- 24 - | R e n c a n a U s a h a d a n / a t a u K e g i a t a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN 7. Estetika Lingkungan Kegiatan penggalian tanah akan menghasilkan timbunan / tumpukan tanah dikanan dan kiri jalur pipa. Timbunan / tumpukan tanah tersebut diperkirakan akan menimbulkan gangguan terhadap estetika lingkungan disekitar lokasi kegiatan. III. Tahap Operasional Kegiatan tahap Operasional / paska konstruksi adalah kegiatan yang dilaksanakan menerus selama air bersih dari IPA yang tercakup dalam wilayah pelayanan masih dibutuhkan. Kegiatan tahap paska konstruksi disini tidak hanya mencakup kegiatan setelah konstruksi selesai, akan tetapi juga mencakup kegiatan yang saat studi disusun sudah sedang dilaksanakan dimana IPA sudah berproduksi dan airnya di distribusikan oleh PDAM Kabupaten Lamongan. Kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap Pasca Konstruksi oleh PDAM Kabupaten Lamongan, antara lain : Penyediaan Air Baku Air baku adalah air yang digunakan sebagai sumber/bahan baku dalam penyediaan air bersih. Air baku yang digunakan oleh IPA Babat adalah air permukaan Sungai Bengawan Solo di Babat. Sungai Bengawan Solo ini merupakan sungai dengan panjang sekitar 600 km yang diketahui memiliki potensi sumber daya air yang cukup besar yaitu sekitar 8,4 milyar m3 /tahun dengan pemanfaatan sebesar 15,62% (Perum Jasa Tirta I, 2008) sehingga masih ada sekitar 84,38% potensi sumber daya air yang belum termanfaatkan. Operasional IPA 1 Babat Unit produksi IPA 1 merupakan bangunan pengolahan air konvensional yang terdiri atas bak penampung intake, unit prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi. Tabel 8. Proses Pengolahan Air Pada IPA 1 Babat No Gambar Keterangan 1. INTAKE Instalasi PDAM Kabupaten Lamongan di Babat menggunakan intake tipe Direct Intake atau River Intake, yaitu dipompa langsung dari sungai dengan menggunakan submersible pump. Pompa yang digunakan berjumlah 9 unit pompa dengan kapasitas masing – masing 50 L/detik. Setiap pompa dihubungkan dengan dengan pipa keluaran (discharge) dengan diameter 150 mm dan digabung pada pipa diameter 300 mm. Operasional pompa untuk setiap hari nya adalah 3 unit.
- 25 - | R e n c a n a U s a h a d a n / a t a u K e g i a t a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN 2. BAK PENAMPUNG INTAKE Air baku dialirkan menuju IPA 1 Babat dan ditampung pada bak penangkap air sebelum masuk ke unit prsedimentasi 3. PRASEDIMENTASI Prasedimentasi IPA 1 Babat menggunakan bak beton tipe rectangular (memanjang) dengan aliran horizontal flow tanpa scrapper. Desain ruang lumpur memiliki bagian dasar dengan kemiringan 2% ke arah inlet. Air mengalir melalui gutter menuju ke unit koagulasi. Lubang-lubang yang ada di weir berjumlah 35 buah untuk tiap bak. Lubang-lubang tersebut berfungsi untuk menjaga aliran air tetap laminer. 4. TANGKI PELARUT ALUM PDAM Kabupaten Lamongan Instalansi Babat menggunakan alum atau tawas (Al2(SO4)3 .18H2O) sebagai koagulan. Alumunium Sulfat (Al2(SO4)3.18H2O) yang digunakan berbentuk bubuk sehingga bubuk tersebut dilarutkan terlebih dahulu ke dalam tangki pelarut alum. 5. KOAGULASI Pada prinsipnya, proses penambahan koagulan berfungsi untuk menetralkan muatan partikel dan memperkecil ketebalan lapisan di sekitar partikel sehingga mempermudah penggabungan partikel tersebut menjadi agregat yang lebih basar dan secara teknis dapat diendapkan. Pengubahan kandungan padatan terlarut (dissolved solid) menjadi bentuk tidak terlarut (suspended solid) dengan cara penambahan koagulan merupakan tujuan dari proses koagulasi - flokulasi.
