MEDIA KREATIVITAS SMP MATER DEI NO.37 DESEMBER 2022 Pulih lebih cepat , bangkit lebih kuat bukan sekadar semangat untuk peringantan kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini. Ini adalah semangat kita semua untuk yakin bahwa apapun tantangan yang ada pasti bisa kita hadapi bersama. BANGKIT LEBIH CEPAT PULIH LEBIH KUAT
D a f t a r Isi Apa kata mereka Cakrawala Liputan HUT Sekolah Liputan HUT RI 77 Liputan P5 Liputan Studi Wisata Liputan BKSN Kesehatan Liputan HPS Liputan Pramuka English Corner Liputan Kesehatan Cerpen Liputan Sumpah Pemuda Guru Baru Pojok Kritik Kiat Puisi Komik Mode Resensi Buku 2679 1 2 1 5 2 0 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 9 3 3 3 4 3 7 3 8 3 9 4 1 4 2 4 3 D A F T A R ISI
Setelah dua tahun pandemi akhirnya kita semua boleh merasa lega karena aktivitas mulai kembali berjalan normal. Presiden Jokowi sudah mengijinkan untuk membuka masker di tempat terbuka. Sekolah-sekolah sudah boleh melakukan tatap muka 100%. Meski selama dua tahun kita semua beraktifitas secara terbatas tetapi pasti tidak membatasi diri untuk tetap kreatif. Bentang edisi 37 kali ini ingin mengajak kita semua untuk bangkit lebih cepat supaya kita bisa lebih kuat. Spirit HUT RI ke 77 ini menginspirasi kita semua memiliki semangat bahwa apapun tantangan yang ada pasti bisa kita hadapi bersama. Dalam bentang kali ini kita bisa membaca sharing beberapa teman-teman, orang tua dan guru memotivasi kita semua untuk kembali menemukan semangat dengan belajar secara tatap muka. Kita juga bisa melihat sukacita para peserta didik yang mulai kembali sekolah secara luring. Liputan MPLS menyajikan betapa anak-anak penuh sukacita karena bisa sekolah secara tatap muka. HUT sekolah menjadi perayaan sukacita karena bisa dirayakan bersama di sekolah. Studi wisata yang dilakukan di Bandung juga menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak kelas VII. Kegiatan Pramuka juga beberapa kegiatan luring lain membuktikan bahwa kita semua bisa bangkit lebih cepat dan bersama-sama pulih menjadi lebih kuat. Selamat menikmati sajian Bentang edisi 37 semoga kita semua menemukan inspirasi untuk bangkit bersama dan pulih lebih kuat dari sebelumnya. Selamat Membaca Salam, Redaktur E D I T O R I A L Bangkit Lebih Cepat Pulih Lebih Kuat WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Diandra Sabitha Sachiko Widodo Anastasia Nindya Ayuati Christianto Jessica Penelope Kurniawan Evangelyn Wijaya Caecilia Vanya Putri Prasetyo Fabiana Dini, S.Pd Nanang Aris Kurniyawan, S.S PELINDUNG STAF REDAKSI Sr. M. Vincentine, SPM ILUSTRATOR Novidwifina Lay PEMBIMBING Y. Titik Lestariyati, S.Pd Rini Hartawati, S.Pd Fabiana Dini, S.Pd Nanang Aris Kurniyawan, S.S PEMIMPIN REDAKSI Anna Gratia Puella Mea Setyaputri Keyza Darmawan EDITOR Maria Claudia Dwi Ardesti Floramaria Angela Bimoputri LAYOUT DISTRIBUTOR Anastasia Nindya Ayuati Christianto Jessica Penelope Kurniawan Media Kreativitas SMP Mater Dei ALAMAT REDAKSI Jl. Raya Siliwangi, Pamulang Permai - Tangerang Selatan Redaksi menerima sumbangan tulisan atau artikel dengan mengirimkan melalui email [email protected] 1 No.37 Desember 2022
Apa Kata Mereka? Pandemi Covid-19 melanda negeri ini membuat orang harus banyak melakukan aktivitas di rumah. Apa yang mereka lakukan untuk mengisi waktu luang di rumah sebagai wujud kreativitasnya? ” “ Pembelajaran offline memudahkan saya dalam mengikuti KBM karena pembelajaran secara online membuat saya sedikit terhambat karena adanya kendala dalam internet yang membuat saya kesulitan dalam mengikuti materi pembelajaran. Selain itu, saat online saya juga kesulitan bersosialisasi untuk mendapatkan teman karena sifat saya yang tidak mudah bergaul. Saat pembelajaran offline saya merasa senang karena bisa bersosialisasi dengan teman, menjadi jelas dalam mempelajari materi. Hanya saja kadang saya merasa agak kecapaian karena harus berangkat ke sekolah sehingga membuat saya kadang lupa mengerjakan tugas. Setelah 2 tahun saya mengikuti pembelajaran secara online, saya bersyukur karena bisa kembali belajar di sekolahsecara langsung (offline). Saya sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran karena bisa secara langsung berhadapan dengan guru dan, jika mau bertanya akan menjadi lebih mudah. Pembelajaran menjadi lebih jelas, menyenangkan, dan lebih komunikatif. Walaupun tinggal satu tahun belajar di SMP MD, yang penting saya telah benar-benar merasakan sekolah di Mater Dei. Ernest - IX B Claudia - VIII C APA KATA MEREKA 2 No.37 Desember 2022
Saya sangat senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran secara offline karena di sekolah saya bisa bertemu teman-teman dan guru-guru secara langsung. Masalah yang saya hadapi adalah saya belum bisa membagi waktu dengan baik. Masih banyak bermain karena senang punya banyak teman sehingga lupa belajar atau mengerjakan tugas Jessoca - VIII A "Merasa senang, karena anak-anak bisa kembali sekolah tatap muka, dan anakanak bisa kembali bersosialisasi, baik dengan bapak ibu guru maupun temanteman. Saya merasa tidak ada masalah ketika anak saya mengikuti pembelajaran secara offline. Anak saya merasa asyik-asyik saja. Elisabeth Lili Ortu Keyza Darmawan Saya merasa senang karena anak-anak dapat melakukan pembelajaran secara tatap muka lagi. Dengan pembelajaran secara offline anak dapat lebih mudah menyerap apa yang diajarkan guru-guru dan bisa lebih fokus saat pembelajaran. Selain itu, mata anak-anak bisa beristirahat, tidak harus melihat layar gadget, smartphone maupun laptop. Jadi, anak belajar lebih fokus di sekolah tidak melihat hp terus. Bilangnya belajar padahal buka yang lain. Lalu, sampai saat ini masih belum ada kesulitan yang dihadapi pada pembelaran offline. Ibu Restituta Ortu Maria Claudia 3 No.37 Desember 2022
Pembelajaran secara offline membuat saya merasa waktu untuk bersama anakanak di rumah menjadi berkurang, namun di sisi lain saya merasa bersyukur karena ini pertanda kondisi sedang membaik. Masalah yang dihadapi saat pembelajaran secara offline hampir tidak ada karena semuanya masih dalam batas wajar dan dapat ditangani. Saya tidak keberatan dalam mengantar-jemput anak di sekolah karena dapat saya lakukan dengan fleksibel. Apalagi, sekarang banyak layanan antar-jemput berbayar Bapak Untung Hanaryo Ortu Flora Bagi saya kegiatan belajar mengajar secara langsung lebih efektif. Menyangkut Covid-19, tetap lebih baik belajar langsung dengan protokol kesehatan berupa memakai masker, sering cuci tangan, dan jaga kesehatan selalu. Apabila ada siswa yang batuk atau pilek, lebih baik siswa tersebut istirahat di rumah untuk memulihkan kondisi tubuh. Tak perlu takut dengan Covid-19 karena imunisasi atau vaksinasi Covid19 sudah dilaksanakan. Kegiatan belajar mengajar dengan sistem online kurang efektif karena interaksi antara anak dan guru kurang begitu intens. Ada kalanya anak didik kurang konsentrasi dalam belajar. Lebih lagi, interaksi sosial dengan sesama siswa juga kurang. Dengan demikian, selalu jaga kesehatan supaya kita tetap terus belajar di sekolah. Antonius Galih Rudanto Ortu Puella 4 No.37 Desember 2022
Banyak perubahan yang saya rasakan, di antaranya saya bisa mengenali karakter asli dari peserta didik, lebih tahu batas pemahaman mereka mengenai materi yang dijelaskan, serta bisa mencapai tujuan interaksi sosial yang diharapkan. Saya merasa kesulitan dalam mengatur peserta didik karena sikap-sikap mereka banyak yang di luar ekspektasi, berbeda antara online dan offline. Banyak peserta didik yang belum bisa menguasai materi dengan baik, namun mereka tidak mau mengakuinya karena rasa malu, sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai dengan maksimal. Selain itu, banyak yang minim kosakata, sehingga membuat mereka sulit untuk memahami materi yang sedang dibahas. Perilaku para peserta didik sangat sulit dikontrol, karena mereka telah mengalami masa zona nyaman selama 2 tahun, sehingga sulit untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk, dan banyak yang berbicara dengan kata-kata tidak pantas akibat bermain game online, sehingga fokus mereka teralihkan. Ibu Susanti Wali Kelas VIII C 5 No.37 Desember 2022
