ANATOMI PERBANDINGAN EVOLUSI Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Ganesha E-MODUL FEBI CHRISTINA BR SIBARANI (2113041040) (4B) BY: 2023
K A T A P ENGANT A R Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Modul Anatomi Perbandingan pada Mata Kuliah Evolusi, dalam pembuatan modul ini penulis mendapat banyak bantuan dan berbagai pihak berupa saran, petunjuk ataupun hal lainnya yang tidak dapat disebutkan. Modul ini disusun untuk membantu dalam mempelajari struktur yang ada dalam anatomi perbandingan sebagai bukti terjadinya Evolusi dan untuk mempermudah mempelajari materi Anatomi Perbandingan terutama bagi yang belum mengenal Anatomi Perbandingan. Penulis menyadari apabila dalam penyusunan buku ini terdapat, kekurangan, tetapi penus meyakini sepenuhnya bahwa sekurang apapun, buku ini tetap memberikan manfaat. Akhir kata guna penyempurnaan buku ini kritik dan saran dan pembaca sangat penulis nantikan. Singaraja, 21 April 20223 Febi Christina Br Sibarani
DA F T A R ISI Cover................................................. 1 Kata Pengantar ................................ 2 Daftar Isi .......................................... 3 Uraian Materi ................................... 4 1. Pengertian ................................ 4 2. Struktur Homologi ................... 5 3. Struktur Analogi ...................... 8 4. Struktur Vestigial .................... 11 Daftar Pustaka.................................. 14 Biodata ............................................. 15
ANA TOMI P E R B ANDINGAN Anatomi perbandingan merupakan ilmu yang mempelajari mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup. Ilmu ini berkaitan erat dengan biologi evolusi dan filogeni (ilmu evolusi pada spesies). Anatomi hewan berarti penjelasan tentang struktur tubuh bagian dalam hewan beserta organisasinya (Parker, 1951) Dengan adanya studi anatomi perbandingan dengan adanya studi anatomi perbandingan ini dapat mengamati persamaan dan perbedaan dari hewan-hewan pada kelas yang berbeda, dengan demikian dapat diketahui apakah memang hewan dari kelas yang lebih rendah akan berevolusi menjadi hewan yang memiliki kelas yang lebih tinggi. Anatomi perbandingan mendukung teori evolusi karena menunjukkan adanya perubahan atau perbedaan bentuk tubuh dan fungsi tubuh organisme. Anatomi perbandingan menjadi salah satu petunjuk adanya evolusi. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat alat – alat fungsional yang dimiliki oleh masing-masing hewan. Dari studi anatomi perbandingan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: Homologi, Anatomi, dan Vestigial. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai struktur pada Anatomi perbandingan, yuk ke halaman selanjutnya...
ANA TOMI P E R B ANDINGAN 1. Struktur Homologi Homologi yaitu petunjuk tentang adanya evolusi yang dipelajari dari studi tentang struktur organ berbagai makhluk hidup yang memiliki kesamaan, misalnya anggota tubuh yang dimiliki oleh vertebrata, semua anggota gerak vertebrata seperti berupa sepasang tangan, kaki, dan sayap. Anggota gerak tersebut memiliki jari, tulang radius, ulna, dan sebagainya. Anggota gerak tersebut dimiliki oleh semua kelompok vertebrata. Kesamaan anggota gerak tidak hanya meliputi tulang, tetapi juga otot, saraf, persendian dan pembuluh darah. Semua kesamaan menunjukkan bahwa organ tersebut berasal dari struktur yang sama dan biasanya kita kenal dengan istilah homolog (Widodo, dkk. 2003). Jadi, pada intinya struktur homologi ini yaitu perbandingan dengan struktur yang sama tetapi beda fungsi, dan juga struktur tubuh pada spesies berbeda dengan asal evolusi yang sama (fungsi berbeda).