- 26 - | R e n c a n a U s a h a d a n / a t a u K e g i a t a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN 6. FLOKULASI Jumlah bak flokulasi 3 buah dengan masing – msing 3 kompartemen. Aliran air down flow terjadi pada pada kompartemen pertama dan ketiga dan aliran air pada kompartemen kedua terjadi secara up flow. Masing- masing kompartemen pada bak flokulasi diberi plat yang terdapat lubang-lubang. Air pada masing-masing kompartemen mengalir melalui lubang-lubang tersebut. 7. SEDIMENTASI Aliran laminer terjadi pada zona masuk inlet bak sedimentasi, selanjutnya air mengalir secara vertikal dan melewati tube settler. Air yang masuk ke dalam pipa perforated selanjutnya mengalir menuju weir yang berupa saluran yang terbuat dari beton yang terletak di sebelah kiri dan kanan masing-masing bak untuk dialirkan ke bak filter. 8. FILTRASI filter tipe terbuka (atmospheric sand filter) dengan media penyaringan berupa pasir silica dengan arah aliran down-flow. Unit filter ditunjukan untuk menyaring flok yang kemungkinan masih terbawa dalam effluent bak sedimentasi. Bentuk filter pada IPA I Babat ini berbentuk rectangular sebanyak 6 bak. Media penyaring yang digunakan pada filter ini menggunakan media pasir silica dan krikil. Media pasir silica tinggi media sekitar 60- 90 cm dan kerikil sebagai penahan (support) dengan tinggi kurang lebih 15 cm. Air keluar melalui under drain filter yang terletak di dasar filter, selanjutnya melalui pipa manifold air dialirkan menuju ruang Thompson. 9. DESINFEKSI Proses desinfeksi di IPA I Babat dilakukan secara post klorinasi yaitu klor ditambahkan di air hasil olahan. Desinfektan yang digunakan di IPA I Babat berupa kaporit (Ca(OCl)2 ), dosis antara 2-5 mg/l. Kaporit (Ca(OCl)2 ) sering digunakan sebagai sumber chlorine, dimana kandungan chlorine dalam kaporit sekitar 60%. Kaporit ditambahkan pada air yang ada di bak penampung di ruang Thompson.
- 27 - | R e n c a n a U s a h a d a n / a t a u K e g i a t a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN 10. RESERVOIR Air hasil olahan di IPA Babat I yang telah diberi desinfektan kemudian dialirkan menuju reservoir melalui pipa berdiameter 250 mm secara gravitasi. Reservoir yang digunakan di PDAM Lamongan berupa ground reservoir yaitu reservoir yang letaknya -61 dibawah permukaan tanah. Kapasitas reservoir adalah 1000 m3 . Sumber : IPA Babat, PDAM Kabupaten Lamongan, 2019 Gambar 16. Diagram Alir IPA 1 Babat Pada tahap operasional unit produksi IPA 1 menghasilkan limbah dari proses pengolahan air, limbah tersebut antara lain adalah lumpur dari kegiatan pengurasan unit prasedimentasi dan sedimentasi serta air sisa backwash dari unit filtrasi. Besarnya Sedimentasi Filtrasi Desinfeksi Reservoir (120 l/detik) Pencampuran Koagulan Koagulasi Flokulasi Lumpur Bak Penampung Lumpur Sisa Backwash Lumpur Intake (120 l/detik) Bak Penampung Sementara Prasedimentasi Distribusi 100 l/detik)
- 28 - | R e n c a n a U s a h a d a n / a t a u K e g i a t a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN lumpur yang dihasilkan dari pengurasan unit prasedimetasi IPA 1 adalah 8 m3 (4 m3 per unit) dalam satu kali pengurasan. Adapun periode pengurasan bervariasi, bergantung pada musimnya, ketika musim penghujan pengurasan dilakukan setiap 1 bulan sekali, sedangkan ketika musim kemarau pengurasan hanya dilakukan setiap 3 bulan sekali. Pada unit sedimentasi IPA 1 dihasilkan lumpur dengan besaran 4 m3 (1 m3 per unit) dalam satu kali pengurasan dengan periode pengurasan setiap 1-2 minggu sekali pada musim penghujan dan 1 bulan sekali pada musim kemarau. Besarnya air limbah sisa backwash yang dihasilkan adalah sama dengan kebutuhan air bersih untuk backwash, yakni 272.700 liter/pencucian. Operasional IPA 3 Babat IPA 3 adalah bangunan pengolah air non-konvensional berupa paket clarifier. Tabel 9. Proses Pengolahan Air Pada IPA 3 Babat No Gambar Keterangan 1. INTAKE Pada IPA III Paket Clarifier Babat ini menggunakan intake yang sama dengan IPA I Babat. Tetapi perlakuan sedikit berbeda ketika musim hujan dan musim kemarau. Ketika musim hujan air dari intake dialirkan ke unit bangunan prasedimentasi, ini dikarenakan karena pada musim hujan air sungai Bengawan Solo sangat keruh. Sedangkan ketika musim kemarau maka air dari intake langsung dialirkan ke dalam bangunan bak Sump Pit. 2. PRASEDIMENTASI Prasedimentasi untuk IPA III Paket Clarifier Babat ini hanya digunakan ketika musim hujan. Hal ini dilakukan karena pada musim hujan air Sungai Bengawan Solo sangatlah keruh. Untuk itu air baku dilakukan terlebih dahulu proses pengendapan pada unit Prasedimentasi ini. Desain untuk prasedimentasi pada IPA III Paket Clarifier ini sama dengan IPA I Babat.