Di dalam kurikulum merdeka ini muncul beberapa istilah yang sering digunakan, salah satunya adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disingkat menjadi P5. Kegiatan ini bertujuan agar para peserta didik memiliki kompetensi dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan P5 yang dilaksanakan saat ini di SMP Mater Dei Pamulang yaitu mengangkat tema kearifan lokal dan Bhineka Tunggal Ika. Dalam kegiatan P5 dengan tema kearifan lokal peserta didik menampilkan kearifan lokal budaya betawi mulai dari baju adat, miniatur rumah adat betawi hingga membuat makanan khas betawi. Sedangkan dengan tema Bhineka Tunggal Ika peserta didik menampilkan tarian, lagu-lagu, dan drama yang bernuansa budaya daerah dan budaya global. Kegiatan P5 sangat memotivasi anak dan membangun kreativitas anak karena peserta didik melakukan eksplorasi tentang kebudayaan betawi dan budaya global. Mereka sangat antusias mencari tahu dari berbagai sumber misalnya wawancara kepada penduduk asli Betawi, buku sejarah Betawi dan lain lain. Setelah mendapatkan informasi tersebut, mereka mempraktikan apa yang didapatkan. Peserta didik khususnya kelas VII mempersiapkan tampilan berkaitan dengan P5 dengan sungguh-sungguh. Hasil akhir dari kegiatan P5 ini nantinya akan ditampilkan pada saat penerimaan rapor yang akan disaksikan oleh orang tua peserta didik. MERDEKA KURIKULUM Pada tahun 2022 di semua jenjang pendidikan telah melaksanakan kurikulum merdeka belajar dan SMP Mater Dei Pamulang juga telah ikut melaksanakannya. Sistem pengajaran berubah dari yang awalnya hanya bernuansa di dalam kelas kini bisa menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran terasa akan lebih nyaman karena peserta didik diberi kebebasan untuk dapat berdiskusi lebih dengan guru serta belajar dengan outing class sehingga tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan sistem ranking atau peringkat. Mengapa kurikulum sebelumnya perlu diganti dengan Kurikulum Merdeka? Menurut Bapak Menteri Pendidikan, kurikulum sebelumnya memiliki sejumlah kelemahan dalam penerapannya, hal tersebut terlihat saat masa pandemi lalu di mana kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online serta banyak siswa yang mengalami learning loss karena pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama pandemi Covid-19 maka untuk mengatasi masalah tersebut, akhirnya diluncurkanlah Kurikulum Merdeka yang dianggap lebih fleksibel, ringkas, dan sederhana. C A K R A W A L A Oleh: Ibu Fabiana Dini (Guru Matematika Kelas VII) 6 No.37 Desember 2022
7 No.37 Desember 2022 TETAP EKSIS PADA USIANYA YANG KE-36 Sabtu (16/7/22) SMP Mater Dei memperingati hari ulang tahun yang ke-36. Peringatan ulang tahun ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnyan karena dilaksanakan bersamaan dengan penutupan MPLS atau masa pengenalan lingkungan sekolah. Sungguh peryaan ulang tahun sekolah ini merupakan peristiwa yang istimewa bagi SMP Mater Dei. Pesta ulang tahun ini diawali dengan misa syukur di aula SMP Mater Dei. Dengan khitmad peserta didik mengikuti misa.Setelah misa selesai, mereka dengan gembira mengikuti acara pesta ulang tahun sekolah. Berbagai atraksi dapat dinikmati oleh mereka. Penampilan pertama adalah tari tradisional sebagai pembuka dari perayaan ulang tahun ini. Kepala sekolah juga memberikan kata sambutannya yang dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun. Pemotongan kue disaksikan oleh para guru dan karyawan serta seluruh peserta didik SMP Mater Dei. Kue yang sudah dipotong tersebut diberikan kepada perwakilan dari guru dan karyawan. Tentu saja yang diberi adalah guru dan karyawan senior (sesepuh di SMP mater Dei). Usai pemotongan kue ulang tahun, atraksi demi atraksi dapat mereka saksikan dengan penuh sukacita. Tampilan tari moden dance sangat memukau penonton. Mereka memberikan tepuk tangan yang meriah sehingga menambah semarak suasana. Selain itu juga ada tampilan band SMP Mater Dei. Grup band tersebut membawakan lagu karya Tulus yang berjudul “Monokrom”. O l eh: B e rna rd 9F -Ni k it a 9 B - C itr a 9 A Lagu tersebut dinyanyikan dengan penuh penghayatan sehingga membuat penonton juga ikut bernyanyi. Selain lagu tersebut, masih ada satu lagu lagi yang dibawakan oleh pengurus OSIS SMP Mater Dei. Lagu yang mereka bawakan berjudul Manusia Kuat karya Tulus. Sambil menyanyi, mereka sembari melambai-lambaikan flashlight sebagai bentuk kiasan dan lambang akan kenangan bahwa SMP Mater Dei telah berdiri selama 36 tahun. LIPUTAN
Tak hanya peserta didik yang mengisi acara tersebut, namun para guru pun tidak ketinggalan untuk tampil menghibur penonton dengan membawakan lagu-lagu nostalgia. Para guru tampil dengan band yang sangat spektakuler dan dapat membuat penonton bersorai sorai dan meminta beberapa lagu lagi. Penampilan guru tersebut sebagai akhir dari rangkaian acara. Penampilan-penampilan dalam acara ulang tahun sekolah tersebut merupakan wujud dari kualitas SMP Mater Dei yang selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk peserta didiknya. Tidak hanya dari segi akdemis tetapi juga pembentukan karakter yang disiplin, unggul, kasih, dan bermartabat. Semua itu tampak pada keikutsertaan peserta didik dalam merayakan ulang tahun sekolah. Para pengisi acara tersebut merasa bangga karena bisa menampilkan yang terbagus walaupun latihannya hanya sebentar mengingat masuk sekolahnya baru beberapa hari. Berkat ketekunan dan kedisiplinan dalam berlatih serta kerja samanya bisa menampilkan yang terbagus dan cukup menghibur penonton. Selain itu juga berkat kerja keras pengurus OSIS SMP Mater Dei. Mereka sudah mulai mempersiapkan diri dari sebelum tahun pelajaran baru dimulai karena mereka mendampingi peserta didik baru dalam mengikuti MPLS serta persiapan ulang tahun sekolah yang ke-36. Selain menyaksikan berbagai penampilan, seluruh warga SMP Mater Dei juga berpesta dengan makan yang telah disediakan oleh sekolah setelah penampilan usai. Seluruh warga SMP Mater Dei sungguh bahagia merayakan ulang tahunnya yang ke-36, semoga SMP Mter Dei tetap eksis, semakin maju, dan semakin diminati oleh masyarakat. Proficiat! 8 No.37 Desember 2022
Setiap tahunnya, Indonesia memperingati hari kemerdekaan pada 17 Agustus. Tahun ini, 17 Agustus 2022, Indonesia merayakan hari kemerdekaan yang ke-77. Masyarakat Indonesia melakukan berbagai kegiatan dan cara tersendiri untuk memeriahkan kemerdekaan tahun ini, begitu juga SMPK Mater Dei. Walau masih masa peralihan dari online ke offline, namun semangat murid-murid dan warga SMPK Mater Dei tidak luntur untuk ikut serta memeriahkan kemerdekaan Indonesia tahun ini. Upacara, acara dan berbagai lomba dilakukan untuk memperingati hari kemerdekaan juga untuk membangkitkan semangat yang baru. Acara 17 Agustus tahun 2022 ini dihadiri oleh siswa/siswi dan guru-guru dari SMPK Mater Dei. Tepat pada tanggal 17 Agustus, seluruh peserta didik melakukan upacara pengibaran bendera merah putih di lapangan SMAK Mater Dei. Ketika upacara, dihadiri oleh seluruh murid dari SMPK dan SMAK Mater Dei, lalu ditambah dengan murid kelas 6 SDK Mater Dei. Seluruh petugas dan peserta upacara tentunya melaksanakan upacara bendera ini dengan hikmat. Petugas paskibra kali ini diambil dari siswa/siswi SMPK Mater Dei lewat tahap seleksi. Dan ketika melaksanakan tugasnya saat upacara, mereka menjadi sorotan peserta. Bagaimana tidak, hendakan kaki dan gerakan tubuh yang beriringan dan lantang sangat S E M A N G A T B A R U U N T U K I N D O N E S I A Oleh : Anna Gratia Puella Mea S. 8D/02 dan Maria Claudia 8A/17 memukau peserta. Tak hanya paskibra saja yang membuat peserta upacara terpukau, petugas upacara yang lain juga tak kalah membuat peserta terpukau. Setelah upacara selesai, berikutnya adalah tampilantampilan yang ditampilkan oleh siswa/siswi dan guru-guru Mater Dei. Mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA. Diawali dengan tampilan dari TK. Mereka menampilkan tarian dengan alunan lagu yang berjudul Pelajar Pancasila karya Kikan Namara dan Eka Gustiwana. Dilanjut dengan tampilan dari paduan suara SDK Mater Dei. Mereka bernyanyi dengan gembira, ditambah dengan alunan musik kolintang. Setelah penampilan dari SD dan TK selesai, dilanjut dengan penampilan puisi dari SMP. 9 No.37 Desember 2022 LIPUTAN
Selain lomba-lomba, OSIS SMPK Mater Dei juga membuat bazar untuk seluruh warga SMP. Seluruh murid sangat antusias untuk membeli dan mencicipi makanan dan minuman yang dijual. Makanan dan minumannya pun beragam, ada risol mayo, nugget, kentang, sosis, corn dog, es teh, dan es kiko. Dan yang terakhir, diadakan menfess untuk seluruh murid-murid SMPK Mater Dei. Terlihat sekali semangat murid-murid untuk menfess kali ini. Dapat mengirimkan pesan ke teman, sahabat, guru, keluarga, dan bahkan orang yang ia sukai. Dikarenakan banyaknya yang ikut, amat disayangkan ternyata tidak semua menfess sempat dibacakan. Mengingat keterbatasan waktu yang ada. Dimenfess inilah, murid-murid mudah untuk mengatakan perasaan, bercanda ria, dan ketika ada menfess yang lucu, semua orang tertawa. 10 No.37 Desember 2022 Puisi ini dibacakan oleh Keyza Darmawan dan Tzevael Radyan Kianri dari kelas sembilan. Dan SMA menjadi penutup pertunjukan pada kali ini. SMA membawakan dance yang diiringi dengan lagu Pelajar Pancasila karya Kikan Namara dan Eka Gustiwana. Acara 17an tahun ini, tak hanya upacara saja. OSIS SMPK Mater Dei ikut serta dalam membuat lombalomba memperingati Hari 17 Agustus. Lomba-lomba kali ini yaitu estafet air, estafet kelereng, estafet balon, balap bakiak, balap karung, memasukan pensil, dan tarik tambang. Seru-seru bukan lombanya? Dikoordinasikan oleh Bernardus Dyandra Sampurno dari kelas 9D, seluruh kegiatan lomba berjalan dengan baik. Lomba-lomba ini diadakan di area SMPK Mater Dei. Semangat peserta lomba sangat terpancar.