ANA TOMI P E R B ANDINGAN Gambar 1. Struktur homolog alat gerak depan mamalia.(Champbell,2011) Gambar 2. Struktur homolog alat gerak depan mamalia.(Champbell,2011)
ANA TOMI P E R B ANDINGAN Berdasarkan gambar sebelumnya, meskipun telah disesuaikan untuk berbeda fungsi, alat gerak dari semua mamalia dibangun dari elemen kerangka dasar yang sama, Sebagai contoh, sayap kelelawar dan sirip ikan paus yang dilansir dari Encyclopedia Britannica, sayap kelelawar dan sirip ikan paus keduanya berasal dari kaki depan nenek moyang mamalia awal yang sama. Namun, keduanya mengalami modifikasi dan adaptasi sehingga memiliki fungsi yang berbeda. Sayap kelelawar digunakan untuk terbang, sedangkan sirip ikan paus digunakan untuk berenang. Sebagai contoh selanjutnya yaitu, tungkai depan tetrapoda atau hewan berkaki empat. Hewan berkaki empat berevolusi menjadi berbagai jenis spesies, di mana tungkai depannya memiliki struktur yang hampir sama namun memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya, kaki depan katak, kaki depan harimau, kaki depan paus, dan kaki depan burung berasal dari nenek moyang tetrapoda yang sama namun dimodifikasi sehingga memiliki fungsi yang berbeda. Katak menggunakan tungkai depannya yang pendek untuk menahan tubuhnya setelah melompat. Harimau menggunakan kaki depannya untuk berlari dan mencengkram mangsanya. Paus memodifikasi tungkai depannya menjadi sirip untuk berenang.
2. Struktur Analogi Pada struktur analogi, stuktur tubuh mirip karena memiliki fungsi yang sama, namun memiliki asal evolusi yang berbeda dan struktur yang berbeda. Contohnya anggota gerak depan cecak dan kadal untuk berjalan, sayap burung dan sayap kelelawar untuk terbang, keseluruhan anggota gerak tersebut homolog dengan kaki depan kuda atau tangan manusia. Berlainan halnya dengan sayap serangga atau kaki udang. Struktur sayap burung dan sayap kelelawar berbeda dengan sayap serangga maupun kupu-kupu, meskipun meskipun fungsinya sama. Hal ini disebabkan karena asal-usul organ tersebut tidak sama. Kesamaan fungsi namun berbeda asalnya disebut analog (Widodo, dkk. 2003). ANA TOMI P E R B ANDINGAN Gambar 3. Struktur analogi pada sayap
Analogi ditandakan dengan alat-alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena perkembangan evolusi, alat-alat tersebut mempunyai fungsi yang fungsi yang sama. Organ yang Mengalami Rudimentasi organ merupakan petunjuk adanya evolusi. Organ yang berguna pada suatu makhluk hidup, pada makhluk hidup lain kurang berfungsi. Contoh tulang ekor pada manusia kurang berfungsi, namun pada kelompok mamalia lain sangat berkembang (Widodo, dkk. 2003). Seleksi alam cenderung menguntungkan individu yang memiliki organ dalam bentuk tereduksi, dan dengan demikian cenderung akan menghilangkan struktur yang tidak berfungsi lagi. ANA TOMI P E R B ANDINGAN Gambar 4. Struktur analogi pada sayap
Analogi ditandakan dengan alat-alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena perkembangan evolusi, alat-alat tersebut mempunyai fungsi yang fungsi yang sama. Organ yang Mengalami Rudimentasi organ merupakan petunjuk adanya evolusi. Organ yang berguna pada suatu makhluk hidup, pada makhluk hidup lain kurang berfungsi. Contoh tulang ekor pada manusia kurang berfungsi, namun pada kelompok mamalia lain sangat berkembang (Widodo, dkk. 2003). Seleksi alam cenderung menguntungkan individu yang memiliki organ dalam bentuk tereduksi, dan dengan demikian cenderung akan menghilangkan struktur yang tidak berfungsi lagi. ANA TOMI P E R B ANDINGAN Gambar 4. Struktur analogi pada sayap