- 29 - | R e n c a n a U s a h a d a n / a t a u K e g i a t a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN 3. BAK SUMP PIT Di dalam bak Sump Pit ini terjadi beberapa proses yaitu Koagulasi - Flokulasi dan desinfeksi. Proses Koagulasi - Flokulasi dengan panambahan tawas dan Cooper Sulfat (CuSO4) melalui pipa yang dialirkan menuju bak Sump Pit. Sedangkan proses desinfeksi menggunakan desinfektan berupa kaporit (Ca(OCl)2) dengan dosis antara 2-5 mg/L. 4. UNIT PAKET CLARIFIER Unit Paket Clarifier ini merupakan gabungan antara unit clarifier dan unit filter dalam satu bangunan. Unit bangunan ini terbuat dari bahan besi yang telah dilapisi cat untuk menghindari proses pengkaratan pada besi. Unit Paket Clarifier ini dilengkapi dengan atap untuk melindungi dari panas dan hujan. ada Paket Clarifier ini terdapat bak clarifier sebanyak 10 buah dan 10 bak filter yang terletak disamping bak clarifier. Pada saat air dipompa ke dalam Paket Clarifier dari bak Sump Pit terjadi arus yang sangat turbulen karena tekanan yang ditimbulkan oleh pompa. Air dengan aliran turbulen kemudian dilakuakan proses laminerisasi dengan mengalirkan air ke dalam bak-bak yang bersekat-sekat, sehingga aliran air menjadi lebih tenang. 5. RESERVOIR Pada IPA III Paket Clarifier Babat ini reservoir yang digunakan sama dengan reservoir yang digunakan pada IPA I Babat. Sumber : IPA Babat, PDAM Kabupaten Lamongan, 2019
- 30 - | R e n c a n a U s a h a d a n / a t a u K e g i a t a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Gambar 17. Diagram Alir Proses Pengolahan Air Pada IPA 3 (Paket Clarifier) Babat Sama halnya dengan proses pengolahan air pada IPA 1, pada Paket clarifier IPA 3 juga dihasilkan limbah berupa lumpur dan air sisa backwash. Namun pada IPA 3 ini, lumpur yang dihasilkan berasal dari paket clarifier. Sedangkan lumpur dari unit prasedimentasi hanya dihasilkan pada musim penghujan saja, dikarenakan pada musim kemarau air baku langsung ditampung didalam bak sump pit tanpa melalui unit prasedimetasi terlebih dahulu. Limbah sisa backwash yang dihasilkan dari pencucian 10 unit filter pada paket clarifier IPA 3 adalah 225.000 liter/pencucian dengan periode pencucian selama 1 bulan sekali. Operasional IPA 2 Babat Pada Tahun ini, direncanakan operasional IPA Paket 2. Unit paket Instalasi Pengolahan Air yang selanjutnya disebut unit paket IPA adalah unit paket yang dapat mengolah air baku melalui proses fisik, kimia dan atau biologi tertentu dalam bentuk yang kompak sehingga menghasilkan air minum yang memenuhi baku mutu yang berlaku, didesain dan dibuat pada suatu tempat yang selanjutnya dapat dirakit di tempat lain dan dipindahkan, yang terbuat dari bahan plat baja, dan plastik atau fiber. Bak Sump Pit IPA Paket Koagulasi, Flokulasi, Desinfeksi Reservoir (100 l/detik) Distribusi (50 l/detik) Intake (100 l/detik) Prasedimentasi Musim Kemarau Musim Penghujan Lumpur Lumpur Bak Penampung Lumpur Unit Clarifier, Unit Filtrasi Sisa Backwash
- 31 - | R e n c a n a U s a h a d a n / a t a u K e g i a t a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Gambar 18. Unit Paket IPA (Instalasi Pengolahan Air) Ketentuan teknis perencanaan telah mengacu SNI 6773:2008 tentang Spesifikasi Unit Paket Instalasi Pengolahan Air, meliputi : - Persyaratan kualitas air baku Kualitas air baku yang dapat diolah dengan IPA paket adalah sebagai berikut : a) Kekeruhan, maksimum 600 NTU atau 400 mg/L SiO2 b) Kandungan warna asli (appearent colour) tidak melebihi dari 100 Pt Co dan warna sementara mengikuti kekeruhan air baku c) Unsur - unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku sesuai Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2000 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. - Alat ukur aliran Unit paket instalasi pengolahan air dilengkapi alat ukur aliran untuk mengukur debit air baku dan air minum, yang dapat berupa : a) water meter b) Vnotch c) flowmeter d) floating meter Unit Pengolahan Lumpur Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum mengenai keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi, Unit Pengolahan Air wajib disediakan bangunan pengolahan lumpur. Lumpur yang dapat diolah dengan unit pengolahan lumpur merupakan lumpur hasil sisa proses sedimentasi maupun filtrasi dan biasanya disebut lumpur baku (raw sludge). Perencanaan Bangunan Bak Pengering Lumpur mengacu pada SNI No. 7510:2011.