Namun, kegiatan sudah selesai dan berakhir. Tidak terasa berbagai kegiatan dan lombalomba telah berakhir? 4 jam lebih terasa sangat cepat sekali, tidak ingin rasanya kegiatan ini berakhir. Namun, mau tidak mau harus diakhiri mengingat waktu yang terus berjalan. Dan dengan demikian, kegiatan upacara dan lomba-lomba dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia telah selesai. Sampai bertemu di HUT RI tahun depan. Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia! Setelah kurang lebih tiga puluh menit, kegiatan menfesspun berakhir. Berakhirnya kegiatan menfess, berakhir pula kegiatan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-77. Walaupun begitu, sepanjang hari terasa sangat menyenangkan dan sangat seru. Canda, tawa, bahkan antusias beberapa murid untuk menyemangati teman yang ikut lomba, terdengar dan terlihat sangat bersemangat sekali. 11 No.37 Desember 2022
PROFIL PELAJAR PANCASILA Profil Pelajar Pancasila adalah suatu proyek penguatan nilai-nilai Pancasila yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk para pelajar di Indonesia. Profil Pelajar Pancasila menjadi salah satu bagian dari implementasi Kurikulum Kurikulum Merdeka yang telah dilaksanakan di SMP Mater Dei Pamulang. Profil Pelajar Pancasila di SMP Mater Dei Pamulang dituangkan dalam berbagai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pada tahun 2022 SMP Mater Dei Pamulang telah menerapkan kurikulum merdeka pada jenjang kelas VII. Tema yang digunakan dalam pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMP Mater Dei adalah "Kearifan Lokal" dengan mengangkat Budaya Betawi. Pelaksanaan pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP Mater Dei dilaksanakan setiap hari Kamis dan Jumat dengan didampingi oleh guru pengajar kelas VII. Oleh: Ibu Fabiana Dini (Guru Matematika Kelas VII) 12 No.37 Desember 2022 LIPUTAN
K e gia t a n p e r t a m a d ala m P 5 a d ala h p e n g a r a h a n d a n s o sialis a si tentang gambaran umum dan tujuan proyek kepada para siswa kelas VII. Selain itu setiap kelas VII dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing berisi 5-6 orang. Di tema yang pertama ini para peserta didik diminta untuk melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah menyusun laporan analisis untuk dipresentasikan dan dilanjutkan dengan menyusun rancangan produk atau aksi nyata seperti; membuat miniatur rumah adat, poster tentang alat musik dan baju adat, memasak berbagai makanan khas Betawi serta tarian Betawi. Saat pelaksanaan aksi nyata, para peserta didik harus berkolaborasi dengan sesama anggota kelompoknya agar menghasilkan produk yang siap dipamerkan dalam perayaan P5 nanti di sekolah. ... Di minggu pertama dan kedua, kegiatan yang berlangsung adalah kegiatan memasak makanan khas Betawi. Dari hasil pengamatan antar kelompok, banyak kelompok yang membuat kue kembang goyang dan berdasarkan penilaian dari para guru, anak-anak sudah pandai dalam membuat adonannya sehingga memiliki rasa yang enak. Akan tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu cara penyajian yang masih kurang menarik. 13 No.37 Desember 2022
... Setelah kegiatan memasak maka proyek yang dikerjakan selanjutnya adalah membuat miniatur rumah adat, poster dan berlatih tarian adat khas Betawi. Kegiatan ini berlangsung seru dan menggembirakan. Diharapkan melalui kegiatan proyek ini, peserta didik mampu belajar secara mandiri dan berpikir kritis dengan tetap berperilaku santun serta bertanggung jawab dalam menghasilkan produk inovatif. 14 No.37 Desember 2022
Belajar tidak harus dilaksanakan di dalam kelas atau sekolah, tetapi bisa juga dilaksanakan di luar sekolah. Pada kesempatan ini SMP Mater Dei Pamulang melaksanakan kegiatan belajar dari alam. Kegiatan ini diikuti oleh semua peserta didik kelas VII. Selain belajar juga, peserta didik diberi kesempatan untuk berekreasi. Adapun tempat belajar dengan alam dilaksanakan di Eco Camp Bandung. Untuk rekreasinya, peserta didik diajak berkeliling ke Floating Market daerah Lembang, Bandung. Apa itu Eco Camp? Eco camp adalah suatu Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup yang didirikan untuk mengembangkan sifat ingin tahu dan peduli terhadap lingkungan. Di sana mereka diajak untuk menyegarkan mata dan pikiran dari hiruk pikuk suasana perkotaan dengan melihat begitu banyak tumbuhan yang terawat dengan baik, udara yang segar, serta suara burung dan air terjun yang terngiang di telinga kami. Di sana mereka juga diajak untuk bermain, belajar, dan melakukan beberapa eksperimen tentang alam. Contoh eksperimen dengan alam yaitu praktik terjadinya hujan asam, proses penjernihan air, dan lain-lain Mereka menginap di Eco Camp selama 2 hari 1 malam. Di Eco Camp udara sangat dingin sehingga kamar-kamar tidak perlu menggunakan AC. Meskipun tidak ada AC tetap saja mereka kedinginan. Mandi pun menggunakan air dingin. Pokoknya sangat-sangat dingin. Tempat jauh dari keramaian sehingga situasinya sangat hening dan cocok untuk refleksi diri dengan alam. Selain itu mereka juga belajar mensyukuri rahmat Tuhan atas keindahan dan kekayaan alam. Mereka bisa merasakan udara yang segar dan tidak kena polusi udara, Wah benarbenar sehat. Oleh: Angelyn(VIIB) dan Vanya (VIIA) 15 No.37 Desember 2022 LIPUTAN
Selain itu, makanan yang disajikan berasal dari sayuran dan buah-buahan organik sehingga tidak ada unsur kimiawi. Bahkan mereka juga belajar untuk tidak makan makanan yang berbau daging. Lauk pun berasal dari sayuran (jamur). Jamur diolah dengan berbagai macam variasi, seperti sate jamur, empal jamur, bakso jamur, siomay jamur, dan lain-lain. Nasi pun berasal dari beras organik. Mereka juga diajak untuk melakukan 7 kesadaran ekologis (berkualitas, sederhana, hemat,peduli, semangat berbagi, bermakna, harapan) yang ditegaskan di dalam Laudato Si. Setiap kali makan harus hening dan selalu diingatkan melalui renungan/refleksi bahwa makanan yang dimakan berasal dari kerja keras para petani, ibu dapur, mikroba, cacing, pedagang. Dengan demikian, mereka menyadari bahwa makanan yang dimakan berasal dari alam. Usai belajar dari Eco Camp, mereka melajukan kegiatan rekreasi yang dilaksanakan di Floating market. Tempat ini merupakan pasar apung yang menjual berbagai jenis makanan. Selain makanan ada juga berbagai kegiatan yang bisa kita lakukan contohnya: bermain perahu di danau, wahana Rainbow Slide, kota mini, bermain kelinci di Taman Kelinci, dan spot-spot lainnya. Setelah selesai mengikuti rangkaian kegiatan belajar dari alam, mereka diharapkan menjadi peserta didik yang memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga ibu bumi. Semoga ilmu yang mereka dapatkan menjadi bekal untuk hidup lebih sehat dan peduli lingkungan. No.37 16 Desember 2022
4 HARI BERHARGA DI SMP MATER DEI MPLS adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. MPLS ini bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah dan program sekolah kepada siswa baru. Setiap tahun ajaran baru, siswa baru akan melaksanakan MPLS. Tentunya SMP Mater Dei juga mengadakan kegiatan MPLS. MPLS kali ini sangat spesial, karena tahun ini diadakan MPLS secara offline, setelah 2 tahun melakukan MPLS secara online. Suasana MPLS tahun ini memang berbeda dengan suasana MPLS tahun-tahun sebelumnya. Adik-adik kelas 7 sangat antusias dalam mengikuti kegiatan MPLS. Meskipun ada beberapa anak yang belum percaya diri karena mereka masih dalam masa peralihan dari online ke offline. Rasa rindu adik-adik sangat terlihat, mulai dari tingkah mereka yang tidak bisa diam, selalu mengobrol dengan teman nya, dan sifat-sifat jahil mereka. Oleh:Nindya 8C,Flora 8C,Yasinta 9B No.37 17 Desember 2022 LIPUTAN
MPLS tahun ini diadakan selama empat hari berturut-turut, mulai dari tanggal 13 Juli-16 Juli 2022. Dalam proses MPLS, siswa baru didampingi oleh anggota OSIS (Organisasi Intra Sekolah) dan tentunya didampingi juga oleh guruguru. Dalam 1 kelas terdapat 4 anggota OSIS yang mendampingi para adik-adik. Di MPLS ini juga kita dapat mengetahui tentang program sekolah. Seperti kurikulum, adiwiyata, kegiatan sekolah, wiyata mandala, peraturan sekolah, PBB (Peraturan Baris Berbaris), ekskul-ekskul di sekolah, dan masih banyak lagi. Dalam MPLS ini, kita juga belajar untuk saling mengenal satu sama lain. Jadi, selain mendapat banyak pengetahuan, kita juga bisa mendapatkan teman baru. No.37 18 Desember 2022
