Program Sisaling
Kecamatan Sindang
Sadar Lingkungan
Lahan Kritis
Di
Kecamatan Sindang
Angga Badrussalam
Penyuluh Kehutanan
Kecamatan Sidang dan Kecamatan Sukahaji.
Apa Itu Lahan Kritis?
Lahan Kritis
Menurut Kementerian Kehutanan, ialah lahan yang
keadaan fisiknya sedemikian rupa sehingga lahan
tersebut tidak berfungsi secara baik sesuai dengan
peruntukannya sebagai media produksi maupun
sebagai media tata air.
Undang-undang Republik Indonesia No. 37 Tahun
2014 tentang Konservasi Tanah dan Air. Lahan kritis
adalah lahan yang fungsinya kurang baik sebagai
media produksi, meliputi tumbuhnya tanaman
budidaya maupun non budidaya.
Data Lahan Kritis Di Kecamatan Sindang
Tahun 2021
700,00 Luas Desa (Ha)
600,00 Potensial Kritis
500,00 Kritis
400,00
300,00
200,00
100,00
-
Bayureja Garawastu Gunungkuning Indrakila Pasirayu Sangkanhurip Sindang
No Desa Luas Desa (Ha) Luas Perkategori (Ha)
1 Bayureja 459,94 Kritis Potensial Kritis Jumlah %
2 Garawastu 328,51
3 Gunungkuning 375,37 66,43 12,12 78,55 17,08
4 Indrakila 576,36 4,87 10,88
5 Pasirayu 321,09 30,88 35,75 10,29
6 Sangkanhurip 263,91 25,77 27,77
7 Sindang 565,01 151,99 12,84 38,61 23,67
2.890,19 17,76
Jumlah 59,82 8,09 160,08
46,88 8,58
17,58 16,17 75,99 16,76
373,34
- 46,88
30,88 48,46
110,98 484,32
Penyebab Lahan Kritis
Bencana Alam Seperti Faktor Alam
Banjir, Kekeringan, Erosi
1
dan Pembekuan Air
Bahan Kimia
Tidak Melakukan 3Salah Kelola Alih Fungsi Alih Fungsi Lahan
Pergantian tanaman tiap 4 Menjadi Pemukiman,
2Lahan Industri, Pertambangan
beberapa periode dll.
sehingga lahan menjadi
jenuh
Tercemar sampah Sampah Pengunaan pupuk/bahan
anorganik yang sulit Anorganik kimia berlebihan
terurai seperti plastik,
kaleng bekas, styrofoam 5
dll.
Upaya Pencegahan & Penanggulangan
Pupuk Organik Peran Pemerintah & Masyarakat
Penggunaan bahan-bahan kimia untuk Berkontribusi dalam Program GTPP yang
pupuk menjadi salah satu penyebab lahan dihimbau oleh Pemerintah Provinsi Jawa
kritis. Zat kimia yang digunakan tersebut Barat Periode 2018 -2024
tidak dapat hilang dengan cepat, karena
memerluka waktu bertahun-tahun untuk Pengembangan Keanekaragaman
hilang secara alami. Hayati
Reklamasi Pertambangan Menerapkan pola tanam tumpangsari
atau agroforestry, silvofishery,
Penambangan berupa galain Cumumnya Silvopasture dll.
mengeruk tanah hingga kedalaman
tertentu hingga menemukan mineral Reboisasi dan Penghijauan
yang akan ditambang. Pengerukan
tersebut akan membuat kawasan tanah Pemilihan tanaman harus dilakukan
tersebut rusak bahkan amblas. dengan tepat, yaitu dengan memilih
tanaman yang memiliki akar tunjang
Sengkedan atau Terasering kuat dan dalam, membutuhkan sedikit
air, membutuhkan sedikit unsur hara,
Pembuatan tanah seperti tangga ini dapat dan berupa tanaman endemik pada
membantu mengurangi laju air dari atas habitatnya.
ke bawah. Sehingga tanah tidak mudah
longsor dan menimbun lampisa tanah
dibawahnya.
Dampak Lahan Kritis
Ekologis
01 Lahan Tidak Dapat Lagi Menjadi Media
Budidaya, dan Dapat Menyebabkan
Bencana Alam Seperti Banjri dan
Kekeringan
Ekonomis 02
Hasil dari kegiatan Budidaya lebih
sedikit bahkan cenderung merugi
Sosial
03 Masyarakat Kehilangan
matapencaharian.
Langkah Sederhana STEP 03 FINAL
Yang Bisa
Dilakukan Berkontribusi Melakukan
dalam Gerakan Penanaman di
STEP 01 tanam dan pelihara lahan kritis atau
pohon (GTPP) potensial kritis
Menyebarkan
informasi kepada STEP 02
masyarakat lain
terkait lahan kritis Memisahkan
sampai organik dan
anorganik serta
menggunkan
pupuk organik
dalam kegiatan
pertanian
THANK YOU