- 32 - | R e n c a n a U s a h a d a n / a t a u K e g i a t a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Gambar 19. Skema Bak Pengering Lumpur (SNI No. 7510:2011) Gambar 20. Penampang Melintang A-A Bak Pengering Lumpur (SNI No. 7510:2011) Gambar 21. Potongan Bak Pengering Lumpur (SNI No. 7510:2011)
- 33 - | R e n c a n a U s a h a d a n / a t a u K e g i a t a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pelayanan Pelanggan Aspek - aspek berikut ini akan ditetapkan : - Peningkatan mutu - Peningkatan volume penjualan - Penambahan tekanan - Peningkatan dalam kelangsungan pasokan Dengan adanya peningkatan terhadap pelanggan dengan kegiatan tersebut di atas diharapkan penduduk tidak lagi mempergunakan air tanah dalam maupun dangkal sebagai bahan baku air minum, mandi dan cuci, maupun kakus. Peningkatan dalam pelayaanan pelanggan dilaksanakan dengan cara pembentukan data base Sistim lnformasi Pelanggan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Pelanggan seperti : - Database dan sistim informasi pelanggan - Peningkatan pelayanan pelanggan - Tanggapan terhadap panggilan telepon - Sopan santun dan penghargaan terhadap pelanggan - Tanggapan terhadap surat-surat - Kecepatan penyelesaian terhadap keluhan - Tanggapan segera terhadap tagihan yang meragukan - Tanggapan yang cepat terhadap pipa pecah dan hal-hal darurat yang lain - Program pelatihan dalam kepedulian terhadap pelanggan - Ketepatan dalam perjanjian - Proses pembayaran rekening yang sederhana Upaya Penurunan Kebocoran Khusus untuk mengetahui terjadi tidaknya kebocoran, secara berkala akan dilaksanakan kegiatan pendeteksian kebocoran dengan langkah - langkah yang akan ditempuh diantaranya adalah : - Step Testing Step testing adalah suatu cara pentupuan katup (valve) didalam suatu District Meter Area (DMA) yang ditujukan untuk memperkecil luas jaringan distribusi yang dipasok melalui district meter. Hasil penurunan aliran yang terjadi dalam pengetesan tersebut menunjukkan kebocoran. Pelaksanaan penutupan katup dengan interval waktu tertentu secara berturut - turut dilakukan dengan diawali dari yang paling jauh lokasinya dari district meter, sehingga semakin lama pasokan air melalui meter. Bagian demi bagian jaringan makin lama makin tertutup terhadap meter, dimana aliran harus turun sampai nol. Pada saat yang sama pengukuran aliran dilakukan pada district meter untuk mengetahui dampak / perubahan debit akibat penutupan katup . - Regular Sounding Pengetesan kebocoran dengan cara ini ialah dengan menggunakan listening sticle yang dapat menjangkau kebocoran sejauh 10 - 15 meter untuk kasus penggunaan pipa metal. Bunyi yang dihasilkan dari suatu kebocoran bervariasi tergantung dari besar kecilnya lubang kebocoran, tekanan air dan material pipa. Survai kebocoran dengan
- 34 - | R e n c a n a U s a h a d a n / a t a u K e g i a t a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN regular sounding ini akan dimanfaatkan sambungan rumah maupun asesories pipa lainnya. - Leak Noise Correlator (LNG) Leak Noise Correlator adalah alat / instrumen yang berfungsi untuk mengkoreksi suara kebocoran dengan menggunakan dua buah sensor pada kedua ujungnya. Pada umumnya LNC lebih efektif dalam menentukan posisi kebocoran, dengan adanya katup, hidran dan stopcok. Unit Distribusi Setelah melalui proses pengolahan pada unit produksi, air bersih kemudian siap untuk didistribusikan kepada pelanggan. Sistem distribusi air minum yang digunakan adalah sistem cabang mengikuti arah perkembangan kota dengan pemompaan supaya air tersebut dapat sampai pada pelanggan yang terjauh. Adapun area pelayanan IPA Babat ini mencakup beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Lamongan, yakni Kecamatan Babat, Kecamatan Sekaran, Kecamatan Pucuk, Kecamatan Sukodadi, Kecamatan Turi, Kecamatan Karanggeneng, Kecamatan Kalitengah dan Kecamatan Maduran dengan luas area pelayanan + 39,327 Ha. Unit penunjang dalam sistem distribusi air minum meliputi pipa distribusi, reservoir serta pompa distribusi. Telah disebutkan sebelumnya bahwa kapasitas total reservoir pada IPA Babat adalah 1.500 m3 . Sedangkan untuk untuk jenis pipa distribusi dan pompa distribusi yang digunakan ditabulasikan pada Tabel 9 dan Tabel 10. Tabel 10. Pipa Distribusi Jenis Pipa Diameter (mm) Panjang (m) Tahun Pemasangan Kondisi PVC 200 35.150 1976 Cukup PVC 150 1.997 1976 Cukup PVC 100 31.217 1976 Cukup PVC 75 18.798 1976/2013 Cukup PVC 50 1.632 2013 Baik Sumber: PDAM Kabupaten Lamongan, 2019
- 35 - | D a m p a k L i n g k u n g a n Y a n g D i t i m b u l k a n D a n U p a y a P e n g e l o l a a n D a n P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya suatu kegiatan. Perubahan tersebut mempengaruhi kondisi rona lingkungan hidup di area kegiatan dan sekitarnya. Dampak dapat pula dinyatakan sebagai hubungan sebab akibat atau timbal balik antara kegiatan terhadap rona lingkungan hidup di sekitarnya. Hubungan sebab akibat tersebut dapat bersifat saling mendukung ataupun berlawanan pada setiap rincian kegiatan. Kajian dampak yan mungkin terjadi akibat adanya suatu kegiatan hendaknya dapat dikelola secara tepat sehingga dampak negative yang timbul bisa dicegah, diminimalisir atau ditanggulangi dan dampak positifnya dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Kegiatan REHABILITASI SPAM (SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) – PDAM KABUPATEN LAMONGAN saat ini berada pada Tahap Pra-Konstruksi dan memerlukan pengelolaan dan pemantauan dalam jangka waktu yang cukup panjang dan berkesinambungan. Pada tahap operasional merupakan tahapan yang paling lama memberikan dampak baik dampak positif maupun negatif, sehingga dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pula upaya pengelolaan lingkungan sehingga dapat diidentifikasi dampak-dampak yang kemungkinan akan terjadi beserta cara pengelolaan maupun pemantauannya. Identifikasi dampak lingkungan yang akan terjadi beserta besaran dampaknya dari kegiatan REHABILITASI SPAM (SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) – PDAM KABUPATEN LAMONGAN adalah sebagai berikut (Tabel 6 Matrik UKL – UPL) :