Hari pertama MPLS Rabu, 13 Juli 2022, siswa & siswi diarahkan ke aula dan melihat perkenalan dari masing-masing pendamping kelas dan pengarahan acara. Hari kedua (14 Juli 2022). Pada hari ini, siswasiswi melakukan kegiatan upacara pembukaan MPLS di lapangan sekolah SMP Mater Dei Pamulang. Upacara ini tidak hanya dilakukan oleh peserta didik baru SMP, tetapi peserta didik baru SMA juga ikut melaksanakan kegiatan upacara bersama. Setelah melakukan kegiatan upacara, para siswa diberikan waktu untuk berganti pakaian dan bersiap-siap untuk melaksanakan kegiatan PBB (Peraturan Baris Berbaris). Setelah selesai melaksanakan kegiatan PBB, siswa-siswi diberikan waktu untuk istirahat. Setelah selesai istirahat, siswa-siswi kembali melaksanakan kegiatan, diantaranya wawasan kebangsaan dan visi misi SMP Mater Dei. Hari ketiga (15 Juli 2022). Pada hari ini, kegiatan MPLS dipenuhi oleh perkenalanperkenalan program yaitu, kurikulum, tata tertib, pramuka, kesiswaan, ekskul, wawasan wiyata mandala, go green, pengenalan lingkungan sekolah, riang gembira, dan latihan untuk atraksi kelas. Hari ketiga merupakan hari yang sangat melelahkan bagi kita semua (peserta didik, pengurus OSIS, para guru & karyawan di sekolah). Namun, ini akan menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagi kita. Tak terasa sudah sampai penutupan akhir MPLS, yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2022. Penutupan MPLS juga bertepatan dengan ulang tahun sekolah. Jadi, pada tanggal 16 Juli, kita tidak hanya melakukan penutupan saja, kita juga melakukan misa & perayaan HUT sekolah. Saat penutupan, masing-masing kelas menampilkan persembahan dan yel-yel yang telah dibuat. Penutupan ini tidak hanya dihadiri siswa-siswi baru, tetapi juga dihadiri oleh para orang tua murid dari peserta didik baru. MPLS tahun ini berlangsung dengan sangat meriah. Tak hanya itu, MPLS ini menjadi sangat berkesan bagi sekolah Mater Dei & para peserta didik baru, karena dapat diadakan secara offline. Para peserta didik juga merasa senang, karena mendapat banyak teman baru dan pengalaman baru. No.37 19 Desember 2022
Adapaun tema BKSN tahun 2022 adalah Allah Sumber Harapan Hidup. Tema tersebut diperkuat dengan salah satu ayat yaitu 'Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup' (Am. 5:6). Untuk memeriahkan acara BKSN kali ini, OSIS SMPK Mater Dei mengadakan lombalomba yang tentunya sangat menyenangkan. Lomba tersebut ada yang dilakukan secara offline dan online. Lomba-lomba yang diadakan juga beragam. Untuk yang offline: lomba mazmur, lektor, lettering ayat di dalam kitab suci, dan cerdas cermat. Dan untuk yang online: lomba drama kelas, cover lagu rohani, dan membuat poster. KITAB SUCI MENJADI PEGANGAN HIDUPKU Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) dilaksanakan setiap bulan September. Seluruh umat Katolik di Indonesia melaksanakan berbagai kegiatan BKSN. Di lingkungan gereja sering diadakan sharring/ pendalaman Kitab Suci, termasuk warga SMPK Mater Dei juga mengadakan kegiatan renungan setiap pagi yang diambil dari Kitab Suci selama satu bulan penuh. Peserta didik diajak untuk mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan. Oleh: Anna Gratia Puella Mea S. No.37 20 Desember 2022 LIPUTAN
Lomba offline diadakan minggu sebelum Penilaian Tengah Semester (PTS) berlangsung, tepatnya pada tanggal 23 September 2022. Seluruh peserta lomba offline sangat antusias melakukan lomba yang mereka pilih. Lomba offline ini diadakan di area sekolah. Untuk lomba mazmur diadakan di ruang meeting, lomba lektor di ruang musik, lomba lettering ayat kitab suci di ruang prakarya, dan lomba cerdas cermat di aula. Peserta didik yang tidak ikut lomba, dapat menonton dan mendukung teman sekelasnya di lomba cerdas cermat dengan juri Pak Geta. Sorakan dari penonton sangat heboh, terutama ketika mendengar kelas mereka menang. Sedangkan lomba-lomba offline lainnya berjalan dengan baik dan lancar. Lomba lainnya juga bisa dilihat di jendela tempat ruang lomba terlaksana. Lomba offline memang sangat menyenangkan, tapi lomba online tak kalah menyenangkan. Walau online, antusias peserta tak padam. Terutama peserta didik yang mengikuti lomba drama kelas. Mereka sangat kompak ketika memeragakan dan bekerja sama. Lomba ini juga bisa menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan antarteman sekelas. No.37 21 Desember 2022
Dalam lomba ini, cerita yang diambil adalah salah satu dari ketiga cerita ini. Yaitu Perumpamaan Orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:25-37), Perumpamaan tentang pengampunan (Matius 18:21-35), dan cerita tentang Kain dan Habel (Kejadian 4:1-17). Ekspresi dan karakter yang diperankan harus dibuat semirip mungkin. Lomba membuat poster dan cover lagu rohani juga berjalan dengan lancar. Kali ini ada sesuatu yang spesial. Yaitu juri yang menilai peserta tidak hanya datang dari SMP saja, namun ada juri yang datang dari SMAK Mater Dei juga. Senang rasanya mereka dapat hadir dan menilai peserta lomba BKSN kali ini. Dengan membaca kitab suci, kita semakin dekat dengan Tuhan Setelah lomba, sebelum pulang sekolah tanggal 23 September 2022, seluruh warga sekolah mengikuti acara penutupan BKSN. Acaranya singkat hanya lima belas menit. Doa penutupan BKSN dilaksanakan lewat sentral dan peserta didik berdoa di dalam kelas masing-masing. Diharapkan kita semua tetap membaca dan mendalami kitab suci, tidak hanya saat BKSN saja, tetapi juga setiap hari dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan membaca kitab suci, kita semakin dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa. Semoga dengan adanya BKSN ini, seluruh umat Katolik dapat tergerak hatinya untuk selalu membaca kitab suci dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus Kristus. Tuhan memberkati kita semua! No.37 Desember 2022 No.37 22 Desember 2022
GAGAL GINJAL AKUT PADA ANAK Menteri Kesehatan RI menyampaikan bahwa dugaan penyebab kasus gagal ginjal yang menyerang anak di bawah usia 5 tahun adalah karena adanya senyawa kimia yang mencemari obatobatan sirup. Senyawa kimia yang dimaksud di antaranya adalah Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG), dan Etilen Glikol Butyl Ether (EGBE). Ketiga senyawa kimia tersebut menyebabkan kerusakan ginjal karena memicu asam oksalat dalam tubuh dan membentuk kristal dalam ginjal. EG dan DEG adalah cemaran yang digunakan dalam sebuah industri pembuatan cat dan tinta. Efek senyawa ini dapat menyebabkan mual, muntah, diare, sampai kerusakan ginjal, hati, dan saraf pusat. Gagal ginjal pada anak menunjukkan beberapa gejala, yaitu : diare, batuk, pilek, mual, muntah, demam selama tiga hingga lima hari, serta jumlah air seni semakin sedikit bahkan sama sekali tidak bisa buang air kecil. Jika anak menunjukkan gejala gagal ginjal. Ada beberapa pertolongan yang dapat kita lakukan yaitu diantaranya 1) memperbanyak asupan air dan cairan lain untuk menghindari dehidrasi, 2) mengonsumsi antibiotik jika memiliki infeksi, 3) menghentikan konsumsi obat tertentu jika ada dan, 4)apabila terjadi penyumbatan, maka disarankan menggunakan kateter urin. Tentunya, atas pengawasan dan persetujuan dokter. Apabila gejala pada anak semakin parah, maka segera periksakan ke dokter. Sumber: https://www.allianz.co.id/explore/gagal-ginjal-akut-pada-anak-fakta-gejala-danpertolongan-pertama.html Kejadian ini tentu saja menyebabkan kekhawatiran serius di tengah masyarakat. Terhitung sampai November 2022, tercatat 324 kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak. Kejadian ini menyebar ke 27 provinsi di Indonesia. Gangguan gagal ginjal akut misterius pada anak terjadi pertama kali tahun 2022 di Gambia yang menyebabkan 66 anak meninggal dunia. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mengeluarkan peringatan adanya kandungan etilen glikol pada empat sirup yang beredar di wilayah tersebut dan dicurigai menjadi penyebab terjadinya kasus gagal ginjal akut pada anak. eberapa waktu terakhir, telah terjadi peningkatan kasus gagal ginjal akut dan misterius pada anak di B Indonesia. No.37 23 Desember 2022 KESEHATAN
