengalirkan
darah yang berada di ekstremitas inferior bayi menuju ke atrium kanan sehingga
terjadi sirkulasi darah yang teratur, maka berpengaruh terhadap antibi pernafasan.
Teknik muscle pumping dapat digambarkan dengan cara menggerakan kedua kaki
bayi, posisi kedua lutut dilipat menuju kearah dada bayi. Sloane (2003) menjelaskan
bahwa curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per
menit, dan hal ini dipengaruhi ntibi sirkulasi yang merupakan penghubung antara
lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh. Sistem ini membawa
nutrisi ke semua sel, jaringan, organ, serta membawa produk akhir ntibioti keluar.
Melalui teknik muscle pumping mampu meningkatkan curah jantung dan aliran balik
vena ke jantung

2. Pertanyaan dari Meilia Septi Nur Rohma
Pertanyaan : Bagaimana cara kita sebagai bidan untuk mencegah bayi yang baru lahir
agar tidak menderita asfiksia ?

Dijawab oleh Avia Dwi Ananda
Jawaban : Penggunaan alat bantu pernapasan untuk mengalirkan udara ke paru-paru
bayi. Sebagian bayi mungkin akan membutuhkan tambahan gas nitric oxide melalui

tabung pernapasan. Pemberian obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah dan
meredakan kejang apabila terjadi

3. Pertanyaan dari Yeni Eka Musdalifah
Pertanyaan : Mengapa keadaan ibu merupakan faktor penyebab asfiksia ..?dan
bagaimana tindakan bidan jika terjadi asfiksia berat pada bayi ?

Dijawab oleh Divya Sarapang
Jawaban : Faktor yang menyebabkan asfiksia antara lain keadaan ibu, ntibi keadaan
bayi, actor plasenta dan persalinan. Berdaasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
angka kejadian asfiksia yang disebabkan oleh penyakit ibu di antaranya preeklamsia
dan eklamsi sebesar (24%), anemia (10%), infeksi berat (11%), sedangkan pada
persalinan meliputi partus lama atau macet sebesar (2,8-4,9%), persalinan dengan
penyulit(seperti letak sungsang, kembar, distosia bahu, vakum ekstraksi, forsep)
sebesar (3-4%). Berdasarkan data tersebut mengenai jenis persalinan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara jenis persalinan spontan dan tidak spontan dengan
kejadian asfiksia. Seringkali bayi yang baru lahir tidak dapat diantisipasi akan
mengalami kesulitan dalam bernafas, sehingga akibat lebih lanjut dari asfiksia ini
dapat menyebabkan epilepsi dan keterbelakangan mental


Click to View FlipBook Version