- 36 - | D a m p a k L i n g k u n g a n Y a n g D i t i m b u l k a n D a n U p a y aNo Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan HBentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup TAHAP PRA K1 Pengurusan perizinan Timbulnya persepsi masyarakat Keluhan dari masyarakat minimal 1 jumlah keluhan 1. Menyelesaikan perijinan sebelum melakukan kegiatan rehabilitasi 2. Menyediakan posko pengaduan di Kantor PDAM Kabupaten Lamongan 3. Menindaklanjuti setiap keluhan yang masuk baik dari masyarakat maupun perangkat desa setempat dan instansi terkait. Masyarakat sekitar lokasi kegiatan TAHAP KO 1 Penerimaan Tenaga Kerja Kecemburuan sosial masyarakat Jumlah tenaga kerja konstruksi ± 115 orang 1. Mengutamakan penduduk sekitar lokasi kegiatan (wilayah Kabupaten Lamongan) untuk jenis pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian khusus 2. Memberikan upah tenaga kerja sesuai standard ketentuan Sekitar lokasi proyek Peningkatan pendapatan Terhadap pemilik warung di sekitar jalur pipa yang diperbaiki (± radius 1 km) Melakukan koordinasi dengan pihak Desa terkait penataan warung di sekitar lokasi proyek Sekitar lokasi proyek
P e n g e l o l a a n D a n P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Keterangan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Periode Pemantauan Lingkungan Hidup KO NSTRUKSI Setiap hari selama kegiatan perizinan Pengamatan langsung terhadap keluhan yang tertampung Lokasi kegiatan dan Kantor PDAM Kabupaten Lamongan Setiap hari selama kegiatan perizinan Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas: Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Tingkat keresahan masyarakat NSTRUKSI Selama tahap kegiatan Pengamatan lapangan terhadap jumlah pekerja dari masyarakat sekitar Warga sekitar lokasi proyek Satu kali selama tahap kegiatan Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lamongan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Tingkat keresahan masyarakat Selama tahap kegiatan Pengamatan lapangan terhadap jumlah warung di sekitar lokasi proyek Sekitar lokasi proyek Satu kali selama tahap kegiatan Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Lingkungan Tingkat keresahan masyarakat
- 37 - | D a m p a k L i n g k u n g a n Y a n g D i t i m b u l k a n D a n U p a y aNo Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan HBentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup 2 Proses Mobilisasi Bahan / Material Proyek Peningkatan ceceran material di jalan Sebaran ceceran material di jalan radius ± 300 m oleh kendaraan pengangkut 3 kali dalam satu hariselama 2 minggu 1. Pembersihan ban kendaraan setelah keluar masuk area proyek. 2. Pembersihan jalan sekitar lokasi proyek yang dilalui 3. Menggunakan penutup bak untuk menghindari ceceran Radius ± 300 m pada ruas jalan Kerusakan PrasaranaJalan Radius kerusakan jalan hingga ± 500 m dari lokasi proyek 1. Menggunakan kendaraan sesuai dengan kelas jalan 2. Pengangkutan beban disesuaikan dengan kondisi kelas jalan 3. Harus dilakukan perbaikan pada jalan yang rusak akibat kegiatan ini. 500 m dari lokasi kegiatan
P e n g e l o l a a n D a n P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Keterangan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Setiap hari selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi material bangunan Pengamatan langsung terhadap kondisi jalan yang dilalui Radius ± 300 m pada ruas jalan Satu kali selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi material bangunan Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas: Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Perhubungan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Ceceran material Satu kali selama tahap kegiatan Pengamatan langsung terhadap jenis kendaraan dan kondisi jalan yang dilalui Pada ruas jalan hingga radius ± 500 m Satu kali selama tahap kegiatan Pelaksana Pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas: Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Penerima Laporan: Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Tingkat kerusakan jalan
- 38 - | D a m p a k L i n g k u n g a n Y a n g D i t i m b u l k a n D a n U p a y aNo Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan HBentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Penurunan kualitas udara akibat debu kendaraan Sebaran dampak hingga radius ± 100 m dari area kegiatan 1. Memastikan kendaraan pengangkut layak emisi (lolos uji emisi) 2. Pengujian secara rutin terhadap emisi kendaraan Kendaraan pengangkut Kemacetan lalu lintas Jumlah antrian kendaraan di ruas jalan hingga radius ± 100 m 1. Penempatan petugas lalu lintas (security) di pintu keluar / pintu masuk lokasi IPA Babat sebanyak 2 orang yang membantu proses pengaturan lalu lintas 2. Memasangwarning lamp & lampu penerangan jalan Pada ruas jalan hingga radius ± 100 m 3 Kegiatan Rehabilitasi - Perbaikan Intake Ponton - Pembangunan Unit Produksi IPA 2 - Pengaktifan Booster Pump di Sukodadi - Penggantian Pipa Transmisi - Perbaikan Pipa Gangguan produksi air Produksi air berkurang ± 0,5 – 1% selama proses rehabilitasi 1.Melakukan kajian dan skema kontijensi yang sesuai terkait rencana rehabilitasi 2.Manajemen proyek yang baik (diupayakan tidak terjadi keterlambatan pekerjaan) 3.Melakukan pengawasan pekerjaan rehabilitasi sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM
P e n g e l o l a a n D a n P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Keterangan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Setiap hari selama operasional kegiatan Pengujian kualitas udara ambien Area sekitar proyek dan Kendaraan pengangkut 1x pada saat tahap konstruki (rehabilitasi) Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 10 Tahun 2009 Setiap hari selama operasional pengiriman material menuju IPA Babat Pengamatan langsung terhadap kondisi kemacetan jalan saat pengiriman Pada ruas jalan hingga radius ± 100 m Setiap hari selama operasional pengiriman material menuju IPA Babat Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan Penerima Laporan:Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Tingkat kemacetan lalu lintas Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pengamatan langsung dan analisa data / laporan Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM Harian, Mingguan dan Bulanan terhadap progress pekerjaan Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup -
- 39 - | D a m p a k L i n g k u n g a n Y a n g D i t i m b u l k a n D a n U p a y aNo Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan HBentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Distribusi IKK Made - Pemasangan Meter Induk Keresahan masyarakat ± 10% dari Warga PDAM yang terlayani 1. Pemberian informasi berupa papan nama pekerjaan / tanda yang memenuhi asas transparansi (memperlihatkan nama pemilik dan penyedia jasa pelaksanaan konstruksi, nama proyek dan lokasi yang menunjukkan jalur pemasangan pipa, perkiraan lama pekerjaan, perubahan arus lalu lintas) 2. Memberikan informasi kepada masyarakat yang berpotensi terkena dampak dari kegiatan rehabilitasi SPAM 3. Menampung dan menanggapi setiap keluhan / saran dari pelanggan Masyarakat terlayani PDAM Kabupaten Lamongan yang terdampak Gangguan lalu lintas (bangkitan) Kemacetan hingga radius ± 100m dari titik lokasi pekerjaan 1. Pengaturan lalulintas di sekitar lokasi kegiatan, serta pengalihan arus lalulintas, termasuk pemasangan rambu-rambu lalulintas. 2. Pemasangan rambu – rambu untuk keperluan penunjuk arah lalu lintas (dibuat dengan jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas) 3. Pengaturan jam kerja (bila dilakukan pekerjaan pemotongan / menyeberangi jalan, maka dilakukan pada malam hari) 4. Penempatan petugas khusus untuk membantu mengatur lalu lintas Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM, utamanya Jalur pipa transmisi (Jl. Raya Lamongan – Babat)
P e n g e l o l a a n D a n P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Keterangan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pengamatan langsung terhadap jumlah keluhan pelanggan yang ada Masyarakat terlayani PDAM Kabupaten Lamongan yang terdampak Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Indeks kepuasan pelanggan terhadap palayanan PDAM Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pengamatan langsung terhadap kondisi lalu lintas (kemacetan) yang terjadi Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM, utamanya Jalur pipa transmisi (Jl. Raya Lamongan – Babat) Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan -
- 40 - | D a m p a k L i n g k u n g a n Y a n g D i t i m b u l k a n D a n U p a y aNo Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan HBentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurunya kualitas udara akibat debu Radius debu ± 100m dari titik lokasi pekerjaan 1. Penggunaan truk yang dilengkapi terpal penutup untuk angkuian tanah dan material bangunan 2. Pengaturan waktu pengangkutan material bangunan 3. Pewadahan terhadap tanah galian (menggunakan karung) 4. Pengangkutan segera terhadap sisa tanah galian 5. Melakukan penyiraman lahan Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM, utamanya Jalur pipa transmisi (Jl. Raya Lamongan – Babat) Potensi terjadinya genangan air Genangan hingga radius ± 10m dari tepi jalan 1. Pembuangan sisa tanah galian segera mungkin ke lokasi disposal area. 2. Perbaikan saluran drainase pada lokasi yang terganggu dengan desain yang memadai. Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM, utamanya Jalur pipa transmisi (Jl. Raya Lamongan – Babat) Estetika lingkungan Tanah galian sementara radius ± 1m di tepi jalan 1. Perbaikan kembali dengan segera untuk bekas galian yang sudah dilakukan 2. Pembuangan sisa tanah galian segera mungkin ke lokasi disposal area Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM, utamanya Jalur pipa transmisi