Selain stand kelas, juga ada stand dari pengurus OSIS dan guru. Makanan yang dijual masing - masing kelas sangat beragam. Kelas 7A menjual sup, nasi uduk, nasi kuning, nasi goreng, siomay, tahu isi, arem - arem, dan mie goreng. Kelas 7B menjual onde onde, pastel, puding, nasi goreng, dan spaghetti carbonara. Kelas 7C menjual arem-arem, dan kelas 7D menjual nasi goreng dan donat. Sedangkan kelas 7D menjual capcay. Kelas 8A menjual kimbab. Kelas 8B menjual nasi bento, serta mie gacoan. Kelas 8C menjual pecel, dan di kelas 8D menjual nasi liwet. Kelas 8E menjual sushi, chicken katsu, capcay, nasi goreng, spaghetti, bihun, dan buah-buahan seperti melon dan pepaya. GERAKAN MAKAN SEHAT MELALUI BAZAR Hari Pangan Sedunia (HPS) diperingati setiap tanggal 16 Oktober. HPS didirikan oleh negara-negara anggota Food and Agriculture Organization (FAO) pada konferensi umum ke-20 pada Bulan November tahun 1979. Indonesia masuk dalam anggota FAO. Oleh karena itu, setiap tahunnya Indonesia turut serta dalam merayakan HPS. SMPK Mater Dei Pamulang pun turut ambil bagian dalam memeriahkan kegiatan HPS tahun ini. Dalam kegiatan HPS ini, anak-anak melakukan bazar makanan sehat di kantin sekolah. Setiap kelas mengirimkan maksimal lima orang untuk mengelola bazar. Setiap kelas menjual makanan sehat dan bergizi yang pastinya sangat lezat. Bazar dilakukan pada saat istirahat pertama dan kedua. HPS adalah hari yang spesial sehingga jam istirahat pun ditambah tiga puluh menit. Pada saat istirahat, anak-anak sangat antusias untuk menjual dan membeli makanan. Agar makanan yang dijual laku keras, mereka sangat kreatif dalam merayu teman-temannya untuk membeli. Berkat kreativitas tersebut, semua makanan yang dijual habis. Tak ketinggalan juga kelas 9, mereka juga menjual beraneka ragam makanan. Kelas 9A menjual gado gado, kwetiaw, dan spring roll. Kelas 9B menjual fruit sando dan kimbab. Kelas 9C menjual bibimbap, rice bowl, dan fruit sando. Kelas 9D juga menjual es buah, pecel, jasuke, lemon tea, salad buah, tahu isi, tahu kosong, puding, sosis solo, rice bowl, pisang coklat, dan es jeruk. Kelas 9E menjual nasi liwet, puding, agar-agar, jasuke (jagung susu keju), dan singkong goreng. Kelas 9F menjual dimsum, rice box, dan nugget. Tak ketinggalan pengurus OSIS juga menyediakan es buah dan jasuke sedangkan guru menyediakan minuman dan camilan seperti gorengan. Hasil penjualan dari masing-masing kelas, pengurus OSIS, dan guru akan didonasikan kepada orang-orang yang kurang mampu. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud kasih kita terhadap sesama. Uang yang dihasilkan dari kegiatan bazar ternyata sangat banyak sehingga kegiatan ini sangat membanggakan dan perlu dilanjutkan. Selain makanan dan minuman, juga diadakan mini panggung di selasar SMPK Mater Dei. Di sini kita dapat menyaksikan pertunjukan dari guru-guru yang menyanyi dan bermain musik. Lagu-lagu yang dinyanyikan sangat menarik sehingga membuat suasana hangat, menyenangkan, dan meriah. Senang rasanya kegiatan HPS dilakukan secara offline, mengingat tahun kemarin acara ini dilakukan secara online. Antusiasme murid dan para guru sangat tampak. Kegiatan ini mengingatkan kita untuk selalu berbagi kepada orang yang membutuhkan dan tidak boleh membuang-buang makanan. Selamat Hari Pangan Sedunia! Oleh Anna Gratia Puella Mea Setyaputri 8D/02 Diandra Sabitha Sachiko W. 8B/06 No.37 24 Desember 2022 LIPUTAN
A G E R A K A N B E R S I H L I N G K U N G A N M E L A L U I K E G I A T A N P R A M U K A Ekstrakurikuler Pramuka adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh siswasiswi kelas VII dan kelas VIII SMP Mater Dei Pamulang yang secara rutin dilaksanakan setiap hari rabu. Kegiatan Pramuka ini mengajarkan dan mempraktekkan tentang beberapa teknik dasar kepramukaan. Namun tidak hanya itu, kegiatan Pramuka di SMP Mater Dei juga berbasis pada kegiatan lingkungan. Pada tanggal 16 November 2022, siswa-siswi yang tergabung dalam beberapa regu akan melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekolah dan luar area sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan lingkungan hidup khususnya tentang kebersihan lingkungan sekitar. Kegiatan bersih lingkungan diawali dengan apel pembuka yang dipimpin oleh regu serigala dan rusa dengan pembina Kak Richard. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengarahan dari Kak Chia berkaitan dengan area bersihbersih. Ada dua area yaitu untuk regu putra kelas VII dan kelas VIII berada di luar area sekolah, sedangkan untuk regu putri kelas VII dan kelas VIII berada di area dalam sekolah. Masing-masing regu bersama kakak pembina akan membersihkan jalanan, got serta beberapa titik area di sekitar sekolah dari tumpukan sampah. Setiap regu akan dibekali peralatan kebersihan berupa satu kantong plastik besar, satu sarung tangan, pengki dan sapu lidi. Setelah setiap regu menerima peralatan, mereka pun langsung bergegas menuju area yang sudah ditentukan. Dalam kegiatan ini siswa-siswi terlihat sangat kompak dan sangat gembira. Terlihat ada yang membawa kantong sampah dan ada yang memungut sampah begitulah cara kerja mereka dalam bergotong royong membersihkan lingkungan. Banyak sekali sampah yang telah dikumpulkan oleh para siswa-siswi. Kegiatan gerakan bersih lingkungan ini memberikan respon yang positif. Para siswa-siswi kelas VII dan kelas VIII dapat belajar bahwa sampah yang dihasilkan oleh setiap individu haruslah menjadi tanggungjawab pribadi untuk mengolahnya. Selain itu membuang sampah tidak pada tempatnya hanyalah memindahkan masalah agar masalah itu bisa dikerjakan oleh orang lain. Dengan aksi nyata ini selain melatih kepedulian lingkungan diharapkan juga dapat memupuk kerja sama dan mempererat persaudaraan antar anggota pramuka. Oleh: Claudia 8C No.37 25 Desember 2022 LIPUTAN
THE PANDEMIC CHANGES EVERYTHING int e r a c tion w ith anyone e l s e . I be c ame s e lfi sh, una w a r e , and the w or s t v e r s ion of my s e lf. My gr ade s w e r e ge tting w or s e . Da y by da y , I am ge tting l a z i e r and l a z i e r. B ut then one da y I e v entua l l y de c ided to change . O nc e , one of my t e a che r s , Mr J e rr y , a s k ed me to join a phy s i c s compe tition. Tha t w a s w he r e I s t a rt ed spending mos t of my time s tudy ing and l e s s on game s . My gr ade s w e r e ge tting be tt e r, l i k e a l ands l ide a t tha t time . I w a s focus ing on phy s i c s a t tha t time . With a lot of w or k and he lp, I w on tha t compe tition by 5 th pl a c e . I w a s proud e v en though it w a sn’t the be s t. I then focus ed on my s tudi e s . During 8th gr ade , in the 2nd s eme s t e r, the r e w a s hybrid t e a ching; some s tudent s c ame to s tudy a t s chool , f a c e to f a c e and the r e s t s tudy onl ine . It w a s then I s t a rt ed to ma k e mor e fri ends . A t fir s t thi s w a s a big change for me , but I w a s ov e rjoy ed s inc e I had mor e fri ends and I could focus mor e on my s tudi e s . A ft e r gr adua t ed from the 8th gr ade , he r e I am, go to the 9th gr ade . No w the t e a ching and l e a rning a c ti v iti e s a r e he ld ful l y offl ine , a t s chool . It w a s quit e s tr ange for me , be ing in a ne w env ironment w ith ne w fri ends , but I tr y to adapt to thi s change . Sinc e s chool i s a l l offl ine , I c an unde r s t and the l e s sons much be tt e r be c aus e a l l the Ma t e r De i t e a che r s c an t e a ch be tt e r and a l l the t e a che r s a r e v e r y pa ti ent and k ind. The y w i l l a l w a y s he lp you if you ha v e any diffi culti e s . In addition, offl ine s chool ing i s a lot e a s i e r to int e r a c t w ith e v e r ybody a s w e l l , so w e c an w or k toge the r, a s k the t e a che r dir e c tl y , or di s cus s w ith fri ends w hen I don’t r e a l l y unde r s t and the ma t e ri a l s gi v en in the c l a s s . Hi , I ’m R e agan! I ’m a 9th gr ade r. I w ould l i k e to sha r e my thought s and e xpe ri enc e s during the pandemi c tha t ha s be en in our l i v e s for a lmos t 3 y e a r s no w . Sinc e 2020, e v e r y thing in thi s w orld ha s changed in a sudden time , w e ne v e r e v en thought tha t many diff e r ent things w ould ha v e come into our l i v e s . Usua l l y , w e go to s chool norma l l y , 5 da y s a w e e k . B ut s inc e the pandemi c , w e go for onl ine s chool from home . If w e a r e going out, w e ha v e to w e a r ma s k s . We mus t do soc i a l di s t anc ing and othe r ne w habit s . I w i l l be sha ring my thought s of the tr ans ition of onl ine s chool and offl ine s chool . A ft e r gr adua ting from 6th gr ade , my pa r ent s s ent me to a ne w s chool , w hi ch i s Ma t e r De i C a thol i c Junior High School . I f e lt l i k e I ’m los t s inc e I didn't kno w anyone a t tha t time . I had v e r y f e w fri ends to t a l k to, ti l l I found my o w n ne w w orld. I made ne w fri ends a l l a round the w orld, spending a lmos t a l l my time pl a y ing onl ine game s , a lmos t be ing addi c t ed. For a lmos t 2 y e a r s , thi s happened non s top. I ne v e r communi c a t ed or did any f a c e to f a c e By:Reagen Manuel Hilario IXF No.37 26 Desember 2022 ENGLISH CORNER