3. Vestigial Organ yang mengalami rudimentasi juga disebut dengan organ vestigial. Kata vestigial merujuk pada bagian anatomi hewan yang memiliki fungsi minimal ataupun sama sekali tidak berfungsi. Struktur yang tidak berfungsi ini merupakan sisa-sisa organ tubuh pada leluhur yang pernah berfungsi. Misalnya pada ikan paus, paus memiliki tulang vestigial yang, paus memiliki tulang vestigial yang tampak seperti sisa tulang kaki leluhur paus yang berjalan di daratan. Manusia juga memiliki struktur vestigial, contohnya tulang tulang ekor dan umbai cacing pada usus. Organ yang mengalami rudimenter hakikatnya sudah tidak berguna lagi, namun masih dapat dijumpai pada tubuh organisme. ANA TOMI P E R B ANDINGAN Gambar 5. Struktur Vestigial Pada Manusia
ANA TOMI P E R B ANDINGAN Gambar 6. Struktur Vestigial Pada Manusia Data fosil untuk kelompok kuda dan primata cukup lengkap untuk dapat mendiskripsikan evolusi yang terjadi pada dua kelompok hewan tersebut. Namun selengkapnya data fosil masih belum dapat menerangkan secara lengkap apa yang terjad pada masa silam. Dasar deskripsi evolusi kuda, para ahli menggunakan metode pendekatan dengan membandingkan perubahan struktur dari makhluk hidup yang paling erat kaitannya dengan makhluk hidup sasaran (Widodo, dkk. 2003).
Alat-alat sisa digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi, karena dalam kenyataanya meskipun alat tersebut tidak lagi menunjukkan suatu fungsi nyata tapi tetap dijumpai secara nyata dan jumlahnya boleh dikatakan cukup banyak. Penganut faham evolusi melihat adanya kelemahan dari penganut faham ciptaan khusus, bertolak dari alat-alat tersisa yang tidak lagi ada gunanya itu. Adapun organ-organ sisa antara lain: apendiks, selaput mata sebelah dalam, otototot penggerak telinga, tulang ekor, gigi taring yang runcing, geraham ketiga, rambut didada, mammae pada laki-laki, musculus piramidalis dan masih banyak lagi. Untuk memeperkuat pemahaman mengenai struktur homologi dan anlogi, silahkan buka video youtube berikut dengan cara klik 3 kali yaa!! ANA TOMI P E R B ANDINGAN
DA F T A R PUS T A K A Campbell, Neil A. dkk. 2003. Biologi. Jakarta: Erlangga Campbell, Neil A, dkk. 2009. Biologi, Jakarta: Erlangga. Widodo, dkk. 2003. Evolusi. Malang Universitas Negeri Malang. Kent, G. C., & Carr, R. K. (2018). Comparative anatomy of the vertebrates. McGraw-Hill Education.
B IODA T A P ENULIS Febi, lahir di Lumban Julu pada tanggal 12 Februari 2003. Pada tahun 2015, menyelesaikan pendidikan di SDN 005 Tambusai Utara, pada tahun 2018 menyelesaikan pendidikan di SMP Swasta Yayasan Tiga Putra Persada HTH, dan menyelesaikan pendidikan di SMA Swasta Bintang Timur Balige pada tahun 2021. Pada tahun 2021, penulis melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Pendidikan Ganesha dengan Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis menyusun E-Modul pada mata kuliah Evolusi dengan materi Anatomi Perbandingan sebagai bukti Evolusi ini untuk digunakan para pembelajar pada saat pembelajaran daring (online) maupun luring (tatap muka). Semoga E-Modul ini bermanfaat bagi pembelajar didalam melakukan proses pembelajaran.