P e n g e l o l a a n D a n P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Keterangan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pengamatan langsung terhadap debu di lokasi kegaitan Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM, utamanya Jalur pipa transmisi (Jl. Raya Lamongan – Babat) Setiap 1 bulan sekali selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Pergub Jatim No 10 / 2009 Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pengamatan langsung terhadap lokasi kegiatan Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM, utamanya Jalur pipa transmisi (Jl. Raya Lamongan – Babat) Setiap 1 bulan sekali selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan - Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pengamatan langsung terhadap lokasi kegiatan Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM, utamanya Jalur pipa transmisi Setiap 1 bulan sekali selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : -
- 41 - | D a m p a k L i n g k u n g a n Y a n g D i t i m b u l k a n D a n U p a y aNo Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan HBentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup (Jl. Raya Lamongan – Babat) Potensi kecelakaan kerja Berpotensi terjadi pada ± 105 pekerja 1.Penerapan SMK3 pada pekerja tahap konstruksi 2.Memastikan penggunaan APD bagi para pekerja konstruksi seperti helm, masker, sepatu, dll 3.Memastikan pekerja konstruksi bekerja sesuai dengan SOP yang telah ditentukan Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM Limbah padat domestik & non domestik -Domestik ± 230 Liter/hari -Non Domestik ± 3m3 /hari Pengelolaan limbah padat Domestik 1.Penyediaan tempat sampah di area kerja untuk sampah domestik 2.Pembuangan berkala ke TPS Pengeloaan limbah padat Non Domestik : 1. Peralatan rusak akan dikumpulkan pada area PDAM dan dikelola bersamaan (kerjasama dengan pihak ke-3) 2. Lumpur dari aktivitas Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM
P e n g e l o l a a n D a n P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Keterangan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Periode Pemantauan Lingkungan Hidup (Jl. Raya Lamongan – Babat) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pengamatan langsung pada pekerja Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM 6 bulan sekali Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lamongan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Undang Undang No. 1 Tahun 1970 Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi dilakukan Pengamatan langsung terhadap timbulan limbah padat yang dihasilkan Area lokasi pekerjaan rehabilitasi SPAM Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi Pelaksana pengelolaan : PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan PP No. 81 Tahun 2012
- 42 - | D a m p a k L i n g k u n g a n Y a n g D i t i m b u l k a n D a n U p a y aNo Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan HBentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup perbaikan intake ponton dikelola dengan penempatan area khusus pembuangan sementara di area reparian zone sungai 3. Sampah sisa konstruksi tidak dibuang di TPS / TPA, perencanaan dengan pihak ke-3 yang membutuhkan 4. Tanah urugan digunakan kembali di area PDAM IPA Babat Limbah cair domestik Limbah cair domestik diperkirakan ± 3,6 m3 /hari 1. Penyediaan kamar mandi / WC(eksisting pada IPA 1 Babat) 2. Melakukan perawatan kebersihan terhadap kamar mandi 3. Melakukan pengecekan floor drain 4. Melakukan pengolahan dengan septic tank dan sumur pantau untuk black water Area IPA 1 Babat Lamongan TAHAP O PE1 Penyediaan air baku Penurunan kualitas & kuantitas air baku Debit air baku yang diambil 200-300 Lt/detik 1. Memaksimalkan penggunaan sumber daya air baku yang ada 2. Turut melestarikan dan menjaga kualitas air baku 3. Optimalisasi sistem SPAM yang sudah ada Area sumber air baku (Sungai Bengawan Solo, Waduk Gondang, Sumur Bor)
P e n g e l o l a a n D a n P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Keterangan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi (instalasi IPA 2) dilakukan Pengamatan langsung terhadap kondisi kamar mandi Area IPA 1 Babat Lamongan Setiap hari selama kegiatan rehabilitasi (instalasi IPA 2) dilakukan Pelaksana pengelolaan: PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan, Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Peraturan Gubernur Jatim No. 72 Tahun 2013 Jo 52 tahun 2014 ERASIO NAL Setiap hari selama operasional PDAM Kabupaten Lamongan Pengamatan langsung dan analisa data terhadap kondisi air baku Area sumber air baku (Sungai Bengawan Solo, Waduk Gondang, Sumur Bor) 5 Tahun sekali Pelaksana pengelolaan: PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Undang – Undang No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Air dan Tanah
- 43 - | D a m p a k L i n g k u n g a n Y a n g D i t i m b u l k a n D a n U p a y aNo Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan HBentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup 2 Operasioanl IPA 2 Lumpur / endapan proses IPA Kadar air pada lumpur baku kurang lebih 99% 1. Pengelolaan dengan penyediaan bangunan bak pengering lumpur 2. Pengeringan lumpur dicapai dengan peresapan air melalui lapisan pasir dan kerikil ke pipa underdrain 3. Setelah kandungan air mencapai 60%, lumpur kering dipindahkan menggunakan sekop, alat pengeruk atau alat berat 4. Lumpur tidak dibiarkan sampai terlalu kering (kandungan air 10% sampai 20%) karena akan menjadi debu dan susah untuk dipindahkan 3 Pelayanan pelanggan Keresahan masyarakat ± 10% dari Warga PDAM yang terlayani 1. Mengupayakan pendistribusian air bersih secara kontinyu dan memenuhi sarat secara kualitas maupun kuantitas 2. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan (penyediaan sistem informasi terkait layanan pelanggan) Area Instalasi Pengolahan Air PDAM Kabupaten Lamongan 4 Aktivitas penanganan kebocoran Bangkitan lalu lintas (kemacetan) di area perbaikan Potensi kebocoran ± 5% pada sistem penyediaan air minum PDAM Kabupaten Lamongan 1. Pengaturan lalulintas di sekitar lokasi kegiatan, serta pengalihan arus lalulintas, termasuk pemasangan rambu-rambu lalulintas. 2. Pemasangan rambu – rambu untuk keperluan penunjuk arah lalu lintas (dibuat Area penanganan kebocoran