DETEKSI KANKER PAYUDARA SEJAK REMAJA… SIAPA TAKUT? 11 November 2022, SMP Mater Dei secara khusus mendapat edukasi tentang pencegahan kanker payudara sedari dini dari Yayasan Daya Dara Indonesia, atau yang biasa disebut dengan “Lovepink Indonesia”. Lovepink adalah organisasi nirlaba (organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba), yang berfokus pada kegiatan sosialisasi deteksi dini dengan cara SADARI (Periksa Payudara Sendiri), SADANIS (Periksa Payudara Secara Klinis), dan pendampingan bagi sesama perempuan dengan kanker payudara. Lovepink bergerak dengan basis komunitas survivors yang bekerja secara sukarela untuk mendukung visi dan misi organisasi. Lovepink memiliki tujuan utama yaitu: Menurunkan angka pasien kanker payudara stadium lanjut, meningkatkan jumlah survivors yang sadar, tangguh, dan peduli. Serta memiliki visi untuk menciptakan dunia yang bebas dari kanker payudara stadium lanjut, yang diwujudkan dengan misi: Meningkatkan kesadaran dan menghilangkan stigma seputar kanker payudara melalui sosialisasi seputar tandatanda dan pengobatan kanker payudara, berikut pentingnya deteksi dini dan skrining payudara secara berkala, dan dukungan moral untuk para pasien kanker payudara dan keluarganya. Kegiatan ini dilakukan di Aula SMP Mater Dei, dan dihadiri khusus untuk perempuan. Selama kegiatan ini berlangsung, semua hadirin tampak serius dalam mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Hadirin diberikan materi-materi penting yang berupa pernyataan umum Oleh: Keyza Darmawan 9E-17 penting yang berupa pernyataan umum tentang kanker payudara. Ternyata, penyebab kanker payudara belum diketahui pasti, sehingga belum ada obatnya. Maka dari itu! Kita perlu mengetahui tanda-tanda kanker payudara sejak dini. Sekitar 1 dari 8 wanita akan terdiagnosa kanker payudara semasa hidupnya. 85% kasus justru menimpa perempuan tanpa riwayat kanker payudara pada keluarganya. Kanker payudara dapat terjadi pada lakilaki juga. Sekitar 1 dari 833 laki-laki dapat terdiagnosa kanker payudara. . No.37 27 Desember 2022 LIPUTAN
Secara umum, faktor penyebab kanker payudara berasal dari pola hidup dan faktor gen. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat kita lakukan adalah dengan mengubah pola hidup kita menjadi lebih baik, dengan cara: Memakai pakaian yang bersih, mandi minimal 2 kali sehari, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, mengelola stress, makan-makanan sehat, mengurangi konsumsi gula, garam, pengawet, dan bahan kimia lainnya. Sedangkan, kanker payudara karena faktor generasi dapat kita cek ke dokter melalui pemeriksaan dan langkahlangkah tertentu. Tindakan yang tidak kalah penting, adalah melakukan SADARI. Sadari adalah singkatan dari periksa payudara sendiri. Ada beberapa tahap melakukan SADARI, yaitu: Tindakan ini mengharuskan agar orang yang sudah memiliki tanda-tanda kanker payudara melakukan pemeriksaan pada payudara lebih lanjut dengan bantuan dokter.Tindakan pengobatan pasien kanker payudara berbeda-beda, tergantung dengan umur kanker payudaranya. Pasien kanker payudara yang sudah melakukan tindakan pengobatan sejak dini akan memiliki kemungkinan hidup sebesar 98%. Kita sudah mengetahui informasi penting dan berharga ini. Maka, mari kita mencoba untuk melakukan pemeriksaan dini untuk kesehatan dan keselamatan kita. Mari, kita ubah pola hidup kita yang tidak baik menjadi lebih baik. Mari, kita sebarkan informasi ini kepada orang-orang terdekat. SADARI dapat dilakukan setiap bulan oleh perempuan remaja dan dewasa pada hari ke-7 sampai ke-10, yang dihitung dari hari pertama menstruasi. Untuk laki-laki dan perempuan yang sudah menopause dapat menentukan tanggal istimewa setiap bulannya untuk melakukan SADARI. Selain melakukan SADARI ada 12 tandatanda kanker payudara. Akan tetapi 8 dari 12 tersebut bukanlah gejala pasti dari kanker payudara. Tak hanya tindakan pencegahan, ada juga tindakan pengobatan. Yaitu: SADANIS (Periksa Payudara Secara Klinis). Mari, kita sama-sama berdoa untuk keselamatan dan kesehatan kita dan kerabat kita. Tetap semangat, informasi ini kita dapatkan bukan untuk menjadi takut atau khawatir, melainkan bertujuan untuk menyelamatkan dan melindungi diri kita. No.37 28 Desember 2022
BANGKITKAN SEMANGATMU “Rena, ayo segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah!” Seru mama memanggil Rena. Rena segera membalas seruan itu dan melanjutkan aktivitas bersiap-siap yang sedang ia lakukan. Hari ini adalah hari pertama sekolah tatap muka setelah dua tahun sekolah jarak jauh. Tentu hal ini membuat Rena dan kawan-kawan bersemangat pergi ke sekolah. Rasanya sangat menyenangkan ketika bertemu kawan-kawan dan guru secara langsung. Cuaca cerah ditambah sinar matahari, membuat pagi ini terasa menyenangkan. Rena menunggu adiknya Raden yang sedang bersiap-siap, sembari memakan makanan yang mama siapkan. “Kak ayo,” rupanya Raden sudah selesai. Mendengar suara adiknya itu, Rena dan Raden bergegas pergi ke sekolah. Di perjalanan Raden bertanya “Kak kira-kira kita kapan ya terbebas dari masker?” Rena diam sejenak dan kemudian ia berkata “Kita bisa terbebas dari masker ketika masyarakat mau menuruti protokol kesehatan dek. Hari ini negara kita belum pulih total. Masih ada orang-orang yang melalaikan protokol kesehatan. Itu salah satu alasan kita masih menggunakan masker.” Mendengar jawaban dari kakaknya, Raden mengangguk-angguk sembari memakan cokelat. “Hati-hati makannya, biar ga berceceran,” kata Rena. Perkataan itu dibalas tawa dari Raden. Beberapa saat kemudian, Rena dan Raden tiba di sekolah. Cuaca masih cerah dengan sinar matahari seperti sebelumnya. Rena dan juga Raden bergegas pergi ke kelas masing-masing. Di perjalanan menuju kelas, Rena menyapa kawan-kawannya dengan senyuman manisnya walau tidak terlihat karena tertutup masker. “Andai sekarang tidak perlu menggunakan masker, pasti lebih menyenangkan,” gumam Rena. Tiba di kelas, Rena sudah disuguhi dengan salaman yang mungkin terlalu keras dari sahabatnya. Ia bernama Vita, perempuan yang selalu menemani Rena sedari kecil. “Halo Ren, apa kabar? Baik?” Kata Vita, “Baik kok,” balas Rena. Setelah berbincang sebentar, Vita mengajak Rena untuk duduk di sampingnya.Kebetulan tempat duduk di kelas belum diatur. “Kringgg,” bel tanda masuk telah berbunyi. Murid-murid berlarian agar tidak telat masuk ke kelasnya. Di tengah pelajaran, ada salah satu teman Rena yang bernama Agus terbatuk-batuk. Guru yang sedang mengajar, lantas menanyakan apa yang terjadi kepada Agus. Sepertinya ia sakit, jadi guru meminta untuk dipulangkan ke rumah. “Ternyata memang benar, masih banyak orang yang belum pulih dari sakitnya atau bahkan tidak sadar bahwa ia sedang sakit,”ucap Rena. Oleh: Anna Gratia Puella M. S. 8D/02 No.37 29 Desember 2022 CERPEN
‘Kringgg,” jam istirahat berbunyi tanda Rena harus menghabiskan bekal yang sudah disiapkan oleh mamanya. “Semangat Kakak! I love you,” begitulah tulisan yang ada di kotak makan Rena. Ia makan tak terlalu lama, kebetulan hari ini mama membawakan makanan ringan untuknya. Sisa waktu istirahat Rena gunakan untuk berbincang dengan kawna-kawannya. Ada Vita, Deon, dan Noel. Mereka berbincang mengenai masa-masa selama pembelajaran jarak jauh dari rumah. “ Duh aku gak mau lagi deh belajar dari rumah,” keluh Vita. “Aku juga. Menurutku kalau belajar di rumah, kita susah untuk fokus,” lanjut Deon. Perkataan Deon ini dibalas dengan anggukan dari Rena dan Noel. “Tapi kita gak boleh kayak gini terus. Bagaimanapun caranya kita harus semangat dan pantang menyerah,” ucap Rena. “Bener banget kata Rena. Melewati dua tahun yang tak terasa, kita harus bangkit lebih kuat lagi,” balas Noel. Topik pembicaraan ini berlanjut hingga bel masuk berbunyi. Mereka berada di kelas yang sama, jadi mereka hanya berpindah posisi duduk saja. Pelajaran terakhir pun tiba. Para murid diminta untuk mengambil sampah-sampah yang berserakan di lantai. Ini juga sebagai bentuk kepedulian murid-murid terhadap lingkungan. “Jangan lupa dibuang ke tempat sampah,” ucap guru yang sedang mengajar.Hari ini semangat para murid sangat terlihat jelas. Semangat belajar, bermain, dan lainlain. Rena dan kawan-kawan juga sangat kreatif ketika tugas kelompok membuat peta konsep di kertas karton. Hiasan dan materi yang mereka ambil sangat menarik perhatian seluruh kelas. “Wah keren banget,” ucap salah satu dari mereka. Berkat kerja keras mereka selama di kelas, mereka mendapatkan nilai yang sangat bagus. Setelah aktivitas pembelajaran di sekolah selesai, sekarang waktunya untuk refleksi. Di sekolah, muridmurid dibiasakan untuk menulis refleksi. Rena dan kawan-kawan mengisi refleksi dengan sepenuh hati. Dalam refleksi, Rena menulis “Masa peralihan dari pembelajaran jarak jauh ke pembelajaran tatap muka tidaklah mudah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan. Senang rasanya bisa kembali seperti dulu, namun kita juga harus waspada terhadap sekitar yang belum pulih total. Namun, saya berharap semoga kita dapat pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.” No.37 30 Desember 2022
Aku benar-benar bersemangat. Begitu juga dengan teman-temanku, sungguh aku melihat mata mereka penuh kebahagiaan dan antusias, tetapi dibalik semua itu, hampir 2 tahun mengikuti pembelajaran online, lamakelamaan menjadi sebuah kebiasaan baru bagiku. Sehingga, di saat aku mengikuti pembelajaran tatap muka, aku harus bangun pagi sekitar pukul 5 pagi… Ahh rasanya kewalahan! Sepertinya bukan hanya aku yang merasakan hal itu lho, sahabatsahabatku pun merasakan hal itu. Jujur saja, aku pun merasa jenuh dengan sekolah, karena aku merasa lelah, rasanya seperti aku memaksakan diri untuk mengubah sesuatu dalam diriku. Hingga suatu hari aku iseng saja bertanya kepada temanku, namanya Kirei. "Kamu ngerasa lebih seneng pelajarannya online atau offline?" "Aku awalnya sih suka kalo sekolah offline, tapi aku nungguin nih info dari wali kelas kalau pembelajaran dilakukan secara online ahahahaaaaaa." Ujar Kirei. "Hah iya? Ih sama weh, ciusan aku jadi lebih males kalo pembelajaran tatap muka, padahal dahulu aku selalu menanti-nantikan bisa bertatap muka," jawabku. "Iya sama… ditambah sebentar lagi 17 Agustus nih… pasti pengurus OSIS bakalan bikin lomba buat meriahin 17- an," ujar Kirei. ku ingaaaat sekali, kali pertama aku mengikuti pembelajaran tatap muka 100% wahhh rasanya A senang sekali. sungguh aku melihat mata mereka penuh kebahagiaan MengembalikanKebiasaan LamadiEraBaru Wah, aku pun tersadar, ternyata peralihan dari online ke offline itu adalah hal yang cukup sulit ya… butuh kesabaran dan ketekunan yang ekstra! Aku sadar banyak tingkah laku yang berubah di masa ini. Dimulai dari kebiasaan bangun pagi, juga pola sikap teman-teman yang membuat kewalahan… Entah mengapa mereka cenderung diam dan pasif. Mungkin kecenderungan itu diakibatkan karena selalu di depan layar handphone atau laptop, sehingga mengurangi kebiasaan dalam berinteraksi. "Aaaaa aku malesss mendingan aku tidur di rumah… awicwoec," jawab aku sambil menguap. "Yaa, kita jalanin aja lah dulu ya? Kita gak bisa apa-apa selain mencoba buat ngejalaninnya. Semangat ya Dya! Aku juga merasakan hal yang sama kok!" Ucap Kirei menyemangatiku. Oleh : Keyza D. 9E-17 No.37 31 Desember 2022 CERPEN
Semangat itu aku tunjukkan dengan kembali membiasakan diriku untuk bangun pagi pukul 5 pada hari SeninJumat, dan untuk hari Sabtu-Minggu aku mulai membiasakan diri untuk bangun pukul 7 pagi. Ahhh agak sulit nih rasanya enak banget di kamar selimutan pake ac di kasur yang empuk bahhhh. Aku pun mulai membiasakan diri untuk kembali tidur di bawah pukul 23.00. Semenjak semua kegiatan dilaksanakan secara online, aku jadi kecanduan dengan handphone sehingga waktu tidurku pun jadi tergeser. Nah! Itu dia! Aku juga mengurangi kebiasaanku untuk 24/7 bermain handphone. Aku juga kembali membiasakan diriku untuk lebih banyak bergerak. Dipikir-pikir ternyata dahulu aku sering sekali naik turun tangga sekolah, lari-larian sama temenku, lompat-lompat main engklek, juga jalanjalan mengelilingi sekolah. Pantes aja sekarang aku males! Selama 2 tahun melakukan kegiatan serba online, aku kerjaannya cuman duduk, tidur, makan, mandi, duduk lagi, tidur lagi. Kelihatannya aku sekarang jadi sok sibuk sih, aku sengaja aja naik turun tangga dari lantai 3 ke lantai 1 lalu aku naik lagi ke lantai 3 lalu turun lagi ke lantai 1. Hihiii, omong-omong, akhirnya pengurus OSIS mengumumkan kegiatan lomba dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia. Sebetulnya aku masih males banget ikut lomba. Tapi gapapagapapa! Kan aku sedang berusaha untuk mengembalikan kebiasaan lamaku! Akhirnya aku bertanya kembali kepada Kirei. Kita berbincang-bincang lomba apa yang harus kita ikuti. “Kireiiiiiiiiiiiiiii……..” Ku panggil dia dengan suara lantang. “Apaaannnnnn sihhh! Pelan-pelan aja atuh!” jawab Kirei dengan sedikit kesal. “Kamu mau ikut lomba apa?” tanyaku padanya. “Oh yang buat 17-an?” jawab Kirei. “Iyaaaa. Aku rencananya mau ikut lomba tarik tambang nih,” ucapku. “Hm… aku sih bingung nih hmmm. Kalo kamu tarik tambang, kayaknya aku juga mau ikut tarik tambang aja,” jawab Kirei padaku. “Ashiapppp, gaskan daftar aja daftar,” jawabku dengan senang hati. “Eh tunggu, itu lombanya kapan?” tanya Kirei. “Itu kan nanti tanggal 17 ada upacara kan, nah nanti setelah upacara baru deh lomba,” jawabku. “Owalah, makasihhh Dya,” ujar Kirei berterima kasih. Kegiatanku pada tanggal 17 Agustus berjalan baik dan menyenangkan. Maka dari situ, aku kembali merenungkan bahwa, “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” adalah tema yang benarbenar berkorelasi dengan hidupku. Perubahan masa yang awalnya kegiatannya selalu dilakukan online dan di rumah, kemudian berubah kembali dilakukan secara langsung untuk menciptakan suatu peralihan yang tentu saja tak mudah dilewati. Butuh proses dan perlu belajar. Perlu ekstra tenaga dan ekstra sabar. Perlu lebih banyak ketekunan dan motivasi. Banyak rintangan selama masa peralihan ini. Masa-masa di mana segala aspek kehidupan perlahan-lahan kembali pulih untuk menciptakan sendi-sendi kehidupan yang lebih kuat. Di situlah aku sadar bahwa, segala hal yang berat tadi tak akan sia-sia. Segala perjuangan yang pelik tadi, membawa kebangkitan yang luar biasa lebih kuat dari sebelumnya. "Iya… makasih Kirei, kamu juga harus semangat ya!" jawab aku, menyemangati Kirei. Tema HUT RI tahun 2022 ini adalah "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat". Entah hatiku tersentuh dengan kata "Pulih" dari sini aku tersadar bahwa di masa-masa inilah kita harus bersamasama menguatkan di masa peralihan ini. Di masa-masa ini lah kita harus terus berjuang, berjuang, berjuang. Maka dari itu, aku merasa harus semakin bersemangat! No.37 32 Desember 2022
Indonesia dikenal dengan banyaknya anak-anak bangsa yang mencintai tanah air dan mengorbankan dirinya untuk Indonesia. Begitu halnya kita juga akan selalu memperjuangkan apa yang sudah diperjuangkan para pemuda dahulu. Indonesia selalu memperingati Hari Sumpah Pemuda setiap bulan Oktober. Perayaan Sumpah Pemuda kita rayakan agar kita bisa menghargai perjuangan para pemuda pemudi Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda dilatarbelakangi oleh dorongan untuk bersatu dalam diri pemuda pemudi Indonesia. Jadi kita juga harus ikut ambil bagian untuk menghargai perjuangan para pemuda pemudi Indonesia. Hari Sumpah Pemuda sudah diperingati sejak tahun 1928 yang termasuk dalam hari Nasional. Lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan PelajarPelajar Indonesia(PPPI). Rapat pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 1928.Rapat pertama ini diselenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Lalu untuk rapat kedua diselenggarakan di Gedung Oost-Java Bioscoop dengan bahasan utama seputer pendidikan yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Dan untuk rapat ketiga dilaksanakan pada tanggal yang sama dengan rapat kedua di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat yang kini diabadikan sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Kira kira seperti ini isi dalam naskah Sumpah Pemuda. Yang pertama Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Yang kedua Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Dan yang ketiga Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. Sekolah SMPK dan SMAK Mater Dei juga ikut ambil bagian dalam pelaksanaan upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda. Upacara ini dilaksanakan dengan penuh hormat serta hikmat. Para petugas upacara wanita mengenakan kebaya merah sedangkan untuk petugas upacara pria mengenakan batik bebas. Untuk para peserta didik mengenakan seragam Pramuka lengkap. Pengurus OSIS juga ikut ambil bagian dalam pelaksanaan Upacara Sumpah Pemuda. Mereka dibagi menjadi beberapa bagian. Beberapa pengurus OSIS melakukan dokumentasi dengan mengambil foto/Video. Bahkan ada beberapa guru yang ikut mendokumentasikan proses Pelaksanaan Upacara Sumpah Pemuda. Di Akhir Upacara Sumpah Pemuda diadakan pembagian piala dan hadiah. Piala dan hadiah dibagikan kepada peserta didik yang telah berprestasi serta memenangkan lomba BKSN (Bulan Kitab Suci Nasional). Ada beberapa peserta didik dari kelas 7,8,9 yang menerima penghargaan. Sungguh hal yang sangat membahagiakan dan membanggakan bagi mereka. Upacara Sumpah Pemuda pun telah berakhir. Kegiatan setelah sumpah pemuda adalah pembelajaran seperti biasa. Agar kita dapat menghargai jasa para pemuda pemudi Indonesia. Ayo kita melanjutkan semangat dari para pemuda yaitu mencintai tanah air dan bisa mengharumkan nama bangsa kita dengan prestasi!!! Sumpah Pemuda Oleh: Evangelyn Wijaya 7B-10 No.37 33 Desember 2022 LIPUTAN