P e n g e l o l a a n D a n P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Keterangan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Hidup Kabupaten Lamongan Pelaksana pengelolaan: PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan SNI 7510:2011 tentang Tata cara perencanaan pengolahan lumpur pada instalasi pengolahan air minum dengan bak pengering lumpur (sludge drying bed) Setiap hari selama operasional PDAM Kabupaten Lamongan Pengamatan langsung terhadap jumlah keluhan yang masuk Kantor Operasional PDAM Kabupaten Lamongan 6 Bulan sekali Pelaksana pengelolaan: PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Indeks kepuasan pelanggan terhadap palayanan PDAM Setiap hari selama operasional PDAM Kabupaten Lamongan Pengamatan langsung terhadap kondisi lalu lintas di area penanganan kebocoran Area penanganan kebocoran Setiap hari selama operasional PDAM Kabupaten Lamongan Pelaksana pengelolaan: PDAM KABUPATEN LAMONGAN Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten -
- 44 - | D a m p a k L i n g k u n g a n Y a n g D i t i m b u l k a n D a n U p a y aNo Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan HBentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas) 3. Pengaturan jam kerja (bila dilakukan pekerjaan pemotongan / menyeberangi jalan, maka dilakukan pada malam hari) 4. Penempatan petugas khusus untuk membantu mengatur lalu lintas
P e n g e l o l a a n D a n P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Keterangan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Lamongan Penerima Laporan: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
NO. GAMBAR 18 HALAMAN Gangguan Produksi AirBangkitan Lalu Lintas Keresahan Masyarakat 46
NAMA PEKERJAAN JUDUL GAMBAR KETERANGAN : PETA PEMANTAUAN LINGKUNGAN TAHAP KONSTRUKSI Lokasi Pemantauan Dampak : Timbulan Limbah Padat Sisa Material Konstruksi UKL-UPL REHABILITASI SPAM KABUPATEN LAMONGAN Penurunan Kualitas Udara Akibat Debu Ceceran Material dan Kerusakan Jalan
NO. GAMBAR 19 HALAMAN Bangkitan Lalu Lintas diArea Perbaikan PenangananKebocoran47
NAMA PEKERJAAN JUDUL GAMBAR KETERANGAN : PETA PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAHAP PASCA KONSTRUKSI Lokasi Pengelolaan Dampak : Lumpur / Endapan Proses IPA BangkitanLaluLintasdi Keresahan Masyarakat UKL-UPL REHABILITASI SPAM KABUPATEN LAMONGAN Penurunan Kualitas dan Kuantitas Air Baku
NO. GAMBAR 20 HALAMAN agtaautasdArea Perbaikan PenangananKebocoran48
NAMA PEKERJAAN JUDUL GAMBAR KETERANGAN : PETA PEMANTAUAN LINGKUNGAN TAHAP PASCA KONSTRUKSI Lokasi Pemantauan Dampak : Lumpur / Endapan Proses IPA Bangkitan Lalu Lintas di Keresahan Masyarakat UKL-UPL REHABILITASI SPAM KABUPATEN LAMONGAN Penurunan Kualitas dan Kuantitas Air Baku
- 49 - | J u m l a h d a n J e n i s I z i n P P L H y a n g d i b u t u h k a n PDAM KABUPATEN LAMONGAN BAB IV JUMLAH DAN JENIS PPLH YANG DIBUTUHKAN Dalam pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan, diperlukan ijin untuk melaksanakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Jenis ijin berdasarkan PP No. 27 Tahun 2012, yang diperlukan antara lain : pembuangan air limbah ke badan air pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah penyimpanan sementara limbah B3 pengumpulan limbah B3 pemanfaatan limbah B3 pengolahan limbah B3 penimbunan limbah B3 pembuangan air limbah ke laut dumping ke media lingkungan pembuangan air limbah dengan cara reinjeksi pengintroduksian organisme hasil rekayasa genetika ke lingkungan. Berdasarkan skala besaran rencana kegiatan ini, maka PDAM Kabupaten lamongan tidak diwajibkan memiliki izin PPLH antara lain : izin pengelolaan limbah B3 kegiatan penyimpanan limbah B3 izin pembuangan air limbah ke badan air
- 51 - | D a f t a r P u s t a k a PDAM KABUPATEN LAMONGAN DAFTAR PUSTAKA (1) Duncan, Mara. 2003. Domestic Wastewater Treatment in Developing Countries. London UK. Earthscan (2) Handayani, Dwi. 2010. Kajian Pustaka Potensi Pemanfaatan Grey Water Sebagai Air Siram WC dan Air Siram Tanaman di Rumah Tangga. Jurnal Presipitasi. 10 : 1907-1912 (3) Iskandar, Sofyan. 2016. Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (4) Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat Nomor : SK.727/AJ.307/DRJD /2004 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Barang Umum di Jalan. (5) PerGub Jatim No. 10 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien Dan Emisi Sumber Tidak Bergerak Di Jawa Timur. (6) PerGub Jatim No. 72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri Atau Kegiatan Usaha Lainnya di Propinsi Jawa Timur. (7) PerMen PU No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. (8) PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. (9) SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing (10) SNI 19-6728.1-2002 tentang Penyusunan Neraca Sumber Daya – Bagian 1 : Sumber daya air spasial. (11) SNI 3242-2008 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Kota Kecil.