Halo sahabat bentang! Kali ini saya akan memperkenalkan diri. Nama lengkap saya Gregorio David Ganesha, biasa dipanggil Pak David. Saya lahir di Jakarta pada tanggal 24 April 1988. Saya dulu kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Yang membuat saya masuk dan bergabung ke sekolah SMPK Mater Dei ini adalah saya mendapat rekomendasi dari guru lukis di SMAK Mater Dei Pamulang. Kesan awal saat saya masuk ke sekolah ini adalah sistem pengajaran di Mater Dei berbeda dari galeri seni rupa lainnya. Selain itu rekan guru juga terkenal baik dan ramah. Cukup sampai disini dulu ya sahabat bentang Gregorio David Ganesha (Jessica Penelope K, 8A-11) No.37 34 Desember 2022 GURU BARU
Romansa Kristianda Hola teman-teman! Perkenalkan nama saya Romansa Kristianda Pramadhlika, bisa dipanggil Pak Roman. Saya lahir di Surakarta pada tanggal 7 Agustus 1996. Saya lulusan S1 di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga dengan jurusan seni musik. Yang membuat saya masuk ke sekolah SMPK Mater Dei ini karena rekomendasi dari sesama teman guru. Kesan awal saat saya masuk di SMPK Mater Dei yaitu semua guru, karyawan dan para murid ramah pada saya. Saya juga sempat magang di SMK Negeri 8 Surakarta sebagai guru saxophone. Selain di Mater Dei, saya juga mengajar musik di tempat lain yaitu tempat kursus Yayasan Negeri Depok. Di sana saya mengajar sebagai guru keyboard & saxophone. Selain itu saya juga mengajar di Otijamalus Music House Radio sebagai guru saxophone. Kesan bersama guru, saya merasa para rekan guru di SMP Mater Dei ramah dan baik. Motto hidup saya “Jadilah sabar & bahagia”. Pesan untuk murid “Jangan pernah takut untuk belajar”. Sekian dari saya, sampai jumpa kembali! (Jessica Penelope K, 8A-11) No.37 35 Desember 2022
Hai hai sahabat bentang! Kembali lagi dengan saya Ms Edlyn. Sebelumnya perkenalkan nama lengkap saya adalah Yustina Araminta Edlyn Chandraningtyas, biasa dipanggil Ms Edlyn. Saya lahir di Yogyakarta pada tanggal 20 Juni 1999. Saya menjadi guru Bahasa Inggris karena merasa terpanggil bekerja dibidang pendidikan. Dulu awalnya saya tidak suka dan tidak bisa berbahasa inggris, akan tetapi hal tersebut justru membuat saya termotivasi dan terpancing untuk menjadi guru Bahasa Inggris. Selain itu saat saya berada di tingkat SMA, saya selalu diberi motivasi oleh guru, bahwa jika menjadi guru Bahasa Inggris peluang untuk bekerja akan lebih banyak, maka dari itulah saya tertarik menjadi guru Bahasa Inggris. Saya adalah lulusan dari Universita Sanata Dharma. Kesan saya saat awal masuk ke SMP Mater Dei yaitu saya merasa nyaman berada disini karena tidak ada senioritas antar murid maupun guru, lalu disini anak-anaknya juga terkenal sopan, dan humble. Saya merasa dihargai sebagai guru baru disini. Yustina Araminta Edlyn Chandraningtyas Kesan bersama guru saat saya berada di sekolah ini adalah saya merasa nyaman karena rasa kekeluargaan yang diberikan sangat melimpah. Pesan untuk murid “Tetaplah berjuang, tetap semangat, be humble!”. Motto hidup saya adalah “Apapun yang dijalankan semuanya baik, yang kita lakukan semuanya baik”. Cukup sampai disini dulu ya! Stay safe everyone. (Jessica Penelope K, 8A-11) No.37 36 Desember 2022
Offline Ketika sekolah memberikan kesempatan pembelajaran secara offline, para murid begitu antusias dan sangat senang. Berpikir tentang bertemu dengan teman, merasakan masakan lezat di kantin, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Tapi apa yang terjadi, beberapa anak mengantuk di kelas. Banyak alasan yang terlontar dari mereka, bangun harus lebih pagi, ada PR, tidak bisa tidur, dan lain-lain. Senang sih senang datang ke sekolah, tapi banyak yang belum bisa focus, masih ogahogahan menulis dan sebagaimana. Katanya senang offline, buktikan! Mari kita tetap semangat belajar! Kita gunakan kesempatan yang berharga ini untuk meraih cita-cita. Tanpa kerja keras, cita-cita akan sulit diraih. Tidak Taat Katanya takut kalau kena virus corona? Mengapa kalau ke sekolah Anda masih sering lepas masker? Ditegur beberapa kali juga masih saja sering lepas masker. Apa maunya? Kan itu bahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Jangan sampai sadar kalau sudah kena batunya. Claudia8C/05 Claudia8C/05 No.37 37 Desember 2022 POJOK KRITIK
5 Kiat Sukses Belajar Setelah Pandemi Belajar beradaptasi dengan kondisi. Atur jadwal belajar. Fokus belajar Berani bertanya Niat belajar. Saat pandemi kita terbiasa untuk belajar daring. Nah, setelah pandemi tentu saja berbeda. Kini kita belajar secara offline. Kita harus dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kondisi di sekitar kita. Tetaplah belajar, walaupun tidak di sekolah. Belajar mandiri di rumah harusnya sudah menjadi kebiasaan kita dan harus bisa membagi waktu untuk belajar dan bermain. Fokus sangat dibutuhkan saat belajar. Agar kita bisa mendapat ilmu. Cara sederhana untuk kita fokus belajar adalah mematikan handphone saat belajar dan belajar di dalam ruangan yang tenang Saat kita tidak paham tentang apa yang kita pelajari. Kita harus berani bertanya. Kita bisa bertanya pada orang sekitar kita dan kepada bapak/ibu guru yang ada di sekolah. Ini poin yang sangat penting. Kita harus membangun niat. Walau membangun niat itu sulit, kita harus bisa. Membangun niat ini kita mulai dengan tujuan. Tujuan mendorong kita mencapai apa yang kita inginkan. No.37 38 Desember 2022 KIAT
Mentari pagi tersenyum ceria Burung-burung bernyanyi merdu Waktunya untuk membuka mata Bersiap pergi menuntut ilmu Yang tak ternilai harganya Hatiku tersenyum gembira Setelah sekian lama tak berkunjung ke sekolah tercinta Kini ku bisa belajar, bermain, dan bercerita bersama Itulah kerinduanku yang terpendam lama Kembali ke Sekolah No.37 39 Desember 2022 PUISI
Melihat papan penuh tulisan Mendengar guru menjelaskan Menulis buku penuh catatan Menyerap materi dalam ingatan Itulah yang kurindukan Diriku teringat saat itu Di mana kupandang wajah temantemanku Lewat layar penuh teknologi Berbicara melalui aplikasi Hingga mata ini lelah memandangi Muncul secerca harapan Tuk akhiri masa yang melelahkan Ku bersyukur pada Tuhan Atas kesempatan yang telah diberikan Untuk menggapai impian Tak pupus harapan untuk terus belajar Walau ada seribu rintangan Tak membuat semangatku pudar Bertahan tuk raih impian Jelita Mega Putri 9B No.37 40 Desember 2022
No.37 41 Desember 2022 KOMIK
No.37 41 Desember 2022
Koleksi TERBARU No.37 42 Desember 2022 MODE
KUMPULAN CERITA PENDEK MENARIK REVIEW BUKU Cerita pendek atau yang bisa disebut dengan istilah cerpen merupakan prosa fiksi yang menceritakan tentang suatu peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Biasanya cerpen terdapat di majalah, koran, dan buku kumpulan cerpen (kumcer). Di dalam buku Mereka Senyata-nyatanya Cakrawala terdapat banyak sekali cerpen khususnya cerpen fiksi. Cerpen-cerpen yang ada di dalam buku tersebut, dibuat oleh seluruh finisher 30DJ. Mereka tak hanya dari satu daerah saja, namun dari berbagai daerah. Salah satu cerpen yang dimuat di buku Mereka Senyata-nyatanya Cakrawala berjudul Kekuatan. Menceritakan tentang seorang anak SMP yang ingin sekali memiliki kekuatan super. Ia berandai-andai ketika ia memiliki kekuatan yang dapat membuat barang di sekitarnya melayang. Akankah anak SMP tersebut dapat memiliki kekuatan super? Buku ini sangat menarik karena ada berbagai macam cerita yang tidak membosankan Sayangnya cover dari buku tersebut kurang rapi dan ada bagian yang kurang jelas. Meski demikian buku ini sangat worth it untuk kalian beli. Buku ini cocok sekali untuk bahan literasi di sekolah karena ada banyak cerpen yang dimuat. Intisari dari cerpennya juga banyak yang mudah dipahami. Buku ini cocok untuk anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Jadi tunggu apa lagi, yuk beli sekarang! Judul buku : Tebal buku : Penerbit : Harga : ISBN : Tahun terbit : Anna Gratia Puella Mea Setyaputri 8D/02 Mereka Senyatanyatanya Cakrawala 350 halaman One Peach Media 80.000978-623-483-067-5 2022 No.37 43 Desember 2022 RESENSI BUKU
KASIH UNGGUL BERMARTABAT SMP MATER DEI PAMULANG